·.t pengh~cur. ~ ~ftekatan · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. sukar...

39
·_ f'.JP4 R -- .CUi, ,Ulii.A LAPORAN PENELITIAN ./ MANFAAT HAVATJ TAB.LE'r ·.t DENGAN MENGGUNAKAN BAHAJ-i · .NATRIUM ALGINAT DAR.I BASIL .. RUMPUT LAUT JENIS ·Turbinaria Sp. ---- PROVEK PPT-UGM. TH. 1981/1982 No. I 8/F DIA.IUKAN OLIEH ,_ ... ./ MIMIEK MURRUKMIHADI M. AMRONI NURLAILA AY. V FAKULTAS ·•· UNIVERSITAS GADJAH LEMBAGA UNIVERSITAS GADJAH VOGVAKARTA , u• .. setaltel\ · Fannasi tJGM lj '.il " i . ·l i I I l I ,I

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

·_ f'.JP4 R - - .CUi, ,Ulii.A

LAPORAN PENELITIAN ./ MANFAAT HAVATJ TAB.LE'r aSUitMIHA~ ····~· ·.t

DENGAN MENGGUNAKAN BAHAJ-i · PENGH~CUR. ~ .NATRIUM ALGINAT DAR.I BASIL ~ftEKATAN ..

RUMPUT LAUT JENIS ·Turbinaria Sp. ----PROVEK PPT-UGM. TH. 1981/1982

No. I 8/F

DIA.IUKAN OLIEH ,_ ... ./ MIMIEK MURRUKMIHADI

M. AMRONI NURLAILA AY. V

FAKULTAS FARMA~I-· ·•·

UNIVERSITAS GADJAH

LEMBAGA UNIVERSITAS GADJAH

VOGVAKARTA

~-· ,

~ u• .. setaltel\ · Fannasi tJGM

lj

'.il " i

. ·l i I I l

I ,I

Page 2: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

ii.

PRAKATA

.... Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, te.-

lah dapat disajikan laporan hasil' penelitian dengan judul :

"Ma.nfaat Hayati Tablet Sulfadiazin denga;n menggunakan Bahan

Penghancur Natrium Alginat dari Hasil Penyekatan Rum~t La­

ut jenis Turbinaria Sp. ".

Karena sediaan obat yang berbentuk tablet sangat ba -

nyak digunakan, maka peneli tian ini dimaksudkan untuk meman

faatkan alginat dari Turbinaria Sp. yang banyak tumbuh di

Indonesia bagi keperluan Industri Farmasi sebagai bahan

penghancur tablet baik secara in vitro maupun in vivo.

Apabila penelitian ini berhasil, maka berarti ikut mendaya­

gunakan sumber alam Indonesia untuk farmasi.

Dalam melaksanakan penelitian ini, susunan tenaga pen_!

liti adalah sebagai berikut :

Pimpinan merangkap Pelaksana I: Ny.Mimiek Murru.kmihadi

Pelaksana II : M.Amroni

Pelaksana. III

Pengawas

Nurlaila

: Moh.Anief.

Uca.pan terima kasih disampa.ikan kepada :

1. ·Lembaga Penelitian Universitas Gadjab. Mada.yang te­

lah menyediakan biaya untuk penelitian ini.

2. Seksi Teknologi Farmasi Fak.Farrnasi UGM. dan semua.

pihak yang telah memba.ntu dalam pela.ksanaan peneli

tian ini yang tida.k dapat disebutkan semuanya.

Akhir kata diharapkan mudah-mudahan penelitian ini a­

da manfaa.tnya bagi usaha penggalian sumber alaJD Indonesia

untuk farmasi.

Yogya.karta., 15 Maret 1982

Pimp .. :1· . Proyek, q~ _ _:::...-

... --Ny.Mimiek Murrukmihadi

Page 3: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

iii.

DAFTAR ISI

Halama.n

••••oooooooeoeeooooo•••ooooooeoot:o•••••

oooooooooooo•ooooooooootoooooooooooe

J'udul

PRAKATA

D.AF'l'AR ISI ....................................... ' i:.

ii

iii INTI SARI •••••••••••••••••••••••••••••••••••• Bab I. PENDAHULUAN

1. Lata.r belakang penelitian ••••••••••••••• 2• Tinjauan pustaka

2.1. Uraian tablet •••••••••••••••••••••••

•••••••••••••••••••• 2.2. Ura.ian Sulfadiazin •••••••••••••••• 2.3. Uraian Na.alginat ••••••••••••••••

2.4. Manfaat Hayati (Bioavailability) ••• 3. Hipotesa, ••••••••••••••••••••••••••••••• 4. Rencana penelitian ••••••••••••••••••••

Bab II. CARA PENELITIAN

v

1

l1

l

3

5 6

7 7

1. :Bahan dan alat yang digunaka.n • • • • • • • • • • 9

2. Jala.Dn¥a penelitian •••••••••••••••••••• 9 • 2.1. Penyekatan Na.alginat • • • • • • • • • • • • • 9

2.2. Pemeriksaan kemurnian terhadap hasil 11 yang diperoleh.

2.3. Pembuatan tablet •••••••••••••••••• 14 2.4. Pemeriksaan kadar tablet Su1fadiazin 16

2.5. Penelitian ... :na.nfaat·:~ haya.ti ••• ••• 17

Bab III. H.AS!L PENELITI.AN Dlll~ PEMBAH.AS.AN

1. Hasil penelitian oooooo-ooo•••••••••••••

2. Pem bahasan ••••••••••••••••••••••••••••

Bab IV. KESIMPULAN DAN SARAN •••••••••••••••••••••• D.AF'T.A..R. PUST lJ.{A • ••••••••••••••••••••••••• o •••••••••

LAJ(PIR.A.N' ... LMPIR.A.N' : •••••••••• o ••••••••••• o •••••••••

I. Data pemeriksaan kemurnia.n •••••••••••••••••••••

II. Data pemeriksaan fisis tablet Sulfadiazin ••••••

19 21

24

25

27 28

29

Page 4: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

ivr.

III. Kekerasan tablet •••••••••••••••••••••••••••

IV.

v. VI. v.

Kerapuhan tablet •••••••••••••••••••••••••••

tiaktu hancur tablet ••••••••••••••••••••••••

Kadar tablet Sulfadiazin ••••••••••••••••••• nanfaat· hayati tablet Sulfadiazin ••••••

halaman

29 30

30

31 32

Page 5: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

INTI SARI

Telah diteliti kemungkinan penggunaan alginat dari Tut binaria Sp. sebagai bahan penghancur tablet baik secara in vitro maupun in vivo.

Alginat di buat dari pen;yarian rumput laut janis Turbi-·

naria Sp. yang diperoleh dari pantai selatan, secara Le

Gloahec-Herter dengan modiftkasi dan digunakan sebagai ba -

han penghancur tablet Sulfadiazin. Sebagai pembanding yaitu

amilum maniliot dan K~ltex HV.

Tablet yang dihasilkan diteliti mengenai pemeriksaan

fisis tablet ( syarat tablet) dan .... manfaat. heyati:n;ya. s

Hasil yang diperoleh adalah :

a. Kandungan alginat dari Turbinaria Sp. = 8,62°/o.

Kemurniann;ya memenuhi persyaratan Ekstra Farmakope

Indonesia 1974•

b. Tablet Sulfadiazin dengan bahan penghancur alginat

memenuhi persyaratan tablet yang tertera dalam Far­

makope Indonesia Edisi II. 1972.

c. Alginat hasil pen;yaria.n rumput laut jenis Turbina -

ria Sp, tidak menghalangi pelepasan bahan aktif db­

ri bentuk sediaann;ya. Atau dapat dikatakan bahwa

alginat dari Turbinaria Sp. sebagai bahan pengban­

cur tablet Sulfadiazin dapat melepaskan bahan akti!

nya, dalam hal ini jumlah milligram bahan aktif

yang diekskresi scbanding dongan bahan pengbanour

lain yang biasa dipakai yaitu amilum manihot dan Na.

alginat. impor yaitu Keltex HV.

Page 6: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

1.

B a b I

PENDAHULU.AN.

1. Latnr belakang penelitian

Di Indonesia, tablet mcrupakan salah satu bentuk se -diaan farmasi yang banyak diproduksi.

Tablet yang baik harus dapat hancur dalarn larnbung sebe -

lum diserap, sehingga obat yang dikandung tablet dapat

dilepas dan diserap oleh lambung eehingga dapat berkha -

siat.

Sebagai bahan penghancur tablet, yang biasa digunakan a­

dalah amilum manihot. Tetapi selain itu juga dap~t digu­

nakan asam alginat dan natrium algina.t.

Dalam penyelidikan terdahulu, Proyek Penelitian

PPPT-UGM. Tahun 1979/1980 No.lO, telah diketahui bahwa

alginat dari Turbinaria Sp. yang diperoleh dari Pantai

Selatan ternyata mempunyai kualitas yang cukup baik seba

gai bahan penghancur tablet secara in vitro. Tetapi ma­

sih perlu diteliti lebih lanjut mengenai absorpsi obat

dari sediaan tabletnya, apakah absorpsi obat dari sedia~·

an dipengaruhi oleh bahan penghancurnya, maka peneli tian

ini bertujuan untuk mengetahui apakah alginat yang di -

peroleh dari penyarian rumput laut jenis Turhinaria Spo

yang banyak terdapat di Indonesia dapat dipakai sebagai

bahan penghancur tablet, dibandingkan dengan amilum dan

Keltex HV (Na.alginat impor) yang biasa digUnakan, seca­

ra in vivo, yakni dengan oara mengukur manfa.at ha.ya•

tinya ( EBA.: The Extent of Bioava.il'a.bility) menggunakan

data ekskresi urin kumulatif.

2. Tinjauan pustaka

2 .1. Uraian tablet.

Sediaan farmasi yang paling banyak diproduksi di In­

donesia adalah tablet.

Page 7: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

2.

Dalam pembuatan tablet yang baik, selain bahan obat diperlu

kan pula bahan tambahan, yaitua (2,5,8) - Bahan pengisi (diluent).

Digunakan untuk memperbesar volume bahan obat sehingga ~

kup untuk dibuat bentuk tablet •. Biasanya digunakan lakto-sa.

- Bahan pengi.kat ( binder) •

Bahan ini digunakan agar ce.mpuran-campuran serbuk dapat

dijadikan granul yang kompa.k, sehingga mudah dicetak men~·

jadi tablet. Biasanya diguna.ka.n larutan gom alam, gula ,

glukosa , pati,gelatina ata~ bahan lain yang cocok.

- Bahan pelicin (lubricant).

Digunakan agar tablet-tablet tidak lengket dalam cetakan

dan untuk mempermudah mengalirnya granul-granul kedalam

cetakan tablet. Dapat digunakan Talk, magnesium stearat,

natrium stearat, asam stearat, lema.k, parafin cair atau

bahan lain yang cocok.

- Bahan penghancur ( disint egrant).

Digunakan untuk mempermudah hancurnya tablet dalam cair­

a.n badan terutama cairan lambung.

Bahan penghancur tablet sebaiknya dapat menyerap air dan

mengembang dengan adanya air, sehingga dengan demikian

dapat mempermudah pecahnya tablet dalam cairan bada.n.

Hancurnya granul diperlukan agar zat yang dikandung ta -

blet dapat dilepaskan dan mem~ermudah absorpsinya oleh

mukosa lambung.

Tablet yang dibuat dengan penambaha.n bahan penghancur a­

ka.n cepat hancur dalam lambung menjadi partikel yang ke­

cil, sehingga mempercepat absorpsi karena permukaannya

menjadi semakin luas.

Sebagai bahan penghancur tablet biasanya digunakan amilum,

alginat, agar-agar, selulose, cl~.

Alginat merupa.kan bahan yang sering digunakan disamping

Page 8: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

3.

amilum. dengan konsentrc~sJ.· 5 10°/ (1 3 5 9) • ~ - o. ' , , •

2.2·. Uraia.n Sulfadiazin.

Sulfndiazin umumnya berupa serbuk putih, t?k berbau

dan tak berasa. Stabil diudara, tetapi oleh pengaruh

cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku -

ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta

pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali hidrok­

sida.

Sulfadiazin mempunyai dasar rumus bangun : p.-amino

benzena sulfonamide, yang mirip dengan asam p.-emino

benzoat. Nama kimia N-2-pirimidinit sulfanilamida

dengan rumus bangun

Absorpsi, Metabolisme dan Ekskresi Sulfadiazin.

Sulfadiazin adalah asarn organik lemah (pKa=6,4)

menge~ami absorpsi ocbagian besar dalarn usus bagian

atas secara difusi pasif (4,13,16,18) sangat dipenga­

ruhi.

Kelarutannya dn.lam lemak, ukurn.n partikel dn.n bentuk

yang tak terionkan dalam air. Setelah berada dalam

darah Sulfadiazin terikat oleh protein plasma dan ika

tan ini mudah dilepaskan kembali yaitu pada saat ka -

dar Sulfadiazin bebas dn.lam darah kadarnya turun, se­

hingga dalam cairan badan terjadi keseimbangn.n kadar

Sulfadiazin yang aktif de~ terikat protein plasma (18).

Didalam hepar Sulfadiazin mengalami 3 tipe metabolisme,

yaitu pertama asetilasi, yaitu konyugn.si dengan asetat,

kedua, konyugasi dengan membentuk glukoronat, sulfat

dan lain-lain, dan tipe ketiga adalah oksidasi (6, 18).

Page 9: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

Sebagian besar diekskresi lewat urin, baik dalam bentuk

bebas maupun bentuk asotilasinya.

Penetapan kadar Sulfadiazin dal~ darah, serum, urin.

Sulfadiazin dalarn cairan badan dapat dipisahkan d~

ri protein dengan menarnbahkan zat pengondap protein mi­

salnya: larutan asarn trikhloroasetat 15°/o.

Gugus amino aromatis primer didiazotasikan dengan pen~

bahan NaN0 2 dalam suasana asarn kuat, bentuk diazotasi

ini dengan pereaksi N(l-naftil) etilen diarnonium khlorid

memberikan warna merah ungu.

Kelebihan asarn nitrit bisa dirubah dengan penarnbahan a­

moniurn sulfarnat. Reaksi tersebut digunakan sebagai da.­

sar untuk penetapan kadar Sulfadiazin dalarn cairan ba -

dan, secara spektrofotometer pada panjang gelombang 540

- 550 run.

Metoda ini dikenal sebagai metoda 11 Bratton - Marshall"

(6,7,10,14,16).

Reaksi kimianya dapat digariskan sebagai berikut :

0 0 I\-~ '+" liD+ .

RNH-s-ff \\_NH ~./ + HONO ---1 RNH...S-11 ~-lEN + H2() II \-J 3 \I 0 berlebihan 0

HN-CH2-CH2-NH3 I co _____ ... _____ ._?

-HNR

merah ungu

~ SO = H 0 + H+ HONO + H2Nso3 -----7 N2 + 4 + 2 sis a

......

Page 10: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

2.3. Uraian Natrium alginat.

Tela.h diketahui ba.hwa Turbina:ria. Sp. dari cla.ssis

Phaeophycea.e mengandung alginat (17)

Tana.rnan ini banya.k terdapat di Pantai Selatan pulau J!:, wa dan mengandung alginat yang cukup banyak dan mempu­

eyai kualitas yang cukup baik dibandingkan dengan kel­

tex HV. suatu jenis alginat yang diperoleh dari impor

( 15). Algi nat mempunyai sifat dapat mengembang (swelling) da

lam air dan membentuk cairan yang kental (2), maka

penggunaan alginat sebagai bahan penghancur tablet mem . -

punyai nilai yang cukup tinggi, karena mempunyai "wa -

ter sorption" indeks yang tinggi.

Asaro alginat merupakan senya.wa organik komplekill yang

termasuk golongan karbohidrat hasil polimerisa.si d-asam

mannuronat (15). Rumu.s kimian,ya adalah (c6H8o6)n , dimana harga n anta.­

ra 80 s/d 83 atau dapa.t digambarkan sebagai berikut:

COOH H H I I I

H C- 0 -01 C- C H

I I~ "1 / bH b~J c c c ' c

J \9H 9o/ k\~ II C-C C-0 0 I I H COOH

Garam alginat yang sering digunakan dalam industri far­

masi adalah Natrium alginat.

Ga.ram ini merupaka.n serbuk ho.lus a.tau kasa.r, berwarna

putih kekuninga.n, hampir tidak berbau, berasa, larut

perlahan-l.M.an dalam air dan membentuk la.ruta.n kenta.l( 2).

Dalam perdagangan terdapa.t beberapa tipe Natrium algi-

nat, yaitu : H~V = High Viscocity

L-V = Low Viscocity

E-L-V = Extra Low Viscocity

Page 11: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

6.

Natrium alginat banyak: digunakan dalnm bidang f'armasi

yaitu sebagai bahan pensuspensi, pengental, emulgator,

dan penghancur tablet.

Alginat dari Turbinaria Sp. telah diisolasi dan digu~

kan sebagai bahan penghancur tablet, ternyata secara

in vitro mempunyai mutu yang sebanding dengan Keltex

HV, yakni al ginat yang diimpoit ( 11).

2.4. Manf'aat heyati ("Bioavailability").

Manfaat hayati tablet Sulfadiazin dapat dievalu~

si dengan menggunakan data ekskresi urin kumulatifl s~

bab pada pemberian per-oral Sulfadiazin akan diekskre­

sikan sebagian besar melalui urin dalam bentuk tidak

berubah.

Plot dari log kecepatan ekskresi (log ~) versus wnk Ut -

tu, merupakan gambaran yang sesuai dengan kurva "blood

level" versus wattu (13).

log~~ dt

TV)

Besarnya manfaat haynti dihitung dengan rumus (13):

EBA =

EBA

(/)

Ae (x)

= Extent of Bioavailability. Besarnya manfaat

hayati.

= Jumlah obat yang diekskresikan dalam waktu

tak terbatas pada pemberian dosis tunggal

dari obat yang dicoba (mg)

Page 12: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

Ae&(s) = Jumlah obat yang diekskresikan dalam wa.ktu

tak terbatas pada pemborian dosis tnnggal untUk obnt pombandihg. {mg).

D (x) = Dosis obat yang dicoba.

D (s) = Dosis obat pembanding.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk, menetapkan manfa

at hayati dengan menggunakan data ekskresi urin kumula ~

tif adalah sebagai berikut : (13)

- Obat yang diberikan harus diekskresikan melalui ginjal

paling sedikit 10°/o dalam bentuk tak berubahe

- Pengosongan total kandung kencing pada tiap pengumpul­

an urin, maka harus digunakan orang dewasa (20-40 ta -

hun) sebagai manusia coba.

- Pengurnpulan urin Sa.IJIPai semua obat diekskresikan (!., 7

- 10 X T 1/2) •

- Penampungan urin secara teratur dengan interval waktu

tertentu, sampai diperoleh Kurva urin kumulatif yang

asimtootik.

3. Hipotesa

Karena Na.alginat yang diperoleh dari rumput laut

jenis Turbinaria Sp. mempunyai sifat mudah mengembang da

lam air, maka diduga apabila digunakan sebagai bahan

penghancur tablet mudah mengembang dalam cairan badan,s~

hingga bahan aktifnya ~udah dilepaskan dan tidak mempe -

ngaruhi absorpsi. Dengan perkataan lain diduga mempunyai

manfaat hayati yang sebanding dengan bahan penghancur

yang biasa digunakan (amilum) dan Na.alginat impor (Kel­

tex HV.).

4• Rencana penelitian

a. Pembuatan alginat dari rumput laut jenis Turbinaria Sp.

yang diperoleh dari pantai selatan pulau Jawa secara

Le Gloahec-Herter yang dimodifisir.

Page 13: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

a.

Asam alginat yang diperoleh dirubah menjadi natrium ~

ginat. Natrium alginat diteliti kemurnia~a yaitu :

identifikasi, pen;yusutan bobot pada pemanasan 105°C S!':,

lama 4 jam, kadar abu, kadar arsen, kadar timbal, re~

si terhadap adanya gelatin, reaksi terhadap adanya pa­

ti, penetapan zat yang tidak larut dalam air.

b- Dibuat sediaan tablet Sulf'adiazin dengan mene-gunakan

bahan pene-hancur tablet Na,alginat dari Turbinaria Sp,

Na.alginat impor (Kcltex HV.) dan amilum manihot yang

biasa dipakai. Kemudian tablet diteliti mengenai keke

rasannya, kerapuhannya, keseragaman bobot dan waktu

hancurnya serta kadar tablet.

c. Percobaan Manfaat hqyati tablet.

Tablet Sulfadiazin dengan ketiga bahan penghancur di­

cobakan kepada manusia coba.

Cara:

Kepada masing-masing, manusia. coba diberikan 1 tablet

Sulfadiazin dengan dosis 500 mg.

Kemudian setelah 1 jam urin di tampung. Penampungan u-·

rin diteruskan deng~n interval waktu tertentu sampai

semua bahan aktifnya tidak diketemukan lagi didalam ~

rin. Ditetapkan kadar Sulfadiazin dalam urin dari masin~

masing sampel menggunakan spektrofotometer dengan

pa.njang gelombang 545 nm.

d. Analisa hasil.

Dari data yang diperoleh dibandingkan kemampuannya se

bagai bahan penghancur dari Na. alginat yang didapat ,

terhadap bahan penghancur yang biasa dipakai dengan ~

nalisa varian.

Page 14: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

B a b II.

CARA PENELITIAN

1. Bahan dan a.lat yang diguna.kan.

a. Bahan

- Natrium alginat dari rumput laut jenis Turbinaria

Sp. yan~ diper~leh dari Pantai Selatan pulau Jawa

(Krakal dan Kukub).

- Natrium alginat yang biasa dipakai (Keltex HV)(Car-

lo Erba).

- Sulfadiazin ("Pharmaceutical grade")

- Air suling

- Alkohol

- Natrium nitrit p.a. (E.Merck).

- As am trikhloroasetat p. a. (E. Merck).

- Amoni um Sulfamat ·. p. a. (E. Merck) •

- N(l-Naftil) etileen diamonium khlorid P•a.(E.Merck),

- Asam khlorida. p. a. (E. Merck). - .Amilum manihot ("Pharmaceutical grade")

b.~

- Almari es General Electric.

- Motor Drive tipe AR 400 Erweka,

- Granulator Erweka.

- Oven Heraeus 300° C { [rf est ern Germany) •

- Mcsin tablet "single punch" Kikusui No.2-A, Kyoto

- Hardness tester Monsanto.

- Friabilator EI"\veka tipe TAP.

- Disintegration tester Erweka.

- Spektrofotometer Bausch & Lomb.

2. Jalannya penelitian

2.1. Penyekatan natrium alginat (11).

Penyekatan natrium alginat dari rumput laut jenis

Turbinaria Sp.

Page 15: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

10.

Disini dilakukan 4 tahap , yaitu :

- pencucian bahan

- pemucatan bahan

- penyarian alginat

- pemurnian.

- Pencucian bahan.

Bahan yang diernbil dari laut dikeringkan dengan pa -

nas matahari, kemudian ditumbuk dan diayak dengan ~akan

A 5. Tiap 1 kg. rumput 1aut kering ditambah 7,5 liter kalsium

khlorida 1°/o b/v. Kemudian diaduk selama 1 1/2 jam, ke­

mudian dicuci. Kalsium alginat tetap tertinggal dalam

sel ganggang. karena tidal larut.

Pencucian dilakukan beberapa kali sampai air cucian je~

nih. Kemudian ditambah asam khlorida 5°/ob/v sebanyak 5,9 liter (as am kh1orida yang di tambahkan adalah sama banyak:

dengan volume rumput 1autnya setelah dicuci).

Kemudian diaduk se1ama 1 jam, ka1sium alginat akan beru·­

bah menjadi asam alginat yang juga tidak larut, lalu di­

cuci lagi dengan aquadem sampai bebas asam.

- Pemucatan bahan:

Dilakukan dengan penambahan larutan formaldehida

2°/ob/v sebanyak 5,6 liter (penambahan larutan formalde­

hidanya adalah sama banyak denga.n volume bahan yang dis~­

lidiki setelah dicuci sampai bebas asam).

Setelah didiamkan selama 18 jam, bahan dicuci dengan a -

quadem sampai bcbas formalin.

- Penyarian alginat &

Serbuk diatas kemudian disari dengan menggunakan 11

liter natrium karbonat 4°/ob/v. Kemudian diaduk selema 3

jam.

Terbentuk natrium alginat yang larut dan sangat kental •

Page 16: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

11.

Kemudian diencerkan dengan 30 liter aquadem, diaduk-n­

duk dan ditambah sedikit demi sedikit dengan 1 liter

hidrogen peroksida 30°/ob/v sambil diaduk.

Selanjutnya didiamkan selama 18 jam, kemudian diserkai

den~an kain kasa.

Pemurnian :

Larutan natrium alginat hasil serkaia.n diata.a di··

tambah dangan ~ 1,5 liter asnm khlorida pokat hingga

pH larutan 2,8 - 3,2. Terbentuk asam alginat yang ti­

dak larut. Kemudian asam alginat dipisahkan dengan pe­

nyerkaian dan dicuci sampai pH air cucian = ~ 6,0.

Sisa penyerkaian yang berupa asc?Jll alginat ditambah 5

liter alkohol untuk mengikat airnya, kemudian diserkai.

Proses ini dilakukan 3 kali. Sisa alkoholnya dihilanB"~

kan dengan kipas angin.

Serbuk asam alginat ditambah 3 liter aquadem, diaduk

dan di bentuk garamnyn dengan menambahkan 500 ml natri-·

um karbonnt 10°/ob/v sampai pH-nya mencapai 6,5 sehi~ ga larut.

Dengan ditambah 7 liter alkohol sedikit demi sedikit

sambil diaduk, natrium alginatnya ekan mengendap.

Natrium alginatnya dipisahkan dengan menggunakan 7 li­

ter alkohol. Kemudian sisa alkoholnya dihilangkan de -

ngan kipas angin hingga kering.

2.2. Pemeriksnan kemurnian terhadap hasil yang diperoleh( 3).

Terhadap serbuk yang diperoleh dari penyekatan

Turbinaria Sp. 1 dilakukan percobaan-percobaan sebagai

berikut :

Reaksi identifikasi natrium alginat :

Pada 5 ml larutan zat yang diteliti 1°/ob/v di­

tambahkan 1 ml kalsium khlorida LP., terbentuk enda~

an voluminus wirip gelatina.

Pada 10 ml larutan zat yang diteliti 1°/ob/v ditam -

Page 17: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

12.

bahkan larutan asam sulfat encer P, terbentuk endapan vo­

luminus rnirip gelatin~.

Penetapan susut pengeringan.

Ditimbang dengan saksama 1 gram zat yang diteliti dn

lam botol timbang yang te1ah ditara dan te1ah dipanaskan

pada suhu 105°C hingga bobot tetap.

Zat diratakan schingga toba1 1apisan 1ebih kurang 5 mm.

Kemudian dimasukkan da1am "oven" tutupnya dibuka, dike

ringkan pada suhu 105°0 hingga bobot tetap. Botol dibiar­

kan mendingin da1am eksikator dida1am keadaan tertutup

hingga suhu kamar, setiap ka1i sebe1um di1akukan penimba-

ngan.

- Penetapan kadar abua

Ditimbang dengan saksama 1 gram zat yang dite1iti

yang telah digerus, dimasukkan keda1arn krus yang telah di

pijarkan hingga bobot tetap dan tclah ditara. Permutaan

zat dibuat rata9 kemudian dipijarkan per1ahan-lahan hing­

ga arang habis. Setelah didinginkan dalam eksikator lalu

di timbang.

Pernijaran dilakukan bebcrapa kali sohingga bobot tetap.

~ Fenetapan kadar arsen.

Dibuat arsen pokat LP.As. dcngan cara rne1arutkan 132

rng arson trioksida P yang ditirnbang saksama dala.rn 50,0 m1

asam khlorida P, ditambah air secukupnya hingga 100 m1.

Kemudian dibuat arsen encer LP.As. dengan mengencerkan

1 rnl arson pekat LPoAs. dcngan air secukupnya hingga 100

rnl. Arsen LP.Asn mengandung 10 meg As tiap ml.

Cnra perneriksaan :

Kedalam pipa kncct dimasukkan sclemba.r potongan ker-~

tas saring yang dibasahi raksa (II) khlorida diantara 2

buah kapas yang telah dibasabi timbal (II) asetat LP.yang

telah dikeringkan. Kapas ditcmpatkan sedcrnikian rupa se-

Page 18: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

hingga permukaan atas kapas tidak kurang dari 25 mm diba­

wah ujung pipa. Pipa tersebut dimasukkan 10 mm kedal~n g~

bus yang berlubang.

Zat yang diperiksa ditimbang sebanyak 10 gram, dimasukkan

kedalam gelas piala dan ditambah 1 gram kalium j'odida P.

As. dan 10 gram Seng P.As.

Dibuat pula arsen pembanding dengan cara mengambil 1 ml

arsen encer LP.As ditambah 1 gram kalium yodida. P.Ascda.n

10 gram seng P.As.

Pipa kaca diatas segera dipasang kedalam kedua gela.s pia­

la tersebut. Dibiarkan selama 40 menit. Noda kuning yang

terjadi pada kertas saring dibandingkan. Warna noda larU

tan percobaan tidak lebih tua daripada warna noda. larutan

pembanding.

- Penetapan kadar timbal.

Timbal pekat dibuat dengan melarutkan 15 998 mg tim -

bal nitrat P. dalam 0,5 ml asam nitrat P.

Ditambah air secukupnya hingga 100,0 ml. Tiap ml larutan

mengandung 0,1 mg Pb.

Kemudian dibuat timbal encer LP.Pb. dengan mengencerkan

10,0 ml timbal pekat LP.Pb. dengan air secukupnya hingga

100,0 ml.

Tiap ml larutan mengandung 0,1 mg Pb. Tiap 0,1 ml larutan

timbal encer LP.Pb. digunakan sebagai larutan pembanding.

Untuk larutan 1 gram zat yang diteliti, setara dengan 1

bagian persejuta bagian bahan yang diteliti.

Cara pemeriksaan

Ditimbang dengan saksama 5 gram zat yang diteliti, dima.­

sukkan krus. Kemudian dipijarkan hati-hati pada suhu ren­

dah hingga membt~a sempurna. Selanjutnya dilakukan pemi­

jaran dalam krematorium pada suhu 500°C hingga semua a -

rang habis. Setelah didinginkan ditambah 2,0 ml asam khlo

rida P dan diuapkan perlahan-lahan diatas penangas air

Page 19: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

hingga kering. Sisanya dibasahi dengan 1 tetes asam khlo­rida P, ditambah 10 m1 air panas, direndam dihangatkan se

lama 2 menit. Ditambahkan amonium P.Pb. tetes demi te -

tes hingga larutamtetap bereaksi basa terhadap kertas

lakmus P, kemudian ditambah asam asetat P.Pb. tetes demi

tetes hingga pH antara 3-4 • Selanjutnya diencerkan de -

ngan air secukupnya hingga 50,0 m1 dan digojok.

Larutan timbal pembanding dan larutan percobaan masing -

masing dipindahkan kedalam erleruneyer 100 m1 kemudian di-·

aliri gas hidrogen sulfida, selama 5 menit.

rfarna larutan percobaan tidak lebih tua dari 1arutan pam­

banding.

- Reaksi terhadap adanya gelatina

5 ml larutan 1°/ob/v zat yang diteliti ditambah 1 m1

amonium molibdat P 5°/ob/v tidak terbentuk endapan da1am

waktu 5 meni t •

- Reaksi terhadap adanya pati:

Pada 5 ml larutan 0,1°/ob/v zat yang diteliti ditamr·

bahkan 1 tetes yodium LP, tidak sekilaspun terjadi warna

biru.

Penetapan zat yang tidak larut dalam aira

Ditimbang dengan saksama 500 mg zat yang dite1iti di

larutkan dalam 200 ml air mendidih dalam gelas piala ter­

tutup. Dipanaskan diatas penangas air selama 1 jam sam -

bil seri~ali diaduk. Tanpa didinginkan larutan disaring

melalui krus penyaring yang dilapisi dengan asbes dan te-

1ah ditara. Cuci penyaring sesempurna mungkin dengan air

panas, dikeringkan pada suhu 105°C selama 1 jam, didingin

kan dan ditimbang hingga bobot tetap.

2.3. Pembuatan tablet.

Dibuat tiga macam tablet Sulfadiazin dengan meng­

gunakan bahan penghancur yang berbeda-beda, yaitu de -

Page 20: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

ngan menggunakan :

- Natrium alginat yang dihasilkan dari Turbinaria Sp.

- Keltex HV.

- Amilum manihQt. \

Setiap macam tablet Sulfadiazin dibuat dengan menggu­

nakan bahan ·. penghanc\¢ 5°/o

Formula untuk 1000 tablet Sulfadiazin yai tu

R/ Sulfadiazin 500

Laktosa 100

'· Solutio gelatin 5° /o qs

Bahan penghanbuv 40

Magnesi-qm stearat 5

Cara pembuatannya :

Bahan-bahan penghancur.dikeringkan pada suhu 40°C se­

lama 24 jam. SerbUk Sulfadiazin ditambah de~gan solu -. . . ' f

tio gelatin, · diaduk-aduk, hingga Sulfadiarziineya la.rut.

Di buat granu1 dengan ayakan nomer 12 dan dikeringkan

selama 24 jam pada suhu 30-40°C • Kemudian keda.lam gr~ nul ditambahkan bahan penghancur d.an magnesium stearat,,

diaduk saropai homogen dan dibuat tablet denga.n menggQ.­

nakan ceta.kan 12 mm.,

Penetapan keseraga.man bob:ot (3):

Di timbang 20 .tablet satu persatu, hi tung bobot ra

ta-rata. Tidak lebih dari 2 tablet mempunyai penyim -

pangan yang lebih besar dari kolom A dan tidak boleh. a ...... da 1 tabietpun yang mcmpunyai pe~impangan lebih be ·-

Sar dari kolom B; yang tertera pada· daf'tar berikut :

. ----------~----Penyimpangan Thd:'b015~t" rat~ Bobot rata-rata :-·---------- ~ : A : B

-----------~-----~------------------~-------------25 mg ata.u llz'lira.ng 15° /o : 30° /o

26 mg sampai 150 mg : 10° /o 20°/o .

151 mg sampai 300 mg : 7, 5° /o 15° /o 0 . . 0

_!~~~ dati.__ 300 -~~_:._ ___ 2_L2._ __ 2._ lO':.J.:!__

·'

Page 21: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

.,

16.

I'emeriksa.a.n fisis tablet.

Penetapan kekernsan tabletJ

Dilakukan dengan menggunakan "hardness tester".

Diusahnkan kekerasan tablet 5 kg.

Penetapan l:erapuhan tablet :

Ditimbang 20 tablet, kemudian dimasukkan kedalam

friabilator dan diputar selama 4 menit. Kemudian ta ~

blet-tablet diatas dibersihkan dan ditimbang kembali.

Dihitung selisih beratnya dalam 0 /o.

Haktu hancur tablet.

Masukkan 5 tablet kedalam tabung. Turun naikkan

tabung 30 kali tiap menit.

Tablet dinyatakan hancur, jika tidak ada bagian tablet

tertinggal diatas kassa, kecuali frg~en yang berasal

dari penyalut. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang

dibutuhkan untuk hancur tidak lebih dari 30 menit, un

tuk tablet salut gula tidak lebih dari 60 menit.

Jika dengan cara percobaan diatas waktu hancur tidak

memenuhi persyaratan, ulangi percobaan menggunakan ca

kram penuntun yang ditempatkan diat~s tablet yang di­

periksa. Dengan cara ini harus dipenuhi persyaratan

waktu hancur.

2.4. Pemeriksaan kadar tablet Sulfadiazin (12):

Ditimbang 20 tablet dan digerus halus. Dari hasil

geruean kemudian ditimhang denco.n stJ.ksama sejt.trua.h

yang eki val en dengan 500 mg sulfa.

DimasUkkan kedalam er~enmeyer 300 ml ditambah 75 ml

air dan 20 ml HCl 25°/o sampai lnrut. Selanjutnya di

tambah 1 gre..m KBr.dengan indikator 3 tetes metilen

blue 0,1°/o dan thopeolin 00 0,1°/o 5 tetes.

Sambil diaduk kuat-kuat, dititrasi dengan 0,1 M NaN02 sampai terjadi perubahan warna ungu kehijau biru.

Page 22: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

2.5. Penelitian manfaat hayati. (13).

a. Dua bolas jam sebelum pemberian obat, manusia coba

diharuskan berpuasa dan 48 jam sebelumnya tidak bo-~

leh memakan obat apapun.

b. "Water loading".

Satu jam sebelum percobaan, manusia coba minum air

.:!:. 400 ml dan pada saat minum obat ( 1 tablet Su1fad!4

azin dengan kadar 500 mg) juga minum air .:!:. 200 m1 ,

diikuti pemberian minum .:!:. 200 m1 air tiap jam untuk

4 jam selanjutnya.

c. Dekat sebelum pemberian obat, kandung kencing diko··

songka.n, urin ditampung untuk blanko.

d. Pengambi1an sampel urin di1aknkan setelah 1; 2; 3; 4; 6; 8; 10; 12~ 16 jam pemberian sampai tidak dite

mukan 1agi sulfa dalam urin (.:t, 7 - 10 x T 1/2)

e. Urin yang di tampung pada masing-masing sampel diu­

kur vo1umenya dan ditetapkan kadar Sulfadiazinnya

dengan spektrof'otometer.

f. Car a penet a pan kadar su1fadiazin dalam urin. (

Kepada 0,5 m1 contoh bahan tambah 15,5 m1 air su -

ling, campur baik-baik, biarkan 15 menit.

Kemudian campuran ditambah 4 m1 asam trikhloroase­

tat 15° /o campur sampai homogen, kemudian disaring.

Sebanyak 10 ml f'iltrat bebas protein ditambah 0,5

m1 asam khlorida 4 N, dipanaskan diatas penangas

air selama 1 jam, setelah dingin ditambah air sam·~

pai 10 m1. .Ambil 5 ml filtrat, masukkan dalam ku­

vet, tambah 0,5 ml larutan NaN02 0,1°/o campur ho­

mogen biarkan 3 menit.

monium sulfamat 0,5°/o

Page 23: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

18.

biarkan 10 menit ditempat gelap.

Harna yang terjadi diukur resapann,ya dengan panjang ge­

lombang 545 nm.

Kemudian dihitung mE~faat hayati tablet Sulfadiazin,

dalam hal ini jumlah mg Sulfadiazin yang diekskresikan.

\ \

\

Page 24: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

19.

Ba b III.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasi1 pene1itian

Kandungan alginat.

100 gram rumput 1aut kering jenis Turbinaria Sp.mengan ~

dung a1ginat 8,62°/o.

Tabe1 I

Hasi1 pemeriksaan kernurnian natrium a1ginat dari Turbina

ria. Sp. ===========================================================·

Y d ·t 1.ti : Na.a1ginat a K 1t HV aPersyarata.n Eks ang ~ e ~ : dari Turbina: e ex • atra Farmakope -

2 Sp. : :Indonesia 197 4• -------~----------------------------------------------~~-1. Pernerian :

-Bentuk serbuk: Kuning keco-: cok1at muda putih kekuning : k1atan a an.

-B au hampir tak hampir tak hampir tak ber berbau berbau : ba.u

-R a. s a hampir tak : hampir tak I ha.mpir tak be .. bera.sa bera.sa. : rasa.

2. Ke1arut an

-Dala.m air mernbentuk la.: mernbentuk la: rnernbentuk laru rutan koloi=: rutan ko1oi=: tan koloidal da1 kental dal kental kenta.l

-Da1a.m Et ano1 praktis ti- praktis ti- praktis tida.k 95°/oP. dak 1arut dak 1arut : 1arut

-Dala.m Etano1 sda. sda. sda. 30°/o P.

-D1rn.Khloroforrn sda. sda. sda.

-Dalam eter P . sda. sda. sda. . -Dala.m asa.m pH: sda. sda. : sda.

kurang dr.3

3. · Identifikasi memenuhi rnernenuhi memenuhi

4. Susut penge- 7,20°/o 8,75°/o tid~ Igbih da ringan ri 15,0 /o.

. .

Page 25: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

20.

5· Kadar abu

. . .

6. A r s e n memenuhi

1· T i mba 1 memenuhi . . .

8. Gelatin negatip

9. P at i negatip

lO.Zat yang ti-: 0,075°/o dak larut

memenuhi

m-e:nenuhi

negatip

nogatip

0,09°/o

tida.k kur~g1 dari 18,0 /o dan tidak: 1e­bih gari 24,0 /o.

tidak lebih dari 1, 5 bag. persejuta.

tidak lebih dari 10 bag • persejuta

negatip

: negatip

: tidak lebih ri 0,2°/o.

da -===========================================================

Tabel II.

Pemeriksaan fisis tablet Sulfadiazin

=========================================================== Pemeriksaan : Na.alginat :Keltex HV: Amilum

---- ··----------------------·-----------Bobot rata-rata (mg) 630 . 615 613 . Kekerasan (kg) 4,5 4,5 4,5 Kerapuhan (o/o) . 0,78 : o,8o: o,8o~ . Haktu han our 10'14" 18 1 25 11 I 3 '40"

Kadar Sulfadiazin (mg) 505,0 502,0 498,0

==============================~============================

Page 26: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

21.

Tabel III.

Hasil pemeriksaan manfaat hayati tablet Sulfadiazin.

Dalam hal ini jumlah Sulfadiazin yang diekskresi • (Ae)•

========================================================== Tablet dengan bahan penghancur

. ~1anusi a co ba •

g Ae (mg) : Ae rata-rata

----- ------------.. -Natrium alginat A 411,569

B 301,840 402,104 c 492,904

A 398,160 . . K e 1 t e x H V. : B : 324,076 : 395,960

c 465,645

Amilum manihot : A . 229,9 34 • . . B . 442,235 388,972 . c 494,748 '

==========================================================

Tabel IV

Ringkasan AnAva manfaat hayati tablet Sulfadiazin

============================================================= Sumber variasi : JK sdb ~ MK : F : F tabel

----------------------------------------------------------~-Antara kelompok : 259,031 2 129 9 516 :

Dalam kelompok : 67733,84 : 6 : 11288,97 : o,Oll4 : F0,05? : 2;6 =

5, 14 : : : : : ============================================================= Ketcrangan :

Tidak ada perbedaan yang bermakna antara tablet Sulfadiazin

yang mengguna.kan bahan penghancur Na.alginat, Keltex HV

dan amilum dalarn hal manfaat hayatinya.

2. Pembahasan

Alginat yang diperoleh dari penyarian wroput laut j2_

nis Turbinaria Sp. cukup baik yaitu 8,62°/o.

Sedangkan kuali tasnya juga cukup baik, karena memenuhi

persynratan Ekstra Farmakope Indonesia 1974.

Page 27: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

22.

Pemeriksaan fisis tablet dilakukan mengenai bobot rat~

rata, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur dan penetapan ka -

dar tablet.

Bobot rata-rata tablet Sulfadiazin baik dengan bahan peng -

hancur Na.alginat, Koltex HV maupun amilum, ketiga.eya meme~

nuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi II 1972, aehing­

ga mcmenuhi syarat keseragaman bobot yang tortera pada Far­

makope Indonesia Edisi II 1972 tersebut.

Dalam pembuatan tablet, tekanan mesinnya diatur aedemi

kian rupa sehingga sedapat mungkin diperoleh kekerasan ta -

blet yang sama. Hasilnya menunjukkan bah1,.ra tatlet denga.n

ketiga bahan penghancur tersebut mempunyai kekerasan yang

sama yai tu 4, 5 kg.

Dalam pemeriksaan kerapuhan tablet Sulfadiazin, dengan

ketiga bahan penghancur tidak menunjukkan perbedaan yang

bermakna yaitu tablet dengan bahan penghancur Na.alginat

0,78°/o dengan bahan ponghancur Keltex HV = 0,80°/o dan de­

ngan bahan penghancur amilum o,8o0 jo. Selain tidak bermakna

juga memenuhi persyaratan kerapuhan tablet yaitu tidak le •

bih dari o,8o0 jo. Mengenai waktu hancur tablet, dapat dilihat bahwa yang

paling cepat hancur adalah tablet Sulfadiazin dengan bahan

penghancur amilum ( 3'40"), walaupun ketiga macam tablet Sul

fadiazin tersebut memenuhi persyaratan waktu hancur tablet

Sulfadiazin yaitu tidak lebih dari 30 1 • Tablet Sulfadiazin

dengan bahan penghancur amilum paling cepat hancur daripada

tablet Sulfadiazin dengan bahan penghancur Na.alginat dan

Keltcx HV, mungkin disebabkan karena emilum adalah serbuk

yang lebih halus daripada Na.alginat dan Keltex HV, schi~

ga akan menamba.h bagian yang halus (fine) pada pembuatan ta

blot, dan diduga karena amilum banyak menyerap air tetapi

tidak membentuk cairan yang lebih kental, sedangkan Na.algi

nat dan Keltex HV. akan membentuk cairan yang lebih kental ,

Page 28: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

hingga menghalangi pecahnya tablet.

Mengenai kadar tablet Sulfadiazin, ketiga macam tablet

Sulfadiazin momenuhi persyesatan ka.dar tablet Sulfa.diazin

yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi II 1972, yaitu

tidak kurang dari 95,0°/o, tidak lebih dari 105,0°/o. Jadi

ka.dar tablet Sulfadiazin yang memonuhi persyaratan, yaitu

antara 475 mg saiJlpai 525 mg.

Dengan demikian maka pemeriksaan fisis dari ketiga m~

cam tablet Sulfadiazin memenuhi persyaratan a.ta.u dapat dika

takan ketiga macam tablet Sulfadia.zin memenuhi persyaratan.

ata.u dapat dikat~~an ketiga macam tablet Sulfadiazin meme -

nuhi persyaratan tablet.

Pa.da. hasil pemeriksaan manfaat - haya.ti terlihat bah

wa jumlah mg Sulfadiazin yang diekskresikan dari tablet de­

ngan bahan penghancur Na.alginat, Keltex HV. dan amilum ,

berturut-turut : 402,104 mg, 395,960 mg dan 388,972 mg.

Dan ternyata manfaat hayati dari ketiga macam tablet

Sulfadiazin tersebut tidak mempunyai perbedae..n yang bermak­

na yaitu :

Fterhitung 0~0114 ·1 · r F . ( F

Ftabol 0,05;2;6 = 5,14) terh~tung . tabel

Dengan perkntaan lain mempunyai jumlah yang sama dalam hal

jumlah obat yang diekskresi atau sebanding dalam jumlah o­

bat yang diabsorpsi atau memPtAnyai manfaat ha.yati yang

sama..

Pada penelitian ini vivo ini dijumpai adanya beberapa kola­

mahan faktor individu, seporti~ kesehatan ma.nusia coba, em6

si 7 aktivitas manusia coba., yang ualaupun sudah diusahakan

sedemikian rupa bahwa faktor-fektor tersebut dikendalikan ,

namun·tidak dapat dikontrol secara ketat.

Page 29: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

Bab IV.

KESIMPUL.AN DAN SARAN •

I. Kesimpulan

Dari data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Kandungan alginat yang diperoleh dari rumput laut ke­

ring jenis Turbinaria Sp~ sebanyak 8,62°/o.

2. Kualitas dari Na.alginat cukup baik, karena memenuhi

persyaratan yang tertera dalam Ekstra Farmakope Indo­

nesia 1974.

3. Tablet Sulfadiazin yang di buat dengan bahan penghan ·Iii!

cur Na.alginat dari Turbinaria Sp. memenuhi persyar~

an tablet dan sebanding dengan tablet Sulfadiazin

yang menggunakan bahan penghancur Keltex HV (Na.algi­

nat impor) dan amilum yang biasa dipakai.

4. Na. alginat dari Turbinaria Sp. sebagai bahan penghan­

cur tablet Sulfadiazin dapat mclepaskan bahan aktif,.,..

nya, dalam hal ini jumlah milligram bahan aktif yang

diekskresi sebanding dengan bahan pcnghancur lain

yang biasa dipakai, atau ketiga macam tablet Sulfadia

zin tersebut mempunyai :nanfaat hayati yang sama.

II. Saran

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan meni

gunakan metoda-metoda lain, misalnya dengan Blood level

data.

Page 30: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

DAFT.AR PUST.AKA

1. Bauker Gilbert, s., "Tablets and tablet product design" ,

American Pharmacy, seventh edition, 345-384, J.B.Lippin­

cott Company, 1974•

2. Depa.rtemen Kesehata.n R.I. 7 Ekstra. Fa.rmakope Indonesia ,

ed.I, 535-536 9 Lemba.ga. Fa.rmasi Na.sional, Jakarta., 1974.

3. Depa.rtemen Keseha.tan R.I., Fa.rma.kope Indonesia., ed.II,p~

nerbi tan kedua, 157-158, 799-801; .. 805JL "-Bl96; 821:~ ~825 9 LO!!!,

baga. Farmasi Nasiona.l 7 Jakarta, 1972.

4. Gi baldi 9 M., "Introduction to Biopharma.ceutics", 1-69,

288-293, Lea & Febiger, Philadelphia, 1971.

5. Gunsel, Hilliam, c. et al., Tablets, The Theory and Pra~·-'

tice of Industrial Pharmacy, 305-345, Lea & Febiger7 Phi

la.delphia, 1970.

6. Hawking, F, et al. 9 The S11lfonamidee , 9..,20,. 40-44, H.K.

Lewis & Co.Ltd., London, 1972.

7. Hepler, 0.E. 9 "Manual of Clinical Labc:rra.tory Methods",

4th Ed., 322-325, Charles c., Thomas Publisher, Spring­

fields, Illinois, USA., 1960.

8. Hoover, John E7 et al., Remington's Pharmaceutical

Sciences, 15th Ed.

9. Khan K.A., et.a.l. A Comparative evaluation of some algi­

nates as tablet disintegrant, Pharmaceutica Acta Helve~

~ , vol.47 7 41 7 1972.

10. La. Du9 Bert N.et al., Fundamental of Drug Metabolism~<!_

Drug Disposition, 538-5909 The Williams and Wilkins Co 9 ,

Baltimore, 1971.

11. Oeta.ri S., Pembuaten Natrium alginat dari Sargassum Sp.

yang tumbuh di Pantni Selatan, Proyek PPPT-Um~. No.15, 1976/1977

Page 31: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

26.

12. Poey Seng Bouw dkk., "Penentuan Beberapa. Sulfonamide se­

cara. Nitritometris denga.n Indikator Dalam", Sua.ra PharmC~.

si , 8, p.l58-168, Desember 1965.

13. Ri tschel, ~T .A., Handbook of Basic Pharmacokinetic~ 1 thed

30-47, 245-255, 281-289, Drug Intelligence Publicatmon,

Hamilton, Illinois, 1976.

14. Seligson, D., Standard Methods of Clinical lhomist!Y,VOlo 39 200-205, Academia Press, New York, 1961.

15. Stecher,P.G.,(ed), The Merck Index of Clinical and D~,

7th Ed., 992, Merck&. Co., Inc.,Rahw8\Y',N.J. 9.USA.,l960.

16. Swarbrick,J. (ed)., Current Concepts in the Pharmaceuti­

cal Sciences Dosage Form Designs and Bioavailability, 6~

-65, Lea & Febiger, Phila.delvhia, 1970.

17. Wallis, T.E., Alginates~ Textbooks of Pharma.cognosl, 4th

Ed., 462, J.A.Churchill Ltd., London, 1960.

18. Weinstein, L., "The Sulfonamides;', in Goodman,L.S.,Gil­

man A., The Pharmacological Basic of Therapeutics, 4th

Ed., 1177-1201 9 The Mac Millan Co, London, 1972.

Page 32: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

27.

Lampira.n - Lampiran

Page 33: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

28.

Lampiran I.

Data pemeriksaan kemurnian

Susut pengeringan Na.a1ginat dari Turbinaria Sp.

percobaan x i = 7,20°/o

1 7,52°/o SD= 0,366

2 6,80°/o

3 7,28°/o.

Kadar abu :

Zat

percobaan

1

2

3

~an~ tidak

percobaan

1

2

3"'

1arut

X

22,48°/o

22,12° /o

22,30°/o

X

o,075°/o

0,097°/o

0,053°/o

Susut pengeringan Ke1tex HV.

percobaan X

1 9,29°/o

2 8,75°/o

3. 8,21°/o

Kadar abu

percobaan X

1 21,26°/o

2 0

20,80 /o

3 20,58°/o

Zat ~ane; tidak 1arut

percobaan X

1 0,086°/o

2 0,105°/o

3 0,079°/o

i • 22,30°/o

SD= 0,18

- = 0,075°/o X

SD = 0,022

- 8,75°/o X = SD = 0,54

- 20,88°/o X =

SD = 09 347

- = 0,09°/o X

SD == 0,013

Page 34: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

29.

Lampiran II

Data pemeriksaan fisis tablet Sulfadiazin

Bobot rata-rata tablet.

================================================;===== Tablet dengan : Perco-:Bobot tablet: Bobot rata2 ~!;!!;~~~~gh~~£~-~~--=-- (mg). ·------ ( mg) ---~ Na.alginat

Keltex HV.

.AJni1um . .

1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 6

625 620 620 645 625 645

: 610 :· 610

615 620

: 620 615

620 615 605 610 610 620

630

615 :

:

613

:

=====================================================s

Lampiran III

Kekerasan tablet

================:==========================~===============

Tablet dengan : Perco-: Kekerasan : Kekerasan rata2 bahan penghancur : baan (kg} (kg)

-----------------------------------------------------Na.alginat

Ke1tex HV.

.AJnilum

: 1 2 3

1 2 3

1 2 3

:

. .

4, 5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5

: : . •

:

: =================================================~=s=z=====

Page 35: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

30.

Lampiran IV

Kerapuhan tablet ___ , __ - --------------------- . --- . -----Tablet dengan : Perco-:Kerapuhan:Kerapuhana Perayaratan bahan penghancur : baan : : rata2 : -------~-!_ ___ _:._. ( 0 1!3.1_:___(~~_:._ ___ .. _

Na.a1ginat 1

2

3

Keltex HV. 1

2 . 3 0

AJni1um 1

2

3

0,77

0,75

0,82

0,81

o,81

0,78

0,77 0 o,81 .

0,82

0,78

o,8o

o,8o

Tidak boleh lebih dari 0,80°/o

=========;==============~~=================~=============s=

Lampiran v. tlaktu hancur tablet.

=====================================~====:==========s=====

Tablet dcngan Perco-:l'le.k:tu han:Haktu han:p t - - ersyara an _bah an pengh~_.!. baan : c~-- :cur rata2:

Na.a1ginat . 1 10'55" : Tidak bo1eh . . 2 9'32" 10'14" 1ebih dari . . . . . 30'

3 : 10 117" :

Keltex HV. 1 . 20'7" . 2 17'25" . 18'25" . . .

: 3 17'4511 . . .AJni1um 1 2'45"

2 3'50" : 3'40"

3 : 4'25" :

~====================~==========~=========================~

Page 36: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

31.

Lampiran VI.

Kadar tablet Sulfadiazin

=m===================-==============~=========s============~==

Tablet dengan : Perco-: bahan penghancur: baan , ___________ , ____ _ Na.alginnt : 1 '

2 . 3 . . .

Kelt ex: HV. 1

2

3

.Amilum 1

: 2

3

Kadar (mg)

501

506

508

500

503

503

498

500

496

: Kadar rata2: Persyaratan (mg) :Farmakope Ind.

. Tida.k boleh . 505

kurang dari 475 mg dan

: . tidak boleh . lebih dari

~ I 525 mg.

502

I

. 498 . :

=========;=~==================================================

Page 37: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

32.

Lampiran VII

Ma.nfnat · hayati tablet Sulf'adiazin dalam hal ini jurnlah

milligram Sulfadiazin yang diekskresi.

====================================================•====== Perla: Tablet dengan : Percobaan: Jumlah mg :rata-kuan-: bahan penghancur: (manusia: Sulfadiazin ·:rata ___ : __ _ __ _:.~ba) __...:. yg.diek,!;!kresi,!.(m~-

I Na.alginat I 1 : 411,569

: 2 301,840 : 402,104

: 3 : 492,904

II Kelte:x: HV. . 1 : 398,160 . . : 2 . 324,076 I 395,960 . .

3 : 465,645 :

III .Amilum 1 229,9 34

: 2 442,235 388,972

3 : 494,748

============================;====================a=======~=

Analisa varian da.ri ketiga kelompok manusia coba untuk all!!

lisa data · "manfaat . hayati" dt?..ri tablet Sulfadiazin

yang diperoleh dari analisa data ekskresi urin kumulatiP

diolah secara statistik dengan cara rambang lugas dengan

taraf kepercayaan : (P) = 0,95.

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus :

.- 2 ( C'~X'l )_

N

c- (tgAF JK - -perlakuan - (_ A

~esalahan percobaan= JKT

MK = perla.kuan JKperlakuan

a- 1

JK perlakuan

~esalahan percobaan = ~esal.ahan percobaan

N- a

Page 38: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

33.

F = F = ~erlakBM terhitung 0 1ah b , dengan esa an perco aan

Fterhitung = F0 = Fisher test

Keterangan 1

a = jum1ah per1akuan

n = jum1ah suqyek da1am ke1ompok

N = jum1ah suqyek se1uruhnya.

Perhitungan :

Naea1ginat

1. 411,569 2. 301,840

3. 492,904

Ke1tex HV.-

398,160 324,076 465,645

d = (a-1) b

1awan (B- a)

.Aiililum.

229,934

442.?35 494,748

EX AI=1206, 313 r . , . C: XAII=1187, 881 (!.CAIII•li96, 917

= 485063,684

r:; :xrr = 3561, 111

({x )2 .- AII __ = 470353,757

nAII

JKT = 1477049,709 - 1409056,838 = 67992,871 JK 1-1-· = 1409315,869 - 1409056,838 = 259,031 per e:IJ.\.u.an .TIL a1 h b = 67992,871 - 259,031 = 67733,84 --KeB a an perco aan

Page 39: ·.t PENGH~CUR. ~ ~ftEKATAN · cahaya dan kelembaban berubah menjadi suram dan ku - ning. Sukar larut dalam etanol 95°/o P dalam air, ta pi mudah larut dalam asam mineral dan alkali

Ringkasan ana1isa varian 1

Sumber variasi

Derajad Jumlah : kebebasan t kuadrat

-------Mean kuad:rat: F

( MK ) : terhitung (db) : (JK) l

----------·-~~--~--_.~--·-----------------------I 2!29~02! -= . . I

Per1akuan: a-1=3-1·2 : 259,031 (A) :

• 129,516 l 129~~16 . : • !12 ,97"" .

percobaan: . 67733z~!! • : 0,0114 . 6 I I

Kesa1ahan: N-a=9-3=6 1 67733,84

(d) 11288,97

Total (~): N-1•9-1=8 : 67992,871 I

: I :

--------·----------------------~~.--~--------·---------------F 1 P = 0,95 ;2 ; 6 = 5,14 tabe ?

Fterhitung ~ Ftabe1

Keterangan a

Tidak ada perbedaan yang bermakna ant ara ma.nfaat ha -

yati ketiga macam tablet Su1fadiazin.