0hgld) du pdvlfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/media-nopember-2016/2.pdfling kup jurusan farmasi...

16
Media Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Farmasi ISSN : 0216-2083 Vol. XII. No. 2, November 2016 Diterbitkan Oleh:

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

MediaFarmasi

Poltekkes Kemenkes MakassarJurusan Farmasi

ISSN : 0216-2083

Vol. XII. No. 2, November 2016

Diterbitkan Oleh:

Page 2: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

ii

MEDIA FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

Penasehat : Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Penanggung Jawab : Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan

Kemenkes Makassar

Dewan Redaksi

Ketua : Drs. Jumain, M.Kes, Apt

Anggota : Muhammad Saud, SH, S.Farm, M.Kes

Drs. H. Tahir Ahmad, M.Kes, Apt

Drs. H. Ismail Ibrahim, M.Kes, Apt

Drs. Rusli, Sp.FRS, Apt

Mitra Bestari : DR. Suharjono, MS, Apt (Fak. Farmasi Univ. Airlangga)

DR. Hj. Nurisyah, M.Si, Apt (Poltekkes Makassar)

DR. Sesilia Rante Pakadang, M.Si, Apt (Poltekkes Makassar)

DR. H. Asyhari Asyikin, S.Farm, M.Kes (Poltekkes Makassar)

Redaksi Pelaksana

Ketua : Santi Sinala, S.Si, M.Si, Apt

Wakil Ketua : Raimundus Chaliks, S.Si, M.Sc, Apt

Sekretaris : Rusdiaman, S.Si, M.Kes, Apt

Anggota : Tajuddin Abdullah, ST, M.Kes

Dra. Hiany Salim, M.MKes, Apt

Djuniasti Karim, S.Si, M.Si, Apt

H. Sultan, S.Farm, M.MKes

Humas : Mispari, SH, S.Farm, M.Kes

Arisanty, S.Si, M.Si, Apt

Ratnasari Dewi, S.Si, M.Kes

Ida Adhayanti, S.Si, M.Sc, Apt

Sirkulasi : St. Ratnah, S.Si, M.Kes

Hendra Stevani, S.Si, M.Kes, Apt

Alfrida Monica S, S.Si, M.Kes

Dwi Rachmawaty Daswi, S.Farm, M.Kes

Alamat Redaksi : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Jl. Baji Gau No.10 Makassar

Telp. 0411-854021, 830883 Fax. 0411-830883

e-mail : [email protected]

website : http//www.farmasi.poltekkes-mks.ac.id

Kode pos 90134

ISSN No. 0216-2083

Page 3: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

iii

EDITORIAL

Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan

Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan anugerahNya sehingga penerbitan Vol. XII No.2,

November 2016 MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR dapat

terlaksana dan telah mendapat legalitas sebagai media resmi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI) dengan nomor penerbitan ISSN No. 0216-2083.

Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar merupakan suatu wadah dalam

menampung aspirasi ilmiah sehingga dapat menggugah motivasi dan inovasi dari dosen di

lingkup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk

melakukan kajian ilmiah.

Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar diterbitkan 2 kali dalam setahun yaitu

pada bulan April dan November. Sebagai majalah ilmiah, Media Farmasi mengembangkan

misi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan khususnya di bidang

farmasi

Akhirnya redaksi sangat berharap bahwa semua artikel yang disajikan dalam edisi ini

dapat memberi apresiasi keilmuan di bidang kesehatan bagi kita semua. Oleh karena itu

kritikan dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan edisi-edisi selanjutnya.

Selamat membaca

Makassar , November 2016

Redaksi

Page 4: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

iv

Studi Interaksi Obat Hipertensi pada Pasien Usia Lanjut Rawat Jalan di

RSUD Labuang Baji Makassar

H. Asyhari Asyikin ............................................................................ 1

Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Jamblang (Eugenia cumini Merr.) terhadap

Pertumbuhan Streptococcs pyogenes dan Escherichia coli

Darwis, Sesilia R.Pakadang, Suherman B ............................................. 10

Pola Penggunaan Antibiotik pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu

Dan Anak Pertiwi (RSKDIA) Makassar

Rusli, Raimundus Chaliks, Nurul Putri Sakinah ...................................... 19

Perbandingan Daya Hambat Beberapa Sediaan Obat Kumur Terhadap

Pertumbuhan Mikroba dalam Rongga Mulut

Hiany Salim .................................................................................... 25

Uji Efek Rebusan Daun Ubi Jalar (Ipomea batatas L) sebagai Antidiare

Pada Mencit (Mus musculus)

H. Sultan, Alwardhatullatifah .............................................................. 31

Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Obat Kumur Ekstrak Daun Lenglengan

(Leucas lavandulifolia Smith) terhadap Streptococcus mutans

Jumain, Asmawati, Iin Idayati ............................................................. 36

Pengaruh Ektrak Daun Miana (Coleus scutellarioides (L) Benth)

Terhadap Peningkatan Berat Badan, Kwalitas Leukosit Dan Eritrosit Pada

Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Dwi Rachmawaty Daswi, Sesilia R. Pakadang, Hiany Salim ..................... 43

Penentuan Total Polifenol Dan Total Flavonoid Serta Uji Aktivitas Daya

Hambat Ekstrak Etanol Propolis Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes

Santi Sinala .................................................................................... 50

Evaluasi Terapi Sulih Antibiotik Pasien Pneumonia Komunitas Rawat Inap

DAFTAR ISI

Page 5: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

v

Di RSUP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar

Estherina Allo Pajung ........................................................................ 56

Uji Cemaran Escherichia coli Pada Beberapa Makanan Yang dijual Oleh

Penjual Makanan di Sekitar Kampus Farmasi Poltekkes Kemenkes RI Makassar

St. Ratnah ...................................................................................... 66

Uji Kestabilan Fisik Sediaan Krim Perasan Buah Mentimun (Cucumis sativus L. )

Dwi Rachmawaty Daswi .................................................................... 72

Formulasi Masker Krim Wajah Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L.)

Rusmin .......................................................................................... 77

Analisis Logam Timbal (Pb) Pada Kopi Robusta Bubuk Yang Beredar Di

Kabupaten Toraja Utara secara Spektrofotometri Serapan Atom

Hj. Nurisyah .................................................................................... 85

Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L)

Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes

Alfrida Monica Salasa ....................................................................... 91

Uji Efek Hemostatik Perasan Daun Andong Merah (Cordyline fruticosa L.)

terhadap Mencit (Mus musculus)

Agust Dwi Djajanti, Arief Azis, Akbar .................................................... 96

Formulasi Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Buah Sawo Manila (Achras zapota L)

Asal Maros

Arisanty, Muhammad Saud, Amelia Karmila .......................................... 100

Pembuatan Dan Uji Daya Desinfeksi Ekoenzim Hasil Pengolahan Sampah

Dapur Organik

Ida Adhayanti .................................................................................. 108

Identifikasi Kelengkapan Resep Narkotika Di Apotek Rawat Inap

RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa

Ratnasari Dewi ................................................................................ 115

Page 6: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

vi

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L)

Menggunakan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil)

Syarifuddin KA, Yusriyani .................................................................. 121

Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Penggunaan Antibiotik Secara Swamedikasi

Pada Masyarakat Di Desa Mangeloreng Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros

Raimundus Chaliks, Rusli, Syamsinar .................................................. 128

Pengaruh Kombinasi Perasan Buah Pare (Momordica charantia L.) Dan Buah

Labu Siam (Sechium edule) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit

Jantan (Mus musculus)

Sisilia Teresia Rosmala Dewi ............................................................. 133

Uji Daya Hambat Perasan Daun Pandan Wangi (Pandanus amrylliolius Roxb)

Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

Hendra Stevani, Irmawati, Adriani Kadir. ............................................... 141

MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN

Page 7: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

7

MAKASSAR

Sekretariat : Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Farmasi Jl. Baji Gau No. 10 Makassar Telp. (0411) 854021 Fax (0411) 830883

Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar menerima tulisan hasil penelitian, survey, kajian pustaka yang erat kaitannya dengan bidang kesehatan. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar terbit setiap dua kali setahun. Naskah dikirim ke alamat sekretariat redaksi.

PEDOMAN PENULISAN

1. Naskah ditulis dengan program pengolah kata

Microsoft Word, dengan jenis huruf Times New Roman , 10 pt, satu spasi. Untuk rumus struktur kimia dapat digunakan program chemdraw ultra. Untuk foto dan gambar dapat digunakan format jpg/jpeg dan untuk grafik dapat digunakan excel.

2. Naskah dikirim dalam bentuk file CD, disket atau e-mail dan satu exsampler hasil cetakan pada kertas putih ukuran kwarto (21,59 X 27,94 cm), dengan margin 2 cm kanan, 2.5 cm bawah, 3 cm atas, dan 4 cm kiri.

3. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia disusun dengan urutan sebagai berikut : a. JUDUL ditulis dengan huruf kapital ( maksimum

12 kata) b. Nama penulis tanpa gelar, nama depan ditulis

dengan huruf kecil semua kecuali huruf pertama ditulis sedangkan nama akhir huruf besar, ditulis dengan huruf besar semua, ditulis di bawah judul, beserta nama lengkap instansi penulis. Jika para penulis berasal dari instansi yang berbeda, maka gunakan tanda *),**),***) dan seterusnya di belakang nama masing-masing penulis. Kontak person penulis yang menjadi alamat korespondensi dan alamat instansi harus tercantum dengan lengkap beserta alamat e-mail (jika ada).

c. ABSTRAK dalam bahasa Indonesia atau dan

bahasa Iggris, maksimal 200 kata. d. Key words; 1 – 4 kata e. PENDAHULUAN, Berisi latar belakang, tinjauan

pustaka/ teori yang mendasari penelitian, masalah, tempat, metode, tujuan dan manfaat penelitian.

f. METODE DAN BAHAN

Disain penelitian instrumen dan metodologi yang digunakan bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian.

g. HASIL DAN PEMBAHASAN h. UCAPAN TERIMA KASIH

Kepada pihak-pihak yang berperan dalam penelitian tetapi tidak masuk sebagai penulis

i. DAFTAR PUSTAKA

(Lihat cara penulisan daftar pustaka) 4. Tabel dan keterangan tabel ditulis di bagian atas

tabel dengan nomor urut angka arab. 5. Gambar termasuk grafik serta keterangan ditulis di

bagian bawah dengan nomor urut angka arab. 6. Pustaka dalam naskah ditunjukkan dengan nama

akhir penulis diikuti tahun. Bila pustaka lebih dari satu penulis ditulis nama akhir penulis utama diikuti dengan et. al., (dkk.,), tahun. Contoh sebagai berikut : Chi-Hua Sun, Hui-Po Wang, 1998, Methods in

Preparation of Diphennylglycine-Containing Cefotaxime Double Esters, J. Food and Drug Analysis, School of

Pharmacy, National Taiwan University, Taiwan, 447 -484

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979,

Materia Medika Indonesia, Jilid III,

Jakarta, 6 – 8 ............. 1992, Farmakope Indonesia , Edisi IV,

Direktoral Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, 23 -29

Gennaro, A.R, 2000, Remington : The Science

and Practice of Pharmacy, 20th edition,

Mack Publishing Co, Easton, Pensylvania, U.S.A, 986 – 994.

Katzung, B.G., 1989, Farmakologi Dasar dan

Klinik, edisi ketiga, Ahli bahasa Binawati

Kotualubun dkk, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 47 – 484.

Morey,S.S, 2000, Guidelines on Migraine: Part 3.

Recommendations for Individual Drug,- http://www.aafp.org/clinical/migraine

Tjay H.T, Rahardja, K, 2002, Obat-obat Penting,

Khasiat Penggunaan dan Efek-efak Sampingnya, Edisi Kelima, Elex Media

Komputindo, Jakarta, 231 -244.

Page 8: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 10

AKTIVITAS ANTIBAKTERI INFUSA DAUN JAMBLANG (Eugenia cumini Merr.)

TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus pyogenes DAN

Escherichia coli

Darwis*), Sesilia R. Pakadang**), Suherman B.*)

*) Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Timur *) Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Email : [email protected]

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Jamblang (Eugenia

cumini Merr.) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus pyogenes dan Escherichia coli. Penelitian ini

bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri dan nilai KHM Infusa Daun Jamblang

berdasarkan parameter konsentrasi terhadap Streptococcus pyogenes dan Escherichia coli. Metode

yang digunakan adalah difusi agar (disk difusion) dan dilusi cair (KHM). Pengujian dilakukan

menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan yaitu konsentrasi 10%, 20%, 30% dan

40% b/v, kontrol negatif (Air suling steril) dan kontrol positif (Cefixime). Data uji difusi agar

dianalisis mengunakan aplikasi SPSS for Windows® dengan uji Kruskal Wallis kemudian

dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil uji statistik menujukkan konsentrasi 20% b/v Infusa

Daun Jamblang memberikan hasil yang efektif sebagai antibakteri dan tidak berbeda nyata dengan

konsentrasi 30%, 40% b/v dan cefixime terhadap zona hambat pertumbuhan Streptococcus

pyogenes dan Escherichia coli.Nilai KHM Infusa Daun Jamblang terhadap Streptococcus

pyogenes dan Escherichia coli adalah konsentrasi 30% b/v. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Infusa Daun Jamblang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus pyogenes dan

Escherichia coli secara in vitro.

Kata kunci : Aktivitas antibakteri, Infusa, Daun Jamblang, Streptococcus pyogenes,

Escherichia coli.

PENDAHULUAN

Dewasa ini, minat masyarakat

untuk kembali memanfaatkan kekayaan

alam, seperti tumbuh-tumbuhan, semakin

luas. Indonesia diperkirakan memiliki

100.000 jenis pengobatan tradisional yang

tersebar di lebih dari 65.000 desa (Latief, A.,

2012). Pemanfaatan tanaman untuk

kesehatan akhirnya menjadi bagian dari

budaya masyarakat yang diturunkan dari

generasi kegenerasi. Di masyarakat, tanaman

obat hanya dikonsumsi langsung dalam

bentuk segar, rebusan atau racikan.

Proses penyarian yang digunakan

pada masyarakat untuk menyari zat-zat aktif

yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati

biasanya menggunakan rebusan. Dengan

cara membasahi bahan bakunya dengan air

suling sebanyak 2 gelas sambil dipanaskan

diatas api kecil hingga airnya menjadi

separuh (artinya dua gelas direbus hingga

mendapatkan sampai satu gelas) (Latief, A.,

2012).

Dalam perebusan di masyarakat

tidak dinyatakan metode yang digunakan

agar mendapatkan hasil penyarian yang

sempurna dan tidak merusak senyawa aktif

yang berkhasiat dalam tanaman. Infundasi

merupakan salah satu metode penyarian

dengan mengekstraksi simplisia nabati

dengan air pada suhu 90oC selama 15 menit

sehingga diperoleh infusa.

Tubuh manusia secara kontinu

terpajang pada berbagai macam organisme

mikroba yang berpotensi patogenik.

Meskipun flora normal ini tidak patogen,

namun dalam keadaan tertentu dapat bersifat

patogen dan menimbulkan infeksi (Pratiwi,

S.T., 2008).

Contoh mikroorganisme patogen

adalah Streptococcus pyogenes dan

Escherichia coli. Sebagian besar penyakit

yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus

pyogenes terjadi pada saluran napas, kulit,

dan sistem peredaran darah. Sedangkan

Escherichia colimenyebabkan infeksi

saluran kemih, infeksi meningitis pada

Page 9: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 11

neonatus, dan infeksi intestin

(gastroenteritis) (Radji, M., 2011).

Infeksi merupakan masuk dan

berkembang biaknya suatu mikroorganisme

di dalam jaringan tubuh (Harti, A.S., 2012).

Efektivitas antimikroba tergantung pada

kemanpuan bahan atau golongan obat untuk

membatasi atau mengurangi

mikroorganisme pada tempat infeksi

(Priyanto, 2009).

Sharififar, F., dkk. (2015)

mengemukakan meningkatnya prevalensi

mikroorganisme resisten antibiotik, sumber

alternatif produksi antibiotik perlu untuk

diganti. Tanaman merupakan sumber yang

berharga dalam berbagai metabolit sekunder

seperti alkaloid, flavonoid, tanin, dan

terpenoid yang telah menunjukkan beberapa

efek penghambatan pada mikroorganisme

yang berbeda. Sah, A.K., dan Verma, V.K.

(2011) mengemukakan Jamblangmerupakan

familiMyrtaceae, memiliki kandungan

kimia, yaitu asammalat, asamoksalat, asam

galat, asambetulic, tanin, flavonoiddan

minyakatsiri. Seluruh bagian tanaman

Jamblang digunakandalampengobatan

tradisional. Namundaun dankulit

batangmenjadi bagianyang paling sering

digunakan. Shafi, P.M., dkk., (2002)

mengemukakan bahwa minyak atsiri yang

ada dalam Daun Jamblang menunjukkan

aktivitas antibakteri yang sangat baik.

Beberapa penelitian terdahulu yang

mengeskplorasi bahwa Daun Jamblang

(Eugenia cumini Merr.) mempunyai khasiat

sebagai antibakteri telah dilakukan

sebelumnya oleh Tahir, L., (2012) bahwa

ekstrak Daun Jamblang memiliki aktivitas

antibakteri terhadap Streptococcus viridans,

Streptococcus mutans, Escherichia coli,

Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus

aureus dan Bacillus subtilis.Penelitian

sebelumnya kemudian kembali dilakukan

oleh Pareek, A., dkk. (2015) bahwa ekstrak

Daun Jamblang menunjukkan aktivitas

antibakteri terhadap bakteri Pseudomonas

aeruginosa, Raoultella planticola.

Begitupun penelitian sebelumnya yang

dilakukan Kaya, S.R. (2015) bahwa ekstrak

Daun Jamblang menunjukkan aktivitas

sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus

aureus.

Dilihat dari kandungan kimia dari

Daun Jamblang serta penggunaan secara

empirik di masyarakat. Maka tumbuhan

Jamblang mempunyai potensi besar sebagai

antibakteri karena mengandung senyawa

yang dapat memiliki aktivitas sebagai

antibakteri. Dengan adanya senyawa

tersebut maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian terhadap infusa Daun

Jamblang sebagai antibakteri pada

Streptococcus pyogenes dan Escherichia

coli.

Berdasarkan uraian diatas maka

timbullah permasalahan apakah infusa Daun

Jamblang memiliki aktivitas sebagai

antibakteri terhadap Streptococcus pyogenes

dan Escherichia coli dan berapakah nilai

KHM berdasarkan parameter konsentrasi

yang digunakan?

Adapun tujuan dari penelitian ini

adalah untuk menentukan aktivitas

antibakteri dan nilai KHM infusa Daun

Jamblang berdasarkan parameter konsentrasi

terhadap Streptococcus pyogenes dan

Escherichia coli.

Penelitian ini bermanfaat untuk

memberikan informasi dan gambaran

tentang tanaman yang berpotensi sebagai

antibakteri sehingga dapat digunakan

sebagai salah satu tanaman obat dimana

dapat dijadikan referensi untuk penelitian

selanjutnya.

METODE DAN BAHAN

Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah

penelitian eksperimental dengan desain

penelitian yaitu menggunakan metode difusi

agar (disc diffusion) dan dilusi cair dimana

bahan uji yang digunakan adalah infusa

Daun Jamblang (Eugenia cumini Merr.)

yang dipanaskan pada suhu 90oC selama 15

menit dengan parameter kosentrasi 10%,

20%, 30% dan 40% b/v dengan kontrol

positif Cefixime dan kontrol negatif air

steril. Bakteri uji yang digunakan adalah

Streptococcus pyogenes dan Escherichia

coli.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan

pada tanggal 2-4 Juni 2016 di Laboratorium

Mikrobiologi Farmasi, Fakultas Farmasi,

Universitas Indonesia Timur Makassar.

Alat dan Bahan yang digunakan

Adapun alat-alat yang digunakan

adalah autoklaf, batang pengaduk, cawan

Page 10: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 12

petri atau petri disk, corong kaca,

erlenmenyer, gelas ukur 100 mL, gelas piala

250 mL, jarum ose, LAF (Luminar Air

Flow), labu ukur 10 mL, 100 mL, lumpang,

mikro pipet, oven, panci infus, pinset, paper

disk, pipet volume 1 mL, 2 mL, 3 mL, rak

tabung, sudip, stamper, swab steril, tabung

reaksi, termometer, timbangan, timbangan

analitik, pembakar spritus. Adapun bahan-

bahan yang digunakan adalah air steril,

alkohol 70%, aluminium foil, Blood Agar

(BA), Daun Jamblang (Eugenia cumini

Merr.), kapas, kontrol positif (Cefixime),

Lactose Broth (LB), larutan NaCl 0,9%

steril, Mueller Hinton Agar (MHA), Nutrient

Agar (NA), larutan standar Mc. Farland 0,5.

Penyiapan Bahan Uji

1. Pengambilan Bahan Uji

Bagian tanaman yang digunakan adalah

Daun Jamblang (Eugenia cumini Merr.)

yang berasal dari Desa Timoreng Panua

Kec. Panca Rijang Kab. Sidenreng

Rappang Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Pengolahan Bahan Uji

Daun Jamblang yang sudah diambil,

disortasi basah lalu dicuci dengan

menggunakan air mengalir kemudian

dirajang. Bahan uji siap untuk dilakukan

infundasi.

3. Pembuatan Infusa

Infusa dibuat dengan konsentrasi 10%,

20%, 30% dan 40% b/v dengan cara

Daun Jamblang segar ditimbang

sebanyak 10 gram, 20 gram, 30 gram

dan 40 gram untuk masing-masing

konsentrasi, kemudian ditambahkan air

suling sebanyak 100 mL, lalu

dipanaskan pada suhu suhu 90oC selama

15 menit, sambil sekali-sekali diaduk.

Infusa diserkai setelah dingin karena

mengandung minyak atsiri dengan

menggunakan kain flanel. Untuk

mencukupi kekurangan air,

ditambahkan air mendidih melalui

ampasnya.

Penyiapan Bakteri

1. Peremajaan Bakteri

Bakteri yang digunakan adalah

Streptococcus pyogenes dan

Escherichia coli dari stok murni diambil

1 ose, lalu diinokulasi pada media

nutrient agar miring, diinkubasi selama

24 jam pada suhu 37oC.

2. Pembuatan Suspensi Bakteri

a. Komposisi larutan standar Mc.

Farland 0,5 adalah BaCl2 0,048 M

sebanyak 0,5 mL dan H2SO4 0,18

M sebanyak 9,5 mL.

b. Bakteri uji yang berumur 24 jam

diambil 1 ose kemudian

disuspensikan dengan larutan

fisiologis NaCl 0,9% steril hingga

setara dengan larutan standar Mc.

Farland 0,5.

Pembuatan Kontrol Positif

Larutan kontrol positif dibuat

dalam 30 bpj dengan cara : ditimbang 103

mg serbuk kapsul Cefixime setara dengan 50

mg Cefixime, dimasukkan ke dalam labu

ukur 100 mL, lalu dicukupkan volumenya

dengan air suling steril hingga tanda batas

sebagai larutan stok (500 bpj). Dipipet 3 mL

dari larutan stok ke dalam labu ukur 10 mL

dicukupkan volumenya dengan air suling

steril hingga tanda batas sebagai

pengenceran I (150 bpj). Dipipet 2 mL dari

pengenceran tadi lalu di masukkan ke dalam

labu ukur 10 mL dicukupkan volumenya

hingga tanda batas (30 bpj).

Pengujian Bahan Uji

1. Pengujian dengan Metode Difusi Agar

Medium Mueller Hinton Agar

(MHA) dituang secara aseptis kedalam

cawan petri steril sebanyak 20 mL

dibiarkan memadat. Diinokulasikan

suspensi bakteri Streptococcus pyogenes

dengan menggunakan swab steril lalu

dipulaskan secara merata diatas

permukaan media. Paper disk yang

sudah direndam pada masing-masing

konsentrasi infusa Daun Jamblang

dengan kontrol positif (Cefixime) dan

kontrol negatif (air suling steril)

dimasukkan secara aseptis dengan

menggunakan pinset steril, diinkubasi

pada suhu 37oC selama 2 x 24 jam

(dibuat 3 replikasi). Daerah hambatan

yang terbentuk diukur dengan

menggunakan jangka sorong tiap 24

jam. Dilakukan hal yang sama untuk

bakteri Escherichia colidengan

menggunakan medium BloodAgar.

Page 11: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 13

Tabel 1 : Kategori penghambatan antimikroba berdasarkan diameter zona hambat menurut

Davis and Stout (1971)

Diameter (mm) Respon Hambatan Pertumbuhan

≤ 5 mm

5 – 10 mm

10 – 20 mm

≥ 20 mm

Lemah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Sumber : Ambarwati, 2007.

2. Pengujian dengan Metode Dilusi Cair

Medium Lactose Broth (LB)

dituang secara aseptis kedalam 6 tabung

reaksi steril masing-masing sebanyak 9

mL. Dipipet masing-masing 1 mL

konsentrasi Infusa Daun Jamblang 10%,

20%, 30% dan 40% b/v, kecuali kontrol

negatif (tanpa Infusa). Sedangkan pada

perlakuan kontrol positif ditambahkan 1

mL konsentrasi Infusa Daun Jamblang

40% b/v dimasukkan secara aseptis

kedalam tabung reaksi. Diinokulasikan

0,02 mL suspensi bakteri Streptococcus

pyogenes kecuali untuk kontrol positif,

diinkubasi pada suhu 37oC selama 24

jam. Diamati kekeruhannya. Dilakukan

hal yang sama untuk bakteri

Escherichia coli.

Analisis Data

Data yang diperoleh berupa

diameter zona hambatan dari tiap

konsentrasi infusa Daun Jamblang beserta

kontrol positif dan negatif dianalisis secara

statistik dengan aplikasi SPSS for

Windows® dengan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov dan Sharpiro-Wilk

apabila hasil yang diperoleh tidak normal

dan tidak homogen maka dilanjutkan dengan

uji Kruskal Wallis dan uji lanjutan Mann

Whitney.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji aktivitas

infusa Daun Jamblang (Eugenia cumini

Merr.) terhadap pertumbuhan Streptococcus

pyogenes dan Escherichia coli adalah

sebagai berikut :

Gambar 1 Gambar 2

Keterangan :

Gambar 1 : Zona hambatan Infusa Daun Jamblang terhadapStreptococcus pyogenes setelah

inkubasi 1 x 24 jam

Gambar 2 : Zona hambatan Infusa Daun Jamblang terhadapEscherichia colisetelah inkubasi

1 x 24 jam

40%b/v

30%b/v

-

10%b/v

20%b/v

+

40%b/v

30%b/v

-

10%b/v 20%b/v

+

Page 12: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 14

Tabel 2 : Diameter zona hambatan Infusa Daun Jamblangsetelah diinkubasi selama 1 x 24 jam

Bakteri Rep.

Diameter Zona Hambatan (mm)

Air

Steril

Konsentrasi Infusa Daun

Jamblang Cefixime

30 bpj 10% 20% 30% 40%

Streptococcus

pyogenes

1. 6 8,4 9,05 10,55 11,45 9,45

2. 6 8,15 9,25 10,4 11,25 8,3

3. 6 8,8 9,05 10,15 10,75 8,75

∑ 18 25,35 27,35 31,10 33,45 26,50

ẋ 6 8,45 9,12 10,37 11,15 8,83

Escherichia

coli

1. 6 8,95 9,15 10,55 11,7 9,2

2. 6 8,95 9,3 10,35 11,65 9,15

3. 6 8,6 9,55 10,25 11,35 9,35

∑ 18 26,50 28,0 31,15 34,70 27,70

ẋ 6 8,83 9,33 10,38 11,57 9,23

Sumber : data primer

Gambar 3 Gambar 4

Keterangan :

Gambar 3 : Zona hambatan Infusa Daun Jamblang terhadapStreptococcus pyogenes setelah

inkubasi 2 x 24 jam

Gambar 4 : Zona hambatan Infusa Daun Jamblang terhadapEscherichia colisetelah inkubasi

2 x 24 jam

Tabel 3 : Diameter zona hambatan Infusa Daun Jamblang setelah diinkubasi selama 2 x 24 jam

Bakteri Rep.

Diameter Zona Hambatan (mm)

Air Steril Konsentrasi Infusa Daun Jamblang Cefixime

30 bpj 10% 20% 30% 40%

Streptococcus

pyogenes

1. 6 6 6 6 6 6

2. 6 6 6 6 6 6

3. 6 6 6 6 6 6

∑ 18 18 18 18 18 18

ẋ 6 6 6 6 6 6

Escherichia coli

1. 6 9,35 10,15 10,75 12,75 8,55

2. 6 9,2 10,5 11,35 11,9 8,7

3. 6 9,05 10,55 10,95 11,65 8,95

∑ 18 27,60 10,40 33,05 36,30 26,20

ẋ 6 9,2 10,4 11,02 12,1 8,73

Sumber : data primer

40%b/v

30%b/v

-

10%b/v

20%b/v

+

40%b/v

30%b/v

-

10%b/v

20%b/v

+

Page 13: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 15

Gambar 5 Gambar 6

Keterangan :

Gambar 5 : Hasil KHM Infusa Daun Jamblang terhadapStreptococcus pyogenes sesudah

diinkubasi 1 x 24 jam

Gambar 6 : Hasil KHM Infusa Daun Jamblang terhadapEscherichia coli sesudah diinkubasi

1 x 24 jam

Tabel 4 : Hasil KHM Infusa Daun Jamblang (Eugenia cumini Merr.) terhadap pertumbuhan

Streptococcus pyogenes dan Escherichia coli.

Bakteri

Tabung I

Tanpa

Infusa

Konsentrasi Infusa Daun Jamblang Tabung

VI

Tanpa

Bakteri

Tabung

II 10%

Tabung III

20%

Tabung

IV 30%

Tabung V

40%

Streptococcus

pyogenes + + + - - -

Escherichia

Coli + + + - - -

Sumber : data primer

Keterangan :

Tanda (+) : Cairan terlihat keruh artinya bakteri masih tumbuh.

Tanda (-) : Cairan terlihat jernih artinya bakteri terhambat pertumbuhannya.

Pembahasan

Sebagian besar penyakit yang

disebabkan oleh infeksi Streptococcus

pyogenes terjadi pada saluran napas, kulit,

dan sistem peredaran darah. Sedangkan

Escherichia coli dapat menyebabkan diare,

pneumonia, endocarditis, infeksi pada luka-

luka dan asbes pada beberapa organ.

Daun Jamblang (Eugenia cumini

Merr.) merupakan familiMyrtaceae,

memiliki kandungan kimia, yaitu asammalat,

asamoksalat, asam galat, asambetulic, tanin,

flavonoiddan minyakesensial. Daun

jamblang berkhasiat sebagai obat diare,

sariawan dan antibakteri pada beberapa

infeksi.

Pada penelitian ini dilakukan uji

aktivitas antibakteri Infusa Daun Jamblang

(Eugenia cumini Merr.)yang berasal

Kabupaten Sidenreng Rappang terhadap

pertumbuhan Streptococcus pyogenes dan

Escherichia coli. Penilitian ini dilakukan

melalui dua metode pengujian untuk

mengukur aktivitas antibakteri Infusa Daun

Jamblang terhadap pertumbuhan

Streptococcus pyogenes dan Escherichia coli

yaitu dengan metode difusi agar atau disc

diffusion (Test Kirby dan Bauer) dan dilusi

cair untuk menentukan konsentrasi terendah

40% 30% - 10% 20% + 40%

30% - 10% 20%

+

Page 14: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 16

yang mampu menghambat pertumbuhan

bakteri (KHM). Sebelum dilakukan

pengujian, terlebih dahulu bakteri

diremajakan dari kultur bakteri murni lalu

dibuat suspensi bakteri.

Pada metode disc diffusionini

setelah inkubasi pada suhu 37oC tiap 1 x 24

jam selama 2 x 24 jam. Kaandungan kimia

Infusa Daun Jamblang akan berdifusi keluar

untuk menghambat pertumbuhan bakteri

pada medium yang ditunjukan dengan

adanya zona hambatan yang terbentuk pada

medium disekeliling paper disk, ditandai

dengan adanya daerah bening, zona

hambatan yang terbentuk inilah yang

kemudian diukur.

Berdasarkah hasil penelitian yang

telah dilakukan setelah inkubasi tiap 1 x 24

jam selama 2 x 24 jam menunjukkan bahwa

zona hambatan pada pemberian Infusa Daun

Jamblang dengan konsentrasi 10%, 20%,

30% dan 40% b/v dan kontrol positif

(Cefixime), serta kontrol negatif (air suling

steril) memiliki rata-rata diameterzona

hambatan terhadap Streptococcus pyogenes

setelah diinkubasi 1 x 24 jammasing-masing

8,45 mm, 9,12 mm, 10,37 mm, 11,15 mm,

8,83 mm dan 6 mm. Sedangkan untuk

pengujian pada Escherichia coli memiliki

rata-rata diameterzona hambatan masing-

masing 8,83 mm, 9,33 mm, 10,38 mm, 11,57

mm, 9,23 mm dan 6 mm. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat di histogram berikut:

Penelitian dilanjutkan kembali dengan

melakukan pengukuran zona hambatan

setelah di inkubasi selama 2 x 24 jam

menunjukkan bahwa zona hambatan yang

terbentuk terhadap Streptococcus pyogenes

masing-masing 6 mm.Sedangkan untuk

pengujian pada Escherichia coli memiliki

rata-rata diameterzona hambatan masing-

masing 9,2 mm, 10,4 mm, 11,02 mm, 12,1

mm, 8,73 mm, dan 6 mm. Pada pemberian

kontrol negatif (air suling steril) tidak

memberikan efek antibakteri.Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat di histogram berikut:

0

2

4

6

8

10

12

KontrolNegatif

10% b/v 20% b/v 30% b/v 40% b/v KontrolPositif

Streptococcus pyogenes Escherichia coli

0

2

4

6

8

10

12

KontrolNegatif

10% b/v 20% b/v 30% b/v 40% b/v KontrolPositif

Streptococcus pyogenes Escherichia coli

Page 15: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 17

Penelitian ini menunjukkan bahwa

aktivitas antibakteri Infusa Daun Jamblang

hanya dapat menghambat (bakteriostatik)

pertumbuhan Streptococcus pyogenes

ditandai zona bening yang terbentuk setelah

di inkubasi 1 x 24 jam dan tidak terbentuk

kembali setelah 2 x 24 jam. Sedangkan

Infusa Daun Jamblang dapat membunuh

(bakteriosida) pertumbuhan pada

Escherichia coli ditandai zona bening

setelah inkubasi 2 x 24 jam semakin

membesar.

Berdasarkan table kategori

penghambatan antimikrobadari diameter

zona hambat menurut Davis and Stout

(1971) dalam Ambarwati (2007) bahwa

Infusa Daun Jamblang konsentrasi 10%-20%

b/v adalah sedang dan konsentrasi 30%-40%

b/v adalah kuat dalam menghambat

pertumbuhan Streptococcus pyogenes dan

Escherichia coli.

Adapun pengukuran zona hambat

pada antibiotik yang digunakan memiliki

diameter zona hambat yang kecil

dikarenakan kemungkinan Streptococcus

pyogenes dan Escherichia coli telah

mengalami resisten terhadap antibiotik

Cefixime yang digunakan disebabkan oleh

berbagai faktor.

Adapun kandungan kimia dari

Daun Jamblang yang berkhasiat sebagai

antibakteri yaitu senyawa flavanoid dimana

merupakan senyawa golongan fenol.

Senyawa fenol dan fenolik derivatnya juga

dapat menimbulkan denaturasi protein yang

terdapat pada dinding sel sehingga dapat

merusak susunan dan merubah mekanisme

permeabilis dari mikrosom, lisosom dan

dinding sel.Tanin memiliki peran sebagai

antibakteri dengan cara mengikat protein

sehingga pembentukan dinding sel akan

terhambat. Mekanisme penghambatan tanin

yaitu dengan cara dinding bakteri yang telah

lisis akibat flavanoid, sehingga senyawa

tanin dapat dengan mudah masuk kedalam

sel bakteri dan mengkoagulasi protoplasma

sel bakteri. Minyak atsiri berperan sebagai

antibakteri dengan cara mengganggu proses

terbentuknya membran atau dinding sel

sehingga tidak terbentuk atau terbentuk tidak

sempurna, sedangkan Cefixime sebagai

kontrol positif merupakan antibiotik

golongan sefalosporin generasi ketiga yang

berspektrumluas yang dapat menghambat

pertumbuhan bakteri gram positif maupun

gram negatif yang diindikasikan untuk

pengobatan infeksi pada saluran urin, otitis

media, infeksi saluran nafas termasuk suspek

dari S. Pneumonia dan S. Pyogenes, H.

Influenza dan beberapa Enterobacteriacea

dengan mekanisme kerja menghambat

sintesis dinding sel bakteri.

Hasil analisis menggunakan

aplikasi SPSS for Windows® dengan uji

normalitas Kolmogorov-Smirnov dan

Sharpiro-Wilk dimana hasil yang diperoleh

tidak normal dan tidak homogeny maka

dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis dan

uji lanjutan Mann Whitney. Dimana hasil

yang diperoleh menunjukkan bahwa

pemberian Infusa Daun Jamblang

konsentrasi 20% b/v dalam penelitian in

imemberikan hasil yang efektif sebagai

antibakteri. Karena konsentrasi 20% b/v

dalam penelitian ini tidak berbeda nyata

dengan pemberian control positif Cefixime.

Demikian pula pengaruh pemberian Daun

Jamblang konsentrasi 20% b/v tidak berbeda

nyata dengan konsentrasi 30% b/vdan 40%

b/v terhadap zona hambat pertumbuhan

bakteri Streptococcus pyogenes dan bakteri

Escherichia coli.

Pada metode dilusi cair didapatkan

nilai KHM terletak pada konsentrasi 30%

b/v dengan ditandai medium yang jernih

setelah diinkubasi dimana merupakan

konsentrasi minimal yang menghambat

pertumbuhan Streptococcus pyogenes dan

Escherichia coli, dimana penelitian ini

sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Tahir, L., (2012) bahwa

ekstrak metanol dari Daun Jamblang

menunjukkan diameter zona hambatan

sebesar 20 mm dan nilai KHM sebesar 0,4%

b/v terhadap Escherichia coli.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwaInfusa Daun Jamblang memiliki

aktivitas antibakteri yang bersifat

bakteriostatikterhadap Streptococcus

pyogenes dan bersifat bakteriosida terhadap

Escherichia coli, dimanakonsentrasi 20%

b/v memberikan hasil yang efektif sebagai

antibakteri dan tidak berbeda nyata dengan

konsentrasi 30%, 40% b/v dan Cefixime

Page 16: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/2.pdfling kup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk melakukan kajian

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 18

terhadap zona hambat pertumbuhan

Streptococcus pyogenes dan Escherichia

coli.Kadar Hambat Minimal (KHM) Infusa

Daun Jamblang adalah konsentrasi 30% b/v

terhadap Streptococcus pyogenes dan

Escherichia coli.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih

lanjut tentang uji aktivitas antibakteri Daun

Jamblang (Eugenia cumini Merr.) terhadap

Streptococcus pyogenes dan Escherichia coli

dengan menggunakan pengujian dan metode

ekstraksi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati. 2007. Efektivitas Zat Antibakteri

Biji Mimba (Azadirchta indica)

untuk menghambat Pertumbuhan

Salmonella thyposa dan

Staphylococcus aureus. Journal

of Biodiversitas. V. 8 : 3

Gunawan, S.G., dkk. 2012. Farmakologi

dan Terapi. Edisi 5. FKUI :

Jakarta.

Hargono, D. dkk. 2012. Sediaan Galenik.

CV. Indomedia : Makassar.

Harti, A.S. 2012. Dasar-dasar Mikrobiologi

Kesehatan. Nuha Medika :

Yogyakarta.

Herbie, T. 2015. Kitab Tanaman Berkhasiat

Obat 266. OCTOPUS Publishing

House : Yogyakarta.

Jawetz, dkk. 2008. Mikrobiologi

Kedokteran. Edisi 23. EGC :

Jakarta.

Kaya, S.R. 2015. Uji efektivitas antibakteri

ekstrak etanol daun jamblang

(Syzygium cumini) terhadap

bakteri Staphylococcus aureus.

Jurusan Farmasi Universitas

Negeri Gorontalo : Gorontalo

Pareek, A., Meena, R.K., and Yadav, B.

2015. Antimicrobial activity of

Syzygium cumini. I. Journal. V. 5

:64

Pratiwi, S.T. 2008. Mikrobiologi Farmasi.

Erlangga : Jakarta.

Radji, M. 2011. Buku ajar mkrobiologi :

Panduan mahasiswa farmasi &

kedokteran. EGC : Jakarta.

Sears, B. W., dkk. 2012. Intisari

Mikrobiologi & Imunologi. EGC

: Jakarta.

Sharififar, F., dkk. 2015. Antimicrobial

Potency of Plant Species: A

Review.E. Journal of Medicinal

Plants : 1

Shafi, P.M., dkk. 2002. Antibacterial activity

of Syzygium cumini and Syzygium

travancoricum leaf essential oils.

Fitoterapia. V. 73: 414 - 416

Tahir, L. 2012. Effect of Leaves Extract Of

Indigenous Species Of Syzygium

Cumini on Dental aries Causing

Pathogens. I. Journal of Pharma

and Bio Sciences : 1