ttt
DESCRIPTION
kkjkTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum.wr.wbPuji syukur peneliti ungkapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-
Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan tugas Metodologi Penelitian yang
berjudul ” Manfaat Nikotin untuk Mencegah Penyakit Parkinson dan Alzheimer ” dapat
diselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Tujuan Laporan penelitian ini adalah sebagai laporan akhir tugas Metodologi
Penelitian FKK UMJ. Hasil yang kami peroleh diharapkan dapat memberikan informasi
kepada beberapa pihak baik sebagai tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
menjadi upaya dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraan di Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menemui banyak kendala, dan tidak semua
dapat di kerjakan dengan baik. Hal ini mungkin dapat menjadi pembelajaran buat kami ke
depannya.
Dengan selesainya proposal ini, peneliti menyampaikan terimakasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dosen pembimbing Mata Kuliah Metodologi Penelitian FKK UMJ, yang terhormat
Dr.dr. A.Watik.P. PhD
2. Kepada orang tua kami yang selalu mendoakan dan memberikan kami dukungan
3. Rekan-rekan satu tim yang telah memberi dukungan dan support
Semoga semua pihak tersebut diatas mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha
Esa dan semoga pula informasi yang dimuat dalam laporan penelitian ini memberikan
manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat. Kami
menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami memerlukan saran
maupun kritik yang membangun guna penyempurnaannya. Akhir kata, semoga tulisan
yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca pada umumnya , dan bagi
peneliti pada khususnya.
Jakarta, Desember 2014
Tim Peneliti
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................................1B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................2C. TUJUAN PENELITIAN................................................................................................2D. MANFAAT PENELITIAN............................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI.......................................................3
A. KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................3B. KERANGKA TEORI.....................................................................................................7C. HIPOTESIS..................................................................................................................7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................................9
A. RANCANGAN PENELITIAN......................................................................................9B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN....................................................................10C. SUBJEK PENELITIAN...............................................................................................10D. PENGUMPULAN DATA............................................................................................10E. ANALISIS DATA........................................................................................................12
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................13
A. KESIMPULAN............................................................................................................13B. SARAN........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat seseorang menjadi tua, seseorang tersebut tidak bisa lepas dari suatu
keadaan yang disebut masalah “geriatric”. Contoh yang paling sering di temukan
adalah alzheimer yang merupakan suatu keadaan di mana sejumlah sel sel saraf di
otak mati yang mengakibatkaln sinyal-sinyal di otak tidak tersalurkan dengan baik.
Saat sel-sel saraf atau neuron di otak tidak tersalurkan dengan baik, akhirnya yang
terjadi seseorang dapat kehilangan ingatannya dan yang paling sering adalah “short
term memory loss”. Kehilangan memori jangka pendek yang semakin parah, dapat
menyebabkan orang tersebut hanya memiliki beberapa ingatan saja atau bahkan sudah
tidak dapat mengenali seseorang lagi.
Contoh lain dari masalah geriatric adalah Parkinson yaitu kelainan
degeneratif dari sistem saraf pusat yang menyebabkan gangguan pada sistem motorik
dan biasanya penderita mengalami tremor, kaku otot, sulit berjalan, gangguan
keseimbangan dan gerak gerik menjadi lambat bradykinesia. Pada orang tua normal,
saraf kinestetik yang bekerja saat seseorang melakukan aktifitas mengalami
gangguan, akhirnya saraf tersebut membuat seseorang melakukan gerakan halus pada
saat istirahat atau tidak melakukan aktifitas lainnya. Di Indonesia sendiri, dengan
jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-400.000 penderita.
Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun dengan rentang usia-sesuaidengan penelitian
yang dilakukan di beberapa rumah sakit di Sumatera dan Jawa- 18 hingga 85 tahun.
Statistik menunjukkan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri,lelaki lebih banyak
terkena dibanding perempuan 3:2 dengan alasan yang belum diketahui.
Baru-baru ini, banyak peneliti yang sedang meneliti kemampuan kerja nikotin
untuk menghasilkan dopamine yang disinyalir dapat mencegah kedua penyakit
tersebut. Walaupun banyak kerugian lain yang didapat dari rokok, ternyata banyak
peneliti yang memiliki pandangan lain tentang efek dari nikotin tersebut.
1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini : Apakah nikotin dapat membantu mengurangi
resiko penyakit Parkinson?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah nikotin bermanfaat dalam
mencegah penyakit Parkinson.
D. Manfaat Penelitian
Penulis meyakini bahwa pada penelitian ini diharapkan banyak orang yang dapat
memahami bagaimana kandungan nikotin dalam sebatang rokok dan apa efeknya bagi
seseorang baik dalam efek baik maupun buruknya dan gunanya untuk mencegah
penyakit Parkinson.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS
A. Kajian Pustaka
1. Definisi Parkinson
Penyakit parkinson adalah gangguan neurodegerative yang progresif
dari sistem saraf pusat. Penyakit Parkinson merupakan gejala kompleks yang
dimanifestasikan oleh 6 tanda utama : tremor saat beristirahat, kekakuan,
bradikinesia-hipokinesia, posisi tubuh fleksi, kehilangan refleks postural,
freezing phenomena.
Secara patologis penyakit parkinson ditandai oleh degenerasi neuron-
neuron berpigmen neuromelamin, terutama di pars kompakta substansia nigra
yang disertai inklusi sitoplasmik eosinofilik Lewy bodies, atau disebut juga
parkinsonisme idiopatik atau primer.
Sedangkan Parkinsonisme adalah suatu sindrom yang ditandai oleh
tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia, dan hilangnya refleks postural,
atau disebut juga sindrom parkinsonisme.
2. Epidemiologi Parkinson
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara
pria dan wanita hampir seimbang. 5 – 10 % orang yang terjangkit penyakit
parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata
menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh usia
pada umumnya mencapai 1 % di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat
dari 0,6 % pada usia 60 – 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 – 89 tahun.
Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. Di
Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada
sekitar 200.000-400.000 penderita. Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun
dengan rentang usia-sesuai dengan penelitian yang dilakukan di beberapa
rumah sakit di Sumatera dan Jawa- 18 hingga 85 tahun. Statistik
3
menunjukkan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, lelaki lebih banyak
terkena dibanding perempuan 3:2 dengan alasan yang belum diketahui.
3. Klasifikasi Parkinson
Pada umumnya diagnosis sindrom Parkinson mudah ditegakkan, tetapi
harus diusahakan menentukan jenisnya untuk mendapat gambaran tentang
etiologi, prognosis dan penatalaksanaannya.
Parkinsonismus primer/ idiopatik/paralysis agitans.
Sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dan kronis, tetapi
penyebabnya belum jelas. Kira-kira 7 dari 8 kasus parkinson termasuk
jenis ini.
Parkinsonismus sekunder atau simtomatik.
Dapat disebabkan pasca ensefalitis virus, pasca infeksi lain :
tuberkulosis, sifilis meningovaskuler, iatrogenik atau drug induced,
misalnya golongan fenotiazin, reserpin, tetrabenazin dan lain-lain,
misalnya perdarahan serebral petekial pasca trauma yang berulang-
ulang pada petinju, infark lakuner, tumor serebri, hipoparatiroid dan
kalsifikasi.
Sindrom paraparkinson Parkinson plus
Pada kelompok ini gejalanya hanya merupakan sebagian dari
gambaran penyakit keseluruhan. Jenis ini bisa didapat pada penyakit
Wilson degenerasi hepato-lentikularis, hidrosefalus normotensif,
sindrom Shy-drager, degenerasi striatonigral, atropi palidal
parkinsonismus juvenilis.
4. Faktor Risiko
Parkinson merupakan penyakit yang diduga terjadi karena kehilangan atau
tidak di produksinya dopamine di otak karena kematian neuron-neuron di
4
otak. Beberapa penyebab yang dapat menimbulkan kerusakan neuron tersebut
antara lain :
a. Usia : meningkat pada usia lanjut dan jarang timbul pada usia
dibawah 30 tahun.
b. Rasial : Orang kulit putih lebih sering daripada orang Asia dan
Afrika .
c. Genetik : diduga ada peranan faktor genetic
d. lingkungan
e. infeksi
d.stress emosional
5. Definisi dan kegunaan nikotin
a. Definisi
Nikotin adalah alkaloid yang secara alami ditemukan pada tumbuhan
tembakau, termasuk famili Solanaceae dan genus Nicotiana. Nikotin
adalah salah satu kandidat bahan alam yang perlu dipertimbangkan dalam
mengatasi sindrom metabolik. Nikotin didalam berat kering tembakau
terdapat sekitar 0,6-3,0%, dengan biosintesis berlangsung di akar, dan
terakumulasi di daun. Pada masa lalu, nikotin berfungsi sebagai
insektisida, dan pada saat ini lebih banyak diketahui pemakaian nikotin
didalam rokok.
Kebanyakan rokok dalam asap dihirup mengandung 1 sampai 3
miligram nikotin. Pada konsentrasi rendah rokok rata-rata menghasilkan
sekitar 1 mg diserap nikotin, substansi bertindak sebagai stimulan yang
merupakan faktor utama yang bertanggung jawab untuk membentuk
ketergantungan terhadap rokok.
b. Kegunaan
5
Ketika rokok diisap, darah yang mengandung banyak nikotin melewati
paru-paru dan masuk ke otak dalam waktu tujuh detik sehingga dapat
merangsang pelepasan neurotransmitter asetilkolin, norepinefrin, epinefrin,
vasopresin, arginin, dopamin, agen autokrin, dan beta-endorphin.
Asetilkolin dapat meningkatkan konsentrasi dan memori, disamping
asetillkolin bersama norepinefrin dapat meningkatkan kewaspadaan dan
menjadi lebih agresif.
Nikotin juga memperpanjang durasi efek positif dari dopamin dan
meningkatkan sensitivitas dalam respon balik otak. Pemakaian nikotin
dalam bentuk lain seperti: sprayer, patch, tablet atau chewable belum
banyak diketahui pada saat ini. Tembakau tanpa asap smokless tabacco
mengandung rata-rata 3,6 mg nikotin dari 2,5 g tembakau sedotan dan 4,6
mg nikotin dari 7,9 g tembakau sugi chewing tabacco. Penyerapan nikotin
dalam bentuk tembakau kunyah chewing tabacco atau dalam bentuk
alkalis melalui mukosa mulut berlangsung lambat, dan dalam waktu 30
menit kadar nikotin dalam darah non-smoking meningkat dan menetap,
kemudian menurun setelah 2 jam jam lebih tergantung besarnya dosis.
Sedangkan absorbsi nikotin dengan nicorette 4 mg permen karet juga
berlangsung lambat. Dengan demikian nikotin dalam bentuk tembakau
kunyah memiliki kadar nikotin dalam darah lebih rendah dibanding
dengan cara penggunaan tembakau lain. Selain meningkatkan gairah yang
merupakan dampak utama niktonin dari asetilkolin, nikotin juga
menstimulasi pelepasan norepinefrin melalui signal ß3 adrenergik dalam
sel mitokondria dan melalui mekanisme siklus CREB cAMP response
element binding.
Saat ini, dapat diketahui bahwa kandungan nikotin dalam rokok
memang sangat berbahaya sebagai zat aditif yang menyebabkan
kecanduan merokok bagi penggunanya, akan tetapi beberapa penelitian
mencoba meneliti hubungan nikotin dengan penghasilan dopamine yang
rusak pada kasus Parkinson karena diduga nikotin berpengaruh terhadap
penghasilan dopamine.
6
B. Kerangka Teori
a. Definisi Parkinson
b. Epidemiologi Parkinson
c. Klasifikasi Parkinson
d. Faktor resiko Parkinson
e. Definisi dan kegunaan nikotin
f. Skema
C. Hipotesis
Konsumsi nikotin dosis rendah dapat mencegah dan mengurangi risiko
seseorang terkena penyakit Parkinson.
Operasionalisasi Hipotesis
a. Variabel Tergantung : penyakit parkinson
Definisi Operasional :Pasien yang berusia ≥ 60 tahun dengan
gejala klinis berupa tremor saat beristirahat, kekakuan,
7
Variabel Tergantung
Penyakit Parkinson
Variabel Bebas
Nikotin dosis rendah
Variabel Luar
- Konsumsi Obat
- Zat toksik
bradikinesia-hipokinesia, posisi tubuh fleksi, kehilangan refleks
postural, freezing phenomena.
Tingkat pengukuran : nominal
b. Variabel Pengaruh : konsumsi nikotin
Definisi operasional : mengkonsumsi nikotin sebanyak
minimal 1,0 mg/hari atau setara dengan merokok satu
batang rokok per hari dengan tembakau kunyah atau
dengan menghisap rokok selama hidupnya
Tingkat pengukuran : nominal
c. Variabel luar yang akan dikendalikan
1. Konsumsi Obat
Definisi operasional : seseorang yang mengkonsumsi obat
yang menghambat kerja dopamine seperti benexasole
ditanyakan lewat anamnesis.
Tingkat pengukuran : nominal
2. Lingkungan tinggi zat toksik
Definisi operasional : tempat tinggal atau tempat seseorang
hidup yang memiliki resiko paparan zat toksik tinggi yang
dapat merusak neuron di otak seperti radiasi nuklir atau
bahan kimia
Tingkat pengukuran : nominal
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Berdasarkan rumusan dan hipotesis diatas peneliti ingin mengamati pasien
yang mengalami parkinson dengan mengamati riwayat kebiasaan merokok atau
konsumsi nikoin lainnya dengan menggunakan desain penelitian observasional berupa
penelitian kasus kelola case control. Pada metode ini, peneliti mempelajari terlebih
dahulu fenomena terpengaruh efek, baru kemudian secara retrospektif mempelajari
bagaimana status fenomena pengaruh faktor risiko, penyebab.
SKEMA RANCANGAN PENELITIAN
9
Konsumsi nikotin -
Parkinson -retrospektif
Konsumsi nikotin +
Variabel Luar
Obat
Zat toksik
Konsumsi nikotin -
Parkinson +retrospektif
Konsumsi nikotin +
Populasi
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Program Studi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Jakarta selama kurang lebih 6 bulan.
C. Subjek Penelitian
Pasien RSIJ Cempaka Putih yang menderita Parkinson atau dicurigai
menderita Parkinson dilihat dari gejala klinis dengan riwayat konsumsi nikotin
berupa merokok atau konsumsi lainnya dan yang tidak.
Usia lebih dari atau sama dengan 60 tahun
Tidak bertempat tinggal atau hidup di lingkungan yang rentan terpajan zat
toksik
Tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi fungsi
hormone atau fungsi otak. Namun jika sedang mengkonsumsi obat-obatan
yang diresepkan dokter, tetap dijalankan karena yang dilihat adalah positif
atau tidaknya pasien tersebut menderita Parkinson.
D. Pengumpulan Data
- Dilakukan pengumpulan data dengan cara mengamatai status pasien secara
alloanamnesis/autoanamnesis/heteroanamnesis untuk mengetahui apakah
pasien memiliki riwayat mengkonsumsi nikotin atau tidak
- Dilakukan pengumpulan data riwayat konsumsi nikotin terhadap kelompok
kontrol yang memiliki variabel luar yang sama dengan pasien parkinson
diatas yaitu riwayat konsumsi obat-obatan dan tempat tinggal.
- Pasien yang mengkonsumsi nikotin 0.5 – 5.0 mg/hari baik secara merokok
maupun konsumsi lain.
Subjek Kontrol
Nama Usia Konsumsi Nikotin Penyakit
AD 60 - -
BA 62 - -
FT 60 - -
GR 64 - -
10
LP 60 - +
RH 62 - +
TM 61 - +
ZA 63 - +
TN 62 - +
AF 61 - +
FS 66 - +
FF 65 - -
AK 67 - +
SH 71 - +
DF 66 - -
Subjek Perlakuan
Nama Usia Konsumsi Nikotin Penyakit
HI 67 1,0 mg/hari -HK 65 1,0 mg/hari -NT 60 0,5 mg/hari -RK 68 0.5 mg/hari -RM 65 3,0 mg/hari +FL 69 1,0 mg/hari -DS 67 4,0 mg/hari +AA 67 0.5 mg/hari +PB 60 1,0 mg/hari -SE 65 0.5 mg/hari +SJ 66 1,0 mg/hari -
WF 69 5,0 mg/hari +YA 69 4,0 mg/hari +SV 70 1,0 mg/hari -FH 65 4,0 mg/hari +
11
E. Analisis Data
Untuk penelitian ini digunakan uji chi square (X kuadrat) metode
Diketahui :
- Ada 9 Penderita Parkinson dari 15 orang observer kelompok kontrol
- Ada 7 Penderita Parkinson pada 15 orang observer kelompok perlakuan
Maka :
a. H0 = tidak ada perbedaan antara pengkonsumsi nikotin dengan resiko terkena
penyakit Parkinson
Ha = ada perbedaan antara pengkonsumsi nikotin dengan resiko terkena penyakit
Parkinson.
b. α = 0.05
c. uji statistic
X2 = N (ad-bc)2
(a+c) (b+d) (a+d) (c+d)
X2 = 30((6x7) – (9x8))2
(6+8) (9+7) (6+7) (8+7)
X2 = 0,618
Table chi square = Pv > α
d. kesimpulan uji = tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang
mengkonsumsi nikotin dengan yang tidak dikaitkan dengan resiko penyakit
parkinson.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara
konsumsi nikotin dalam berbagai dosis dengan resiko terkena penyakit Parkinson.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi masyarakat
- Mengkonsumsi nikotin baik yang ada di dalam rokok maupun jenis lainnya
tidak mempengaruhi seseorang terkena penyakit Parkinson atau tidak karena
peranan faktor genetic dan lingkungan juga mungkin dapat memberikan
pengaruh
- Untuk menghindari resiko terkena penyakit Parkinson, masyarakat dihimbau
untuk lebih menerapkan pola hidup sehat baik dalam segi makanan maupun
pola hidup
2. Bagi peneliti selanjutnya
- Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan
penelitian selanjutnya.
- Karena penelitian ini masih bersifat observasi, peneliti sadar kekurangannya
bahwa peneliti hanya memakai pasien yang sudah ada di RS sehingga tidak
diketahui secara pasti apakah pengidap Parkinson memiliki hubungan dengan
konsumsi nikotin, untuk itu bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan
penelitian yang bersifat eksperimental untuk benar-benar membuktikan
hubungan Parkinson denga konsumsi nikotin.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Fahn, Stanley. Merrit’s Neurology. Tenth edition. Lippincott Williams & Wilkins.2000.
2. De Long, Mahlon.Harrison Neurology in Clinical Medicine. First edition. McGraw-Hill Professional.2006
3. John C. M. Brust, MD, “Current Diagnosis & Treatment In Neurology”, McGraw-Hill 2007, hlm 199 – 206.
4. Clarke CE, Moore AP., “Parkinson's Disease”, http://www.aafp.org/afp/20061215/2046.html, 15 Maret 2011.
5. Harrison, Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume I Edisi 13
6. http://www.mayoclinic.com/print/parkinsons-disease/DS00295/METHOD=print&DSECTION=all
7. http://www.emedicine.com/neuro/topic304.htm
8. http://medicanieblog.com/penatalaksanaanparkinson/htm
9. http://konsultasimedika.blogspot.com/2009/05/neuroleptik-atipikal.html
10. http://wwwa2wbioethicscom.blogspot.com/2012/02/nikotin-dosis-rendah-dan- manfaat-anwar.html
11. Katzung, Bertram G. . 2007. Farmakologi Dasar & Klinik ed. 10. Jakarta : EGC
12. Lauralee, Sherwood. Fisiologi Manusia : Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC 2001;541.
13. Price, Sylvia A. , 2005. Patofisiologi Ed.6 Vol.1 . Jakarta:EGC
14. Sabri, Luknis & Priyo Hastono, Sutanto. 2010. Statistik Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka
14