bdksemarang.kemenag.go.id · web viewseluruh pejabat yang mengikuti pembukaan telah siap dan...
TRANSCRIPT
ACUAN PELAKSANAAN DIKLATPIM IV POLA BARU
Baldik’s BbB
Baldik’s
AAA
BADAN LITBANG DAN DIKLAT KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SEMARANG
2015
Semarang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eselon IV merupakan pejabat pembuat perencanaan dan sekaligus juga memimpin
“bawahan” dan steakholder stratejik dalam pelaksanaan berbagai kegiatan di satuan
kerjanya. Tugas tersebut harus dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Salah satu
persyaratan yang harus dimiliki pejabat Eselon IV adalah memiliki kepemimpinan
operasional. Kepemimpinan tersebut merupakan kepemimpinan yang startejik karena
selain sebagai pengendali SDM, juga sebagai pengendali kegiatan, dan sekaligus
melakukan perancangan kegiatan untuk mengembangkan satuan kerjanya ke arah yang
lebih baik lagi.
Untuk membekali kompetensi kepemimpinan opersional, diperlukan diklat
kepemimpinan yang inovatif. Diklat tersebut merupakan suatu diklat yang membekali
eselon IV dengan kemampuan merancang suatu perubahan di unit kerjanya dan
memimpin perubahan tersebut hingga mencapai suatu hasil.
Terkait dengan hal tersebut, dalam diklatpim tersebut, ditunjukkan kemampuan
merancang dan sekaligus memimpin perubahan dalam suatu “projek”. Melalui pola
baru tersebut diharapkan tidak hanya sekadar menguasai kompetensi dan kemampuan
kepemimpinan namun ditunjukkan melalui hasil kerja nyata.
Maka, dalam pelaksanaan diklatpim Pola Baru tersebut memerlukan suatu upaya yang
sungguh-sungguh, kesiapan dari berbagai pihak yang cukup, serta instrummen yang
memadahi. Hal tersebut terkait dari kondisi masing-masing penyelenggara diklat
berbeda-beda. Begitu pula panduan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) masih
bersifat global shingga memerlukan pemahaman lebih lanjut sehingga betul-betul siap
dalam penyelenggaraan. Atas dasar hal tersebut di atas, dipandang perlu disusun acuan
penyelenggaraan diklatpim IV di BDK Semarang.
B. Tujuan
Disusunnya acuan ini dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menjadi dasar operasional dalam penyelenggaraan diklat sesuai ketentuan dari
Lembaga Administrasi Negara (LAN);
2. Untuk menyatukan persepsi, pemahaman, dan langkah penyelenggara, panitia,
peserta, Widyaiswara/fasilitator, serta pihak lain yang terlibat dalam penyelenggaraan
diklatpim IV;
C. Manfaat
Dengan adanya acuan ini diharapkan:
1. Agar penyelenggaraan diklatpim IV di BDK Semarang dapat berlangsung tertib,
lancar, teratur, dan berhasil mencapai tujuan;
2. Agar penyelenggaraan diklatpim IV di BDK Semarang terhindar dari berbagai
kesulitan teknis maupun operasional karena ada kejelasan arah sesuai acuan yang ada;
3. Agar menjadi bahan referensi dalam penyelenggaraan diklatpim IV berikutnya
BAB II
SEKILAS DIKLATPIM IV (POLA BARU)
A. Pengertian Diklatpim IV (Pola Baru)
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan selanjutnya disebut diklatpim merupakan diklat
yang diselenggarakan untuk mencapai perayaratan kompetensi kepemimpinan aparatur
pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Dengan begitu, diklatpim IV
merupakan suatu diklat yang diselengagarakan untuk mencapai persayaratan kompetensi
jabatan bagi para pejabat eselon IV atau setara. Terkait dengan pola baru yang dimaksud
adalah penyelengaraan diklatpim tersebut dengan tata cara yang berbeda dengan
diklatpim sebelumnya. Perbedaan tersebut terletak pada 1) syarat kepsertaan, 2) durasi
waktu, 3) tata cara pelaksanaan, 4) peran pimpinan peserta, 5) substansi materi, 6) produk
akhir, dan beberapa hal lain.
B. Alasan Mengikutsertakan
Mengikuti diklatpim termasuk diklatpim IV merupakan salah satu syarat yang harus
dipenuhi ketika seseorang menduduki jabatan struktural. Di sisi lain, jabatan merupakan
amanah dan penugasan dan bukan hak. Dengan begitu, mengikuti diklatpim meskipun
merupakan suatu prasyarat yang harus didikuti namun statusnya bukan merupakan hak,
namun mengikuti diklatpim harus berdasarkan suatu penugasan. Maka, mengikuti
diklatpim IV tidak dapat diminta atau ditutut melainkan karena penugasan dari atasannya.
C. Tujuan Diklatpim IV (Pola Baru)
Tujuan utama yang akan dicapai dalam pelaksanaan diklatpim IV adalah “Membentuk
kepemimpinan operasional pejabat eselon IV yang akan berperan dalam tugas dan
fungsinya di instansinya masing-masing”
D. Kompetensi Yang akan Dicapai
Penyelenggaraan diklatpim IV dimaksudkan untuk mencapai kompetensi yaitu”
Kepemimpinan operasional (membuat perencanaan dan memimpin keberhasilan
implementasi kegiatannya)” dengan indikasi:
1. Membangun karakter integritas;
2. Membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan instansinya;
3. Melakukan kolaborasi internal dan eksternal dalam mengelola tugas-tugas organisasi
kea arah efektifitas dan efisiensi;
4. Melakukan inovasi sesuai bidang tugas dan fungsinya guna melaksanakan kegiatan
yang lebih efektif dan efisien;
5. Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal orgnisasi dalam
implementasi kegiatan unit instansinya.
BAB III
KURIKULUM DAN MATA DIKLAT
A. Kurikulum
Kurikulum diklatpim IV ini disusun dengan menggunakan tahapan-tahapan. Ada 5
(lima) tahap dalam pelaksanaan, diantaranya:
1. Tahapan Diagnosa Kebutuhan Perubahan, terdiri atas:
a. Tahap penentuan area dari pengelolaan organisasi yang akan mengalami
perubahan;
b. Peserta dibekali kemampuan mendiagnosa organisasi sehingga mampu
mengidentifikasi area kegiatan dari organisasi yang perlu direformasi atau
dilakukan inovasi;
c. Meskipun secara eksplisit dalam kurikulum tidak disebutkan batasan
area, mengingat peserta memiliki batasan dalam ruang tugas dan
fungsinya, tentu area yang didiagnosa sesuai dengan kewenangan tugas
dan fungsinya agar dapat terkait langsung dengan tugas dan fungsinya
dalam menjabat eselon IV sehingga tidak terjadi overleap dan dapat
memimpin langsung dalam implementasinya.
2. Tahap Taking Ownership (Breaktrough I), terdiri atas:
a. Peserta diarahkan untuk dapat membangun “Organizational Learning” atau
kesadaran pembelajaran bersama akan pentingnya mereformasi area dari
kegiatan organisasi yang bermasalah;
b. Peserta diminta mengkomunikasikan permasalahan organisasi (yang akan
dijadikan proyek perubahan) kepada steakholder (internal dan eksternal) dan
mendapat persetujuan untuk mereformasi, terutama dari atasan langsung;
c. Peserta diminta mengumpulkan data-data selengkap mungkin untuk
memasuki tahap pembelajaran dan pelatihan berikutnya.
3. Tahap Merancang perubahan dan Membangun Tim, terdiri atas:
a. Peserta dibekali pengetahuan dan kemampuan untuk membuat rancangan
perubahan yang komprehensif menuju kondisi ideal pengelolaan organisasi
yang dicita-citakan;
b. Peserta dibekali kemampuan mengidentifikasi stakeholder yang terkait dengan
rancangan perubahannya;
c. Peserta juga dibekali dengan teknik komunikasi strategis dengan berbagai
stakeholder untuk membangun tim yang efektif untuk mewujudkan perubahan;
d. Peserta menyajikan proyek perubahan masing-masing peserta untuk
mengkomunikasikan proyeknya dihadapan stakeholder strategis guna
mendapatkan masukan dan dukungan dari implementasi proyeknya.
4. Tahap Laboratorium Kepemimpinan (Breaktrouhg II), terdiri atas:
a. Peserta menerapkan dan menguji kapasitas kepemimpinannya.
b. Peserta di tempat kerja memimpin implementasi proyek perubahan yang telah
dibuatnya.
5. Tahap Evaluasi, terdiri atas:
a. Tahap berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam memimpin implementasi
“proyek perubahan”,
b. Tahap berbagi dalam bentuk seminar implementasi proyrk perubahan
c. Peserta yang berhasil mengimplementasikan proyek perubahan dinyatakan
lulus dan yang tidak berhasil diberi sertifikat “Mengikuti Diklatpim IV”.
B. Mata Diklat
Untuk mencapai kompetensi kepemimpinan di atas, mata diklatnya sebagai berikut:
1. Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan
Mata diklatnya adalah:
a. Pilar-Pilar Kebangsaan
b. Integritas
c. Standar Etika Publik
d. Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia
e. Pembekalan Isu Aktual Substansi Lembaga
f. Dianostik Reading
g. Penjelasan Proyek perubahan
2. Tahap Taking Ownership (Breaktrough I)
Mata diklatnya adalah:
a. Coaching (Peningkatan Pemahaman dan penguasaan Kompetensi substansi
tentang diagnose perubahan)
b. Counselling (pemberian motivasi para peserta sehingga ada keinginan yang
tinggi dalam melakukan upaya diagnose perubahan dan kesiapan membuat
proyek perubahan)
3. Tahap Merancang perubahan dan Membangun Tim
Mata diklatnya adalah:
a. Kecerdasan emosi
b. Pengenalan Potensi Diri
c. Berpikir Kreatif dan Inovasi
d. Koordinasi dan Kolaborasi
e. Membangun Tim Efektif
f. Benchmarking ke best practice
g. Merancang Proyek Perubahan
h. Seminar Presentasi Proyek perubahan
i. Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan
4. Tahap Laboratorium Kepemimpinan (Breaktrough II)
Mata diklatnya adalah:
a. Coaching
b. Counselling
5. Tahap Evaluasi
Mata diklatnya adalah:
a. Seminar laboratorium Kepemimpinan
b. Evaluasi
BAB IV
WAKTU PELAKSANAAN
A. Peta Waktu Pelaksanaan
No. Mata Diklat Jumlah JP Jumlah Hari Waktu
1. Pembukaan 3 jp
Selama 13 hari,
kegiatan
dilaksanakan di
kampus BDK
Semarang
Tahap I
2. Pengarahan Program 6 jp
3. Dinamika Kelompok 3 jp
4. Pilar-Pilar Kebangsaan 18 jp
5. Integritas 18 jp
6. Standar Etika Publik 18 jp
7. SANRI 9 jp
8. Pembekalan Isu Aktual
Substantif Lembaga
9 jp
9. Diagnostik Reading 18 jp
10. Penjelasan Proyek 3 jp
11. Taking Ownership
(breakthrough I)
a. Coaching
b. Counselling
Coaching dan
Counselling
dilaksanakan
dengan
menggunakan
teknologi
komunikasi dan
informasi
berbasis
elektronik
Dilaksanakan
selama 5 hari
kerja di tempat
kerja peserta
diklat
Tahap II
12. Kecerdasan Emosional 18 jp
Selama 17 hari
di kampus BDK
Semarang
Tahap III
13. Pengenalan Potensi Diri 18 jp
14. Berpikir Kreatif dan
Inovatif
18 jp
15. Koordinasi dan
Kolaborasi
9 jp
16. Membangun Tim Efektif 18 jp
17. Benchmarking ke Best
Practise
45 jp
18. Merancang Proyek
perubahan
3 jp
19. Persiapan Seminar -
20. Seminar Presentasi
Proyek Perubahan
12 jp
21. Pembekalan
Implementasi Proyek
perubahan
6 jp
22. Laboratorium
Kepemimpinan Coaching dan Selama 60 hari Tahap IV
(Breakthrough II)
a. Coaching
b. Counselling
Counselling
dilaksanakan
dengan
menggunakan
teknologi
komunikasi dan
informasi
berbasis
elektronik
di tempat kerja
Peserta diklat
23. Seminar laboratorium
Kepemimpinan
12 jp Selama 2 hari
di Kampus BDK
Semarang
Tahap V
24. Evaluasi Kepemimpinan 3 jp
25. Penutupan 3 jp
B. Rincian Waktu Pelaksanaan
1. Diklatpim IV Tahap I
No. Tahap Waktu Tempat Keterangan
1. I 24 Pebruari-8
Maret
BDK Semarang 13 hari
2. II 9 Maret – 15 Maret Satker masing-masing Peserta 5 hari
3. III 16 Maret – 1 April BDK Semarang 17 hari
4. IV 2 April – 7 Juni Satker masing-masing Peserta 60 hari
5. V 8-9 Juni BDK Semarang 2 Hari
2. Diklatpim IV Tahap II
No. Tahap Waktu Tempat Keterangan
1. I 6- 17 April BDK Semarang 13 hari
2. II 18 – 26 April Satker masing-masing Peserta 5 hari
3. III 27 April – 13 Mei BDK Semarang 17 hari
4. IV 14 Mei – 28 Juli Satker masing-masing Peserta 60 hari
5. V 29 – 30 Julis BDK Semarang 2 Hari
BAB V
KEPESERTAAN
A. PERSYARATAN 1. Memiliki potensi untuk dikembangkan yang dibuktikan dengan dokumen yang
sesuai, seperti:
a. Hasil tes potensi dengan nilai “baik” (ada dokumen pendukung)
b. Hasil seleksi tertentu dengan nilai “baik” (ada dokumen pendukung)
c. Minimal surat pernyataan dari atasannya bahwa calon peserta memiliki potensi
untuk dikembangkan.
2. Memiliki kompetensi teknis sesuai dengan bidang jabatan struktural yang diduduki
atau akan diduduki seperti:
a. Produk hasil perencanaan kegiatan (ada dokumen pendukung)
b. Kompetensi dalam kepemimpinan (ada dokumen pendukung)
c. Minimal surat pernyataan dari atasannya bahwa calon memiliki kompetensi
teknis dalam perencanaan, kepemimpinan, atau lainnya.
3. Pangkat/golongan minimal peñata muda TK I-III/b
4. Mampu berkomunikasi bahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat
Educational Testing Service Test of English for International Communication (ETS
TOEIC) dengan skor minimal 400, atau Internet Best Test of English as a Foreign
Language (IBT TOEFL) dengan skor minimal 30, atau International English
Language Testing System (IELTS) dengan skor minimal 4, atau Lembaga
Administrasi Negara Engglish Communication Skills for Civil Service Test (LAN
ECSCS) minimal 65.
5. Peserta yang belum menduduki jabatan struktural eselon IV, direkomendasikan oleh
Baperjakat Instansi untuk menduduki jabatan struktural eselon IV tertentu dan
diberikan kewenangan untuk melakukan perubahan pada unit kerja eselon IV
tersebut. Dibuktikan dengan surat pernyataan dari pimpinannya.
6. Sanggup dan mampu membuat kertas Kerja mandiri tentang perubahan yang akan
dilakukan di Instansinya dan mendapat persetujuan dan dukungan dari atasan dalam
implementasinya. Dibuktikan dengan surat pernyataan kesanggupan dari calon
peserta dan disetujui oleh atasannya;
7. Atasan calon peserta bersedia untuk menjadi mentor selama pelaksanaan proyek
perubahan yang akan dilaksanakan di Instansinya. Dibuktikan dengan surat
pernyataan kesanggupan menjadi mentor.
B. Pencalonan dan PenetapanMekanisme pencalonan dan penetapan peserta Diklatpim IV diatur sebagai berikut:
1. Calon peserta telah diseleksi oleh Tim Seleksi Peserta Diklat Instansi (TSPDI), dan
dicalonkan oleh pejabat Pembina Kepegawaian;
2. Pejabat Pembina Kepegawaian menyampaikan calon peserta Diklatpim IV kepada
Kepala BDK Semarang;
3. Jika telah ditetapkan pesertanya, ada surat pernyataan bahwa calon telah diseleksi
oleh TSPDI;
4. Jika calon melebihi kuota yang ditetapkan oleh BDK Semarang, ada skala prioritas
oleh Baperjakat/Pejabat pembina Kepegawaian dengan mempertimbangkan
pemenuhan persyaratan yang ada.
C. PenugasanPenugasan calon peserta diklatpim IV oleh pejabat yang berwenang di instansinya
masing-masing dengan mempertimbangkan peraturan Undang-Undang yang berlaku.
D. Jumlah Peserta1. Diklatpim Tahap I Untuk tahun anggaran 2015, BDK Semarang hanya akan menyelenggarakan satu
angkatan (30 peserta) yang terbagi:
1. Calon dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah 14 orang;
2. Calon dari Kementerian Agama Provinsi DIY 5 orang;
3. Calon dari UIN Yogyakarta 2 orang;
4. Calon dari IAIN Walisongo(UIN) Semarang 2 orang;
5. Calon dari IAIN Surakarta 2 orang;
6. Calon dari seluruh STAIN (IAIN) dan STABN 6 orang.
2. Diklatpim Tahap I Untuk tahun anggaran 2015, BDK Semarang hanya akan menyelenggarakan satu
angkatan (30 peserta) yang terbagi:
1) Calon dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah 14 orang;
2) Calon dari Kementerian Agama Provinsi DIY 5 orang;
3) Calon dari UIN Yogyakarta 2 orang;
4) Calon dari IAIN Walisongo (UIN ) Semarang 2 orang;
5) Calon dari IAIN Surakarta 2 orang;
6) Calon dari seluruh STAIN(IAIN) dan STABN 6 orang.
BAB VI
PENDAFTARANA. Online
1. Mendaftar secara online di web BDK Semarang sejak 12-18 Pebruari 2015;
2. Menyertakan bukti-bukti yang menjadi pendukung melalui dengan cara
discan;
3. Mengajukan konsep proyek perubahan yang akan dilakukan di satuan kerja yang
telah mendapat persetujuan dari pimpinan melalui dengan cara discan
4. Hasil pendaftaran Online untuk pemetaan jumlah peserta yang memenuhi
syarat.
5. Jika dinyatakan diterima, mendapat pemberitahukan selanjutnya melalui web.
B. Di BDK
1. Melakukan Regrestrasi dengan menyertakan tanda bukti telah diterima
kepada panitia di BDK Semarang;
2. Peserta yang tidak dapat menunjukkan bukti-bukti yang telah ditetapkan oleh
panitia dapat dinyatakan gugur jika dalam waktu tertentu tidak bisa
memenuhi persyaratannya;
3. Peserta yang telah mendaftar ulang di BDK Semarang dan memenuhi syarat
telah resmi menjadi calon peserta tetap;
BAB VII
PENERIMAAN KELENGAKAPANA. ATK
Seluruh peserta yang telah tercatat sebagai calon peserta tetap mendapat kelengkapan
kepesertaan sebagai berikut:
1. ATK terdiri
2. Blok note
3. Pulpen
4. Buku Agenda
B. Perlengkapan lain
1. Keperluan Mandi
2. Sandal kamar
3. Handuk
4. ID card
BAB VIII
PENGASRAMAANA. Penempatn
1. Seluruh peserta diklatpim IV diasramakan di gedung C;
2. Setiap kamar ditempati 2 peserta
3. Jika peserta laki-laki atau wanita ganjil, ada peserta yang sekamar 1 (satu) orang.
B. Fasilitas Asrama
1. Seluruh peserta mendapat fasilitas yang sama dalam asrama
2. Jika terjadi perbedaan karena Asrama C sedang dalam Renovasi;’
BAB IX
PEMBUKAAN KEDIKLATAN
A. Peserta
1. Seluruh calon peserta mengikuti pembukaan pada hari pertama sesuai jadwal yang
ditetapkan;
2. Dalam pembukaan diklatpim IV memungkinkan bersamaan dengan diklat lain yang
diselenggarakan oleh BDK Semarang
3. Dalam mengikuti pembukaan, calon peserta wajib mengenakan pakaian sesuai yang
ditetapkan penyelenggara;
4. Selama pembukaan, calon peserta mengikuti sampai selesai sesuai dengan ketentuan.
5. Pada saat pembukaan salah satu calon peserta mewakili untuk penyematan tanda
kepesertaan;
B. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan pembukaan sesuai ketentuan yang berlaku di BDK Semarang,
diantaranya:
a. Dilaksanakan pada hari pertama pelaksanaan diklat;
b. Dilaksanakan di Auditorium;
c. Dilaksanakan pada sore hari;
d. Dihadiri oleh pejabat BDK Semarang dan perwakilan widyaiswara;
2. Jika pembukaan oleh Kepala BDK, Kepala seksi TA atau yang mewakili
menyampaikan laporan persiapan pelaksanaan diklatpim IV;
3. Jika pembukaan oleh pejabat lain, Kepala BDK menyampaikan laporan persiapan
pelaksanaan diklatpim IV;
4. Penyusunan naskah laporan persiapan pelaksanaan oleh seksi Diklat Administrasi;
5. Sebelum pembukaan diklatpim IV dimulai, panitia melaporkan kesiapan pelaksanaan
pembukaan kepada kepala seksi/yang mewakili;
6. Sebelum menyampaikan kesiapan kepada kepala BDK Semarang, kepala seksi/yang
mewakili memastikan seluruhnya telah siap dan selanjutnya menyampaikan kepada
kepala BDK Semarang tentang kesiapan pembukaan;
7. Seluruh pejabat yang mengikuti pembukaan telah siap dan memasuki ruangan, acara
pembukaan dimulai dengan pra acara berupa pemberitahuan kehadiran pejabat dan
penyambutan oleh peserta serentak berdiri yang dipandu oleh pembawa acara;
C. URUTAN ACARA PEMBUKAAN
Urutan mata acara pembukaan diklatpim IV sebagai berikut:
1. Pembukaan
2. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
3. Laporan Persiapan Panitia Penyelenggara
4. Sambutan sekaligus membuka Diklatpim Tk.IV
5. Penyematan Tanda Peserta
6. Doa
7. Penutup
BAB IX
APEL PAGI
A. Peserta
1. Seluruh peserta wajib mengikuti apel pagi;
2. Seluruh peserta mengenakan seragam sesuai ketentuan;
3. Peserta diklatpim IV harus bersedia ketika ditunjuk atau dipilih menjadi petugas apel
pagi;
4. Peserta yang tidak menjadi petugas apel wajib mengikuti apel sesuai barisan yang
telah ditentukan.
B. Waktu
1. Apel pertama dilaksanakan jam 07.15 dengan didahului latihan yang dipandu oleh
bidang humas BDK Semarang, sedangkan hari berikutnya dimulai jam 07.30;
2. Hari Sabtu dan Minggu tidak diadakan apel pagi;
C. Pelaksanaan
1. Menggunakan keprotokolan resmi sesuai ketentuan yang ditetapkan di BDK
Semarang;
2. Tata cara pelaksanaan diatur oleh bidang Humas BDK Semarang;
3. Masing-masing petugas apel dan peserta memerankan sesuai dengan perannya;
4. Pemberian amanat oleh pembina apel hanya sekitar 5 menit sedangkan isinya
diarahkan yang bersifat ajakan, himbauan, atau pemberian motivasi untuk mencapai
keberhasilan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta bersifat positif.
BAB XI
POLA PEMBELAJARAN
A. Tatap Muka
1. Waktu
a. Setiap jp (jam pembelajaran) tatap muka setara 45 menit,
b. Waktunya pelaksanaan sesuai jadwal;
c. Jika terjadi perubahan, tidak mengurangi waktu pembelajaran setiap hari;
d. Sehari maksimal 10 jam pembelajaran (jp)
e. Dalam keadaan tertentu, pembelajaran pada malam hari dapat dilaksanakan sesuai
ketentuan yang berlaku;
2. Pembelajaran
a. Pra pembelajaran (pendahuluan)
1) Panitia memastikan kesiapan perangkat pembelajaran dan peserta;
2) Panitia memastikan Widyaiswara/narasumber/Fasilitator sudah siap untuk
mengajar;
3) Panitia memastikan kebenaran widyaiswara/narasumber/Fasilitator dengan
substansi yang akan diampu;
4) Panitia memfasilitasi Widyaiswara/narasumber/Fasilitator:
a) Mengkonekkan antara Laptop dengan LCD;
b) Membacakan Biodata Widyaiswara/narasumber/Fasilitator;
c) Memberikan lembar Evaluasi peserta kepada widyaiswara;
d) Memberikan lembar evaluasi widyaiswara kepada peserta menjelang akhir
kegiatan;
e) Memberikan lembar pernyataan pencapaian kompetensi kepada
widyaiswara dan peserta sebelum pembelajaran selesai;
f) Keperluan lain yang ada kaitannya dengan pembelajaran yang belum
disebutkan;
g) Panitia memfasilitasi peserta tentang hal-hal yang diperlukan sebelum
pembelajaran berlangsung
3. Pembelajaran
a. Tatap Muka
1) Pembukaan
a) Perkenalan Widyaiswara/narasumber/fasilitator maksimal 10 menit;
b) Diawali penyampaian tujuan yang akan dicapai
c) Pemberian motivasi dan kebermaknaan substansi materinya
d) Disampaikan peta konsep antara substansi materi dengan pencapaian tujuan
tahap I atau pencapaian tujuan tahap II dengan menggunakan diagram atau
lainnya;
e) Disampaikan produk yang akan dihasilkan (fisik atau kompetensi);
f) Dilakukan apersepsi untuk mengetahui kesiapan peserta dengan berbagai
cara, salah satunya adalah menggunakan pertanyaan secukupnya;
2) Kegiatan Inti
a) Penyajian sebuah kasus/data/film terkait dengan substansi materi;
b) Eksplorasi peserta terkait bahan yang disajikan;
c) Dilakukan konfirmasi antar kelompok terkait jawaban-jawaban yang
diberikan oleh kelompok;
d) Identifikasi masalah awal untuk mengetahui substansi yang belum
dipahami peserta;
e) Diberikan suatu masalah yang terkait dengan substansi didiskusikan secara
spontanitas oleh seluruh kelompok;
f) Hasil diskusi disampaikan secara lisan langsung dari tempat peserta
berkelompok, dll.
g) Widyaiswara menyajikan materi untuk mendapatkan gambaran riel sesuai
dengan indikator yang ditetapkan;
h) Widyaiswara/narasumber/fasilitator menggunakan berbagai model, metode,
dan teknik atau pendekatan sehingga terjadi elaborasi dan kolaborasi;
i) Dilakukan Tanya jawab baik melalui diskusi singkat atau langsung yang
diarahkan pada substansi materi, sehingga terjadi konfirmasi antar peserta
dengan peserta, peserta dengan materi yang disajikan di layar maupun
dengan widyaiswara.narasumber/fasilitator;
j) Wisyaiswara menyajikan materi riel agar peserta mendapat gambaran
konkrit yang sedang dibahas
g) Secara tim, widyaiswara/narasumber/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk
mencapai tujuan pembelajaran;
h) Untuk kegiatan pembelajaran di BDK Semarang pada tahap I semua
materi diarahkan untuk pembekalan kemampuan dalam melakukan
diagnosis dan tahap II untuk dapat mengimplementasikan proyek
perubahan dengan kemampuan kepemimpinannya;
i) Menggunakan pendukung, yaitu:
a. Menerapkan pendekatan andragogi sehingga melibatkan peserta secara
aktif;
b. Menerapkan model pembelajaran “Problem solving”; sehingga
eksplorasi peserta dapat dilaksanakan secara optimal;
c. Dalam penyampaian informasi harus didukung data, kasus, dan contoh-
contoh aktual;
d. Memanfaatkan teknologi informasi termasuk penggunaan film-film
pendek untuk mendukung penyampaian, kajian, atau pembahasan
tentang substansi.
e. Melakukan sharing dengan peserta sehingga informasi tidak semata-
mata dari nara sumber atau widyaiswara, namun mengoptimalkan
potensi peserta;
f. Seluruh substansi materi mengacu pada kurikulum yang telah
ditetapkan;
g. Widyaiswara atau nara sumber memberikan penilaian kepada peserta.
3) Penutup
a. Widyaiswara menyampaikan materi ulasan secara umum sesuai indicator;
b. Widyaiswara menanyakan secara acak baik perorangan atau kelompok
terkait materi-materi yang telah dibahas mengacu pada indicator;
c. Widyaiswara menentukan tingkat serapan materi secara kasar hasil
pengamatan dan pos tes dengan pertanyaan lisan.
b. Diskusi
1) Dilaksanakan secara berkelompok sesuai kelompoknya masing-masing yang
telah ditetapkan;
2) Bentuknya terstruktur dan insidental
a) Terstruktur
(1) Dipersiapkan temanya oleh widyaiswara atau narasumber;
(2) Memerlukan perangkat diskusi sesuai ketentuan (ketua, penyaji,
notulen);
(3) Bahan diskusi disusun sebelum pelaksanaan diskusi;
(4) Penyajian di ruangan H Lantai II setelah disetting oleh panitia
dibantu tenaga lain yang ditunjuk;
(5) Diberikan penilaian oleh widyaiswara/narasumber.
b) Insidental
(1) Materi diskusi include dalam materi Pembelajaran;
(2) Sebagai upaya mendapatkan kesepahaman, bukan adu argumentasi;
(3) Dilaksanakan secara spontanitas di ruang pembelajaran lantai
gedung H Lantai II;
(4) Waktu pelaksanaan bersamaan dengan waktu pembelajaran;
(5) Diberikan penilaian oleh widyaiswara/narasumber
c. Penugasan
1) Terstruktur
a) Dipersiapkan tema oleh widyaiswara/narasumber/fasilitator;
b) Ada konsep yang harus disetujui oleh widyaiswara/narasumber/fasilitator;
c) Tugas dibuat sebelum ada kegiatan pembahasan/diskusi/lainnya;
d) Dilaksanakan oleh perseorangan /kelompok
2) Insidental
a) Materi tugas terkait dengan pembelajaran yang sedang dilakukan;
b) Dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran;
c) Dilaksanakan oleh perorngan peserta/kelompok.
d. Pendampingan
1) Masing-masing Kelompok pembelajaran dalam kelas didampingi seorang
fasilitator/WI
2) WI atau fasilitator pendamping memberikan fasilitasi kepada peserta terkait
pembahasan yang sedang dilaksanakan atau hal lain yang terkait
pembelajaran.
4. Hasil yang dicapai
b. Setiap pembelajaran diakhiri pernyataan tertulis tetang ketercapaian tujuan oleh
peserta dan widyaiswara atau narasumber lain;
c. Produk yang dihasilkan dalam pembelajaran tahap I atau pun tahap II dapat
berupa fisik maupun kompetensi sesuai rancangan;
d. Widyaiswara dan peserta menuliskan hasil yang dicapai dalam lembar
pernyataan;
BAB XII
PELAKSANAAN DIKLAT
1. Pembelajaran di Kampus
a. Pembelajaran Tatap Muka
Tatap Muka I
1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran selama 13 hari kerja dengan sistem
klasikal;
2) Seluruh materi diarahkan untuk pembekalan peserta dapat melakukan
Diagnosa Kebutuhan Perubahan
3) Pola tempat duduk terbagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok 5
orang;
4) Sebelum pembelajaran dimulai dilakukan kontrak pembelajaran antara
narasumber dengan peserta yang isinya:
a) Tujuan akhir yang akan dicapai;
b) Cara pencapaian tujuan;
c) Metode yang digunakan dalam pembelajaran
5) Jika tim, narasumber utama menyampaikan materi secara tim (dua orang)
sesuai dengan mata diklat yang diampu;
6) Akhir kegiatan ditandai pernyataan dari fasilitator dan peserta dalam lembar
yang telah tersedia bahwa Kompetensi/produknya telah tercapai.
7) Konsep perubahan yang telah dibuat dijadikan dasar untuk melakukan
diagnosa kebutuhan perubahan sehingga waktu 5 hari di luar kampus cukup
untuk mempersiapkan rencana proyek perubahan.
Tatap Muka II
1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran selama 17 hari kerja dengan sistem
klasikal;
2) Seluruh materi diarahkan untuk pembekalan peserta merancang perubahan
dan Membangun Tim
3) Pola tempat duduk terbagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok 5
orang;
4) Sebelum pembelajaran dimulai dilakukan kontrak pembelajaran antara
narasumber dengan peserta yang isinya:
a) Tujuan akhir yang akan dicapai;
b) Cara pencapaian tujuan;
c) Metode yang digunakan dalam pembelajaran
5) Narasumber utama menyampaikan materi secara tim (dua orang) sesuai
dengan mata diklat yang diampu;
6) Akhir kegiatan ditandai pernyataan dari fasilitator dan peserta dalam lembar
yang telah tersedia bahwa Kompetensi/produknya telah tercapai
7) Konsep perubahan yang akan dijadikan proyek perubahan setelah melalui
diagnosa kebutuhan perubahan dan dirancang ulang sesuai ketentuan serta
berbagai perbaikan-perbaikan sesuai arahan fasilitator telah siap untuk
diimplementasikan.
TATAP MUKA III
1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran selama 2 hari di kampus BDK
Semarang;
2) Selama waktu tersebut digunakan untuk evaluasi implementasi proyek
perubahan yang telah dilaksanakan;
3) Dalam penilaian tersebut “proyek perubahan” dan “kepemimpinan” dalam
pelaksanaan proyek menjadi acuannya.
b. Penyusunan Kertas kerja mandiri
1) Kertas kerja mandiri bersifat perseorangan;
2) Kertas kerja berisi tentang rencana perubahan yang akan dilakukan di satuan
kerja masing-masing peserta.
3) Perubahan yang akan dilakukan harus:
a) Melalui diagnosa kebutuhan perubahan yang ada;
b) Dapat diimplementasikan;
c) Mendapat dukungan dari staf maupun stakeholder lain serta mendapat ijin
dan dukungan dari atasan;
4) Penyusunan konsep penekanannya pada isi, sedangnkan penyusunan Kertas
Kerja Mandiri sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pihak
Penyelenggara dan disampaikan oleh fasilitator.
5) Kertas kerja yang dibuat merupakan hasil inovasi untuk proyek perubahan
yang akan dilaksanakan selama 2 bulan di tempat kerja masing-masing;
6) Kertas Kerja Mandiri dijadikan bahan seminar setelah dilakukan implementasi
di satker peserta masing-masing.
c. Seminar
Seminar dilaksanakan dua kali, yaitu:
1) Seminar Presentasi Proyek Perubahana) Persiapan
(1) Pembuatan pengumuman pelaksanaan seminar
(2) Pembuatan daftar kelompok seminar dan Pembahasan
(3) Pembuatan jadwal pelaksanaan seminar
(4) Penentuan dan persiapan pengadaan sarana seminar
(5) Penentuan Tempat dan Setting ruang seminar
(6) Pembuatan acuan seminar presentasi Proyek perubahan
(7) Pembuatan instrumen penilaian seminar presentasi untuk nara sumber
(8) Pembuatan surat tugas sebagai nara sumber Seminar
(9) Penerimaan bahan seminar dari peserta
(10) Penggandaan Bahan seminar
(11) Penyerahan bahan seminar kepada nara sumber
(1) Pelaksanaan
a) Pemastian seluruh komponen seminar terpenuhi
b) Pembacaan tata cara dan mekanisme seminar
c) Pembukaan acara seminar
d) Masing-masing peserta melakukan presentasi:
(1) Judul Rencana Proyek Perubahan
(2) Identifikasi Permasalahan yang ada di satker
(3) Permasalahan yang akan dijadikan bahan proyek perubahan
(4) Alasan memilih masalah yang akan dijadikan bahan proyek
(5) Tujuan dan sasaran yang akan dicapai
(6) Stakeholder yang terlibat dalam proyek perubahan dan perannya
(7) Data-data yang dibutuhkan untuk menyusun bahan dan pelaksanaan
proyek
(8) Sarana prasarana yang dibutuhkan dan cara pengadaannya
(9) Metode yang digunakan untuk pelaksanaan proyek perubahan
(10) Gambaran Pelaksanaan proyek perubahan
(11) Sistem kepemimpinan yang akan diterapkan
(12) Kemungkinan hambatan yang akan dihadapi
(13) Kemungkinan Solusi yang akan dilakukan
(14) Target yang akan dicapai
e) Menjawab pertanyaan terkait isi materi yang dipresentasikan
f) Nara sumber memberikan masukan untuk penyempurnaan rencana
proyek perubahan dan pelaksanaannya
g) Peserta mencatat untuk perbaikan dan kesiapan pelaksanaan di satuan
kerja
(2) Evaluasi Seminar tahap I
1. Pengolahan data hasil presentasi
2. Pemastian peserta untuk melakukan perbaikan dan kesiapan
pelaksanaan.
3. Pembuatan pernyataan siap untuk melaksanakan proyek perubahan.
b. Seminar Laboratorium Kepemimpinan
1. Persiapan
a) Pembuatan pengumuman pelaksanaan seminar
b) Pembuatan daftar kelompok seminar dan Pembahasan
c) Pembuatan jadwal pelaksanaan seminar
d) Penentuan dan persiapan pengadaan sarana seminar
e) Penentuan Tempat dan Setting ruang seminar
f) Pembuatan acuan seminar presentasi Proyek perubahan
g) Pembuatan instrumen penilaian seminar presentasi untuk dugunakan
WI/nara sumber
h) Pembuatan surat tugas sebagai nara sumber Seminar
i) Penerimaan bahan seminar dari peserta
j) Penggandaan Bahan seminar
k) Penyerahan bahan seminar kepada nara sumber
2. Pelaksanaan
a) Pemastian seluruh komponen seminar terpenuhi
b) Pembacaan tata cara dan mekanisme seminar
c) Pembukaan acara seminar
d) Masing-masing peserta melakukan presentasi:
1) Menyampaikan hal-hal yang ada dalam bahan presentasi:
2) Judul Rencana Proyek Perubahan
3) Identifikasi Permasalahan yang ada di satker
4) Permasalahan yang akan dijadikan bahan proyek perubahan
5) Alasan memilih masalah yang akan dijadikan bahan proyek
6) Tujuan dan sasaran yang akan dicapai
7) Stakeholder yang terlibat dalam proyek perubahan dan perannya
8) Data-data yang dibutuhkan untuk menyusun bahan dan pelaksanaan
proyek
9) Sarana prasarana yang dibutuhkan dan cara pengadaannya
10) Metode yang digunakan untuk pelaksanaan proyek perubahan
11) Gambaran Pelaksanaan proyek perubahan
12) Sistem kepemimpinan yang akan diterapkan
13) Kemungkinan hambatan yang akan dihadapi
14) Kemungkinan Solusi yang akan dilakukan
15) Target yang akan dicapai
e) Menjawab pert anyaan terkait isi materi yang dipresentasikan
f) Nara sumber memberikan penilaian terhadap pelaksanaan proyek
perubahan
3. Evaluasi Seminar Tahap II
a) Pengolahan data hasil presentasi
b) Pemastian peserta untuk melakukan perbaikan dan kesiapan
pelaksanaan.
c) Pembuatan pernyataan siap untuk melaksanakan proyek perubahan.
BAB XIII
IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
(PRAKTIK DI SATKERNYA MASING-MASING PESERTA)
1. Tahap I
a. Persiapan Penyusunan Kerta kerja mandiri
b. Dilakukan selama 5 hari kerja;
c. Peserta melakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1) Mencari data-data yang diperlukan dalam rangka melakukan persiapan
penyusunan Ketas Kerja Mandiri tentang perubahan yang akan dilakukan di
satkernya masing-masing;
2) Melakukan komunikasi dengan berbagai pihak tentang perlunya perubahan
pada “bidang, aspek, hal” tertentu berdasarkan hasil analisis, diagnosa, dan
data-data yang ada;
3) Melakukan komunikasi dengan atasan untuk mendapat persetujuan tentang
perubahan yang akan dilakukan dan kesediaan menjadi mentornya;
4) Karena waktu hanya 5 hari, kegiatan tersebut dapat dimulai sejak ditetapkan
sebagai peserta sehingga ketika mendaftar telah memiliki konsep (ditulis)
dan dijadikan bukti fisik kesiapan melakukan perubahan di satuan kerjanya
masing-masing peserta.
5) Peserta melakukan pencatatan berbagai hal sebagai data yang diperlukan
serta mempersiapkan diri pada pembelajaran di kampus tahap II yang
intinya adalah menyusun proyek perubahan sesuai ketentuan.
6) Selama praktik di satker tersebut, peserta melakukan komunikasi dengan
panitia karena disediakan “COACH” yang akan memberikan saran-saran
serta “COUNSELLOR” yang akan membimbing peserta jika terdapat
kesulitan.
7) Jadwal coaching dan counselling ditetapkan penyelenggara atas usulan dari
peserta;
8) Pelaksanaan COACHING dan COUNSELLING menggunakan Teknologi
Komunikasi dan Informasi berbasis elektronik sesuai kesepakatan dan
ketersediaan sarana dari BDK;
d. Tahap II
1) Dilaksanakan selama 60 hari kerja;
2) Peserta mengimpelementasikan proyek perubahan di satkernya;
3) Peserta memimpin implementasi proyek tersebut dan atasan sebagai
mentornya;
4) Dalam implementasi tersebut, peserta dapat mencatat berbagai hal atau
fenomena yang ada termasuk hambatan-hambatan serta solusi yang
dilakukan, karena implementasi dan kepemimpinan dalam pelaksanaan
implementasi akan dijadikan bahan penilaian;
5) Selama praktik di satker tersebut, peserta melakukan komunikasi dengan
panitia karena disediakan “COACH” yang akan memberikan saran-saran
serta “COUNSELLOR” yang akan membimbing peserta jika terdapat
kesulitan.
6) Jadwal coaching dan counselling ditetapkan penyelenggara atas usulan dari
peserta;
7) Pelaksanaan COACHING dan COUNSELLING menggunakan Teknologi
Komunikasi dan Informasi berbasis elektronik sesuai kesepakatan dan
ketersediaan sarana dari BDK;
BAB XIV
EVALUASI
1. Peserta
Penilaian terhadap peserta terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Sikap dan Perilaku bobotnya 35
b. Kualitas Perubahan bobotnya 65
Dari kedua aspek yang dinilai tersebut, rinciannya sebagai berikut:
a. Sikap dan Perilaku bobotnya sebagai berikut:
No. unsur Indikator Bobot
1. Integritas a. Kejujuran dalam melaksanakan tugas setiap
tahapan diklat;
b. Ketegasan dalam menyampaikan ide dan
gagasan
c. Konsistensi dalam melaksanakan tugas setiap
tahapan diklat;
d. Kepatuhan pada nilai agama dan moral setiap
tahapan diklat;
10
2. Etika a. Sopan berperilaku dalam setiap tahapan diklat
b. Santun dalam bertutur kata
c. Toleran dalam keberagaman suku, agama, ras
d. Empati dalam pergaulan setiap tahapan diklat
10
3. Kedisiplina
n
a. Ketaatan dalam melaksanakan urutan dalam
setiap tahapan kegiatan diklat
b. Ketepatan hadir dalam setiap tahapan diklat
c. Kesungguhan dalam mengikuti setiap tahapan
diklat
d. Kepatuhan terhadap setiap tata tertib setiap
5
tahapan diklat
4. Kerjasama a. Berkoordinasi dengan widyaiswara,
penyelenggara, dan peserta untuk
menyekesesdaikan dalam setiap tahapan diklat
b. Bersinergi dengan widyaiswara
penyelenggara, dan peserta untuk
menyelesaikan dalam setiap tahapan diklat
c. Tidak mendikte atau mendominasi kelompok;
d. Mau menerima pendapat orang lain
5
5. Prakarsa a. Membantu terciptanya iklim diklat yang
kondusif bagi lahirnya ide-ide pembaruan
b. Mampu membuat saran pembaruan
c. Aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang menggugah pemikiran
d. Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi,
dan lingkungan
5
Jumlah 35
Penilaian sikap dan prilaku dilakukan oleh penyelenggara, tenaga pengajar,
mentor, dan coach
b. Kualitas Perubahan
Unsur yang dinilai dari kualitas perubahan adalah:
No. Unsur Indikator Bobot
Identifikasi
Perubahan
a. Ketepatan focus perubahan
b. Kelayakan perubahan
c. Rasionalitas perubahan
d. Dukungan stakeholder
e. Manfaat Perubahan
10
Rancangan
Perubahan
a. Kejelasan visi perubahan
b. Kejelasan identifikasi stakeholder
c. Kejelasan langkah-langkah mewujudkan
10
perubahan
d. Sistematika penulisan
Pemimpin
perubahan
a. Kemampuan mempengaruhi stakeholder
b. Kemampuan membangun tim efektif
c. Ketangguhan dalam melaksanakan rencana
perubahan;
d. Kualitas implementasi rancangan perubahan
e. Kepatuhan terhadap etika birokrasi
45
Penilaian Kualitas perubahan dilakukan oleh penyelenggara, tenaga pengajar,
mentor, dan coach
c. Evaluasi Akhir
Evaluasi akhir dilakukan oleh Tim Evaluasi yang terdiri atas:
No. Unsur Waktu
1.
2.
3.
4
5.
Kepala BDK Semarang
Kasi Diklat TA
Kasubag TU
Pejabat dari Unit kerja peserta
Koordinator WI
Ketua
Wk. Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Ketidakhadiran peserta lebih dari 18 hari , dinyatakan gugur.
d. Penentuan Kelulusan
No Skor Keterangan
1.
2.
3.
Sangat memuaskan
Memuaskan
Baik Sekali
92,5 - 100
85,0 - 92,4
77,5 - 84,9
2. Widyaiswara/fasilitator/Nara Sumber
Evaluasi wiidyaiswara/fasilitator/narasumber dilakukan oleh peserta dan Tim
Evaluator.
a. Aspek yang dinilai oleh peserta
1) Sistematika penyajian;
2) Kemampuan penyajian;
3) Ketepatan waktu dan kehadiran;
4) Penggunaan metode dan sarana diklat;
5) Sikap dan perilaku;
6) Cara menjawab pertanyaan peserta;
7) Penggunaan bahasa;
8) Pemberian motivasi kepada peserta;
9) Kerapihan pakaian;
10) Kerjasama antar widyaiswara (jika tim)
b. Aspek yang dinilai oleh Tim Evaluator
1) Pengelolaan Pembelajaran, dengan sub kompetensi, kemampuan dalam:
a) Membuat SAP dan RP;
b) Menyusun bahan ajar;
c) Menerapkan pembelajaran orang dewasa;
d) Melakukan komunikasi efektif dengan peserta;
e) Melakukan evaluasi pembelajaran
2) Kompetensi keperibadian, dengan sub kompetensi, kemampuan dalam:
a) Menampilkan pribadi yang dapat diteladani
b) Melaksanakan kode etik dan menunjukkan etos kerja sebagai widyaiswara
yang profesional
3) Kompetensi Sosial, dengan sub kompetensi:
a) Membina hubungan dan kerjasama dengan sesama widyaiswara;
b) Menjalin hubungan dengan penyelenggara/pengelola diklat.
4) Kompetensi substantif, dengan sub kompetensi:
a) Menguasai keilmuan dan keterampilan mempraktikkan sesuai dengan materi
diklat yang diajarkan;
b) Menulis karya tulis ilmiah yang terkait dengan lingkup kediklatan dan atau
pengembangan spesialisasi.
Penilaian widyaiswara oleh tim evaluator. Hasil penilaian diolah dan disampaikan
oleh Tim Evaluator kepada Kepala LAN dan widyaiswara sebagai masukan untuk
peningkatan kualitas pengajaran masa yang akan datang.
3. Evaluasi Penyelenggaraan
a. Evaluasi kepada pengelola diklat, meliputi:
1) Perencanaan Program diklat dengan indikator:
a) Kesesuaian antara perencanaan dengan standar program diklat;
b) Penyampaian diklat Kepada kepala LAN
2) Pengorganisasian program diklat, dengan indikator:
a) Surat Keputusan Kepala BDK Semarang tentang panitia penyelenggara diklat;
b) Uraian tugas panitia penyelenggara diklat.
3) Pelaksanaan program diklat, dengan indikator:
a) Kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan;
2) Pengkoordinasian dengan pihak-pihak terkait;
3) Penyampaian laporan penyelenggaraan diklat kepada kepala LAN
b. Evaluasi kepada penyelenggara diklat, meliputi
1) Pelayanan kepada peserta, dengan indikator:
a) Kelengkapan informasi diklat
b) Ketersediaan dan kebersihan asrama, kelas, ruang makan, toilet, dan
prasarana lainnya;
c) Ketersediaan, kelengkapan, dan keberfungsian sarana pengajaran dalam
kelas.
b) Pelayanan kepada widyaiswara, dengan indikator:
1) Kelengkapan informasi diklat;
2) Ketepatan waktu untuk menghubungi widyaiswara dan tenaga kediklatan
lainnya;
3) Ketersediaan, kelengkapan, dan kefungsian sarana pengajaran dalam kelas
c) Pengadministrasian diklat, dengan indikator:
1) kelengkapan surat menyurat;
2) Ketersediaan instrumen-instrumen penilaian
3) File keseluruhan dokumen setelah penyelenggaraan
4. Evaluasi Pasca Diklat
Mekanisme dan prosedur evaluasi pasca diklat, sebagai berikut:
1. Antara 6 (enam) sampai 12 (dua belas bulan) setelah penyelenggaraan diklat
berakhir, dilakukan evaluasi pasca diklat untuk mengetahui dan mengukur, sebagai
berikut:
1) Tingkat pemanfaatan alumni diklat dalam jabatan struktural;
2) Perkembangan perubahan yang telah dilakukan;
3) rencana perubahan yang akan dilaksanakan;
4) Tingkat peningkatan kinerja alumni;
5) Tingkat peningkatan instansi unit organisasi alumni.
2. Evaluasi pasca diklat dilakukan oleh penyelenggara diklat bekerjasama dengan
unit kepegawaian instansi, terkait:
1) Posisi alumni setelah mengikuti kegiatan diklat
2) Perkembangan “rencana perubahan yang pernah dilaksanakan”
3) Kemungkinan melakukan perubahan-perubahan yang baru selain yang telah
direncanakan sebelumnya;
4) Peningkatan kinerja alumnus setelah mengikuti kegiatan diklat;
5) Peningkatan kinerja instansi tempat alumnus bekerja.
3. Hasil evaluasi pasca diklat disampaikan oleh penyelenggara kepada pejabat
pembina kepegawaian alumni, pimpinan instansi alumni, instansi pembina diklat,
dan instansi pengendali diklat.
4. Instansi pembina diklat menggunakan hasil evaluasi pasca diklat sebagai masukan
untuk penyempurnaan program diklat selanjutnya.
XV
SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (STTPL),
PIAGAM PENGHARGAAN DAN REGRESTRASI
1. STTPL
a. Peserta diklatpim IV yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan
dinyatakan lulus, berhak mendapat STTPL;
b. Peserta yang tidak lulus diberikan surat keterangan telah mengikuti diklatpim IV;
c. Pembuatan STTPL mengacu pada ketentuan dari Lembaga Administrasi Negara;
d. Penandatanganan STTPL sebagai berikut:
1) Halaman depan ditandatangani penjabat pembina kepagawaian (Kepala Biro
Kepegawaian Kemenag RI);
2) Halaman belakang ditandatangani oleh Kapusdiklat/Kepala BDK (untuk hal
ini menunggu keputusan dari Pusdiklat Tenaga Administrasi).
2. Piagam Penghargaan
a. Peserta yang masuk kategori lulus terbaik diberikan piagam penghargaan;
b. Penentuan peserta ditetapkan oleh penyelenggara berdasarkan kriteria kelulusan
yang ditetapkan dari Lembaga Administrasi Negara, yaitu jika nilainya mencapai
antara 92,5-100.
c. Pembuatan piagam penghargaan sesuai dengan Ketentuan dari Lembaga
Administrasi Negara;
3. Regrestrasi
1. Seluruh alumni diklatpim IV yang dinyatakan lulus diberikan kode regrestrasi dari
Instansi pembina diklat;
2. Pemberian regrestrasi dalam rangka pengendalian dan sebagai data base alumni
diklatpim IV;
3. Prosedur memperoleh nomer regrestrasi dari Instansi Pembina sebagai berikut:
a. BDK Semarang menyampaikan daftar dan data peserta kepada LAN melalui
Deputi yang membidangi pembinaan diklat aparatur, selambat-lambatnya 6
(enam) hari kerja sebelum program diklatpim IV berakhir;
b. LAN memastikan bahwa evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat telah
dilaksanakan oleh Tim Evaluasi dari LAN;
c. LAN memberikan kode regrestrasi sesuai daftar yang syah/yang diajukan.
d. BDK Semarang dapat membuat kode regrestrasi secara internal sebagai
bagian dari penyusunan data Base Kediklatan dan dapat memberikan kode
regrestrasi khususnya untuk alumni diklatpim IV.
e. Setelah kegiatan diklatpim IV selesai, penyelenggara diklatpim IV
menyampaikan laporan pelaksanaan diklatpim IV pola baru ini kepada LAN
dengan format yang mengacu pada Pedoman Penyusunan laporan
Penyelenggaraan Diklat yang ditetapkan oleh LAN
BAB XVI
PENUTUP
A