ttt

25
KATA PENGANTAR Assalamuallaikum.wr.wb Puji syukur peneliti ungkapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan tugas Metodologi Penelitian yang berjudul ” Manfaat Nikotin untuk Mencegah Penyakit Parkinson dan Alzheimer ” dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan Laporan penelitian ini adalah sebagai laporan akhir tugas Metodologi Penelitian FKK UMJ. Hasil yang kami peroleh diharapkan dapat memberikan informasi kepada beberapa pihak baik sebagai tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta menjadi upaya dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraan di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menemui banyak kendala, dan tidak semua dapat di kerjakan dengan baik. Hal ini mungkin dapat menjadi pembelajaran buat kami ke depannya. Dengan selesainya proposal ini, peneliti menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Dosen pembimbing Mata Kuliah Metodologi Penelitian FKK UMJ, yang terhormat Dr.dr. A.Watik.P. PhD 2. Kepada orang tua kami yang selalu mendoakan dan memberikan kami dukungan 3. Rekan-rekan satu tim yang telah memberi dukungan dan support i

Upload: dota-2

Post on 14-Apr-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kkjk

TRANSCRIPT

Page 1: ttt

KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum.wr.wbPuji syukur peneliti ungkapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-

Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan tugas Metodologi Penelitian yang

berjudul ” Manfaat Nikotin untuk Mencegah Penyakit Parkinson dan Alzheimer ” dapat

diselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Tujuan Laporan penelitian ini adalah sebagai laporan akhir tugas Metodologi

Penelitian FKK UMJ. Hasil yang kami peroleh diharapkan dapat memberikan informasi

kepada beberapa pihak baik sebagai tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta

menjadi upaya dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraan di Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menemui banyak kendala, dan tidak semua

dapat di kerjakan dengan baik. Hal ini mungkin dapat menjadi pembelajaran buat kami ke

depannya.

Dengan selesainya proposal ini, peneliti menyampaikan terimakasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dosen pembimbing Mata Kuliah Metodologi Penelitian FKK UMJ, yang terhormat

Dr.dr. A.Watik.P. PhD

2. Kepada orang tua kami yang selalu mendoakan dan memberikan kami dukungan

3. Rekan-rekan satu tim yang telah memberi dukungan dan support

Semoga semua pihak tersebut diatas mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha

Esa dan semoga pula informasi yang dimuat dalam laporan penelitian ini memberikan

manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat. Kami

menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami memerlukan saran

maupun kritik yang membangun guna penyempurnaannya. Akhir kata, semoga tulisan

yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca pada umumnya , dan bagi

peneliti pada khususnya.

Jakarta, Desember 2014

Tim Peneliti

i

Page 2: ttt

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................................1B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................2C. TUJUAN PENELITIAN................................................................................................2D. MANFAAT PENELITIAN............................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI.......................................................3

A. KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................3B. KERANGKA TEORI.....................................................................................................7C. HIPOTESIS..................................................................................................................7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................................9

A. RANCANGAN PENELITIAN......................................................................................9B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN....................................................................10C. SUBJEK PENELITIAN...............................................................................................10D. PENGUMPULAN DATA............................................................................................10E. ANALISIS DATA........................................................................................................12

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................13

A. KESIMPULAN............................................................................................................13B. SARAN........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

ii

Page 3: ttt

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat seseorang menjadi tua, seseorang tersebut tidak bisa lepas dari suatu

keadaan yang disebut masalah “geriatric”. Contoh yang paling sering di temukan

adalah alzheimer yang merupakan suatu keadaan di mana sejumlah sel sel saraf di

otak mati yang mengakibatkaln sinyal-sinyal di otak tidak tersalurkan dengan baik.

Saat sel-sel saraf atau neuron di otak tidak tersalurkan dengan baik, akhirnya yang

terjadi seseorang dapat kehilangan ingatannya dan yang paling sering adalah “short

term memory loss”. Kehilangan memori jangka pendek yang semakin parah, dapat

menyebabkan orang tersebut hanya memiliki beberapa ingatan saja atau bahkan sudah

tidak dapat mengenali seseorang lagi.

Contoh lain dari masalah geriatric adalah Parkinson yaitu kelainan

degeneratif dari sistem saraf pusat yang menyebabkan gangguan pada sistem motorik

dan biasanya penderita mengalami tremor, kaku otot, sulit berjalan, gangguan

keseimbangan dan gerak gerik menjadi lambat bradykinesia. Pada orang tua normal,

saraf kinestetik yang bekerja saat seseorang melakukan aktifitas mengalami

gangguan, akhirnya saraf tersebut membuat seseorang melakukan gerakan halus pada

saat istirahat atau tidak melakukan aktifitas lainnya. Di Indonesia sendiri, dengan

jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-400.000 penderita.

Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun dengan rentang usia-sesuaidengan penelitian

yang dilakukan di beberapa rumah sakit di Sumatera dan Jawa- 18 hingga 85 tahun.

Statistik menunjukkan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri,lelaki lebih banyak

terkena dibanding perempuan 3:2 dengan alasan yang belum diketahui.

Baru-baru ini, banyak peneliti yang sedang meneliti kemampuan kerja nikotin

untuk menghasilkan dopamine yang disinyalir dapat mencegah kedua penyakit

tersebut. Walaupun banyak kerugian lain yang didapat dari rokok, ternyata banyak

peneliti yang memiliki pandangan lain tentang efek dari nikotin tersebut.

1

Page 4: ttt

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini : Apakah nikotin dapat membantu mengurangi

resiko penyakit Parkinson?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah nikotin bermanfaat dalam

mencegah penyakit Parkinson.

D. Manfaat Penelitian

Penulis meyakini bahwa pada penelitian ini diharapkan banyak orang yang dapat

memahami bagaimana kandungan nikotin dalam sebatang rokok dan apa efeknya bagi

seseorang baik dalam efek baik maupun buruknya dan gunanya untuk mencegah

penyakit Parkinson.

2

Page 5: ttt

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS

A. Kajian Pustaka

1. Definisi Parkinson

Penyakit parkinson adalah gangguan neurodegerative yang progresif

dari sistem saraf pusat. Penyakit Parkinson merupakan gejala kompleks yang

dimanifestasikan oleh 6 tanda utama : tremor saat beristirahat, kekakuan,

bradikinesia-hipokinesia, posisi tubuh fleksi, kehilangan refleks postural,

freezing phenomena.

Secara patologis penyakit parkinson ditandai oleh degenerasi neuron-

neuron berpigmen neuromelamin, terutama di pars kompakta substansia nigra

yang disertai inklusi sitoplasmik eosinofilik Lewy bodies, atau disebut juga

parkinsonisme idiopatik atau primer.

Sedangkan Parkinsonisme adalah suatu sindrom yang ditandai oleh

tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia, dan hilangnya refleks postural,

atau disebut juga sindrom parkinsonisme.

2. Epidemiologi Parkinson

Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara

pria dan wanita hampir seimbang. 5 – 10 % orang yang terjangkit penyakit

parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata

menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh usia

pada umumnya mencapai 1 % di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat

dari 0,6 % pada usia 60 – 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 – 89 tahun.

Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. Di

Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada

sekitar 200.000-400.000 penderita. Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun

dengan rentang usia-sesuai dengan penelitian yang dilakukan di beberapa

rumah sakit di Sumatera dan Jawa- 18 hingga 85 tahun. Statistik

3

Page 6: ttt

menunjukkan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, lelaki lebih banyak

terkena dibanding perempuan 3:2 dengan alasan yang belum diketahui.

3. Klasifikasi Parkinson

Pada umumnya diagnosis sindrom Parkinson mudah ditegakkan, tetapi

harus diusahakan menentukan jenisnya untuk mendapat gambaran tentang

etiologi, prognosis dan penatalaksanaannya.

Parkinsonismus primer/ idiopatik/paralysis agitans.

Sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dan kronis, tetapi

penyebabnya belum jelas. Kira-kira 7 dari 8 kasus parkinson termasuk

jenis ini.

Parkinsonismus sekunder atau simtomatik.

Dapat disebabkan pasca ensefalitis virus, pasca infeksi lain :

tuberkulosis, sifilis meningovaskuler, iatrogenik atau drug induced,

misalnya golongan fenotiazin, reserpin, tetrabenazin dan lain-lain,

misalnya perdarahan serebral petekial pasca trauma yang berulang-

ulang pada petinju, infark lakuner, tumor serebri, hipoparatiroid dan

kalsifikasi.

Sindrom paraparkinson Parkinson plus

Pada kelompok ini gejalanya hanya merupakan sebagian dari

gambaran penyakit keseluruhan. Jenis ini bisa didapat pada penyakit

Wilson degenerasi hepato-lentikularis, hidrosefalus normotensif,

sindrom Shy-drager, degenerasi striatonigral, atropi palidal

parkinsonismus juvenilis.

4. Faktor Risiko

Parkinson merupakan penyakit yang diduga terjadi karena kehilangan atau

tidak di produksinya dopamine di otak karena kematian neuron-neuron di

4

Page 7: ttt

otak. Beberapa penyebab yang dapat menimbulkan kerusakan neuron tersebut

antara lain :

a. Usia : meningkat pada usia lanjut dan jarang timbul pada usia

dibawah 30 tahun.

b. Rasial : Orang kulit putih lebih sering daripada orang Asia dan

Afrika .

c. Genetik : diduga ada peranan faktor genetic

d. lingkungan

e. infeksi

d.stress emosional

5. Definisi dan kegunaan nikotin

a. Definisi

Nikotin adalah alkaloid yang secara alami ditemukan pada tumbuhan

tembakau, termasuk famili Solanaceae dan genus Nicotiana. Nikotin

adalah salah satu kandidat bahan alam yang perlu dipertimbangkan dalam

mengatasi sindrom metabolik. Nikotin didalam berat kering tembakau

terdapat sekitar 0,6-3,0%, dengan biosintesis berlangsung di akar, dan

terakumulasi di daun. Pada masa lalu, nikotin berfungsi sebagai

insektisida, dan pada saat ini lebih banyak diketahui pemakaian nikotin

didalam rokok.

Kebanyakan rokok dalam asap dihirup mengandung 1 sampai 3

miligram nikotin. Pada konsentrasi rendah rokok rata-rata menghasilkan

sekitar 1 mg diserap nikotin, substansi bertindak sebagai stimulan yang

merupakan faktor utama yang bertanggung jawab untuk membentuk

ketergantungan terhadap rokok.

b. Kegunaan

5

Page 8: ttt

Ketika rokok diisap, darah yang mengandung banyak nikotin melewati

paru-paru dan masuk ke otak dalam waktu tujuh detik sehingga dapat

merangsang pelepasan neurotransmitter asetilkolin, norepinefrin, epinefrin,

vasopresin, arginin, dopamin, agen autokrin, dan beta-endorphin.

Asetilkolin dapat meningkatkan konsentrasi dan memori, disamping

asetillkolin bersama norepinefrin dapat meningkatkan kewaspadaan dan

menjadi lebih agresif.

Nikotin juga memperpanjang durasi efek positif dari dopamin dan

meningkatkan sensitivitas dalam respon balik otak. Pemakaian nikotin

dalam bentuk lain seperti: sprayer, patch, tablet atau chewable belum

banyak diketahui pada saat ini. Tembakau tanpa asap smokless tabacco

mengandung rata-rata 3,6 mg nikotin dari 2,5 g tembakau sedotan dan 4,6

mg nikotin dari 7,9 g tembakau sugi chewing tabacco. Penyerapan nikotin

dalam bentuk tembakau kunyah chewing tabacco atau dalam bentuk

alkalis melalui mukosa mulut berlangsung lambat, dan dalam waktu 30

menit kadar nikotin dalam darah non-smoking meningkat dan menetap,

kemudian menurun setelah 2 jam jam lebih tergantung besarnya dosis.

Sedangkan absorbsi nikotin dengan nicorette 4 mg permen karet juga

berlangsung lambat. Dengan demikian nikotin dalam bentuk tembakau

kunyah memiliki kadar nikotin dalam darah lebih rendah dibanding

dengan cara penggunaan tembakau lain. Selain meningkatkan gairah yang

merupakan dampak utama niktonin dari asetilkolin, nikotin juga

menstimulasi pelepasan norepinefrin melalui signal ß3 adrenergik dalam

sel mitokondria dan melalui mekanisme siklus CREB cAMP response

element binding.

Saat ini, dapat diketahui bahwa kandungan nikotin dalam rokok

memang sangat berbahaya sebagai zat aditif yang menyebabkan

kecanduan merokok bagi penggunanya, akan tetapi beberapa penelitian

mencoba meneliti hubungan nikotin dengan penghasilan dopamine yang

rusak pada kasus Parkinson karena diduga nikotin berpengaruh terhadap

penghasilan dopamine.

6

Page 9: ttt

B. Kerangka Teori

a. Definisi Parkinson

b. Epidemiologi Parkinson

c. Klasifikasi Parkinson

d. Faktor resiko Parkinson

e. Definisi dan kegunaan nikotin

f. Skema

C. Hipotesis

Konsumsi nikotin dosis rendah dapat mencegah dan mengurangi risiko

seseorang terkena penyakit Parkinson.

Operasionalisasi Hipotesis

a. Variabel Tergantung : penyakit parkinson

Definisi Operasional :Pasien yang berusia ≥ 60 tahun dengan

gejala klinis berupa tremor saat beristirahat, kekakuan,

7

Variabel Tergantung

Penyakit Parkinson

Variabel Bebas

Nikotin dosis rendah

Variabel Luar

- Konsumsi Obat

- Zat toksik

Page 10: ttt

bradikinesia-hipokinesia, posisi tubuh fleksi, kehilangan refleks

postural, freezing phenomena.

Tingkat pengukuran : nominal

b. Variabel Pengaruh : konsumsi nikotin

Definisi operasional : mengkonsumsi nikotin sebanyak

minimal 1,0 mg/hari atau setara dengan merokok satu

batang rokok per hari dengan tembakau kunyah atau

dengan menghisap rokok selama hidupnya

Tingkat pengukuran : nominal

c. Variabel luar yang akan dikendalikan

1. Konsumsi Obat

Definisi operasional : seseorang yang mengkonsumsi obat

yang menghambat kerja dopamine seperti benexasole

ditanyakan lewat anamnesis.

Tingkat pengukuran : nominal

2. Lingkungan tinggi zat toksik

Definisi operasional : tempat tinggal atau tempat seseorang

hidup yang memiliki resiko paparan zat toksik tinggi yang

dapat merusak neuron di otak seperti radiasi nuklir atau

bahan kimia

Tingkat pengukuran : nominal

8

Page 11: ttt

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Berdasarkan rumusan dan hipotesis diatas peneliti ingin mengamati pasien

yang mengalami parkinson dengan mengamati riwayat kebiasaan merokok atau

konsumsi nikoin lainnya dengan menggunakan desain penelitian observasional berupa

penelitian kasus kelola case control. Pada metode ini, peneliti mempelajari terlebih

dahulu fenomena terpengaruh efek, baru kemudian secara retrospektif mempelajari

bagaimana status fenomena pengaruh faktor risiko, penyebab.

SKEMA RANCANGAN PENELITIAN

9

Konsumsi nikotin -

Parkinson -retrospektif

Konsumsi nikotin +

Variabel Luar

Obat

Zat toksik

Konsumsi nikotin -

Parkinson +retrospektif

Konsumsi nikotin +

Populasi

Page 12: ttt

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Program Studi Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Jakarta selama kurang lebih 6 bulan.

C. Subjek Penelitian

Pasien RSIJ Cempaka Putih yang menderita Parkinson atau dicurigai

menderita Parkinson dilihat dari gejala klinis dengan riwayat konsumsi nikotin

berupa merokok atau konsumsi lainnya dan yang tidak.

Usia lebih dari atau sama dengan 60 tahun

Tidak bertempat tinggal atau hidup di lingkungan yang rentan terpajan zat

toksik

Tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi fungsi

hormone atau fungsi otak. Namun jika sedang mengkonsumsi obat-obatan

yang diresepkan dokter, tetap dijalankan karena yang dilihat adalah positif

atau tidaknya pasien tersebut menderita Parkinson.

D. Pengumpulan Data

- Dilakukan pengumpulan data dengan cara mengamatai status pasien secara

alloanamnesis/autoanamnesis/heteroanamnesis untuk mengetahui apakah

pasien memiliki riwayat mengkonsumsi nikotin atau tidak

- Dilakukan pengumpulan data riwayat konsumsi nikotin terhadap kelompok

kontrol yang memiliki variabel luar yang sama dengan pasien parkinson

diatas yaitu riwayat konsumsi obat-obatan dan tempat tinggal.

- Pasien yang mengkonsumsi nikotin 0.5 – 5.0 mg/hari baik secara merokok

maupun konsumsi lain.

Subjek Kontrol

Nama Usia Konsumsi Nikotin Penyakit

AD 60 - -

BA 62 - -

FT 60 - -

GR 64 - -

10

Page 13: ttt

LP 60 - +

RH 62 - +

TM 61 - +

ZA 63 - +

TN 62 - +

AF 61 - +

FS 66 - +

FF 65 - -

AK 67 - +

SH 71 - +

DF 66 - -

Subjek Perlakuan

Nama Usia Konsumsi Nikotin Penyakit

HI 67 1,0 mg/hari -HK 65 1,0 mg/hari -NT 60 0,5 mg/hari -RK 68 0.5 mg/hari -RM 65 3,0 mg/hari +FL 69 1,0 mg/hari -DS 67 4,0 mg/hari +AA 67 0.5 mg/hari +PB 60 1,0 mg/hari -SE 65 0.5 mg/hari +SJ 66 1,0 mg/hari -

WF 69 5,0 mg/hari +YA 69 4,0 mg/hari +SV 70 1,0 mg/hari -FH 65 4,0 mg/hari +

11

Page 14: ttt

E. Analisis Data

Untuk penelitian ini digunakan uji chi square (X kuadrat) metode

Diketahui :

- Ada 9 Penderita Parkinson dari 15 orang observer kelompok kontrol

- Ada 7 Penderita Parkinson pada 15 orang observer kelompok perlakuan

Maka :

a. H0 = tidak ada perbedaan antara pengkonsumsi nikotin dengan resiko terkena

penyakit Parkinson

Ha = ada perbedaan antara pengkonsumsi nikotin dengan resiko terkena penyakit

Parkinson.

b. α = 0.05

c. uji statistic

X2 = N (ad-bc)2

(a+c) (b+d) (a+d) (c+d)

X2 = 30((6x7) – (9x8))2

(6+8) (9+7) (6+7) (8+7)

X2 = 0,618

Table chi square = Pv > α

d. kesimpulan uji = tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang

mengkonsumsi nikotin dengan yang tidak dikaitkan dengan resiko penyakit

parkinson.

12

Page 15: ttt

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara

konsumsi nikotin dalam berbagai dosis dengan resiko terkena penyakit Parkinson.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi masyarakat

- Mengkonsumsi nikotin baik yang ada di dalam rokok maupun jenis lainnya

tidak mempengaruhi seseorang terkena penyakit Parkinson atau tidak karena

peranan faktor genetic dan lingkungan juga mungkin dapat memberikan

pengaruh

- Untuk menghindari resiko terkena penyakit Parkinson, masyarakat dihimbau

untuk lebih menerapkan pola hidup sehat baik dalam segi makanan maupun

pola hidup

2. Bagi peneliti selanjutnya

- Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan

penelitian selanjutnya.

- Karena penelitian ini masih bersifat observasi, peneliti sadar kekurangannya

bahwa peneliti hanya memakai pasien yang sudah ada di RS sehingga tidak

diketahui secara pasti apakah pengidap Parkinson memiliki hubungan dengan

konsumsi nikotin, untuk itu bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan

penelitian yang bersifat eksperimental untuk benar-benar membuktikan

hubungan Parkinson denga konsumsi nikotin.

13

Page 16: ttt

DAFTAR PUSTAKA

1. Fahn, Stanley. Merrit’s Neurology. Tenth edition. Lippincott Williams & Wilkins.2000.

2. De Long, Mahlon.Harrison Neurology in Clinical Medicine. First edition. McGraw-Hill Professional.2006

3. John C. M. Brust, MD, “Current Diagnosis & Treatment In Neurology”, McGraw-Hill 2007, hlm 199 – 206.

4. Clarke CE, Moore AP., “Parkinson's Disease”, http://www.aafp.org/afp/20061215/2046.html, 15 Maret 2011.

5. Harrison, Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume I Edisi 13

6. http://www.mayoclinic.com/print/parkinsons-disease/DS00295/METHOD=print&DSECTION=all

7. http://www.emedicine.com/neuro/topic304.htm

8. http://medicanieblog.com/penatalaksanaanparkinson/htm

9. http://konsultasimedika.blogspot.com/2009/05/neuroleptik-atipikal.html

10. http://wwwa2wbioethicscom.blogspot.com/2012/02/nikotin-dosis-rendah-dan- manfaat-anwar.html

11. Katzung, Bertram G. . 2007. Farmakologi Dasar & Klinik ed. 10. Jakarta : EGC

12. Lauralee, Sherwood. Fisiologi Manusia : Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC 2001;541.

13. Price, Sylvia A. , 2005. Patofisiologi Ed.6 Vol.1 . Jakarta:EGC

14. Sabri, Luknis & Priyo Hastono, Sutanto. 2010. Statistik Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka

14