·.t pengh~cur. ~ ~ftekatan · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. sukar...
TRANSCRIPT
·_ f'.JP4 R - - .CUi, ,Ulii.A
LAPORAN PENELITIAN ./ MANFAAT HAVATJ TAB.LE'r aSUitMIHA~ ····~· ·.t
DENGAN MENGGUNAKAN BAHAJ-i · PENGH~CUR. ~ .NATRIUM ALGINAT DAR.I BASIL ~ftEKATAN ..
RUMPUT LAUT JENIS ·Turbinaria Sp. ----PROVEK PPT-UGM. TH. 1981/1982
No. I 8/F
DIA.IUKAN OLIEH ,_ ... ./ MIMIEK MURRUKMIHADI
M. AMRONI NURLAILA AY. V
FAKULTAS FARMA~I-· ·•·
UNIVERSITAS GADJAH
LEMBAGA UNIVERSITAS GADJAH
VOGVAKARTA
~-· ,
~ u• .. setaltel\ · Fannasi tJGM
lj
'.il " i
. ·l i I I l
I ,I
ii.
PRAKATA
.... Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, te.-
lah dapat disajikan laporan hasil' penelitian dengan judul :
"Ma.nfaat Hayati Tablet Sulfadiazin denga;n menggunakan Bahan
Penghancur Natrium Alginat dari Hasil Penyekatan Rum~t La
ut jenis Turbinaria Sp. ".
Karena sediaan obat yang berbentuk tablet sangat ba -
nyak digunakan, maka peneli tian ini dimaksudkan untuk meman
faatkan alginat dari Turbinaria Sp. yang banyak tumbuh di
Indonesia bagi keperluan Industri Farmasi sebagai bahan
penghancur tablet baik secara in vitro maupun in vivo.
Apabila penelitian ini berhasil, maka berarti ikut mendaya
gunakan sumber alam Indonesia untuk farmasi.
Dalam melaksanakan penelitian ini, susunan tenaga pen_!
liti adalah sebagai berikut :
Pimpinan merangkap Pelaksana I: Ny.Mimiek Murru.kmihadi
Pelaksana II : M.Amroni
Pelaksana. III
Pengawas
Nurlaila
: Moh.Anief.
Uca.pan terima kasih disampa.ikan kepada :
1. ·Lembaga Penelitian Universitas Gadjab. Mada.yang te
lah menyediakan biaya untuk penelitian ini.
2. Seksi Teknologi Farmasi Fak.Farrnasi UGM. dan semua.
pihak yang telah memba.ntu dalam pela.ksanaan peneli
tian ini yang tida.k dapat disebutkan semuanya.
Akhir kata diharapkan mudah-mudahan penelitian ini a
da manfaa.tnya bagi usaha penggalian sumber alaJD Indonesia
untuk farmasi.
Yogya.karta., 15 Maret 1982
Pimp .. :1· . Proyek, q~ _ _:::...-
... --Ny.Mimiek Murrukmihadi
iii.
DAFTAR ISI
Halama.n
••••oooooooeoeeooooo•••ooooooeoot:o•••••
oooooooooooo•ooooooooootoooooooooooe
J'udul
PRAKATA
D.AF'l'AR ISI ....................................... ' i:.
ii
iii INTI SARI •••••••••••••••••••••••••••••••••••• Bab I. PENDAHULUAN
1. Lata.r belakang penelitian ••••••••••••••• 2• Tinjauan pustaka
2.1. Uraian tablet •••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••• 2.2. Ura.ian Sulfadiazin •••••••••••••••• 2.3. Uraian Na.alginat ••••••••••••••••
2.4. Manfaat Hayati (Bioavailability) ••• 3. Hipotesa, ••••••••••••••••••••••••••••••• 4. Rencana penelitian ••••••••••••••••••••
Bab II. CARA PENELITIAN
v
1
l1
l
3
5 6
7 7
1. :Bahan dan alat yang digunaka.n • • • • • • • • • • 9
2. Jala.Dn¥a penelitian •••••••••••••••••••• 9 • 2.1. Penyekatan Na.alginat • • • • • • • • • • • • • 9
2.2. Pemeriksaan kemurnian terhadap hasil 11 yang diperoleh.
2.3. Pembuatan tablet •••••••••••••••••• 14 2.4. Pemeriksaan kadar tablet Su1fadiazin 16
2.5. Penelitian ... :na.nfaat·:~ haya.ti ••• ••• 17
Bab III. H.AS!L PENELITI.AN Dlll~ PEMBAH.AS.AN
1. Hasil penelitian oooooo-ooo•••••••••••••
2. Pem bahasan ••••••••••••••••••••••••••••
Bab IV. KESIMPULAN DAN SARAN •••••••••••••••••••••• D.AF'T.A..R. PUST lJ.{A • ••••••••••••••••••••••••• o •••••••••
LAJ(PIR.A.N' ... LMPIR.A.N' : •••••••••• o ••••••••••• o •••••••••
I. Data pemeriksaan kemurnia.n •••••••••••••••••••••
II. Data pemeriksaan fisis tablet Sulfadiazin ••••••
19 21
24
25
27 28
29
ivr.
III. Kekerasan tablet •••••••••••••••••••••••••••
IV.
v. VI. v.
Kerapuhan tablet •••••••••••••••••••••••••••
tiaktu hancur tablet ••••••••••••••••••••••••
Kadar tablet Sulfadiazin ••••••••••••••••••• nanfaat· hayati tablet Sulfadiazin ••••••
halaman
29 30
30
31 32
INTI SARI
Telah diteliti kemungkinan penggunaan alginat dari Tut binaria Sp. sebagai bahan penghancur tablet baik secara in vitro maupun in vivo.
Alginat di buat dari pen;yarian rumput laut janis Turbi-·
naria Sp. yang diperoleh dari pantai selatan, secara Le
Gloahec-Herter dengan modiftkasi dan digunakan sebagai ba -
han penghancur tablet Sulfadiazin. Sebagai pembanding yaitu
amilum maniliot dan K~ltex HV.
Tablet yang dihasilkan diteliti mengenai pemeriksaan
fisis tablet ( syarat tablet) dan .... manfaat. heyati:n;ya. s
Hasil yang diperoleh adalah :
a. Kandungan alginat dari Turbinaria Sp. = 8,62°/o.
Kemurniann;ya memenuhi persyaratan Ekstra Farmakope
Indonesia 1974•
b. Tablet Sulfadiazin dengan bahan penghancur alginat
memenuhi persyaratan tablet yang tertera dalam Far
makope Indonesia Edisi II. 1972.
c. Alginat hasil pen;yaria.n rumput laut jenis Turbina -
ria Sp, tidak menghalangi pelepasan bahan aktif db
ri bentuk sediaann;ya. Atau dapat dikatakan bahwa
alginat dari Turbinaria Sp. sebagai bahan pengban
cur tablet Sulfadiazin dapat melepaskan bahan akti!
nya, dalam hal ini jumlah milligram bahan aktif
yang diekskresi scbanding dongan bahan pengbanour
lain yang biasa dipakai yaitu amilum manihot dan Na.
alginat. impor yaitu Keltex HV.
1.
B a b I
PENDAHULU.AN.
1. Latnr belakang penelitian
Di Indonesia, tablet mcrupakan salah satu bentuk se -diaan farmasi yang banyak diproduksi.
Tablet yang baik harus dapat hancur dalarn larnbung sebe -
lum diserap, sehingga obat yang dikandung tablet dapat
dilepas dan diserap oleh lambung eehingga dapat berkha -
siat.
Sebagai bahan penghancur tablet, yang biasa digunakan a
dalah amilum manihot. Tetapi selain itu juga dap~t digu
nakan asam alginat dan natrium algina.t.
Dalam penyelidikan terdahulu, Proyek Penelitian
PPPT-UGM. Tahun 1979/1980 No.lO, telah diketahui bahwa
alginat dari Turbinaria Sp. yang diperoleh dari Pantai
Selatan ternyata mempunyai kualitas yang cukup baik seba
gai bahan penghancur tablet secara in vitro. Tetapi ma
sih perlu diteliti lebih lanjut mengenai absorpsi obat
dari sediaan tabletnya, apakah absorpsi obat dari sedia~·
an dipengaruhi oleh bahan penghancurnya, maka peneli tian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah alginat yang di -
peroleh dari penyarian rumput laut jenis Turhinaria Spo
yang banyak terdapat di Indonesia dapat dipakai sebagai
bahan penghancur tablet, dibandingkan dengan amilum dan
Keltex HV (Na.alginat impor) yang biasa digUnakan, seca
ra in vivo, yakni dengan oara mengukur manfa.at ha.ya•
tinya ( EBA.: The Extent of Bioava.il'a.bility) menggunakan
data ekskresi urin kumulatif.
2. Tinjauan pustaka
2 .1. Uraian tablet.
Sediaan farmasi yang paling banyak diproduksi di In
donesia adalah tablet.
2.
Dalam pembuatan tablet yang baik, selain bahan obat diperlu
kan pula bahan tambahan, yaitua (2,5,8) - Bahan pengisi (diluent).
Digunakan untuk memperbesar volume bahan obat sehingga ~
kup untuk dibuat bentuk tablet •. Biasanya digunakan lakto-sa.
- Bahan pengi.kat ( binder) •
Bahan ini digunakan agar ce.mpuran-campuran serbuk dapat
dijadikan granul yang kompa.k, sehingga mudah dicetak men~·
jadi tablet. Biasanya diguna.ka.n larutan gom alam, gula ,
glukosa , pati,gelatina ata~ bahan lain yang cocok.
- Bahan pelicin (lubricant).
Digunakan agar tablet-tablet tidak lengket dalam cetakan
dan untuk mempermudah mengalirnya granul-granul kedalam
cetakan tablet. Dapat digunakan Talk, magnesium stearat,
natrium stearat, asam stearat, lema.k, parafin cair atau
bahan lain yang cocok.
- Bahan penghancur ( disint egrant).
Digunakan untuk mempermudah hancurnya tablet dalam cair
a.n badan terutama cairan lambung.
Bahan penghancur tablet sebaiknya dapat menyerap air dan
mengembang dengan adanya air, sehingga dengan demikian
dapat mempermudah pecahnya tablet dalam cairan bada.n.
Hancurnya granul diperlukan agar zat yang dikandung ta -
blet dapat dilepaskan dan mem~ermudah absorpsinya oleh
mukosa lambung.
Tablet yang dibuat dengan penambaha.n bahan penghancur a
ka.n cepat hancur dalam lambung menjadi partikel yang ke
cil, sehingga mempercepat absorpsi karena permukaannya
menjadi semakin luas.
Sebagai bahan penghancur tablet biasanya digunakan amilum,
alginat, agar-agar, selulose, cl~.
Alginat merupa.kan bahan yang sering digunakan disamping
3.
amilum. dengan konsentrc~sJ.· 5 10°/ (1 3 5 9) • ~ - o. ' , , •
2.2·. Uraia.n Sulfadiazin.
Sulfndiazin umumnya berupa serbuk putih, t?k berbau
dan tak berasa. Stabil diudara, tetapi oleh pengaruh
cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku -
ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta
pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali hidrok
sida.
Sulfadiazin mempunyai dasar rumus bangun : p.-amino
benzena sulfonamide, yang mirip dengan asam p.-emino
benzoat. Nama kimia N-2-pirimidinit sulfanilamida
dengan rumus bangun
Absorpsi, Metabolisme dan Ekskresi Sulfadiazin.
Sulfadiazin adalah asarn organik lemah (pKa=6,4)
menge~ami absorpsi ocbagian besar dalarn usus bagian
atas secara difusi pasif (4,13,16,18) sangat dipenga
ruhi.
Kelarutannya dn.lam lemak, ukurn.n partikel dn.n bentuk
yang tak terionkan dalam air. Setelah berada dalam
darah Sulfadiazin terikat oleh protein plasma dan ika
tan ini mudah dilepaskan kembali yaitu pada saat ka -
dar Sulfadiazin bebas dn.lam darah kadarnya turun, se
hingga dalam cairan badan terjadi keseimbangn.n kadar
Sulfadiazin yang aktif de~ terikat protein plasma (18).
Didalam hepar Sulfadiazin mengalami 3 tipe metabolisme,
yaitu pertama asetilasi, yaitu konyugn.si dengan asetat,
kedua, konyugasi dengan membentuk glukoronat, sulfat
dan lain-lain, dan tipe ketiga adalah oksidasi (6, 18).
Sebagian besar diekskresi lewat urin, baik dalam bentuk
bebas maupun bentuk asotilasinya.
Penetapan kadar Sulfadiazin dal~ darah, serum, urin.
Sulfadiazin dalarn cairan badan dapat dipisahkan d~
ri protein dengan menarnbahkan zat pengondap protein mi
salnya: larutan asarn trikhloroasetat 15°/o.
Gugus amino aromatis primer didiazotasikan dengan pen~
bahan NaN0 2 dalam suasana asarn kuat, bentuk diazotasi
ini dengan pereaksi N(l-naftil) etilen diarnonium khlorid
memberikan warna merah ungu.
Kelebihan asarn nitrit bisa dirubah dengan penarnbahan a
moniurn sulfarnat. Reaksi tersebut digunakan sebagai da.
sar untuk penetapan kadar Sulfadiazin dalarn cairan ba -
dan, secara spektrofotometer pada panjang gelombang 540
- 550 run.
Metoda ini dikenal sebagai metoda 11 Bratton - Marshall"
(6,7,10,14,16).
Reaksi kimianya dapat digariskan sebagai berikut :
0 0 I\-~ '+" liD+ .
RNH-s-ff \\_NH ~./ + HONO ---1 RNH...S-11 ~-lEN + H2() II \-J 3 \I 0 berlebihan 0
HN-CH2-CH2-NH3 I co _____ ... _____ ._?
-HNR
merah ungu
~ SO = H 0 + H+ HONO + H2Nso3 -----7 N2 + 4 + 2 sis a
......
2.3. Uraian Natrium alginat.
Tela.h diketahui ba.hwa Turbina:ria. Sp. dari cla.ssis
Phaeophycea.e mengandung alginat (17)
Tana.rnan ini banya.k terdapat di Pantai Selatan pulau J!:, wa dan mengandung alginat yang cukup banyak dan mempu
eyai kualitas yang cukup baik dibandingkan dengan kel
tex HV. suatu jenis alginat yang diperoleh dari impor
( 15). Algi nat mempunyai sifat dapat mengembang (swelling) da
lam air dan membentuk cairan yang kental (2), maka
penggunaan alginat sebagai bahan penghancur tablet mem . -
punyai nilai yang cukup tinggi, karena mempunyai "wa -
ter sorption" indeks yang tinggi.
Asaro alginat merupakan senya.wa organik komplekill yang
termasuk golongan karbohidrat hasil polimerisa.si d-asam
mannuronat (15). Rumu.s kimian,ya adalah (c6H8o6)n , dimana harga n anta.
ra 80 s/d 83 atau dapa.t digambarkan sebagai berikut:
COOH H H I I I
H C- 0 -01 C- C H
I I~ "1 / bH b~J c c c ' c
J \9H 9o/ k\~ II C-C C-0 0 I I H COOH
Garam alginat yang sering digunakan dalam industri far
masi adalah Natrium alginat.
Ga.ram ini merupaka.n serbuk ho.lus a.tau kasa.r, berwarna
putih kekuninga.n, hampir tidak berbau, berasa, larut
perlahan-l.M.an dalam air dan membentuk la.ruta.n kenta.l( 2).
Dalam perdagangan terdapa.t beberapa tipe Natrium algi-
nat, yaitu : H~V = High Viscocity
L-V = Low Viscocity
E-L-V = Extra Low Viscocity
6.
Natrium alginat banyak: digunakan dalnm bidang f'armasi
yaitu sebagai bahan pensuspensi, pengental, emulgator,
dan penghancur tablet.
Alginat dari Turbinaria Sp. telah diisolasi dan digu~
kan sebagai bahan penghancur tablet, ternyata secara
in vitro mempunyai mutu yang sebanding dengan Keltex
HV, yakni al ginat yang diimpoit ( 11).
2.4. Manf'aat heyati ("Bioavailability").
Manfaat hayati tablet Sulfadiazin dapat dievalu~
si dengan menggunakan data ekskresi urin kumulatifl s~
bab pada pemberian per-oral Sulfadiazin akan diekskre
sikan sebagian besar melalui urin dalam bentuk tidak
berubah.
Plot dari log kecepatan ekskresi (log ~) versus wnk Ut -
tu, merupakan gambaran yang sesuai dengan kurva "blood
level" versus wattu (13).
log~~ dt
TV)
Besarnya manfaat haynti dihitung dengan rumus (13):
EBA =
EBA
(/)
Ae (x)
= Extent of Bioavailability. Besarnya manfaat
hayati.
= Jumlah obat yang diekskresikan dalam waktu
tak terbatas pada pemberian dosis tunggal
dari obat yang dicoba (mg)
Ae&(s) = Jumlah obat yang diekskresikan dalam wa.ktu
tak terbatas pada pemborian dosis tnnggal untUk obnt pombandihg. {mg).
D (x) = Dosis obat yang dicoba.
D (s) = Dosis obat pembanding.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk, menetapkan manfa
at hayati dengan menggunakan data ekskresi urin kumula ~
tif adalah sebagai berikut : (13)
- Obat yang diberikan harus diekskresikan melalui ginjal
paling sedikit 10°/o dalam bentuk tak berubahe
- Pengosongan total kandung kencing pada tiap pengumpul
an urin, maka harus digunakan orang dewasa (20-40 ta -
hun) sebagai manusia coba.
- Pengurnpulan urin Sa.IJIPai semua obat diekskresikan (!., 7
- 10 X T 1/2) •
- Penampungan urin secara teratur dengan interval waktu
tertentu, sampai diperoleh Kurva urin kumulatif yang
asimtootik.
3. Hipotesa
Karena Na.alginat yang diperoleh dari rumput laut
jenis Turbinaria Sp. mempunyai sifat mudah mengembang da
lam air, maka diduga apabila digunakan sebagai bahan
penghancur tablet mudah mengembang dalam cairan badan,s~
hingga bahan aktifnya ~udah dilepaskan dan tidak mempe -
ngaruhi absorpsi. Dengan perkataan lain diduga mempunyai
manfaat hayati yang sebanding dengan bahan penghancur
yang biasa digunakan (amilum) dan Na.alginat impor (Kel
tex HV.).
4• Rencana penelitian
a. Pembuatan alginat dari rumput laut jenis Turbinaria Sp.
yang diperoleh dari pantai selatan pulau Jawa secara
Le Gloahec-Herter yang dimodifisir.
a.
Asam alginat yang diperoleh dirubah menjadi natrium ~
ginat. Natrium alginat diteliti kemurnia~a yaitu :
identifikasi, pen;yusutan bobot pada pemanasan 105°C S!':,
lama 4 jam, kadar abu, kadar arsen, kadar timbal, re~
si terhadap adanya gelatin, reaksi terhadap adanya pa
ti, penetapan zat yang tidak larut dalam air.
b- Dibuat sediaan tablet Sulf'adiazin dengan mene-gunakan
bahan pene-hancur tablet Na,alginat dari Turbinaria Sp,
Na.alginat impor (Kcltex HV.) dan amilum manihot yang
biasa dipakai. Kemudian tablet diteliti mengenai keke
rasannya, kerapuhannya, keseragaman bobot dan waktu
hancurnya serta kadar tablet.
c. Percobaan Manfaat hqyati tablet.
Tablet Sulfadiazin dengan ketiga bahan penghancur di
cobakan kepada manusia coba.
Cara:
Kepada masing-masing, manusia. coba diberikan 1 tablet
Sulfadiazin dengan dosis 500 mg.
Kemudian setelah 1 jam urin di tampung. Penampungan u-·
rin diteruskan deng~n interval waktu tertentu sampai
semua bahan aktifnya tidak diketemukan lagi didalam ~
rin. Ditetapkan kadar Sulfadiazin dalam urin dari masin~
masing sampel menggunakan spektrofotometer dengan
pa.njang gelombang 545 nm.
d. Analisa hasil.
Dari data yang diperoleh dibandingkan kemampuannya se
bagai bahan penghancur dari Na. alginat yang didapat ,
terhadap bahan penghancur yang biasa dipakai dengan ~
nalisa varian.
B a b II.
CARA PENELITIAN
1. Bahan dan a.lat yang diguna.kan.
a. Bahan
- Natrium alginat dari rumput laut jenis Turbinaria
Sp. yan~ diper~leh dari Pantai Selatan pulau Jawa
(Krakal dan Kukub).
- Natrium alginat yang biasa dipakai (Keltex HV)(Car-
lo Erba).
- Sulfadiazin ("Pharmaceutical grade")
- Air suling
- Alkohol
- Natrium nitrit p.a. (E.Merck).
- As am trikhloroasetat p. a. (E. Merck).
- Amoni um Sulfamat ·. p. a. (E. Merck) •
- N(l-Naftil) etileen diamonium khlorid P•a.(E.Merck),
- Asam khlorida. p. a. (E. Merck). - .Amilum manihot ("Pharmaceutical grade")
b.~
- Almari es General Electric.
- Motor Drive tipe AR 400 Erweka,
- Granulator Erweka.
- Oven Heraeus 300° C { [rf est ern Germany) •
- Mcsin tablet "single punch" Kikusui No.2-A, Kyoto
- Hardness tester Monsanto.
- Friabilator EI"\veka tipe TAP.
- Disintegration tester Erweka.
- Spektrofotometer Bausch & Lomb.
2. Jalannya penelitian
2.1. Penyekatan natrium alginat (11).
Penyekatan natrium alginat dari rumput laut jenis
Turbinaria Sp.
10.
Disini dilakukan 4 tahap , yaitu :
- pencucian bahan
- pemucatan bahan
- penyarian alginat
- pemurnian.
- Pencucian bahan.
Bahan yang diernbil dari laut dikeringkan dengan pa -
nas matahari, kemudian ditumbuk dan diayak dengan ~akan
A 5. Tiap 1 kg. rumput 1aut kering ditambah 7,5 liter kalsium
khlorida 1°/o b/v. Kemudian diaduk selama 1 1/2 jam, ke
mudian dicuci. Kalsium alginat tetap tertinggal dalam
sel ganggang. karena tidal larut.
Pencucian dilakukan beberapa kali sampai air cucian je~
nih. Kemudian ditambah asam khlorida 5°/ob/v sebanyak 5,9 liter (as am kh1orida yang di tambahkan adalah sama banyak:
dengan volume rumput 1autnya setelah dicuci).
Kemudian diaduk se1ama 1 jam, ka1sium alginat akan beru·
bah menjadi asam alginat yang juga tidak larut, lalu di
cuci lagi dengan aquadem sampai bebas asam.
- Pemucatan bahan:
Dilakukan dengan penambahan larutan formaldehida
2°/ob/v sebanyak 5,6 liter (penambahan larutan formalde
hidanya adalah sama banyak denga.n volume bahan yang dis~
lidiki setelah dicuci sampai bebas asam).
Setelah didiamkan selama 18 jam, bahan dicuci dengan a -
quadem sampai bcbas formalin.
- Penyarian alginat &
Serbuk diatas kemudian disari dengan menggunakan 11
liter natrium karbonat 4°/ob/v. Kemudian diaduk selema 3
jam.
Terbentuk natrium alginat yang larut dan sangat kental •
11.
Kemudian diencerkan dengan 30 liter aquadem, diaduk-n
duk dan ditambah sedikit demi sedikit dengan 1 liter
hidrogen peroksida 30°/ob/v sambil diaduk.
Selanjutnya didiamkan selama 18 jam, kemudian diserkai
den~an kain kasa.
Pemurnian :
Larutan natrium alginat hasil serkaia.n diata.a di··
tambah dangan ~ 1,5 liter asnm khlorida pokat hingga
pH larutan 2,8 - 3,2. Terbentuk asam alginat yang ti
dak larut. Kemudian asam alginat dipisahkan dengan pe
nyerkaian dan dicuci sampai pH air cucian = ~ 6,0.
Sisa penyerkaian yang berupa asc?Jll alginat ditambah 5
liter alkohol untuk mengikat airnya, kemudian diserkai.
Proses ini dilakukan 3 kali. Sisa alkoholnya dihilanB"~
kan dengan kipas angin.
Serbuk asam alginat ditambah 3 liter aquadem, diaduk
dan di bentuk garamnyn dengan menambahkan 500 ml natri-·
um karbonnt 10°/ob/v sampai pH-nya mencapai 6,5 sehi~ ga larut.
Dengan ditambah 7 liter alkohol sedikit demi sedikit
sambil diaduk, natrium alginatnya ekan mengendap.
Natrium alginatnya dipisahkan dengan menggunakan 7 li
ter alkohol. Kemudian sisa alkoholnya dihilangkan de -
ngan kipas angin hingga kering.
2.2. Pemeriksnan kemurnian terhadap hasil yang diperoleh( 3).
Terhadap serbuk yang diperoleh dari penyekatan
Turbinaria Sp. 1 dilakukan percobaan-percobaan sebagai
berikut :
Reaksi identifikasi natrium alginat :
Pada 5 ml larutan zat yang diteliti 1°/ob/v di
tambahkan 1 ml kalsium khlorida LP., terbentuk enda~
an voluminus wirip gelatina.
Pada 10 ml larutan zat yang diteliti 1°/ob/v ditam -
12.
bahkan larutan asam sulfat encer P, terbentuk endapan vo
luminus rnirip gelatin~.
Penetapan susut pengeringan.
Ditimbang dengan saksama 1 gram zat yang diteliti dn
lam botol timbang yang te1ah ditara dan te1ah dipanaskan
pada suhu 105°C hingga bobot tetap.
Zat diratakan schingga toba1 1apisan 1ebih kurang 5 mm.
Kemudian dimasukkan da1am "oven" tutupnya dibuka, dike
ringkan pada suhu 105°0 hingga bobot tetap. Botol dibiar
kan mendingin da1am eksikator dida1am keadaan tertutup
hingga suhu kamar, setiap ka1i sebe1um di1akukan penimba-
ngan.
- Penetapan kadar abua
Ditimbang dengan saksama 1 gram zat yang dite1iti
yang telah digerus, dimasukkan keda1arn krus yang telah di
pijarkan hingga bobot tetap dan tclah ditara. Permutaan
zat dibuat rata9 kemudian dipijarkan per1ahan-lahan hing
ga arang habis. Setelah didinginkan dalam eksikator lalu
di timbang.
Pernijaran dilakukan bebcrapa kali sohingga bobot tetap.
~ Fenetapan kadar arsen.
Dibuat arsen pokat LP.As. dcngan cara rne1arutkan 132
rng arson trioksida P yang ditirnbang saksama dala.rn 50,0 m1
asam khlorida P, ditambah air secukupnya hingga 100 m1.
Kemudian dibuat arsen encer LP.As. dengan mengencerkan
1 rnl arson pekat LPoAs. dcngan air secukupnya hingga 100
rnl. Arsen LP.Asn mengandung 10 meg As tiap ml.
Cnra perneriksaan :
Kedalam pipa kncct dimasukkan sclemba.r potongan ker-~
tas saring yang dibasahi raksa (II) khlorida diantara 2
buah kapas yang telah dibasabi timbal (II) asetat LP.yang
telah dikeringkan. Kapas ditcmpatkan sedcrnikian rupa se-
hingga permukaan atas kapas tidak kurang dari 25 mm diba
wah ujung pipa. Pipa tersebut dimasukkan 10 mm kedal~n g~
bus yang berlubang.
Zat yang diperiksa ditimbang sebanyak 10 gram, dimasukkan
kedalam gelas piala dan ditambah 1 gram kalium j'odida P.
As. dan 10 gram Seng P.As.
Dibuat pula arsen pembanding dengan cara mengambil 1 ml
arsen encer LP.As ditambah 1 gram kalium yodida. P.Ascda.n
10 gram seng P.As.
Pipa kaca diatas segera dipasang kedalam kedua gela.s pia
la tersebut. Dibiarkan selama 40 menit. Noda kuning yang
terjadi pada kertas saring dibandingkan. Warna noda larU
tan percobaan tidak lebih tua daripada warna noda. larutan
pembanding.
- Penetapan kadar timbal.
Timbal pekat dibuat dengan melarutkan 15 998 mg tim -
bal nitrat P. dalam 0,5 ml asam nitrat P.
Ditambah air secukupnya hingga 100,0 ml. Tiap ml larutan
mengandung 0,1 mg Pb.
Kemudian dibuat timbal encer LP.Pb. dengan mengencerkan
10,0 ml timbal pekat LP.Pb. dengan air secukupnya hingga
100,0 ml.
Tiap ml larutan mengandung 0,1 mg Pb. Tiap 0,1 ml larutan
timbal encer LP.Pb. digunakan sebagai larutan pembanding.
Untuk larutan 1 gram zat yang diteliti, setara dengan 1
bagian persejuta bagian bahan yang diteliti.
Cara pemeriksaan
Ditimbang dengan saksama 5 gram zat yang diteliti, dima.
sukkan krus. Kemudian dipijarkan hati-hati pada suhu ren
dah hingga membt~a sempurna. Selanjutnya dilakukan pemi
jaran dalam krematorium pada suhu 500°C hingga semua a -
rang habis. Setelah didinginkan ditambah 2,0 ml asam khlo
rida P dan diuapkan perlahan-lahan diatas penangas air
hingga kering. Sisanya dibasahi dengan 1 tetes asam khlorida P, ditambah 10 m1 air panas, direndam dihangatkan se
lama 2 menit. Ditambahkan amonium P.Pb. tetes demi te -
tes hingga larutamtetap bereaksi basa terhadap kertas
lakmus P, kemudian ditambah asam asetat P.Pb. tetes demi
tetes hingga pH antara 3-4 • Selanjutnya diencerkan de -
ngan air secukupnya hingga 50,0 m1 dan digojok.
Larutan timbal pembanding dan larutan percobaan masing -
masing dipindahkan kedalam erleruneyer 100 m1 kemudian di-·
aliri gas hidrogen sulfida, selama 5 menit.
rfarna larutan percobaan tidak lebih tua dari 1arutan pam
banding.
- Reaksi terhadap adanya gelatina
5 ml larutan 1°/ob/v zat yang diteliti ditambah 1 m1
amonium molibdat P 5°/ob/v tidak terbentuk endapan da1am
waktu 5 meni t •
- Reaksi terhadap adanya pati:
Pada 5 ml larutan 0,1°/ob/v zat yang diteliti ditamr·
bahkan 1 tetes yodium LP, tidak sekilaspun terjadi warna
biru.
Penetapan zat yang tidak larut dalam aira
Ditimbang dengan saksama 500 mg zat yang dite1iti di
larutkan dalam 200 ml air mendidih dalam gelas piala ter
tutup. Dipanaskan diatas penangas air selama 1 jam sam -
bil seri~ali diaduk. Tanpa didinginkan larutan disaring
melalui krus penyaring yang dilapisi dengan asbes dan te-
1ah ditara. Cuci penyaring sesempurna mungkin dengan air
panas, dikeringkan pada suhu 105°C selama 1 jam, didingin
kan dan ditimbang hingga bobot tetap.
2.3. Pembuatan tablet.
Dibuat tiga macam tablet Sulfadiazin dengan meng
gunakan bahan penghancur yang berbeda-beda, yaitu de -
ngan menggunakan :
- Natrium alginat yang dihasilkan dari Turbinaria Sp.
- Keltex HV.
- Amilum manihQt. \
Setiap macam tablet Sulfadiazin dibuat dengan menggu
nakan bahan ·. penghanc\¢ 5°/o
Formula untuk 1000 tablet Sulfadiazin yai tu
R/ Sulfadiazin 500
Laktosa 100
'· Solutio gelatin 5° /o qs
Bahan penghanbuv 40
Magnesi-qm stearat 5
Cara pembuatannya :
Bahan-bahan penghancur.dikeringkan pada suhu 40°C se
lama 24 jam. SerbUk Sulfadiazin ditambah de~gan solu -. . . ' f
tio gelatin, · diaduk-aduk, hingga Sulfadiarziineya la.rut.
Di buat granu1 dengan ayakan nomer 12 dan dikeringkan
selama 24 jam pada suhu 30-40°C • Kemudian keda.lam gr~ nul ditambahkan bahan penghancur d.an magnesium stearat,,
diaduk saropai homogen dan dibuat tablet denga.n menggQ.
nakan ceta.kan 12 mm.,
Penetapan keseraga.man bob:ot (3):
Di timbang 20 .tablet satu persatu, hi tung bobot ra
ta-rata. Tidak lebih dari 2 tablet mempunyai penyim -
pangan yang lebih besar dari kolom A dan tidak boleh. a ...... da 1 tabietpun yang mcmpunyai pe~impangan lebih be ·-
Sar dari kolom B; yang tertera pada· daf'tar berikut :
. ----------~----Penyimpangan Thd:'b015~t" rat~ Bobot rata-rata :-·---------- ~ : A : B
-----------~-----~------------------~-------------25 mg ata.u llz'lira.ng 15° /o : 30° /o
26 mg sampai 150 mg : 10° /o 20°/o .
151 mg sampai 300 mg : 7, 5° /o 15° /o 0 . . 0
_!~~~ dati.__ 300 -~~_:._ ___ 2_L2._ __ 2._ lO':.J.:!__
·'
.,
16.
I'emeriksa.a.n fisis tablet.
Penetapan kekernsan tabletJ
Dilakukan dengan menggunakan "hardness tester".
Diusahnkan kekerasan tablet 5 kg.
Penetapan l:erapuhan tablet :
Ditimbang 20 tablet, kemudian dimasukkan kedalam
friabilator dan diputar selama 4 menit. Kemudian ta ~
blet-tablet diatas dibersihkan dan ditimbang kembali.
Dihitung selisih beratnya dalam 0 /o.
Haktu hancur tablet.
Masukkan 5 tablet kedalam tabung. Turun naikkan
tabung 30 kali tiap menit.
Tablet dinyatakan hancur, jika tidak ada bagian tablet
tertinggal diatas kassa, kecuali frg~en yang berasal
dari penyalut. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang
dibutuhkan untuk hancur tidak lebih dari 30 menit, un
tuk tablet salut gula tidak lebih dari 60 menit.
Jika dengan cara percobaan diatas waktu hancur tidak
memenuhi persyaratan, ulangi percobaan menggunakan ca
kram penuntun yang ditempatkan diat~s tablet yang di
periksa. Dengan cara ini harus dipenuhi persyaratan
waktu hancur.
2.4. Pemeriksaan kadar tablet Sulfadiazin (12):
Ditimbang 20 tablet dan digerus halus. Dari hasil
geruean kemudian ditimhang denco.n stJ.ksama sejt.trua.h
yang eki val en dengan 500 mg sulfa.
DimasUkkan kedalam er~enmeyer 300 ml ditambah 75 ml
air dan 20 ml HCl 25°/o sampai lnrut. Selanjutnya di
tambah 1 gre..m KBr.dengan indikator 3 tetes metilen
blue 0,1°/o dan thopeolin 00 0,1°/o 5 tetes.
Sambil diaduk kuat-kuat, dititrasi dengan 0,1 M NaN02 sampai terjadi perubahan warna ungu kehijau biru.
2.5. Penelitian manfaat hayati. (13).
a. Dua bolas jam sebelum pemberian obat, manusia coba
diharuskan berpuasa dan 48 jam sebelumnya tidak bo-~
leh memakan obat apapun.
b. "Water loading".
Satu jam sebelum percobaan, manusia coba minum air
.:!:. 400 ml dan pada saat minum obat ( 1 tablet Su1fad!4
azin dengan kadar 500 mg) juga minum air .:!:. 200 m1 ,
diikuti pemberian minum .:!:. 200 m1 air tiap jam untuk
4 jam selanjutnya.
c. Dekat sebelum pemberian obat, kandung kencing diko··
songka.n, urin ditampung untuk blanko.
d. Pengambi1an sampel urin di1aknkan setelah 1; 2; 3; 4; 6; 8; 10; 12~ 16 jam pemberian sampai tidak dite
mukan 1agi sulfa dalam urin (.:t, 7 - 10 x T 1/2)
e. Urin yang di tampung pada masing-masing sampel diu
kur vo1umenya dan ditetapkan kadar Sulfadiazinnya
dengan spektrof'otometer.
f. Car a penet a pan kadar su1fadiazin dalam urin. (
Kepada 0,5 m1 contoh bahan tambah 15,5 m1 air su -
ling, campur baik-baik, biarkan 15 menit.
Kemudian campuran ditambah 4 m1 asam trikhloroase
tat 15° /o campur sampai homogen, kemudian disaring.
Sebanyak 10 ml f'iltrat bebas protein ditambah 0,5
m1 asam khlorida 4 N, dipanaskan diatas penangas
air selama 1 jam, setelah dingin ditambah air sam·~
pai 10 m1. .Ambil 5 ml filtrat, masukkan dalam ku
vet, tambah 0,5 ml larutan NaN02 0,1°/o campur ho
mogen biarkan 3 menit.
monium sulfamat 0,5°/o
18.
biarkan 10 menit ditempat gelap.
Harna yang terjadi diukur resapann,ya dengan panjang ge
lombang 545 nm.
Kemudian dihitung mE~faat hayati tablet Sulfadiazin,
dalam hal ini jumlah mg Sulfadiazin yang diekskresikan.
\ \
\
19.
Ba b III.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasi1 pene1itian
Kandungan alginat.
100 gram rumput 1aut kering jenis Turbinaria Sp.mengan ~
dung a1ginat 8,62°/o.
Tabe1 I
Hasi1 pemeriksaan kernurnian natrium a1ginat dari Turbina
ria. Sp. ===========================================================·
Y d ·t 1.ti : Na.a1ginat a K 1t HV aPersyarata.n Eks ang ~ e ~ : dari Turbina: e ex • atra Farmakope -
2 Sp. : :Indonesia 197 4• -------~----------------------------------------------~~-1. Pernerian :
-Bentuk serbuk: Kuning keco-: cok1at muda putih kekuning : k1atan a an.
-B au hampir tak hampir tak hampir tak ber berbau berbau : ba.u
-R a. s a hampir tak : hampir tak I ha.mpir tak be .. bera.sa bera.sa. : rasa.
2. Ke1arut an
-Dala.m air mernbentuk la.: mernbentuk la: rnernbentuk laru rutan koloi=: rutan ko1oi=: tan koloidal da1 kental dal kental kenta.l
-Da1a.m Et ano1 praktis ti- praktis ti- praktis tida.k 95°/oP. dak 1arut dak 1arut : 1arut
-Dala.m Etano1 sda. sda. sda. 30°/o P.
-D1rn.Khloroforrn sda. sda. sda.
-Dalam eter P . sda. sda. sda. . -Dala.m asa.m pH: sda. sda. : sda.
kurang dr.3
3. · Identifikasi memenuhi rnernenuhi memenuhi
4. Susut penge- 7,20°/o 8,75°/o tid~ Igbih da ringan ri 15,0 /o.
. .
20.
5· Kadar abu
. . .
6. A r s e n memenuhi
1· T i mba 1 memenuhi . . .
8. Gelatin negatip
9. P at i negatip
lO.Zat yang ti-: 0,075°/o dak larut
memenuhi
m-e:nenuhi
negatip
nogatip
0,09°/o
tida.k kur~g1 dari 18,0 /o dan tidak: 1ebih gari 24,0 /o.
tidak lebih dari 1, 5 bag. persejuta.
tidak lebih dari 10 bag • persejuta
negatip
: negatip
: tidak lebih ri 0,2°/o.
da -===========================================================
Tabel II.
Pemeriksaan fisis tablet Sulfadiazin
=========================================================== Pemeriksaan : Na.alginat :Keltex HV: Amilum
---- ··----------------------·-----------Bobot rata-rata (mg) 630 . 615 613 . Kekerasan (kg) 4,5 4,5 4,5 Kerapuhan (o/o) . 0,78 : o,8o: o,8o~ . Haktu han our 10'14" 18 1 25 11 I 3 '40"
Kadar Sulfadiazin (mg) 505,0 502,0 498,0
==============================~============================
21.
Tabel III.
Hasil pemeriksaan manfaat hayati tablet Sulfadiazin.
Dalam hal ini jumlah Sulfadiazin yang diekskresi • (Ae)•
========================================================== Tablet dengan bahan penghancur
. ~1anusi a co ba •
g Ae (mg) : Ae rata-rata
----- ------------.. -Natrium alginat A 411,569
B 301,840 402,104 c 492,904
A 398,160 . . K e 1 t e x H V. : B : 324,076 : 395,960
c 465,645
Amilum manihot : A . 229,9 34 • . . B . 442,235 388,972 . c 494,748 '
==========================================================
Tabel IV
Ringkasan AnAva manfaat hayati tablet Sulfadiazin
============================================================= Sumber variasi : JK sdb ~ MK : F : F tabel
----------------------------------------------------------~-Antara kelompok : 259,031 2 129 9 516 :
Dalam kelompok : 67733,84 : 6 : 11288,97 : o,Oll4 : F0,05? : 2;6 =
5, 14 : : : : : ============================================================= Ketcrangan :
Tidak ada perbedaan yang bermakna antara tablet Sulfadiazin
yang mengguna.kan bahan penghancur Na.alginat, Keltex HV
dan amilum dalarn hal manfaat hayatinya.
2. Pembahasan
Alginat yang diperoleh dari penyarian wroput laut j2_
nis Turbinaria Sp. cukup baik yaitu 8,62°/o.
Sedangkan kuali tasnya juga cukup baik, karena memenuhi
persynratan Ekstra Farmakope Indonesia 1974.
22.
Pemeriksaan fisis tablet dilakukan mengenai bobot rat~
rata, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur dan penetapan ka -
dar tablet.
Bobot rata-rata tablet Sulfadiazin baik dengan bahan peng -
hancur Na.alginat, Koltex HV maupun amilum, ketiga.eya meme~
nuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi II 1972, aehing
ga mcmenuhi syarat keseragaman bobot yang tortera pada Far
makope Indonesia Edisi II 1972 tersebut.
Dalam pembuatan tablet, tekanan mesinnya diatur aedemi
kian rupa sehingga sedapat mungkin diperoleh kekerasan ta -
blet yang sama. Hasilnya menunjukkan bah1,.ra tatlet denga.n
ketiga bahan penghancur tersebut mempunyai kekerasan yang
sama yai tu 4, 5 kg.
Dalam pemeriksaan kerapuhan tablet Sulfadiazin, dengan
ketiga bahan penghancur tidak menunjukkan perbedaan yang
bermakna yaitu tablet dengan bahan penghancur Na.alginat
0,78°/o dengan bahan ponghancur Keltex HV = 0,80°/o dan de
ngan bahan penghancur amilum o,8o0 jo. Selain tidak bermakna
juga memenuhi persyaratan kerapuhan tablet yaitu tidak le •
bih dari o,8o0 jo. Mengenai waktu hancur tablet, dapat dilihat bahwa yang
paling cepat hancur adalah tablet Sulfadiazin dengan bahan
penghancur amilum ( 3'40"), walaupun ketiga macam tablet Sul
fadiazin tersebut memenuhi persyaratan waktu hancur tablet
Sulfadiazin yaitu tidak lebih dari 30 1 • Tablet Sulfadiazin
dengan bahan penghancur amilum paling cepat hancur daripada
tablet Sulfadiazin dengan bahan penghancur Na.alginat dan
Keltcx HV, mungkin disebabkan karena emilum adalah serbuk
yang lebih halus daripada Na.alginat dan Keltex HV, schi~
ga akan menamba.h bagian yang halus (fine) pada pembuatan ta
blot, dan diduga karena amilum banyak menyerap air tetapi
tidak membentuk cairan yang lebih kental, sedangkan Na.algi
nat dan Keltex HV. akan membentuk cairan yang lebih kental ,
hingga menghalangi pecahnya tablet.
Mengenai kadar tablet Sulfadiazin, ketiga macam tablet
Sulfadiazin momenuhi persyesatan ka.dar tablet Sulfa.diazin
yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi II 1972, yaitu
tidak kurang dari 95,0°/o, tidak lebih dari 105,0°/o. Jadi
ka.dar tablet Sulfadiazin yang memonuhi persyaratan, yaitu
antara 475 mg saiJlpai 525 mg.
Dengan demikian maka pemeriksaan fisis dari ketiga m~
cam tablet Sulfadiazin memenuhi persyaratan a.ta.u dapat dika
takan ketiga macam tablet Sulfadia.zin memenuhi persyaratan.
ata.u dapat dikat~~an ketiga macam tablet Sulfadiazin meme -
nuhi persyaratan tablet.
Pa.da. hasil pemeriksaan manfaat - haya.ti terlihat bah
wa jumlah mg Sulfadiazin yang diekskresikan dari tablet de
ngan bahan penghancur Na.alginat, Keltex HV. dan amilum ,
berturut-turut : 402,104 mg, 395,960 mg dan 388,972 mg.
Dan ternyata manfaat hayati dari ketiga macam tablet
Sulfadiazin tersebut tidak mempunyai perbedae..n yang bermak
na yaitu :
Fterhitung 0~0114 ·1 · r F . ( F
Ftabol 0,05;2;6 = 5,14) terh~tung . tabel
Dengan perkntaan lain mempunyai jumlah yang sama dalam hal
jumlah obat yang diekskresi atau sebanding dalam jumlah o
bat yang diabsorpsi atau memPtAnyai manfaat ha.yati yang
sama..
Pada penelitian ini vivo ini dijumpai adanya beberapa kola
mahan faktor individu, seporti~ kesehatan ma.nusia coba, em6
si 7 aktivitas manusia coba., yang ualaupun sudah diusahakan
sedemikian rupa bahwa faktor-fektor tersebut dikendalikan ,
namun·tidak dapat dikontrol secara ketat.
Bab IV.
KESIMPUL.AN DAN SARAN •
I. Kesimpulan
Dari data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kandungan alginat yang diperoleh dari rumput laut ke
ring jenis Turbinaria Sp~ sebanyak 8,62°/o.
2. Kualitas dari Na.alginat cukup baik, karena memenuhi
persyaratan yang tertera dalam Ekstra Farmakope Indo
nesia 1974.
3. Tablet Sulfadiazin yang di buat dengan bahan penghan ·Iii!
cur Na.alginat dari Turbinaria Sp. memenuhi persyar~
an tablet dan sebanding dengan tablet Sulfadiazin
yang menggunakan bahan penghancur Keltex HV (Na.algi
nat impor) dan amilum yang biasa dipakai.
4. Na. alginat dari Turbinaria Sp. sebagai bahan penghan
cur tablet Sulfadiazin dapat mclepaskan bahan aktif,.,..
nya, dalam hal ini jumlah milligram bahan aktif yang
diekskresi sebanding dengan bahan pcnghancur lain
yang biasa dipakai, atau ketiga macam tablet Sulfadia
zin tersebut mempunyai :nanfaat hayati yang sama.
II. Saran
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan meni
gunakan metoda-metoda lain, misalnya dengan Blood level
data.
DAFT.AR PUST.AKA
1. Bauker Gilbert, s., "Tablets and tablet product design" ,
American Pharmacy, seventh edition, 345-384, J.B.Lippin
cott Company, 1974•
2. Depa.rtemen Kesehata.n R.I. 7 Ekstra. Fa.rmakope Indonesia ,
ed.I, 535-536 9 Lemba.ga. Fa.rmasi Na.sional, Jakarta., 1974.
3. Depa.rtemen Keseha.tan R.I., Fa.rma.kope Indonesia., ed.II,p~
nerbi tan kedua, 157-158, 799-801; .. 805JL "-Bl96; 821:~ ~825 9 LO!!!,
baga. Farmasi Nasiona.l 7 Jakarta, 1972.
4. Gi baldi 9 M., "Introduction to Biopharma.ceutics", 1-69,
288-293, Lea & Febiger, Philadelphia, 1971.
5. Gunsel, Hilliam, c. et al., Tablets, The Theory and Pra~·-'
tice of Industrial Pharmacy, 305-345, Lea & Febiger7 Phi
la.delphia, 1970.
6. Hawking, F, et al. 9 The S11lfonamidee , 9..,20,. 40-44, H.K.
Lewis & Co.Ltd., London, 1972.
7. Hepler, 0.E. 9 "Manual of Clinical Labc:rra.tory Methods",
4th Ed., 322-325, Charles c., Thomas Publisher, Spring
fields, Illinois, USA., 1960.
8. Hoover, John E7 et al., Remington's Pharmaceutical
Sciences, 15th Ed.
9. Khan K.A., et.a.l. A Comparative evaluation of some algi
nates as tablet disintegrant, Pharmaceutica Acta Helve~
~ , vol.47 7 41 7 1972.
10. La. Du9 Bert N.et al., Fundamental of Drug Metabolism~<!_
Drug Disposition, 538-5909 The Williams and Wilkins Co 9 ,
Baltimore, 1971.
11. Oeta.ri S., Pembuaten Natrium alginat dari Sargassum Sp.
yang tumbuh di Pantni Selatan, Proyek PPPT-Um~. No.15, 1976/1977
26.
12. Poey Seng Bouw dkk., "Penentuan Beberapa. Sulfonamide se
cara. Nitritometris denga.n Indikator Dalam", Sua.ra PharmC~.
si , 8, p.l58-168, Desember 1965.
13. Ri tschel, ~T .A., Handbook of Basic Pharmacokinetic~ 1 thed
30-47, 245-255, 281-289, Drug Intelligence Publicatmon,
Hamilton, Illinois, 1976.
14. Seligson, D., Standard Methods of Clinical lhomist!Y,VOlo 39 200-205, Academia Press, New York, 1961.
15. Stecher,P.G.,(ed), The Merck Index of Clinical and D~,
7th Ed., 992, Merck&. Co., Inc.,Rahw8\Y',N.J. 9.USA.,l960.
16. Swarbrick,J. (ed)., Current Concepts in the Pharmaceuti
cal Sciences Dosage Form Designs and Bioavailability, 6~
-65, Lea & Febiger, Phila.delvhia, 1970.
17. Wallis, T.E., Alginates~ Textbooks of Pharma.cognosl, 4th
Ed., 462, J.A.Churchill Ltd., London, 1960.
18. Weinstein, L., "The Sulfonamides;', in Goodman,L.S.,Gil
man A., The Pharmacological Basic of Therapeutics, 4th
Ed., 1177-1201 9 The Mac Millan Co, London, 1972.
27.
Lampira.n - Lampiran
28.
Lampiran I.
Data pemeriksaan kemurnian
Susut pengeringan Na.a1ginat dari Turbinaria Sp.
percobaan x i = 7,20°/o
1 7,52°/o SD= 0,366
2 6,80°/o
3 7,28°/o.
Kadar abu :
Zat
percobaan
1
2
3
~an~ tidak
percobaan
1
2
3"'
1arut
X
22,48°/o
22,12° /o
22,30°/o
X
o,075°/o
0,097°/o
0,053°/o
Susut pengeringan Ke1tex HV.
percobaan X
1 9,29°/o
2 8,75°/o
3. 8,21°/o
Kadar abu
percobaan X
1 21,26°/o
2 0
20,80 /o
3 20,58°/o
Zat ~ane; tidak 1arut
percobaan X
1 0,086°/o
2 0,105°/o
3 0,079°/o
i • 22,30°/o
SD= 0,18
- = 0,075°/o X
SD = 0,022
- 8,75°/o X = SD = 0,54
- 20,88°/o X =
SD = 09 347
- = 0,09°/o X
SD == 0,013
29.
Lampiran II
Data pemeriksaan fisis tablet Sulfadiazin
Bobot rata-rata tablet.
================================================;===== Tablet dengan : Perco-:Bobot tablet: Bobot rata2 ~!;!!;~~~~gh~~£~-~~--=-- (mg). ·------ ( mg) ---~ Na.alginat
Keltex HV.
.AJni1um . .
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
625 620 620 645 625 645
: 610 :· 610
615 620
: 620 615
620 615 605 610 610 620
630
615 :
:
613
:
=====================================================s
Lampiran III
Kekerasan tablet
================:==========================~===============
Tablet dengan : Perco-: Kekerasan : Kekerasan rata2 bahan penghancur : baan (kg} (kg)
-----------------------------------------------------Na.alginat
Ke1tex HV.
.AJnilum
: 1 2 3
1 2 3
1 2 3
:
. .
4, 5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5
: : . •
:
: =================================================~=s=z=====
30.
Lampiran IV
Kerapuhan tablet ___ , __ - --------------------- . --- . -----Tablet dengan : Perco-:Kerapuhan:Kerapuhana Perayaratan bahan penghancur : baan : : rata2 : -------~-!_ ___ _:._. ( 0 1!3.1_:___(~~_:._ ___ .. _
Na.a1ginat 1
2
3
Keltex HV. 1
2 . 3 0
AJni1um 1
2
3
0,77
0,75
0,82
0,81
o,81
0,78
0,77 0 o,81 .
0,82
0,78
o,8o
o,8o
Tidak boleh lebih dari 0,80°/o
=========;==============~~=================~=============s=
Lampiran v. tlaktu hancur tablet.
=====================================~====:==========s=====
Tablet dcngan Perco-:l'le.k:tu han:Haktu han:p t - - ersyara an _bah an pengh~_.!. baan : c~-- :cur rata2:
Na.a1ginat . 1 10'55" : Tidak bo1eh . . 2 9'32" 10'14" 1ebih dari . . . . . 30'
3 : 10 117" :
Keltex HV. 1 . 20'7" . 2 17'25" . 18'25" . . .
: 3 17'4511 . . .AJni1um 1 2'45"
2 3'50" : 3'40"
3 : 4'25" :
~====================~==========~=========================~
31.
Lampiran VI.
Kadar tablet Sulfadiazin
=m===================-==============~=========s============~==
Tablet dengan : Perco-: bahan penghancur: baan , ___________ , ____ _ Na.alginnt : 1 '
2 . 3 . . .
Kelt ex: HV. 1
2
3
.Amilum 1
: 2
3
Kadar (mg)
501
506
508
500
503
503
498
500
496
: Kadar rata2: Persyaratan (mg) :Farmakope Ind.
. Tida.k boleh . 505
kurang dari 475 mg dan
: . tidak boleh . lebih dari
~ I 525 mg.
502
I
. 498 . :
=========;=~==================================================
32.
Lampiran VII
Ma.nfnat · hayati tablet Sulf'adiazin dalam hal ini jurnlah
milligram Sulfadiazin yang diekskresi.
====================================================•====== Perla: Tablet dengan : Percobaan: Jumlah mg :rata-kuan-: bahan penghancur: (manusia: Sulfadiazin ·:rata ___ : __ _ __ _:.~ba) __...:. yg.diek,!;!kresi,!.(m~-
I Na.alginat I 1 : 411,569
: 2 301,840 : 402,104
: 3 : 492,904
II Kelte:x: HV. . 1 : 398,160 . . : 2 . 324,076 I 395,960 . .
3 : 465,645 :
III .Amilum 1 229,9 34
: 2 442,235 388,972
3 : 494,748
============================;====================a=======~=
Analisa varian da.ri ketiga kelompok manusia coba untuk all!!
lisa data · "manfaat . hayati" dt?..ri tablet Sulfadiazin
yang diperoleh dari analisa data ekskresi urin kumulatiP
diolah secara statistik dengan cara rambang lugas dengan
taraf kepercayaan : (P) = 0,95.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus :
.- 2 ( C'~X'l )_
N
c- (tgAF JK - -perlakuan - (_ A
~esalahan percobaan= JKT
MK = perla.kuan JKperlakuan
a- 1
JK perlakuan
~esalahan percobaan = ~esal.ahan percobaan
N- a
33.
F = F = ~erlakBM terhitung 0 1ah b , dengan esa an perco aan
Fterhitung = F0 = Fisher test
Keterangan 1
a = jum1ah per1akuan
n = jum1ah suqyek da1am ke1ompok
N = jum1ah suqyek se1uruhnya.
Perhitungan :
Naea1ginat
1. 411,569 2. 301,840
3. 492,904
Ke1tex HV.-
398,160 324,076 465,645
d = (a-1) b
1awan (B- a)
.Aiililum.
229,934
442.?35 494,748
EX AI=1206, 313 r . , . C: XAII=1187, 881 (!.CAIII•li96, 917
= 485063,684
r:; :xrr = 3561, 111
({x )2 .- AII __ = 470353,757
nAII
JKT = 1477049,709 - 1409056,838 = 67992,871 JK 1-1-· = 1409315,869 - 1409056,838 = 259,031 per e:IJ.\.u.an .TIL a1 h b = 67992,871 - 259,031 = 67733,84 --KeB a an perco aan
Ringkasan ana1isa varian 1
Sumber variasi
Derajad Jumlah : kebebasan t kuadrat
-------Mean kuad:rat: F
( MK ) : terhitung (db) : (JK) l
----------·-~~--~--_.~--·-----------------------I 2!29~02! -= . . I
Per1akuan: a-1=3-1·2 : 259,031 (A) :
• 129,516 l 129~~16 . : • !12 ,97"" .
percobaan: . 67733z~!! • : 0,0114 . 6 I I
Kesa1ahan: N-a=9-3=6 1 67733,84
(d) 11288,97
Total (~): N-1•9-1=8 : 67992,871 I
: I :
--------·----------------------~~.--~--------·---------------F 1 P = 0,95 ;2 ; 6 = 5,14 tabe ?
Fterhitung ~ Ftabe1
Keterangan a
Tidak ada perbedaan yang bermakna ant ara ma.nfaat ha -
yati ketiga macam tablet Su1fadiazin.