adira insurance - a new spirit for change report 2019.pdf · pencapaian positif dari pt asuransi...

Laporan TahunanAnnual Report

2019

A New Spirit for Change

TABLE OF CONTENTSDAFTAR ISI

2 Daftar IsiTable of Contents

4 Judul Laporan Tahunan 2019 & PenjelasanCover Story

KILAS KINERJA 2019Performance 2019

5

LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGANReport to Stakeholders

12 Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report

15 Pesan Untuk Masa DepanA Farewell Note

16 Laporan DireksiBoard of Directors Report

TENTANG KAMIAbout Us

22 Sekilas Adira InsuranceAdira Insurance in Brief

24 Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profiles

26 Profil Dewan Pengawas SyariahBoard of Sharia Supervisory Profiles

28 Profil DireksiDirectors Profiles

34 Profil Kepala DivisiDivision Head Profiles

40 Struktur OrganisasiOrganization Structure

42 Wilayah OperasionalOperational Areas

46 Penghargaan 2019Awards 2019

48 Struktur Kepemilikan SahamShare Ownership Structure

11

21

2

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

116 Kampanye “I Wanna Get Home Safely”“I Wanna Get Home Safely “ Compaign

122 Edukasi Literasi dan Inklusi KeuanganFinancial Education and Literacy

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Discussions and Analysis

50 Tinjauan Bisnis Ritel dan IndividualRetail and Individual Business Overview

59 Jalur Distribusi dan PemasaranMarketing and Distribution Channels

62 Sumber Daya ManusiaHuman Resources

68 Teknologi InformasiInformation Technology

70 Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Review

49

115TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

LAPORAN KEUANGAN Financial Statement

124

74

TICKETS

AIRPLANEPASSPORT

Pernyataan Tanggung JawabStatement of Responsibility

3

Melaju terus menembus semua tantangan dengan kegigihan dan keunggulannya, PT Asuransi Adira Dinamika Tbk telah melalui sejumlah perubahan besar di tahun 2019. Oleh karena itu, Perusahaan telah ditempa sedemikian hingga dapat memperkuat posisinya sebagai yang terdepan di industri asuransi umum di Indonesia. Dengan dukungan permodalan yang kuat dan keahlian di tingkat internasional dari induk perusahaan yang baru, yaitu Zurich Insurance Group, suatu semangat baru telah meresap di Perusahaan beserta semua elemen di dalamnya: semangat tanpa kenal menyerah untuk terus bertumbuh di tengah dunia yang terus berubah.

Powering ahead through the challenges of the times with determination and excellence, PT Asuransi Adira Dinamika Tbk underwent a series of tremendous forces of change in 2019, which have shaped the Company to strengthen its footing as a leader in Indonesia’s general insurance industry. With the sound capital backing and infused with expertise on the international level from its new parent entity, the world-renowned Zurich Insurance Group, the Company and all elements within it have been infused with a renewed, unyielding spirit to pursue lasting growth in the face of change.

A NEW SPIRIT FOR CHANGE

4

PERFORMANCE 2019

Rp

KILAS KINERJA 2019

5

PENCAPAIAN PENTING 2019 FINANCIAL HIGHLIGHTS

PREMI BRUTO (TERMASUK BISNIS SYARIAH)GROSS WRITTEN PREMIUMS (INCLUDING SHARIA BUSINESS)

MODAL MINIMUM BERBASIS RISIKORISK-BASED CAPITAL 310 %

PENDAPATAN INVESTASI BRUTOGROSS INVESTMENT INCOME

JUMLAH ASSETTOTAL ASSETS

279 MiliarBillion

2,9

8,5

TrilliunTrillion

TrilliunTrillion

Kilas Kinerja 2019 • Performance 2019

6

LABA BERSIH SETELAH PAJAKNET PROFIT AFTER TAX

IMBAL HASIL ATAS ASETRETURN ON ASSETS 6 %

EKUITASEQUITY

IMBAL HASIL ATAS EKUITAS

RETURN ON EQUITY

4,1 TrilliunTrillion

454

14,5

MiliarBillion

%

7

PT Asuransi Adira Dinamika Tbk • Laporan Tahunan 2019 Annual Report

IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTSdalam miliar Rupiah 2019 2018 2017 2016 2015 in billion Rupiah

Premi Bruto (Inc Sharia) 2,869 2,703 2,349 2,348 2,384 Gross Written Premiums (Inc Sharia)

Premi Neto 2,165 2,032 1,685 1,691 1,790 Net Written Premiums

Pendapatan Premi Neto 2,118 1,939 1,682 1,793 1,845 Earned Premi

Beban Klaim 912 791 826 998 1,010 Claim Expenses

Underwriting Surplus 722 635 512 585 611 Underwriting Surplus

Pendapatan Investasi Bruto 279 256 287 322 289 Gross Investment Income

Beban Usaha (442) (381 (377 (376 (347 Operational Expenditures

Laba Bersih Setelah Pajak 454 409 347 431 426 Net Profit After Tax

Jumlah Asset 8,491 6,348 5,682 4,949 4,902 Total Assets

Jumlah Investasi 4,613 4,233 3,582 3,368 3,232 Total Investments

Jumlah Kewajiban & Cadangan Teknis 4,135 4,027 3,535 3,058 3,290 Total Liabilities & Technical

Reserves

Ekuitas 4,127 2,132 2,009 1,810 1,566 Equity

Dana Tabarru 229 188 137 80 46 Tabarru Fund

Total Karyawan 768 766 839 1085 1128 Total Employee

PERSENTASE PREMI KENDARAAN BERMOTORPERCENTAGE OF PREMIUM FOR MOTOR VEHICLE

PERSENTASE PREMI NON KENDARAAN BERMOTORPERCENTAGE OF PREMIUM FOR NON-MOTOR VEHICLE

41% 41%

59% 59% 58%58% 55%

42%42% 45%

* Termasuk bisnis Syariah * Including Sharia business

* Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Inggris * Numerical notations in all tables and graphs are in English

201520162019 2018 2017

2019 2018 201520162017


8

PORTOFOLIO PRODUK PORTFOLIO PRODUCTASURANSI KECELAKAAN DAN KESEHATANGENERAL ACCIDENT AND HEALTH INSURANCEDalam jutaan Rupiah / In million Rupiah

405 397 426 491 544

2019 2017 20162018 2015

ASURANSI RANGKA KAPAL & ANEKAMARINE HULL & MISCELLANEOUS INSURANCEDalam jutaan Rupiah / In million Rupiah

78 142 123 94 85

2019 2017 20162018 2015

ASURANSI REKAYASAENGINEERING INSURANCEDalam jutaan Rupiah / In million Rupiah

106 82 57 54 73

2019 2017 20162018 2015

82

PRODUK ASURANSI LAINNYAOTHER INSURANCE PRODUCTDalam jutaan Rupiah / In million Rupiah

167 122 85 73

2019 2017 20162018 2015

ASURANSI PROPERTIPROPERTY INSURANCEDalam jutaan Rupiah / In million Rupiah

414 339 236 235 243

2019 2017 20162018 2015

ASURANSI ALAT BERATHEAVY EQUIPMENT INSURANCEDalam jutaan Rupiah / In million Rupiah

27 29 29 31 37

2019 2017 20162018 2015

* Termasuk bisnis Syariah * Including Sharia business

* Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Inggris * Numerical notations in all tables and graphs are in English

9



10

REPORT TO STAKEHOLDERS

LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN

11

Christopher Franz BendlKomisaris Utama President Commissioner

LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT

Laporan kepada Pemangku Kepentingan • Report to Stakeholders

12

Esteemed stakeholders,

The Board of Commissioners is proud to report the many positive achievements of PT Asuransi Adira Dinamika Tbk throughout 2019, in its efforts to deliver the best insurance products and services to its customers in Indonesia.

Global economic uncertainty as a result of the trade war between the United States and China overshadowed Indonesia’s economic growth throughout 2019. From within the country, the somewhat volatile political situation due to the general elections taking place in 2019 caused a sub-optimal economic growth. The growth of motorised vehicle sales was one measure of Indonesia’s sub-optimal economic growth, which in turn impacted the growth of the general insurance industry, which was mainly bolstered by a strong performance in credit insurance.

In the midst of this challenging situation, the Company was able to record a satisfactory growth in premium, at 7% compared to 2018’s figure. This achievement subsequently had a positive impact on the Company’s net profit in 2019, which was 16% higher than in 2018. The Board of Commissioners was satisfied with the efforts of the Directors and management in skillfully executing the Company’s strategy throughout 2019 with due regard to strict risk management and prudence in operational expenses efficiency. The results were clear and merited appreciation: although the Company converted its legal status to a public company (TBK) and also changed its ownership, from the Danamon Group to the Zurich Insurance Group, all business plans in 2019 were successfully implemented and the profitability for the year was on target.

The acquisition of the Company by Zurich Insurance Group, which is now the majority and controlling shareholder of the Company (With Danamon holding 19.8% and the Public owning 0.2%), is a momentous step in supporting the growth of Zurich Insurance Group’s business in Indonesia, given the Company’s well-defined and deeply-cultivated distribution channels across Indonesia. Combining the competence of Zurich Insurance Group at international scale with the local strengths of the Company, we believe that the Company will become the largest joint venture in the general insurance industry in Indonesia.

To ensure good corporate governance processes in the Company throughout 2019, the Board of Commissioners regularly held meetings with the Board of Directors and the management to monitor the Company’s performance, as well as to provide advice and input on the policies taken by the Board of Directors, and to ensure the Company’s business compliance with regulatory requirements. In carrying out its supervisory duties, the Board of Commissioners has been assisted by a number of committees under the Board of Commissioners, namely the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee, and

Para pemangku kepentingan yang terhormat,

Dewan Komisaris merasa bangga dapat melaporkan berbagai pencapaian positif dari PT Asuransi Adira Dinamika Tbk sepanjang tahun 2019, dalam upayanya untuk memberikan produk dan layanan asuransi yang terbaik bagi pelanggannya di Indonesia.

Ketidakpastian ekonomi global sebagai dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok membayangi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019. Dari dalam negeri, situasi politik yang cukup bergejolak akibat diselenggarakannya pemilihan umum membuat pertumbuhan ekonomi kurang optimal. Pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor menjadi salah satu ukuran dari lemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang selanjutnya berdampak terhadap kinerja pertumbuhan industri asuransi umum yang lebih ditopang oleh asuransi kredit.

Di tengah situasi yang menantang tersebut, Perusahaan mampu membukukan pertumbuhan premi yang cukup baik, yaitu 7% dibandingkan tahun 2018. Pencapaian ini selanjutnya berdampak positif terhadap perolehan laba bersih yang lebih tinggi, yakni 16% dari tahun 2018. Dewan Komisaris sangat puas atas upaya Direksi dan manajemen dalam mengeksekusi strategi Perusahaan sepanjang 2019 dengan cakap dan dengan memperhatikan manajemen risiko yang ketat dan efisiensi biaya operasional yang cermat. Hasilnya pun sangat jelas dan patut diapresiasi: kendati Perusahaan mengalami perubahan status hukum menjadi perusahaan terbuka, dan status kepemilikan di 2019 dari Danamon Group menjadi Zurich Insurance Group, semua rencana bisnis di 2019 dapat terlaksana dengan baik dan profitabilitas yang diraih di 2019 pun sesuai dengan sasaran.

Akuisisi Perusahaan oleh Zurich Insurance Group, yang kini menjadi pemegang saham utama dan pengendali yang baru dari Perusahaan (dengan Danamon memegang 19,8% saham dan masyarakat memegang 0,2% saham), merupakan suatu langkah penting untuk menunjang pertumbuhan bisnis Zurich Insurance Group di Indonesia, mengingat jalur distribusi Perusahaan yang telah terdefinisi dengan baik dan terpelihara dengan kuat di Indonesia. Penggabungan kompetensi berskala internasional dari Zurich Insurance Group dengan kekuatan lokal dari Perusahaan, kami yakini, dapat menjadikan Perusahaan sebagai joint venture terbesar di industri asuransi umum di Indonesia.

Untuk memastikan proses tata kelola yang baik terus berlangsung di Perusahaan sepanjang 2019, Dewan Komisaris secara teratur menyelenggarakan pertemuan dengan Direksi dan manajemen untuk memantau kinerja Perusahaan, sekaligus memberi arahan dan masukan atas kebijakan yang diambil Direksi dan memastikan kesesuaian dan kepatuhan bisnis Perusahaan dengan persyaratan dari regulasi. Dalam melakukan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh sejumlah komite di bawah Dewan Komisaris, yakni Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Nominasi & Remunerasi.

13


Semakin kompleksnya bisnis yang Perusahaan jalankan seiring pertumbuhannya mengharuskan Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit untuk senantiasa meninjau semua risiko usaha secara lebih komprehensif. Komite Nominasi & Remunerasi juga dituntut untuk lebih dinamis dalam memberikan saran mengenai kelayakan sistem remunerasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan memastikan berlangsungnya regenerasi dalam kepemimpinan Perusahaan.

Sebagai konsekuensi dari perubahan kepemilikan Perusahaan, susunan Dewan Komisaris pun mengalami perubahan, dengan diangkatnya saya, Christopher Franz Bendl, sebagai perwakilan dari Zurich Insurance Group, untuk menggantikan Manggi Taruna Habir, sebagai Komisaris Utama Perusahaan. Perusahaan mengucapkan terima kasih kepada Manggi Taruna Habir atas kinerja beliau yang sangat istimewa selama 10 tahun sebagai Dewan Komisaris dan atas upayanya memfasilitasi proses akuisisi.

Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris per akhir 2019 adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Christopher Franz BendlKomisaris : Willy Suwandi DharmaKomisaris Independen : PratomoKomisaris Independen : Ariyanti Suliyanto

Untuk tahun 2020, kami memandang bahwa kondisi politik akan lebih stabil dan pembangunan infrastruktur yang dijalankan Pemerintah selama ini akan mulai menghadirkan hasil-hasil yang konkret untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sinergi antara Zurich Insurance Group dengan Perusahaan akan mendorong kiprah Perusahaan yang lebih baik di bisnis ritel, khususnya dalam hal fokus kepada Pelanggan, teknologi dan underwriting. Kami sangat gembira telah memastikan kesepakatan distribusi dengan Bank Danamon dan Adira Finance untuk periode 20 tahun.

Dewan Komisaris telah menerima uraian strategi dari Direksi untuk tahun 2020, yang akan difokuskan pada pemasaran produk ritel dengan memanfaatkan jalur distribusi Perusahaan yang luas dan kuat, termasuk melalui jalur brokerage, IP, dan direct business. Kami memandang bahwa strategi tersebut tepat dengan kondisi Perusahaan saat ini dan kami optimis bahwa di bawah kepemimpinan Direksi, strategi tersebut dapat dieksekusi dengan baik di 2020 dan seterusnya. Kami pun juga telah menempatkan anggaran yang memadai untukmelakukan sejumlah investasi yang penting dalam rangka mempercepat proses pertumbuhan perusahaan sejalan dengan strategi Zurich yakni “Growth with Purpose”.

Akhir kata, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, karyawan, mitra bisnis, pelanggan, serta pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan loyalitas yang telah diberikan kepada Perusahaan sepanjang 2019.

the Nomination & Remuneration Committee. The increasingly complex business of the Company, in line with its growth trajectory, has required the Risk Monitoring Committee and Audit Committee to constantly review all business risks in a more comprehensive manner. The Nomination & Remuneration Committee is also required to be more dynamic in providing advice on the feasibility of the remuneration system, in improving the quality of human resources, and in ensuring that regeneration of the Company’s leadership is ongoing.

As a consequence of the change in ownership of the Company, the composition of the Board of Commissioners underwent a change, with the appointment of myself, Christopher Franz Bendl, as the representative of Zurich Insurance Group, to replace Manggi Taruna Habir, as President Commissioner of the Company. The Company wishes to thank Manggi for his incredible stewardship of the BOC during the past 10 years and for his efforts in facilitating the sale process.

Accordingly, the composition of the Board of Commissioners as of the end of 2019 is as follows:

President Commissioner : Christopher Franz BendlCommissioner : Willy Suwandi DharmaIndependent Commissioner : PratomoIndependent Commissioner : Ariyanti Suliyanto

Looking into 2020, we see that political conditions will stabilise and the infrastructure development initiatives that had been carried out by the Government so far will begin to bring concrete results to propel economic growth in Indonesia. The synergy between Zurich Insurance Group and the Company will promote the Company’s progress in the retail business, especially in regards to customer focus, technology and underwriting capabilities. We are particularly delighted to have secured two twenty-year distribution agreements with Bank Danamon and also with Adira Finance.

The Board of Commissioners has received the strategy prepared by the Board of Directors for 2020, which will focus on marketing retail products by leveraging the Company’s extensive and strong distribution channels, including through brokerage, IP, and direct business channels. We view that this strategy is appropriate in light of the current condition of the Company. We are optimistic that under the leadership of the Board of Directors, this strategy will be executed with excellence in 2020 and beyond and significant funds have been earmarked to make important investments to accelerate the growth of the Company as part of Zurich’s “Growth With Purpose” strategy.

In closing , the Board of Commissioners would like to thank all shareholders, employees, business partners, customers, and other stakeholders of the Company for their support and loyalty given to the Company throughout 2019. With the support of


14

Dengan dukungan dari setiap pemangku kepentingan, kami optimis bahwa Perusahaan dapat mewujudkan visinya untuk menjadi perusahaan joint venture terbesar di industri asuransi umum di Indonesia, dengan pangsa pasar yang terus meningkat secara berkelanjutan.

Atas nama Dewan Komisaris PT Asuransi Adira Dinamika Tbk,

every stakeholder, we are optimistic that the Company will fulfill its vision to become the largest joint venture company in the general insurance industry in Indonesia, with a market share that continues to expand in a sustainable manner.

On behalf of the Board of Commissioners of PT Asuransi Adira Dinamika Tbk,

Christopher Franz BendlKomisaris Utama

President Commissioner

Pesan untuk Masa Depan

A FAREWELL NOTEPara pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat,

Adalah suatu kehormatan bagi saya untuk dapat kembali memberikan sambutan pada Laporan Tahunan Asuransi Adira Dinamika untuk tahun 2019. Tahun 2019 merupakan tonggak sejarah bagi Perusahaan, dengan terlaksananya akuisisi saham Perusahaan oleh grup asuransi terkemuka dunia, Zurich Insurance Group.

Dengan ini, saya pun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan pemangku kepentingan, terutama kepada pemegang saham sebelumnya, atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya selama lima tahun untuk menjabat sebagai Komisaris Utama Perusahaan. Tidak lupa juga saya ingin sampaikan apresiasi kepada segenap jajaran karyawan, manajemen, Direktur dan rekan Komisaris atas kerja keras dan dukungannya selama ini, serta juga kepada para nasabah yang selalu memberi kepercayaan kepada jasa Perusahaan serta pihak regulator yang secara rutin telah memberikan perhatian, arahan dan dukungan. Selama periode ini, saya merasa bangga telah menyaksikan kinerja Perusahaan menjadi salah satu perusahaan asuransi umum yang terbesar dan terpercaya di Indonesia.

Seiring dengan berakhirnya masa jabatan saya di penghujung tahun 2019, saya menyambut kehadiran pemegang saham yang baru beserta Komisaris Utama yang baru, Bapak Chris Bendl. Saya berharap di tahun-tahun mendatang, sinergi Asuransi Adira Dinamika di bawah naungan Zurich Insurance Group menjadi perusahaan asuransi umum joint venture nomor satu di Indonesia, sehingga dapat terus melaju di tengah berbagai tantangan yang dihadapi industri asuransi. Semoga Asuransi Adira Dinamika terus menunjukkan keistimewaannya di mata pelanggan dan masyarakat luas, serta terus memberikan yang terbaik untuk mewujudkan visinya.

Respectable shareholders and stakeholders,

It is an honour for me to once again deliver a message to welcome you to the 2019 Annual Report of Asuransi Adira Dinamika. It has truly been an historic year for the Company, with the acquisition of the Company’s shares by one of the world’s leading insurance conglomerations, Zurich Insurance Group.

Thus I would like to extend my deepest gratitude to all stakeholders, especially to the previous shareholders of the Company, for the trust that had been given to me for five years to serve as the Company’s President Commissioner. I hereby would like to give my sincere appreciation to all the employees, the management, the Directors and fellow Commissioners, for all their hard work and support throughout these years, as well as to our valued customers, who have been loyal in trusting the Company’s services, and to the regulators, who have consistently given their attention, guidance, and support. During this period, I am proud to have been able to witness the Company transform itself into one of the largest and most trusted general insurance companies in Indonesia.

With my tenure as President Commissioner now coming to an end in 2019, I would like to welcome the new shareholders of the Company, along with the new President Commissioner, Mr. Chris Bendl. It is my hope that in the coming years the synergy of Asuransi Adira Dinamika under the wings of Zurich Insurance Group will make it the number one general insurance joint venture company in Indonesia. May it also enable the Company to forge ahead with excellence amidst the exigent challenges in the insurance industry. I hope that Asuransi Adira Dinamika continues to hold a special place in the eyes and hearts of its customers and also the public at large, and deliver its best performance to achieve its vision.

Salam,Greetings,

Manggi Taruna HabirKomisaris Utama


(hingga November 2019 / up to November 2019)

15


Julian NoorDirektur Utama Chief Executive Officer (President Directors)

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS REPORT


16

Respected shareholders and all stakeholders,

I hereby extend my deepest gratitude for the support and trust that given to the Directors and Commissioners throughout 2019. Through this Report, I would like to convey our report of accountability for the Company’s strategy and efforts to achieve our vision, that is, to become the preferred insurance company in Indonesia.

Overview of the Economy and the Insurance Industry

The political dynamics both domestically and globally posed a major challenge for Indonesia’s economic growth in 2019. The political uncertainty before and after the 2019 General Elections compelled many business owners to take a more cautious stance and put a break on their business expansion. In addition, the trade war between the United States and China that has lasted for a year also added to the complexity faced by the national economy. The global economic uncertainty, as a result of the trade war, further hampered the pace of economic growth in Indonesia, as reflected in the very low growth of the country’s export value by a mere 1.3% throughout 2019.

Another factor that stifled economic growth was stagnant household consumption, which stood in the range of 5%. Another indicator that showed a slowdown was the decline in the automotive sector performance. In 2019, car sales decreased by 11.6% YoY while motorcycle sales only rose slightly by 1.6%. These factors led to Indonesia’s economic growth being held at 5.0% for the full year of 2019.

Although the actual national economic growth was below the initial estimate, the general insurance industry managed to record positive performance throughout 2019. Data from the Indonesian General Insurance Association (AAUI) showed a 6.1% growth in the general insurance premium income to reach Rp261.7 trillion by end of 2019.

Meanwhile, as motor vehicle sales declined, the motor vehicle insurance business line also slowed. Premium income from the motor vehicle business only grew 1.1% from to the previous year. On the other hand, although in general the property sector experienced a decline in sales during 2019, especially in the first and second quarters, the property insurance business recorded a premium growth of 23.7% by the third quarter of the year.

Para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan yang saya hormati,

Terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Direksi dan Komisaris sepanjang tahun 2019. Melalui Laporan ini, izinkan saya menyampaikan pertanggungjawaban kami atas strategi dan upaya Perusahaan untuk mencapai visinya sebagai perusahaan asuransi pilihan di Indonesia.

Situasi Ekonomi dan Industri Asuransi

Dinamika politik dalam dan luar negeri menjadi tantangan utama bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2019. Ketidakpastian situasi politik sebelum dan setelah Pemilihan Umum 2019 menyebabkan banyak pelaku usaha mengambil sikap berhati-hati dan membatasi ekspansi usaha. Di samping itu, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang telah berlangsung selama satu tahun turut menambah kompleksitas perekonomian nasional. Ketidakpastian ekonomi global sebagai dampak dari perang dagang turut menghambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, tercermin dari kenaikan nilai ekspor yang hanya sebesar 1,3% sepanjang tahun 2019.

Faktor lain yang menyebabkan tertahannya pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi rumah tangga yang stagnan di kisaran 5%. Indikator lain yang menunjukkan perlambatan ekonomi adalah penurunan kinerja sektor otomotif. Di tahun 2019, penjualan mobil mengalami penurunan hingga 10,8% sementara penjualan motor hanya naik tipis di kisaran 1,6%. Berbagai faktor tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tertahan di angka 5,0% pada akhir tahun 2019.

Kendati pertumbuhan ekonomi nasional mencatatkan hasil di bawah estimasi awal, industri asuransi umum berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2019. Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan pertumbuhan signifikan pada pendapatan premi asuransi umum sebesar 6,1% menjadi Rp261,7 triliun per akhir 2019.

Sementara itu, seiring turunnya penjualan kendaraan bermotor, lini bisnis asuransi kendaraan bermotor turut mengalami perlambatan. Pendapatan premi dari lini bisnis kendaraan bermotor hanya tumbuh 1,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, meskipun secara umum sektor properti mengalami penurunan penjualan sepanjang tahun 2019, terutama pada kuartal pertama dan kedua, lini usaha asuransi properti berhasil mencatat pertumbuhan premi sebesar 23,7% hingga kuartal ketiga.

17


Situasi Ekonomi dan Industri Asuransi

Pertumbuhan ekonomi nasional yang kurang optimal pada akhirnya memengaruhi kinerja Perusahaan sepanjang tahun 2019, terutama pada produk unggulan Perusahaan yaitu asuransi kendaraan bermotor Autocillin. Kinerja industri otomotif yang kurang menggembirakan pada tahun 2019 mengharuskan Perusahaan untuk beradaptasi dan melakukan pengalihan fokus pada produk-produk asuransi lain yang masih berpeluang besar, seperti asuransi properti dan perjalanan.

Kendati demikian, di tengah situasi pasar yang kurang mendukung, Perusahaan masih mampu mencatatkan pertumbuhan premi produk asuransi kendaraan bermotornya. Keberhasilan Perusahaan untuk tetap sanggup mencatatkan pertumbuhan premi ini tak lepas dari upaya digitalisasi yang telah kami implementasikan sejak beberapa tahun yang lalu. Kami senantiasa melakukan penyempurnaan proses bisnis untuk mencapai service excellence, termasuk dengan melakukan transformasi digital dalam bentuk implementasi teknologi dalam berbagai proses bisnis Perusahaan.

Salah satu pencapaian yang kami banggakan adalah tingginya tingkat penggunaan aplikasi Autocillin Mobile Claim. Pada tahun 2019, 70% dari total jumlah klaim asuransi kendaraan bermotor dilakukan menggunakan aplikasi ini. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi yang kami lakukan telah berhasil memberikan kemudahan bagi para pelanggan dalam menggunakan layanan kami. Inovasi lain yang kami luncurkan pada tahun 2019 adalah fitur Car Repair Tracking menggunakan platform Bengkel.Net. Dengan fitur ini, pelanggan dapat memantau proses perbaikan kendaraan mereka secara langsung.

Tak hanya meluncurkan berbagai layanan digital yang memberikan kenyamanan ekstra bagi pelanggan, kami juga memberikan pilihan tambahan bagi calon pelanggan untuk membeli layanan kami melalui kerja sama dengan berbagai situs aggregator dan marketplace. Di tahun 2019, Perusahaan menjajaki kerja sama dengan online travel agent terkemuka untuk menjadi exclusive partner dalam penyediaan produk-produk asuransi.

Selain mengembangkan aspek teknologi dan digital, kami juga berupaya melakukan pengembangan portofolio bisnis asuransi Perusahaan. Untuk menambah ruang lingkup pemasaran asuransi properti, Perusahaan melakukan penambahan channel penjualan, baik melalui broker maupun institusi perbankan.

Perusahaan juga memperluas fokus bisnis dengan mengintensifkan penjualan produk asuransi perjalanan. Seiring berkembangnya gaya hidup generasi millennial yang aktif melakukan perjalanan wisata, Perusahaan meningkatkan pemasaran produk Travellin sebagai produk asuransi perjalanan yang mudah dipahami dan mudah dibeli, sesuai dengan karakteristik kaum millennial.

Overview of the Economy and the Insurance Industry

The suboptimal national economic growth will ultimately affect the Company’s performance throughout 2019, especially as regards its flagship product, the Autocillin motor vehicle insurance. The lackluster performance of the automotive industry in 2019 compelled the Company to adapt and shift its effort on promoting other insurance products whose prospect remained bright, such as property and travel insurance.

Nevertheless, amidst an unfavorable market situation, the Company still managed to record growth in its motor vehicle insurance premium. The Company’s success to continue recording premium growth was without a doubt attributable to the efforts at digitalization that we have carried out for a few years now. We always seek to enhance our business processes to achieve service excellence, including by undergoing digital transformation, as we harness nascent technologies in various business processes of the Company.

An achievement that we are proud of was the high usage rate of the Autocillin Mobile Claim application. In 2019, 70% of the total motor vehicle insurance claims were submitted to us via this application. This demonstrated that the technological innovation that we have undertaken has succeeded in creating a convenient way for our customers to use our services. Another innovation that we launched in 2019 was the Car Repair Tracking feature using Bengkel.Net platform. With this feature, customers can monitor their vehicles’ repair process directly.

Beyond launching various digital services that provide extra convenience for customers, we also provide additional options for prospective customers to obtain our services through collaboration with various aggregator sites and marketplaces. In 2019, the Company explored collaboration opportunities with leading online travel agents to become their exclusive partner in providing insurance products.

In addition to developing the technology and digital aspects, we also strive to develop the Company’s insurance business portfolio. To expand the scope of our property insurance marketing, the Company cultivated additional sales channels, through brokers and banking institutions.

The Company also expanded its business focus by intensifying the sale of travel insurance product. As active traveling has increasingly become the lifestyle trend among millennials, the Company is intensifying the marketing of Travellin product as a travel insurance product that are not only easily understood but also as easily purchased, and geared towards the characteristics of the millennials.


18

Aspek krusial lain dalam mendukung pertumbuhan usaha Perusahaan adalah sumber daya manusia yang unggul dan adaptif terhadap perubahan. Perusahaan pun berupaya menyesuaikan diri dengan komposisi demografis karyawan yang didominasi oleh kaum millennial dengan menghadirkan berbagai inisiatif, seperti program Working from Home serta penyesuaian konsep ruang kerja dalam bentuk co-working space dengan non-dedicated work desks.

Berkat beragam upaya dan inisiatif yang telah kami lakukan, pada tahun 2019 Perusahaan mencatat pendapatan premi bruto (GWP) termasuk Syariah sebesar Rp2.659 miliar, meningkat sebanyak 8,5% dari hasil tahun 2018. Di samping itu, kami juga berhasil mencatatkan pendapatan underwriting surplus sebesar Rp722 miliar dan pendapatan investasi Rp279 miliar.

Hingga akhir tahun 2019, jumlah polis aktif mencapai 8,3 juta, dengan gross claim yang dibayarkan sebesar Rp1.270 miliar. Beban operasional kami tercatat Rp443 miliar, sehingga pencapaian laba bersih setelah pajak adalah Rp454 miliar, tumbuh 10,9% dari pencapaian tahun 2018.

Pada akhir tahun 2019, total aset Perusahaan mencapai Rp8.493 miliar, dengan jumlah modal sendiri sebesar Rp4.129 miliar. Hal ini mengakibatkan tercapainya rasio Return on Assets (ROA) sebesar 6,4% dan rasio Return on Equity (ROE) sebesar 13,2%. Kedua rasio tersebut menunjukkan bahwa struktur permodalan Perusahaan dalam kondisi baik dan kuat untuk memenuhi semua tanggung jawabnya sebagai perusahaan asuransi.

Hasil luar biasa yang berhasil kami raih di penghujung tahun 2019 ini tak lepas dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan disiplin dalam semua aspek. Kinerja ini tentunya turut didukung oleh posisi Perusahaan sebagai bagian dari Grup Danamon, yang memiliki standar tata kelola yang tinggi dan penuh kehati-hatian.

Aksi Korporasi

Pada tanggal 22 November 2019 PT Asuransi Adira Dinamika telah resmi menjadi perusahaan terbuka, setelah mendapatkan Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S.180/D.04/2019. Dengan demikian, Perusahaan resmi berganti nama menjadi PT Asuransi Adira Dinamika Tbk.

Sejalan dengan itu, pada tanggal 27 November 2019, Zurich Insurance Group secara resmi menyelesaikan proses akuisisi 80% kepemilikan saham PT Asuransi Adira Dinamika Tbk. Rampungnya proses akuisisi ini menjadikan Perusahaan sebagai perusahaan asuransi umum internasional terbesar di Indonesia.

Another crucial aspect in supporting the growth of the Company’s business is our excellent and adaptive human capital. The Company adjusts itself to the current employee demographic which is dominated by millennials, by presenting them with various initiatives, such as the Working from Home program and reformulating the concept of the workspace to become more like a co-working space with non-dedicated work desks.

Thanks to a variety of efforts and initiatives we have undertaken, in 2019 the Company recorded gross premium income (GWP) including Syariah of Rp2,659 billion, an increase of 8.5% from the results in 2018. In addition, we also managed to record an underwriting income surplus of Rp722 billion and investment income of Rp279 billion.

Up to the end of 2019, our active policies reached 8.3 million units, with gross claims paid amounting to Rp1,270 billion. Our operating expenses were recorded at Rp443 billion, making our net profit after tax to reach Rp454 billion, growing by 10.9% from what we had achieved in 2018.

As at the end of 2019, the Company’s total assets stood at Rp8,493 billion, with total own capital of Rp4,129 billion. This resulted in the achievement of a Return on Assets (ROA) ratio of 6.4% and a Return on Equity (ROE) ratio of 13.2%. Both ratios indicate that the Company’s capital structure is in a robust state to serve all its obligations as an insurance company.

The remarkable result we had achieved by the end of 2019 was inseparable from the disciplined implementation of good corporate in all aspects. Such a performance was also supported by the Company’s status as part of the Danamon Group, whose governance standards have been known to be strictly high and prudent.

Corporate Action

On 22 November 2019 PT Asuransi Adira Dinamika officially became a publicly listed company, upon the receipt of the Notice of Effective Registration Statement Letter from the OJK No. S.180/D.04/2019. With this, the Company officially changed its name to PT Asuransi Adira Dinamika Tbk.

In line with that, on 27 November 2019, Zurich Insurance Group officially completed its acquisition of 80% stake in PT Asuransi Adira Dinamika Tbk. The completion of this acquisition process rendered the Company as the largest international general insurance company to operate in Indonesia.

19


Perubahan Komposisi Komisaris dan Direksi

Dengan terlaksananya akuisisi Perusahaan oleh Zurich Insurance Group, maka berdasarkan Pernyataan Keputusan para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Asuransi Adira Dinamika Tbk No. 181 pada November 2019, terjadi perubahan dalam susunan Komisaris dan anggota Direksi. Pemegang saham mengangkat Christopher Franz Bendl sebagai Komisaris Utama baru Perseroan untuk menggantikan Manggi Taruna Habir selaku Komisaris Utama sebelumnya. Saya mengharapkan kepemimpinan baru ini akan dapat menghadirkan prestasi demi prestasi yang monumental di tahun-tahun selanjutnya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Komisaris Utama terdahulu atas segala perjuangan yang telah dilakukan selama menjabat. Selain itu, untuk meningkatkan kinerja tata kelola dan kepatuhan, pemegang saham juga telah mengangkat Editha Thalia Desiree sebagai Direktur Kepatuhan Perusahaan pada tanggal yang sama.

Proyeksi 2020

Bergabungnya Adira Insurance sebagai bagian dari Zurich Insurance Group akan memberikan manfaat dan menciptakan keunggulan yang luar biasa bagi bisnis Perusahaan di masa yang akan datang. Tambahan dari segi kekuatan modal, keunggulan teknologi, serta jaringan dan pengalaman internasional yang dimiliki oleh Zurich Insurance Group akan membawa Adira Insurance menjadi salah satu perusahaan asuransi umum terbesar—tidak hanya di Indonesia, juga di tingkat regional dan internasional.

Penutup

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pemegang saham Adira Insurance, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, serta semua karyawan Adira Insurance atas kerja sama dan dedikasinya. Saya sangat bangga telah mendapatkan kesempatan menjadi bagian dari Adira Insurance dan berharap Adira Insurance dapat mencapai hasil yang semakin memuaskan di masa mendatang di bawah kepemimpinan Direksi yang baru.

Atas nama seluruh jajaran Chief dan Manajemen PT Asuransi Adira Dinamika Tbk,

Changes in Composition fo the Board of Commissioners and Directors

The acquisition of the Company by Zurich Insurance Group resulted in the changes in composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors, pursuant to the Statement of Resolution of Shareholders of the Limited Liability Company PT Asuransi Adira Dinamika Tbk No. 181 in November 2019. The shareholders appointed Christopher Franz Bendl as the Company’s new President Commissioner, replacing Manggi Taruna Habir as the previous President Commissioner. It is our hope that this change in leadership will deliver ever greater achievements in the coming years. I also would like to extend our gratitude to the leaving President Commissioner for his efforts that had performed thoroughout his time at the Company. In addition, to increase governance and compliance performance, the shareholders also appointed Editha Thalia Desiree as the Company’s Compliance Director on the same date.

2020 Projections

As Adira Insurance now has become part of the Zurich Insurance Group, the Company is now endowed with a massive boost in excellence for it to grow its business much further in the future. Strong capital backing, technological superiority, as well as an international network and experience of the Zurich Insurance Group will bring Adira Insurance to become one of the largest general insurance companies in the business—not only in Indonesia, but also in the regional and international scene.

Closing

I would like to use this opportunity to extend my gratitude to all shareholders of Adira Insurance, the Board of Commissioners, the Sharia Supervisory Board, and all employees of Adira Insurance, for their unending dedication and strong collaboration. I am extremely proud to have had the honor to be part of Adira Insurance. It is my sincere hope that Adira Insurance will record even more satisfactory returns in the coming years, under the leadership of the new Board of Directors.

On behalf of the Chiefs and Management of PT Asuransi Adira Dinamika Tbk,

Julian NoorChief Executive Officer


2020

TENTANG KAMI

ABOUT US

2121


SEKILAS ADIRA INSURANCE ADIRA INSURANCE

IN BRIEFPT Asuransi Adira Dinamika Tbk (“Perusahaan”) merupakan unit usaha dari Zurich Insurance Group. Perusahaan bergerak di bidang asuransi umum sejak pendiriannya tanggal 24 Januari 2002.

Hingga akhir 2019, aset Perusahaan mencapai Rp8,5 triliun, dengan modal sendiri Rp4,1 triliun, dengan total nasabah sebanyak 9,2 juta pemegang polis aktif (unit pertanggungan) dari beragam produk asuransinya.

Perusahaan memiliki dua lini bisnis asuransi, yakni umum (konvensional) dan syariah.

Perusahaan menawarkan ragam produk asuransi yang lengkap, mulai dari properti, alat berat, kerangka kapal, hingga kecelakaan diri dan tanggung gugat.

Produk-produk unggulannya mencakup:- Asuransi kendaraan bermotor untuk mobil (Autocillin),

sepeda motor (Motopro);- Asuransi kesehatan (Medicillin); dan- Asuransi perjalanan (Travellin).

Keistimewaan Perusahaan adalah cara pembelian polis asuransi yang sederhana, mudah, dan cepat, serta cara penanganan klaim asuransi yang ringkas dan sesuai kebutuhan pelanggan. Faktor-faktor inilah yang membedakan PT Asuransi Adira Dinamika Tbk dari perusahaan asuransi lainnya, serta menjadikannya sebagai salah satu perusahaan asuransi terdepan di mata masyarakat di Indonesia.

PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (“the Company”) is a business unit of the Zurich Insurance Group. The Company has been engaged in the general insurance business since established on 24 January 2002.

As at end of 2019, the Company had Rp8.5 trillion in assets, Rp4.1 trillion in own capital, and 9.2 million policyholders of various insurance products it offers.

The Company has two insurance business lines, namely conventional (general) insurance and sharia insurance.

The Company has a comprehensive range of insurance products, from property, heavy equipment, marine hull, to personal accident and third party liability insurance.

Its flagship products include:- Motorized vehicle insurance products, for cars (Autocillin)

and for motorbikes (Motopro);- Health insurance (Medicillin); and- Travel insurance (Travellin).

The Company is known for offering procedural simplicity to customers in purchasing insurance policies quickly and conveniently. Claims are also quickly resolved in line with customers’ expectations. These factors are what differentiate PT Asuransi Adira Dinamika Tbk from other insurance companies in the market, making it one of the most prominent and top-of-mind insurance companies in Indonesia.

visi & misi VISION & MISSION

Menjadi PerusahaanAsuransi Pilihan di IndonesiaTo be the Insurer of Choice

UNTUK PELANGGAN | TO OUR CUSTOMERSSecara efisien memberikan rasa nyaman dengan cara-cara yang belum pernah dirasakan sebelumnya.Efficiently deliver peace of mind in an unprecedented way.

UNTUK KARYAWAN | TO OUR EMPLOYEESMenyediakan ruang untuk tumbuh dan berkembang.Provide opportunities for growth and advancement.

UNTUK MASYARAKAT | TO THE COMMUNITYBerkontribusi dalam kesejahteraan bangsa.Prosper with the nation.

UNTUK PEMEGANG SAHAM | TO OUR SHAREHOLDERSMemberikan hasil terbaik melalui pengelolaan risiko dengan prinsip kehati-hatian.Provide best returns with prudent risk management.

VISI · VISION

MISI · MISSION

Tentang Kami • About Us

22

SERVICE PHILOSOPHYFILOSOFI PELAYANAN

Your Family’s Best FriendAdira Insurance hadir sebagai teman bagi keluarga Pelanggan, terutama di saat Pelanggan dan keluarga mengalami musibah.

Bertindak jujur, tulus, transparan, serta menunjung tinggi etika dan integritas.

Acting with honesty, sincerity, and transparency, and upholding ethics and integrity.

Peduli terhadap sesama, kehidupan, dan lingkungan, menghargai keberagaman sesuai dengan norma yang berlaku, serta memperlakukan sebagai manusia seutuhnya.Caring about all people, life, and the environment, valuing diversity within the prevailing norms, and treating others with full respect.

Senantiasa meningkatkan kualitas untuk menghasilkan produk dan layanan inovatif yang melampaui harapan customer dan pemangku kepentingan.Constantly striving to improve to create innovative products and services that exceed the expectations of our customers and stakeholders.

Selalu bersemangat, saling berbagi kegembiraan, dan aktif memancarkan energi positif dalam setiap kesempatan.

Maintaining a high spirit, sharing happiness, and actively exuding positive energy in every opportunity.

Adira Insurance is constantly present as a family friend for Customers, especially when they and their families have problems.

Nilai Perusahaan CORPORATE VALUES

Nilai Manfaat yang ditawarkan VALUE PROPOSITION

H

R

E

E

HONESTY

RESPECT

CARING SIMPLE RELIABLE

EXCELLENCE

ENTHUSIASM

Memberikan pelayanan yang bersahabat serta selalu siap membantu dengan ramah dan sopan melalui sumber daya yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik.We deliver friendly services, always ready to assist through our gracious and courteous people.

Persyaratan yang mudah dan fleksibel serta proses yang cepat dengan akses yang mudah dihubungi sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada Pelanggan.We provide an easy and flexible service and prompt processing with easy access in the insurance business..

Menjadi teman yang dapat diandalkan yang memberikan produk dan pelayanan secara meyakinkan serta tepat janji sehingga menjadi pilihan utama Pelanggan dalam menangani permasalahannya.We deliver reliable, good quality service and product through our competent employees.

23


PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS PROFILES

PratomoKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Ariyanti SuliyantoKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Chris BendlKomisaris Utama (sejak 2019) President Commissioner (since 2019)

Willy Suwandi DharmaKomisaris Commissioner

1

4

3

2


24

Diangkat sebagai Komisaris Utama pada November 2019. Saat ini, beliau merupakan Country Manager Zurich Indonesia dan Direktur Utama PT Zurich Topas Life. Beliau berpengalaman lebih dari 25 tahun di bidang asuransi, setelah sebelumnya bekerja di AIG pada unit operasional asuransi jiwa internasionalnya (AIA & Alico) di Timur Tengah dan Asia Tenggara, serta di Manulife, dengan beberapa posisi pimpinan di bagian investasi, dana pensiun, dan asuransi di Kanada, Indonesia, Hong Kong, dan Filipina.

Diangkat sebagai Komisaris pada Mei 2012. Sebelumnya, Beliau menjabat sebagai Komisaris PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (2012–2018). Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan sejak tahun 2003 sampai dengan 2012. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau pernah menjabat Direktur Utama KPMG Siddharta Consulting Company (1999–2002), Direktur Utama PT Asuransi Astra Buana (1993–1999) dan berbagai kedudukan eksekutif di perusahaan-perusahaan Grup Astra lainnya (1982–1991).

He was appointed as President Commissioner in November 2019. He concurrently serves as Country Manager of Zurich Indonesia and President Director of PT Zurich Topas Life. He has more than 25 years of experience in the insurance industry, having previously worked for AIG in its international life insurance operations (AIA & Alico) in the Middle East and Souheast Asia, as well as in Manulife, where he held leadership positions in the investment, pension, and insurance subsidiaries in Canada, Indonesia, Hong Kong, and the Philippines.

He was appointed as Commissioner in May 2012. Previously, he served as the Commisioner of PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (2012–2018). He also served as the President Director of the Company from 2003 to 2012. Prior to working at the Company, he was President Director of KPMG Siddharta Consulting Company (1999–2002), President Director of PT Asuransi Astra Buana (1993–1999) and held various executive positions in other companies in the Astra conglomeration (1982–1991).

Diangkat sebagai Komisaris Independen pada November 2017. Sebelumnya, beliau menjabat Direktur Teknik di PT Asuransi Adira Dinamika (2002–2014), Komisaris PT Asuransi Dharma Bangsa (2001–2003), dan berbagai jabatan penting di PT Maskapai Asuransi Buana/Asuransi Astra Buana (1987–2000) dengan posisi terakhir sebagai Technical Audit Manager.

Diangkat sebagai Komisaris Independen pada 2018. Beliau menjabat Komisaris Independen PT Asuransi Wana Artha Life (sejak 2011), Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti (sejak 2010), serta Komisaris Independen PT Asuransi Indrapura (2011–2015).

He was appointed as Independent Commissioner in November 2017. Previously, he served as Technical Director at PT Asuransi Adira Dinamika (2002–2014), Commissioner of PT Asuransi Dharma Bangsa (2001–2003), and in various key positions at PT Maskapai Asuransi Buana/Asuransi Astra Buana (1987–2000), with his final position as Techical Audit Manager.

She was appointed as Independent Commissioner in 2018. She has been serving as Independent Commissioner of PT Asuransi Wana Artha Life (since 2011), Chair of Trisakti School of Insurance Management (since 2010), and Independent Commissioner of PT Asuransi Indrapura (2011–2015).

1

2

3

4

25


PROFIL DEWAN PENGAWAS SYARIAH SHARIA SUPERVISORY BOARD PROFILES

Drs. H. AmidhanAnggota Independent Commissioner

DR. H. Rahmat Hidayat, SE, MTAnggotaMember Prof. Dr. KH. M. Amin Suma,

SH, MA, MMKetuaChairman

1

3

2


26

Ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah pada 2004. Beliau juga menjabat Guru Besar dan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Ketua Dewan Pengawas Syariah di Bank Permata Syariah. Beliau memiliki pengalaman luas di bidang syariah dan beliau juga menduduki berbagai posisi di beberapa institusi seperti di Majelis Ulama Indonesia, Dewan Syariah Nasional, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Ditunjuk sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah pada 2004. Beliau juga menjabat sebagai Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Investasi Perumahan Swadaya Kementerian Perumahan Rakyat (2008–2010). Beliau memiliki pengalaman luas di bidang syariah dan juga menduduki berbagai posisi di beberapa institusi, termasuk Dewan Syariah Nasional–Majelis Ulama Indonesia, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Majelis Nasional KAHMI dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat.

He was appointed as the Chairman of the Sharia Supervisory Board in 2004. He concurrently serves as Professor and Dean of Sharia and Law Faculty of the Syarif Hidayatullah Islamic State University Jakarta, and Chairman of the Sharia Supervisory Board of Bank Permata Syariah. He has extensive experience in the field of Sharia and currently holds several positions in various institutions, such as at Majelis Ulama Indonesia, Dewan Syariah Nasional, and Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

He was appointed as Member of the Sharia Supervisory Board in 2004. Currently, he also serves as a lecturer in the Sharia Faculty of Islamic State University (UIN) Jakarta and once served as Head of Investment for Self Financing Housing of the Ministry of National Housing (2008–2010). He has extensive experience in the field of sharia and currently holds several positions in various institutions, including the National Sharia Board of the Indonesian Ulema Council, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Majelis Nasional KAHMI and Head Office of Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Ditunjuk sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah pada 2004. Beliau memiliki pengalaman luas di bidang syariah dan pernah menduduki berbagai jabatan penting di beberapa institusi, termasuk sebagai Direktur Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji Departemen Agama, Staf Ahli Menteri Agama Bidang Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama, Anggota MPR–RI (1999–2004), Anggota Badan Pekerja MPR–RI dan Anggota Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia).

He was appointed as Member of the Sharia Supervisory Board in 2004. He has extensive experience in the field of Sharia and has held many important positions in various institutions, including Director General of Bimas Islam and Haj Affairs at the Ministry of Religion, Consultant to the Minister of Religion in the field of Religious Tolerance, Member of the People’s Consultative Assembly (MPR–RI) (1999–2004), Member of Working Agency of MPR–RI and Member of Komnas HAM (National Commission on Human Rights).

1

3

2

27


PROFIL DIREKSIDIRECTORS PROFILES

Edhita Thalia DesireeDirektur KepatuhanCompliance Director

Julian Noor Direktur UtamaChief Executive Officer (President Director)

Donni GandamanaDirekturDirector

Wayan PariamaDirekturDirector


28

Rismauli SilabanChief Underwriting Officer

Musi SamosirChief Risk Officer

Auralusia RimadianaChief Sales and Distribution Officer

Meryati BandjarnahorChief Finance and Strategic Officer

Hananta PradityaChief Human Capital & Corporate Real Estate and Services (CRES) Officer

29


PROFIL DIREKSI DIRECTORS PROFILES

Diangkat menjadi Direktur Utama pada November 2017, setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen hingga 2017. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 (2013–2015), Direktur Eksekutif di Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (2011–2017), dan Managing Director di PT Asuransi Himalaya Pelindung (2010–2011). Beliau juga pernah memangku berbagai posisi Wakil Direktur Utama dan jabatan eksekutif di PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 (1994–2010). Beliau mulai berkarier di industri asuransi sejak 1989 di PT Berdikari Insurance.

Diangkat menjadi Direktur sejak 2013 dan juga menjabat sebagai Chief Operations and Information Technology Officer. Beliau bertanggung jawab mengembangkan sistem teknologi yang mendukung operasional yang efisien dan efektif di semua fungsi organisasi, serta memastikan proses operasional sesuai dengan pelayanan yang dijanjikan bagi Pelanggan. Sejak bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2004, beliau menjabat sebagai eksekutif di fungsi pemasaran. Sebelumnya, beliau memangku berbagai jabatan eksekutif di PT Astra Credit Company (1991–2003) dan PT Astra International (1990–1991).

He was appointed as Chief Executive Officer in November 2017, having previously served as Independent Commissioner up to 2017. Prior to joining the Company, he served as Independent Commissioner at PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 (2014 –2015), Executive Director of the Indonesian Association of General Insurance (2011–2017), and Managing Director of PT Asuransi Himalaya Pelindung (2010–2011). He also served as Deputy Director and held various executive positions at PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 (1994–2010). He has been in the insurance industry since 1989, working initially with PT Berdikari Insurance.

He was appointed as Director in 2013 and has since been the Chief Operations and Information Technology Officer. He is responsible for developing technological systems to support the Company’s business and for overseeing its operational aspects to make them aligned with the service level agreement between the Company and its Customers. He joined the Company in 2004 as marketing executive. Previously he worked in various executive positions at PT Astra Credit Company (1991–2003) and PT Astra International (1990–1991).

Julian Noor Direktur Utama / Chief Executive Officer (President Director)

Donni Gandamana Direktur / Director


30

Diangkat menjadi Direktur sejak 2014 dan juga menjabat sebagai Chief Marketing Officer–Commercial and Corporate Business. Beliau bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi pemasaran untuk segmentasi bisnis Commercial and Corporate Business. Sejak bergabung dengan Perusahaan di tahun 2003, beliau memangku berbagai jabatan eksekutif di fungsi underwriting, claim, integrated risk management, dan pemasaran. Sebelumnya, Beliau memangku jabatan ekesekutif di PT Asuransi Astra Buana sejak tahun 1995–2003.

Diangkat sebagai Direktur Kepatuhan pada November 2019, dan bertanggung jawab atas bagian hukum, kepatuhan, sekretariat perusahaan, dan hubungan dengan pemerintahan. Sebelumnya, beliau menjabat Country General Counsel dan Direktur Hukum dan Kepatuhan di dari PT Zurich Topas Life. Beliau berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang hukum dan kepatuhan, pernah bekerja di beberapa firma hukum terbaik di Indonesia dan Singapura. Beliau juga pernah menduduki beberapa jabatan di perusahaan jasa keuangan patungan, termasuk PT Asuransi AIU Indonesia (sekarang PT AIG Insurance Indonesia), Manulife Indonesia, PT AIA Financial Indonesia, dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (sekarang PT Bank HSBC Indonesia). Beliau memiliki sertifikasi di bidang kepatuhan dan profesional dalam manajemen risiko.

He was appointed as Director in 2014 and has since been the Chief Marketing Officer–Commercial and Corporate Business. He is responsible for developing the marketing strategy for Commercial and Corporate Business. He has been with the Company since 2003 and has served in various executive roles, such as in underwriting, claims, integrated risk management, and marketing. Previously he worked in various executive positions at PT Asuransi Astra Buana (1995–2003).

She was appointed as Compliance Director in November 2019, and is responsible for legal, compliance, corporate secretary, and government relations. Previously she was Country General Counsel and Director of Legal and Compliance at PT Zurich Topas Life. She has over 20 years of experience in legal and compliance, having worked in top law firms in Indonesia and Singapore. She has held a variety of roles in financial joint ventures, including PT Asuransi AIU Indonesia (now PT AIG Insurance Indonesia), Manulife Indonesia, PT AIA Financial Indonesia, and PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (now PT Bank HSBC Indonesia). She is certified in compliance and a qualified risk management professional.

Wayan pariamaDirektur / Director

Edhita Thalia Desiree Direktur Kepatuhan / Compliance Director

31


Menjabat sebagai Chief Sales and Distribution Officer sejak April 2016, sebelumnya sebagai Deputi Direktur Operasional sejak tahun 2011. Beliau bertanggung jawab untuk mengembangkan jalur distribusi dan strategi penjualan secara nasional. Sejak bergabung dengan Perusahaan di tahun 2002, Beliau memangku berbagai jabatan eksekutif di fungsi pemasaran dan operasional. Sebelumnya, Beliau memangku jabatan eksekutif di PT Bank Dagang Nasional Indonesia (1990–1998).

Menjabat sebagai Chief Finance and Strategic Officer sejak 2018. Beliau bertanggung jawab untuk pengelolaan keuangan perusahaan termasuk dana investasi, fungsi accounting dan corporate strategic planning. Sejak bergabung tahun 2013, beliau menjabat sebagai eksekutif di fungsi audit internal. Sebelumnya, beliau menjabat beberapa jabatan di beberapa posisi di PT Asuransi Allianz Utama selama enam belas tahun dan berkarier di dunia asuransi selama 21 tahun.

Menjabat sebagai Chief Underwriting Officer sejak 2012. Beliau bertanggung jawab untuk membuat semua kebijakan terkait technical insurance, termasuk underwriting, klaim, dan reasuransi, serta pengawasan implementasinya. Sejak bergabung tahun 2011, beliau memangku berbagai jabatan eksekutif di fungsi underwriting, klaim, dan special project. Sebelumnya, Beliau memangku jabatan eksekutif di PT Asuransi Bintang Tbk (2007–2010) dan di PT Raksa Pratikara Jakarta (1993–2007).

She has been the Chief Sales and Distribution Officer since April 2016, and previously as Deputy Director of Operations, held since 2011. She is responsible for developing the marketing strategy and for supervising the overall activities of sales and distribution in the Company. She has been with the Company since 2002, having served in various marketing and operational roles as executive. Previously she worked in various executive positions at PT Bank Dagang Nasional Indonesia (1990–1998).

She has been the Chief Finance and Strategic Officer since 2018. She is responsible for the aspects of finances, including investment funds, accounting function, and corporate strategic planning. Since joining the Company in 2013, she has taken various executive roles in the internal audit function. Previously she worked in various executive positions at PT Asuransi Allianz Utama Indonesia for sixteen years, and has been in the insurance industry for 21 years.

She has been the Chief Underwriting Officer since 2012. She is responsible for designing all policies related to technical insurance, including underwriting, claims, reinsurance, and the supervision of the policies’ implementation. She joined in 2011 and has since occupied various executive roles in the functions of underwriting, claims, and special projects. Previously she worked in various executive positions at PT Asuransi Bintang Tbk (2007–2010) and PT Raksa Pratikara Jakarta (1993–2007).

Auralusia Rimadiana Chief Sales and Distribution Officer

Meryati BandjarnahorChief Finance and Strategic Officer

Rismauli Silaban Chief Underwriting Officer


32

Menjabat sebagai Chief Human Capital & CRES Officer sejak bergabung pada April 2017. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan pemantauan aktivitas HR & General Services pada skala nasional untuk memastikan kesesuaian dengan prosedur dan kebijakan yang berlaku. Sebelumnya, beliau menjabat Head of Human Capital & Administration – Executive Vice President di Trimegah Securities Tbk (2014–2017), Head of HR Consumer Bank – Senior Vice President di Standard Chartered Bank (2010–2014), dan HR Business Partner for Wholesale Bank & Support Function Business – Vice President di Bank Danamon Indonesia (2004–2010).

Menjabat sebagai Chief Risk Officer sejak bergabung pada 2 Januari 2019. Beliau bertanggung jawab atas manajemen risiko di Perusahaan, seperti risiko pasar, risiko strategis, dan risiko operasional, serta berkoordinasi dengan fungsi kontrol di masing-masing unit bisnis. Sebelumnya, beliau menjabat beberapa jabatan di Zurich Indonesia dan Zurich Topas Life selama tiga tahun. Sebelum berkarier di Zurich Indonesia dan Zurich Topas Life, beliau bekerja di bidang perpajakan di beberapa perusahaan.

He has been the Chief Human Capital & CRES Officer since joining in April 2017. He is responsible for planning, managing, and monitoring HR & General Services activities on the national scale to ensure their alignment with the prevailing procedures and policies. Previously, he worked as Head of Human Capital & Administration – Executive Vice President at Trimegah Securities Tbk (2014–2017), Head of HR Consumer Bank – Senior Vice President at Standard Chartered Bank (2010–2014), and HR Business Partner for Wholesale Bank & Support Function Business – Vice President at Bank Danamon Indonesia (2004–2010).

He has been the Chief Risk Officer since joining in 2 January 2019. He is responsible for the Company’s risk management that covers market risk, strategic risk, and operational risk, and for coordinating with the control function of each business unit. Previously, he held a number of positions at Zurich Indonesia and Zurich Topas Life for three years. Prior to his career at Zurich Indonesia and Zurich Topas Life, he had worked in the taxation field in several companies.

Hananta Praditya Chief Human Capital & Corporate Real Estate and Services (CRES) Officer

Musi Samosir Chief Risk Officer

33


KEPALA DIVISIDIVISION HEADS

Bimo KustoroSharia & SnD Support

Paulus Agus Sugih CahyanaGroup Multifinance (ADMF)

Tanny Megah Lestari Business Development

Maria Indahwati GunawanSpecial Project

Harmen STP Banking Channel

Eka WidiastutyDirect Business

1 7

2 8

6 12

5 11

4 10

3 9

P. Andika PamungkasBroker & Corporate

Fauzan ArfiantoOperational Underwriting

Hardi Mudita Chandra S.Reinsurance & Inward Business

Immanuel Cahyo Rahmanto Claim

Adri PermanaPolicy Production & Billing Collection

Andrianus SuprastioOperation Center Claim

11 10 1 6 2 12 3 7 9854


34

Bedy KunadyInformation Technology

Mariana Health Operation

Darry AviantoRegional II

HermantoRegional III

SutarnoRegional I

Liu Piauw PiauwCorporate Real Estate and service (CRES)

13 19

14 20

18 24

25

17 23

16 22

15 21

Cenny Harianna TambunanAccounting & Control

Tieneke SyahAudit

Munawar UsmanSpecial Account

Tagor Aditya Michael UktolsejaActuary & Planning

Iim QoimmuddinSharia

Tanty Mariana NataliaAnalytics & Digital Strategic

WidyawatyInvestment Division Head

2317 24 19 25 21 22 13 16 15142018

35


Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2002. Beliau bertanggung jawab untuk melakukan monitoring aktivitas regional secara keseluruhan untuk memastikan pengembangan market dan proses operasional berjalan sesuai dengan prosedur. Selain itu, bertanggung jawab melakukan perencanaan pengembangan independensi unit usaha syariah.He has been with the Company since 2002. He is responsible for monitoring regional activities as a whole to ensure market development and operational processes bring the desired results as expected. In addition, he is responsible for planning the independent development of the sharia business unit.

Bimo KustoroSharia & SnD Support

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2004. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan dan monitoring pengembangan market di segmen Group Multifinance (ADMF), yang dilakukan dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas pengembangan pasar memberikan hasil sesuai target yang telah ditetapkan.He has been with the Company since 2004. He is responsible for planning, managing, and monitoring market development in the Group Multifinance (ADMF) segment conducted nationwide to ensure that market development activities bring the desired results as expected.

Paulus Agus Sugih CahyanaGroup Multifinance (ADMF)

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2003. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring pengembangan bisnis yang dilakukan dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas pengembangan bisnis memberikan hasil sesuai target yang telah ditetapkan.She has been with the Company since 2003. She is responsible for planning, managing, and monitoring the Company’s business development conducted nationwide to ensure that market development activities bring the desired results as expected.

Tanny Megah Lestari Business Development

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2004. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring berbagai proyek terkait penyempurnaan organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi.She has been with the Company since 2004. She is responsible for planning, managing, and monitoring various projects related to the improvement of the organization to boost its performance.

Maria Indahwati GunawanSpecial Project

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2005. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring pengembangan pasar di segmen Banking yang dilakukan dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas pengembangan pasar memberikan hasil sesuai target yang telah ditetapkan.He has been with the Company since 2005. He is responsible for planning, managing, and monitoring market development in the Banking segment conducted nationwide to ensure that market development activities bring the desired results as expected.Harmen STP

Banking Channel

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2016. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring proses pengembangan pasar segmen Direct Business, untuk memastikan aktivitas tersebut berjalan sesuai prosedur dan kebijakan yang berlaku.She has been with the Company since 2016. She is responsible for planning, managing, and monitoring Direct Business segment market development processes, to ensure that such activities are carried out in accordance with the prevailing policies and procedures.

Eka WidiastutyDirect Business

KEPALA DIVISIDIVISION HEADS


36

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2005. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring pengembangan pasar di segmen Broker & Corporate Business dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas pengembangan pasar memberikan hasil sesuai target yang telah ditetapkan.He has been with the Company since 2005. He is responsible for planning, managing, and monitoring market development in the Broker & Corporate Business segment conducted nationwide to ensure that market development activities bring the desired results as expected.P. Andika Pamungkas

Broker & Corporate

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2004. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring manajemen risiko (termasuk akseptasi) untuk memastikan aktivitas tersebut berjalan optimal.He has been with the Company since 2004. He is responsible for planning, managing, and monitoring risk management processes (including acceptances) to ensure such activities are optimally conducted.

Fauzan ArfiantoOperational Underwriting

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2014. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring aktivitas inward business dan reasuransi yang dilakukan dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas pengelolaan klaim berjalan dengan efisien.He has been with the Company since 2014. He is responsible for planning, managing, and monitoring inward business and reinsurance activities conducted nationwide to ensure that claim management activities are efficiently run.

Hardi Mudita Chandra S.Reinsurance & Inward Business

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2016. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring claim dan risk engineering yang dilakukan dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas pengelolaan klaim berjalan dengan efisien.He has been with the Company since 2016. He is responsible for planning, managing, and monitoring claims and risk engineering activities conducted nationwide to ensure that claim management activities are efficiently run.

Immanuel Cahyo Rahmanto Claim

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2005. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring aktivitas operasional, meliputi proses polis, contact center dan penagihan yang dilakukan dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas operasional berjalan sesuai prosedur dan kebijakan yang berlaku.He has been with the Company since 2005. He is responsible for planning, managing, and monitoring operational activities that include policy production, contact center, and collection processes conducted nationwide to ensure that these operational activities comply with the prevailing procedures and policies.

Adri PermanaPolicy Production & Billing Collection

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2002. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring kegiatan operasional yang meliputi proses loss adjustment, claim, provider dan recovery yang dilakukan dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas operasional berjalan sesuai prosedur dan kebijakan yang berlaku.He has been with the Company since 2002. He is responsible for planning, managing, and monitoring operational activities that include loss adjustment, claim, provider and recovery processes conducted nationwide to ensure that these operational activities comply with the prevailing procedures and policies.

Andrianus SuprastioOperation Center Claim

37


Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2007. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring aktivitas teknologi informasi pada skala nasional untuk memastikan aktivitas tersebut berjalan sesuai prosedur dan kebijakan yang berlaku.He has been with the Company since 2007. He is responsible for planning, managing, and monitoring information technology conducted nationwide to ensure that these activities comply with the prevailing procedures and policies.

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2006. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring pengembangan aktivitas sales and distribution yang dilakukan dalam skala nasional di regionalnya untuk memastikan aktivitas tersebut memberikan hasil sesuai target yang telah ditetapkan.She has been with the Company since 2005. She is responsible for planning, managing, and monitoring activities including membership, provider, document management, and claims processes within the Health Insurance segment conducted nationwide to ensure that these activities are effectively and efficiently run, in compliance with the prevailing regulations.

Beliaubekerja di Perusahaan sejak 2006. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring pengembangan aktivitas sales and distribution yang dilakukan dalam skala nasional di regionalnya untuk memastikan aktivitas tersebut memberikan hasil sesuai target yang telah ditetapkan.He has been with the Company since 2006. He is responsible for planning, managing, and monitoring sales and distribution activities conducted nationwide within the region under his remit, to ensure that such activities bring the desired results as expected.

Bedy KunadyInformation Technology

Darry AviantoRegional II

SutarnoRegional I

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2005. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring membership, provider, document management, serta claim dari Health Insurance dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas tersebut berjalan efektif dan efisien sesuai peraturan yang berlaku.She has been with the Company since 2005. She is responsible for planning, managing, and monitoring activities including membership, provider, document management, and claims processes within the Health Insurance segment conducted nationwide to ensure that these activities are effectively and efficiently run, in compliance with the prevailing regulations.

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2003. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring pengembangan aktivitas sales and distribution yang dilakukan dalam skala nasional di regionalnya untuk memastikan aktivitas tersebut memberikan hasil sesuai target yang telah ditetapkan.He has been with the Company since 2003. He is responsible for planning, managing, and monitoring sales and distribution activities conducted nationwide within the region under his remit, to ensure that such activities bring the desired results as expected.

Mariana Health Operation

HermantoRegional III

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2006. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring aktivitas Corporate Real Estate & Services (CRES) dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas tersebut berjalan sesuai prosedur dan kebijakan yang berlaku.He has been with the Company since 2006. He is responsible for planning, managing, and monitoring Corporate Real Estate & Services (CRES) activities conducted nationwide to ensure that these activities comply with the prevailing procedures and policies.Liu Piauw Piauw

Corporate Real Estate and service (CRES)


38

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2016. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring operasional procurement & budget, dan accounting yang dilakukan dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas pengelolaan berjalan efektif dan efisien serta memenuhi ketentuan yang berlaku.She has been with the Company since 2016. She is responsible for planning, managing, and monitoring procurement & budget, as well as accounting operations conducted nationwide to ensure that such management activities are carried out effectively and efficiently and in compliance with the prevailing regulations.

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2011. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring pengembangan pasar di segmen Broker Business yang dilakukan dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas pengembangan pasar memberikan hasil sesuai target yang telah ditetapkan.He has been with the Company since 2011. He is responsible for planning, managing, and monitoring market development in the Broker Business segment conducted nationwide to ensure that market development activities bring the desired results as expected.

Munawar UsmanSpecial Account

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2002. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, monitoring dan pengembangan aktivitas seluruh bagian di Internal Audit yang dilakukan dalam skala nasional dan strategis untuk memantau kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian manajemen.She has been with the Company since 2002. She is responsible for planning, managing, monitoring, and developing all Internal Audit activities conducted nationwide and in a strategic manner, to monitor the adequacy and effectiveness of the management control system.

Tieneke SyahAudit

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2005. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan monitoring pengembangan pasar syariah yang dilakukan dalam skala nasional, untuk memastikan keseluruhan proses tersebut berjalan sesuai kebijakan dan ketentuan Perusahaan. He has been with the Company since 2005. He is responsible for planning, managing, and monitoring development in the sharia market conducted nationwide, to ensure that market development activities bring the desired results as expected.

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2018. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan strategis, pengelolaan, dan monitoring aktivitas actuary & planning terkait pelaksanaan pengelolaan PDCA dan finansial, untuk memastikan keseluruhan proses tersebut berjalan sesuai kebijakan dan ketentuan Perusahaan. He has been with the Company since 2018. He is responsible for strategic planning, managing, and monitoring all actuarial & planning activities in relation to PDCA and financial management execution, to ensure that such activities and processes are run in accordance with the Company’s policies and regulations.

Iim QoimmuddinSharia

Tagor Aditya Michael UktolsejaActuary and Planning

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2011. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, rekomendasi, pengelolaan, dan monitoring kegiatan pemasaran menggunakan media digital untuk mendukung tercapainya sasaran, serta melakukan perancangan, pengelolaan, dan pengembangan sistem dan keamanan teknologi informasi Perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen. She has been with the Company since 2011. She is responsible for planning, recommending, managing, and monitoring marketing activities on digital platforms to support achievement of targets, and for designing, managing, and developing the Company’s information technology systems and security to support decision-making by the management.

Tanty Mariana NataliaAnalytics & Digital Strategic

Beliau bekerja di Perusahaan sejak 2016. Beliau bertanggung jawab membuat perencanaan, pengelolaan, dan pemantauan kegiatan pengelolaan keuangan dan investasi dalam skala nasional untuk memastikan aktivitas tersebut berjalan efektif dan efisien serta memenuhi ketentuan yang berlaku.She has been with the Company since 2016. She is responsible for planning, managing, and monitoring finance and investment management activities on the national scale to ensure that such activities are effective and efficient and comply with the prevailing regulations.Widyawaty

Investment

Cenny Harianna TambunanAccounting & Control

39


Business I Business II Sales & Distribution Technical

Audit

CEO

Direct Business

Group Multifinance(ADMF) Banking Channel Regional 1 Operational

Underwriting

NG Multfinance & Alt Biz Channel

Broker & Corp. Business Regional 2 Underwriting

Business Development

Sharia & SnD Support

Claim & Risk Engineering

Sharia Special Account Regional 3 Reinsurance & Inward Biz

STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE


40

Operation & IT Finance HC & CRES Legal & Compliance

Analytics and Digital Strategic

Operation Center Claim Accounting & Control Human Capital

Policy Prod. and Billing Coll. Actuary & Planning CRES

IT PMO

Health Operation Investment

ERM

41


WILAYAH OPERASIONALOPERATIONAL AREA

List of Building Adira Insurance

Milenium Centenial CenterJl. Jend. Sudirman No.Kav 25, RT.4/RW.2, Kuningan, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12920 021 - 39731234

Head OfficeGraha Adira JL. MT Haryono Kav 42 Jakarta Selatan 12780 021-29667373 021-29667345 021-29667374

MedanGedung Bank Danamon Indonesia Jl. Pangeran Diponegoro No. 35 Lt 9 Medan 20152 061 - 415 3456, 0888 760 3459 061 - 453 3678, 061 - 4510 499

PekanbaruJl. Soekarno - Hatta, Kel. Delima, Kec. Tampa, Kota Pekanbaru, Riau 0761 - 789 1441 0761 - 839028

PalembangJl. Residence H. Abdul Rozak Rt.02 Rw.01 Kel. Bukit Sangkal, Kec. Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan 0711 - 813599, 0711 - 813731 0887 775 6720 0711 - 812831

JambiBDI Cabang Jambi. Jl. Dr. Sutomo No. 21 0741 - 33661 0741 - 33662

BatamBank Danamon Indonesia Komp Palm Spring Blok D No. 11-12 Batam Center 29432 .Batam 0778 - 473 520 0778 - 473 522

PadangBDI Jl. Bundo Kanduang No. 23 Padang 25118 0751 - 840 885 0751 - 840 277

SUMATERA 1

SUMATERA 3

SUMATERA 2

REGIONAL OFFICE - 1

HEAD OFFICE

BRANCH / REP. OFFICE


42

JAKARTA 1

JAKARTA 3

JAWA BARAT 1

JAWA BARAT 2

JAKARTA 2

REGIONAL OFFICE - 2


Pondok IndahJl. Iskandar Muda No. F32A Pondok Indah, Jakarta Selatan 12240Medan 20152 021 - 739 2355, 0888 142 8004 021 - 739 2429

TangerangRuko Golden Boulevard Blok D No. 2 BSD Tangerang Selatan 021 - 537 6877, 0888 142 8010 021 - 531 60730

Kelapa GadingKomp. Rukan Artha Gading Niaga Blok. C no.2, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 021 - 453 2007, 0888 142 8001 021 - 4585 0581, 021 - 4585 0582

BogorJl. KH Sholeh Iskandar, No. 90 Kel. Kedung Badak, Kec Tanah Sereal. Bogor. 0815 8541 9713, 0815 8541 9714

LampungBDI - Lt. 3A Jl. Pattimura No. 2-4, Teluk Betung Bandar Lampung 35223 0721 - 472 824, 0721 - 487 227” 0721 - 472 852

Gajah Mada3rd floor unit 3 (3F#3) Mall Citywalk Gajah Mada Jalan Gajah Mada No. 211 - 212 Kel. Tamansari, Kec. Glodok Jakarta Barat 11120 021 - 29776945

CirebonADMF Cirebon Jl. Dr. Wahidin No. 63, Sukapura, Kejaksaan Kota Cirebon 0231- 8802599, 0888 836 9070 0231-8802598

BandungJalan Buah Batu No. 59 Bandung 022 - 73 0440 5, 022 - 732 2975 0888 2137 960 022 - 73 229 73, 022 - 732 2973

BekasiKomplek Ruko Central Niaga Kalimalang Kavling, A1 No. 3Jl. Jendral Ahmad Tani Bekasi. Kelurahan Kayuringin Jaya. Bekasi 0815 8541 9703, 0815 8541 9702

KerawangRuko Mediterania, Blok I No. 39, Jalan Galuh Mas Raya, Ds Sukaharjo, Kec Teluk Jambe Timur, Karawang 0267-8409774, 0888 836 9077 0267 - 408 239

43


KALIMANTAN

JAWA TENGAH

JATIM

SULAWESI 2SULAWESI 1

REGIONAL OFFICE - 3


BanjarmasinJl. Ahmad Yani KM. 7.8 Ruko Citraland I-Walk 2 No 19 Kelurahan Manarap Lama Kec Kertak Hanyar, Kab. Banjarmasin Kalimantan Selatan 0511-4283723, 0888 988 2647 0511-4283724

SamarindaRuko Alaya Junction Jl. Bukit Alaya LE-5 Sungai Pinang dalam , Samarinda, Kaltim 75119 0541-4110066

BalikpapanRuko balikpapan Superblok (BSB) Blok A No. 11 Jl. Jend Sudirman, Balikpapan 0542 - 7586 922 0542 - 7586 923 (O) 0542 - 7586 928 (M)

PontianakJl. Budi Karya No.12 Kel. Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78122 0561 - 767 555 0561 - 767 222

SemarangBDI - Lt. 9 Jl. Pemuda No. 175, Semarang 50132 024 - 354 5151, 0888 655 1593 024 - 354 1919

SoloGraha Adira Lantai 4 Jl. Ir. Soekarno Blok JA No. 7 Solo Baru 57552 0271- 620006, 0888 6740 710 0271 - 621 612

PurwokertoGraha Adira Lantai 2 Jl. Jend. Sudirman No. 693 (Sebelah Timur Pasar Wage) Purwokerto Timur 53147” 0281 - 642 981, 0888 836 9076 0281 - 642 982

YogjakartaRuko Sumber Baru Square Blk I Jl. Ring Road Utara, Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta” 0274 - 8600060 0274 - 8600059

SurabayaJl. Jemursari No. 78 . Surabaya 031 – 8414666 031-8473412 , 031 – 8473418

DenpasarJl. Teuku Umar Barat, no 170 F. Kel. Padangsambian Kelod, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 0361-465345 0361-464898

PapuaJl. Adipura III Polimak I No. 57A Kel. Adipura, Kec. Jaya Pura Selatan, Kota Jayapura, Papua 99223 0967 - 532 456, 0967 - 521 124, 0967 - 524 418 0967 – 521 123

JemberBDI Jl. Gajah Mada No. 84 Jember 0331 - 425 356 0331 - 425972

MalangJl. Letjend. Sutoyo 123A Malang 65141 0341 - 41 3456, 0341 - 40 3998 0888 3366 549 0341 - 40 3999

ManadoRuko Megasmart IV,Jl. Pierre Tendean No. 8Kawasan Megamas - Manado 95111 0431 - 888 1115, 0431 - 200 2023 (M), 0431 - 201 2024 (O), 0888 988 2648, 0888 459 1112 (M), 0888 458 1115 (O) 0431 - 888 1260

MakassarKomp. Alauddin Plaza Ruko Boulevard Blok A No. 21-22 Jl. Sultan Alauddin Makassar 0411-8224000 0411-8224004


44

LOAD ADJUSMENT

Banda AcehGraha Adira Lt. 2 Jalan Dr. Mr Muhammad Hasan Desa Batoh Kecamatan Lueng Bata Kota banda aceh 0651 - 43290 0651 - 40290

PaluBDI - Lt. 2 Jl. Gajah Mada No. 127 Palu 94112 0451 - 456 441 0451 - 456 440

45


PENGHARGAAN 2019AWARDS 2019

1

4

2

5

3

6

Indonesia Best Insurance Award

Indonesia Insurance Innovation Award 2019Brand : Adira InsuranceOleh : Majalah Gatra

Insurance Award Infobank

Insurance Award Infobank 2019Brand : Adira InsuranceOleh : Infobank

Contact Center Service Excellence Award 2019

Contact Center Service Excellence Award 2019Brand : Adira CareOleh : Carre Consulting

Top Brand Award

Top Brand Award 2019Brand : AutocillinOleh : Frontier Consulting

Digital Brand Awards 2019

Digital Brand Awards 2019 Brand : Adira InsuranceOleh : Infobank

The Best Islamic General Insurance

Karim AwardBrand : Adira Insurance SyariahOleh : Karim Consulting

2

5 6

1

4

3

in Recognition of Outstanding Achievementin Building the Top Brand

Handi Irawan DCEO

Anang GhozaliEditor in Chief

ADIRA INSURANCE (AUTOCILLIN)Category: Car Insurance

TBA-I/2019/0057


46

7

10

8

11

9Indonesia Best InsuranceAward

Warta EkonomiBrand : Adira InsuranceOleh : Warta Ekonomi

Indonesia PR Award Warta Ekonomi

Indonesia PR Award 2019Brand : Adira InsuranceOleh : Warta Ekonomi

Service Quality Award

Service Quality AwardBrand : AutocillinOleh : Carre Consulting

Insurance Market Leader

Insurance Market Leader 2019Brand : Adira InsuranceOleh : Media Asuransi

Insurance Award - Media Asuransi

Insurance Award - Media Asuransi 2019Brand : Adira InsuranceOleh : Infobank

8

1110

7 97

10

47


320

320

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM SHARE OWNERSHIP STRUCTURE

Jumlah Lembar SahamTotal Shares

Persentase KepemilikanStake

A. Saham dengan Sertifikat Kolektif Seri A

B. Series B Shares with Collective Certificate

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. 33.514 19,8109% PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.

Zurich Insurance Company, Ltd. 66.486 39,3016% Zurich Insurance Company, Ltd.

Sub Total Saham Seri A 100.000 59,1125% Subtotal Series A Shares

B. Saham dengan Sertifikat Kolektif Seri B



Masyarakat 320 0,1891% Public

Sub Total Saham Seri B 69.169 40,8875% Subtotal Series B Shares

Total Saham Keseluruhan 169.169 100% Total Shares

B. Saham dengan Sertifikat Kolektif Seri BB. Series B Shares with Collective Certificate

A. Saham dengan Sertifikat Kolektif Seri AA. Series A Shares with Collective Certificate

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.

Total Saham KeseluruhanTotal Shares

Total Saham KeseluruhanTotal Shares

Zurich Insurance Company, Ltd.Zurich Insurance Company, Ltd. Masyarakat / Public

Sub Total Saham Seri ASubtotal Series A Shares

Sub Total Saham Seri BSubtotal Series B Shares

Jumlah Lembar Saham

Total Shares

Jumlah Lembar Saham

Total Shares

Persentase Kepemilikan

Stake


Stake

66.486

0,1891%

33.514 68.849

68.84940,6984%

100.000 69.169

69.169

169.169 100%

40,8875%


48

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

49

TINJAUAN BISNIS RITEL DAN INDIVIDUALRETAIL AND INDIVIDUAL

BUSINESS OVERVIEW

Asuransi Kendaraan BermotorVehicle Insurance

Dikenal sebagai salah satu perusahaan asuransi yang terdepan dalam penyediaan produk-produk asuransi kendaraan bermotor, Perusahaan menawarkan dua produk asuransi pada lini ini, yaitu Autocillin dan Motopro.

Renowned as one of the leading insurance companies providing vehicle insurance products, the Company offers two insurance products in this line, namely Autocillin and Motopro.

Analisa dan Pembahasan Manajemen • Management Discussions and Analysis

50

Autocillin telah dikenal lama sebagai Top Brand di industri asuransi mobil di Indonesia selama bertahun-tahun, sejak diluncurkan 18 tahun silam. Di tahun 2019, kami mencatat pemegang polis asuransi Autocillin mencapai 455.420 pelanggan, dengan total GWP Rp877,6 milyar.

Perlindungan menyeluruh yang Autocillin tawarkan untuk mobil pemegang polis mencakup risiko tabrakan, kebakaran, pencurian, tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, kerusuhan, terorisme dan sabotase, banjir, gempa bumi, serta kecelakaan pemegang polis dan keluarga (termasuk biaya pengobatan).

Fitur-fitur yang menjadikan Autocillin unggul sebagai asuransi mobil terbaik termasuk Autocillin Mobile Claim Application, aplikasi klaim pertama di Indonesia yang memudahkan pelanggan saat mengajukan klaim; bengkel rekanan serta “Autocillin Garage”, bengkel rekanan dengan kualitas terstandardisasi yang tersebar di 25 kota di Indonesia; layanan Autocillin Rescue; dan Autocillin Mobile Service di Jakarta Barat dan Bekasi.

Autocillin has been well-regarded as the Top Brand in the car insurance industry in Indonesia for many years, since it was launched 18 years ago. In 2019, Autocillin insurance policy holders reached 455,420 customers, with a total GWP of Rp877.6 billion.

Autocillin offers comprehensive protection for policy holders’ cars, including risk of collision, fire, theft, legal liability to third parties, riots, terrorism and sabotage, floods, earthquakes, as well as accidents of policy holders and families (including medical expenses).

Features that put foward Autocillin as the best car insurance include the Autocillin Mobile Claim Application, the first claim application in Indonesia that makes it easier for customers to submit their claim; partner workshops and “Autocillin Garage”, partner workshops offering standardized quality of service in 25 cities in Indonesia; Autocillin Rescue service; and Autocillin Mobile Service in West Jakarta and Bekasi.

Motopro adalah produk asuransi motor yang terkemuka di Indonesia, yang melindungi motor dari risiko kehilangan dan kerusakan total (lebih dari 75%) akibat kecelakaan. Pemegang polis ikut terlindung apabila mengalami kecelakaan saat mengendarai motor, selain di rumah dan tempat kerja. Pada akhir tahun 2019, tercatat 2,5 juta pemegang polis asuransi Motopro.

AutocillinAutocillin

MotoproMotopro

Motopro is a leading motorcycle insurance product in Indonesia, that protects motorcycles from the risk of loss and total damage (more than 75%) due to accidents. Policy holders are protected if you have an accident while riding a motorcycle, at home and work. By end of 2019, there were 2.5 million Motopro insurance policy holders.

51


Asuransi Kecelakaan Diri dan Kesehatan

Personal Accident and Health Insurance

Perusahaan juga menyediakan produk-produk asuransi kecelakaan diri dan kesehatan, dengan Travellin sebagai produk unggulannya.

The Company also provides personal accident insurance products, with Travellin as its flagship product.

Travellin merupakan asuransi perjalanan yang memberikan perlindungan dasar bagi pemegang polis dari risiko kecelakaan diri. Travellin menggunakan metode “cashless medical treatment” sehingga tidak merepotkan pelanggan, sekaligus memberikan jaminan perlindungan terhadap risiko penundaan/pembatalan perjalanan, serta risiko kehilangan bagasi, dokumen perjalanan, dan barang bawaan. Di tahun 2019, Perusahaan melindungi 1.456 pemegang polis dalam perjalanan mereka dengan Travellin.

TravellinTravellin

Travellin is a travel insurance that provides basic protection for policy holders from the risk of personal accident. Travellin uses the “cashless medical treatment” method that makes it convenient for the customers, while providing a guarantee of protection against the risk of delay/cancellation of the trip, as well as the risk of losing baggage, travel documents and luggage. In 2019, the Company protected 1,456 policy holders on their journeys with Travellin.

TICKETS

AIRPLANEPASSPORT


52

Asuransi Penyakit Demam Berdarah dan TipusDengue and Typhoid Fever Insurance

Produk asuransi kesehatan konvensional—Hospital Cash Plan Benefit—memberikan santunan bagi pemegang polis yang dirawat inap, untuk biaya kamar hingga tindakan gawat darurat. Pemegang polis dapat memilih cakupan perlindungannya, dari lima jenis penyakit utama, hingga semua penyakit yang umum. Produk ini juga memungkinkan pemegang polis melakukan klaim ganda.

The conventional health insurance product—Hospital Cash Plan Benefit—provides compensation to policy holders who are hospitalized, from inpatient room expenses to emergency treatment. Policy holders can choose the scope of protection, from the basic one involving only five main types of diseases, to all common diseases. This product also allows policy holders to submit multiple claims.

Hospital Cash Plan BenefitHospital Cash Plan Benefit

Sebagai pengembangan dari asuransi kecelakaan diri konvensional, Proteku, ditujukan bagi pemilik usaha kecil dan menengah, dengan memberikan santunan apabila terjadi kebakaran terhadap tempat tinggal atau tempat usaha atau kehilangan kendaraan.

Selain produk-produk di atas, Perusahaan juga menawarkan Asuransi Penyakit Demam Berdarah dan Tipus.

ProtekuProteku

As a more advanced version of a conventional personal accident insurance, Proteku, is intended for small and medium business owners, by providing compensation in the event of fire occurring in a residence or place of business, or loss of vehicle.

In addition to the above products, the Company also offers Dengue and Typhoid Fever Insurance.

53


Asuransi PropertiProperty Insurance

Untuk melindungi bangunan seperti tempat tinggal dan usaha dari berbagai risiko, Perusahaan menyediakan asuransi properti Home Insurance. Melalui asuransi ini, risiko kerugian terhadap properti pemegang polis akibat pencurian, kebanjiran, terorisme, kecelakaan diri, kebakaran, sambaran petir, ledakan, kejatuhan pesawat, asap, dan bencana alam lainnya, akan mendapatkan perlindungan dari Perusahaan.

Asuransi ini dapat diperluas dengan cakupan Property All Risk, yang melindungi terhadap risiko kerugian akibat kerusuhan, pemogokan kerja, gempa bumi, letusan gunung berapi, badai, banjir, dan air.

Home InsuranceHome Insurance

To protect buildings such as residences and place of businesses from various risks, the Company provides property insurance—Home Insurance. The risk of property loss due to theft, flood, terrorism, personal accident, fire, lightning strikes, explosions, aircraft crashes, smoke, and other natural disasters, will receive protection from the Company.

This insurance can be expanded with the coverage of Property All Risk, that protects against the risk of loss due to riots, work strikes, earthquakes, volcanic eruptions, storms, floods, and water.

Sementara itu, melalui asuransi properti Arthacillin, Perusahaan melindungi tempat usaha pemilik usaha kecil dan menengah. Arthacillin memberikan santunan atas kerusakan yang terjadi pada tempat usaha, kecelakaan yang menimpa pemegang polis, pasangannya, dan karyawannya, selain juga perlindungan tambahan tanggung jawab pihak ketiga.

Meanwhile, through Arthacillin property insurance, the Company protects the business premises of small and medium business owners. Arthacillin provides compensation for damage to the place of business, accidents affecting policy holders, their partners and employees, as well as additional protection from third party liabilities.

ArthacillinArthacillin


54

Asuransi AnekaMiscellaneous Insurance

Pet InsurancePet Insurance

Micro MobiliteMobilite

Perusahaan menyediakan produk-produk asuransi yang secara spesifik melindungi aset tertentu milik pemegang polis, melalui rangkaian produk asuransi aneka. Produk-produk pada lini ini meliputi Asuransi Harta Benda Bergerak (untuk barang elektronik dan gadget akibat berbagai risiko kerusakan), Asuransi Furniture, Micro Motolite (versi mikro untuk perlindungan motor akibat risiko kecelakaan dengan premi terjangkau), serta Asuransi Mudik (untuk risiko kecelakaan dan kehilangan barang saat mudik).

The company provides insurance products that specifically protect certain assets belonging to policy holders, through a variety of insurance products. Products in this line include Mobile Property Insurance (for electronic goods and gadgets due to various risks of damage), Furniture Insurance, Micro Motolite (micro version for motorcycle protection due to risk of accident with affordable premium), and Homecoming Trip Insurance (for the risk of accidents and lost goods while travelling back to hometown).

Di tahun 2019 Perusahaan meluncurkan produk baru dalam lini asuransi aneka, Micro Mobilite, sebagai asuransi santunan mobil berskala mikro bagi individu. Micro Mobilite memberikan santunan atas kematian atau cacat tetap total dari pemegang polis karena kecelakaan, tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang menyebabkan cacat total tetap atau kematian, serta perlindungan total loss only pada mobil yang diasuransikan.

In 2019 the Company launched a new product in a variety of insurance lines, Micro Mobilite, as a micro scale car insurance for individuals. Micro Mobilite provides compensation for death or total permanent disability of the policy holder due to an accident, legal liability to third parties that causes permanent total disability or death, as well as total loss only protection for the insured car.

Salah satu produk lainnya yang diluncurkan di tahun 2019 dengan premi terjangkau adalah Pet Insurance. Asuransi ini melindungi hewan peliharaan dari berbagai risiko, yang mencakup kematian hewan peliharaan akibat kecelakaan, perawatan atau pengobatan akibat kecelakaan, dan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga. Selain itu, produk ini akan memberikan santunan untuk biaya pemakaman/kremasi hewan peliharaan dan juga untuk biaya pencarian (misalnya pemasangan iklan yang menawarkan imbalan) atas hewan yang hilang akibat perampokan.

Another product launched in 2019 with an affordable premium was Pet Insurance. This insurance protects pets from a variety of risks, which include pet death due to accidents, care or treatment due to an accident, and legal liability to third parties. In addition, this product will provide compensation for the cost of pet’s funeral/cremation and also for search costs (for example advertisements offering rewards) for animals lost due to robbery.

55


Layanan PelangganCustomer Service

Rincian dari setiap produk hingga membeli polis asuransi Perusahaan menyediakan situs web, asuransiadira.co.id.

Pemegang polis dan khalayak umum juga dapat menghubungi Perusahaan secara langsung untuk membantu Anda mencari solusi yang tepat untuk setiap kebutuhan melalui:

Details of each product and how to purchase the insurance policy are provided on the Company’s website, asuransiadira.co.id.

Policy holders and the general public may contact the Company directly to obtain the exact solution for their every need via:

Adira Care 24-Hour

1500 4560812 111 3456


56

TINJAUAN BISNIS KOMERSIALCOMMERCIAL BUSINESS OVERVIEW

Asuransi Kesehatan - MedicillinHealth Insurance - Medicillin

Merupakan salah satu bentuk employee benefit dalam program asuransi kesehatan yang diberikan perusahaan untuk para karyawannya. Medicillin menjamin biaya kesehatan rawat jalan, rawat inap, persalinan, operasi, dan tindakan medis lainnya. Para pemegang polis dapat dengan mudah mengakses informasi penting dan data polis masing-masing melalui Medicillin App dari gawai mereka. Di tahun 2019, Medicillin resmi bekerja sama dengan platform digital terkemuka di Indonesia. Halodoc, untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan konsultasi dengan dokter hingga pembelian obat secara online.

This is a form of employee benefit of a health insurance program provided by companies for their workforce. Medicillin guarantees and covers expenses related to outpatient health care, hospitalization, delivery, surgery and other medical procedures. Policy holders can easily access important information and their policy data from the Medicillin App on their devices. In 2019, Medicillin officially cooperated with a leading digital platform in Indonesia. Halodoc, to provide convenience in consultation with doctors to purchase medicine online.

HEALTHINSURANCE

57


Asuransi PropertiProperty Insurance

Asuransi Kendaraan Bermotor dan Alat BeratCommercial Motor Vehicle and Heavy Equipment Insurance

Pilihan tepat bagi pemilik usaha yang ingin melindungi bangunan tempat usaha dari berbagai risiko adalah Asuransi Properti untuk segmen komersial. Asuransi ini melindungi terhadap risiko kerugian yang terjadi pada properti pemegang polis akibat pencurian, kebanjiran, terorisme, kecelakaan diri, kebakaran, sambaran petir, ledakan, kejatuhan pesawat, asap, dan bencana alam lainnya.

Bagi pemilik usaha yang ingin melindungi armada kendaraan bermotor dan alat berat yang digunakan dalam usaha mereka, Perusahaan menyediakan Asuransi Kendaraan Bermotor dan Alat Berat. Jenis asuransi ini memberikan perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan akibat tabrakan, kecelakaan, pencurian, dan kecelakaan oleh pihak ketiga. Fitur Autocillin juga tersedia sebagai opsi perlindungan.

The right choice for business owners who wish to protect business premises from various risks is Property Insurance for the commercial segment. This insurance protects against the risk of losses that occur on the property of policy holders due to theft, flooding, terrorism, personal accident, fire, lightning strikes, explosions, aircraft crashes, smoke, and other natural disasters.

For business owners who want to protect the fleet of motor vehicles and heavy equipment used in their business, the Company provides Commercial Motor Vehicle and Heavy Equipment Insurance. This type of insurance provides protection against loss or damage due to collisions, accidents, theft, and accidents by third parties. The Autocillin features are also available as optional protection.

Asuransi LainnyaOther Insurance Products

Untuk memberikan perlindungan yang menyeluruh terhadap berbagai aset perusahaan, termasuk pada proses operasional bisnis, Perusahaan menyediakan berbagai produk asuransi komersial sesuai kebutuhan. Produk-produk dalam lini bisnis ini meliputi Asuransi Pengangkutan (untuk rangkaian proses logistik kargo), Asuransi Engineering (untuk permesinan), Asuransi Kerangka Kapal, dan Trade Credit Insurance (untuk risiko gagal bayar oleh konsumen). Rangkaian produk asuransi ini merupakan pelengkap yang tepat bagi praktik manajemen risiko yang baik di perusahaan.

To provide comprehensive protection for various company assets, including business operational processes, the Company provides various commercial insurance products as commonly required. Products in this business line include Cargo Insurance (for cargo logistics processes), Engineering Insurance (for machinery), Marine Hull Insurance, and Trade Credit Insurance (for risk of default by consumers). This insurance product range will be the perfect complement to good risk management practices in every company.


58

JALUR DISTRIBUSI DAN PEMASARANMARKETING AND

DISTRIBUTION CHANNELS

GroupGroup

Sepanjang tahun 2019 sampai dengan selesainya proses akuisisi oleh Zurich Insurance Group pada November 2019, salah satu cara Perusahaan dalam mengembangkan jaringan pemasarannya adalah dengan memanfaatkan jalur grup Bank Danamon Indonesia dan Adira Finance, mengingat Bank Danamon adalah salah satu pemegang saham Perusahaan.

Kemitraan dengan grup Danamon memungkinkan Perusahaan untuk menawarkan produk-produk asuransinya dalam hal perlindungan aset pembiayaan baik melalui perusahaan pembiayaan maupun bank. Perusahaan juga dapat menyediakan jasa konsultasi manajemen risiko.

Perusahaan juga menerima dukungan kuat dari pemegang saham utama yang baru, yakni Zurich Insurance Group, sebagai salah satu perusahaan asuransi terbesar pada skala global. Perusahaan dapat memberdayakan jalur-jalur distribusi dan pemasaran dari Zurich Insurance Group untuk mempertahankan dan memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan asuransi paling terkemuka di Indonesia.

Throughout 2019 up to the completion of the acquisition by Zurich Insurance Group in November 2019, the Company had developed its marketing network by utilizing Bank Danamon Indonesia and Adira Finance group channels, given that Bank Danamon is one of the Company’s shareholders.

Partnership with the Danamon group allows the Company to offer insurance products for financial asset protection through both finance institutions and banks. The Company also provides risk management consulting services.

Furthermore, the Company receives strong support from the new majority shareholder, Zurich Insurance Group, one of the largest insurance companies globally. The Company can leverage the distribution and marketing channels of Zurich Insurance Group to maintain and reinforce its position as one of the most prominent insurance companies in Indonesia.

59


Non GroupNon Group

Dalam memasarkan produk-produk asuransinya, Perusahaan membina hubungan kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai kelompok institusi, yakni perusahaan pembiayaan, dealer, dan rental, agen penjual, serta bank. Hingga akhir 2019, Perusahaan telah menjalin kerja sama dengan 20 perusahaan pembiayaan dan dealer kendaraan bermotor, 4 perusahaan rental mobil, lebih dari 600 agen asuransi bersertifikasi AAUI, serta 32 bank rekanan di seluruh Indonesia.

In marketing its insurance products, the Company fosters mutually beneficial cooperative relationships with various institutional groups, namely finance companies, dealers, and rentals, sales agents, and banks. Up to the end of 2019, the Company had cooperated with 20 finance companies and vehicle dealers, 4 car rental companies, more than 600 AAUI-certified insurance agents, and 32 partner banks throughout Indonesia.

Perusahaan juga bermitra dengan perusahaan-perusahaan penjualan ritel, antara lain dengan 45 perusahaan elektronik dan furniture yang merupakan pemimpin pasar di masing-masing daerah di mana mereka beroperasi. Jenis-jenis metode pemasaran yang dilakukan sepanjang tahun 2019 dalam bentuk kerja sama ini adalah upselling, joint promotion, dan joint campaign.

Selain langkah-langkah tersebut, Perusahaan melakukan pendekatan pemasaran langsung ke berbagai perusahaan di Indonesia yang membutuhkan perlindungan terhadap aset mereka, dan secara tidak langsung melalui broker asuransi. Bagi perusahaan-perusahaan ini, Perusahaan juga menyediakan konsultasi tentang risiko sebagai nilai tambahnya.

The Company also partners with retail sales companies, including 45 electronics and furniture companies which are market leaders in the respective regions where they operate. The types of marketing method carried out throughout 2019 in the form of cooperation were upselling, joint promotion, and joint campaigns.

In addition to these measures, the Company took a direct marketing approach to various companies in Indonesia that require protection for their assets, as well as indirectly through insurance brokers. For these businesses, the Company also provides consultations on risk as an added value.


60

DigitalDigital

Di tengah maraknya perkembangan teknologi digital yang semakin akrab dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, dari segmen kelas atas hingga kelas bawah sekalipun, Perusahaan terus memanfaatkan jalur-jalur digital untuk memasarkan produk-produk asuransinya.

Garis depan untuk penjualan langsung ke calon konsumen di ranah digital adalah situs-situs web yang dikelola sendiri oleh Perusahaan, yaitu www.asuransiadira.co.id (untuk semua produk) dan www.travellin.co.id (khusus untuk produk asuransi perjalanan Travellin). Berbagai fitur telah terpasang pada kedua situs web ini, sehingga semua penggunanya dapat dengan mudah dan cepat memperoleh informasi terkait dan melakukan tindakan terkait polis asuransi mereka kapanpun dan di manapun mereka berada.

In the midst of the development of digital technology that is increasingly becoming integrated with the daily lives of the Indonesian people, from the lower to the upper class, the Company continues to leverage on its digital channels to market its insurance products.

The front lines for direct sales to prospective customers in the digital realm are the two websites managed by the Company, namely www.asuransiadira.co.id (for all products) and www.travellin.co.id (specifically for Travellin travel insurance). Various features have been installed on both of these websites, so that all users can easily and quickly obtain relevant information and take action regarding their insurance policies whenever they want it from wherever they are.

Jalur pemasaran digital yang telah ditempuh selama ini, dan terus diperkuat di tahun 2019, yang melibatkan pihak-pihak eksternal termasuk online marketplace dan aggregator, antara lain adalah Cekaja, Pasarpolis, Asuransiku, dan Wowpremi.

Suatu langkah terobosan dalam aspek pemasaran pada jalur digital terjadi di bulan Oktober 2019. Perusahaan mulai bermitra secara eksklusif dengan Traveloka—perusahaan teknologi penyedia layanan perjalanan dan gaya hidup berbasis digital terbesar di Asia Tenggara. Melalui kanal Traveloka Protect pada platform Traveloka, Perusahaan menawarkan produk asuransi mobil unggulannya, Autocillin. Kerja sama ini membuktikan kuatnya komitmen Perusahaan untuk menggulirkan kampanye #1JariBeres, yang menawarkan kemudahan dengan memanfaatkan teknologi digital.

Digital marketing channels that have been conducted so far, and continued to be strengthened in 2019, involve external parties including online marketplaces and aggregators, among others, Cekaja, Pasarpolis, Asuransiku, and Wowpremi.

A breakthrough step in digital marketing took place in October 2019. The Company started to partner exclusively with Traveloka, the largest digital travel and lifestyle service provider in Southeast Asia. Through the Traveloka Protect channel on Traveloka platform, the Company offers its flagship car insurance product, Autocillin. This collaboration testifies to the Company’s resolute commitment to continuing its roll out the #1JariBeres campaign, which offers a high degree of convenience by harnessing digital technology.

61


SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES

Perusahaan terus berupaya untuk mempertahankan dan memperkokoh posisinya sebagai salah satu yang terdepan di pasar asuransi umum Indonesia, dengan menjalankan strategi bisnis secara cermat dan terarah, dan dengan senantiasa memperhatikan kualitas salah satu fondasi bisnisnya yang utama, yaitu sumber daya manusia (SDM).

Perusahaan memiliki kebijakan strategis untuk pengelolaan SDM secara holistik, yang memperhatikan tiga aspek kunci, yakni: penerapan budaya organisasi, pengembangan kompetensi dan karier, serta peningkatan kesejahteraan karyawan. Interaksi dari ketiga aspek SDM yang saling mendukung ini dapat mendukung pertumbuhan dan kemajuan Perusahaan secara berkelanjutan.

The Company continues to maintain and strengthen its position as a leader in the general insurance market in Indonesia. This is achieved by executing a sound business strategy in a careful and directed manner, and by always paying attention to the quality of one of its main pillars of business, namely human resources (HR).

The Company has a strategic policy for managing its HR in a holistic fashion, and this policy attends to three key aspects: application of organizational culture, competence and career development, and improvement of employee welfare. The mutually-supporting interaction of these three aspects will buttress the Company’s growth and progress in a sustainable manner.


62

Budaya OrganisasiOrganizational Culture

Perusahaan memiliki budaya organisasi yang ditanamkan pada seluruh individu karyawannya, agar mereka dapat menjalankan perilaku yang sesuai dengan ekspektasi Perusahaan, tak hanya di tempat kerja, tetapi juga dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Budaya perusahaan dikenal dengan nama HERE—yang merupakan manifestasi dari empat nilai kunci yang ingin ditanamkan Perusahaan, yakni Kejujuran (Honesty), Keunggulan (Excellence), Respek (Respect), dan Antusiasme (Enthusiasm).

The Company has an organizational culture that is instilled in all of its individual employees, so that they can display behaviors that are in line with the Company’s expectations, not only in the workplace but also in their daily lives.

The corporate culture is known as HERE—a manifestation of four key values that the Company wishes to instill, namely Honesty, Excellence, Respect, and Enthusiasm.

Budaya HERE ini ditanamkan oleh Perusahaan dalam diri karyawan melalui berbagai cara, mulai dari sesi pengenalan untuk karyawan baru saat mereka bergabung, dalam bentuk New Employee Welcoming Program atau NEWP, sesi pendalaman yang dilaksanakan dari waktu ke waktu dan melibatkan seluruh karyawan, dalam bentuk Corporate Culture Workshop. Secara khusus, untuk meningkatkan budaya antusiasme di kalangan karyawannya, Perusahaan di tahun 2019 mulai menerapkan kegiatan Morning Spirit yang dilaksanakan setiap pagi sebelum melakukan aktifitas.

Untuk mendukung penerapan strategi Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) yang mulai diadopsi Perusahaan untuk menjalankan prinsip 3P (People, Planet, Profit) yang sejalan dengan Peraturan OJK No. 51/2017, Perusahaan juga menekankan budaya keberlanjutan dalam setiap tindakan karyawan. Penerapan budaya keberlanjutan ini dimulai dari SDM, dan selanjutnya diperluas ke dalam pengembangan produk baru dan penyempurnaan model bisnis Perusahaan. Budaya keberlanjutan ditanamkan dalam SDM Perusahaan antara lain melalui seruan untuk mengurangi botol plastik dan beralih dalam penggunaan tumbler.

The HERE corporate culture is inculcated by the Company in its employees through various ways, ranging from introductory sessions for new employees when they join the Company, in the form of the New Employee Welcoming Program or NEWP, and also culture deepening sessions that are carried out from time to time and involving all employees, in the form of Corporate Culture Workshop. Specifically, to enhance the culture of enthusiasm among its employees, the Company in 2019 began to roll out the Morning Spirit activity every morning prior to other activities.

To support the implementation of the Sustainable Finance strategy that the Company has begun to adopt in order to uphold the 3P (People, Planet, Profit) principle, in line with OJK Regulation No. 51/2017, the Company also emphasizes a culture of sustainability in its employees’ individual actions. Implementation of this sustainability culture starts with HR, and is subsequently expanded into the development of new products and refinement of the Company’s business model. The sustainability culture is embedded in the Company’s HR, among others, through encouragement for reducing the use of plastic bottles and switching to tumblers instead.

63


Pengembangan Kompetensi ProfesionalProfessional Competence Development

Setelah karyawan memiliki pemahaman yang mendalam dan dapat menjiwai budaya perusahaan, langkah selanjutnya dalam strategi pengelolaan SDM Perusahaan adalah pengembangan kompetensi dan profesionalisme mereka. Selain menyelenggarakan beragam pelatihan secara berkala untuk setiap kategori karyawannya dan sesuai kebutuhan mereka, Perusahaan juga terus mengembangkan Human Resources Information System (HRIS) yang diterapkan untuk pengelolaan SDM, dan memperluas implementasi program Working at Home (WAH).

Program WAH yang mulai diterapkan secara terbatas di Perusahaan sejak 2017 memungkinkan karyawan di beberapa bidang untuk bekerja dengan jam kerja yang lebih fleksibel, sehingga mereka dapat bekerja dari rumah. WAH telah terbukti meningkatkan produktivitas karyawan hingga 7% di 2019. Per akhir 2019, 228 karyawan (30% dari total) telah menjadi bagian dari program ini. Selain itu, WAH berkontribusi terhadap penurunan tingkat lembur dan tingkat pengunduran diri karyawan. Secara keseluruhan, penurunan lembur di Perusahaan turun 32%, sementara tingkat pengunduran diri karyawan turun 4%.

Di 2019, WAH diperkuat dengan implementasi program Mobile Office, khusus bagi tenaga penjualan. Dengan Mobile Office, tenaga penjualan yang mobilitasnya tinggi dapat bekerja di mana saja, sehingga lebih efektif dalam melakukan pendekatan ke pelanggan.

Once employees have a deep understanding of the corporate culture and can embody it in their lives, the next step in the Company’s HR management strategy is the cultivation of their competence and professionalism. In addition to organizing a variety of training programs on a regular basis for each category of employees and according to their needs, the Company also continues to develop its Human Resources Information System (HRIS), which is applied for HR management, and expands the Working at Home (WAH) program implementation.

WAH program, which was started to be implemented on a limited basis in the Company in 2017, allows employees in several fields of work to have flexible working hours. With these hours, said employees can work from home. WAH has been proven to increase employee productivity by 7% in 2019. By the end of 2019, 228 employees (30% of total workforce) had participated in WAH program. In addition, WAH contributed to a reduction in overtime and in the rate of employee resignation. Overall, decline in overtime in the Company has decreased by 32%, whereas the employee resignation rate has gone down by 4%.

In 2019, WAH was reinforced with the Mobile Office program, aimed specifically at salespeople. With the Mobile Office, the highly mobile salespeople can now work from anywhere, making it more effective for them in approaching customers.


64

HRIS Perusahaan mengalami penyempurnaan di 2019 secara signifikan dengan selesainya proses digitalisasi sejumlah proses pengelolaan SDM yang penting, antara lain competency review, penatakelolaan dokumen kepegawaian, usulan pelatihan, serta pengajuan perjalanan dinas.

Perusahaan menyelenggarakan banyak program pelatihan sesuai minat dan kebutuhan karyawannya. Beberapa di antaranya yang terlaksana di 2019 adalah pelatihan bahasa Inggris untuk komunikasi bisnis yang ditujukan bagi level manajer, Leadership Development Program untuk manajer baru, Leader as a Coach, Customer Centricity in Digital Communication, Microsoft 365, serta pelatihan IFRS 17 mengenai Kontrak Asuransi.

Per akhir 2019, Perusahaan mempekerjakan 61 karyawan yang memegang sertifikasi AAAIK, 12 pemegang sertifikasi AAIK, 1 AAK, 1 FSAI, 3 CNLA, 5 CRGP, 5 AIIS, 11 karyawan bersertifikat manajemen risiko, 17 insurance specialist, 12 karyawan dengan berbagai sertifikasi internasional, serta 1 karyawan yang telah lulus dari Actuary Development Program sebagai Ajun Aktuaris dari ASAI.

Pada tahun 2019 juga diselenggarakan program Knowledge Management bertema “Digital Creative”, yang melibatkan seluruh karyawan dalam workshop dan kompetisi membuat vlog. Tujuan program ini adalah mengembangkan pemahaman karyawan tentang era digital, serta mempersiapkan mereka untuk bersaing di tengah dunia yang sarat disrupsi digital.

The Company’s HRIS was significantly improved in 2019 with the completion of the digitalization of several key HR management processes, including competence review, management of HR documents, training proposition, and submission of official travel request.

The Company organizes many training programs geared to the interests and needs of its employees. Some that took place in 2019 were English language training for business communication aimed at those on the managerial level, Leadership Development Program for new managers, Leader as a Coach, Customer Centricity in Digital Communication, Microsoft 365, and training of IFRS 17 on Insurance Contracts.

As at the end of 2019, the Company employed 61 employees holding AAAIK certification, 12 AAIK certification holders, 1 AAK, 1 FSAI, 3 CNLA, 5 CRGP, 5 AIIS, 11 risk management certification holders, 17 insurance specialists, 12 employees with various international certifications, and 1 employee who has graduated from the Actuary Development Program as an Adjunct Actuary from ASAI.

In 2019, a Knowledge Management program themed “Digital Creative” was also held, which involved all employees in a workshop and a vlogging competition. The aim of this program was to promote employees’ understanding about the digital age, and to prepare them to be able to compete in a world replete with digital disruptions.

65


Kesejahteraan KaryawanEmployee Welfare

Perusahaan mengupayakan setiap karyawannya untuk dapat hidup seimbang, sehingga kontribusi mereka terhadap kemajuan bisnis Perusahaan dapat optimal, tanpa menurunkan kualitas hidup dan waktu luang mereka.

Karyawan Perusahaan didorong untuk terlibat secara aktif dan berinteraksi dengan karyawan lainnya yang memiliki minat dan bakat yang sama, baik melalui Koperasi Karyawan Adira Insurance (KOKAI) maupun A-Club. Kedua institusi ini berada di luar struktur organisasi Perusahaan. Per akhir 2019, KOKAI memiliki 588 anggotameningkat 24% dibandingkan tahun lalu.

KOKAI sepanjang tahun 2019 menjalankan program-program yang bertujuan semakin menyejahterakan karyawannya, antara lain melalui penyerahan unit mobil rental, penyediaan program KPR untuk karyawan, program Umroh dan Haji Reguler, program wisata dan pembiayaan kepemilikan barang seperti kacamata dan motor.

Sementara itu, salah satu wujud keberhasilan A-Club di tahun 2019 adalah berhasil mempertahankan gelar Juara Umum di ajang AAUI Cup, dengan mendapatkan 6 gelar Juara I, 3 gelar Juara II, dan 1 gelar Juara III dari 11 cabang olahraga dan seni yang diperlombakan.

The Company wishes for each of its employees to live a balanced life, so that their contribution to the Company’s business progress can be optimal, without reducing their quality of life and their free time.

The Company’s employees are encouraged to be actively involved and interact with each other who possess similar interests and talents. This is done through Adira Insurance Employee Cooperative (KOKAI) and A-Club. Both institutions are outside of the Company’s organizational structure. As at the end of 2019, KOKAI had 588 members, a 24% increase from the previous year’s figure.

Throughout 2019, KOKAI conducted programs aimed at improving the welfare of its employees. These included the granting of rental cars, provision of home ownership program to employees, Umrah and Regular Hajj programs, travelling programs, and financing for ownership of goods, such as glasses and motorcycles.

Meanwhile, one of A-Club’s successes in 2019 was in defending the title of Overall Winner at the AAUI Cup, by winning 6 First Winner titles, 3 Second Winner titles, and 1 Third Winner titles across 11 sports and arts in the competition.


66

Profil KetenagakerjaanWorkforce Profile

Per 31 Desember 2019, Perusahaan mempekerjakan total 761 karyawan di seluruh wilayah operasinya. Mereka terdiri dari 437 karyawan laki-laki (57% dari total) dan 324 karyawan perempuan (43%). Rincian komposisi tenaga kerja Perusahaan berdasarkan usia dan tingkat pendidikan terdapat dalam tabel-tabel berikut.

Komposisi Karyawan berdasarkan UsiaWorkforce Composition by Age

per 31 Desember 2019as at 31 December 2019

Kelompok Usia Laki-lakiMale

PerempuanFemale Age Group

< 25 tahun 14 12 < 25 years old

25 - 35 tahun 185 195 25 - 35 years old

35 - 45 tahun 196 105 35 - 45 years old

> 45 tahun 42 12 > 45 years old

TOTAL 437 324 TOTAL

Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat PendidikanWorkforce Composition by Education Level

per 31 Desember 2019as at 31 December 2019

Tingkat Pendidikan Laki-lakiMale

PerempuanFemale Education Level

SLTA atau lebih rendah 14 12 High School or lower

Diploma 72 54 Diploma

Sarjana 330 262 Bachelor’s

Magister 21 6 Master’s

Doktoral 0 0 Doctorate

TOTAL 437 324 TOTAL

As at 31 December 2019, the Company employed a total of 761 personnel across all of its operational areas. They consisted of 437 male employees (57% of the total) and 324 female employees (43%). The detailed composition of the Company’s workforce based on age group and level of education is presented in the tables below.

67


TEKNOLOGI INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY

Perusahaan terus memperkuat posisinya sebagai penyedia produk asuransi terkemuka di Indonesia dengan menyempurnakan aspek-aspek pendukungnya, termasuk aspek teknologi informasi (TI). Hal ini juga dilakukan untuk mempercepat proses transisi Perusahaan dalam hal digitalisasi menuju era Industri 4.0.

The Company continues to strengthen its position as the leading provider of insurance products in Indonesia by enhancing its business supporting aspects, including the aspect of information technology (IT). This is also being carried out to accelerate the Company’s transition into digitalisation, in response to the Industry 4.0 era.


68

Di tahun 2019, proyek-proyek pengembangan aspek TI di Perusahaan difokuskan pada integrasi proses bisnis dengan para mitra usaha dengan berbasis pada metode Application Programming Interface (API), simplifikasi dan perampingan proses bisnis dengan mekanisme digital, dan peningkatan keamanan TI.

Dalam hal integrasi, fungsi TI di Perusahaan telah membantu memperlancar proses integrasi bisnis Perusahaan dengan sejumlah perusahaan layanan digital, seperti Traveloka, BengkelNet, Transnusa, Halodoc, WE+, dan juga dengan sistem SISKOPATUH Kementerian Agama untuk bisnis asuransi perjalanan syariah.

In 2019, IT-related development projects in the Company were focused on the integration of business processes of the Company’s with those of its business partners using the Application Programming Interface (API) method, simplification and streamlining of business processes with digital mechanisms, and strengthening of IT security.

In terms of integration, the IT function in the Company has assisted the integration of the Company’s business with various digital services companies, such as Traveloka, BengkelNet, Transnusa, Halodoc, WE+, and also with the SISKOPATUH system of the Ministry of Religion with respect to the sharia travel insurance business.

Untuk meningkatkan kualitas layanan bagi semua pelanggannya, Perusahaan juga terus mengembangkan modul-modul digital yang baru untuk melengkapi fitur berbagai produk asuransinya. Modul-modul baru ini melibatkan proses-proses yang lebih sederhana dan nyaman bagi pengguna, sebagai nilai tambah inti yang ditawarkan Perusahaan.

Untuk mengelola berbagai risiko terkait TI, Perusahaan telah melakukan perlindungan yang memadai untuk koneksi semua unit yang berhubungan langsung dengan sistem eksternal, seperti internet dan juga aplikasi yang dikembangkan oleh pihak ketiga. Perlindungan ini meliputi implementasi antivirus yang canggih dan selalu diperbarui serta internet filtering tingkat tinggi. Perusahaan juga menerapkan proteksi Data Leakage Prevention (DLP) yang memadai bagi setiap gawai yang digunakan karyawan yang berpartisipasi dalam program Working at Home.

To enhance the level of quality of service provided to all customers, the Company is relentlessly developing new digital modules to become features of its insurance products. These new modules involve more streamlined processes and actions that are more convenient to be performed by customers, as a core added value that the Company offers to its customers.

To manage various IT-related risks, the Company has set adequate protection in place for all connections with external systems, including the internet and all applications developed by third parties. This protection also encompasses the implementation of stringent and continuously updated antivirus program and an advanced level of internet filtering. In addition, the Company also implemented adequate Data Leakage Prevention (DLP) protective measures for the devices used by employees participating in the Working at Home program.

69


TINJAUAN KINERJA KEUANGANFINANCIAL REVIEW

Analisis Laporan Laba RugiAnalysis of Statement of Profit or Loss

Di tahun 2019, Perusahaan mencatat pendapatan premi bersih senilai Rp2.118 miliar, naik 9,2% dari Rp1.939 miliar di 2018. Pendapatan premi bruto Perusahaan, yang nilainya mencapai Rp2.659 miliar di 2019, ditopang oleh premi asuransi kendaraan bermotor yang mencapai Rp1.513 miliar atau 56,9% dari keseluruhan premi bruto.

In 2019, the Company recorded a net premium income of Rp2,118 billion, up 9.2% from Rp1,939 billion in 2018. The Company’s gross premium income, whose amount was Rp2,659 billion in 2019, was bolstered by motor vehicle insurance premium that reached Rp1,513 billion, making up 56.9% of the total gross premium.


70

Sementara itu, nilai beban klaim bersih mencapai Rp917 miliar, naik 10,9% dari Rp827 miliar di 2019. Kontributor terbesar terhadap beban klaim bruto di 2019 adalah klaim asuransi kendaraan bermotor, sebesar 48% dari total, selaras dengan porsi bisnis asuransi kendaraan bermotor dalam portofolio Perusahaan. Perusahaan juga membayar beban komisi bersih di 2019 sebesar Rp519 miliar, dibandingkan Rp516 miliar di 2018.

Dengan demikian, jumlah pendapatan underwriting Perusahaan mengalami peningkatan dari Rp636 miliar di 2018 menjadi Rp722 miliar di 2019. Ditambah dengan penghasilan investasi sebesar Rp279 miliar dan pendapatan usaha lainnya bersih sebesar Rp23 miliar, serta dikurangi beban usaha sebesar Rp443 miliar, maka laba sebelum beban pajak di 2019 mencapai Rp583 miliar. Jumlah ini meningkat 10,9% dari nilainya di 2018.

Sejalan dengan pertumbuhan bisnisnya, jumlah beban pajak final dan beban pajak penghasilan di 2019 meningkat masing-masing sebesar 21,4% dan 5,6% dibandingkan nilainya di 2018.

Dengan demikian, laba bersih tahun berjalan yang dibukukan Perusahaan di 2019 mencapai Rp454 miliar, naik 10,9% dari Rp409 miliar di 2018.

Perusahaan pun mencatat penghasilan komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak, sebesar Rp89 miliar. Dengan demikian, jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan di 2019 adalah Rp543 miliar, naik 82,8% dari Rp297 miliar yang dibukukan di 2018.

Meanwhile, claim expense – net reached Rp917 billion, up 10.9% from Rp827 billion in 2019. The biggest contributor to gross claim expense in 2019 was motor vehicle insurance claims, amounting to 48% of the total, in line with the portion of the motor vehicle insurance business in the Company’s portfolio. The Company also disbursed commissions expense – net of Rp519 billion in 2019, compared to Rp516 billion in 2018.

Accordingly, the Company’s total underwriting income increased from Rp636 billion in 2018 to Rp722 billion in 2019. Together with investment income of Rp279 billion and other operating income – net, amounting to Rp23 billion, and less operating expenses amounting to Rp443 billion, income before tax expense in 2019 stood at Rp583 billion. This amount increased 10.9% from its value in 2018.

In line with its business growth, the amounts of final tax expense and income tax expense in 2019 rose by 21.4% and 5.6%, respectively, compared with their values in 2018.

As a consequence, net profit for the year booked by the Company in 2019 reached Rp454 billion, up 10.9% from Rp409 billion in 2018.

The Company also recorded another comprehensive income for the current year, net of tax, amounting to Rp89 billion. This brought the total comprehensive income for the year in 2019 to Rp543 billion, up 82.8% from Rp297 billion recorded in 2018.

71


Analisis Laporan Posisi KeuanganAnalysis of Statement of Financial Position

Per akhir tahun 2019, Perusahaan mencatat jumlah aset senilai Rp8.493 miliar, naik tajam sebanyak 33,8% dari nilainya per akhir tahun 2018, yakni sebesar Rp6.349 miliar. Kenaikan pada aset di 2019 ini terutama berasal dari kenaikan dalam biaya dibayar di muka – pihak berelasi, sebesar Rp1.630 miliar, dan dari investasi deposito pihak ketiga, sebesar Rp536 miliar.

Porsi terbesar dari jumlah aset Perusahaan di 2019 berbentuk investasi efek-efek pihak ketiga, yang jumlahnya mencapai Rp2.063 miliar atau 24,3% dari total, kemudian disusul oleh biaya dibayar di muka – pihak berelasi, sebesar 19,2% dari total.

As at the end of 2019, the Company recorded total assets of Rp8,493 billion, a sharp increase of 33.8% from its value at the end of 2018, which was Rp6,349 billion. The increase in assets in 2019 mainly came from an increase in prepaid expenses – related parties, amounting to Rp1,630 billion, and from third party deposit investments, amounting to Rp536 billion.

The largest portion of the total assets of the Company in 2019 was investments in third party securities, which amounted to Rp2,063 billion or 24.3% of the total, then followed by prepaid expenses – related parties, amounting to 19.2% of the total.

Sementara itu, jumlah liabilitas Perusahaan per 31 Desember 2019 mencapai Rp4.135 miliar, meningkat 2,7% dibandingkan posisinya per 31 Desember 2018 sebesar Rp4.026 miliar. Meningkatnya liabilitas di 2019 disebabkan oleh kenaikan pada estimasi klaim pihak ketiga, sebesar Rp65 miliar, dan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan, sebesar Rp61 miliar.

Porsi terbesar dari liabilitas Perusahaan per 31 Desember 2019 adalah dalam bentuk pendapatan premi tangguhan – pihak berelasi, senilai Rp1.228 miliar atau 29,7% dari total.

Perusahaan juga mencatat dana tabarru’ sebesar Rp229 miliar pada akhir 2019, naik dari Rp190 miliar pada akhir 2018.

Pada akhir 2019, ekuitas Perusahaan tercatat sebesar Rp4.129 miliar, meningkat tajam sebesar 93,6% dari nilainya per akhir 2018, yaitu Rp2.133 miliar. Hal ini disebabkan oleh penambahan modal saham yang dilakukan di tahun 2019, yaitu sebesar Rp1.658 miliar, yang berkaitan dengan akuisisi kepemilikan Perusahaan oleh Zurich Insurance Group dari Danamon Group, serta akibat adanya kapitalisasi saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya, sebesar Rp1.392 miliar.

Meanwhile, the Company’s total liabilities as at 31 December 2019 reached Rp4,135 billion, an increase of 2.7% compared to its position as at 31 December 2018, which was Rp4,026 billion. The increase in liabilities in 2019 was attributable to an increase in estimated claims – third parties, amounting to Rp65 billion, and unearned premium reserves, amounting to Rp61 billion.

The largest portion of the Company’s liabilities as at 31 December 2019 was in the form of deferred premium income – related parties, valued at Rp1,228 billion or 29.7% of the total.

The Company also recorded tabarru’ fund in the amount of Rp229 billion at the end of 2019, up from Rp190 billion at the end of 2018.

At the end of 2019, the Company’s equity was recorded at Rp4,129 billion, a steep increase of 93.6% from its value at the end of 2018, which was Rp2,133 billion. This was caused by the addition of share capital conducted in 2019, amounting to Rp1,658 billion, related to the acquisition of the Company by the Zurich Insurance Group from Danamon Group, as well as due to the capitalisation of retained earning, which amounted to Rp1,392 billion.


72

Analisis Laporan Arus KasAnalysis of Statement of Cash Flows

Di tahun 2019, Perusahaan mengeluarkan kas bersih sebesar Rp1.423 miliar untuk aktivitas operasinya, yang terutama dipengaruhi oleh pengeluaran untuk biaya dibayar di muka dan pembayaran klaim bruto. Jumlah pengeluaran kas ini lebih besar dibandingkan penerimaan kas di 2019, yang ditopang oleh pendapatan premi bruto sebesar Rp2.622 miliar di 2019.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi di 2019 mencapai Rp32 miliar. Ini disebabkan oleh lebih tingginya jumlah penempatan deposito berjangka dibandingkan pencairannya.

Sebagai hasil dari dilakukannya akuisisi Perusahaan oleh Zurich Insurance Group, maka di 2019 terdapat penerimaan kas dari penambahan modal sebesar Rp1.658 miliar. Sementara itu, Perusahaan membagikan dividen tunai sebesar Rp205 miliar di 2019. Dengan demikian, arus kas bersih dari aktivitas pendanaan di 2019 mencapai Rp1.453 miliar.

Segala faktor di atas menyebabkan terjadinya kenaikan bersih pada kas dan kas di bank sebesar Rp7 miliar, sehingga posisi kas dan kas di bank pada akhir tahun 2019 tercatat sebesar Rp25 miliar, atau 0,3% dari total aset Perusahaan.

In 2019, the Company a net cash of Rp1,423 billion for its operating activities, which was mainly driven by expenses for prepaid expenses and gross claim payments. The total cash disbursed was greater than the cash receipts in 2019, which was bolstered by gross premium income of Rp2,622 billion in 2019.

Net cash used for investment activities in 2019 reached Rp32 billion. This was due to the higher amount of time deposit placements compared to the withdrawals of the time deposits.

As a result of the acquisition of the Company by the Zurich Insurance Group, in 2019 there were cash receipts from additional capital amounting to Rp1,658 billion. Meanwhile, the Company distributed cash dividends of Rp205 billion in 2019. Thus, net cash flow from financing activities in 2019 reached Rp1,453 billion.

All of the above factors resulted in the net increase in cash on hand and in bank by Rp7 billion. Thus, the position of cash on hand and in bank at the end of 2019 stood at Rp25 billion, or 0.3% of the Company’s total assets.

73


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

TATA KELOLA PERUSAHAAN

74

Bagi Perusahaan, penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) yang terdiri dari Transparency (Keterbukaan), Accountability (Akuntabilitas), Responsibility (Pertanggungjawaban), Independence (Kemandirian), dan Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran) sejalan dengan budaya yang dikembangkan oleh Perusahaan, yakni HERE yang merupakan singkatan dari Honesty, Excellence, Respect dan Enthusiasm. Perusahaan menyadari bahwa dengan ditanamkannya budaya Perusahaan tersebut, maka Perusahaan juga telah melaksanakan prinsip-prinsip GCG.

The implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles, consisting of Transparency, Accountability, Responsibility, Independence and Fairness, is in line with the Company’s corporate culture of HERE, which itself is an acronym for Honesty, Excellence, Respect and Enthusiasm. The Company strongly believes that with the implementation of its corporate culture, it implements GCG principles as well.

75


FOUNDATIONS FOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE POLICY IMPLEMENTATION

The implementation of corporate governance adheres to the following regulations, among others:

• Financial Services Authority (OJK) Regulation (POJK) 73/POJK.05/2016 on Good Corporate Governance for Insurance Companies,

• POJK 24/POJK.05/2019 on Business Plan of Non-Bank Financial Institutions,

• OJK Circular (SEOJK) 14/SEOJK.05/2019 on Establishment, Membership, and Term of Office of Committees under the Board of Commissioners of Insurance Companies, Sharia Insurance Companies, Reinsurance Companies and Sharia Reinsurance Companies, and

• SEOJK 17/SEOJK.05/2014 on Implementation of Good Corporate Governance for Insurance Companies, Sharia Insurance Companies, Reinsurance Companies and Sharia Insurance Companies.

In line with the Company becoming a part of a business conglomerate, the Company also abides by POJK 18/POJK.03/2014 on Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomerates.

Furthermore, the Company also abides by other regulations governing Public Companies, Controlling Shareholders, and other relevant regulations.

In 2019, subsequent to the initial public offering of shares of the Company, which resulted in a change in status of the Company from a private limited liability company to a publicly-traded limited liability company (Tbk), the Company has been required to comply with the prevailing regulations in the Capital Market.

KOMITMEN DAN TUJUAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Perusahaan senantiasa berupaya untuk meningkatkan penerapan prinsip-prinsip GCG pada setiap aspek di dalam Perusahaan.

Perusahaan bertekad menerapkan GCG sesuai dengan praktik-praktik terbaik yang berlaku secara internasional. Hal ini ditempuh Perusahaan dalam menghadapi tuntutan industri asuransi global, di mana Perusahaan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan dan perusahaan reasuransi global.

FOUNDATIONS FOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE POLICY IMPLEMENTATION

The implementation of corporate governance adheres to the following regulations, among others:

• Financial Services Authority (OJK) Regulation (POJK) 73/POJK.05/2016 on Good Corporate Governance for Insurance Companies,

• POJK 24/POJK.05/2019 on Business Plan of Non-Bank Financial Institutions,

• OJK Circular (SEOJK) 14/SEOJK.05/2019 on Establishment, Membership, and Term of Office of Committees under the Board of Commissioners of Insurance Companies, Sharia Insurance Companies, Reinsurance Companies and Sharia Reinsurance Companies, and

• SEOJK 17/SEOJK.05/2014 on Implementation of Good Corporate Governance for Insurance Companies, Sharia Insurance Companies, Reinsurance Companies and Sharia Insurance Companies.

In line with the Company becoming a part of a business conglomerate, the Company also abides by POJK 18/POJK.03/2014 on Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomerates.

Furthermore, the Company also abides by other regulations governing Public Companies, Controlling Shareholders, and other relevant regulations.

In 2019, subsequent to the initial public offering of shares of the Company, which resulted in a change in status of the Company from a private limited liability company to a publicly-traded limited liability company (Tbk), the Company has been required to comply with the prevailing regulations in the Capital Market.

CORPORATE GOVERNANCE COMMITMENT AND PURPOSE

The Company constantly strives to improve the implementation of GCG principles in all of its activities.

The Company aims to implement GCG that is aligned with international best practice. It pursues this in order to confront and overcome global challenges facing the insurance industry, whereby the Company maintains cooperation with global reinsurance and various companies.

Tata Kelola Perusahaan • Good Corporate Governance

76

KEBIJAKAN DAN ORGAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan

Perusahaan mendorong penerapan GCG melalui berbagai kebijakan, antara lain:

1. Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Merupakan acuan penerapan GCG di dalam Perusahaan,

yang di dalamnya termuat pula komitmen Perusahaan atas penerapan GCG, struktur GCG, praktik usaha yang sehat dan sudah mencakup pula kebijakan tata kelola yang terintegrasi.

2. Pedoman Etika/Perilaku (Code of Conduct). Merupakan pedoman bagi Dewan Komisaris, Dewan

Pengawas Syariah (DPS), Direksi, dan karyawan Perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari.

3. Pedoman Direksi dan Komisaris (Board Manual).

Sebagai dasar tata tertib kerja bagi Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah.

4. Piagam Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi.

Dokumen ini merupakan dasar pengaturan kerja komite-komite di bawah Dewan Komisaris. Piagam ini direvisi di tahun 2019, sehubungan dengan perubahan komposisi Dewan Komisaris Perusahaan dan penyesuaian dengan ketentuan Pasar Modal.

5. Pedoman Kerja Audit Internal. Sebagai dasar pengaturan kerja Audit Internal.

6. Kebijakan Benturan Kepentingan. Kebijakan tertulis yang dibuat untuk mencegah terjadinya praktik

benturan kepentingan dalam rangka menjamin pengelolaan Perusahaan yang transparan, adil dan bertanggung jawab.

7. Kebijakan Larangan Pemberian/Penerimaan Hadiah dan Suap.

Kebijakan untuk mencegah terjadinya praktik pemberian/penerimaan hadiah dan suap yang berpotensi merugikan kepentingan Perusahaan serta bertentangan dengan etika bisnis yang sehat dan hukum yang berlaku.

CORPORATE GOVERNANCE BODIES AND POLICIES

Corporate Governance Policies

The Company encourages GCG implementation through various policies, among others:

1. Good Corporate Governance (GCG) Guidelines. This is a reference for GCG implementation, which contains

the Company’s commitment to GCG implementation, GCG structure, sound business practices, and also integrated governance policies.

2. Code of Conduct. This is a guideline for the Board of Commissioners, the

Sharia Supervisory Board, the Board of Directors and all employees of the Company in conducting their daily activities.

3. Board Manual for the Board of Commissioners and the Board of Directors.

This is a foundational groundwork for the work procedures of the Board of Directors, the Board of Commissioners and the Sharia Supervisory Board.

4. Charters of the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee, and the Nomination and Remuneration Committee.

These serve as a foundation for the work of the commitees under the Board of Commisioners. In 2019, these Charters were revised in line with the changes in the composition of the Company’s Board of Commissioners and the required adjustments with the Capital Market provisions.

5. Internal Audit Charter. This serves as a foundation for the work of the Internal

Audit Unit.

6. Conflict of Interest Policy. This written policy was made for ensuring the prevention

of conflicts of interest in order to ensure a transparent, fair and responsible management.

7. Prohibition of Giving/Receiving Gifts and Bribes Policy.

This policy seeks to prevent the practice of giving/receiving gifts and bribes that have the potential of harming the Company’s interests and are in direct contravention of proper business ethics and the prevailing regulations.

77


8. Kebijakan Kepatuhan Hukum. Merupakan kebijakan yang berisi komitmen Perusahaan

dalam mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, guna menjamin pengelolaan Perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip dan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik sebagai bentuk manifestasi tanggung jawab korporasi.

Rangkaian perangkat tersebut disusun secara komprehensif dan berperan sebagai acuan penerapan GCG pada setiap aspek operasional Perusahaan dan bagi seluruh jajaran karyawan Perusahaan, sehingga penerapannya lebih terarah.

Organ Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Bodies

8. Legal Compliance Policy. This is a policy that governs the commitment to maintaining

communication that is aligned with prevailing laws and regulations, in order to ensure that the management of the Company is in accordance with the principles and practices of GCG, is in itself a manifestation of its being a responsible corporate citizen.

These policies have been formulated in a comprehensive manner to function as a GCG implementation guideline for each operational aspect of the Company and also for all employees, to ensure a more focused implementation thereof.

RUPSGeneral Meeting of Shareholders (GMS)

Komite Aset dan Liabilitas

Asset & Liability Committee

Komite Manejemen Resiko

Risk Management Committee

Komite Anti FraudAnti-Fraud Committee

Komite Pengarah Pengembangan Produk

AsuransiInsurance Product

Development Advisory Committee

Komite HRHR Committee

Pengendalian InternalInternal Control

CSRCSR

Hukum & KepatuhanLegal & Compliance

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Manajemen Risiko Risk Management

Komite ServiceService Committee

Komite AuditAudit Committee

Komite Pemantau Resiko

Risk Monitoring Committee

Komite Investasi Investment

Committee (under Risk Monitoring

Committee)

Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration

Committee

DireksiBoard of Directors (BOD)

Dewan KominsarisBoard of Commissioners

(BOC)

Dewan Pengawas Syariah

Sharia Supervisory Board


78

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TAHUN 2019

Perusahaan secara berkala melakukan penilaian sendiri (self assessment) atas pelaksanaan tata kelola perusahaan. Penilaian dilakukan setiap semester untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember.

Hasil self assessment Perusahaan untuk posisi Desember 2019 menunjukkan bahwa Perusahaan telah memiliki kebijakan tertulis terkait tata kelola perusahaan dan pelaksanaannya, dengan contoh sebagai berikut:a. Perusahaan sudah memiliki pedoman perilaku etika bisnis

dalam melaksanakan aktivitas usahanya.b. Struktur organisasi Perusahaan yang dimiliki telah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.c. Perusahaan menghormati hak-hak Pemegang Saham dan

memastikan bahwa pemegang saham berkomitmen untuk selalu memenuhi ketentuan perundangan yang berlaku.

d. Perusahaan menghormati hak-hak dan kepentingan pemangku kepentingan (pemegang polis, pegawai, perusahaan asuransi dan reasuransi lain, perusahaan penunjang, masyarakat).

e. Perusahaan menjalankan Praktik Usaha yang Baik.

Perusahaan juga memastikan Kebijakan Tata Kelola dikaji secara berkala.

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN

Berfungsinya secara efektif organ-organ Perusahaan, seperti Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi, adalah kunci awal terciptanya pelaksanaan GCG. Struktur dan kerangka kerja tata kelola Perusahaan telah dibuat sesuai Anggaran Dasar dan peraturan perundangan.

Semenjak Perusahaan menjadi perusahaan terbuka, Perusahaan juga memiliki fungsi Sekretaris Perusahaan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku untuk perusahaan terbuka.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), baik RUPS Tahunan (RUPST) maupun RUPS Luar Biasa (RUPSLB), bertindak sebagai organ yang memiliki wewenang tertinggi dalam struktur tata kelola Perusahaan. Wewenang RUPS tersebut tidak dapat diberikan kepada Dewan Komisaris maupun Dewan Direksi sesuai dengan Undang-undang Perseroan Terbatas dan/atau

ASSESSMENT OF CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION IN 2019

The Company regularly conducts self assessment of its corporate governance implementation. The assessment is conducted in each semester as at end of June and December.

The Company’s self assessment results for December 2019 shows that the Company had certain explicit policies related to corporate governance and the implementation thereof, i.e.:

a. The Company has a code of conduct and business ethics to execute business activities.

b. The organizational structure is in accordance with prevailing regulations.

c. The Company respects the rights of shareholders and has made enquiries of them that they also abide by the prevailing regulations.

d. The Company respects the rights and interests of all stakeholders (policyholders, employees, other insurance and reinsurance companies, supporting companies and the public).

e. The Company is run with Proper Business Practices.

The Company further ensures that its Governance Policy is reviewed regularly.

CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE

The effective functioning of the Company’s governance bodies, such as the GMS, the BOC, the Sharia Supervisory Board and the BOD, is a key to the establishment of sound GCG implementation. The Company’s governance structure and framework have been established in accordance with its Articles of Association and prevailing regulations.

Upon the Company becoming a public company, the function of Corporate Secretary was established in line with the prevailing regulations binding publicly traded companies.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

The General Meeting of Shareholders (GMS), takes place in the form of Annual GMS (AGMS) and Extraordinary GMS (EGMS), acts as a corporate governance body with the highest authority in the Company’s governance structure. Its authority cannot be delegated to the BOC or the BOD within the bounds set in the Limited Liability Company Law and/or the Company’s Articles

79


anggaran dasar Perusahaan. RUPST wajib diselenggarakan setahun sekali sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

Pelaksanaan RUPS oleh Perusahaan dilakukan dengan mengacu kepada Anggaran Dasar Perusahaan sesuai Akta Notaris No. 19 tanggal 19 Desember 2017 yang dibuat oleh Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, selaku Notaris di Jakarta Pusat dan Pedoman Tata Kelola Perusahaan.

RUPS merupakan forum utama bagi para pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen Perusahaan. Pemegang saham merupakan orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham dalam daftar pemegang saham Perusahaan. Saham Perusahaan adalah saham atas nama yang totalnya berjumlah 169.169 lembar, yang terdiri dari 100.000 lembar saham Seri A dan 69.169 lembar saham Seri B, yang seluruhnya memiliki hak dan kewenangan yang sama.

Kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Jumlah Lembar SahamTotal Shares

Persentase KepemilikanStake

A. Saham dengan Sertifikat Kolektif Seri A


PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. 33.514 19,8109% PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.


Sub Total Saham Seri A 100.000 59,1125% Subtotal Series A Shares

B. Saham dengan Sertifikat Kolektif Seri B



Masyarakat 320 0,1891% Public

Sub Total Saham Seri B 69.169 40,8875% Subtotal Series B Shares

Total Saham Keseluruhan 169.169 100% Total Shares

Sebagai otoritas tertinggi dalam susunan tata kelola perusahaan, RUPS berhak memutuskan perubahan terhadap Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Perusahaan, pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dan Direksi Perusahaan, pelaporan kinerja tahunan Direksi, penetapan auditor serta pengambilan keputusan terkait aksi korporasi, benturan kepentingan dan keputusan-keputusan strategis lainnya yang diajukan oleh Direksi.

Pada tahun 2019 Perusahaan telah melaksanakan RUPST pada tanggal 6 Maret 2019. Sepanjang tahun 2019 Perusahaan menyelenggarakan tiga kali RUPSLB:

1. Pada tanggal 19 Agustus 2019, dengan agenda:• Penawaran saham perdana; • Perubahan status menjadi Perseroan Terbuka; • Perubahan AD menyesuaikan dengan Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bapepam;

of Association. The AGMS must be held once a year, while the EGMS can be held anytime as deemed necessary.

The Company’s GMS implementation refers to the Company’s Articles of Association as ratified by the Notarial Deed No. 19 dated 19 December 2017, drawn before Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, Notary in Central Jakarta and the Corporate Governance Guideline.

The GMS is the primary forum for all shareholders to exercise their rights and authority on the Company’s management. Shareholders are individual or institutional entities whose names are listed as the holders of the Company’s shares in the Company’s Shareholders List. The Company’s shares are registered shares totaling 169,169 shares, consisting of 100,000 Series A shares and 69,169 Series B shares, each with equal rights and authority.

The Company’s share ownership as at 31 December 2019 was as follows:

As the highest authority within the Company’s governance structure, the GMS has the right to make amendments to the Articles of Association of the Company, appoint and dismiss Commissioners and Directors of the Company, evaluate the annual performance of the BOD, determine the auditor and make any decisions regarding corporate actions, conflicts of interest and other strategic decisions proposed by the BOD.

In 2019, the Company conducted its AGMS on 6 March 2019.

In 2019 the Company also conducted three EGMS, i.e.:

1. On 19 August 2019, with the following agendas:• Initial public offering of shares;• Change of stats to Public Company;• Amendment of the Articles of Association in line with

OJK’s and Bapepam Regulations;


80

• Perubahan Modal Dasar, Modal Disetor, Modal Ditempatkan;

• Rencana Kapitalisasi atas Laba Ditahan; • Penerbitan Saham Baru; • Perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris.

2. Pada tanggal 26 September 2019, dengan agenda:• Penawaran umum Saham Perdana sejumlah 320

Saham Seri B Baru;• Pengambilalihan Saham Seri B Baru oleh Zurich.

3. Pada tanggal 27 November 2019, dengan agenda:• Akuisisi Saham oleh Zurich; • Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang mempunyai tugas utama melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi terkait dengan kegiatan dan pengelolaan Perusahaan yang dijalankan Direksi. Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan checks and balances dengan prinsip bahwa kedua organ mempunyai kedudukan yang setara dan diperlukan untuk mencapai tujuan Perusahaan.

Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dengan memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dianggap efektif setelah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dari OJK. Informasi mengenai tugas dan tanggung jawab, wewenang, kriteria dan etika kerja Dewan Komisaris antara lain:

• Change of Authorised Capital, Paid-In Capital, and Issued Capital;

• Retained Earnings Capitalisation Plan;• Issuance of New Shares;• Changes in the composition of the BOD and the BOC.

2. On 26 September 2019, with the following agendas:• Initial public offering of shares, i.e., 320 New Series B

Shares;• Acquisition of New Series B Shares by Zurich.

3. On 27 November 2019, with the following agendas:• Acquisition of Shares by Zurich;• Changes in the composition of the BOC and the BOD.

BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners (BOC) is a corporate governance body that has the main duty of supervising and advising the Board of Directors (hereinafter referred to as BOD) in relation to the activities and management of the Company by the BOD. The relationship between the BOC and the BOD is one of checks and balances, underpinned by the principle that both bodies are of equal footing and are required to achieve the Company’s goals.

Members of the BOC are appointed and dismissed by the GMS by taking into account the recommendation of the Nomination and Remuneration Committee. Appointment of the members of the BOC is considered effective after the said members have passed a fit and proper test by the Regulator. The duties, responsibilities, authorities, criteria and work ethics of the BOC and BOD are as follows:

Profil dari masing-masing Dewan Komisaris disajikan pada bagian Data Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.The profile of each Board Of Commissioners is presented in the Corporate Data section in this Annual Report.

81


A. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku, antara lain mencakup:• Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan,

jalannya kepengurusan manajemen dan memberikan nasihat serta rekomendasi kepada Direksi.

• Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku kepada RUPS.

• Memantau kinerja Perusahaan terhadap rencana strategis, rencana bisnis dan anggaran.

• Memantau adanya penyimpangan yang terjadi terhadap rencana yang sudah ditetapkan oleh Perusahaan.

• Mengawasi kebijakan strategi dan operasional Perusahaan, serta memberikan saran kepada Direksi.

B. Independensi Anggota Dewan Komisaris

Semua anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat saat ini tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dan hubungan keuangan dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi maupun pemegang saham pengendali.

Informasi hubungan keuangan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

NamaName

Hubungan Keuangan denganFinancial Relationship with

Dewan Komisaris Lainnya

Other BOC MembersDireksi

BOD Members



Pemegang SahamShareholders

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

Manggi Taruna Habir1) TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Christopher Franz Bendl2) TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Willy Suwandi Dharma TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Pratomo TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Ariyanti Suliyanto TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

1) Manggi Taruna Habir mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama PT Asuransi Adira Dinamika Tbk efektif pada tanggal 27 November 2019. Manggi Taruna Habir resigned from his position as President Commissioner of PT Asuransi Adira Dinamika Tbk effective on 27 November 2019.

2) Christopher Franz Bendl menjabat sebagai Komisaris Utama PT Asuransi Adira Dinamika Tbk efektif pada tanggal 27 November 2019, dan dinyatakan lulus uji kemampuan dan kepatutan oleh OJK melalui Surat No. KEP-14/KDK.05/2019 tanggal 30 Januari 2019.

Christopher Franz Bendl was appointed as President Commissioner of PT Asuransi Adira Dinamika Tbk effective on 27 November 2019, and passed the OJK’s fit and proper test as attested by Letter No. KEP-14/KDK.05/2019 dated 30 January 2019.

A. BOC Duties and Responsibilities

The BOC’s duties and responsibilities in accordance with the Company’s Articles of Association and the prevailing regulations include:• Supervising management policy including the day to day

management of the Company and providing advice and recommendations to the BOD.

• Submiting reports on the supervisory duty performed in the fiscal year to the GMS.

• Monitoring the Company’s performance against strategic plans, business plans and the budget.

• Detecting any discrepancies between actual performance and the plans set out by the Company.

• Supervising strategic and operational policy, and provide advice to the BOD.

B. BOC Independence

No members of the currently presiding BOC have any close family relationships or any financial relationship with the other members of the BOC, the Sharia Supervisory Board, the BOD, or the controlling shareholders of the Company.

The following table details such financial relationships between the parties:


82

Hubungan kekeluargaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

NamaName

Hubungan Keluarga denganFamily Relationship witH

Dewan Komisaris Lainnya

Other BOC MembersDireksi

BOD Members




YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

Manggi Taruna Habir1) TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Christopher Franz Bendl2) TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Willy Suwandi Dharma TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Pratomo TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Ariyanti Suliyanto TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo




Sesuai ketentuan POJK 73/POJK.05/2016, anggota Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai anggota dewan komisaris, anggota direksi, atau anggota DPS pada perusahaan asuransi umum lainnya. Sementara untuk Komisaris Independen, dilarang merangkap jabatan sebagai anggota komisaris independen pada perusahaan asuransi umum maupun perusahaan asuransi umum berbasis syariah lainnya.

Sesuai POJK 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan sebagai anggota Direksi paling banyak pada 2 emiten atau perusahaan publik lain dan anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 2 emiten atau perusahaan publik lain. Bila anggota Dewan Komisaris tidak merangkap sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris tersebut dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 4 emiten atau perusahaan publik lain.

Anggota Dewan Komisaris Perusahaan baik Komisaris Non-Independen maupun Komisaris Independen masih memenuhi ketentuan rangkap jabatan yang diatur dalam ketentuan POJK tersebut.

Family relationships are further detailed in the table below:

In line with the OJK Regulation No. 73/POJK.05/2016, members of the BOC are prohibited from assuming concurrent positions as a member of the BOC, member of the BOD, or member of the Sharia Supervisory Board of other non-life insurance companies. Independent Commissioners are additionally prohibited from assuming concurrent positions as independent commissioner in other non-life insurance or sharia non-life insurance companies.

In line with POJK 33/POJK.04/2014 on Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies, members of the BOC may hold concurrent positions as member of BOD at no more than 2 other issuers or public companies and as member of BOC at no more than 2 other issuers or public companies. In the case that a member of the BOC does not hold concurrent positions as member of BOD, said member of the BOC may hold concurrent positions as member of BOC at no more than 4 other issuers or public companies.

All members of the Company’s BOC, whether Non-Independent Commissioners or Independent Commissioners, do not have any concurrent positions prohibited by OJK Regulations.

83


Berikut informasi rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris:

NamaName

Rangkap JabatanConcurrent Positions

JabatanPosition

PerusahaanCompany

PeriodePeriod

Manggi Taruna Habir1)

Komisaris IndependenIndependent Commissioner PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2005–sekarang

present

Ketua Dewan PengawasSupervisory Board Chairperson Yayasan Danamon Peduli 2006–sekarang

present

Christopher Franz Bendl2) Presiden DirekturPresident Director PT. Zurich Topas 2017–sekarang

present




Anggota Dewan Komisaris Perusahaan juga wajib menyampaikan informasi kepemilikan saham yang dimiliki. Di tahun 2019, tidak terdapat kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris yang dapat mempengaruhi independensi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya.

Berikut informasi kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris:

NamaName

JabatanPosition

Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih

Shareholding of 5% or more

Jumlah Nominal SahamNominal Amount of Shares


StakeKeterangan

Note

Manggi Taruna Habir1) Komisaris UtamaPresident Commissioner N/A N/A N/A

Christopher Franz Bendl2) Komisaris UtamaPresident Commissioner N/A N/A N/A

Willy Suwandi Dharma KomisarisCommissioner N/A N/A N/A

Pratomo Komisaris IndependenIndependent Commissioner N/A N/A N/A

Ariyanti Suliyanto Komisaris IndependenIndependent Commissioner N/A N/A N/A




The concurrent positions held by the BOC members are as follows:

The Company’s BOC members must also detail their shareholdings. In 2019, there were no shares owned by BOC members that might affect their independence as BOC members in executing their duties.

The shareholdings of the BOC members are as follows:


84

C. Komposisi Dewan Komisaris

Komposisi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

No NamaName

JabatanPosition

Tanggal Pengangkatan oleh RUPS

Appointment Date by GMS

Masa JabatanTerm of Office

KewarganegaraanCitizenship

DomisiliDomicile

1. Manggi Taruna Habir1)

Komisaris UtamaPresident

Commissioner

• 22 Mei 2013 22 May 2013• Diangkat kembali 31 Maret 2017 Reappointed on 31 March 2017

Hingga 31 Desember 2019

Up to 31 December 2019

Indonesia Indonesia

2. Christopher Franz Bendl2)

Komisaris UtamaPresident

Commissioner

• 27 November 2019 27 November 2019

Hingga 27 November 2022


KanadaCanadian Indonesia

3. Willy Suwandi Dharma

KomisarisCommissioner

• 7 Mei 2013 7 May 2013• Diangkat kembali 31 Maret 2017

Reappointed on 31 March 2017



Indonesia Indonesia

4 PratomoKomisaris Independen

Independent Commissioner

• 26 Februari 2018 26 February 2018



Indonesia Indonesia

5 Ariyanti SuliyantoKomisaris Independen


• 7 Juni 2018 7 June 2018



Indonesia Indonesia




Profil dari masing-masing Komisaris disajikan pada bagian Data Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

D. Rapat Dewan Komisaris dan Frekuensi Rapat

Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan, Dewan Komisaris mengadakan rapat secara berkala dengan ketentuan:a. Rapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 bulan.b. Dari keseluruhan rapat, paling sedikit 4 kali rapat

diantaranya mengundang Direksi.c. Dari keseluruhan rapat, paling sedikit 1 kali rapat diantaranya

dilakukan dengan mengundang auditor eksternal.d. Anggota Dewan Komisaris Perusahaan wajib menghadiri rapat

Dewan Komisaris paling sedikit 80% dalam periode 1 tahun.e. Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota

Dewan Komisaris secara fisik paling sedikit 4 kali dalam periode 1 tahun.

C. BOC Composition

The BOC composition is as follows:

The profile of each Commissioner is presented in the Corporate Data section of this Annual Report.

D. BOC Meetings and Frequency

As part of its duties and responsibilities, the BOC conducts regular meetings, with the provisions as follows:

a. Meetings should be held at least once every month.b. Of all the meetings, at least four must also be attended by

the BOD.c. Of all the meetings, at least one must also be attended by

the external auditor.d. The members of the Company’s BOC must attend at least

80% of the times the BOC meetings are held in any one year.e. BOC meetings must be attended physically by all members

of the BOC at least four times in any one year.

85


Sepanjang tahun 2019 Dewan Komisaris melakukan rapat sebanyak 12 kali dengan persentase kehadiran sebagai berikut:

NamaName

Jumlah RapatTotal Meetings

KehadiranAttendance

Rate

Jumlah Kehadiran Rapat secara Fisik

Physical Attendance at Meetings

Rapat BersamaJoint Meeting

DireksiBOD

Auditor EksternalExternal Auditor

Manggi Taruna Habir1) 12 10 10 4 1

Christopher Franz Bendl2) 12 2 2 1 0

Willy Suwandi Dharma 12 12 12 5 1

Pratomo 12 12 12 5 1

Ariyanti Suliyanto 12 12 12 5 1




E. Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris berhak menerima remunerasi yang besarannya berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan diajukan ke RUPS.

F. Pelaksanaan Tugas dan Rekomendasi Dewan Komisaris

Beberapa rekomendasi yang diberikan Dewan Komisaris sepanjang tahun 2019 antara lain:

a. Perusahaan perlu memperhatikan combined ratio dalam pemasaran produk lini bisnis tertentu.

b. Penerapan manajemen risiko sesuai dengan 5 pilar.

c. Penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan investasi Perusahaan.

d. Pelaksanaan rencana korporasi dengan tetap memperhatikan kegiatan operasional bisnis sehari-hari.

e. Perencanaan penerapan IFRS 17 dengan matang.

G. Pelatihan Dewan Komisaris

Sesuai dengan ketentuan POJK 4/POJK.05/2013 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, dan Perusahaan Penjaminan, setiap anggota Dewan Komisaris wajib meningkatkan kompetensinya melalui keikutsertaan menjadi peserta, moderator atau narasumber dalam pelatihan, seminar, maupun pembuatan makalah atau karya tulis.

In 2019 the BOC conducted 12 meetings with the members’ attendance as follows:

E. Procedures for Determining BOC Remuneration

The BOC members are entitled to receive remuneration. The amount of remuneration is based on the recommendation of the Remuneration Committee proposed at the GMS.

F. Execution of BOC Duties and Recommendations

The recommendations from the Sharia Supervisory Board in 2019 were, among others:

a. That the Company should pay attention to the combined ratio in marketing its products.

b. That the implementation of risk management must be in line with the 5 pillars.

c. That the implementation of the principle of prudence must be carried out in managing the Company’s investments.

d. That the Company’s plans must take into consideration its daily business operations.

e. That the IFRS 17 must be properly carried out.

G. BOC Training

In accordance with POJK 4/POJK.05/2013 on Fit and Proper Test for Key Personnel in Insurance Companies, Pension Funds, Finance Companies and Guarantors, each BOC member must improve their competence by participating in training and seminars as participants, moderators, or speakers, and publication of papers.


86

Sepanjang tahun 2019, pelatihan yang diikuti oleh anggota Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

Nama Pihak UtamaName of Key Personnel

JabatanPosition

KegiatanActivity

Manggi Taruna Habir1) Komisaris UtamaPresident Commissioner

5th AAUI International Insurance Seminar “Natural Catastrophe on the Move

Christopher Franz Bendl2) Komisaris UtamaPresident Commissioner Qualified Risk Governance Professional (QRGP)

Willy Suwandi Dharma KomisarisCommissioner Workshop Board and Executives Development Program for Insurance Batch XVI

Pratomo Komisaris IndependenIndependent Commisioner

5th AAUI International Insurance Seminar “Natural Catastrophe on the Move”

Ariyanti Suliyanto Komisaris IndependenIndependent Comtmisioner

Actuarial Science Applied Research Program (ASARP) Application Workshop

Seminar Asuransi Syariah/Sharia Insurance Seminar “Do’s & Don’t’s dalam Praktek Perasuransian Syariah Menurut Fiqh & GCG”

Moderator dalam Seminar Sehari/Moderator of the One-Day Seminar “Insurance Business 2019 and The Shifting Economic Paradigm”

Moderator dalam/Moderator of Workshop Board and Executives Development Program for Insurance Batch XV

Pengajar pada Subyek Tata Kelola Korporasi dalam/Lecturer of Corporate Governance topic in the Officer Development Program (ODP) Angkatan/Batch

III – Basic Insurance PT Asuransi Tri Pakarta




Komite Pemantau Risiko

Untuk mendukung fungsi pengawasan Dewan Komisaris, Perusahaan membentuk Komite Pemantau Risiko dengan tanggung jawab untuk memantau dan mengawasi kerangka kerja dan kebijakan untuk mengelola risiko yang konsisten dengan risk appetite statement Perusahaan dan penerapan kerangka kerja dan kebijakan risiko untuk mencegah dan menanggulangi sesuai dengan risk appetite.

Komite Pemantau Risiko memiliki Piagam yang mengatur tata kerja Komite Pemantau Risiko termasuk di dalamnya pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dan kewenangan, organisasi, keanggotaan, independensi, jangka waktu penugasan dan pelaksanaan rapat.

Per 31 Desember 2019, sebanyak 50% anggota Komite merupakan Komisaris Independen dan Pihak Independen sebagai upaya untuk menjaga independensi dan objektivitas. Hal ini sesuai dengan SEOJK 14/SEOJK.05/2019.

In 2019, the training programmes in which the Company’s BOC members took part were:

Risk Monitoring Committee

To support the supervisory function of the BOC, the Company established the Risk Monitoring Committee (RMC) with the duty to supervise the framework and policies for risk management, consistent with the Company’s risk appetite and the implementation of the risk framework and policy to prevent and mitigate these risks according to its risk appetite.

The RMC has a charter that governs the work of the RMC, including the execution of duties and responsibilities and authority, organisation, membership, independence, term of office and meetings.

On 31 December 2019, 50% of the RMC members were Independent Commissioners and Independent Parties, to ensure independence and objectivity of the RMC. This is in accordance with SEOJK 14/SEOJK.05/2019.

87


Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko sepanjang tahun 2019 sempat mengalami beberapa kali perubahan sehubungan dengan perubahan komposisi Dewan Komisaris dan perubahan peraturan perundangan. Keanggotaan Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

PosisiPosition

NamaName

KetuaChairman Ariyanti Suliyanto

AnggotaMembers

Manggi Taruna Habir1)

Christopher Franz Bendl2)

Willy Suwandi Dharma

Pratomo

Undangan TetapRegular Invitees

- Direksi / BOD - Chief Risk Officer- Head of Risk, Zurich APAC




Berdasarkan ketentuan SEOJK 14/SEOJK.05/2019, rapat Komite Pemantau Risiko dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali setiap 3 bulan. Pada tahun 2019 rapat Komite telah dilaksanakan sebanyak 12 kali dengan persentase kehadiran sebagai berikut:

NamaName

KehadiranAttendance


Persentase KehadiranAttendance Rate

Ariyanti Suliyanto 12 12 100%

Manggi Taruna Habir1) 10 10 of 10 100%

Christopher Franz Bendl2) 2 2 of 2 100%

Willy Suwandi Dharma3) 4 4 of 4 100%

Pratomo 12 12 100%

AA. Ngurah Adnyana Dipta4) 6 6 of 6 100%




3) Willy Suwandi Dharma tidak lagi menjadi anggota Komite Pemantau Risiko sejak 12 September 2019. Willy Suwandi Dharma was no longer RMC member effective from 12 September 2019.

4) AA. Ngurah Adnyana Dipta berhenti menjadi Pihak Independen untuk Komite Pemantau Risiko sejak 30 Juni 2019. AA. Ngurah Adnyana Dipta resigned from his position as Independent Member of the RMC effective on 30 June 2019.

Beberapa hal penting yang dibahas oleh Komite Pemantau Risiko sepanjang tahun 2019, antara lain:

a. Risk Appetite Statement;b. Laporan Profil Risiko;c. Pengawasan atas Combined Ratio;d. Penerapan program Anti-Money Laundering; dane. Peraturan perundangan baru terkait komite di bawah

Dewan Komisaris.

The composition of the RMC members in 2019 was changed a number of times in accordance with the changes in the composition of the BOC and changes in the prevailing regulations. The RMC composition on 31 December 2019 was as follows:

In accordance with SEOJK 14/SEOJK.05/2019 provisions, RMC meetings are conducted at least once every 3 months. In 2019 the RMC met 12 times, with the members’ attendance as follows:

Other important issues discussed by the RMC in 2019 include:a. Risk Appetite Statement;

b. Risk Profile Report;c. Supervision of Combined Ratios;d. Implementation of Anti-Money Laundering program in

choosing reinsurance partners; ande. New regulations related to committees under the BOC.


88

Sejak 31 Januari 2018, Komite Pemantau Risiko membentuk sub-Komite Pemantau Investasi yang memiliki tugas membantu pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko. Sub-komite ini memantau dan mengawasi kerangka kerja dan kebijakan untuk mengelola risiko investasi yang konsisten dengan risk appetite perusahaan dan mengawasi penerapan kerangka kerja dan kebijakan investasi untuk mencegah dan menanggulangi sesuai dengan risk appetite.

Sub-komite ini bertanggung jawab kepada Komite Pemantau Risiko.

Namun demikian, dengan memperhatikan kinerja investasi Perusahaan yang ada, per 28 November 2019, sub-komite ini ditiadakan. Selanjutnya, pembahasan mengenai investasi akan masuk dalam agenda Komite Pemantau Risiko.

Komite Audit

Perusahaan membentuk Komite Audit dengan tanggung jawab utama mengawasi pengendalian internal Perusahaan dan penerapannya serta implementasi internal audit dan audit eksternal.

Per 31 Desember 2019, sebanyak 75% anggota Komite merupakan Komisaris Independen dan Pihak Independen sebagai upaya untuk menjada independensi dan objektivitas. Hal ini sesuai dengan SEOJK 14/SEOJK.05/2019.

Susunan keanggotaan Komite Audit sepanjang tahun 2019 sempat mengalami beberapa kali perubahan sehubungan dengan perubahan komposisi Dewan Komisaris dan penyesuaian dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Keanggotaan Komite Audit per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

PosisiPosition

NamaName

KetuaChairman Pratomo

AnggotaMembers Ariyanti Suliyanto

Pihak IndependenIndependent Party AA. Ngurah Adnyana Dipta

Undangan TetapRegular Invitees

- Audit Division Head- Komisaris Utama / President Commissioner- Direksi / BOD- Business Functional Audit Lead, Zurich APAC

On 31 January 2018, the RMC established the Investment Monitoring Sub-Committee (IMSC), which is tasked to assist the execution of the RMC’s duties. This sub-committee monitors and supervises the framework and policy for managing investment risks that is consistent with the Company’s risk appetite, and for supervising the implementation of the investment framework and policy to prevent and mitigate risks in line with the risk appetite.

This sub-committee is responsible directly to the RMC.

However, in consideration of the Company’s investments’ performance, on 28 November 2019 this sub-committee was dissolved. Subsequently, discussions on investments were included in the agendas of the RMC.

Audit Committee

The Company established the Audit Committee with the main responsibility to supervise the Company’s internal control and the implementation thereof, as well as internal audit and external audit.

On 31 December 2019, 75% of the Audit Committee members were Independent Commissioners and Independent Parties, to ensure independence and objectivity of the Audit Committee. This is in accordance with SEOJK 14/SEOJK.05/2019.

The composition of the Audit Committee members in 2019 was changed a number of times in accordance with the changes in the composition of the BOC and changes in the prevailing regulations. The Audit Committee composition on 31 December 2019 was as follows:

89


Berdasarkan ketentuan SEOJK 14/SEOJK.05/2019, rapat Komite Audit dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali setiap 3 bulan. Pada tahun 2019 rapat Komite telah dilaksanakan sebanyak 12 kali dengan persentase kehadiran sebagai berikut:

NamaName

KehadiranAttendance



Pratomo 12 12 of 12 100%

Willy Suwandi Dharma1) 9 9 of 9 100%

Ariyanti Suliyanto 12 12 of 12 100%

AA. Ngurah Adnyana Dipta2) 9 9 of 9 100%

3) Willy Suwandi Dharma tidak lagi menjadi anggota Komite Pemantau Risiko sejak 12 September 2019. Willy Suwandi Dharma was no longer RMC member effective from 12 September 2019.4) AA. Ngurah Adnyana Dipta sempat berhenti menjadi anggota Komite pada tanggal 30 Juni 2019 dan selanjutnya diangkat kembali menjadi Pihak

Independen untuk Komite Audit pada 10 Oktober 2019. AA. Ngurah Adnyana Dipta resigned from his position as Independent Member of the RMC effective on 30 June 2019 and then was reappointed

as Independent Member of the Audit Committee on 10 October 2019.

Beberapa hal penting yang dibahas oleh Komite Audit sepanjang tahun 2019, antara lain:

a. Pelaksanaan audit dari pihak eksternal;b. Audit Planning;c. Audit Laporan Keuangan, dand. Isu lain yang signifikan.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk untuk menyusun kriteria seleksi bagi Anggota Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan pejabat eksekutif lainnya, mengkaji kelayakan sistem remunerasi bagi Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah Perusahaan, serta merekomendasikan penyesuaian yang diperlukan dengan mempertimbangkan keterkaitan antara tingkat remunerasi yang diterima dengan pencapaian target kinerja.

Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut, sesuai dengan POJK 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik:

PosisiPosition

NamaName

KetuaChairman Ariyanti Suliyanto

AnggotaMember Christopher Franz Bendl

Pihak IndependenIndependent Party Rina Ryana Sjoekri

Pejabat Eksekutif PerusahaanExecutive Officer Hananta Praditya

Undangan TetapRegular Invitees Tini Nurianto

In accordance with SEOJK 14/SEOJK.05/2019, Audit Committee meetings are conducted at least once every 3 month. In 2019 the Audit Committee met 12 times, with the members’ attendance

Other important activities of the Audit Committee in 2019 include:

a. External audit implementation;b. Audit Planning;c. Financial Statements Audit; andd. Other issues of significance.

Nomination and Remuneration Committee

The Nomination and Remuneration Committee (NRC) was established to prepare the criteria for selecting members of the BOD, the BOC, the Sharia Supervisory Board and other executive officers, and to review the adequacy of the remuneration system for the BOD, the BOC and the Sharia Supervisory Board of the Company, as well as to recommend adjustments that are required by taking into account the correlation between remuneration and performance achievement.

The NRC composition as at 31 December 2019 was as follows, in accordance with POJK 34/POJK.04/2014 on Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies:


90

Berdasarkan POJK 34/POJK.04/2014, rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dilakukan paling sedikit 1 kali dalam 4 bulan setiap tahun. Pada tahun 2019 telah dilakukan rapat sebanyak 6 kali dengan persentase kehadiran sebagai berikut:

NamaName

KehadiranAttendance



Willy Suwandi Dharma1) 6 6 100%

Manggi Taruna Habir2) 4 4 of 4 100%

Rina Ryana Sjoekri 6 6 100%

Hananta Praditya 6 6 100%

Ariyanti Suliyanto3) 2 2 of 2 100%

Christopher Franz Bendl4) 2 2 of 2 100%

1) Willy Suwandi Dharma tidak lagi menjabat sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi sejak 12 September 2019. Willy Suwandi Dharma was no longer NRC Chairman effective from 12 September 2019.2) Manggi Taruna Habir mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama PT Asuransi Adira Dinamika Tbk efektif pada tanggal 27 November 2019 dan

oleh karenanya berhenti menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi. Manggi Taruna Habir resigned from his position as President Commissioner of PT Asuransi Adira Dinamika Tbk effective on 27 November 2019

and therefore was no longer serving as NRC member.3) Ariyanti Suliyanto menjabat sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi sejak 12 September 2019. Ariyanti Suliyanto was appointed as NRC Chairwoman on 12 September 2019.4) Christopher Franz Bendl menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak 28 November 2019. Christopher Franz Bendl was appointed as NRC member on 28 November 2019.

Beberapa hal penting yang dibahas oleh Komite Nominasi dan Remunerasi sepanjang tahun 2019, antara lain:

a. Penilaian Kinerja;b. Tingkat Upah; danc. Remunerasi Komisaris Utama dan Direktur.

Komite Tata Kelola Terintegrasi

Di tahun 2019, Perusahaan masih merupakan bagian dari grup konglomerasi PT Bank Danamon Indonesia Tbk, sehingga Perusahaan juga memperhatikan penerapan tata kelola dan manajemen risiko terintegrasi, yang diawasi oleh Komite Tata Kelola Terintegrasi.

Komite ini bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang merupakan entitas utama dalam konglomerasi keuangan Danamon Grup. Komite ini melakukan pengawasan atas penerapan tata kelola terintegrasi dalam Danamon dan perusahaan anak.

Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi antara lain:a. Mengevaluasi pelaksanaan tata kelola terintegrasi

melalui penilaian kecukupan pengendalian internal dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi.

b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama dalam hal penyempurnaan kebijakan tata kelola terintegrasi bila diperlukan.

c. Mengkaji Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi secara berkala.

In accordance with POJK 34/POJK.04/2014, The NRC meetings are held at least once every 3 months. In 2019, 6 meetings were held, with the attendance as follows:

The important activities performed by the NRC in 2019 were, among others:

a. Performance Evaluation;b. Wage;c. Remuneration of the President Commissioner and Directors.

Integrated Governance Committee

In 2019, while it was still part of the PT Bank Danamon Indonesia Tbk conglomerate, the Company implemented the integrated corporate governance and risk management, under the supervision of the Integrated Governance Committee.

This committee was responsible to the BOC of PT Bank Danamon Indonesia Tbk, the parent entity in the Danamon Group financial conglomerate. This Committee performs supervision on the implementation of integrated corporate governance in Danamon and its subsidiaries.

The duties and responsibilities of the Integrated Governance Committee are:a. Evaluating the implementation of integrated corporate

governance and adequacy of integrated internal control and compliance function.

b. Providing recommendations to the BOC of the Parent Entity regarding the enhancement of the integrated governance policy, if necessary.

c. Reviewing the Integrated Governance Committee on a regular basis.

91


Perusahaan mengangkat salah seorang Komisaris Independen untuk duduk dalam keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi, yaitu Ariyanti Suliyanto.

DIREKSI

Direksi merupakan organ perusahaan yang memimpin dan mengelola jalannya Perusahaan. Direksi merumuskan dan menetapkan berbagai kebijakan Perusahaan, mengawasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut, serta senantiasa memastikan Perusahaan beraktivitas dalam koridor hukum dan peraturan yang berlaku.

A. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Tugas dan tanggung jawab Direksi sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku, antara lain mencakup:

• Mengelola Perusahaan untuk mencapai target yang telah ditentukan.

• Memastikan pelaksanaan tata kelola perusahaan.• Memastikan Perusahaan mampu menyeimbangkan

seluruh kepentingan stakeholder yang ada.• Mewakili Perusahaan untuk kepentingan di dalam dan di

luar Perusahaan.

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Direksi sehari-hari, secara internal dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab di antara para Direktur, di mana mereka mempunyai wewenang penuh atas Divisi/Satuan/Unit yang dipimpinnya, sepanjang tidak menyimpang dari Keputusan RUPS, Anggaran Dasar Perusahaan, atau perundang-undangan.

The Company appointed one of its Independent Commissioners, Ariyanti Suliyanto, as a member of the Integrated Governance Committee.

BOARD OF DIRECTORS

The Board of Directors (BOD) is a governance body that leads and manages the Company’s operations. The BOD formulates and determines various policies of the Company, supervises the implementation of these policies, and ensures at all times that the Company’s activities are compliant with prevailing regulations.

A. BOD Duties and Responsibilities

The BOD’s duties and responsibilities in accordance with the Company’s Articles of Association and the prevailing regulations are, among others:

• Managing the Company to achieve determined targets.

• Ensuring the implementation of corporate governance.• Ensuring that the Company remains able to balance all

stakeholders’ interests.• Representing the Company in all internal and external

activities.

To support the execution of its daily duties, the BOD internally distributes the duties and responsibilities among its members, whereby each member has full authority on the divisions/units that they lead, insofar as the actions are not in violation of the GMS Resolutions, the Company’s Articles of Association, or prevailing regulations.

Profil dari masing-masing Direktur disajikan pada bagian Data Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.The profile of each Director is presented in the Corporate Data section in this Annual Report.


92

B. Keterbukaan Direksi

Direksi melakukan pengungkapan dalam rangka pelaksanaan tata kelola perusahaan, antara lain:

• Kepemilikan saham baik pada Perusahaan maupun pada perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.

• Hubungan keuangan dan kekeluargaan dengan anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, maupun anggota Direksi lainnya.

• Jabatan di perusahaan lain.

Berikut informasi kepemilikan saham anggota Direksi:

NamaName

JabatanPosition

Kepemilikan saham anggota yang mencapai 5% (lima persen) atau lebihShareholdings of 5% or more

Jumlah Nominal Saham

Nominal Amount of Shares


Stake

KeteranganIndonesia/

Luar NegeriNote

Foreign

Julian Noor Direktur UtamaCEO N/A N/A N/A

Donni Gandamana DirekturDirector N/A N/A N/A

Wayan Pariama DirekturDirector Rp60.000.000,00 60% Indonesia

Editha Thalia Desiree 1) DirekturDirector N/A N/A N/A

1) Editha Thalia Desiree menjabat sebagai Direktur PT Asuransi Adira Dinamika Tbk efektif pada tanggal 27 November 2019, dan dinyatakan lulus uji kemampuan dan kepatutan oleh OJK melalui Surat No. KEP-13/KDK.05/2019 tanggal 30 Januari 2019.

Editha Thalia Desiree was appointed as Director of PT Asuransi Adira Dinamika Tbk effective on 27 November 2019, and passed the OJK’s fit and proper test as attested by the Letter No. KEP-13/KDK.05/2019 dated 30 January 2019.

Berikut merupakan informasi hubungan keuangan anggota Direksi:

NamaName


Direksi Lainnya Other BOD Members

Dewan KomisarisBOC




YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

Yulian Noor TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Donni Gandamana TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Wayan Pariama TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Editha Thalia Desiree 1) TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo



B. BOD Transparency

The BOD discloses the following information as part of good corporate governance:

• Share ownership in the Company as well as in other companies that are located in Indonesia as well as in other countries.

• Financial and family relationships with the BOC members, members of the Sharia Supervisory Board, and other BOD members.

• Positions held in other companies.

The BOD shareholdings are as follows:

The following table details the financial relationships of the BOD members:

93


Berikut merupakan informasi hubungan kekeluargaan anggota Direksi:

NamaName

Hubungan Kekeluargaan denganFamily Relationship with

Direksi Lainnya Other BOD Members

Dewan KomisarisBOC

Dewan Pengawas SyariahSharia Supervisory Board


YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

Yulian Noor TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Donni Gandamana TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Wayan Pariama TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Editha Thalia Desiree1) TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo



Terdapat seorang anggota Direksi Perusahaan yang memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada perusahaan lain. Namun demikian, perusahaan tersebut bukan merupakan perusahaan asuransi atau lembaga jasa keuangan selain asuransi, sehingga hal ini masih dimungkinkan sesuai ketentuan POJK 73/POJK.05/2016.

C. Komposisi Direksi

Per tanggal 31 Desember 2019, susunan Direksi adalah sebagai berikut:

No. NamaName

JabatanPosition

Tanggal Pengangkatan

oleh RUPSAppointment Date

by GMS

Masa Jabatan

Term of OfficeKewarganegaraan

CitizenshipDomisiliDomicile

1. Yulian Noor Direktur UtamaCEO

• 17 November 2017 17 November 2017

31 Desember 201931 December 2019 Indonesia Indonesia

2. Donni Gandamana

DirekturDirector

• 5 April 2013 5 April 2013∙ Diangkat kembali 31 Maret 2017 Reappointed on 31 March 2017

31 Desember 201931December 2019 Indonesia Indonesia

3. Wayan Pariama DirekturDirector

• 18 Juli 2014 18 July 2014∙ Diangkat kembali 31 Maret 2017 Reappointed on 31 March 2017


4. Editha Thalia Desiree

DirekturDirector

∙ Diangkat pada 27 27 November 2019∙ November 2019/ Appointed on 27

November 2019

27 September 2022

27 September 2022Indonesia Indonesia



The following table details the family relationships of the BOD members:

One member of the Company’s BOD had concurrent positions as a BOC member in another company, which was not an insurance company or a non-insurance financial services, and therefore it was allowed by the provisions of POJK 73/POJK.05/2016.

C. BOD Composition

As at 31 December 2019, the BOD composition was as follows:


94

Profil dari masing-masing Direktur disajikan pada bagian Data Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

D. Rapat Direksi dan Frekuensi Rapat

Direksi wajib menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris yang antara lain berisi perkembangan kinerja, strategi, kebijakan dan hal lain yang membutuhkan nasihat atau arahan Dewan Komisaris.

Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi mengadakan rapat secara berkala dengan ketentuan rapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 bulan.

Sepanjang tahun 2019 Direksi telah melakukan rapat sebanyak 12 (dua belas kali) dengan persentase kehadiran sebagai berikut:

DireksiBOD

KehadiranAttendance



Yulian Noor 12 12 100%

Donni Gandamana 12 12 100%

Wayan Pariama 12 12 100%

Editha Thalia Desiree1) 1 1 100%



E. Remunerasi Direksi

Atas jasanya kepada Perusahaan, Direksi berhak menerima remunerasi yang besarnya ditetapkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dengan mempertimbangkan kinerja Direksi. Indikator pengukuran kinerja Direksi dilakukan berdasarkan Balanced Scorecard yang meliputi unsur Financial, Customer, Business Process dan Learning and Growth.

F. Program Pelatihan Direksi

Dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi, Perusahaan memberikan atau menyediakan pelatihan bagi Direksi sesuai dengan kebutuhan untuk pencapaian tujuan Perusahaan.

Pelatihan yang Direksi ikuti di tahun 2019 adalah:

NamaName

JabatanPosition

PelatihanTraining

Yulian Noor Direktur UtamaCEO

5th AAUI International Insurance Seminar: ‘Natural Catastrophe on the Move’

Munich Re – Seminar 5th Regional CEO Forum

Donni Gandamana DirekturDirector Certified Risk Governance Professional (CRGP)

The profile of each Director is presented in the Corporate Data section in this Annual Report.

D. BOD Meetings and Frequency

The BOD are required to present a report to the BOC containing, among others, performance, strategy, policies and other issues that require the attention of the BOC or its advice.

As part of the implementation of its duties and responsibilities, the BOD conducts regular meetings at least once a month.

In 2019 the BOD conducted twelve meetings, with attendance as follows:

E. BOD Remuneration

For its contribution to the Company, the BOD is entitled to receive remuneration, which is determined by the NRC by considering the performance of the BOD. Indicators for measuring the BOD’s performance are based on the Balanced Scorecard, including the Financial, Customer, Business Process and Learning and Growth aspects.

F. BOD Training

To enhance the competence of the BOD, the Company provides training aligned with the current needs to achieve the Company’s goals.

The BOD members participated in the following training in 2018:

95


NamaName

JabatanPosition

PelatihanTraining

Wayan Pariama DirekturDirector

5th AAUI International Insurance Seminar: ‘Natural Catastrophe on the Move’

16th Singapore International Reinsurance Conference

Certified Risk Governance Professional (CRGP)

Editha Thalia Desiree1) DirekturDirector

Qualified Risk Governance Professional (QRGP)

Risk Beyond International Conference on Enterprise Risk Management



RAPAT-RAPAT KOORDINASI DI PERUSAHAAN

Untuk memastikan bahwa Perusahaan telah dijalankan sesuai dengan amanat RUPS dan sejalan dengan penerapan GCG, Perusahaan menjalankan mekanisme Rapat Koordinasi yang harus dihadiri oleh Dewan Komisaris, Direksi, Kepala Divisi/Regional, dan Kepala Departemen/Area. Selain untuk menjalankan fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris, rapat koordinasi juga ditujukan untuk mendapatkan informasi terkini, terkait perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai Perusahaan. Rapat-rapat ini diselenggarakan secara rutin setiap bulan atau kapanpun diperlukan.

Rapat Perusahaan yang selanjutnya disebut Review, mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Business Review Business Review diselenggarakan setiap bulan untuk

membahas pencapaian dan kemajuan yang diraih oleh setiap Divisi dan Departemen, terutama yang berkaitan dengan perihal usaha dan pemasaran pada lini bisnis Ritel, Corporate, Commercial, dan Health.

COMPANY COORDINATION MEETINGS

To ensure that the Company has been run in line with the mandate of the GMS and with the GCG implementation, it has a Coordination Meeting mechanism, which must be attended by the BOC, the BOD, Division Heads, Department Heads and Regional Heads. In addition to executing the function of supervision of the BOC, these Coordination Meetings are also intended to obtain the most recent information in relation to the developments and progress within the Company. These meetings are conducted regularly every month, or at any time deemed necessary.

The Company’s Coordination Meetings, subsequently referred to as Reviews, encompass:

1. Business Review The Business Review is held every month to discuss

the achievements and progress of each Division and Department, especially those related to business and marketing in retail business, Corporate, Commercial and Health Divisions and Departments.


96

2. Technical Review Technical Review diselenggarakan setiap bulan untuk

membahas pencapaian dan analisa portfolio produk, terutama yang berkaitan dengan performa klaim, pricing dan reinsurance.

3. Operation & IT Review Operation & IT Review dilakukan setiap bulan untuk

membahas kemajuan dan pencapaian yang dipenuhi oleh setiap Divisi dan Departemen, terutama yang berkaitan dengan operasional pembuatan polis, penagihan, penanganan klaim, dan fungsi-fungsi Teknologi Informasi.

4. Support Review Support Review diselenggarakan setiap bulan untuk

menilai perkembangan dan kemajuan di setiap Divisi dan Departemen, terutama yang berkaitan dengan human resource dan general service.

5. Finance, Accounting, and Strategic Review Finance, Accounting, and Strategic Review dilakukan setiap

bulan untuk menilai perkembangan dan kemajuan di setiap Divisi dan Departemen, terutama yang berhubungan dengan operasional dan kebijakan keuangan, pencatatan accounting, dan strategic initiative.

6. Sales and Distribution Review Sales and Distribution Review dilakukan setiap triwulan,

untuk menganalisis perkembangan dan pencapaian dari penjualan di setiap regional serta area.

7. Company Review Company Review dilakukan setiap bulan untuk mengukur

keberhasilan seluruh perusahaan, dihadiri oleh semua Direksi dan Kepala Divisi dengan pembahasan utama montlhy performance company beserta key highlight dan penyelesaian masalah di di lini bisnis yang berbeda.

8. Audit Review Audit Review dilakukan setiap triwulan untuk

mempertahankan sistem kendali internal yang memadai. Tujuannya adalah agar seluruh risiko yang berhubungan dengan usaha dan operasional Perusahaan dapat diidentifikasi, dievaluasi, dan diatasi secara benar.

9. Integrated Risk Review Integrated Risk Review diselenggarakan setiap bulan untuk

membahas pencapaian dan kemajuan yang diraih oleh setiap Divisi dan Departemen, terutama yang berkaitan dengan kepatuhan dan hukum hingga rencana strategis.

10. Planning Cycle Planning Cycle diselenggarakan sebagai bagian penerapan

PDCA Cycle di Perusahaan, bertujuan untuk membuat perencanaan Perusahaan, Divisi dan Departemen dari satu hingga tiga tahun ke depan.

2. Technical Review The Technical Review is held every month to discuss the

achievements and product portfolio analysis, especially those related to claim performance, pricing and reinsurance.

3. Operation & IT Review The Operation & IT Review is held every month to discuss

the achievements and progress of each Division and Department, especially those related to operational of policy order, billing, claims handling and IT functions.

4. Support Review The Support Review is held every month to discuss

the achievements and progress of each Division and Department, especially those related to human resource and general service.

5. Finance, Accounting, and Strategic Review The Finance, Accounting, and Strategic Review is held

every month to discuss the achievements and progress of each Division and Department, especially those related to operations and financial policies, accounting recording and strategic initiatives.

6. Sales and Distribution Review The Sales and Distribution Review is held every three

months to analyse the progress and achievements of sales in each region and area including segmentation.

7. Company Review The Company Review is held every month to discuss the

achievements of the Company, attended by all directors and division heads. The main discussion is regarding monthly performance and key highlights also include cross-function problem solving.

8. Audit Review The Audit Review is held every three months to maintain an

adequate internal control system. The purpose is that all risks related to the Company’s business and operations be identified, evaluated and properly mitigated.

9. Integrated Risk Review The Integrated Risk Review is held every month to discuss

the achievements and progress of each Division and Department, especially those related to compliance and law and strategic planning.

10. Planning Cycle The Planning Cycle is conducted as part of the Company’s

PDCA Cycle implementation, and is intended to make the plans for the Company, each Division and Department, for the next one to three years.

97


KOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI

Direksi membentuk berbagai komite untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya di dalam Perusahaan. Komite-komite di bawah Direksi secara umum bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan strategi serta melakukan pemantauan terhadap pencapaian sasaran, anggaran, dan kebijakan Perusahaan.

Komite Pengarah Pengembangan Produk Asuransi

Komite Pengarah Pengembangan Produk Asuransi mempunyai tugas membantu Direksi untuk menyusun rencana pengembangan produk, melakukan evaluasi kesesuaian produk, dan menyetujui atau menolak rekomendasi dari underwriter maupun aktuaris terkait produk asuransi.

Susunan keanggotaan Komite Pengarah Pengembangan Produk Asuransi terdiri dari:

PosisiPosition

NamaName

KetuaChairperson Chief Underwriter Officer

Anggota TetapPermanent Members

Chief Marketing OfficerChief Risk OfficerTenaga Ahli Perusahaan / Company ExpertAktuaris Perusahaan / Company ActuaryKepala Divisi Business Development Division HeadKepala Divisi Underwriting Division HeadKepala Divisi Claim & Risk EngineeringKepala Divisi Actuary & PlanningKepala Departemen Technical Development HeadKepala Departemen ComplianceKepala Departemen Sharia Business Development

Anggota Ad HocAd Hoc Members

Kepala Divisi Sales & Distribution Regional terkaitKepala Marketing terkaitKepala Departemen lainnya (jika diperlukan) / Other Department Heads (as needed)

Rapat Komite Pengarah Pengembangan Produk Asuransi dapat diselenggarakan paling sedikit satu kali dalam 3 bulan atau lebih dalam hal:

1. Terdapat usulan produk asuransi baru atau perubahan atas produk asuransi yang telah ada;

2. Terdapat ketentuan baru yang dikeluarkan oleh regulator terkait dengan produk asuransi dan/atau pemasarannya;

3. Terdapat alasan sepanjang dianggap perlu oleh komite.

Selama tahun 2019 Komite Pengarah Pengembangan Produk Asuransi telah mengadakan 10 kali rapat, dengan beberapa keputusan penting antara lain sebagai berikut:

1. Rencana pengembangan produk untuk tahun 2020;2. Penyampaian Laporan Kinerja Produk; dan3. Penilaian Profitability Produk.

COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DIRECTORS

The BOD establishes various committees to ensure the proper execution of its duties and responsibilities within the Company. The committees under the BOD are generally responsible for ensuring the implementation of strategy and for monitoring the achievement of its goals, budgets, and policies.

Insurance Product Development Advisory Committee The Insurance Product Development Advisory Committee has the duty to assist the BOD in preparing product development plans, evaluating product suitability and approving or rejecting recommendations from both an underwriter and an actuary regarding insurance products.

The Insurance Product Development Advisory Committee composition is as follows:

Insurance Product Development Advisory Committee meetings are held at least once every 3 months or more frequently, should there be:

1. A new proposal for new insurance product or amendment to any existing insurance product;

2. Any new regulation from the regulator that is pertinent to any particular insurance product and/or the marketing thereof;

3. A legitimate reason provided by the committee.

In 2019 the Insurance Product Development Advisory Committee conducted 10 meetings, resulting in among others the following key resolutions:

1. Product development plans for 2020;2. Submission of Product Performance Reports; and3. Evaluation of Product Profitability.


98

Komite Aset dan Liabilitas

Komite Aset dan Liabilitas bertugas untuk membantu Direksi dalam memformulasikan berbagai kebijakan dan strategi Aset dan Liabilitas yang dijalankan oleh Perusahaan dan melakukan pengkajian atas kebijakan tersebut.

Tugas dan tanggung jawab Komite Aset dan Liabilitas antara lain meliputi:

1. Mengevaluasi kinerja aset dan liabilitas dan ketaatan terhadap kebijakan dan strategi aset dan liabilitas secara berkala.

2. Memantau dan mengevaluasi tingkat dan risiko likuiditas perusahaan secara berkala.

3. Melakukan analisis terhadap risiko aset dan liabilitas yang antara lain meliputi risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, serta rencana penanggulangannya dalam hal terjadi peningkatan risiko aset dan liabilitas.

4. Membuat rencana pengelolaan aset dan liabilitas tahunan yang disetujui oleh Direksi.

5. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko aset dan liabilitas yang dihadapi perusahaan dan penerapan manajemen risiko aset dan liabilitas melalui Direksi.

6. Melakukan evaluasi pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan aset dan liabilitas oleh Direksi sekurang-kurangnya secara triwulanan.

Susunan keanggotaan Komite Aset dan Liabilitas pada akhir tahun 2019 adalah sebagai berikut:

PosisiPosition

NamaName

KetuaChairman Direktur Utama / CEO

Anggota EksekutifExecutive Members

Chief Finance & Strategic OfficerChief Underwriting Officer / Tenaga Ahli Perusahaan / Company Expert Chief Risk Officer

UndanganInvitees

Kepala Divisi Investment Division HeadKepala Divisi Finance and Accounting Division HeadAktuaris Perusahaan / Company ActuaryKepala Divisi terkait (jika diperlukan) / Other Division Heads (as needed)Treasury and Capital Market Head PT Bank Danamon Indonesia TbkChief Credit Officer PT Bank Danamon Indonesia TbkMarket & Liquidity Risk Management PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan Perusahaan, dengan tujuan untuk melakukan evaluasi ataupun perubahan atas kebijakan dan strategi aset dan liabilitas. Rapat juga dapat diselenggarakan apabila terjadi perubahan suku bunga, atau kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi kondisi portofolio aset dan liabilitas Perusahaan secara signifikan.

Sepanjang tahun 2019 Komite Aset dan Liabilitas telah menyelenggarakan rapat sebanyak 12(dua belas) kali dan membahas beberapa hal penting, diantaranya:1. Strategi investasi Perusahaan;2. Kinerja investasi Perusahaan; dan3. Market & Investment Outlook di 2020.

Asset and Liability Committee

The Asset and Liability Committee has the duty to assist the BOD in formulating various policies and strategies related to Assets and Liabilities to be implemented by the Company, and to review such policies.

The Asset and Liability Committee has the following duties and responsibilities:

1. Evaluating the performance of assets and liabilities and compliance with the assets and liabilities strategy on a regular basis.

2. Overseeing and evaluating the Company’s liquidity risk level on a regular basis.

3. Analysing assets and liabilities risks, which include market, liquidity and operational risk, and the mitigation of these risks in the event of an increase in the level of assets and liabilities risk.

4. Preparing the annual assets and liabilities management plan to be approved by the BOD.

5. Reporting to the BOC various assets and liabilities risk elements faced by the Company and the implementation of assets and liabilities risk management via the BOD.

6. Evaluating the responsibility of the implementation of the assets and liabilities obligation by the BOD at least once every 3 months.

The Asset and Liability Committee composition as at the end of 2019 was as follows:

Committee meetings are held at anytime as deemed necessary, to evaluate or to amend the policies and strategy related to assets and liabilities. Meetings can also be conducted in the event of any change in interest rate, or certain economic conditions that may significantly affect the Company’s asset and liability portfolio.

In 2019 the Asset and Liability Committee conducted eleven meetings, and discussed some material issues, among others:

1. The Company’s investment strategy;2. The Company’s investment performance; and3. Market & Investment Outlook in 2020.

99


HR Committee

HR Committee memastikan kebijakan dan proses pengelolaan SDM di Perusahaan telah dijalankan secara konsisten sesuai perencanaan strategis Perusahaan. HR Committee juga mengawasi hal-hal yang berkaitan dengan SDM, seperti struktur organisasi, kinerja tahunan, kompensasi dan kebijakan korporasi lainnya.

Tugas dan tanggung jawab HR Committee adalah:

• Bekerja sama dalam proses pembuatan dan perumusan kebijakan terkait SDM;

• Mendiskusikan isu karyawan yang terjadi serta langkah-langkah perbaikan untuk mengatasinya; dan

• Mengomunikasikan kebijakan yang telah disetujui bersama.

Susunan keanggotaan HR Committee adalah sebagai berikut:

PosisiPosition

NamaName

KetuaChairperson Chief Human Resource & General Affair Officer

Anggota Members Seluruh Chief / All Chiefs

Rapat Komite dilakukan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Sepanjang tahun 2019 HR Committee telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali, dengan keputusan penting, antara lain:1. Struktur Organisasi; 2. Leadership Development Program;3. Rencana Jumlah Kerja; dan ;4. Block leave.5. Pension Plan bagi karyawan.

Komite Anti-Fraud

Sebagai bagian dari upaya pencegahan terjadinya penyimpangan secara sengaja terhadap proses operasional Perusahaan yang berpotensi menyebabkan kerugian Perusahaan maka Perusahaan membentuk Komite Anti Fraud yang memiliki tugas:

a. Mencegah dan melindungi lingkungan internal dan eksternal Perusahaan dari ancaman fraud.

b. Mengkomunikasikan secara berkala terhadap bahaya fraud dan menciptakan mekanisme pelaporan atas adanya indikasi peristiwa fraud.

c. Menciptakan sistem yang efektif untuk mendeteksi dan mengidentifikasi insiden fraud yang terjadi di lingkungan internal maupun eksternal Perusahaan.

d. Membentuk tim investigasi dan melakukan investigasi terhadap indikasi peristiwa fraud, serta melakukan investigasi dan mendaftarkan fakta-fakta maupun bukti-bukti hukum.

HR Committee

The HR Committee ensures that the HR management policies and practices are conducted consistently and in line with the Company’s strategic planning. The HR Committee also supervises issues related to HR, such as organisation structure, annual performance, compensation and other corporate policies.

The duties and responsibilities of the HR Committee are:

• Coordinating the formulation of policies related to human resources;

• Discussing issues arising among the employees and the measures to rectify these issues;

• Communicating policies that have been previously agreed upon.

The HR Committee composition is as follows:

Committee meetings are held as deemed necessary by the Company. In 2019 the HR Committee conducted 4 meetings, with the key resolutions being, among others:1. Dissemination of the Company’s Code of Conduct;2. Promotion System;3. Renovation of the Company’s offices;4. Target Manpower Plan 2019; and5. Pension Plan for employees.

Anti-Fraud Committee

As part of the efforts to prevent willful neglect or violation of the Company’s due operational processes that may result in losses borne by the Company, the Anti-Fraud Committee has been established, with the duties to:

a. Prevent and protect the internal and external environment of the Company from fraud threats.

b. Communicate regularly the dangers of fraud and create a mechanism for reporting any indication of fraud.

c. Create an effective system to detect and identify fraud that takes place internally and externally.

d. Establish an investigation team and investigate any indication of fraud, as well as investigating and listing the legal facts and legal evidence.


100

e. Implement corrective actions and disciplinary measures on the verdict or other legal measures that are appropriate for resolving all fraud cases.

f. Develop an internal control procedure to prevent the same fraud incidents from taking place again as well as ensure that the control’s efficacy in the areas most vulnerable to fraud.

The Anti-Fraud Committee composition is as follows:

Committee meetings are held at any time as deemed necessary and in 2019 the Anti-Fraud Committee conducted 12 meetings, with a number of key resolutions, among others on:

1. Fraud events statistics;2. Anti-Fraud Policy; and3. Implementation of Anti-Fraud Strategy.

Service Committee

The Service Committee was established to support the efficient and effective customer service management that is capable of adjusting to developments in the insurance industry. The Service Committee ensures that service standards are always maintained. In addition, the Service Committee also handles issues that are related to customer complaints.

The duties and responsibilities of the Service Committees, among others, are:• Providing direction for service processes within the

Company;• Determining service strategy;• Supervising service processes; and• Providing input on issues related to the Company’s service.

e. Menerapkan tindakan korektif dan tindakan disipliner atas hukuman pidana atau tindakan penegakan hukum lainnya yang sesuai untuk menyelesaikan kasus fraud.

f. Mengembangkan prosedur pengendalian internal untuk menghindari terjadinya insiden yang sama serta memastikan efektivitas pengendalian dalam area yang rentan terjadi peristiwa fraud.

Komite Anti-Fraud beranggotakan:

PosisiPosition

NamaName

KetuaChairperson Chief Risk Officer

Anggota Members

Chief Human Capital & CRES OfficerHuman Capital Division HeadKepala Divisi Internal Audit Division HeadKepala Departemen Employee ServiceKepala Departemen Quality Assurance & Anti Fraud

Ad-hoc Kepala Departemen Risk ManagementLitigation Specialist

Rapat Komite dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan sepanjang tahun 2019 Komite Anti-Fraud telah mengadakan rapat sebanyak 12 kali dengan beberapa keputusan penting diantaranya:

1. Statistik kejadian fraud;2. Kebijakan Anti-Fraud; dan3. Penetapan Strategi Anti-Fraud;

Komite Servis

Komite Servis dibentuk oleh Perusahaan untuk mendukung terciptanya manajemen pelayanan yang efisien, efektif dan mampu mengadaptasi perkembangan dalam industri asuransi. Komite Service memastikan standar pelayanan yang diberikan Perusahaan dapat terjaga kualitasnya. Selain itu, Komite Service juga menangani hal-hal yang berkaitan dengan keluhan para pelanggan.

Tugas dan tanggung jawab Komite Service antara lain:

• Memberikan arahan proses pelayanan di dalam Perusahaan;

• Menentukan strategi pelayanan;• Pengawasan atas proses pelayanan; dan• Memberikan masukan atas permasalahan layanan

Perusahaan.

101


Komite Service beranggotakan:

PosisiPosition

NamaName

KoordinatorCoordinator

Kepala Divisi yang membawahkan fungsi servisDivision Head that supervises the service function

Anggota TetapPermanent Employees

Kepala Divisi yang membawahkan fungsi bisnisDivision Head that supervises the business functionKepala Divisi yang membawahkan fungsi klaimDivision Head that supervises the claims function

Anggota Tidak TetapAd Hoc Members

Fungsi yang berkaitan langsung dengan pelayanan kepada pelangganFunctions directly related to customer service

Rapat Komite dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan sepanjang tahun 2019 Komite Service telah mengadakan rapat sebanyak 2 kali dengan beberapa pembahasan penting diantaranya:1. Komitmen pelayanan yang akan diberikan Perusahaan;2. Aset dan monitoring penggunaan asset untuk mendukung

pelayanan; dan3. Penetapan standar untuk bengkel rekanan Perusahaan.

Komite Manajemen Risiko

Komite bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada manajemen Perusahaan terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Manajemen Senior kepada Direksi, dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, yang antara lain meliputi:

• Melakukan evaluasi atas kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya;

• Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan penerapan manajemen risiko oleh Direksi;

• Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko Perusahaan;• Melakukan evaluasi pertanggungjawaban pelaksanaan

kebijakan manajemen risiko oleh Direksi; dan• Melakukan evaluasi terhadap bisnis Perusahaan dari sisi

risiko, termasuk namun tidak terbatas pada peninjauan risiko strategis, operasional, reputasi, hukum, tata kelola perusahaan, asuransi, aset & liabilitas, kepengurusan, dan dukungan dana.

Keanggotaan Komite Manajemen Risiko meliputi:

PosisiPosition

NamaName

KetuaChairperson Chief Risk Officer

Anggota Members

Seluruh ChiefAll Chiefs

Unit Pelaksana Koordinasi Manajemen RisikoRisk Management Coordination Execution Unit Enterprise Risk Management Directorate

UndanganInvitees

Sesuai kebutuhanAs required

The Service Committee consists of:

Committee meetings are held at any time as deemed necessary and in 2019 the Service Committee conducted 2 meetings, discussing, among others, the following issues:1. Further investigation of the reports or grievances

concerning events occurring the Company;2. Total service centers of the Company; and3. Determination of standards for the Company’s partnering

auto workshops.

Risk Management Committee

The Committee has a duty to provide professional and independent opinions to management regarding reports or issues submitted by the Senior Management to the BOD, and to identify issues that require the attention of the BOC, which are, among others:

• Evaluating the alignment of the risk management policy with the implementation thereof;

• Reporting to the BOC various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the BOD;

• Evaluating the Company’s risk management policy;• Evaluating the accountability of the implementation of the

risk management policy by the BOD; and• Evaluating the Company’s business in terms of risk,

including but not limited to the assessment of strategic, operational, reputational, legal, governance, insurance, asset and liability, management and funding support risks.

The Risk Management Committee consists of:


102

Rapat Komite dilakukan rutin setiap triwulan dan selama tahun 2019 Komite Manajemen Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali, dengan beberapa pembahasan penting diantaranya:

1. Penilaian tingkat risiko sesuai POJK 10/2014;2. Penerapan manajemen risiko sesuai POJK 1/ 2015; dan3. Risk Dashboard.

DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas melakukan pengawasan terhadap aktivitas operasional Perusahaan, khususnya yang terkait dengan implementasi sistem dan produk syariah, serta kegiatan lain yang berbasis Syariah. Hal ini sesuai ketentuan yang diberlakukan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN).

A. Tugas dan tanggung Jawab DPS

DPS memiliki tugas dan tanggung jawab dalam Unit Syariah, antara lain:

• Mengawasi operasional Unit Syariah agar selalu sesuai ketentuan Syariah Islam.

• Memberikan masukan dan persetujuan terkait dengan operasional dan produk yang dikeluarkan oleh Unit Syariah.

• Menjembatani Unit Syariah dengan lembaga Islam terkait dengan operasional Unit Syariah misalnya Majelis Ulama Indonesia dan DSN.

• Memberikan informasi yang relevan yang terkait dengan operasional Unit Syariah dan mendiskusikannya untuk kepentingan perkembangan Unit Syariah.

Committee meetings are held regularly every three months and in 2019 the Risk Management Committee conducted 4 meetings, discussing among others the following important issues:

1. Evaluation of risk level in accordance with POJK 10/2014;2. Implementation of risk management in accordance with

POJK 1/2015; and3. Risk Dashboard.

SHARIA SUPERVISORY BOARD

The Sharia Supervisory Board has a duty to supervise the Company’s operations especially those related to the implementation of sharia system and sharia products, as well as other sharia-based activities. This is in accordance with the provisions stipulated by the National Sharia Board (DSN).

A. Sharia Supervisory Board Duties and Responsibilities

The Sharia Supervisory Board has the following duties and responsibilities within the Sharia Business Unit:

• Supervise the operations of the Sharia Business Unit to be in line at all times with Islamic Sharia Law.

• Provide input and approval related to the operations and products of the Sharia Business Unit.

• Liaise with the Sharia Business Unit regarding relevant operational Islamic institutions, among others the Indonesian Council of Ulemas and the DSN.

• Provide relevant information related to the operations of the Sharia Business Unit and discuss issues that are of interest for the development of the Sharia Business Unit.

Profil dari masing-masing Dewan Pengawas Syariah disajikan pada bagian Data Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.The profile of each Sharia Supervisory Board is presented in the Corporate Data section in this Annual Report.

103


B. Keterbukaan DPS

DPS melakukan pengungkapan dalam rangka pelaksanaan tata kelola perusahaan, antara lain:• Kepemilikan saham baik pada Perusahaan maupun pada

perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.

• Hubungan keuangan dan kekeluargaan dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Dewan Pengawas Syariah lainnya, maupun anggota Direksi.

• Jabatan di perusahaan lain.

Berikut informasi kepemilikan saham anggota DPS:

NamaName

JabatanPosition

Kepemilikan saham anggota yang mencapai 5% (lima persen) atau lebihShareholdings of 5% or more

Jumlah Nominal Saham

Nominal Amount of Shares


Stake

Keterangan Indonesia/

Luar NegeriNote

Foreign

Prof. DR. Drs. KH. M. Amin Suma, SH., MA., MM

Ketua DPSChairman N/A N/A N/A

DR. H. Rahmat Hidayat, SE., MT

Anggota DPSMember N/A N/A N/A

Drs. H. Amidhan Anggota DPSMember N/A N/A N/A

Berikut merupakan informasi hubungan keuangan anggota DPS:

NamaName


Direksi BOD

Dewan KomisarisBOC

Dewan Pengawas Syariah Lainnya

Other Sharia Supervisory Board Members


YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo


TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo


TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Drs. H. Amidhan TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

B. Sharia Supervisory Board Transparency

The Sharia Supervisory Board discloses the following information as part of the good corporate governance:• Shares held in the Company as well as in other companies

in Indonesia as well as overseas.

• Financial and family relationships with the BOC members, other members of the Sharia Supervisory Board, and the BOD members.

• Positions held in other companies.

The Sharia Supervisory Board members’ shareholdings are as follows:

The following table details the financial relationships among the members of the Sharia Supervisory Board:


104

Berikut merupakan informasi hubungan kekeluargaan anggota DPS:

NamaName

Hubungan Kekeluargaan denganFamily Relationship with

Direksi BOD

Dewan KomisarisBOC

Dewan Pengawas Syariah Lainnya

Other Sharia Supervisory Board

Members


YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo


TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo


TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Drs. H. Amidhan TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

POJK 73/POJK.05/2016 mengatur mengenai rangkap jabatan pada posisi anggota DPS. Ketentuan tersebut sebagai berikut:

• Anggota DPS dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris pada Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi Syariah, dan Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Reasuransi yang menyelenggarakan sebagian usahanya berdasarkan Prinsip Syariah yang sama, dan

• Angota DPS hanya dapat merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau anggota DPS paling banyak pada 4 lembaga jasa keuangan lainnya.

Berikut merupakan informasi rangkap jabatan anggota DPS:

NamaName

Rangkap JabatanConcurrent Positions

JabatanPosition

PerusahaanCompany

PeriodePeriod


Ketua DPSChairman DPS PT Tokyo Marine Insurance 2013–sekaran

present

Ketua DPSChairman DPS PT Chubb General Insurance 2009–sekarang

present

Ketua DPSChairman DPS PT Asuransi ACA Syariah 2013–sekarang

present


Anggota DPSMember DPS PT Asuransi Allianz Life Indonesia 2013–2018

Anggota DPSMember DPS PT IBF 2014–2019

Anggota DPSMember DPS PT Mandiri Investama 2013–sekarang

present

Drs. H. Amidhan Anggota DPSMember DPS PT Tokyo Marine Insurance 2006–sekarang

present

The following table details the family relationships among the members of the Sharia Supervisory Board:

POJK No. 73/POJK.05/2016 governs the concurrent positions held by members of the Sharia Supervisory Board. The regulation stipulates that:• Members of the Sharia Supervisory Board shall not assume

any concurrent position as member of the BOD or BOC of any Sharia Insurance Companies, Sharia Reinsurance Companies and Insurance Companies or Reinsurance Companies that conduct part of their business based on the principle of sharia; and

• Members of the Sharia Supervisory Board may only assume concurrent positions as member of the BOD or BOC or Sharia Supervisory Board of no more than 4 other financial insitutions.

The complete concurrent positions of the Sharia Supervisory Board members are given below.

105


C. Komposisi DPS

Pada akhir tahun 2019 komposisi keanggotaan DPS adalah sebagai berikut:

No. NamaNamet

JabatanPosition

Tanggal Pengangkatan

oleh RUPSAppointment Date

by GMS

Masa Jabatan

Term of Office

KewarganegaraanCitizenship

DomisiliDomicile

1Prof. DR. Drs. KH. M. Amin Suma, SH., MA., MM

Ketua DPSChairman DPS

Diangkat kembali:31 Maret 2017Reappointed on 31 March 2017


2 DR. H. Rahmat Hidayat, SE., MT DPS

Diangkat kembali:31 Maret 2017Reappointed on 31 March 2017


3 Drs. H. Amidhan DPSDiangkat kembali:31 Maret 2017Reappointed on 31 March 2017


D. Rapat DPS dan Frekuensi Rapat

DPS wajib menyelenggarakan rapat DPS secara berkala paling sedikit 6 kali dalam 1 tahun.

Sepanjang tahun 2019 DPS mengadakan 6 kali rapat, dengan persentase kehadiran sebagai berikut:

NamaName

KehadiranAttendance



Prof. Dr. H. M. Amin Suma., MA., SH., MM, 5 6 83%

Drs. H. Amidhan 6 6 100%

H. Rahmat Hidayat, SE, MT 4 6 67%

Beberapa pembahasan penting yang dihasilkan oleh DPS antara lain:

• Kinerja Unit Syariah sepanjang tahun 2018;• Standarisasi prosedur di unit Usaha Syariah;• Persetujuan produk asuransi syariah; dan• Pelaporan hasil Audit OJK Syariah Tahun 2019.

E. Remunerasi DPS

DPS berhak menerima remunerasi yang besarnya ditetapkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dengan mempertimbangkan kinerja DPS. Indikator pengukuran kinerja DPS dilakukan berdasarkan Balanced Scorecard yang meliputi unsur Financial, Customer, Business Process dan Learning and Growth.

C. Sharia Supervisory Board Composition

As at end of 2018 the composition of the Sharia Supervisory Board was as follows:

D. Sharia Supervisory Board Meetings and Frequency

The Sharia Supervisory Board conducts regular meetings at least 6 times a year.

In 2019 the Sharia Supervisory Board conducted 6 meetings, with the members’ attendance as follows:

Some of the important resolutions of the Sharia Supervisory Board include:

• The Company’s Sharia Business Unit’s Performance in 2018;• Standardisation of procedures in the Sharia Business Unit; • Approval of the Company’s sharia insurance products; and• Report of Sharia OJK Audit results for 2019.

E. Sharia Supervisory Board Remuneration

The Sharia Supervisory Board is entitled to receive remuneration, which is determined by the NRC by considering the performance of the Sharia Supervisory Board. Indicators for measuring Sharia Supervisory Board’s performance are based on the Balanced Scorecard, including the Financial, Customer, Business Process and Learning and Growth aspects.


106

F. Sharia Supervisory Board Training

To enhance the competence of the Sharia Supervisory Board, the Company provides training aligned with the current needs to achieve the Company’s goals.

The Sharia Supervisory Board participated in the following training in 2019:

CORPORATE SECRETARY

In line with POJK 35/POJK.04/2014 on Corporate Secretary of Issuers or Public Companies, every public company is required to appoint a corporate secretary to assist the BOD and BOC in implementing good corporate governance. On 5 August 2019, the Company appointed Meryati as the Corporate Secretary, pursuant to the BOD Decree No. Kep-100/HCRES/AAD

INTERNAL AUDIT UNIT

Internal Audit division was established as a unit that assists in improving and strengthening the internal control environment through evaluation of the achievement of the organization’s strategic objectives, reliability and integrity of financial and operational information, effectiveness and efficiency of operations and programs, safeguarding of assets, as well as compliance with laws, regulations, policies, procedures and contracts.

In addition, the Internal Audit Division shall provide independent views to the BOD and BOC through the Audit Committee regarding the adequacy of internal controls, and evaluate conformity towards policies and procedures.

The Internal Audit Division’s scope of work includes audit planning, field audit, audit reporting, and monitoring of corrective actions that have been taken by the management and the audited entities.

F. Program Pelatihan DPS

Dalam rangka meningkatkan kompetensi DPS, Perusahaan memberikan atau menyediakan pelatihan bagi DPS sesuai dengan kebutuhan untuk pencapaian tujuan Perusahaan.

Pelatihan yang diikuti DPS sepanjang tahun 2019 adalah:

NamaName

JabatanPosition

PelatihanTraining


Ketua DPSChairman DPS

Workshop Pra Itjima’ Sanawi (Annual Meeting) Dewan Pengawas Syariah (DPS) Lembaga Keuangan Syariah

Pengajar pada/Lectured at Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

DR. H. Rahmat Hidayat, SE., MT DPS Workshop Pra Itjima’ Sanawi (Annual Meeting) Dewan Pengawas Syariah (DPS) Lembaga Keuangan Syariah

Drs. H. Amidhan DPS Workshop Pra Itjima’ Sanawi (Annual Meeting) Dewan Pengawas Syariah (DPS) Lembaga Keuangan Syariah

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sesuai dengan ketentuan POJK 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, setiap perusahaan publik wajib menunjuk sekretaris perusahaan yang bertugas untuk membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan. Pada 5 Agustus 2019, Perusahaan menunjuk Meryati sebagai Sekretaris Perusahaan dengan Surat Keputusan Direksi No. Kep-100/HCRES/AAD/08/19.

DIVISI INTERNAL AUDIT

Divisi Internal Audit sebagai unit kerja yang membantu memperbaiki dan memperkuat lingkungan pengendalian perusahaan melalui evaluasi terhadap pencapaian tujuan strategis perusahaan, keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasional, efektivitas dan efisiensi operasional, pengamanan asset dan kepatuhan terhadap hukum, regulasi, kebijakkan, prosedur dan kontrak yang berlaku.

Selain itu, Divisi Internal Audit memberikan pandangan yang independen kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit terhadap kecukupan pengendalian internal dan mengevaluasi kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur.

Cakupan kerja Divisi Internal Audit adalah perencanaan, pemeriksaan lapangan, pelaporan hasil audit, dan pemantauan tindakan perbaikan yang telah dilakukan manajemen dan entitas yang diaudit.

107


Divisi Internal Audit bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit

Per akhir 2019 Divisi Internal Audit dipimpin oleh Tieneke Syah, dan beranggotakan 9 (sembilan) auditor internal yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk melakukan tanggung jawabnya.

Pada tahun 2019, Divisi Internal Audit telah menjalankan program-program berikut:

1. Melakukan proses audit sesuai rencana audit yang telah disetujui Direktur Utama dan Komite Audit.

2. Mengomunikasikan kemajuan proses audit termasuk potensi risiko fraud dan isu lainnya kepada Komite Audit dan Direktur Utama setiap bulan.

3. Memberikan fungsi assurance dan menjadi konsultan bagi pihak manajemen.

4. Mendapatkan hasil ‘Generally Confirm” dari SKAI Bank Danamon Indonesia untuk Quality Assurance Review.

Aktivitas tersebut dilakukan dengan memastikan bahwa semua aktivitas audit internal telah sesuai dengan International Professional Practices Framework (IPPF), IIA Standards, dan ekspektasi dari pemegang saham. Divisi Internal Audit juga memastikan kecukupan pengendalian atas setiap proses yang melekat pada entitas yang diaudit. Di tahun 2019, terdapat 5 (lima) divisi di Head Office dan 4 (empat) S&D yang diaudit oleh Divisi Internal Audit.

FUNGSI KEPATUHAN

Kepatuhan merupakan salah satu aspek yang diatur dalam POJK 73/POJK.05/2016. Perusahaan terus berupaya mewujudkan Budaya Kepatuhan dan memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan. Fungsi kepatuhan dibentuk untuk memastikan kegiatan usaha yang dilakukan Perusahaan telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku termasuk prinsip Syariah bagi Unit Usaha Syariah.

The Internal Audit Division is responsible directly to the CEO and the BOC through the Audit Committee.

As at end of 2019, the Internal Audit Division was led by Tieneke Syah and had 9 (nine) internal auditors, who possess the knowledge, skills and competencies required to perform their responsibilities.

In 2019, Internal Audit Division conducted the following activities:

1. Audit process as set out in the audit plan previously agreed upon by the CEO and the Audit Committee.

2. Communication of audit progress, including fraud risk potential and other issues, to the Audit Committee and the CEO on a monthly basis.

3. Provision of assurance and consultancy functions to the management.

4. Obtaining the “Generally Confirm” result for the Quality Assurance Review from SKAI Bank Danamon Indonesia.

These activities have been performed by ensuring that all internal audit activities are aligned with the International Professional Practices Framework (IPPF), IIA Standards, and shareholders’ expectations. The Internal Audit Division has further ensured that there is adequate control of all processes inherent in the audited entities. In 2019, the Internal Audit Division audited 5 (five) divisions in Head Office and 4 (four) S&D.

COMPLIANCE FUNCTION

Compliance is one of the aspects regulated in the POJK 73/POJK.05/2016. The Company strives to foster the culture of compliance and ensure the implementation of the compliance function. The compliance function is established to ensure that all of the Company’s business activities are in line with prevailing regulations, including the principle of sharia for its Sharia Business Unit.


108

A. Compliance Unit’s Organisation Structure

The compliance function within the Company is coordinated by the Compliance Unit, i.e. the Compliance Department under the Legal & Compliance Directorate. The line of coordination and accountability hierarchy is presented in the below diagram.

B. Compliance Unit’s Duties and Responsibilities

• Prepare and implement the strategy to foster a compliance culture;

• Identify, measure, monitor, and control compliance risk;

• Assess and evaluate the adequacy and suitability of internal policies vis-à-vis the prevailing regulations;

• Review policies, provisions, and procedures to be aligned with prevailing regulations;

• Perform other duties related to the compliance function, including reporting to regulators, acting as a liaison with the regulators and associations and disseminating information related to the compliance function.

C. Compliance Unit’s Work Programmes in 2019

Throughout 2019 the Compliance Unit accomplished the following in its aim to improve a compliance culture:

• Dissemination of New Regulations

In 2019 as many as 18 regulations were disseminated. Such dissemination took place in various media, including direct meetings and through electronic mails. Dissemination was conducted on the Company’s management as well as all pertinent units.

A. Struktur Organisasi Fungsi Kepatuhan

Fungsi Kepatuhan di dalam Perusahaan dikoordinasikan oleh Satuan Kerja Kepatuhan yaitu Compliance Department yang berada di dalam Direktorat Legal & Compliance. Garis koordinasi dan pertanggungjawaban dapat dilihat dalam diagram di bawah ini.

CEO

Compliance Department Head

Regulatory /Compliance

Anti Money Laundering

B. Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Kepatuhan

• Menyusun dan menerapkan strategi untuk mendukung terciptanya budaya kepatuhan;

• Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan;

• Menilai dan mengevaluasi kecukupan dan kesesuaian kebijakan internal dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• Melakukan pengkajian atas kebijakan, ketentuan, maupun prosedur agar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• Melakukan tugas-tugas lain sehubungan dengan Fungsi Kepatuhan termasuk diantaranya, pelaporan ke regulator, penghubung kepada pihak regulator dan asosiasi, dan sosialisasi hal-hal terkait Fungsi Kepatuhan.

C. Pelaksanaan Program Kerja Fungsi Kepatuhan 2019

Sepanjang tahun 2019, terdapat beberapa hal yang telah dilakukan oleh Fungsi Kepatuhan dalam rangka meningkatkan budaya kepatuhan. Kegiatan tersebut antara lain:

• Sosialisasi Peraturan Baru dan Refreshment Peraturan Perundang-undangan

Pada tahun 2019 telah dilakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan sebanyak 18 kali. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai media, baik melalui tatap muka maupun melalui surat elektronik. Sosialisasi dilakukan kepada manajemen dan unit terkait.

109


• Pemantauan Kepatuhan Fungsi Kepatuhan juga telah melakukan pemantauan

kepatuhan kepada unit lain yang terkait perundang-undangan khususnya di bidang asuransi. Pemantauan kepatuhan dilakukan baik melalui proses penilaian sendiri (self assessment) maupun melalui observasi langsung.

• Pengelolaan Risiko Kepatuhan Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan melalui proses

pengkajian kerja sama, aktivitas, atau rencana tertentu yang akan dilakukan Perusahaan. Fungsi Kepatuhan juga memonitor tingkat kesehatan keuangan Perusahaan sesuai dengan indikator yang ditentukan peraturan perundangan yang berlaku.

D. Kepatuhan terhadap Regulasi Utama

Parameter PersyaratanRequirement

Posisi Perusahaan per Des 2019

Company’s Position as at December 2019

KeteranganNote Parameter

Tingkat Solvabilitas Konvensional 120% 310% Terpenuhi Fulfilled Conventional Solvencyt Ratio

Tingkat Solvabilitas Syariah 30% 963% Terpenuhi Fulfilled Sharia Solvability Ratio

Ekuitas Rp100 miliar / billion Rp3.815 miliar / billion Terpenuhi Fulfilled Equity

Surat Berharga Negara (Konvensional) 20% 26.31% Terpenuhi

Fulfilled Government Bonds (Conventional)

Surat Berharga Negara (Syariah – Ujroh) 20% 36.91% Terpenuhi

FulfilledGovernment Bonds (Sharia –

Ujroh)

Surat Berharga Negara (Syariah – Tabarru’) 20% 35.52% Terpenuhi

FulfilledGovernment Bonds (Sharia –

Tabarru’)

E. Pengembangan Sumber Daya Manusia Satuan Kerja Kepatuhan

Satuan Kerja Kepatuhan didukung oleh 4 orang staf (termasuk di dalamnya Kepala Satuan Kerja Kepatuhan), yang mayoritas memiliki masa kerja di sektor asuransi di atas 6 tahun. Beberapa materi training/pelatihan/seminar yang telah diikuti staf Satuan Kerja Kepatuhan antara lain:

• Sertifikasi Ajun Ahli Asuransi Indonesia Kerugian (AAAIK);• Sertifikasi Ahli Asuransi Kesehatan (AAK);• Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris;

• Manajemen Risiko; dan• Kemampuan Presentasi.

F. Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)

Sejalan dengan POJK 12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan, Perusahaan wajib memiliki

• Supervision of Compliance The Compliance Unit performed supervision of compliance

of other units in relation to the prevailing regulations especially in the insurance business. The supervision of compliance was performed through self assessment as well as direct observation.

• Management of Compliance Risk Compliance risk is managed through the review of

agreements, activities, or certain plans to be done by the Company. The Compliance Unit also monitored the Company’s financial soundness level in accordance with the indicators stipulated by the prevailing regulations.

D. Compliance with Main Regulations

E. Competence Development of Compliance Unit Staff

The Compliance Unit had 4 staff (including the Head of Compliance Unit), and most of them have worked in the insurance sector for over 6 years. The variety of training and seminars that the Compliance Unit staff participated in were, among others:

• AAAIK Certification;• AAK Certification;• Anti-Money Laundering and Prevention of Financing of

Terrorism;• Risk Management; and• Presentation Skills.

F. Implementation of Anti-Money Laundering and Prevention of Financing of Terrorism (APU-PPT)

In accordance with the POJK 12/POJK.01/2017 on Implementation of Anti-Money Laundering and Prevention of Financing of Terrorism in the Financial Services Sector, the Company is


110

pedoman penerapan program APU-PPT. Perusahaan juga telah melakukan inisiatif dalam rangka penerapan program APU-PPT ini:

• E-learning APU-PPT berbasis risiko;• Pelatihan APU-PPT untuk level manajemen; • Penyusunan parameter untuk penentuan transaksi dengan

risiko tinggi, sedang, dan rendah;• Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan

kepada PPATK;• Penyampaian informasi terkait APU-PPT kepada Direksi

dan Dewan Komisaris Perusahaan; dan• Penyampaian Laporan Rencana dan Realisasi Pengkinian

Data Nasabah.

AUDITOR EKSTERNAL

Perusahaan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member firm of PwC, setelah ini disebut PwC) sebagai Auditor Independen Perusahaan untuk tahun laporan keuangan Perusahaan yang berakhir 31 Desember 2019. Akuntan Publik yang mewakili pelaksanaan jasa audit untuk tahun 2019 adalah Drs. M. Jusuf Wibisana, M.Ec., CPA.

Tugas utama Auditor Independen adalah melaksanakan audit berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia dan memberikan pendapat atas laporan keuangan yang telah diaudit tersebut.

Perusahaan tidak menggunakan PwC untuk jasa lainnya selain jasa untuk Audit Laporan Keuangan.

MANAJEMEN RISIKO

Fungsi manajemen risiko di Perusahaan telah dijalankan secara disiplin, untuk memastikan bahwa setiap risiko yang berpotensi berpengaruh material terhadap bisnis Perusahaan telah diidentifikasi, dianalisis, dan dirumuskan langkah-langkah mitigasinya secara komprehensif dan efektif.

Pelaksanaan manajemen risiko mengacu pada prinsip kehati-hatian dan ketentuan-ketentuan dari OJK dan regulator lainnya.

Perusahaan memiliki kebijakan manajemen risiko yang mengatur kerangka kerja manajemen risiko serta proses manajemen risiko sesuai POJK 1/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank yang ditinjau secara periodik. Kategori risiko yang dikelola antara lain: Risiko Asuransi, Risiko Strategi, Risiko Operasional, Risiko Aset & liabilitas, Risiko Kepengurusan, Risiko Tata Kelola, Risiko Dukungan Dana, Risiko Hukum, dan Risiko Reputasi.

obliged to possess a guideline for the implementation of the APU-PPT program. In addition, the Company also conducted other initiatives as regards the APU-PPT implementation, including:

• E-learning of risk-based APU-PPT;• AML-CFT training for managerial level• Formulation of parameters to determine transactions with

high, medium, and low risk;• Submission of Suspicious Financial Transactions Report to

PPATK;• Submission of APU-PPT related information to the BOD and

BOC;• Submission of Report on Planning and Actual Updating of

Customer Data.

EXTERNAL AUDITOR

The Company appointed the Public Accounting Firm of Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member firm of PwC) (hereinafter referred to as PwC) as its Independent Auditor to audit its financial statements for the year ended 31 December 2019. The Public Accountant leading the audit service in 2019 was Drs. M. Jusuf Wibisana, M.Ec., CPA.

The main duty of the Independent Auditor is to conduct an audit based on the auditing standards set by the Indonesian Institute of Public Accountants and present their opinion on the audited financial statements.

The Company did not receive any other service from PwC apart from their Audit of Financial Statements.

RISK MANAGEMENT

The Company’s risk management function has been implemented with great discipline, in order to ensure that each of the risks that have the potential to materially affect the Company’s business has been identified, analysed, and the mitigation measures have been formulated comprehensively and effectively.

The implementation of risk management refers to the principle of prudence and the provisions from OJK and other Authorities.

The Company has a risk management policy that regulates the risk management framework and risk management process under POJK 1/POJK.05/2015 on the Application of Risk Management for Non-Bank Financial Services Institutions, reviewed periodically. The categories of risks managed are Insurance Risk, Strategy Risk, Operational Risk, Asset & Liability Risk, Administrator Risk, Corporate Governance Risk, Funding Risk, Legal Risk, and Reputation Risk.

111


Penerapan manajemen risiko di Perusahaan, mencakup:

a. Pengawasan aktif Direksi, dan Dewan Komisaris.b. Memastikan adanya kecukupan kebijakan, prosedur, dan

penetapan limit risiko.c. Memastikan kecukupan proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan, dan pengendalian risiko.d. Memastikan kecukupan sistem informasi manajemen

risiko.e. Memastikan pelaksanaan sistem pengendalian internal

yang menyeluruh.

Sebagai bagian dari kecukupan proses identifikasi risiko yang melekat pada aktifitas operasional dan bisnis, saat ini perusahaan telah memiliki perangkat identifikasi risiko dalam bentuk:

1. Risk Appetite Statement (RAS) RAS adalah pernyataan besaran jumlah risiko spesifik

maupun agregat yang diputuskan untuk diterima Perusahaan dalam periode waktu tertentu untuk mencapai tujuan Perusahaan.

2. Risk & Control Self Assessment (RCSA) dan Fraud Risk Self Assessment (FRSA).

RCSA adalah suatu perangkat/sarana manajemen risiko untuk melakukan penilaian secara mandiri atas risiko dan efektivitas kontrol di dalam unit kerja terkait dan yang dilakukan oleh pelaku proses dari Risk-Taking Unit (unit bisnis/fungsi support) terkait. Selama tahun 2019, RCSA telah diaplikasikan dan disosialisasikan kepada seluruh fungsi mencakup; operasional, bisnis, dan support..

Selanjutnya, terkait pengelolaan risiko fraud, Perusahaan memiliki perangkat FRSA. Selama tahun 2019, FRSA diaplikasikan dan disosialisasikan di beberapa Critical Business Function (CBF).

3. Key Risk Indicator (KRI) KRI adalah metrik yang digunakan oleh Perusahaan untuk

memberikan sinyal awal atas peningkatan eksposur risiko di berbagai kategori risiko yang dihadapi Perusahaan.

4. Risk Loss Event Database (RLED) RLED adalah suatu database yang berisi potensial Loss

Event yang diakibatkan karena kegagalan faktor manusia, proses, sistem, dan eksternal.

5. Operational Risk Management System (ORMS) ORMS adalah suatu aplikasi intranet berbasis web yang

digunakan sebagai sarana (tools) dalam pengelolaan risiko terintegrasi di Perusahaan.

Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meminimalkan potensi kejadian berisiko adalah dengan membuat kampanye peningkatan kesadaran risiko yaitu proses identifikasi risiko melalui pelaksanaan RCSA Workshop di semua unit kerja, serta email reminder penginputan Self Raise dan Risk Event di ORMS.

The implementation of risk management in the Company includes:

a. Active supervision of the BOD and the BOC.b. Ensuring the adequacy of policies, procedures, and the

determination of risk limits.c. Ensuring the adequacy of the processes of risk identification,

measurement, monitoring, and control.d. Ensuring the adequacy of the risk management information

system.e. Ensuring the implementation of a comprehensive internal

control system.

As part of the adequacy of the risk identification process inherent in operational and business activities, the Company currently has a set of risk identification tools, such as:

1. Risk Appetite Statement (RAS)RAS is statement of the amount or the aggregate amount of

specific risks that the Company decided to accept in a given period of time to achieve its goals.

2. Risk & Control Self Assessment (RCSA) and Fraud Risk Self Assessment (FRSA).

RCSA is a risk management tool to independently assess the risks and effectiveness of controls in the related work units and those carried out by related Risk-Taking Units. In 2019, RCSA was applied and disseminated to all functional units including; operational, business, and support..

Furthermore, related to fraud risk management, the Company possesses the FRSA tool. In 2019, FRSA was applied and disseminated to several Critical Business Functions (CBF).

3. Key Risk Indicator (KRI) KRI is a metric used by the Company to provide early signals

on increased exposure in various categories of risk that the Company is facing.

4. Risk Loss Event Database (RLED) RLED is a database that records potential Loss Events,

which could result from failures related to human, process, system and external factors.

5. Operational Risk Management System (ORMS) ORMS is a web-based intranet application that is used as an

integrated risk management tool in the Company.

One of the efforts carried out by the Company to minimize the potential for the occurrence of risk events is to create a campaign to increase risk awareness through the implementation of the RCSA Workshop in all work units, as well as email reminder related Self Raise and Risk Event input at ORMS.


112

In addition, to support the effectiveness of awareness, AAD periodically develop a risk awareness campaign through comprehensive programs, such as;

1. Creating Self Raise posters and interactive videos. This campaign was related to the importance of Self Raise identification and delivery of potential risks that can be anticipated in the work control environment.

2. Video of RCSA Validation Implementation Semester I 2019. 3. Implementation of E-Learning “Risk & Anti-Fraud Awareness”

in December 2019, to increase and refresh the knowledge and awareness of risk management in each work unit.

LEGAL ISSUES AND MATERIAL LITIGATIONS FACED BY THE COMPANY, MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS, BOARD OF COMMISSIONERS, AND/OR SHARIA SUPERVISORY BOARD

Legal Proceedings

In 2019 the Company did not face any litigation nor was involved in any legal proceedings.

Selain itu, guna menunjang efektivitas awareness, Secara berkala AAD melakukan pengembangan kampanye risk awareness melalui program-program yang sifatnya menyeluruh (komprehensif), seperti;

1. Pembuatan Poster dan Video interaktif Self Raise, dimana kampanye ini berkaitan dengan pentingnya identifikasi dan penyampaian sendiri (Self Raise) atas potensi risiko yang dapat diantisipasi di lingkungan kontrol kerja.

2. Video Reminder Pelaksanaan RCSA Validation Semester 1 2019.3. Pelaksanaan E-Learning “Risk & Anti-Fraud Awareness” pada

Desember 2019, guna meningkatkan dan refreshment atas pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya pengelolaan risiko di unit kerja masing-masing.

PERMASALAHAN HUKUM DAN PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERUSAHAAN, ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS, DAN/ATAU DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Proses Pengadilan

Sepanjang tahun 2019 Perusahaan tidak menghadapi tuntutan hukum apapun atau menjalani proses pengadilan.

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

Tidak terdapat laporan mengenai adanya transaksi benturan kepentingan selama tahun 2019. Sesuai dengan kebijakan internal Perusahaan, apabila terjadi benturan kepentingan dalam suatu transaksi, anggota Direksi, Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas Syariah yang bersangkutan harus abstain dari proses pengkajian maupun persetujuan transaksi tersebut.

TRANSACTIONS WITH CONFLICT OF INTEREST

In 2019 there were no reports on any transaction with a conflict of interest taking place in the Company. In line with the Company’s internal policy, should a conflict of interest arise from any transaction, the Director, Commissioner or member of the Sharia Supervisory Board with the conflict of interest must abstain from reviewing or approving the transaction.

113


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Conduct) merupakan bagian tak terpisahkan dari kebijakan dan Peraturan Perusahaan. Pedoman ini mengatur kepatutan dan kepantasan dalam bertindak di manapun, pada situasi apapun, serta terhadap siapapun, berdasarkan nilai dan pertimbangan moral yang menyangkut integritas, kesadaran diri, hati nurani, dan profesionalisme, dalam rangka menjaga kelangsungan usaha dan nama baik Perusahaan.

Pedoman Etika dan Perilaku mengatur hal-hal yang terkait dengan:

- Hukum, standar, dan kebijakan;- Kepercayaan, akuntabilitas, dan transparansi;- Kesehatan dan keselamatan kerja;- Hubungan dan interaksi dengan sesama karyawan,

pelanggan, dan regulator;- Benturan kepentingan;- Anti-suap dan gratifikasi;- Privasi, kerahasiaan, dan perlindungan aset; serta- Tanggung jawab terhadap pemegang saham.

Pedoman Etika dan Perilaku bersifat mengikat terhadap seluruh anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi, dan karyawan, tanpa kecuali.

Perusahaan melakukan sosialisasi secara rutin terhadap Pedoman Etika dan Perilaku kepada seluruh karyawannya melalui berbagai program sosialisasi internal berupa pembagian buku Pedoman Etika dan Perilaku dan ditandangani oleh seluruh karyawan.

PENGHARGAAN DAN PENGAKUAN

Penghargaan dan Pengakuan yang diterima oleh Perusahaan di tahun 2019 terdapat pada bagian Penghargaan dan Sertifikasi di Laporan Tahunan ini.

CODE OF CONDUCT

The Code of Conduct is an inseparable part of the Company Regulations and policies. This Code of Conduct governs the aspects of propriety and correctness in taking action in any place, under any circumstances, and towards any party, based on the values and moral considerations on integrity, self awareness, conscience and professionalism, so that the business continuity of the Company can be maintained and its reputation preserved.

The Code of Conduct governs issues related to:

- Laws, standards, and policies;- Trust, accountability, and transparency;- Occupational health and safety;- Relationships and interactions with other employees,

customers and the Regulators;- Conflicts of interest;- Anti-bribery and related offers;- Privacy, confidentiality of information, and asset protection; and- Responsibility towards shareholders.

The Code of Conduct is applicable to each and every member of the BOC, the Sharia Supervisory Board, the BOD and all employees without exception.

The Company regularly disseminates information on this Code of Conduct to all its employees by conducting various internal dissemination programmes including the distribution of a Code of Conduct booklet which has to be signed by all staff.

ACCOLADES AND RECOGNITION

The accolades and recognitions received by the Company in 2019 are presented in the Awards and Certifications section in this Annual Report.


114

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

115

KAMPANYE “I WANNA GET HOME SAFELY”“I WANNA GET HOME SAFELY” CAMPAIGN

Perusahaan berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia dalam mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan. Karena itu, Perusahaan menggagas program CSR “I Wanna Get Home Safely” (IWGHS), sebuah kampanye yang menggaungkan pesan keselamatan jalan sehingga memiliki dampak yang luas di masyarakat Indonesia. Kampanye ini berawal dari keprihatinan Perusahaan terhadap tingginya angka fatalitas kecelakaan lalu lintas.

The Company is committed to positively contributing to the Indonesian nation by improving their quality and sustainability of life. With this aim in mind, the Company instigated a CSR program, “I Wanna Get Home Safely” (IWGHS), a campaign for propagating road safety messages that will have a broad impact on the Indonesian society. This campaign was initiated from the Company’s concern about the high number of fatalities related to traffic accidents.

JUMLAH KECELAKAAN FATAL LALU LINTAS DI INDONESIAFATALITIES FROM TRAFFIC ACCIDENTS IN INDONESIA

29.083 30.694 31.262 26.495 28.297

2018 2016 20152017 2014

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan • Corporate Social Responsibility

116

Kampanye keselamatan jalan IWGHS terus memicu perubahan dan terobosan dari waktu ke waktu melalui proses riset dan evaluasi yang berkelanjutan. Tujuan dari kampanye ini adalah mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik melalui penurunan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas di Indonesia dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku berkeselamatan di jalan.

Dengan semakin menurunnya tingkat fatalitas kecelakan setiap tahunnya, menunjukkan bahwa Perusahaan melalui IWGHS berkontribusi secara aktif untuk terus meningkatkan kepedulian keselamatan jalan di Indonesia.

Sejak 2010, Perusahaan menjalankan kampanye keselamatan jalan IWGHS dan telah melibatkan berbagai pihak mulai dari regulator, komunitas hingga pengguna jalan. Sejak 2013, IWGHS telah menganugerahkan penghargaan bagi Pemerintah Kota dan Kabupaten di seluruh Indonesia, yang diberi nama “Indonesia Road Safety Award” (IRSA). Di tahun 2014, IRSA turut dilengkapi dengan penghargaan “Safety Campaign Award” (SCA) bagi komunitas motor.

Tidak hanya fokus pada upaya pencegahan, IWGHS juga fokus pada penanganan pasca-kecelakaan. Berkolaborasi dengan Adira Insurance Syariah, Perusahaan mencanangkan Adira Academy – Road Safety, yang memberikan kaki palsu untuk korban kecelakaan dengan cacat tetap. Perusahaan juga menyelenggarakan program pelatihan keterampilan bagi mereka untuk menunjang kemandirian ekonomi mereka setelah mengalami kecelakaan.

The IWGHS road safety campaign continues to enact change and breakthroughs over time, through an ongoing research and evaluation process. The goal of this campaign is to improve the quality of life of all by reducing the fatalities from traffic accidents in Indonesia, specifically by enhancing the public’s understanding of safe conduct on the road.

The progressively declining road accident fatality rate over the years has shown that through the IWGHS, the Company is actively contributing to improving awareness of road safety in Indonesia.

Since 2010, the Company has been running the IWGHS road safety campaign, involving numerous external parties, including regulators, communities, and road users. Since 2013, the IWGHS has been organizing the “Indonesia Road Safety Award” (IRSA), which gives awards to Governments of Municipalities and Regencies across Indonesia. Since 2014 IRSA was added with another award, the “Safety Campaign Award” (SCA) for motorbike riders’ communities.

Not only on preventive measures, IWGHS is also focused on post-accident treatment. In collaboration with Adira Insurance Syariah, the Company established the Adira Academy – Road Safety, which provides prosthetic legs to permanently disabled road accident victims. The Company also conducted skills training programs to help them become economically self-reliant after their involvement in the accident.

117


Indonesia Road Safety Award (IRSA)

Indonesia Road Safety Award (IRSA) merupakan penghargaan yang diberikan kepada pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia, yang telah menyelenggarakan program-program keselamatan jalan yang baik di wilayahnya. Kepersertaan IRSA dilakukan dengan metode partisipatif dan rekomendasi.

Sejak awal penyelenggaraan, IRSA merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi dengan lima pilar keselamatan jalan di Indonesia yang disesuaikan dengan Rancangan Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan, diantaranya Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas RI dan Kementerian Kesehatan, serta Masyarakat Transportasi Indonesia, Global Road Safety Partnership, dan sejumlah pihak lainnya.

Lima pilar keselamatan jalan tersebut dijadikan acuan dalam penilaian IRSA, yaitu Manajemen Keselamatan Jalan, Jalan yang Berkeselamatan, Kendaraan yang Berkeselamatan, Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan, serta Penanganan Pra- dan Pasca-Kecelakaan.

Penghargaan IRSA mencakup enam kategori, yakni:- Kota dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi- Kota dengan tingkat kepadatan penduduk rendah- Kabupaten dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi- Kabupaten dengan tingkat kepadatan penduduk rendah- Ibukota provinsi - Excellent City (kota dan kabupaten yang berhasil meraih

Juara Utama IRSA sebanyak 2 kali)

Indonesia Road Safety Award (IRSA)

The Indonesia Road Safety Award (IRSA) is an award given to Governments of Municipalities and Regencies in Indonesia which have conducted excellent and recommendable road safety programs in their respective areas. To participate in IRSA, they may either register themselves or receive a recommendation.

Since its beginning, IRSA has been closely aligned with the five pillars of road safety together with the National Safety Plan (RUNK) on Roads, which among others involves the Ministry of National Development Planning/National Development Planning Agency (Bappenas), Ministry of Public Works and Housing, Ministry of Transportation, Traffic Corps, and the Ministry of Health, as well as the Indonesian Transportation Society, Global Road Safety Partnership, and other parties.

The five pillars of road safety are used as a reference in the scoring of IRSA, and they are: Safer Management, Safer Roads, Safer Vehicles, Safer Users as well as Pre- and Post-Crash Response.

IRSA has six categories, namely:- High-density municipalities- Low-density municipalities- High-density regencies- Low-density regencies- Provincial capitals- Excellent City (for municipalities and regencies that

successfully received the IRSA Overall Winner twice).


118

Di tahun keenamnya, tercatat sebanyak 180 kota dan kabupaten yang ikut serta dalam IRSA 2019. Sebanyak 23 kota dan kabupaten terpilih sebagai finalis IRSA 2019, berdasarkan data keselamatan jalan seperti jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah kecelakaan, jumlah fatalitas kecelakaan, dan data pendukung lainnya melalui tahap shortlisting.

Tahap selanjutnya adalah tahap observasi lapangan dan survei kepuasan pengguna jalan. Kemudian dilakukan penjurian dan sharing session yang telah berlangsung di Jakarta pada Oktober 2019. Adapun juri IRSA 2019 terdiri dari perwakilan kementerian lima pilar keselamatan jalan dan para pakar keselamatan jalan lainnya.

Penerapan konsep smart city pada perspektif keselamatan jalan yang berfokus pada penerapan smart mobility dan smart living merupakan tema IRSA 2019.

Finalis IRSA 2019

Berikut adalah daftar finalis IRSA 2019:

Kota dengan Tingkat Kepadatan Penduduk Tinggi

High-Density Municipalities

Kota dengan Tingkat Kepadatan Penduduk Rendah

Low-Density Municipalities

Kabupaten dengan Tingkat Kepadatan Penduduk Tinggi

High-Density Regencies

Kabupaten dengan Tingkat Kepadatan Penduduk Rendah

Low-Density Regencies

Ibukota ProvinsiProvincial Capitals Excellent City

Kota Bogor Kota Banjar Baru Kabupaten Kuningan Kabupaten Ogan Komering Ilir Kota Banjarmasin Kota Tangerang

Kota Depok Kota Padang Panjang Kabupaten Gianyar Kabupaten Banyuasin Kota Samarinda Kota Semarang

Kota Bukittinggi Kota Balikpapan Kabupaten Pacitan Kabupaten Musi Banyuasin Kota Bandung Kabupaten Bangka

Kota Magelang Kota Probolinggo Kabupaten Jepara Kabupaten Landak Kota Yogyakarta

Kota = Municipality; Kabupaten = Regency

In its sixth year, a total of 180 municipalities or regencies participated in IRSA 2019. Twenty-three municipalities and regencies were selected as the finalists of IRSA 2019, chosen through a shortlisting method, based on their data related to road safety, such as population size, area size, number of accidents, number of road fatalities and other supporting data.

The next stages were concerning field observation and road users’ satisfaction level survey. After this the jury weighed in and a sharing session was conducted in Jakarta in October 2019. IRSA 2019’s jury members consisted of representatives of the ministries that make up the five pillars of road safety, as well as other road safety experts.

The theme for IRSA 2019 was the application of smart city concept on road safety perspective focused on implementing smart mobility and smart living.

IRSA 2019 Finalists

The following were the finalists of IRSA 2019:

119


Pemenang dari setiap pilar di masing-masing kategori adalah sebagai berikut:

Pemenang IRSA 2019 IRSA 2019 Winners

PilarPillar

Kota dengan Tingkat

Kepadatan Penduduk

TinggiHigh-Density Municipalities

Kota dengan Tingkat

Kepadatan Penduduk

RendahLow-Density

Municipalities

Kabupaten dengan Tingkat

Kepadatan Penduduk

TinggiHigh-Density

Regencies

Kabupaten dengan Tingkat

Kepadatan Penduduk

RendahLow-Density Regencies

Ibukota Provinsi

Provincial Capitals

Excellent City

Pemenang UtamaOverall Winner Kota Depok Kota

BanjarbaruKabupaten Pacitan

Kabupaten Musi Banyuasin Kota Bandung Kota Semarang

Pemenang Pilar 1 Manajemen Keselamatan JalanPillar 1 WinnerSafer Management

Kota Depok Kota Balikpapan Kabupaten Pacitan

Kabupaten Landak Kota Bandung Kabupaten Bangka

Pemenang Pilar 2 Jalan yang BerkeselamatanPillar 2 WinnerSafer Roads

Kota Depok Kota Balikpapan Kabupaten Pacitan


Pemenang Pilar 3 Kendaraan yang BerkeselamatanPillar 3 WinnerSafer Vehicles

Kota Magelang Kota Banjarbaru Kabupaten Pacitan

Kabupaten Banyuasin Kota Bandung Kota Semarang

Pemenang Pilar 4 Perilaku Pengguna Jalan yang BerkeselamatanPillar 4 WinnerSafer Users

Kota Magelang Kota Banjarbaru Kabupaten Pacitan


Pemenang Pilar 5 Penanganan Pra- dan Pasca-KecelakaanPillar 5 WinnerPre- and Post-Crash Response

Kota Depok Kota Padang Panjang

Kabupaten Jepara

Kabupaten Banyuasin Kota Bandung Kabupaten Bangka


Pemenang Kategori Khusus IRSA 2019 IRSA 2019 Special Category Winners

Kategori Khusus Penerwima PenghargaanAward Recipient Special Categories

Kota/Kabupaten Terbaik pada Program Kemitraan Keselamatan Jalan Kota Banjarbaru Municipality/Regency with the Best Road Safety

Partnership Program

Kota/Kabupaten Terbaik pada Program Pengembangan Manajemen Angkutan Umum Kota Semarang Municipality/Regency with the Best Development

Program for Public Transport Management

Kota/Kabupaten Terbaik pada Program Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Jalan Kota Banjarbaru Municipality/Regency with the Best Road Safety

Socialization and Education Program

Kota/Kabupaten Terbaik pada Program Public Safety Center Kabupaten Bangka Municipality/Regency with the Best Public Safety

Centre Program


Winners for each pillar in the different categories are as follows:


120

Safety Campaign Award (SCA)

Perusahaan mengapresiasi pengendara sepeda motor (bikers) yang tergabung dalam komunitas motor, yang aktif berkampanye keselamatan jalan, melalui pemberian anugerah Safety Campaign Award (SCA). Para bikers tersebut berkontribusi melalui kampanye keselamatan jalan dengan mengangkat isu-isu seputar pentingnya keselamatan berkendaraan dan menjadi teladan bagi komunitas lain dan masyarakat luas.

SCA 2019 didukung oleh Jarak Aman, Kepolisian dan Global Defensive Driving Consulting.

Ajang ini diselenggarakan pada 26 Oktober 2019 di Jakarta, dengan total 160 komunitas motor yang mendaftar (meningkat 25% dari 120 peserta di 2018), yang selanjutnya disaring menjadi 15 finalis, yakni:

1. KUTU Community2. LENTYC Indonesia3. MAXIFLOW Indonesia4. SKILL’S Jakarta5. Suzuki Satria F 150 Club (SSFC) Korwil Ciledug6. Suzuki Satria F 150 Club (SSFC) Korwil Cileungsi7. Suzuki Satria F 150 Club (SSFC) Pengda Depok8. Verza Riders Community Indonesia (VRCI) Region Bekasi9. Bekasi Honda Streetfire Club10. CBR Club Indonesia Chapter Bekasi11. CBR Tangerang Club12. CBR Owner Cikarang (CROWNIC)13. GSX Community Nusantara14. KOMBO Bekasi Raya15. KTM Owners Community Indonesia

Tahap selanjutnya adalah penjurian. Kelimabelas finalis SCA 2019 memaparkan hasil kampanye keselamatan jalan yang telah dilaksanakan di hadapan dewan juri. Adapun dewan juri SCA 2019 terdiri dari para pakar keselamatan jalan dan digital communication.

Para pemenang SCA 2019 adalah:Juara I: CBR Tangerang Club Juara II: SKILL’S Jakarta Juara III: Suzuki Satria F 150 Club (SSFC) Korwil Cileungsi

Penghargaan Khusus:1. Komunitas dengan Konsep Kampanye Keselamatan Jalan

Terfavorit: CBR Owner Cikarang (CROWNIC)2. Komunitas dengan Strategi Kampanye Keselamatan Jalan

Terfavorit: Suzuki Satria F 150 Club (SSFC) Pengda Depok

Safety Campaign Award (Sca)

The Company highly appreciates bikers and motorists communities who are actively involved in campaigning on road safety issues, by organizing the Safety Campaign Award (SCA). These bikers have contributed to raising road safety issues by becoming role models for other communities and the public at large, through their road safety campaigns.

SCA 2018 was supported by Jarak Aman, BPJS Ketenagakerjaan, the Police Force, and Global Defensive Driving Consulting.

The event was held on 26 October 2019 in Jakarta, with a total of 160 motorists communities registering (a 25% increase from 120 participants in 2018), of which 15 were chosen as finalists, namely:

1. KUTU Community2. LENTYC Indonesia3. MAXIFLOW Indonesia4. SKILL’S Jakarta5. Suzuki Satria F 150 Club (SSFC) Korwil Ciledug6. Suzuki Satria F 150 Club (SSFC) Korwil Cileungsi7. Suzuki Satria F 150 Club (SSFC) Pengda Depok8. Verza Riders Community Indonesia (VRCI) Region Bekasi9. Bekasi Honda Streetfire Club10. CBR Club Indonesia Chapter Bekasi11. CBR Tangerang Club12. CBR Owner Cikarang (CROWNIC)13. GSX Community Nusantara14. KOMBO Bekasi Raya15. KTM Owners Community Indonesia

The subsequent stage involved evaluation by the jury. The fifteen finalists of SCA 2019 described their respective road safety campaign results in front of the jury. The SCA 2019 jury consisted of road safety experts and digital communication experts.

SCA 2019 winners were as follows:First Prize: CBR Tangerang Club Second Prize: SKILL’S Jakarta Third Prize: Suzuki Satria F 150 Club (SSFC) Korwil Cileungsi

Special Awards:1. Community with the Most Favorite Road Safety Campaign Concept: CBR Owner Cikarang (CROWNIC)2. Community with the Most Favorite Road Safety Campaign Strategy: Suzuki Satria F 150 Club (SSFC) Pengda Depok

121


Edukasi dan Literasi Keuangan

Sebagai perusahaan asuransi yang merupakan komponen dari industri jasa keuangan, Perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk memiliki produk-produk perlindungan diri dan aset mereka, seperti produk asuransi.

Melalui hal ini, Perusahaan juga turut mendukung program pemerintah dalam mengedukasi dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia.

Sepanjang 2019, Perusahaan kembali menyelenggarakan beberapa kegiatan edukasi dan literasi keuangan, yang meliputi acara Coffee Break dan acara Sunmori (Sunday Morning Riding) yang diselingi dengan obrolan seputar perencanaan keuangan, pengenalan produk dan layanan keuangan, khususnya asuransi. Program ini diselenggarakan di wilayah Jadetabek setiap bulannya selama periode enam bulan. Target audiens edukasi dan literasi keuangan di tahun 2019 adalah profesional yang terdiri dari rekan-rekan media dan komunitas motor.

Financial Education and Literacy

As an insurance company that is an integral part of the financial services industry, the Company is committed to furthering the public’s understanding as well as awareness for owning financial products that protect themselves and their most precious assets, such as insurance products.

Through this initiative, the Company also supports the government’s program in educating and improving the financial literacy of the Indonesian public.

Throughout 2019, the Company conducted a series of financial education and literacy programs that include Coffee Break and Sunmori (Sunday Morning Riding) sessions, interspersed with informal discussions on, among others, financial planning, and introduction to financial products and services, in particular insurance products. These events were held in Greater Jakarta (Jadetabek) every month, for a period of six months. The Company’s financial education and literacy programs in 2019 were primarily targeting professionals in the mass media industry and motorists’ communities.

Festival Pesona Lokal

Festival ini merupakan program CSR yang diselenggarakan bersama Adira Finance dan Kementerian Pariwisata untuk mempromosikan daerah berpotensi wisata, dengan mendukung kearifan lokal dalam aspek pariwisata, budaya, pendidikan, dan ekonomi setempat (UMKM).

Di 2019, Festival Pesona Lokal diselenggarakan di sembilan kota di Indonesia, yakni di Bandung, Solo, Malang, Denpasar, Makassar, Pontianak, Medan, Palembang, dan Jakarta.

Perusahaan mendukung penuh festival ini dan telah mempersiapkan produk asuransi perjalanan dan kecelakaan yang berkualitas, untuk melindungi para pengunjung festival selama acara berlangsung.

“Pesona Lokal” Festival

The “Pesona Lokal” or “Local Charms” Festival was a CSR program conducted in collaboration with Adira Finance and the Ministry of Tourism, to promote regions with high potential for tourism, by supporting local wisdom in the aspects of tourism, culture, education, and local economy (SMEs).

In 2019, this festival was held in nine cities in Indonesia, namely in Bandung, Solo, Malang, Denpasar, Makassar, Pontianak, Medan, Palembang, and Jakarta.

The Company fully supported the festival and offered quality travel and personal accident insurance products to protect festival participants from various possible risks during the event.


122

Dewan Komisaris:Board of Commissioners

Dewan Direksi Board of Directors

Chris BendlKomisaris Utama


Julian NoorDirektur Utama

President Director

PratomoKomisaris Independen


Wayan PariamaDirekturDirector

Willy Suwandi DharmaKomisaris

Commissioner

Donni GandamanaDirekturDirector

Ariyanti SuliyantoKomisaris Independen


Edhita Thalia DesireeDirekturDirector

PERNYATAAN TANGGUNG JAWABSTATEMENT OF RESPONSIBILITY

Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Manajemen Perusahaan dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini:

This Annual Report and the Financial Statement and related another information are the responsibility of the management of the Company and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below:

123


LAPORAN KEUANGAN

FINANCIAL STATEMENTS

124

PT ASURANSI ADIRA DINAMIKA Tbk

LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2019 DAN 2018/ 31 DECEMBER 2019 AND 2018


Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

Halaman - 1 - Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2019 Notes 2018 ASET ASSETS Kas dan kas pada bank 2k,4 Cash on hand and in banks - Pihak berelasi 6,917 8,399 Related parties - - Pihak ketiga 18,235 10,038 Third parties - Piutang premi 2k,2m,2n,5 Premium receivables - Pihak berelasi 147,731 196,570 Related parties - - Pihak ketiga 363,378 291,385 Third parties - Piutang hasil investasi 33,497 2k 27,507 Investments income receivables Piutang reasuransi - bersih 70,714 2k,2m,2n,6 30,155 Amounts due from reinsurers - net Aset reasuransi 849,836 2i,2r,7 801,463 Reinsurance assets Investasi 2k,2l,8 Investments Deposito Deposits

- Pihak berelasi 1,000 372,924 Related parties - - Pihak ketiga 1,754,673 1,219,499 Third parties -

Efek-efek Marketable securities - Pihak berelasi 787,345 520,039 Related parties - - Pihak ketiga 2,062,731 2,120,507 Third parties -

Penyertaan langsung 95 95 Direct participation Aset tetap - bersih 168,138 2o,9 167,720 Fixed assets - net Beban akuisisi tangguhan 459,647 2g,11 459,095 Deferred acqusition cost Aset pajak tangguhan - bersih 89,714 2t,17c 84,746 Deferred tax assets - net Aset takberwujud - bersih 14,133 2p,2r 17,699 Intangible assets - net Biaya dibayar dimuka 2q,10 Prepayment - Pihak berelasi 1,629,705 - Related parties - - Pihak ketiga 25,159 8,946 Third parties - Aset lain-lain 10,407 2k 12,178 Other assets JUMLAH ASET 8,493,055 6,348,965 TOTAL ASSETS




Halaman - 2 - Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2019 AND 2018


Catatan/ 2019 Notes 2018 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES Utang klaim 2k,12 Claims payable - Pihak berelasi 11,150 7,002 Related parties - - Pihak ketiga 26,839 13,418 Third parties - Utang reasuransi 107,044 2k,13 90,348 Amounts due to reinsurers Utang komisi 133,618 2k 149,597 Commissions payable Utang pajak 42,980 2t,17a 51,525 Taxes payable Akrual dan utang lain-lain 112,110 2k 94,467 Accruals and other payables Estimasi klaim 2f,2h,14 Estimated claims - Pihak berelasi 106,834 138,192 Related parties - - Pihak ketiga 886,868 822,487 Third parties - Cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan 1,018,877 2e,2h,15 957,841 Unearned premium reserves Kontribusi yang belum menjadi hak 55,829 2j 67,118 Unearned contribution Pendapatan premi tangguhan 2d,16 Deferred premium income - Pihak berelasi 1,227,827 1,198,636 Related parties - - Pihak ketiga 288,166 313,603 Third parties - Kontribusi yang ditangguhkan 73,009 2j 86,254 Deferred contribution Liabilitas imbalan pasca kerja 44,120 2s,18 35,333 Post-employment benefits liability

JUMLAH LIABILITAS 4,135,271 4,025,821 TOTAL LIABILITIES Dana tabarru’ 229,037 2j,29 190,202 Tabarru’ fund EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - with par value Rp 1.000.000 (nilai penuh) Rp 1,000,000 (full amount) per saham seri A per share serie A and dan Rp 44.087.214 (nilai penuh) Rp 44,087,214 (full amount) per saham seri B pada tanggal per share B as of 31 Desember 2019 dan nilai 31 December 2019 and nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) Rp 1,000,000 (full amount) per saham pada tanggal per share as of 31 Desember 2018 31 December 2018 Modal dasar - 100.000 saham Authorised - 100,000 shares seri A dan 69.169 saham seri B serie A and 69,169 shares serie B pada tanggal 31 Desember 2019 dan as of 31 December 2019 and 400.000 saham 31 Desember 2018 400,000 shares 31 December 2018 Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid - 100.000 saham seri A dan 100,000 shares serie A and 69.169 saham seri B pada tanggal 69,169 shares series B as of 31 Desember 2019 dan 31 December 2019 and 100.000 saham pada tanggal 100,000 shares as of 31 Desember 2018 3,149,469 19 100,000 31 December 2018 Keuntungan/(kerugian) yang belum Unrealised gains/(losses) on

direalisasi atas efek-efek available-for-sale marketable tersedia untuk dijual, setelah pajak 4,479 2k (87,615) securitites, net after tax

Saldo laba Retained earnings - Sudah ditentukan penggunaannya 35,562 20 31,467 Appropriated - - Belum ditentukan penggunaannya 939,237 2,089,090 Unappropriated -

JUMLAH EKUITAS 4,128,747 2,132,942 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS, DANA TOTAL LIABILITIES, TABARRU’ TABARRU’ DAN EKUITAS 8,493,055 6,348,965 FUND AND EQUITY




Halaman - 3 - Page

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2019 AND 2018


Catatan/ 2019 Notes 2018 Pendapatan underwriting Underwriting income Pendapatan premi Premium income Premi bruto 2,658,633 2d,21 2,450,647 Gross written premium Premi reasuransi (492,941) 2i,22 (418,537) Reinsurance premium Kenaikan cadangan atas premi yang belum Increase in merupakan pendapatan (47,286) 2e,7,15 (93,005) unearned premium reserves Pendapatan premi - bersih 2,118,406 1,939,105 Premium income - net Beban underwriting Underwriting expenses Beban klaim Claim expenses -Klaim bruto 1,269,564 2f,23 1,035,737 Gross claims- -Kenaikan estimasi Increase in estimated- klaim retensi sendiri 5,106 2f,7,14 36,095 own retention claims -Pemulihan klaim dari reasuransi (357,245) 2f,2i,25 (244,513) Reinsurance claim recoveries- Beban klaim - bersih 917,425 827,319 Claim expense - net Beban komisi - bersih 518,512 2g,26 516,153 Commissions expense - net Jumlah beban underwriting 1,435,937 1,343,472 Total underwriting expenses Pendapatan underwriting lainnya - bersih 39,907 2j,28 40,122 Other underwriting income - net Jumlah pendapatan underwriting 722,376 635,755 Total underwriting income Penghasilan investasi 279,415 2k,24 256,240 Investment income Beban usaha (442,536) 27 (375,969) Operating expenses Pendapatan usaha lainnya - bersih 23,369 9,461 Other operating income - net Laba sebelum beban pajak final Income before final tax and dan pajak penghasilan 582,624 525,487 income tax expenses Beban pajak final (44,325) 2t,17b (36,483) Final tax expense Laba sebelum beban Profit before pajak penghasilan 538,299 489,004 income tax expense Beban pajak penghasilan (84,019) 2t,17b (79,531) Income tax expense Laba bersih tahun berjalan 454,280 409,473 Net profit for the year




Halaman - 4 - Page

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2019 AND 2018


Catatan/ 2019 Notes 2018 Laba bersih tahun berjalan 454,280 409,473 Net profit for the year Penghasilan/(beban) Other comprehensive komprehensif lain income/(expense) Pos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not be reclassified ke laba rugi: to profit or loss: Pengukuran kembali atas Remeasurement on post- liabilitas imbalan pasca kerja (4,448) 2s,18 1,468 employment benefits liability Beban pajak terkait 1,112 2t,17c (367) Related tax effect (3,336) 1,101 Pos yang akan direklasifikasi ke Item that will be reclassified to laba rugi: profit or loss: Keuntungan/(kerugian) Unrealised gains/(losses) on yang belum direalisasi atas available-for-sale efek-efek tersedia untuk dijual 94,963 2k (114,693) marketable securities Beban pajak terkait (2,869) 2t,17c 1,250 Related tax effect 92,094 (113,443) Penghasilan/(beban) komprehensif Other comprehensive income/ lain tahun berjalan, (expense) for the year, setelah pajak 88,758 (112,342) net of tax Jumlah penghasilan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan 543,038 297,131 for the year Laba bersih per saham 2v,30 Earnings per share Dasar (Rupiah penuh) 2,685,362 4,094,730 Basic (whole Rupiah) Dilusian (Rupiah penuh) 2,685,362 4,094,730 Diluted (whole Rupiah)


Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of these financial statements

Halaman - 5 - Page

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2019 AND 2018 (Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes Modal saham/ Share capital

Keuntungan/ (kerugian) yang

belum direalisasi atas

efek-efek tersedia untuk dijual, setelah

pajak/ Unrealised

gains/(losses) on available-for-sale marketable securities, net

after tax

Saldo laba yang telah ditentukan

penggunaannya/ Appropriated

retained earnings

Saldo laba yang belum

ditentukan penggunaannya/ Unappropriated

retained earnings

Jumlah/

Total Saldo pada tanggal 31 Desember 2017 100,000 25,828 27,987 1,855,996 2,009,811 Balance as at 31 December 2017 Pembagian dividen kas 20 - - - (174,000) (174,000) Distribution of cash dividends Pembentukan cadangan umum 20 - - 3,480 (3,480) - Appropriation for general reserves (Beban)/penghasilan komprehensif lain, Other comprehensive (expense)/income, setelah pajak: net of tax: Pengukuran kembali atas Remeasurement on post-employment liabilitas imbalan pasca kerja - bersih 2s - - - 1,101 1,101 benefits liability - net Kerugian yang belum direalisasi atas Unrealised losses on available-for-sale efek-efek tersedia untuk dijual - bersih 2k - (113,443) - - (113,443) marketable securities - net Laba bersih tahun berjalan - - - 409,473 409,473 Net profit for the year Saldo pada tanggal 31 Desember 2018 100,000 (87,615) 31,467 2,089,090 2,132,942 Balance as at 31 December 2018 Pembagian dividen kas 20 - - - (204,736) (204,736) Distribution of cash dividends Pembentukan cadangan umum 20 - - 4,095 (4,095) - Appropriation for general reserves Kapitalisasi saldo laba 19 1,391,966 - - (1,391,966) - Capitalisation of retained earning Penambahan modal saham 19 1,657,503 - - - 1,657,503 Additional share capital Penghasilan komprehensif lain, Other comprehensive income, setelah pajak: net of tax: Pengukuran kembali atas Remeasurement on post-employment liabilitas imbalan pasca kerja - bersih 2s - - - (3,336) (3,336) benefits liability - net Keuntungan yang belum direalisasi atas Unrealised gain on available-for-sale efek-efek tersedia untuk dijual - bersih 2k - 92,094 - - 92,094 marketable securities - net Laba bersih tahun berjalan - - - 454,280 454,280 Net profit for the year Saldo pada tanggal 31 Desember 2019 3,149,469 4,479 35,562 939,237 4,128,747 Balance as at 31 December 2019




Halaman - 6 - Page

LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2019 AND 2018 (Expressed in millions Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ 2019 Notes 2018 ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan kas dari: Cash received from: Premi bruto 2,622,475 2,501,997 Gross premiums Reinsurance claims and Klaim dan komisi reasuransi 426,542 394,505 commissions Interest income from current Pendapatan jasa giro 2,328 2,886 accounts Lain-lain 59,260 174,171 Others Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for: Klaim bruto (1,257,171) (1,067,609) Gross claims Premi reasuransi (476,244) (411,093) Reinsurance premiums Beban usaha (313,510) (286,464) Operating expenses Biaya dibayar dimuka (1,689,348) (9,662) Prepayment Beban komisi (654,206) (585,643) Commissions expense Pajak lainnya (40,532) (37,301) Other taxes Pajak penghasilan (102,448) (65,241) Income taxes Arus kas bersih (digunakan untuk)/ Net cash flows (used in)/ diperoleh dari aktivitas operasi (1,422,854) 610,546 provided from operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Penerimaan hasil investasi 273,426 255,556 Investment income received Hasil penjualan aset tetap 4,255 9 2,900 Proceed from sale of fixed assets Pembelian aset tetap (26,510) 9 (14,016) Acquisition of fixed assets Penempatan efek-efek (818,923) (1,994,504) Placements of marketable securities Pencairan efek-efek 704,356 1,646,636 Withdrawals of marketable securities Pembelian aset takberwujud 3,566 (713) Acquisition of intangible asset Penempatan deposito berjangka (4,183,568) (4,430,772) Placements in time deposits Pencairan deposito berjangka 4,020,318 4,013,732 Withdrawals of time deposits Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flows used in aktivitas investasi (23,080) (521,181) investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITY Pembagian dividen kas (204,736) 20 (174,000) Distribution of cash dividends Penerimaan kas dari penambahan Cash received from additional modal 1,657,503 - share capital Arus kas bersih diperoleh dari/ (digunakan untuk) Net cash flows provided from/ aktivitas pendanaan 1,452,767 (174,000) (used in) financing activities KENAIKAN/(PENURUNAN) NET INCREASE/(DECREASE) BERSIH KAS DAN KAS IN CASH ON HAND PADA BANK 6,833 (84,635) AND IN BANKS DAMPAK BERSIH PERUBAHAN NET EFFECT ON CHANGES IN NILAI TUKAR ATAS KAS EXCHANGE RATES ON CASH DAN KAS PADA BANK (118) 67 ON HAND AND IN BANKS KAS DAN KAS PADA BANK CASH ON HAND AND IN BANKS PADA AWAL TAHUN 18,437 103,005 AT BEGINNING OF THE YEAR KAS DAN KAS PADA BANK CASH ON HAND AND IN BANKS PADA AKHIR TAHUN 25,152 2k,4 18,437 AT END OF THE YEAR

PT ASURANSI ADIRA DINAMIKA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 AND 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018


Halaman - 7 - Page

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

PT Asuransi Adira Dinamika Tbk ("Perusahaan"), dahulu bernama PT Asuransi Kerugian Nexus, didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., No. 106 tanggal 17 Juli 1996. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-10988.HT.01.01.TH'96 tanggal 12 Desember 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 1631 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 26 tanggal 31 Maret 2000.

PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (the “Company”), formerly PT Asuransi Kerugian Nexus, was established in Jakarta based on Notarial Deed No. 106 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dated 17 July 1996. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2- 10988.HT.01.01.TH'96 dated 12 December 1996 and was published in the State Gazette No. 26, Supplement No. 1631 dated 31 March 2000.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan Akta Notaris No. 181 Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Perusahaan mengubah perubahan status Perseroan dari perseroan terbatas menjadi perseroan terbatas terbuka sehubungan dengan penawaran umum saham perdana dan perubahan nama perseroan menjadi “PT Asuransi Adira Dinamika Tbk”. Akta ini juga telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0364872 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar.

The Company's Article of Association has been amended several times, the latest amendment by Notarial Deed No. 181 of Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., the Company changed the Company’s status from private company to public company in connection with the Initial Shares Public Offerings and changes the Company name to “PT Asuransi Adira Dinamika Tbk”. This Notarial Deed has also been approved by Minister of Law and Human Right of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0364872 regarding Receipt of Notification of Changes in Article of Association.

Perusahaan memperoleh izin operasi dari Menteri Keuangan No. KEP.462/KMK.017/ 1997 tanggal 8 September 1997. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1997.

The Company obtained its license to operate from Minister of Finance based on its Decision Letter No. KEP.462/KMK.017/ 1997 dated 8 September 1997. The Company started its commercial operations in 1997.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang asuransi kerugian non jiwa konvensional termasuk asuransi kerugian non jiwa konvensional dengan prinsip syariah. Sejak 2004, Perusahaan mengeluarkan produk asuransi syariah.

According to article 3 of the Company’s articles of association, the purpose and objective of the Company is conducting business for non-life conventional insurance including non-life conventional insurance with sharia principles. Since 2004, the Company launched sharia insurance products.

Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan MT Haryono Kav. 42, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan memiliki 12 kantor cabang yang berlokasi di Jakarta Imperium, Jakarta Pondok Indah, Jakarta Kelapa Gading, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Pekanbaru, Balikpapan, Makasar, Palembang dan Samarinda, 1 kantor cabang khusus syariah yang berlokasi di Jakarta serta 20 kantor pemasaran yang berlokasi di beberapa kota di Indonesia.

The Company’s head office is located at Jalan MT Haryono Kav. 42, Jakarta. As of 31 December 2019, the Company has 12 branches located in Jakarta Imperium, Jakarta Pondok Indah, Jakarta Kelapa Gading, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Pekanbaru, Balikpapan, Makasar, Palembang and Samarinda, 1 sharia branch located in Jakarta and 20 marketing offices in several cities throughout Indonesia.




Halaman - 8 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) a. Establishment and general information

(continued)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as of 31 December 2019 and 2018 are as follows:

2019 2018

Dewan Komisaris: Board of Commissioners: Komisaris Utama Christopher Franz Bendl2) Manggi Taruna Habir1) President Commissioner Komisaris Ir. Willy Suwandi Dharma Ir. Willy Suwandi Dharma Commissioner Komisaris Independen Pratomo Pratomo Independent Commissioner Komisaris Independen Ariyanti Suliyanto Ariyanti Suliyanto Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Director: Direktur Utama Yulian Noor Yulian Noor President Director Direktur Ir. Donni Gandamana Ir. Donni Gandamana Director Direktur Wayan Pariama Wayan Pariama Director Direktur Editha Thalia Desiree3) - Director 1) Diberhentikan dengan hormat pada 27 November 2019 1) Dismissed with honour on 27 November 2019 2) Efektif sejak 27 November 2019 2) Effective since 27 November 2019

3) Efektif sejak 27 November 2019 3) Effective since 27 November 2019

Susunan Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The composition of the Sharia Supervisory Board as of 31 December 2019 and 2018 is as follows:

Ketua Prof. Dr. Drs. KH. M. Amin Suma, SH., MA., MM. Chairman Anggota Drs. H. Amidhan Member Anggota Dr. H. Rahmat Hidayat, SE., MT. Member

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as of 31 December 2019 and 2018 is as follows:

2019 2018

Ketua Pratomo Pratomo Chairman Anggota Ir. Willy Suwandi Dharma Ir. Willy Suwandi Dharma Member Anggota Ariyanti Suliyanto Ariyanti Suliyanto Member Pihak Independen AA. Ngurah Adnyana Dipta AA. Ngurah Adnyana Dipta Independent Party

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan mempunyai 761 karyawan tetap (2018: 755 karyawan tetap) (tidak diaudit). Sejak November 2019, Zurich Insurance Group Ltd. menjadi pemegang saham akhir Perusahaan.

As at 31 December 2019, the Company had 761 permanent employees (2018: 755 permanent employees) (unaudited). Since November 2019, Zurich Insurance Group Ltd. is the Company’s ultimate shareholder.

b. Sekretaris Perusahaan b. Corporate Secretary

Pada tanggal 31 Desember 2019, Sekretaris Perusahaan adalah Meryati.

As at 31 December 2019, the Company’s corporate secretary is Meryati.

c. Satuan kerja audit internal c. Internal audit unit

Pada tanggal 31 Desember 2019, kepala satuan kerja audit internal adalah Tieneke.

As at 31 December 2019, the Company’s head of internal audit unit is Tieneke.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan Perusahaan diselesaikan dan diotorisasi oleh Direksi untuk terbit pada tanggal 24 Januari 2020.

The financial statements of the Company were completed and authorised by the Directors to be issued on 24 January 2020.




Halaman - 9 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:

The significant accounting policies, applied in the preparation of the financial statements are set out below:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial

statements

Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Institute of Accountants.

Perusahaan menyajikan transaksi syariahnya sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan Syariah yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

The Company presents its sharia transactions in accordance with Sharia Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Insititute of Accountants.

Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yang merupakan perubahan terakhir atas Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP 554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yaitu Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.

The financial statements have also been prepared in accordance with the Decree of Bapepam-LK (now Financial Services Authority or OJK) No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 which is the latest change of the Decree of the Bapepam-LK No. KEP 554/BL/2010 dated 30 December 2010 and the Decree of the Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000 on Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines”.

Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dimana diukur pada nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.

The financial statements has been prepared under the historical cost convention, except for financial assets classified at available-for-sale which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statement of cash flows.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode Iangsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan.

The statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.

Seluruh angka dalam Iaporan keuangan ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan lain.

Figures in the financial statements are rounded to and expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated.

Pos-pos yang disertakan dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan adalah Rupiah.

Items included in the financial statements of the Company are measured using the currency of the primary economic environment in which the Company operates (“functional currency”). The functional and presentation currency of the Company is Rupiah.

Dalam penyusunan laporan keuangan dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula (lihat Catatan 3).

The preparation of financial statements requires the use of estimates and assumptions that affects the reported amounts of assets and liabilites and disclosure of contingent assets and liabilites at the date of the financial statements and the reported amount of revenues and expenses during the reporting period. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and acitivites, actual results may differ from those estimates (refer to Note 3).




Halaman - 10 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

(lanjutan) a. Basis of preparation of the financial

statements (continued)

Beberapa akun dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2018 telah direklasifikasi sesuai dengan penyajian laporan keuangan 31 Desember 2019. Dikarenakan dampak yang tidak material, oleh karena itu, tidak terdapat penyajian terpisah terkait rincian reklasifikasi yang diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan.

Certain accounts in the financial statements for the year ended 31 December 2018 has been reclassified to conform with presentation of the financial statements for the year ended 31 December 2019. Since the impact of this reclassification is immaterial, therefore, there is no separate presentation for detail reclassification in the notes to the financial statements to be disclosed.

b. Perubahan pada pernyataan standar

akuntansi keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan

b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretation of financial accounting standards

Berikut ini adalah standar akuntansi keuangan, perubahan, dan interpretasi standar akuntansi keuangan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2019.

The followings are financial accounting standards, amendments and interpretations of financial accounting standards become effective starting 1 January 2019.

- ISAK 33 “Transaksi valuta asing dan

imbalan di muka”;

- ISFAS 33: “Foreign currency transactions and advance considerations”;

- ISAK 34 “Ketidakpastian dalam perlakuan pajak penghasilan“;

- ISFAS 34: “Uncertainty over income tax treatments“;

- Amandemen PSAK 24 “Imbalan kerja: Amandemen, kurtailmen, atau penyelesaian program“;

- Amendment to SFAS 24: “Employee benefits: Plan amendment, curtailment or settlement“;

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 22 “Kombinasi bisnis“;

- Annual improvement 2018 SFAS 22 “Business combination“;

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 26 “Biaya pinjaman“;

- Annual improvement 2018 SFAS 26 “Borrowing cost“;

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 46 “Pajak penghasilan“; dan

- Annual improvement 2018 SFAS 46 “Income taxes“; and

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 66 “Pengendalian bersama“.

- Annual improvement 2018 SFAS 66 “Joint arrangements“.

Standar, amandemen, dan interpretasi tersebut di atas tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun sebelumnya.

The above standards, amendments, and interpretations do not change the Company’s accounting policies and had no significant effect on the amounts reported for current or prior financial year.

c. Transaksi dan penjabaran mata uang asing c. Foreign currency transactions and

translation

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia.

Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of transactions. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are adjusted to Rupiah using the middle rates of exchange published by Bank Indonesia.




Halaman - 11 - Page




c. Transaksi dan penjabaran mata uang asing (lanjutan)

c. Foreign currency transactions and translation (continued)

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dan transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laba rugi. Selisih kurs yang timbul dan transaksi investasi dicatat sebagai penghasilan investasi sedangkan selisih kurs yang timbul dari transaksi lainnya dicatat sebagai pendapatan usaha lainnya.

Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in profit or loss. Exchange differences relating to investments are recorded in investment income whilst exchange differences from other transactions are recorded as other operating income.

Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The exchange rates used as of 31 December 2019 and 2018 is as follows:

2019 2018

Dolar Amerika Serikat (USD) 13,901 14,481 United States Dollar (USD) Dolar Singapura (SGD) 10,321 10,603 Singapore Dollar (SGD) Euro (EUR) 15,589 16,560 Euro (EUR) Swiss Franc (CHF) 14,366 14,710 Switzerland Franc (CHF) Dolar Australia (AUD) 9,739 10,211 Australian Dollar (AUD) Yuan Tiongkok (CNY) 1,991 2,110 China Yuan (CNY) Pound Inggris (GBP) 18,250 18,373 British Pound (GBP) Yen Jepang (JPY) 128 131 Japanese Yen (JPY) Ringgit Malaysia (MYR) 3,397 3,493 Malaysian Ringgit (MYR)

d. Pengakuan pendapatan premi d. Premium income recognition

Berdasarkan syarat dan ketentuan, kontrak yang diterbitkan oleh Perusahaan merupakan kontrak asuransi jangka pendek. Pendapatan premi bruto diakui secara tahunan sejak tanggal berlakunya kontrak asuransi.

Based on the terms and conditions, the contracts issued by the Company are short-term insurance contract. Gross premium income is recognised on a yearly basis at the inception date of the insurance contract.

Pendapatan premi bruto asuransi yang berjangka waktu lebih dari satu tahun diakui sebagai pendapatan premi tangguhan pada saat diterima dan diakui sebagai pendapatan secara tahunan pada setiap tanggal ulang tahun kontrak selama periode berlakunya kontrak asuransi. Premi bruto mencakup premi koasuransi sebesar bagian pertanggungan Perusahaan. Premi jenis ini dikelompokkan sebagai premi tidak langsung. Termasuk dalam premi bruto adalah diskon asuransi yang diberikan ke pemegang polis.

Gross premium income with a term of more than one year is recognised as deferred premium income when received and is recognised as income on a yearly basis at each contract anniversary date over the period of the insurance contract. Gross premiums include the Company's share of coinsurance policy premiums. This type of premium is classified as indirect premium. Gross premium includes insurance discount provided to policyholders.

e. Cadangan premi e. Premium reserves

Cadangan premi atas kontrak asuransi jangka pendek dihitung dengan menggunakan metode cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan.

Premium reserves of short-term insurance contract is calculated using unearned premium reserves method.




Halaman - 12 - Page



e. Cadangan premi (lanjutan) e. Premium reserves (continued)

Cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan menggunakan metode individual harian. Dengan metode ini, cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara proporsional sesuai dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode kontrak atau risiko untuk setiap kontrak.

Unearned premium reserves are calculated based on the daily individual method. Under this method, the unearned premium reserves are calculated proportionally in accordance with the amount of protection given during the period of contract or risk for each individual contract.

Aset reasuransi atas cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan disajikan secara terpisah sebagai aset reasuransi. Perubahan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan dan aset reasuransi dari cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan diakui dalam laba rugi pada tahun terjadinya perubahan.

Reinsurance assets of unearned premium reserves are separately presented as reinsurance assets. Changes in unearned premium reserves and reinsurance assets of unearned premium reserves are recognised in profit or loss in the year when the changes occur.

f. Pengakuan beban klaim f. Claim expenses recognition Beban klaim dicatat pada saat terjadinya kerugian. Beban klaim meliputi klaim yang telah disetujui, estimasi klaim yang masih dalam proses dan estimasi klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (“IBNR”). Dalam laporan posisi keuangan, estimasi klaim yang masih dalam proses dan IBNR disajikan dalam akun estimasi klaim.

Claim expenses are recognised when an insured loss is incurred. Claim expenses includes claims approved, estimated for claims reported but not yet approved and estimated of incurred but not reported (“IBNR”) claims. In the statement of financial position, the estimated for claims reported but not yet approved and IBNR is presented under estimated claims account.

Estimasi pemulihan klaim dari reasuransi disajikan secara terpisah dalam akun aset reasuransi. Selanjutnya, pengakuan estimasi klaim juga memasukkan komponen estimasi biaya penanganan klaim dan marjin atas kesalahan pengukuran. Pengakuan komponen tersebut mencerminkan pengukuran yang lebih relevan dan andal. Perubahan jumlah estimasi klaim, sebagai akibat proses penelaahan Iebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada tahun terjadinya perubahan. Penerimaan dari hak subrogasi dan pendapatan residu dicatat sebagai pengurang beban klaim pada saat jumlahnya telah diketahui dengan pasti.

Estimated reinsurance claim recoveries are presented separately as reinsurance assets account. Further, the recognition of estimated claims also includes an estimated of claims handling expense and margin for adverse deviation. The recognition of those components reflects more relevant and reliable measurement. Changes in the amount of estimated claims as a result of further review and differences between estimated claims and claims paid, are recognised in profit or loss in the year when the changes occured. Recoveries under subrogation rights and salvage are recorded as a reduction of claims expense when the amount is known.

g. Beban akuisisi g. Acquisition cost Beban akuisisi untuk kontrak asuransi yang berhubungan langsung dengan pendapatan premi asuransi, seperti komisi yang dibayarkan dan komisi reasuransi yang berhubungan langsung dengan premi reasuransi, ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan metode perhitungan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan dan aset reasuransi atas cadangan premi yang belum merupakan pendapatan.

Acquisition costs for insurance contract which are directly related to premium income, such as commission paid and reinsurance commissions, are deferred and amortised in accordance with calculation method of unearned premium reserve and reinsurance assets of unearned premium reserve.




Halaman - 13 - Page



h. Tes kecukupan liabilitas asuransi h. Liability adequacy test Pengujian kecukupan liabilitas dilakukan pada tanggal pelaporan untuk kontrak secara individual ataupun per kelompok produk, ditentukan sesuai dengan cara Perusahaan memperoleh, memelihara, dan mengukur profitabilitas dari kontrak asuransi tersebut.

Liability adequacy testing is performed at reporting date for contract individually or class of products, determined in accordance with the Company’s manner of acquiring, servicing, and measuring the profitability of its insurance contracts.

Perusahaan menilai liabilitas asuransi pada setiap periode pelaporan untuk meyakinkan apakah liabilitas asuransi yang dicatat cukup untuk menutup kerugian yang diperkirakan pada periode pelaporan, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan kontrak asuransi. Jika penilaian tersebut menunjukkan kekurangan antara nilai tercatat liabilitas asuransi (dikurangi dengan beban akuisisi tangguhan terkait) dibandingan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut dicatat dalam laporan laba rugi. Pada tanggal pelaporan, keseluruhan jumlah aset dan kewajiban asuransi yang dicatat telah diestimasi dan manajemen meyakini bahwa jumlah tersebut telah memadai.

The Company measures the insurance liabilities at each reporting period to ensure whether the insurance liabilities recorded is sufficient to cover expected losses at the reporting period, by using present value of future cash flow based on insurance contracts. If the valuation shows deficiency between insurance liabilities recorded (deducted with respective deffered acquisition costs) with estimation of future cash flow, the deficiency with recorded to statement of income. As at reporting date, all insurance assets and liabilities have been estimated and management believes that the amount recorded is adequate.

i. Reasuransi i. Reinsurance

Perusahaan mempunyai kontrak reasuransi treaty proporsional dan non proporsional, dan fakultatif dengan perusahaan asuransi dan reasuransi di dalam maupun di luar negeri. Tujuan reasuransi ini adalah untuk membagi risiko yang melebihi kapasitas retensi Perusahaan. Penerimaan pemulihan dari reasuradur dicatat sebagai pemulihan klaim dari reasuransi.

The Company has proportional and non-proportional treaty reinsurance, as well as facultative reinsurance contracts with local and foreign insurance and reinsurance companies. The objective of the reinsurance is to cede the risks exceeding the Company's retention capacity. Recoveries from reinsurer are recorded as reinsurance claim recoveries.

Premi reasuransi dicatat sebagai pengurang dari pendapatan premi bruto. Apabila reasuradur gagal memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan, Perusahaan tetap memiliki kewajiban kepada pemegang polis atas kerugian yang telah direasuransikan. Aset reasuransi terdiri dari aset reasuransi dari cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi klaim. Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur diestimasi secara konsisten dengan liabilitas yang terkait dengan polis reasuransi.

Aset reasuransi ditelaah untuk penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan, atau lebih sering, ketika terdapat suatu indikasi penurunan nilai selama tahun pelaporan.

Reinsurance premium is recorded as a deduction of gross premium income. The Company remains liable to policyholders for reinsured losses in the event the reinsurers are unable to meet their obligations.

Reinsurance assets consist of reinsurance assets from unearned premium reserve and estimated claims. Recoverable amounts from reinsurers are estimated in a manner consistent with the liability associated with the reinsured policy. Reinsurance assets are reviewed for impairment at each reporting date, or more frequently, when an indication of impairment arises during the reporting year.




Halaman - 14 - Page



i. Reasuransi (lanjutan) i. Reinsurance (continued) Penurunan nilai terjadi ketika terdapat bukti objektif sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi bahwa Perusahaan tidak dapat menerima seluruh jumlah terutang karena berdasarkan ketentuan kontrak dan peristiwa tersebut memiliki dampak yang dapat diukur dengan handal yang akan mempengaruhi jumlah yang akan diterima oleh Perusahaan dari reasuradur. Kerugian penurunan nilai dicatat dalam laba rugi.

Impairment occurs when there is objective evidence as a result of an event that occurred after initial recognition of the reinsurance asset that the Company may not receive all outstanding amounts due under the terms of the contract and the event has a reliably measurable impact on the amounts that the Company will receive from the reinsurer. The impairment loss is recorded in the profit or loss.

j. Transaksi asuransi syariah j. Sharia insurance transactions

Perusahan menerapkan PSAK No. 108 (Revisi 2016), “Akuntansi transaksi asuransi syariah”, untuk seluruh transaksi asuransi syariah.

The Company implemented SFAS No. 108 (Revised 2016), “Accounting for sharia insurance transactions” for all insurance sharia transactions.

Kontribusi dari peserta asuransi syariah diakui sebagai dana tabarru’ dan tidak diakui sebagai pendapatan premi oleh Perusahaan.

Contribution from participants of sharia fund is recognised as part of tabarru’ fund and is not recognised as premium income by the Company.

Berdasarkan ketentuan PSAK 108 (Revisi 2016), kontrak asuransi syariah Perusahaan diterbitkan dengan akad jangka pendek. Kontribusi peserta dengan akad jangka pendek diakui sebagai pendapatan dari dana tabarru’ sesuai periode akad asuransi.

As per PSAK 108 (Revised 2016), the sharia insurance contract issued by the Company is a short term contract (akad). Contribution received from sharia participants is recognised as income of tabarru’ fund in line with the contract period.

Sejak 1 Januari 2017, bagian kontribusi untuk ujrah diakui sebagai pendapatan Perusahaan selaku pengelola, secara garis lurus selama masa akad dan menjadi beban dari dana tabarru’. Sebelum 1 Januari 2017, pendapatan ujrah diakui seluruhnya sebagai pendapatan ujrah di awal masa akad. Perusahaan mengakui pendapatan ujrah di dalam laporan laba rugi Perusahaan sebagai pendapatan underwriting lainnya. Beban akuisisi entitas pengelola diakui sebagai beban dari entitas pengelola selaras dengan pengakuan pendapatan ujrah tersebut dan disajikan bersih di pendapatan underwriting lainnya. Surplus underwriting dana tabarru’ dibagikan kepada Perusahaan dan peserta sesuai dengan akad. Bagian surplus underwriting dana tabarru’ yang didistribusikan kepada peserta dan Perusahaan diakui sebagai pengurang surplus dalam laporan perubahan dana tabarru.

Since 1 January 2017, portion of contribution for ujrah (fees) is recognised as income of the Company who acted as the operator of Tabarru’ fund, on straight line basis over the term of the akad and recognised as expense of tabarru’ fund. Prior to 1 January 2017, ujrah income is recognised entirely upfront at the start of the contract. The Company recognised ujrah income in statement of profit or loss as other underwriting income. The acquisition cost of the Company with regards to sharia insurance contracts is recognised in method consistent with the recognition of the ujrah income and presented net in the other underwriting income. Underwriting surplus is distributed to the Company and policy holders in accordance with agreement/contract. Part of underwriting surplus tabarru’ fund which is distributed to participants and the Company is recognised as deduction from the surplus in the statement of changes in tabarru’ fund.




Halaman - 15 - Page



j. Transaksi asuransi syariah (lanjutan) j. Sharia insurance transactions (continued)

Surplus underwriting dana tabarru’ yang diterima Perusahaan diakui sebagai pendapatan usaha lainnya dalam laporan laba rugi dan surplus underwriting dana tabarru’ yang didistribusikan kepada peserta diakui sebagai liabilitas pada akrual dan utang lain-lain dalam laporan posisi keuangan. Dana tabarru’ merupakan cadangan yang dibentuk dari donasi, hasil investasi, dan akumulasi cadangan surplus underwriting dana tabarru’ yang didistribusikan kembali ke dana tabarru. Seluruh hasil investasi dari dana tabarru’ didistribusikan kembali sebagai penambah dana tabarru’ atau sebagian hasil investasi didistribusikan menjadi dana tabarru’ dan sisanya didistribusikan untuk peserta dan/atau Perusahaan sesuai dengan akad yang disepakati. Cadangan dana tabarru’ disajikan pada laporan perubahan dana tabarru’ (Catatan 29).

Underwriting surplus tabarru’ fund received by the Company is recognised as other operating income in the statement of profit or loss and underwriting surplus tabarru’ fund distributed to policyholders is recognised as accruals and other payables in the statement of financial position.

Tabarru’ fund represents reserves held from donation, investment income and accumulated underwriting surplus tabarru’ fund that were redistributed to tabarru’ fund. All investment income from tabarru’ fund are redistributed as additions to tabarru’ fund or part of investment income is redistributed to tabarru’ fund and the remaining is distributed to participants and/or to the Company based on the agreement (“akad”).

Tabarru’ fund reserve is presented in the statement of changes in tabarru’ fund (Note 29).

Kontribusi yang belum menjadi hak merupakan penyisihan teknis yang merupakan jumlah penyisihan untuk memenuhi risiko yang timbul pada periode mendatang dan diakui sebagai liabilitas. Kontribusi yang belum menjadi hak dihitung dengan metode individual harian.

Unearned contribution represents technical reserve provided for such risks arise in the future periods and recognised as liabilities. Unearned contribution is calculated using individual daily method.

Kontribusi yang ditangguhkan adalah bagian kontribusi yang diterima oleh tabarru’ (dana peserta), tetapi periode asuransinya meliputi satu atau lebih periode mendatang. Oleh karena itu, bagian kontribusi tersebut tidak diakui pada periode berjalan.

Deferred contribution is part of contribution received by the tabarru’ (participants fund) where the period of insurance cover one or more future periods. Accordingly, part of the contribution is not recognised in the current period.

Beban klaim terdiri dari beban klaim yang telah diselesaikan, klaim yang masih dalam proses penyelesaian dan estimasi liabilitas klaim yang telah terjadi tapi belum dilaporkan (“IBNR”). Beban klaim dan manfaat diakui sebagai pengurang dana tabarru’ ketika liabilitas klaim telah terjadi. Pemulihan klaim dari perusahaan reasuransi diakui dan dicatat sebagai penambah dana tabarru’ dalam periode yang sama dengan pengakuan klaim.

Claims expenses consist of settled claims, claims that are still in process of completion and estimate of claims incurred but not yet reported (“IBNR”). Claims expenses are recognised as a deduction from tabarru’ fund when the liabilities to cover claims are incurred. Claim recoveries from reinsurance companies are recognised and recorded as an addition to tabarru’ fund in the same period with the claim recognition.




Halaman - 16 - Page




j. Transaksi asuransi syariah (lanjutan) j. Sharia insurance transactions (continued) Klaim masih dalam proses, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (“IBNR”) dicatat setelah memperhitungkan beban penanganan klaim dan liabilitas reasuransi atas beban klaim. Klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (“IBNR”), dihitung dengan menggunakan teknik perhitungan teknis oleh aktuaris yaitu metode triangle.

Claim in process includes incurred but not yet reported (“IBNR”) are recognised after considering claim handling expenses and reinsurance liabilities of claim expense. Claims incurred not yet reported (“IBNR”), are stated at estimated amount determined based on the actuarial technical calculation using triangle method.

Investasi pada efek-efek Surat Berharga Syariah adalah surat bukti investasi berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah antara lain Surat Berharga Syariah Negara dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah (sukuk). Investasi pada surat berharga, khususnya sukuk diklasifikasikan berdasarkan model usaha yang ditentukan oleh Perusahaan berdasarkan klasifikasi sesuai PSAK No.110 tentang “Akuntansi sukuk” adalah sebagai berikut: 1 Surat berharga diukur pada biaya

perolehan disajikan sebesar biaya perolehan (termasuk biaya transaksi) yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto diamortisasi selama periode hingga jatuh tempo.

2 Surat berharga diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

3. Surat berharga diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.

Perusahaan mengklasifikasikan surat berharga syariah yang dimiliki sebagai surat berharga yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.

Investments in marketable securities Sharia Based Government Securities are proof of investment based on sharia principles that are commonly traded in the sharia money market and/or sharia capital market, including Sharia Based Government Securities and other securities following sharia principles (sukuk). Investment in marketable securities, specifically sukuk, are classified based on business model defined by the Company in accordance with SFAS No. 110 on “Accounting for sukuk” is as follows: 1. At cost securities are stated at cost

(including transaction costs), adjusted by unamortised premium and/or discount. Premium and discount are amortised over the period until maturity.

2. At fair value through profit or loss securities are stated at fair values. Unrealised gains or losses from the increase or decrease in fair values are presented in current year profit or loss.

3. At fair value through other comprehensive income securities are stated at fair value. Unrealised gains or losses from the increase or decrease in fair values are presented in current year other comprehensive income.

The Company classifies its sharia securities as at fair value through other comprehensive income.




Halaman - 17 - Page



POLICIES (continued) k. Aset keuangan dan liabilitas keuangan k. Financial assets and financial liabilities

i. Aset keuangan i. Financial assets

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

The Company classifies its financial assets in the following categories of loans and receivables and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo.

The Company has no financial assets categorised as fair value through profit or loss and held-to-maturity financial assets.

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Available-for-sale financial assets Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Available-for-sale investments are non-derivatives financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui sebagai penghasilan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika asset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di penghasilan komprehensif lain, diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.

Available-for-sale financial asset are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any), and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised as other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in other comprehensive income is recognised in profit or loss. Interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gains or losses on monetary assets which classified as available-for-sale are recorded in profit or loss.




Halaman - 18 - Page



POLICIES (continued) k. Aset keuangan dan liabilitas keuangan

(lanjutan) k. Financial assets and financial liabilities

(continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

• yang dimaksudkan oleh Perusahaan

untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

• those that the Company intends to sell immediately or in the short team, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;

• yang pada saat pengakuan awal

ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

• those that the Company upon initial recognition designates as available-for-sale; and

• dalam hal Perusahaan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

• those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “cadangan kerugian penurunan nilai”. Pendapatan bunga dari aset keuangan yang diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam penghasilan investasi. Pendapatan bunga diakui dengan basis akrual. Keuntungan/(kerugian) selisih kurs dicatat dalam penghasilan investasi.

Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. In case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loans and receivables and recognised in the statements of income as “allowance for impairment losses”. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the investment income. Interest income is recognises on accrual basis. Foreign exchange gains/(losses) in investments are recorded in investment income.




Halaman - 19 - Page



k. Aset keuangan dan liabilitas keuangan


(continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengakuan Recognition Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

The Company uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions.

ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities

Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi.

The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities measured at amortised costs.

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi

Financial liabilities measured at amortised costs

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi, diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities measured at amortised cost are initially recognised at fair value plus transactions costs (if any). After initial recognition, the Company measures all financial liabilities measured at amortised cost using effective interest rate method.

iii. Penghentian pengakuan iii. Derecognition

Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Company evaluates to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.

iv. Klasifikasi instrumen keuangan iv. Classification financial instruments

Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

The Company classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:




Halaman - 20 - Page



k. Aset keuangan dan liabilitas keuangan


(continued)

iv. Klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)

iv. Classification financial instruments (continued)

Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2014)/

Category as defined by SFAS 55 (Revised 2014)

Golongan (ditentukan oleh

Perusahaan)/ Class

(as determined by the Company)

Sub-golongan/

Sub-classes

Aset keuangan/ Financial assets

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual/Available-for-sale financial assets

Efek-efek/Marketable securities Obligasi/Bonds Saham/Shares Reksadana/Mutual fund

Penyertaan langsung/Direct participation

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Kas dan kas pada bank /Cash on hand and in banks

Deposito/Deposits

Piutang premi/Premium receivables

Piutang reasuransi/Amounts due from reinsurers

Piutang hasil investasi/Investment income receivables

Aset lain-lain/Other assets

Piutang karyawan/Loan to employees

Uang jaminan/Refundable deposits

Liabilitas keuangan/ Financial liabilities

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities measured at amortised cost

Utang klaim/Claims payable

Utang reasuransi/Amounts due to reinsurers

Utang komisi/Commissions payable

Akrual dan utang lain-lain/Accruals and other payables

v. Saling hapus instrumen keuangan v. Off-setting financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan

saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realise the assets and settle the liabilities simultaneously.




Halaman - 21 - Page





(continued)

v. Saling hapus instrumen keuangan (lanjutan)

v. Off-setting financial instruments (continued)

Hak yang berkekuatan hukum harus tidak

bersifat kontinjen atas peristiwa di masa depan dan harus dapat dipaksakan dalam situasi bisnis yang normal dan dalam peristiwa gagal bayar, peristiwa kepailitan atau kebangkrutan perusahaan atau counterparty.

The legally enforceable rights must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the Company or the counterparty.

vi. Penurunan nilai dari aset keuangan vi. Impairment of financial assets Perusahaan pertama kali menentukan

apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.

Jika pada periode berikutnya, jumlah

kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrement can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognised in the profit or loss.

Penerimaan kemudian atas piutang yang

telah dihapus-bukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan lainnya.

Subsequent recoveries of previously receivables written off, if in the current period, are credited to the allowance account, but if after statement of financial position date, are credited to other income.




Halaman - 22 - Page





(continued)

vii. Penentuan nilai wajar vii. Determination of fair value

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Perusahaan memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.

The fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Company has access at the date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.

Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai

wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut.

When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan

yang diperdagangkan di pasar yang aktif ditentukan berdasarkan kuotasi pasar aktif dari sumber yang dapat dipercaya pada tanggal laporan posisi keuangan. Kuotasi pasar aktif ini termasuk yang berasal dari Bloomberg dan IBPA.

Fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date from credible sources. This includes Bloomberg and IBPA.

Instrumen keuangan dianggap memiliki

kuotasi pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri, badan pengawas, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.

A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread and there are few recent transactions.

Untuk instrumen keuangan yang tidak

mempunyai kuotasi harga pasar, estimasi yang wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai pasar terkini instrumen keuangan lain yang secara substansi memiliki karateristik yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas estimasian terhadap aset bersih dari instrumen keuangan tersebut.

For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the financial instruments.




Halaman - 23 - Page





(continued)

vii. Penentuan nilai wajar (lanjutan) vii. Determination of fair value (continued)

Investasi reksa dana dinyatakan pada nilai pasar berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan.

Investment in mutual funds are stated at market value in accordance with the net asset value at the statement of financial position date.

Perusahaan menyajikan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut: • Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan

harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif;

• Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan

• Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

The Company presents the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy:

• Level 1 - the fair value is based on

quoted prices (unadjusted) in active markets;

• Level 2 - the fair value uses inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and

• Level 3 - the fair value uses inputs

that are not based on observable market data (unobservable inputs).

l. Investasi l. Investments

Deposito Deposito wajib dan tidak wajib dicatat sebesar nilai nominal. Efek-efek Efek-efek terdiri dari obligasi pemerintah, obligasi korporasi, reksadana, dan saham. Efek-efek diklasifikasikan atas dasar tujuan investasi atau intensi dari manajemen Perusahaan. Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Lihat Catatan 2k untuk kebijakan akuntansi aset keuangan yang tersedia untuk dijual.

Deposits Investments in statutory and non-statutory time deposits are stated at nominal value. Marketable securities Marketable securities consist of government bonds, corporate bonds, mutual funds and shares. Marketable securities are classified based on Management’s purpose or intention of maintaining such investments.

All marketable securities are classified as available-for-sale financial assets. Refer to Note 2k for the accounting policies of financial assets available-for-sale.

Perusahaan mengkonsolidasikan reksadana dimana Perusahaan memiliki 100% unit penyertaan dari unit penyertaan yang diterbitkan dan memiliki pengendalian secara langsung atau tidak langsung terhadap reksadana tersebut.

The Company consolidates mutual funds that the Company has 100% unit holding ownership of units issued and has direct or indirect control over the respective mutual funds.




Halaman - 24 - Page




l. Investasi (lanjutan) l. Investments (continued) Efek-efek (lanjutan) Marketable securities (continued) Perusahaan mengendalikan reksadana ketika Perusahaan terekspos atas, atau memiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan reksadana dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas reksadana tersebut.

Reksadana dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan. Reksadana tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal dimana Perusahaan kehilangan pengendalian.

The Company controls mutual funds when the Company is exposed to, or has rights to, variable returns its involvement with mutual funds and has the ability to affect those returns through its power over mutual funds. Mutual funds are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perusahaan memiliki 100% unit penyertaan pada reksadana terproteksi (RDT) RDT Mandiri seri 89, RDT Danareksa Proteksi 43 dan RDT Mandiri seri 181. Jumlah Nilai Aset Bersih atas reksadana tersebut pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 360.478 (2018: Rp 300.776). Investasi pada reksadana tersebut dimana Perusahaan memiliki 100% unit penyertaan telah dikonsolidasikan dan disajikan berdasarkan underlying assets.

As at 31 December 2019 and 2018, the Company has 100% units of protected mutual fund (RDT) RDT Mandiri seri 89, RDT Danareksa Proteksi 43 and RDT Mandiri seri 181. Total Net Assets Value of these funds as at 31 December 2019 was amounting to Rp 360,478 (2018: Rp 300,776). This investment in mutual fund where the Company has ownership percentage of unit holding of 100% has been consolidated and presented based on mutual funds' underlying assets.

Penyertaan langsung Penyertaan Iangsung yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dicatat sebesar biaya perolehan setelah pengakuan awalnya karena terdiri dari efek ekuitas tanpa harga kuotasi yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Dividen kas yang diterima atas penyertaan Iangsung diakui sebagai pendapatan investasi.

Direct participation Direct participation classified as available-for-sale financial asset is carried at cost after its initial recognition as it consists of unquoted equity securities whose fair value cannot be reliably measured. Cash dividends received from direct participation is recognised as investment income.

m. Piutang premi dan piutang reasuransi m. Premium receivables and amounts due

from reinsurers

Piutang premi diakui ketika terjadinya dan diukur pada saat pengakuan awal sebesar nilai wajar dan pembayaran yang diterima atau dapat diterima. Setelah pengakuan awal, piutang premi diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai tercatat dari piutang premi ditelaah untuk penurunan nilai jika terdapat peristiwa atau situasi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat diperoleh kembali, dengan kerugian penurunan nilai yang terjadi dicatat pada laba rugi.

Premium receivables are recognised when due and measured on initial recognition at the fair value of the consideration received or receivable. Subsequent to initial recognition, premium receivables are measured at amortised cost, using the effective interest method. The carrying value of premium receivables is reviewed for impairment whenever events or circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable, with the impairment loss recorded in profit or loss.




Halaman - 25 - Page




m. Piutang premi dan piutang reasuransi (lanjutan)

m. Premium receivables and amounts due from reinsurers (continued)

Piutang reasuransi merupakan tagihan kepada reasuradur yang timbul dari transaksi reasuransi berupa penerimaan premi tidak langsung dan penerimaan klaim reasuransi. Piutang reasuransi disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Amounts due from reinsurers represent receivables from reinsurers arising from indirect premium transaction and reinsurance claim recoveries. Amounts due from reinsurers are presented in net amount less allowance for impairment losses.

n. Cadangan kerugian penurunan nilai aset

keuangan n. Allowance for impairment losses of

financial assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti objektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

At each reporting date, the Company assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.

Bukti objektif bahwa aset keuangan (termasuk efek-efek ekuitas) mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh pelanggan, restrukturisasi piutang oleh Perusahaan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika pelanggan tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa pelanggan atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi Iainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran pelanggan atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Lebih lanjut, untuk investasi dalam efek-efek ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.

Objective evidence that financial assets (including equity securities) are impaired may include default or delinquency by a customer, restructuring of a receivable by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a customer or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of customers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group. In addition, for an investment in an equity security, a significant or prolonged decline in its fair value below its cost is objective evidence of impairment.

Perusahaan menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangannya secara individual dengan mengevaluasi jumlah yang diharapkan dapat ditagih/dipulihkan dari setiap aset keuangan secara individual berdasarkan kondisi keuangan pelanggan/penerbit pada setiap tanggal pelaporan.

The Company considers evidence of impairment for financial assets at individual level through evaluation of the amount that is expected to be collected/recovered from each individual financial asset based on the customer's/issuer's financial condition at each reporting date.




Halaman - 26 - Page




n. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

n. Allowance for impairment losses of financial assets (continued)

Kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi seperti piutang premi, dan piutang reasuransi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan jumlah yang diharapkan dapat ditagih/dipulihkan dari aset keuangan tersebut.

Impairment losses on financial assets carried at amortised cost such as premium receivables and amounts due from reinsurers are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the amount expected to be collected/recovered from the financial assets.

Kerugian penurunan nilai atas efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui langsung dalam penghasilan komprehensif Iain ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi.

Impairment losses on available-for-sale marketable securities are recognised by transferring the cumulative loss that has been recognised directly in other comprehensive income to profit or loss as a reclassification adjustment. The cumulative loss that is reclassified from other comprehensive income to profit or loss is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortisation, and the current fair value, less any impairment losses previously recognised in profit or loss.

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai yang dapat diatribusikan pada nilai waktu tercermin sebagai komponen pendapatan bunga. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi. Namun, pemulihan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai efek-efek tersedia untuk dijual diakui langsung pada penghasilan komprehensif lain.

Changes in impairment provisions attributable to time value are reflected as a component of interest income. If, in a subsequent period, the fair value of an impaired available-for-sale debt security increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss is recognised in profit or loss, the impairment loss is reversed and the amount of reversal recognised in profit or loss. However, any subsequent recovery in the fair value of an impaired available-for-sale equity security is recognised directly in other comprehensive income.

o. Aset tetap o. Fixed assets

Aset tetap selain tanah dinyatakan sebesar harga perolehan (pengakuan awal) setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Setelah pengakuan awal, aset tetap diukur dengan model biaya. Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.

Fixed assets other than land are stated at acquisition cost (initial recognition) less accumulated depreciation. Acquisition cost includes expenditures directly attributable to the acquisition of fixed assets. After initial recognition, fixed assets are measured using the cost model. Land is stated at cost and not depreciated.




Halaman - 27 - Page




o. Aset tetap (lanjutan) o. Fixed assets (continued) Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:

Depreciation of fixed assets other than land is calculated on the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives as follows:

Tahun/ Years

Persentase/ Percentage

Bangunan 20 5% Buildings Peralatan kantor 4-5 25% - 20% Office equipments Komputer 5 20% Computers Kendaraan bermotor 5 20% Motor vehicles Partisi dan interior 5 20% Leasehold improvements

Akumulasi biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.

The accumulated costs of the construction of fixed assets are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to the fixed assets accounts when the construction is completed. Depreciation is charged starting from that date.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke laba rugi selama tahun dimana beban-beban tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan. Metode depresiasi, masa manfaat dan nilai sisa ditelaah setiap akhir tanggal pelaporan dan disesuaikan secara prospektif, jika dianggap tepat.

When fixed assets are retired or disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are derecognised from the statement of financial position, and the resulting gains or losses are recognised in the profit or loss. Repairs and maintenance costs are charged to profit or loss during the year in which they are incurred. Expenditures which extend the life of assets or provide further economic benefits are capitalised and depreciated over the remaining useful life of the related assets. Depreciation method, useful lives and residual value are reviewed at each financial year-end and adjusted prospectively, if appropriate.

p. Aset takberwujud p. Intangible assets

Aset takberwujud berupa perangkat lunak yang dibeli oleh Perusahaan, dicatat sebesar biaya perolehannya dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai (jika ada). Biaya yang terkait dengan pemeliharaan perangkat lunak diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang dapat secara langsung diatribusikan kepada desain dan pengujian perangkat lunak yang dapat diidentifikasi dan unik yang dikendalikan oleh Perusahaan diakui sebagai aset takberwujud.

Intangible assets which consist of software acquired by the Company are stated at cost less accumulated amortisation and accumulated impairment losses (if any). Cost associated with maintaining software program are recognised as an expense as incurred. Development cost that are directly attributable to the design and testing of identifiable and unique software products controlled by the Company are recognised as an intangible asset.




Halaman - 28 - Page




p. Aset takberwujud (lanjutan) p. Intangible assets (continued) Amortisasi perangkat lunak diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaatnya, dimulai dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat perangkat lunak adalah lima tahun.

Amortisation of software is recognised in profit or loss on straight-line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software is five years.

Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.

Amortisation method, useful lives and residual values are reviewed at each financial year-end and adjusted, if appropriate.

q. Biaya dibayar dimuka q. Prepayments

Biaya dibayar dimuka adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya dibayar dimuka akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.

Prepayments are expenses which have been incurred but not yet recognised as an expense in the related period. Prepayments are recognised as expenses in the profit or loss when it is amortised in accordance with the expected period of benefit.

r. Penurunan nilai aset non-keuangan r. Impairment of non-financial assets

PSAK No. 48, “Penurunan nilai aset” menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi bahwa suatu aset mungkin mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, atau pada saat pengujian penurunan nilai aset tahunan diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

SFAS No. 48, “Impairment of asset” prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this SFAS requires the entity to recognise an impairment loss. This SFAS also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures. At the end of each reporting period, the Company assesses whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.




Halaman - 29 - Page



POLICIES (continued) s. Imbalan pasca kerja s. Post-employment benefits

Liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan nilai wajar aset program, bersamaan juga dengan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui dan beban jasa masa lalu. Liabilitas imbalan pasti dihitung secara tahunan oleh aktuaris independen menggunakan metode ”Projected Unit Credit”. Nilai kini dari liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas yang dikeluarkan di masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah di mana imbalan tersebut akan dibayarkan, serta memiliki kriteria jatuh tempo yang mendekati dengan kriteria liabilitas pensiun tersebut.

The post-employment benefits liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service cost. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the “Projected Unit Credit” method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality long-term bonds that are denominated in Rupiah in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang

timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial (pengukuran kembali) langsung diakui seluruhnya di ekuitas melalui penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions (remeasurement) charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.

t. Perpajakan t. Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak final, pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak diakui dalam laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di penghasilan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

The tax expense comprise of final tax, current income tax and deferred income tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.

Pajak final Final tax Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.

Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction are recognising losses.




Halaman - 30 - Page




t. Perpajakan (lanjutan) t. Taxation (continued)

Pajak final (lanjutan) Final tax (continued)

Mengacu pada Revisi PSAK No. 46, “Pajak penghasilan” yang disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46. Oleh karena itu, Perusahaan memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan pendapatan bunga dari deposito jaminan, deposito berjangka dan obligasi yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual sebagai pos tersendiri.

Referring to Revised SFAS No. 46: “Income taxes” as mentioned above, final tax is no longer governed by SFAS No. 46. Therefore, the Company has decided to present all of the final tax arising from interest income from statutory deposits, time deposits and bonds classified as financial assets available-for-sale as a separate line item.

Pajak penghasilan kini Current income tax Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar total yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Beban pajak penghasilan kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan Kini” dalam laporan laba rugi. Perusahaan juga menyajikan bunga/denda terkait, jika ada, sebagai bagian dari beban usaha.

Current income tax assets and liabilities for the current period are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. Current income tax expense is determined based on the taxable profit for the year computed using the prevailing tax rates. Underpayment/overpayment of income tax, if any, are presented as part of “Current Income Tax Expense” in the profit or loss. The Company also presented related interest/penalty, if any, as part of operating expenses.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.

Pajak penghasilan tangguhan Deferred income tax Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.




Halaman - 31 - Page




t. Perpajakan (lanjutan) t. Taxation (continued)

Pajak penghasilan tangguhan Deferred income tax Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised. Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities related to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.

u. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi u. Transactions with related parties

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”.

The Company enters into transactions with related parties as defined in the SFAS No. 7 “Related parties disclosures”

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahan yang memenuhi persyaratan berikut: a. Orang atau anggota keluarga terdekatnya

berelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama terhadap entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau

iii. personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk pelapor;

b. Suatu entitas berelasi dengan Perusahan jika: i. entitas dan Perusahaan adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama;

ii. entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain;

iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

A related party is an individual or entity related with the Company that meets the following requirements: a. Person or immediate family member has

a relationship with the Company if: i. has control or joint control over the

Company;

ii. has significant influence over the Company; or

iii. is a key management personnel of the Company or its parent.

b. An entity is related with the Company if:

i. the entity and the Company are

members of the same business group;

ii. the entity is an associate or joint venture of another entity;

iii. both entities are joint ventures of the same third party;




Halaman - 32 - Page




u. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)

u. Transactions with related parties (cotinued)

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahan yang memenuhi persyaratan berikut: (lanjutan) b. Suatu entitas berelasi dengan Perusahan

jika: (lanjutan)

iv. entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja;

vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam (a); atau

vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 31.

A related party is an individual or entity related with the Company that meets the following requirements: (continued) b. An entity is related with the Company if:

(continued)

iv. the entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate entity of the third entity;

v. the entity is a post-employment benefit plan;

vi. the entity is controlled or jointly controlled by person identified in point (a); or

vii. the person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or the key management personnel of the entity

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in Note 31.

v. Laba per saham v. Earnings per share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.

w. Informasi segmen w. Segment information

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Company that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.




Halaman - 33 - Page




w. Informasi segmen (lanjutan) w. Segment information (continued) Informasi segmen adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

i. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang

mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

i. that engages in business activities from which it may earn revenues and incurred expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity);

ii. hasil operasinya dikaji ulang secara

reguler oleh kepala operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

ii. operations result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and

iii. tersedia informasi keuangan yang dapat

dipisahkan. iii. separated financial information is

available. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk dan informasi geografis.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of performance is more specifically focused on the category of each product and geographical information.

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumption are made in the preparation of financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.




Halaman - 34 - Page


YANG PENTING (lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued) Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses Perusahaan meninjau kembali piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki pada setiap tanggal pelaporan untuk menilai apakah penurunan nilai harus diakui dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi manajemen diperlukan untuk mengestimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Perusahaan membuat justifikasi tentang situasi keuangan tertanggung atau entitas reasuransi. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, seperti yang tercermin dalam perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di masa datang.

The Company reviews premium receivables and amounts due from reinsurers at each reporting date to assess whether impairment should be recognised in the profit or loss. In particular, justification by management is required to estimate the amount and timing of future cash flows when determining impairment. In the estimation of cash flows, the Company makes the justification of the reinsurer's financial situation. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the allowance for impairment losses in the future.

Liabilitas imbalan kerja Employee benefits obligation Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja.

The present value of the employee benefits obligation depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefits obligation.

Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.

Other key assumptions for employee benefits obligation are based on current market conditions.

Estimasi klaim Estimated claim Perusahaan wajib membentuk cadangan untuk pembayaran klaim yang timbul. Cadangan ini merupakan biaya yang diharapkan untuk menyelesaikan klaim yang telah terjadi, tetapi masih dalam proses atau klaim belum diterima pada tanggal laporan posisi keuangan. Perusahaan menetapkan cadangan berdasarkan jenis produk, jenis dan periode penjaminan dan tahun kejadian. Ada dua kategori cadangan: cadangan untuk klaim yang sudah dilaporkan dan cadangan untuk klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan ("IBNR").

The Company is required to establish reserves for payment of claim that arise. These reserves represent the expected ultimate cost to settle claims occurring prior to, but still outstanding or not yet reported as of the statement of financial position date. The Company establishes its reserves by product line, type and extent of coverage and year of occurrence. There are two categories of reserve: reserves for reported losses and reserves for incurred but not reported (“IBNR”) losses.

Cadangan Perusahaan untuk klaim yang sudah dilaporkan adalah berdasarkan pada estimasi pembayaran di masa mendatang untuk menyelesaikan klaim yang sudah dilaporkan dan klaim. Perusahaan membuat estimasi tersebut berdasarkan pada fakta-fakta yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan.

The Company’s reserves for reported losses are based on estimates of future payments to settle reported claims. The Company bases such estimates on the facts available at the time the reserves are established.

Estimasi klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (“IBNR”) dihitung dengan metode triangle berdasarkan perhitungan aktuaris dengan menggunakan asumsi aktuarial.

Claims estimation for incurred but not reported (“IBNR”) is calculated using actuarial calculation based on certain actuarial assumptions with triangle method.




Halaman - 35 - Page


YANG PENTING (lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued)

Aset reasuransi Reinsurance assets Aset yang timbul dari kontrak reasuransi juga dihitung dengan menggunakan metode di atas. Selain itu, pemulihan aset ini dinilai secara periodik untuk memastikan bahwa jumlahnya mencerminkan jumlah yang pada akhirnya akan diterima, mempertimbangkan faktor-faktor seperti counterparty dan risiko kredit. Penurunan nilai diakui di mana terdapat bukti objektif bahwa Perusahaan tidak dapat menerima jumlah yang terhutang untuk itu dan jumlah ini dapat diukur secara andal.

Assets arising from reinsurance contracts are also computed using the above methods. In addition, the recoverability of these assets is assessed on a periodic basis to ensure that the balance is reflective of the amounts that will ultimately be received, taking into consideration factors such as counterparty and credit risk. Impairment is recognised where there is objective evidence that the Company may not receive amounts due to it and these amounts can be reliably measured.

Tes kecukupan liabilitas asuransi Insurance liability adequacy test Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2h, Perusahaan melakukan tes kecukupan liabilitas asuransi dengan mengestimasi nilai kini estimasi klaim yang akan dibayarkan di masa depan ditambah dengan nilai kini beban yang akan dikeluarkan di masa depan.

As disclosed in Note 2h, the Company assesses the adequacy of its insurance liabilities by estimating present value of estimated claims to be paid in the future plus present value of estimated expenses incurred in the future.

Beberapa asumsi harus digunakan dalam menentukan nilai kini tersebut. Asumsi-asumsi tersebut antara lain estimasi tingkat diskonto, estimasi klaim yang akan terjadi, estimasi terbaik dan marjin atas kesalahan pengukuran.

Several assumptions must be used to determined the present value amounts. Those assumptions are estimated discount rate, estimated future claims, best estimates and margin for adverse deviation.

Penentuan nilai wajar atas instrumen keuangan Determining fair value of financial instruments Jika nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan yang tercatat dalam neraca keuangan tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian, termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisis arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.

Where the fair value of financial assets and financial liabilities recorded on the balance sheet cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques, including mathematical models, such as discounted future cash flows analysis by using prevailing market rate.

Dalam menentukan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, Perusahaan menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan di Catatan 2k. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar menjadi kurang objektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian terantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Company uses the valuation techniques as described in Note 2k. For financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instruments.

Masukan untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, manajemen mempertimbangkan masukan dan asumsi diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup feedback model atas likuiditas volatilitas untuk transaksi derivatif dan tingkat diskonto yang berjangka waktu panjang, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.

The input for this model comes from observable market data. When observable market data are not available, management considers necessary inputs and assumptions to determine the fair value. The above considerations include liquidity and volatility feedback model for derivative transactions and long term discount rate, the level of early payment and the level of default assumption.




Halaman - 36 - Page

4. KAS DAN KAS PADA BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANKS

2019 2018 Kas Cash on hand Rupiah 92 94 Rupiah Bank Cash in banks Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 4,977 7,974 Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia - 81 PT Bank DBS Indonesia Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1,841 265 Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia - 54 PT Bank DBS Indonesia Euro Euro PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 52 17 Indonesia Tbk Dolar Singapura Singapore Dollar PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 47 8 Indonesia Tbk 6,917 8,399 Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk 5,139 2,006 Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 5,034 5,053 (Persero) Tbk PT Bank OKE Indonesia 2,043 - PT Bank OKE Indonesia PT Bank Central Asia Tbk 1,793 301 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk 1,323 54 PT Bank Bukopin Tbk Lain-lain (dibawah Rp 1 miliar) 1,919 1,823 Others (below Rp 1 billion) Dolar Amerika Serikat United States Dollar

PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 606 186 (Persero) Tbk Citibank N.A., Citibank N.A., Cabang Indonesia 161 104 Indonesia Branch PT Bank Central Asia Tbk 81 317 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 30 85 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Indonesia - 8 PT Bank UOB Indonesia Dolar Singapura Singapore Dollar PT Bank UOB Indonesia 14 7 PT Bank UOB Indonesia 18,143 9,944 25,152 18,437

Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat kas dan kas pada bank yang dibatasi penggunaannya ataupun dijaminkan sebagai jaminan atas pinjaman pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

The Directors believe that there is no cash and cash in banks which are restricted or pledged as collateral for any borrowing as at 31 December 2019 and 2018.




Halaman - 37 - Page

5. PIUTANG PREMI 5. PREMIUM RECEIVABLES

a. Berdasarkan nasabah a. By customer

2019 2018

Pihak berelasi Related parties PT Adira Dinamika Multi PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 146,824 195,742 Finance Tbk PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 907 89 Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia - 739 PT Bank DBS Indonesia 147,731 196,570 Pihak ketiga Third parties PT Kalibesar Raya Utama PT Kalibesar Raya Utama Broker 29,493 31,911 Broker PT IBS Insurance Broking PT IBS Insurance Broking Service 25,126 36,041 Service PT Mitra Iswara & Rorimpandey 18,489 21,096 PT Mitra Iswara & Rorimpandey PT Howden Insurance Brokers PT Howden Insurance Brokers Indonesia 15,071 15,119 Indonesia PT Marsh Indonesia 13,125 5,739 PT Marsh Indonesia PT Pancaran Darat Transport 11,871 9,024 PT Pancaran Darat Transport PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir 10,033 6,372 PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir PT Chubb General Insurance PT Chubb General Insurance Indonesia 7,989 2,304 Indonesia PT Home Center Indonesia 4,663 5,771 PT Home Center Indonesia PT Adi Antara Asia 4,455 206 PT Adi Antara Asia PT Citra Van Titipan Kilat 4,234 1,917 PT Citra Van Titipan Kilat PT Hasjrat Multifinance 4,079 4,340 PT Hasjrat Multifinance

PT Mandiri Tunas Finance 3,899 686 PT Mandiri Tunas Finance PT Bestindo Cakra Utama 3,870 4,014 PT Bestindo Cakra Utama PT Bank BTPN Tbk 3,467 141 PT Bank BTPN Tbk PT Wahana Ottomitra PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 3,372 1,690 Multiartha Tbk PT Indosurance Broker Utama 3,203 5,576 PT Indosurance Broker Utama PT Mandiri Utama Finance 3,104 1,681 PT Mandiri Utama Finance PT Suzuki Finance Indonesia 2,997 7,302 PT Suzuki Finance Indonesia PT Bank Syariah Mandiri 2,941 1,714 PT Bank Syariah Mandiri PT Gloria Bangun Usaha 2,570 538 PT Gloria Bangun Usaha PT NS Bluescope Indonesia 2,538 578 PT NS Bluescope Indonesia PT Altrak 1978 2,433 625 PT Altrak 1978 PT Eka Boga Inti 2,196 39 PT Eka Boga Inti PT Sedana Pasifik Servistama 2,195 2,307 PT Sedana Pasifik Servistama PT Bank UOB Indonesia 2,165 2,070 PT Bank UOB Indonesia PT Citra Van Titipan Kilat 1,917 PT Citra Van Titipan Kilat PT Ace Hardware Indonesia 2,135 1,009 PT Ace Hardware Indonesia PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2,129 2,838 (Persero) Tbk Lain-lain (dibawah Rp 2 miliar) 169,536 118,737 Others (below Rp 2 billion)

363,378 291,385

511,109 487,955




Halaman - 38 - Page

5. PIUTANG PREMI (lanjutan) 5. PREMIUM RECEIVABLES (continued)

b. Berdasarkan jenis asuransi b. By insurance type

2019 2018

Kendaraan bermotor 216,294 216,129 Motor vehicles Properti 128,781 110,839 Properties Kecelakaan diri 16,119 18,381 Personal accident Rekayasa 19,224 24,888 Engineering Pengangkutan laut 37,573 20,196 Marine cargo Kesehatan 32,091 27,656 Health Rangka kapal 6,959 23,198 Marine hull Alat-alat berat 6,538 6,642 Heavy equipment Lain-lain 47,530 40,026 Miscellaneous

511,109 487,955 c. Berdasarkan umur c. By aging category

2019 2018

Belum jatuh tempo 392,901 369,188 Not yet due Jatuh tempo selama atau kurang dari 60 hari 97,156 111,992 Due for 60 days or less Jatuh tempo lebih dari 60 hari 21,052 6,775 Due for over 60 days 511,109 487,955 Direksi berpendapat bahwa seluruh piutang premi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dapat tertagih sepenuhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk piutang premi tidak tertagih.

The Directors believe that all premium receivables as at 31 December 2019 and 2018 are fully collectible and therefore no provision for doubtful accounts is required.

6. PIUTANG REASURANSI - BERSIH 6. AMOUNTS DUE FROM REINSURERS - NET

2019 2018

Pihak ketiga Third parties PT Simas Reinsurance Broker 20,324 2,435 PT Simas Reinsurance Broker B.E.S.T Reinsurance 20,046 20,740 B.E.S.T Reinsurance Willis (Singapore) Pte. Ltd. 18,549 19,291 Willis (Singapore) Pte. Ltd. Asia Reinsurance Broker Pte. Ltd. 12,206 15,760 Asia Reinsurance Broker Pte. Ltd. Howden Asia (Hong Kong) Ltd. 8,538 7,527 Howden Asia (Hong Kong) Ltd. Arthur J. Gallagher Asia Pte. Ltd. 3,936 - Arthur J. Gallagher Asia Pte. Ltd. PT Chubb General Insurance PT Chubb General Insurance Indonesia 3,888 - Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia 3,165 - PT Reasuransi Nasional Indonesia Lain-lain (dibawah Rp 3 miliar) 18,723 234 Others (below Rp 3 billion) 109,375 65,987 Cadangan kerugian penurunan nilai (38,661) (35,832) Allowance for impairment losses 70,714 30,155

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for impairment losses is as follows:

2019 2018

Saldo awal 35,832 38,923 Beginning balance Penambahan/(pembalikan) 2,829 (3,091) Addition/(reversal) 38,661 35,832




Halaman - 39 - Page

6. PIUTANG REASURANSI - BERSIH (lanjutan) 6. AMOUNTS DUE FROM REINSURERS - NET (continued)

Analisis umur piutang reasuransi - bersih adalah sebagai berikut:

The aging analysis of amount due from reinsurers - net is as follows:

2019 2018

Belum jatuh tempo 5,253 404 Not yet due Jatuh tempo selama atau kurang dari 60 hari 35,502 7,251 Due for 60 days or less Jatuh tempo lebih dari 60 hari 29,959 22,500 Due for over 60 days 70,714 30,155

Direksi berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang reasuransi.

The Directors believe that the allowance for impairment losses is sufficient to cover any possible losses from uncollectible amounts due from reinsurer.

7. ASET REASURANSI 7. REINSURANCE ASSETS

2019 2018 Aset reasuransi: Reinsurance assets: - Cadangan premi yang belum merupakan pendapatan Unearned premium - (Catatan 15) 170,959 157,209 reserve (Note 15) - Kontribusi yang belum

menjadi hak 6,146 4,616 Unearned contribution - - Estimasi pemulihan klaim Estimated claims recovery -

(konvensional) 659,143 624,251 (conventional) - Estimasi pemulihan klaim Estimated claims recovery -

(syariah) 13,588 15,387 (sharia) 849,836 801,463

Pada tanggal 31 Desember 2019, dalam estimasi pemulihan klaim (konvensional) termasuk estimasi atas klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (“IBNR”) sebesar Rp 93.884 (2018: Rp 87.057).

As at 31 December 2019, the Company’s incurred but not yet reported (“IBNR”) included in the estimated claims recovery (conventional) amounting to Rp 93,884 (2018: Rp 87,057).

Pada tanggal 31 Desember 2019, dalam estimasi pemulihan klaim (syariah) termasuk estimasi atas klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (“IBNR”) sebesar Rp 1.393 (2018: Rp 425).

As at 31 December 2019. The Company’s incurred but not yet reported (“IBNR”) included in the estimated claims recovery (sharia) amounting to Rp 1,393 (2018: Rp 425).

2019 2018

Perubahan aset reasuransi atas premi yang belum merupakan Changes in reinsurance assets pendapatan 13,750 32,894 of unearned premium reserve

Perubahan aset reasuransi atas Changes in reinsurance assets kontribusi yang belum menjadi hak 1,530 318 of unearned unearned

Perubahan aset reasuransi Changes in reinsurance asset atas estimasi klaim (konvensional) 34,892 190,821 of estimated claims (conventional)

Perubahan aset reasuransi Changes in reinsurance asset atas estimasi klaim (syariah) (1,799) 11,228 of estimated claims (sharia)




Halaman - 40 - Page

8. INVESTASI 8. INVESTMENTS

a. Deposito a. Deposits

(i) Berdasarkan pihak (i) By counterparty

2019 2018

Deposito wajib Statutory deposits Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk 23,000 23,000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7,000 7,000 (Persero) Tbk

30,000 30,000

Deposito berjangka Time deposits Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1,000 315,000 Indonesia Tbk Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 57,924 Indonesia Tbk

1,000 372,924

Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Syariah Mandiri 398,600 10,450 PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 326,500 334,000 Negara (Persero) Tbk PT Bank Maybank PT Bank Maybank Indonesia Tbk 258,900 39,000 Indonesia Tbk PT Bank BRISyariah Tbk 192,375 375 PT Bank BRISyariah Tbk PT BPD Jawa Barat dan PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk 99,000 - Banten Tbk PT Bank BTPN PT Bank BTPN Syariah Tbk 98,500 50,000 Syariah Tbk PT Bank KEB Hana PT Bank KEB Hana Indonesia 79,000 100,000 Indonesia PT Bank BCA Syariah 61,000 46,000 PT Bank BCA Syariah PT Bank Mega Tbk 50,000 50,000 PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk 49,000 - PT Bank Permata Tbk PT Bank Mayapada PT Bank Mayapada Internasional Tbk 21,000 20,000 Internasional Tbk PT Bank Shinhan PT Bank Shinhan Indonesia 20,000 - Indonesia PT Bank UOB Indonesia 11,300 11,300 PT Bank UOB Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8,500 5,500 (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 6,250 51,500 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5,750 6,750 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 5,000 5,000 (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk 5,000 5,000 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank BNI Syariah 2,200 2,200 PT Bank BNI Syariah PT Bank Capital PT Bank Capital Indonesia Tbk 2,000 2,000 Indonesia Tbk PT Bank QNB PT Bank QNB Indonesia Tbk 2,000 2,000 Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk 1,500 1,500 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Central Asia Tbk 1,000 1,000 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Panin Dubai PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 1,000 49,500 Syariah Tbk PT Bank BTPN Tbk 800 381,489 PT Bank BTPN Tbk PT Bank Syariah Bukopin 250 250 PT Bank Syariah Bukopin PT BPR Eka Bumi Artha 100 100 PT BPR Eka Bumi Artha PT Bank Sahabat PT Bank Sahabat Sampoerna - 3,000 Sampoerna




Halaman - 41 - Page

8. INVESTASI (lanjutan) 8. INVESTMENTS (continued)

a. Deposito (lanjutan) a. Deposits (continued)

(i) Berdasarkan pihak (lanjutan) (i) By counterparty (continued)

2019 2018 Deposito berjangka (lanjutan) Time deposits (continued) Pihak ketiga (lanjutan) Third parties (continued) Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank BTPN Tbk 9,807 - PT Bank BTPN Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8,341 11,585 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

1,724,673 1,189,499 1,755,673 1,592,423

(ii) Berdasarkan periode deposito (ii) By period of the deposits

2019 2018

Deposito wajib 30,000 30,000 Statutory deposits Deposito berjangka: Time deposits - tiga bulan atau kurang 299,998 1,531,398 three months or less - - Iebih dari tiga bulan 1,425,675 31,025 more than three months -

1,755,673 1,592,423

Deposito wajib Statutory deposits Penempatan deposito jaminan sesuai

dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia No.71/POJK.05/2016.

The placement of statutory deposits in compliance with Indonesia Financial Service Authority’s regulation No.71/POJK.05/2016.

Deposito berjangka Pada tanggal 31 Desember 2019, deposito

berjangka Rupiah memperoleh suku bunga tahunan berkisar antara 4,45% - 8,20% (2018: 4,55% - 9,00%) dan deposito berjangka Dolar Amerika Serikat memperoleh suku bunga tahunan berkisar antara 0,35% - 1,65% (2018: 1,50% - 2,50%).

Time deposits As at 31 December 2019, Rupiah time

deposits earns annual interest rate ranging from 4.45% - 8.20% (2018: 4.55% - 9.00%) and United States Dollar time deposits earns interest rate ranging from 0.35% - 1.65% (2018: 1.50% - 2.50%).

b. Efek-efek b. Marketable securities

2019 2018 Tersedia untuk dijual Available-for-sale Obligasi: Bonds: Nilai wajar 2,603,573 2,178,280 Fair value Reksadana: Mutual Fund: Nilai wajar 202,773 424,002 Fair value Saham: Shares: Nilai wajar 43,730 38,264 Fair value 2,850,076 2,640,546




Halaman - 42 - Page


b. Efek-efek (lanjutan) b. Marketable securities (continued)

(i) Obligasi (i) Bonds

Tingkat bunga per tahun (%)/

Interest rate per annum (%)

Peringkat/Rating Nilai wajar/Fair value

2019 2018 2019 2018 Tersedia untuk dijual/ Available-for-sale Pihak ketiga/ Third parties Obligasi pemerintah/Goverment bonds: Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0056 8.375% BBB BBB 219,874 206,991 SBSN Seri PBS014 6.500% BBB BBB 179,572 148,935 Obligasi Negara Republik Indonesia

Seri FR0053 8.250% BBB BBB 162,697 57,628 SBSN Seri PBS016 6.250% BBB BBB 112,663 110,716 SBSN Seri PBS002 5.450% BBB BBB 74,748 60,532 SBSN Seri PBS006 8.250% BBB BBB 50,979 50,464 SBSN Seri PBS011 8.750% BBB BBB 45,853 43,470 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0077 8.125% BBB BBB 42,524 - Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0070 8.375% BBB BBB 32,050 20,217 SBSN Seri PBS019 8.250% BBB BBB 31,643 - Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0064 6.125% BBB BBB 18,760 17,528 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0063 5.625% BBB BBB 9,799 9,189 Sukuk Negara Ritel Seri SR008 8.300% - BBB - 115,534 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0069 7.875% - BBB - 20,055 Obligasi korporasi/ Corporate bonds: Obligasi Berkelanjutan II Bank CIMB Niaga Tahap III Tahun 2017 Seri B 7.500% AAA AAA 70,716 68,711 Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance Tahap IV Tahun 2017 Seri B 7.500% AAA AAA 60,379 58,788 Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multi Infrastruktur Tahap II Tahun 2019 Seri B 7.800% AAA - 60,089 - Obligasi Berkelanjutan III Federal International Finance Tahap III Tahun 2018 Seri B 7.450% AAA AAA 50,214 48,991 Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multigriya Finansial Tahap VIII Tahun 2019 seri A 7.750% AAA - 40,160 - Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap IV Tahun 2018 Seri B 6.900% AAA AAA 40,152 38,393 Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2016 Seri C 9.600% AAA AAA 30,988 30,494 Obligasi Berkelanjutan III Indomobil Finance Tahap II Tahun 2018 Seri B 7.900% A A 29,918 28,727 Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahap I Tahun 2015 Seri A 9.925% AAA AAA 28,614 27,670 Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank II Tahap VI Tahun 2015 Seri C 9.500% AAA AAA 25,521 25,297




Halaman - 43 - Page



(i) Obligasi (lanjutan) (i) Bonds (continued)




2019 2018 2019 2018 Tersedia untuk dijual/ Available-for-sale (continued) Pihak ketiga/ Third parties: (continued) Obligasi korporasi/ Corporate bonds: (continued) Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2017 Seri B 8.500% AAA AAA 25,132 24,991 Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multigriya Finansial Tahap III Tahun 2018 Seri B 6.850% AAA AAA 25,098 24,122 Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I Tahun 2015 Seri B 10.900% AA+ AA+ 20,753 20,691 Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank II Tahap VII Tahun 2016 Seri C 9.600% AAA AAA 20,676 20,315 Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2019 Seri B 8.500% AAA - 20,387 - Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI Tahap III Tahun 2017 Seri A 7.600% AAA AAA 20,197 19,692 Obligasi Berkelanjutan III Bank BTN Tahap I Tahun 2017 Seri A 8.300% AA+ AA+ 20,193 19,965 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Bank Maybank Indonesia Tahap I Tahun 2017 7.850% AAA AAA 20,191 19,776 Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap II Tahun 2017 Seri B 7.400% AAA AAA 20,159 19,549 Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap IV Tahun 2017 Seri B 8.400% AAA AAA 20,087 20,018 Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 Seri B 10.800% AA+ AA+ 15,603 15,503 Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap IV Tahun 2017 Seri C 8.900% AAA AAA 15,470 14,919 Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap II Tahun 2018 Seri B 8.750% AAA - 14,442 - Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap II Tahun 2015 10.000% AA- AA- 13,104 13,124 Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2017 Seri B 7.250% AAA AAA 13,057 12,785

Obligasi Berkelanjutan I Mayora Indah Tahap I Tahun 2017 9.250% AA AA 12,409 11,897




Halaman - 44 - Page







2019 2018 2019 2018 Tersedia untuk dijual/ Available-for-sale (continued) Pihak ketiga/ Third parties: (continued) Obligasi korporasi/ Corporate bonds: (continued) Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank BII Tahap I Tahun 2014 11.350% AA AA- 10,569 10,458 Obligasi Berkelanjutan I Protelindo Tahap I Tahun 2016 Seri B 8.250% AAA AAA 10,219 9,800 Obligasi Berkelanjutan I BNI Tahap I Tahun 2017 8.000% AAA AAA 10,169 9,650 Obligasi Berkelanjutan II PLN Tahap I Tahun 2017 Seri A 7.700% AAA AAA 10,119 9,560 Obligasi Berkelanjutan V Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2019 Seri A 7.800% AAA - 10,109 - Obligasi Berkelanjutan I Pupuk Indonesia Tahap II Tahun 2017 Seri A 7.500% AAA AAA 10,103 9,795 Obligasi Berkelanjutan II Summarecon Agung Tahap II Tahun 2017 8.800% A A 10,101 9,774 Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2017 Seri B 7.800% AAA AAA 10,091 9,902 Obligasi Berkelanjutan I Pupuk Indonesia Tahap I Tahun 2017 Seri A 7.900% AAA AAA 10,079 9,908 Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap III Tahun 2017 Seri C 7.200% AAA AAA 10,079 9,726 Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Tahap II Tahun 2017 Seri B 9.000% AA- AA- 10,067 10,043 Obligasi Berkelanjutan III Indomobil Finance Tahap I Tahun 2017 Seri B 8.600% A A 10,048 9,787 Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap I Tahun 2016 Seri C 8.700% AAA - 6,164 - Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap IV Tahun 2017 Seri A 7.650% AA+ AA+ 6,048 5,873 Obligasi I Bank UOB Indonesia Tahun 2015 Seri C 9.600% AAA AAA 5,051 5,072 Obligasi Berkelanjutan III Federal International Finance Tahap I Tahun 2017 Seri B 8.450% AAA AAA 5,044 4,991




Halaman - 45 - Page







2019 2018 2019 2018 Tersedia untuk dijual/ Available-for-sale (continued) Pihak ketiga/ Third parties: (continued) Obligasi korporasi/ Corporate bonds: (continued) Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap III Tahun 2016 Seri C 8.700% AAA AAA 1,027 1,007 Obligasi IV Mayora Indah Tahun 2012 8.500% - AA - 33,281 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank BII Tahap II Tahun 2012 9.250% - AA+ - 14,050 Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III Tahun 2016 Seri A 8.300% - AA+ - 13,994

Obligasi Berkelanjutan II Federal International

Finance Tahap III Tahun 2016 Seri B 9.150% - AAA - 10,075 Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank II Tahap VII Tahun 2016 Seri B 9.250% - AAA - 10,044 Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2016 Seri B 9.250% - AAA - 10,029 Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multigriya Finansial Tahap V Tahun 2018 Seri A 7.500% - AAA - 9,973 Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap III Tahun 2017 Seri B 6.750% - AAA - 9,870 Obligasi Berkelanjutan I Summarecon Agung Tahap II Tahun 2014 11.500% - A+ - 5,081 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap II Tahun 2012 9.400% - AA+ - 5,063 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap I Tahun 2012 8.900% - AA+ - 4,022

1,859,958 1,696,505




Halaman - 46 - Page







2019 2018 2019 2018 Tersedia untuk dijual/ Available-for-sale (continued) Pihak berelasi/ Related parties: Obligasi korporasi/ Corporate bonds: Obligasi Berkelanjutan I Bank Danamon Tahap I Tahun 2019 Seri B 8.550% AAA - 206,172 - Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap II Tahun 2018 Seri C 7.400% AAA AAA 151,492 146,211 Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap III Tahun 2018 Seri B 8.000% AAA AAA 101,208 99,098 Obligasi Berkelanjutan IV ADMF Tahap V Tahun 2019 Seri B 8.600% AAA - 71,857 - Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 Seri B 7.450% AAA AAA 70,427 68,687 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 Seri B 7.450% AAA AAA 40,408 39,080 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2015 Seri B 10.250% AAA AAA 35,750 35,843 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Tahun 2015 Seri C 10.250% AAA AAA 22,587 22,489 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap V Tahun 2017 Seri B 8.600% AAA AAA 20,139 20,054 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap VI Tahun 2017 Seri B 8.100% AAA AAA 13,157 12,884 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap III Tahun 2016 Seri C 10.250% AAA AAA 10,418 10,243 Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap III Tahun 2014 Seri C 10.750% - AAA - 10,115 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap III Tahun 2016 Seri B 9.500% - AAA - 10,037 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap IV Tahun 2016 Seri B 8.750% - AAA - 7,034 743,615 481,775 2,603,573 2,178,280 Pada tanggal 31 Desember 2019, obligasi memperoleh tingkat imbal hasil berkisar antara 5,73% - 9,86% (2018: 5,52% - 10,62%).

As at 31 December 2019, bonds earns yield rate ranging from 5.73% - 9.86% (2018: 5.52% - 10.62%).




Halaman - 47 - Page



(ii) Reksadana (ii) Mutual fund

2019 2018

Tersedia untuk dijual Available-for-sale Pihak ketiga Third parties Manulife Dana Campuran 47,946 46,053 Manulife Dana Campuran Schroder Dana Prestasi Plus 35,606 36,840 Schroder Dana Prestasi Plus Danareksa Mawar Danareksa Mawar Konsumer 10 28,923 30,168 Konsumer 10 FSI Dividend Yield Fund 23,363 22,945 FSI Dividend Yield Fund BNP Paribas Infrastruktur Plus 18,347 18,545 BNP Paribas Infrastruktur Plus BNP Paribas Ekuitas 17,924 18,154 BNP Paribas Ekuitas BNP Paribas Pesona 13,208 13,420 BNP Paribas Pesona Schroder Dana Istimewa 8,882 8,852 Schroder Dana Istimewa Manulife Dana Saham 8,574 8,767 Manulife Dana Saham Schroder Dana Terpadu II - 46,644 Schroder Dana Terpadu II Manulife Obligasi Manulife Obligasi Negara Negara Indonesia II - 43,219 Indonesia II BNP Paribas Prima II - 42,902 BNP Paribas Prima II Manulife Syariah Manulife Syariah Sukuk Indonesia - 39,396 Sukuk Indonesia Schroder Syariah Schroder Syariah Balanced Fund - 19,473 Balanced Fund Manulife Saham Andalan - 10,096 Manulife Saham Andalan Schroder Dana Prestasi - 9,553 Schroder Dana Prestasi BNP Paribas Pesona Syariah - 8,975 BNP Paribas Pesona Syariah 202,773 424,002

(iii) Saham (iii) Shares

Investasi atas saham yang dimiliki oleh Perusahaan adalah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Rinciannya adalah sebagai berikut:

Investment in shares owned by the Company are shares which is listed in the Indonesia Stock Exchange. The details is as follows:

2019

Total Saham/ Number of

Shares

Biaya Perolehan/

Cost Nilai Wajar/ Fair Value

Tersedia untuk dijual Available-for-sale Pihak berelasi Related party PT Adira Dinamika PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 4,204,800 32,507 43,730 Multi Finance Tbk

2018

Total Saham/ Number of

Shares

Biaya Perolehan/

Cost Nilai Wajar/ Fair Value

Tersedia untuk dijual Available-for-sale Pihak berelasi Related party PT Adira Dinamika PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 4,204,800 32,507 38,264 Multi Finance Tbk




Halaman - 48 - Page


c. Penyertaan langsung c. Direct participation Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018,

penyertaan langsung merupakan penyertaan ke PT Asuransi Maipark Indonesia sebanyak 948 lembar saham, dengan nilai nominal Rp 100.000 (nilai penuh) per saham. Jumlah tersebut merupakan 0,21% dari jumlah saham beredar.

As of 31 December 2019 and 2018, the direct participation represents an investment in PT Asuransi Maipark Indonesia of 948 shares with nominal value of Rp 100,000 (full amount) per share. This represents 0.21% of total issued shares.

9. ASET TETAP - BERSIH 9. FIXED ASSETS - NET

2019

Awal/

Beginning Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Reklasifikasi/

Reclassifications Akhir/

Ending Harga perolehan Cost Kepemilikan langsung: Direct ownership: Tanah 66,088 - - - 66,088 Land Bangunan 80,612 - - - 80,612 Buildings Peralatan kantor 29,195 3,726 (1,483) - 31,438 Office equipments Komputer 39,828 4,590 (2,653) - 41,765 Computers Kendaraan bermotor 43,580 11,650 (10,671) - 44,559 Motor vehicles Partisi dan interior 42,883 2,551 - 4,431 49,865 Leasehold improvements

302,186 22,517 (14,807) 4,431 314,327 Aset dalam penyelesaian 659 3,993 - (4,431) 221 Construction in progress

302,845 26,510 (14,807) - 314,548

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung: Direct ownership: Bangunan 20,867 4,030 - - 24,897 Buildings Peralatan kantor 25,792 1,964 (1,468) - 26,288 Office equipments Komputer 27,839 5,287 (2,510) - 30,616 Computers Kendaraan bermotor 22,348 7,501 (6,633) - 23,216 Motor vehicles Partisi dan interior 38,279 3,114 - - 41,393 Leasehold improvements

135,125 21,896 (10,611) - 146,410

Nilai buku bersih 167,720 168,138 Net book value

2018

Awal/

Beginning Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Reklasifikasi/

Reclassifications Akhir/

Ending Harga perolehan Cost Kepemilikan langsung: Direct ownership: Tanah 66,088 - - - 66,088 Land Bangunan 80,612 - - - 80,612 Buildings Peralatan kantor 29,005 795 (605) - 29,195 Office equipments Komputer 37,375 4,056 (1,603) - 39,828 Computers Kendaraan bermotor 45,354 7,975 (9,749) - 43,580 Motor vehicles Partisi dan interior 42,119 141 - 623 42,883 Leasehold improvements

300,553 12,967 (11,957) 623 302,186 Aset dalam penyelesaian 233 1,049 - (623) 659 Construction in progress

300,786 14,016 (11,957) - 302,845

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung: Direct ownership: Bangunan 16,836 4,031 - - 20,867 Buildings Peralatan kantor 23,088 3,290 (586) - 25,792 Office equipments Komputer 23,468 5,904 (1,533) - 27,839 Computers Kendaraan bermotor 21,821 7,688 (7,161) - 22,348 Motor vehicles Partisi dan interior 30,692 7,587 - - 38,279 Leasehold improvements

115,905 28,500 (9,280) - 135,125

Nilai buku bersih 184,881 167,720 Net book value




Halaman - 49 - Page

9. ASET TETAP - BERSIH (lanjutan) 9. FIXED ASSETS - NET (continued)

Penyusutan yang dibebankan pada beban umum dan administrasi masing-masing adalah sebesar Rp 21.896 dan Rp 28.500 pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Catatan 27).

Depreciation charged to general and administrative expenses is amounting to Rp 21,896 and Rp 28,500 as at 31 December 2019 and 2018, respectively (Note 27).

Rincian laba/(rugi) penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

The details of gain/(loss) on sale of fixed assets is as follows:

2019 2018

Hasil penjualan aset tetap 4,255 2,900 Proceeds from sale of fixed assets Nilai buku bersih (4,196) (2,676) Net book value Laba penjualan aset tetap 59 224 Gain on sale of fixed assets

Laba/(rugi) penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “pendapatan usaha lainnya - bersih pada laporan laba rugi.

Gain/(loss) on sale of fixed assets is presented as part of “other operating income - net” account in the profit or loss.

Hak atas tanah berbentuk Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan akan jatuh tempo pada tahun 2036. Direksi berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir.

Landrights in the form of Building Usage Rights (HGB) under the name of the Company will mature on 2036. The Directors believe that these HGB can be extended upon their expiration.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya kepada PT Sompo Insurance Indonesia dan PT Asuransi Tokio Marine Indonesia dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 143.679 dan Rp 154.377. Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut sudah memadai.

As of 31 December 2019 and 2018, fixed assets, except for land, are insured against losses arising from fire, flood and other risks to PT Sompo Insurance Indonesia and PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, with sum insured amounting to Rp 143,679 and Rp 154,377, respectively. The Directors believe that the insurance coverage is adequate.

Seluruh aset tetap yang ada pada tanggal pelaporan 31 Desember 2019 digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, jumlah nilai perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan masing-masing adalah sebesar Rp 78.672 dan Rp 66.590.

All of the fixed assets as at the reporting date 31 December 2019 are used to support the Company’s operation activities. As at 31 December 2019 and 2018, the total acquisition cost of fixed assets of the that have been fully depreciated but still in use is amounting to Rp 78,672 and Rp 66,590, respectively.

Tidak terdapat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif atau diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.

There are no fixed assets discontinued from active use or classified as assets held for sale.

Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai permanen aset tetap.

Directors believe that there is no permanent impairment in the value of fixed assets.




Halaman - 50 - Page

10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 10. PREPAYMENTS

2019 2018

Pihak berelasi Related parties Biaya akses - PT Adira Dinamika Access fee - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 820,307 - Multi Finance Tbk Biaya akses - PT Bank Danamon Access fee - PT Bank Danamon Indonesia Tbk 809,398 - Indonesia Tbk 1,629,705 - Pihak ketiga Third parties Sewa bangunan 7,685 6,692 Building rentals Lainnya 17,474 2,254 Others 25,159 8,946 1,654,864 8,946 Biaya akses merupakan biaya dibayar dimuka atas saluran distribusi PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk untuk memasarkan dan mempromosikan produk asuransi Perusahaan (Catatan 33).

Access fee is prepayment of distribution channel of PT Bank Danamon Indonesia Tbk and PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk to market and promote the Company’s insurance product (Note 33).

Sewa bangunan merupakan biaya sewa kantor dibayar dimuka dengan umur sewa yang berkisar antara 12-60 bulan.

Building rental represents prepaid office rental with rental period ranging from 12-60 months.

Biaya dibayar dimuka lainnya meliputi tunjangan, biaya konsultan dan biaya pemeliharaan.

Other prepayments primarily includes allowance, consultant fee and maintenance fee.

11. BEBAN AKUISISI TANGGUHAN 11. DEFERRED ACQUISITION COST

2019 2018 Beban akuisisi tangguhan - Deferred acquisition cost - konvensional: conventional: Kendaraan bermotor 331,407 333,276 Motor vehicles Properti 5,565 5,953 Properties Kecelakaan diri 82,578 76,421 Personal accident Rangka kapal - 4 Marine hull Alat-alat berat 65 34 Heavy equipment Lain-lain 2,967 1,131 Miscellaneous

422,582 416,819

Beban akuisisi tangguhan - syariah 37,065 42,276 Deferred acquisition cost - sharia 459,647 459,095




Halaman - 51 - Page

12. UTANG KLAIM 12. CLAIMS PAYABLE

a. Berdasarkan nasabah a. By customer

2019 2018

Pihak berelasi Related parties PT Adira Dinamika PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 11,150 6,776 Multi Finance Tbk PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 216 Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia - 10 PT Bank DBS Indonesia

11,150 7,002

Pihak ketiga Third parties PT Asuransi Jasa Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 7,590 4,185 (Persero) PT IBS Insurance Broking Service 1,370 1,428 PT IBS Insurance Broking Service PT Cunningham Lindsey PT Cunningham Lindsey Indonesia 890 931 Indonesia PT Sedana Pasifik Servistama 878 886 PT Sedana Pasifik Servistama PT Citra Van Titipan Kilat 425 46 PT Citra Van Titipan Kilat PT Rajawali Bara Makmur 234 - PT Rajawali Bara Makmur PT Asuransi Tugu Pratama PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk 167 167 Indonesia Tbk PT Sanbe Farma 139 - PT Sanbe Farma Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) 15,146 5,775 Others (below Rp 100 million)

26,839 13,418 37,989 20,420 b. Berdasarkan jenis asuransi b. By insurance type

2019 2018

Kendaraan bermotor 17,139 7,715 Motor vehicles Properti 10,926 2,686 Properties Kecelakaan diri (3,502) (3,189) Personal accident Rekayasa 3,631 1,647 Engineering Pengangkutan laut 3,801 80 Marine cargo Kesehatan 3,105 4,561 Health Rangka kapal 516 3,444 Marine hull Alat-alat berat (31) 1,325 Heavy equipment Lain-lain 2,404 2,151 Miscellaneous

37,989 20,420

c. Berdasarkan mata uang c. By currency

2019 2018

Rupiah 28,728 14,852 Rupiah Dolar Amerika Serikat 9,238 5,208 United States Dollar Dolar Singapura 18 355 Singapore Dollar Pound Sterling Inggris 5 5 Great Britain Pound Sterling

37,989 20,420




Halaman - 52 - Page

13. UTANG REASURANSI 13. AMOUNTS DUE TO REINSURERS

a. Berdasarkan pihak a. By counterparty

2019 2018 Pihak ketiga Third parties Coface Hongkong 17,838 13,428 Coface Hongkong Arthur J. Gallagher Asia Pte. Ltd. 14,914 - Arthur J. Gallagher Asia Pte. Ltd. PT Simas Reinsurance Broker 8,692 14,874 PT Simas Reinsurance Broker RKH Specialty Asia RKH Specialy Asia Pacific Pte. Ltd. 8,137 9,847 Pacific Pte. Ltd. Guy Carpenter & Company Guy Carpenter & Company Private Limited 5,974 5,291 Private Limited Aon Benfield Asia Pte. Ltd. 5,438 4,191 Aon Benfield Asia Pte. Ltd. PT Reasuransi Indonesia PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) 4,007 - Utama (Persero) PT IBS Reinsurance Brokers 3,655 21,036 PT IBS Reinsurance Brokers PT Administrasi Medika 2,620 - PT Administrasi Medika Hannover Re (Auto Facility) 2,501 1,431 Hannover Re (Auto Facility) PT Reasuransi Nasional PT Reasuransi Nasional Indonesia 2,153 314 Indonesia PT Java Smartindo 1,837 - PT Java Smartindo PT Reasuransi Syariah Indonesia 1,512 949 PT Reasuransi Syariah Indonesia PT Asuransi Astra Buana 1,453 347 PT Asuransi Astra Buana PT Asuransi Jasa Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 1,374 - (Persero) PT IBU Reinsurance Broker PT IBU Reinsurance Broker Utama 1,330 435 Utama PT Mitra Utama Reasuransi 1,282 330 PT Mitra Utama Reasuransi PT Maskapai Reasuransi PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk 1,153 582 Indonesia Tbk PT Adhi Lintas Tanase 1,060 - PT Adhi Lintas Tanase

Lain-lain (dibawah Rp 1 miliar) 20,114 17,293 Others (below Rp 1 billion) 107,044 90,348

b. Berdasarkan mata uang b. By currency

2019 2018

Rupiah 47,685 37,346 Rupiah Dolar Amerika Serikat 58,828 52,213 United States Dollar Dolar Singapura 296 460 Singapore Dollar Euro 211 279 Euro Yen 3 50 Japanese Yen Ringgit Malaysia 8 - Ringgit Malaysia Yuan Tiongkok 13 - China Yuan

107,044 90,348

c. Berdasarkan umur c. By aging category

2019 2018

Belum jatuh tempo 59,975 56,040 Not yet due Jatuh tempo selama atau kurang dari 60 hari 43,874 28,948 Due for 60 days or less Jatuh tempo lebih dari 60 hari 3,195 5,360 Due for over 60 days 107,044 90,348




Halaman - 53 - Page

14. ESTIMASI KLAIM 14. ESTIMATED CLAIMS

a. Berdasarkan jenis asuransi a. By insurance type

2019 2018

Kendaraan bermotor 113,732 125,034 Motor vehicles Properti 502,728 368,419 Properties Kecelakaan diri 6,937 7,094 Personal accident Rekayasa 34,869 38,511 Engineering Pengangkutan laut 31,276 14,393 Marine cargo Kesehatan 4,281 3,152 Health Rangka kapal 54,823 88,171 Marine hull Alat-alat berat 7,679 8,851 Heavy equipment Lain-lain 88,596 176,503 Miscellaneous 844,921 830,128 Sudah terjadi namun belum dilaporkan 148,781 130,551 Incurred but not reported 993,702 960,679 b. Berdasarkan nasabah b. By customer

2019 2018

Pihak berelasi Related parties PT Adira Dinamika Multi PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 65,867 76,576 Finance Tbk PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 40,967 57,051 Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia - 4,565 PT Bank DBS Indonesia 106,834 138,192 Pihak ketiga Third parties Cathay United Bank Co., Ltd. 113,160 134,829 Cathay United Bank Co., Ltd. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk 58,362 - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Bintang Satelit Indonesia 28,102 - PT Bintang Satelit Indonesia PT Griya Sukses Mandiri 23,711 538 PT Griya Sukses Mandiri Apical Group 21,808 34,239 Apical Group PT Tunas Baru Lampung 17,927 2 PT Tunas Baru Lampung PT Borneo Indonesia 17,017 952 PT Borneo Indonesia PT Garudafood Putra Putri PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk 15,064 - Jaya Tbk PT Argha Karya Prima PT Argha Karya Prima Industry Tbk 14,772 27,265 Industry Tbk PT Krida Upaya Tunggal 12,861 11,057 PT Krida Upaya Tunggal PT Mitra Iswara & Rorimpandey 12,311 13,373 PT Mitra Iswara & Rorimpandey PT Pembangunan Jaya 11,433 11,910 PT Pembangunan Jaya PT Budi Makmur Perkasa 10,624 - PT Budi Makmur Perkasa PT AON Indonesia - 23,865 PT AON Indonesia PT Perusahaan Listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) - 14,956 Negara (Persero) Lain-lain (dibawah Rp 10 miliar) 529,716 549,501 Others (below Rp 10 billion) 886,868 822,487 993,702 960,679




Halaman - 54 - Page

14. ESTIMASI KLAIM (lanjutan) 14. ESTIMATED CLAIMS (continued) c. Berdasarkan mata uang c. By currency

2019 2018

Rupiah 743,963 595,997 Rupiah Dolar Amerika Serikat 249,640 364,589 United States Dollar Euro 84 93 Euro Dolar Singapura 15 - Singapore Dollar

993,702 960,679 Pada tanggal 31 Desember 2019, estimasi klaim dari produk asuransi syariah adalah sebesar Rp 33.265 (2018: Rp 40.240), termasuk di dalamnya porsi atas klaim yang terjadi namun belum dilaporkan sebesar Rp 5.465 (2018: Rp 6.208). Aset reasuransi diungkapkan pada Catatan 7.

As at 31 December 2019, the estimated claims of sharia insurance products is amounting to Rp 33,265 (2018: Rp 40,240), included its portion of incurred but not yet reported amounting to Rp 5,465 (2018: Rp 6,208).

Reinsurance assets are disclosed in Note 7.

Penilaian atas estimasi klaim dan tes atas kecukupan liabilitas asuransi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dilakukan oleh Aktuaris Internal Perusahaan, sementara untuk 31 Desember 2018 dilakukan oleh aktuaris independen, PT Padma Radya Aktuaria, dalam laporannya masing-masing tertanggal 20 Januari 2020 dan 11 Januari 2019.

The valuation on estimated claims and test on adequacy of the Company’s insurance liabilities as of 31 December 2019 was performed by the Company Internal Actuary, whilst for 31 December 2018 are performed by an independent actuary, PT Padma Radya Aktuaria, in their report dated 20 January 2020 and 11 January 2019, respectively.

Estimasi klaim dihitung dengan menggunakan beberapa metode estimasi triangular secara diskonto. Estimasi klaim dihitung saat 31 Desember 2019 berdasarkan data aktual dan asumsi terkini termasuk marjin atas tingkat pemburukan.

Estimated claim is calculated using various triangular estimation techniques on a discounted basis. Estimated claim is calculated at 31 December 2019 based on actual data and current assumptions include margin for adverse deviation.

2019 2018

Metode perhitungan Kombinasi atas:/Combination of: Calculation method Incurred chain ladder, paid chain ladder, expected loss ratio, incurred Bornhuetter- Ferguson (BF) dan/and paid BF Estimasi beban penanganan klaim 3% per tahun/ Estimated claim handling per annum expenses Marjin atas tingkat pemburukan 75% Margin for adverse deviation Tingkat bunga Tingkat suku bunga obligasi pemerintah Discount rate yang bebas risiko/Yield on risk free government bond at balance sheet date.

15. CADANGAN ATAS PREMI YANG BELUM

MERUPAKAN PENDAPATAN 15. UNEARNED PREMIUM RESERVES

2019 2018

Kendaraan bermotor 589,060 549,437 Motor vehicles Properti 194,996 162,194 Properties Kecelakaan diri 23,567 24,909 Personal accident Rekayasa 36,176 31,055 Engineering Pengangkutan laut 16,271 8,842 Marine cargo Kesehatan 90,923 95,692 Health Rangka kapal 9,743 28,859 Marine hull Alat-alat berat 11,872 12,398 Heavy equipment Lain-lain 46,269 44,455 Miscellaneous 1,018,877 957,841

Perubahan cadangan atas premi yang Changes in unearned premium belum merupakan pendapatan 61,036 125,899 reserves




Halaman - 55 - Page

16. PENDAPATAN PREMI TANGGUHAN 16. DEFERRED PREMIUM INCOME

a. Berdasarkan jenis asuransi a. By insurance type

2019 2018

Kendaraan bermotor 1,317,999 1,324,141 Motor vehicles Properti 41,602 40,389 Properties Kecelakaan diri 146,838 143,065 Personal accident Rekayasa 179 56 Engineering Pengangkutan laut 6 7 Marine cargo Rangka kapal 3 24 Marine hull Alat-alat berat 851 797 Heavy equipment Lain-lain 8,515 3,760 Miscellaneous 1,515,993 1,512,239 b. Berdasarkan nasabah b. By customer

2019 2018

Pihak berelasi Related parties PT Adira Dinamika Multi PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 1,227,770 1,198,561 Finance Tbk PT Bank Danamon PT Bank Danamon

Indonesia Tbk 57 75 Indonesia Tbk

1,227,827 1,198,636

Pihak ketiga Third parties PT Suzuki Finance Indonesia 55,774 69,057 PT Suzuki Finance Indonesia PT Mandiri Tunas Finance 51,093 75,564 PT Mandiri Tunas Finance PT Bank Syariah Mandiri 11,875 10,384 PT Bank Syariah Mandiri PT Bank CIMB Niaga Tbk 6,458 6,847 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank BTPN Tbk 2,106 1,786 PT Bank BTPN Tbk PT Bank UOB Indonesia 1,594 1,730 PT Bank UOB Indonesia PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk 1,247 1,391 Indonesia Tbk Lain-lain (dibawah Rp 1 miliar) 158,019 146,844 Others (below Rp 1 billion)

288,166 313,603 1,515,993 1,512,239

17. PAJAK PENGHASILAN 17. INCOME TAX

a. Utang pajak a. Taxes payable

2019 2018

Pasal 21 8,254 4,784 Article 21 Pasal 25 8,067 7,301 Article 25 Pasal 29 24,891 37,996 Article 29 Lain-lain 1,768 1,444 Others 42,980 51,525

b. Beban pajak penghasilan b. Income tax expense

2019 2018 Kini 90,744 85,637 Current Tangguhan (6,725) (6,106) Deferred 84,019 79,531




Halaman - 56 - Page

17. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 17. INCOME TAX (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan penghasilan kena pajak yang dihitung oleh Perusahan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before income tax as shown in the consolidated statement of profit with taxable income of the Company is as follows:

2019 2018

Laba sebelum beban Income before income pajak penghasilan 538,299 489,004 tax expense Beda waktu: Temporary differences: Beban imbalan pasca Post-employment benefits kerja 4,340 3,844 expense Cadangan bonus 12,740 712 Provision for bonus Pembentukan klaim Allowance for net IBNR IBNR bersih 12,148 1,112 claims Premi yang belum merupakan pendapatan (15,692) 24,828 Unearned premium Penyisihan penurunan Allowance impairment losses nilai piutang 2,828 (3,092) of account receivable Penyusutan dan Amortisasi 10,536 (2,980) Depreciation and amortisation 26,900 24,424 Beda tetap: Permanent differences: Pendapatan investasi yang dikenakan Investment income subject pajak final (255,993) (227,891) to final tax Biaya yang tidak diperkenankan 9,445 20,528 Non-deductible expenses Beban pajak final 44,325 36,483 Final tax expense (202,223) (170,880) Penghasilan kena pajak 362,976 342,548 Taxable income Tarif pajak yang berlaku 25% 25% Enacted statutory income tax rate Beban pajak penghasilan Corporate income tax badan 90,744 85,637 expense Dikurangi: Less: Pajak dibayar dimuka: Prepaid tax: - Pasal 25 65,853 47,641 Article 25 - Utang pajak kini 24,891 37,996 Income tax payable

Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan Perusahaan dengan perkalian laba akuntansi Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the Company’s income tax expense and the accounting income before tax expense and prevailing tax rate is as follows:




Halaman - 57 - Page


b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

2019 2018 Laba sebelum beban Income before income pajak penghasilan 538,299 489,004 tax expense Pajak dihitung dengan tarif Tax calculated at applicable pajak yang berlaku 134,575 122,251 tax rates Dampak pajak penghasilan pada: Tax effects of: Pendapatan investasi yang dikenakan Investment income subject pajak final (63,998) (56,973) to final tax Beban yang tidak dapat diperkenankan 13,442 14,253 Non-deductible expenses Beban pajak penghasilan 84,019 79,531 Income tax expenses Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak (“SPT”) tahunannya. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sesuai dengan SPT Tahunan Perusahaan.

In accordance with Indonesia Taxation Law, corporate income tax is calculated annually. The calculation of income tax for the year ended 31 December 2019 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to change at the time Company submits its annual tax return (“SPT”). The calculations of income tax for the years ended 31 December 2018 conform to the Company’s Annual Tax Return, respectively.

c. Pajak tangguhan c. Deferred tax

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets and liabilities as of 31 December 2019 and 2018 is as follows:

2019 (Dibebankan)/ dikreditkan ke penghasilan komprehensif Dikreditkan/ lainnya/ (dibebankan) (Charged)/ ke laba rugi/ credited Saldo awal/ Credited/ to other Saldo akhir/ Beginning (charged) to comprehensive Ending balance profit or loss income balance

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Cadangan premi yang belum Unearned premium merupakan pendapatan, neto 51,185 (3,923) - 47,262 reserve, net Cadangan klaim yang telah terjadi Reserve for incurred but namun belum dilaporkan, neto 9,321 3,037 - 12,358 not reported claims, net Cadangan bonus 6,350 3,185 - 9,535 Provision for bonus Liabilitas imbalan pasca kerja Post-employment karyawan 8,833 1,085 1,112 11,030 benefits liability Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment losses nilai piutang reasuransi 8,958 707 - 9,665 on amounts due from reinsurer Aset tetap (143) 2,634 - 2,491 Fixed assets 84,504 6,725 1,112 92,341 Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities Keuntungan yang belum Unrealised gains direalisasi atas efek-efek on available-for-sale tersedia untuk dijual 242 - (2,869) (2,627) marketable securities Aset pajak tangguhan - bersih 84,746 6,725 (1,757) 89,714 Deferred tax assets - net




Halaman - 58 - Page


c. Pajak tangguhan (lanjutan) c. Deferred tax (continued)

2018 Dikreditkan/ (dibebankan) ke penghasilan komprehensif Dikreditkan/ lainnya/ (dibebankan) Credited/ ke laba rugi/ (charged) Saldo awal/ Credited/ to other Saldo akhir/ Beginning (charged) to comprehensive Ending balance profit or loss income balance

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Cadangan premi yang belum Unearned premium merupakan pendapatan, neto 44,978 6,207 - 51,185 reserve, net Cadangan klaim yang telah terjadi Reserve for incurred but namun belum dilaporkan, neto 9,043 278 - 9,321 not reported claims, net Cadangan bonus 6,172 178 - 6,350 Provision for bonus Liabilitas imbalan pasca kerja Post-employment karyawan 8,239 961 (367) 8,833 benefits liability Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment losses nilai piutang reasuransi 9,731 (773) - 8,958 on amounts due from reinsurer Aset tetap 602 (745) - (143) Fixed assets 78,765 6,106 (367) 84,504 Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities Keuntungan/(kerugian) yang Unrealised gains/(losses) belum direalisasi atas efek- on available-for-sale efek tersedia untuk dijual (1,008) - 1,250 242 marketable securities Aset pajak tangguhan - bersih 77,757 6,106 883 84,746 Deferred tax assets - net

Direksi berpendapat bahwa aset pajak

tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.

The Directors believes that total deferred tax assets arising from temporary differences are probable to be realised in the future years.

d. Administrasi d. Administration Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan

yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.

18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 18. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY

Sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 13/2003, Perusahaan wajib memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca kerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.

In accordance with Labor Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003, the Company is required to provide post-employment benefits to its employees when their employment is terminated or when they retired. These benefits are primarily based on years of service and the employees’ compensation at termination or retirement.




Halaman - 59 - Page

18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 18. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY (continued)

Liabilitas atas imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja meliputi uang jasa, uang pisah, pesangon dan kompensasi lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dihitung oleh aktuaris independen, PT Mercer Indonesia, dengan menggunakan metode projected unit credit, dalam laporannya masing-masing tertanggal 9 Januari 2020 dan 10 Januari 2019.

The liability for long-term and post-employment benefits consists of service payments, severance payments, termination benefits and other compensation for the years ended 31 December 2019 and 2018 is calculated by independent actuary, PT Mercer Indonesia by using projected unit credit method, in their report dated 9 January 2020 and 10 January 2019, respectively.

Perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

The movements of the present value of obligation for post-employment benefits is as follows:

2019 2018

Saldo pada awal tahun 35,333 32,957 Balance at beginning of year Beban jasa kini 5,145 5,319 Currrent service cost Biaya bunga 2,995 2,473 Interest cost Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of post-employment imbalan pasca kerja 4,448 (1,468) benefit Pembayaran imbalan kerja (3,801) (3,948) Benefit paid 44,120 35,333 Beban imbalan pasca kerja terdiri dari: Post employment benefits expenses consist of:

2019 2018

Beban jasa kini 5,145 5,319 Currrent service cost Biaya bunga 2,995 2,473 Interest cost 8,140 7,792 Mutasi pada liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Movements in post-employment benefits liability recognised in the statement of financial position is as follows:

2019 2018

Saldo awal tahun 35,333 32,957 Balance at beginning of year Beban imbalan pasca kerja Post-employment benefits expense pada tahun berjalan 8,140 7,792 for the current year Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of imbalan pasca kerja 4,448 (1,468) post-employment benefit Pembayaran imbalan kerja (3,801) (3,948) Benefit paid 44,120 35,333 Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan: Assumptions used in the calculation:

2019 2018

Tingkat diskonto per tahun 8.00% 8.25% Discount rate per annum Kenaikan gaji per tahun 6.00% 6.00% Salary increase per annum Tabel mortalita TMI 2011 TMI 2011 Mortality table




Halaman - 60 - Page

18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 18. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY (continued)

Perkiraan pembayaran manfaat pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The expected benefit payments as of 31 December 2019 and 2018 is as follows:

2019 2018 Tahun ke 1 1,346 1,252 Year 1 Tahun ke 2 4,349 1,251 Year 2 Tahun ke 3 5,042 4,172 Year 3 Tahun ke 4 10,336 4,814 Year 4 Tahun ke 5 3,014 10,034 Year 5 5 tahun kedepan 31,260 26,671 Next 5 years

Analisis sensitivitas Sensitivity analysis Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti dan beban jasa kini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018: (tidak diaudit)

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the present value of defined benefit obligation and current service cost as of 31 December 2019 and 2018: (unaudited)

Nilai kini kewajiban imbalan pasti/

Present value of defined benefit obligation 31 Desember 2019 31 December 2019 Kenaikan suku bunga diskonto Increase in discount interest rate 100 basis poin (47,403) 100 basis point Penurunan suku bunga diskonto Decrease in discount interest rate 100 basis poin 40,966 100 basis point 31 Desember 2018 31 December 2018 Kenaikan suku bunga diskonto Increase in discount interest rate 100 basis poin (38,216) 100 basis point Penurunan suku bunga diskonto Decrease in discount interest rate 100 basis poin 32,789 100 basis point

19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2019 and 2018 is as follows:

2019

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Persentase kepemilikan/

Percentage of ownership

Jumlah/ Amount

Saham Seri/Shares Serie A: Zurich Insurance Group Ltd. 66,486 39.30% 66,486 Zurich Insurance Group Ltd. PT Bank Danamon Indonesia Tbk 33,514 19.81% 33,514 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 100,000 59.11% 100,000 Saham Seri/Shares Serie B: Zurich Insurance Group Ltd. 68,849 40.70% 3,035,361 Zurich Insurance Group Ltd. Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 320 0.19% 14,108 Public (each less than 5%) 69,169 40.89% 3,049,469 169,169 100.00% 3,149,469




Halaman - 61 - Page

19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued)

2018

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Persentase kepemilikan/

Percentage of ownership

Jumlah/ Amount

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 90,000 90.00% 90,000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Ir. Willy Suwandi Dharma 10,000 10.00% 10,000 Ir. Willy Suwandi Dharma 100,000 100.00% 100,000

Berdasarkan Akta Notaris Christina Dwi Utami S.H., M.Hum., M.Kn. No. 136 tanggal 19 Agustus 2019, para pemegang saham menyetujui hal-hal sebagai berikut: • Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan

tertutup menjadi Perusahaan terbuka sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana dan perubahan nama Perusahaan menjadi “PT Asuransi Adira Dinamika Tbk”.

• Rencana Perusahaan melaksanakan penawaran umum saham perdana sebanyak-banyaknya sejumlah 320 saham baru dari saham portepel Perusahaan.

• Perubahan anggaran dasar Perusahaan guna menyesuaikan dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik tanggal 14 Mei 2008 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelanggara Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK Nomor 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan Peraturan OJK Nomor 32/POJK.04/2014 dan Peraturan OJK Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

• Pemberian wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk mengatur dan melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan.

• Perubahan modal Perusahaan dari Rp 400.000.000.000 (nilai penuh) yang terdiri atas 400.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per lembar saham (nilai penuh) menjadi Rp 3.149.468.470.670 (nilai penuh) yang terdiri dari 100.000 saham seri A dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) dan 69.169 saham seri B dengan nilai nominal Rp 44.087.213,5012825 (nilai penuh).

Based on Notarial Deed Christina Dwi Utami S.H., M.Hum., M.Kn. No. 136 dated 19 August 2019, the shareholders approved on the following matters:

• To change the Company’s status from private

company to public company in connection with the Initial Shares Public Offerings and changes the Company name to “PT Asuransi Adira Dinamika Tbk” .

• The Company’s plan to execute initial shares public offering with maximum of 320 new shares from the Company’s portepel share.

• Changes of the Company’s article of

association in relation to conform withregulation from Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. IX.J.1 regarding Principles of Articles of Association of Companies Conducting Public Offerings of Equity Securities and Public Companies dated 14 May 2008 and Financial Services Authority (OJK) regulation Nomor 32/POJK.04/2014 regarding Plan and Implementation of the Public Company Shareholders Meeting as ammended by OJK Regulation Nomor 10/POJK.04/2017 regarding Ammendment of OJK Regulation Nomor 32/POJK.04.2014 and OJK regulation Nomor 33/POJK.04/2014 regarding Director and Commisioner of Issuer or Public Companies.

• Authorise the Company’s Board of Directors to regulate and conduct any required actions in connection with the Company’s Initial Shares Public Offerings.

• Change of authorised capital of the Company from Rp 400,000,000,000 (full amount) consist of 400,000 shares with par value of Rp 1,000,000 per share (full amount) to become Rp 3,149,468,470,670 (full amount) which consist of 100,000 of share serie A with par value of Rp 1,000,000 per share (full amount) and 69,169 share serie B with par value of Rp 44,087,213.5012825 (full amount).




Halaman - 62 - Page


• Penerbitan 31.573 saham seri B sebagai hasil

pelaksanaan kapitalisasi laba ditahan dengan total nominal sebesar Rp 1.391.965.591.876 (nilai penuh) yang akan diambil bagian oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebanyak 28.416 saham dengan total nilai nominal sebesar Rp 1.252.782.258.852 (nilai penuh) dan Ir. Willy Suwandi Dharma sebanyak 3.157 saham dengan total nilai nominal sebesar Rp 139.183.333.024 (nilai penuh).

• Penerbitan 37.276 saham seri B dengan total nominal sebesar Rp 1.643.394.970.474 (nilai penuh) yang akan diambil bagian oleh Zurich Insurance Company Ltd.

• Setiap pemegang saham telah mengenyampingkan segala hak yang mungkin ada berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan pembelian oleh Zurich Insurance Company Ltd. atas 56.486 saham seri A dan 28.416 saham seri B atas PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan 10.000 saham seri A dan 3.157 saham seri B atas Ir. Willy Suwandi Dharma setelah penyelesaian Penawaran Umum Saham Perdana dan Pengambilan Saham Seri B baru oleh Zurich Insurance Company Ltd.

• Issuance of 31,573 share serie B as execution of capitalisation of retained earnings with total nominal value amounting to Rp 1,391,965,591,876 (full amount) which will be acquired by PT Bank Danamon Indonesia Tbk of 28,416 shares with total nominal value amounting to Rp 1,252,782,258,852 (full amount) and Ir. Willy Suwandi Dharma of 3,157 shares with total nominal value amounting to Rp 139,183,333,024 (full amount).

• Issuance of 37,276 shares serie B with total nominal value amounting to Rp 1,643,394,970,474 (full amount) which will be acquired by Zurich Insurance Company Ltd.

• Each shareholders has put aside every possible right based on the Company’s Article of Association in accordance with Zurich Insurance Company Ltd. acquisition of 56,486 shares serie A and 28,416 shares serie B of PT Bank Danamon Indonesia Tbk and 10,000 shares serie A and 3,157 shares serie B of Ir. Willy Suwandi Dharma upon the completion of Intiial Shares Public Offerings and Acquisition of new Shares serie B by Zurich Insurance Company Ltd.

Berdasarkan Akta Notaris Christina Dwi Utami S.H.,

M.Hum., M.Kn. No. 181 tanggal 27 November 2019, para pemegang saham menyetujui hal-hal sebagai berikut: • Setiap pemegang saham telah

mengenyampingkan segala hak yang mungkin ada berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang Perseroan Terbatas sehubungan dengan pembelian oleh Zurich Insurance Company Ltd. atas 56.486 saham seri A dan 28.416 saham seri B atas PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan 10.000 saham seri A dan 3.157 saham seri B atas Ir. Willy Suwandi Dharma setelah penyelesaian Penawaran Umum Saham Perdana dan Pengambilan Saham Seri B baru oleh Zurich Insurance Company Ltd.

Based on Notarial Deed Christina Dwi Utami S.H., M.Hum., M.Kn. No. 181 dated 27 November 2019, the shareholders approved on the following matters: • Each shareholders has put aside every

possible right based on the Company’s Article of Association Law of Limited Liability Company and in accordance with Zurich Insurance Company Ltd. acquisition of 56,486 shares serie A and 28,416 shares serie B of PT Bank Danamon Indonesia Tbk and 10,000 shares serie A and 3,157 shares serie B of Ir. Willy Suwandi Dharma upon the completion of Intiial Shares Public Offerings and Acquisition of new Shares Serie B by Zurich Insurance Company Ltd.




Halaman - 63 - Page


• Setelah diadakannya transaksi jual beli saham oleh Zurich Insurance Company Ltd., susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut: (i) PT Bank Danamon Indonesia Tbk,

pemegang 33.514 saham seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 33.514.000.000 (nilai penuh)

(ii) Zurich Insurance Company Ltd., pemegang 66.486 saham seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 66.486.000.000 (nilai penuh) dan 68.849 saham seri B dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 3.035.360.562.350 (nilai penuh)

(iii) Masyarakat, sejumlah 320 saham seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 14.107.908.320 (nilai penuh).

• After the sales and purchase transaction of Zurich Insurance Company Ltd., the Company’s shareholder composition is as follows: (i) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, owns

33,514 shares serie A with value of Rp 33,514,000,000 (full amount)

(ii) Zurich Insurance Company Ltd., owns 66,486 shares serie A with value of Rp 66,486,000,000 (full amount) and 68,849 shares serie B with value of Rp 3,035,360,562,350 (full amount)

(iii) Public, of 320 shares serie B with value of Rp 14,107,908,320 (full amount).1 December 2019 and 2018: (unaudited)

20. PENCADANGAN SALDO LABA DAN DIVIDEN 20. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS

AND DIVIDEND

Keputusan Mengikat di Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan pada tanggal 6 Maret 2019 memutuskan pencadangan laba bersih tahun 2018 sebesar Rp 4.095 sebagai cadangan umum dan pembagian dividen kas sebesar Rp 204.736. Dividen kas tersebut dibayarkan pada tanggal 29 April 2019. Jumlah cadangan umum dan wajib pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 35.562.

The Binding Decision in Annual General Meeting of Shareholders of the Company on 6 March 2019 resolved the appropriation of 2018 net income is amounting to Rp 4,095 as general reserve and the distribution of cash dividends is amounting to Rp 204,736. The cash dividends were paid on 29 April 2019. Total general and legal reserves as of 31 December 2019 amounting to Rp 35,562.

Keputusan Mengikat di Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan pada tanggal 12 April 2018 memutuskan pencadangan laba bersih tahun 2017 sebesar Rp 3.480 sebagai cadangan umum dan pembagian dividen kas sebesar Rp 174.000. Dividen kas tersebut dibayarkan pada tanggal 27 September 2018. Jumlah cadangan umum dan wajib pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 31.467.

The Binding Decision in Annual General Meeting of Shareholders of the Company on 12 April 2018 resolved the appropriation of 2017 net income is amounting to Rp 3,480 as general reserve and the distribution of cash dividends is amounting to Rp 174,000. The cash dividends were paid on 27 September 2018. Total general and legal reserves as of 31 December 2018 amounting to Rp 31,467.

21. PREMI BRUTO 21. GROSS WRITTEN PREMIUM

2019 2018 Kendaraan bermotor 1,512,560 1,392,245 Motor vehicles Properti 397,012 322,700 Properties Kecelakaan diri 160,787 155,248 Personal accident Rekayasa 104,509 82,326 Engineering Pengangkutan laut 89,977 61,082 Marine cargo Kesehatan 216,383 211,750 Health Rangka kapal 22,054 66,252 Marine hull Alat-alat berat 24,225 26,090 Heavy equipment Lain-lain 131,126 132,954 Miscellaneous 2,658,633 2,450,647




Halaman - 64 - Page

21. PREMI BRUTO (lanjutan) 21. GROSS WRITTEN PREMIUM (continued)

Rincian pendapatan premi bruto dari pihak berelasi disajikan dalam saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 31).

The details of gross premium income from related parties is presented in balances and transactions with related parties (Note 31).

Berikut ini adalah rincian pelanggan dengan pendapatan premi bruto yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan premi bruto:

The customer details of gross written premium income which more than 10% from total gross written premium is as follows:

Jumlah pendapatan/

Total income Persentase/ Percentage

31 Desember 2019 31 December 2019 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 1,332,199 50.11% PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 31 Desember 2018 31 December 2018 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 1,217,529 49.68% PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk

22. PREMI REASURANSI 22. REINSURANCE PREMIUM

2019 2018 Kendaraan bermotor 22,389 14,725 Motor vehicles Properti 291,025 215,180 Properties Kecelakaan diri 1,059 17,095 Personal accident Rekayasa 40,851 15,925 Engineering Pengangkutan laut 14,622 10,187 Marine cargo Kesehatan 16,527 11,507 Health Rangka kapal 19,332 53,571 Marine hull Alat-alat berat 16,075 19,352 Heavy equipment Lain-lain 71,061 60,995 Miscellaneous 492,941 418,537

23. KLAIM BRUTO 23. GROSS CLAIMS

2019 2018 Kendaraan bermotor 610,799 475,575 Motor vehicles Properti 163,047 106,388 Properties Kecelakaan diri 13,634 12,795 Personal accident Rekayasa 28,207 33,084 Engineering Pengangkutan laut 25,845 68,378 Marine cargo Kesehatan 175,878 182,835 Health Rangka kapal 59,711 104,202 Marine hull Alat-alat berat 16,287 29,053 Heavy equipment Lain-lain 176,156 23,427 Miscellaneous 1,269,564 1,035,737 Rincian klaim bruto dari pihak berelasi disajikan dalam saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 31).

The details of gross claims from related parties is presented in balances and transactions with related parties (Note 31).

Berikut ini adalah rincian pelanggan dengan klaim bruto yang melebihi 10% dari jumlah klaim bruto:

The customer details of gross claims which more than 10% from total gross claims is as follows:

Jumlah klaim bruto/ Total gross claims

Persentase/ Percentage

31 Desember 2019 31 December 2019 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 457,515 36.04% PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 31 Desember 2018 31 December 2018 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 367,332 35.47% PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 111,761 10.79% PT Bank Danamon Indonesia Tbk




Halaman - 65 - Page

24. PENGHASILAN INVESTASI 24. INVESTMENT INCOME

2019 2018 Penghasilan dari investasi obligasi 166,194 145,190 Income from investment in bonds Bunga deposito berjangka Interest from time and statutory dan wajib 108,579 76,487 deposits Penghasilan dari investasi saham 3,824 2,998 Income from investment in shares Penghasilan dari investasi reksadana 2,917 3,733 Income from investment in mutual fund Laba penjualan obligasi 1,729 12,270 Gain on sale of bonds Laba penjualan saham - 2,416 Gain on sale of shares (Rugi)/laba penjualan reksadana (1,731) 12,424 (Loss)/gain on sale of mutual funds (Rugi)/laba selisih kurs (Loss)/gain on foreign exchange atas investasi (2,097) 722 of investments 279,415 256,240

25. PEMULIHAN KLAIM DARI REASURANSI 25. REINSURANCES CLAIMS RECOVERIES

2019 2018 Kendaraan bermotor 8,151 1,797 Motor vehicles Properti 117,275 60,728 Properties Kecelakaan diri 230 82 Personal accident Rekayasa 17,228 23,415 Engineering Pengangkutan laut 2,530 46,517 Marine cargo Kesehatan 6,445 9,405 Health Rangka kapal 37,931 71,599 Marine hull Alat-alat berat 11,392 22,133 Heavy equipment Lain-lain 156,063 8,837 Miscellaneous

357,245 244,513

26. BEBAN KOMISI - BERSIH 26. COMMISSION EXPENSES - NET

2019 2018 Kendaraan bermotor 375,209 350,398 Motor vehicles Properti (15,615) 16,471 Properties Kecelakaan diri 92,561 82,293 Personal accident Rekayasa 34,008 26,729 Engineering Pengangkutan laut 23,393 14,952 Marine cargo Kesehatan (1,811) (323) Health Rangka kapal (1,564) (4,574) Marine hull Alat-alat berat (2,664) (2,140) Heavy equipment Lain-lain 14,995 32,347 Miscellaneous

518,512 516,153

27. BEBAN USAHA 27. OPERATING EXPENSES

2019 2018 Gaji dan tunjangan 219,729 180,230 Salaries and allowances Jasa profesional 28,827 56,913 Professional fees Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets (Catatan 9) 21,896 28,500 (Note 9) Iklan dan promosi 20,659 13,468 Advertising and promotion Telepon dan listrik 13,174 11,240 Telephone and eIectricity Pelatihan karyawan 9,253 4,705 Training Jamuan dan representasi 9,154 7,798 Entertainment and representations Transportasi 8,585 8,259 Transportation Sewa 7,632 6,470 Rental Administrasi 7,260 6,225 Administration Imbalan pasca kerja 8,140 7,792 Post-employment benefits Lain-lain 88,227 44,369 Others

442,536 375,969




Halaman - 66 - Page

28. PENDAPATAN UNDERWRITING LAINNYA -

BERSIH 28. OTHER UNDERWRITING INCOME - NET

2019 2018

Pendapatan ujrah 100,708 119,282 Ujrah income Beban underwriting unit syariah (60,801) (79,160) Sharia unit underwriting expenses 39,907 40,122

29. DANA TABARRU’ 29. TABARRU’ FUND

Sebagai bagian dari bisnis asuransinya, Perusahaan melakukan kontrak manajemen dengan peserta asuransi syariah untuk mengelola dana tabarru’ yang timbul dari kontrak asuransi syariah.

As part of its insurance business, the Company enters into management contracts with sharia insurance participants to manage the tabarru’ fund arising from sharia insurance contracts.

Informasi keuangan atas transaksi asuransi syariah Perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Financial information from the Company’s sharia insurance transactions as of and for the years ended 31 December 2019 and 2018 is as follows:

2019 2018

Laporan posisi keuangan Statement of financial position Aset Assets Kas dan bank 7,752 3,466 Cash on hand and in banks Investasi 343,743 329,148 Investments Piutang kontribusi 31,990 21,641 Contribution receivables Piutang lain-lain 230 232 Other receivables Amounts due from reinsurers

Piutang dan aset reasuransi 20,010 21,857 and reinsurance assets Aset lainnya 47,713 76,744 Other assets Jumlah aset 451,438 453,088 Total assets

Liabilitas Liabilities Utang klaim 1,378 2,202 Claims payable Utang reasuransi 4,766 2,243 Amounts due to reinsurers Utang ujrah kepada pengelola 50,300 58,142 Ujrah payable to fund manager Klaim yang masih dalam proses 27,800 34,032 Outstanding claims Klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan 5,465 6,208 Claims incurred but not reported Kontribusi yang Unearned contribution belum menjadi hak 55,829 67,118 provision Kontribusi yang ditangguhkan 73,009 86,254 Deferred contribution Liabilitas Iainnya 3,854 6,687 Other liabilities Jumlah liabilitas 222,401 262,886 Total liabilities Dana tabarru’ 229,037 190,202 Tabarru’ fund Jumlah Iiabilitas dan dana tabarru’ 451,438 453,088 Total liabilities and tabarru’ fund Surplus underwriting dana Underwriting surplus tabarru tabarru’ fund Pendapatan asuransi Insurance income Kontribusi bruto 210,779 252,361 Gross contributions Ujrah untuk Perusahaan Ujrah for the Company as sebagai pengelola dana (100,857) (114,772) fund manager Bagian reasuransi atas risiko yang dipertanggungkan (15,097) (13,202) Reinsurance share on risk Penurunan penyisihan Kontribusi yang belum Decrease in unearned merupakan pendapatan 12,819 20,705 contribution provisions Jumlah pendapatan asuransi 107,644 145,092 Total insurance income




Halaman - 67 - Page

29. DANA TABARRU’ (lanjutan) 29. TABARRU’ FUND (continued)

2019 2018 Surplus underwriting dana Underwriting surplus tabarru (lanjutan) tabarru’ fund (continued) Beban asuransi Insurance expenses Klaim dibayar, setelah dikurangi klaim kepada Claims paid, net of reasuradur (67,665) (94,162) claim to reinsurers Penurunan klaim yang Decrease in masih dalam proses 3,465 3,587 outstanding claims Penurunan klaim yang sudah terjadi Decreasein claims tetapi belum dilaporkan 1,711 1,832 incurred but not reported Jumlah beban asuransi (62,489) (88,743) Total insurance expenses Surplus neto asuransi 45,155 56,349 Net surplus insurance Penghasilan investasi 19,850 16,098 Investment income (Beban)/pendapatan lainnya - bersih (236) 173 Other (expense)/income - net Surplus underwriting dana Underwriting surplus tabarru’ tahun tabarru’ fund for berjalan 64,769 72,620 the year

Mutasi dana tabarru’ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The movements of tabarru’ fund for the years ended 31 December 2019 and 2018 are as follows:

2019 2018

Underwriting surplus Surplus underwriting dana tabarru’ 64,769 72,620 from tabarru’ funds Distribusi ke peserta, neto (8,148) (3,100) Distribution to participants, net Distribusi ke pengelola dana (17,786) (16,377) Distribution to fund manager Surplus yang tersedia untuk dana tabarru’ 38,835 53,143 Surplus available for tabarru’ fund Saldo awal dana tabarru’ 190,202 137,059 Beginning balance tabarru’ fund Saldo akhir dana tabarru’ 229,037 190,202 Ending balance of tabarru’ fund

30. LABA PER SAHAM 30. EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated by dividing the income for the year attributable to shareholders by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif.

Diluted earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding plus the weighted average number of shares outstanding which would be issued on the conversion of the dilutive potential shares.




Halaman - 68 - Page

30. LABA PER SAHAM (lanjutan) 30. EARNINGS PER SHARE (continued)

2019 2018

Laba tahun berjalan yang dapat Profit for the year attributable to diatribusikan kepada pemilik equity holders of the entitas induk parent company Laba tahun berjalan yang dapat Profit for the year attributable to diatribusikan kepada pemilik equity holders of the parent entitas induk untuk company to be accounted for perhitungan laba per saham basic and diluted earnings dasar dan dilusian 454,280 409,473 per share Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk Weighted-average common perhitungan laba per saham stock for computation of dasar 169,169 100,000 basic earnings per share Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk Weighted-average common perhitungan laba per saham stock for computation of dilusian 169,169 100,000 diluted earnings per share Laba per saham dasar Basic earnings per share (nilai penuh) 2,685,362 4,094,730 (in full amount) Laba per saham dasar dilusian Basic earnings per share (nilai penuh) 2,685,362 4,094,730 (in full amount)

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Selama tahun 2019 dan 2018, Perusahaan melakukan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut: - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk - PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia bukan merupakan pihak berelasi per tanggal 30 April 2019. Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi, yang diselenggarakan berdasarkan syarat dan kondisi yang disepakati antara pihak-pihak yang bertransaksi. Sifat hubungan dan jenis transaksi material dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

During 2019 and 2018, the Company conducted significant transactions with the following related parties as follows: - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk - PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia is not deemed as a related party as of 30 April 2019. In the ordinary course of business, the Company entered into trade and financial transactions with related parties, which were conducted under terms and conditions agreed within parties.The nature of relationships and type of significant transactions with the related parties are as follows:




Halaman - 69 - Page

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-

PIHAK BERELASI (lanjutan) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES (continued)

Pihak-pihak berelasi/ Related parties

Sifat hubungan/ Nature of relationships

Transaksi/ Transactions

PT Bank Danamon Indonesia Tbk Pemegang saham/

Shareholder Kas pada bank/Cash in bank Piutang premi/Premium receivables Piutang hasil investasi/ Investments income receivables Investasi/Investments Biaya dibayar dimuka/Prepayment Aset lain-lain/Other assets Utang klaim/Claims payables Estimasi klaim/Estimated claims Pendapatan premi tangguhan/Deferred premium income Premi bruto/Gross premiums Klaim bruto/Gross claims Penghasilan investasi/Investment income Beban komisi/Commission expenses Pendapatan usaha lainnya/ Other operating income

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Dimiliki oleh pemegang saham yang

sama/ Owned by the same shareholder

Piutang premi/Premium receivables Piutang hasil investasi/ Investments income receivables Investasi/Investments Biaya dibayar dimuka/Prepayment Utang klaim/Claims payables Estimasi klaim/Estimated claims Pendapatan premi tangguhan/ Deferred premium income Premi bruto/Gross premiums Klaim bruto/Gross claims Penghasilan investasi/Investment income Beban komisi/Commission expenses

PT Bank DBS Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham akhir

yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder

Kas pada bank/Cash in bank Piutang premi/Premium receivables Utang klaim/Claims payables Estimasi klaim/Estimated claims Pendapatan premi tangguhan/ Deferred premium income Premi bruto/Gross premiums Klaim bruto/Gross claims Beban komisi/Commission expenses Pendapatan usaha lainnya/ Other operating income

Komisaris, direksi dan karyawan kunci/ Commissioners, directors and key employees

Pengurus dan karyawan kunci/ Management and key employees

Beban tenaga kerja dan tunjangan/ Employee benefit expenses and allowances




Halaman - 70 - Page

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The amounts and transactions with related parties are as follows:

a. Karyawan kunci dan kerabatnya telah

melakukan transaksi dengan Perusahaan selama tahun berjalan, sebagai berikut:

a. Key employees and their immediate relatives have transacted with the Company during the year, as follows:

2019 2018

Piutang premi 42 44 Premium receivables Estimasi klaim 10 6 Estimated claims Premi bruto 254 254 Gross premiums Klaim bruto 82 208 Gross claims

b. Kompensasi kepada karyawan kunci (terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

b. Compensation of key employees (consist of the Company’s Boards of Commissioners and Directors) for the years ended 31 December 2019 and 2018 are as follows:

2019 2018

Imbalan kerja jangka pendek 62,454 48,862 Short-term employee benefits Imbalan pasca kerja 167 131 Post-employment benefits Total 62,621 48,993 Total

c. Informasi mengenai transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang berelasi pada tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah:

c. Information related to material transaction and balance with the related parties as of and for the years ended 31 December 2019 and 2018 are as follows:

2019 2018

Pemegang saham Shareholder PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Kas pada bank 6,917 8,264 Cash in banks Piutang premi 907 89 Premium receivables Piutang hasil investasi 1,455 373 Investments income receivables Investasi 207,172 372,924 Investments Biaya dibayar dimuka 809,398 - Prepayment Aset lain-lain 107 107 Other assets Utang klaim - 216 Claims payables Estimasi klaim 40,967 57,051 Estimated claims Pendapatan premi tangguhan 57 75 Deferred premium income Premi bruto 120,220 126,745 Gross premiums Klaim bruto 105,476 111,765 Gross claims Penghasilan investasi 12,684 4,879 Investment income Beban komisi 21,793 32,549 Commission expenses Pendapatan usaha lainnya 1,595 1,751 Other operating income Dimiliki oleh pemegang saham Owned by the same yang sama shareholder PT Adira Dinamika Multi PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Finance Tbk Piutang premi 146,824 195,742 Premium receivables Piutang hasil investasi 2,988 2,328 Investments income receivables Investasi 581,173 520,039 Investments Biaya dibayar dimuka 820,307 - Prepayment Utang klaim 11,150 6,776 Claims payables Estimasi klaim 65,867 76,576 Estimated claims Pendapatan premi tangguhan 1,227,770 1,198,561 Deferred premium income Premi bruto 1,332,199 1,217,529 Gross premiums Klaim bruto 457,515 367,332 Gross claims Penghasilan investasi 37,244 26,772 Investment income Beban komisi 394,984 373,725 Commission expenses




Halaman - 71 - Page

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

c. Informasi mengenai transaksi dan saldo yang

material dengan pihak-pihak yang berelasi pada tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah: (lanjutan)

c. Information related to material transaction and balance with the related parties as of and for the years ended 31 December 2019 and 2018 are as follows: (continued)

2019 2018

Dimiliki oleh pemegang saham Owned by the same ultimate akhir yang sama (lanjutan) shareholder (continued) PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia Kas pada bank - 135 Cash in banks Piutang premi - 739 Premium receivables Utang klaim - 10 Claims payables Estimasi klaim - 4,565 Estimated claims Pendapatan premi tangguhan - - Deferred premium income Premi bruto 3,495 9,242 Gross premiums Klaim bruto 1,794 1,856 Gross claims Beban komisi 608 2,284 Commission expenses Pendapatan usaha lainnya - - Other operating income

Termasuk di dalam premi bruto dari PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), yang digunakan untuk perlindungan asuransi atas kendaraan bermotor, merupakan premi asuransi yang dibayar oleh nasabah ADMF.

Included in gross premium from PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), which is used to cover insurance for motor vehicles, are insurance premium paid by ADMF’s customers to be forwarded to the Company.

Berikut adalah transaksi pihak berelasi yang

disajikan dalam persentase terhadap jumlah aset/liabilitas/pendapatan atau biaya yang terkait:

Below are the transactions with related parties in terms of percentage to total assets/liabilities/related income or expenses:

2019 2018

Pemegang saham Shareholder PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Kas dan kas pada bank 0.08% 0.13% Cash on hand and in banks Piutang premi 0.01% 0.00% Premium receivables Piutang hasil investasi 0.02% 0.01% Investments income receivables Investasi 2.44% 5.87% Investments Biaya dibayar dimuka 9.53% - Prepayment Aset lain-lain 0.00% 0.00% Other assets Utang klaim - 0.01% Claims payables Estimasi klaim 0.99% 1.42% Estimated claims Pendapatan premi tangguhan 0.00% 0.00% Deferred premium income Premi bruto 4.52% 5.17% Gross premiums Klaim bruto 8.31% 10.79% Gross claims Penghasilan investasi 4.54% 1.90% Investment income Beban komisi 4.20% 6.30% Commission expenses Pendapatan usaha lainnya 6.83% 8.64% Other operating income




Halaman - 72 - Page

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-

PIHAK BERELASI (lanjutan) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES (continued)

c. Informasi mengenai transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang berelasi pada tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah: (lanjutan)

c. Information related to material transaction and balance with the related parties as of and for the years ended 31 December 2019 and 2018 are as follows: (continued)

2019 2018

Dimiliki oleh pemegang saham Owned by the same yang sama shareholder PT Adira Dinamika Multi PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Finance Tbk Piutang premi 1.73% 3.08% Premium receivables Piutang hasil investasi 0.04% 0.04% Investments income receivables Investasi 6.84% 8.19% Investments Biaya dibayar dimuka 9.66% - Prepayment Utang klaim 0.27% 0.17% Claims payables Estimasi klaim 1.67% 1.90% Estimated claims Pendapatan premi tangguhan 29.69% 29.77% Deferred premium income Premi bruto 50.11% 49.68% Gross premiums Klaim bruto 36.04% 35.47% Gross claims Penghasilan investasi 13.33% 10.45% Investment income Beban komisi 76.18% 72.41% Commission expense PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia Kas dan kas pada bank - 0.00% Cash on hand and in banks Piutang premi - 0.01% Premium receivables Utang klaim - 0.00% Claims payables Estimasi klaim - 0.11% Estimated claims Pendapatan premi tangguhan - - Deferred premium income Premi bruto 0.13% 0.38% Gross premiums Klaim bruto 0.14% 0.18% Gross claims Beban komisi 0.12% 0.44% Commission expense Pendapatan usaha lainnya - - Other operating income

32. SEGMEN OPERASI 32. OPERATING SEGMENT

Informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya.

The following segment information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each business segment and determining the allocation of resources.

a. Segmen usaha a. Business segment

Perusahaan mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi lima (5) segmen usaha utama, yaitu, kendaraan bermotor, properti, kesehatan dan kecelakaan diri, rekayasa dan lainnya untuk pelaporan segmen bisnisnya, sebagai berikut:

The Company primarily classify their business activities into five (5) which are major operating business segments, namely, motor vehicles, properties, health and personal accident, engineering and others for its business segment reporting, which are as follows:




Halaman - 73 - Page

32. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 32. OPERATING SEGMENT (continued)

a. Segmen usaha (lanjutan) a. Business segment (continued) 2019

Kendaraan bermotor/

Motor vehicles Properti/

Properties

Kesehatan dan kecelakaan diri/

Health and personal accident

Rekayasa/ Engineering

Lainnya/ Others

Jumlah/ Total

Pendapatan Income Pendapatan premi - bersih 1,449,561 91,092 367,236 61,353 149,164 2,118,406 Premium income - net Penghasilan investasi - - - - 279,415 279,415 Investment income Pendapatan underwriting Other underwriting lainnya - bersih 28,197 4,010 5,857 168 1,675 39,907 income - net Pendapatan usaha Other operating lainnya - bersih - - - - 23,369 23,369 income - net Jumlah pendapatan 1,477,758 95,102 373,093 61,521 453,623 2,461,097 Total income Beban Expenses Beban underwriting (980,700) (42,182) (272,310) (38,791) (101,954) (1,435,937) Underwriting expense Beban usaha - - - - (442,536) (442,536) Operating expenses Jumlah beban (980,700) (42,182) (272,310) (38,791) (544,490) (1,878,473) Total expenses Laba sebelum beban Income before final pajak final dan tax and income pajak penghasilan 497,058 52,920 100,783 22,730 (90,867) 582,624 tax expenses Beban pajak final - - - - (44,325) (44,325) Final tax expense Laba sebelum beban Profit before income pajak penghasilan 497,058 52,920 100,783 22,730 (135,192) 538,299 tax expense Beban pajak Income tax penghasilan, neto - - - - (84,019) (84,019) expense, net Laba bersih tahun Net profit for berjalan 454,280 the year Aset Assets Aset segmen 234,457 766,699 61,962 93,438 275,104 1,431,660 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan - - - - 7,061,395 7,061,395 Unallocated assets Jumlah aset 234,457 766,699 61,962 93,438 7,336,499 8,493,055 Total assets

Liabilitas Liabilities Liabilitas segmen 2,197,964 910,858 316,023 101,829 409,387 3,936,061 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan - - - - 199,210 199,210 Unallocated liabilities Jumlah liabilitas 2,197,964 910,858 316,023 101,829 608,597 4,135,271 Total liabilities 2018

Kendaraan bermotor/


Properties




Lainnya/ Others

Jumlah/ Total

Pendapatan Income Pendapatan premi - bersih 1,292,901 93,670 355,119 59,015 138,400 1,939,105 Premium income - net Penghasilan investasi - - - - 256,240 256,240 Investment income Pendapatan underwriting Other underwriting lainnya - bersih 31,147 1,799 5,349 82 1,745 40,122 income - net Pendapatan usaha Other operating lainnya - bersih - - - - 9,461 9,461 income - net Jumlah pendapatan 1,324,048 95,469 360,468 59,097 405,846 2,244,928 Total income Beban Expenses Beban underwriting (844,326) (74,418) (260,960) (36,633) (127,135) (1,343,472) Underwriting expense Beban usaha - - - - (375,969) (375,969) Operating expenses Jumlah beban (844,326) (74,418) (260,960) (36,633) (503,104) (1,719,441) Total expenses Laba sebelum beban Income before final pajak final dan tax and income pajak penghasilan 479,722 21,051 99,508 22,464 (97,258) 525,487 tax expenses Beban pajak final - - - - (36,483) (36,483) Final tax expense Laba sebelum beban Profit before income pajak penghasilan 479,722 21,051 99,508 22,464 (133,741) 489,004 tax expense Beban pajak Income tax penghasilan, neto - - - - (79,531) (79,531) expense, net Laba bersih tahun Net profit for berjalan 409,473 the year




Halaman - 74 - Page

32. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 32. OPERATING SEGMENT (continued)

a. Segmen usaha (lanjutan) a. Business segment (continued)

2018

Kendaraan bermotor/


Properties




Lainnya/ Others

Jumlah/ Total

Aset Assets Aset segmen 222,732 576,539 58,259 101,561 360,482 1,319,573 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan - - - - 5,029,392 5,029,392 Unallocated assets Jumlah aset 222,732 576,539 58,259 101,561 5,389,874 6,348,965 Total assets

Liabilitas Liabilities Liabilitas segmen 2,198,047 736,705 269,061 94,194 546,489 3,844,496 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan - - - - 181,325 181,325 Unallocated liabilities Jumlah liabilitas 2,198,047 736,705 269,061 94,194 727,814 4,025,821 Total liabilities

b. Segmen area geografis b. Geographical area segment

Perusahaan juga mengklasifikasikan bisnis usahanya berdasarkan wilayah geografis yang ditentukan menurut lokasi aset atau operasi Perusahaan.

The Company also classifies its business based on geographical area where the assets or operations are located.

Jawa/ Java

Luar Jawa/ Non-Java

Jumlah/ Total

31 Desember 2019 31 December 2019 Pendapatan premi - bersih 1,989,238 129,168 2,118,406 Premium income - net Jumlah aset 7,796,405 696,650 8,493,055 Total assets 31 Desember 2018 31 December 2018 Pendapatan premi - bersih 1,828,514 110,591 1,939,105 Premium income - net Jumlah aset 5,736,390 612,575 6,348,965 Total assets

33. PERJANJIAN PENTING 33. SIGNIFICANT AGREEMENTS

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“BDI”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“BDI”) Pada tanggal 27 September 2018, Perusahaan melakukan perjanjian bancassurance dengan BDI, dimana BDI akan memasarkan dan mempromosikan produk asuransi Perusahaan melalui saluran distribusi Bank dimana perjanjian tersebut berlaku efektif mulai tanggal 27 November 2019 dan berlaku selama 20 tahun sampai dengan tahun 2039 dengan nilai nominal sebesar Rp 816.200. Pada tanggal 31 Desember 2019, biaya dibayar dimuka yang masih tersisa untuk perjanjian ini adalah sebesar Rp 809.398.

On 27 September 2018, the Company entered into bancassurance agreement with BDI, whereby BDI shall market and promote the Company’s insurance product through bank distribution channel which effective started on 27 November 2019 and valid for 20 years until year 2039 with nominal amount of Rp 816,200. As at 31 December 2019, the outstanding prepayment of this agreement is amounting to Rp 809,398.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (“ADMF”) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (“ADMF”) Pada tanggal 27 September 2018, Perusahaan melakukan perjanjian distribusi dengan ADMF, dimana ADMF akan memasarkan dan mempromosikan produk asuransi Perusahaan melalui saluran distribusi ADMF dimana perjanjian tersebut berlaku efektif mulai tanggal 27 November 2019 dan berlaku selama 20 tahun sampai dengan tahun 2039 dengan nilai nominal sebesar Rp 827.200. Pada tanggal 31 Desember 2019, biaya dibayar dimuka yang masih tersisa untuk perjanjian ini adalah sebesar Rp 820.307.

On 27 September 2018, the Company entered into distribution agreement with ADMF, whereby ADMF shall market and promote the Company’s insurance product through ADMF distribution channel which effective started on 27 November 2019 and valid for 20 years until year 2039 with nominal amount of Rp 827,200. As at 31 December 2019, the outstanding prepayment of this agreement is amounting to Rp 820,307.




Halaman - 75 - Page

33. PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 33. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) Perjanjian reasuransi Reinsurance agreement Perusahaan mengadakan beberapa kerjasama reasuransi treaty dan fakultatif dimana Perusahaan telah mereasuransikan portofolionya ke beberapa perusahaan reasuransi lokal dan luar negeri sebagai bagian dari mitigasi risiko asuransi dan memenuhi ketentuan regulasi.

The Company has entered into several of reinsurance treaty and facultative agreements whereas the Company has reinsured its portfolio to several local and foreign reinsurers as part of mitigation of insurance risk and compliance to regulation.

Perjanjian dengan entitas pembiayaan Agreement with financing entities Selain dengan ADMF, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan entitas pembiayaan menyediakan produk asuransi atas kendaraan bermotor para nasabah pembiayaan bersangkutan.

Besides ADMF, the Company entered into agreements with financing entities to cover the insurance for consumers’ motor vehicles financed by the related entities.

34. MANAJEMEN RISIKO 34. RISK MANAGEMENT

Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko asuransi dan risiko-risiko dari instrumen keuangan. Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Perusahaan terhadap setiap risiko di atas, tujuan dan kebijakan yang dilakukan oleh Perusahaan dalam mengukur dan mengelola risiko.

The Company has exposures to the insurance risk and risks from financial instruments. This note presents information about the Company's exposures to each of the above risks, the Company's objectives and policies for measuring and managing risks.

Kerangka manajemen risiko Risk management framework Direksi dengan koordinator Direktorat ERM (Enterprise Risk Management) memiliki tanggung jawab penuh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Perusahaan untuk memastikan bahwa risiko Perusahaan dikelola dengan baik.

The Directors with ERM (Enterprise Risk Management) Directorate as a coordinator have overall responsibility for the establishment and oversight of the Company's risk management framework to ensure that the Company's risks are managed in a sound manner.

Untuk tujuan ini, Direksi telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Kebijakan Manajemen Risiko yang mencakup risiko kepengurusan, risiko tata kelola, risiko strategi, risiko operasional, risiko aset dan liabilitas, risiko asuransi dan risiko dukungan dana. Komite ini bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko atas masing-masing area risiko. Komite ini melaporkan aktivitasnya secara berkala kepada Direksi dan Komisaris. Adapun yang terkait dengan instrumen keuangan diantaranya risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional.

For this purpose, the Directors has established Risk Management Committee and Risk Management Policy covering management risk, corporate governance risk, strategic risk, operational risk, asset and liabilities risk, insurance risk, and funding risk. The committee is responsible for developing and monitoring the risk management policies in the specified areas. This committee reports regularly to the Directors and Commissioners. Risk related to financial instruments are credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk.




Halaman - 76 - Page

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued) Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued) Kebijakan manajemen risiko Perusahaan dibentuk untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan, untuk menentukan batasan dan pengendalian risiko yang sesuai dan untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji secara berkala untuk mencerminkan perubahan pada kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan.

The Company’s risk management policies are established to identify and analyse the risks faced by the Company, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor asks and adherence to limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered.

Perusahaan melalui berbagai pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang teratur dan konstruktif, dimana seluruh karyawan memahami peran dan tanggung jawab mereka.

The Company, through its training and management standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.

Strategi Kebijakan Risiko menggunakan 3 (tiga) garis pertahanan. Fungsi dan tanggung jawab masing-masing garis pertahanan sebagai berikut:

The Risk Policy Strategies use 3 (three) lines of defense. The functions and responsibilities of each line of defenses are as follow:

A. Garis Pertahanan Ke-1 A. The First Line of Defense

- Definisi: Karyawan yang harus mengerti peran

mereka dan tanggung jawab yang berkaitan dengan pengolahan transaksi dan menerapkan pengawasan internal untuk menangani risiko yang terkait transaksi tersebut.

- Definition: The employees who must understand their

roles and responsibilities with regards to processing transactions and apply internal control to treat the risks associated with those transactions.

- Pemilik Risiko/Unit Pengambil Risiko: Departemen, divisi atau direktorat yang

merupakan bagian dari pengolahan transaksi.

- Risk Owner/Risk Taking Unit: Departments, divisions or directorates who

are part of processing transactions.

- Peran dan Tanggung Jawab: Mengidentifikasi, mengukur, mengelola,

melaporkan dan memonitor risiko serta membuat kebijakan yang terkait pada area pekerjaannya dengan berkonsultasi atau berkoordinasi dengan Unit Pengawas Risiko.

- Roles and Responsibility: Identify, measure or assess, manage,

report and monitor risks and develop policies relevant to the work area to consult or coordinate with Risk Oversight Unit.

B. Garis Pertahanan Ke-2 B. The Second Line of Defense

- Definisi: Kepatuhan perusahaan dan fungsi risiko

yang memberikan pengawasan independen terhadap kegiatan pengelolaan garis pertahanan pertama.

- Definition: The enterprise’s compliance and risk

functions that provide independent oversight of the management activities of first line of defense.

- Unit Pengawas Risiko: ERM Direktorat dan unit kerjanya.

- Risk Oversight Unit: ERM Directorate and its working units.




Halaman - 77 - Page

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued) Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued)

B. Garis Pertahanan Ke-2 (lanjutan) B. The Second Line of Defense (continued)

- Peran dan Tanggung Jawab: Berpartisipasi dalam komite yang dimiliki

oleh pemilik risiko atau unit pengambil risiko, meninjau laporan risiko dan memvalidasi kepatuhan terhadap sesuai dengan persyaratan dalam kerangka manajemen risiko dengan tujuan untuk memastikan bahwa risiko secara aktif dan dikelola dengan tepat.

- Roles and Responsibility: Participating in the risk owner’s or risk

taking unit’s committees, reviewing risk reports and validating compliance to the risk management framework requirement with the objective of ensuring that risks are actively and appropriately managed.

C. Garis Pertahanan Ke-3 C. The Third Line of Defense

- Definisi: Audit internal yang melaporkan secara

independen untuk senior komite dengan peran perusahaan yang mewakili para stakeholders.

- Internal Audit: Divisi Audit Internal dan unit kerjanya. - Peran dan Tanggung Jawab: Regular review/audit pada aktivitas dan hasil

pada garis pertahanan pertama dan kedua, untuk memastikan bahwa pengaturan manajemen risiko perusahaan telah sesuai.

- Definition: Internal auditor who report independently to

the senior committee with the role of representing the enterprise’s stakeholders.

- Internal Audit: Internal Audit Division and its working units. - Roles and Responsibility: Regular review/audit the first and second

line of defense activities and result to ensure that the ERM arrangement are appropriate.

Direksi Perusahaan bertanggung jawab mengawasi kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko Perusahaan dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan.

The Company’s Directors are responsible for monitoring compliance with the Company’s risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Company.

a. Risiko asuransi a. Insurance risks Risiko utama kontrak asuransi yang dihadapi

oleh Perusahaan adalah jumlah dan waktu klaim dan pembayaran manfaat aktual yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, besarnya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan dan pengembangan selanjutnya dari klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Perusahaan adalah meyakinkan bahwa cadangan yang tersedia cukup untuk menutupi liabilitas-liabilitas ini.

The principal risk the Company faces under insurance contracts is that the actual claims and benefit payments or the timing thereof, differ from expectations. This is influenced by the frequency of claims, severity of claims, actual benefits paid and subsequent development of long-term claims. Therefore, the objective of the Company is to ensure that sufficient reserves are available to cover these liabilities.

Jenis kontrak asuransi umum yang diterbitkan

oleh Perusahaan adalah kendaraan bermotor, alat berat, properti, pengangkutan laut dan kesehatan. Kontrak kesehatan menyediakan pertanggungan biaya pengobatan kepada pemegang polis. Risiko dalam asuransi umum biasanya mencakup periode dua belas bulan atau kurang, kecuali untuk asuransi kendaraan bermotor dan rumah tinggal yang terkait dengan perjanjian pembiayaan.

Types of general insurance contracts issued by the Company are motor vehicles, heavy equipment, properties, marine cargo and healthcare. Healthcare contracts provide medical expense coverage to policyholders. Risks under general insurance policies usually cover twelve months duration, except for motor vehicle and dwelling house insurance related to financing/leasing arrangements




Halaman - 78 - Page

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko asuransi (lanjutan) a. Insurance risks (continued) Untuk kontrak asuransi umum, risiko yang

paling signifikan timbul dari perubahan iklim dan bencana alam. Terdapat juga risiko inflasi untuk klaim yang membutuhkan beberapa tahun untuk penyelesaiannya. Untuk kontrak kesehatan, risiko yang paling signifikan timbul dari perubahan gaya hidup, epidemi dan peningkatan dalam hal teknologi dan ilmu medis.

Eksposur risiko diminimalisir dengan

menyebarkan risiko kepada perusahaan asuransi lain atau reasuransi melalui program reasuransi. Variabilitas risiko juga dikelola dengan pemilihan yang cermat serta pelaksanaan pedoman strategi underwriting yang dirancang untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversifikasi dalam hal jenis risiko dan tingkat manfaat yang diasuransikan. Selain itu, kebijakan yang ketat dalam menilai klaim baik untuk klaim baru dan klaim dalam proses, reguler review terhadap prosedur penanganan klaim dan penyelidikan berkala terhadap klaim palsu adalah kebijakan dan prosedur yang diberlakukan untuk mengurangi eksposur risiko Perusahaan. Perusahaan juga menerapkan kebijakan mengelola dan menangani klaim secara aktif, dalam rangka untuk mengurangi eksposur atas perkembangan masa depan yang tak terduga yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis.

. For general insurance contracts, the most significant risks arise from climate changes and natural disasters. For longer tail claims that take some years to settle, there is also inflation risk. For healthcare contracts, the most significant risk arise from lifestyle changes, epidemics and medical sciences and technology improvements.

The risk exposure is mitigated by spreading

the risk to other insurance companies or reinsurance through reinsurance program. The variability of risk is also improved by careful selection and implementation of underwriting strategy guidelines, which are designed to ensure that risk are diversified in terms of type of risk and level of insured benefits. Furthermore, a strict claim review policies to assess all new and ongoing claims, regular detail review of claim handling procedures and frequent investigation of fraudulent claims are all policies and procedures put in place to reduce the risk exposure of the Company. The Company further enforces a policy of actively managing and promptly pursuing claims, in order to reduce its exposure to unpredictable future developments that can negatively impact the business.

Perusahaan juga membeli reasuransi sebagai

bagian dari program mitigasi risiko. Reasuransi ditempatkan secara proporsional dan non-proporsional. Mayoritas reasuransi proporsional adalah quota-share yang digunakan untuk mengurangi eksposur keseluruhan Perusahaan untuk kelas tertentu dari bisnis. Reasuransi non-proporsional yang umumnya digunakan adalah excess of loss reasuransi yang dirancang untuk meminimalisir eksposur bersih Perusahaan apabila terjadi kerugian akibat bencana. Batas retensi excess of loss reasuransi bervariasi berdasarkan produk dan wilayah.

The Company also purchases reinsurance as part of its risk mitigation programme. Reinsurance ceded is placed on both a proportional and non-proportional basis. The majority of proportional reinsurance is quota-share reinsurance which is taken out to reduce the overall exposure of the Company to certain classes of bussiness. Non-proportional reinsurance is primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Company’s net exposure to catastrophe losses. Retention limits for the excess of loss reinsurance vary by product line and territory.

Jumlah yang dapat dipulihkan dari reasuradur

diperkirakan dengan cara yang konsisten dengan provisi klaim yang dibentuk dan sesuai dengan kontrak reasuransi. Meskipun, Perusahaan memiliki perjanjian reasuransi, namun Perusahaan tidak otomatis dibebaskan kewajibannya kepada pemegang polis dan dengan demikian terdapat eksposur kredit terhadap reasuransi yaitu dimana bila reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian reasuransi. Penempatan Perusahaan dalam reasuransi juga terdiversifikasi sehingga tidak menimbulkan ketergantungan pada reasuradur tertentu atau operasi Perusahaan secara substansial tergantung pada kontrak reasuradur tertentu.

Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent with the outstanding claims provisions and are in accordance with the reinsurance contracts. Although, the Company has reinsurance arrangements, it is not relieved of its direct obligations to its policyholders and thus a credit exposure exists with respect to ceded insurance, to the extent that any reinsurer is unable to meet its obligation assumed under such reinsurance agrements. The Company’s placement of reinsurance is diversified such that it is neither dependent on a single reinsurer nor the operation of the Company is substantially dependent upon any single reinsurance contract.




Halaman - 79 - Page

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (continued) a. Risiko asuransi (lanjutan) a. Insurance risks (continued) Tabel berikut ini menyajikan konsentrasi

liabilitas kontrak asuransi berdasarkan jenis kontrak:

The following table presents the concentration of insurance contract liabilities by type of contract:

2019 2018

Liabilitas asuransi/ Insurance liabilities

Aset reasuransi/

Reinsurance assets

Liabilitas neto/ Net liabilities

Liabilitas asuransi/ Insurance liabilities

Aset reasuransi/

Reinsurance assets

Liabilitas neto/ Net liabilities

Kendaraan bermotor 768,167 3,380 764,787 742,348 1,647 740,701 Motor vehicles Selain kendaraan bermotor 1,300,241 846,456 453,785 1,243,290 799,816 443,474 Non motor vehicles 2,068,408 849,836 1,218,572 1,985,638 801,463 1,184,175

Asumsi-asumsi utama Key assumptions

Liabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan.

The insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium reserves.

Asumsi utama yang mendasari valuasi estimasi klaim adalah pengembangan klaim masa depan perusahaan akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman pengembangan klaim masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan, klaim faktor inflasi dan jumlah klaim mencapai kecelakaan per tahun.

The principal assumption underlying the estimated claims valuation is that the Company’s future claim development will follow a similar pattern to past claims development experience. This includes assumptions in respect of average claim costs, claim handling costs, claim inflation factors and claim number of reach accident year.

Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan

untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang; perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim; kondisi ekonomi; dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedur penanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Additional qualitative judgements are used to assess the extent to which past trends may not apply in the future, for example: one-off events; changes in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as well internal factors such as portfolio mix, policy condition and claim handling procedures. Judgement is further used to assess the extent to which external factors such as judicial decisions and government legislation affect the estimates.

Analisa sensitivitas Sensitivity analysis Estimasi klaim sensitif terhadap asumsi utama

yang mengikuti. Analisis berikut dilakukan untuk perubahan yang mungkin terjadi pada asumsi utama dengan semua asumsi lainnya tetap konstan, yang menunjukkan pengaruh terhadap laba sebelum pajak: (tidak diaudit).

Estimated claims are sensitive to the key assumptions. The following analysis is performed for reasonably possible movements in key assumptions with all other assumptions keep unchanged, showing the impact on income before tax: (unaudited).

Perubahan persentase/

Percentage change

Pengaruh terhadap laba

sebelum pajak/ Impact on income

before tax 31 Desember 2019 31 December 2019 Rasio klaim +/-5% -/+4,193 Claim ratio Beban penanganan klaim Indirect claim handling tidak langsung +/-5% -/+259 expenses Provisi kesalahan pengukuran +/-5% -/+808 Provision for adverse deviation 31 Desember 2018 31 December 2018 Rasio klaim +/-5% -/+3,020 Claim ratio Beban penanganan klaim Indirect claim handling tidak langsung +/-5% -/+248 expenses Provisi kesalahan pengukuran +/-5% -/+1,060 Provision for adverse deviation




Halaman - 80 - Page


a. Risiko asuransi (lanjutan) a. Insurance risks (continued)

Tabel pengembangan klaim Claim development table Tabel berikut menunjukkan estimasi kumulatif

klaim yang terjadi, termasuk klaim yang dilaporkan dan klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan untuk setiap tahun kejadian pada setiap akhir periode pelaporan, bersama dengan kumulatif pembayaran sampai saat ini (tidak diaudit).

The following table shows the estimates of cumulative incurred claims, including both claims notified and incurred but not reported for successive accident year at each reporting date, together with cumulative payments to date (unaudited).

Tahun Kejadian 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Total Year of occurence

Estimasi kumulatif Net estimate of klaim bersih: cumulative claim: Akhir tahun kejadian 523,575 682,821 759,294 997,070 1,023,300 992,895 807,302 732,722 832,932 At end of accident year Satu tahun kemudian 546,826 702,963 764,321 967,374 996,054 1,013,525 845,978 799,085 - One year later Dua tahun kemudian 547,854 700,057 766,730 958,151 990,667 1,013,634 844,240 - - Two years later Tiga tahun kemudian 548,028 693,801 766,774 960,315 990,027 1,014,761 - - - Three years later Empat tahun kemudian 546,065 693,613 766,934 959,733 990,875 - - - - Four years later Lima tahun kemudian 546,154 693,568 767,145 960,222 - - - - - Five years later Enam tahun kemudian 546,174 693,573 767,257 - - - - - - Six years later Tujuh tahun kemudian 546,272 693,513 - - - - - - - Seven years later Delapan tahun kemudian 546,234 - - - - - - - - Eight years later Sub Total 546,234 693,513 767,257 960,222 990,875 1,014,761 844,240 799,085 832,932 7,449,119 Sub Total Pembayaran klaim Net cumulative kumulatif bersih (546,182) (693,513) (767,255) (960,017) (990,676) (1,014,224) (836,456) (766,784) (645,189) (7,220,296) claim payment Jumlah 52 - 2 205 199 537 7,784 32,301 187,743 228,823 Total Estimasi kumulatif klaim Estimated cumulative sebelum tahun claims prior to kejadian 2009 2009 accident year properti dan property and rekayasa - - - - - - - - - - engineering IBNR - - - - - - 766 4,008 46,565 51,339 IBNR Estimasi biaya Estimated claims penanganan klaim - - - - - - - - 5,172 handling cost Penyesuaian nilai waktu - - - - - - - - (11,918) Time value adjustment Marjin kesalahan Margin for adverse pengukuran - - - - - - - - 27,878 deviation Estimasi klaim bersih 301,294 Net estimated claim

Tabel pengembangan klaim ini bersumber dari laporan aktuaria independen Perusahaan. Tabel di atas tidak termasuk porsi syariah.

This claim development table is sourced from the Company’s independent actuary report. The table above does not include the sharia portion.

b. Risiko keuangan b. Financial risks

Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko

risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut: - Risiko kredit - Risiko pasar - Risiko likuiditas

The Company has exposures on the following risks from financial instruments:

- Credit risk - Market risk - Liquidity risk

Risiko kredit Credit risk Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan

yang disebabkan pelanggan/pihak lawan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya.

Kebijakan dan prosedur di bawah ini

ditetapkan untuk mengurangi eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit:

Credit risk is the risk of financial loss from counterparties being unable to fulfill their contractual obligations.

The following policies and procedures are in

place to mitigate the Company's exposures to credit risk:




Halaman - 81 - Page


b. Risiko keuangan (lanjutan) b. Financial risks (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

- Kebijakan risiko kredit yang menentukan kebijakan kredit setelah berkonsultasi dengan satuan kerja bisnis, mencakup penilaian kredibilitas, tingkat risiko dan pelaporan, dokumentasi dan prosedur legal dan kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku.

- Reasuransi ditempatkan pada reasuradur

yang memiliki peringkat kredit yang baik dan konsentrasi risiko dikelola melalui kebijakan terkait batasan transaksi dengan reasuradur yang disetujui oleh Direksi dan ditelaah secara berkala. Perusahaan didukung oleh perusahaan reasuransi lokal maupun asing. Perusahaan memiliki persyaratan peringkat minimum A- untuk reasuradur asing (yang ditentukan oleh Standard and Poor’s atau AM Best). Untuk penentuan reasuradur lokal, Perusahaan mengikuti kepada peraturan Menteri Keuangan.

- Credit risk policies which determine the credit policy after consulting with business unit, including credibility assessment, risk levels and reporting, documentation and legal procedures and compliance with legal provisions.

- Reinsurance is placed with counterparties

that have a good credit rating and concentration of risk is managed through the policy in respect of counterparties, limits that are approved by the Board of Directors and are subject to regular review.The Company is supported by both local as well as foreign reinsurance companies. The Company has a minimum of A- rating requirement for foreign reinsurers (as determined by Standard and Poor’s or AM Best). For local reinsurers, the Company complies with the Minister of Finance regulations.

- Komite Investasi dibentuk untuk

menelaah, membahas dan menetapkan kebijakan investasi Perusahaan dan alokasi aset dalam portofolio investasi. Komite Investasi bertemu secara berkala untuk membahas masalah-masalah terkait dengan investasi Perusahaan. Komite Investasi juga telah mengembangkan kebijakan Risiko Pasar dan Risiko Kredit sebagai pedoman untuk proses pengambilan keputusan investasi.

- The Investment Committee is established to review, discuss and determine the Company’s investment policy and assets allocation within the investment portofolio. The Investment Committee meets regularly discussing issues related to corporate investments. The Investment Committee has also developed a Market Risk and Credit Risk policy as a guideline for investment decision making process.

Eksposur maksimal terhadap risiko kredit dari

aset keuangan sama dengan nilai tercatat di laporan posisi keuangan. Tabel berikut ini menunjukkan eksposur maksimal Perusahaan terhadap risiko kredit.

Maximum exposure to credit risk of financial assets equals to their carrying amount on the statement of financial position. The following table presents the Company’s maximum exposures to credit risk.

2019 2018

Kas pada bank 25,060 18,343 Cash in banks Piutang premi 511,109 487,955 Premiumreceivables Piutang hasil investasi 33,497 27,507 Investment income receivables Piutang reasuransi - bersih 70,714 30,155 Amounts due from reinsurers - net Investasi 4,562,019 4,194,705 Investments Aset lain-lain 3,661 2,238 Other assets 5,206,060 4,760,903




Halaman - 82 - Page




Analisis konsentrasi risiko kredit Concentration of credit risk analysis Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah

pelanggan/pihak lawan menjalankan kegiatan usaha yang sejenis atau menjalankan kegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika pelanggan/pihak lawan memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan mereka untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya akan secara bersamaan dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau kondisi lainnya.

Concentration of credit risk arises when a number of customers/counterparties are engaged in similar business activities or activities within the same geographical region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligation to be similarly affected by changes in economic or other condition.

Tabel berikut ini menunjukkan konsentrasi

risiko kredit dari pelanggan/pihak lawan: The following tables present the concentration

of credit risk by customers/counterparties:

2019

Kas pada bank/

Cash in banks

Piutang premi/

Premium receivables

Piutang hasil

investasi/ Investment

income receivables

Piutang reasuransi -

bersih/ Amounts due fom

reinsurers – net

Investasi/ Investments

Aset lain-lain/

Other assets

Jumlah/ Total %

Korporasi - 179,584 1,231 - 408,156 3,661 592,632 11.38 Corporate Pemerintah - - 18,279 - 981,162 - 999,441 19.20 Government Perusahaan asuransi/ Insurance/reinsurance reasuransi 162 - 70,714 - - 70,876 1.36 companies Bank 25,060 77,510 8,199 - 2,303,536 - 2,414,305 46.38 Banks Perusahaan pembiayaan - 205,786 5,788 - 869,165 - 1,124,468 21.60 Financing companies Ritel - 48,067 - - - - 48,067 0.92 Retail 25,060 511,109 33,497 70,714 4,562,019 3,661 5,206,060 100

2018

Kas pada bank/

Cash in banks

Piutang premi/

Premium receivables

Piutang hasil

investasi/ Investment

income receivables

Piutang reasuransi -

bersih/ Amounts due fom

reinsurers - net

Investasi/ Investments

Aset lain-lain/

Other assets

Jumlah/ Total %

Korporasi - 125,379 1,382 - 583,441 2,238 712,440 14.96 Corporate Pemerintah - - 13,826 - 861,259 - 875,085 18.38 Government Perusahaan asuransi/ Insurance/reinsurance reasuransi - 154 - 30,155 - - 30,309 0.64 companies Bank 18,343 114,831 7,053 - 1,958,993 - 2,099,220 44.09 Banks Perusahaan pembiayaan - 216,950 5,246 - 791,012 - 1,013,208 21.28 Financing companies Ritel - 30,641 - - - - 30,641 0,65 Retail 18,343 487,955 27,507 30,155 4,194,705 2,238 4,760,903 100




Halaman - 83 - Page




Analisis kualitas aset keuangan Quality of financial assets analysis Tabel berikut ini menunjukkan informasi

mengenai eksposur risiko kredit berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:

The following table provides information regarding the credit risk exposure based on impairment assesment as of 31 December 2019 and 2018:

2019

Belum jatuh tempo maupun

mengalami penurunan

nilai/ Neither past

due nor impaired

Telah jatuh tempo namun

tidak mengalami penurunan

nilai/ Past due but not impaired

Mengalami penurunan

nilai/ Impaired

Jumlah/ Total

Kas pada bank 25,060 - - 25,060 Cash in banks Piutang premi 392,902 118,207 - 511,109 Premium receivables Piutang hasil Invesment income investasi 33,497 - - 33,497 receivables Piutang reasuransi - Amounts due from bersih - 70,714 38,661 109,375 reinsurers - net Investasi 4,562,019 - - 4,562,019 Investments Aset lain-lain 3,661 - - 3,661 Other assets 5,017,139 188,921 38,661 5,244,721 Cadangan kerugian Allowances for penurunan nilai - - (38,661) (38,661) impairment losses 5,017,139 188,921 - 5,206,060

2018

Belum jatuh tempo maupun

mengalami penurunan

nilai/ Neither past

due nor impaired

Telah jatuh tempo namun

tidak mengalami penurunan

nilai/ Past due but not impaired

Mengalami penurunan

nilai/ Impaired

Jumlah/ Total

Kas pada bank 18,343 - - 18,343 Cash in banks Piutang premi 369,178 118,777 487,955 Premium receivables Piutang hasil Invesment income investasi 27,507 - - 27,507 receivables Piutang reasuransi - Amounts due from bersih - 30,155 35,832 65,987 reinsurers - net Investasi 4,194,705 - - 4,194,705 Investments Aset lain-lain 2,238 - - 2,238 Other assets 4,611,971 148,932 35,832 4,796,735 Cadangan kerugian Allowances for penurunan nilai - - (35,832) (35,832) impairment losses 4,611,971 148,932 - 4,760,903




Halaman - 84 - Page




Analisis kualitas aset keuangan (lanjutan) Quality of financial assets analysis (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, klasifikasi telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai mempunyai umur aset antara 60 - 360 hari.

As of 31 December 2019 and 2018, classification of past due but not impaired has an aging ranging between 60 - 360 days.

Tabel berikut ini menunjukkan informasi

mengenai eksposur risiko kredit investasi Perusahaan pada obligasi berdasarkan rating pihak lawan/debitur pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

The following table provides information regarding the credit risk exposure of the Company’s investment in bonds by credit ratings of the counterparties/debtors as of 31 December 2019 and 2018.

AAA AA A BBB Pemerintah/ Government

Tanpa peringkat/ Non rating Total

2019 2019 Investasi pada obligasi 1,463,598 108,746 50,067 - 981,162 - 2,603,573 Investment in bond

2018 2018 Investasi pada obligasi 1,085,688 177,964 53,369 - 861,259 - 2,178,280 Investment in bond

Sumber rating yang digunakan Perusahaan adalah data rating yang diterbitkan oleh Pefindo.

Rating source used by the Company is rating data published by Pefindo.

Risiko pasar Market risk Risiko pasar adalah risiko yang timbul akibat

perubahan variabel-variabel pasar yang akan mempengaruhi nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan. Tujuan dari manajemen risiko pasar adalah untuk mengelola dan mengendalikan eksposur risiko pasar dalam batasan yang dapat diterima, dan secara bersamaan juga mengoptimalkan tingkat pengembalian atas risiko.

The Company considers market risk as the risk that changes in market variables will affect the fair value or future cash flows of its holding of financial instruments. The objective of market risk management is to manage and control market risk exposure within acceptable parameters, whilst optimising the return on risk.

Manajemen risiko pasar didukung oleh batasan

dan kerangka kebijakan yang menyeluruh untuk mengendalikan jumlah risiko yang masih dapat diterima oleh Perusahaan.

Unit kerja risiko pasar bertanggung jawab atas

penetapan kebijakan risiko pasar secara keseluruhan.

The management of market risk is supported by a comprehensive limit and policy framework to control the amount of risk that the Company will accept.

The market risk unit is responsible for all of

the market risk policy.

i. Risiko mata uang i. Currency risk Transaksi utama Perusahaan dilakukan

dalam mata uang Rupiah dan eksposur terhadap risiko nilai tukar mata uang asing terutama timbul dari transaksi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

Perusahaan melakukan penelaahan posisi

bersih aset/liabilitas keuangan secara berkala untuk menjaga keseimbangan antara aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing, terutama Dolar Amerika Serikat.

The Company’s principal transactions are carried out in Indonesian Rupiah and its exposures to foreign exchange risk arise primarly with respect to transactions in United States Dollar.

The Company conducts periodic review

of financial assets/liabilities net position to maintain the appropriate balance between financial assets and liabilities denominated in foreign currencies, especially United States Dollar.




Halaman - 85 - Page



Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

i. Risiko mata uang (lanjutan) i. Currency risk (continued)

Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan mata uang asing utama dalam ekuivalen Rupiah.

The following table summarises the Company's financial assets and financial liabilities by major foreign currencies in Rupiah equivalents.

Ekuivalen IDR/IDR equivalents

USD

Mata uang asing lainnya/ Other foreign

currencies Total 31 Desember 2019 31 December 2019 Aset keuangan Financial assets Kas dan bank 2,719 113 2,832 Cash on hand and in banks Piutang premi 80,863 2,360 83,223 Premium receivables Piutang reasuransi - bersih 33,619 2,498 36,117 Amounts due from reinsurers - net Investasi 18,148 - 18,148 Investments 135,349 4,971 140,320 Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang klaim 9,238 23 9,251 Claims payable Utang reasuransi 58,828 531 59,359 Amounts due to reinsurers Utang komisi 13,968 456 14,424 Commissions payable

82,034 1,010 83,034

53,315 3,961 57,286

Ekuivalen IDR/IDR equivalents

USD

Mata uang asing lainnya/ Other foreign

currencies Total 31 Desember 2018 31 December 2018 Aset keuangan Financial assets Kas dan bank 1,019 32 1,051 Cash on hand and in banks Piutang premi 95,401 1,832 97,233 Premium receivables Piutang reasuransi - bersih 2,470 1,086 3,556 Amounts due from reinsurers - net Investasi 69,509 - 69,509 Investments 168,399 2,950 171,349 Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang klaim 5,208 360 5,568 Claims payable Utang reasuransi 52,213 789 53,002 Amounts due to reinsurers Utang komisi 18,045 616 18,661 Commissions payable 75,466 1,765 77,231 92,933 1,185 94,118




Halaman - 86 - Page



Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

i. Risiko mata uang (lanjutan) i. Currency risk (continued)

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap kemungkinan perubahan kurs mata uang asing terhadap laba sebelum pajak dan ekuitas: (tidak diaudit)

The following table demonstrates the sensitivity of changes of foreign currency rate, to the Company’s income before tax and equity: (unaudited)

Perubahan persentase/ Percentage

change

Pengaruh terhadap

laba sebelum pajak/

Impact on income before

tax

Pengaruh terhadap ekuitas/

Impact on equity

31 Desember 2019 31 December 2019 Rupiah -/+100 basis points -/+573 -/+573 Rupiah 31 Desember 2018 31 December 2018 Rupiah -/+100 basis points -/+941 -/+941 Rupiah

ii. Risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk

Instrumen dengan tingkat suku bunga

mengambang menimbulkan risiko arus kas tingkat suku bunga terhadap arus kas, sedangkan instrumen dengan tingkat suku bunga tetap menimbulkan risiko nilai wajar tingkat suku bunga terhadap Perusahaan.

Floating rate instruments expose the Company to cash flow interest rate risk whereas fixed interest rate instruments expose the Company to fair value interest rate risk.

Dalam mengelola risiko tingkat suku

bunga, kebijakan risiko tingkat suku bunga Perusahaan mewajibkan penempatan pada instrumen dengan tingkat suku bunga tetap yang memadai.

Bunga atas instrumen dengan tingkat suku

bunga tetap ditetapkan pada saat perolehan instrumen keuangan tersebut dan tidak berubah hingga jatuh tempo.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas

terhadap kemungkinan perubahan suku bunga dalam kisaran yang wajar, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, terhadap laba sebelum pajak dan ekuitas: (tidak diaudit).

In managing its interest rate risk, the Company's interest rate risk policy requires appropriate fixed rate instruments to be maintained.

Interest on fixed interest rate instrument

is priced at inception of the financial instrument and is fixed until maturity.

The following table demonstrates the

sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, to the Company’s income before tax and equity: (unaudited).

Perubahan persentase/ Percentage

change

Pengaruh terhadap

laba sebelum pajak/

Impact on income before

tax

Pengaruh terhadap ekuitas/

Impact on equity

31 Desember 2019 31 December 2019 Rupiah -/+100 basis points -/+143 -/+143 Rupiah 31 Desember 2018 31 December 2018 Rupiah -/+100 basis points -/+134 -/+134 Rupiah




Halaman - 87 - Page



Risiko likuiditas Liquidity risk Risiko likuiditas adalah risiko bahwa

Perusahaan akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan liabilitas keuangan. Risiko likuiditas juga timbul dari perbedaan waktu antara arus kas keluar bruto dan penerimaan yang diharapkan dari pemulihan klaim reasuransi.

Kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan

untuk mengurangi ekposur terhadap risiko likuiditas yang dihadapi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Liquidity risk is the risk that the Company will encounter difficulty in meeting obligations associated with its financial liabilities. Liquidity risk may also arise from the timing differences between gross cash out-flow and expected reinsurance recoveries.

The following policies and procedures have

been established to mitigate the Company's exposures to liquidity risk:

Sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas

keuangan Residual contractual maturities of financial

liabilities

• Kebijakan risiko likuiditas mengatur penilaian dan penentuan hal-hal yang menimbulkan risiko likuiditas bagi Perusahaan. Unit kerja Underwriting bertanggung jawab untuk memantau eksposur teknis terhadap risiko likuiditas dan melaporkan pelanggaran terhadap kebijakan yang berlaku kepada Komite Manajemen Risiko. Kebijakan ini ditelaah secara berkala sesuai dengan perubahan lingkungan risiko.

• Pedoman ditetapkan untuk mengatur

alokasi aset, struktur batasan portofolio dan profil jatuh tempo aset untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban kontrak asuransi dan investasi.

• Liquidity risk policy sets out the assessment and determination of what constitutes liquidity risk for the Company. The Underwriting unit is responsible for monitoring technical exposures to liquidity risk and report breaches of policies to the Risk Management Committee. The policy is subject to regular review for changes in the risk environment.

• Guidelines are in place for asset

allocation, portfolio limit structures and maturity profiles of assets, in order to ensure that sufficient findings are available to meet insurance and investment contract obligations.

Tabel di bawah ini menyajikan ekspektasi arus

kas dari liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan tahun jatuh tempo kontraktual yang terdekat pada tanggal laporan posisi keuangan.

Nilai nominal arus masuk/arus keluar yang

disajikan pada tabel di bawah ini merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan pokok dan bunga atas liabilitas keuangan.

The table below shows the expected cash flows on the Company’s financial liabilities on the basis of their earliest possible contractual maturity as at the statement of financial position date.

The nominal inflow/outflow disclosed in the

following table represents the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the financial liabilities.




Halaman - 88 - Page



Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Tidak mempunyai

tanggal jatuh tempo

kontraktual/ No contractual

Maturity

Kurang dari 1 tahun/

Less than 1 year

1 - 5 tahun/ Years

Jumlah/ Total

31 Desember 2019 31 December 2019 Utang klaim - 37,989 - 37,989 Claims payable Utang reasuransi - 106,899 145 107,044 Amounts due to reinsurers Utang komisi - 133,182 436 133,618 Commissions payable Akrual dan Accruals and other utang lain-lain - 112,110 - 112,110 payables - 390,180 581 390,761

Tidak mempunyai

tanggal jatuh tempo

kontraktual/ No contractual

Maturity

Kurang dari 1 tahun/

Less than 1 year

1 - 5 tahun/ Years

Jumlah/ Total

31 Desember 2018 31 December 2018 Utang klaim - 20,420 - 20,420 Claims payable Utang reasuransi - 90,239 109 90,348 Amounts due to reinsurers Utang komisi - 149,103 494 149,597 Commissions payable Akrual dan Accruals and other utang lain-lain - 94,467 - 94,467 payables - 354,229 603 354,832

Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan

Maturity profile analysis of assets and financial liabilities

Perusahaan memiliki portofolio investasi pada

deposito berjangka yang sangat likuid dan efek-efek obligasi pemerintah yang dapat dengan mudah dicairkan apabila terdapat masalah yang tidak terduga terhadap arus kas.

Tabel berikut ini menyajikan analisis jatuh

tempo aset dan liabilitas Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak:

The Company maintains an investment portfolio of highly liquid time deposits and government bonds securities that can be easily liquidated in the event of an unforeseen interruption of cash flows.

The following table below shows the analysis

of maturities of assets and liabilities of the Company as of 31 December 2019 and 2018, based on remaining terms to contractual maturity date:




Halaman - 89 - Page



Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan

liabilitas keuangan (lanjutan) Maturity profile analysis of assets and

financial liabilities (continued)

2019

Nilai tercatat/ Carrying Amount

Tidak mempunyai

tanggal jatuh

tempo kontraktual/

No contractual

maturity

Kurang dari/ Less than 1 bulan/month

1 - 3 bulan/

months

3 - 6 bulan/

months

6 - 12 bulan/

months

Lebih dari/ More than 12 bulan/ months

Aset keuangan Financial assets Kas dan kas pada bank 25,152 25,152 - - - - - Cash on hand and in banks Piutang premi 511,109 - 176,757 268,445 46,561 7,892 11,454 Premium receivables Piutang hasil Investments income investasi 33,497 - 8,053 15,451 1,767 8,226 - receivables Amounts due from Piutang reasuransi - bersih 70,714 - 66,405 1,247 2,364 570 128 reinsurers - net Investasi 4,605,844 246,598 496,773 1,437,742 82,696 677,744 1,664,291 Investments Aset lain-lain 3,661 2,044 72 158 307 342 738 Other assets

5,249,977 273,794 748,060 1,723,043 133,695 694,774 1,676,611 Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang klaim 37,989 - 37,989 - - - - Claims payable Utang reasuransi 107,044 - 50,717 30,839 15,229 10,114 145 Amounts due to reinsurers Utang komisi 133,618 - 72,460 53,833 6,062 827 436 Commissions payable Akrual dan utang lain-lain 112,110 - 73,970 38,140 - - - Accruals and other payables 390,761 - 235,136 122,812 21,291 10,941 581 Bersih 4,859,216 273,794 512,924 1,600,231 112,404 683,833 1,676,030 Net

2018

Nilai tercatat/ Carrying Amount

Tidak mempunyai

tanggal jatuh

tempo kontraktual/

No contractual

maturity

Kurang dari/ Less than 1 bulan/month

1 - 3 bulan/

months

3 - 6 bulan/

months

6 - 12 bulan/

months

Lebih dari/ More than 12 bulan/ months

Aset keuangan Financial assets Kas dan kas pada bank 18,437 18,437 - - - - - Cash on hand and in banks Piutang premi 487,955 - 202,892 227,632 40,641 13,755 3,035 Premium receivables Piutang hasil Investments income investasi 27,507 - 9,921 16,059 1,527 - - receivables Amounts due from Piutang reasuransi - bersih 30,155 - 30,089 66 - - - reinsurers - net Investasi 4,233,064 462,361 850,334 883,382 79,897 67,067 1,890,023 Investments Aset lain-lain 2,238 946 60 134 290 220 588 Other assets

4,799,356 481,744 1,093,296 1,127,273 122,355 81,042 1,893,646 Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang klaim 20,420 - 20,420 - - - - Claims payable Utang reasuransi 90,348 - 48,231 23,477 15,652 2,879 109 Amounts due to reinsurers Utang komisi 149,597 - 76,779 64,850 6,022 1,451 495 Commissions payable Akrual dan utang lain-lain 94,467 - 69,067 25,400 - - - Accruals and other payables 354,832 - 214,497 113,727 21,674 4,330 604 Bersih 4,444,524 481,744 878,799 1,013,546 100,681 76,712 1,893,042 Net




Halaman - 90 - Page


c. Risiko operasional c. Operational risk Risiko operasional adalah risiko yang timbul

dari pelaksanaan fungsi bisnis Perusahaan, yang terfokus pada risiko yang timbul dari kegagalan dari sistem dan proses operasional Perusahaan.

Perusahaan telah melakukan manajemen

risiko operasional dengan secara ketat melaksanakan dan mengawasi area-area sebagai berikut:

Operational risk is a risk arising from execution of a company's business function, which focuses on the risks arising from failure of the system and process through which Company operates.

The Company has been performing

operational risk management by closely implementing and monitoring the following areas:

• Aktivitas Proses Bisnis Mengembangkan Pedoman dan Prosedur

Operasional Standar yang menyeluruh terkait proses-proses operasional mulai dari underwriting, investasi dan proses operasional lainnya dan menetapkan batas wewenang untuk seluruh proses, berikut dengan kebijakannya.

• Business Process Activities Develop comprehensive Standard

Operational Procedures and Guidelines throughout the operational processes from underwriting, investment and other operation, and set the authority limit for the whole processes, followed with the policy.

• Aktivitas Pengendalian Mutu Perusahaan menetapkan suatu Divisi yang

difokuskan pada pemberian kualitas pelayanan yaitu Unit Quality Assurance.

• Aktivitas Hubungan Masyarakat dan

Layanan Aktivitas Hubungan Masyarakat dan

Layanan dirancang untuk mengurangi dampak saat ini dan di masa yang akan datang terhadap pendapatan dan modal, yang dapat timbul dari opini negatif masyarakat. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan Perusahaan untuk memberikan jasa layanan baru dan memelihara jasa layanan yang telah ada.

• Aktivitas Strategis Penelaahan secara berkala dilakukan untuk

mengurangi dampak saat ini dan di masa yang akan datang terhadap pendapatan atau modal, yang dapat timbul dari keputusan bisnis yang merugikan, pelaksanaan keputusan yang tidak tepat, atau kurangnya respon terhadap perubahan industri.

• Quality Assurance Activities The Company sets a Division in which its

activity is focused on delivering quality service, i.e. the Quality Assurance Unit.

• Public Relation and Service Activities Public Relation and Service activities are

designed to mitigate the current and prospective impact on earnings and capital arising from negative public opinion. This affects the Company’s ability to establish new and maintain on going services.

• Strategic Activities Regular review is conducted to mitigate the

current and prospective impact on earnings or capital arising from adverse business decisions, improper implementation of decision, or lack of responsiveness to industry changes.




Halaman - 91 - Page


c. Risiko operasional (lanjutan) c. Operational risk (continued)

• Aktivitas Kepatuhan dan Hukum Aktivitas Kepatuhan dan Hukum dilakukan

untuk mengurangi risiko saat ini dan di masa yang akan datang terhadap pendapatan atau modal, yang dapat timbul dari pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap hukum, aturan, peraturan yang berlaku, praktek yang telah ditentukan atau standar etika. Saat ini Perusahaan memiliki dua unit untuk menangani risiko ini yaitu Departemen Kepatuhan dan Departemen Hukum Korporasi.

• Compliance and Legal Activities Compliance and legal activities are

conducted to mitigate the current and prospective risk to earnings or capital arising from violations of or non compliance with the prevailing laws, rules, regulations, prescribed practices or ethical standards. The Company currently has two units to handle this risk, i.e. Compliance Department and Corporate Legal Department.

d. Manajemen risiko permodalan d. Capital risk management

Menteri Keuangan ("MK”) menetapkan dan memonitor ketentuan modal bagi Perusahaan. Perusahaan diharuskan untuk memenuhi peraturan MK terkait dengan modal. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 71/POJK.05/2016, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi rasio solvabilitas paling sedikit 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangkan total liabilitas dari jumlah aset yang diperkenankan. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, rasio pencapaian solvabilitas adalah sebagai berikut: (tidak diaudit)

Ministry of Finance (“MOF”) sets and monitors capital requirements for the Company. The Company is required to comply with prevailing MOF regulation in respect of capital. Based on Indonesia Financial Services Authority’s (“OJK”) Regulation No. 71/POJK.05/2016, the Company is required to have minimum solvency ratio of 120% of the risk of losses which may arise from deviation in management of assets and liabilities. Total solvency as defined in the decree is computed by subtracting total liabilities from admitted assets. As of 31 December 2019 and 2018, the solvency margin ratios is as follows: (unaudited)

2019 2018

Total tingkat solvabilitas 1,471,927 1,210,406 Total solvency margin Batas tingkat solvabilitas minimum 475,182 463,328 Minimum solvency margin Rasio pencapaian solvabilitas 310% 261% Solvency achievement ratio

Kebijakan Perusahaan ditujukan untuk mempertahankan basis modal yang kuat sehingga dapat menjaga kepercayaan investor, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan pengembangan bisnis di masa depan. Dampak dari jumlah modal terhadap tingkat pengembalian kepada pemegang saham juga diakui dan Perusahaan mengakui kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan manfaat dan keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang kuat.

The Company’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on shareholders' return is also recognised and the Company recognises the need to maintain a balance between the higher returns and the advantages and security afforded by a sound capital position.

Perusahaan telah memenuhi ketentuan solvabilitas pada tanggal 31 Desember 2019.

The Company has complied with solvability requirement as of 31 December 2019.




Halaman - 92 - Page

35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 35. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah

dikelompokkan berdasarkan klasifikasinya. Kebijakan akuntansi yang penting di Catatan 2k menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui.

On the following table, financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting policies in Note 2k describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognised.

Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam

pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Seluruh liabilitas keuangan telah diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial assets classes have been allocated into loans and receivables and available-for-sale financial assets. All financial liabilities have been measured at amortised cost.

Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah

berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal pelaporan dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang terjadi setelah tanggal pelaporan.

The fair values disclosed below are based on relevant information available as at the reporting date and have not been updated to reflect changes in the market condition after the reporting date.

2019

Dimiliki hingga Jatuh

tempo/ Held-to-maturity

Pinjaman yang

diberikan dan piutang/

Loans and receivables

Tersedia untuk dijual/

Available- for-sale

Biaya perolehan

diamortisasi lainnya/ Other

amortised cost

Jumlah nilai tercatat/

Total carrying amount

Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan Financial assets Kas dan kas pada bank - 25,152 - - 25,152 25,152 Cash on hand and in banks Piutang premi - 511,109 - - 511,109 511,109 Premium receivables Piutang hasil Investments income investasi - 33,497 - - 33,497 33,497 receivables Investasi - 1,755,673 2,850,171 - 4,605,844 4,605,844 Investments

Piutang reasuransi - Amounts due from bersih - 70,714 - - 70,714 70,714 reinsurers - net Aset lain-lain - 3,661 - - 3,661 3,661 Other assets - 2,399,806 2,850,171 - 5,249,977 5,249,977 Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang klaim - - - 37,989 37,989 37,989 Claims payable Utang reasuransi - - - 107,044 107,044 107,044 Amounts due to reinsurers Utang komisi - - - 133,618 133,618 133,618 Commissions payable Akrual dan utang lain-lain - - - 112,110 112,110 112,110 Accruals and other payables - - - 390,761 390,761 390,761 - 2,399,806 2,850,171 (390,761) 4,859,216 4,859,216




Halaman - 93 - Page

35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

(continued)

2018

Dimiliki hingga Jatuh

tempo/ Held-to-maturity

Pinjaman yang

diberikan dan piutang/

Loans and receivables

Tersedia untuk dijual/

Available- for-sale

Biaya perolehan

diamortisasi lainnya/ Other

amortised cost

Jumlah nilai tercatat/

Total carrying amount

Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan Financial assets Kas dan kas pada bank - 18,437 - - 18,437 18,437 Cash on hand and in banks Piutang premi - 487,955 - - 487,955 487,955 Premium receivables Piutang hasil Investments income investasi - 27,507 - - 27,507 27,507 receivables Investasi - 1,592,423 2,640,641 - 4,233,064 4,233,064 Investments

Piutang reasuransi - Amounts due from bersih - 30,155 - - 30,155 30,155 reinsurers - net Aset lain-lain - 2,238 - - 2,238 2,238 Other assets - 2,158,715 2,640,641 - 4,799,356 4,799,356 Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang klaim - - - 20,420 20,420 20,420 Claims payable Utang reasuransi - - - 90,348 90,348 90,348 Amounts due to reinsurers Utang komisi - - - 149,597 149,597 149,597 Commissions payable Akrual dan utang lain-lain - - - 94,467 94,467 94,467 Accruals and other payables - - - 354,832 354,832 354,832 - 2,158,715 2,640,641 (354,832) 4,444,524 4,444,524

Nilai wajar instrumen keuangan Fair values of financial instruments Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut:

Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:

a. Tingkat 1 a. Level 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam

pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang terkait;

Quoted prices (unadjusted) in active markets for associated assets or liabilities;

b. Tingkat 2 b. Level 2 Input selain harga kuotasian yang termasuk

dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan

Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and

c. Tingkat 3 c. Level 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).

Nilai wajar investasi dalam efek-efek pada tanggal

31 Desember 2019 dan 2018 adalah berdasarkan harga kuotasi pasar. Nilai wajar penyertaan Iangsung pada PT Asuransi Maipark Indonesia yang sahamnya tidak diperdagangkan di pasar modal ditetapkan sebesar biaya perolehannya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal.

The fair value of investment in marketable securities as of 31 December 2019 and 2018 was based on quoted market prices. The fair value of direct participation in shares of PT Asuransi Maipark Indonesia which are not traded in capital market is based on its acquisition cost because the fair value cannot be reliably measured.




Halaman - 94 - Page

35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

(continued)

Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) Fair values of financial instruments (continued)

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya mendekati nilai tercatatnya karena aset keuangan dan Iiabilitas keuangan lainnya tersebut sebagian besar memiliki jangka waktu yang pendek.

Tabel berikut ini menunjukkan instrumen keuangan

yang diukur pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar:

The fair value of other financial assets and financial liabilities approximated to the carrying amount because a significant amount of the financial assets and liabilities are short term in nature.

The following table shows the financial instruments

measured at fair value grouped according to the fair value hierarchy:

Nilai tercatat/ Carrying value

Nilai wajar/Fair value

Tingkat 1/

Level 1 Tingkat 2/

Level 2 Tingkat 3/

Level 3 31 Desember 2019 31 December 2019 Aset keuangan diklasifikasikan Financial assets sebagai: classified as: Tersedia untuk dijual Available-for-sale Efek-efek 2,850,076 1,227,666 1,622,410 Marketable securities 31 Desember 2018 31 December 2018 Aset keuangan diklasifikasikan Financial assets sebagai: classified as: Tersedia untuk dijual Available-for-sale Efek-efek 2,640,546 1,323,525 1,317,021 - Marketable securities

Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang yang nilai wajarnya mendekati nilai tercatat karena asset dan liabilitias keuangan tersebut memiliki jangka waktu yang pendek dan tidak memiliki komponen pendanaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:

The following tables show the Company’s financial assets and liabilities fair value that approximated to the carrying value because the financial assets and liabilities has short period of time and do not have financing component as at 31 December 2019 and 2018:



Tingkat 1/

Level 1 Tingkat 2/

Level 2 Tingkat 3/

Level 3 31 Desember 2019 31 December 2019 Aset keuangan diklasifikasikan Financial assets sebagai: classified as: Kas dan kas pada bank 25,152 - 25,152 - Cash on hand and in bank Piutang premi 511,109 - 511,109 - Premium receivables Investments income Piutang hasil investasi 33,497 - 33,497 - receivables Amount due from Piutang reasuransi - bersih 70,714 - 70,714 - reinsurers – net Deposito 1,755,673 - 1,755,673 - Deposits Penyertaan langsung 95 - - 95 Direct participation Aset lain-lain 3,661 - 3,661 - Other assets

2,399,901 - 2,399,806 95 Liabilitas keuangan diklasifikasikan Financial liabilites sebagai: classified as: Utang klaim 37,989 - 37,989 - Claims payable Utang reasuransi 107,044 - 107,044 - Amounts due to reinsurers Utang komisi 133,618 - 133,618 - Commission payable Akrual dan utang lain-lain 112,110 - 112,110 - Accruals and other payables

390,761 - 390,761 -




Halaman - 95 - Page

35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) Fair values of financial instruments (continued)



Tingkat 1/

Level 1 Tingkat 2/

Level 2 Tingkat 3/

Level 3

31 Desember 2018 31 December 2018 Aset keuangan diklasifikasikan Financial assets sebagai: classified as: Kas dan kas pada bank 18,437 - 18,437 - Cash on hand and in bank Piutang premi 487,955 - 487,955 - Premium receivables Investments income Piutang hasil investasi 27,507 - 27,507 - receivables Amount due from Piutang reasuransi - bersih 30,155 - 30,155 - reinsurers – net Deposito 1,592,423 - 1,592,423 - Deposits Penyertaan langsung 95 - - 95 Direct participation Aset lain-lain 2,238 - 2,238 - Other assets

2,158,810 - 2,158,715 95

Liabilitas keuangan diklasifikasikan Financial liabilites sebagai: classified as: Utang klaim 20,420 - 20,420 - Claims payable Utang reasuransi 90,348 - 90,348 - Amounts due to reinsurers Utang komisi 149,597 - 149,597 - Commission payable Akrual dan utang lain-lain 94,467 - 94,467 - Accruals and other payables

354,832 - 354,832 - 36. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH

DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF 36. ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT

YET EFFECTIVE Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan

Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi berikut, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2019 adalah sebagai berikut:

Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued the following new standards, amendments and interpretations, but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2019 are as follows:

• PSAK 71 “Instrumen keuangan” • PSAK 72 “Pendapatan dari kontrak dengan

Pelanggan” • PSAK 73 “Sewa” • ISAK 35 “Penyajian laporan keuangan entitas

berorientasi nonlaba” • Amandemen PSAK 1 “Penyajian laporan

keuangan” dan PSAK 25 “Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan”

• Amandemen PSAK 15 “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”

• Amandemen PSAK 62 “Kontrak asuransi” • Amandemen PSAK 71 “Instrumen keuangan” Standar tersebut akan berlaku efektif pada 1 Januari 2020.

• SFAS 71 “Financial instruments” • SFAS 72 “Revenue from contracts with

customers” • SFAS 73 “Leases” • ISFAS 35 “Presentation of non-profit oriented

entities financial statements” • Amendmend to SFAS 1 “Presentation of

financial statements” and SFAS 25 “Accounting policies, changes in accounting estimates and error”

• Amendment to SFAS 15 “Investment in associates and joint ventures”

• Amendment to SFAS 62 “Insurance contract” • Amendment to SFAS 71 “Financial

instruments”

The above standards will be effective on 1 January 2020.

• PSAK 112 “Akuntansi wakaf” • Amandemen PSAK 22 “Kombinasi bisnis”

• SFAS 112 “Accounting for endownments” • Amendment to SFAS 22 “Business

combination”

Standar tersebut akan berlaku efektif pada 1 Januari 2021 dan penerapan dini diperbolehkan.

The above standards will be effective on 1 January 2021 and early adoption is permitted.

Pada saat penerbitan laporan keuangan Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan.

As at the authorisation date of these financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Company‟s financial statements.

Laporan TahunanAnnual Report

2019

PT Asuransi Adira Dinamika TbkGraha Adira

Jl. MT Haryono Kav. 42Jakarta Selatan, 12780

T. 021-2966 7373F. 021-2966 7374 021-2966 7345

adira insurance - a new spirit for change report 2019.pdf · pencapaian positif dari pt asuransi...

Documents