file · web viewbercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa...

16
Dimensi Mata Pencaharian Dalam kehidupan seseorang mempunyai mata pencaharian. Mata pencaharian ini ada sejak zaman dahulu. Contoh sistem mata pencaharian tradisional. Sistem mata pencaharian tradisional, adalah sistem-sistem yang bersifat tradisional terutama terhadap kebudayaan suatu suku bangsa. Mata pencaharian tradisional dalam teknologi yang sangat canggih sekarang mata pencaharian menjadi mata pencaharian yang modern. Karena banyaknya penemuan-penemuan alat bantu buat mata pencaharian. Berbagai sistem tersebut adalah : (1) berburu dan meramu; (2) beternak; (3) bercocok tanam diladang; (4) menangkap ikan; (5) bercocok tanam menetap dengan irigasi. Berburu dan meramu: Perburuan atau berburu adalah praktek mengejar, menangkap, atau membunuh hewan liar untuk dimakan, rekreasi, perdagangan, atau memanfaatkan hasil produknya (seperti kulit, susu, gading dan lain-lain). Berburu dan meramu merupakan suatu mata pencaharian manusia yang paling tua, tetapi masa sekarang sebagian besar manusia beralih ke mata pencaharian lain. Suku-suku bangsa yang berburu dan meramu hanya tinggal sedikit, namun para ahli antropologi masih tetap perhatian terhadap suatu bentuk mata pencaharian tersebut, untuk dapat menganalisa azas masyarakat dan kebudayaan manusia secara historikal. Beternak: Peternakan adalah praktek untuk membudidayakan binatang ternak. Suatu hal penting mempunyai ketrampilan untuk peternak ,di beberapa negara-negara berternak merupakan suatu seni tersendiri. Di negara-negara tertentu mempunyai hukum yang tegas mengenai perlakuan terhadap binatang ternak. Karena untuk praktek membudidayakan hewan ternak ada hukum-hukum yang harus dipatuhi oleh pembudidaya hewan ternak tersebut. Kalau praktek membudidayakan hewan ternak tidak ada hukumnya, pasti para peternak membudidayakan hewan ternaknya sesuai dengan keinginannya sendiri tanpa memikirkan ketentuan-ketentuan hukum pembudidaya hewan ternak. Bercocok tanam: Bercocok tanam disini dimaksudkan bercocok tanam berladang, merupakan suatu bentuk mata pencaharian manusia yang lambat laun akan hilang karena diganti dengan bercocok tanam menetap. Bercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak

Upload: hahuong

Post on 12-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewBercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak didaerah perairan sungai

Dimensi Mata Pencaharian

Dalam kehidupan seseorang mempunyai mata pencaharian. Mata pencaharian ini ada sejak zaman dahulu. Contoh sistem mata pencaharian tradisional. Sistem mata pencaharian tradisional, adalah sistem-sistem yang bersifat tradisional terutama terhadap kebudayaan suatu suku bangsa. Mata pencaharian tradisional dalam teknologi yang sangat canggih sekarang mata pencaharian menjadi mata pencaharian yang modern. Karena banyaknya penemuan-penemuan alat bantu buat mata pencaharian. Berbagai sistem tersebut adalah : (1) berburu dan meramu; (2) beternak; (3) bercocok tanam diladang; (4) menangkap ikan; (5) bercocok tanam menetap dengan irigasi.

Berburu dan meramu: Perburuan atau berburu adalah praktek mengejar, menangkap, atau membunuh hewan liar untuk dimakan, rekreasi, perdagangan, atau memanfaatkan hasil produknya (seperti kulit, susu, gading dan lain-lain). Berburu dan meramu merupakan suatu mata pencaharian manusia yang paling tua, tetapi masa sekarang sebagian besar manusia beralih ke mata pencaharian lain. Suku-suku bangsa yang berburu dan meramu hanya tinggal sedikit, namun para ahli antropologi masih tetap perhatian terhadap suatu bentuk mata pencaharian tersebut, untuk dapat menganalisa azas masyarakat dan kebudayaan manusia secara historikal.

Beternak: Peternakan adalah praktek untuk membudidayakan binatang ternak. Suatu hal penting mempunyai ketrampilan untuk peternak ,di beberapa negara-negara berternak merupakan suatu seni tersendiri. Di negara-negara tertentu mempunyai hukum yang tegas mengenai perlakuan terhadap binatang ternak. Karena untuk praktek membudidayakan hewan ternak ada hukum-hukum yang harus dipatuhi oleh pembudidaya hewan ternak tersebut. Kalau praktek membudidayakan hewan ternak tidak ada hukumnya, pasti para peternak membudidayakan hewan ternaknya sesuai dengan keinginannya sendiri tanpa memikirkan ketentuan-ketentuan hukum pembudidaya hewan ternak.

Bercocok tanam: Bercocok tanam disini dimaksudkan bercocok tanam berladang, merupakan suatu bentuk mata pencaharian manusia yang lambat laun akan hilang karena diganti dengan bercocok tanam menetap. Bercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak didaerah perairan sungai-sungai besar karena sangat subur tanahnya. Banyak suku bangsa yang melakukan bercocok tanam di ladang. Sekarang juga mulai berubah menjadi petani menetap. Perubahan ini karena penduduk mencapai kepadatan yang tinggi. Hal ini dapat dimengerti karena bercocok tanam diladang sangat banyak memerlukan tanah bagi tiap-tiap keluarga.

Manamkap ikan: Manusia zaman purba yang kebetulan hidup didekat sungai, danau, atau laut, telah memanfaatkan sumber daya alam yang penting itu untuk keperluan hidupnya. Dalam mempelajari suatu masyarakat yang berdasarkan mata pencaharian mencari ikan. Para ahli antropologi menaruh perhatian terhadap soal-soal seperti, sumber alam, dan modal, tenaga kerja, teknologi produksi dan konsumsi distribusi dan pemasaran. Sumber alam dan modal, menyangkut hal-hal terhadap daerah-daerah tertentu dalam sungai, danau atau pantai dan juga soal yang menyangkut misalnya hak atas tempat berlabuh perahu dll. Hal yang terpenting dalam soal modal adalah hak milik atas alat-alat menangkap ikan, jerat, jala, dsb, dan sudah tentu hak milik perahu dan alat-alat berlayar.

Bercocok tanam menetap dengan irigasi: Bercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia di berbagai Negara-negara yang terletak

Page 2: file · Web viewBercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak didaerah perairan sungai

didaerah perairan sungai-sungai besar karena sangat subur tanahnya. Banyak suku bangsa yang melakukan bercocok tanam di ladangsejak zaman dahulu yang sekarang menjadi sanagat tradisional. Sekarang juga mulai berubah menjadi petani menetap. Perubahan ini karena penduduk mencapai kepadatan yang tinggi dan wilayah yang membuat mereka berpindah mata pencaharian. Hal ini dapat dimengerti karena bercocok tanam diladang sangat banyak memerlukan tanah bagi tiap-tiap keluarga.

Dengan mata pencaharian suatu suku bangsa, karena mata pencaharian berhubungan dengan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mata pencaharian suku bangsa yang masih tradisional umumnya berupa berburu dan meramu, berladang, beternak, menangkap ikan, bertani menetap (pertanian tadah hujan maupun yang sudah menggunakan irigasi). Selain memperhatikan sistem produksi, Organisasi sosial. Agar kehidupan masyarakat tetap aman dan tertib, maka perlu diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga kesatuan dan persatuan tetap terpelihara. Aturan tersebut dapat berupa aturan dalam keluarga, aturan tentang kekerabatan, pemerintahan dan adat istiadat lainnya yang mengatur hubungan antar sesama anggota masyarakat.

Berarti, pekerjaan yang menjadi pokok penghidupan (sumbu atau pokok), pekerjaan/pencaharian utama yang dikerjakan untuk biaya sehari-hari.Dengan kata lain sistem mata pencaharian adalah cara yang dilakukan oleh sekelompok orang sebagai kegiatan sehari-hari guna usaha pemenuhan kehidupan, dan menjadi pokok penghidupan baginya. Pada masa kehidupan manusia prasejarah yang mempunyai pola pemikiran sangat sederhana dimana kegiatannya sebatas berburu dan meramu makanan, dalam berburu dan meramu inipun ada faktor-faktor yang sangat mempengaruhinya yaitu: faktor iklim, kesuburan tanah, keadaan binatang buruan dan lain sebagainya sebagai pendukung kegiatan mereka.

Dimasa ini manusia telah memasuki taraf kehidupan yang lebih baik, dimana pengenalan sistem bercocok tanam tingkat sederhana ini akan sangat mempengaruhi budaya dan peradaban tingkat lanjut karena manusia pada masa ini hidupnya sudah mulai menetap, dengan menempati rumah-rumah yang sudah barang tentu sangat sederhana untuk menunjang kehidupannya. Ada pengaruh lain yang sangat dirasakan akan mengubah struktur dari mata pencaharian itu sendiri yaitu disaat kebutuhan manusia semakin meningkat maka berkaitan dengan penggunaan alat juga akan meningkat pula yang disesuaikan dengan keperluannya. Selain itu pada masa bercocok tanam selanjutnya maka manusia pada zaman itu juga sudah mengenal mata pencaharian sampingan seperti: beternak dan berkebun.

Mata pencaharian dapat dilihat dari corak kehidupan penduduk setempat berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya. kehidupan penduduk dapat dibedakan menjadi dua corak yakni corak kehidupan tradisional (sederhana) dan corak kehidupan modern (kompleks). Mata pencaharian penduduk Indonesia yang memiliki corak sederhana biasanya sangat berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperi pertanian, perkebunan dan peternakan juga perikanan. Sementara, mata pencaharian penduduk yang memiliki corak modern biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang tidak terlalu berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam biasanya mencakup sektor di bidang jasa, perindustrian, transportasi dan pariwisata.

Mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia, mengarah ke sektor bercocok tanam seperti pertanian dan perkebunan namun tak sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang. Karena tanah Indonesia yang sangat subur dengan mengandung berbagai macam mineral didalamnya, mendorong masyarakat Indonesia untuk mengelola dan

Page 3: file · Web viewBercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak didaerah perairan sungai

memanfaatkan kekayaan alam itu untuk bercocok tanam dan menjadikannya sebagai mata pencaharian bagi mereka yang tinggal di dataran tinggi (pegunungan) banyak lahan.Dengan bercocok tanam masyarakat Indonesia dapat memenuhi kebutuhan untuk sehari-harinya tanpa harus seluruhnya mengimport dari luar negeri.

Namun, saat ini lahan yang tersisa untuk bercocok tanam semakin terbatas karena adanya kemajuan jaman (globalisasi). Lahan pertanian dijadikan gedung-gedung bertingkat yang mengakibatkan kurangnya pasokan hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia rendah dan akan menyebabkan para petani kehilangan pekerjaannya.Selain bercocok tanam, sebagian besar penduduk Indonesia yang tinggal di dataran rendah (daerah pantai) mata pencaharian mereka mengarah ke sektor kelautan. Para nelayan memanfaatkan kekayaan bawah laut Indonesia sebagai sumber mata pencahariannya dalam kehidupannya. Sedangkan, mata pencaharian penduduk di perkotaan mengarah kepada sektor pembangunan, perindustrian, transportasi, pariwisata dan lain-lain.

Daerah perkotaan khususnya di kota-kota besar di pandang sebagai lahan sumber mata pencaharian dengan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mata pencaharian dalam sektor bercocok tanam atauoun nelayan di daerah pedesaan/pantai. Namun, memiliki mata pencaharian di sektor tersebut juga memerlukan kemampuan dan keahlian yang profesional dalam menjalankan pekerjaannya.Karena tingginya penghasilan didaerah perkotaan, menyebabkan masyarakat pedesaan tertarik untuk bekerja di perkotaan yang akhirnya mereka meninggalkan desanya untuk transmigrasi ke kota walaupun mereka berbekal pendidikan yang tidak cukup tinggi.

Hal ini menyebabkan, terjadinya kepadatan penduduk di daerah perkotaan juga meningkatkan angka pengangguran di kota karena lahan pekerjaan yang terbatas.Mata pencaharian masyarakat di kota sebagian besar sebagai pegawai kantoran, banyak juga yang berdagang atau membuka bisnis sendiri sebagai mata pencaharian mereka. Perbedaan mata pencaharian antara di kota dengan di desa, dilihat dari lingkungan lahan di pedesaan sebagian besar digunakan untuk pertanian, sedangkan dikota sudah tidak ada lahan yang digunakan untuk penghijauan. Lahan-lahan di perkotaan banyak digunakan untuk pembangunan gedung-gedung bertingkat, perumahan eliet, dan mall-mall besar. Hal ini, dikarenakan daerah perkotaan telah mengalami pengaruh globalisasi yang menyebabkan tingkat perekonomian di kota juga meningkat.

Dalam Mata pencaharian ada status sosial ada dimensi-dimensi yang sangat penting diantaranya: Status sosial, penuturan bahasa, perilaku agama, dan gaya hidup seseorang. Dalam dimensi-dimensi di atas. Berhubungan erat sekali dengan system mata pencaharian dalam kehidupan seseorang. Dimana Kebudayaan-kebudayaan di daerah-daerah tertentu menghasilkan dimensi-dimensi penting dalam mata pencaharian. Dimensi tersebut tercipta dalam suatu kebudayaan untuk menjalani kehidupannya dengan bermata pencaharian dan berinteraksi dengan kebudayaan satu dengan kebudayaan yang lain. Interaksi tersebut memuat dimensi-dimensi yang penting di atas.

Status sosial Secara teoritis, semua manusia dapat dianggap sederajat. Akan tetapi sesuai dengan kenyataan hidup kelompok-kelompok sosial, halnya tidaklah demikian. Teori yang dimaksud ini mungkin benar sesuai dengan tuntunan agama, dimana setiap hamba Allah dipandang memiliki derajat yang sama kecuali dalam hal keimanan dan ketakwaan. Pandangan tersebut dapat berbeda di tiap masyarakat sesuai penghargaan terhadap sesuatu.

Page 4: file · Web viewBercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak didaerah perairan sungai

Kalau suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan material daripada kehormatan, misalnya, maka mereka yang lebih banyak mempunyai kekayaan material akan menempati kedudukan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan fihak-fihak lain.

Status sosial berdasarkan ekonomi (kekayaan) yang dimiliki oleh seseorang statusKaya dan miskin merupakan dua kata antonim yang saling berlawanan, jika seseorang sudah tidak miskin bisa memenuhi kebutuhannya dengan baik bahkan mencukupi kebutuhannya ada lebih berarti orang itu dapat dikatakan kaya. Ukuran kekayaan tersebut juga dapat dilihat pada bentuk rumah orang yang dikatakan sebagai orang kaya, mobil pribadinya, cara-caranya mempergunakan pakaian serta bahan pakaian yang dipakainya, Pakaiann yang dikenakan merupakan harganya-mahal. kebiasaan untuk berbelanja barang-barang mahal, barang antik dan seterusnya.

Berdasarkan cara diperolehnya, Status sosial dibedakan  menjadi 3 macam yakni Ascribed Status, Achieved Status, dan Assigned Status. Ascribed status ; status yang diperoleh berdasarkan keturunan/kesamaan darah dan kekerabatan yang sama dalam status sosial yang terjadi dalam kehidupan individu, yang bersifat tertutup. Bersifat tertutup di sini berarti untuk memperoleh status dibatasi oleh batasan-batasan tertentu sesuai dengan kebutuhan yang dialaminya serta keadaan yang ada di sekitarnya, misalnya pada masyarakat feodal atau masyarakat yang menganut rasialisme. Contoh lain ; status sebagai anak, adik, kakak, tante, dan lainnya.

Achieved status ; status yang diperoleh berdasarkan usaha / perjuangan, diperoleh setelah melakukan peran terlebih dahulu, bersifat terbuka. Bersifat terbuka, yaitu dalam memperoleh status individu berhak menentukan kehendaknya sendiri untuk memilih status tertentu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Contohnya ; status sebagai mahasiswa PTN yang diperoleh dari perjuangan mengikuti SNMPTN/SPMB terlebih dulu untuk bisa masuk dalam PTN tersebut. Contoh lain; setiap orang dapat menjadi dosen, dokter, polisi bahkan presiden, asal ia mampu memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan apa yang ditentukan untuk mencapai status tersebut. 

Dan assigned status ; status yang diperoleh berdasarkan jasa yang dimiliki oleh orang tersebut. (assigned status) yakni system sosial dimana status yang diberikan berdasarkan jasa. Contohnya ; gelar pahlawan nasional diberikan karena dianggap berjasa pada masa perjuangan, rela berkorban demi Negaranya yang telah membesarkannya, gelar guru teladan diberikan karena dedikasi yang tinggi sesuai dengan persyaratan yang telah di tentukan untuk menjadi guru yang teladan, dan gelar mahasiswa berprestasi diberikan karena prestasi yang dicapainya selama jadi mahasiswa di universitas tempat ia menimba ilmu dengan sungguh-sungguh..

Sedangkan, peran sosial adalah sikap dan tindakan seseorang sesuai dengan status yang dimilikinya dalam masyarakat. Peran sosial identik dengan identitas biologis sehingga terbentuk peran kodrati. Peran kodrati adalah peran yang secara langsung dimiliki oleh seseorang sesuai dengan identitas biologisnya. Peran biologis ada 2 yakni laki-laki dan perempuan. Peran sebagai laki-laki antara lain menghasilkan sperma, dan peran sebagai perempuan antara lain mengandung, melahirkan, dan lainnya. Antara status sosial dan peran sosial salah satunya dapat dipertukarkan yakni peran sosial.

Status sosial tidak dapat dipertukarkan karena status sosial hanya dapat diraih/diperjuangkan (achieved status) dan hilang dari seseorang. Status yang diraih

Page 5: file · Web viewBercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak didaerah perairan sungai

contohnya status sebagai PNS diraih melalui perjuangan mengikuti serangkaian ujian CPNS hingga memperoleh legitimasi. Status sosial yang hilang dari seseorang dikarenakan orang tersebut tidak menjalankan perannya dengan baik sehingga mengancam eksistensinya. Contohnya ; status sebagai mahasiswa PTN dapat hilang dari seseorang bila orang tersebut sering bolos / melakukan hal yang negatif seperti terlibat kejahatan sehingga mendapat Drop Out (dikeluarkan) dari PTN terkait. 

Peran sosial dapat dipertukarkan, contohnya peran ibu dalam mengurus rumah tangga, bila suatu hari ibu sakit maka peran tersebut diambil alih oleh ayah dalam memasak, belanja, mencuci dan sebagainya. Contoh kedua, peran laki-laki sebagai pencari nafkah dapat dipertukarkan dengan perempuan seiring perkembangan jaman dan akibat dari emansipasi. Hal tersebut ditandai dengan semakin banyaknya perempuan yang bekerja. Pada dasarnya laki-laki dan perempuan memiliki peran dan power masing-masing. Lelaki dan perempuan mempunyai bakat-bakat tersendiri sesuai degan kemampuan yang dimilikinya untuk kehidupannya.

Laki-laki berperan sebagai pencari nafkah dan memiliki power di ranah publik. Sedangkan perempuan berperan sebagai organizer rumah tangga dan memiliki power di ranah domestik. Karena perkembangan jaman perempuan berkesempatan memasuki ranah public sehingga menimbulkan kesenjangan peran antara laki-laki dan perempuan. Hal ini diakibatkan karena laki-laki tidak pernah dipersiapkan dalam ranah domestik. Dan akibat yang terparah adalah perceraian. Contoh-contoh tersebut menggambarkan bahwa peran seseorang dapat dipertukarkan dan membawa dampak yang jauh dalam kehidupan sosial masyarakat. Tetapi tidak semua peran dapat dipertukarkan yakni peran kodrati.

Seperti yang diuraikan di muka bahwa peran kodrati berkaitan dengan identitas biologis seseorang sehingga tidak dapat ditukarkan. Apakah ada perempuan yang berperan menghasilkan sperma atau laki-laki yang mengandung dan melahirkan ? Secara umum hal tersebut tidak lazim ada, namun bila hal tersebut ada dalam suatu masyarakat disebabkan oleh kelainan genetika. Seseorang dimungkinkan untuk mengubah identitas biologisnya tetapi tetap saja hal tersebut tidak dapat mengubah peran kodrati yang dimilikinya. Contohnya ; seseorang dapat mengubah jenis kelaminnya misalnya dari dari laki-laki menjadi perempuan melalui operasi ganti kelamin dan suntikan hormon sehingga orang tersebut nampak seperti perempuan pada umumnya. Namun tetap saja, orang tersebut tidak dapat mengubah peran kodratinya. Hal itu terbukti dari orang tersebut tidak dapat mengandung ataupun melahirkan karena pada hakikatnya orang tersebut adalah laki-laki. 

Perilaku adalah suatu kecenderungan untuk merspon suatu hal, benda atau orang dengan suka (senang), tidak suka (menolak) atau acuh tak acuh, perwujudannya bisa dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, pembiasaan dan keyakinan. Artinya untuk membentuk perilaku yang positif atau menghilankan perilaku negatif dapat dilakukan pemberitahuan atau menginformasikan faedah atau kegunaannya, dengan membiasakannya atau dengan meyakinkannya. Dalam belajar perilaku berfungsi sebagai kekuatan yang akan menggerakkan seseorang untuk belajar memahami perilaku yang sesui dengan keadaan yang telah dijalaninya.

Perilaku agama dapat mempunyai wujud sebagai sistem keyakinan dan gagasan-gagasan tentang Tuhan, dewa-dewa, ruh-ruh halus, neraka, surga dan lain-lain, tetapi juga sebagai berbagai bentuk upacara (baik yang musiman maupun yang kadangkala), maupun benda-benda suci serta religius. Perilaku agama dari kebudayaan satu kebudayaan lain

Page 6: file · Web viewBercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak didaerah perairan sungai

berbeda. Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Untuk itu Perilaku agama dalam kebudayaan-kebudayaan yang di hasilkan sangat mempengaruhi kehidupan.

Kebanyakan siswa/pelajaran yang masih dalam usia sekolah dengan rata-rata usia taraf remaja percaya kepada Tuhan dan menjalankan ajaran agama karena tidak terdidik dalam lingkungan beragama, karena ibu bapaknya beragama, teman-teman dan masyarakat sekelilingnya yang beribadah, maka mereka ikut percaya dan melaksanakan ibadah dan ajaran agama sekedar mengikuti suasana lingkungan dimana hidup. Mereka solah-olah apatis, tidak ada perhatian untuk meningkatkan agama dan tidak mau aktif dalam kegiatan keagamaan. Percaya ikut-ikutan ini biasanya dihasilkan oleh didikan agama secara sederhana yang didapat dari keluarga dan lingkungannya.

Namun demikian ini biasanya terjadi pada masa remaja awal . Setelahitu biasanya berkembang kepada cara yang lebih kritis dan sadar sesuai dengan perkembangan psikisnya.Dengan demikian dapat diambil pengertian bahwa ekspresi perilaku beragama pada remaja yang percaya ikut-ikutan bersifat apatis. Hal ini dapat dipahami mengingat pengalaman beragama belum dimilikinya. Percaya ikut-ikutan pada anak usia sekolah yang masih kategori remaja dapat diatasi dengan memberi kesibukan atau memberikan tempat yang layak bagi mereka untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan keagamaan merupakan cara memberikan perhatian keagamaan, merupakan cara memberikan yang efektif, karena dengan kegiatan-kegiatan tersebut akan berdaya guna dan di amalkan dalam kehidupan.

Kepercayaan dengan kesadaran.Terjadinya kegelisahan, kecemasan, ketakutan bercampur aduk dengan rasa bangga dan kesenangan serta bermacam-macam pikiran dan khayalan sebagai perkembangan psikis dan pertumbuhan fisik, menimbulkan daya tarik bagi remaja atau siswa untuk memperhatikan dan memikirkan dirinya sendiri. Pada tahap selanjutnya mendorong siswa untuk berperan dan mengambil posisi dalam masyarakat.Semangat keagamaan dimulai dengan melihat kembali tentang masalah-masalah keagamaan yang dimiliki siswa sejak kecil. Mereka ingin menjalankan agama sebagai suatu lapangan yang baru untuk membuktikan pribadinya yang taat dalam menjalankan perintah agama.

Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu. Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya.

Persoalan Gaya Hidup Manusia (Masyarakat) merupakan suatu hal yang seharusnya kita teliti bersama supaya gaya hidup terkontrol. Terlebih terhadap sesuatu yang mengarah kepada eksistensi hidup seseorang. Apabila pada zaman dahulu merupakan suatu yang langka dan jarang kita temui. Karena suatu gaya atau model hanya dimiliki oleh orang kaya, namun sekarang siapapun yang bisa tampil dengan gaya yang gaul maka dia bisa di katakan menjadi anak yang keren. Terlebih memakai pakaian yang gaul tidaklah terlalu mahal, maka tidak

Page 7: file · Web viewBercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak didaerah perairan sungai

heran apabila anak muda zaman sekarang sudah tampil keren dan gaul seperti halnya orang kaya zaman dahulu.

Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya , apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan , dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar .Gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Selain itu, gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.

Dunia fashion adalah dunia yang sangat mengoda di semua kalangan manusia. Terlebih banyaknya penjual pakaian yang mendapat persaingan ketat dengan pedagang yang lainnya, maka para pedagang pun sengaja menurunkan harga dari pakaian tersebut. Mulai dari situlah masyarakat mulai berbondong-bondong untuk membelinya sengan harga murah dan juga dengan gaya hidup anak mudasekarang yang cenderung bergaya hidup yang tidak sesuai dengan keadaannya. Sebenarnya tampil dengan gaya anak muda memanglah tidak sangat berpengaruh terlalu besar. Namun yang membuat masalah adalah pada tingkah lalu dan cara pikir diri. Terlebih banyak dikalangan ibu-ibu sekarang yang tidak ingin kalah dengan anaknya, maka dia pun memakai dan bergaya selayaknya anak muda yang lagi tren.

Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar mencari hubungan antara produknya dengan kelompok gaya hidup konsumen. Contohnya, perusahaan penghasil komputer mungkin menemukan bahwa sebagian besar pembeli komputer berorientasi pada pencapaian prestasi. Dengan demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya hidup orang yang berprestasi.

Maka selayaknya manusia yang baik, janganlah terlalu dipaksakan untuk menjadi diri orang lain. Buatlah dari tampilan diri kita adalah kita. Apa adanya kita. Serta jangan terlalu bergaya yang berlebihan, walau dengan gaya hidup yang berlebihan mempunyai daya tarik tersendiri untuk orang lain yang ada di sekitar kita. Namun dengan daya tarik tersebut ada yang positif dan ada pula yang negatif. Jadi buatlah diri kita dalam daya tarik tersebut menjadi positif yang tidak menuntut orang lain untuk berbuat yang negatif. Dan membuat gaya hidup yang sesuai dengan keadaan yang sedang dialami. Bergaya hidup dengan telitih dalam memilih dan memilah pilihan.

Penuturan bahasa Terdiri dari ragam dialek, ragam pendidikan unyuk penutur (terpelajar), ragam resmi dan ragam tak resmi. Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Papua, dan lain-laim. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Antara daerah satu dengan daerah yang lainnya. Penuturan bahsa tersebut tercipta dalam kebudayaan-kebudayaan yang di ciptakan dari daerah-daerah tertentu yang mempunyai penuturan bahasa yang berfariasi.

Page 8: file · Web viewBercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak didaerah perairan sungai

Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Dalam suatu kebudayaan-kebudayaan yang ada di negara menghasilkan suatu bahasa yang di gunakan untuk berbicara dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat.

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Dalam variasi bahasa tersecut tercipta penuturan bahasa dalam kebudayaan satu dengan kebudayaan lain berbeda.

Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkan ragam bahasa lisan. Oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itu sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu berkembang menjdi sistem bahasa yang memiliki seperangkat kaidah yang tidak identik benar, meskipun ada pula kesamaannya. Meskipun ada keberimpitan aspek tata bahasa dan kosa kata, masing-masing memiliki seperangkat kaidah yang berbeda satu dari yang lain.

Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media atau sarana terdiri dari ragam lisan dan ragam tulis. Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur  di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.

Kelebihan Ragam Bahasa lisan: Di dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, dan objek tidak selalu dinyatakan. Unsur-unsur itu kadang-kadang dapat ditinggalkan. Hal ini disebabkan oleh bahasa yang digunakan itu dapat dibantu oleh gerak, mimik, pandangan, anggukan, atau intonasi. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur  di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.

Page 9: file · Web viewBercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak didaerah perairan sungai

Kelemahan Ragam bahasa lisan: Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu. Apa yang dibicarakan secara lisan di dalam sebuah ruang kuliah, hanya akan berarti dan berlaku untuk waktu itu saja. Apa yang diperbincangkan dalam suatu ruang diskusi  belum tentu dapat dimengerti oleh orang yang berada di luar ruang. Oleh karena itu dalam ragam lisan tersebut tidak mudah untuk dipahami antara kebudayaan satu dengan kebudayaan yang yang ada di daera-daerah tertentu yang ragam bahsanya kurang dimengerti oleh kebudayaan –kebudayaan lain yang ada di daerah lain.

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Dengan demikian ragam bahasa ada ketentuan-ketentuan yang mendasari ragam bahasa tersebut, sehingga dapat di mengerti.

Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat. Kelengkapan struktur kalimat sangat penting karena untuk mempermudah mengerti.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Delam kebudayaan membutuhkan bahasa untuk memudahkan berbicara dengan orang lain yang ada di sekitar kehidupan. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah berkembang di kebudayaan-kebudayaan mereka.

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis. Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga negara Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata sopan sebagaimana pedoman yang ada.

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan sangat bebeda dalam penuturan bahasanya, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah,

Page 10: file · Web viewBercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak didaerah perairan sungai

kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

Page 11: file · Web viewBercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang terletak didaerah perairan sungai