syumuliyatul islam.docx

24
Syumuliyatul Islam Artikel Lepas 16/5/2012 | 25 Jumada al-Thanni 1433 H | Hits: 2.126 Oleh: Dina Fauziah Ilustrasi (inet) dakwatuna.com - Integral, menyeluruh (syaamil), universal, global adalah sederet makna singkat dibalik kata syumuliyatul ini. Syumuliyatul Islam dapat disimpulkan sebagai agama Islam yang menyeluruh. Menyeluruh berarti dapat memenuhi kebutuhan dari berbagai aspek dan berbagai pandangan. Mulai dari aspek sosial, ekonomi, politik, dan lain-lain. Islam dapat meng- cover seluruh aspek ini. Islam adalah agama rahmatan lila’lamin, agama yang tak hanya menjadi rahmat bagi para pemeluknya tersendiri, namun juga pemeluk agama lain. “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syetan. Sungguh, ia musuh nyata bagimu” (Q.S 2:208) Sebagai seorang muslim sepatutnya kita bersyukur kepada ALLAH SWT, terlahir sebagai seorang muslim insya Allah memperoleh nikmatnya tersendiri dunia dan akhirat. Muslim menjadi selamat karena Islam diciptakan sebagai agama yang sempurna. Ketenangan yang dirasakan seseorang Muslim karena ALLAH memberikan segenap rasa nikmat kepada penganutnya, dan kepada mereka yang mengamalkan Islam karena sesuai dengan fitrahnya.

Upload: amalia-jassey-tristy

Post on 17-Jan-2016

254 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Syumuliyatul Islam.docx

Syumuliyatul Islam

Artikel Lepas16/5/2012 | 25 Jumada al-Thanni 1433 H | Hits: 2.126Oleh: Dina Fauziah

Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com - Integral, menyeluruh (syaamil), universal, global adalah sederet makna singkat dibalik kata syumuliyatul ini. Syumuliyatul Islam dapat disimpulkan sebagai agama Islam yang menyeluruh. Menyeluruh berarti dapat memenuhi kebutuhan dari berbagai aspek dan berbagai pandangan. Mulai dari aspek  sosial, ekonomi, politik, dan lain-lain. Islam dapat meng-cover seluruh aspek ini. Islam adalah agama rahmatan lila’lamin, agama yang tak hanya menjadi rahmat bagi para pemeluknya tersendiri, namun juga pemeluk agama lain.

“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syetan. Sungguh, ia musuh nyata bagimu” (Q.S 2:208)

Sebagai seorang muslim sepatutnya kita bersyukur kepada ALLAH SWT, terlahir sebagai seorang muslim insya Allah memperoleh nikmatnya tersendiri dunia dan akhirat. Muslim menjadi selamat karena Islam diciptakan sebagai agama yang sempurna. Ketenangan yang dirasakan seseorang Muslim karena ALLAH  memberikan segenap rasa nikmat kepada penganutnya, dan kepada mereka yang mengamalkan Islam karena sesuai dengan fitrahnya.

Islam adalah agama yang sempurna. Kesempurnaan yang tercipta dalam Islam adalah kesempurnaan dalam 3 hal, yakni:

Waktu Minhaj Tempat

1. Kesempurnaan dalam waktu

Islam sudah ada sejak zaman nabi Adam sampai zaman Rasulullah. Risalah yang dibawa adalah risalah yang sama, Islam. Firman Allah:

Page 2: Syumuliyatul Islam.docx

“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam” (Q.S 21:107)

Rasul-rasul ALLAH memiliki kewajiban untuk menyebarkan agama Islam kepada kaumnya. Mengembalikan kemuliaan Islam pada tempatnya. Nabi Nuh membawa risalah Islam untuk kaum Tsamud, nabi Luth untuk kaum Sodom, dan sebagainya. Dan Rasulullah, sebagai rasul akhir zaman mendapatkan tugas mulia dari sang Pencipta untuk menyempurnakan agama Islam dan dirisalahkan kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini. Perjuangan Rasulullah dan rasul-rasul yang lainnya dalam menyebarkan Islam bukanlah perkara yang mudah. Hinaan, cemoohan, menjadi bumbu-bumbu dakwah dalam perjuangan Islam di muka bumi. Perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan Islam tentunya mengutamakan kesabaran dan sikap yang lemah lembut.  Islam mudah tersebar karena Islam adalah agama yang fleksibel.

2. Kesempurnaan Minhaj

Islam adalah agama yang menyukai keteraturan sebuah jamaah di dalamnya. Keteraturan dan kerapihan jamaah dalam Islam ibaratkan sebuah bangunan yang terdiri dari batu bata. Bangunan tersebut membutuhkan batu-batu bata lain untuk membentuk sebuah bangunan yang  kokoh, tanpa celah, tanpa rongga sehingga tak memungkinkan orang asing masuk di dalamnya.

Asas dari Islam adalah aqidah yang kuat. Seorang muslim dapat dikatakan kaffah apabila dapat menempatkan aqidah sebagai asasnya dalam menjalani kehidupan. Profil pertama sebagai seorang muslim adalah salimul aqidah(aqidah yang selamat). Sehebat apapun amalan seorang muslim, jika tidak dilandasi dengan aqidah yang kuat, amalnya akan bernilai sia-sia.

Contoh sederhana namun seringkali dilupakan adalah ibadah shalat. Bukan mengerjakan shalat namun yang benar adalah mendirikan shalat. Mendirikan shalat didasari dengan niat ikhlas, tulus dan semata-mata mengharap ridha ALLAH SWT. Alhasil, shalat tersebut tidak akan dilakukan dengan terburu-buru, karena shalat adalah media untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta. Ibadah bukan hanya shalat, zakat, infaq, shadaqah bahkan senyum ikhlas kepada orang lain adalah ibadah yang memiliki nilainya tersendiri.

Bangunan Islam tak hanya didasari dengan ibadah, namun juga akhlaq yang mulia. Seorang muslim selain memiliki ibadah yang baik, juga harus berakhlaqul karimah. Hablumminallah, hablumminannas  menjadi prioritas  seimbang antar keduanya.

3. Sempurna dalam tempat

Islam mengajarkan keramahan pada setiap orang. Kasih sayang ALLAH meliputi semua makhluk-Nya tanpa terkecuali.

Firman ALLAH:

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang maha esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang maha pemurah lagi maha penyayang” (Q.S.2:163)

Page 3: Syumuliyatul Islam.docx

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengar air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi: sungguh terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran ALLAH) bagi kaum yang memikirkan.”

Islam adalah agama yang komprehensif. Mempelajari, mengajari dan mengamalkannya adalah kewajiban bagi setiap muslim. Bukankah manusia yang terbaik adalah manusia yang ilmunya bermanfaat bagi orang lain. Semakin ilmu kita selami dan pelajari, semakin banyak pula ilmu yang belum kita kuasai. Sebarkan nilai-nilai positif mengenai Islam. Doakan mereka jika hati mereka belum tersentuh cahaya Islam. Karena rasul mengajarkan kita berlemah-lembut pada siapapun. Dan Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang di dalamnya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/05/20515/syumuliyatul-islam/#ixzz2B2YdIMy2

Page 4: Syumuliyatul Islam.docx

TA’RIFUR RASUL

Rasul adalah seorang lelaki yang terpilih dan yang diutus oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Definisi rasul ini menggambarkan kepada kita bagaimana manusia sebagai Rasul yang terbaik diantara manusia lainnya. Sehingga apa yang dibawa, dibincangkan dan dilakukan adalah sesuatu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lainnya. Rasul sebagai pembawa risalah yang Allah berikan kepadanya dan juga Rasul sebagai contoh dan teladan bagi aplikasi Islam di dalam kehidupan seharian. Untuk lebih jelasnya bagaimana mengenal Rasul yang menjalankan peranan pembawa risalah dan sebagai model, maka kita perlu mengenal apakah ciri-ciri dari Rasul tersebut. Ciri-ciri Rasul adalah mempunyai sifat-sifat yang asas, mempunyai mukjizat, sebagai pembawa berita gembira, ada berita kenabian dan memiliki ciri kenabian, juga nampak hasil perbuatannya.

Penjelasan Rasmul Bayan

1. Ar Rasul.Penjelasan :• Rasul adalah lelaki yang dipilih dan diutus Allah dengan risalah Islam kepada manusia. Rasul adalah manusia pilihan yang kehidupannya semenjak kecil termasuk ibu bapanya sudah dipersiapkan untuk menghasilkan ciri-ciri kerasulannya yang terpilih dan mulia. Mengenal rasul mesti mengetahui apakah peranan dan fungsi rasul yang dibawanya. Terdapat dua peranan rasul iaitu membawa risalah dan sebagai model.• Rasul sebagai manusia biasa yang diberikan amanah untuk menyampaikan risalah kepada manusia.Dalil :• Q.18:110, Rasul sebagai manusia biasa seperti kamu.

110. Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

Page 5: Syumuliyatul Islam.docx

• Q.6:9, Rasul dalam bentuk Rajul bukan Malaikat.

9. Dan kalau kami jadikan Rasul itu malaikat, tentulah kami jadikan dia seorang laki-laki dan (kalau kami jadikan ia seorang laki-laki), tentulah kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri[461].

[461] Maksudnya: kalau Allah mengutus seorang malaikat sebagai rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk seorang manusia, Karena manusia tidak dapat melihat malaikat, dan tentu juga mereka akan berkata: Ini bukan malaikat, Hanya manusia seperti kami juga, jadi mereka akan tetap ragu-ragu.

• Q.33:40, Muhammad SAW sebagai Rasul Allah.

40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu[1223]., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

[1223] Maksudnya: nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, Karena itu janda Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah s.a.w.

2. Hamilu Risalah.Penjelasan :• Rasul membawa risalah kepada manusia, banyak disampaikan di dalam ayat Al-Qur’an. Tugas menyampaikan wahyu dan risalah ini adalah tugas dan amanah wajib bagi setiap Rasul. Apa sahaja yang Rasul terima dari Allah maka disampaikan wahyu tadi kepada manusia.• Rasul dan orang yang menyampaikan risalah Islam tidak akan takut dengan segala bentuk ancaman karena ia yakin bahawa yang dibawa dan disampaikannya adalah milik Allah yang memiliki alam semesta dan seisinya. Dengan demikian apabila kita menyampaikan pesan sang pencipta maka pencipta (Allah) akan melindungi dan menolongnya.Dalil :• Q.5:67, Rasul menyampaikan apa-apa yang diterimanya dari Allah.

67. Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia[430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

[430] Maksudnya: tak seorangpun yang dapat membunuh nabi Muhammad s.a.w.

• Q.33:39, orang yang menyampaikan risalah Allah, mereka tidak takut kepada siapapun kecuali hanya kepada Allah sahaja.

39. (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.

Page 6: Syumuliyatul Islam.docx

[1222] Maksudnya: para Rasul yang menyampaikan syari'at-syari'at Allah kepada manusia.

3. Qudwatu fi Tatbiq Risalah.Penjelasan :Dalam menjalankan dan mengamalkan Islam, tidak akan mungkin seorang manusia dapat memahami langsung apa-apa yang ada di dalam Al-Qur’an kecuali apabila dapat petunjuk dan contoh dari Nabi. Muhammad dan para rasul lainnya mempunyai peranan dalam menjembatani pesan-pesan Allah agar dapat diaplikasikan kepada manusia. Nabi Ibrahim AS sebagai contoh dalam mengelakkan diri dari menyembah sembahan berhala. Walaupun demikian sebagai ummat Muhammad yang wajib diikuti hanya kepada Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi dan yang sesuai dengan pendekatan bagi manusia sekarang.

Dalil :• Q.33:21, Muhammad (Rasul) sebagai qudwah yang baik.

21. Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

• Q.60:4, Ibrahim AS sebagai ikutan dalam melaksanakan Aqidah.

4. Sesungguhnya Telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan Dia; ketika mereka Berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan Telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya[1470]: "Sesungguhnya Aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan Aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami Hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan Hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan Hanya kepada Engkaulah kami kembali."

[1470] nabi Ibrahim pernah memintakan ampunan bagi bapaknya yang musyrik kepada Allah : Ini tidak boleh ditiru, Karena Allah tidak membenarkan orang mukmin memintakan ampunan untuk orang-orang kafir (lihat surat An Nisa ayat 48).

4. Alamatu Risalah.Penjelasan :Agar memahami peranan Rasul lebih mendalam maka kita perlu mengetahui apakah ciri-ciri Rasul sebenarnya. Rasul yang membawa peranan dan amanah yang cukup berat dalam menjalankan tugasnya mempunyai beberapa keistimewaan yang dijelaskan dalam ciri-ciri Rasul itu sendiri, sifat asa, mukjizat, basyirat, nubuwah dan tsamarat.

5. Sifatul Asasiyah.Penjelasan :Sifat asas Rasul adalah akhlak mulia yang terdiri dari sidiq, tabligh, amanah dan fatanah. Sifat asas dan utama ini mesti dipunyai oleh setiap rasul dan orang yang beriman. Tanpa sifat ini maka seorang mukmin kurang mengikuti Islam yang sebenarnya bahkan dapat menggugurkan keislamannya.

Page 7: Syumuliyatul Islam.docx

Misalnya sifat dasar sidiq, Rasulullah menekankan bahawa kejujuran sebagai akhlak yang utama, tanpa shidiq maka akan gugur keislamannya. Dengan kejujuran yang dimiliki walaupun ia berbuat dosa seperti merogol atau mencuri, masih dapat dimaafkan apabila ia masih mempunyai sifat shidiq. Dengan sifat asas ini maka manusia dijamin hidupnya di dunia dan di akhirat akan bahagia. Sifat asas juga bersifat universal ini sangat strategik bagi setiap mukmin dalam menjalankan Islam dan memelihara dirinya dari segala cabaran.

Dalil :• Q.68:4, Rasul mempunyai akhlak yang mulia.

4. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

6. Mukjizat.Sarahan :• Banyak mukjizat yang dibawa oleh para Rasul. Setiap Rasul membawa mukjizat yang diberi Allah berbeda-beda seperti nabi Ibrahim yang tidak terbakar, nabi Musa yang membelah lautan, nabi Sulaiman dapat bercakap dengan segala makhluk, nabi Daud yang mempunyai kekuasaan dan lainnya. Nabi Muhammad sendiri banyak mukjizat yang Allah SWT berikan misalnya membelah bulan ketika dicabar oleh orang kafir, Al-Qur’an makluman awal terhadap segala peristiwa yang berlaku dan sebagainya.• Dengan mukjizat ini maka manusia semakin yakin dengan apa yang diberikan oleh para Rasul kepada manusia.Dalil :• Q.54:1, Rasul membelah bulan

1. Telah dekat datangnya saat itu dan Telah terbelah bulan[1434].

[1434] yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya bulan" ialah suatu mukjizat nabi Muhammad SAW.

• Q.15:9, Al-Qur’an yang dipelihara oleh Allah.

19. Dan kami Telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.

7. Al Mubasyarat.Penjelasan :Ciri kerasulan adalah sudah dimaklumkan oleh manusia-manusia sebelumnya mengenai kedatangannya. Nabi Muhammad SAW sudah dimaklumkan ketika zaman Nabi Isa AS, bahawa akan datang seorang Rasul yang bernama Ahmad (terpuji).

Dalil :• Q.61:6, berita gembira yang memaklumkan kedatangan nabi Muhammad SAW.

6. Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan

Page 8: Syumuliyatul Islam.docx

Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."

8. An Nubuwah.Sarahan :Ciri-ciri rasul lainnya adalah adanya berita kenabian seperti membawa perintah dari Allah untuk manusia keseluruhan seperti perintah haji (pada zaman Nabi Ibrahim) dan perintah-perintah Allah di dalam Al-Qur’an (pada zaman Nabi Muhammad).

Dalil :• Q.22:26-27, Nabi Ibrahim disuruh oleh Allah untuk memberitahukan kepada manusia agar berhaji.

26. Dan (ingatlah), ketika kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu Ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.27. Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus[984] yang datang dari segenap penjuru yang jauh,

[984] Unta yang kurus menggambarkan jauh dan sukarnya yang ditempuh oleh jemaah haji.

• Q.6:19, Al-Qur’an adalah wahyu kepada rasul dan sebagai berita kenabiannya.

19. Katakanlah: "Siapakah yang lebih Kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". dia menjadi saksi antara Aku dan kamu. dan Al Quran Ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia Aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya). apakah Sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan Sesungguhnya Aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".

• Q.25:30, Rasul mengajak ummatnya kepada Al-Qur’an tetapi mereka meninggalkannya.

30. Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan".

9. Attsamarat.Penjelasan :• Kader Nabi iaitu para sahabat adalah bukti nyata yang menjadikan perubahan-perubahan di jazirah Arab dan seluruh dunia.

Dalil :• Q.48:29, hasil tarbiyah dan dakwah Rasul adalah kader-kader yang tangguh.

Page 9: Syumuliyatul Islam.docx

29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu Kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

[1406] Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.

Ringkasan Dalil :

• Rasul adalah lelaki yang dipilih dan diutus Allah dengan risalah Islam kepada manusia (5:67, 33:39)

67. Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia[430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

[430] Maksudnya: tak seorangpun yang dapat membunuh nabi Muhammad s.a.w.

39. (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.

[1222] Maksudnya: para Rasul yang menyampaikan syari'at-syari'at Allah kepada manusia.

• Teladan dalam melaksanakan risalah (33:21, 56, 60:4)

56. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[1230].

[1229] Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.[1230] dengan mengucapkan perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai nabi.

• Tanda-tanda kerasulan :• Sifat (68:4)• Mukjizat (54:1, 15:9)

Page 10: Syumuliyatul Islam.docx

• Berita kedatangan (61:6)• Berita kenabian (25:30, 22:26-27)• Hasil-hasil perbuatan (48:29)

29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu Kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

[1406] Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.

Page 11: Syumuliyatul Islam.docx

Ma'rifatullah, Puncak Aqidah Islam

Image via Wikipedia

KARAKTERISTIK AQIDAH ISLAM

Aqidah Islam adalah Aqidah Rabbaniy (berasal dari Allah) yang bersih dari pengaruh penyimpangan dan subyektifitas manusia. Aqidah Islam memiliki karakteristik berikut ini:

- Al Wudhuh wa al Basathah ( jelas dan ringan) tidak ada kerancuan di dalamnya seperti yang terjadi pada konsep Trinitas dsb.- Sejalan dengan fitrah manusia, tidak akan pernah bertentangan antara aqidah salimah (lurus) dan fitrah manusia. Firman Allah : “Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah..” (QS. 30:30).- Prinsip-prinsip aqidah yang baku, tidak ada penambahan dan perubahan dari siapapun. Firman Allah :”Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan lain selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah ?“ (QS. 42:21).- Dibangun di atas bukti dan dalil, tidak cukup hanya dengan doktrin dan pemaksaan seperti yang ada pada konsep-konsep aqidah lainnya. Aqidah Islam selalu menegakkan : “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar” (QS 2:111). - Al Wasthiyyah (moderat) tidak berlebihan dalam menetapkan keesaan maupun sifat Allah seperti yang terjadi pada pemikiran lain yang mengakibatkan penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya. Aqidah Islam menolak fanatisme buta seperti yang terjadi dalam slogan jahiliyah “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan mengikuti jejak mereka” (QS. 43:22).

PENGERTIAN MA'RIFATULLAH

Ma'rifatullah (mengenal Allah) bukanlah mengenali dzat Allah, karena hal ini tidak mungkin terjangkau oleh kapasitas manusia yang terbatas. Sebab bagaimana mungkin manusia yang terbatas ini mengenali sesuatu yang tidak terbatas?. Segelas susu yang dibikin seseorang tidak akan pernah mengetahui seperti apakah orang yang telah membuatnya menjadi segelas susu.

Page 12: Syumuliyatul Islam.docx

Menurut Ibn Al Qayyim : Ma'rifatullah yang dimaksudkan oleh ahlul ma'rifah (orang-orang yang mengenali Allah) adalah ilmu yang membuat seseorang melakukan apa yang menjadi kewajiban bagi dirinya dan konsekuensi pengenalannya”.

Ma'rifatullah tidak dimaknai dengan arti harfiah semata, namun ma'riaftullah dimaknai dengan pengenalan terhadap jalan yang mengantarkan manusia dekat dengan Allah, mengenalkan rintangan dan gangguan yang ada dalam perjalanan mendekatkan diri kepada Allah.

CIRI-CIRI DALAM MA'RIFATULLAH

Seseorang dianggap ma'rifatullah (mengenal Allah) jika ia telah mengenali:- asma' (nama) Allah - sifat Allah dan - af'al (perbuatan) Allah, yang terlihat dalam ciptaan dan tersebar dalam kehidupan alam ini.

Kemudian dengan bekal pengetahuan itu, ia menunjukkan :- sikap shidq (benar) dalam ber -mu'amalah (bekerja) dengan Allah,- ikhlas dalam niatan dan tujuan hidup yakni hanya karena Allah,- pembersihan diri dari akhlak-akhlak tercela dan kotoran-kotoran jiwa yang membuatnya bertentangan dengan kehendak Allah SWT- sabar/menerima pemberlakuan hukum/aturan Allah atas dirinya- berda'wah/ mengajak orang lain mengikuti kebenaran agamanya- membersihkan da'wahnya itu dari pengaruh perasaan, logika dan subyektifitas siapapun. Ia hanya menyerukan ajaran agama seperti yang pernah diajarkan Rasulullah SAW.

Figur teladan dalam ma'rifatullah ini adalah Rasulullah SAW. Dialah orang yang paling utama dalam mengenali Allah SWT. Sabda Nabi : “Sayalah orang yang paling mengenal Allah dan yang paling takut kepada-Nya”. HR Al Bukahriy dan Muslim.

Hadits ini Nabi ucapkan sebagai jawaban dari pernyataan tiga orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan keinginan dan perasaannya sendiri.

Tingkatan berikutnya, setelah Nabi adalah ulama amilun ( ulama yang mengamalkan ilmunya). Firman Allah : “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. 35:28).

Orang yang mengenali Allah dengan benar adalah orang yang mampu mewarnai dirinya dengan segala macam bentuk ibadah. Kita akan mendapatinya sebagai orang yang rajin shalat, pada saat lain kita dapati ia senantiasa berdzikir, tilawah, pengajar, mujahid, pelayan masyarkat, dermawan, dst. Tidak ada ruang dan waktu ibadah kepada Allah, kecuali dia ada di sana. Dan tidak ada ruang dan waktu larangan Allah kecuali ia menjauhinya.

Ada sebagian ulama yang mengatakan : “Duduk di sisi orang yang mengenali Allah akan mengajak kita kepada enam hal dan berpaling dari enam hal, yaitu : dari ragu menjadi yakin, dari riya menjadi ikhlash, dari ghaflah (lalai) menjadi ingat, dari cinta dunia menjadi cinta akhirat, dari sombong

Page 13: Syumuliyatul Islam.docx

menjadi tawadhu' (randah hati), dari buruk hati menjadi nasehat”.

URGENSI MA'RIFATULLAH

Ma'rifatullah adalah puncak kesadaran yang akan menentukan perjalanan hidup manusia selanjutnya. Karena ma'rifatullah akan menjelaskan tujuan hidup manusia yang sesungguhnya. Ketiadaan ma'rifatullah membuat banyak orang hidup tanpa tujuan yang jelas, bahkan menjalani hidupnya sebagaimana makhluk hidup lain (binatang ternak). (QS.47:12).

Ma'rifatullah adalah asas (landasan) perjalanan ruhiyyah (spiritual) manusia secara keseluruhan. Seorang yang mengenali Allah akan merasakan kehidupan yang lapang. Ia hidup dalam rentangan panjang antara bersyukur dan bersabar.

Sabda Nabi : Amat mengherankan urusan seorang mukmin itu, dan tidak terdapat pada siapapun selain mukmin, jika ditimpa musibah ia bersabar, dan jika diberi karunia ia bersyukur” (HR.Muslim)

Orang yang mengenali Allah akan selalu berusaha dan bekerja untuk mendapatkan ridha Allah, tidak untuk memuaskan nafsu dan keinginan syahwatnya.

Dari Ma'rifatullah inilah manusia terdorong untuk mengenali para nabi dan rasul, untuk mempelajari cara terbaik mendekatkan diri kepada Allah. Karena para Nabi dan Rasul-lah orang-orang yang diakui sangat mengenal dan dekat dengan Allah.

Dari Ma'rifatullah ini manusia akan mengenali kehidupan di luar alam materi, seperti Malaikat, jin dan ruh.

Dari Ma'rifatullah inilah manusia mengetahui perjalanan hidupnya, dan bahkan akhir dari kehidupan ini menuju kepada kehidupan Barzahiyyah (alam kubur) dan kehidupan akherat.

SARANA MA'RIFATULLAH

Sarana yang mengantarkan seseorang pada ma'rifatullah adalah :

1. Akal sehat

Akal sehat yang merenungkan ciptaan Allah. Banyak sekali ayat-ayat Al Qur'an yang menjelaskan pengaruh perenungan makhluk (ciptaan) terhadap pengenalan al Khaliq (pencipta) seperti firman Allah : Katakanlah “ Perhatikanlah apa yang ada di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS 10:101 atau QS 3: 190-191).

Sabda Nabi : “Berfikirlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu berfikir tentang Allah, karena kamu tidak akan mampu” HR. Abu Nu'aim

2. Para Rasul

Page 14: Syumuliyatul Islam.docx

Para Rasul yang membawa kitab-kitab yang berisi penjelasan sejelas-jelasnya tentang ma'rifatullah dan konsekuensi-konsekuensinya. Mereka inilah yang diakui sebagai orang yang paling mengenali Allah. Firman Allah:

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan ) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan..” QS. 57:25

3. Asma dan Sifat Allah

Mengenali asma (nama) dan sifat Allah disertai dengan perenungan makna dan pengaruhnya bagi kehidupan ini menjadi sarana untuk mengenali Allah. Cara inilah yang telah Allah gunakan untuk memperkenalkan diri kepada makhluk-Nya. Dengan asma dan sifat ini terbuka jendela bagi manusia untuk mengenali Allah lebih dekat lagi. Asma dan sifat Allah akan menggerakkan dan membuka hati manusia untuk menyaksikan dengan seksama pancaran cahaya Allah. Firman Allah:

“Katakanlah : Serulah Allah atau serulah Ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asma' al husna (nama-nama yang terbaik) (QS. 17:110).

Asma' al husna inilah yang Allah perintahkan pada kita untuk menggunakannya dalam berdoa. Firman Allah :

“Hanya milik Allah asma al husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma al husna itu…” (QS. 7:180).

Inilah sarana efektif yang Allah ajarkan kepada umat manusia untuk mengenali Allah SWT (ma'rifatullah). Dan ma'rifatullah ini tidak akan realistis sebelum seseorang mampu menegakkan tiga tingkatan tauhid, yaitu : tauhid rububiyyah, tauhid asma dan sifat. Kedua tauhid ini sering disebut dengan tauhid al ma'rifah wa al itsbat (mengenal dan menetapkan) kemudian tauhid yang ketiga yaitu tauhid uluhiyyah yang merupakan tauhid thalab (perintah) yang harus dilakukan.

wallahu'alam.

Page 15: Syumuliyatul Islam.docx

Sifat-sifat Allah SWT

Allah SWT memiliki 20 sifat wajib dan 20 sifat mustahil serta satu sifat jaiz (wewenang). Dua puluh sifat wajib dan dua puluh sifat mustahil tersebut, adalah:

1. Allah itu Wujud (ada), mustahil ‘Adam (tiada). “Allah lah yang menciptakan Iangit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. (QS. As Sajdah: 4).

2. Allah itu Qidam (paling awal), mustahil Huduts (ada yang mendahului). “Dialah yang Awal dan Yang Akhir. Yang Zhahir (Yang nyata adanya karena banyak buktinya) dan yang Batin (yang tak dapat digambarkan hikmat Dzat-Nya oleh akal).” (QS. Al Hadid: 3).

3. Allah itu Baqo (kekal/abadi/tidak pernah berakhir), mustahil Fana (berakhir). “Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 27).

4. Allah itu Mukholafatu lil hawaditsi (berbeda dengan semua mahluk/segala sesuatu), mustahil Mumatsalatu lil hawaditsi (ada yang menyamai). Ditegaskan dalam Al Qur’an, “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.” (QS. Asy Syuro: 11).

5. Allah itu Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri), mustahil Ihtiyaju lighoirihi (membutuhkan yang lain). “sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Al Ankabut: 6).

6. Allah itu Wahdaniyat (Esa/Tunggal), mustahil Ta’adud (terbilang). “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa.” (QS.Al Ikhlas: 1).

7. Allah itu Qudrat (Kuasa), mustahil ‘Ajzun (lemah). “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqoroh: 20).

8. Allah itu Irodat (berkehendak), mustahil Karohah (terpaksa). “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107).

9. Allah itu Ilmu (maha mengetahui), mustahil ]ahlun (bodoh). “Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.An Nisa’: 176).

10. Allah itu Hayat (hidup), mustahil Mautun (mati).

11. Allah itu Sama’ (Maha mendengar), mustahil Shomamun (tuli). “Dan Allah Maha Mendengar serta Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqoroh: 256).

12. Allah itu Bashor (Maha Melihat), mustahil ‘Ama (buta). “Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hujurat: 18).

13. Allah itu Kalam (berfirman), mustahil Bakamun (bisu). “Dan Allah telah berbicara kepada (Nabi) Musa dengan langsung.” (QS. An Nisa: 164).

14. Allah itu Qodiron (Dzat Yang Maha Berkuasa), mustahil Kaunuhu ‘ajiyan (Dzat yang lemah). “Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqoroh: 20).

Page 16: Syumuliyatul Islam.docx

15. Allah itu Muridan (Dzat Yang Maha Berkehendak), mustahil Kaunuhu kariban (Dzat yang terpaksa). “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki.” (QS. l1/Hud: 107).

16. Allah itu Aliman (Dzat Yang Maha Mengetahui), mustahil Kaunuhu jahilan (Dzat yang bodoh). “Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu.” (QS. 4/An Nisa’: 176).

17. Allah itu Hayyan (Dzat Yang Hidup), mustahil Mayyitan (Dzat yang mati). “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati.” (QS. Al Furqon: 58).

18. Allah itu Sami’an (Dzat Yang Maha Mendengar), mustahil Kaunuhu ashomma (Dzat yang tuli). “Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” [QS. Al Baqoroh: 256).

19. Allah itu Bashiron (Dzat Yang Maha Melihat), mustahil Kaunuhu 'ama (Dzat Yang buta). "Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Hujurat: 18).

20. Allah itu Mutakalliman (Dzat yang berfirman), mustahil Kaunuhu abkama (Dzat yang bisu). "Dan Allah telah berbicara kepada (Nabi) Musa dengan langsung." [QS. An Nisa': 164).

Sifat ]aiz (wewenang) Allah SWT adalah tarku likuli mumkinin au fi’luhu. (Allah SWT berwewenang menciptakan sesuatu atau tidak).

Sifat-sifat Allah SWT. tersebut diatas, dikelompokkan empat, yaitu:

1. Sifat Nafsiah (kedirian), yakni sifat yang pertama.

2. Siaft Salbiyah, yaitu sifat-sifat yang membedakan Allah SWT dengan Dzat-dzat lain, seperti sifat nomor 2,3,4 dan 6.

3. Sifat Ma’ani, yakni sifat-sifat abstrak seperti sifat nomor : 7,8,9,10,11,12 dan 13.

4. Sifat Ma’nawiyah, yakni sifat-sifat berikutnya atau sifat-sifat yang tergantung pada ma’ ani

Page 17: Syumuliyatul Islam.docx

Urgensi Dakwah Dan Manfaat Mentoring

Dakwah adalah sesuatu yang mungkin terlihat rumit akan tetapi dibalik dakwah terdapat banyak cerita yang membuat kita terkenang akan itu. Dakwah tidak membutuhkan kita,melainkan kita yang membutuhkan dakwah. Karena setiap langkah kita dalam dakwah tiada yang merupakan suatu kesia-siaan dalam mengamalkannya. Dan setiap lembaran cerita dalam dakwah merupakan kisah manis yang tak akan terlupakan. Awalnya mungkin terlihat mudah,lalu semakin lama Allah akan memberikan kita ujian-ujian kepada kita dalam berdakwah. Mungkin air mata,peluh maupun segala macam beban terasa berat yang menimpa hati dan raga. Tetapi sesungguhnya dibalik itu semua Allah sangat mencintai hambanya yang taat dan Allah akan membantu meneguhkan hambanya yang menolong agama Allah. Hal itu pun akhirnya dapat menjadikan kita seorang pendakwah yang kuat. Selain itu dakwah juga tidak monoton hanya terpaku pada ceramah dan tausyiah. Melainkan kita juga dapat berdakwah melalui pergaulan bahkan dalam pembicaraan antar teman pun kita bisa menyelipkan dakwah di dalamnya. Sungguh,dakwah adalah sesuatu yang indah dan sangat menyenangkan. Karena dakwahlah dapat terjalinnya ukhuwah Islamiyah dan karena dakwahlah,kita mengerti arti kehidupan sesungguhnya dan arti kehidupan dalam Islam. Dan terakhir,menurut aku karena dakwah hatiku tentram karena dakwah aku merasakan indahnya nikmat Islam dan merasakan indahnya ukuhuwah Islamiyah. Walaupun telah banyak air mata yang bercucuran dan lelah yang sering menyelimuti diri ini,namun aku bersyukur karena Allah menunjukkan betapa pentingnya dakwah dan akhirnya aku dapat merasakan nikmatnya Islam dan aku juga ingin semua teman-temanku dapat merasakan nikmat yang kurasakan. Karena itulah definisi dari dakwah yaitu “kita menginginkan orang lain juga dapat merasakan nikmat yang sama dengan kita yaitu salah satunya adalah ‘nikmat Islam’.”

Mentoring merupakan suatu liqa’ tempatnya kita menimba ilmu,mempererat ukhuwah,tempat kita bercerita dan bercengkrama layaknya sebuah keluarga. Awalnya aku tidak mengenal mentoring. Namun karena SMA N 14 lah aku mengenal Rohis,mentoring dan yang lain-lainnya yang belum pernah kutemui dimanapun. Semakin berjalannya waktu,aku pun akhirnya dapat merasakan mentoring adalah suatu kebutuhan hidup yang tak dapat terpisahkan. Suatu kebutuhan yang jika tak terpenuhi akan ada perasaan yang berbeda dan tidak enak (hambar). Mentoring sudah seperti bagian dari hidup buat aku. Karena dibentuknya kebiasaan itu lah mungkin aku mencintai mentoring. Di awal kelas X,aku benar-benar merasakan suatu ukhuwah yang luar biasa bersama teman-temanku kelas X dan semua itu terbentuk karena mentoring. Subhanallah, kami sering berkumpul mentor bersama dari awal masuk sampai kelas X pun berakhir. Namun entah mengapa semuanya berubah semenjak kelas XI dan pergantian kakak mentor. Mereka, teman-temanku menjauh dan menghilang (tidak pernah mentor). Padahal aku dan yang lainnya yang masih mentor sering mengajak mereka. Entah ada sesuatu yang membuat mereka menjadi seperti ini. Awalnya mereka rajin,dan menganggap mentor seperti kebutuhan dan kebiasaan tetapi semua berubah begitu cepat. Maka dari

Page 18: Syumuliyatul Islam.docx

itu aku benar-benar menginginkan mereka kembali seperti yang dulu (menganggap mentoring adalah suatu kebutuhan). Jadi,mentoring bukan hanya sekedar tempat menimba ilmu dan pengteahuan saja melainkan kita dapat menjadikan mentoring sebagai sarana silaturahim pembentuk ukhuwah Islamiyah. Karena satu hal yang membuat umat Islam lemah adalah tidak terjalinnya Ukhuwah Islamiyah yang kuat antar sesama muslim-muslimah di dunia. Dari mentoring juga,kita bisa menguatkan ukhuwah tersebut.