akreditasi sekolah

27
KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul AKREDITAS SEKOLAH ini guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Akreditasi Sekolah yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa/i Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di

Upload: novia-nur-fadhila

Post on 24-Jul-2015

4.458 views

Category:

Documents


152 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKREDITASI SEKOLAH

KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan

kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun mampu 

menyelesaikan  tugas  makalah yang berjudul AKREDITAS SEKOLAH ini guna

memenuhi tugas  mata kuliah Manajemen Pendidikan.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis

hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini

tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-

kendala yang penulis hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Akreditasi

Sekolah yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber

informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan

berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang

dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah

akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi

sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa/i Universitas

Ahmad Dahlan Yogyakarta. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Kepada  dosen  pembimbing  kami

meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan makalah  saya  di  masa  yang 

akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Yogyakarta 20 April 2012

Penulis

i

Page 2: AKREDITASI SEKOLAH

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ..............................................................................................i

Daftar Isi ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................1

1.3 Tujuan Dan Manfaat ........................................................................2

BAB II ISI

2.1 Pengertian Akreditas .......................................................................3

2.2 Mekanisme Akreditasi Sekolah ........................................................9

2.3 Persiapan Sekolah dalam Akreditasi ...............................................11

2.4 Menetapkan hasil Akreditasi ............................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................14

3.2 Saran ..............................................................................................14

Daftar Pustaka ............................................................................................ 15

ii

BAB I

Page 3: AKREDITASI SEKOLAH

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akreditasi ialah Suatu kegiatan penilaian kelayakan dan kinerja suatu sekolah

berdasarkan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh BAS (Badan

Akreditasi Sekolah) yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengkuan peringkat

kelayakan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

087/U/2002. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tindakan menilai tingkat kelayakan

setiap sekolah.Membandingkan keadaan suatu sekolah menurut kenyataan dengan

kriteria (standar) yang telah ditetapkan. Jika menurut kenyataan lebih besar atau

sama dengan standar maka dinyatakan terakreditasi.Jika menurut kenyataan lebih

kecil daripada standar yang telah ditetapkan dinyatakan tidak terakreditasi. Sekolah

yang terakreditasi dapat diperingkatkan menjadi tiga klasifikasi yaitu amat baik, baik,

dan cukup. Akreditasi sangat berguna dalam penilaian mutu pendidikan di setiap

jenjang seperti Memberikan informasi bahwa sebuah sekolah atau program telah

memenuhi standar kelayakan dan kinerja yang telah ditentukan Membantu sekolah

melakukan evaluasi diri dan menentukan kebijakan sendiri dalam upaya peningkatan

mutu. Membimbing calon pesrta didik, orang tua dan masyarakat untuk

mengidentifikasi sekolah bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan individu

terhadap pendidikan termasuk mengidentifikasi sekolah yang memiliki prestasi dala

suatu bidang tertentu .

Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada BAB II pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian akreditasi itu ?

2. Apa tujuan dan manfaat dari akreditas sekolah ?

3. Bagaimana Mekanisme akreditasi sekolah ?

1

4. Bagaimana persiapan sekolah dalam akreditasi ?

Page 4: AKREDITASI SEKOLAH

5. Apa saja ruang lingkup akreditasi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah

1. Memahami pengertian dari akreditasi

2. Memahami tujuan dan manfaat dari adanya akreditasi sekolah

3. Mengetahui mekanisme akreditas sekolah

4. Mengetahui persiapan sekolah dalam akreditasi

5. Mengetahui ruang lingkup akreditasi

6. Memahami landasan hukum dalam akreditasi sekolah

2

Page 5: AKREDITASI SEKOLAH

BAB II

ISI

2.1 Pengertian akreditasi

Akreditasi sekolah adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah

dan/atau lembaga mandiri yang berwenang. untuk menentukan kelayakan program

dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada setiap

jenjang dan jenis pendidikan., berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sebagai

bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan dilakukan secara obyektif, adil,

transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang

mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.

Akreditasi sekolah secara sistematis dan komprehensif melalui kegiatan evaluasi diri

dan evaluasi eksternal (visitasi) untuk menentukan kelayakan dan kinerja sekolah.

Yang menjadi rasional atau alasan kebijakan akreditasi sekolah di Indonesia adalah

bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu. Untuk

dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, maka setiap satuan/program

pendidikan harus memenuhi atau melampaui standar yang dilakukan melalui

kegiatan akreditasi terhadap kelayakan setiap satuan/program pendidikan.

Untuk melaksanakan akreditasi sekolah/ madrasah Pemerintah membentuk Badan

Akreditasi Nasional-Sekolah /Madrasah (BAN S/M).

Dasar hukum akreditasi sekolah utama adalah :

a. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 60 yang berbunyi :

(1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.(2) Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

3(3) Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.

Page 6: AKREDITASI SEKOLAH

(4) Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 86 & 87 yang berbunyi :

Pasal 86:

(1)Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan / atau satuan pendidikan

(2)Kewenangan akreditasi sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dapat pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh pemerintah untuk melakukan akreditasi

(3)Akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan (2) sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu pada standar Nasional Pendidikan

Pasal 87:

(1) Akreditasi oleh pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 86 ayat (1) dilaksanakan oleh:a. BAN-S/M terhadap program dan/atau satuan pendidikan pendidikan jalur

formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah;b. BAN-PT terhadap program dan/atau satuan pendidikan jenjang

pendidikan tinggi; danc. BAN-PNF terhadap program dan/atau satuan pendidikan jalur nonformal.

(2) Dalam melaksanakan akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), BAN-S/M dibantu oleh badan akreditasi provinsi yang dibentuk oleh Gubernur.

(3) Badan akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.

(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat mandiri.

(5) Ketentuan mengenai badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri.

c. Surat Keputusan Mendiknas No. 87/U/2002.

4

Page 7: AKREDITASI SEKOLAH

A. Adapun Lingkup Akreditasi sekolah mencakup:

1. Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA).

2. Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI).

3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs).

4. Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA).

5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).

6. Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa

(TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Luar

Biasa (SLTPLB), dan Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB).

Pelaksana akreditasi sekolah terdiri dari :

(a) Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M),

(b) Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M), dan

(c) Unit Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kota .

Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) merupakan: badan non

struktural yang secara teknis bersifat independen dan profesional yang terdiri atas

unsur-unsur masyarakat, organisasi penyelenggara pendidikan, perguruan tinggi,

dan organisasi yang relevan..yang memiliki kewenangan untuk menetapkan

kebijakan, standar, sistem,dan perangkat akreditasi secara nasional. Badan

Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) berkewenangan untuk

melaksanakan kegiatan akreditasi SMP, SMA, SMK dan SLB. Sedangkan, Unit

Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kota berkewenangan melaksanakan

akreditasi untuk TK dan SD.

Selama mengikuti pelatihan Asesor Akreditasi SMP-MTs tahun 2009, saya telah

memperoleh sejumlah pemahaman baru terutama tentang hal-hal yang berkaitan

dengan teknis pelaksanaan Akreditasi SMP-MTs. tahun 2009.

Berikut ini beberapa catatan penting saya dari seluruh materi yang disajikan dalam

pelatihan.

Page 8: AKREDITASI SEKOLAH

1. Instrumen yang digunakan dalam kegiatan Akreditasi SMP-MTs  tahun 2009

sangat berbeda dengan instrumen yang digunakan pada kegiatan akreditasi

SMP-MTs sebelumnya. Instrumen akreditasi SMP-MTs tahun 2009 ini terdiri

dari 8 komponen dan butir-butir pernyatan (item) dikembangkan dengan

merujuk pada  Standar Nasional Pendidikan (Peraturan Pemerintah No. 19

tahun 2005). Sedangkan instrumen akreditasi SMP-MTs sebelumnya terdiri

dari 9 komponen dan butir-butir pernyatan (item) dikembangkan dengan

mengacu pada  Standar Pelayanan Minimal (SPM).

2. Instrumen Akreditasi SMP-MTs Tahun 2009 dirancang dalam bentuk  skala, 

terdiri dari 169 item dengan 5 (lima) opsi jawaban (A=4, B=3, C=2, D=1 dan

E=0). Instrumen Akreditasi SMP-MTs sebelumnya menggunakan opsi

jawaban dikhotomi (YA=1 dan TIDAK=0). Meski dirancang dalam bentuk

skala, tetapi instrumen ini tidak sepenuhnya menggunakan pendekatan

kuantitatif (objektif). Beberapa butir pernyataan tertentu tampaknya lebih

cenderung bersifat kualitatif (subyektif), sehingga menuntut pemahaman dan

kecermatan yang mendalam dari pihak sekolah maupun asesor dalam

menentukan pilihan jawabannya.

3. Dalam beberapa item tertentu, untuk memperoleh skor maksimum  (A atau 4)

tampaknya akan menjadi kesulitan tersendiri bagi sekolah, mengingat rambu-

rambunya sudah ditentukan secara jelas, dengan ekspektasi mutu dan

standar yang tinggi.

4. Terakhir dan yang paling penting menurut hemat saya, bahwa dalam kegiatan

Akreditasi SMP-MTs Tahun 2009 ini  tercerminkan semangat untuk

meningkatkan kelayakan dan mutu pendidikan di Indonesia.

Kriteria Status Akreditasi

Sekolah/madrasah dinyatakan terakreditasi jika memenuhi seluruh kriteria berikut:

1. Memperoleh nilai akhir akreditasi sekurang-kurangnya 56.

2. Tidak lebih dari dua nilai komponen akreditasi skala ratusan kurang dari 56.

3. Tidak ada nilai komponen akreditasi skala ratusan kutang dari 40.

Page 9: AKREDITASI SEKOLAH

Sekolah/Madrasah dinyatakan tidak terakreditasi jika sekolah/madrasah tidak

memenuhi kriteria di atas.

Pemeringkatan Hasil akreditasi

Pemeringkatan akreditasi dilakukan jika hasil akreditasi memenuhi kriteria status

akreditasi. Sekolah/Madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut :

1. Peringkat akreditasi A (sangat baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai

akhir akreditasi (NA) sebesar 86 sampai dengan 100 (86 < NA < 100).

2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai akhir

akreditasi sebesar 71 sampai dengan 85 (71 < NA < 85).

3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai

akhir akreditasi sebesar 56 sampai dengan 70 (56 < NA < 70).

Dari contoh diatas, diperoleh bahwa nilai akhir akreditasi sama dengan 84 dan

seluruh nilai komponen akreditasi skala ratusan pada masing-masing komponen

lebih besar dari 56 maka sekolah/madrasah tersebut dinyatakan terakreditasi

dengan peringkat akreditasi B (baik). Rekapitulasi nilai komponen akreditasi skala

ratusan.

B. Tujuan Akreditasi Sekolah

1. Memberikan informasi tentang kelayakan Sekolah/Madrasah atau program yang

dilaksanakannya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.

5

Page 10: AKREDITASI SEKOLAH

2. Memberikan pengakuan peringkat kelayakan.

3. Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan kepada program

dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi dan pihak terkait.

4. Memberikan informasi bahwa sebuah sekolah atau program telah memenuhi

standar kelayakan dan kinerja yang telah ditentukan

5. Membimbing calon pesrta didik, orang tua dan masyarakat untuk mengidentifikasi

sekolah bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan individu terhadap pendidikan

termasuk mengidentifikasi sekolah yang memiliki prestasi dala suatu bidang tertentu

6. Memperoleh gambaran tentang kinerja sekolah yang dapat digunakan sebagai

alat penbinaan, pengembangan dan peningkatan mutu.

7. Menentukan tingkat kelayakan dan kinerja suatu sekolah dalam penyelenggaraan

pelayanan Pendidikan.

C. Manfaat Akreditasi Sekolah

1. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya peningkatan mutu

Sekolah/Madrasah dan rencana pengembangan Sekolah/Madrasah.

2. Dapat dijadikan sebagai motivator agar Sekolah/Madrasah terus meningkatkan

mutu pendidikan secara bertahap, terencana, dan kompetitif baik di tingkat

kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan regional dan internasional.

3. Dapat dijadikan umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan

kinerja warga Sekolah/Madrasah dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan,

sasaran, strategi, dan program Sekolah/Madrasah.

4. Membantu mengidentifikasi Sekolah/Madrasah dan program dalam rangka

pemberian bantuan pemerintah, investasi dana swasta dan donatur atau bentuk

bantuan lainnya.

6

Page 11: AKREDITASI SEKOLAH

5. Bahan informasi bagi Sekolah/Madrasah sebagai masyarakat belajar untuk

meningkatkan dukungan dari pemerintah, masy, maupun sektor swasta dalam hal

profesionalisme, moral, tenaga, dan dana.

6. Membantu Sekolah/Madrasah dalam menentukan dan mempermudah

kepindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain, pertukaran guru, dan

kerjasama yang saling menguntungkan.

D. Prinsip yang Perlu Dipegang dalam Kegiatan Akreditasi Sekolah

1. Objektif; akreditasi Sekolah/Madrasah pada hakikatnya merupakan kegiatan

penilaian tentang kelayakan penyelenggaraan pendidikan yang ditunjukkan oleh

suatu Sekolah/Madrasah. Dalam pelaksanaan penilaian ini berbagai aspek yang

terkait dengan kelayakan itu diperiksa dengan jelas dan benar untuk memperoleh

informasi tentang kebera-daannya. Agar hasil penilaian itu dapat menggambarkan

kondisi yang sebenarnya untuk dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan maka

dalam prosesnya digunakan indikator-indikator terkait dengan kriteria-kriteria yang

ditetapkan.

2. Komprehensif; dalam pelaksanaan akreditasi Sekolah/Madrasah, fokus penilaian

tidak hanya terbatas pada aspek-aspek tertentu saja tetapi juga meliputi berbagai

komponen pendidikan yang bersifat menyeluruh. Dengan demikian hasil yang

diperoleh dapat menggambarkan secara utuh kondisi kelayakan Sekolah/Madrasah

tersebut.

3. Adil; dalam melaksanakan akreditasi, semua Sekolah/Madrasah harus

diperlakukan sama dengan tidak membedakan S/M atas dasar kultur, keyakinan,

sosial budaya, dan tidak memandang status Sekolah/Madrasah baik negeri ataupun

swasta. Sekolah/Madrasah harus dilayani sesuai dengan kriteria dan mekanisme

kerja secara adil dan/atau tidak diskriminatif.

7

Page 12: AKREDITASI SEKOLAH

4. Transparan; data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan akreditasi

S/M seperti kriteria, mekanisme kerja, jadwal serta sistem penilaian akreditasi dan

lainnya harus disampaikan secara terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja yang

memerlukannya.

5. Akuntabel; pelaksanaan akreditasi S/M harus dapat dipertanggungjawabkan baik

dari sisi penilaian maupun keputusannya sesuai aturan dan prosedur yang telah

ditetapkan.

6. Memandirikan; sekolah dapat berupaya meningkatkan mutu dengan bercermin

pada evaluasi diri, dan

7. Keharusan (mandatori); akreditasi dilakukan untuk setiap sekolah sesuai dengan

kesiapan sekolah.

E. Komponen Penilaian Akreditasi Sekolah

Mencakup penilaian terhadap sembilan komponen sekolah, yaitu:

(a) kurikulum dan proses belajar mengajar; [Permendiknas No. 41/2007].

(b) administrasi dan manajemen sekolah;

(c) organisasi dan kelembagaan sekolah;

(d) sarana prasarana [Permendiknas 24/2007]

(e) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, [Permendiknas No. 13/2007

tentang Kepala Sekolah, Permendiknas No. 16/2007 tentang Guru, Permendiknas

No. 24/2008 tentang Tenaga Administrasi].

(f) pembiayaan; [Peraturan Pemerintah. 48/2008]

(g) peserta didik;

(h) peranserta masyarakat; dan

8

Page 13: AKREDITASI SEKOLAH

(i) lingkungan dan kultur sekolah. Masing-masing kompoenen dijabarkan ke dalam

beberapa aspek. Dari masing-aspek dijabarkan lagi kedalam indikator. Berdasarkan

indikator dibuat item-item yang tersusun dalam Instrumen Evaluasi Diri dan

Instrumen Visitasi.

2.2 Mekanisme Akreditasi Sekolah

Mekanisme Akreditasi Sekolah meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Penyusunan Rencana Jumlah dan Alokasi Sekolah/Madrasah

BAP-S/M menyusun perencanaan jumlah dan alokasi Sekolah/Madrasah yang akan

diakreditasi dengan koordinasi Disdik Provinsi dan Kanwil Depag untuk tiap provinsi

pada setiap tahunnya dan jabaran alokasi untuk setiap kabupaten/kota

2. Pengumuman Secara Terbuka kepada Sekolah/Madrasah

BAP-S/M mengumumkan secara terbuka kepada Sekolah/Madrasah pada

provinsinya masing-masing untuk menyampaikan usul akreditasi melalui Disdik

Kabupaten/Kota, Kandepag, UPA, dan media lainnya.

3. Pengusulan Daftar Sekolah/Madrasah

Disdik Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kanwil Depag, dan Kandepag mengusulkan

daftar nama dan alamat Sekolah/Madrasah yang akan diakreditasi mengacu pada

alokasi yang telah ditetapkan pada butir a.

4. Pengiriman Perangkat Akreditasi ke Sekolah/Madrasah

BAP-S/M mengirimkan Perangkat Akreditasi ke Sekolah/Madrasah yang akan

diakreditasi.

5. Pengisian Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung

Sebelum mengajukan permohonan akreditasi, Sekolah/Madrasah harus melakukan

evaluasi diri terlebih dahulu. Evaluasi diri ini dilakukan melalui pengisian Instrumen

Akreditasi dan Instrumen Pendukung yang telah dikirimkan oleh BAP-S/M.

6. Pengiriman Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung

Sekolah/Madrasah mengirimkan Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung

dan mengajukan permohonan untuk diakreditasi kepada BAP-S/M melalui UPA-S/M

9

Page 14: AKREDITASI SEKOLAH

Kab/Kota, atau langsung ke BAP-S/M bagi Kab/Kota yang tidak memiliki UPA-S/M,

dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Kab/Kota dan Kandepag. Pengajuan

akreditasi oleh Sekolah/Madrasah harus dilengkapi dengan surat pernyataan Kepala

Sekolah/Madrasah tentang Keabsahan Data dalam Instrumen Akreditasi dan

Instrumen Pendukung.

7. Penentuan Kelayakan Visitasi

BAP-S/M menentukan kelayakan visitasi berdasarkan hasil evaluasi diri. Apabila

pemeriksaan hasil evaluasi diri dinyatakan layak untuk divisitasi, maka BAP-S/M

menugaskan asesor untuk melaksanakan visitasi ke Sekolah/Madrasah. Namun

apabila hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan tidak layak, maka BAP-S/M membuat

surat kepada Sekolah/Madrasah yang berisi tentang penjelasan agar

Sekolah/Madrasah yang

8. Penugasan Tim Asesor 

BAP-S/M menetapkan dan menugaskan tim asesor untuk melaksanakan visitasi ke

Sekolah/Madrasah.

9. Pelaksanaan Visitasi 

Asesor melaksanakan visitasi dengan jalan melakukan klarifikasi, verifikasi, dan

validasi data evaluasi diri Sekolah/Madrasah sesuai dengan kondisi yang ada.

Setelah itu tim asesor melaporkan hasil visitasi tersebut kepada BAP-S/M.

10. Verifikasi Hasil Visitasi Asesor 

BAP-S/M melakukan verifikasi terhadap hasil visitasi asesor terutama untuk butir-

butir esensial.

11. Penetapan Hasil Akreditasi Sekolah/Madrasah

BAP-S/M menetapkan hasil akreditasi Sekolah/Madrasah melalui rapat pleno. Rapat

pleno penetapan hasil akhir akreditasi harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya lebih

dari 50% jumlah anggota BAP-S/M. Keputusan penetapan hasil akreditasi ditetapkan

melalui musyawarah untuk mufakat. Hasil rapat pleno BAP-S/M tentang penetapan

hasil akreditasi dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan BAP-S/M

12. Penerbitan Sertifikat

Berdasarkan hasil akreditasi yang ditetapkan melalui rapat pleno, BAP-S/M sesuai

dengan kewenangannya akan menerbitkan sertifikat akreditasi S/M sesuai dengan

format dan blanko yang dikeluarkan oleh BAN-S/M.

10

Page 15: AKREDITASI SEKOLAH

13. Pelaporan Hasil Akreditasi

Hasil akreditasi Sekolah/Madrasah tersebut akan dilaporkan ke berbagai pihak

sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, sebagai berikut.

• BAN-S/M melaporkan kegiatan akreditasi Sekolah/Madrasah kepada Mendiknas.

• BAP-S/M melaporkan kegiatan akreditasi Sekolah/Madrasah kepada Gubernur

dengan tembusan kepada BAN-S/M, Dinas Pendidikan Provinsi, Kanwil Depag,

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kandepag, dan LPMP.

• Laporan hasil akreditasi Sekolah/Madrasah juga dapat diakses oleh berbagai pihak

yang terkait dan berkepentingan dengan peningkatan mutu pendidikan. Seluruh hasil

akreditasi secara nasional diumumkan melalui website BAN-S/M dengan alamat

situs di www.ban-sm.or.id

Depdiknas, Depag, Dinas Pendidikan Provinsi, Kanwil Depag, Dinas Pendidikan

Kab/Kota, Kandepag, dan penyelenggara melakukan pembinaan terhadap

Sekolah/Madrasah berdasarkan hasil akreditasi sesuai dengan kewenangannya.

2.3 Persiapan Sekolah dalam Akreditasi

Dalam mempersiapkan akreditasi, sekolah melakukan langkah-langkah sebagai

berikut :

(a) Sekolah mengajukan permohonan akreditasi kepada Badan Akreditasi Propinsi

(BAP)-S/M untuk SLB, SMA, SMK dan SMP atau kepada Unit Pelaksana Akreditasi

(UPA) Kabupaten/Kota untuk TK dan SD Pengajuan akreditasi yang dilakukan oleh

sekolah harus mendapat persetujuan atau rekomendasi dari Dinas Pendidikan;

(b) Setelah menerima instrumen evaluasi diri, sekolah perlu memahami bagaimana

menggunakan instrumen dan melaksanakan evaluasi diri. Apabila belum

memahami, sekolah dapat melakukan konsultasi kepada BAN-SM mengenai

pelaksanaan dan penggunaan instrumen tersebut;

(c) Mengingat jumlah data dan informasi yang diperlukan dalam proses evaluasi diri

cukup banyak, maka sebelum pengisian instrumen evaluasi diri, perlu dilakukan

11

Page 16: AKREDITASI SEKOLAH

pengumpulan berbagai dokumen yang diperlukan sebagai sumber data dan

informasi.

a. Persyaratan Sekolah agar Dapat Mengikuti Akreditasi

Sekolah dapat diikutsertakan aktreditasi apabila :

(a) memiliki surat keputusan kelembagaan (UPT);

(b) memiliki siswa pada semua tingkatan;

(c) memiliki sarana dan prasarana pendidikan;

(d) memiliki tenaga kependidikan;

(e) melaksanakan kurikulum nasional; dan

(f) telah menamatkan siswa.

b. Apa Hasil dari Akreditasi ?

Hasil akreditasi berupa :

(a) Sertifikat Akreditasi Sekolah, dan

(b) Profil Sekolah, kekuatan dan kelemahan, dan rekomendasi.

Sertifikat Akreditasi Sekolah adalah surat yang menyatakan pengakuan dan

penghargaan terhadap sekolah atas status dan kelayakan sekolah melalui proses

pengukuran dan penilaian kinerja sekolah terhadap komponen-komponen sekolah

berdasarkan standar yang ditetapkan BAN-SM untuk jenjang pendidikan tertentu.

2.4 Menetapkan Hasil Akreditasi

Laporan tim asesor yang memuat hasil visitasi, catatan verifikasi, dan rumusan

saran bersama dengan hasil evaluasi diri akan diolah oleh BAN-S/M untuk

12

Page 17: AKREDITASI SEKOLAH

menetapkan nilai akhir dan peringkat akreditasi sekolah sesuai dengan kondisi nyata

di sekolah. Penetapan nilai akhir dan peringkat akreditasi dilakukan melalui rapat

pleno BAN-SM sesuai dengan kewenangannya. Rapat pleno penetapan hasil akhir

akreditasi harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu

(50 % + 1) anggota BAN-SM Nilai akhir dan peringkat akreditasi juga dilengkapi

dengan penjelasan tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing komponen dan

aspek akreditasi, termasuk saran-saran tindak lanjut bagi sekolah, Dinas

Pendidikan, maupun Departemen Pendidikan Nasional dalam rangka peningkatan

kelayakan dan kinerja sekolah di masa mendatang. Penjelasan kualitatif dan saran-

saran harus merujuk pada hasil temuan dan bersifat spesifik agar mempermudah

pihak sekolah untuk melakukan pengembangan dan perbaikan internal dan pihak

terkait (pemerintah daerah dan dinas pendidikan) melakukan pemberdayaan dan

pembinaan lebih lanjut terhadap sekolah.

a. Masa Berlaku Akreditasi

Masa berlaku akreditasi selama 4 tahun. Permohonan Akreditasi Ulang 6 bulan

sebelum masa berlaku habis. Akreditasi Ulang untuk perbaikan diajukan sekurang-

kurangnya 2 tahun sejak ditetapkan.

b. Pengaduan atas Hasil Akreditasi

Ketidakpuasan terhadap hasil akreditasi dapat disampaikan kepada BAN-S/M

dengan tembusan BAP-S/M /UPA Kabupaten/Kota setempat dan BAN-S/M

melakukan verifikasi dan evaluasi, menyampaikan hasilnya kepada BAP-S/M/UPA

Kabupaten/Kota untuk ditindaklanjuti

c. Tindak Lanjut Hasil Akreditasi

Hasil akreditasi ditindaklanjuti oleh Departemen Pendidikan Nasional, Dinas

Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Penyelenggara sekolah

guna kepentingan peningkatan mutu sekolah.

13

Page 18: AKREDITASI SEKOLAH

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dengan adanya akreditasi sekolah akan memacu sekolah untuk terus melakukan

perbaikan terus menerus baik sekolah yang telah terakreditasi baik maupun yang

masih rendah, perbaikan tersebuat meliputi semua aspek antara lain kurikulum,

administrasi, pembiyayaan, sarana dan prasarana, hasil belajar peserta didik dan

lain- lain. Dengan demikian apa yang diharapkan olah sekolah dapat terwujud dan

dapat meningkatnya mutu pendidikan disekolah tersebut dan mencapai tujuan

pendidikan nasional indonesia.

3.2 SARAN

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih

banyak kekurangan- kekurangan yang perlu diperbaiki dan diperlukan saran dan

kritiknya, agar makalah ini lebih sempurna dan sangat berguna bagi kita semua.

Saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan

makalah ini.

14

Page 19: AKREDITASI SEKOLAH

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Pelatihan Asesor Akreditasi SMP-MTs Tahun 2009

Usman, Husaini.2006. Manajemen Tori, Praktik, dan Riset Pendidikans . Jakarta.

Dwi Nugroho. 2007. Pemikiran Kependidikan dari Filsafat ke Ruang Kelas . www.unila.ac.id .

Akhmadsudrajat, 2008, Penilaian hasil belajar www.akhmadsudarjar.wordpress.com.

15