translokasi iud

Upload: geralders

Post on 09-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Translokasi Iud

    1/11

    INTRAUTERINE CONTRACEPTIVE DEVICES (IUCD) YANG

    BERTRANSLOKASI DAN HILANGNYA BENANG IUCD

    R. A. Ismail

    RINGKASAN

    Disini dipaparkan mengenai insiden, presentasi klinis, diagnosis,

    kemungkinan etiologi dan metode terapi pada translocated intrauterinecontraceptive devices (IUCDs) / dan hilangnya benang IUCD. Ditun!ukkan

    rin"ian terkait ke#$%& pasien dengan kondisi tersebut, yang dira'at di Rumah

    akit arag'anath selama periode 'aktu $* bulan. Dipaparkan pula & lokasi

    translokasi IUCD yang !arang ditemukan. (S. Afr. Med. J., 52, *++ ($--)).

    Istilah translocated intrauterine contraceptive devices (IUCDs)

    ditu!ukan pada kondisi adanya IUCD di lokasi selain kaitas uterina, sedangkan

    istilah hilangnya benang IUCD digunakan untuk mendeskripsikan adanya

    retraksi benang IUCD ke kanalis serikalis atau kaitas uterina. IUCD bisa !adi

    berada di kaitas uterina ataupun mengalami translokasi.

    IUCD yang bertranslokasi dan hilangnya benang IUCD merupakan

    masalah yang umum ter!adi. elama periode 'aktu $* bulan, di Rumah akit

    arag'anath terdapat $%& pasien yang dira'at karena hal tersebut. eorang

    pasien yang datang dengan IUCD yang mengalami translokasi harus diperiksa

    dengan tu!uan untuk (i) men"egah kehamilan yang tidak diinginkan pada pasien0

    (ii) mengin1ormasikan terkait masalah IUCD yang dialami oleh pasien0 (iii)

    merekomendasikan pengeluaran IUCD, !ika perlu.

    INSIDENSI

    2ada periode 'aktu mulai $ 3ei $-4 5 +% April $-6, terdapat $%& kasus

    IUCD yang bertranslokasi yang terdiagnosis. 2er1orasi uterus setelah pemasangan

  • 7/22/2019 Translokasi Iud

    2/11

    IUCD dilaporkan ter!adi dengan 1rekuensi %.* 5 7.-/$,%%% pemasangan IUCD.

    Insidensi hilangnya benang IUCD dilaporkan lebih tinggi lagi.

    KEMUNGKINAN ETIOLOGI

    2ada dasarnya terdapat dua !enis per1orasi, yaitu per1orasi mendadak atau

    primer dan per1orasi lambat atau sekunder yang disebabkan oleh erosi bertahap

    pada otot#otot uterus. ebagian besar per1orasi akibat IUCD diperkirakan ter!adi

    pada saat pemasangan 5 per1orasi mendadak atau primer. 2er1orasi sekunder

    ter!adi saat IUCD sebagian tertanam di dinding uterus pada saat pemasangan, dan

    seiring 'aktu akan terkikis yang disebabkan oleh ker!a uterus.

    2er1orasi mungkin ter!adi lebih sering dengan teknik pemasangan IUCD

    se"ara pushout atau mendorong daripada dengan teknik withdrawal atau

    penarikan. 8rang#orang yang memiliki sedikit pengalaman memasang IUCD atau

    yang mengabaikan menggunakan 1or"ep untuk mengen"angkan dan menstabilkan

    uterus, dan suara untuk menentukan kedalaman dan arah uterus sebelum

    pemasangan IUCD, !uga lebih "enderung menyebabkan per1orasi.

    Retraksi bagian ekor IUCD ke kaitas uterina mungkin ter!adi ketika

    IUCD berotasi di ba'ah gaya ker!a uterus atau saat IUCD tertanam dalam dinding

    uterus. Retraksi tersebut !uga bisa ter!adi bila ter!adi kehamilan atau saat ekor

    IUCD terpotong terlalu pendek pada saat pemasangan a'al.

    PRESENTASI KLINIS

    2ada sebagian besar kasus, tidak terdapat ge!ala#ge!ala yang berkaitan

    dengan masalah ini dan diagnosis dislokasi IUCD mun"ul !ika dokter yang

    melakukan pemeriksaan tidak dapat menemukan lokasi IUCD pada saat

    pemeriksaan agina atau saat pasien mengeluhkan bah'a bagian ekor IUCD tidak

    lagi dapat diraba.

    9e!ala#ge!ala yang berhubungan dengan per1orasi terkadang berupa nyeri

    di bagian perut ba'ah atau gangguan menstruasi. 9e!ala tersebut mu"ul tiba#tiba

  • 7/22/2019 Translokasi Iud

    3/11

    setelah pemasangan IUCD atau ter!adi pada berbagai interal 'aktu setelah

    pemasangan IUCD.

    9e!ala#ge!ala lain setelah komplikasi yang bisa mun"ul mulai dari

    per1orasi uterus dan pembentukan abses, per1orasi is"us, atau herniasi usus yang

    nantinya menyebabkan obstruksi intestinum.

    DIAGNOSIS

    Ukuran, kon1igurasi dan posisi uterus sebaiknya dinilai melalui

    pemeriksaan bimanual. Alat IUCD yang ektopik terkadang dapat diraba/dipalpasi

    di area kantong Douglasi, namun kanalis serikalis harus dieksplorasi dengan

    menggunakan 1or"ep ke"il untuk mendeteksi bagian ekor IUCD yang retraksi di

    dalam kanalis serikalis.

    :ka di"urigai sedang ter!adi kehamilan, tidak dian!urkan untuk melakukan

    pemeriksaan radiologis apapun. onogra1i berman1aat pada kasus#kasus seperti ini

    untuk menun!ukkan letak IUCD di dalam kaitas uterina. onogra1i tidak selalu

    menun!ukkan adanya IUCD di dalam kaitas abdomen karena udara di dalam

    traktus gastrointestinal dapat menutupi alat IUCD.

    :ika kemungkinan kehamilan dapat disingkirkan, uterus harus diperiksa

    dengan U9 untuk mengetahui lokasi IUCD. :ika dengan pemeriksaan ini gagal

    dalam mengidenti1ikasi lokasi IUCD, maka dilakukan pemeriksaan radiogradi

    abdomen dan pelis dengan U9 di uterus.

    2rosedur#prosedur lainnya seperti histereskopi, histerosalpingogra1i,

    radiogra1i pelis setelah pemasangan IUCD kedua, pemasangan kateter ;oley

    dalam buli#buli dan mengisi balon kateter dengan bahan radio#opak, pneumogra1i

    pelis, atau 1luoroskopi dapat membantu memberikan in1ormasi yang berman1aat,

    namun semuanya itu melibatkan prosedur#prosedur dan tidak penting dalam

    sebagian besar kasus.

  • 7/22/2019 Translokasi Iud

    4/11

    LAPORAN PENELITIAN

    e!umlah total $%& pasien datang memeriksakan diri dengan keluhan

    terkait selama periode 'aktu $* bulan di Rumah akit arag'anath. Dari total

    !umlah tersebut, 47 diantaranya mengalami benang IUCD hilang dan ditangani di

    bagian ra'at !alan, IUCD dikeluarkan dengan kuret biopsi endometrium. Dari

    sisanya, sebanyak *7 pasien dengan benang IUCD hilang membutuhkan tindakan

    kuret dan dilatasi, dan sebanyak $7 pasien membutuhkan pera'atan inasi1

    dengan tindakan operasi, seperti laparotomi, laparoskopi, dan kolpotomi posterior.

    idak terdapat pasien yang nulipara dalam penelitian ini. ebagian besar

    pasien adalah primipara, dan risiko translokasi IUCD atau hilangnya benang

    IUCD tampak semakin meningkat setelah kehamilan yang pertama dan kedua

    (9ambar *).

  • 7/22/2019 Translokasi Iud

    5/11

    Gambar 2. :umlah IUCD yang bertranslokasi dengan benang IUCD yang hilang

    dalam hubunganya dengan paritas.

    :umlah terbanyak pasien yang dira'at karena IUCD adalah yang

    men!alani pemasangan IUCD 6#$* bulan sebelum diagnosis dan terapi (9ambar

    +). 3enarik untuk diamati bah'a dalam penelitian ini hanya ada + pasien yang

    men!alani pemasangan IUCD kurang dari + bulan sebelumnya.

  • 7/22/2019 Translokasi Iud

    6/11

    Gambar 3. :umlah IUCD yang bertranslokasi dengan benang IUCD yang hilang

    dalam hubungannya dengan 'aktu se!ak pemasangan IUCD.

  • 7/22/2019 Translokasi Iud

    7/11

    Gambar 5. :umlah IUCD yang bertranslokasi dengan benang IUCD yang hilang

    dalam hubungannya dengan lokasi IUCD.

    3ayoritas IUCD yang ada dalam penelitian ini adalah !enisLippes loops

    (9ambar 6). ?amun, hal ini tidak memiliki arti atau makna apapun karena !enis

    dan !umlah relati1 IUCD yang dipasang di klinik#klinik lainnya tidak diketahui.

    Gambar !. :umlah IUCD yang bertranslokasi dengan benang IUCD yang hilang

    dalam hubungannya dengan !enis IUCD yang digunakan.

  • 7/22/2019 Translokasi Iud

    8/11

    MANA"EMEN

    B#$a$% IUCD &a$% H'a$%

    Apabila pasiennya hamil dan bagian ekor IUCD hilang atau tidak dapat

    ditemukan namun IUCD masih berada di kaitas uterina, maka mana!emen yang

    paling baik adalah dibiarkan sa!a. 2ada pasien ra'at !alan yang tidak hamil maka

    IUCD dapat dikeluarkan dengan sedikit kesulitan menggunakan kuret biopsi

    endometrium atau instrumen pengait lainnya. Apabila IUCD tidak dapat

    dikeluarkan menggunakan alat ini, maka pasien harus men!alani dilatasi dan

    kuretase dengan anestesi umum. eberapa penulis menegaskan tentang

    penggunaan histeroskopi di ba'ah anestesi lokal.

    IUCD &a$% M#$%aam' Tra$*+a'

    ila IUCD telah menyebabkan per1orasi uterus, maka IUCD dapat

    dikeluarkan melalui laparoskopi atau kolpotomi posterior. :ika prosedur#prosedur

    ini gagal atau tidak memungkinkan untuk dilakukan, patut dipertimbangkan untuk

    melakukan laparotomi.

  • 7/22/2019 Translokasi Iud

    9/11

    Gambar ,. kema diagnosis dan terapi IUCD yang bertranslokasi.

    ALASAN PENGELUARAN IUCD YANG BERTRANSLOKASI

    Ada sedikit argumentasi mengenai 1akta bah'a alat kontrasepsi yang

    tertutup (misalnya bentuk "in"in, busr, dan bentuk non#linear lainnya) harus

    dikeluarkan dengan segera saat diketahui telah ter!adi per1orasi karena hal ini

    berbahaya dan dapat menyebabkan herniasi usus dan per1orasi is"us. IUCD !enis

    Copper#> menyebabkan in1lamasi dan pembentukan adhesi. Ada beberaoa

    perbedaan pendapat apakah alat kontrasepsi terbuka atau yang berbentuk linear

    !uga harus dikeluarkan.

  • 7/22/2019 Translokasi Iud

    10/11

    Dalkon shield. Dugaan diagnosis adalah ruptur apendiks. 2ada saat laparotomi.

    Ditemukan IUCD dalam adhesi dengan pembentukan pus yang terlokalisasi di

    sekitar "ae"um dan apendiks. Diperkirakan hal ini ter!adi setelah per1orasi uterus

    primer.

    2asien lain !uga didiagnosis mengalami translokasi IUCD. 2ada saat

    laparotomi ditemukan IUCD !enis Dalkon shield di 1imbria tuba 1alopi kiri.

    ebagian 1imbria harus diinsisi untuk melepaskan IUCD.

    2ada pasien ketiga, ditemukan benang IUCD !enis Dalkon shield yang

    tampak menon!ol di kulit di regio hipogastrika. IUCD terletak di kaitas abdomen

    namun melekat kuat pada peritoneum parietal anterior dan melekat melalui adhesi.

    agaimana IUCD bisa sampai di lokasi yang tidak umum ini masih belum

    diketahui.

  • 7/22/2019 Translokasi Iud

    11/11

    dilakukan oleh praktisi berpengalaman dan bukan oleh sekedar pera'at, seperti

    yang ter!adi pada pasien#pasien multipara.

    >ranslokasi IUCD berhubungan dengan komplikasi yang membahayakan

    dan kehamilan yang tidak diinginkan. 3ungkin akan lebih bi!aksana untuk

    menga'asi pasien dengan IUCD lebih sering lagi, mungkin setiap 6 bulan sekali,

    dengan tu!uan untuk menemukan adanya translokasi yang mungkin ter!adi sedini

    mungkin sehingga akan menghindari komplikasi.

    :uga merupakan tindakan yang bi!ak untuk mengeluarkan IUCD sesegera

    mungkin setelah diagnosis ditegakkan daripada menunggu ter!adi komplikasi.

    eperti yang sudah disampaikan, kebanyakan pasien dengan benang IUCD yang

    hilang dan translokasi IUCD tidak menun!ukkan ge!ala dan hal ini tentu membuat

    diagnosis sulit ditegakkan.

    2er1orasi primer ter!adi lebih sering daripada yang dilaporkan, dan harus

    diberikan perhatian yang lebih ketika melakukan pemasangan IUCD. =al ini

    harus ditekankan pada saat pelatihan pera'at untuk klinik#klinik keluargaberen"ana, dan penekanan harus diutamakan pada metode untuk menghindari

    masalah#masalah ini dan potensi komplikasinya yang membahayakan.