01. cover - bkipm.kkp.go.idbkipm.kkp.go.id/bkipmnew/public/files/regulasi/juknis inspeksi...
TRANSCRIPT
PETUNJUK TEKNISINSPEKSI PENERAPAN CARAKARANTINA IKAN YANG BAIKDI UNIT USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN
PUSAT KARANTINA IKANBADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIANMUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANANTAHUN 2014
i
K A T A P E N G A N T A R
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya Penyusunan Petunjuk Teknis Inspeksi Penerapan Cara
Karantina Ikan yang Baik dapat tersusun.
Inspeksi penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) yang
dilaksanakan oleh Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI), merupakan hal
yang penting dilakukan dalam rangka mengecek konsistensi UUPI
menerapkan manajemen pemeliharaan ikan sesuai dengan dokumen mutu
CKIB dan prinsip-prinsip biosekuriti, yang pada akhirnya nanti dapat
direkomendasikan untuk mendapatkan Sertifikat Cara Karantina Ikan
yang Baik (SCKIB).
Pelaksana inspeksi penerapan CKIB adalah inspektur karantina ikan,
dan Petunjuk Teknis Inspeksi Penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik
(CKIB) ini dibuat untuk menyamakan persepsi serta pedoman bagi
inspektur karantina ikan tentang tata cara menginspeksi Unit Usaha
Pembudidaya Ikan (UUPI).
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan atas
kerjasama yang baik kepada semua pihak sehingga penyusunan petunjuk
teknis ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Semoga Allah SWT
senantiasa menunjukkan jalan yang benar dan memberikan kekuatan
agar kita dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam rangka
membangun system perkarantinaan ikan yang baik dalam rangka
melindungi dan memanfaatkan sumberdaya perikanan di Indonesia.
Kepala Pusat Karantina Ikan
Muhammad Ridwan
ii
D A F T A R I S I
halamanKATA PENGANTAR ………………………………………………………………………
DAFTAR ISI ………………………………..…………………………………………………
DAFTARLAMPIRAN ………………………………………..………………………………
I. PENDAHULUAN ………………………………………………………..…………….
A. Latar Belakang ……………………………………………..……………………
B. Tujuan .……………………………………………………………..……….……….
C. Istilah dan Definisi ……………………………………………………..………
D. Dasar Hukum ……………………..………………………………....……..….
II. PROSEDUR DAN TATA CARA INSPEKSI …………………….….…..…
A. Persyaratan ……………………………………………………………….…..…
B. Pelaksana Inspeksi …………….……………………………………….….…
C. Persiapan Inspeksi ………………………………………………………...…
D. Pelaksanaan Inspeksi ………………………………………………………
E. Laporan Hasil Inspeksi ……………………………….…………………....
F. Tindak Lanjut Temuan Ketidaksesuaian …………………………….
III. KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN ……………………………………….
IV. PENUTUP ………………………………………………………………………………..
i
ii
iii
1
1
3
3
5
7
7
7
8
9
12
13
15
21
iii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Format Surat Penugasan Inspeksi CKIB ………………………………….…….
2. Checklist Inspeksi Penerapan CKIB ……………………………………….……..
3. Format Daftar Hadir Pembukaan/Penutupan Inspeksi ……….……….
4. Format Temuan Ketidaksesuaian Inspeksi CKIB ……………………..….
5. Format Laporan Pelaksanaan Inspeksi CKIB ………………….……………
6. Format Surat Pengantar Laporan Tindakan Perbaikan UUPI …....
7. Format Laporan Tindakan Perbaikan UUPI ………………….…………..…
8. Format Berita Acara Verifikasi Tindakan Perbaikan ………….…..…..
9. Format Laporan Hasil Verifikasi Tindakan Perbaikan ………….………
10. Format Surat Pengantar Tindakan Perbaikan ……………….……….…..
11. Format Surat Perpanjangan Masa Waktu Tindakan Perbaikan
…………………………………………………………………………………………….………….
22
23
29
30
32
33
34
35
37
38
39
1
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi perdagangan dunia menuntut kualitas produk
perikanan yang semakin baik agar dapat bersaing di pasaran luar
negeri. Beberapa negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia
saat ini juga telah menuntut beberapa persyaratan dan jaminan
kesehatan terhadap komoditi perikanan yang masuk ke negaranya.
Persyaratan yang ditentukan Negara tujuan ekspor adalah jaminan
bebas penyakit ikan tertentu atas ikan yang dikirim ke negaranya.
Jaminan ini ditentukan dari adanya manajemen kesehatan ikan yang
baik termasuk ketertelusuran data kesehatan ikan mulai dari hulu
sampai dengan hilir.
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan (BKIPM), melalui Pusat Karantina Ikan telah
mengembangkan program manajemen kesehatan ikan berbasis in-line
inspection berupa Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).In Line
Inspection yang dimaksud disini adalah rangkaian proses kegiatan
pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) atau Hama
Penyakit Ikan (HPI) tertentu secara sistematis untuk menjamin
kesesuaian tindakan karantina ikan secara terintegrasi. Program ini
merupakan jawaban dari persyaratan yang ditentukan oleh Negara
2
tujuan ekspor untuk meningkatkan ekspor produk perikanan yang
berkualitas.
Tujuan dari program CKIB pada dasarnya adalah mendorong
Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI) untuk melaksanakan
manajemen kesehatan ikan yang baik dengan menerapkan prinsip-
prinsip biosekuriti dalam setiap tahapan budidaya, dan melakukan
pencatatan terhadap kegiatan serta hasil pelaksanaan kegiatan untuk
kepentingan penelusuran / treacebility. Otoritas Kompeten Negara
tujuan ekspor akan mengaudit pelaksanaan manajemen kesehatan
ikan yang diterapkan oleh perusahaan dan akan memberikan
registrasi bagi perusahaan yang telah menerapkan manajemen
kesehatan ikan untuk dapat melakukan ekspor ke negaranya.
Pemenuhan persyaratan Negara tujuan ekspor produk perikanan
menuntut UUPI untuk mempunyai sistem produksi yang terencana,
tersusun dan tertelusur. Sistem produksi ini tertuang dalam dokumen
mutu CKIB yang memuat organisasi, alur proses produksi, identifikasi
bahaya disetiap proses produksi, standar operasional prosedur (SOP)
dan instruksi kerja (IK) dalam pelaksanaan proses produksi, yang
dijalankan dengan menerapkan prinsip-prinsip biosekuriti dalam
memenuhi jaminan kesehatan ikan.
Keberhasilan program CKIB tergantung konsistensi UUPI dalam
menerapkan dan mengimplementasikan dokumen mutu CKIB pada
unit usahanya. Semakin banyak UUPI ikut serta dalam program CKIB,
3
berarti kesehatan ikan yang dilalulintaskan semakin terjamin, yang
pada akhirnya dapat meningkatkan mutu hasil perikanan untuk dapat
bersaing di pasar internasional.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan petunjuk teknis inspeksi Cara Karantina
Ikan yang Baik (CKIB) ini adalah sebagai pedoman dan acuan
inspektur karantina ikan untuk melaksanakan inspeksi penerapan
CKIB di UUPI.
C. Definisi
1. Inspeksi adalah kegiatan pemeriksaan terhadap penerapan CKIB
pada UUPI berdasarkan prinsip-prinsip biosekuriti dan
ketertelusuran.
2. Inspektur karantina ikan adalah pegawai negeri tertentu yang
memiliki kompetensi melakukan kegiatan inspeksi dan pengambilan
contoh uji apabila dipandang perludalam rangka penerapan CKIB,
yang telah ditetapkan dan mendapatkan nomor regestrasi sebagai
inspektur karantina ikan dengan surat keputusan Kepala BKIPM.
3. Dokumen mutu CKIB adalah sekumpulan dokumen yang berisi
tentang panduan mutu, prosedur kerja dan/atau instruksi kerja
serta formulir kegiatan/rekaman data suatu UUPI dalam
4
menerapkan CKIB berdasarkan prinsip-prinsip biosekuriti untuk
menjamin kesehatan ikan.
4. Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya dari
kontaminan/tertular patogen akibat transmisi jasad dan
jasadpembawa patogen (carrier) dari luar dengan cara-cara yang
tidak merusak lingkungan.
5. Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI) adalah unit usaha yang
melakukan kegiatan budidaya ikan berupa memelihara,
membesarkan, meningkatkan mutu dan/atau membiakkan ikan
serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol dengan
tujuan komersial.
6. Cara karantina ikan yang baik (CKIB) adalah metode yang
berisikan standar operasional prosedur (SOP) yang digunakan
untuk memastikan bahwa semua tindkan dan penggunaan fasilitas
instalasi karantina dilakukan secara efektif, konsisten, sistematis
dan memenuhi standar biosekuriti untuk menjamin kesehatan ikan.
7. Jaminan Kesehatan Ikan adalah pernyataan untuk memberikan
kepastian jaminan bahwa suatu media pembawa atau komoditi
ikan bebas atau tidak tertular dari HPIK/HPI tertentu.
8. Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) adalah semua hama dan
penyakit ikan yang belum terdapat dan/atau telah terdapat di area
tertentu di wilayah Republik Indonesia yang dalam waktu relatif
5
cepat dapat mewabah dan merugikan sosio ekonomi atau yang
dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
9. Hama Penyakit Ikan (HPI) tertentu adalah semua HPI selain HPIK
yang sudah terdapat dan/atau belum terdapat di wilayah Republik
Indonesia yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau
menyebabkan kematian ikan.
D. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam penyusunan petunjuk teknis inspeksi
penerapan CKIB di UUPI, adalah :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,
Ikan, dan Tumbuhan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina
Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2002 Nomor 36,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4197);
3. Peraturan Menteri Kelautan dan perikanan nomor.
PER.05/MEN/2005, tentang Tindakan Karantina Ikan Untuk
Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina;
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.20/MEN/2007 tentang Tindakan Karantina Untuk Pemasukan
Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina Dari Luar
6
Negeri Dan Dari Suatu Area Ke Area Lain Di Dalam Wilayah Negara
Republik Indonesia;
5. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 26/MEN-
KP/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya.
6. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan nomor KEP.460/BKIPM/XII/2011
tentang Pedoman Teknis Tindakan Karantina Ikan secara
Terintegrasi Berbasis In Line Inspection di Unit Pembenihan,
Pembesaran dan Penampungan/Pengumpul Ikan.
7
BAB. II
PROSEDUR DAN TATACARA INSPEKSI
A. Persyaratan
UUPI yang dapat dilakukan inspeksi penerapan CKIB adalah
UUPI yang telah mendapatkan keputusan penerapan CKIB berbasis in
line inspection dari Kepala Pusat Karantina Ikan dan UUPI yang telah
mendapatkan sertifikat CKIB.
UUPI yang telah mendapatkan keputusan penerapan CKIB
berbasis in line inspection dari Kepala Pusat Karantina Ikan, inspeksi
dilakukan apabila UUPI tersebut telah menerapkan CKIB secara
konsisten yang dinyatakan bebas HPIK/HPI tertentu berdasarkan hasil
survailan yang dilaksanakan oleh UPT KIPM sekurang-kurang sekali
dalam satu bulan selama 6 (enam) bulan.
UUPI yang telah mendapatkan sertifikat CKIB, inspeksi
dilakukan sekali dalam setahun untuk proses perpanjangan sertifikat
CKIB.
B. Pelaksana Inspeksi
Pelaksana inspeksi penerapan CKIB adalah pegawai negeri sipil
lingkup Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan (BKIPM) yang lulus pelatihan inspektur karantina ikan dan
8
telah ditetapkan sebagai inspektur karantina ikan melalui Keputusan
Kepala Badan KIPM yang ditandai dengan nomor registrasi.
C. Persiapan Inspeksi
1. Sekretariat CKIB Pusat Karantina Ikan menginventarisir
kelengkapan dokumen UUPI yang telah mendapatkan keputusan
penerapan CKIB dari Kepala Pusat Karantina Ikan dan yang telah
mendapatkan sertifikat CKIB.
2. Sekretariat CKIB Pusat Karantina Ikan menyiapkan surat
penugasan inspeksi penerapan CKIB untuk ditandatangani oleh
Kepala Pusat Karantina Ikan, dibuat menurut contoh formulir
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1.
3. Inspektur karantina ikan menyiapkan dokumen terkait inspeksi
CKIB, yaitu :
a. Daftar isian (checklist) penerapan CKIB (Lampiran 2.);
b. Form Daftar Hadir Pembukaan dan Penutupan Inspeksi
(Lampiran 3.);
c. Form Daftar Temuan Ketidaksesuaian (Lampiran 4.);
4. Inspektur karantina ikan sebelum melaksanakan inspeksi, wajib
melakukan review terhadap :
a. Dokumen mutu UUPI;
b. Laporan survailan HPIK/HPI tertentu yang dilakukan oleh UPT
KIPM;
9
c. Tindakan perbaikan yang dilakukan UUPI terkait temuan
ketidaksesuaian pada inspeksi sebelumnya.
5. Inspektur karantina ikan mencatat hasil review sebagaimana
dimaksud pada butir 4 diatas untuk dikonfirmasikan kepada UUPI
pada saat pelaksanaan inspeksi.
D. Pelaksanaan Inspeksi
1. Pertemuan pembukaan
Ketua tim inspeksi CKIB memimpin pertemuan pembukaan
pelaksanaan inspeksi yang dihadiri oleh manajemen UUPI dengan
tujuan :
a. Menyerahkan surat tugas inspeksi;
b. Memperkenalkan tim inspektur karantina ikan;
c. Pengisian daftar hadir;
d. Konfirmasi tujuan dan ruang lingkup;
e. Identifikasi pihak yang bertanggungjawab langsung terkait
dengan tujuan dan ruang lingkup inspeksi.
f. Konfirmasi agenda inspeksi yang mencakup peninjauan
dokumen mutu, peninjauan lapangan, perumusan temuan
inspeksi dan pertemuan penutup;
g. Konfirmasi petugas pendamping peninjauan lapangan dan
ruangan khusus untuk bekerja;
h. Konfirmasi ketersediaan dokumen dan rekaman data;
10
i. Konfirmasi bahwa inspektur karantina ikan diwajibkan
mengambil foto sebagai bukti ketidaksesuaian.
2. Pemeriksaan kesesuaian dokumen mutu
Inspektur karantina ikan melakukan pengecekan kesesuaian
dokumen mutu yang meliputi :
a. Konfirmasi standar operasional prosedur yang tertuang dalam
dokumen mutu dengan pelaksanaan di masing-masing unit;
b. Konfirmasi instruksi kerja dengan pelaksanaan pekerjaan;
c. Pengisian rekaman data yang dilakukan oleh masing-masing
unit;
d. Konfirmasi kebenaran isi rekaman data;
e. Konfirmasi hasil survailan HPIK/HPI tertentu oleh UPT KIPM yang
tertuang dalam Laporan Hasil Uji (LHU) laboratorium.
3. Pemeriksaan lapangan
Inspektur karantina ikan melaksanakan inspeksi lapangan dalam
rangka verifikasi pelaksanaan CKIB yang meliputi :
a. Kesesuaian pelaksanaan manajemen pengelolaan sumber air;
b. Kesesuaian pelaksanaan pemasukan ikan;
c. Kesesuaian pelaksanaan aklimatisasi dan adaptasi;
d. Kesesuaian pelaksanaan proses pemeliharaan;
e. Kesesuaian pelaksanaan tindakan perlakuan/pengobatan ikan;
f. Kesesuaian pelaksanaan masa karantina;
g. Kesesuaian pelaksanaan panen dan pengemasan;
11
h. Kesesuaian pelaksanaan pengelolaan limbah;
i. Kesesuaian pelaksanaan sanitasi dan sterilisasi;
j. Kesesuaian pelaksanaan manajemen biosekuriti.
4. Perumusan Hasil Temuan
Inspektur karantina ikan melakukan pertemuan untuk
merumuskan:
a. Temuan ketidaksesuaian yang ditemukan oleh tim inspeksi;
b. Konfirmasi kebenaran temuan ketidaksesuaian dan klarifikasi
penyebab kepada UUPI apabila diperlukan.
c. Hasil temuan ketidaksesuaian akhir.
5. Pertemuan Penutup
Ketua tim inspeksi CKIB memimpin pertemuan akhir dengan
manajemen UUPI, dengan agenda sebagai berikut :
a. Ucapan terima kasih atas bantuan dan kerjasama dari
manajemen UUPI;
b. Menyampaikan temuan ketidaksesuaian akhir atas inspeksi
penerapan CKIB;
c. Mendiskusikan hasil temuan ketidaksesuaian dengan
manajemen UUPI;
d. Memberikan kesempatan kepada manajemen UUPI untuk
mengklarifikasi hasil temuan ketidaksesuaian;
e. Menyampaikan prosedur dan masa waktu tindakan perbaikan
atas temuan ketidaksesuaian;
12
f. Meminta manajemen UUPI untuk menyampaikan rencana dan
tanggal pelaksanaan tindakan perbaikan temuan
ketidaksesuaian;
g. Menyepakati tanggal batas akhir tindakan perbaikan temuan
ketidaksesuaian;
h. Penandatangan form Temuan Ketidaksesuaian Inspeksi CKIB.
E. Laporan Hasil Inspeksi
Ketua tim inspeksi CKIB membuat laporan hasil pelaksanaan
inspeksi kepada sekretariat CKIB (Koordinator II) selambat-lambatnya
5 (lima) hari kerja setelah pelaksanakan inspeksi dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5 dan melampirkan :
a. Surat tugas inspeksi.
b. Daftar hadir pembukaan dan penutupan inspeksi.
c. Daftar temuan ketidaksesuaian.
F. Tindak Lanjut Temuan Ketidaksesuaian
1. UUPI yang sudah diinspeksi dan ditemukan ketidaksesuaian, wajib
menyampaikan hasil tindakan perbaikan sesuai dengan rencana
penyelesaian tindakan perbaikan yang tertera di dalam Daftar
Temuan Ketidaksesuaian, beserta berkas pendukung lainnya
kepada Kepala UPT KIPM setempat.Perbaikan yang dilakukan oleh
UUPI baik yang bersifat fisik maupun dokumen, mengikuti format
13
Laporan Tindakan Perbaikan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 6 dan 7.
2. Kepala UPT KIPM menugaskan Inspektur Karantina Ikan yang
melaksanakan inspeksi pada UUPI tersebut untuk melakukan
verifikasi tindakan perbaikan, selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja setelah menerima laporan tindakan perbaikan dari UUPI.
3. Apabila tindakan perbaikan telah sesuai dengan temuan
ketidaksesuaian, Inspektur Karantina Ikan UPT KIPM setempat
membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Verifikasi serta
laporan hasil verifikasisebagaimana tercantum dalam Lampiran 8
dan 9.
4. Kepala UPT KIPM menyampaikan hasil verifikasi tindakan perbaikan
temuan ketidaksesuaian kepada Kepala Pusat Karantina Ikan yang
dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 10, dengan melampirkan Berita Acara Hasil Verifikasi dan
laporan hasil verifikasi.
5. Kepala Pusat Karantina Ikan mendisposisikan laporan hasil
verifikasi ketidaksesuaian dan hasil verifikasi tindakan perbaikan
kepada Sekretariat CKIB Pusat Karantina Ikan.
6. Apabila dalam kurun waktu yang telah disepakati, UUPI belum
melakukan tindakan perbaikan atau telah melakukan tindakan
perbaikan tetapi belum sesuai dengan temuan ketidaksesuaian,
ketua tim sekretariat CKIB dapat memberikan perpanjangan waktu
14
tindakan perbaikan selama-lamanya 1 (satu) bulan berdasarkan
laporan ketua tim inspeksi. Surat perpanjangan masa perbaikan
temuan inspeksi dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 11.
7. Apabila UUPI dalam masa 1 (satu) bulan perpanjangan setelah
batas waktu tindakan perbaikan yang disepakati tidak melakukan
tindakan perbaikan, ketua tim inspeksi membuat laporan tertulis
yang ditujukan ke Kepala Pusat Karantina Ikan dan atas
rekomendasi ketua tim sekretariat CKIB Kepala Pusat Karantina
Ikan bersurat resmi untuk membatalkan keikutsertaan UUPI
tersebut dalam program CKIB.
15
BAB. III
KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN
Dalam rangka inspeksi penerapan CKIB di UUPI perlu ditetapkan
terlebih dahulu klasifikasi objek yang dapat menimbulkan bahaya
penyebaran HPIK/HPI tertentu dalam proses produksi. Kegiatan atau
proses yang tidak sesuai dengan dokumen mutu ataupun tidak
menerapkan prinsip-prinsip biosekuriti dipastikan akan mengganggu
program CKIB yang pada akhirnya tidak dapat memenuhi jaminan
kesehatan ikan.
Klasifikasi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proses produksi
dibagi :
1. Ketidaksesuaian minor
Apabila persyaratan ataupun pelaksanaan proses tidak dipenuhi
atau gagal dipenuhi dan kemungkinan komoditas perikanan tidak
berakibat serius terhadap penyebaran HPIK/HPI tertentu.
2. Ketidaksesuaian serius
Apabila persyaratan ataupun pelaksanaan proses tidak dipenuhi
atau gagal dipenuhi dan kemungkinan dapat menyebabkan
komoditas perikanan menyebarkan HPIK/HPI tertentu meskipun
tidak kritis.
3. Ketidaksesuaian kritis
Apabila persyaratan ataupun pelaksanaan proses tidak dipenuhi
atau gagal dipenuhi dan kemungkinan besar dapat menyebabkan
komoditas perikanan menyebarkan HPIK/HPI tertentu.
16
Klasifikasi ketidaksesuaian yang mungkin dapat terjadi pada
penerapan CKIB, dapat dilihat pada tabel berikut :
No. URAIAN MN SR KR
1 2 3 4 5
1. DOKUMEN MUTU CKIB
a. Prosedur kerja dan instruksi
kerja
- Prosedur kerja dan instruksi kerja
yang tertulis dalam Dokumen
Mutu tidak sesuai dengan yang
dilaksanakan.
X
- Hanya sebagian dari prosedur
kerja dan instruksi kerja yang
dilaksanakan.
X
b. Rekaman data
- Rekam data sesuai dengan format
yang ada dalam dokumen mutu
tidak dikerjakan
X
- Rekam data tidak akurat X
- Rekam data tidak mutakhir X
c. Sumberdaya manusia pelaksana
program
- Pendidikan tidak sesuai dan tidak
kompeten
X
- Pendidikan sesuai tetapi tidak
kompeten
X
- Pendidikan tidak sesuai tetapi
berpengalaman
X
d. Dokumen LHU Laboratoris
HPIK/HPI persyaratan
- UUPI tidak mendokumentasikan
dokumen LHU Laboratoris
HPIK/HPI persyaratan.
X
- UUPI mendokumentasikan
dokumen LHU Laboratoris
HPIK/HPI persyaratan, tetapi
hanya sebagian.
X
17
2. PROSES PRODUKSI
a. Sumber air
- Tidak ada perlakuan pembebasan
patogen terhadap sumber air.
X
- Ada perlakuan pembebasan
patogen pada sumber air tetapi
belum sesuai dengan SOP dan
Instruksi Kerja
X
- Sistem sirkulasi air
memungkinkan terjadinya
kontminasi silang.
X
b. Pemasukan Ikan
- Ikan berasal dari daerah wabah X
- Ikan transit di daerah wabah dan
dilakukan pergantian air/kemasan
X
- Berasal dari daerah yang tidak
diketahui status kesehatannya
(tidak ada dokumen karantina
ikan atau dokumen lain untuk
telusur)
X
c. Aklimatisasi dan Adaptasi
- Ikan masuk tidak dilakukan
proses aklimatisasi dan adaptasi
terlebih dahulu sebelum dicampur
dengan ikan lain di bak
pemeliharaan
X
- Tidak dilakukan pemeriksaan
klinis terhadap ikan yang masuk
pada saat proses aklimatisasi dan
adaptasi.
X
- Pemindahan ikan setelah proses
aklimatisasi dan adaptasi ke bak
pemeliharaan tidak sesuai dengan
intruksi kerja.
X
d. Pemeliharaan Ikan
- Tidak dilakukan pengecekan
kualitas air dalam wadah
pemeliharaan secara berkala
X
18
- Tidak dilakukan pemeriksaan
klinis terhadap ikan dalam wadah
pemeliharaan secara berkala
X
- Peralatan yang digunakan secara
bersama tidak didesinfeksi dulu
sebelum digunakan untuk wadah
pemeliharaan lain.
X
- Jenis, dosis dan cara desinfeksi
peralatan tidak sesuai dengan
SOP dan Instruksi kerja
X
- Jumlah wadah pemeliharaan tidak
mencukupi, ikan terlalu padat
dalam satu wadah)
X
e. Perlakuan / Pengobatan Ikan
- Tidak dilakukan pemisahan antara
ikan yang sehat dan ikan yang
sakit
X
- Tidak dilakukan tindakan
perlakuan/pengobatan terhadap
ikan yang sakit
X
- Karyawan tidak memahami cara
penanganan dan pengobatan ikan
sakit
X
- Jenis, dosis dan cara pengobatan
tidak tepat
X
- Air, peralatan dan wadah
pemeliharaan ikan yang tidak
dapat disembuhkan dari sakit
tidak di desinfeksi
X
f. Masa Karantina
- Ikan yang akan dikirim tidak
dilakukan masa karantina
(pemberokan)
X
- Pemindahan ikan dari unit
pemeliharaan ke unit pemberokan
tidak dilakukan sesuai SOP dan
Instruksi Kerja.
X
19
- Pada saat pemberokan tidak
dilakukan pengamatan gejala
klinis.
X
g. Panen dan Pengemasan
- Peralatan panen tidak didesinfeksi
terlebih dahulu sebelum
digunakan
X
- Jenis, dosis dan cara desinfeksi
tidak sesuai dengan SOP dan
Instruksi kerja
X
- Pemanenan dan pengemasan
tidak dilakukan sesuai dengan
SOP dan Instruksi Kerja.
X
3. PENGELOLAAN LIMBAH
- Penanganan limbah cair tidak
sesuai SOP dan Instruksi kerja
X
- Penanganan limbah padat tidak
sesuai SOP dan Instruksi kerja
X
4. BIOSEKURITI
a. Sarana dan Prasarana
- Tidak pernah dilakukan sanitasi
dan sterilisasi.
X
- Tidak ada sarana dan prasarana
sanitasi dan sterilisasi karyawan.
X
- Tidak ada sarana dan prasarana
sterilisasi kendaraan
X
- Dilakukan sanitasi dan sterilisasi
tetapi tidak sesuai dengan SOP
dan Instruksi Kerja.
X
b. Personil
- Tidak tersedia sarana dan
prasarana sterilisasi untuk
petugas di ruang karantina.
X
- Tersedia sarana dan prasarana
sterilisasi untuk petugas di ruang
karantina, tetapi tidak sesuai
dengan SOP.
X
20
- Tidak tersedia perlengkapan kerja
khusus untuk petugas di ruang
karantina.
X
- Personil tidak mematuhi SOP dan
Instruksi Kerja Sanitasi dan
Sterilisasi.
X
c. Lingkungan
- Tidak pernah dilakukan sanitasi
dan sterilisasi terhadap lingkungan
X
- Dilakukan sanitasi dan sterilisasi
lingkungan, tetapi tidak sesuai
dengan SOP dan Instruksi Kerja.
X
5. LAIN - LAIN
- Pagar/pembatas ruang instalasi
tidak mampu mencegah masuknya
hewan peliharaan/hewan liar yang
berpotensi sebagai sarana
pembawa organisme patogen.
X
- Limbah cair tidak seluruhnya
dialirkan menuju ke unit
pengolahan limbah.
X
- Pengaturan sarana dan prasarana
pemeliharaan tidak
memperhatikan resiko terjadinya
kontaminasi silang.
X
- Tindak lanjut hasil monitoring dan
saran perbaikan dari pelaksana
monitoring tidak dilakukan.
X
- Tidak pernah dilakukan tindakan
audit internal.
X
21
BAB. IV
PENUTUP
Inspeksi penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) yang
dilaksanakan oleh Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI), merupakan
hal yang penting dilakukan dalam rangka mengecek konsistensi UUPI
dalam menerapkan manajemen pemeliharaan ikan sesuai dengan
dokumen mutu CKIB dan prinsip-prinsip biosekuriti, yang pada
akhirnya nanti dapat direkomendasikan untuk mendapatkan Sertifikat
Cara Karantina Ikan yang Baik (SCKIB).
Tujuan dari inspeksi penerapan CKIB adalah untuk menilai
kesesuaian dan konsistensi penerapan sistem manajemen CKIB yang
dilaksanakan oleh UUPI dalam rangka penjaminan kesehatan ikan
yang dibudidaya.
Petunjuk Teknis Inspeksi Penerapan CKIB ini disusun sebagai
panduan dan acuan dalam pelaksanaan inspeksi penerapan CKIB di
UUPI yang dilakukan oleh Inspektur Karantina Ikan serta
menyamakan pemahaman dan persepsi inspektur karantina ikan
dalam melaksanakan inspeksi.
LAMPIRAN
22
Lampiran 1 : Format Surat Penugasan Inspeksi CKIB
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANBADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANANJALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041
TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 35113282LAMAN : http//www.bkipm.kkp.go.id, POS ELEKTRONIK : [email protected]
Nomor : ……. Tanggal, Bulan,TahunLampiran : …….Hal : Inspeksi Penerapan CKIB
Yth. Pimpinan PT/CV/ ………….di ………..
Dalam rangka menjamin penerapan sistem jaminan kesehatan ikansebagaimana tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan,Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan nomorKEP.460/BKIPM/XII/2011 tentang Pedoman Teknis Tindakan Karantina Ikansecara Terintegrasi Berbasis In Line Inspection di Unit Pembenihan,Pembesaran dan Penampungan/Pengumpul Ikan, maka kami menugaskaninspektur karantina ikan untuk melakukan inspeksi penerapan CaraKarantina Ikan yang Baik di PT/CV/……, jl. ……… pada tanggal ……. s/d …..,yaitu sebagai berikut :
No Nama NomorRegister
Jabatan Asal UPT
1 …………… …………… Ketua
2 …………… …………… Anggota3 …………… …………… Anggota
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Kepala Pusat Karantina Ikan,
……………………………………….NIP.
Tembusan :1. Kepala UPT KIPM….2. Tim Inspeksi CKIB
23
Lampiran 2 : Checklist Inspeksi Penerapan CKIB
CHEKLIST INSPEKSI
PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK
Nama UUPI : …………….…………………………………………………
Alamat UUPI : ………………….……………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………..…………………………………………………..
No. Aspek Yang DiinspeksiHasil Inspeksikesesuaian KeteranganYa Tidak
1. Pelaksanaan pekerjaandilaksanakan sesuai dengan SOPdan Instruksi Kerja.
2. Rekam data telah dikerjakan sesuaidengan buku Dokumen Mutu CKIB.
3. Rekam data diisi secara akuratsesuai dengan kenyataan yangada.
4. Penanggung jawab pelaksanaprogram berlatar pendidikanbidang perikanan danberpengalaman.
5. UUPI mendokumentasikan semuaLHU laboratoris HPIK/HPIpersyaratan.
6. Dilakukan perlakuan pembebasanpatogen terhadap sumber air untukpemeliharaan.
7. Ikan yang masuk bukan daridaerah wabah.
8. Ikan yang masuk bukan daridaerah yang transit di daerahwabah dan dilakukan penggantianair.
9. Dilakukan proses aklimatisasi danadaptasi terhadap ikan yang masuk
10. Dilakukan pemeriksaan klinisterhadap ikan yang masuk padaproses aklimatisasi dan adaptasi.
11. Dilakukan pemisahan antara ikanyang sehat dan ikan yang sakit
24
12. Dilakukan tindakan perlakuan/pengobatan terhadap ikan yangsakit.
13. Sarana dan prasarana yang telahdipakai untuk ikan sakit selaludidesinfeksi
14. Pemindahan ikan dari areapemeliharaan ke area karantina(pemberokan) dilakukan sesuaiSOP dan Instruksi kerja
15. Penanganan limbah cair dilakukansesuai SOP dan Instruksi kerja
16. Sarana dan prasaranapemeliharaan dilakukan sanitasidan sterilisasi secara berkala
17. Sanitasi dan sterilisasi yangdilakukan sesuai dengan SOP danInstruksi kerja
18. Disediakan khusus perlengkapankerja untuk petugas di ruangkarantina
19. Tersedia sarana dan prasaranabiosekuriti untuk petugas di ruangkarantina yang sesuai dengan SOP
20. Petugas di ruang karantinamelaksanakan pekerjaan sesuaidengan SOP dan Instruksi kerja
21. Hewan peliharaan/hewan liar tidakbebas masuk ke area instalasi danberpotensi sebagai saranapembawa organisme pathogen
22. UUPI telah melaksanakan sarandan tindak lanjut hasil dari temuantim / pelaksana monitoring/survailance
23. UUPI hanya melaksanakansebagian SOP dan Instruksi kerja
24. Pengisian rekam data dilakukan upto date.
25. Personil yang melaksanakanprogram berpendidikan perikanantetapi belum berpengalaman
26. Dokumen LHU laboratoriumterhadap HPIK/HPI persyaratanhanya sebagian yangdidokumentasikan
25
27. Sumber air yang digunakan telahmelalui proses pembebasanpatogen, tetapi belum sesuaidengan SOP dan Instruksi kerja
28. Dokumen karantina/dokumen lainuntuk telusur asal ikandidokumentasikan dengan baik
29. Prosea aklimatisasi dan adaptasitelah dilaksanakan sesuai SOP daninstruksi kerja
30. Pemindahan ikan ke areapemeliharaan setelah prosesaklimatisasi dan adaptasi telahdilakukan sesuai SOP dan Instruksikerja
31. UUPI telah melaksanakanpengecekan kualitas air dalamwadah pemeliharaan secaraberkala
32. Pemeriksaan secara klinis terhadapikan di dalam wadah pemeliharaantelah dilakukan secara berkala
33. Karyawan yang bertanggungjawab di area pemeliharaanmemahami cara penanganan danperlakuan/pengobatan terhadapikan yang sakit
34. Jenis, dosis dan cara pengobatanuntuk ikan yang sakit telah sesuaidengan SOP
35. Peralatan yang digunakan secarabersama di area pemeliharaantelah didesinfeksi terlebih dahulusebelum digunakan untuk wadahpemeliharaan lain
36. Jenis, dosis dan cara desinfeksitelah sesuai dengan SOP danInstruksi kerja
37. Ikan yang akan dikirim telahmelalui masa karantina(pemberokan)
38. Pada masa karantina(pemberokan) telah dilakukanpengamatan gejala klinis
39. Peralatan Panen telah didesinfeksisebelum digunakan
26
40. Jenis, dosis dan cara desinfeksiperalatan panen sesuai denganSOP dan Instruksi kerja
41. Pemanenan dan pengemasan telahdilakukan sesuai dengan SOP danInstruksi kerja
42. UUPI menyediakansarana/prasarana sanitasi dansterilisasi untuk karyawan
43. UUPI melaksanakan sanitasi dansterilisasi terhadap lingkunganinstalasi
44. UUPI telah melaksanakan sanitasidan sterilisasi terhadap lingkunganinstalasi, tetapi tidak sesuai SOPdan Instruksi kerja
45. Limbah cair di area instalasi tidakseluruhnya dialirkan ke unitpengolahan limbah cair
46. Pengaturan sarana dan prasaranapemeliharaan telah memperhatikanresiko terjadinya kontaminasisilang
47. UUPI telah melaksanakan auditinternal terhadap pelaksanaanprogram CKIB
48. Personil yang melaksanakanprogram tidak berpendidikanperikanan tetapi berpengalaman
49. Kapasitas wadah pemeliharaansesuai dengan jumlah ikan yangdipelihara
50. Penanganan limbah padat telahdilakukan sesuai SOP dan Instruksikerja
51. UUPI menyediakan sarana danprasarana untuk sterilisasikendaraan
27
CATATAN :
Ketidaksesuaian kritis dan serius, UUPI wajib melakukan tindakanperbaikan sesuai dengan temuannya.
Ketidaksesuaian minor, menjadi saran untuk dilakukan perbaikan olehUUPI
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………..,………………………..Inspektur Karantina,
1. ………………………………………
2. ………………………………………
3. ………………………………………
28
TATA CARA PENGISIAN
CHECKLIST INSPEKSI PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG
BAIK
1. Diisi dengan nama UUPI
2. Diisi dengan alamat lengkap UUPI
3. Diisi dengan tanggal pelaksanaan inspeksi
4. Checklist hasil inspeksi kesesuaian diisi dengan tanda “ √ “ sesuai
dengan kenyataan yang ada dan dapat ditambahkan keterangan pada
kolom keterangan untuk menjelaskan temuan.
5. Pada akhir halaman checklist diisi tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan
inspeksi,nama pelaksana inspeksi dan ditandatangani.
6. Checklist ini merupakan pedoman bagi inspektur karantina ikan dalam
menentukan ketidaksesuaian antara dokumen mutu dengan kondisi yang
ada yang nantinya didiskusikan dengan pemilik, seterusnya dituangkan
dalam form temuan ketidaksesuaian.
Lampiran 3 :Format Daftar H
OTORITAS KOMPETENBADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTUDAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
PEMBUKAAN / PENUTUPAN
Nama UUPI :Alamat :Tanggal :
No Nama
Catatan : * Coret sesuai kegiatan
Daftar Hadir Pembukaan/Penutupan Inspeksi
OTORITAS KOMPETENBADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
KEAMANAN HASIL PERIKANAN
DAFTAR HADIRPEMBUKAAN / PENUTUPAN INSPEKSI CKIB
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Instansi/Jabatan Tanda tangan
Catatan : * Coret sesuai kegiatan
29
Inspeksi
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
INSPEKSI CKIB *
………………………………………………………………………………
Tanda tangan
Lampiran 4 : Format Temuan Ketidaksesuaian Inspeksi CKIB
OTORITAS KOMPETENBADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTUDAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
DAFTAR TEMUAN KETIDAKSESUAIAN
Nama UUPIAlamatNo. TelpNo. Fax
::::
Jenis Media Pembawa :
Pimpinan UUPIPelaksanaInspeksi
1. Ketua2. Anggota
:
:::
Temuan Ketidaksesuaian
Rencana Penyelesaian Tindakan Perbaikan, Tanggal : ………………………..
Ketua Tim Inspeksi Pimpinan UUPI
(……………………………..) (…………
Temuan Ketidaksesuaian Inspeksi CKIB
OTORITAS KOMPETENBADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
KEAMANAN HASIL PERIKANAN
DAFTAR TEMUAN KETIDAKSESUAIAN
No. SK.PenerapanNo. SCKIBTanggalInspeksi
Jenis Media Pembawa : Temuan Nomor :
Temuan Ketidaksesuaian Keterangan
Rencana Penyelesaian Tindakan Perbaikan, Tanggal : ………………………..
Tim Inspeksi Pimpinan UUPI
(……………………………..) (…………………………)
30
Temuan Ketidaksesuaian Inspeksi CKIB
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAFTAR TEMUAN KETIDAKSESUAIAN
:::
Temuan Nomor :
Keterangan
Rencana Penyelesaian Tindakan Perbaikan, Tanggal : ………………………..
Tim Inspeksi Pimpinan UUPI
…………)
31
TATA CARA PENGISIANFORMAT TEMUAN KETIDAKSESUAIAN INSPEKSI CKIB
1. Data UUPI diisi sesuai dengan Surat Keputusan Penerapan CKIB,
Sertifikat CKIB atau Sertifikat Instalasi Karantina Ikan.
2. Kolom temuan diisi sesuai dengan jumlah temuan ketidaksesuai yang
ada, contoh temuan nomor 1 dari 3 temuan.
3. Pimpinan UUPI diisi sesuai dengan dokumen yang ada.
4. Pelaksana Inspeksi diisi sesuai dengan surat tugas.
5. Kolom Temuan Ketidaksesuaian diisi dengan satu temuan
ketidaksesuaian dan untuk kolom keterangan diisi dengan pernyataan
penguat dari temuan ketidaksesuaian.
6. Kolom rencana penyelesaian diisi dengan tanggal yang disepakati antara
tim inspeksi dengan pimpinan UUPI.
Ketentuan :
Satu lembar format temuan ketidaksesuaian hanya berisi satu temuan
ketidaksesuaian.
32
Lampiran 5 : Format Laporan Pelaksanaan Inspeksi CKIB
LAPORAN MELAKSANAKAN KEGIATAN
INSPEKSI PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB)DI ………………………….
Pelaksana Tugas :
1. Nama : ……………………..NIP : ……………………..Pangkat/Gol : ……………………..Jabatan : Inspektur Karantina Ikan No. Registrasi ……
2. Nama : ……………………..NIP : ……………………..Pangkat/Gol : ……………………..Jabatan : Inspektur Karantina Ikan No. Registrasi ……
Tanggal Inspeksi : ……………………..Nomor Surat Tugas : ……………………..Sumber Dana : ……………………..Tujuan : Inspeksi Penerapan CKIB di PT/CV………Alamat UUPI : ……………………..
I. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. dst …………………………….
II.HASIL YANG DIPEROLEH
1. .…………………………………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………………………………
2. dst …………..
Demikian laporan pelaksanaan inspeksi penerapan CKIB dibuat untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta,Ketua Tim Inspeksi CKIB,
………………………………….NIP. ………..…………………
33
Lampiran 6 : Format Surat Pengantar Laporan Tindakan Perbaikan UUPI
KOP PERUSAHAAN
Tanggal, Bulan, Tahun
Yth. Kepala UPT KIPMdi
Tempat
Sehubungan dengan telah dilaksanakannya inspeksi penerapan CKIB
di perusahaan kami pada tanggal ……………. dan adanya temuan
ketidaksesuaian yang harus kami perbaiki, bersama ini disampaikan bahwa
kami telah lakukan perbaikan atas temuan tim pelaksana inspeksi
sebagaimana terlampir.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Pimpinan Perusahaan,
Nama jelasJabatan
34
Lampiran 7 : Format Laporan Tindakan Perbaikan UUPI
LAPORAN TINDAKAN PERBAIKAN UUPI
Nama UUPI : …….………………………..Alamat : …….………………………..Tanggal Inspeksi : …….………………………..Inspektur Karantina Ikan 1. ……....…………………..
2. ………..…………………..3. ……..……………………..
No Temuan dan Tindakan Perbaikan Fisik
1. TemuanTindakan PerbaikanLampiranTanggal Penyelesaian
::::
Gambar Sebelum Perbaikan Gambar Setelah Perbaikan
2. TemuanTindakan PerbaikanLampiranTanggal Penyelesaian
::::
Gambar Sebelum Perbaikan Gambar Setelah Perbaikan
3. Dan seterusnya ….
Tanggal, Bulan, TahunPimpinan UUPI,
…………………………
35
TATA CARA PENGISIANFORMAT LAPORAN TINDAKAN PERBAIKAN UUPI
1. UUPI mengisi nama perusahaan/pemilik, alamat UUPI, tanggal inspeksi
dan nama inspektur karantina ikan sesuai dengan surat tugas.
2. Temuan : Diisi dengan hasil temuan mengacu kepada daftar temuan
ketidaksesuaian.
3. Tindakan perbaikan : Diisi dengan pernyataan UUPI terhadap hasil
tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan.
4. Lampiran : Diisi dengan nama dokumen/data yang dapat mendukung
gambar tindakan perbaikan atau blanko tindakan perbaikan dari temuan
yang bersifat administratif.
5. Tanggal penyelesaian perbaikan : Diisi dengan tanggal pada saat
perbaikan dari temuan ketidaksesuaian yang telah diperbaiki oleh UUPI.
6. Gb. Sebelum Perbaikan : Diisi foto dari temuan ketidaksesuaian pada
saat inspeksi.
7. GB. Sesudah Perbaikan : Diisi foto dari hasil perbaikan yang telah
dilakukan oleh UUPI.
8. Tanggal, Bulan, Tahun : Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun UUPI
membuat laporan.
KETENTUAN :
1. Setiap tindakan perbaikan UUPI yang bersifat fisik harus disertai dengan
foto sebelum perbaikan dan setelah perbaikan.
2. Setiap tindakan perbaikan UUPI yang bersifat administratif harus
disertakan dengan dokumen/data/rekaman yang dijadikan temuan
ketidaksesuaian dan setelah dilakukan perbaikan.
3. UUPI melaporkan hasil perbaikan dari temuan ketidaksesuaian kepada
Kepala UPT KIPM setempat.
4. Kepala UPT KIPM menugaskan inspektur KI yang melaksanakan inspeksi
di UUPI tersebut, untuk menverifikasi hasil tindakan perbaikan.
36
Lampiran 8 : Format Berita Acara Verifikasi Tindakan Perbaikan
BERITA ACARAHASIL VERIFIKASI UPT – KIPM
Pada hari ini, Tanggal, Bulan, Tahun, kami yang bertanda tangan di bawah
ini menerangkan bahwa telah dilakukan verifikasi/pemeriksaan ulang yang
terkait hasil perbaikan berdasarkan kegiatan inspeksi terhadap Unit Usaha
Pembudidaya Ikan (UUPI) di bawah ini:
Nama UUPI :Alamat :Tanggal Inspeksi :Inspektur Karantina Ikan :
Pemeriksaan UlangTanggal :Inspektur Karantina Ikan :
Berikut hasil verifikasi/pemeriksaan ulang terhadap UUPI:
NoTemuan/
PenyimpanganHasil Perbaikan
Tgl SelesaiPerbaikan
Status(Memuaskan/Tida
k memuaskan)
1
2
3
dst
Temuan/penyimpangan masih dalam proses perbaikan :
No Temuan / Penyimpangan Target (Tanggal)
1
2
3
dst
Demikian Berita Acara Pemeriksaan Ulang terhadap Unit PengusahaPembudidaya Ikan (UUPI) atas nama PT/CV ……., dibuat dengansesungguhnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kota, tgl/bln/tahunInspektur Karantina IkanUPT KIPM......
NamaNIP.......................
Lampiran 9 : Format Laporan Hasil Verifikasi Tindakan Perbaikan
BADAN KARANTINA PERIKANAN, PENGENDALIAN MUTU
Laporan Verifikasi Tindakan Perbaikan Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI)
Nama UUPI :lamat :Tanggal Inspeksi :Jenis Inspeksi :Nama Inspektur Karantina Ikan :Jumlah Ketidaksesuaian :
NoKetidaksesuaian
Uraian
1.
2.
3.Dst
Catatan :Jika berdasarkan hasil verifikasi , tindakan perbaikan yang dilakukan oleh UUPI belum memenuhipersyaratan, agar segera melaporkannya kepada ketua tim inspeksi.
Format Laporan Hasil Verifikasi Tindakan Perbaikan
OTORITAS KOMPETENBADAN KARANTINA PERIKANAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
Laporan Verifikasi Tindakan Perbaikan Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI)
Tindakan Perbaikan
Uraian Diselesaikan Tanggal
Jika berdasarkan hasil verifikasi , tindakan perbaikan yang dilakukan oleh UUPI belum memenuhipersyaratan, agar segera melaporkannya kepada ketua tim inspeksi.
37
BADAN KARANTINA PERIKANAN, PENGENDALIAN MUTU
Laporan Verifikasi Tindakan Perbaikan Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI)
Status(memuaskan/tidak
memuaskan) / Alasan
Inspektur KI,
Nama JelasNIP.
38
Lampiran 10 : Format Surat Pengantar Tindakan Perbaikan
KOP UPT KIPM
Tgl, Bln, Tahun
Yth. Kepala Pusat Karantina IkanBadan Karantina Ikan, Pengendalian Mutudan Keamanan Hasil PerikanandiJakarta
SURAT PENGANTARNomor: ….................................
Sehubungan dengan telah dilakukannya verifikasi tindakan perbaikanke Unit Usaha Pembudidaya Ikan, maka bersama ini disampaikan sebagaiberikut:
No Naskah Dinas yang Dikirim Banyaknya Keterangan
1 Laporan hasil verifikasitindakan perbaikan CV/PT.…….
2 (dua) Berkas Disampaikandengan hormatuntuk dapatdipergunakansebagaimanamestinya
Demikian disampaikan, atas perhatian dan perkenannya diucapkanterima kasih
Kepala UPT KIPM
………………………….
39
Lampiran 11 : Format Surat Perpanjangan Masa Waktu Tindakan Perbaikan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANBADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANANJALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041
TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 35113282LAMAN : http//www.bkipm.kkp.go.id, POS ELEKTRONIK : [email protected]
Nomor : ……. Tanggal, Bulan,TahunLampiran : …….Hal : Perpanjangan Masa Perbaikan Temuan Inspeksi.
Yth. Pimpinan PT/CV/ ………….di ………..
Menindaklanjuti hasil inspeksi penerapan CKIB di UUPI saudara pada
……tanggal, bulan, tahun… …, maka dengan ini kami beritahukan bahwa
perusahaan saudara belum melaksanakan tindakan perbaikan temuan
ketidaksesuaian dengan batas waktu yang telah disepakati yaitu sampai
dengan tanggal…., bulan….., tahun ….
Sehubungan denngan ha tersebut diatas, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku kami memberikan perpanjangan waktu untuk melakukan
tindakan perbaikan temuan ketidaksesuaian dimaksud sampai dengan
tanggal….., bulan….., tahun….. Apabila sampai dengan batas waktu tersebut
saudara tidak melakukan dan melaporkan hasil perbaikan, maka
perusahaan Saudara dinyatakan tidak memenuhi persyaratan untuk
memperoleh sertufikat CKIB dan permohonannya dinyatakan batal.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan
terima kasih.
Kepala Pusat,
Nama jelas
NIP.
Tembusan :
Yth. Kepala UPT KIPM setempat.