skripsi estetika dalam lukisan yusrizal...

22
SKRIPSI ESTETIKA DALAM LUKISAN YUSRIZAL IBRAHIM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Seni Oleh : SITI SAHRA NIM. 15125107 PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA ACEH 2019

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    SKRIPSI

    ESTETIKA DALAM LUKISAN YUSRIZAL IBRAHIM

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

    Memperoleh Gelar Sarjana Seni

    Oleh :

    SITI SAHRA

    NIM. 15125107

    PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI

    JURUSAN SENI RUPA DAN DESAIN

    INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA ACEH

    2019

  • ix

    ABSTRAK

    Skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan seni lukis karya Yusrizal

    Ibrahim. Yang berjudul “estetika dalam lukisan Yusrizal Ibrahim” (Siti Sahra,

    2019, xvi dan 117 halaman). Skripsi ini S-1 Prodi Seni Rupa Murni, Jurusan Seni

    Rupa Dan Desain ( ISBI) Aceh.

    Yang menjadi fokus permasalahan dan yang menjadi pokok bahasan skripsi

    ini adalah bagaimana proses penciptaan seni lukis karya Yusrizal Ibrahim,

    bagaimana nilai-nilai estetika yang terkandung dalam seni lukis karya Yusrizal

    Ibrahim. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif, penelitian ini berusaha

    untuk memahami penciptaan karya seni lukis. Memilih metode kualitatif

    bertujuan untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas dan terperinci dari subjek

    penelitian. Proses penelitian dengan bentuk siklus, dengan pengumpulan data

    dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus atau berkesinambungan.

    Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, studi pustaka dan

    wawancara. Pendekatan penelitian menggunakan teori estetika dari teori Monroe

    Beardsley alat untuk menganalisis bentuk lukisan.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yusrizal Ibrahim telah melukis sejak

    tahun 1972. Selama 37 tahun masa kesenimanannya tersebut Yusrizal telah

    menciptakan 256 buah lukisan yang dapat diklasifikasikan ke dalam 7 (tujuh)

    gaya, yaitu gaya naturalis, impresif, ekspresif, abstrak, abstrak figuratif, dekoratif

    dan dekoratif figuratif. Sejak tahun 1999 Yusrizal mulai melukis dalam gaya

    dekoratif figuratif dengan mengangkat tema-tema politik. Proses penciptaan

    terakhir adalah proses visualisasi atau pembentukan karya. Tahap ini adalah tahap

    proses berkarya yang dimulai dengan pematangan konsep, perenungan, melihat

    bereksperimen ataupun finishing akhir melahirkan pembentukan karya.

    Kata kunci : Estetika, karya lukis, Yusrizal Ibrahim.

  • x

    ABSTRACK

    This thesis aims to reveal the painting by Yusrizal Ibrahim. The titled “Aesthetics

    in Yusrizal Ibrahim’s painting” (Siti Sahra, 2019, xvi and 117 pages). This

    undergraduate thesis is a study program in fine arts, majoring in fine arts and

    design (ISBI) Aceh.

    The fokus of the problem and the subject of this thesis is the process of creating a

    painting by Yusrizal Ibrahim, how the aesthetic values contained in Yusrizal

    Ibrahim’s paintings. This research method is qualitative research, this research

    seeks to understand the creation of painting. Choosing a qualitative method aims

    to describe something clearly and in detail from the research subject. The

    research process in the form of a cycle, with data collection carried out

    repeatedly. Data collection techniques though direct observation, literature study

    and interviews. The research approach uses aesthetic theory from Monroe

    Beardsley tool to analyze the shape of the painting.

    The results showed that Yusrizal Ibrahim had been painting since 1972. During

    the 37 years of this artistic period, Yusrizal has created 256 paintings which can

    be classified into 7 styles, namely the impressive, naturalist style, expressive,

    abstract, abstract figurative, decorative figurative, and dekorative. Since 1999

    Yusrizal began painting in a figurative decorative style by raising social and

    political themes. The final creation process is the process of visualization or

    formation of works at this stage.

    Keyword : aesthetic, painting, Yusrizal Ibrahim.

  • 88

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan uraian dan pembahasan pada Bab-Bab sebelumnya, maka

    dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

    Yusrizal adalah seorang seniman yang memiliki kepekaan psikis yang baik

    untuk menggarap sebuah karya seni, sehingga dapat menciptakan karya-karya seni

    yang ideal sesuai dengan visi dan misi yang dimilikinya. Yusrizal melukis dengan

    teknik blending, yaitu mencampur warna-warna standar hue dengan warna putih,

    untuk menciptakan gradasi warna tint, guna mencapai efek-efek cahaya yang

    plastis pada objek-objek lukisannya, baik dengan media cat minyak maupun

    dengan media cat akrilik.

    Lukisan-lukisan Yusrizal adalah visualisasi sarkastik dan jenaka dari

    fenomena-fenomena sosial politik yang terjadi dalam masyarakat disekitarnya.

    Yusrizal Ibrahim telah melukis sejak tahun 1972. Selama 37 tahun masa

    kesenimanannya tersebut Yusrizal telah menciptakan 256 buah lukisan yang dapat

    diklasifikasikan ke dalam 7 (tujuh) gaya, yaitu gaya naturalis, impresif, ekspresif,

    abstrak, abstrak figuratif, dekoratif dan dekoratif figuratif. Dengan konsep yang

    berbeda.

    Nilai-nilai kesatuan (unity) yang harmonis dalam lukisan-lukisan Yusrizal

    dicapai melalui pengulangan unsur-unsur desain bentuknya yang repetitif dengan

    variasi dan daya tarik. Susunan objek-objek utama, peralihan, pendukung dan

    pelengkap, didalam lukisan-lukisan itu dibuat dalam suatu kesatuan prinsip

    88

  • 89

    komposisi bentuk yang saling menunjang, yang unsur-unsur seni rupanya

    terorganisir secara terpadu diantara satu sama lainnya, sehingga dapat

    membangun suatu komposisi yang relatif, menarik dan indah.

    Walaupun terkesan cukup sederhana, bila ditinjau dari sudut kerumitan

    (complexity) lukisan-lukisan Yusrizal sangat kaya dengan keragaman isi, yang

    divisualkan melalui unsur-unsur yang saling berlawanan dengan perbedaan-

    perbedaan yang halus. Artinya lukisan itu bukan cuma hasil dari visualisasi ide

    yang asal-asalan saja tetapi ada narasi tematik yang rumit didalamnya. Tujuan dari

    kerumitan itu adalah untuk memberi tingkatan perbedaan dan variasi pada lukisan

    tersebut sehingga tidak monoton dan membosankan penikmatnya.

    Dari segi kesungguhan (intensity), lukisan-lukisan Yusrizal sebagai benda-

    benda estetis yang baik tentu saja mempunyai kualitas-kualitas gagasan yang

    ditonjolkan, yang bukan hanya sekedar narasi-narasi yang kosong belaka.

    Kesungguhan yang merupakan kejelasan fungsi dari konsep-konsep karyanya

    telah memberikan karakter yang berbeda dari karya-karya lainnya. Kejelasan

    konsep lukisan-lukisan Yusrizal tersebut telah dapat memperkuat kesan karya-

    karya seni yang diciptakannya itu. Sehingga tak menjadi soal kualitas apapun

    yang dikandungnya, seperti misalnya suasana sedih atau gembira, sifat lembut

    atau kasar. Karena semuanya memang sudah merupakan sesuatu yang intensity

    atau sungguh-sungguh.

  • 90

    5.2 Saran dan Kritik

    Dari catatan yang penulis lihat selama melakukan penelitian ini, banyak dari

    lukisan Yusrizal Ibrahim yang telah hilang, karena tidak terurus dengan baik,

    akibat seringnya Yusrizal berpindah-pindah tempat tinggal keberbagai kota di

    Indonesia, seperti Yogyakarta, Lampung dan Jakarta, sebelum menetap di Banda

    Aceh. Sementara itu banyak pula karya-karaya yang masih tersisa padanya yang

    rusak akibat banjir besar tahun 2002 dan Tsunami Aceh tahun 2004 silam.

    Sebagai mana diketahui, Yusrizal telah melukis sejak tahun 1972. Selama 37

    tahun masa kesenimanannya itu Yusrizal telah menciptakan 256 buah lukisan dan

    sekitar 1000 lembar sketsa dalam berbagai gaya.

    Enam puluh empat (64) buah lukisan berada di tangan kolektor yang tinggal

    diberbagai kota, baik didalam maupun luar negeri seperti Swiss dan Australia. 16

    buah lukisan ada bersama Yusrizal sendiri di Banda Aceh. Sedangkan 176 buah

    lukisan dan 1000 lembar sketsa lainnya hilang sewaktu pindah ataupun rusak

    karena bencana alam. Hal seperti itu kabarnya juga terjadi kepada beberapa

    pelukis lain yang berdomisili di Banda Aceh, seperti M. Junus, Round Kelama,

    Teuku Radja Ibrahim, M, Djakfar, Ali Jauhari, Rizali Yusuf, M. Saleh Kasim,

    Teuku Adjoeran, dan lain-lain.

    Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengusul kepada pemerintah

    daerah dan pihak-pihak terkait lainnya untuk berkenan memberi perhatian kepada

    para seniman-seniman tersebut, baik berupa tempat ataupun bantuan biaya

    perawatan karya, sehingga karya-karya para seniman Aceh itu dapat diselamatkan

  • 91

    dan dapat menjadi warisan seni budaya yang tidak ternilai harganya bagi generasi-

    generasi mendatang.

    Demikianlah beberapa poin penting yang dapat penulis tarik sebagai hasil

    penelitian skripsi penulis yang berjudul “kajian estetika dalam Lukisan Yusrizal

    Ibrahim dengan tema politik”. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat

    bagi berbagai pihak, terutama bagi penulis sendiri maupun bagi pihak-pihak lain,

    yang berkepentingan terhadap laporan hasil penelitian ini.

  • 92

    5.3 Daftar Pustaka

    Adnan, Mahdi Mujahidin, Panduan Penelitian Praktis untuk Menyusun Skripsi,

    Tesis, dan disertasi, Bandung: Alfabeta, 2014.

    Asmoro, Yudo Apri. 2014. Kajian Estetika Seni Lukis Objek Alam Karya Arfial

    Arsad Hakim, Skripsi. Surakarta : Universitas ISI Surakarta.

    Deni Junaidi, Estetika Jalinan Subjek, Objek, dan Nilai, Yogyakarta: Artciv,

    2016.

    Dharsono, Sony Kartika, Pengantar Estetika, Bandung: Rekayasa Sains, 2014.

    Kritik Seni Bandung: Rekayasa Sains, 2014.

    Seni rupa modern, Bandung: Rekayasa Sains, 2017.

    Lexy J. Moleong, metode penelitian kualitatif, Bandung, PT Remaja roda karya.

    1993.

    Mardhatilah, lisa. 2019. Estetika seni kaligrafi islam pada Rumoh Aceh Cek Mat

    Rahmani di desa Lubuk Sukon kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar, Skripsi.

    Jantho Aceh besar: Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

    Matius Ali, Estetika Pengantar Filsafat Seni, Semarang: Sanggar Luxor, 2014.

    S Djoko Teguh, 2017. Kajian Estetika Terhadap Karya Kartika Affandi, Jurnal.

    Surakarta : Universitas ISI Surakarta.

    Tjetjep Rohendi Rohidi, Metode Penelitian Seni, Semarang: Cipta Prima

    Nusantara, 2011.

    The Liang Gie, Filsafat Seni, Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna,1996.

    Tjokropramono Gede Yosef, 2018, sosok wanita bali sebagai inspirasi seni lukis

    bebasis teknik mixmedia, jurnal. Denpasar: Universitas ISI Denpasar.

    , Filsafat Keindahan, Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna, 1997.

    UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh, Pameran Karya Pilihan Koleksi Galeri

    Nasional Indonesia & Karya Perupa Aceh “Serambi Seni”Katalog,

    Banda Aceh, 25-30 September 2018.

  • 93

    Wulandari, Diyah Eka. 2014. Kajian Seni Lukis Karya Suatmadji Tema Save

    the Children Periode 2004-2013, Skripsi. Surakarta : Universitas ISI

    Surakarta.

    5.3.1 Sumber Lain

    https://khaidhirsyarif.wordpress.com/2013/09/13/unsur-islam-dalam-seni-dan-

    budaya-aceh. (diakses 01 Agustus 2019)

    https://www.maxmanroe.com/2019/08/02/Pengertian Konsep Secara Umum,

    Fungsi, Unsur dan Karakteristiknya. (diakses 01 agustus 2019)

    https://www.dosenpendidikan.co.id/2019/08/08/”senidekoratifdan (ciri-klafikasi-

    contoh-tujuan-tokoh)

    https://ilmuseni.com>dasar-seni-/pengertian-estetika-menurut-para-ahli-beserta-

    penjelasannya. (diakses tanggal 19 Agustus 2019)

    http://www.jideachennel.com/2018/01/05/pengertian-ide-gagasan. (diakses 30

    Agustus 2019).

    5.3.2 Hasil Wawancara

    Yusrizal Ibrahim, Wawancara dengan Penulis, Tanggal: 31 Maret 2019; 20 April

    2019; 20 Juli 2019; dan 21 Juli 2019, di Jln. Arifin Ahmad VI No. 11,

    Ie Masen Kaye Adang, Banda Aceh.

    Salaudin, Wawancara dengan Penulis, Tanggal: 20 Juli 2019, di Jln. Hasan Saleh

    No. 11, Neusu Jaya, Banda Aceh.

    Syahirman, Wawancara dengan menggunakan media telepon, tanggal 20 Agustus

    2019.

    Deddy Afriady, wawancara dengan penulis, tanggal : 9Agustus 2019 di warung

    kopi Cut Nun, pango, Banda Aceh.

    https://www.maxmanroe.com/2019/08/02/Pengertian%20Konsep%20Secara

  • 94

    DAFTAR INFORMAN

    1. Nama : Yusrizal Ibrahim

    Tempat /tgl Lahir : Banda Aceh, 14 Juli 1680

    Alamat : Jl. Arifin Ahmad VI No 11. Ie Masen Kayee

    Adang , Banda Aceh 23116

    Pendidikan : S-1 Seni Rupa Murni FSRD ISI Yogyakarta

    2. Nama : Salaudin

    Tempat /tgl Lahir : Lhoksemawe, Aceh Utara, 23 Desember 1958

    Alamat : Neusu Jaya, Jrg Meuram, Desa Sentosa, kec

    Baiturahman, Banda Aceh

    Pendidikan : S-1 Seni Rupa Murni FSRD ISI Yogyakarta

    3. Nama : Dedy Afriadi

    Tempat /tgl Lahir : Banda Aceh, 03 Juli 1982

    Alamat : Jl. Ir MH Thaher No. 55 Lueng Bata, Banda Aceh

    Jabatan : Dosen ISBI Aceh

    4. Nama : Syahirman

    Tempat /tgl Lahir : Takengon 01 Januari 1949

    Alamat : Jl. Mangga, Kampung Laksana, Banda Aceh

  • 95

    GLOSARIUM

    Meukutop : Topi tradisional Aceh

    Rencong : Senjata tradisional Aceh

    Hue : Perbedaan warna

    Tint : Gradasi warna kearah muda

    Shade : Gradasi warna kearah gelap

    Visualisasi : Rekayasa dalam pembuatan gambar

    Sarkastik : Mengkritik dengan sinis

    Jenaka : Perilaku lucu

    Isu : Informasi

    Politik : Proses pembentukan

    Sosial : Kondisi

    Ranub lampuan : Tarian untuk menyambut tamu

    Tinner : Cairan pembersih

    Kaffah : Secara keseluruhan

    Traveler : Wisatawan

    Point of interest : Titik fokus

    Selfie : Foto dengan cara potret diri aang diambil sendiri

    Jurung gampung : Lorong kampung

    Tulak angen : Pentilasi

  • 96

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Gambar. 9

    Wawancara penulis dengan Yusrizal Ibrahim

    Minggu 23 Juni 2019. (Dok. Mariana Fitri, 2019)

    Gambar. 10

    Wawancara penulis dengan Yusrizal Ibrahim

    Minggu 23 Juni 2019. (Dok. Mariaan Fitri, 2019)

    96

  • 97

    Gambar. 11

    Wawancara penulis dengan pak Salaudin sebagai informan pendukung

    Sabtu, 20 Juli 2019 (Dok. Lisa Mardhatilah, 2019)

    Gambar. 12

    Wawancara penulis dengan pak Dedy Afriady sebagai informan pendukung

    Jumat, 9 Agustus 2019. (Dok. Mariana Fitri, 2019)

  • 98

    Gambar. 13

    Foto bersama Yusrizal Ibrahim

    (Dok. Mariana Fitri, 2019)

    Gambar 14

    Yusrizal Ibrahim sedang melukis

    (Dok. Siti Sahra, 2019)

  • 99

    Gambar 15

    Lukisan Yusrizal Ibrahim tarian ranub lampuan (foto repro)

    Gambar 16 (foto repro)

    Foto lukisan Yusrizal Ibrahim tarian ranub lampuan di koridor kedatangna penumpang bandara

  • 100

    Gambar 17

    Pelaksanaan ujian sidang skripsi,

    (Dok. Jul, 2019)

    Gambar.18

    Proses bimbingan dengan pembimbing

    (Doc. Suci Wulandari, 2019)

  • 101

    Gambar 19

    Katalog Serambi Seni

    (Dok. Siti Sahra, 2019)

  • 102

    Gambar. 8

    Peta tempat tinggal seniman Yusrizal Ibrahim

    (Dok. Google map, 2019)

  • 103

    Gambar. 20

    Tanda penghargaan

    (Dok. Siti Sahra, 2019)

  • 104

    Gambar. 21

    Tanda penghargaan

    (Dok. Siti Sahra, 2019)

  • 105

    Gambar. 22

    Tanda penghargaan

    (Dok. Siti Sahra, 2019)

  • 106

    Gambar. 23

    Penghargaan

    (Dok. Siti Sahra, 2019)