undang-undang no 12/2012 tentang pendidikan tinggi

53
1 Merajut Masa Depan Bangsa melalui Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi Nizam Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan CC

Upload: doanlien

Post on 15-Jan-2017

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

1

Merajut Masa Depan Bangsamelalui

Undang-Undang No 12/2012tentang Pendidikan Tinggi

NizamSekretaris Dewan Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

CC

Page 2: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Peluang dan TantanganPendidikan Tinggi di Indonesia

Peluang dan TantanganPendidikan Tinggi di Indonesia

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGIKementerian Pendidikan dan Kebudayaan

22

Page 3: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

• Populasi : 237 juta• Anggota G-20 (economic size: 15)• Negara kunci ASEAN (total populasi:

>600 juta)• Negara demokratis terbesar ke-3• Negara mayoritas muslim

terbesar, menghargai kebhinekaan• Kaya sumber daya alam• Politik dan ekonomi stabil

(2011 pertumbuhan 6.4%)

Indonesia – Posisi Strategis

• Populasi : 237 juta• Anggota G-20 (economic size: 15)• Negara kunci ASEAN (total populasi:

>600 juta)• Negara demokratis terbesar ke-3• Negara mayoritas muslim

terbesar, menghargai kebhinekaan• Kaya sumber daya alam• Politik dan ekonomi stabil

(2011 pertumbuhan 6.4%)

Page 4: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Skala ekonomi (th 2011)

• USA:– GDP (ppp) : USD 15,290,000,000,000 (1st)– Growth rate : 1.70%– Per capita (ppp): USD 49,000– External debt : USD 14,710,000,000,000 (96% GDP)

• Indonesia:– GDP (ppp) : USD 1,139,000,000,000 (15th)– Growth rate : 6.5%– Per capita (ppp): USD 4,700– External debt : USD 186,900,000,000 (16% GDP)

• USA:– GDP (ppp) : USD 15,290,000,000,000 (1st)– Growth rate : 1.70%– Per capita (ppp): USD 49,000– External debt : USD 14,710,000,000,000 (96% GDP)

• Indonesia:– GDP (ppp) : USD 1,139,000,000,000 (15th)– Growth rate : 6.5%– Per capita (ppp): USD 4,700– External debt : USD 186,900,000,000 (16% GDP)

Source: CIA Factbook, 2012

Page 5: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

MP3EIMP3EIMasterplan Percepatan dan PerluasanPembangunan Ekonomi Indonesia2011 -2025

Page 6: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

1. Natural Resources Geothermal (largest reserve) Coal (no.2 in the world) Tin, Nickel (no. 2 and 4 in the world) Palm oil, Rubber, Cacao (no.1, 2, 2 in the world) Marine resources (largest teritory, mega biodiversity) Others

2. Experiences

3 Faktor utama ekonomi Indonesia

16,6 15,4 14,213,3

11,5-12,5

9,1 8,4 7,9 7,4 7

02468

1012141618

2007 2008 2009 2010 2011

Poverty level Unemployment

1.947

2.5903.000

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

2007 2008 2009 2010 *

Per capita income USD

3. Human Resource...

Page 7: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

”Demographic Bonus"

Bonus atau bencana demografi?

Sumber: Menko Perekonomian, 20107

Page 8: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Kunci kemajuan:Kunci kemajuan: SDM dan IPTEK

Page 9: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi
Page 10: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Produktifitas Tenaga Kerja

1970-74 1975-79 1980-84 1985-89 1990-94 1995-99 2000-040

2000

4000

6000

8000

10000

12000

Labor Productivity (constant 2000 US$)

IndonesiaMalaysiaPhilippinesThailandViet Nam

101970-74 1975-79 1980-84 1985-89 1990-94 1995-99 2000-040

2000

4000

6000

8000

10000

12000

Labor Productivity (constant 2000 US$)

IndonesiaMalaysiaPhilippinesThailandViet Nam

Source: ADB, 2007

Page 11: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi
Page 12: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Pendidikan 2001 2006 2010

SD/tidak tamat SD 63.0% 55.5% 51.5%

SMP 17.7% 20.2% 18.9%

SMA 10.3% 12.7% 14.6%

Tantangan Sumberdaya Manusia

12

SMA 10.3% 12.7% 14.6%

SMK 5.5% 6.2% 7.8%

Diploma I,II,III 1.6% 2.2% 2.7%

Universitas 1.8% 3.2% 4.6%

Page 13: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

70,40%22,40%

7,20% TinggiMenengahDasar

INDONESIA

MALAYSIA 5,50%

1,60%

1,80%

6,20%

2,20%

3,20%

7,80%

2,70%

4,60%

SMK

Diploma I,II,III

Universitas

2010

2006

2001

TINGGI

MENENGAH

Posisi SDM 2010Posisi SDM 2010 TINGKAT PENDIDIKANTINGKAT PENDIDIKAN

Dari 22,4%menjadi44% di

tahun 2025

96%

Dari 7,2%menjadi19% di

tahun 2025

164%

24,30%

56,30%

20,30% Tinggi

Menengah

Dasar

20,40%

39,30%

40,30% TinggiMenengahDasar

MALAYSIA

OECD

63,00%

17,70%

10,30%

5,50%

55,50%

20,20%

12,70%

51,50%

18,90%

14,60%

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00%

SD atau tidak tamat SD

SMP

SMA

2001

MENENGAH

DASAR

Dari 22,4%menjadi44% di

tahun 2025

Targ

et

Page 14: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Ekspansi Pendidikan Tinggi UU PT tahun 1961 : 23 PTN Perkembangan mhs:

1975: 230,000 mahasiswa 1985: 1,100,000 mahasiswa 1995: 2,500,000 mahasiswa 2001: 3.400.000 mahasiswa 2005: 3.868.358 mahasiswa 2008: 4.501.500 mahasiswa 2009: 4.657.547 mahasiswa 2010: 5.226.450 mahasiswa 2011: 5.381.216 mahasiswa

APK naik dari 2% th 1975 mjd27,10% th 2011 (umur 19-23)

4.000.000

5.000.000

6.000.000

mahasiswa

PerkembanganPerkembangan PendidikanPendidikan TinggiTinggi

Ekspansi Pendidikan Tinggi UU PT tahun 1961 : 23 PTN Perkembangan mhs:

1975: 230,000 mahasiswa 1985: 1,100,000 mahasiswa 1995: 2,500,000 mahasiswa 2001: 3.400.000 mahasiswa 2005: 3.868.358 mahasiswa 2008: 4.501.500 mahasiswa 2009: 4.657.547 mahasiswa 2010: 5.226.450 mahasiswa 2011: 5.381.216 mahasiswa

APK naik dari 2% th 1975 mjd27,10% th 2011 (umur 19-23)

14 14

-

1.000.000

2.000.000

3.000.000

1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015

Page 15: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

DeskripsiTahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Populasi (Usia 19 – 23) 21.190.000 21.184.100 21.174.900 21.171.200 21.170.300 19.844.485 19.858.146

Jumlah Mahasiswa 3.868.358 4.285.645 4.375.505 4.501.543 4.657.547 5.226.450 5.381.216

APK Pendidikan Tinggi 2005APK Pendidikan Tinggi 2005--20112011

PTN 805.479 824.693 978.739 965.970 1.011.721 1.030.403 1.063.274

PTS 2.243.760 2.567.879 2.392.417 2.410.276 2.451.451 2.886.641 2.928.890

PT Kedinasan 48.493 51.318 47.253 47.253 66.535 92.971 101.351

Religious HEI 508.545 518.901 506.247 556.763 503.439 571.336 620.938

Universitas Terbuka (UT) 262.081 322.854 450.849 521.281 624.401 645.099 666.763

APK (%) 18,26% 20,23% 20,66% 21,26% 22,00% 26,34% 27,10%

Page 16: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

60,0%

70,0%

80,0%

90,0%

100,0%

KesenjanganKesenjangan APK (Di luar Univ Terbuka) 2011APK (Di luar Univ Terbuka) 2011

7,4%11,3%

13,5%14,1%18,4%

33,8%

0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

Catatan: kesenjangan bukan Jawa-Luar Jawa, bahkan di Jawa kesenjangan sangat lebar

Page 17: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

APK Nasional

Kesenjangan Akses Sosial-Ekonomi

17Source: WB, 2010

Page 18: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

NILAI TAMBAHNILAI TAMBAH Kunci Lompatan EkonomiKunci Lompatan Ekonomi

1 kg biji kopi = Rp 18,000 8 gram kopi = Rp 18,000

Page 19: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

1 kg bunga = Rp 2,0001 ton bunga kenanga =

15 kg atsiri @ Rp 210,000

NILAI TAMBAHNILAI TAMBAH Kunci Lompatan EkonomiKunci Lompatan Ekonomi

1 kg bunga = Rp 2,0001 ton bunga kenanga =

15 kg atsiri @ Rp 210,000

28 gram = US$ 82

Page 20: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Baru bisa jual tanahBaru bisa jual tanah--air?air?

Page 21: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Merusak Lingkungan?Merusak Lingkungan?

Page 22: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Patent dan Income per-capitaCAVEATCAVEAT Kemampuan Inovasi Bangsa

Indonesia masih rendah sekali dalam perolehan paten per-capita

Indonesia

Page 23: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Kedaulatan Teknologimelalui Inovasi

Kedaulatan Industri danEkonomi

melalui SDM Unggul

Pengembangan SDM & IPTEKSKEMA

•Pengembangan 10-20 PT Riset dan PusatPenelitian secara NasionalPT

RisetPT

Riset

•Satu PT & 2 Politeknik Unggul di tiapProvinsi (100 Politeknik baru)

PTPendidikan

danPoliteknik

PTPendidikan

danPoliteknikAkademi

Komunitasutk TenagaTerampilSetempat

AkademiKomunitasutk TenagaTerampilSetempat

23

Daya saing Industridan Ekonomimelalui SDM

Terampil

•Satu Akademi Komunitas di tiapKab/Kota (521 Akademi Komunitas)

AkademiKomunitasutk TenagaTerampilSetempat

AkademiKomunitasutk TenagaTerampilSetempat

•Perbaikan rasioSMK:SMA, penguatan mutudan relevansi SMK

Sekolah MenengahKejuruan

Sekolah MenengahKejuruan

•Peningkatanmutu, penguatanrelevansi, dan sertifikasilembaga kursus

Kursus/Pendidikan NonFormal utk Meningkatkan

Kompetensi Naker Setempat

Kursus/Pendidikan NonFormal utk Meningkatkan

Kompetensi Naker Setempat

Page 24: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Reformasi Melalui Undang-UndangPendidikan Tinggi

Reformasi Melalui Undang-UndangPendidikan Tinggi

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGIKementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2424

Page 25: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Latar Belakang UU 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Page 26: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Tangga mobilitas vertikal Sosio-Ekonomi & BudayaPendidikanPendidikan

Umur 10 tahun, membantuorang tua berjualan

Umur 23 tahun, lulussarjana dengan bantuanBeasiswa BidikMisi

Umur 44 tahun, CEOperusahaan multi-nasional

Sumber: Mendiknas, 2011

Page 27: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

• Perluasan dan Jaminan Akses

• Pengembangan Tridharma secara utuh

• Kesetaraan

• Penguatan Pendidikan Vokasi

• Keutuhan jenjang pendidikan

• Otonomi perguruan tinggi

• Sistem penjaminan mutu

• Memastikan tanggungjawab negara dan

menghindari liberalisasi & komersialisasi PT

Semangat dari UU Pendidikan Tinggi

27

• Perluasan dan Jaminan Akses

• Pengembangan Tridharma secara utuh

• Kesetaraan

• Penguatan Pendidikan Vokasi

• Keutuhan jenjang pendidikan

• Otonomi perguruan tinggi

• Sistem penjaminan mutu

• Memastikan tanggungjawab negara dan

menghindari liberalisasi & komersialisasi PT

Page 28: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Azas-Azas Pendidikan Tinggi

Kebenaran

Ilmiah, Penalaran, Kejujuran, Keadi

lan, Manfaat, Kebajikan, Tanggung

Jawab, Kebhinekaan, Keterjangkau

an

28

Kebenaran

Ilmiah, Penalaran, Kejujuran, Keadi

lan, Manfaat, Kebajikan, Tanggung

Jawab, Kebhinekaan, Keterjangkau

an

Page 29: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Amar Putusan MKNo: 11-14-12-126-136/PUU-VII/2009 (31 Maret 2010)

Tentang UU Badan Hukum Pendidikan

• Tidak boleh terjadi penyeragamanbentuk lembaga pendidikan

• Pemerintah tidak boleh lepastanggung jawab keuangan untukpenyelenggaraan pendidikan

• Tidak terjadi liberalisasi dankomersialisasi pendidikan

• Tidak boleh terjadi penyeragamanbentuk lembaga pendidikan

• Pemerintah tidak boleh lepastanggung jawab keuangan untukpenyelenggaraan pendidikan

• Tidak terjadi liberalisasi dankomersialisasi pendidikan

Menjadi salah satu dasar pertimbangan dalampenyusunan UU Dikti

Page 30: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Prinsip Pengelolaan Otonomi PT

• Nirlaba• Akuntabel• Transparan

• Penjaminan mutu• Efektif dan Efisien

Pasal 63

• Nirlaba• Akuntabel• Transparan

• Penjaminan mutu• Efektif dan Efisien

30

Page 31: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

HAL PENTING BARU DALAM UU DIKTIHAL PENTING BARU DALAM UU DIKTI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

3131

Page 32: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Konstruksi Pendidikan Tinggi

Pend

idik

an

Pene

litia

n

Peng

abdi

an K

pdM

asya

raka

t

Berkembangnya SDM dan Iptek Unggul

Bangsa yang Cerdas,Sejahtera, dan Berbudaya

Stan

dar

Pera

tura

n Pe

rund

anga

nPemeliharaan dan Penyebarluasan

Konsideran & Isi UU Dikti

Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi

Prinsip Otonomi Pengelolaan Perguruan Tinggi

Pend

idik

an

Pene

litia

n

Peng

abdi

an K

pdM

asya

raka

t

Sumber Daya (SDM, Keuangan, Aset, Data,...)

Stan

dar

Pera

tura

n Pe

rund

anga

n

Azas Pendidikan Tinggi 32

Page 33: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

PERPADUAN ANTARA PENDIDIKANPERPADUAN ANTARA PENDIDIKANFORMAL, PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DANFORMAL, PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN

KARIR:KARIR: PencapaianPencapaian LevelLevel padapada KKNIKKNI MelaluiMelalui BerbagaiBerbagai JalurJalur

SMP

SMA

D1

D2D3

S1D4

P

6

7

8

9Pasal 29

SMP

1

2

3

4

5

L3

L1

L2

Page 34: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Polit

ekni

kPo

litek

nik

Uni

vers

itas,

Inst

itut,

Seko

lah

Ting

giU

nive

rsita

s,In

stitu

t,Se

kola

hTi

nggi

Program ProfesiProgram Profesi

Akad

emi

Jenis & Jenjang Pendidikan Tinggi dan BentukPerguruan Tinggi

Program Sarjana

Program D-4Program D-4

Program MagisterProgram Magister

Program DoktorProgram Doktor

Kementerian, Kementerianlain, LPNK,Profesi.

Pasal 15-17, 38-40, 59

Polit

ekni

kPo

litek

nik

Uni

vers

itas,

Inst

itut,

Seko

lah

Ting

giU

nive

rsita

s,In

stitu

t,Se

kola

hTi

nggi

Akad

emi

Kom

unita

sAk

adem

iKo

mun

itas

Akad

emi

Akad

emi

Program SarjanaProgram Sarjana

Program D-1Program D-1

Program D-2Program D-2

Program D-3Program D-3

Program D-4Program D-4Kementerian, Kementerianlain, LPNK,Profesi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Page 35: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Hak Penyelenggaraan Program PTBentuk PT Jenis Program PT

Akademik Vokasi Profesi/Spesialis

Akademi KomunitasAkademiSekolah Tinggi

D1D1 D2D2

DRT

DRT

D4D4D1D1 D2D2 D3D3

Pasal 59

Sekolah TinggiInstitutUniversitasPoliteknik

S1S1 S2S2 S3S3

S1S1 S2S2 S3S3

S1S1 S2S2 S3S3

D3D3 D4D4 MTMT DRT

DRT

D3D3 D4D4 MTMT DRT

DRT

D4D4

MTMT DRT

DRT

D1D1 D2D2 D3D3

PRPR SPSP

PRPR SPSP

PRPR SPSP

MTMT

D3D3 Pengaturan eksisting

Pengaturan baru

D3D3 D4D4 MTMT DRT

DRT PRPR SPSP

Page 36: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Persyaratan Dosen

DOSEN PADA PTKualifikasi pendidikan/Pengakuan Tingkat

Kompetensi KKNID3+/5 S1/SST/6 S2/MST/8 S3/DRT/9

Akademi KomunitasAkademi

Pasal 69-71

AkademiSekolah TinggiInstitutUniversitasPoliteknik

Pengaturan eksisting

Pengaturan baru

Page 37: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Jenjang Karir Akademik Dosen

DOSEN PADA PTJABATAN AKADEMIK

Asisten Ahli Lektor Lkt Kepala Profesor

Akademi KomunitasAkademiSekolah Tinggi

Pasal 72

Sekolah TinggiInstitutUniversitasPoliteknik

Pengaturan eksisting

Pengaturan baruBUP PROFESOR: 70 TAHUN

Page 38: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Penjaminan MutuPT BAN LAM PRO LAM WIL

INST PRODI

Internal ✔

Eksternal ✔ Bisa Bisa Bisa

Pasal 51-57

Catatan:+ Semua standar mengacu pada SNP dari BSNP yang ditetapkan Menteri+ Semua didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi yang dikelola Menteri+ LAM PRO: Lembaga Akreditasi Mandiri+ LAM WIL: Lembaga Akkreditasi Wilayah (BAN)+ Bisa: Pengaturan baru

Page 39: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Perijinan dan Akreditasi (Baru)

PT

Institusi Program Studi

Ijin Terbit Terbit

Akreditasi Minimum Minimum

Pasal 55

Pendirian Prodi baru harus telah memenuhi syarat minimumakreditasi, sehingga pada saat izin Prodi keluar, otomatis sudahterakreditasi minimum

Page 40: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Standar Nasional PT

Jenjang Isi Proses Lulusan PTK Sarpras Kelola Biaya Penilaian Lingkup

PendidikanDasar Delapan

Standar Nasional Pendidikan (SNP)

Pendidikan

PendidikanMenengah

Pendidikan

Pasal 54

PendidikanTinggi

DelapanStandar Nasional Pendidikan Tinggi

(SNPT)

Pendidikan,Penelitian,PengabdianKpd Masy.

40

Baru

Page 41: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian

•Universitas/Institut Negeri di setiap Provinsi•Akademi Komunitas di Setiap

Kabupaten/Kota•PJJ untuk menjangkau 3T•Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan

Khusus unt Jenjang Pendidikan Tinggi•Pengembangan sumber belajar terbuka

(open educational resources)•Penggunaan teknologi informasi dan

telekomunikasi (INHERENT)

KetersediaanKetersediaanPasal 80

Pasal 81

Pasal 31

•Universitas/Institut Negeri di setiap Provinsi•Akademi Komunitas di Setiap

Kabupaten/Kota•PJJ untuk menjangkau 3T•Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan

Khusus unt Jenjang Pendidikan Tinggi•Pengembangan sumber belajar terbuka

(open educational resources)•Penggunaan teknologi informasi dan

telekomunikasi (INHERENT)41

Pasal 32

Pasal 79

Pasal 79

Page 42: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian

•Penetapan standar biaya satuan olehMenteri

•Pembatasan pungutan pada mahasiswa(tidak memberatkan)

•Jaminan akses non diskriminatif•Jaminan pembiayaan bagi masyarakat

miskin yang memenuhi syarat akademik•Pengalokasian 20% kapasitas penerimaan

untuk mahasiswa miskin dan prioritas untukcalon mhs dari daerah 3T

KeterjangkauanKeterjangkauan

Pasal 88

Pasal 88

•Penetapan standar biaya satuan olehMenteri

•Pembatasan pungutan pada mahasiswa(tidak memberatkan)

•Jaminan akses non diskriminatif•Jaminan pembiayaan bagi masyarakat

miskin yang memenuhi syarat akademik•Pengalokasian 20% kapasitas penerimaan

untuk mahasiswa miskin dan prioritas untukcalon mhs dari daerah 3T

42

Pasal 6

Pasal 74

Pasal 74

Page 43: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian

•Larangan penggunaan penerimaanmahasiswa baru utk tujuan komersial

•Kepastian bagi yang memenuhi syaratakademik untuk dapat kuliah

•Jaminan bagi yang telah masuk untukmenyelesaikan kuliah dalam batas waktuyang ditentukan

•Dukungan beasiswa, bantuan biayapendidikan, pembebasan SPP, pinjamantanpa bunga bagi yang tidak mampu

Jaminan KepastianJaminan Kepastian

Pasal 73

Pasal 73

•Larangan penggunaan penerimaanmahasiswa baru utk tujuan komersial

•Kepastian bagi yang memenuhi syaratakademik untuk dapat kuliah

•Jaminan bagi yang telah masuk untukmenyelesaikan kuliah dalam batas waktuyang ditentukan

•Dukungan beasiswa, bantuan biayapendidikan, pembebasan SPP, pinjamantanpa bunga bagi yang tidak mampu

43

Pasal 13

Pasal 76

Page 44: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

LembagaPenjamin

Mutu

Sistem Penjaminan Mutu

Pangkalan DataPendidikan Tinggi

BSNP

BAN-PTLembaga

Layanan Pend.Tinggi

MasyarakatPemerintah

(Wilayah)

BAB III: Pasal 51-57

LembagaPenjamin

Mutu

PerguruanTinggi

Pangkalan DataPendidikan Tinggi

PerguruanTinggi

BAN-PTLembaga

Layanan Pend.Tinggi

LembagaAkreditasiMandiri

LembagaAkreditasiMandiri

LembagaAkreditasiMandiri

PerguruanTinggi Ketentuan Baru

Ketentuan Saat Ini 44

Page 45: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Pendidikan Tinggi Keagamaan

• Pemerintah atau masyarakat dapatmenyelenggarakan PT Keagamaan

• PT Keagamaan dapat berbentuk: Universitas,Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Ma’hadAli, Pasraman, Seminari, dan bentuk lain yangsejenis

• Ketentuan mengenai PT Keagamaan diaturdengan Peraturan Pemerintah

Pasal 30

• Pemerintah atau masyarakat dapatmenyelenggarakan PT Keagamaan

• PT Keagamaan dapat berbentuk: Universitas,Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Ma’hadAli, Pasraman, Seminari, dan bentuk lain yangsejenis

• Ketentuan mengenai PT Keagamaan diaturdengan Peraturan Pemerintah

45

Page 46: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Pendanaan dan Pembiayaan Pendidikan Tinggi

• Pemerintah bertanggung jawab dalampendanaan pendidikan tinggi (dialokasikandalam APBN).

• Pemerintah daerah dapat memberikandukungan pendanaan pendidikan tinggi(dialokasikan dalam APBD).

• Alokasi untuk calon mahasiswa tidak mampu• Pemerintah mengalokasikan BOPTN• Pemerintah memfasilitasi dunia usaha dan

dunia industri untuk membantu PerguruanTinggi.

BAB V: Pasal 85-89

• Pemerintah bertanggung jawab dalampendanaan pendidikan tinggi (dialokasikandalam APBN).

• Pemerintah daerah dapat memberikandukungan pendanaan pendidikan tinggi(dialokasikan dalam APBD).

• Alokasi untuk calon mahasiswa tidak mampu• Pemerintah mengalokasikan BOPTN• Pemerintah memfasilitasi dunia usaha dan

dunia industri untuk membantu PerguruanTinggi.

46

Page 47: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Pendanaan dan Pembiayaan Pendidikan Tinggi

• Pemerintah memberikan insentif kepada dunia usaha/industri atau masyarakat yang memberikan bantuanpada PT.

• Pemerintah menetapkan standar satuan biayaoperasional pendidikan tinggi dan dipergunakan PTNuntuk menetapkan biaya yang ditanggung olehmahasiswa.

• Dana Pendidikan berasal dari APBN diberikan kepada:– PTN untuk investasi, operasi, dosen dan tenaga

kependidikan, dan pengembangan– PTS untuk tunjangan profesi dosen, tunjangan kehormatan

profesor, investasi dan pengembangan– Mahasiswa sebagai dukungan biaya mengikuti

pendidikanikan tinggi

BAB V: Pasal 85-89

• Pemerintah memberikan insentif kepada dunia usaha/industri atau masyarakat yang memberikan bantuanpada PT.

• Pemerintah menetapkan standar satuan biayaoperasional pendidikan tinggi dan dipergunakan PTNuntuk menetapkan biaya yang ditanggung olehmahasiswa.

• Dana Pendidikan berasal dari APBN diberikan kepada:– PTN untuk investasi, operasi, dosen dan tenaga

kependidikan, dan pengembangan– PTS untuk tunjangan profesi dosen, tunjangan kehormatan

profesor, investasi dan pengembangan– Mahasiswa sebagai dukungan biaya mengikuti

pendidikanikan tinggi 47

Page 48: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Postur Anggaran Pendidikan 2011

• Total anggaran fungsipendidikan 270 T– Transfer Daerah: 179 T– Kementerian Agama: 27 T– Kementerian Lain: 9 T– Kementerian Dikbud: 55 T

• Pendidikan Tinggi: 30 T(10 T PNBP)– Belanja Pegawai 6,8 T– Belanja Barang 13 T– Belanja Modal 10 T

Kemdikbud21%

Postur Anggaran Fungsi Pendidikan2011

• Total anggaran fungsipendidikan 270 T– Transfer Daerah: 179 T– Kementerian Agama: 27 T– Kementerian Lain: 9 T– Kementerian Dikbud: 55 T

• Pendidikan Tinggi: 30 T(10 T PNBP)– Belanja Pegawai 6,8 T– Belanja Barang 13 T– Belanja Modal 10 T

48

Transferdaerah

66%

Kemenag10%

K/L3%

Kemdikbud21%

Page 49: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Perguruan Tinggi Asing

• Perguruan Tinggi Asing (negara lain) yang sudah terakreditasidan/atau diakui di negaranya, dapat menyelenggarakan pendidikantinggi di wilayah NKRI.

• Pemerintah menetapkan daerah, jenis, dan program studi yang dapatdiselenggarakan Perguruan Tinggi Asing.

• Penyelenggara pendidikan Asing wajib:– melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Indonesia atas izin

Pemerintah– berprinsip nirlaba– mengangkat dosen dan tenaga kependidikan warga negara

Indonesia.– mengembangkan ilmu dasar di Indonesia dan mendukung

kepentingan nasional.• Ketentuan lebih lanjut mengenai Perguruan Tinggi Asing diatur dalam

Peraturan Menteri.

BAB VI: Pasal 90

• Perguruan Tinggi Asing (negara lain) yang sudah terakreditasidan/atau diakui di negaranya, dapat menyelenggarakan pendidikantinggi di wilayah NKRI.

• Pemerintah menetapkan daerah, jenis, dan program studi yang dapatdiselenggarakan Perguruan Tinggi Asing.

• Penyelenggara pendidikan Asing wajib:– melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Indonesia atas izin

Pemerintah– berprinsip nirlaba– mengangkat dosen dan tenaga kependidikan warga negara

Indonesia.– mengembangkan ilmu dasar di Indonesia dan mendukung

kepentingan nasional.• Ketentuan lebih lanjut mengenai Perguruan Tinggi Asing diatur dalam

Peraturan Menteri.49

Page 50: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Unsur-unsur Penjaminan Mutu PTMenteri Pendidikan Nasional

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

SekretariatDitjen Dikti

BadanStandar NasionalPendidikan Tinggi

PerguruanTinggi

Negeri/Swasta

BAN PTLAM PS

M

PeraturanPerundang-undangan

VisiPendidikanTinggiIndonesia

StandarNasionalPendidikanTinggi(SNPT)

SistemPenjaminanMutuInternal(SPMI)

SistemPenjaminanMutuEkternal(SPME/Akreditasi)

50

M

PeraturanPerundang-undangan

VisiPendidikanTinggiIndonesia

StandarNasionalPendidikanTinggi(SNPT)

SistemPenjaminanMutuInternal(SPMI)

SistemPenjaminanMutuEkternal(SPME/Akreditasi)

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi

Kebutuhan Stakeholders

Page 51: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Proses Penjaminan Mutu PT

KEMDIKBUD

DikTi HigherEducation

SPMI

BAN-PT

SPME

Akreditasi

SNPT

LaporanMasyarakat

Mintaakreditasi Lembaga

Akreditasi Mandiri

LembagaAkreditasi Mandiri

LembagaAkreditasiMandiri

Pangkalan Data Pendidikan TinggiPangkalan Data Pendidikan Tinggi

BSN PT

SNPT

HigherEducation

SPMI

BAN-PT

SPMESNPT

StandarLaporan

Masyarakat

HasilAkreditasi

SPMI SPMEVisi &Misi

LembagaAkreditasi Mandiri

LembagaAkreditasi Mandiri

LembagaAkreditasiMandiri

Page 52: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Manfaat UU DiktiEntitas Manfaat

Masyarakat

Memiliki banyak pilihan jenis pendidikan tinggi yang setara

Jaminan dapat kuliah sesuai dengan kemampuan akademiknya

Biaya kuliah yang dikendalikan sehingga lebih terjangkau

Jaminan memperoleh layanan pendidikan bermutu

Dunia UsahaMemanfaatkan penelitian di perguruan tinggi untuk inovasinya

Memperoleh insentif bagi yang memberikan bantuan ke PT

Dijamin otonomi akademiknya

Perguruan Tinggi

Dijamin otonomi akademiknya

Memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya untukmeningkatkan mutunya

Memperoleh dukungan pendanaan dari pemerintah melalui bantuanoperasional pendidikan tinggi

PemerintahDapat mendorong perguruan tinggi untuk memajukan iptek melaluipelaksanaan tridharma secara komprehensif dan terpadu

Dapat memberikan layanan pendidikan tinggi yang berkesetaraan

DosenJaminan memperoleh dana penelitian

Kesetaraan dalam jenjang karir akademik 52

Page 53: Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Bersama untuk Maju Bersama

Terima Kasih..

Bersama untuk Maju Bersama

Terima Kasih..

53