alumnee leadership institute pa kmk usu...

64
BERKARIR, ENTERPREUNER & MEMILIH PASANGAN HIDUP ALUMNEE LEADERSHIP INSTITUTE PA KMK USU

Upload: hahuong

Post on 21-Jun-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BERKARIR, ENTERPREUNER

& MEMILIH PASANGAN

HIDUP

ALUMNEE LEADERSHIP INSTITUTE – PA KMK USU

BBuummiittaammaa GGuunnaajjaayyaa AAggrroo OOiill PPaallmm PPllaannttaattiioonnss aanndd MMiillllss

Pengalaman Kerja:

1997- 2002 : Asian Agri Group - Asisten Lapangan T. Ulu – Jambi - Ka. Personalia dan Umum Jambi

2003 – 2011 : Napan Group - SPF Sumatera Selatan - HRD Asst. Manager

2012 - 2013 : ADR Agro Group HR, GA & Safety Health Manager 2013 – 2015 : BGA Group - Jakarta

- HR Regional Riau – Kalbar - Perform. and Reward, Corporate

Culture and Improvement Head 2015 – 2016 : Permata Hijau Group HR Senior Manager

2016 – Sekarang: ABM Group - Head of HRGA & Legal

Curriculum Vitae

Harapan Lumban Toruan Lahir : Taput, 11 Juli 1973

S1 - Pertanian USU’92

S2 - SDM – UBD Palembang’2005

W E

H

A V

E T

O

B

E

B

E T

T E

R

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan

untuk manusia.(kolose 3:23)

Prestasi:

1. 1991- Siswa Teladan (SMA). 2. 1997- Asisten termuda AA Group 3. 2005- Pembina Safety Terbaik

PT. SPF 4. 2014 – Membawa Tim GKM (CI)

Tingkat Nasional, meraih 1 Emas, 2 Perak

Organisasi: 1. BPM – FP USU 2. Sekjen KLKA

3. Sekjen BOSNA 4. Ketua PA KMK USU

Dosen PELITA NUSANTARA

Bahagia Ingin bahagia 1 jam, pergilah tidur siang

Ingin bahagia 1 hari, pergilah memancing

Ingin bahagia 1 minggu, potonglah seekor babi

Ingin bahagia 1 bulan, pergilah menikah

Ingin bahagia selamanya, temukanlah pekerjaan yang tepat

(Chinese Proverb)

Sejak Kapan Sebaiknya Anda Berdoa Untuk Pekerjaan?

Yeremia 29:7

"Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana

kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu

kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya

adalah kesejahteraanmu."

Ulangan 15:11

Tuhan berfirman, “Sebab orang-

orang miskin tidak hentinya akan

ada di dalam negeri itu; itulah

sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah

engkau membuka tangan lebar-

lebar bagi saudaramu, yang

tertindas dan yang miskin di

negerimu.”

Matius 26:11

Orang Miskin Selalu

Ada Padamu

Life will never be the same ...

Pohon yang berhenti berkembang, sedang menunggu kelayuannya dan

menuju kematiannya. Sesungguhnya, orang yang berhenti belajar adalah orang yang sedang menunggu keharituaannya

dan menuju kematiannya.

Keterampilan 3C Bisa dipelajari melalui proses

belajar dan pelatihan

Menentukan Prestasi Kerja (KINERJA - Performance)

Ketrampilan apa yang harus dimiliki oleh seorang Alumni…

2. Competency based skill (Keterampilan Teknis)

1. Character based skill (Sikap & Prilaku).

Christ the Centre of Life (From Christian Value to Christian Life Skills)

3. Cooperation based skill (Keterampilan Bekerjasama)

Keterampilan (Skill) 3-C

Performance Competence Character

Cooperation

Performance = Competence + Character +

Cooperation

Organization People

Productivity High Quality Product Efficient Process

Candi Borobodur Build by Sailendra Dinasty, Year 800 AD One of the World Heritage (UNESCO )

CULTURE, COMMITMENT

One things that can change stones to become manificient work of art is

What can change this Stones ?

BASILIKA SANTO PETRUS - VATIKAN

1. TUHANMU…

PERTANYAANNYA… KEAGUNGAN APA YANG AKAN KAMU PERSEMBAHKAN UNTUK:

2. BANGSA DAN NEGARAMU…

3. KELUARGAMU (AYAH, IBU, ISTRI/SUAMI DAN ANAK-ANAKMU

4. DLL

BERKARIR

ALUMNEE LEADERSHIP INSTITUTE – PA KMK USU

KARIR BAGI PEMULA

KONDISI TENAGA KERJA INDONESIA

Keterangan: Dalam 1% pertumbuhan ekenomi mampu menyerap tenaga kerja sekira 300-400 ribu orang.

KESEMPATAN (di luar KONTROL)

KEMAMPUAN

(di “dalam” KONTROL)

DAERAH “KEBERHASILAN”

Pengembangan DIRI

Menemukan

ARAH KEHIDUPAN

Sumber: LPPM - Jakarta

ENTERPREUNER

ALUMNEE LEADERSHIP INSTITUTE – PA KMK USU

Bisnis Model

7 RAHASIA SUKSES BISNIS ALA CIPUTRA

Ingin mengukur sejauh mana rencana bisnis yang telah Anda susun akan berhasil?

Pertanyaan 1: Apakah Anda sangat bersemangat (passionate) dalam perjalanan menjadi seorang entrepreneur?

Pertanyaan 2: Apakah Anda melihat sebuah kesempatan besar melayani pasar secara kreatif?

Pertanyaan 3: Apakah Anda memiliki sebuah produk inovatif yang ketika Anda tawarkan maka prospek (calon pelanggan) Anda tidak mampu mengatakan tidak?

Pertanyaan 4: Apakah Anda memiliki kapabilitas untuk memenangkan persaingan secara efektif?

Pertanyaan 5: Apakah Anda tahu bagaimana menghasilkan produk atau jasa yang ingin Anda pasarkan dengan cara yang paling efisien?

Pertanyaan 6: Apakah Anda tahu bagaimana caranya mendanai keseluruhan usaha baru Anda dengan biaya termurah serta risiko terendah sementara hasil terbaik tetap dapat Anda dapatkan?

Pertanyaan 7: Apakah Anda siap menghadapi tuntutan kerja keras, risiko gagal dan kerugian?

Potensi usaha

1. Distributor Pertanian 2. Kafe 3. Ternak a. Ayam Kampung b. Babi 4. Ikan Ikan Gabus Ikan Emas 5. Koperasi Pertanian 6. Pembibitan

Sumber Modal

1.Teman-Teman 2.Senior (Alumni) 3.Perusahaan Melalui CSR 4.Bank 5.Orang tua 6.Dll

27 KOLAM 1

28 KOLAM 2

29

30

31

MENCARI PASANGAN HIDUP

1. Proses Peralihan dari ”Subjective Love” ke ”Objective Love”

Untuk mencapai tujuan yang agung, orang-orang kristen bergaul berpacaran secara berbeda dengan orang-orang non kristen. Pacaran bagi orang kristen ditandai dengan:

2. Proses Peralihan dari ”Envious Love” ke ”Jealous Love”

3. Proses Peralihan dari ”Romantic Love” ke ”Real Love”

4. Proses Peralihan dari ”Activity Center” ke ”Dialog Center” 5. Proses Peralihan dari ”Sexual Oriented” ke ”Personal Oriented”

Beberapa hal yang primer antara lain: a. Imannya. b. Kematangan Pribadinya c. Temperamennya. d. Tanggung-jawabnya.

1. Proses Peralihan dari ”Subjective Love” ke ”Objective Love” “Subjective love” sebenarnya tidak berbeda dengan manipulative love yaitu “kasih pemberian yang diberikan untuk memanipulir orang yang menerima”. Pemberian yang dipaksakan sesuai dengan kemauan dan tugas dari si pemberi dan tidak memperhitungkan akan apa yang sebenarnya dibutuhkan sipenerima. Sesuai dengan ”sinful nature”nya setiap anak kecil telah belajar mengembangkan ”subjective love:. Dan ”Subjective love” ini tidak dapat menjadi dasar pernikahan. Pacaran adalah saat yang tepat untuk mematikan sinful nature tsb, dan mengubah kecenderungan “subjective love” menjadi “objective love”. Yaitu memberi sesuai dengan yang baik yang betul-betul dibutuhkan si penerima.

Untuk mencapai tujuan yang agung, orang-orang kristen bergaul berpacaran secara berbeda dengan orang-orang non kristen. Pacaran bagi orang kristen ditandai dengan:

2. Proses Peralihan dari ”Envious Love” ke ”Jealous Love” “Envious” sering diterjemahkan sama dengan ”jealous” yaitu cemburu. Padahal ”envious” mempunyai pengertian yang berbeda. Envious adalah kecemburuan yang negative yang ingin mengambil dan merebut yang yang tidak menjadi haknya. Sedangkan ”jealous” adalah kecemburuan yang positif yang menuntut apa yang memang menjadi hak dan miliknya. Tidak heran, kalau Alkitab sering menyaksikan Allah sebagai yang ”jealous”, yang cemburu (misal:20:5). Israel milik-Nya umat tebusanNya. Kalau Israel menyembah berhala atau mempercayai bangsa-bangsa kafir sebagai pelindungnya, Allah cemburu dan akan merebut Israel kembali kepada-Nya. Begitu pula pergaulan pemuda pemudi. Pacaran muda-mudi Kristen harus ditandai dengan ”jeoulous love”. Mereka tidak boleh menuntut ”sesuatu” yang bukan dan belum menjadi haknya. (seperti: hubungan seksuil, wewenang mengatur kehidupannya, dsb). Tetapi mereka harus menuntut apa yang menjadi haknya, seperti kesempatan untuk dialog, pelayanan ibadah pada Allah dalam Tuhan Yesus, dsb.

3. Proses Peralihan dari ”Romantic Love” ke ”Real Love” ”Romantic Love” adalah kasih yang tidak realistis, kasih dalam alam mimpi yang didasarkan pada pengertian yang keliru bahwa ”kehidupan ini manis semata-mata”. Muda-mudi yang berpacaran biasanya terjerat pada ”romantic love”. Mereka semata-mata menikmati hidup sepuas-puasnya tanpa coba mempertanyakan realitanya, misal: • Apakah kata-kata dan janji-janjinya dapat dipercaya? • Apakah dia memang orang yang begitu sabar, ”caring”, penuh tanggung jawab seperti

yang selama ini ditampilkan? • Apakah realita hidup akan seperti ini terus (penuh cumbu-rayu, rekreasi, jalan-jalan,

cari hiburan)? Pacaran adalah persiapan pernikahan, oleh karena itu pacaran Kristen tidak mengenal ”dimabuk cinta”. Pacaran Kristen boleh dinikmati tetapi harus berpegang pada hal-hal yang realistis.

4. Proses Peralihan dari ”Activity Center” ke ”Dialog Center” Pacaran dari orang-orang non-Kristen hampir selalu ”activity – center”. Isi dan pusat dari pacaran tidak lain dari pada aktivitas (nonton, jalan-jalan, duduk berdampingan, cari tempat rekreasi, dsb), sehingga pacaran 10 tahun pun tetap merupakan 2 pribadi yang yang tidak saling mengenal. Sedangkan pacaran orang-orang Kristen berbeda. Sekali lagi orang-orang Kristen juga boleh berekreasi dsb, tetapi ”center”nya (isi dan pusatnya) bukan pada rekreasi itu sendiri, tetapi dialog yaitu interaksi antara dua pribadi secara utuh (Martin Buber, ”I an Thou”, by Walter Kauffman, Charles Scribner’s Sons, NY”1970), sehingga hasilnya suatu pengenalan yang benar dan mendalam.

5. Proses Peralihan dari ”Sexual Oriented” ke ”Personal Oriented” Pacaran orang Kristen bukanlah saat untuk melatih dan melampiaskan kebutuhan sexuil. Orientasi dari kedua insan tsb, bukanlah pada hal-hal seksuil, tapi sekali lagi (seperti telah disebutkan dalam no.4) pada pengenalan pribadi yang mendalam. Jadi, masa pacaran tidak lain dari pada masa persiapan pernikahan. Oleh karena itu pengenalan pribadi yang mendalam adalah ”keharusan”. Melalui dialog, kita akan mengenal beberapa hal yang sangat primer sebagai dasar pertimbangan apakah pacaran kita akan diteruskan atau putus sampai disini.

Beberapa hal yang primer antara lain: a. Imannya. Apakah sebagai orang Kristen di betul-betul sudah dilahirkan kembali (Yoh 3:3), mempunyai rasa takut akan Tuhan (Amsal 1:7) lebih daripada ketakutannya pada manusia, sehingga ditempat-tempat yang tersembunyi dari mata manusia sekalipun ia tetap takut berbuat dosa. Apakah ia mempunyai kehausan akan kebenaran Allah dan menjunjung tinggi hal-hal rohani? b. Kematangan Pribadinya Apakah ia dapat menyelesaikan konflik-konflik dalam hidupnya dengan cara yang baik? Dapat bergaul dan menghormati orang-orang tua? Apakah ia menghargai pendapat orang lain? c. Temperamennya. Apakah ia dapat menerima dan memberi kasih secara sehat? Dapat menempatkan diri dalam lingkungan yang baru bahkan sanggup membina komunikasi dengan mereka? Apakah emosinya cukup stabil?

d. Tanggung-jawabnya.

Apakah dia secara konsisten dapat menunjukkan tanggung-jawabnya, baik dalam studi,

pekerjaan, uang, seks dsb?

Kegagalan dialog akan menutup kemungkinan mengenali hal-hal primer di atas. Dan

pacaran 10 tahun sekalipun belum mempersiapkan mereka memasuki phase

pernikahan.

Kegagalan dalam dialog biasanya ditandai dengan pemikiran-pemikiran:

1. Saya takut bertengkar dengan dia, takut menanyakan hal-hal yang dia tidak

sukai.

2. Setiap kali bertemu kami selalu mencari acara keluar... atau kami ingin selalu

bercumbuan saja.

3. Saya rasa ”dia akan meninggalkan saya” kalau saya menuntut kebenaran yang saya yakini. Saya takut ditinggalkan.

4. Saya tidak keberatan atas kebiasaannya, watak bahkan jalan pikirannya asalkan

dia tetap mencintai saya.

Saya kasih saran jika kita sudah berdoa mencari pasangan dan mau menjadi pasangan pada akhirnya janganlah sering berdoa supaya Allah menunjukkan pada anda siapa suami atau istri yang tepat, namun lebih banyaklah berdoa supaya anda menjadi istri atau suami yang tepat. Apabila semua orang sedang berdoa untuk menjadi pasangan yang tepat, maka tidaklah menjadi masalah yang terlalu besar siapa yang mendekati karena mereka adalah pasangan hidup yang “tepat”. Buanglah daftar “20 hal” yang anda idamkan dalam diri pasangan anda dan buatlah “daftar 20 hal” yang anda idamkan bisa menjadi suami atau istri yang tepat

Terakhir…..

Kaleb mendapat Hebron Yosua 14:7-15

14:7 Aku berumur empat puluh tahun, ketika aku disuruh Musa, hamba TUHAN itu, dari Kadesh-

Barnea untuk mengintai negeri ini; dan aku pulang membawa kabar kepadanya yang sejujur-jujurnya. 14:8 Sedang saudara-saudaraku, yang bersama-sama pergi ke sana dengan aku, membuat tawar hati bangsa itu, aku tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati. 14:9 Pada waktu itu Musa bersumpah, katanya: Sesungguhnya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan anak-anakmu sampai selama-lamanya, sebab engkau tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati. 14:10 Jadi

sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama

itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; 14:11 pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar

masuk. 14:12 Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu. Mungkin TUHAN menyertai aku, sehingga aku menghalau mereka, seperti yang difirmankan TUHAN." 14:13 Lalu Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya. 14:14 Itulah sebabnya Hebron menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, sampai sekarang ini, karena ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati. 14:15 Nama Hebron dahulu ialah Kiryat-Arba; Arba ialah orang yang paling besar di antara orang Enak. Dan amanlah negeri itu, berhenti berperang.

42

untuk

INDONESIA

ALUMNI USU

TERIMAKASIH

1. IST Intelligenz Struktur Test

Tes Intelegensi Kemampuan- kemampuan intelektual yg digali melalui setiap subtes adalah : daya pikir konkrit – praktis, daya pikir induktif, daya pikir analogi, daya abstraksi, daya ingat, daya pikir praktis bilangan, daya pikir induktif bilangan, daya bayang konstruktif, daya bayang ruang.

2. APM Set I & II Advance Progressive Matrices

Untuk mengungkap kemampuan efisiensi intelektual. Tes APM ini sesungguhnya untuk membedakan secara jelas antara individu-individu yg berkemampuan intelektual lebih dari normal bahkan yg berkemampuan intelektual superior.

3. SPM Standard Progressive Matrices

Untuk mengukur dan menggolongkan tingkat kecerdasan umum dari subyek.

4. CFIT 3A&B Culture Fair Intelligence Scale 3

A & B

Untuk mengukur kemampuan mental umum atau ‘general ability”. Menurut teori kemampuan yg dikemukakan oleh Raymond B.Cattel, tes CFIT ini adalah untuk mengukur ”fluid ability” seseorang yg merupakan kemampuan kognitif seseorang yg bersifat herediter yg kemudian akan mempengaruhi kemampuan kognitif lainnya atau “cristalized ability” (adalah kemampuan kognitif yg diperoleh di dalam interaksi individu dengan lingkungan disekitarnya). Sampai seberapa jauh kemampuan kognitif seseorang adalah tergantung dari sampai berapa jauh keadaan ‘fluid ability‘ dan bagaimana perkembangan dari ‘cristalized ability’.

A. PENGERTIAN INTELIGENSI

Inteligensi merupakan kapasitas umum dari kesadaran individu untuk berpikir, menyesuaikan diri, memecahkan

masalah umum yang dihadapi secara cepat dan tepat.

KELOMPOK ALAT TES INTELIGENSI

NO. KODE NAMA ALAT TES

ASPEK YG DI UKUR

1. WARTEGG Wartegg Untuk mengetahui struktur kepribadian 2. GRAFIS Grafis Karya grafis adalah segala macam coretan tangan baik yg berupa tulisan

maupun gambar yg dibuat secara sengaja maupun karena pengaruh ketidaksadaran. Macamnya : a. DAM (draw a man), tes ini akan mengungkap : proyeksi dari self concept,

sikap subjek terhadap testing & self image, ekspresi dari keadaan emosi, kesadaran & ketidaksadarannya & kebiasan hidup, serta sikap & pengamatan subjek terhadap lingkungan.

b. HTP (house, tree, person), memberi informasi tentang : kualitas hubungan keluarga, objek lekat, peran individu di lingkungan, persepsi individu terhadap peran & kedudukan masing-masing orang tua & dirinya sendiri.

c. BAUMN / TREE TEST : emosi, kognisi dan social serta hal-hal klinis lainnya.

B.PENGERTIAN TES KEPRIBADIAN

Tes kepribadian ádalah tes yg mengungkap kecenderungan sikap dari sifat atau karakter seseorang, yg

sudah terbentuk lama namun masih bisa diubah. Yg tergolong dalam kepribadian seseorang ádalah

seperti sifat terbuka/tertutup, mudah/tidaknya bergaul, bagaimana rasa percaya dirinya, sensitivitas,

dan bagaimana seseorang dalam mengendalikan dorongan-dorongan dari dalam (id) maupun ego dan

super egonya.

KELOMPOK ALAT TES KEPRIBADIAN

0.5.

PAPIKOSTIK Kostick’s Perception

and Preference Inventory

Dimensi yg diungkap : 1. KEPEMIMPINAN : mencakup bagaimana peran

kepemimpinan seseorang, cara mengendalikan orang lain, dan kemudahan dalam membuat keputusan.

2. GAYA KERJA : mengungkap apakah seseorang tergolong dalam tipe pengatur, menyukai pekerjaan secara terperinci atau tipe teoritis.

3. ARAH KERJA : mengungkap kemampuan seseorang dalam mengontrol dorongan dari dalam dirinya, seperti adanya hasrat untuk beprestasi, penyelesaian tugas secara pribadi, dan perkiraan sebagai pekerja keras.

4. KETAATAN : untuk mengungkap apakah dalambekerja seseorang membutuhkan dukungan dari atasan dan kebutuhan taat pada pengarahan dari atasan.

5. AKTIVITAS : untuk melihat apakah seseorang tersebut adalah tipe orang yg selalu sibuk atau tipe orang yg bersemangat.

6. SIFAT : untuk mengungkap sifat seseorang dalam pengendalian emosi, adanya agresi atau keinginan untuk berubah.

7. PERGAULAN : untuk mengungkap apakah seseorang itu selalu ingin mendapatkan perhatian dari orang lain, memiliki pergaulan luas, betah terhadap kelompok, dan suka mendekati & menyayangi orang di sekitarnya.

6. DISC Dominance, Influence, Steadiness

dan Compliance

Memberikan gambaran mengenai gaya seseorang yg dapat memprediksi kecenderungan perilakunya di masa yg akan datang, dengan mengevaluasi factor-faktor kepribadaian utama yg ada dalam diri seseorang. Motivasi dasar D : Hasil, tantangan, tindakan segera. Motivasi dasar I : pengakuan, penghargaan, tampil berperan. Motivasi dasar S : hubungan social, penerimaan, disukai orang lain. Motivasi dasar C : ketepatan, kualitas, informasi.

7. MSDT Management Style

Diagnostic Test

Untuk mengukur gaya kepemimpinan seseorang yg didasarkan pada Teori Tiga Dimensi (oleh W.J. Reddin). Ada tiga pola dasar yg dapat dipakai untuk menentukan perilaku kepemimpinan : berorientasi pada tugas, hubungan kerja sama & pada hasil, kemudian dikembangkan menjadi delapan gaya kepemimpinan, yaitu : Deserter, Autocrat, Compromiser, Missionary, Bureucrat, Benevolent Autocrat, Developer & Executive.

NO.

KODE NAMA ALAT TES

ASPEK YG DI UKUR

2. PAULI Mengukur aspek : a. Kesediaan bekerja b. Kecepatan kerja c. Ketelitian d. Emosi & kendali e. Daya tahan f. Pengaturan tenaga g. Kesiapan kerja h. Kesulitan yg dihadapi & tempo menghadapinya

3. KRAEPELIN Mengukur aspek : a. Kecepatan kerja : yaitu kemampuan untuk bekerja

secara cepat b. Ketelitian kerja : kemampuan untuk bekerja secara

hati-hati dan teliti c. Keajegan kerja : kemampuan untuk bertahan dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa terpengaruh oleh permasalahan / kesulitan yg dihadapi.

d. Ketahanan kerja : kemampuan untuk bertahan dalam menyelesaikan tugas dibawah tekanan.

C. SIKAP KERJA

IST-TEST PENGETAHUAN UMU/INTELIGENSIA TEST

WARTEG TEST

PAULI

KREAPLIN

APM

KETERANGAN: 1. 2 SET 12 GAMBAR DAN 36 GAMBAR 2. YANG PENTING SET 2 BENAR MINIMAL 18

PAPI TEST

EPPS

TEKNIK WAWANCARA BERBASIS PERILAKU TEKNIK MELAKUKAN INTERVIEW DENGAN METODE BEI (Behavioral Event Interview )

BEI vs Interview Konvensional BEI lebih menekankan pengggalian berdasarkan masa lalu sehingga dari segi obyektifitas, akurasinya serta keadilannya ketika kita menilai dapat terjamin. Berbeda dengan Interview konvensional yang masih belum jelas dan belum secara terukur. Bayangkan ketika seorang kandidat diberi pertanyaan dengan menggunakan Metode Interview Konvensional seperti pertanyaan yang masih sangat sering dijumpai Contoh Pertanyaan: “Jika anda nanti bergabung diperusahaan kami, apa yang dapat anda berikan untuk kemajuan perusahaan kami?” Setiap kandidat yang diberikan pertanyaan ini tentu saja akan berusaha menjawab sebaik mungkin untuk pertanyaan ini, dengan rencana-rencana ataupun janji-janji yang diberikan. Tentu saja jawaban yang terbaiklah yang akan dinilai bagus, tetapi apakah itu akan dilakukan atau tidak, kita tidak pernah tahu.

BEI - interview terstruktur Behavioral Event Interview (BEI) adalah merupakan teknik interview yang terstruktur, terarah dan terpola berbasis behavior (perilaku) yang bertujuan untuk mencari, mengumpulkan dan menguji setiap bukti tentang kompetensi seseorang dalam situasi tertentu. Hal ini mengikuti prinsip umum bahwa untuk memprediksi perilaku dan prestasi seseorang di masa mendatang adalah dengan melihat perilaku masa lalunya. Dalam BEI, pewawancara mengajukan pertanyaan terbuka dan memetakan perilaku subjek dalam situasi dimana ia harus menunjukkan kompetensi kunci sukses kinerja di posisi yang diberikan. Struktur BEI menggunakan model STAR: “S” -Situation, “T” – Task, “A” – Action, “R” – Result

STAR

S/ Situation Gali permasalahan apa yang muncul ketika ia berperan sebagai pemimpin, tanyakan juga situasi yang terjadi ketika permasalahan tersebut muncul. Tanyakan mengapa ia harus melakukan tugas / hal tersebut. TA/ Task - Action Gali juga ceritanya tentang tugas atau aktivitas yang dilakukannya ketika itu. Bagaimana caranya ia mengatasi permasalahan, bagaimana caranya melakukan pekerjaan. R/ Result Gali juga cerita tentang bagaimana hasil dari pekerjaannya, apa yang terjadi setelah ia melakukan pekerjaan/ tugas tersebut.

A.Cara Menuliskan Bukti Perilaku (behavior evidence)

Setelah Anda mengajukan pertanyaan perilaku kepada Asesi/yang di Interview, maka selanjutnya Anda harus secara seksama memperhatikan keterangan dan jawaban yang diberikan. Pilihlah jawaban atau pernyataan yang menjadi kunci dari pertanyaan Anda, tuliskan ke dalam kolom Situasi/ Tugas atau Tindakan atau Hasil sesuai dengan konteksnya. Catatan penting : 1. Ingatlah untuk selalu mengkaitkan pertanyaan Anda dengan perilaku

yang akan digali, sehingga tidak keluar dari JOB DESnya sehari-hari. 2. Hindari kesalahan dalam memberikan justifikasi penilaian Anda dengan

selalu menuliskan bukti pernyataan dari Asesi karena perilaku harus dibuktikan dengan pengalaman nyata bukan asumsi dari asesor terhadap potensi perilaku asesi.

3. Tulislah setiap petunjuk penting dari Asesi baik itu gesture/ gerak badan yang tampak maupun pilihan kata yang digunakan.

Situation/ Task (Situasi/ Tugas)

Action (Tindakan)

Result (Hasil)

Sebagai seorang Pjs Estate Mgr. TP…. pada bln Sept. 2015 lalu, saya diberi tugas oleh GM untuk segera mening-katkan Produksi.

Hal yang pertama saya lakukan yaitu segera mengidentifikasi kondisi areal, membuat list sumber daya di TP….., mengumpulkan semua Asisten dan Mandor untuk mendapatkan informasi detil permasalahan masing-masing divisi dan blok. Saya menggunakan DATA PRODUKSI dan ROTASI PANEN sebagai alat bantu menentukan prioritas kerja dan membimbing setiap asisten divisi untuk membuat RENCANA KERJA sesuai kondisi yang dihadapi.

Hasilnya dalam waktu 3 bulan, kami berhasil menaikkan Produksi dari 90% menjadi 100%, Rotasi terjaga, dari 10 Hari menjadi 7 hari. Tentu saja ini adalah kerja tim dan kami akan tetap mempertahankan kondisi ini.

Contoh : 1. Ceritakan pengalaman keberhasilan Anda dalam melakukan perubahan di unit kerja,

bagaimana langkah Anda dalam menyusun prioritas kerja dan pengorganisasiannya ?

PENYELESAIAN MASALAH: Mengidentifikasi problem, mengetahui informasi yang signifikan, mendapatkan dan mengkoordinasikan data yang relevan, mendiagnosa kemungkinan penyebabnya, pada akhirnya mengatasi masalah tersebut. Contoh Perilaku : • Melakukan perencanaan yang baik untuk memperoleh dan mengorganisasikan data

untuk untuk tujuan diagnosa • Membedakan tingkat permasalahan dan mengindikasikan permasalahan utama • Mengantisipasi problem yang akan muncul dan menentukan skala priortitasnya • Dapat mengatasi masalah dengan jitu sesuai dengan analisa yang mendalam dari

masalah tersebut. Pertanyaan : 1. Jelaskan problem yang signifikan yang anda hadapai selama setahun terakhir? 2. Apa langkah yang anda ambil untuk mengatasi problem tersebut? Ceritakan secara

detil. 3. Kadang timbul problematika yang tidak terduga. Bagaimana Anda merespon

problem yang tidak diharapkan ini? 4. Dapatkah anda menggambarkan dan menceritakan bagaimana masalah tersebut

teratasi.

PROBING

PROBING: probes adalah cara menggali keterangan yang lebih mendalam. Dilakukan dalam hal: 1. Apabila jawaban tidak relevan

dengan pertanyaan. 2. Apabila jawaban kurang jelas atau

kurang lengkap. 3. Apabila ada dugaan jawaban kurang

mendekati kebenaran

Contoh Pertanyaan Probing (BEI-STAR) Intv’er : Bagaimana cara saudara menetapkan key competencies dalam pelaksanaan assessment? Intv’ee : Saya menggunakan kamus kompetensi dan pengetesan adaptasi dari psikotes yang ada saat ini? Intv’er : Kamus kompetensi… Seperti apa? Sudah ada sebelumnya atau siapa penyusun kamus itu? Intv’ee : Kamus kompetensi saya yang membuatnya… bla… bla… bla… Intv’er : Psikotes yang sering saudara gunakan untuk assessment apa saja? Mengungkap aspek apa saja? Intv’ee : bla… bla… bla…