tarekat naqthujamin pengaruh ajarannya terhadap masyarakat...

60
1 TAREKAT NAQTHUJAMIN: PENGARUH AJARANNYA TERHADAP MASYARAKAT DI SUKAPURA Oleh: SITI WARDAH 102033124738 JURUSAN AQIDAH FILSAFAT FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H/2007 M

Upload: lynhan

Post on 28-May-2019

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

1

TAREKAT NAQTHUJAMIN: PENGARUH

AJARANNYA TERHADAP MASYARAKAT DI SUKAPURA

Oleh:

SITI WARDAH 102033124738

JURUSAN AQIDAH FILSAFAT

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428 H/2007 M

Page 2: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

2

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat Iman, Islam, Ihsan dan

tentunya kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skrpisi ini. Shalawat serta

salam senantiasa tercurahkan untuk junjungan kita nabi besar Muhammad SAW dan

para sahabatnya. Amîn.

Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul”

Tarekat Naqthujamin: Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat Di

Sukapura.” Sesuai dengan target yang diinginkan. Penulis menyadari tanpa

dukungan dari berbagai pihak, maka penulisan ini skripsi ini tidak akan terselesaikan,

maka untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terimakasih kepada mereka

yang telah berjasa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Kepada Bapak Dr.Amin Nurdin, MA, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan

Filsafat.

2. Kepada Ibu Dr. Hj. Sri Mulyati, MA, selaku Pembingbing Akademik yang

telah bersedia meluangkan waktunya dalam membantu proses pembuatan

skripsi ini.

3. Kepada Bapak Drs Agus Darmaji, M. Fils., selaku Ketua Jurusan Aqidah

Filsafat dan Drs Ramlan Abdul Gani, MA., selaku Sekretaris Jurusan Akidah

Filsafat yang telah melayani penulis dengan baik ketika masih aktif hingga

penyelesaian tulisan ini.

Page 3: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

3

4. Kepada Pimpinan perpustakaan Utama UIN, Perpustakaan Fakultas

Ushuluddin dan Filsafat, yang telah membantu menyediakan buku-buku yang

dibutuhkan penulis guna penyelesaian skripsi ini.

5. Kepada segenap dosen yang telah mendampingi dan menyumbangkan

ilmunya selama penulis melakukan studinya.

6. Kepada keluarga besar Syaikh Ma‘mur bin Hasan Suhartawidjaya, terimakasi

yang tak terhingga atas segala informasi serta data-data yang diberikan baik

berupa lisan maupun tulisan (buku-buku).

7. Kepada pengikut Naqthujamin di Sukapura, yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk membantu melancarkan skripsi ini,

8. Kepada penyemangat dan penyejuk serta guru dalam hidupku kakek dan

nenek tercinta H. Muhammad Zaini Maliki (Alm) dan Hj. Asyuroh (Alm),

terimakasi atas doa-doa yang kalian panjatkan semasa hidup kalian. Semoga

Allah SWT meridhai dan menerima semua amal baik serta menempatkan

kalian disisiNya . Amîn

9. Kepada kedua orang tuaku tersayang ( Ayahanda H. Zarkasi Zaini dan Ibunda

Hj. Nuriah ), terimakasi yang tak terhingga atas segala kasih sayang,

kesabaran dan ketelatenan dalam membesarkan serta mendidik penulis, juga

yang telah memberikan dukungan moril maupun materil selama ini dengan

hati yang tulus. Salam takzim ku untuk mu.

Page 4: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

4

10. Kepada kakak serta adikku tercinta (Zahroni, Abdul Wadud, Hudiyah,

Rahmat Hudawan, Sirri Siqti, Khairun Nisa, Sri Hudawati ), yang turut serta

mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Terimakasi atas dukungannya.

11. Kepada sahabatku, Vina dan Nofa, terimakasi atas kesabaran, dan keikhlasan

kalian yang mau mendengarkan dan membantu keluh kesah penulis. Tiada

kata-kata lagi yang dapat penulis ucapkan atas budi baik kalian semoga Allah

SWT meridhai dan memberikan sesuatu yang terbaik untuk kalian.

12. Kepada Hadi Kharisman dan Saudi Tayeh, terimakasi atas dukungan serta

nasehat-nasehat yang diberikan kepada penulis agar cepat menyelesaikan

skrpsi ini.

13. Kepada teman-teman AF yang intelek (Badru. Ucup, Asep, Arif, Awing,

Zainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan teman-teman AF semuanya , ayo

melek ! jangan terlena dengan hitungan waktu. Penulis mengucapkan rasa

terimakasi yang tak terhingga atas dukungan kalian semoga kesuksesan selalu

menyertai disetiap langkah kalian.

Selanjutnya kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang

ikut andil dalam membantu penyelesaian skripsi ini. Maka penulis hanya dapat

mengucapkan terimakasi seraya berdoa semoga amal baik mereka dibalas oleh Allah,

dengan balasan yang lebih baik di dunia dan akhirat.

Page 5: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

5

Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada setiap

pembacanya dan dengan segala kerendahan hati berbagai kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan agar dapat menyusun sebuah tulisan yang lebih

baik di masa depan.

Jakarta, 21 Mei 2007

Penulis

Page 6: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………. v

PEDOMAN TRANSLITERASI…………………………………………. vii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………. 6

C. Tujuan Penelitian………………………………….…….. 6

D. Metode Penelitian……………………………………….. 6

E. Sistematika Penelitian…………………………………… 7

BAB II TAREKAT NAQTHUJAMIN…………………………… 9

A. Pengertian Tarekat Menurut Para Sufi …………………. 9

B. Lahir dan Berkembangnya Tarekat Naqthujamin………. 12

1. Riwayat Hidup Pendiri Tarekat Naqthujamin…… 12

2. Karya-karya-Syaikh-Ma‘mur-Bin Hasan Suhartawidjaya…………………………………… 16

3. Lahir dan Berkembangnya Tarekat Naqthujamin dari Masa ke Masa………………………………... 18

C. Ajaran-ajaran Tarekat Naqthujamin……………………… 33

1. Tauhid……………………………………………… 33

2. Dzikir……………………………………………… 37

Page 7: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

7

3. Pengobatan………………………………………… 38

4. Sosial……………………………………………… 40

BAB III PENGARUH AJARAN TAREKAT NAQTHUJAMIN

TERHADAP MASYARAKAT DI SUKAPURA…………… 42

A. Demografi Masyarakat Sukapura………………………….. 42

B. Pengaruh Ajarannya Ditinjau Dari Segi Keagamaan……… 44

C. Pengaruh Ajarannya Ditinjau Dari Segi Ekonomi………… 45

D. Pengaruh Ajarannya Ditinjau Dari Segi Sosial…………… 46

BAB IV PENUTUP…………………………………………………… 47

a. Kesimpulan………………………………………………… 48

b. Saran-saran………………………………………………… 48

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 50

LAMPIRAN…………………………………………………………………. 53

Page 8: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

8

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kehidupan sufi mulai dilirik oleh para pecinta Tuhan, yang

menginginkan agar dirinya berada sedekat mungkin dengan Tuhan. Namun tidak

sedikit dari para penempuh perjalanan ruhani ini yang terperosok ke dalam jurang

pemahaman yang salah yaitu bahwa perjalanan ruhani identik membunuh kebutuhan

naluriah dan mematikan kebutuhan insaniah, maksudnya walaupun manusia

bertarekat namun tetap melaksanakan kewajiban manusia sebagai makhluk sosial

yang penuh tanggung jawab.

Ada beberapa tarekat yang berkembang belakangan ini, salah satunya adalah

Tarekat Naqthujamin. Adapun pusat kegiatan tarekat ini bertempat di majlis

Naqthujamin, Cipinang Muara, Jakarta Timur dan dipimpin oleh seorang mursyid

yang bernama Syaikh Ma‘mur bin Hasan Suhartawidjaya (Alm), pengikut Tarekat

Naqthujamin tersebar luas di daerah Jakarta seperti Sukapura Poncol yang

merupakan objek kajian penulis.

Daerah Sukapura, tempat tarekat ini terletak di Jakarta Utara dan masuk dalam

kawasan industri, oleh sebab itu kebanyakan dari mereka menggantungkan hidupnya

dari berdagang dan menyewakan rumah-rumah mereka kepada buruh pabrik yang

bekerja di kawasan industri KBN (Kawasan Berikat Nusantara) serta menjadi buruh

pabrik. Keberadaan Tarekat Naqthujamin saat ini mulai ditinggalkan oleh sebagian

pengikutnya dan pecah menjadi dua golongan, hal ini dipicu oleh perebutan

Page 9: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

9

kepemimpinan dalam Tarekat Naqthujamin setelah meninggalnya Syaikh Ma‘mur

dan dari masing-masing golongan ini mengklaim bahwa golongan merekalah yang

murni. Walaupun keadaannya seperti itu, tidak membuyarkan semangat beribadah

pengikut tarekat ini untuk tetap menjalankan ritual-ritual yang telah diajarkan oleh

mursyid1 mereka, seperti ratib dan riyadhah yang telah ditentukan waktunya.

Selain mengajarkan pengikutnya untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah

tarekat ini pun membekali pengikutnya dengan pelatihan-pelatihan kewirausahaan

seperti peternakan, pertambakan, pertambangan, koperasi, perikanan dan perkebunan.

Pelatihan itu dimaksudkan untuk membekali pengikut Naqthujamin agar menjadi

manusia-manusia yang selalu ingat kepada Allah serta mandiri.

Latar belakang kehidupan masyarakat di Sukapura, pada umumnya didiami oleh

etnis Betawi jika dilihat dari segi pendidikan mereka hanya mengenyam pendidikan

Madrasah Ibtidaiyyah (MI) dan mengaji, tapi bagi keluarga yang ekonominya

menengah dan ke atas biasanya mereka memasukan anak-anak mereka ke pesantren-

pesantren yang berada di Jakarta atau di luar Jakarta bahkan sampai ke luar negeri.

Perkenalan mereka dengan Tarekat Naqthujamin di bawah pimpinan H.

Muhammad Zaini Maliki (Alm) yang ketika itu sebagai guru mengaji di Sukapura.

Pada awal perkenalan dengan ajaran ini, sebagian masyarakat Sukapura sangat

semangat sekali dengan kegiatan-kegiatan serta ajaran-ajaran tarekat. Ini disebabkan

karena selain dibimbing oleh seorang mursyid, mereka juga dibimbing oleh seorang

1 Mursyid adalah istilah yang dipakai dikalangan ahli tasawuf yang mempunyai arti guru

pembimbing kerohanian. Lihat Syaikh Ma‘mur bin Hasan Suhartawidjaya, hal. 191

Page 10: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

10

guru yaitu H. Muhammad Zaini Maliki (Alm) – sebagai tempat bertanya

ketidakfahaman terhadap ajaran yang disampaikan – sehingga pemahaman mereka

terhadap ajaran yang bersifat asrar2 tidak terlalu jauh menyimpang dalam artian

dalam memahami suatu ajaran mereka seragam. Hal ini penting penting untuk

menghindari fenomena yang muncul belakangan ini ada yang mengatakan kalau

dirinya adalah wali, pemikiran ini didasarkan ungkapan bahwa orang yang

mengetahui wali adalah wali juga, perasaan inilah yang membuat mereka menjadi

takabur.

Adapun pengaruh ajaran tarekat ini terhadap pengikutnya yang berada di

Sukapura yaitu mampu menyatukan dan mempersaudarakan mereka, yang

sebelumnya bercerai-berai dan yang terpenting dari segi keagamaan, mereka

mendapatkan ibadah-ibadah pengiring ibadah wajib dalam artian mereka tidak

bergantung hanya kepada ibadah pokok saja tapi juga melaksanakan ibadah-ibadah

sunnah seperti dzikir, ratib, dan puasa yang dianjurkan dalam ajaran ini, sementara di

bidang pengobatan, pengikut ini mampu mengobati penyakit baik itu penyakit fisik

maupun non fisik.

Tiga tahun terakhir setelah meninggalnya Syaikh Ma‘mur, para pengikutnya

merasa sangat kehilangan sosok sang pemimpin hingga akhirnya para pengikutnya

masing-masing menunjuk orang yang disukai untuk dijadikan pemimpin atas dasar

mimpi dari syaikh tarekat ini. Hal ini menyebabkan para pengikut tarekat ini pecah

2 Asrar berarti rahasia. Lihat Syaikh Ma’mur bin Hasan Sufartawidjaya, Al Basyar wal

Bahâr: hal. 5

Page 11: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

11

menjadi dua golongan yaitu satu golongan orang yang mempercayai mimpi dan

menjadikan mimpi sebagai rujukan ajaran, kedua golongan yang masih menjalankan

ajaran tarekat secara murni.3

Pengikut Naqthujamin saat ini sedang mengalami krisis pengetahuan, hal ini

terlihat dari ketidaktahuan dan ketidakmengertian mereka tentang ajaran-ajaran

Tarekat Naqthujamin sehingga tidak tahu dan mengerti langkah apa yang harus

mereka lakukan setelah syaikh dari tarekat ini wafat, dengan dalih taslim dan ilmu

Asrar menyebabkan tarekat ini berkurang aktivitasnya dan berhenti penyebarannya.

Kata taslim dan Asrar dijadikan alat untuk membungkus ketidaktahuan dan

ketidakmengertian mereka tentang ajaran-ajaran Tarekat Naqthujamin sehingga

penulis tertarik untuk membahas penelitian ini guna menacari tahu ajaran-ajaran

tarekat Naqthujamin yang sebenarnya dan sejauh mana pengaruh ajarannya terhadap

pengikutnya terutama di daerah Sukapura.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mendapat sebuah hasil yang sistematis dan agar masalah tidak melebar

dalam pembahasannya penulis merasa perlu memberikan batasan dan perumusan

masalah terhadap objek yang dikaji. Adapun batasannya adalah mengenai pengaruh

ajaran Tarekat Naqthujamin terhadap pengikutnya di Sukapura. Disamping itu

rumusan masalahnya yaitu tentang ajaran-ajaran Tarekat Naqthujamin.

3 Hasil wawancara dengan pengikut Naqthujamin. Minggu, 6 mei 2006

Page 12: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

12

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, penulis dapat mengetahui dan memahami

ajaran tarekat khususnya tarekat Naqthujamin tidak hanya pada tataran teoretis saja

namun pada tataran praktis. Selain itu penulis ingin mengetahui sejauh mana ajaran

tersebut mempengaruhi kehidupan pengikutnya khususnya masyarakat Sukapura.

Tujuan selanjutnya yaitu untuk melengkapi gelar akademik dalam meraih gelar

sarjana strata satu.

D. Metode Penelitian

Metode pengumpulan data dalam skripsi ini melalui wawancara4 dan observasi

lapangan serta buku-buku karya majlis taklim Naqthujamin yang dijadikan sebagai

sumber primer yaitu dari kitab al-Basyar wal Bahār, al-Insān bi Nafsi: Asrār Syarî’at

fî haqîqat al Islâmi, Tauhid as Sattariyyah dan Tashawwuf dan buku –buku

tasawwuf yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sebagai sumber sekunder.

Adapun metode pembahasan dalam skripsi ini menggunakan metode deskripsi

analitis. Secara deskripsi skripsi ini menggambarkan tentang ajaran tarekat

Naqthujamin, kemudian secara analitis skripsi ini, menganalisa pengaruh ajaran

terhadap pengikutnya yang berada di Sukapura ditinjau dari keagamaan, sosial dan

ekonomi.

4 Sebagian orang yang diwawancarai tidak mau disebutkan namanya dengan alasan mereka

takut salah memberikan keterangan karena mereka beranggapan kalau tarekat ini tidak terbuka untuk umum dan masih rahasia selain itu alasan lainnya yaitu karena ketasliman mereka terhadap ajaran ini yang menuntut mereka untuk seperti itu.

Page 13: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

13

Sedangkan teknis penulisannya berdasarkan pada Pedoman Penulisan Skripsi,

Tesis dan Disertasi, UIN Jakarta Press 2002

E. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara garis besar dari seluruh permasalahan

yang akan dibahas serta memudahkan dalam menelaahnya, maka penulis membagi

skripsi ini menjadi lima bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, yang berisi tentang Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode

Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II Gambaran Tarekat Naqthujamin, yang membahas tentang Pengertian

Tarekat secara Umum dan Pengertian Tarekat Naqthujamin meliputi

Biografi Pendiri dan karya-karya beliau serta Ajaran-ajaran Tarekat

Naqthujamin yaitu tentang Tauhid, Dzikir, Pengobatan, dan Sosial.

Bab III Pengaruh Ajaran Tarekat Naqthujamin terhadap Masyarakat di

Sukapura ditinjau dari Segi Keagamaan, Segi Sosial dan Segi

Ekonomi.

Bab IV Penutup, yang berisi tentang Kesimpulan dan Saran-saran.

Page 14: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

14

BAB II

TAREKAT NAQTHUJAMIN

A. Pengertian Tarekat Menurut Ulama Tasawwuf

Tasawwuf atau sufisme mempunyai tujuan memperoleh hubungan langsung dan

disadari dengan Tuhan, sehingga disadari benar bahwa seseorang berada dihadirat

Tuhan. Intisari dari mistisisme, termasuk didalamnya sufisme, ialah kesadaran akan

adanya komunikasi dan dialog antara roh manusia dan Tuhan dengan mengasingkan

diri dan berkontemplasi. Kesadaran berada dekat dengan Tuhan itu dapat megambil

bentuk ittihad (االحتاد)5, bersatu dengan Tuhan.Tasawwuf merupakan suatu ilmu

pengetahuan dan sebagai ilmu pengetahuan, tasawwuf atau sufisme mempelajari cara

dan jalan bagaimana seorang Islam dapat berada sedekat mungkin dengan Allah

SWT.6

Tasawwuf muncul pada abad kedua Hijriyah kemudian berkembang dan meluas

dan mulai terkena pengaruh luar. Salah satu pengaruh luar adalah filsafat, baik filsafat

Yunani, India, maupun Persia, untuk menjaga kemurniaan ajaran tasawwuf dari

pengaruh luar maka sesudah abad kedua Hijriyah muncullah golongan sufi yang

mengamalkan amalan-amalan dengan tujuan kesucian jiwa untuk taqarrub kepada

Allah.7 Para sufi kemudian membedakan pengertian-pengertian syarîah, tharîqat,

5 Ittihad yaitu satu tingkatan dalam tasawwuf ketika seorang sufi telah merasa dirinya bersatu

dengan Tuhan; suatu tingkatan ketika yang mencintai dan cintai telah menjadi satu sehingga salah satu dari mereka dapat memanggil yang satu lagi dengan kata-kata : hai aku. Lihat: Harun Nasution, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1999), hal. 81.

6 Harun Nasution, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam, hal. 5. 7 H. A Fuad Said, Hakikat Tarekat Naqsabandiyah (Jakarta: Al Husna Zikra, 1992), hal. 10.

Page 15: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

15

haqîqat, dan makrifat. Menurut mereka syariah itu untuk memperbaiki amalan-

amalan lahir, sementara tarekat lahir untuk memperbaiki amalan-amalan batin (hati),

hakikat untuk mengamalkan segala rahasia yang gaib sedangkan makrifat adalah

tujuan akhir yaitu mengenal hakikat Allah baik zat, sifat maupun perbuatan-Nya.8

Dalam tarekat dikenal dengan konsep عرفت بر بى yaitu mencari kenyataan yang

sebenarnya (alam Filsafat) bahwasanya memasuki alam filsafat yaitu berfikir dan

berhasrat kuat untuk memperoleh pengetahuan yang paling sempurna dapat dicapai

dengan pemikiran yang teliti dan dengan berfikir yang sedalam-dalamnya tentang

kenyataan yang sebenar-benarnya dan adapun kenyataan yang sebenarnya yaitu yang

dinamakan hakikat, bahwasanya hasrat kuat yang mendorong kita memasuki alam

filsafat itulah adalah kegiatan batin kita sendiri yakni berfikir dengan semangat

mencari hakikat atau dengan kata lain berfikir atas dasar yang benar.9

Kemudian untuk sampai kepada hakikat itu manakala dilandasi dengan

semangat mencari hakikat/kenyataan yang sebenarnya yang dibangkitkan dengan

kegiatan batin, selanjutnya kegiatan batin yaitu yang berpusat pada berfikir atas dasar

yang benar itulah memerlukan tata cara yakni tarekat.10

Pada abad kelima Hijriyah atau 13 Masehi barulah muncul tarekat sebagai

kegiatan kaum sufi sebelumnya dan sufi yang terkenal pada abad ini adalah Imam

Ghazali . Hal ini ditandai dengan setiap silsilah tarekat selalu dihubungkan dengan

8 Sri Mulyati, Mengenal dan Memahami Tarekat Muktabaroh di Indonesia (Jakarta: Kencana,

2006), hal. 6. 9 Syeikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya, ‘Araftu Raaitu Sam’itu Rabbi biRabbi (Jakarta:

Majlis Naqthujamin, 1984), hal. 2-3. 10 Syeikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya, ‘Araftu Ra aitu Sam’itu Rabbi biRabbi, hal. 3.

Page 16: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

16

nama pendiri atau tokoh-tokoh sufi yang lahir pada abad itu yang setiap tarekat

mempunyai syaikhnya sendiri, kaifiyat zikir, dan upacara-upacara ritual masing-

masing. Biasanya Syaikh atau mursyid mengajar murid-muridnya di asrama latihan

rohani yang dinamakan rumah sulûk atau ribâth.11

“ Tarekat” طر يقة menurut bahasa artinya “jalan”, “cara”, “garis”, “kedudukan” ,

“keyakinan”, dan “agama”. Selain itu tarekat "طريق" jamaknya "طرق" atau “ا لطر يقة

”jamaknya “طرآ ئق” yang berarti jalan, keadaan, aliran dalam garis pada sesuatu, kata

tarekat ini telah dibakukan dalam bahasa Indonesia, terkadang disebut dengan

“tarekat”.12 Menurut al Hadad (Bâ ‘Alawi) tokoh dari Tarekat Alawiyah, tareakat

dipahami sebagai suatu bentuk sulûk (cara ibadah) yang dilakukan oleh seseorang

yang mempunyai kredibilitas sebagai seorang tokoh. Para ulama tasawuf dalam

mengartikan kata tarekat bahwa tarekat adalah jalan kepada Allah dengan

mengamalkan ilmu Tauhid, Fiqih, dan Tasawuf, kemudian dikatakannya pula bahwa

tarekat adalah cara atau kaifiyat mengerjakan sesuatu amalan untuk mencapai sesuatu

tujuan.

Berdasarkan beberapa definisi yang tersebut diatas, jelaslah bahwa tarekat

adalah suatu jalan atau cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan

mengamalkan ilmu Tauhid, Fiqih, dan Tasawuf.13

Sementara itu pengertian tarekat menurut Syaikh Ma‘mur (alm) tarekat yaitu

sebagaimana dimaksud di dalam sabda nabi Muhammad SAW “ Syari‘at itu

11 Sri Mulyati, Mengenal dan Memahami Tarekat Muktabaroh di Indonesia, hal. 6. 12 Abdul Khamid Zahwan, Kamus al Kamil (Semarang: PT Makmur Graha, 1989), hal. 320. 13 H. A Fuad Said, Hakikat Tharikat Naqsabandiyah, h. 12.

Page 17: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

17

perkataanku (peraturan), tarekat itu perbuatanku (cara pelaksanaannya), hakikat itu

akhlakku (kenyataannya).14 Dikatakan juga bahwa tarekat itu adalah pelaksanaan

ilmu tasawuf yang bersumber dari pokok pangkal tarekat nabi besar Muhammad

SAW yakni amal ibadah yang kita lakukan (tarekat yang kita lakukan) adalah

petunjuk yang kita terima dari guru kita dan guru kita menerima dari ulama

pendahulunya kemudian para ulama menerima dari para tabi‘ attabi‘iin dan beliau

menerima dari para sahabat yang menerima dari Rasulullah SAW dan junjungan kita

menerima dari sayyidina Jibril AS dari AllahSWT. Maka dari itu mempelajari ilmu

tarekat mestilah dengan adanya bimbingan guru yang jelas-jelas silsilah nasabnya dan

tidak boleh mengambil dari membaca buku-buku atau kitab-kitab karangan saja,

melainkan harus ada gurunya.15

B. Lahir dan Berkembangnya Tarekat Naqthujamin

1. Riwayat Hidup Tokoh Tarekat Naqthujamin

Keberadaan Tarekat Naqthujamin berdomisili di jalan Perintis, Cipinang

Muara, Jakarta Timur dan dipimpin oleh seorang mursyid yaitu Syaikh

Ma‘mur bin Hasan Suhartawidjaya (Amung Hasan Sufartawidjaja).16 Lahir

di Sumedang, 27 Juni 1925 dan beliau wafat di Jakarta, 2 Juli 2003,

didalam perjalanan lahiriyahnya, beliau sangat aktif di berbagai bidang

14 Pernyataan tersebut merupakan aplikasi dari sabda Rasulullah ketika sayyidina ‘Ali

bertanya kepada beliau untuk diberi petunjuk tentang jalan (thuruk) menuju Allah. 15 Syaikh Ma’mur bin Hasan Sufartawidjaya, Al Basyar wal Bahâr: Manusia dan

Keelokannya (Jakarta: Majlis Naqthujamin, 1984), hal. 17. 16 Dalam Silsilah tarekat disebut Syaikh Ma’mur bin Hasan Sufartawidjaya

Page 18: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

18

khususnya di dunia pemeritahan. Adapun pendidikan yang beliau terima

selama hidupnya yaitu dimulai dari :

1. Madrasah Agama : Madrasah Assalafiyah : 3 tahun

2. Nahdathul Wathon : Habib Umar Pesantren : 3 tahun

Ijazah-ijazah yang beliau terima yaitu Gouv. Schakelschool,17

Sumedang, 1939 dan RPUBN : Aplikasi Tata Buku dan Administrasi

Perusahan (cumlaude) 1964.

Adapun pengalaman kerja beliau dimulai dari tahun :

1939-1942 : Ass.Beheerder18 Rumah Obat KARUHUN, Pekalongan.

1942-1943 : Kep. Kantor “Pemalang Ken Shoko Kumiai” dan penata

usaha “ Komite Perekonomian Indonesia” (KOPI),

Pemalang.

1943-1948 : Pada “MODASCO” Trading Co, Jakarta.

Tahun 1943 menjabat sebagai Ass. Boekhouder19

Tahun 1944 menjabat sebagai Kep. Tata Usaha

Tahun 1945-1947 menjabat sebagai Kuasa Usaha, Garut

Tahun 1945 menjabat sebagai wakil pemimpin umum

1948-1965 Pada N.V Ned Aanne Ming My sekarang menjadi P. N

NINDIYA KARYA dengan jabatan sebagai berikut:

17 Gouv. Schakelschool artinya sebuah sekolah tingkat dasar pada zaman dahulu dikenal

dengan Sekola Rakyat (SR). 18 Ass.Beheerder artinya Asisten pastur laki-laki. 19 Ass. Boekhouder artinya Asisten tata buku.

Page 19: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

19

Tahun 1948 menjabat sebagai ass. Boekhouder

Tahun 1949 menjabat sebagai boekhouder/nacalculator

Tahun 1950-1957 menjabat sebagai houfboekhouder20

merangkap suvervisor administrasi proyek, dan urusan

personalia

Tahun 1958-1960 menjabat sebagai kepala bagian

keuangan/pembukuan/penelitian biaya.

Tahun 1961-1965 menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan

merangkap Wakil Kepala Staf Administrasi/keuangan,

merangkap sebagai Kepala Bagian Penelitian dan pengawasan

intern.

Pengalaman organisasi beliau dimulai dari tahun:

1940-1942 menjabat anggota pengurus “Voor Onze Jeugd”21 dan

Perhimpunan Sosial “ Mitra Sunda”, Pekalongan.

1945-1947 menjabat anggota Dewan Pimpinan Cabang “PEMUDA

SOSIALIS IDONESIA” (Pesindo),Garut.

1947-1948 menjabat anggota Pengurus GERAKAN REBLISIT

REPUBLIK INDONESIA, ranting Petojo, Jakarta.

20 Houfboekhouder artinya Sekolah Menengah. 21 Voor Onze Jeugd artinya Sekolah Hukum

Page 20: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

20

1948-1949 turut mendirikan GERAKAN RAKYAT INDONESIA

MERDEKA (GERIM) dan mendapat kepercayaan sebagai

ketua III Presidium merangkap ketua Badan Pekerja.

1949-1953 menjabat Ketua Panitia Rakyat Kp Johar Baru, Kelurahan

Rawasari, memperjuangkan legalisai pendudukan rakyat atas

tanah-tanah ex milik tuan tanah Van Heusden.

1950-1953 pendiri “ Angkatan Buruh Bangunan Indonesia” yang

kemudian dirubah menjadi “ Serikat Buruh Bangunan di

Indonesia”(SERBUBADI).

1953-1960 menjadi pimpinan Serikat kerja NV Nedam.

1960-1965 menjadi ketua pada persatuan karyawan P.N Nindiya Karya.

1965-1967 beliau berperan aktif dalam pemberantasan komunis, sebagai

ketua DPP maupun di pemerintah/ABRI didudukan di Badan

Keamanan Strategi Negara yaitu KOTI (Komando Operasi

Tertorial Intelijen), beliau dengan kemampuan mukasyafah

telah membongkar seluruh barang simpanan dokumen maupun

senjata dan lokasi pembunuhan tujuh jenderal.

1967-1968 beliau diangkat sebagai anggota DPRGR/MPRS berdasarkan

Keputusan Presiden RI No. 58 tahun 1968 mewakili kesatuan-

kesatuan aksi kemudian berdasarkan surat Keputusan Presiden

RI No. 38/Pens tahun 1971

menimbang/mengingat/memutuskan bahwa telah selesai

Page 21: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

21

Ma‘mur Suhartawidjaya sebagai anggota MPRS/DPRGR

dengan begitu Abah Syaikh (panggilan Syaikh Ma‘mur

Suhartawidjaya) tidak aktif lagi di dunia pemerintahan.22

Pada satu kesempatan Presiden mengutus Amir Mahmud supaya Abah

Syaikh aktif lagi dan mendapatkan formasi pada kabinet Soeharto sebagai

menteri Sosial dan ditolaknya kemudian ditawarkan kembali pada formasi

yang lebih di tinggi yaitu di DPA (Dewan Pertimbangan Agung) dan

ditolaknya pula dengan alasan beliau bahwa semenjak tahun 1970 mereka-

mereka bukan sebagai kawan lagi. Beliau konsekuen dan mengundurkan diri

dari fasilitas dan referensi di pemerintah dan swasta ditinggalkan dan

kehidupan selanjutnya beliau ingin melaksanakan kewajiban tarekat dan

pada saat itu kehidupan beliau sangat memprihatinkan walaupun demikian

beliau sangat istiqomah dengan keputusannya dan hal ini terbukti, beliau

menolak sumbangan dari Golkar dalam jumlah besar untuk membuat

Islamic Center.23

2. Karya-karya Syaikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya

Beberapa karya tulis beliau yang berisi tentang ajaran tarekat ditulis

dalam bentuk makalah dan buku meliputi bidang Tasawuf, Akhlak, Tauhid,

dan Fiqih. Adapun karya beliau yang membahas tasawuf yaitu Buku Ratib

22 N.N., Mengenang Perjalanan Syechuna Syech Ma’mu: Dalam Tarekat Naqthujamin di

Babad Jawa, hal. 4 23 N.N., Mengenang Perjalanan Syechuna Syech Ma’mu: Dalam Tarekat Naqthujamin di

Babad Jawa, hal. 5

Page 22: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

22

yang berjumlah 10 ratib yaitu ratib al Hadad, ratib Thaha, ratib Assiyadah,

ratib Shalawat, ratib al Hurriyah, ratib Kasib, ratib Saman, ratib Istigfar,

ratib al Mubarok, ratib Tasbih, dan ratib Taqwa.24

Buku al Basyar wal Bahâr yang terdiri dari 21 bab dan membahas

tentang bab tarekat, bab pembinaan pribadi, bab membina akhlak kesopanan

zahir, bab takhalli, bab tahalli, bab tajalli, bab mandi taubat dan dzikir al

maut, bab berdzikir pada tingkat dasar, bab martabat yang tujuh, bab tujuh

lathaif, bab mengenal diri, bab ajal kesempurnaan manusia, bab keterangan

perihal nama-nama hati, bab ibtidaiyah dzikir lathaif, bab waratsatu al

anbiyâ’i, bab ma‘rifat dan masalah melihat Tuhan, bab ma‘rifat sebagai

tujuan kita, bab nûr ma‘rifat Allah dan nûr ilahi, bab muqarabah,

muraqabah, musyahadah, bab tarekat dzikir.25 Buku ‘Araftu, Ra’aitu,

Sami‘tu Rabbi bi Rabbi menjelaskan tentang mencari kenyataan sebenarnya,

teka-teki memenuhi segala alam, al Wujûd fî al‘Adami (tampak wujud

dalam ‘adam), rahasia cahaya-cahaya Ilahi, cahaya sebagai cahaya kepada

cahaya, hakekatnya segala hakekat, permisalan di dalam al Qur’an, hadirat

rabûbiyyah dan citra insan, mukaddimah, hijab Allah kepada makhluknya,

bukannya Allah terhijab, menembus kegelapan dan kebutaan hati, zat- sifat

– af‘âl- asmâ’, penglihatan (النظر), perhentian (الوفقه) sampai pada

24 N.N., Mengenang Perjalanan Syechuna Syech Ma’mu: Dalam Tarekat Naqthujamin di

Babad Jawa, hal. 16. 25 Syaikh Ma’mur bin Hasan Sufartawidjaya, Indek Kitab ( Jakarta : Majlis Naqthujamin,

1999 ) hal. 7.

Page 23: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

23

“kun”, tiada penglihatan melainkan af’âl Allah, mukaddimah, pendengaran,

kalam Allah, sumber segala hakekat, kalam Allah itu maujud pada-di-

dengan beserta segala sesuatu, sabda-sabda yang diserukan Allah kepada

hambaNya, landasan tertibnya syahadat.26 Kitab al Insân bi Nafsih berisi

tentang pada menyatakan batin manusia, perihal akal, meneliti dan

mengenal diri, kekhususan hati insane, hati bagai ilmu, kasyaf artinya

terbuka pemahaman, masalah was-was hati, masuk syaitan ke dalam hati,

bisikan cit-cita hati, terputusnya goresan-goresan keji dari hati, berbolak-

baliknya hati dan terbaginya di dalam perubahan dan ketetapan, kebagusan

dan keburukan akhlak, latihan memperbagus akhlak, sebab-sebab yang

mengarah kepada kebagusan akhlak, penyakit hati dan kekurangan pada diri

manusia, anasir penyakit hati, nafsu keinginan, tanda-tanda kebagusan

akhlak, dengan mujahadah berangsur-angsur menempuh jalan riyadhah,

menjinakan nafsu sahwat perut, jalannya latihan menjinakkan nafsu sahwat

perut, menjinakkan nafsu sahwat kemaluan, pemeliharaan lidah, dua puluh

bahaya lidah, penyakit marah, sebab-sebab marah dan pengobatnya, dendam

dan dengki sebagai tembusan marah, حلم-هونا –pemaaf, dan belas kasih,

shalat gerhana.27 Buku Falsafah Tauhid, Buku Fiqih.

Selain buku yang membahas tentang ilmu tarekat, beliau juga

mempunyai tulisan di bidang sejarah yaitu, Kian Santang, Kisunda Cumarita

26 Syaikh Ma’mur bin Hasan Sufartawidjaya, Indek Kitab, hal. 9. 27 Syaikh Ma’mur bin Hasan Sufartawidjaya, Indek Kitab, hal. 5.

Page 24: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

24

Tereuh Sumedang, Para cacandran, Sunda, sang Hyang Sapu Jagat, Uga

Siliwangi, Aturan Hidup Manusia dan Kemanusiaannya.28 Jika dilihat

karya-karya beliau dapat dikatakan kalau mursyid dari tarekat ini termasuk

kategori sufi amali, ini terlihat dari ajaran-ajaran beliau menganjurkan

manusia untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan cara

bedzikir dan mujahadah.

3. Lahir dan Berkembangnya Tarekat Naqthujamin dari Masa ke Masa

Pada zaman Rasulullah ilmu tarekat ini dinisbatkan kepada ilmu al

Asrâriyyah yaitu ilmu yang bersifat rahasia oleh karena itu disifatkan orang

yang mengamalkan ilmu ini sebagai Asrâr Rabbâniyyah atau rahasia

ketuhanan artinya ilmu ini hanya diberikan kepada orang-orang pilihan agar

tidak terjadi penyimpangan akidah. Adapun orang yang mendapatkan Asrâr

Rabbâniyyah dari zaman ke zaman yaitu:

1. Pada zaman pertama bahwa ilmu ini dipimpin serta di ajarkan oleh

yang mulia Sayyidinâ Rasulullah SAW kepada sahabat pilihannya yang

mampu dan bersungguh-sungguh menerima rahasia yang halus-halus

yaitulah Sayyidinâ Abdullah bin Abi Qahafah yang masyhurnya dengan

nama dan gelar Abu Bakar Shidik RA.

2. Pada zaman kedua, ilmu ini disebut dengan sebutan Tarekat ash

Shîddîqiyyah diambil dari nama Sayyidinâ Abu Bakar Shidik RA.

28 N.N., Mengenang Perjalanan Syechuna Syech Ma’mur : Dalam tarekat Naqthujamin di

Babad Jawa ( Jakarta : Majlis Naqthujamin, tt.), hal.16.

Page 25: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

25

3. Pada zaman ketiga, ilmu ini disebut dengan Tarekat Thaifûriyyah

yakni diambil dari nama pemimpinya yaitu Sayyidinâ Syaikh Abu Yazid al

Busthami dan disebut juga nama beliau dengan sebutan Thaifur bin ‘Isâ.

4. Pada zaman keempat, dinamakan Tarekat Khaijakâniyyah yang

mengambil dari nama pemimpinnya yaitu Sayyidinâ Syaikh ‘Abdul al

Khâliq al Fajduwanî al Haujakanî.

5. Pada zaman kelima dinamakan Tarekat an Naqsabandiyyah yaitu

mengambil nama kepada pemimpinnya yaitu Sayyidinâ Syaikh Bahấ ad Dîn

an Naqsabandiyyah.

6. Pada zaman keenam dinamakan Tarekat an Naqsabandiyyah al

Ahrâriyyah yaitu mengambil kepada nama pemimpinnya yang bernama

Sayyidinâ Syaikh ‘Abdullah al Ahrâr as Samarqandî .

7. Pada zaman ketujuh, dinamakan Tarekat an Naqsabandiyyah al

Ahrâriyyah al Mujaddid diambil dari nama pemimpinnya Sayyidinâ Syaikh

al Imam ar Rabbânî al Mujaddid Alif ats Tsanî ( Beliau dilahirkan dalam

tahun 971 H dan Beliau inilah yang melakukan pembaharuan pengamalan

bersama para sahabatnya tahun1002 H, maka dari itu disebut dengan Alif ats

Tsanî )

8. Zaman kedelapan, dinamakan Tarekat an Naqsabadiyyah al

Mazhhuriyyah ketika itu mengambil nama dari pemimpinnya yaitu

Sayyidinâ Syaikh Syamsuddin Habibullah Jânû Janâ al Mazhhuriyyah.

Page 26: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

26

9. Pada zaman kesembilan ini dinamakan Tarekat an Naqsabandiyyah

al Khâlidiyyah yang diambil dari pemimpin tarekat ini yaitu Maulanâ

Khâlid an Naqsabandî (Beliau dilahirkan pada tahun 1123 H dan wafat pada

tahun 1242 H = 119 tahun). Maka selanjutnya terekat ini tetap digelarkan

dengan nama Tarekat an Naqsabandiyyah al Khâlidiyyah hingga sampai

kemudian zaman al Imâm Mahdi .

10. Pada zaman kesepuluh, dengan tetap dinisbahkan sebagimana pada

zaman sebelumnya maka tarekat yang dipimpin oleh al Kâmil al Mukammil

Sayyidinâ Syaikh Al Habîb Hamzah As Suthuh bertempat di Surabaya,

Jawa Timur, Indonesia, hingga akhir masanya ( 1756 H / 1936 M).

11. Zaman Kesebelas tarekat ini dipimpin al ‘Alim al ‘Amil Sayyidinâ

Syaikh Muhammad Izi berkedudukan di Palembang dan Jakarta pada akhir

masanya beliau menetap dan dimakamkan di Jakarta. pada tanggal 11

Syawal 1389 H. Maka serah terima dilakukan pada tanggal 24 Ramadhan

1389 H kepada penerusnya yaitu al Faqîr al Haqir ilâ rabbihi al Qadîr

Syaikh Ma‘mur bin Hasan Suhartawidjaya.29

Telah berkata yang mempunyai tarekat,

”طريقتناعلى عدد حرف نقطجم”

”Artinya tarekat kami ini atas bilangan huruf ن ق ط ج م – maka

barangsiapa tidak mendatangi pada kami dan tidak pula mengambil pada

29 Syeikh Ma’mur bin Hasan Sufartawidjaya, Al Basyar wal Bahâr: Manusia dan

Keelokannya, hal. 5-7.

Page 27: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

27

masa kami, tidak bisa tidak tentu menyesal. Adapun hikmah Tarekat

Naqthujamin itu banyak sekali bagi barang siapa yang memegang ta’rif

pada Tarekat Naqthujamin yaitu,

Artinya berkekalan ."د وام ا لعبو د ية ظا هرا و با طنا مع داوم حضو ر ا لقلب مع ا هللا "

senantiasa berkepanjangan tiada berkeputusan memperhambakan diri zahir

dan batin beserta berkekalan tiada berkeputusan hudhur hati serta Allah.

Hikmah dari ta’rif ini yaitu membuahkan tentram hati, bersih hati,terbuka

hati, untuk menerima limpahan karunia Allah SWT tiada terlepas dari

petunjuk Allah SWT maka mendapatkan mukasyafah dalam arti yang luas

dan barangsiapa yang mendapatkan hikmah tarekat Naqthujamin dia tentu

mendapat keberuntungan yang besar sekali.30

Naqthujamin adalah sebuah singkatan dari beberapa huruf yang

tersusun hingga menjadi kata tersebut dan huruf itu mempunyai arti yang

terkandung didalamya seperti:

ayat 1-3 القلم diambil dari surat ن .1

ما انت بنعمة ربك مبجنون. ن والقلم وما يسطرون

artinya, demi kalam dan apa yang mereka tulis berkat nikmat Tuhanmu lah

kamu bukan orang gila

ayat 1- 2 ق diambil dari surat ق .2

30 Syeikh Ma’mur bin Hasan Sufartawidjaya, Al Basyar wal Bahâr: Manusia dan

Keelokannya, hal. 13-14.

Page 28: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

28

م فقل ق ولقران اجمليد بل عجيبوا ان جاهم منذ ر منه

الكفرون هذا شيئ عجيب

Artinya, ق demi al Qur’an yang sangat mulia mereka tidak menerimanya

bahkan mereka tercengang karena telah �datang kepada mereka seorang

pemberi peringatan dari lingkungan mereka sendiri. Maka berkatalah orang-

orang kafir,”ini adalah sesuatu yang amat ajaib

ayat 1-3 طه diambil dari surat ط 3

اال تذآرة ملن خيسي. وما انزلنا عليك القران لتسقى. طه

artinya, طه kami tidak menurunkan al Quran ini kepada mu agar kamu

mendapat kesusahan. Tetapi sebagai peringatan kepada orang-orang yang

takut kepada Allah.

ayat 1-4 النجم diambil dari ج .4

عن وما ينطق. ما ضل صحبكم وما غوا. والنجم اذا هو ى

ان هو اال وحي يوحى. اهلوى

artinya, demi bintang ketika terbenam, kawanmu tiada sekali-sekali sesat

dan tidak pula keliru dan dia tidak bicara menurut kemauan hawa nafsunya

sendiri. Perkataannya itu tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan

kepadanya.

diambil dari surat al Baqarah ayat 1-2 م .5

ذلك ا لكتب ال ريب فيه هداللمتقني. امل

Page 29: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

29

artinya, الم. Kitab al Qur’an tidak ada keraguan padanya. Itu adalah petunjuk

bagi orang yang bertaqwa kepada Allah.31

Berdasarkan ayat-ayat diatas dapat disimpulkan, ayat tersebut

menjelaskan tentang perintah agar kita selalu mengingat Allah dan bertaqwa

kepadaNya yaitu dengan cara berdzikir menyebut namaNya, dan untuk

melakukan hal tersebut harus dimulai dari dasar maksudnya berlatih secara

bertahap dan ilmu yang mengatur tentang hal tersebut yaitu tarekat dimana

setiap tarekat mempunyai cara masing-masing. Menurut syaikh Ma‘mur bin

Hasan Suhartawidjaya tarekat yang mengajarkan bermacam-macam dzikir

secara garis besarnya ada lima yang merupakan tarekat induk yaitu huruf

“Nun“ “(ن) kepanjangan dari tarekat an Naqsabandiyyah,32 huruf “Qaf”

”(ط)“ ”kepanjangan dari tarekat al Qadiriyah,33 huruf “Tha”(ق)“

kepanjangan dari tarekat al Anfasiyah,34 huruf “ Jim” “(ج)” kepanjangan dari

tarekat al Junaidi al Baghdadiyyah, huruf “ Mim “ “(م)” kepanjangan dari

tarekat al Mawafaqah awil Ma’iyyah disebut juga as Samaniyyah atau al

Muhammadiyyah.35 Dengan demikian maka tarekat ini dinamakan Tarekat

31 Syaikh Ma’mur bin Hasan Sufartawidjaya, Al Basyar wal Bahâr, hal. 145. 32 Pendiri Naqsabandiyyah adalah Muhammad Baha ‘al Din an Naqsabandiyyah dan amalan

dzikirnya yang terkenal yaitu tentang 7 lathaif. 33 Qadiriyyah didirikan oleh ‘Abdul Qậdir jîlânî yang terkenal dengan sebutan Syaikh ‘Abdul

Qậdir jîlânî al ghawts atau qutb al awliya. Tharikat ini sangat menekankan kepada tauhid sedangkan pelaksanaanya tetap memakai jalur syariat lahir dan batin. Lihat: Sri Mulyati, Mengenal dan Memahami Tarekat Muktabarah di Indonesia, hal. 36.

34 Amalan tarekat ini lebih didasarkan pada hitungan nafas yang banyak dalam 24 jam dalam sehari semalam ada 28000 dengan metode nafas turun naik dan keluar masuk adapun kalimat zikirnya yaitu lafaz هو.. Lihat: Syeikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya, Al Basyaru wal Bahâruk, hal. 149.

35 Tarekat Samaniyyah didirikan oleh ‘Abdul Karim al Madani as Syafi’i as Samman.

Page 30: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

30

Naqthujamin. Berdasarkan keterangan diatas Naqthujamin adalah bukan

ajaran tarekat baru, Naqthujamin adalah penggabungan lima ajaran tarekat

sekaligus.

Keberadaan Naqthujamin di Jakarta dipimpin oleh seorang Syaikh

yang bernama Ma‘mur Suhartawidjaya pada tahun 1970,36 ia mendapatkan

amanat ini dari Syaikh Muhammad ‘Izi yang pada waktu itu sebagai mursid

dan perumus Tarekat Naqthujamin.37 Berdasarkan data dalam silsilah

tarekat menerangkan bahwa Syaikh Ma‘mur Suhartawidjaya merupakan

keturunan terakhir yang mengajarkan dan menyampaikan ajaran tarekat,

oleh karena itu pada masa beliau ini, ia mendapat tugas untuk mengajarkan

dan menyampaikan lima ajaran tarekat sekaligus yang merupakan tarekat

induk yang ada di dunia. Amalan ratib yang dimiliki tarekat inipun

berjumlah lebih dari satu yaitu, ratib al Hadad, ratib Thaha, ratib

Assiyadah, ratib Shalawat, ratib al Hurriyah, ratib Kasib, ratib Saman,

ratib Istigfar, ratib al Mubarok, ratib Tasbih, dan ratib Taqwa.

Adapun silsilah tarekat Naqthujamin melalui garis Sayyidinâ Abu

Bakar Siddik dan Sayyidinâ Ali RA.:

36 Wawancara dengan H. ‘Umar Kaswara (salah satu putra syaikh Ma’mur bin Hasan

Suhartawidjaya ) pada hari kamis, tanggal 4 Januari 2007. 37 Wawancara dengan pengikut Naqthujamin.

Page 31: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

31

Silsilah melalui garis Sayyidinâ Abu Bakar Siddik

1. Allah swt.

2. Malaikat Jibril

3. Muhammad saw.

4. Sayyidi Abu Bakar Siddik

5. Sayyidi Salman al Farissi

6. Sayyidi Qosim bin Muhammad bin abi Bakir

7. Imam Ja’far Shadik

8. Sayyidi Abi Yazid al Bustami

9. Sayyidi ‘Ali al Harqoni

10. Sayyidi Abi ‘Ali al Fadli

11. Sayyidi Yusuf al Hamadani

12. Sayyidi ‘Abdul Khalik al Gujdawani

13. Sayyidi Arif Raiwakari

14. Sayyidi Mahmud

15. Sayyidi ‘Ali an Nasaji

16. Sayyidi Muhammad as Samasi

17. Sayyidi Amirul Kulal

18. Muhammad Bahauddin an Naqsabandiyyah

19. Sayyidi Muhammad Hatir

20. Sayyidi Ya’kub al Harji

21. Sayyidi Nasruddin

Page 32: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

32

22. Sayyidi Muhammad az Zuhdi

23. Sayyidi Muhammad Darwin

24. Sayyidi Muhammad al Haujakani

25. Sayyidi Muhammad Baqibillah

26. Sayyidi Imam Ahmad

27. Sayyidi Muhammad Ma’sum

28. Sayyidi Muhammad Saifuddin

29. Sayyidi Syamsuddin Habibullah

30. Sayyidi ‘Abdullah ad Dahlawi

31. Sayyidi ‘Abi Sa’id Ahmadi

32. Sayyidi Musa

33. Sayyidi Maulana Khalid an Naqsabandi

34. Sayyidi Habib Hamzah as Suthu Surabaya

35. Sayyidi Muhammad ‘Izi Jakarta

36. Ma‘mur Hasan Suhartawidjaya Jakarta

Silsilah melalui garis Sayyidinâ Ali RA

1. Allah swt.

2. Malaikat Jibril

3. Muhammad Saw

4. Sayyidina ‘Ali RA

5. Imam Husain bin ‘Ali

Page 33: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

33

6. Imam Zainal ‘Abidin

7. Imam Muhammad Bakir

8. Imam Ja’far Shadik

9. Imam Musa al Kazim

10. Imam ‘Ali bin Musa ar Ridho

11. Sayyidi Ma’ruf al Karhi

12. Sayyidi Sirri Siqti

13. Sayyidi Junaidil al Baghdadi

14. Sayyidi Abi Bakri as Sibli

15. Sayyidi ‘Abdul Wahid at Tamami

16. Sayyidi Abi al Faraj at Thusi

17. Sayyidi Husen al Haikari

18. Sayyidi Said al Mahzumi

19. Sayyidi ‘Abdul Qadir Jailani

20. Sayyidi ‘Abdul Aziz

21. Sayyidi Muhammad Al Hitak

22. Sayyidi Syamsuddin

23. Sayyidi Syarifuddin

24. Sayyidi Nuruddin

25. Sayyidi Waliyuddin

26. Sayyidi Hisamuddin

27. Sayyidi Yuhyi

Page 34: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

34

28. Sayyidi Abi Bakar

29. Sayyidi ‘Abdu arRahim

30. Sayyidi Utsman

31. Sayyidi ‘Abdul Fatah

32. Sayyidi Muhammad Murad

33. Syamsuddin al Baghdadi

34. Sayyidi Ahmad Khatib as Sambasi

35. Sayyidi ‘Abdul Karim Banten

36. Muhammad Sanusi Sumedang

37. Hasan Sufartawidjaya

38.Ma‘mur bin Hasan Sufartawidjaya.38

Berdasarkan data silsilah tarekat tersebut dapat disimpulkan bahwa

Syaikh Ma‘mur bin Hasan Suhartawidjaya mempunyai keterkaitan satu

sama lain diantara pemimpin-pemimpin tarekat besar dan shahih,

Kemungkinan hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa beliau

mengajarkan lima ajaran tarekat sekaligus yaitu ajaran Tarekat

Naqsabandiyyah, Qadiriyah, Anfasiyah, Junaid al Baghdadiyyah, dan

Mawafaqah aw il Ma‘iyyah atau Samaniyyah atau Muhammadiyyah. yang

kemudian beliau singkat menjadi Naqthujamin. Jika kita ingin

mengembalikan sejarah Tarekat Naqthujamin kepada sejarah Islam, sejarah

keberadaan tarekat ini menyerupai dengan kedatangan Islam yang dibawa

38 Silsilah Tarekat Naqthujamin selengkapnya lihat pada lampiran yang berbentuk hati.

Page 35: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

35

oleh Nabi Muhammad saw yang isinya merupakan perintah dan ajaran yang

pernah disampaikan oleh para nabi sebelumnya.. Sebagaimana telah kita

ketahui bahwa nabi Muhammad adalah nabi terakhir atau khatam al

Anbiyâi’ dan rahmatan lil ‘Alamîn oleh sebab itu nabi Muhammad ketika

hendak wafat tidak berwasiat tentang siapa pengganti beliau untuk

melanjutkan tugasnya, beliau hanya meninggalkan al Qur’an dan sunnahnya

dan barang siapa yang berpegang teguh kepada kedua hal itu niscaya akan

selamat. Namun yang terjadi diantara pengikutnya, adanya nabi palsu,

golongan yang murtad dan banyak macam versi tentang ajaran Islam atau

furu‘iyah.

Nampaknya ini terjadi pula pada perkembangan Tarekat Naqthujamin

belakangan ini, sama halnya nabi Muhammad yang merupakan Khatam al

Anbiyâ’i Syaikh Ma‘mur bin Hasan Suhartawidjaya ini pun merupakan

keturunan terakhir dalam garis silsilah tarekat, ini menjadi bukti ketika

beliau meninggal dunia, beliau pun tidak meninggalkan wasiat seorang

pengganti pemimpin dalam tarekat ini, tidak seperti Syaikh Muhammad ‘Izi

yang memberikan amanat ini kepada Syaikh Ma‘mur bin Hasan

Suhartawidjaya untuk menjalankan kewajiban tarekat.

Peristiwa meninggalnya beliau menjadi awal dilema dalam Tarekat

Naqthujamin, seperti adanya pengakuan diantara pengikutnya bahwa dialah

pengganti Beliau berdasarkan mimpi, adanya kelompok-kelompok yang

mengklaim bahwa kelompok merekalah yang mengamalkan ajaran murni.

Page 36: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

36

Di samping dilema yang terjadi pada tarekat ini, tidak mempengaruhi

semangat pengikut Naqthujamin dalam melaksanakan kegiatan tarekat.

Beliau-beliau inilah yang mengikuti tarekat pada masa Syaikh Muhammad

‘Izi hingga Syaikh Ma‘mur dan dipimpin oleh ketua kelompok Sukapura

yaitu H. Muhammad Zaini Maliki (Alm) yang masih mengamalkan ajaran

tarekat sesuai dengan apa yang mereka baca, dengar, dan lihat, hal ini

dipengaruhi oleh ketasliman mereka di dalam menuntut ilmu dan adab

kesopanan yang mereka terapkan dalam berprilaku.

Adapun kegiatan tarekat yang biasa mereka laksanakan yaitu membaca

Shalawat sebanyak 500 kali yang dilaksanakan oleh kaum perempuan pada

malam Jum‘at dan bertempat di TK Islam Tarbiatun Nasyiin pada awalnya

pembacaan shalawat ini dibaca sebanyak 1000 kali namun keterbatsan fisik

dan jumlah jama‘ah yang mengikuti kegiatan tersebut sedikit menjadi suatu

alasan bagi mereka mengurangi jumlah pembacaan shalawat dari 1000 kali

menjadi 500 kali , sementara bagi laki-laki melaksanakan kegiatan tarekat

seperti ratib dan riyadhah dan bertempat di masjid al Mubarak. Pada

awalnya kegiatan ini rutin dilaksanakan di masjid al Mubarak namun sejak

bergabungnya antara kelompok yang diketuai oleh H. Muhammad Zaini

Maliki (Alm) dan kelompok yang diketuai oleh salah satu dari pengikut

Naqthujamin (H. Ahmad Hadi- Said- H. Wahid) kegiatan ini tidak tentu

tempatnya bahkan lambat laun ditinggalkan oleh pengikutnya di Sukapura.

Page 37: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

37

Pemicu dari ketidakharmonisan kedua bela pihak ini dipicu oleh

kelompok yang diketuai oleh salah satu pengikut Naqthujamin ini yang

ingin memimpin seniormya dan bereksistensi dalam setiap kesempatan

dalam pengertian kelompok ini kurang menghormati dan berprilaku baik

terhadap pengikut sebelumnya.39

Setelah mursyid Tarekat Naqthujamin meninggal, kegiatan tarekat

Naqthujamin hanya berpusat di Majlis Naqthujamin Cipinang Muara,

Jakarta Timur. Belakangan ini ada salah satu dari pengikut Naqthujamin

yang mengadakan kegiatan tarekat di rumah beliau adapun kegiatannya

yaitu Ta’lim, Ratib, Riyadha dan Perayaan hari besar agama Islam bahkan

beliau menyediakan tempat yang dikhususkan bagi anggotanya yang ingin

khalwat.40

Perjalanan tarekat ini sampai ke wilayah Sukapura yaitu melalui H.

Muhammad Zaini Maliki (Alm) sekitar tahun 1960-an yang pada waktu itu

sebagai guru mengaji di wilayah tersebut. Tarekat Naqthujamin pada saat itu

sangat berkembang pesat dan mempunyai pengaruh yang besar dalam

kehidupan keberagamaan masyarakat Sukapura, kegiatan tarekat untuk

wilayah ini berpusat di Masjid al Mubarak, tempat kediaman H. Muhammad

Zaini Maliki (Alm).

39 Hasil wawancara dengan pengikut Naqthujamin. 40 Hasil wawancara dengan pengikut Naqthujamin.

Page 38: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

38

Perkenalan H. Muhammad Zaini Maliki (Alm) dengan Syaikh Ma‘mur

Suhartawidjaya melalui Syaikh Muhammad ‘Izi yang pada waktu itu

sebagai guru tarekat beliau namun setelah Syaikh Muhammad ‘Izi

menemukan penggatinya yaitu Ma‘mur Suhartawidjaya maka kewajiban

tarekat diserahkan kepadanya. Pertemuan beliau yang singkat dengan

Syaikh Muhammad ‘Izi menimbulkan kecemburuan sosial diantara para

murid Syaikh Muhammad ‘Izi, karena tanpa disangka dan diduga beliaulah

yang ditunjuk untuk menggantikan Syaikh Muhammad ‘Izi sebagai guru

dalam ilmu tarekat. Setelah resmi mendapat tugas yang mulia ini beliau

bersumpah tepatnya pada tanggal 1 Rabu’ul Awwal 1407 H di Jakarta yang

intinya adalah bahwa beliau siap menjalankan dan menyampaikan

kewajiban tarekat atas wasiat Syaikh Muhammad ‘Izi.

Perkembangan tarekat pada masa ini sangat pesat, mulai dari remaja

hingga dewasa mereka bergabung dalam satu tarekat yaitu Naqthujamin,

pengikut tarekat ini tersebar luas di daerah pinggiran kota Jakarta seperti

Sukapura (Jakarta Utara), kampung Baru (Jakarta Timur) Tambun (Bekasi),

Rawa Bebek, Cipinang Muara, Rawa Mangun, Rawa Sari dan Pulogadung.

Perkembangan tarekat Naqthujamin diawali dengan bergabungnya murid-

murid Syaikh Muhammad Izi kedalam Naqthujamin atas perintah mursyid

mereka.

Perkenalan masyarakat dengan tarekat Naqthujamin melalui berbagai

macam cara, biasanya melalui cara pengobatan, kosultasi tentang

Page 39: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

39

kehidupan, dan ajaran-ajaran Naqthujamin yang menarik perhatian seperti

riyadhah dan ratib-ratib yang dilaksanakan dan telah ditentukan waktunya.

Namun pesatnya perkembangan ini tidak diikuti oleh kualitas pengetahuan

mereka tentang ilmu tarekat dan tidak disertai oleh perubahan akhlak ke

arah yang lebih baik, keterbelakangan pengetahuan mereka ini disebabkan

oleh minimnya ilmu yang mereka miliki sebagai pengantar ilmu tarekat

seperti ilmu Fiqih, Tauhid, tasawwuf yang ketiganya itu bersifat fardu

‘ain.41

Ada perbedaan syarat untuk memasuki ilmu tarekat antara masa

Syaikh Muhammad ‘Izi dengan Syaikh Ma‘mur Suhartawidjaya. pada masa

Syaikh Muhammad ‘Izi syarat untuk memasuki ilmu tarekat selain syarat

umum yang harus di penuhi yaitu (mengetahui ilmu Fiqih, Tauhid,

tasawwuf yang ketiganya itu bersifat fardu‘ain. Kemudian beritikad benar

(niat dan tujuan yang baik), taqwa (rela menerima dan menjalankan tugas

agama ), taslim dan rabithah terhadap guru), kemudian beliau

menambahkan bahwa jika seorang ingin memasuki tarekat maka orang yang

bersangkutan harus paham dengan benar tentang syariat, berusia empat

puluh tahun. Hal ini merujuk kepada umur nabi Muhammad SAW yang

diangkat menjadi rasul pada saat beliau berusia empat puluh tahun,

41 Hasil wawancara dengan pengikut Naqthujamin Minggu.

Page 40: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

40

mengikuti ratib thâhâ yaitu setiap tanggal 14 selama satu tahun tidak boleh

putus, bai’at kemudian ijazah.42

Sementara pada masa Syaikh Ma‘mur Suhartawidjaya ini, syaratnya

dipermudah dengan kata lain diberikan rukhshah untuk memasuki tarekat

ini selain syarat utama, bagi beliau umur tidak lagi diperhitungkan,

bersyariat tidak perlu mahir dan yang terpenting adalah taslim.

C. Ajaran-ajaran Tarekat Naqthujamin

1. Tauhid

Bagi seorang awam, tauhid barangkali hanya merupakan penegasan

yang membedakan dirinya sebagai seorang mukmin dengan seorang kafir

atau musyrik (orang yang menduakan Tuhan). Akan tetapi, lebih dari itu

bagi seorang sufi, tauhid merupakan pintu yang terbuka untuk memahami

dan masuk dalam realitas yang hakiki, yaitu al Haq Allah Swt. Para sufi

tampak hati-hati dalam menafsirkan kata tauhid, yang secara etimologis

berasal dari bahasa Arab, wahhada yuwahhidu tauhîd yang berarti

“mengesakan”. Mereka menegaskan bahwa arti mengesakan dalam konteks

Tuhan adalah mengaitkan sifat Esa dengan Tuhan, bukan menjadikan Tuhan

Esa.43

42 Wawancara dengan H. ‘Umar Kaswara (salah satu putra Syeikh Ma’mur bin Hasan

Suhartawidjaya ) pada hari Kamis, tanggal 4 Januari 2007. 43 Oman Fathurahman, Tanbih al Masyi: Menyoal Wahdatul Wujud Kasus Abdurra’uf Singkel

Di Aceh Abad 17 (Bandung: Mizan,1999), h. 27.

Page 41: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

41

Menurut Abdurra’uf Singkel44 bahwa tauhid adalah tindakan

mengaitkan,--- seperti mengaitkan sesuatu dengan kebenaran atau

mengaitkan sesuatu dengan kebohongan --- bukan menjadikan…” masih

menurut beliau jika kita mengatakan wahhadtu Allâha ( aku mengesakan

Allah) maka yang dimaksud adalah nasabtuhu ilâ al wahdâniyyah ( aku

mengaitkan Allah dengan sifat Esa) kemudian beliau memandang bahwa hal

tersebut perlu ditegaskan, karena sifat Esa bagi Allah adalah sesuatu yang

telah melekat pada zat-Nya sendiri, bukan karena diberikan oleh pihak lain.

Dalam dunia tasawwuf tauhid selalu menjadi bekal pertama yang

ditanamkan oleh seorang mursyid kepada para murîdnya sebelum para

murîd tersebut menjalankan amalan-amalan tarekat.

Bagi Abdurra’uf Singkel ada empat tingkatan tauhid yaitu tauhid

ulūhiyyah (mengesakan ketuhanan Allah), tauhid af‘al (mengesakan

perbuatan Allah), dan tauhid zât (Mengesakan zat Allah).45

Adapun ajaran tauhid Tarekat Naqthujamin ini merujuk kepada tauhid

Satariyyah46 yaitu dengan konsep عرفت ربى بر بى Firman Allah Swt,” Hidup

44 Abdurra’uf Singkel adalah seorang tokoh utama dalam tarekat Syattâriyyah di Aceh dan

menganut konsep wahdatul wujud. Lihat: Oman Fathurahman, Tanbih al Masyi: Menyoal Wahdatul Wujud Kasus Abdurra’uf Singkel Di Aceh Abad 17, h. 30.

45 Oman Fathurahman ,Tanbih al Masyi: Menyoal Wahdatul Wujud Kasus Abdurra’uf Singkel Di Aceh Abad 17, h. 34.

46 Sebagaimana tarekat pada umumnya, tarekat Syatariyyah inipun dinisbatkan kepada pendirinya yaitu Syaikh ‘Abdullah al Syaththari, adapun karya tulis beliau berjudul Latai’if al ghaibiyyah tentang prinsip-prinsip ajaran tarekat Syatariyyah, yang disebutnya sebagai cara tercepat untuk mencapai tingkat makrifat. Lihat: Sri Mulyati, Mengenal dan memahami tharikat Muktabaroh Di Indonesia, hal. 155.

Page 42: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

42

kita (Insan) ini adalah mempunyai rasa, zat yang besar meliputi sifat ini.

Rupa Manusia mempunyai warana zat yang baik sesungguhnya manusia

disebut zat yang kuasa terlihat dari af‘al manusia, tingkah laku manusia,

terbukti zat yang sempurna karena keadaannya zat itu mengadakan sifat,

sifat itu mengadakan af‘al, maksudnya af‘al itu kejadian adanya zat, zat

dapat mengadakan sifat seperti madu dengan rasanya tentu tidak dapat

berpisah. Sifat dengan asmanya diumpamakan seperti matahari dengan

sinarnya sudah tentu tidak dapat terpisah.47

Ada tiga pokok ajaran tauhid yang akan dibahas dibawah ini yaitu

tentang zat, sifat, af‘al.

Asmâ’ yaitu menjadi tandanya af‘al diumpamakan seperti orang

berkaca (bercermin) jadi yang mengaca dengan bayangannya tentu dapat

berpisah, tingkah laku orang mengaca itu bayangannya ada menurut saja.48

Af‘al yaitu keadaan zat diumpamakan lautan dengan gelombang, jadi

gelombang menurut adanya laut.49

Zat yang sejati yaitu berada pada tajallinya Muhammad, sementara

Muhammad yaitu cahaya yang meliputi jasad.

47 Syaikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya,Tauhid as Sattariyyah: ‘Araftu Rabbi bi Rabbi

(Jakarta: Majlis Naqthujamin, 1969), hal. 2. 48 Syaikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya,Tauhid as Sattariyyah: ‘Araftu Rabbi bi Rabbi,

hal. 3.

49 Syaikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya,Tauhid as Sattariyyah: ‘Araftu Rabbi bi Rabbi, hal. 3.

Page 43: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

43

Hidup manusia yaitu hidup sendiri tidak ada yang menghidupkan ,

maka manusia mempunayi kuasa melihat, mendengar, berkata, berbau,

merasakan semua rasa. Itu semuanya adalah zat manusia, Maksudnya zat

Tuhan itu apabila memeriksa pakai mata kami (melihat), mendengar pakai

telinga kami, membau pakai hidung kami, berkataTuhan pakai ucapan kami,

Tuhan merasakan semuaanya rasa itu pakai rasa kami jadi jangan syak

bahwa dzarrah Tuhan itu zahir dan batin Tuhan bertempat ada didalam

hidup kami, diumpamakan manusia ada lebih tua dari sifatnya Tuhan karena

jadinya zat itu qadim azali, abadi, artinya lebih dahulu ketika alam ini masih

kosong selama keadaan kami.50 Sifat itu qudus alam maksudnya baru,

huduts alam maksudnya baru adanya di dunia tetapi sama kuatnya tetap dan

menetapkan maka kesimpulannya yaitu bahwa zat itu bertempat didalam

sifat begitupun sebaliknya.

Adapun Tuhan yang sering diucapkan oleh pengikut Syattâriyyah

antara lain: sifat ‘alimu, qadirun, sami‘un, dan sifat bashirun. Masih

menurut tarekat ini bahwa manusia dapat melihat Tuhan di dunia dan untuk

,melihat Tuhan manusia dapat mempergunakan alat yang dimilikinya yaitu

dengan rasa. Rasa merupakan bagian manusia yang paling dalam sedangkan

50 Syaikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya,Tauhid as Sattariyyah: ‘Araftu Rabbi bi Rabbi,

hal. 3.

Page 44: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

44

lapisan rasa atau yang membungkus rasa tersebut adalah ruh, hati, dan

jasmani (raga).51

Nur Muhammad dalam tasawuf merupakan makhluk yang pertama

sekali diciptakan oleh Allah swt dan setelah itu baru diciptakan alam yang

lainnya. Nur Muhammad sering juga disebut dengan Hakekat Muhammad

atau Ruh Muhammad dan untk pertama kalinya konsep Nur Muhammad

dibawa oleh sufi al Hallaj.52 Bagi al Hallaj, nabi Muhammad saw memiliki

dua hakikat yaitu qadimah dan haditsah. Hakikat qadimah merupakan Nur

al azali yang telah ada sebelum terjadinya alam semesta, hakikat inilah yang

menjadi sumber ilmu dan ‘irfan serta sebagai titik tolak munculnya semua

para nabi dan para ‘auliya’ Allah sedangkan hakikat haditsah adalah

eksistensinya sebagai ibnu Abdullah yang menjadi Nabi dan Rasul, hakekat

ini terbatas dengan ruang dan waktu meskipun munculnya berasal dari al

Nur al Azali al qadim.53

Nur Muhammad menurut Syaikh Yusuf an Nabhani yaitu, makhluk

pertama yang diciptakan Allah dan beredar sedemikian rupa sesuai dengan

kehendak Allah.54

51 Drs. Darno, Studi Kasus Tarekat Syathariyah Di Kecamatan Karangrejo Kabupaten

Tulungagung Propinsi Jawa Timur .(Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian / Keagamaan Semarang, 1995), hal. 22.

52 Prof. Dr. H. Sahabuddin, Nur Muhammad: Pintu menuju Allah, Telaah Sufistik atas Pemikiran Syekh Yusuf al-Nabhani ( Jakarta:,Logos Wacana Ilmu, 2002), hal. 36.

53 Prof. Dr. H. Sahabuddin, Nur Muhammad: Pintu menuju Allah, Telaah Sufistik atas Pemikiran Syekh Yusuf al-Nabhani, hal. 38.

54 Prof. Dr. H. Sahabuddin, Nur Muhammad: Pintu menuju Allah, Telaah Sufistik atas Pemikiran Syekh Yusuf al-Nabhani, hal. 53.

Page 45: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

45

Menurut Syaikh Ma’mur, Nur Muhammad yaitu cahaya yang dipuji

dan didalam haditsnya diriwayatkan warnanya seperti burung merak yang

ada didalam benda yang putih dan betempat di syajarah al yakin, itulah

hakekatnya cahaya yang mengaku. Tajalli yang ada didalam Nuqath Ghaib

guna sifatnya nama yang terjadi dalam alam wahdah.55

2. Dzikir

Adapun Dzikir yang diajarkan dalam tarekat ini diambil dari lima

ajaran tarekat dzikir yang merupakan dzikir tingkat dasar yaitu:

a. Dzikir Ismâ’ lidzâti tujuh lathaif adalah ciri khas dari tarekat

Naqsabandiyyah yaitu: (Lathifa al- Qalbi, Ruh, Sirr, Khafi,56

Khafi,57 Nafsi an-Nathiqah, Kull al- Jasad). Bacaan dzikirnya yaitu

lafaz اهللا sebanyak 1000 kali sampai 5000 kali atau lebih.

b. Nafi Isbat-dzikir malam, dzikir sebanyak 1000 kali dengan kalimat هللا

. ال ا له اال

c. Dzikir nafas adalah ciri khas dari Tarekat Anfasiyyah, adapun

kalimat zikirnya yaitu Huwa dan Allah maksudnya kata Huwa (baca

: Hu) diucapkan ketika nafas dimasukkan, kemudian kata Allah

diucapkan ketika nafas dikeluarkan. jumlah dzikir tidak terbatas.

55 Syaikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya,Tauhid as Sattariyyah: ‘Araftu Rabbi bi Rabbi, hal. 5.

56 Ditempatkan diatas dada kanan, kira-kira dua jari ke arah dada. 57 Ditempatkan di tengah-tengah dada.

Page 46: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

46

d. Dzikir harian atau Wirid al-Ayyam dzikir diambil dari Tarekat

Junaid al- Baghdadiyyah. Dimulai dari hari Minggu sampai dengan

hari Sabtu:

Hari minggu membaca (سبحان اهللا ) sebanyak 4000 kali

Hari Senin membaca (الحمد هللا ) sebanyak 4000 kali

Hari Selasa membaca (ال ا له اال هللا) sebanyak 4000 kali

Hari Rabu membaca اهللا اآبر sebanyak 4000 kali

Hari Kamis membaca (ال حول وال قوة اال بااهللا) sebanyak 4000 kali

Hari Jum’at membaca (صلوات) sebanyak 4000 kali

Hari Sabtu membaca (استغفر ) sebanyak 4000 kali

e. Zikir Asmá al- Husnah merupakan zikir yang diajarkan oleh tarekat

Samaniyyah, adapun jumlah zikir yang dianjurkan yaitu sesuai

dengan hitungan nama bagi orang yang berdzikir (Mudzakir) dan

kalimat dzikirnya yaitu Asmâ’ al-Husnah yang jumlahnya 99.

3. Pengobatan

Selain mengajarkan tentang taqrrub ila Allah, tarekat inipun

mengajarkan pengikutnya tentang pengobatan. Dalam bidang medis,

biasanya beliau menggunakan racikan nabati/tumbuh-tumbuhan dan herbal

sebagai obat untuk mengobati penyakit yang bersifat zahir atau fisik selain

pengobatan melalui fisik beliau juga mengobati melalui batiniah yaitu

dengan memberikan kifarat/tebusan kepada pasien, kemungkinan penyakit

yang diderita pasien ini datang dari diri sendiri seperti penyakit hati dan lalai

Page 47: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

47

terhadap perintah Allah yang sudah ditetapkan dan sudah jelas hukumnya

yaitu berupa amalan-amalan syariat seperti sholat, puasa, Thaharah, wirid

dan banyak kifarat disesuaikan kepada jenis penyakit dan kelalaian orang

tersebut.58

Selain menggunakan tumbuhan-tumbuhann sebagai obat, metode yang

digunakan untuk mengobati pasien juga dilakukan dengan metode

dzikir,yaitu dengan melakukan dzikir lathifah al Qalbi, hikmah dari zikir ini

yaitu dapat mengobati penyakit jantung, paru-paru, hati kasar, limpah,

empedu, bawah pinggang, punggung, otak, saraf, darah tiggi/rendah,sakit

pada daging, tulang. Caranya hubungkanlah antara sakit yang diderita

seseorang dengan beberapa lathifah-lathifah yang ada hubungannya.59

Penyakit demam panas dingin, darah panas, demam berdarah, berludah

darah, pecah otak (pendarahan kepala), tekanan darah,jantung, sakit leher,

bisul nanah, dan penyakit bernanah dan berulat yang disebarkan oleh burung

Elang berasal dari bangkai-bangkai dan jenis hama tanaman-tanaman yang

berasal dari ulat. Penyakit gila, hilang ingatan, dan mabuk diantaranya dari

gangguan jin yaitu yang suka berguru membual di jalan-jalan raya dan

jalan-jalan persinggahan. Ciri-ciri mereka yaitu berbau seperti bunga

menyerupai bau kurma busuk dan obat untuk melawan penyakit tersebut

58 Wawancara dengan H. ‘Umar Kaswara (salah satu putra syaikh Ma’mur bin Hasan

Suhartawidjaya ) pada hari Kamis, tanggal 4 Januari 2007. 59 Syaikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya, Al Basyar wal Bahâr: Manusia dan

Keelokannya, hal. 188.

Page 48: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

48

adalah dengan banyak puji pada Allah , dam/kifarat, dan ‘azimat dengan

tulisan tinta umum sementara itu ramuan yang digunakan yaitu jaddâm

(ramuan pahit), rumput laut (agar-agar), rumput kejutan (putri malu), jenis

bunga-bunga merah putih dan sari daging burung merpati. Adapun

kifaratnya yaitu berkurban kibas/kambing muda berumur kurang dari satu

tahun atau sekurang-kurangnya burung Merpati.60

4. Sosial

Sebagaimana manusia pada umumnya, selain menghambakan diri

sepenuhnya kepada Allah, manusia juga dituntut untuk selalu hidup

bermasyarakat dan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban yang telah

ditentukan, seperti seorang suami berkewajiban memberikan nafkah kepada

keluarganya dan seorang pemimpin berkewajiban melindungi rakyatnya.

Kewajiban berusaha bagi seorang hamba untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya tentunya mempunyai batasan yaitu tidak boleh bergantung pada

usaha itu karena dikhawatirkan akan berkurangnya pengharapan terhadap

rahmat Allah ketika terjadi padanya suatu kesalahan atau dosa.61 Secara

zahir syariat menyuruh manusia berusaha, maka dari itu selain mengajarkan

manusia untuk selalu dekat kepada Allah. Tarekat ini mengajarkan kepada

para pengikutnya agar dapat hidup mandiri dan tidak terperangkap dalam

60 Syaikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya, Asrār Syarî’at fî Haqîqat al Islâmi: al Insânu

biNafsihî., hal. 3. 61 Syaikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya , Tasawwuf, (Jakarta: Majlis Naqthujamin,

1981), hal. 6.

Page 49: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

49

mengartikan kata “zuhud” dalam artian bahwa hidup bertarekat bukan berati

manusia harus meninggalkan kehidupan dunia seutuhnya dan bukan harus

bermalas-malasan dalam berusaha dengan dalih setiap manusia mempunyai

rizki masing-masing dan sudah ditetapkan tanpa harus bekerja keras dan

berusaha dengan maksimal. Oleh karena itu sebagai wujud dari

pembentukan generasi yang selalu mendekatkan diri kepada Allah dan

membentuk manusia yang senantiasa bekerja keras bagi dunia dan

ukhrawinya maka tarekat ini membekali pengikutnya dengan pelatihan-

pelatihan kewirausahaan agar menjadi masyarakat yang tangguh serta

mandiri, seperti koperasi, pertambangan, peternakan, perkebunan dan

pengobatan.62

62 Wawancara dengan H. ‘Umar Kaswara (salah satu putra syaikh Ma’mur bin Hasan

Suhartawidjaya ) pada hari Kamis, tanggal 4 Januari 2007.

Page 50: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

50

BAB III

PENGARUH AJARANNYA TERHADAP MASYARAKAT DI SUKAPURA

A. Demografi Masyarakat Sukapura

Kelurahan Sukapura adalah kelurahan dari hasil penggabungan wilayah Bekasi

Propinsi Jawa Barat ke dalam wilayah Jakarta, dalam rangka pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 151 Tahun 1975 tentang penggabungan, daerah otonom

penghapusan dan perubahan-perubahan wilayah. Kemudian kelurahan Sukapura

sesuai keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 1521 tahun 1986 tentang

pemecahan, penyatuan dan penetapan luas DKI Jakarta maka kelurahan Sukapura

dipecah menjadi dua kelurahan yaitu kelurahan Sukapura Cilincing dan kelurahan

Rorotan kecamatan Cilincing Kotamadya Jakarta Utara Propinsi DKI Jakarta.63

Luas kelurahan Sukapura kecamatan Cilincing kota madya Jakarta Utara setelah

pemecahan adalah 561,4ha yang terdiri dari perumahan, perusahaan, perindustrian

dan sarana umum.

Batas-batas wilayah Sukapura sebagai berikut :

Utara : batas dengan kelurahan Semper Barat Jakarta Utara

Timur : batas dengan kelurahan Rorotan Jakarta Utara

Selatan : batas dengan kelurahan CakungBarat Jakarta Utara

Barat : batas dengan kelurahan Pegangsaan Jakarta Utara

63 Laporan Bulanan hasil kegiatan Pembinaan Kelurahan di DKI Jakarta,Oktober 2006.

Page 51: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

51

Jumlah penduduk kelurahan sukapura pada akhir bulan Oktober 2006

sebanyak 26.623 jiwa, terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebanyak 13.594 jiwa

dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 13.076 jiwa. Kemudian jumlah Kepala

Keluarga (KK) pada bulan oktober sebanyak 6.961 KK terdiri dari jumlah kepala

keluarga laki-laki 6.366 KK dan jumlah keluarga perempuan sebanyak 595 KK.64

a. Jumlah penduduk berdasarkan jenis pendidikan.

No Jenis Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah - - Laki-laki Perempuan - 1 Tidak Sekolah 2.250 2.282 4.532 2 Tidak Tamat SD 2.186 2.904 5.090 3 Tamat SD 2.990 2.668 5.658 4 Tamat SLTP 2.868 1.946 4.814 5 Tamat SLTA 2.524 2.069 4.539 6 Tamat Akademi/PT 359 645 1.004 Jumlah 13.177 12.514 25.691

b. Jenis Pekerjaan Masyarakat

Jenis kelamin No Jenis Pekerjaan

Laki-laki Perempuan

Jumlah

1 2 3 4 5

Tani

Karyawan

Swasta/Pemerintah/TNI

Pedagang

Nelayan

362

4.116 2.854 0 292

237

5.016 1.254 0 210

599

9.132 4.108 0 502

64 Laporan Bulanan hasil kegiatan Pembinaan Kelurahan di DKI Jakarta,Oktober 2006.

Page 52: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

52

Buruh Tani

6 7 8

Pensiunan

Pertukangan

Pengangguran

1.053

901 1.051

414

0 2.732

1.467

901 3.783

B. Pengaruh Ajaran Tarekat Naqthujamin Ditinjau dari segi Keagamaan

Dalam bidang keagamaan pengaruh ajaran tarekat ini sangat berarti bagi

masyarakat Sukapura, mereka tidak hanya melakukan ibadah lahir yang telah

ditetapkan oleh syariat namun mereka juga dapat melakukan ibadah batin yaitu

dengan megamalkan ajaran-ajaran tarekat.

Perkembangan Tarekat Naqthujamin untuk masyarakat Sukapura sangat pesat dan

mereka antusias sekali dalam menerima ajaran ini. Hal ini terlihat dari padatnya

jadwal kegiatan Tarekat Naqthujamin seperti riyadhah,65 ratib-ratib,66 yang telah

ditentukan waktunya, rabitha kubur,67 tajdid an nikah,68 dan amalan lainnya. Adapun

kegiatan ini bertempat di Majlis Naqthujamin Cipinang Muara, namun untuk kegiatan

65 Riyadhah adalah (latihan spritual). Dalam tasawuf: latihan kerohanian dengan menjalankan ibadah dan menundukan keinginan nafsu syahwat. (Abdul aziz Dahlan, dkk, ed., Ensikloprdi Islam), hal .254.

66 Ratib adalah suatu bentuk dzikir yang disusun seorang guru tarekat atau seorang ulama untuk dibaca pada waktu-waktu tertentu oleh seorang atau beberapa orang dalam suatu jamaah sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh penyusunnya.

67 Rabithah Kubur disebut juga dzikir al maut (mengingati maut) yakni menjalankan perintah: )حديث(موتوا قبل ان متوتوا artinya rasailah mati sebelum kalian mati. (Syaikh Ma‘mur bin

Hasan Suhartawidjaya, Al Basyar wal Bahâr: Manusia dan Keelokannya,hal 136). 68 Tajdid an Nikah (memperbaharui ikatan pernikahan) dilaksanakan pada tanggal 20 bulan

Sya’ban tujuan ritual ini yaitu untuk memperbahurui ikatan pernikahan karena dikhawatirkan didalam kehidupan sehari-hari terucap kata cerai. (Wawancara dengan H. ‘Umar Kaswara (salah satu putra syaikh Ma‘mur bin Hasan Suhartawidjaya, pada hari Kamis, tanggal, 4 Januari 2007)

Page 53: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

53

riyadhah dan ratib terkadang dilaksanakan secara berjama‘ah dan bertempat di

masjid al Mubarak Sukapura. Selain itu kegiatan tersebut, biasanya setiap taklim-

taklim yang diajarkan berisi tentang ajaran tarekat (cara beramal), ini terlihat pada

pengajian kaum ibu yang membaca shalawat serta syair-syair sufi sebelum pengajian

dimulai serta mempunyai wirid yang sudah diijazah oleh guru mereka. Pengaruh yang

masih terlihat dari ajaran tarekat ini yaitu masih aktifnya kegiatan membaca shalawat

hingga saat ini yang dilakukan oleh kelompok ibu-ibu yang mendapat bimbingan

tarekat dari H. Muhammad Zaini Maliki (Alm).

C. Pengaruh Ajaran Tarekat Naqthujamin Ditinjau dari Segi Ekonomi

Bagi masyarakat sukapura yang rata-rata perekonomian mereka tergolong

menengah dan kebawah ajaran tarekat ini tidak begitu berpengaruh bagi mereka,

hanya saja mereka meyakini tentang manfaat ratib kasib69 yang menurut mereka

mampu melancarkan usaha mereka yang sedang maupun yang baru merintis.

Pelatihan-pelatihan kewirausahaan yang diajarkan tidak diterapkan secara terus

menerus pada pengikut tarekat ini mereka menerapkan hanya pada tahap mencoba

hingga akhirnya perekonomian pengikut ini untuk wilayah Sukapura hanya jalan di

tempat karena bagi mereka berusaha dalam pengertian mencari rizki lebih

mengharapkan keberkahan dari usaha tersebut tidak memperhitungkan untung dan

rugi.

69 Kasib artinya berkah, jadi Ratib Kasib yaitu suatu bentuk dzikir yang tujuannya untuk

mengharap keberkahan dari Allah SWT.

Page 54: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

54

Jika ditinjau dari segi perekonomian pengaruh tarekat tidak terlalu signifikan hal ini

karena dilatar belakangi oleh tingkat pendidikan pengikut ini yang hanya mengenyam

sekolah agama, maka dari itu umumnya para pengikut tarekat ini berwiraswasta dan

buruh pabrik, padahal tarekat ini sering sekali membekali jamaahnya dengan

kegiatan-kegiatan kewirausahaan dan biasanya seperti:

1. Bidang perikanan kegiatan ini bertempat di majlis Taklim Naqthujamin ,

mereka membuat kolam ikan dengan ukuran besar sebanyak dua buah dan ada

salah satu dari pengikut Naqthujamin (H. Wahid) yang mempunyai tambak

ikan di daerah laut Marunda

2. Bidang peternakan, kegiatan ini berpusat di daerah Sukapura Poncol,

3. Bidang pertambangan, tempat kegiatan ini selalu berpindah-pindah sesuai

petunjuk dari Syaikh ini.

4. Bidang koperasi berpusat di majlis Naqthujamin dengan metode simpan

pinjam.

Kegiatan ini di maksudkan untuk membekali jama‘ah agar menjadi insan yang

taqwah seta mandiri.70

D. Pengaruh Ajaran Tarekat Naqthujamin Ditinjau Dari Segi Sosial

Sebagaimana telah di gambarkan pada bab sebelumnya tentang ajaran ini di

bidang sosial tarekat ini membekali pengikutnya dengan pelatihan-pelatihan

kewirausahaan agar menjadi insan yang taat dan mandiri, dampak yang ditimbulkan

70 Wawancara dengan H. ‘Umar Kaswara (salah satu putra syaikh Ma‘mur bin Hasan

Suhartawidjaya, pada hari Kamis, tanggal, 4 Januari 2007)

Page 55: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

55

dari kegiatan tersebut mampu mempersatukan dan mempersaudarakan sesama

pengikutnya hingga menjadi satu keluarga yaitu keluarga besar Tarekat Naqthujamin.

Pengetahuan tentang pengobatan yang mereka miliki menjadi satu hal yang

dapat diperhitungkan dalam bersosialisai dengan masyarakat yang berada disekitar

mereka, dan salah satu cara memperkenalkan Tarekat Naqthujamin. Diantara

pengikut ini ada yang menjadi thabib dan mampu mengobati penyakit lahir maupun

batin dan ini merupakan suatu bentuk pengabdian mereka tehadap masyarakat atau

dikenal dengan hubungan horizontal. Adapun pengikut Naqhtujamin yang yang dapat

mengobati penyakit atau thabib untuk daerah Sukapura berjumlah tiga orang yaitu

Ust. H. Hasbullah Zaini, Ust. Sa‘ada dan ibu Maryani, biasanya cara yang mereka

pakai untuk mengobati pasien yaitu dengan cara memberikan air putih yang sudah

dibacakan doa.71

71 Wawancara dengan pengikut Naqthujamin, Minggu, 6 Mei 2007.

Page 56: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

56

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dari skripsi ini yaitu bahwa ajaran Tarekat Naqthujamin

bukanlah sebuah ajaran tarekat baru atau cabang dari dari tarekat lain. Tarekat

Naqthujamin adalah sebuah nama tarekat yang diambil dari huruf nama surat yang

terdapat dalam al Qur’an sementara ajaran dan pengamalan tarekat ini merujuk

kepada lima tarekat induk yang ada di dunia yaitu Tarekat Naqsabandiyyah,

Qadiriyah, Anfasiyah, Junaid al Baghdadiyyah, dan Mawafaqah aw il Ma‘iyyah

atau Samaniyyah atau Muhammadiyyah . Pengaruh ajaran Tarekat Naqthujamin

terhadap pengikutnya di Sukapura sangat signifikan, jika di tinjau dari segi

keagamaan, tarekat ini menjadi penuntun masyarakat Sukapura untuk mendekatkan

diri kepada Allah artinya selain menjalankan ibadah-ibadah mahdhah, pengikut

Naqthujamin ini juga melaksanakan ibadah-ibadah sunnah seperti ratib, riyadhah,

dan wirid yang inti dari semuanya itu adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah

baik secara lahir maupun batin.. Di samping itu penulis menyimpulkan, kebanyakan

pengikut Tarekat Naqthujamin memasuki tarekat ini lebih menitik beratkan kepada

hikmah dan pengkultusan tokoh dari ajaran tarekat ini, hal ini terlihat dari

pengetahuan mereka yang minim tentang ajaran tarekat terbukti ketika mursyid dari

tarekat ini meninggal maka meniggal pula ajarannya.

Page 57: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

57

B. Saran-Saran

1. Saran penulis terhadap tarekat ini yaitu perlu adanya dokumentasi yang sistematis,

sebelum ada tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab yang mendahului

mendokumentasikan sejarah keberadaan tarekat Naqthujamin di Jakarta.

2. Sebaiknya diadakan taklim yang membahas tentang ajaran tarekat khususnya

Tarekat Naqthujamin agar pengikut ini tidak menjadi taqlid buta dan terjerumus

kedalam pemahaman yang salah.

3. Perlu diadakan Pembenahan struktur kepemimpinan Majlis Taklim Naqthujamin

agar kegiatan tarekat berjalan dengan sistematis.

4. Perlu diadakan komunikasi dan pembahasan tentang bagaimana menyikapi

kelompok yang dinyatakan keluar dari jalur Naqthujamin.

Page 58: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

58

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Zainal A., Ilmu Tasawwuf, Medan: FA. Madju,1996.

Anwar Hamdani., Sufi al-Junayd, Jakarta: Fikahati Aneska1995.

Buchori,Ibrahim, Sejarah Masuknya Islam dan Proses Islamisasi di Indonesia, Jakarta: Publicia, 1971. Darno., Studi Kasus Tarekat Syathariyah Di Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Propinsi Jawa Timur, Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian / Keagamaan Semarang. 1995. Fathurahman Oman,Tanbih al Masyi: Menyoal Wahdatul Wujud Kasus Abdurra’uf Singkel Di Aceh Abad 17, Bandung: Mizan, 1999. Hadiwijono, Harun, Kebatinan Islam Abad XVI, Jakarta: BPK Gunung Mulia,tt.

Hamka, Tasawwuf Perkembangan dan Pemurniannya, Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1978.

Hawwa, Said, Jalan Ruhani : Bimbingan Tasawuf Untuk Aktifis Islam, Bandung,

2001. Iskandar,T., Bustanus Salathin, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka

Kementerian Pelajaran Malaysia, 1996. Laporan Bulanan hasil kegiatan Pembinaan Kelurahan di DKI Jakarta,Oktober 2006.

Majlis Naqthujamin, Mengenang Perjalanan Syechuna Syech Ma’mur : Dalam tarekat Naqthujamin di Babad Jawa, Jakarta, tt.

Ma’mur, Syeikh, Al Basyaru wal Bahāru: Manusia dan keelokannya, Jakarta: Majlis Naqthujamin,1984.

---------. Buku Ratib, Jakarta, tt

---------Al Insānu bi Nafsihī: Manusia Dengan Dirinya, Jakarta: Majlis Naqthujamin,1981.

-------- Aroftu, Roaitu, Sam’itu Rabbi bi Rabbi, Jakarta: Majlis Naqthujamin, 1985.

Page 59: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

59

--------Sisikah Tarekat Naqthujamin, Jakarta. tt.

---------Tashawwuf, Jakarta: Majlis Naqthujamin,1981.

---------Tauhid as Satariyyahi, Jakarta: Majlis Nqthujamin,1969.

Mulyati, Sri, et.al, Mengenang dan Memahami:Tarekat-Tarekat Muktabarah Di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2001. Nasution, Harun, Falsafah dan Mistisime dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1999.

Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Institut Islam Negeri Sumatra Utara, Pengantar Ilmu Tasawwuf, Medan: Naspar Djaja, 1981.

Said, H. A. Fuad, Hakikat Tharikat Naqsabandiyah, Jakarta: Al Husna Zikra, 1992.

Sahabuddin, H, Prof, Dr., Nur Muhammad: Pintu menuju Allah, Telaah Sufistik atas Pemikiran Syekh Yusuf al-Nabhani, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002. Wawancara Dengan H. Atsar Kaswaro (salah satu putra Syaikh Ma’mur bin Hasan Suhartawidjaya ) pada hari Kamis, tanggal 4 Januari 2007. Zahri, Mustafa, Kunci Memahami Tasawwuf, Surabaya: Bina Ilmu,1979.

Page 60: Tarekat Naqthujamin Pengaruh Ajarannya Terhadap Masyarakat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8590/1/SITI WARDAH-FUF.pdfZainal, Robi, Opal, Felix, Iman, Helmi) dan

60