ada apa dengan wahabi

Upload: ferdian-zaman

Post on 30-May-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    1/18

    ULAMA AHLUS SUNNAH

    BERBICARA TENTANG WAHABIYAH

    Disusun Oleh :

    Moderator [email protected]

    -1 Muharrom 1426 H-

    Daftar Isi :

    Ada Apa Dengan Wahabi ?Penulis : Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadii rahimahullah

    Ulama Ahlus Sunnah dari Dammaj, Yaman.

    Penjelasan Tentang Wahabi [I]Oleh : Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani rahimahullah

    Ulama Ahlus Sunnah dari Amman, Yordania

    Penjelasan Tentang Wahabi [II]

    Penulis : Syaikh Muhammad bin Jamil ZainuhafidzahullahPengajar di Daarul Hadits Al-Khairiyyah, Makkah Al Mukarramah.

    Beberapa Hal yang Membatalkan KeIslamanDiterbitkan Departemen Agama, Wakaf, Dakwah, dan Bimbingan Islam di Indonesia

    Diedarkan di bawah pengawasan Direktorat Percetakan dan Penerbitan Indonesia

    [email protected] Page 1 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    2/18

    Ada Apa Dengan Wahabi ?Penulis: Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'irahimahullah

    Ulama Ahlus Sunnah dari Dammaj, Yaman.

    Allah Subhanahu Wata'ala berfirman didalam Al-Qur'an yang Mulia (yang artinya) :

    Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu

    memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-

    perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yangburuk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi;

    tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun."(QS. Ibrahim ayat 24-26)

    Dalam ayat-ayat yang mulia ini terdapat kabar gembira dari Allah Subhanahu Wata'ala, yaitubarangsiapa yang beramal karena Allah Subhanahu Wata'ala, maka Allah Subhanahu Wata'alaakan mengokohkan, menumbuhkan dan memberkahinya, dan barangsiapa beramal bukan karena

    Allah Subhanahu Wata'ala maka ia tidak akan tetap tegak sedikitpun. Allah Subhanahu Wata'alaakan memusnahkannya dan hal ini nyata dalam kehidupan sebagaimana Allah Subhanahu Wata'ala

    menegaskannya.

    Jika kita melihat diutusnya Nabi kita Muhammad Shallallahu alaihi wa alihi wasallam dan melihat perbuatan (jahat) orang-orang kafir serta musuh-musuh Islam kepada Nabi kita Muhammad

    Shallallahu alaihi wa alihi wasallam, kita akan menyaksikan akibat baik itu adalah bagi orang

    bertakwa, dan demikianlah sesudah Nabi kita Muhammad Shallallahu alaihi wa alihi wasallamhingga zaman kita ini yang dianggap sebagai zaman fitnah dengan segala bentuknya yang tidak

    mengetahui banyaknya fitnah itu melainkan Allah Subhanahu Wata'ala .

    Pada zaman ini, zaman yang tersebar kesyirikan dan hal-hal jelek dalam diri kaum muslimin,terdapat kebangkitan Mubarakah, yang mana keutamaan dan karunia ini dari Allah semata. Dia-lah

    yang memberkahi, menumbuhkan dan menunjuki jalannya. Lalu musuh-musuh Islam bermaksud

    menjauhkan manusia dari kebangkitan yang diberkahi ini dengan memberikan bermacam-macam

    julukan untuk memalingkan kaum muslimin dari kebangkitan dan kesadaran yang diberkahi.

    Dalam (kesempatan) ini, kami berbicara -Insya Allah- tentang satu julukan saja, walaupun

    (Alhamdulillah) banyak saudara-saudara kita tidak mengetahui tentang hal ini. Akan tetapi ini

    termasuk dari (pelaksanaan) bab : "Hendaknya seorang yang tahu menyampaikan kepada orang yang

    tidak tahu". Karena sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wa alihi wasallam bersabda :

    "Hendaknya orang yang hadir menyampaikan kepada orang yang tidak hadir".

    Dan beliau Shallallahu alaihi wa alihi wasallam bersabda :

    "Semoga Allah memperindah orang yang mendengar perkataanku, lalu menghafal danmenyampaikannya".

    Memahami julukan buruk yang disebarkan oleh orang-orang komunis, pengikut partai ba'ats,

    pengikut pemahaman (Jamal Abdul Nasir) orang-orang Syi'ah, orang-orang Sufi dan ahli bid'ah,

    yang mereka sebarkan dilingkungan masyarakat untuk menghalangi manusia dari sunnah Rasulullah

    Shallallahu alaihi wa alihi wasallam, kata-kata tersebut adalah "Wahabiyyah", orang-orang yang

    berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wasallam, merekamenjauhkan manusia dan memberikan julukan buruk agar manusia lari darinya.

    [email protected] Page 2 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    3/18

    Perlu diketahui, bahwasannya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah adalah termasuk

    ulama yang hidup pada abad ke-12 Hijriyah, beliau seorang ulama yang bisa benar dan bisa salah,

    kalaulah kita orang-orang yang berbuat "Taklid" (mengikuti tanpa dasar) tentulah kita akan "Taklid"

    kepada ulama Yaman yaitu Muhammad bin Ismail Al-Amiir Ash-Shan'ani rahimahullah -beliau

    hidup sezaman dengan syaikh Muhammad bin Abdul Wahab-, dan beliau lebih alim daripada syaikh

    Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, akan tetapi syaikh Muhammad bin Abdul Wahab

    rahimahullah dakwahnya diberi kekuatan oleh Allah Subhanahu Wata'ala dengan kekuasaan hingga

    tersebarlah ilmu beliau. Adapun Muhammad bin Ismail Al-Amiir karya beliau (karangan-karangannya) memenuhi dunia, kaum muslimin mendapat manfaat dari kitab-kitabnya, orang-orang

    Yaman "Membenci Beliau" dan mereka berkehendak mengusirnya dari negeri Shan'a (Yaman).

    Itulah kata (Wahabiyyah) yang dengannya manusia dijauhkan dan dihalangi dari sunnah Rasulullah

    Shallallahu alaihi wa alihi wasallam, maka wajib bagi kalian untuk berhati-hati dan melihat apamaknanya.

    Kata (Wahabiyyah) dinisbatkan kepada seorang ulama bukan dinisbatkan kepada "Mark" dan bukan

    pula dinisbatkan kepada "Lenin" dan bukan pula dinisbatkan kepada "Amerika" atau "Rusia" dan

    bukan juga dinisbatkan kepada "Para pemimpin musuh-musuh Islam" dan kami tidak

    memperbolehkan seorang muslim untuk menisbatkan dirinya kecuali kepada Islam dan kepada Nabikita Muhammad Shallallahu alaihi wa alihi wasallam.

    Sepatutnya kalian berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam masalah ini. Nabi Sulaiman alaihissalam ketika burung Hud-Hud mengabarinya tentang apa yang dilakukan oleh Ratu Saba' dankaumnya :

    Berkata Sulaiman : Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang

    dusta". (QS. An-Naml ayat 27)

    Dan Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia :

    Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka

    periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpamengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al-

    Hujurat ayat 6)

    Kami berbicara tentang hal ini bukanlah lantaran Ahli Sunnah dan Ahli Agama di "Dammaj"

    (tempat Syaikh Muqbil rahimahullah bermukim, pent), karena sesungguhnya dakwah mereka

    (Walhamdulillah) diterima oleh penduduk Yaman, akan tetapi permasalahannya adalah propagandaini telah melanda negeri Saudi Arabia, Mesir, Sudan, Syam. Iraq dan seluruh negeri-negeri Islam.

    Barangsiapa berpegang teguh kepada Agama, mereka akan mencapnya : "Itu adalah pengikutWahabi".

    Dan Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam kitab-Nya :

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi ar-syi`ar Allah, dan jangan

    melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan

    binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungiBaitullah sedang mereka mencari karunia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah

    menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian (mu)kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu

    berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikandan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalahkamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah ayat 2)

    [email protected] Page 3 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    4/18

    Dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa alihi wasallam bersabda sebagaimana dalam shahih

    muslim,

    "Orang muslim adalah saudara muslim lainnya. Ia tidak akan mendhaliminya, menghinakannya dan

    tidak meremehkannya. Ketakwaan itu adalah disini (beliau menunjuk) ke dada

    Kami memperingatkan tentang propaganda ini, karena rasa kasih sayang kepada saudara-saudarasekalian dari berburuk sangka kepada saudara-saudara kita para dai yang menyeru ke jalan Allah

    Subhanahu Wata'ala dan supaya mereka tidak mengganggu para dai di jalan Allah Subhanahu

    Wata'ala, karena Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam Al Quran :

    Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mumin dan muminat tanpa kesalahan yang

    mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.(QS. Al Ahzab ayat 58)

    Dan Perkaranya adalah sebagaimana pepatah :

    Lempar Batu Sembunyi Tangan

    Perkaranya (adalah sebagaimana telah dikatakan) bahwasanya komunis, pengikut partai baats,

    pendukung Jamal Abdul Naser (Pan Arab) berbeda dengan ahli sunnah waljamaah dan para dai

    yang menyeru kepada Allah Subhanahu Wata'ala, dan Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :

    Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian di tuduhkannya kepada orang

    yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan yang nyata. (QS. AnNisa ayat 112)

    Dan aku katakan kepada saudara-saudara para dai yang menyeru kepada Allah Subhanahu Wata'aladi seluruh negeri Islam :

    Hendaknya mereka bersungguh-sungguh menyingsingkan lengan (untuk berdakwah), dan

    hendaknya ikhlas mengharapkan wajah Allah Subhanahu Wata'ala (dalam berdakwah), bukan

    lantaran ingin mendapatkan kursi, kedudukan, dan bukan pula lantaran ingin mendapatkan

    kehidupan dunia, sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'ala tidak akan menerima amal kecuali jika

    amal itu didasari keikhlasan untuk mengharapkan wajah Allah Subhanahu Wata'ala, berdakwahkepada Allah Subhanahu Wata'ala lebih tinggi nilainya daripada kursi, kedudukan dan kehidupan

    dunia yang nilainya sedikit ini.

    Dan siapakah yang lebih baik perkaataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,

    mengerjakan amal shalih dan berkata : Sesungguhnya aku termasuk orang yang berserah diri.(QS. Fushilat ayat 33)

    Ya, Allah Subhanahu Wata'alaberfirman :

    Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita

    kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu

    menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalahAllah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An Nisa ayat 104)

    Kalian mempunyai Al Quran dan sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wasallam,

    sedangkan musuh-musuh kalian dari kalangan kaum komunis, pengikut partai baats, pengikut pemahaman Pan Arab, Syiah, Sufiyyah, propaganda mereka dibangun diatas kedustaan,

    kebohongan serta pengkhianatan. Sedangkan para dai yang menyeru kepada Allah Subhanahu

    [email protected] Page 4 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    5/18

    Wata'ala tidak ada yang menolong mereka melainkan Allah Subhanahu Wata'ala, dan cukuplah

    Allah Subhanahu Wata'ala sebagai penolong. Dan Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam Al

    Quran untuk mengokohkan hamba-hamba-Nya yang beriman :

    Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah

    orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.Jika kamu(pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar)

    mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antaramanusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yangberiman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai)

    syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, (QS. Ali Imran ayat 139-140)

    Dan Allahsubhanahu wataala juga berfirman :

    Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah (pun) beserta

    kamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi (pahala) amal-amalmu. (QS.Muhammad ayat35)

    Akan tetapi sepatutnya dakwah itu bukanlah dakwah pemberontakan dan penggulingan, karenadakwah seperti ini lebih banyak kerusakan daripada kebaikannya, dakwah itu adalah dengan

    mengajak kaum muslimin kembali kepada Al Quran dan sunah nabi mereka Muhammad Rasulullah

    Shallallahu alaihi wa alihi wasallam.

    Allahsubhanahu wataala berfirman :

    "Dan katakanlah: Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil

    itu adalah sesuatu yang pasti lenyap."(QS. Al Isra ayat 81)

    Dalam ayat yang Mulia ini terdapat berita gembira dari Allah subhanahu wataala bahwasanya

    kebatilan tidak akan mampu berdiri kokoh didepan kebenaran, dan Allah subhanahu wataalaberfirman :

    Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut

    ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang merekalebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu.

    Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu,

    akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepadamanusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. (QS.

    Ar Radu ayat 17)

    Maka kami memuji Allah Subhanahu Wata'ala yang membangkitkan penduduk Yaman khususnya,

    dan juga penduduk Najd Saudi Arabia dan Mesir, sungguh banyak diantara mereka menjadi orang-

    orang yang tidak terpengaruh dengan propaganda yang keji ini yang mana propaganda ini ditujukan

    kepada seorang ulama yang dipuji oleh ulama Islam.

    Syaikh Muhammad bin Ismail Al-Amir An-Shanani rahimahullah berkata tentang Syaikh

    Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah:

    Telah datang kabar gembira (datangnya Syaikh Muhamad bin Abdul Wahab).

    Yang telah mengembalikan syariat Islam.

    Beliau singkap kebodohan orang jahil dan mubtadi maka beliau sama denganku.Beliau bangun kembali tiang-tiang agama dan menghancurkan kuburan-kuburan keramat yang

    membuat manusia sesat. Mereka membuat kembali berhala-berhala seperti suwa, yaghuts, wad dan

    [email protected] Page 5 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    6/18

    ini sejelek-jeleknya. Dan mereka memohon kepada berhala-berhala itu dikala susah seperti seorang

    yang meminta Allah Yang Maha Esa.

    Berapa banyak orang yang tawaf dikuburan sambil mencium dan mengusap dinding-dinding

    kuburan dengan tangan-tangan mereka.

    Wajib bagi para dai yang menyeru kepada Allah Subhanahu Wata'ala untuk tetap istiqomah diatas

    kebenaran. Kami telah mengatakan dalam beberapa pengajian maupun khutbah bahwasannya

    propaganda itu adalah kedustaan semata (menyandarkan diri kita kepada syaikh Muhammad binAbdul Wahab rahimahullah). Sesungguhnya kami tidak ridha untuk dinisbatkan selain kepada

    Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wasallam yang memberi syafaat kami dan yang kami cintai,yang mana Allah Subhanahu Wata'ala mengeluarkan kami dengan perantaraan beliau dari kegelapan

    kepada cahaya. Propaganda-propaganda itu akan sirna (cepat atau lambat) sebagaimana Nabi

    Muhammad Shallallahu alaihi wa alihi wasallam pernah dijuluki As-Shabi (artinya orang yangkeluar dari agama nenek moyangnya dan berganti agama dengan agama lain).

    Adapun kami tidaklah keluar dari agama dan berganti dengan agama lainnya, kami tidak

    mengkafirkan bapak-bapak kami, sebagaimana persangkaan mereka ! Dan kami tidak mengkafirkan

    para wali ataupun membenci ahlul bait (keluarga Nabi). Bahkan kami telah membahas tentang

    keutamaan-keutamaan keluarga Nabi Shallallahu alaihi wa alihi wasallam dalam beberapaceramah. Kami tidak membenci orang-orang shalih dan tidak mengkafirkan masyarakat muslimin,

    kami tidak memperbolehkan keluar dari ketaatan pemerintahan muslim, maka hendaknya orang yang

    menyaksikan hal ini menyampaikan kepada orang yang tidak tahu. Setelah ini propaganda itu akan

    lenyap dan akan menjadi sebab bagi tersebarnya sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi

    wasallam, Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam Al-Quran :

    "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga.

    Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu.Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di

    antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginyaazab yang besar.Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mu'minin dan

    mu'minat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: Ini

    adalah suatu berita bohong yang nyata."(QS An-Nur ayat 11-12)

    Jika kamu mendengarkan seseorang berkata : Itu pengikut Wahabi, maka ketahuilah bahwa ia

    termasuk salah satu dari golongan dibawah ini :

    - Mungkin ia seorang yang melakukan perbuatan keji.

    - Atau mungkin seorang yang bodoh tidak mengetahui hakekat ini.

    Ini adalah kedustaan yang besar terhadap para dai yang menyeru kepada Allah Subhanahu Wata'ala

    , Allah Subhanahu Wata'alaberfirman dalam Al-Quran:

    "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar dikalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan

    Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui."(QS. An-Nur ayat 19)

    Tidak meridhai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa alihi wasallam diganti, kami tidak

    meridhai untuk menisbatkan diri kami kepada Syafii rahimahullah atau Zaidi atau kepada Wahabi

    atau selainnya. Mereka itu semua adalah para ulama yang agung, yang mana mereka menganggap

    telah berbuat jahat kepada orang yang menisbatkan diri mereka kepada para ulama itu.

    Saya menasehatkan kepada saudara-saudara seagama untuk membaca kitab beliau (SyaikhMuhammad bin Abdul Wahab rahimahullah) yaitu Kitabut Tauhid, niscaya kalian akan melihat

    ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi wa alihi wasallam. Kitab itu adalah

    [email protected] Page 6 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    7/18

    kitab yang agung walaupun didalamnya ada sedikit hadits-hadits yang dhaif, namun tidaklah

    mengurangi kwalitasnya.

    Sungguh telah diterangkan dalam kitab An-Nahju Asy-Syadidu : Janganlah kalian menjadi

    seperti bunglon dengan mengatakan jika manusia berbuat baik maka kami akan berbuat baik, dan

    jika mereka berbuat dhalim maka kami akan berbuat dhalim, akan tetapi tanamkanlah dalam jiwa-

    jiwa kalian jika manusia berbuat baik kalian akan berbuat baik, dan jika mereka berbuat jahat maka

    janganlah kalian berbuat jahat.

    Wallahumustaan.

    Diterjemahkan dari Majalah Al-Asholah edisi 34 hal 28

    [email protected] Page 7 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    8/18

    Syaikh Al Abani rahimahullah berbicara tentang WahabiUlama Ahlus Sunnah dari Amman, Yordania.

    Penanya : Seseorang bertanya, "kami sering mendengar tentang wahabiyah/wahabi dan kami

    mendengar pula bahwa para pengikut wahabiyah membenci shalawat atas Nabi Muhammad

    Shallallahu alaihi wa alihi wasallam dan tidak mau menziarahi makan Rasulullah Shallallahu

    alaihi wa alihi wasallam. Lalu sebagian syaikh mengatakan sesungguhnya Nabi MuhammadShallallahu alaihi wa alihi wasallam telah mengabarkan keadaan mereka ini saat beliau bersabda,"najed adalah tanduk Syaiton." Bagaimanakah jawaban anda mengenai hal ini ?

    Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah menjawab:

    Pada hakikatnya pertanyaan ini, sangat disayangkan, sangat mengakar dan mempengaruhi kaum

    muslimin. Adapun iklim yang telah menunjang tumbuhnya opini seperti ini dahulu adalah faktor

    politik, namun masa bagi faktor tersebut telah lama berlalu dan berakhir. Sebab, ia hanyalah manufer

    politik yang sengaja dilancarkan oleh daulah Attaturk (kerajaan Turki) tanpa landasan sama sekali,

    tapi sekedar mengalihkan perhatian.

    Politik tersebut diciptakan oleh daulah attaturk pada saat munculnya seorang ahli ilmu dan tokoh

    pembaharu yang bernama Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah-, yang berasal dari bagiannegeri Najed. Tokoh tersebut mengajak orang-orang disekitarnya kepada keikhlasan, beribadah

    kepada Allah semata tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Di antara fenomena

    kesyirikan itu, sangat disayangkan, masih saja ditemukan di sebagian negeri Islam, berbeda dengan

    negeri tempat munculnya sang pembaharu Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah-. Negeri

    tersebut hingga saat ini, Alhamdulillah, tidak ditemukan padanya salah satu jenis syirik. Sementara

    fenomena syirik demikian marak di sebagian besar negeri Islam yang lain, Sebagai contoh, figur

    Khomaini dan saat meninggalnya serta pengumuman penunjukan makan beliau sebagai Ka'bah

    (tempat menunaikan haji) bagi penduduk Iran, ini merupakan bukti nyata dan berita tentang hal inimasih hangat bagi kalian.

    Sang tokoh, Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah-, ketika naik ke permukaan dalam

    rangka berdakwah untuk beribadah hanya kepada Allah Subhanahu Wata'ala, sangat bertepatan

    dengan hikmah yang dikehendaki Allah Subhanahu Wata'ala. Pada saat itu, di negeri tersebut

    terdapat seorang pemimpin di antara sekian pemimpin negeri Najed, beliau adalah Su'ud leluhur

    keluarga yang saat ini sedang memerintah Saudi. Akhirnya syaikh (Muhammad bin abdul wahhab

    -rahimahullah-) dan pemimpin tersebut bekerja sama, ilmu dan pedang pun saling membantu.

    Mereka mulai menyebarkan dakwah tauhid di negeri Najed, mengajak manusia sekali waktu dengan

    lisan dan di waktu yang lain dengan pedang. Siap yang menyambut ajakan, maka itulah yang

    diharapkan. Sedang bila tidak demikian, maka tidak ada jalan lain kecuali menggunakan kekuatan.

    Dakwah tersebut berhasil menyebar hingga sampai ke negeri-negeri yang lain. Sementara perlu

    diketahui bahwa saat itu negeri Najed serta wilayah sekitarnya seperti Irak, Yordan, dan wilayah-

    wilayah lain berada di bawah kekuasaan Attaturk sebagai khilafah turun-temurun. Kemudian tokoh

    ini dengan ilmunya serta pemimpin tersebut dengan kepemimpinannya mulai populer. Dari sini,

    penguasa Attaturk merasa khawatir jika muncul di dunia Islam satu kekuatan yang mampu

    menyaingi kekuasaan Daulah Attaturk. Maka, mereka berkehendak membabat habis dakwah ini

    sebelum sempat beranjak dari negeri kelahirannya. Hal itu mereka tempuh dengan cara

    menggencarkan propaganda bohong mengenai dakwah tersebut, sebagaimana terungkap dalam

    pertanyaan di atas ataupun pernyataan serupa yang sering kita dengar.

    Di atas telah aku katakan, bahwa faktor utamanya adalah konflik politik, akan tetapi konflik politik

    tersebut telah berakhir dan bukan tujuan kami hendak membahas sejarah. Adapun faktor lain yang

    [email protected] Page 8 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    9/18

    turut andil bagi tersebarnya opini tidak benar terhadap dakwah ini adalah ketidaktahuan sebagian

    orang terhadap hakikat dakwah ini. Hal ini mengingatkan ku akan suatu cerita yang pernah aku baca

    di sebuah majalah, yaitu bahwa dua orang laki-laki sedang bertukar pikiran mengenai jalan dakwah

    Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah- yang mereka cap dengan sebutan Wahabiyah. Kalau

    saja manusia mau memikirkan apa yang akan mereka katakan, niscaya pemberian cap ini saja sudah

    cukup membuktikan kesalahan mereka dalam menyikapi dakwah ini. Sebab kata Wahabiyah bila

    ditelusuri merupakan pecahan dari kata dasar Wahab. Lalu siapakah Al-Wahab itu ? tidak lain

    adalah Allah Tabaraka Wata'ala.

    Kalau begitu, pemberian cap bagi dakwah ini dengan sebutan Wahabiyah justru menjadikannya

    mulia dan bukan malah meruntuhkannya. Akan tetapi sebutan itu sama seperti apa yang mereka

    katakan tentang kami di Suriah, "Di telinga mereka, hal itu adalah sesuatu yang menakutkan sekali".

    Begitu juga perkataan "Wahabiyah tidak memiliki keyakinan terhadap Rosul, atau mereka tidak

    beriman kepada Allah Ta'ala.

    Pembahasan ini telah mengingatkanku akan dua orang yang bertukar pikiran tersebut. Seorang yang

    bodoh mengklaim bahwa golongan Wahabiyah hanya beriman kepada Allah Subhanahu Wata'ala,

    adapun Muhammad Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wasallam tidak menjadi bagian

    keyakinan mereka. Tidak ada yang mereka ucapkan kecuali "Laa Ilaha Illallaah (Tidak adasembahan yang hak kecuali Allah).

    Sehubungan dengan ini di Negeri Syam, ada cerita yang mesti aku sampaikan. Mereka biasa

    mengatakan "Mobil duta besar Saudi lewat dan ternyata diiringi oleh bendera melambai-lambai

    bertuliskan Laa Ilaha Illallaah wa Muhammad Rosulullaah.

    Wahai kaum muslimin, bertakwalah kalian kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Bagaimana kalian

    mengatakan terhadap orang-orang itu bahwa mereka tidak beriman kecuali hanya kepada Allah

    Subhanahu Wata'ala, sementara bendera mereka merupakan satu-satunya bendera di dunia yangbertuliskan simbol Tauhid, dimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wasallam telah bersabda

    tentang hal itu, "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi tidak ada

    sembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rosulullaah. Apabila mereka

    mengatakan hal itu, sungguh telah terlindung dariku harta dan darah mereka. Adapun Hisab

    (perhitungan amalan) mereka terserah kepada Allah Subhanahu Wata'ala ".

    Mengapa kalian melancarkan tuduhan dusta kepada mereka?! Lihatlah, bendera mereka ini

    menjulang tinggi untuk mengungkapkan keimanan yang ada di hati mereka.

    Ini dari satu sisi, sementara dari sisi lain yang lebih besar dan lebih penting, "Mungkin saja

    dikatakan bahwa bendera tersebut hanyalah kepalsuan, yakni sekedar propaganda yang memiliki

    maksud tersendiri... dan seterusnya", Akan tetapi, tidaklah mereka perhatikan bagaimana hingga saatini manusia melaksanakan haji setiap waktu dengan nyaman dan aman. Keadaan seperti ini tidak

    pernah dinikmati (setelah masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wasallam dan beberapa

    Khalifah terdahulu, peny), pada masa Attaturk yang telah melancarkan tuduhan dusta untuk merusak

    citra dakwah ini. Kalian semua mengetahui bahwa seringkali terjadi pada bapak-bapak kita, terlebih

    kakek-kakek kita, bila hendak berangkat menunaikan haji harus menyertakan pasukan bersenjata

    demi untuk mengamankan jamaah haji tersebut dari para penyamun dan perampok.

    Maha suci Allah, kondisi ini telah berakhir. Namun dengan sebab apa? Tentu saja dengan sebab

    politik yang diterapkan oleh jamaah yang mereka namakan golongan wahabiyah hingga saat ini.

    Seandainya bendera yang melambaikan keimanan shahih dan tauhid yang benar disertai keimananbahwa Muhammad adalah Rosulullah itu hanyalah pernyataan palsu dan kedustaan belaka, namun

    tidakkah kalian perhatikan bagaimana mereka demikian tekunnya di dalam Masjid untuk beribadah

    [email protected] Page 9 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    10/18

    kepada Allah Ta'ala. Mereka mengumandangkan adzan sebagaimana adzan yang dikumandangkan

    di seluruh negeri Islam lainnya. Demi Allah, kecuali tambahan (penambahan azan, ed) yang biasa

    diucapkan (dilakukan, ed) pada bagian awal dan akhir adzan seperti yang terdapat di berbagai negeri

    Islam lain, sesungguhnya tambahan ini tidaklah ditemukan di sana (Saudi). Hal itu mereka lakukan

    dalam rangka menerapkan Sunnah, bukan sebagai fenomena pengingkaran terhadap Rosul Islam

    serta Rosul bagi manusia secara keseluruhan. Akan tetapi semata-mata hanyalah untuk mengikuti

    generasi salaf. Semua kebaikan adalah dengan mengikuti golongan salaf, sementara segala

    keburukan terdapat pada bid'ah dan kaum khalaf.

    Hingga saat ini, manusia menunaikan ibadah haji dan mendengarkan adzan dengan kalimat

    persaksian akan keesaan Allah Subhanahu Wata'ala serta persaksian terhadap Nabi-Nya sebagai

    pengemban Risalah. Kemudian mereka sholat seperti sholat yang kita lakukan, dan bersholawat

    terhadap Rasulullah -Shallallahu alaihi wa alihi wasallam- setiap kali namanya disebut.Barangkali mereka lebih banyak bersholawat dibandingkan orang-orang yang menuduh bahwa

    mereka tidak mencintai dan tidak mau bersholawat atas Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi

    wasallam.

    Wahai jamaah sekalian, takutlah kalian kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Kedustaan yang

    digemborkan ini telah dibantah oleh kenyataan kondisi mereka. Sebab tidak mungkin bagi merekamemperturuti keinginan orang-orang yang berada di negeri mereka. Akan tetapi yang mereka

    tampilkan tidak lain lahir dari lubuk hati, keimanan terhadap kalimat "Laa ilaha Illallaah wa anna

    Muhammad Rosulullaah" serta semangat untuk mengikuti manhaj Rasulullah Shallallahu alaihi waalihi wasallam tanpa menambah-nambah, tidak tidak (bukan, ed) aku katakan tidak mengurangi.Sebab kekurangan adalah tabiat manusia, tidak ada manusia yang mampu untuk menghindar darinya.

    Akan tetapi dari segi Akidah tidak dilebihkan dan tidak dikurangi dari yang semestinya. Sedangkan

    dari segi ibadah tidak dilebihkan namun bisa saja kurang dari yang semestinya. Misalnya sebagian

    mereka tidak melakukan sholat di waktu malam di saat manusia tertidur, dan ini adalah kekurangan.

    Namun kekurangan ini tidak mempengaruhi akidah serta tidak mengurangi nilai keislaman yang

    dimiliki. Kalimat Wahabiyah masih saja dijadikan bahan untuk melakukan tuduhan suatu kelompok

    masyarakat mengenai perkara-perkara yang mereka berlepas daripadanya sebagaimana dikatakan

    "terbebasnya serigala dari darah putra Ya'qub.

    Wallaahu a'lam bisshowab.

    Sumber Kitab : Fatawa Asy-Syaikh Al-Albani wa Muqaranatuha bi fatawa Al-'Ulama.

    [email protected] Page 10 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    11/18

    Sebagai tambahan, Berikut ana juga bawakan terjemahan Tulisan dari Syaikh Muhammad bin JamilZainu tentang Wahabi dari Kitab beliau yang judul aslinya : Minhajul Firqah An-Najiyah wa ThaifahAl-Manshuroh, mohon dikoreksi apabila ada kesalahan dalam penulisannya. Moga bermanfaat...

    BAGIAN 11

    PENGERTIAN WAHABI

    Orang-orang biasa menuduh "wahabi " kepada setiap orang yang melanggar tradisi, kepercayaan dan

    bid'ah mereka, sekalipun keperca-yaan-kepercayaan mereka itu rusak, bertentangan dengan Al-Qur'anulKarim dan hadits-hadits shahih. Mereka menentang dakwah kepada tauhid dan enggan berdo'a(memohon) hanya kepada Allah semata.

    Suatu kali, di depan seorang syaikh penulis membacakan hadits riwayat Ibnu Abbas yang terdapat dalamkitab Al-Arba'in An-Nawawiyah. Hadits itu berbunyi:

    "Jika engkau memohon maka mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, makamintalah pertolongan kepada Allah." (HR. At-Tirmidzi, ia berkata hadits hasan shahih )

    Penulis sungguh kagum terhadap keterangan Imam An-Nawawi ketika beliau mengatakan, "Kemudian jikakebutuhan yang dimintanya menurut tradisi di luar batas kemampuan manusia, seperti memintahidayah (petunjuk), ilmu, kesembuhan dari sakit dan kesehatan maka hal-hal itu (mesti) memintanyahanya kepada Allah semata. Dan jika hal-hal di atas dimintanya kepada makhluk maka itu amat tercela."

    Lalu kepada syaikh tersebut penulis katakan, "Hadits ini berikut keterangannya menegaskan tidakdibolehkannya meminta pertolongan kepada selain Allah." Ia lalu menyergah, "Malah sebaliknya, hal itudibolehkan!"

    Penulis lalu bertanya, "Apa dalil anda?" Syaikh itu ternyata marah sambil berkata dengan suara tinggi,"Sesungguhnya bibiku berkata, wahai Syaikh Sa'd!" dan Aku bertanya padanya, "Wahai bibiku, apakahSyaikh Sa'd dapat memberi manfaat kepadamu?" Ia menjawab, "Aku berdo'a (meminta) kepadanya,sehingga ia menyampaikannya kepada Allah, lalu Allah menyembuhkanku."

    Lalu penulis berkata, "Sesungguhnya engkau adalah seorang alim. Engkau banyak habiskan umurmuuntuk membaca kitab-kitab. Tetapi sungguh mengherankan, engkau justru mengambil akidah dari bibimuyang bodoh itu."

    Ia lalu berkata, "Pola pikirmu adalah pola pikir wahabi. Engkau pergi berumrah lalu datang denganmembawa kitab-kitab wahabi."

    Padahal penulis tidak mengenal sedikitpun tentang wahabi kecuali sekedar penulis dengar dari parasyaikh. Mereka berkata tentang wahabi, "Orang-orang wahabi adalah mereka yang melanggar tradisiorang kebanyakan. Mereka tidak percaya kepada para wali dan karamah-karamahnya, tidak mencintaiRasul dan berbagai tuduhan dusta lainnya."

    Jika orang-orang wahabi adalah mereka yang percaya hanya kepada pertolongan Allah semata, danpercaya yang menyembuhkan hanyalah Allah, maka aku wajib mengenal wahabi lebih jauh."

    Kemudian penulis tanyakan jama'ahnya, sehingga penulis mendapat informasi bahwa pada setiap Kamissore mereka menyelenggarakan pertemuan untuk mengkaji pelajaran tafsir, hadits dan fiqih.

    Bersama anak-anak penulis dan sebagian pemuda intelektual, penulis mendatangi majelis mereka. Kami

    masuk ke sebuah ruangan yang besar. Sejenak kami menanti, sampai tiada berapa lama seorang syaikhyang sudah berusia masuk ruangan. Beliau memberi salam kepada kami dan menjabat tangan semua

    hadirin dimulai dari sebelah kanan, beliau lalu duduk di kursi dan tak seorang pun berdiri untuk-nya.

    Penulis berkata dalam hati, "Ini adalah seorang syaikh yang tawadhu' (rendah hati), tidak suka orangberdiri untuknya (dihormati)."

    Lalu syaikh membuka pelajaran dengan ucapan,

    "Sesungguhnya segala puji adalah untuk Allah. Kepada Allah kami memuji, memohon pertolongan danampunan", dan selanjutnya hingga selesai, sebagaimana Rasulullah biasa membuka khutbah dan

    pelajarannya.

    Kemudian syaikh itu memulai bicara dengan menggunakan bahasa Arab. Beliau menyampaikan hadits-hadits seraya menjelaskan derajat shahihnya dan para perawinya. Setiap kali menyebut nama Nabi,

    [email protected] Page 11 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    12/18

    beliau mengucapkan shalawat atasnya. Di akhir pelajaran, beberapa soal tertulis diajukan kepadanya.Beliau menjawab soal-soal itu dengan dalil dari Al-Qur'anul Karim dan sunnah Nabi Shallallahu 'alaihiwasallam. Beliau berdiskusi dengan hadirin dan tidak menolak setiap penanya. Di akhir pelajaran, beliauberkata, "Segala puji bagi Allah bahwa kita termasuk orang-orang Islam dan salaf. Sebagian orangmenuduh kita orang-orang wahabi. Ini termasuk tanaabuzun bil alqaab (memanggil dengan panggilan-panggilan yang buruk). Allah melarang kita dari hal itu dengan firmanNya,

    "Dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk." (Al-Hujurat: 11)

    Dahulu, mereka menuduh Imam Syafi'i dengan rafidhah. Beliau lalu membantah mereka denganmengatakan, "Jika rafidah (berarti) mencintai keluarga Muhammad. Maka hendaknya jin dan manusiamenyaksikan bahwa sesungguhnya aku adalah rafidhah."

    Maka, kita juga membantah orang-orang yang menuduh kita wahabi, dengan ucapan salah seorangpenyair, "Jika pengikut Ahmad adalah wahabi. Maka aku berikrar bahwa sesungguhnya aku wahabi."

    Ketika pelajaran usai, kami keluar bersama-sama sebagian para pemuda. Kami benar-benar dibuat kagumoleh ilmu dan kerendahan hatinya. Bahkan aku mendengar salah seorang mereka berkata, "Inilah syaikhyang sesungguhnya!"

    A. PENGERTIAN WAHABI

    Musuh-musuh tauhid memberi gelar wahabi kepada setiap muwahhid (yang mengesakan Allah), nisbatkepada Muhammad bin Abdul Wahab, Jika mereka jujur, mestinya mereka mengatakan Muhammadinisbat kepada namanya yaitu Muhammad. Betapapun begitu, ternyata Allah menghendaki nama wahabisebagai nisbat kepada Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi), yaitu salah satu dari nama-nama Allah yangpaling baik (Asmaa'ul Husnaa).

    Jika shufi menisbatkan namanya kepada jama'ah yang memakai shuf (kain wol) maka sesungguhnyawahabi menisbatkan diri mereka dengan Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi), yaitu Allah yang memberi-kantauhid dan meneguhkannya untuk berdakwah kepada tauhid.

    B. MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB

    Beliau dilahirkan di kota 'Uyainah, Nejed pada tahun 1115 H. Hafal Al-Qur'an sebelum berusia sepuluhtahun. Belajar kepada ayahandanya tentang fiqih Hambali, belajar hadits dan tafsir kepada para syaikh

    dari berbagai negeri, terutama di kota Madinah. Beliau memahami tauhid dari Al-Kitab dan As-Sunnah.Perasaan beliau ter-sentak setelah menyaksikan apa yang terjadi di negerinya Nejed dengan negeri-negerilainnya yang beliau kunjungi berupa kesyirikan, khurafat dan bid'ah. Demikian juga soal menyucikan danmengkultus-kan kubur, suatu hal yang bertentangan dengan ajaran Islam yang benar.

    Ia mendengar banyak wanita di negerinya bertawassul dengan pohon kurma yang besar. Mereka berkata,"Wahai pohon kurma yang paling agung dan besar, aku menginginkan suami sebelum setahun ini."

    Di Hejaz, ia melihat pengkultusan kuburan para sahabat, keluarga Nabi (ahlul bait), serta kuburanRasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, hal yang sesungguhnya tidak boleh dilakukan kecuali hanyakepada Allah semata.

    Di Madinah, ia mendengar permohonan tolong (istighaatsah) kepada Rasulullah , serta berdo'a(memohon) kepada selain Allah, hal yang sungguh bertentangan dengan Al-Qur'an dan sabda RasulullahShallallahu 'alaihi wasallam. Al-Qur'an menegaskan:

    "Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa'at dan tidak (pula) memberimadharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, sesungguhnya kamukalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim." (Yunus: 106)

    Zhalim dalam ayat ini berarti syirik. Suatu kali, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaanak pamannya, Abdullah bin Abbas:

    "Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika eng-kau meminta pertolongan mintalahpertolongan kepada Allah." (HR. At-Tirmidzi, ia berkata hasan shahih)

    Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab menyeru kaumnya kepada tauhid dan berdo'a (memohon) kepada

    Allah semata, sebab Dialah Yang Mahakuasa dan Yang Maha Menciptakan sedangkan selainNya adalahlemah dan tak kuasa menolak bahaya dari dirinya dan dari orang lain. Adapun mahabbah (cinta kepadaorang-orang shalih), adalah dengan mengikuti amal shalihnya, tidak dengan menjadikannya sebagai

    [email protected] Page 12 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    13/18

    perantara antara manusia dengan Allah, dan juga tidak menja-dikannya sebagai tempat bermohon selaindaripada Allah.

    1. Penentangan orang-orang batil terhadapnya:

    Para ahli bid'ah menentang keras dakwah tauhid yang dibangun oleh Syaikh Muhammad bin AbdulWahab. Ini tidak mengherankan, sebab musuh-musuh tauhid telah ada sejak zaman RasulullahShallallahu 'alaihi wasallam. Bahkan mereka merasa heran terhadap dakwah kepada tauhid. Allahberfirman:

    "Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu halyang sangat mengherankan." (Shaad: 5)

    Musuh-musuh syaikh memulai perbuatan kejinya dengan meme-rangi dan menyebarluaskan berita-beritabohong tentangnya. Bahkan mereka bersekongkol untuk membunuhnya dengan maksud agar dakwahnyaterputus dan tak berkelanjutan. Tetapi Allah menjaganya dan memberinya penolong, sehingga dakwahtauhid terbesar luas di Hejaz, dan di negara-negara Islam lainnya.

    Meskipun demikian, hingga saat ini, masih ada pula sebagian manusia yang menyebarluaskan berita-berita bohong. Misalnya mere-ka mengatakan, dia (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab) adalah pembuatmadzhab yang kelima, padahal dia adalah seorang penganut madzhab Hambali. Sebagian merekamengatakan, orang-orang wahabi tidak mencintai Rasulullah serta tidak bershalawat atasnya. Mereka antibacaan shalawat.

    Padahal kenyataannya, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab telah menulis kitab "Mukhtashar SiiraturRasuul ". Kitab ini bukti sejarah atas kecintaan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab kepada RasulullahShallallahu 'alaihi wasallam. Mereka mengada-adakan berbagai cerita dusta tentang Syaikh Muhammadbin Abdul Wahab, suatu hal yang karenanya mereka bakal dihisab pada hari Kiamat.

    Seandainya mereka mau mempelajari kitab-kitab beliau dengan penuh kesadaran, niscaya mereka akanmenemukan Al-Qur'an, hadits dan ucapan sahabat sebagai rujukannya.

    Seseorang yang dapat dipercaya memberitahukan kepada penulis, bahwa ada salah seorang ulama yangmemperingatkan dalam pengajian-pengajiannya dari ajaran wahabi. Suatu hari, salah seorang dari hadirinmemberinya sebuah kitab karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Sebelum diberikan, ia hilangkanterlebih dahulu nama pengarangnya. Ulama itu membaca kitab tersebut dan amat kagum dengan

    kandungannya. Setelah mengetahui siapa penulis buku yang dibaca, mulailah ia memuji Muhammad binAbdul Wahab.

    2. Dalam sebuah hadits disebutkan:

    "Ya Allah, berilah keberkahan kepada kami di negeri Syam, dan di negeri Yaman. Mereka berkata, 'Dan dinegeri Nejed.' Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berkata, 'Di sana banyak terjadi berbagaikegoncangan dan fitnah, dan di sana (tempat) munculnya para pengikut setan." (HR. Al-Bukhari danMuslim)

    Ibnu Hajar Al-'Asqalani dan ulama lainnya menyebutkan, yang dimaksud Nejed dalam hadits di atasadalah Nejed Iraq. Hal itu terbukti dengan banyaknya fitnah yang terjadi di sana. Kota yang juga di situAl-Husain bin Ali radhiallaahu 'anhu dibunuh.

    Hal ini berbeda dengan anggapan sebagian orang, bahwa yang dimaksud dengan Nejed adalah Hejaz,kota yang tidak pernah tampak di dalamnya fitnah sebagaimana yang terjadi di Iraq. Bahkan sebaliknya,yang tampak di Nejed Hejaz adalah tauhid, yang karenanya Allah menciptakan alam, dan karenanya pulaAllah mengutus para rasul.

    3. Sebagian ulama yang adil sesungguhnya menyebutkan:

    Bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab adalah salah se-orang mujaddid (pembaharu) abad dua belasHijriyah. Mereka menulis buku-buku tentang beliau. Di antara para pengarang yang menulis buku tentangSyaikh adalah Syaikh Ali Thanthawi. Beliau menulis buku tentang "Silsilah Tokoh-tokoh Sejarah", di antaramereka terdapat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ahmad bin 'Irfan.

    Dalam buku tersebut beliau menyebutkan, akidah tauhid sampai ke India dan negeri-negeri lainnya

    melalui jama'ah haji dari kaum muslimin yang terpengaruh dakwah tauhid di kota Makkah. Karena itu,kompeni Inggris yang menjajah India ketika itu, bersama-sama dengan musuh-musuh Islam memerangiakidah tauhid tersebut. Hal itu dilakukan karena mereka mengetahui bahwa akidah tauhid akanmenyatukan umat Islam dalam melawan mereka.

    [email protected] Page 13 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    14/18

    Selanjutnya mereka mengomando kepada kaum Murtaziqah (orang-orang bayaran) agar mencemarkannama baik dakwah kepada tauhid. Maka mereka pun menuduh setiap muwahhid yang menyeru kepadatauhid dengan kata wahabi. Kata itu mereka maksudkan sebagai padanan dari tukang bid'ah, sehinggamemalingkan umat Islam dari akidah tauhid yang menyeru agar umat manusia berdo'a hanya semata-mata kepada Allah. Orang-orang bodoh itu tidak mengetahui bahwa kata wahabi adalah nisbat kepada Al-Wahhaab (yang Maha Pemberi), yaitu salah satu dari Nama-nama Allah yang paling baik (Asma'ul Husna)yang memberikan kepadanya tauhid dan menjanjikannya masuk Surga.

    BAGIAN 12

    PERANG ANTARA TAUHID DENGAN SYIRIK

    Perang antara tauhid dengan syirik telah terjadi sejak lama. Sejak zaman Nabi Nuh AlaihisSalam menyerukaumnya untuk beribadah hanya kepada Allah semata dan meninggalkan ibadah kepada berhala-berhala.

    Nabi Nuh berada di tengah kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun. Beliau menyeru kaumnyakepada tauhid, tetapi peneri-maan mereka sungguh di luar harapan. Secara jelas Al-Qur'an meng-gambarkan penolakan mereka, dalam firmanNya:

    "Dan mereka berkata, 'Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu danjangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa', yaghust,ya'uq dan nasr." Dan sesudahnya mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia)." (Nuh: 23-24)

    Tentang tafsir ayat ini, Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas , dia berkata:

    1. Ini adalah nama-nama orang-orang shalih dari kaum Nabi Nuh. Ketika mereka meninggal dunia, setanmembisikkan kepada kaumnya agar mereka membuat patung orang-orang shalih tersebut di tempat-tempat duduk mereka, dan agar memberinya nama sesuai dengan nama-nama mereka. Maka mereka punmelakukan perintah setan tersebut. Pada awalnya, patung-patung itu tidak disembah. Tetapi ketikamereka semua sudah binasa dan ilmu telah diangkat, mulailah patung-patung itu disembah.

    2. Selanjutnya datanglah para rasul sesudah Nabi Nuh. Mereka menyeru kaumnya agar beribadah hanyakepada Allah semata, dan agar meninggalkan apa yang mereka sembah selain Allah, sebab me-reka tidakberhak untuk disembah. Renungkanlah Al-Qur'anul Karim yang menceritakan tentang keadaan mereka:

    "Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku,sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selainNya. Maka mengapa kamu tidak bertakwakepadaNya?." (Al-A'raaf: 65)

    "Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shalih. Shalih berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allahsekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia." (Huud: 61)

    "Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata, "Hai kaumku,sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia." (Huud: 84)

    "Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidakbertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan yangmenjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku." (Az-Zukhruf: 26-27)

    Terhadap dakwah para nabi tersebut, kaum musyrikin meresponnya dengan penentangan danpengingkaran terhadap apa yang mereka bawa. Orang-orang musyrik itu memerangi para rasul dengansegala kemampuan yang mereka miliki.

    3. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam misalnya, sebelum diutus sebagail rasul, beliau terkenal dikalangan orang-orang Arab dengan julukan "ash-shaadiqul amiin" (yang jujur dan dapat dipercaya).Tetapi tatkala beliau mengajak kaumnya menyembah kepada Allah dan mengesakanNya, serta menyeruagar meninggalkan apa yang disembah oleh nenek moyang mereka, serta merta mereka lupa dengan sifatjujur dan amanah beliau. Lalu mereka menghujaninya dengan berbagai julukan buruk. Di antaranya adayang menjuluki beliau dengan "ahli sihir lagi pendusta". Al-Qur'an mengisahkan penolakan merekaterhadap dak-wah tauhid dalam firmanNya:

    "Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan

    mereka; dan orang-orang kafir berkata, 'Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak dusta. Mengapa iamenjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangatmengherankan." (Shaad: 4-5)

    [email protected] Page 14 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    15/18

    "Demikianlah tidak ada seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka,melainkan mereka mengatakan. "Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila. Apakah mereka salingberpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenar-nya mereka adalah kaum yang melampaui batas."(Adz-Dzaari-yaat: 52-53)

    Demikianlah itulah sikap segenap rasul dalam dakwahnya kepada tauhid. Dan sebagaimana gambaranayat-ayat di atas itulah sikap kaum mereka yang pendusta lagi mengada-mengada.

    4. Pada zaman kita saat ini, jika seorang muslim mengajak sesama saudara muslim lainnya kepadaakhlak, kejujuran dan amanah, ia tidak akan menemukan orang yang menentangnya.

    Berbeda halnya jika ia mengajak mereka kepada tauhid yang ke-padanya para rasul menyeru yaituberdo'a (memohon) hanya semata-mata kepada Allah dan tidak memohon kepada selainNya, baik kepadapara nabi atau wali, karena sesungguhnya mereka hanyalah hamba Allah, niscaya orang-orang segeramenentangnya dan menuduhnya dengan berbagai tuduhan dusta. Mungkin mereka akan dituduh wahabi,dengan maksud untuk membendung manusia dari dakwah kepada tauhid.

    Jika sang da'i mengetengahkan ayat yang didalamnya terdapat ajakan kepada tauhid, mereka tak segan-segan menuduh dengan mengatakan, "Ini ayat wahabi". Manakala sang da'i membawakan hadits:

    Jika kamu meminta maka mintalah kepada Allah dan jika kamu mohon pertolongan maka mohonlahpertolongan kepada Allah." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

    Maka serta-merta sebagian mereka akan mengatakan, "Itu hadits wahabi."

    Bila seseorang shalat dengan meletakkan tangan di atas dada, atau menggerakkan jari telunjuknya ketikatasyahud , sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, maka sebagian orangakan menga-takan sebagai orang wahabi.

    Kata wahabi seakan menjadi simbol bagi setiap orang yang mengesakan Allah, yang hanya menyembahTuhan Yang Satu, dan mengikuti sunnah nabiNya.

    Sesungguhnya wahabi adalah nisbat kepada Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi). Ia adalah salah satu darinama-nama Allah Yang Paling Baik. Berarti Dialah yang memberikan kepadanya tauhid, yang merupakan

    nikmat Allah yang paling besar bagi orang-orang yang mengesakan Allah.

    5. Para du'at kepada tauhid hendaknya sabar dan meneladani Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam,yang kepadanya Allah berfirman:

    "Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik." (Al-Muzammil: 10)

    "Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, janganlah kamu ikuti orang yangberdosa dan orang yang kafir di antara mereka." (Al-Insaan: 24)

    Setiap orang Islam hendaknya menerima dakwah kepada tauhid, serta mencintai pada da'inya. Karenasesungguhnya tauhid adalah dakwah para rasul secara keseluruhan, juga dakwah Rasul kita MuhammadShallallahu 'alaihi wasallam. Maka barangsiapa mencintai Rasul, niscaya dia akan mencintai dakwahkepada tauhid dan barangsiapa membenci kepada dakwah tauhid, maka berarti ia telah membenciRasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

    -oOo-

    [email protected] Page 15 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    16/18

    BEBERAPA HAL YANG MEMBATALKAN KEISLAMAN

    Dinukil dariLembaga Riset ilmiah dan Fatwadi sahkan oleh Samahatusy-Syaikh Muhammad Bin Sholeh Al Utsaiminrahimahullah

    Diterbitkan Departemen Agama, Wakaf, Dakwah, dan Bimbingan Islam di Indonesia

    Diedarkan di bawah pengawasan Direktorat Percetakan dan Penerbitan Indonesia

    Saudaraku seagama! Ketahuilah, bahwa ada beberapa hal yang dapat membatalkankeislaman seseorang, dan yang paling banyak terjadi ada sepuluh macam yang wajib di hindari,

    yaitu:

    PERTAMA :

    Mempersekutukan Allah Subhanahu Wata'ala dalam ibadah, Allah Subhanahu Wata'alaberfirman :

    Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah Subhanahu Wata'ala, makapasti Allah mengharamkan baginya surga dan tempatnya (kelak) adalah neraka, tidaklah ada bagi

    orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

    Dan diantara perbuatan syirik tersebut ialah : berdoa dan memohon pertolongan kepada

    orang-orang yang telah mati, begitu pula bernadzar dan menyembelih kurban demi mereka.

    KEDUA :

    Barangsiapa yang menjadikan sesuatu sebagai perantara antara dirinya dengan Allah

    Subhanahu Wata'ala, berdoa dan memohon syafaat serta bertawakkal kepada perantara tersebut

    maka hukumnya KAFIRmenurut kesepakatan para ulama (ijma).

    KETIGA :

    Barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, atau ragu akan kekafiran

    mereka, atau membenarkan paham (madzhab) mereka, maka dengan demikian dia telah KAFIR.

    KEEMPAT :

    Barangsiapa yang berkeyakinan bahwa selain tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihiwa alihi wasallam itu lebih sempurna, atau selain ketentuan hukum beliau lebih baik, sebagaimanamereka yang mengutamakan aturan-aturan manusia yang melampaui batas lagi menyimpang dari

    hukum Allah Subhanahu Wata'ala (aturan-aturan thogut), dan mengenyampingkan hukumRasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wasallam, maka yang berkeyakinan seperti ini adalah

    KAFIR.

    Sebagai contoh :

    A. Berkeyakinan bahwa aturan-aturan dan perundang-undangan yang diciptakan manusia lebih

    utama daripada syariat Islam, atau berkeyakinan bahwa aturan Islam tidak layak untuk

    diterapkan pada abad modern ini, atau berkeyakinan bahwa Islam adalah sebab kemunduran

    kaum muslimin, atau berkeyakinan bahwa Islam itu khusus mengatur hubungan manusia

    dengan tuhannya saja, tidak mengatur segi kehidupan lain.

    B. Berpendapat bahwa melaksanakan hukum Allah Subhanahu Wata'ala seperti memotongtangan pencuri, atau merajam pelaku zina yang telah kawin (mukhsan) tidak cocok lagi

    dengan zaman sekarang.

    [email protected] Page 16 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    17/18

    C. Berkeyakinan bahwa boleh menggunakan selain hukum Allah Subhanahu Wata'ala dalam

    segi muamalat syariah (seperti perdagangan, sewa menyewa dan lain sebagainya), atau

    dalam hukum pidana, atau lainnya, sekalipun tidak disertai dengan keyakinan bahwa hukum-

    hukum tersebut lebih utama dari Syariat Islam. Karena dengan demikian berarti ia telah

    menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala menurut kesepakatanpara ulama (ijma) sedangkan setiap orang yang menghalalkan apa yang sudah jelas dan

    tegas diharamkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala dalam agama, seperti : berzina, minum

    khamr (segala minuman yang memabukkan), riba, dan menggunakan undang-undang selainsyariat Allah Subhanahu Wata'ala, maka ia adalah KAFIRmenurut kesepakatan para ulama

    (ijma).

    KELIMA :

    Barangsiapa yang membenci sesuatu yang telah di tetapkan oleh Rasulullah Shallallahualaihi wa alihi wasallam sebagai syariat beliau, sekalipun ia ikut mengamalkannya, maka iamenjadi KAFIR, karena Allah Subhanahu Wata'alaberfirman :

    Demikian itu adalah dikarenakan mereka benci terhadap apa yang diturunkan oleh Allah,

    maka Allah menghapuskan (pahala) segala amal perbuatan mereka.

    KEENAM :

    Barangsiapa yang memperolok-olok Allah Subhanahu Wata'ala, atau kitabNya, atauRosulNya, atau sesuatu yang merupakan ajaran agamaNya, maka ia menjadi KAFIR, karena Allah

    Subhanahu Wata'ala telah berfirman :

    Katakanlah (wahai Muhammad) : Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya, dan RasulNyakamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah KAFIR setelah

    beriman.

    KETUJUH :

    Sihir, diantaranya adalah ilmu guna-guna (sharf) yaitu : merobah kecintaan seorang suami

    kepada istrinya menjadi kebencian, begitu juga ilmu pekasih (Athf) yaitu : menjadikan seseorang

    mencintai sesuatu yang tidak disenanginya dengan cara-cara syaiton. Maka barangsiapa yang

    mengerjakan hal-hal tersebut, atau senang dan rela dengannya berarti ia telah KAFIR, karena Allah

    Subhanahu Wata'alaberfirman :

    Sedangkan kedua malaikat itu tidak mengajarkan (suatu sihir) kepada seorangpun sebelum

    mengatakan, sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.

    KEDELAPAN :

    Membantu dan menolong orang-orang musyrik untuk memusuhi kaum muslimin, karena

    Allah Subhanahu Wata'alaberfirman :

    Dan barangsiapa diantara kamu mengambil mereka (Yahudi dan Nasrani) menjadipemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak

    memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzolim.

    KESEMBILAN :

    [email protected] Page 17 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 Ada Apa Dengan Wahabi

    18/18

    Barangsiapa yang berkeyakinan bahwa sebagian manusia diperbolehkan tidak mengikuti

    syariat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa alihi wasallam, maka ia adalah KAFIR, karena

    Allah Subhanahu Wata'alaberfirman :

    Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan

    diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.

    KESEPULUH :

    Berpaling dari agama Allah Subhanahu Wata'ala, atau dari hal-hal yang menjadi syaratmutlak sebagai muslim, dengan tanpa mempelajarinya dan tanpa mengamalkannya, karena Allah

    Subhanahu Wata'alaberfirman :

    Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya kami akan memberikan

    pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.

    Dan Allah Subhanahu Wata'alajuga berfirman :

    Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.

    Dalam hal-hal yang membatalkan keislaman ini, tidak ada bedanya antara yang main-main

    dan yang sungguh-sungguh sengaja melanggar dan yang karena takut, terkecuali yang dipaksa.

    Kita berlindung pada Allah Subhanahu Wata'ala dari hal-hal yang mendatangkan

    kemurkaannya dan kepedihan siksaNya.

    -oOo-

    S l fi i @ h P 18 05/10/2009

    mailto:[email protected]:[email protected]