-xmxu 7xoxv ,nkodv 2016 ptpn...laporan keberlanjutan 2016-xmxu 7xoxv ,nkodv 2 tentang laporan...

62

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    2

    TenTang Laporan KeberLanjuTan

    DaftarIsI

    Tujuan Pelaporan

    Penggunaan GRI-G4 Sebagai Pedoman

    Ruang Lingkup dan Batasan Laporan Keberlanjutan

    Aspek-aspek Material dan Batasan Laporan

    Akses Informasi atas Laporan Keberlanjutan

    0000000000

    Kinerja KeberLanjuTan

    Kontribusi Penjualan Komoditas

    Produksi 2016

    Kinerja Keuangan 2016

    Ikhtisar Keuangan

    Sambutan Direktur Utama

    Kinerja Berkelanjutan

    Tata Kelola Berkelanjutan

    Pembangunan yang Berkelanjutan

    0000000000000000

    00

    00

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    3

    profiL perusahaan

    Data Perusahaan

    Tentang Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero)

    Wilayah Operasi dan Pengembangan

    Pasar Terlayani

    Informasi Entitas Anak dan Entitas Asosiasi

    Alamat Entitas Anak dan Entitas Asosiasi

    Visi & Misi

    Visi

    Misi

    Nilai-Nilai Perusahaan

    Paradigma Bisnis Perseroan

    Struktur Organisasi

    Skala Perusahaan

    Komposisi Pekerja

    Tata Kelola Keberlanjutan

    Rapat Umum Pemegang Saham

    Dewan Komisaris

    Direksi

    Pembagian Tugas dan Wewenang Organ Tata Kelola

    Kebijakan Remunerasi

    Prosedur Penetapan Remunerasi

    Indikator Penetapan Remunerasi

    Penilaian Kinerja Badan Tata Kelola

    Kriteria Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi

    Proses Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi

    Hasil penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi

    Ekonomi Berkelanjutan

    A. Kegiatan Usaha

    B. Produk

    Rantai Pasokan

    Nilai yang Dihasilkan dan Didistribusikan

    Harmoni Bisnis dan Lingkungan

    Program Bina Lingkungan

    Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan

    Perkebunan Hijau

    Profil dan Mitigasi Risiko 2016

    Identifikasi dan Pengelolaan Risiko

    00000000000000000000000000000000000000000000

    0000

    00

    00

    0000000000000000000000

    00

    MeMbenTuK Korporasi berinTegrasi

    Sistem Whistle Blowing00

    00

    indeKs gri 00

  • 4

    Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

  • 5

    Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    6

    Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) selanjutnya dalam laporan ini disebut sebagai Perseroan menerbitkan Laporan Keberlanjutan 2016, yang berisi informasi terkait pemenuhan tanggung jawab keberlanjutan Perseroan, meliputi aspek ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan lingkungan selama kurun waktu 1 Januari hingga 31 Desember 2016. [G4-28, G4-29, G4-30]

    Informasi dalam laporan ini berasal dari Perseroan yang relevan dengan aspek material pelaporan. Khusus informasi finansial yang disampaikan dalam laporan ini bersifat konsolidasi dan stand alone. [G4-17]

    Penyusunan Laporan Keberlanjutan 2016 mengacu pada Sustainability Reporting Guidelines (SRG) G4, yang diterbitkan Global Reporting Initiatives (GRI). Dalam laporan ini, tidak ada dinyatakan kembali pada informasi yang akan diberikan dalam laporan selanjutnya (re-statement). [G4-22, G4-23]

    Tujuan peLaporan

    Laporan ini berisi informasi terkait pemenuhan tanggung jawab keberlanjutan Perseroan yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan dan sosial kemasyarakatan sepanjang tahun 2016. Adapun informasi keberlanjutan dalam laporan ini memuat informasi material atas kinerja Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dalam bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial untuk periode 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2016. [G4-28] [G4-29] [G4-30]

    Laporan ini ditujukan kepada seluruh pemangku kepentingan baik kreditur, karyawan, pemasok, mitra usaha, pelanggan, pemerintah serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan sebagai landasan melakukan penilaian atas kinerja Perseroan. Para pemangku kepentingan dapat melakukan evaluasi mengenai sejauh mana Perseroan dapat berperan serta dalam menjalankan kewajibannya bagi keberlanjutan bidang lingkungan, ekonomi dan sosial kemasyarakatan terkait praktik bisnisnya. [G4-24, G4-25, G4-26, G4-28, G4-29]

    penggunaan gri-g4 sebagai pedoMan

    Penentuan aspek materialitas dilakukan Perseroan berdasarkan tahapan-tahapan proses pencapaian pembangunan keberlanjutan baik secara internal maupun eksternal. Penyusunan Laporan Keberlanjutan ini mengikuti Pedoman Pelaporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines) generasi ke-4, oleh Global Reporting Initiative (GRI 4) yang diakui secara internasional. Laporan ini disusun dengan merujuk pada format pelaporan secara ‘Core’, atau format laporan yang hanya memuat informasi penting untuk diketahui oleh pemangku kepentingan. Sedangkan format ‘Comprehensive’ sebagai perluasan dari format ‘Core’ baru akan kami gunakan pada perkembangan pelaporan berikutnya. Aspek material ini telah disetujui oleh jajaran manajemen Perseroan. [G4-32]

    Untuk memudahkan pembaca memahami informasi yang terkait bagi setiap indikator, kami akan memberikan tanda khusus pada setiap bagian informasi yang relevan, selain itu terdapat daftar indeks G4-Core secara keseluruhan yang dapat dilihat pada hal 60.

    ruang LingKup dan baTasan Laporan KeberLanjuTan

    Hadirnya laporan ini melengkapi Laporan Tahunan Perusahaan 2016. Oleh karena itu, pengulangan yang terjadi tidak dapat dihindari akibat adanya keterkaitan satu dengan yang lainnya. Sedangkan ruang lingkup laporan ini mencakup kebijakan, strategi, prosedur, penerapan, dan informasi kinerja serta beberapa informasi pendukung yang relevan berkaitan dengan aspek keberlanjutan yang dilakukan oleh Perseroan. [G4-18] [G4-20] [G4-22]

    Kinerja lingkungan dan sosial kemasyarakatan serta ekonomi, Perseroan disajikan dari hasil gabungan operasional antara Perseroan dan PTPN lainnya. Seluruh anak perusahaan mayoritas bergerak dalam industri perkebunan, namun ada juga beberapa yang bergerak dalam industri pendukung perkebunan, seperti penelitian.

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    7

    Penetapan isi laporan disesuaikan kepada 4 (empat) prinsip, yakni: Pelibatan Pemangku Kepentingan, Materialitas, Konteks Keberlanjutan dan Kelengkapan. Sebagai bentuk pemenuhannya dalam laporan ini, Perseroan memberikan perhatian atas masukan, tanggapan serta saran dari para pemangku kepentingan tentang isi laporan. Laporan ini juga memperhatikan isu-isu keberlanjutan yang relevan atas aktivitas usaha bagi Perseroan dan menampilkan data kuantitatif dan kualitatif yang komprehensif dan lengkap sesuai dengan konteks pelaporan berdasarkan pedoman GRI G-4 ‘Core’. Namun, batasan khusus dilakukan, yaitu dengan hanya menampilkan data pembanding dari dua periode pelaporan sebelumnya. Sedangkan sesuai dengan asas Materialitas, laporan ini memuat beberapa isu materialitas dalam lingkup usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) baik dalam area ekonomi, sosial kemasyarakatan dan lingkungan. [G4-3] [G4-6] [G4-17] [G4-18].

    aspeK-aspeK MaTeriaL dan baTasan Laporan (g4-19, g4-20, g4-21)

    Penetapan aspek material dan batasan didasarkan pada isu-isu yang berpengaruh signifikan bagi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), anak perusahaan dan para pemangku kepentingan. Proses penetapan ini melibatkan seluruh divisi maupun unit usaha Perseroan untuk memberikan analisis terhadap aspek-aspek material dan batasan atas konten Laporan Keberlanjutan 2016.

    Dari hasil uji materialitas, telah didapat satu aspek material yang berada dalam tingkat “tinggi”, dan satu aspek material dalam tingkat “sedang”, dan 8 aspek material dalam tingkat “rendah” yang disampaikan dalam Laporan Keberlanjutan 2016 Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).

    aKses inforMasi aTas Laporan KeberLanjuTan [g4-31]

    Akses informasi yang dibutuhkan oleh segenap pemangku kepentingan dapat diakses maupun disampaikan, melalui:

    Kantor pusatGedung Agro PlazaJl. HR. Rasuna Said Kav. X2, No. 1, Setiabudi,Jakarta Selatan, 12950Email : [email protected] : www.holding-perkebunan.comTlp : (021) 2918 3300Fax : (021) 520 3030

    SIGNIFIKANSI PADA DAMPAK EKONOMI, KEMASYARAKATAN DAN LINGKUNGAN

    1. Kinerja Ekonomi2. Dampak Ekonomi Tidak Langsung3. Perlindungan Lingkungan4. Produk & Jasa5. Bahan Material6. Energi7. Emisi8. Anti Korupsi9. Anti Persaingan10. Kepatuhan

    PEN

    GAR

    UH P

    ENIL

    AIAN

    DAN

    KEP

    UTUS

    ANPE

    MAN

    GKU

    KEP

    ENTI

    NG

    AN

    2 4 5

    3

    9

    7

    10

    6

    1

    8

    LOW MEDIUM HIGH

  • 8

    Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

  • 9

    Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    1010

    Kelapa Sawit62%

    Lain-lain10%

    Tebu16%

    Teh3%

    Karet9%

    KonTribusi penjuaLan KoModiTas

    produKsi 2016

    perTuMbuhan

    pTpn group nasional

    Turun 7,3% GAPKI turun 15-20%PT AALI turun 12%

    perTuMbuhan

    pTpn group nasional

    Naik 9% Naik 1,6% (Dirjenbun)

    perTuMbuhan

    pTpn group nasional

    Naik 19% Turun 13,6% (KPBN)

    perTuMbuhan

    pTpn group nasional

    Turun 16% Turun 15-20%

    Kelapa sawit Karet

    tehGula

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    1111

    Kinerja Keuangan 2016

    total aset return on asset

    total Liabilitas Gross Profit Margin

    total Ekuitas Net Profit Margin

    Nilai Penjualan

    rugi tahun Berjalan

    Debt Equity ratio

    return on Equity

    rp111,96 triliun 1,37%

    rp60,84 triliun 25,15%

    rp51,12 triliun (4,09)%

    rp33,90 triliun

    rp1,39 triliun

    117,39%

    (0,88)%

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    12

    IKhtIsarKEuaNGaN

    Laporan Laba rugi 2016 2015* 2014 2013 2012

    Pendapatan 33.897.160 36.212.111 39.497.963 38.549.707 5.963.806

    Beban Pokok Penjualan 25.373.311 27.743.718 30.660.468 29.366.547 3.555.083

    Laba Kotor 8.523.848 8.468.394 8.837.495 9.183.160 2.408.723

    Beban Usaha 9.257.490 9.240.855 6.225.489 6.394.322 1.264.011

    Laba (Rugi) Sebelum Pajak (1.087.728) (240.281) 1.292.246 2.070.497 1.164.589

    Manfaat (Beban) Pajak 652.954 310.453 848.645 817.342 340.898

    Laba Tahun berjalan (1.386.595) (1.082.915) 347.918 367.303 823.691

    Laba (Rugi)Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada

    Pemilik Entitas Induk (1.204.797) (955.086) 325.444 369.665 824.496

    Kepentingan non-pengendali (181.798) (127.829) 22.474 (2.361) (805)

    Laba Komprehensif (2.073.395) 37.588.363 (571.606) 367.303 820.946

    Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

    Pemilik Entitas Induk (1.785.765) 34.006.886 (673.854) 369.665 821.751

    Kepentingan non-pengendali (287.630) 3.579.476 102.247 (2.361) (805)

    Laba (Rugi) per saham dasar (Dalam Rupiah)

    (37.550) (70.686) 55.452 111.600 249.991

    Laporan posisi Keuangan 2016 2015* 2014* 2013 2012

    Aset Lancar 15.385.532 14.578.683 13.189.716 14.256.520 2.318.056

    Aset Tidak Lancar 96.577.338 94.445.758 51.932.239 47.570.530 7.890.871

    jumlah aset 111.962.870 109.024.441 65.121.955 61.827.050 10.208.927

    Liabilitas Jangka Pendek 21.570.603 21.090.042 21.025.737 16.937.972 1.724.099

    Liabilitas Jangka Panjang 39.270.746 34.759.000 31.602.207 24.426.327 3.758.393

    jumlah Liabilitas 60.841.349 55.849.043 52.627.944 41.364.299 5.482.492

    jumlah ekuitas 51.121.520 53.175.398 12.494.011 20.462.751 4.726.435

    jumlah Liabilitas dan ekuitas 111.962.870 109.024.441 65.121.955 61.827.050 10.208.927

    investasi pada entitas asosiasi 251.217 177.258 255.458 376.243 141.839

    Dalam Jutaan Rupiah

    Dalam Jutaan Rupiah

    * Restatement

    * Restatement

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    13

    Laporan arus Kas 2016 2015* 2014 2013 2012

    Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi

    2.974.642 3.733.798 3.293.863 1.177.858 419.499

    Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Investasi

    (4.979.507) (8.551.354) (5.359.324) (6.451.290) (854.147)

    Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

    1.926.582 3.752.380 1.452.811 4.435.241 224.892

    rasio Keuangan 2016 2015* 2014 2013 2012

    Profitabilitas

    Marjin Laba Kotor 25,15 23,39 24,28 23,82 40,39

    Marjin Laba Usaha 4,38 6,68 7,87 20,08

    Marjin Laba Bersih (4,09) (2,99) 1,71 3,25 13,81

    Rentabilitas

    Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA)

    1,37 1,01 3,24 2,43 8,71

    Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE)

    (0,88) (1,55) 2,78 1,81 17,44

    Likuiditas

    Rasio Lancar 71,33 69,13 70,74 84,17 134,45

    Solvabilitas

    Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas (DER)

    119,01 105,03 215,89 202,14 116,00

    Rasio Kewajiban terhadap Aset (DAR)

    54,34 51,23 68,34 66,90 53,70

    Dalam Jutaan Rupiah

    Dalam %

    * Restatement

    * Restatement

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    14

    Pendapatan

    Laba Kotor

    Laba Komprehensif

    aset

    Liabilitas

    Ekuitas

    2012

    2012

    2012

    2012

    2012

    2012

    5.963.806

    2.408.723

    820.946

    10.208.927

    5.482.492

    4.726.435

    38.549.707

    9.183.160

    367.303

    61.827.050

    41.364.299

    20.462.751

    39.497.963

    8.837.495

    (571.606)

    65.121.955

    52.627.944

    12.494.011

    36.212.111

    8.468.394

    37.586.392

    109.024.441

    55.849.043

    53.175.398

    33.897.160

    8.523.848

    (2.073.395)

    111.962.870

    60.841.349

    51.121.520

    2013

    2013

    2013

    2013

    2013

    2013

    2014

    2014

    2014

    2014

    2014

    2014

    2015

    2015

    2015

    2015

    2015

    2015

    2016

    2016

    2016

    2016

    2016

    2016

    Dalam Jutaan Rupiah

    Dalam Jutaan Rupiah

    Dalam Jutaan Rupiah

    Dalam Jutaan Rupiah

    Dalam Jutaan Rupiah

    Dalam Jutaan Rupiah

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    15

    besaran dana program Kemitraan

    Tahun prograM KeMiTraan besaran dana (rp)

    2014Kategori 1 Rp20.085.000.000,- kepada 564 UKM

    Kategori 2 -

    2015Kategori 1 Rp13.540.000.000,- kepada 350 UKM

    Kategori 2 -

    2016Kategori 1 Rp21.310.000.000,- kepada 507 UKM

    Kategori 2 -

    besaran dana program bina Lingkungan

    besaran dana program Csr

    Tahun prograM KeMiTraan besaran dana (rp)

    2014Kategori 1 Rp13.056.125.390,-

    Kategori 2 -

    2015Kategori 1 Rp2.826.073.332,-

    Kategori 2 -

    2016Kategori 1 Rp12.873.097.227,-

    Kategori 2 -

    Tahun prograM KeMiTraan besaran dana (rp)

    2014Kategori 1 Rp5.871.466.391,-

    Kategori 2 -

    2015Kategori 1 Rp3.452.725.291,-

    Kategori 2 -

    Kategori 3 -

    2016Kategori 1 Rp527.900.000,-

    Kategori 2 -

    Kategori 3 -

  • 16

    Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    saMButaNDIrEKtur utaMa [G4-1]

    Pemangku kepentingan yang terhormat,

    Tahun 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Holding Perkebunan, namun kami tetap optimis dalam menghadapi tantangan yang silih berganti menghadang. Holding Perkebunan akan terus mendorong produktivitas dan efisiensi usaha perkebunan sehingga sektor ini bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian negara. Oleh sebab itu, kami terus memperbaiki diri melalui perubahan budaya kerja yang berbasis jujur, tulus dan ikhlas, serta aspek manajemen dengan beragam sistem di dalamnya terus ditingkatkan.

  • 17

    Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    Kinerja berKeLanjuTan

    Secara keseluruhan, kondisi ekonomi global pada tahun 2016 masih berada dalam kondisi perlambatan namun lebih baik dari tahun 2015. Meskipun harga komoditas perkebunan kelapa sawit dan karet menunjukan perbaikan pada pertengahan tahun 2016, hal tersebut tidak cukup memberi kontribusi positif bagi kinerja perkebunan nusantara. Kinerja perkebunan nusantara dihadapkan pada harga input produksi yang meningkat serta kondisi iklim yang kurang bersahabat.

    Sementara itu, capaian realisasi produksi tahun 2016 masih belum mencapai target RKAP maupun periode yang sama tahun lalu. Pencapaian produktivitas TBS kelapa sawit sebesar 16,54ton/ha atau mencapai 95,57% dari RKAP (RKAP sebesar 17,31 ton/ha) dan mencapai 90,95% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 (sebesar 18,19 ton/ha). Hal ini antara lain disebabkan oleh dampak El Nino yang terjadi di wilayah Riau dan Sumbagsel dan juga faktor internal lain seperti kurangnya pemeliharaan tanaman, kerusakan pabrik, pencurian dan losis. Pencapaian produksi karet kering kebun sendiri sebesar 140.725 ton di atas capaian RKAP dan tahun 2015 masing-masing 100,53 % (dari RKAP sebesar 139.986 ton) dan109,65% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebesar 128.338 ton. Pencapaian produktivitas karet kering realisasi tahun 2016 sebesar 1.262,32 Kg/Ha atau 99,71% dari RKAP sebesar 1.265,97 Kg/Ha. Jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu, capaian ini berada di atas 4,49%.

    Kontribusi porsi penjualan tahun 2016 didominasi oleh komoditi kelapa sawit sebesar 62,36% dari total penjualan. Komoditi gula yang memberikan kontribusi 15,75% dilanjutkan oleh komoditi karet memberikan kontribusi 9,46% dari total penjualan. Komoditi teh memberikan kontribusi 2,41% dari total penjualan dan komoditi aneka tanaman lainnya sebesar 10,01%. Jika dilihat dari nilai penjualan yang diterima, penjualan semua komoditi masih dibawah nilai yang dianggarkan disebabkan tidak tercapainya volume penjualan yang dianggarkan.

    Minyak kelapa sawit yang kami hasilkan telah melalui proses yang mematuhi prinsip dan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, yaitu Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai suatu sistem sertifikasi yang dibangun dengan tujuan meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan ikut berpartisipasi dalam mengurangi gas rumah kaca serta lebih ramah pada lingkungan.

    Intensifikasi yang didukung mekanisme dan otomasi menjadi program strategis dalam peningkatan produktivitas yang lebih baik dari sebelumnya, sekaligus untuk mengendalikan biaya yang cenderung meningkat setiap tahun. Intensifikasi diwujudkan melalui praktek agronomi yang baik dan ramah lingkungan melalui: peremajaan tanaman yang kurang produktif, konservasi dan tata kelola air yang baik, konservasi tanah serta pemanfaatan mikroorganisme untuk meningkatkan kesuburan tanah, konservasi keanekaragaman hayati, dan pengendalian hama secara terpadu.

    Penelitian dan pengembangan produksi benih yang unggul didukung oleh penerapan pengendalian hama secara terpadu, penelitian berkenaan dengan produktivitas melalui peningkatan kesuburan tanah, antara lain dengan memanfaatkan mikroba. Penelitian dan pengembangan juga mendapat dukungan dari kegiatan inovasi yang telah menjadi bagian dari budaya Perusahaan. Hasil-hasil inovasi yang unggul pun telah disebarluaskan ke seluruh perkebunan dalam mengoptimalkan perolehan manfaatnya.

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    18

    Pengembangan ke arah industri hilir juga menjadi strategi Perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas dan nilai tambah produk turunan melalui pengoperasian pabrik refinery di wilayah Sumatera Bagian Utara. Ini merupakan program strategis untuk dapat melangkah lebih jauh ke industri hilir.

    Selain itu, upaya restrukturisasi keuangan grup secara keseluruhan juga dilakukan dengan menjalankan program restrukturisasi keuangan yang difokuskan kepada 2 (dua) kegiatan utama yakni restrukturisasi hutang bank eksisting dan penarikan pinjaman baru (fresh fund injection). Restrukturisasi dilakukan secara bertahap dengan skala prioritas pada 7 (tujuh) PTPN, yakni; PTPN I, PTPN II, PTPN VII,PTPN VIII, PTPN IX, PTPN XIII dan PTPN XIV yang sudah tidak bankable.

    Melalui berbagai program restrukturisasi yang dilakukan, ke depan diharapkan terjadi peningkatan kinerja Perseroan baik dari aspek operasional, bisnis, dan keuangan, termasuk juga berbagai aspek yang akan mendorong peningkatan keunggulan daya saing berkelanjutan antara lain pengendalian internal, manajemen risiko secara terpadu, Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance), pengelolaan hubungan induk dan anak perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.

    TaTa KeLoLa berKeLanjuTan

    Kebijakan strategis dipertimbangkan dalam menjaga kinerja operasional Perseroan dan menjadi wujud dari komitmen Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terhadap lingkungan, sosial dan kemasyarakatan, sekaligus juga merupakan dedikasi Perseroan terhadap pembangunan berkelanjutan pada skala yag lebih luas lagi. Dengan begitu banyak pihak pemangku kepentingan dari berbagai sektor yang dilibatkan, kuncinya adalah bagaimana mengarahkan dialog dengan pemangku kepentingan menuju sasaran yang produktif. Pendekatan secara intensif kepada pemangku kepentingan akan menghadirkan gagasan-gagasan baru, menciptakan solusi-solusi baru, dan pada akhirnya, membawa Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) untuk terus berkontribusi bagi pembangunan yang berkelanjutan.

    Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) senantiasa mengevaluasi dalam konsumsi energinya. Pengukuran yang kami lakukan di setiap aktivitas operasi kami termasuk deteksi kebocoran dan kebisingan pada sektor refinery kami serta penerapan sistem peringatan dini dan sistem cadangan untuk mencegah berbagai jenis polusi yang dapat mengganggu komunitas setempat. Pelibatan komunitas adalah hal yang kami anggap serius baik karena alasan lingkungan maupun keselamatan. Dengan melibatkan seluruh komunitas untuk pertama-tama menyadari di mana fasilitas kami berada, dan kemudian dengan upaya kami untuk melindungi karyawan, masyarakat dan lingkungan.

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    19

    DasuKI aMsIrDirektur Utama

    peMbangunan yang berKeLanjuTan

    Dengan pengalaman dan kompetensi sumber daya yang dimiliki, serta komitmen dan dedikasi seluruh komponen Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), kami optimis bahwa Perseroan akan mampu bersaing dan menjadi yang terbaik di sektor perkebunan. Meski demikian, Perseroan harus meningkatkan daya saing dan pembenahan sumber daya manusia yang dimiliki agar dapat meningkatkan produktivitasnya.

    Akhirnya, kami mewakili segenap manajemen Holding Perkebunan Nusantara mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah setia bersama Perseroan dalam berinteraksi dan saling memberi nilai tambah lebih bagi kita semua.

    Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi dan memperkuat inisiatif kebaikan yang telah kita lakukan.

    holding perkebunan nusantara pT perkebunan nusantara iii (persero)

    Direksi

  • 20

    Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

  • 21

    Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    22

    DataPErusahaaN [G4-3, G4-5, G4-32]

    namaPT Perkebunan Nusantara III (Persero)

    bidang usahaAgrobisnis dan Agro Industri Kelapa Sawit dan Karet

    status perusahaanBadan Usaha Milik Negara

    Kepemilikan sahamNegara Republik Indonesia 100%

    dasar hukum pendirianPeraturan Pemerintah (PP) No. 8 Tahun 1996

    Tanggal pendirian11 Maret 1996

    Modal dasarRp66.000.000.000.000

    Modal disetor34.059.877 lembar saham atau Rp34.059.877.000.000

    jumlah Karyawan24.764 orang tahun 2016

    npWp:01.061.127.5-051.000

    Tdp:5785/5141/1.1/1904/09/2013

    siup:02.12.1.01.05841/4340/5021/09/2013

    Kantor holdingGedung Agro PlazaJl. HR. Rasuna Said Kav. X2, No. 1, Setiabudi, Jakarta Selatan, 12950Tlp: (021) 2918 3300Fax: (021) 520 3003

    Kantor operasionalJl. Sei Batanghari No. 2, MedanTlp: (061) 845 2244, 845 3100Fax: (061) 8455177, 8454728

    [email protected]

    Websitewww.holding-perkebunan.com

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    23

    PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut Perseroan, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha Agro Bisnis dan Agro Industri Kelapa Sawit dan Karet. Perseroan didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 dengan dasar hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. Perseroan merupakan hasil penggabungan usaha PT.Perkebunan III, IV dan V. Ketiga PTP yang digabungkan tersebut merupakan hasil restrukturisasi dari Perseroan Perkebunan Negara (PPN), sedangkan PPN ini adalah hasil pengambilalihan (nasionalisasi) perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958. [G4-3]

    Sebagai BUMN yang berpengalaman dan beroperasi di wilayah Sumatera Bagian Utara, Perseroan dipercaya untuk mengelola Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei (KEK Sei Mangkei) di Simalungun, Sumatera Utara. KEK Sei Mangkei telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Pemerintah No.29 tahun 2012 yang merujuk pada Undang-Undang No. 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus. KEK Sei Mangkei memiliki luas 1.933,8 ha dan dapat menyerap tenaga kerja 83.304 orang hingga tahun 2031.

    Pada tahun 2014, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2014 tanggal 17 September 2014, tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (selanjutnya disebut PP 72/2014), yang mengubah komposisi saham Pemerintah Indonesia pada Perseroan dengan mengalihkan saham milik Negara Republik Indonesia pada PT Perkebunan Nusantara I, II, dan IV sampai dengan XIV. Sehingga Perseroan memiliki 90% saham PT Perkebunan Nusantara I, II, dan IV sampai dengan XIV. [G4-13, G4-6]

    Dengan adanya penambahan penyertaan modal negara ke dalam modal saham Perseroan, maka:a. PT Perkebunan Nusantara I, II, dan IV sampai dengan XIV berubah menjadi Perseroan Terbatas yang

    tunduk sepenuhnya pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.b. Perseroan menjadi Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara I, II, dan IV sampai dengan XIV

    sekaligus menjadi induk usaha.c. Kepemilikan saham milik Negara Republik Indonesia pada PT Perkebunan Nusantara I, II, dan IV

    sampai dengan XIV masing-masing menjadi 10%.

    Sejak bulan April 2016, Perseroan mulai memetakan permasalahan yang selama ini dihadapi dan menyusun program transformasi meliputi Peningkatan Produksi, Perbaikan Biaya, Restrukturisasi Keuangan, Restrukturisasi Organisasi & SDM dan Pengembangan Sistem dan Prosedur.

    Implementasi program transformasi telah terbukti melalui produktivitas beberapa komoditas yang lebih baik, seperti; karet naik 9%, teh naik 19%, kelapa sawit turun 7% di saat produksi nasional turun 15-20%. Program efisiensi juga terbukti dengan pencapaian kerugian yang turun signifikan dari Rp613 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp226 miliar. Sementara program transformasi lainnya yang telah dilakukan Perusahaan adalah merestrukturisasi manajemen dengan memangkas jumlah direksi pada setiap PTPN Anak Perusahaan dari semula 5 menjadi 3 direktur. Sedangkan restrukturisasi pada SDM, manajemen melakukan job enlargement dan job enrichment sehingga terbentuk organisasi bisnis yang lebih sederhana dan profesional.

    tENtaNG hoLDINGPErKEBuNaN NusaNtara PtPN III (PErsEro)

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    24

    WILayah oPErasI DaN PENGEMBaNGaN [G4-6]

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    25

    PasartErLayaNI [G4-8]

    Perusahaan melayani pasar domestik dan ekspor dari total produksinya. Penjualan produk dilakukan melalui tender harian yang hasilnya diumumkan melalui media massa & situs web Perusahaan.

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    26

    INforMasI ENtItas aNaK DaN ENtItas asosIasI

    Pt Perkebunan Nusantara I

    Pt Perkebunan Nusantara IV

    Pt Perkebunan Nusantara VI

    Pt Perkebunan Nusantara VIII

    Pt Perkebunan Nusantara X

    Pt Perkebunan Nusantara XII

    Pt Perkebunan Nusantara XIV

    Pt Perkebunan Nusantara II

    Pt Perkebunan Nusantara V

    Pt Perkebunan Nusantara VII

    Pt Perkebunan Nusantara IX

    Pt Perkebunan Nusantara XI

    Pt Perkebunan Nusantara XIII

    90%

    90%

    90%

    90%

    90%

    90%

    90%

    90%

    90%

    90%

    90%

    90%

    90%

    bidang usaha:Perkebunan karet dan kelapa sawit

    bidang usaha:Perkebunan kelapa sawit dan teh

    bidang usaha:Perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan sapi

    bidang usaha:Perkebunan karet, kelapa sawit, teh, kina dan aneka tanaman

    bidang usaha:Perkebunan tembakau, gula, ethanol, karung dan aneka tanaman

    bidang usaha:Perkebunan karet, teh, kopi, kakao, kayu dan aneka tanaman

    bidang usaha:Perkebunan karet, kelapa sawit, kakao, dan kelapa

    bidang usaha:Perkebunan karet, kelapa sawit, tembakau dan gula

    bidang usaha:Perkebunan karet dan kelapa sawit

    bidang usaha:Perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan gula

    bidang usaha:Perkebunan karet, teh gula, kopi, kayu, wisata agro dan industri hilir

    bidang usaha:Perkebunan gula, alkohol, karung dan benang

    bidang usaha:Perkebunan karet dan kelapa sawit

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    26

    Laporan Tahunan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    2727

    Laporan Tahunan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    Pt Industri Nabati Lestari

    Pt Industri Karet Nusantara

    Pt Bio Industri Nusantara

    Pt riset Perkebunan Nusantara

    Pt Perkebunan Mitra ogan Pt Bursa Berjangka Jakarta

    Pt EsW Nusantara tiga

    Pt sri Pamela Medika Nusantara

    Pt sarana agro Nusantara

    Pt Kharisma Pemasaran BersamaNusantara

    Pt tiga Mutiara Nusantara

    99%

    99%

    25%

    7%

    26,5% 3,5%

    74%

    99%

    40%

    7%

    30%

    bidang usaha:Industi Turunan Kelapa Sawit

    bidang usaha:Industri karet

    bidang usaha:Konsultan, indsutri pupuk dan perdagangan

    bidang usaha:Konsultan dan penelitian bidang pertanian dan perdagangan

    bidang usaha:Industri Perkebunan Kelapa Sawit danKaret Pertanian dan Industri Perdagangan

    bidang usaha:Komoditi bursa berjangka

    bidang usaha:Industri Pengolahan Serbuk Batang Kelapa Sawit

    bidang usaha:Rumah Sakit, Pelayanan Medis dan Kesehatan

    bidang usaha:Jasa Pompa, Ekspedisi, dan Sewa Tangki

    bidang usaha:Jasa Pemasaran dan Logistik KomoditasPerkebunan

    bidang usaha:Industri Furniture Part berbahan baku kayu karet

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    JIC Wood Company Limited

    60%

    bidang usaha:Industri Panel Wood dari Serbuk Kelapa Sawit

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham: Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

    Kepemilikan saham:

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    28

    aLaMat ENtItas aNaK DaN ENtItas asosIasI

    pT perKebunan nusanTara iJl. Kebun BaruKota Langsa (24451)

    pT perKebunan nusanTara iiJl. Tanjung Morawa Km 16,5Medan (20362)

    pT perKebunan nusanTara iiiJl. Sei Batang Hari No. 2Medan (20122)

    pT perKebunan nusanTara iVJl. Letjen Suprapto No. 2Medan (20151)

    pT perKebunan nusanTara VJl. Rambutan No. 43Pekan Baru (28294)

    pT perKebunan nusanTara ViJl. Lingkar Barat Km 10Kota Baru Jambi (36128)

    pT perKebunan nusanTara ViiJl. Teuku Umar No. 300Bandar Lampung (35141)

    pT perKebunan nusanTara ViiiJl. Sidang Sirna No. 4Bandung Jawa Barat (40153)

    pT perKebunan nusanTara iXJl. Ronggo Warsito No. 164Surakarta (57131)

    pT perKebunan nusanTara XJl. Jembatan Merah No. 3 – 11Surabaya Jawa Timur (60175)

    pT perKebunan nusanTara XiJl. Merak No. 1Surabaya Jawa Timur (60175)

    pT perKebunan nusanTara XiiJl. Rajawali No. 44Surabaya Jawa Timur (60175)

    pT perKebunan nusanTara XiiiJl. Sultan Abdurrahman No. 11Pontianak Kalimantan Barat (28294)

    pT perKebunan nusanTara XiVJl. Urip Sumoharjo No. 72 – 76Makasar Sulawesi Selatan (90232)

    Entitas anak

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    29

    pT indusTri KareT nusanTaraJl. Medan-Tanjung Morawa Km 9,5 Medan - 20148Telp. 061-7867357, 7867566Fax. 061- 7867356Website : www.ikn.co.id

    pT esW nusanTara TigaJl. Sei Batanghari No. 2 Medan – 20122

    pT sarana agro nusanTaraJl. R.A. Kartini No. 23 Medan - 20152,Telp. 061-4524432, 4576213Fax. 061-4518654Website : www.pt-san.co.id

    jiC Wood CoMpany LiMiTed5/f Pico Tower, 66 Gloucentre Road Wan Chai, Hongkong

    pT Tiga MuTiara nusanTaraJl. Iskandar Muda No.115 Medan - 20112 Sumatera Utara-IndonesiaTelp. 061- 4524833, 4524834,Fax. 061- 4521668

    pT perKebunan MiTra oganJl. Kolonel H. Barlian Km. 9Palembang -30152Telp.0711- 415351, 417911Fax. 0711- 415521, 415379

    pT riseT perKebunan nusanTaraJl. Salak No. 1A Bogor 16151,Telp. 0251 – 333382, 333088, 333089Fax. 0251 - 315985

    pT bio indusTri nusanTaraJl. Ir. H. Juanda No. 107 Bandung - 40132Telp. 022 - 2530580Fax. 022 - 2530591E-mail : [email protected] : www.bionusa.com

    pT bursa berjangKa jaKarTaAnnex Gedung Bank DagangNegara Lantai 2, Jl. M. H. Thamrin No. 5 JakartaTelp. 021- 39832735,Fax. 021- 39832730,Website : www.bbj-jfx.com

    pT KharisMa peMasaran bersaMa nusanTaraJl. Taman Cut Mutiah No.11 Jakarta 10330Telp. 021 – 3106685, 3907554Fax. 021 – 31935091Website : www.kpbptpn.co.id

    pT ruMah saKiT sri paMeLaJl. Jend. Sudirman no. 299 Tebing TinggiTelp. 061- 62121845Fax. 061- 62123789

    pT indusTri nabaTi LesTariJl. Besar Bandar Tongah, Desa Sei MangkeiKec Bosar Maligas Kab. Simalungun

    Entitas asosiasi

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    30

    VIsI & MIsI [G4-43]

    Perseroan didirikan dengan maksud dan tujuan untuk melaksanakan kebijakan dan program pemerintah dengan memberikan kontribusi terhadap ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di subsektor perkebunan serta meningkatkan keuntungan (profit) melalui prinsip-prinsip Perusahaan yang sehat berlandaskan peningkatan nilai tambah bagi negara selaku pemegang saham.

    Visi

    Misi

    Menjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.

    1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

    2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.3. Memberlakukan karyawan sebagai aset strategis dan

    mengembangkannya secara optimal.4. Menjadikan Perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil

    terbaik bagi investor.5. Menjadikan Perusahaan yang paling menarik untuk bermitra

    bisnis.6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam

    pengembangan komunitas.7. Melaksanakan seluruh aktivitas Perusahaan yang berwawasan

    lingkungan.

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    31

    Seluruh elemen yang terlibat dalam kegiatan usaha Perseroan dituntut untuk menjalankan nilai-nilai Perusahaan dengan penuh tanggung jawab, nilai-nilai Perseroan adalah sebagai berikut:

    Mengutamakan kerja sama tim,

    agar mampu menghasilkan

    sinerji bagi perusahaan.

    Perusahaan melihat usaha ke depan dengan selalu optimis, oleh karena itu Perseroan memiliki cara pandang yang selaras dengan seluruh pemangku kepentingan di setiap arah kebijakannya, berikut paradigma bisnis Perseroan;1. Perubahan, perbaikan, dan peningkatan metoda dan kinerja adalah suatu keharusan.2. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk meningkatkan persaingan.3. Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan, kesetaraan, dan kebhinekaan.5. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insani (human capital) dan intelektual yang

    dibutuhkan perusahaan.6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan membagi ilmu, membina hubungan

    baik, dan menjadi panutan.7. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan kinerja.8. Efektivitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang sederhana dan dinamis.9. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat peningkatan produktivitas kerja dan keunggulan kompetitif.10. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data yang akurat.11. Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap, cepat tindak lanjut, tuntas,

    berkualitas, dan penuh tanggung jawab.12. Seluruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu dan lingkungan.

    NILaI-NILaI PErusahaaN [G4-56]

    ParaDIGMa BIsNIs PErsEroaN

    Memperlihatkan gairah

    keunggulan berusaha bekerja keras untuk hasil

    maksimal.

    EXCELLENCE

    bersikap proaktif,

    inisiatif dan mengevaluasi setiap risiko yang ada.

    ProaCtIVIty tEaM WorK

    Menghargai kreativitas dan menghasilkan

    inovasi metoda dan produk baru.

    INNoVatIoN

    bertanggung jawab kepada

    keputusan yang diambil dan

    tindakan yang dilakukan.

    rEsPoNsIBILIty

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    32

    struKturorGaNIsasI

    Divisi OperasionalKelapa Sawit dan

    Karet

    Divisi Keuangan

    ManagerKISMK

    Distrik ManajerLabuhan Batu-I

    Distrik ManajerLabuhan Batu-II

    Distrik ManajerLabuhan Batu-III

    Senior Manajer Pembelian TBS

    Divisi Human Capital

    & Umum

    Divisi Korporasi

    Bagian Tanaman

    Bagian Teknik

    Bagian Teknologi

    Bagian Perencanaan & Pengembangan

    Divisi TI

    Divisi OperasionalTebu dan Aneka

    Tanaman

    SEVPBidang Produksi

    Manager Manager Manager

    DirekturProduksi

    DirekturKeuangan dan

    Korporasi

    DirekturHuman Capital Management &

    Umum

    DivisiSekretariat Perusahaan

    Divisi Pengembangan

    Staf Ahli

    Keterangan: : Garis Komando Operasional : Garis Komando Fungsional : Garis Koordinasi

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    33

    Distrik ManajerAsahan

    Distrik ManajerSerdang-I

    Distrik ManajerSerdang-II

    Distrik ManajerAceh Timur

    Bagian Keuangan

    Biro Sekretariat

    Bagian SDM

    Bagian Hukum

    Bagian Umum

    Bagian PKBL

    Bagian Pelelangan

    Bagian Akuntansi

    Bagian Komersil

    Bagian TI/TB &

    Manajemen Risiko

    Bagian SPI

    Kepala Keamanan

    SEVPBidang Keuangan

    SEVPBidang SDM & Umum

    DirekturPelaksana Operasional

    Direktur Utama Dewan Komisaris

    Komite Audit Komite Pemantau Risiko

    Rapat Umum Pemegang Saham

    Manager Manager Manager

    MR

    Manager

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    34

    sKaLaPErusahaaN [G4-9]

    Luas areal Tanaman holding perkebunan

    Komoditas 2016 2015

    Kelapa Sawit 575.744,52 577.571,65

    Karet 164.182,24 172.957,78

    Tebu 199.087,55 216.895,24

    Teh 31.157,46 31.606,00

    Kopi Robusta 6.439,82 5.609,24

    Kopi Arabika 6.937,54 6.861,56

    Tembakau 1.438,83 1.673,19

    Kakao Edel 1.961,90 1.965,96

    Kakao Bulk 4.428,59 4.726,65

    jumlah Luas areal 991.378,45 1.019.867,27

    (Ha)

    KoMPosIsIPEKErJaJumlah pekerja Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sampai dengan akhir periode pelaporan 2016 adalah mencapai 24.764 orang, berkurang 6,47% dibandingkan pada 31 Desember 2015 sebanyak 26.339 orang. Seluruh pekerja kami dan juga anak perusahaan merupakan pekerja tetap.[G4-10, G4-11]

    data Karyawan pTpn iii (persero)

    jenis Karyawan

    Tahun

    2016 2015

    orang orang

    Karyawan Tetap

    1. Karyawan Pelaksana (STRATA I s.d III) 23.870 25.410

    2. Karyawan Pimpinan (STRATA IV s.d VI) 894 929

    jumlah Karyawan Tetap 24.764 26.339

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    35

    data Karyawan pTpn anak perusahaan

    anakperusahaan

    2016 2015

    Karyawan pelaksana (sTraTa i s.d iii)

    Karyawan pimpinan (sTraTa iV s.d Vi)

    Total jumlah

    Karyawan

    Karyawan pelaksana (sTraTa i s.d iii)

    Karyawan pimpinan (sTraTa iV s.d Vi)

    Total jumlah

    Karyawan

    orang orang orang orang orang orang

    PTPN I 5.140 283 5.423 5.033 294 5.327

    PTPN II 7.699 392 8.091 8.528 427 8.955

    PTPN IV 22.003 537 22.540 21.117 583 21.700

    PTPN V 11.697 542 12.239 12.258 503 12.761

    PTPN VI 4.836 265 5.101 5.140 283 5.243

    PTPN VII 10.327 674 11.001 10.980 723 11.703

    PTPN VIII 14.926 622 15.548 16.366 569 16.935

    PTPN IX 6.674 447 7.121 7.052 477 7.529

    PTPN X 2.992 236 3.228 3.192 259 3.451

    PTPN XI 3.098 533 3.631 3.349 561 3.910

    PTPN XII 2.640 548 3.188 2.831 567 3.398

    PTPN XIII 8.691 480 9.171 9.209 492 9.701

    PTPN XIV 2.119 160 2.279 2.361 176 2.537

    jumlah Karyawan Tetap 102.842 5.719 108.561 107.416 5.914 113.330

    Profil SDM Berdasarkan Usia

    uraian

    Tahun

    2016 2015 2014

    orang orang orang

    berdasarKan usia

    Karyawan Pimpinan

    18-25 19 27 47

    26-35 313 312 310

    36-45 254 238 239

    46-55 314 332 367

    > 55 15 20 17

    Jumlah 915 929 980

    Karyawan Pelaksana

    18-25 2.014 2.596 3.024

    26-35 7.335 7.476 7.737

    36-45 6.361 6.621 7.487

    46-55 7.895 8.717 8.763

    > 55 244

    Jumlah 23.849 25.410 27.011

    juMLah seLuruh 24.764 26.339 27.991

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    36

    Profil SDM Berdasarkan Pendidikan

    uraian

    Tahun

    2016 2015 2014

    orang orang orang

    berdasarKan pendidiKan

    Karyawan Pimpinan

    S3 1 - 47

    S2 98 90 310

    S1 629 661 239

    Diploma 52 25 367

    SMA 135 153 17

    SMP - -

    SD - -

    Jumlah 915 929 980

    Karyawan Pelaksana

    S3 - - -

    S2 2 2 2

    S1 453 448 427

    Diploma 261 272 285

    SMA 11.734 12.236 12.631

    SMP 4.977 5.168 5.550

    SD 6.422 7.284 8.116

    Jumlah 23.849 25.410 27.011

    juMLah seLuruh 24.764 26.339 27.991

    Profil SDM Berdasarkan Golongan

    jenis Karyawan

    Tahun

    2016 2015

    orang orang

    berdasarKan goLongan

    Karyawan Tetap

    1. Karyawan Pelaksana (STRATA I s.d III) 126.712 132.826

    2. Karyawan Pimpinan (STRATA IV s.d VI) 6.613 6.843

    jumlah Karyawan Tetap 133.325 139.669

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    37

    Struktur tata kelola perusahaan mengacu kepada UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana terdapat organ Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi selaku pihak yang menjalankan pengurusan Perseroan, dan Dewan Komisaris selaku pihak yang menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat bagi Direksi. Masing-masing organ memiliki peran setara sesuai dengan fungsinya dan bekerja untuk kepentingan terbaik perusahaan. [G4-38], [G4-34]

    rapaT uMuM peMegang sahaM

    Rapat Umum Pemegang Saham merupakan Organ Perseroan yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam struktur pengurusan dan memegang segala kewenangan untuk menentukan arah Perseroan yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS Perseroan terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.

    deWan KoMisaris

    Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang memiliki tugas pokok melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam mengelola Perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris juga bertugas untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Perseroan. Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen.

    Dalam pelaksanaan fungsi pengawasan dan nasihat manajemen Perseroan, Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh dua Komite, yakni Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko. Fungsi pengawasan dan nasihat ini dilaksanakan melalui pertemuan rutin yang diadakan dengan Direksi serta melalui pendelegasian tugas dan kewenangan kepada masing-masing Komite terkait.

    program pengenalan bagi anggota Komisaris baru [g4-40]Program Pengenalan diadakan bagi anggota Dewan Komisaris baru yaitu, agar yang bersangkutan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan Komisaris dengan sebaik-baiknya.

    Program Pengenalan bagi Dewan Komisaris meliputi:1. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG oleh Perusahaan;2. Gambaran mengenai Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), berkaitan dengan tujuan,

    sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya;

    3. Pemahaman tentang kewenangan yang didelegasikan, Audit Internal dan Eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit;

    4. Pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan Komisaris, dan Direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan.

    tata KELoLa KEBErLaNJutaN

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    38

    direKsi

    Direksi berfungsi sebagai manajemen tertinggi yang melakukan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi bertugas dan bertanggung jawab penuh secara kolegial dalam memaksimalkan nilai Perusahaan dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki secara optimal. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Pemegang Saham. Proses pemilihan dan pengangkatan Direksi didahului dengan proses fit and proper test.

    program pengenalan bagi anggota direksi baru [g4-40]Berdasarkan Pedoman GCG yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi serta ditandatangani pada Notulen Rapat Nomor: 3.00/NR/5A/III/2015 tanggal 17 Maret 2015, materi untuk program pengenalan Perusahaan bagi Direksi baru adalah sebagai berikut:a. pelaksanaan prinsip-prinsip GCG oleh Perusahaan;b. gambaran mengenai Perusahaan berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja

    keuangan dan operasi, strategi, rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya;

    c. keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit;

    d. keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab anggota Direksi serta hal-hal lain yang tidak diperbolehkan.

    peMbagian Tugas dan WeWenang organ TaTa KeLoLa [g4-35, g4-36]

    Pembagian tugas anggota Dewan Komisaris Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 02/DK/IX/2016 tanggal 1 September 2016 tentang Pembagian Tugas Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Anggota Dewan Komisaris dengan susunan sebagai berikut:

    nama jabatan Tugas

    Joefly J. Bahroeny Komisaris Utama Koordinator Dewan Komisaris

    Dahlan Harahap Komisaris Bidang Produksi, Keuangan dan sebagai Ketua Komite Audit

    Sardan Marbun Komisaris Bidang Perencanaan dan Pengembangan, Pengurusan HGU dan sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko

    Subur Budhisantoso Komisaris Bidang Pemasaran, Teknologi Informasi dan Pengadaan Barang/Jasa

    Deddy Y.H. Sitorus Komisaris Bidang Umum, SDM, Hukum, PKBL dan CSR

    Pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Nomor: 3.00/SKPTS/41/2016 tanggal 1 Agustus 2016 dengan susunan sebagai berikut:1) Dasuki Amsir : Direktur Utama2) Erwan Pelawi : Direktur Keuangan & Korporasi3) Seger Budiarjo : Direktur Human Capital & Management Umum4) Nurhidayat : Direktur Pelaksana

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    39

    Remunerasi Dewan Komisaris mengacu pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor: 04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Anggota Dewan Komisarisdiberikan honorarium menurut komposisi faktor jabatan sebagai berikut:1. Komisaris Utama : 45% dari Direktur Utama2. Anggota Dewan Komisaris : 90% dari Komisaris Utama

    prosedur peneTapan reMunerasi

    Pada prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, Direksi membuat kajian perhitungan penghasilan diterima (take home pay) yang terdiri atas Honorarium, Tunjangan, Fasilitas dan Tantiem/Insentif Kinerja yang formulasinya mengacu kepada PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014.

    Usulan penghasilan ini dibahas bersama Dewan Komisaris yang selanjutnya dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Tahun 2016. Usulan penghasilan yang sudah dianggarkan tersebut selanjutnya disampaikan kepada RUPS untuk ditetapkan bersamaan dengan Persetujuan Laporan Tahunan 2015 dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun 2015 yang diselenggarakan pada Juli 2016. RUPS melakukan penilaian atas usulan penghasilan Dewan Komisaris dan mengesahkan usulan penghasilan Dewan Komisaris tersebut.

    Untuk menerapkan keputusan RUPS tersebut, Direksi menerbitkan Surat Keputusan Nomor: 3.00/SKPTS/R/24/2016 tanggal 1 Juli 2016 tentang Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding Perkebunan.

    KEBIJaKaNrEMuNErasI [G4-51]

    PeRATURAn MenTeRI BUMn nO: PeR-04/MBU/2014

    RKAP PTPn III HOLDIng TAHUn 2016

    RAPAT UMUM PeMegAng SAHAM

    SK nO: 3.00/SKPTS/R/24/2016

    I

    II

    III

    IV

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    40

    indiKaTor peneTapan reMunerasi

    Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara, prinsip dasar pemberian remunerasi, sebagai berikut:a. Penetapan penghasilan yang berupa gaji, tunjangan, dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan

    dengan mempertimbangkan faktor skala usaha, faktor kompleksitas usaha, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan, dan faktor- faktor lain yang relevan, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;

    b. Penetapan penghasilan yang berupa tantiem yang bersifat variabel (merit rating) dilakukan dengan mempertimbangkan faktor kinerja dan kemampuan keuangan perusahaan, serta faktor faktor lain yang relevan.

    Penetapan penghasilan tersebut mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan dan faktor-faktor yang lain yang relevan, serta tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku.Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dapat memberikan tantiem kepada anggota Direksi berdasarkan penetapan RUPS dalam pengesahan laporan tahunan, apabila:a. Realisasi tingkat kesehatan perusahaan paling rendah dengan nilai 70; danb. Target tingkat kesehatan dalam RKAP tercapai meskipun nilainya di bawah 70.

    Besaran tantiem dikaitkan dengan capaian KPI dalam Kontrak Manajemen dengan prinsip agresif, yakni semakin tinggi dan menantang target, semakin besar tantiem yang diberikan. Selain mempertimbangkan capaian KPI, penetapan tantiem juga mempertimbangkan investasi jangka panjang yang dilakukan secara agresif dan keberhasilan penugasan pemerintah.

    PENILaIaN KINErJaBaDaN tata KELoLa [G4-44]

    Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan setiap tahun, dengan menggunakan key performance indicator secara garis besar dengan memberikan kontribusi dan dukungan dalam mengimplementasikan visi dan misi PTPN III (Persero) Holding Perkebunan dalam program kerja di tahun berjalan, dengan tetap berpegang kepada nilai-nilai Perusahaan, serta melakukan monitoring untuk tercipta dan berkembangnya Good Corporate Governance di PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, dengan terlebih dahulu:1. Dewan Komisaris dan Direksi mengusulkan Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance

    Indicators) kepada RUPS untuk ditetapkan.2. Indikator Pencapaian Kinerja merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas

    dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar.

    3. Dewan Komisaris dan Direksi menyampaikan laporan triwulanan perkembangan realisasi Indikator Pencapaian Kinerja kepada para Pemegang Saham/Menteri.

    Key Performance Indicators (KPI) Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari 3 (tiga) aspek, yaitu:1. Aspek Operasional berisikan indikator yang berkaitan dengan kegiatan pengawasan secara

    operasional oleh Dewan Komisaris dan pengelolaan oleh Direksi dalam bentuk rapat internal dan gabungan.

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    41

    2. Aspek Administrasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan dokumentasi dan pelaporan hasil pengawasan dari Dewan Komisaris dan hasil pencapaian kinerja dari Direksi.

    3. Aspek Dinamis adalah indikator yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam kegiatan yang mengandung nilai pendidikan dan pelatihan serta kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan citra Perusahaan.

    Dalam memulai pelaksanakan tugas di tahun 2016, Dewan Komisaris dan Direksi telah menetapkan sasaran kerja yang akan dicapai dalam tahun tersebut. Sasaran kerja Dewan Komisaris dan Direksi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tujuan Perusahaan secara keseluruhan, sasaran Dewan Komisaris ditujukan guna mengoptimalkan fungsi dan tugas Dewan Komisaris dan Direksi serta dalam rangka memenuhi harapan dan target Pemegang Saham.

    KriTeria peniLaian Kinerja deWan KoMisaris dan direKsi

    Kriteria assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Kontrak Kinerja yang memuat Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisarisdan Direksi, yang merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan atau anggaran dasar.

    proses peniLaian Kinerja deWan KoMisaris dan direKsi

    Pengukuran kinerja Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada Sistem Kriteria Penilaian Kinerja Unggul dengan menggunakan beberapa indikator sebagai berikut.i. pendorong kinerja

    • Kepemimpinan• Perencanaan strategis• Fokus pada pelanggan dan pasar

    ii. Kinerja dasar• Perbaikan kinerja pegawai• Pengelolaan proses produksi dan pelayanan

    iii. hasil capaian kinerja

    hasiL peniLaian Kinerja deWan KoMisaris dan direKsi

    Berikut hasil penilaian Kinerja Direksi.

    perspektif Kpi bobot (%) satuan Target 2016

    i. pendorong Kinerja

    Kepemimpinan Skor KPKU 2.00 Skor 600.00 Skor GCG 2.00 Skor 93.50

    4.00

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    42

    perspektif Kpi bobot (%) satuan Target 2016

    Perencanaan Strategis Tingkat Utilisasi Peralatan Produksi 2.00 % 90.00Tingkat Penilaian Proper

    - Warna Biru 2.00 Unit 7.00

    Tingkat Keselamatan Kerja Perusahaan

    - Bendera Emas 2.00 Unit 19

    Tingkat Penyerapan CAPEX

    - Target Program 2.00 % 100.00

    - Target Fisik 2.00 % 75.00

    10.00

    Fokus Pada Pelanggan dan Pasar Tingkat Kepuasan Pelanggan/ CSI 19.00 % 84.0019.00

    ii. Kinerja dasar

    Perbaikan Kinerja Pegawai Competency Level Index- Karyawan Pimpinan 3.00 % 85.00

    - Karyawan Pelaksana 3.00 % 77.00

    Employee Engagement Index 3.00 % 85.00

    Produktifitas Tenaga Kerja Bidang Produksi

    - Karet 2.00 Kg KK /HK 18.10

    - Kelapa Sawit 3.00 Kg TBS /HK 1,440.00

    14.00

    Pengelolaan Proses Produksi dan Pelayanan

    Penjualan Produksi

    1. Karet 2.00 Ton 35,012

    2. CPO 2.00 Ton 694,069

    3. PKO dan PKM 2.00 Ton 135,516

    Produktivitas (Kebun Sendiri)

    1. Karet 2.00 Kg. KK/Ha 1,531

    2. CPO 3.00 Ton/Ha 5.45

    Harga Pokok FOB

    1. Karet 2.00 Rp/Kg 17,520.15

    2. Kelapa Sawit 3.00 Rp/Kg 6,128.47

    Pemupukan Tanaman Menghasilkan

    1. Karet 4.00 Kg/Pokok/Tahun 0.595

    2. Kelapa Sawit 9.00 Kg/Pokok/Tahun 8.860

    29.00

    iii. Capaian Kinerja

    Hasil Capaian Kinerja Perusahaan Profitabilitas- Return on Asset 12.00 % 1.28

    - Solvabilitas 12.00 % 446.43

    24.00

    ToTaL 100.00

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    43

    Berikut hasil penilaian Kinerja Dewan Komisaris

    no. aspek & parameter periode satuan Output bobot rencana Output

    aspek perencanaan

    1 Menyusun RKA Dewan Komisaris tahun 2016 Tahunan Dokumen 5 1

    2 Menyusun kontrak manajemen (KPI) Dewan komisaris tahun 2016

    Tahunan Dokumen 5 1

    Sub Total 10aspek pengawasan & nasehat

    1 Memberikan tanggapan/ rekomendasi kepada Pemegang Saham untuk:a. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaanb. Laporan Tahunanc. Laporan Kinerja Triwulanand. Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)

    2016-2020

    Tahunan Tahunan

    TriwulananSetahun

    Surat Surat Surat Surat

    5575

    1131

    2 Memberikan nasehat/ rekomendasi kepada Direksi sesuai tugas Dewan Komisaris

    Setahun Surat 12 12

    3 Rapat Dewan Komisarisa. Jumlah Rapatb. Kehadiran Rapatc. Penyelesaian Risalah rapat

    Bulanan Bulanan Bulanan

    Kali %

    Risalah

    1055

    1210012

    4 Kunjungan Kerja Setahun Kunjungan 5 12Sub Total 59

    aspek pelaporan

    1 Laporan realisasi pelaksanaan KPI Dewan Komisaris

    Triwulanan Laporan 7 2

    2 Laporan pengawasan Dewan Komisaris Tahunan Laporan 7 1

    aspek dinamis

    1 Pengusulan Auditor eksternal kepada pemegang saham

    Tahunan Surat 5 1

    2 Peningkatan kompetensi melalui seminar, workshop dll

    Setahun Kali 4 7

    3 Hasil assesment GCG Dewan Komisaris Tahunan Skor 4 25

    4 Tanggapan terhadap tindaklanjut temuan Auditor/ SPI/ assesor GCG

    Setahun Surat 4 1

    Sub Total 17ToTaL 100.00

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    44

    EKoNoMIBErKELaNJutaN

    a. KegiaTan usaha [g4-4]

    Berdasarkan perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3, maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha di bidang agrobisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perkebunan untuk menghasilkan barang/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

    Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan utama sebagai berikut:1. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan,

    penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman, serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut;

    2. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya;

    3. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan, baik hasil produksi sendiri maupun produksi pihak lain;

    4. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis, dan agro industri;5. Selain kegiatan usaha utama tersebut di atas Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha dalam

    rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk:• Trading house, real estate, pergudangan, pariwisata, resort, olah raga dan rekreasi, rest area,

    rumah sakit, pendidikan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan dan pengusahaan sarana/prasarana yang dimiliki Perusahaan, jalan bebas hambatan (tol), pusat perbelanjaan/mall, pupuk, jasa konsultasi bidang agro bisnis dan agro industri;

    • Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus;• Pengelolaan Kawasan Industri.

    b. produK [g4-4]

    Perseroan merupakan induk usaha BUMN Perkebunan yang bergerak di bidang perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan yang mencakup perkebunan kelapa sawit, karet, tebu, kopi, teh, dan kakao. Areal Holding Perkebunan terdiri atas areal konsesi kelapa sawit seluas 575.744 ha, areal konsesi karet seluas 164.182 ha areal konsesi teh seluas 31.157 ha, dan areal tebu sendiri seluas 49.427 ha.

    Dalam kegiatan operasionalnya, Perseroan melibatkan masyarakat lokal sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atas peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan produktivitas Perseroan. Pelibatan masyarakat lokal melalui proses pembinaan dan pelatihan.

    Pembinaan dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan produktivitas petani mitra. Melalui penyuluhan Perseroan menyebarkan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi petani khususnya mengenai budidaya komoditas tanaman, termasuk hasil inovasi yang dapat diterapkan oleh petani untuk meningkatkan produksi kebunnya. Lebih

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    45

    dari itu, penyuluhan bertujuan menambah pengetahuan petani dalam meningkatkan keterampilannya dan mengembangkan usahanya. Tujuan akhir dari penyuluhan adalah menimbulkan kemauan petani untuk menerapkan praktek-praktek perkebunan yang lebih baik dan berkelanjutan. [G4-SO1]

    ranTai pasoKan [g4-12]

    Produksi yang dihasilkan oleh Perseroan merupakan hasil pengolahan dari kebun sendiri dan dari kebun petani dengan jumlah luas areal keseluruhan seluas 991.378,45 ha.

    niLai yang dihasiLKan dan didisTribusiKan[g4-eC1, g4-eC4]

    Selama tahun 2016 Total penjualan yang diperoleh Perseroan mencapai Rp33.197,17 miliar. Penjualan Perseroan bersumber dari kegiatan usaha Perseroan di sektor perkebunan serta kegiatan penunjang terkait bisnis Perseroan.

    Perseroan juga memperoleh Modal tambahan berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3,5 triliun dalam rangka percepatan pembangunan daerah melalui pembangunan empat ruas jalan tol di Sumatera. [G4-EC4]

    Kinerja perkebunan nusantara dihadapkan pada harga input produksi yang meningkat serta kondisi iklim yang kurang bersahabat seperti El-Nino dan La-Nina sehingga berpengaruh terhadap produktivitas tanaman perkebunan.

    Secara keseluruhan capaian realisasi produksi tahun 2016 masih dibawah RKAP maupun periode yang sama tahun lalu. Pencapaian produktivitas TBS kelapa sawit sebesar 16,54 ton/ha atau mencapai 95,57% dari RKAP (RKAP sebesar 17,31 ton/ha) dan mencapai 90,95% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 (sebesar 18,19 ton/ha). Hal ini antara lain disebabkan oleh dampak El-Nino dan faktor internal lain seperti kurangnya pemeliharaan tanaman, kerusakan pabrik, pencurian dan losis. Pencapaian produksi karet kering kebun sendiri sebesar 140.725 ton di atas capaian RKAP dan tahun 2015 masing-masing 100,53 % (dari RKAP sebesar 139.986 ton) dan 109,65% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebesar 128.338 ton. [G4-EC2]

    Sementara nilai ekonomi yang didistribusikan Perseroan pada tahun 2016 adalah dalam rangka memenuhi kewajiban kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan yang lain, seperti:

    pajakPenyampaian pajak kepada negara diungkapkan berdasarkan Perhitungan Pajak Penghasilan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) per 31 Desember 2016 berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang RI. No: 36 tahun 2008 dan ketentuan perpajakan yang berlaku jumlah perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Badan PT. Perkebunan Nusantara III.

    Pada tahun 2016 kewajiban PPh Badan (Pajak Kini) dihitung sebesar Rp184.491 juta dan kredit pajaknya sebesar Rp136.913 juta, yang berarti kurang bayar sebesar Rp47.578 juta.

    devisaHasil devisa yang berasal dari hasil penjualan ekspor kelapa sawit dan karet tahun 2016 stand alone adalah sebesar Rp419.801.710.340.

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    46

    program Kemitraan [g4-eC1] [g4-eC7]Perseroan telah melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Peraturan Menteri BUMN PER-03/MBU/12/2016 tanggal 16 Desember 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri BUMN PER-09/MBU/07/2015 tanggal 03 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan oleh Badan Usaha Milik Negara.

    Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil dan menengah (UKM) dan Mikro agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Program Kemitraan Perseroan dimulai sejak tahun 1992 yang dilaksanakan oleh Perseroan melalui Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) yang bertanggung jawab kepada Direksi melalui Direktur Keuangan.

    Tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraan adalah mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha sehingga usaha kecil menjadi tangguh dan mandiri.

    Dengan berkembangnya usaha kecil yang dibina oleh Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) diharapkan dapat memberikan efek berupa peningkatan taraf hidup masyarakat serta mendorong tumbuhnya kemitraan antara Perseroan dengan usaha kecil yang berada di lingkungan operasional Perseroan. Program kemitraan terdiri dari berbagai kegiatan meningkatkan keberdayaan usaha kecil/menengah sehingga mereka dapat berdiri lebih tangguh dan mandiri. Kegiatan Program kemitraan berupa pembiayaan dan pembinaan kepada usaha kecil dan menengah termasuk koperasi yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Unit PKBL Perseroan dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan serta produktivitas usaha kecil sehingga menjadi usaha yang tangguh.

    Program Kemitraan yang dilaksanakan antara lain: pemberian pinjaman bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan BUMN Pembina. Program Kemitraan dapat memberikan peningkatan kepada usaha kecil mikro yang berdampak kepada peningkatan kesejahteraan kepada para mitra binaan.

    Para mitra binaan mendapat pendampingan (capacity building) sehingga mitra binaan mempunyai keahlian, kompetensi dalam bidangnya yang dididik dan dilatih oleh Lembaga Pendidikan/BUMN Pembina.

    Perusahaan selama tahun 2016 telah melakukan penyaluran pada mitra binaan Pemerintah Kota dan Kabupaten sebesar Rp21.310.000.000 atau terserap sebesar 89,32% dari anggaran yang disediakan sehingga jumlah dana yang disalurkan sejak digulirkannya Program Kemitraan sampai tahun 2016 sebesar Rp239.363.552.113. Berikut rinciannya: [G4-EN31]

    sektor unit jumlah (rp)

    Sektor Perdagangan 4.069 133.206.079.349

    Sektor Jasa 1.885 61.366.415.875

    Sektor Pertanian 187 3.183.976.441

    Sektor Industri 754 20.631.160.411

    Sektor Perikanan 106 2.708.343.178

    Sektor Perternakan 147 4.555.020.522

    Sektor Perkebunan 175 2.957.641.462

    Sektor Lainnya 2 10.754.914.875

    juMLah 7.325 239.363.552.113

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    47

    Perseroan sebagai sebuah organisasi yang bertujuan menghasilkan keuntungan usaha tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). Perseroan memandang CSR sebagai komponen penting guna menciptakan interaksi harmonis antara industri dengan lingkungan di mana Perseroan berada.

    Guna mewujudkan konsep tersebut di atas, Perseroan telah melaksanakan berbagai aktivitas melalui Program Bina Lingkungan. Program Bina Lingkungan merupakan salah satu wujud kepedulian sosial Perusahaan terhadap masyarakat lingkungan sekitarnya dengan sumber dana yang berasal dari sebagian laba Perseroan sebagaimana ditetapkan dalam aturan terkait.

    Perseroan berkomitmen untuk memberi manfaat, termasuk memperbesar akses bagi masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan kualitas kehidupan yang lebih baik, disamping juga meminimalisasi dampak negatif yang mungkin muncul di lingkungan kegiatan operasional Perseroan.

    Perseroan senantiasa menjalankan seluruh aktivitas bisnis dan operasional secara berkelanjutan yang dikelola dengan profesional. Oleh karena itu, Perseroan menjaga keseimbangan bisnis dengan tidak hanya mengejar keuntungan bisnis tetapi juga memberikan perhatian kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelanggan termasuk jaminan kesehatan, dan keselamatan kerja bagi karyawan serta kelestarian lingkungan.

    Sepanjang tahun 2014, Perseroan memusatkan perhatian dan fokus utama dalam hal memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dengan menjadi mitra pengembangan ekonomi lebih baik dan mengurangi kemiskinan. Perseroan juga berupaya menjadi agen perubahan sosial dengan ikut andil meningkatkan mutu pendidikan, kehidupan spiritual, dan menjadi pelopor dalam pelestarian lingkungan hidup.

    harMoNI BIsNIs DaN LINGKuNGaN [G4-DMa]

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    48

    ProGraM BINa LINGKuNGaN [G4-DMa]

    Program Bina Lingkungan merupakan program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Melalui Bina Lingkungan, Perseroan berupaya memastikan aktivitas bisnisnya tidak hanya memberi keuntungan bagi Perseroan, namun juga memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan disekitar kantor usaha Perseroan pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

    Perseroan turut serta berkontribusi dalam hal pemberdayaan kondisi sosial masyarakat sehingga keberadaan perseroan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

    Perseroan selama tahun 2016 telah melakukan program bina lingkungan sebesar Rp12.873.097.227 atau terserap 115,97% dari anggaran tahun 2016 sebesar Rp11.100.360.000, sehingga jumlah dana yang disalurkan sejak digulirkannya Program Bina Lingkungan sampai tahun 2016 sebesar Rp164.177.200.305. Berikut rinciannya: [G4-EN31]

    pengeLoLaan dan pengendaLian LingKungan [g4-en27]

    Peningkatan kapasitas perkebunan memberikan dampak yang besar bagi perubahan ekosistem dan lingkungan. Oleh karena itu, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berkomitmen untuk menyelaraskan antara keuntungan yang didapat dan pertanggungjawaban terhadap lingkungan yang dilakukan melalui strategi dan perencanaan pembangunan yang ramah lingkungan.

    Kegiatan usaha Perseroan dalam rangka pembangunan ekonomi nasional berbasis agroindustri didasarkan pada prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta menjaga kualitas lingkungan yang asri dan tidak terdegradasi.

    Keterangan jumlah (rp)

    Korban Bencana Alam 1.383.221.480

    Pendidikan dan Pelatihan 47.219.495.442

    Kesehatan 5.732.692.600

    Pengembangan Prasarana & Umum 41.819.306.587

    Sarana Ibadah 58.184.532.240

    Pelestarian Alam 39.375.000

    Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan

    9.798.576.956

    juMLah 164.177.200.305

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    49

    Sertifikasi Masa berlaku

    ISO 9001 (Quality Management System) 2018

    ISO 14001 (Enviromental Management System) 2017

    prinsip-prinsip pencegahan [g4-14]Kepatuhan Perseroan pada prinsip-prinsip pencegahan, dilaksanakan dengan:1. Memiliki Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Rencana Pengelolaan

    Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), dan dokumen lain yang disyaratkan regulasi bagi seluruh unit operasional, termasuk yang dikelola anak perusahaan.

    2. Sertifikasi standar internasional dalam pengelolaan lingkungan. [G4-15]

    perKebunan hijau

    Standar pengelolaan perkebunan senantiasa memperhatikan dampak lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan oleh setiap Perusahaan di Holding Perkebunan. Standar ini memuat sistem manajemen lingkungan keselamatan dan kesehatan kerja (LK3) yang meliputi: ketaatan terhadap Undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3); ISO 9001; ISO 14001 dan OHSAS 18000. Pengelolaan perkebunan juga memuat penilaian terhadap hasil akhir pengelolaan dan jumlah kecelakaan kerja. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) akan selalu dievaluasi dan direvisi, disesuaikan dengan perkembangan seputar Lingkungan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

    upaya pengelolaan Limbah [g4-dMa, g4-en1]Perencanaan perkebunan menghasilkan pengelolaan produk yang efisien dalam penggunaan material yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dan digunakan kembali serta mendukung konsep efisiensi energi. Pemilihan material yang dapat diperbaharui, di daur ulang dan digunakan kembali diharapkan dapat meninggalkan jejak yang sesedikit mungkin pada lingkungan. Semua konsep keberpihakan terhadap lingkungan tersebut juga mempertimbangkan efektivitas biaya dan kemudahan pemeliharaan, sehingga memberikan keuntungan bagi para stakeholder proses perkebunan tersebut.

    Perkebunan hijau diterapkan Perseroan pada tahap perencanaan dan pemakaian bahan baku yang ramah lingkungan menuntut sebuah proses yang peduli pada lingkungan hidup dan memberikan nilai tambah pada lingkungan di sekitar komplek perkebunan. Kepedulian proses pada lingkungan hidup diwujudkan dalam bentuk pengendalian terhadap pengaruh negatif proses pembukaan lahan hingga panen pada kondisi lingkungan sekitarnya. Pengendalian efek negatif termasuk juga polusi suara seperti kebisingan yang terjadi selama pengelolaan komoditas dan dampak sosial pada masyarakat sekitar lokasi perkebunan.

    Upaya Efisiensi Konsumsi Energi [G4-DMA, G4-EN3, G4-EN6, G4-EN16, G4-EN19]Sebagai upaya mendukung kampanye pengurangan efek gas rumah kaca, Perseroan menerapkan strategi efisiensi energi di seluruh refinery dan kantor. Selain memberikan manfaat bagi Perseroan dalam pengurangan biaya produksi, efisiensi ini menjadi wujud nyata dukungan Perseroan terhadap pengurangan konsumsi energi yang dapat merugikan lingkungan. Dalam upaya ini, Perseroan menganut prinsip 3R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery.

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    50

    Beberapa realisasi pengelolaan 3R, antara lain:1. Reduce: Mengurangi penggunaan material yang menimbulkan bahan sisa (limbah) dan juga

    mengurangi volume limbah itu sendiri. Antara lain dengan merencanakan penggunaan material agar tidak menimbulkan banyak limbah dan material sisa (waste).

    2. Reuse: Menggunakan material yang bisa digunakan berkali-kali dan menggunakan kembali material sisa untuk saran penunjang aktifitas proyek. Penerapannya antara lain dengan pemanfaatan sisa limbah untuk dijadikan bahan baku produksi yang bisa digunakan berkali-kali.

    3. Recycle: Mendaur ulang beberapa jenis limbah yang memungkinkan untuk di daur ulang dengan melibatkan bantuan pihak ketiga.

    Konsumsi energi unit perseroan [g4-en3]Secara keseluruhan, energi yang dikonsumsi di setiap unit-unit produksi Perseroan, terdiri dari 2 bagian dengan masing-masing persentase penyerapan terhadap energi, meliputi:1. Raw Material (bahan mentah) sebesar 90%2. Konsumsi energi baik listrik, air, tenaga kerja dan bahan bakar minyak dalam kisaran 10%

    Penggunaan energi mengambil alih sebesar 10% dari total konsumsi energi Perseroan secara keseluruhan. Melalui hal ini dapat dikatakan bahwa penggunaan energi di luar konsumsi raw material relatif kurang yaitu sebesar 10%.

    ProfIL DaNMItIGasI rIsIKo 2016 [G4-46, G4-2]

    Dari hasil proses Manajemen Risiko yang telah dilakukan maka berikut ini disampaikan profil dan peta risiko Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero). Kriteria yang digunakan sebagai indikator pengelompokan risiko korporat harus dapat memenuhi salah satu syarat di bawah ini:1. Risiko tersebut ada di seluruh unit kerja dan memiliki indikator secara korporat yang tertuang dalam

    RKAP ataupun KPI.2. Risiko tersebut berkaitan dengan nilai investasi dengan jumlah signifikan.3. Risiko tersebut berkaitan dengan eksternal yang sulit dalam pengelolaannya.4. Risiko tersebut berkaitan dengan aspek legal yang sangat memungkinkan menjadi permasalahan

    hukum bila gagal dikendalikan.5. Risiko tersebut dapat memberikan dampak signifikan bagi Perusahaan secara korporat (baik

    dampak finansial, non finansial, operasional dan reputasi perusahaan).

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    51

    no. risiko Korporat probabilitas dampak Tingkat risiko

    1 Target Produksi tidak tercapai ST 5 ST 5 Ekstrim 25

    2Pengadaan dan Distribusi pupuk terhambat

    ST 5 ST 5 Ekstrim 25

    3Biaya dan Harga Pokok Produksi diatas RKAP

    T 4 T 5 Ekstrim 20

    4 Harga Jual Produk Turun ST 5 ST 5 Ekstrim 25

    5Pengembangan dan Pelaksanaan Kawasan Industri Sei Mangkei

    ST 5 ST 5 Ekstrim 25

    6 Risiko Legal T 4 T 5 Ekstrim 20

    7 Kontribusi Kerugian Anak Perusahaan ST 5 ST 5 Ekstrim 25

    ST: Sangat Tinggi T: Tinggi S: Sedang

    Berdasarkan kajian yang dilakukan selama periode tahun 2016 risiko-risiko utama yang dihadapi Perusahaan antara lain adalah:

    no. risiko utama Mitigasi Kejadian risiko

    1 Risiko tidak tercapainya target produksi berakibat pada pencapaian laba yang tidak optimal.

    Perusahaan meningkatkan peranan distrik dalam hal pengawasan.

    Risiko ini umumnya terjadi akibat adanya pergeseran iklim yang cukup ekstrim serta adanya keberadaan beberapa kebun/unit penggalian produksi yang belum optimal.

    2 Risiko keterlambatan pengadaan dan distribusi pupuk

    Perusahaan melakukan pengawasan lebih ketat dari setiap elemen yang terlibat.

    Pengadaan pupuk sering terhambat akibat birokrasi pengadaan atau realisasi pelaksanaan oleh rekanan.

    3 Risiko harga pokok produksi/pengolahan di atas RKAP

    Perusahaan mengawasi harga pokok produksi

    Risiko turunan dari tidak tercapainya target produksi

    4 Risiko turunnya harga jual produk di pasar Menerapkan penjualan “wait and see” serta melakukan penjualan jangka panjang

    Risiko penurunan harga minyak bumi yang merupakan bahan dasar karet sintetis.

    5 Risiko pengembangan dan pelaksanaan kawasan industri Sei Mangkei

    • Perusahaan merekrut profesional yang sudah berpengalaman di bidang pemasaran khususnya pemasaran kawasan

    • Perusahaan membentuk anak perusahaan pada kawasan industri untuk mempersingkat birokrasi dan mempercepat respon ke pasar

    • Perusahaan mempersiapkan sarana dan prasarana bagi tenant yang sudah ada seperti ketersediaan suplai listrik dari pembangkit, pengolahan air limbah, dsb

    Pengembangan kawasan industri membutuhkan sumber daya yang berpengalaman, sementara karyawan internal PTPN III masih perlu diuji dalam bidang pemasaran

    6 Risiko Legal Perusahaan mengantisipasi pertikaian hukum yang mungkin terjadi dari kontrak-kontrak bisnis kategori ekstrim/high risk

    Penyelesaian kontrak bisnis seperti PLTBS Sei Mangkei dan PHP SG masih berjalan

    7 Risiko Keuangan dari Kontribusi Anak Perusahaan

    Kontribusi Kerugian Anak Perusahaan PTPN III sebagai induk holding PTPN I, II dan IV s/d XIV menimbulkan konsekuensipencapaian laba/rugi seperti halnya kontribusi kerugian dari PT IKN dan PT ESW.

    Profil Risiko Korporat pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    52

    idenTifiKasi dan pengeLoLaan risiKo [g4-45]

    Dari profil risiko yang diperlihatkan, Manajemen perlu membuat daftar yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan mitigasi atau memutuskan pilihan pengelolaan risiko bentuk lainnya dan mengambil keputusan agar risiko tersebut tidak menjadi risiko yang berkelanjutan, hingga berkembang menjadi permasalahan hukum.

    Dalam mendukung terlaksananya proses manajemen risiko yang efektif dan berkesinambungan, Perseroan perlu membangun infrastruktur sebagai prasarana pendukung yang dapat menunjang proses manajemen risiko bagi seluruh pemangku kepentingan internal Perseroan. Infrastruktur yang ada saat ini, antara lain adanya prosedur dan divisi khusus yang mengatur pengelolaan risiko Perusahaan dalam bentuk Prosedur Manajemen Risiko.

    Perseroan tidak melakukan penilaian terhadap risiko terkait dengan korupsi dan risiko signifikan, akan tetapi Perseroan aktif menyelenggarakan komunikasi dan pelatihan khusus mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi sehingga tidak ada insiden korupsi selama tahun 2016. [G4-SO3, G4-SO4, G4-SO5]

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    53

  • 54

    Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

  • 55

    Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    56

    Perseroan memiliki Kode Etik yang menjadi Pedoman Perilaku dan berlaku pada seluruh tingkatan organisasi. Kode etik Perseroan mengatur berbagai model perilaku yang menjadi pedoman standar perilaku pekerja sebagai insan perkebunan nusantara.

    Beberapa hal yang diatur dalam Pedoman Perilaku merupakan bentuk upaya pencegahan terhadap tindakan-tindakan yang mengarah pada perbuatan korupsi. Upaya pencegahan ini di antaranya dalam bentuk ketentuan untuk menghindari benturan kepentingan, larangan melakukan suap dan korupsi, ketentuan mengenai gratifikasi dan ketentuan mengenai hubungan dengan petugas pemerintahan atau lembaga pemerintah.

    Pelaksanaan praktik-praktik tata kelola Perseroan juga didukung oleh Fungsi Internal Audit (IA). Dengan demikian Fungsi IA melakukan audit atas kegiatan operasional Perseroan, termasuk mengenai pengelolaan risiko dan proses tata kelola di perkebunan. [G4-SO3]

    Hasil evaluasi atas pengendalian Perseroan diinformasikan dan dikomunikasikan oleh auditor internal dan auditor eksternal.[G4-SO3]• Auditor Internal mengomunikasikan aktivitas audit atas pengendalian internal dalam laporan

    bulanan kepada Direksi dan Komisaris serta pelaporan tindak lanjuta audit yang ditujukan pada Direksi dikirimkan secara triwulanan.

    • Auditor eksternal selama proses audit menyampaikan efektivitas pengendalian internal pada akhir penugasan audit. Auditor eksternal juga melakukan audit dan mengeluarkan laporan audit atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian internal.

    • Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku eksternal auditor pemerintah melakukan audit atas kegiatan/aktivitas tertentu yang hasilnya dikomunikasikan kepada Direksi/Komisaris.

    Penerapan kepatuhan pada Pedoman Perilaku terkait pembentukan integritas juga diwujudkan melalui kebijakan yang mengatur: [G4-SO3, G4-57]1. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)

    Kewajiban LHKPN di Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) diatur berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara III Nomor: 3.00/HOLD/SKPTS/04/2015 tentang Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Bagi Pejabat Yang Menduduki Jabatan Struktural Di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT. Perkebunan Nusantara I, II, IV s/d IV yang menetapkan para wajib lapor LHKPN di Perseroan terdiri dari Direksi dan Komisaris, Pejabat 1 (satu) tingkat dibawah Direksi, Pejabat 2 (dua) tingkat dibawah Direksi dan Pejabat yang rawan dan strategis terhadap tindak pidana. Surat Keputusan tersebut juga menetapkan wajib lapor LHKPN di Anak Perusahaan.

    Kantor pusat

    juMLah pejabaT Wajib Lapor sudah Lapor % beLuM Lapor %

    237 227 95,78 10 4,22

  • Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

    57

    2. GratifikasiAdalah ketentuan yang mengatur gratifikasi penolakan, penerimaan, pemberian hadiah/cinderamata, dan hiburan. Pada prinsipnya, segenap pegawai dilarang memberi, menerima dan meminta secara langsung maupun tidak langsung hadiah/cinderamata dan hiburan dari pihak ketiga.

    3. Benturan KepentinganSetiap tahunnya pegawai Perseroan berkewajiban untuk memperbaharui pernyataan benturan kepentingan secara online yang merupakan sistem pelaporan online yang terintegrasi dengan sistem intranet Perusahaan. Pernyataan tidak berbenturan kepentingan ini merupakan salah satu dari kewajiban program kepatuhan Boundary KPI GCG yang diberlakukan di Perusahaan dan memiliki bobot 20% bagi pegawai non wajib lapor LHKPN dan sebesar 15% bagi manajemen wajib lapor LHKPN. Ketidakpatuhan terhadap kewajiban pelaporan ini akan berdampak pada pemotongan pencapaian kinerja pada tahun berikutnya.

    Sepanjang tahun 2016 kami juga menyelenggarakan beberapa kegiatan yang ditujukan untuk memperkuat upaya meminimalkan peluang perbuatan korupsi. Upaya ini termasuk di antaranya adalah pelatihan-pelatihan khusus.[G4-SO4]

    Selama tahun 2016 tidak ada tuduhan ataupun tindakan hukum terhadap Perseroan terkait dengan anti persaingan, anti-trust, serta praktek monopoli. Pada periode yang sama juga tidak timbul keluhan yang signifikan dari pelanggan, pasar maupun otoritas terhadap Perseroan, juga tidak ada denda maupun sanksi non moneter terhadap Perseroan. [G4-SO7, G4-SO8]

    Jumlah informasi yang dilaporkan ke Direksi yang melanggarTotal

    PK/IK Gratifikasi SK, PKB, SE/SI

    9 6 15 30

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    58

    Jumlah Informasi

    yang Diterima Informasi

    yang Diterima

    Jumlah Informasi yang Dilaporkan

    ke DireksiTotal

    Jumlah Informasi

    yang Tidak Di laporkan

    Jumlah Informasi yang Ditindaklanjuti Total

    Jumlah Tindak Lanjut Informasi

    yang Belum Efektif Total KeteranganPihak Terlapor

    Bagian Kebun/Unit BagianKebun/

    Unit BagianKebun/

    Unit1 2 3 4 = (2+3) 5 = (1-4) 6 7 8 = (6+7) 9 10 11 = (9+10) 12

    54 4 26 30 24 1 8 9 3 18 21

    Kolom Tindak Lanjut Informasi yang Belum

    Efektif relatif tinggi karena masih dalam proses oleh Bagian

    terkait

    jumlah pengaduan Tahun 2016 yang diterima holding perkebunan Melalui pengelola Wbs

    sisTeM WhisTLe bLoWing

    Kami menyediakan sarana kepada para pemangku kepentingan untuk membuat pengaduan mengenai perilaku tidak etis, yakni whistleblowing system (WBS). Pelaporan disampaikan rahasia, anonim dan independen, dengan lingkup korupsi, suap, benturan kepentingan, pencurian, kecurangan, pelanggaran hukum serta peraturan perusahaan. [G4-58]

    Laporan dapat disampaikan melalui:PO Box 91 Jl. Sei Batanghari No.2 Medan 20122Telepon : (061) 8452244 Ext.99SMS : 9600, dengan format ptpn3[spasi]pesanEmail : [email protected]

  • 59

    Laporan Keberlanjutan 2016Jujur • Tulus • Ikhlas

  • Laporan Keberlanjutan 2016 Jujur • Tulus • Ikhlas

    60

    indikator halaman deskripsi

    sTraTegi dan anaLisis

    G4-1 16 Laporan Pemangku Kebijakan Senior

    G4-2 50 Deskripsi dampak, risiko dan peluang utama

    profiL organisasi

    G4-3 22, 23 Nama organisasi

    G4-4 44 Bidang usaha, produk, dan layanan utama

    G4-5 22 Lokasi kantor pusat

    G4-6 24 Wilayah operasi

    G4-7 23 Kepemilikan saham dan bentuk hukum

    G4-8 25 Pasar yang dilayani

    G4-9 34 Skala organisa