119497230 gastropati-nsaid

Post on 06-Jul-2015

1.837 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Laporan kasus

Gastropati NSAID

Rezki permata sari 0608114087

Pembimbing:

dr. H. Andi Zainal, Sp.PD.KGEH.FINASIM

Penyebab

Gastropati Kelainan pada mukosa lambung dengan

karakteristik perdarahan subepitelial dan

erosi.

H.Pylori

NSAID

Alkohol

Stres

faktor kimiawi

Gambaran klinis Dispepsia

Ulkus

Erosi

Perforasi

epidemiologi Indonesia NSAID Penyebab gastropati ke 2 setelah H.pylori Penyebab PSCBA ke 2 setelah ruptur varises esofageal

Pria usia lanjut >>> Kelompok sosial ekonomi rendah >>>>>

amerika serikat : 13 jt orang mengkonsumsi NSAID 70 jt resep ditulis /tahun 30 miliar NSAID dijual /tahun

Faktor resiko Usia lanjut > 60 tahun

Riwayat pernah menderita tukak

Riwayat perdarahan saluran cerna

Digunakan bersama-sama dengan steroid

Dosis tinggi atau menggunakan 2 jenis

NSAID

Menderita penyakit sistemik yang berat

Mungkin sebagai faktor risiko :

Bersama-sama dengan infeksi Helicobacter

pylory

Merokok

Meminum alkohol

Patogenesis

Mekanisme NSAID mempengaruhi mukosa lambung5k hormon tiroid :

Mekanisme NSAID menginduksi traktus

gastrointestinal

NSAID bersifat asam dan lipofili

mempermudah trapping ion hydrogen masuk mukosa

menimbulkan kerusakan

Tropikal

Sistemik ↓ produksi prostaglandin NSAID

kerusakan mukosa

prostaglandin

substansi sitoprotektif

menjaga aliran darah mukosa

meningkatkan sekresi mukosa & ion

bikarbonat

meningkakan epitel defensif

memperkuat sawar mukosa lambung

duodenum

hiperplasia mukosa lambung duodenum

Gambaran klinis

Inbalance gambaran endoskopi dan keluhan

klinis

Keluhan klinis endoskopi

Tidak nyaman & nyeri epigastrium

Dispepsia

Sering muntah

Tdk ada / ringan

Lesi minimal

Lesi erosi mukosa parah

Ulcerating

Diagnosis

Spektrum klinis Gastropati NSAID bervariasi sangat luas

kongesti mukosa

erosi-erosi kecil

perdarahan kecil-kecil

Erosi

tukak multipel

perdarahan luas

perforasi saluran cerna

Endoskopi

Histopatologi regenerasi epitelial

hiperplasia foveolar

edema lamina propia

ekspansi serabut otot polos ke arah

mukosa

Selain itu, adanya H. Pylory dapat ditentukan

dengan biopsi dan histologi melalui kultur,

meskipun hal ini merupakan tes laboratorium

khusus serta tes serologis terhadap antibodi pada

antigen H. Pylori.

Diagnosis Banding Varises esofagus

Karsinoma lambung

Zollinger-Ellison Syndrome

Ulkus duodenum

Terapi a. Non medikamentosa Istirahat

Diet

Penghentian penggunaan NSAID (jika memungkinkan) b. Medikamentosa ARH2 PPI sitoproteksi

KomplikaSI 1. Hemoragi-gastrointestinal atas, gastritis dan hemoragi

akibat ulkus peptikum 2. Perforasi 3. Penetrasi atau Obstruksi 4. Obstruksi pilorik

Efek samping lain NSAID Ginjal Kulit Sistem syaraf. Gangguan fungsi trombosit Meningkatkan MAP

ANAMNESIS

Pasien laki-laki, Tn.T, umur 80 tahun, Masuk ke

Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) Arifin Achmad pada tanggal 4 Maret

2012. Setelah dilakukan autoanamnesis dan

alloanamnesis (dengan istri pasien) didapatkan :

Keluhan utama

Muntah dan BAB berwarna hitam 6 jam sebelum

masuk rumah sakit (SMRS)

RPS:

3 tahun SMRS pasien sering mengeluhkan nyeri

pada ulu hati, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk,

mual (+), muntah (-), nyeri kepala, pusing. Lalu

pasien berobat ke RSUD AA dan diberikan obat

namun pasien tidak ingat nama obatnya.

3 minggu SMRS pasien mengeluhkan nyeri pada

kedua lututnya kambuh lagi dan pasien kembali

mengkonsumsi obat yang diberikan puskesmas untuk

penghilang nyeri sendi.

2 minggu SMRS pasien mengeluhkan nyeri ulu hati,

rasa sakit tidak menjalar ke punggung, perut

kembung, mual(+), muntah(-), kepala pusing lalu

pasien berobat ke puskesmas dan dinyatakan pasien

mengalami dispepsia.

Sejak 6 jam SMRS pasien muntah darah 2x, darah

berwarna kehitaman, bergumpal-gumpal seperti kopi.

volume muntah kurang lebih 1 aqua gelas tiap

muntah, mual(+), muntah-muntah sebelum muntah

darah (-), nafsu makan menurun(+), nyeri ulu hati (+),

BAB berwarna hitam (+) sebanyak kurang lebih 4

gelas aqua, mencret(-), susah BAB(-), BAK tidak ada

keluhan, kepala pusing(+), lemas(+), demam(-)

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat nyeri sendi sejak 5 tahun yang lalu

Riwayat Hipertensi(-)

Riwayat DM(-)

Riwayat magg(+): sejak 3 tahun yang lalu.

Riwayat sakit kuning(-)

Riwayat kebiasaan:

Minum alkohol(-)

Merokok(-)

Konsumsi obat-obatan(+): penghilang nyeri sendi 5

tahun yang lalu

Minum jamu pegalinu(+), sejak 5 tahun yang lalu

Suka makanan yang pedas(+)

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak pucat, tampak

kurus.

Kesadaran : Komposmentis.

Vital sign

Tekanan darah : 100/60 mmHg,

Nadi : 88 x/menit

Frekuensi nafas : 20 x/menit

Suhu : 36,1°C.

Berat badan : 44 kg.

Tinggi badan : 158 cm

Indeks masa tubuh : BB/(TB dalam m)2 17,62

Kepala dan leher

Mata

Konjungtiva : anemis (+/+)

Sklera : ikterik (-/-)

Reflek cahaya : (+/+)

Pupil : Bulat, isokhor, ± 3mm.

Pembesaran KGB : (-)

JVP 5-2 cmH2O.

Thorak

Paru

Inspeksi : Dada tampak simetris, gerakan dada kanan sama

dengan dada kiri.

Palpasi : Fremitus kanan sama dengan fremitus kiri.

Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru

Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronki (-), wheezing (-).

Jantung

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.

Palpasi : Teraba di RIC V linea midklavikula sinistra

palpitasi (+).

Perkusi : Batas jantung kanan di linea sternalis dextra, batas

jantung kiri di RIC V linea midklavikula

sinistra.

Auskultasi : bunyi jantung reguler, bunyi tambahan (-).

Abdomen

Inspeksi : tampak agak cekung, venektasi (-), distensi

abdomen

Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepar

dan lien

tidak teraba

Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)

Auskultasi : Bising usus normal.

Ekstremitas

Akral hangat, oedema pretibia(-), refling kapiler lambat,

palmar eritema (-)

Rektal tuse

Anus dan perineum tenang

Spinkter ani baik

tidak ada teraba massa

permukaan licin

handscoon feses hitam.

Hasil pemeriksaan darah :

Tanggal 4 Maret 2012

Laboratorium darah rutin :

Hb : 3,8 gr / dl

WBC : 13.700 / µL

Platelet : 302.000 / µL

Ht : 12 vol %

Kimia darah

Glukosa : 103 mg/dl

BUN : 48 mg/dl (↑)

Crea : 1,96 mg/dl (↑)

AST : 15 IU/L

ALT : 8 IU/L

Ureum : 101,7 mg/dl (↑)

Elektrolit

Na+ : 137,7 mMol/L

K+ : 4,63 mMol/L

Cl- :105,1 mMol/L

Anamnesis : Nyeri pada ulu hati

Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk

Mual (+)

Nyeri kepala

Muntah darah 2x, darah berwarna kehitaman, bergumpal-gumpal seperti kopi sebanyak kurang lebih 1 aqua gelas tiap muntah

Nafsu makan menurun(+)

BAB berwarna hitam (+) sebanyak kurang lebih 4 gelas aqua

Kepala pusing

Lemas

Riwayat sering mengkonsumsi obat-obatan penghilang nyeri sendi dan jamu-jamuan pegelinu

RESUME Pasien laki-laki, Tn.T, umur 80 tahun. Dari anamnesis

didapatkan keluhan utama Muntah dan BAB berwarna hitam

sejak 6 jam SMRS

pemeriksaan fisik:

Keadaan umum: Pasien tampak pucat, tampak kurus.

Mata: Konjungtiva anemis(+/+)

Nyeri tekan regio epigastrium (+)

Ekstremitas: pucat (+), reefilling kapiler lambat

laboratorium:

Hb↓

BUN↑

Ureum↑

Kreatinin↑

DAFTAR MASALAH

Hematemesis melena

Nyeri ulu hati

Mual

Nyeri tekan epigastrium

Anemia

BUN 48 mg/dl

Ureum 101,7 mg/dl

Kreatinin 1,96 mg/dl

Riwayat mengkonsumsi NSAID + jamu-jamuan

RENCANA PEMERIKSAAN

Gambaran darah tepi

Endoskopi

RENCANA PENATALAKSANAAN Non farmaka

Tirah baring

Pemasangan NGT

IVFD RL

Diet MC dingin 6 x 200 cc, rendah protein

Farmaka Inj. Vitamin K 3x1 ampul

Inj.kalnex 3x1 ampul

Inj. Ranitidin 2x1

Antasida syr 3 x 1

Transfusi PRC 4 lb

FOLLOW UP

Tanggal 5 Maret 2012

S : Nyeri ulu hati, lemas, pusing, muntah darah (-), BAB (-)

O : TD = 110/70 mmHg

N = 72 x/i

RR = 20 x/i

T = 36,2oC

NGT bersih

Konjungtiva anemis

A : gastropati NSAID + insufiensi renal + anemia

P : Inj. Vitamin K

Inj. Ranitidin 2x1

Inj.kalnex 3x1

Inj. Ceftriaxone 2x1gr

NGT terpasang

Transfusi PRC 2 lb

FOLLOW UP

Tanggal 6 Maret 2012

S : Nyeri ulu hati, lemas, pusing, muntah darah (-),

BAB (-)

O : TD = 110/70 mmHg

N = 84 x/i

RR = 20 x/i

T = 36,8oC

Konjungtiva anemis

A : gastropati NSAID + insufiensi renal + anemia

P :

Inj. Vitamin K

Inj. Ranitidin 2x1

Inj.kalnex 3x1

Inj. Ceftriaxone 2x1gr

FOLLOW UP

Tanggal 7 Maret 2012

S : Nyeri ulu hati, lemas, pusing, mual (-), muntah darah (-

), BAB (+)

cair 5 x sehari

O : TD = 120/80 mmHg

N = 70 x/i

RR = 20 x/i

T = 36,5oC

Konjungtiva anemis

A : gastropati NSAID + insufiensi renal + anemia

P :

Inj. Vitamin K

Inj. Ranitidin 2x1

Inj.kalnex 3x1

Inj. Ceftriaxone 2x1gr

FOLLOW UP

Tanggal 8 Maret 2012

S : Nyeri ulu hati (-), lemas (-), pusing(-), mual (-), muntah darah (-),

BAB (-)

O : TD = 120/80 mmHg

N = 70 x/i

RR = 20 x/i

T = 36,5oC

Konjungtiva anemis

Pemeriksaan laboratorium sederhana :

Hb : 7,9 /dl

Ht : 20 vol %

Plt : 200.000 /µl

WBC : 11.000 /µl

Pemeriksaan gambaran darah tepi :

Morfologi normositik normokrom

A : gastropati NSAID + insufiensi renal + anemia

P : Inj. Vitamin K Inj. Ranitidin 2x1 Inj.kalnex 3x1 Inj. Ceftriaxone 2x1gr

FOLLOW UP Tanggal 9 Maret 2012

S : Nyeri ulu hati (-), lemas (-), pusing(-), mual (-), muntah darah (-), BAB hitam (-)

O : TD = 120/80 mmHg

N = 70 x/i

RR = 20 x/i

T = 36,5oC

Konjungtiva anemis

Pemeriksaan laboratorium sederhana :

Hb : 9,1 /dl

Ht : 26,0 vol %

Plt : 391.000 /µl

WBC : 11.500 /µl

A : gastropati NSAID + insufiensi renal + anemia

P : Inj. Vitamin K Inj. Ranitidin 2x1 Inj.kalnex 3x1 Inj. Ceftriaxone 2x1gr

FOLLOW UP

Tanggal 10 Maret 2012

S : Nyeri ulu hati, (-), lemas (-), pusing(-), mual (-), muntah darah (-),

BAB hitam (-)

O : TD = 120/80 mmHg

N = 76 x/i

RR = 16 x/i

T = 36,2oC

Konjungtiva anemis

A : gastropati NSAID + insufiensi renal + anemia

P : pulang

Antasida syr 2x1

Lansoprazol 1x1

Neurodex 1x1

anamnesis pemeriksaan fisik

Mual nyeri ulu hati Hematemesis Melena

nyeri tekan epigastrium

Gastropati nsaid

diagnosis pasti

Endoskopi

.

invasi tumor pada traktus gastrointestinal

pecahnya varises esofagus

ulkus peptikum

gastritis erosif

gastropati

Hematemesis melena

U/ memastikan sumber perdarahan

Hematemesis : tidak masif

timbul setelah minum NSAID

Sebelum muntah penderita mengeluh nyeri ulu hati

Sering menggunakan obat rematik dan sering minum

jamu-jamuan

Endoskopi

obat-obat rematik

NSAID

ringan dan reversible

ringan

reversible

tukak peptik

perdarahan saluran

cerna

perforasi

>>>>

<<<<

Resiko

saluran gastrointestinal

Ginjal

Kulit

Sistem syaraf

efek samping NSAID tidak sama untuk semua

orang

biosintesis prostaglandin dihambat oleh NSAID

penurunan kecepatan filtrasi glomerulus

Penurunan aliran darah ginjal

gagal ginjal

ginjal

BUN↑, Ureum↑, kreatinin↑ kerusakan pada ginjal

produksi eritropoitin menurun

Anemia

PSCBA

asupan makanan

penatalaksanaan

Non medikamentosa istirahat cukup

hindari stress

makan makanan lunak dan tidak

merangsang

Medikamentosa

Antasida membantu melapisi mukosa lambung dgn

sukralfat

ARH2 ( ranitidin) memblok histamin pada sel parietal

untuk tidak mengeluarkan asam

lambung

PPI (lansoprazol) memblokir enzim K+H+- ATP ase

yang

akan memecah K+H+- ATP menjadi

energi

yang digunakan untuk mengeluarkan

asam

lambung

Pasien ini mempunyai resiko untuk mendapatkan komplikasi yang berat, sebaiknya diberi terapi

pencegahan menggunakan PPI atau misoprostol.

PSCBA NGT

untuk memastikan perdarahan berasal dari lambung

untuk mengeluarkan darah yg berada di saluran cerna atas

untuk menghentikan perdarahan dengan

memvasokontriksikan

pembuluh darah yang berada di saluran pencernaan atas

kalnex membantu mengatasi perdarahan

Vit K untuk membantu proses pembekuan

darah.

top related