subdural hematom

11
DISUSUN OLEH : Gabriele Emi Badia Siburian 0961050153 PEMBIMBING : Dr. AYUB L. PATTINAMA, SpS

Upload: pusparasmi-mas-ayu-suprabha

Post on 22-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • DISUSUN OLEH :Gabriele Emi Badia Siburian0961050153

    PEMBIMBING : Dr. AYUB L. PATTINAMA, SpS

  • PENDAHULUANTiga selaput otak atau meningen yang membungkus otak : duramater, araknoid, dan piamater.Rongga subdural ialah rongga yang terletak antara duramater bagian dalam dan araknoid.

  • Definisi Perdarahan Subdural adalah pengumpulan darah di ruangan antara bagian dalam dan bagian luar selaput pembungkus otak. Gejala sering terjadi singkat setelah head injury

  • EtiologiSubdural hematom biasanya disebabkan oleh sobeknya vena di tempat vena itu melalui rongga subdura.Hematom subdural kronik biasanya dihubungkan dengan atrofi serebral.Perdarahan yang lambat dari sistem vena yang bertekanan rendah sering bisa memperbesar bentuk hematom sebelum nampak tanda-tanda klinis

  • Perdarahan terjadi akibat trauma kecil. Anak-anak ( karena anak-anak memiliki vena-vena yang halus ) dan orang dewasa dengan atropi otak ( karena memiliki vena-vena penghubung yang lebih panjang ) memiliki resiko yang lebih besar.Karena otak yang bermandikan cairan cerebrospinal dapat bergerak, sedangkan sinus venosus dalam keadaan terfiksir, berpindahnya posisi otak yang terjadi pada trauma, dapat merobek beberapa vena halus pada tempat di mana mereka menembus duramaterPerdarahan subdural paling sering terjadi pada permukaan lateral dan atas hemisferium dan sebagian di daerah temporal, sesuai dengan distribusi bridging veins .

  • PatofisiologiKarena perdarahan subdural sering disebabkan oleh perdarahan vena, maka darah yang terkumpul hanya 100-200 cc saja.Perdarahan vena biasanya berhenti karena tamponade Setelah 5-7 hari --> hematom ber-reorganisasi (selesai) dalam 10-20 hari.Darah meninggalkan jaringan yang kaya pembuluh darah --> timbul perdarahan kecil --> hiperosmolalitas hematom subdural --> terulang lagi timbulnya perdarahan kecil dan pembentukan kantong subdural [cairan dan sisa darah ( higroma )]Pergerakan sagital kepala oleh akselerasi angular (kaku ) --> ruptur batang vena parasagital dan suatu hematom subdural yang berat.

  • Klasifikasi dan GejalaSubdural Hematom Akutgejala neurologick yang serius dalam 24-48 jam setelah cedera. Berkaitan dengan trauma otak berat dan berkaitan dengan mortalitas yang tinggi.disebabkan oleh tekanan pada jaringan otak dan herniasi batang otak ke dalam foramen magnum, yang selanjutnya menimbulkan tekanan pada batang otak --> Defisit neurologik progresif --> henti napas dan hilangnya kontrol atas denyut nadi dan tekanan darah

  • Hematom Subdural Subakut 48-72 jam, < 2 mingguGambaran klinis khas : trauma kepala menyebabkan ketidak sadaran --> perbaikan status neurologik yang bertahap --> tanda-tanda status neurologis yang buruk

    Tingkat kesadaran menurun secara bertahap dalam beberapa jam; Pergeseran isi intracranial dan peningkatan tekanan intracranial akibat timbunan darah --> herniasi unkus atau sentral --> tanda neurologic akibat kompresi batang otak.

  • Penilaian tingkat kesadaran, dilakukan secara kualitatif:a. Komposmentis Bereaksi segera dengan orientasi sempurna, sadar akan sekeliling orientasi, baik terhadap orang, tempat dan waktu b. Apatis Acuh tak acuh dengan lingkungannya d. Samnolen Dapat dibangunkan bila disentuh/dipanggil e. SoporDengan Rangsang nyeri yang cukup kuat penderita baru bangunf. Soporos Coma Keadaan tidak sadar menyerupai koma, respon terhadap nyeri masih ada, biasanya ada inkontinensia urine, belum ada gerakan motorik sempurna f. Coma Tidak sadar dan tidak berespon terhadap rangsangan nyeri

  • Kuantitatif GCS N 15

  • Perdarahan Subdural Kronik trauma penyebab sangat sepele.Gejala timbul setelah beberap minggu, bulan, bahkan tahun setelah cedera awal. Pada orang dewasa, menyerupai gejala awal demensia.Trauma pertama merobek satu vena ruang subdural perarahan lambat ke dalam ruang subdural. Dalam 7-10 hari setelah perdarahan, darah dikelilingi oleh membrane fibrosa. Terjadi kerusakan sel-sel darah dalam hematoma sehingga terbentuk peredaran tekanan osmotic yang menyebabkan tertariknya cairan ke dalam hematoma. Bertambahnya ukuran hematoma menyebabkan perarahan lebih lanjut akibat robekan membrane atau pembuluh darah di sekelilingnya sehingga meningkatkan ukuran dan tekanan hematoma.Hematoma subdural kronik seringkali disebut peniru karena gejala dan tandanya tidak spesifik, tidak terlokalisasi, dan dapat disebabkan oleh banyak proses penyakit lain.Gejala yang paling khas adalah perubahan progresif dalam tingkat kesadaran (apati, letargi, berkurangnya perhatian, menurunnya kemampuan menggunakan kecakapan kognitif). Hemianopsia, hemiparesis, kelainan pupil ditemukan pada kurang dari 50% kasus.