1423453161

1
NU Online Mahasiswa UII Telusuri Kitab Al-Barzanji Ahad, 30/08/2009 04:24 Yogyakarta, NU Online Al-Barzanji adalah salah satu kitab yang sangat populer dan dekat di kalangan umat Islam, khususnya warga Nahdliyyin. Di Indonesia, kitab sastra dan sejarah karya ini biasa dibaca secara berjamaah di pesantren-pesantren, surau-surau, atau masjid-masjid. Bahkan, di hampir seluruh daerah di negeri ini, banyak bermunculan Jamaah al-Barzanji yang menggelar acara pembacaan kitab al-Barzanji setiap minggu dan bergiliran dari satu rumah ke rumah yang lain. Selain itu, kitab karya Syekh Ja’far al-Barzanji bin Husein bin Abdul Karim ini juga menjadi bacaan “wajib” di setiap peringatan Maulid Nabi SAW. Pada perkembangannya kemudian, pembacaan al-Barzanji dilakukan di berbagai kesempatan semisal saat kelahiran bayi, mencukur rambut bayi, aqiqahan, khitanan, pernikahan, dan sebagainya. Fenomena kesemarakan pembacaan al-Barzanji di negeri ini menjadi daya tertarik tersendiri, tak terkecuali bagi kalangan akademisi. Adalah Muhammad Anas, Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Islam Indonesia (FAI UII) Jogjakarta, yang terpantik meneliti kitab al-Barzanji dari perspektif pendidikan Islam melalui judul Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dan Heroik dalam Teks Kitab al-Barzanji. Kepada kontributor NU Online (27/8), Anas menuturkan bahwa proses penelitiannya terhambat oleh minimnya literatur tentang biografi sang penulis, yaitu Syekh Ja’far al-Barzanji. Berbagai cara telah dilakukan oleh lelaki asal Pasuruan Jawa Timur ini, termasuk memborong buku-buku ke-NU-an dan sowan kepada para kiai. Namun, biografi utuh dan lengkap sang penulis tampaknya belum berhasil dia dapatkan. “Awalnya saya sempat putus asa, namun demi tujuan mulia ini akhirnya saya pancangkan kembali tekad yang kuat untuk terus memburu sejarah Syekh al-Barzanji. Eman-eman kalau nama beliau tidak diungkap oleh sejarah,” tandas Anas, yang berencana juga mendatangi kantor PWNU DIY untuk keperluan penelitiannya itu. Melalui NU Online ini, Anas menyampaikan harapannya kepada umat Islam terutama warga Nahdliyin agar berkenan membantunya menemukan titik terang sejarah dan biografi sang penulis kitab al-Barzanji. Bagi yang berkenan membantunya dapat menghubunginya di 085292861870 (Muhammad Anas) atau via email [email protected] (irh)

Upload: amir-hamzah

Post on 08-Aug-2015

18 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

NU Online

Mahasiswa UII Telusuri Kitab Al-BarzanjiAhad, 30/08/2009 04:24Yogyakarta, NU Online

Al-Barzanji adalah salah satu kitab yang sangat populer dan dekat di kalangan umat Islam, khususnya warga Nahdliyyin. Di

Indonesia, kitab sastra dan sejarah karya ini biasa dibaca secara berjamaah di pesantren-pesantren, surau-surau, atau

masjid-masjid.

Bahkan, di hampir seluruh daerah di negeri ini, banyak bermunculan Jamaah al-Barzanji yang menggelar acara pembacaan

kitab al-Barzanji setiap minggu dan bergiliran dari satu rumah ke rumah yang lain.

Selain itu, kitab karya Syekh Ja’far al-Barzanji bin Husein bin Abdul Karim ini juga menjadi bacaan “wajib” di setiap

peringatan Maulid Nabi SAW. Pada perkembangannya kemudian, pembacaan al-Barzanji dilakukan di berbagai kesempatan

semisal saat kelahiran bayi, mencukur rambut bayi, aqiqahan, khitanan, pernikahan, dan sebagainya.

Fenomena kesemarakan pembacaan al-Barzanji di negeri ini menjadi daya tertarik tersendiri, tak terkecuali bagi kalangan

akademisi. Adalah Muhammad Anas, Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Islam Indonesia (FAI UII) Jogjakarta,

yang terpantik meneliti kitab al-Barzanji dari perspektif pendidikan Islam melalui judul Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dan

Heroik dalam Teks Kitab al-Barzanji.

Kepada kontributor NU Online (27/8), Anas menuturkan bahwa proses penelitiannya terhambat oleh minimnya literatur

tentang biografi sang penulis, yaitu Syekh Ja’far al-Barzanji. Berbagai cara telah dilakukan oleh lelaki asal Pasuruan Jawa

Timur ini, termasuk memborong buku-buku ke-NU-an dan sowan kepada para kiai. Namun, biografi utuh dan lengkap sang

penulis tampaknya belum berhasil dia dapatkan.

“Awalnya saya sempat putus asa, namun demi tujuan mulia ini akhirnya saya pancangkan kembali tekad yang kuat untuk terus

memburu sejarah Syekh al-Barzanji. Eman-eman kalau nama beliau tidak diungkap oleh sejarah,” tandas Anas, yang

berencana juga mendatangi kantor PWNU DIY untuk keperluan penelitiannya itu.

Melalui NU Online ini, Anas menyampaikan harapannya kepada umat Islam terutama warga Nahdliyin agar berkenan

membantunya menemukan titik terang sejarah dan biografi sang penulis kitab al-Barzanji. Bagi yang berkenan membantunya

dapat menghubunginya di 085292861870 (Muhammad Anas) atau via email [email protected] (irh)