skripsi - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... the design used is...

84
i HUBUNGAN INTENSI MEMATUHI RAMBU LALULINTAS DENGAN AGGRESSIVE DRIVING PADA MAHASISWA YANG MENGGUNAKAN MOTOR SKRIPSI Oleh : Ryan Kurniawan 201110230311313 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Upload: duongmien

Post on 21-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

i

HUBUNGAN INTENSI MEMATUHI RAMBU LALULINTAS DENGAN

AGGRESSIVE DRIVING PADA MAHASISWA YANG MENGGUNAKAN MOTOR

SKRIPSI

Oleh :

Ryan Kurniawan

201110230311313

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

i

HUBUNGAN INTENSI MEMATUHI RAMBU LALULINTAS DENGAN

AGGRESSIVE DRIVING PADA MAHASISWA YANG MENGGUNAKAN MOTOR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai

salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Ryan Kurniawan

201110230311313

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : HUBUNGAN INTENSI MEMATUHI RAMBU

LALULINTAS DENGAN AGGRESSIVE DRIVING PADA MAHASISWA

YANG MENGGUNAKAN MOTOR

Nama Peneliti : Ryan Kurniawan NIM : 201110230311313 Fakultas : Psikologi Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Waktu Penelitian : Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 4 Februari 2016 Dewan Penguji Ketua Penguji : Dra. Tri Dayakisni, M.Si ( ) Anggota Penguji : 1.Tri Muji Ingarianti, S.Psi., M.Si ( ) 2. Zakarija Achmat, S.Psi. M. Si. ( ) 3. Istiqomah, S.Psi. M. Si. ( )

Pembimbing I Pembimbing II Dra. Tri Dayakisni, S.Psi., M.Si Tri Muji Ingarianti, S.Psi., M.Psi

Malang, 29 Januari 2016 Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Dra.Tri Dayakisni, M.Si

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ryan Kurniawan

Nim : 201110230311313

Fakultas : Psikologi

PerguruanTinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah ini yang berjudul :

Hubungan Intensi Mematuhi Rambu Lalu Lintas Dengan Aggressive Driving Pada

Mahasiswa Yang Menggunakan Motor.

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali

dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan

sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan

hak bebas royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan

undang-undang yang berlaku.

Mengetahui Malang, 29 Januari 2016

Ketua Program Studi Yang Menyatakan

Yuni Nurhamida, S.Psi,M.Si Ryan Kurniawan

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Intensi Mematuhi Rambu Lalu Lintas Dengan Aggressive Driving Pada Mahasiswa Yang Menggunakan Motor”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bantuan

dan motivasi dari berbagai pihak yang turut mendukung tersusunnya skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Dra. Tri Dayakisni, S.Psi., M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang, dan juga selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberi arahan dan bimbingan pada penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Tri Muji Ingarianti, S.Psi., M.Psi selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberi arahan dan bimbingan pada penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Ni’matuzahroh S.Psi., M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung sejak awal perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Para dosen dan staff TU Fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan pembelajaran serta proses pendewasaan.

5. Kedua orang tua penulis Riyanto dan Sunarini, SH. serta semua keluarga yang telah memberikan dukungan dalam segala aspek mulai awal perkuliahan sampai terselesaikannya skripsi ini.

6. Masyida Fatatin Nuryana yang telah memberikan dukungan semangat, motivasi, dan doa serta dukungan aspek lainya untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi.

7. Teman-Teman Fakultas Psikologi angkatan 2011 khususnya kelas G yang memberikan semangat, dukungan serta berbagi ilmu dan saling melengkapi kekurangan masing-masing.

8. Teman-teman sebimbingan yang saling membantu dan saling memberi semangat.

9. Keluarga di kost merah Dermo terimakasih sudah banyak memotivasi dan mendukungku.

10. Semua pihak yang telibat membantu, mendoakan dan memberi dukungan terhadap penulis, yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis.

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

v

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran sebagai perbaikan dalam skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya bagi para pembaca.

Malang, 29 Januari 2016 Penulis

Ryan Kurniawan

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

ABSTRAK ...................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ........................................................................................... 2

TINJAUAN TEORI ....................................................................................... 3

Intensi ............................................................................................................... 4

Agressive Driving…………………………… ................................................. 5

Penyebab Kecelakaan....................................................................................... 7

Mahasiswa……………………………………………………………………… 8

Agrresive Driving pada Mahasiswa ................................................................. 8

Hubungan Intensi Mematuhi Rambu Lalulintas Dengan Aggressive Driving . 9

Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 10

Hipotesis .......................................................................................................... 11

METODE PENELITIAN............................... ............................................... 11

Rancangan Penelitian ....................................................................................... 11

Subjek Penelitian ............................................................................................ 11

Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................................ 11

Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................................ 13

Prosedur Penelitian dan Analisis Data ............................................................. 14

HASIL PENELITIAN ................................................................................... 15

DISKUSI ......................................................................................................... 16

SIMPULAN DAN IMPLIKASI.............................. ...................................... 18

REFERENSI.......... ......................................................................................... 19

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

vii

DAFTAR TABEL

TABEL 1

Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian.............................................................. 13

TABEL 2

Indeks Realibitas Alat Ukur Instrumen ............................................................ 14 TABEL 3

Sebaran Intensi mematuhi rambu lalulintas ..................................................... 15 TABEL 4

Sebaran Aggressive Driving ............................................................................. 15 TABEL 5

Korelasi Intensi mematuhi Rambu lalulintas dengan Aggressive driving ....... 15

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

viii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Blue Print Skala Intensi Mematuhi Rambu lalulintas Try Out ........................ 22

LAMPIRAN 2

Blue Print Skala Aggressive Driving Try Out ................................................. 24

LAMPIRAN 3

Skala Intensi Mematuhi Rambu Lalulintas Try Out ........................................ 26

LAMPIRAN 4

Skala Aggressive Driving Try Out ................................................................... 29

LAMPIRAN 5

Distribusi Jawaban Responden Skala Intensi Mematuhi Rambu Lalulintas dan Aggressive Driving Try Out............................................................................. ...... 31

LAMPIRAN 6

Hasil Try Out Uji validitas dan reliabilitas Intensi Mematuhi Rambu lalulintas 37

LAMPIRAN 7

Blue Print Skala Intensi Mematuhi Rambu lalulintas Penelitian ..................... 42

LAMPIRAN 8

Blue Print Skala Aggresivve Driving Penelitian .............................................. 44

LAMPIRAN 9

Skala Intensi Mematuhi Rambu lalulintas Penelitian ...................................... 46

LAMPIRAN 10

Skala Aggressive Driving Penelitian ............................................................... 49

LAMPIRAN 11

Distribusi Jawaban Responden Skala Intensi Mematuhi Rambu Lalulintas dan Aggressive Driving Hasil Penelitian ................................................................ 51

LAMPIRAN 12

Hasil penelitian................................................................................................. 72

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

1

HUBUNGAN INTENSI MEMATUHI RAMBU LALULINTAS DENGAN

AGGRESSIVE DRIVING PADA MAHASISWA YANG MENGGUNAKAN MOTOR

Ryan Kurniawan

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Aggressive driving merupakan salah satu bentuk perilaku yang berisiko dibelakang kemudi, termasuk di dalamnya adalah mengebut, tidak bisa menjaga jarak dengan kendaraan di depannya, menyelip keluar masuk lalu lintas dan juga mengabaikan rambu lalu lintas, intensi merupakan salah satu faktor yang diduga terkait dengan terjadinya aggressive driving. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara intensi mematuhi rambu lalulintas dengan aggressive driving yang dilakukan oleh mahasiswa. Desain yang digunakan adalah non-eksperimen kuantitatif dengan menggunakan skala intensi dan skala aggressive driving. Jumlah subyek sebanyak 205 orang dengan menggunakan teknik nonrandom sampling dalam pengambilan samplenya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara intensi mematuhi rambu lalu lintas dengan aggressive driving, dengan nilai r sebesar -0,272 dan nilai p= 0,000. Hal ini berarti semakin tinggi intensi mahasiswa mematuhi rambu lalu lintas maka akan semakin rendah aggressive driving yang dilakukan Katakunci: intensi, aggressive driving, mahasiswa

Aggressive driving is one of risky behavior behind the wheel, the example is racing, it can’t keep the distance with the front vehicle. it overtakes vehicle casually and also ignores traffic signs, the intention is one of factors that cause aggressive driving. The purpose of this study is to know the relationship between the intention of obeying traffic signs with aggressive driving done by the students. The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving. The subjects of this study are 205 people by using non-random sampling technique. The results showed that there is a significant negative relationship between the intention of obeying traffic signs with aggressive driving, the r value of -0.272 and p = 0.000. it means that the higher the intention of students obey traffic signs the lower aggressive driving is done. Keywords: intention, aggressive driving, student

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

2

Kecelakaan lalu lintas di Indonesia menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis/TBC. Data WHO tahun 2011 menyebutkan, sebanyak 67 persen korban kecelakaan lalu lintas berada pada usia produktif , yakni 22 – 50 tahun. Terdapat sekitar 400.000 korban di bawah usia 25 tahun yang meninggal di jalan raya, dengan rata-rata angka kematian 1.000 anak-anak dan remaja setiap harinya. Bahkan, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian anak-anak di dunia, dengan rentang usia 10-24 tahun. (http://www.bin.go.id. kecelakaan-lalulintas-menjadi-pembunuh-terbesar-ketiga. diakses 22 April 2015)

Sedangkan di Indonesia, pada tahun 2014 menempati peringkat ke 5 di Dunia sebagai Negara dengan tingkat kecelakaan Lalu Lintas tertinggi. Setiap jam setidaknya terdapat 12 kasus kecelakaan lalu lintas yang merenggut tiga korban jiwa. Sementara setiap harinya, 69 nyawa melayang di jalan raya. Sedangkan di tahun 2013 terdapat 101.037 kecelakaan Lalu Lintas yang merenggut nyawa 25.157 orang. Sedangkan kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 254 milyar lebih.(http://www.rri.co.id.indonesia_peringkat_lima_dunia_tingkat_kecelakaan_lalu_lintas.diakses 22 April 2015)

Semin & Fiedler (1996) mengungkapkan bahwa secara umum faktor manusia berperan penting pada penyebab kecelakaan, dan beberapa ahli membuktikan melalui penelitiannya mengenai faktor yang tersebut. Menurut Evans (Semin & Fiedler, 1996), melalui penelitian itu, para peneliti membedakan dua faktor manusia atau human factor yakni driver performance yang meliputi apa yang bisa dilakukan oleh seorang pengemudi berdasarkan kemampuan fisik dan mentalnya, dan driver behavior yang meliputi apa yang dilakukan oleh pengemudi jika dilandasi oleh faktor sosio cultural. Hasil penelitian Jha et al.(2009), tentang Kecelakaan Lalu Lintas sepeda motor di Nepal, untuk kelompok umur 15-44 tahun memberikan kontribusi sebesar 48% dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 3;1.

Menurut Ferguson (2003), pengambilan risiko pada pengemudi remaja dikarenakan pengemudi usia muda memiliki persepsi risiko yang berbeda terhadap kecelakaan. Persepsi risiko adalah penilaian subjektif tentang terjadinya suatu kecelakaan dan seberapa besar perhatian individu akan konsekuensinya.

Jika dilihat dari konsep di atas maka diketahui bahwa perilaku mengemudi juga memberikan suatu bentuk gambaran akan agresivitas. Agresivitas dalam mengemudi disebut juga dengan aggressive driving atau road rage (Sarkar dkk, 1999) atau driving behavior (dalam Applied Social Psychology). Maksudnya adalah mengemudi yang dipengaruhi oleh tingkatan emosi dan kadar kesadaran seseorang akan peraturan serta keselamatan baik dirinya maupun orang lain.

Shuster (Lonero, 2000), menyatakan bahwa secara umum aggressive driving dilihat sebagai salah satu bentuk perilaku yang berisiko dibelakang kemudi, termasuk di dalamnya adalah kebut - kebutan, tidak bisa menjaga jarak dengan kendaraan di depannya, menyelip keluar masuk lalu lintas dan juga mengabaikan rambu lalu lintas. Sementara, dalam sebuah penelitian tentang aggressive driving,

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

3

Hauber (Tasca, 2002), mendefinisikan perilaku agresif di jalan sebagai perilaku dimana pelanggar berfikir bahwa dirinya akan membahayakan pengguna jalan yang lain, baik secara fisik maupun psikologis dan hal tersebut ternyata memang benar adanya.

Menurut Tasca (2000) perilaku agresif dalam berkendara seseorang biasanya dipengaruhi oleh ketidaksabaran, jengkel, kemarahan, dan lain-lain. Itu berarti denagn adanya gangguan atau kecerobohan pengendara lain, dapat memunculkan kemarahan seorang pengendara ketika dijalan, ketika mengalami kemarahan dijalan seorang pengendara dapat memunculkan respon perilaku yang positif ataupun negatif. Perilaku positif yang dimunculkan bisa berupa peneguran terhadap pengendara yang ceroboh tersebut, atau mungkin melaporkannya kepada petugas, sedangkan perilaku yang negatif yaitu melakukan pembalasan terhadap pengendara yang ceroboh tersebut, atau melakukan aggressive driving.

Pada tingkat individual, banyak orang sering mengalami pikiran dan impuls agresif, dan bagaimana mereka menangani pikiran tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mereka dan berhubungan interpersonal. Alasan lain mengapa ahli psikologi telah memfokuskan riset mereka kepada agresi adalah karena teori tentang perilaku social membuat asumsi yang sangat berbeda tentang sifat agresi. Teori psikoanalitik Freud memandang agresi sebagai suatu dorongan.

Agresi sebagai dorongan, meurut teori psikoanalitik freud, banyak dari tindakan kita ditentukan oleh naluri (instink). Jika ekspresi naluri tersebut tidak terpuaskan (mengalami frustasi), dorongan agresi dibangkitkan. Para ahli selanjutnya dalam tradisi psikoanalitik memperluas hipotesis frustasi agresi dengan pernyataan berikut: jika upaya seseorang untuk mencapai suatu tujuan dihalangi, dibangkitkan suatu dorongan agresif yang termotivasi perilaku untuk menghancurkan penghalang (orang atau benda) yang menyebabkan frustasi itu (Dollard dkk., 1993).

Terdapat beberapa faktor munculnya agresivitas, antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu : frustasi, individualisasi, stres, hormon, gender, dan kepribadian. Faktor eksternal yaitu : kekuasaan dan kepatuhan, efek senjata, provokasi, alkohol dan obat-obatan, suhu udara, polusi udara, media, dan budaya (Luthfi, 2009)

Intensi mematuhi rambu lalulintas atau niat seseorang melakukan perilaku untuk mematuhi rambu lalulintas.. Fishbein dan Ajzen (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2009) menjelaskan bahwa proses terbentuknya niat dimulai pertama kali dengan adanya suatu keyakinan mengenai suatu obyek atau situasi dimana individu secara langsung mengamati atau menerima informasi dari lingkungan atau dengan cara penalaran, mulai membentuk suatu keyakinan mengenai obyek tersebut.selanjutnya sebelum niat terbentuk, ada dua faktor utama sebagai penentu terbentuknya niat yaitu sikap dan norma subyektif. Sikap akan memberikan suatu penilaian yang positif atau negative akan suatu obyek, sedangkan norma subyektif sebagai suatu keyakinan normative turut menjadi penentu individu dalam memutuskan niat.

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

4

Perilaku berkendara agresif (Aggresive Driving Behavior) menurut Leon James dan Diane Nahl (2000) adalah perilaku berkendara yang dipengaruhi oleh emosi yang terganggu yang menghasilkan perilaku yang berakibat meningkatkan resiko terhadap orang lain. Oleh karena itu, upaya untuk menganalisa dan mencari solusi pemecahan masalah meningkatnya kecelakaan sepeda motor di kota Malang menjadi sangat penting, sehingga resiko berkendara dapat dikurangi secara perlahan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “ apakah ada hubungan antara intensi mematuhi rambu lalulintas dengan perilaku Aggressive Driving pada Mahasiswa”. Tujuan dari penelitian adalah “Untuk mengetahui hubungan antara intensi mematuhi rambu lalulintas dengan perilaku Aggressive Driving pada Mahasiswa Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, sebagai kajian dan informasi yang bisa diketahui oleh pembaca dan masyarakat mengenai problem yang terjadi pada agrresive driving sehingga dapat terbntuk perilaku berkendara yang positif.

Intensi

Pengertian intensi secara sederhana adalah niat seseorang untuk melakukan perilaku tertentu. Pengertian tentang intensi menurut Fishbein dan Ajzen (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012) didefinisikan sebagai suatu komponen konatif dari sikap, sehingga dapat dikatakan bahwa komponen konatif ini berhubungan erat dengan komponen afektif dari sikap. Intensi adalah niat seseorang untuk melakukan sesuatu yang bersifat segera dan kesiapan terhadap suatu perilaku yang akan dilakukan. Intensi merupakan predictor terbaik dari perilaku. Seseorang dapat mengetahui apa yang akan dilakukan orang lain dengan cara mengetahui intensi orang tersebut, semakin besar intensitas niat makan semakin besar pula kemungkinan seseorang untuk berperilaku. Adanya intensi yang tinggi pada seseorang terhadap suatu perilaku, menunjukkan adanya keinginan seseorang untuk berperilaku. Intensi sebagai posisi subjek pada dimensi kemungkinan subjektif yang menyertai relasi antara dirinya dan suatu aksi. Intensi berperilaku menunjukkan kemungkinan subjektif individu yang akan menampilkan perilaku atau tidak. Intensi berperilaku adalah niat untuk mencoba menampilkan suatu perilaku yang pasti. Intensi merupakan penyebab terdekat terjadinya perilaku yang nampak. Intensi mengatur perilaku hingga pada waktu dan kesempatan yang tepat akan mengubahnya menjadi suatu tindakan. Dengan demikian, pada dasarnya intensi berkaitan erat dengan dengan pengetahuan (belief) seseorang terhadap sesuatu hal, sikap (attitude) nya pada hal itu, serta dengan perilaku itu sendiri sebagai perwujudan nyata dari intensinya (Ancok dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012).

Aspek-aspek intensi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah aspek intensi dari teori Fisbein dan Ajzen (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012) yang terdiri dari 3 aspek antara lain (a) Sikap terhadap tingkah laku tertentu (attitude toward behaviour). Sikap terhadap perilaku, adalah penilaian yang bersifat abadi dari orang yang bersangkutan, menyangkut pengetahuan dan keyakinannya mengenau

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

5

perilaku tertentu, baik dan buruknya, keuntungan dan manfaatnya. (b) Norma subjektif (subjective norm). Norma subjektif mencerminkan pengaruh sosial, yaitu persepsi seseorang terhadap tekanan sosial (masyarakat, orang-orang sekitar) untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tingkah laku. (c) Persepsi tentang control perilaku (perceived behavior control). Persepsi tentang control perilaku merupakan persepsi mengenai sulit atau mudahnya seseorang untuk menampilkan tingkah laku tertentu dan diasumsikan merefleksikan pengalaman masa lalu beserta halangan atau rintangan yang diantisipasi. Dua faktor pertama sudah cukup untuk melahirkan intensi, sebagaimana disebut dalam teori reasoned behavior yang diajukan oleh Fisbein (Fisbein dan Ajzen dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012). lewat teori planned behavior. Faktor ketiga sifatnya memperkuat atau memperlemah intensi.

Fishbein dan Ajzen (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012) menjelaskan bahwa proses terbentuknya intensi dimulai pertama kali dengan adanya suatu keyakinan mengenai suatu obyek atau situasi dimana individu secara langsung mengamati atau menerima informasi dari lingkungan atau dengan cara penalaran, mulai membentuk suatu keyakinan mengenai obyek tersebut. Individu kemudian memberi suatu atribut (karakteristik atau ciri-ciri khas berkaitan dengan obyek). Selanjutnya sebelum niat terbentuk, ada dua faktor utama sebagai penentu terbentuknya niat yaitu sikap dan norma subyektif. Sikap dalam hal ini dipandang sebagai afeksi atau evaluasi. Sikap akan memberikan suatu penilaian yang positif atau negative akan suatu obyek, sedangkan norma subyektif sebagai suatu keyakinan normative turut menjadi penentu individu dalam memutuskan niat.

Intensi merupakan predisposisi yang sifatnya spesifik dan mengarah pada terwujudnya perilaku yang spesifik juga. Kekhususan tersebut melibatkan empat elemen yang membatasinya (dalam Tri Dayakisni dan Hudaniah, 2012) antara lain (a) Behavior, yaitu perilaku spesifik yang nantinya akan terwujud secara nyata. (b) Target objek, yaitu sasaran yang akan dituju oleh perilaku. (c) Situational, yaitu dalam situasi bagaimana perilaku itu diwujudkan. (d) Time, yaitu menyangkut kapan suatu perilaku akan diwujudkan.

Sehubungan dengan spesifikasi intensi yang telah dibahas di atas, Fishbein dan Ajzen (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012).) menandaskan bahwa intensi harus dipandang sebagai fenomena bebas dan khusus, lebih dari sekedar bagian dari sikap positif atau negative yang sama terhadap sesuatu hal, tetapi memiliki intensi berbeda. Triandis (Fisbein dalam Dayakisni, 2012), mengemukakan bahwa terdapat korelasi positif antara sikap dan intensi, meskipun itu tidak konsisten. Hal ini disebabkan oleh karena pada sikap yang diukur sesuatu yang sangat umum sedangkan pada intensi yang diukur sesuatu yang sangat khusus sehingga ada kemungkinan korelasi itu mengecil atau negatif, kecuali bila sikap, intensi dan perilaku memiliki spesifikasi.

Agrresive Driving

Agresi apabila dikaitkan dengan perilaku dalam mengemudi maka disebut dengan aggressive driving. Grey, Triggs & Haworth (1989) mendefinisikan aggressive

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

6

driving dalam dua hal: pertama aggressive driving termasuk apa yang biasanya diklasifikasikan sebagai perilaku ekstrim, dan tindakan pembunuhan, sengaja bunuh diri dan serangan berbahaya (fisik atau psikologis). Definisi kedua mencakup konsep mengambil risiko. Perilaku mengemudi yang agresif dalam penampilan, tetapi tidak selalu bermaksud untuk menyebabkan kerugian, walaupun selanjutnya dapat menempatkan pengguna jalan lain berisiko. Hauber (dalam Tasca, 2000) mendefinisikan agresi di jalan sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi atau perilaku dimana pelaku bermaksud untuk melukai secara fisik dan psikologis kepada korban berdasarkan atas pengalaman korban. Definisi tersebut menyatakan bahwa pelaku harus memiliki harapan bahwa perilaku mereka akan menyebabkan korban memiliki pengalaman terluka secara fisik atau psikologis Mizell (1997) aggressive driving didefinisikan sebagai sebuah insiden di mana seorang pengendara mobil marah atau tidak sabar dan melukai pengendara lain, penumpang dan pejalan kaki sebagai respons terhadap sengketa atau keluhan lalulintas. National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengartikan aggressive driving sebagai suatu pengoperasian kendaraan bermotor dengan cara yang dapat membahayakan dirinya sendiri atau mungkin membahayakan seseorang, atau properti. Pengemudi bersikap tidak sabaran dan kurang peduli sehingga memancing emosi pengguna jalan di sekitarnya. Karakter agresif dapat dideteksi dari gaya mengemudi dan gerakan laju kendaraan bermotor atau mobilnya. Aggressive driving dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor kepribadian individu berhubungan dengan cara pemikiran, emosi, dan sifat faktor fisiologis, otak individu tidak dapat lagi memproduksi sejumlah endorgin yang memberikan perasaan nyaman. Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, lingkungan teman sebaya (Tasca, 2000). Lebih lanjut, menurut Tasca (2000) ada beberapa karakteristik pengemudi dalam berkendara, yaitu:

1. Di pengaruhi ketidak sabaran, jengkel, atau marah dengan pengguna jalan yang lain, atau dengan kondisi lalu lintas.

2. Mengabaikan kepentingan pengguna jalan yang lain. Perilaku juga cenderung: a. Mengintimidasi atau dianggap berbahaya oleh pengguna jalan lainnya. b. Membuat marah pengguna jalan lainnnya. c. Memaksa pengguna jalan lain mengambil tindakan mengelak

Perilaku aggressive driving ini sangat sering dijumpai pada jalan-jalan raya. Aggressive driving sendiri dapat di bagi menjadi 2, yaitu secara langsung dapat membahayakan ataupun secara tidak langsung membahayakan, akan tetapi cenderung mengintimidasi, membuat marah, atau memprovokasi pengendara lainnya. Perilaku-perilaku mengemudi yang termasuk kedalam aggressive driving secara langsung adalah :

1. Mengambil jarak terlalu dekat dengan pengendara lain, atau di depannya. 2. Menyalip kendaraan lain dengan cara meliuk-liuk ke-kanan dan ke-kiri. 3. Melewati jalan yang tidak boleh untuk dilalui.

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

7

4. Menyalip kendaraan terlalu dekat didepan kendaraan yang dilewati. 5. Melewati bahu jalan. 6. Melewati jalur yang berlawanan arah. 7. Mencegah pengendara lain untuk mendahului 8. Tidak mau mengalah dengan pengendara lain. 9. Berkendara dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan peraturan yang

ditetapkan. 10. Menerobos lampu merah.

Sedangkan perilaku-perilaku aggresive driving yang secara tidak langsung adalah :

1. Mengedipkan lampu 2. Membunyikan klakson dengan intensitas yang cepat 3. Memelototi pengendara lain dangan meunjukkan ketidaksetujuan. 4. Berteriak kepada pengendara lain 5. Memberikan isyarat menantang

Tasca (2000) menyatakan bahwa aggresive driving dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor kepribadian individu berhubungan dengan cara pemkiran, emosi, dan sifat faktor fisiologis, otak individu tidak dapat lagi memproduksi sejumlah endorphin yang memberikan perasaan nyaman. Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, dan lingkungan teman sebaya. Dari beberapa konsep terkait emosi, terdapat kajian tentang kematangan emosi yang menjelaskan kondisi emosi pengendara dan kaitannya dengan perilaku berkendara yang agresif. Kematangan emosi melibatkan kontrol emosi yang berarti bahwa seseorang mampu memelihara perasaannya, dapat meredam emosinya, meredam balas dendam dalam kegelisahannya, tidak dapat mengubah moodnya, dan tidak merubah pendirian.

Penyebab Kecelakaan

Menurut Kadiyali (1975) dalam, kecelakaan adalah tabrakan, overtuning atau slip yang terjadi di jalan terbuka pada lalu lintas umum yang menyebabkan luka, kematian / fatal, kerusakan pada kendaraan atau kerugian material. Kriteria korban kecelakaan lalu lintas menurut pasal 93 pada Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 1993 tentang prasarana dan lalu lintas jalan yaitu : a. Korban meninggal b. Korban luka berat c. Korban luka ringan Penyebab kecelakaan antara lain adalah: manusia, sarana dan prasarana (kendaraan dan jalan), alam atau lingkungan (Media Indonesia (2011). Pemerintah Luncurkan Aksi Keselamatan Jalan [Online]. Available: http://www.mediaindonesia.com/read/ 2011/06/17/234834/35/5/Pemerintah-Luncurkan-Aksi-Keselamatan- Jalan.) 1. Faktor Manusia

Faktor manusia yang dicatat oleh kepolisian, meliputi jenis kelamin korban, usia korban, profesi korban, dan peran korban dalam berkendara.

2. Faktor Kendaraan

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

8

Faktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban pecah, rem tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, mesin yang tiba-tiba mati, lampu mati, dan berbagai penyebab lainnya.

3. Faktor Jalan Jalan merupakan bagian dari sistem transportasi darat yang memegang peranan penting untuk kelancaran transportasi. Selain peran tersebut, jalan juga memegang peran penting sebagai salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas.

4. Faktor Alam atau Lingkungan Faktor lingkungan ini bisa berupa pengaruh cuaca yang tidak menguntungkan, kondisi lingkungan jalan, benda-benda asing yang ada di jalan dan lain sebagainya.

Mahasiswa

Menurut Pramadi (1996) mahasiswa adalah individu yang telah menjadi bagian dan masuk dalam lingkungan kampus. Suryabrata (1993) mengatakan bahwa mahasiswi sebagai seorang individu yang duduk pada suatu akademi atau perguruan tinggi. Pendapat ini didukung pula oleh Steinberg (2002) yang mengatakan bahwa mahasiswi sebagai individu yang sedang menempuh studi pada suatu akademi atau perguruan tinggi.

Agrresive Driving pada Mahasiswa

Masa remaja adalah masa transisi seorang yang telah meningggalkan usia kanak-kanak yang lemah dan penuh ketergantungan menuju usia dewasa, akan tetapi belum mampu bertanggungjawab, baik terhadap dirinya maupun terhadap masyarakat. Banyaknya masa transisi ini tergantung kepada keadaan dan tingkat sosial masyarakat dimana dia hidup. Semakin maju masyarakat semakin panjang usia remaja, karena ia harus mempersiapkan diri untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat yang banyak syarat dan tuntutannya (Drajat, dalam Wilis 1994). Wilis (1994) menyebutkan sejumlah tugas-tugas perkembangan remaja itu seperti: memperoleh sejumlah norma-norma dan nilai-nilai sebagai pedoman dan pandangan hidup untuk masa depan terutama dalam hubungannya dengan Tuhan, anggota masyarakat, dan alam sekitarnya termasuk benda-benda dan makhluk tuhan lainnya; belajar memiliki peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin masing-masing; menerima kenyataan jasmaniah serta dapat menggunakan sefektif-efektinya dan merasa puas terhadap keadaan jasmaniahnya tersebut; mencapai kebebasan daripada ketergantungan terhadap orangtua dan orang dewasa lainnya; mencapai kebebasan ekonomi; mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjan yang sesuai dengan bakat dan kesanggupannya; memperoleh informasi tentang kehidupan perkawinan dan mempersiapkan diri untuk itu baik persiapan fisik, mental, emosional dan sosial; mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep tentang kehidupan bermasyarakat; memiliki konsep-konsep tentang tingkah laku sosial yang perlu untuk kehidupan bermasyarakat.

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

9

Mutadin (2002) menyatakan masa remaja dikenal dengan masa yang penuh dengan pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bervariasi. Pada masa remaja terdapat beberapa fase, yaitu: remaja (usia 15 tahun sampai dengan 18 tahun), masa remaja akhir (usia 18 tahun sampai dengan 21 tahun). Pada fase remaja mengalami perubahan dalam sistem kerja hormon dalam tubuhnya dan hal ini memberi dampak baik pada bentuk fisik (terutama organ-organ seksual) dan psikis terutama emosi. Berkowitz (2003) menyatakan bahwa agresi sebagai segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun mental. Apabila masa remaja merupakan masa yang paling banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan teman-teman sebaya dan dalam rangka menghindari hal-hal negatif, misalnya perilaku agresi yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain, remaja hendaknya memahami dan memiliki apa yang disebut kematangan emosional. Kematangan emosional ini terlihat dalam hal-hal seperti bagaimana remaja mampu mengontorl emosinya, memiliki reaksi emosi yang stabil, bertindak berdasar pertimbangan dan mampu menyalurkan sumber sumber emosi.

Hubungan Intensi Mematuhi Rambu Lalulintas Dengan Aggressive Driving

Intensi atau niat dapat dikatakan sebagai usaha awal individu untuk melakukan sesuatu. Allport (dalam Hall-& Lindzey, 1985) menggambarkan intensi sebagai harapan, keinginan, ambisi, aspirasi, rencana seseorang untuk melakukan sesuatu. Fishbein dan Ajzen (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012) mengatakan bahwa intensi menunjukkan kemungkinan dilakukannya tingkah laku. Dari kedua pendapat ini dapat disimpulkan bahwa intensi merupakan besarnya usaha yang memungkinkan individu untuk memunculkan suatu perilaku. Jadi dapat dikatakan bahwa individu akan melakukan suatu perilaku jika ia memiliki intensi untuk melakukan perilaku tersebut. Begitu pula dalam hal mengendarai. Intensi juga merupakan salah satu factor internal pengendara untuk melakukan tingkah laku agresi saat mengendarai. Pengendara yang memiliki intensi untuk mengendarai secara agresif, cenderung bertingkah laku mengendara secara agresif. Sebaliknya, pengendara yang memiliki intensi untuk mengendara dengan aman, maka ia cenderung bertingkah laku mengendara yang aman. Keramaian di jalan raya juga memicu adanya peilaku agresif. Hal ini terjadi karena semakin padat kondisi jalan raya akan semakin mengingkatkan stres pengguna jalan dan dapat menimbulkan perilaku agresif di jalan raya (Mc Grava dalam Vanlaar Ward, 2008). Aggressive driving merupakan salah satu bentuk perilaku agresif yang dilakukan oleh pengemudi pada saat mengoperasikan kendaraannya terhadap pengguna jalan lain. Menurut beberapa sumber yang telah diuraikan di atas, aggressive driving dapat didukung oleh beberapa faktor yang hampir sama dengan perilaku agresif secara umum. Beberapa hal yang mempengaruhi aggressive driving adalah faktor personal, sosial, dan lingkungan.

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

10

Teori frustasi-agresif atau teori hipotesis frustasi-agresif berpendapat bahwa agresif merupakan hasil dari dorongan untuk mengakhiri keadaan frustasi seseorang. dalam hal ini, frustasi adalah kendala-kendala eksternal yang menghalangi perilaku bertujuan seseorang. pengalamam frustasi dapat menyebabkan timbulnya keinginan untuk bertindak agresif mengarah pada sumber-sumber eksternal yang menjadi sebab frustasi. keinginan itu akhirnya dapat memicu timbulnya perilaku agresif secara nyata Dinamika hubungan antara intensi mematuhi rambu lalulintas dan aggressive driving tidak terjadi secara langsung. Berawal dari kondisi linkungan jalan yang padat menjadi menjadi pemicu terjadinya aggressive driving. Holahan (1982) mengemukakan bahwa kepadatan merupakan salah satu syarat terjadinya kesesakan. Kepadatan yang tinggi akan menimbulkan kesesakan (crowding). Selanjutnya, Holahan menambahkan bahwa kesesakan berpengaruh negatif terhadap psikologis individu, antaranya adalah ketidaknyamanan, stres, dan juga agresivitas. Oleh karena itu, kondisi lingkungan jalan yang padat, akan menimbulkan perasaan sesak pada pengemudi, kemudian akan mempengaruhi tingkat stres. Pada kondisi stress seseorang akan memiliki perasaan atau mood yang tidak stabil cenderung emosi yang akan memicu niat atau intensi berperilaku negatif. Perilaku negatif tersebut salah satunya intensi tidak mematuhi rambu lalulintas dan memunculkan aggressive driving. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian teoritis di atas, maka dalam penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar atau kerangka pemikiran sebagai berikut :

intensi mematuhi rambu lalulintas

(X)

1. Sikap terhadap tingkah laku 2. norma subjektif 3. persepsi tentang kontrol

perilaku

1. melewati jalan yang tidak boleh dilalui.

2. menyalip pengendara lain dengan cara yang berbahaya

3. berkendara dengan kecepatan tinggi 4. menerobos rambu lalu lintas 5. meluapkan kemarahan saat di jalan 6. menghalangi jalan pengendara lain

untuk mendahului

aggressive driving (Y)

1. Perilaku agresif 2. Reaksi emosi

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

11

Hipotesis

Ada hubungan yang negatif antara intensi mematuhi rambu lalulintas dengan aggressive driving. Semakin tinggi intensi mematuhi rambu lalulintas maka akan semakin rendah aggressive driving., begitu juga sebaliknya semakin rendah intensi mematuhi rambu lalulintas maka akan semakin tinggi aggressive driving

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional kuantitatif yaitu sebuah penelitian yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel (Arikunto, 2006). Alasan peneliti menggunakan pendekatan korelasional kuantitatif karena penelitian ingin mengetahui adanya hubungan antara intensi mematuhi rambu lalulintas dengan agrresivve driving.

Subjek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, karena itu untuk melaksanakan penelitian tentu ada subjek penelitian yang dijadikan sumber untuk menggali data. Penelitian ini akan menyelidiki tentang hubungan antara intensi mematuhi rambu lalulintas dengan aggressive driving pada mahasiswa, dengan populasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.Adapun karakteristik subjek penelitian adalah mahasiswa yang berada di kampus tiga Universitas Muhammadiyah Malang, berusia 18 – 22 tahun, dan menggunakan kendaraan bermotor sehari-hari Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan memberikan skala kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang bertemu dengan peneliti pada saat pengambilan data, bersedia berpartisipasi, dan memenuhi kriteria tersebut di atas, jumlah subjek dari penelitian ini sebanyak 205 subjek. Jumlah sampel sebanyak 205 peneliti mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Roscoe yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam suatu penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 (Sugiyono, 2001 :102). Untuk menentukan jumlah sampel digunakan aturan Roscoe, salah satu cara untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian multivariate, ukuran sampel sebaiknya beberapa kali (lebih disukai 10 kali atau lebih) lebih besar dari jumlah variabel atau indikator dalam studi (Roscoe, 2007:74). Dengan berdasarkan pada aturan Roscoe, maka ditetapkan sampel minimal 180 orang yang diperoleh dari 20 dikalikan dengan 9 aspek atau indikator. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan subjek sebanyak 205 subjek dengan asumsi peneliti bisa mendapatkan data yang lebih banyak Identifikasi Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah intensi mematuhi rambu lalulintas dan variabel terikatnya yaitu aggressive driving behavior. intensi mematuhi rambu

Page 21: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

12

lalulintas merupakan niat seseorang untuk melakukan perilaku taat atau patuh pada rambu lalulintas.. Hal tersebut ditandai dengan Sikap terhadap tingkah laku mematuji rambu lalulintas, Norma subjektif dalam mematuhi rambu lalulintas dan Persepsi tentang kontrol perilaku mematuhi rambu lalulintas yang diungkap dengan menggunakan skala intensi. Semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi intensi mematuhi rambu lalulintas dan semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah intensi mematuhi rambu lalulintas. Skala intensi mamtuhi rambu lalulintas terdiri dari 3 aspek yang dikemukakan oleh Fisbein dan Ajzen (1975) dan berjumlah 30 item, yaitu :

1. Sikap terhadap tingkah laku tertentu (attitude toward behavior) adalah penilaian yang bersifat abadi dari orang yang bersangkutan, menyangkut pengetahuan dan keyakinannya mengenai perilaku tertentu, baik dan buruknya, keuntungan dan manfaatnya.

2. Norma subjektif (subjective norm) adalah mencerminkan pengaruh sosial yaitu persepsi seseorang terhadap tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tingkah laku.

3. Persepsi tentang kontrol perilaku (perceived behavior control) adalah persepsi mengenai sulit atau mudahnya untuk menampilkan tingkah laku tertentu dan diasumsikan merefleksikan pengalaman masa lalu beserta halangan atau rintangan yang diantisipasi

Dari ketigas aspek, masing-masing aspek akan memiliki skor tinggi dan rendah sesuai respon yang diberikan oleh subjek penelitian. Skala disusun menggunakan skala Likert. Skala Likert ini berisikan jawaban Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai dan nantinya akan dibuat dalam bentuk checklist. Skoring didasarkan pada pilihan tersebut dan pengelompokan item skala, apakah favourable atau unfavorable. Skoring dari pilihan Favourable bernilai 4, 3, 2, 1 dan skoring dari pilihan Unfavourable bernilai 1, 2, 3, 4. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aggressive driving nehavior yaitu Perilaku agresif dalam mengemudi yang merupakan perilaku berkendara atau mengemudi yang dilakukan secara sengaja, dimotivasi oleh ketidaksabaran, penuh kekesalan, rasa permusuhan, dan upaya menghemat waktu yang dapat melibatkan berbagai perilaku yang berbeda termasuk perilaku membunyikan klakson berulang-ulang, melakukan gerakan kasar, membuntuti, serta menyalakan dan mematikan lampu jauh secara berulang-ulang disaat lalu lintas tenang dapat berisiko membahayakan orang lain, diri sendiri, dan properti jalan. Indikator yang digunakan berdasarkan aspek-aspek pengelompokkan macam-macam bentuk perilaku agresif mengemudi dari Tasca (2000) yang diukur melalui 6 komponen dan berjumlah 16 item yaitu :

1. melewati jalan yang tidak boleh dilalui. 2. menyalip pengendara lain dengan cara yang berbahaya

Page 22: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

13

3. berkendara dengan kecepatan tinggi 4. menerobos rambu lalu lintas 5. meluapkan kemarahan saat di jalan 6. menghalangi jalan pengendara lain untuk mendahului

Dari keenam aspek, masing-masing aspek akan memiliki skor tinggi dan rendah sesuai respon yang diberikan oleh subjek penelitian. Skala disusun menggunakan skala Likert. Skala Likert ini berisikan jawaban Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai dan Sangat Tidak Sesuai dan nantinya akan dibuat dalam bentuk checklist. Skoring didasarkan pada pilihan tersebut dan pengelompokan item skala, apakah favourable atau unfavorable. Skoring dari pilihan Favourable bernilai 4, 3, 2, 1 dan skoring dari pilihan Unfavourable bernilai 1, 2, 3, 4.

Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevaliditasan atau kesahihan suatu instrument. Untuk menguji validitas instrument dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor jawaban yang diperoleh dari setiap item dengan skor total dari keseluruhan item instrument. Adapaun angka kristisnya adalah pada tingkat signifikan 5 % jika dinilai korelasi lebih besar dari nilai kristis maka alat ukur tersebut dikatakan valid (Arikunto, 2006). Validitas item dalam penelitian ini berdasarkan skor total. Validitas item dalam penelitian ini berdasarkan skor total, untuk skala intensi mematuhi rambu lalulintas gugur 10 item, sedangkan skala aggressive diriving gugur 4 item. Berikut hasil pengujian validitas instrument. Tabel 1. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian

Alat ukur validitas Jumlah item Diujikan

Jumlah Item Valid

Indeks

Skala intensi mematuhi rambu lalulintas

30 20 0,368 - 0,671

Skala Aggressive driving 16 12 0,363 – 0,599

Berdasarkan tabel 1, diperoleh hasil dari 30 item skala intensi mematuhi rambu lalulintas yang diujikan, ada 20 item yang valid setelah diujikan melalui uji statistik menggunakan program SPSS. Indeks validitas dari skala intensi mematuhi rambu lalulintas berkisar antara 0,368 - 0,671. Selain itu dari 16 item skala aggressive driving yang diujikan, ada 12 item yang valid setelah diujikan melalui uji statistik menggunakan program SPSS,berkisar antara 0,363 - 0,599

Reabilitas Instrumen

Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau ketepatan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi

Page 23: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

14

antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror (kesalahan) dari pada faktor perbedaan yang sesungguhnya (Azwar, 1997). Pengujian reliabilitas instrument dilakukan dengan menggunakan koefisien cronbach alpha. Sebuah Instrument penelitian dikatakan reliabel jika koefisien cronbach alpha lebih dari 0,6 (Azwar, 1997). Tabel 2. Indeks Realibitas Alat Ukur Instrumen

Alat ukur Alpha Skala intensi mematuhi rambu lalulintas

0,718

Skala Aggressive driving 0,676

Dari tabel 2 di atas, didapatkan koefisien Alpha Cronbach pada masing-masing variable dan aspek lebih dari 0,6 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian sudah reliabel (Azwar,1997).

Prosedur Penelitian dan Analisis Data

Peneliti memulai penelitian dengan menyiapkan teori-teori yang digunakan sambil menyusun alat instrument penelitian berupa skala. instrumen penelitian berupa skala likert. Untuk skala intensi disusun dari teori dari Fisbein dan Ajzen (1975) dan berjumlah 30 item yang disesuaikan dengan tujuan peneliti. Sedangkan skala aggressive driving dibuat berdasarkan aspek yang diutarakan oleh Tasca (2000). Selanjutnya peneliti menguji coba skala penelitian yang telah dibuat dengan melakukan try out untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur. Peneliti menggunakan metode try out terpakai, dimana skala hanya disebarkan satu kali kemudian dilakukan uji validitas, reliabilitas. Penyebaran skala mulai dilakukan pada tanggal 10 Desember 2015 sampai dengan tanggal 24 Desember 2015. Proses ini dilakukan dengan cara menyebar skala kepada responden yang telah ditunjuk. Proses ini dibantu oleh 2 orang teman dari peneliti yang dapat bekerjasama dengan peneliti. Skala yang disebarkan sebanyak 205 skala. Satu subjek diberikan satu skala dan langsung diisi. Pada tanggal 29 Desember 2015 sampai dengan tanggal 7 Januari 2016 dilakukan entry data, validasi alat ukur, mengukur reliabilitas alat ukur, dan proses analisa data. Dalam proses peneliti ini menggunakan software perhitungan untuk mempermudah perhitungan teknik ini menggunakan metode numerical SPSS (Statisticial Packages For Social Science). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Data-data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode angket dikarenakan responden dianggap dapat mengetahui dirinya ( Azwar, 2005). Metode analisa yang digunakan adalah Korelasi Pearson Product Moment yaitu untuk melihat hubungan antara variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

Page 24: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

15

HASIL PENELITIAN

Hasil Diskripsi Data

Tabel 3. Sebaran Intensi mematuhi rambu lalulintas

Sebaran Intensi mematuhi rambu lalulintas

Interval Frekuensi Persentase %

Tinggi >50 122 59.5 Rendah <50 83 40.5

Total 205 100 %

Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 205 responden terdapat 122 (59.5 %) memiliki Intensi mematuhi rambu lalulintas tinggi dan 83 responden (40.5 %) memiliki Intensi mematuhi rambu lalulintas rendah. Tabel 4 Sebaran Aggressive Driving

Aggressive Driving Interval Frekuensi Persentase %

Tinggi >50 96 46.8 Rendah <50 109 53.2

Total 205 100 %

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 205 responden 96 (46.8 %) melakukan Aggressive Driving tinggi dan 109 responden (53.2 %) melakukan Aggressive Driving rendah.

Hasil Uji Analisis Hubungan Intensi mematuhi Rambu lalulintas dengan

Aggressive driving

Tabel 5 Korelasi Intensi mematuhi Rambu lalulintas dengan Aggressive

driving

Intensi Aggressive Intensi Pearson Correlation 1 -0.272**

Sig. (2-tailed) 0.000 N 205 205

Aggressive Pearson Correlation -0.272** 1 Sig. (2-tailed) 0.000 N 205 205

**Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar – 0.272 pada taraf signifikan 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan

Page 25: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

16

negatif dan sangat signifikan antara intensi mematuhi rambu lalulintas (X) dengan Aggressive Driving (Y). (Artinya semakin rendah intensi mematuhi rambu lalulintas (X) maka semakin tinggi aggressive driving (Y) dan bila intensi mematuhi rambu lalulintas (X) menjadi tinggi maka aggressive driving akan rendah (Y)). Berdasarkan hasil sumbangan efektif, diketahui bahwa kontribusi atau pengaruh intensi mematuhi rambu lalulintas terhadap aggressive sebesar 7.4 %.

Diskusi

Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan negatif dan sangat signifikan antara intensi mematuhi rambu lalulintas (X) dengan Aggressive Driving (Y). Artinya semakin rendah intensi mematuhi rambu lalulintas (X) maka semakin tinggi aggressive driving (Y) dan bila intensi mematuhi rambu lalulintas (X) menjadi tinggi maka aggressive driving akan rendah (Y). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang negatif antara intensi mematuhi rambu lalulintas dengan aggressive driving diterima dan terbukti. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ayuningtyas dan Santoso (2007) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan terbalik antara intensi mematuhi tanda-tanda lalu lintas dan tingkah laku melanggar tanda-tanda lalu Iintas, artinya semakin tinggi intensi mematuhi tanda-tanda lalu lintas maka semakin rendah tingkah laku melanggar tandatanda lalu lintas. Pengendara sudah memiliki cukup kesadaran bahwa tanda-tanda lalu lintas harus dipatuhi dan mereka sudah memiliki intensi untuk mematuhinya, namun pengendara terpaksa melanggar karena ada hal-hal yang bersifat eksternal yang mendorong mereka untuk melakukan pelanggaran tandatanda lalu Iintas Perilaku secara langsung dipengaruhi oleh intensi untuk melakukan perilaku tersebut, disamping juga oleh persepsi kendali perilaku. Intensi sendiri dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan persepsi kendali perilaku. Sikap, norma subjektif, dan persepsi kendali perilaku dibentuk oleh keyakinan yang merupakan fungsi dari kepribadian, intelegensi, pendidikan, pengalaman, dan background factors yang lain(Ajzen, 1991). Menurut Ajzen (1991) intensi merupakan anteseden dari sebuah perilaku yang nampak. Intensi dapat meramalkan secara akurat berbagai kecenderungan perilaku. Berdasarkan theory of planned behavior, intensi adalah fungsi dari tiga penentu utama, pertama adalah faktor personal dari individu tersebut, kedua bagaimana pengaruh sosial, dan ketiga berkaitan dengan kontrol yang dimiliki individu (Ajzen, 1991). Fishbein dan Ajzen (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012) menjelaskan bahwa proses terbentuknya intensi dimulai pertama kali dengan adanya suatu keyakinan mengenai suatu obyek atau situasi dimana individu secara langsung mengamati atau menerima informasi dari lingkungan atau dengan cara penalaran, mulai membentuk suatu keyakinan mengenai obyek tersebut. Individu kemudian

Page 26: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

17

memberi suatu atribut (karakteristik atau ciri-ciri khas berkaitan dengan obyek). Selanjutnya sebelum niat terbentuk, ada dua faktor utama sebagai penentu terbentuknya niat yaitu sikap dan norma subyektif. Sikap dalam hal ini dipandang sebagai afeksi atau evaluasi. Sikap akan memberikan suatu penilaian yang positif atau negative akan suatu obyek, sedangkan norma subyektif sebagai suatu keyakinan normative turut menjadi penentu individu dalam memutuskan niat. Faktor penentu intensi yang pertama adalah sikap terhadap perilaku. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh belief tentang konsekuensi dari sebuah perilaku, yang disebut sebagai behavioral beliefs (Ajzen, 2005). Sikap individu terhadap perilaku tertentu diperoleh dari keyakinan individu tersebut akan konsekuensi yang akan ia terima ketika menunjukkan perilaku tertentu. Ketika individu yakin bahwa perilakunya menghasilkan outcome yang positif, maka individu tersebut akan mempunyai sikap positif, begitu juga sebaliknya. Norma subjektif merupakan anggapan seseorang mengenai penilaian orang lain terhadap perilaku tersebut. Jika seseorang menganggap orang lain memberikan penilaian positif terhadap perilaku tersebut, maka akan semakin besar intensinya untuk melakukan perilaku tersebut. Norma subjektif sendiri terbentuk oleh normative beliefs yang merupakan hasil interaksi dari persepsi mengenai tekanan sosial dari kelompok rujukan dan motivasi untuk mengikuti mereka. Untuk itu intervensi yang disusun hendaknya mengacu pada upaya untuk mengurangi tekanan sosial untuk berperilaku aggresive driving atau mengubah tekanan sosial menjadi untuk berperilaku berkeselamatan dengan menggunakan kelompok rujukan. Jadi saat individu yakin bahwa perilaku mematuhi rambu lalulintas akan menghasilkan outcome positif untuk individu tersebut, maka ia akan mempunyai sikap positif terhadap atribut-atribut dari rambu lalulintas. Sebaliknya ketika individu yakin bahwa perilaku melanjutkan mematuhi rambu lalulintas akan menghasilkan outcome negative untuk individu tersebut maka ia akan mempunyai sikap negative terhadap atribut-atribut rambu lalu lintas. Selain itu, hasil penelitian menemukan bahwa pengaruh dari intensi mematuhi rambu lalu lintas itu sendiri terhadap aggressive driving cukup kecil, hal ini berarti aggressive driving di kalangan mahasiwa pengguna sepeda motor lebih disebabkan oleh faktor lain yaitu suasana hati atau pikiran, usia dan jenis kelamin, tipe kepribadian dan sikap pengendara. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya aggressive driving dapat bersifat internal maupun eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri pengendara. Faktor internal yang dapat menyebabkan munculnya aggressive driving diantaranya mood, usia dan jenis kelamin, kepribadian, gaya hidup, sikap pengendara, dan intensi. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar pengendara atau faktor yang berasal dari Iingkungan (Ayuningtyas dan Santoso, 2007).

Page 27: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

18

Faktor penyebab kecelakaan di yang paling dominan adalah faktor manusia (83%). Bentuk pelanggaran yang sering terjadi adalah pengemudi melewati batas kecepatan (28%) dan pengemudi tidak mendahulukan penyeberang (25%). Dalam jam-jam sibuk, banyak masyarakat yang melakukan aktivitas bersamaan. Kegiatan itu dilakukan oleh pengemudi kendaraan bermotor maupun pejalan kaki, sehingga terjadi konflik yang tinggi antara pengemudi dan pejalan kaki (Amelia K. Indriastuti, Yessy Fauziah, Edy Priyanto, 2011). Shinar (2007) menyatakan bahwa aggressive driving berakar dari rasa frustasi yang kemudian termanifestasi pada perilaku mengemudi yang dapat membahayakan orang lain. Situasi yang dapat menimbulkan frustasi saat mengemudi dapat berupa kemacetan maupun tundaan. Situasi eksternal ini akan dipengaruhi oleh faktor kepribadian (personality) maupun faktor lingkungan (environment). Pengemudi memiliki dua pilihan, yaitu untuk mengalihkan dorongan agresinya atau memanifestasikan dorongan agresinya ke dalam bentuk perilaku aggressive driving. Berdasarkan hasil penelitian masih menunjukkan setengah lebih atau 59.5 persen dari responden yang diteliti memiliki intensi mematuhi rambu lalulintas tinggi dengan kecenderungan melakukan aggressive driving rendah sebanyak 74 orang dan melakukan aggressive driving tinggi sebanyak 48 orang. Hal ini berarti, masih cukup banyak responden yang melakukan aggressive driving dan juga masih cukup banyak responden yang intensi mematuhi rambu lalu lintas rendah sehingga mengabaikan tata tertib mematuhi rambu lalu lintas.

Simpulan Dan Implikasi

Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima karena terdapat hubungan negatif yang signifikan antara intensi mematuhi rambu lalulintas dengan aggressive driving, hal ini ditunjukkan dengan hasil koefisien korelasi (r) yaitu -0,272, dan dengan nilai signifikansinya 0,000. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi intensi seseorang untuk mematuhi rambu lalulintas maka akan semakin rendah aggressive driving yang dilakukannya, atau sebaliknya. Implikasi dari penelitian, yaitu diharapkan para mahasiswa dapat mengontrol perilaku aggressive terutama saat berkendara dengan memiliki sikap untuk mematuhi rambu lalulintas, memiliki persepsi untuk mematuhi rambu lalulintas dan mengontrol perilaku aggresif dan reaksi emosi juga bagi lembaga kepolisian agar mengkampayekan budaya mematuhi rambu lalu lintas. Selanjutnya bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dengan variabel aggressive driving disarankan untuk menghubungkan dengan variabel lain. Adapun faktor-faktor lain yang berhubungan dengan aggressive driving adalah mood, usia dan jenis kelamin, kepribadian, gaya hidup dan sikap pengendara.

Page 28: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

19

REFERENSI

Afidah. 2011. Pola tingkat keparahan korban kecelakaan lalu lintas dengan menggunakan regresi logistik multinomial (Studi Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Di Surabaya). Surabaya: ITS

Amelia K. Indriastuti, Yessy Fauziah, Edy Priyanto 2011. Karakteristik

Kecelakaan Dan Audit Keselamatan Jalan Pada Ruas Ahmad Yani Surabaya. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 5, No.1 – 2011 ISSN 1978 – 5658

Ayuningtyas, D.S., Santoso,G. (2007). Hubungan antara intensi untuk mematuhi

rambu- rambu lalu lintas dengan perilaku melanggar lalu lintas pada supir bus di Jakarta. Jurnal Psikologi Sosial Vol 13. No.01, Januari 2007. ISSN : 0853- 3997

Arikunto. 2006. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.

Rineka Cipta

Azwar, S. 1997. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Berkowitz, L. 2003. Emotional behavior: Mengenali perilaku dan tindak kekerasan di lingkungan sekitar kita dan cara penanggulangannya (Buku Kesatu). Jakarta: Penerbit PPM.

Dayakisni, T. & Hudaniah. 2009. Psikologi sosial. Malang : UMM Press Dollard, J., Doob, L. W., Miller, N. E., Mowrer, O. H., and Sears, R. R. 1993.

Frustration and aggression, Yale University Press, New Haven, Connecticut

Elliott, B., 2004. Road rage - media hype or serious road safety issue? Paper

presented at the Third International Conference on Injury Prevention and Control, May 9-12, Brisbane, Australia, 14 pp.

Evans, D. & Norman, P. 1998. Understanding pedestrian road crossing decissions:

an application of the theory of Planned Behaviour. Health Education Research, Vol. 13 No 4, hal 481-489

Fergusson, D., Swain-Campbell, N., & Horwood, J. 2003. Rsiky driving behavior

in young people: Prevalence, personal characteristics and traffic accidents. Australian and New Zealand Journal of Public Health, 27(3), 337-342.

Fu Chen, C. & Wen Chen, C. 2011. Speeding for Fun? Exploring The Speeding

Behavior of Rider of Heavy Motorcycles Using The Theory of Planned

Page 29: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

20

Behavior and Psychological Flow Theory. Accident and Prevention, hal.983-990

Grey, E.M., Triggs, & Haworth, N.L. 1989. Driver aggression: the role of

personality, social characteristics, risk and motivation. Report of

Australian Transport Safety Bureau, Monash UniversityAccident Research Centre.

Hall, C.S., Gardner, L. (1985). Introduction to Theories of Personality. New

York: John Wiley & Sons. Hermariza, Uri. 2008. Studi Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan di Ruas Tol

Jakarta – Cikampek. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Jakarta

Holahan, C.J. 1982. Enviromental Psychology. New York: Random House http://www.rri.co.id.indonesia_peringkat_lima_dunia_tingkat_kecelakaan_lalu_lintas.diakses 22 April 2015

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/17/234834/35/5/PemerintahLuncurkan-Aksi-Keselamatan- Jalan. Jha, N., Agrawal, S.C. .2009 Epidemiology Study Of Road Traffic Accidents

Cases: A Study From Eastern Nepal. Regional Health Forum,(1):15,22. James, L. & Diane, N. 2000. Road rage and aggressive driving : Steering clear of

highway warfare. New York : Prometheus Books Kadiyali. 1973. Traffic Engineering and Transportation Planning. Khanna Pub Lonero, L.P. 2000. A Perlimenery Heuristic Model Of Aggressive Behaviour In

Drivers. Northport Associates. Canada. http://www.aggressive.drivers.com/papers/lonero/lonero.pdf . 25/03/2015

Luthfi, Ikhwan dkk. 2009. Psikologi sosial. Jakarta:Lembaga Penelitian UIN

Jakarta. Mizell, L., 1997. Aggressive driving in Aggressive Driving: Three Studies, AAA

Foundation for Traffic Safety, Washington D.C., pp. 1-13 Muhaz, M. 2013. Kematangan Emosi Dengan Aggressive Driving Pada

Mahasiswa. Jurnal Online Psikologi Vol. 01 No. 02, Thn. 2013 Mu'tadin, Z. 2002. Penyesuaian Diri Remaja. http://www.e-psikologi.com.

Diakses 11 Pebruari 2015

Page 30: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

21

Pramadi A.1996.Hubungan antara kemampuan penyesuaian sosial terhadap tuntutan tugas dan hasil kerja. ANIMA ( Jurnal Penelitian Kajian Ilmiah Fakultas Psikologi Universitas Surabaya)

Roscoe, J.T. 2007. Fundamental Research Statistic for The Behavior Sciencess,

Second Edition. New York : Holt, Rinehart and Winston Sarkar, S. Martineau, A. Emami, M. Khatib, M. & Wallace, K. 1999. Spatial and

Temporal Analyses of the Variations in Aggressive Driving and Road Rage Behaviors Observed and Reported on San Diego Freeways. http://www.aggressive.drivers.com/papers/smekw/smekw.pdf . 25/03/2015

Semin, G.R. & Fiedler, K. 1996. Applied social psychology. London. Sage

Publication Shinar, D. 2007. Traffic safety and human behavior. Amsterdam, Elsevier. Steinberg, L. 2002. Adolescence (6th Ed.) New York: McGraw-Hill Companies Stead, M., Tagg, S., MacKintoshi, A.M., dan Eadie, Douglas. 2005. Development

and Evaluation of a mass media Theory of Planned Behaviour Intervention to Reduce Speeding. Health Education Research Vol.20

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta Suryabrata, S,. 1995 Psikologi Kepribadian, cetakan II. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada Tasca, L. 2000. A review of the literature on aggressive driving research.

(Online). Diakses tanggal 11 Pebruari 2015diperoleh dari http://www.stopandgo.org/news/.

Wilis, S. 1994. Problem Remaja dan Pemecahannya. Bandung: Penerbit Angkasa

Page 31: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

22

Lampiran 1

Blue Print Skala Intensi Mematuhi

Rambu lalulintas Try Out.

Page 32: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

23

No. Aspek Favourable Unfavourable Total 1. Sikap terhadap tingkah

laku mematuhi rambu lalu lintas (attitude toward behavior)

1, 11, 12, 15, 19

13, 17, 23, 25, 29

10

2. Norma subjektif (subjective norm)

2, 7, 9, 22, 28 4, 14, 16, 18, 26

10

3. Persepsi tentang kontrol perilaku mematuhi rambu lalu lintas

(perceived behavior control)

3, 6, 20, 21, 24 5, 8, 10, 27, 30 10

TOTAL 15 15 30

Page 33: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

24

Lampiran 2

Blue Print Skala Aggressive

Driving Try Out

Page 34: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

25

No. Aspek Favourable Unfavourable Total 1. melewati jalan yang

tidak boleh dilalui. 1,9 2 3

2. menyalip pengendara lain dengan cara yang berbahaya

8 14 2

3. berkendara dengan kecepatan tinggi

7,10 13 3

4 menerobos rambu lalu lintas

12 11 2

5 meluapkan kemarahan saat di jalan

3,4 16 3

6 menghalangi jalan pengendara lain untuk mendahului

6 5,15 3

TOTAL 9 7 16

Page 35: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

26

Lampiran 3

Skala Intensi Mematuhi Rambu

Lalulintas Try Out

Page 36: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

27

NO. PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

1. Menurut saya, mematuhi rambu lalu lintas merupakan kewajiban

2. Saya akan mematuhi rambu lalu lintas karena rekan rekan saya mematuhi rambu lalulintas

3. Menurut pendapat saya mematuhi rambu lalulintas dapat memberikan keselamatan bagi diri sendiri dan pengendara lain

4. Saya mudah terpengaruh rekan atau teman yang tidak mematuhi rambu lalu lintas

5. Saya merasa tidak takut terjadi kecelakaan jika tidak Mematuhi rambu lalu lintas

6. Menurut Saya mematuhi rambu lalu lintas tidak memperlambat perjalanan

7. Saya mematuhi rambu lalu lintas karena pengaruh dari teman-teman saya

8. Saya sering melanggar rambu lalulintas karena sering terburu buru supaya cepat sampai tujuan

9. Saya tidak merasa terbebani saat harus mematuhi rambu lalu lintas karena lingkungan saya juga mematuhi rambu lalulintas

10. Saya merasa tidak takut ketika melanggar rambu lalulintas

11. Saya merasa, dengan mematuhi rambu lalu lintas dapat terhindar dari kecelakaan

12. Menurut saya, mematuhi rambu lalu lintas dapat menimbulkan perasaan aman dalam berkendara

13. Menurut pandangan saya, seseorang melanggar rambu lalu lintas itu merupakan hal yang biasa

14. Saya tidak malu apabila tidak mematuhi rambu lalu lintas karena lingkungan saya banyak yang melanggar

15. Menurut saya, mematuhi rambu lalu lintas dapat menumbuhkan ketertiban lal

16. Saya melanggar rambu lalu lintas meskipun hal tersebut sangat membahayakan keselamatan

17. Menurut saya, seseorang mematuhi rambu

Page 37: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

28

lalu lintas itu tidak penting 18. Saya sering melanggar rambu lalu lintas

meskipun rekan saya sering mengingatkan

19. Menurut pandangan saya, mematuhi rambu lalu lintas dapat meningkatkan ketertibat dalam berlalu lintas

20. Mematuhi rambu lalu lintas dapat meningkatkan kedisiplinan berkendara

21. Jika Saya mematuhi rambu lalulintas saya tidak akan berurusan dengan petugas

22. Menurut orang tua saya mematuhi rambu lalulintas sangat bermanfaat untuk keselamatan diri sendiri dan pengendara lain

23. Menurut pandangan saya, mematuhi rambu lalu lintas itu bukan merupakan kewajiban tiap pengendara

24. Saya mematuhi rambu lalu lintas karena saya tidak kesulitan memahami rambu lalulintas

25. Menurut saya, mematuhi rambu lalu lintas bukan merupakan jaminan keselamatan berkendara

26. Meskipun ada petugas saya tetap berani melanggar rambu lalulintas

27. Saya merasa tidak takut pada petugas apabila melanggar rambu lalu lintas

28. Saya mematuhi rambu lalulintas karena rekan saya juga mematuhi rambu lalulintas

29. Saya rasa bahwa mematuhi rambu lalu lintas tidak perlu dilakukan setiap pengendara

30. Saya memilih melanggar rambu lalu lintas daripada terjebak dalam kemacetan

Page 38: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

29

Lampiran 4

Skala Aggressive Driving Try

Out.

Page 39: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

30

NO. PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

1. Saya melewati bahu jalan untuk menghindari kemacetan

2. Saya melalui jalur yang berlawanan arah untuk mempersingkat waktu

3. Saya mengedipkan lampu depan saya saya ketika saya terganggu oleh pengendara lain

4. Saya memaki sambail berteriak terhadap pengendara yang memotong jalan saya

5. Saya mengabaikan pengendara lain yang mengganggu saya

6. Saya sengaja menutupi jalan pengendara lain yang ingin mendahului saya

7. Saya menahului pengendara lain yang berjalan lambat

8. Saya mendahului kendaraan lain dengan zig zag pada keadaan lalulintas yang berjalan lambat

9. Saya melewati marka jalan untuk mendahului pengendara lain

10. Saya berkendara hingga 80 km/jam pada lalulintas yang cukup padat untuk sampai tepat waktu

11. Saya berhenti tepat dibelakang garis penyeberangan jalan (zebra cross) saat lampu merah

12. Saya menjalankan kendaraan ketika lampu merah menyala

13. Saya berkendara hanya 40 km/jam pada lalulintas yang cukup padat

14. Saya membunyikan klakson berulang kali pada pengendara lain yang berjalan lambat

15. Saya memberikan kesempatan pada pengendara lain yang ingin mendahului

16. Saya hanya mendahului kendaraan lain pada jalanan yang lebar/aman untuk mendahului

Page 40: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

31

Lampiran 5

Distribusi Jawaban Responden

Skala Intensi Mematuhi Rambu

Lalulintas dan Aggressive Driving

Try Out.

Page 41: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

32

Skala Intensi Mematuhi Rambu Lalulintas

subyek

item1

item2

item3

item4

item5

item6

item7

item8

item9

item10

1 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 4 2 4 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 2 4 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 2 2 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 6 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 7 4 4 4 4 4 1 1 4 1 4 8 4 3 4 2 4 4 2 2 1 3 9 4 4 4 2 4 3 2 2 4 4 10 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 11 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 12 2 2 4 4 4 4 2 2 3 4 13 4 1 4 3 3 4 1 2 4 3 14 4 1 4 4 3 3 2 4 3 3 15 3 2 4 2 4 4 2 3 3 3 16 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 17 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 18 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 19 3 1 4 3 2 3 1 2 3 3 20 4 1 4 4 4 3 1 2 2 3 21 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 22 4 1 4 1 4 4 3 4 4 4 23 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 24 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 25 3 2 4 4 2 4 2 2 3 1 26 4 1 4 3 4 3 1 4 3 3 27 4 1 4 4 4 3 1 3 3 3 28 3 3 4 1 4 4 3 3 4 2 29 3 2 4 3 4 4 2 3 4 2 30 4 1 4 4 4 3 1 3 2 4 31 4 3 4 3 3 3 2 2 4 2 32 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 34 4 2 4 3 3 4 2 3 3 3 35 4 3 3 2 3 2 3 1 3 3 36 4 2 4 3 4 4 2 3 4 3

Page 42: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

33

37 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 38 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 39 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 40 4 2 4 1 4 3 2 2 3 3

Page 43: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

34

Skala Intensi Mematuhi Rambu Lalulintas subye

k item1

1 item1

2 item1

3 item1

4 item1

5 item1

6 item1

7 item1

8 item1

9 item2

0 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 1 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 5 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 6 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 7 4 4 3 3 1 4 4 3 4 4 8 4 4 2 3 1 3 4 3 4 4 9 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 10 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 11 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 14 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 15 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 16 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 17 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 18 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 19 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 20 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 21 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 22 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 23 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 24 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 25 2 3 3 2 3 2 2 4 1 2 26 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 27 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 28 3 4 2 4 1 4 3 3 3 3 29 4 4 3 3 1 4 4 3 4 4 30 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 31 4 4 2 2 1 2 4 2 4 4 32 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 33 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 34 4 4 3 3 1 3 3 3 4 4 35 2 3 2 2 1 2 4 3 4 4 36 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 3 4 3 4 1 4 3 3 2 4 39 4 4 3 3 1 4 4 3 4 4 40 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3

Page 44: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

35

Skala Intensi Mematuhi Rambu Lalulintas subyek

item21

item22

item23

item24

item25

item26

item27

item28

item29

item30

1 4 4 3 2 3 4 3 2 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 2 2 3 4 4 2 3 4 5 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 6 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 7 4 3 3 4 2 3 3 1 4 3 8 4 4 3 4 1 4 3 3 3 3 9 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 10 4 4 4 3 1 4 4 3 3 2 11 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 13 4 4 3 4 2 4 4 2 3 4 14 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 15 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 16 3 4 2 4 2 2 3 2 3 3 17 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 18 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 19 3 3 3 2 4 3 3 1 3 3 20 3 3 4 2 4 3 3 2 4 3 21 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 22 4 4 4 2 3 3 3 1 4 4 23 2 4 3 2 3 4 4 3 4 3 24 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 25 3 4 2 3 2 3 2 3 3 4 26 2 4 3 4 2 4 3 2 4 3 27 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 28 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 29 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 30 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 31 3 4 2 4 1 2 3 3 4 2 32 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 33 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 34 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 35 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 36 4 4 3 4 1 3 3 2 3 3 37 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 38 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 39 3 3 1 3 1 4 3 3 4 3 40 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4

Page 45: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

36

Skala Aggressive Driving

subyek item1 item2 item3 item4 item5 item6 item

7 item

8 1 2 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 5 1 4 4 2 3 1 3 1 6 2 2 3 3 3 2 3 2 7 3 3 3 2 4 2 4 2 8 1 4 2 3 2 2 4 3 9 3 2 2 4 2 1 3 1

10 3 2 3 3 2 4 3 2 11 2 3 3 4 4 2 4 3 12 3 3 3 1 2 2 3 3 13 3 3 1 1 2 2 3 2 14 1 4 1 1 2 2 3 1 15 3 3 3 2 3 2 3 3 16 3 2 3 3 2 2 2 3 17 2 4 3 3 2 2 3 2 18 2 4 3 2 2 2 3 3 19 2 3 3 2 3 2 3 2 20 2 4 3 2 3 1 3 2 21 1 4 2 2 3 3 2 2 22 1 4 3 2 3 2 2 2 23 2 3 3 3 2 2 3 2 24 1 3 3 2 2 2 3 2 25 4 1 3 2 3 3 4 4 26 1 4 3 2 3 1 3 2 27 2 4 3 2 3 2 3 2 28 3 3 3 2 2 2 3 2 29 2 3 3 1 3 2 3 2 30 1 4 4 1 3 1 3 3 31 3 2 2 1 2 3 4 2 32 3 3 3 2 2 2 3 3 33 1 3 3 2 3 2 3 3 34 2 3 2 2 2 2 2 2 35 3 3 4 1 2 2 4 4 36 2 3 3 4 3 4 4 4 37 2 3 2 3 3 2 3 2 38 2 3 2 1 2 1 3 2 39 2 4 2 1 2 2 3 3 40 2 4 2 2 2 2 2 2

Page 46: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

37

Skala Aggressive Driving subyek item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16

1 2 1 2 1 2 4 1 1 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 5 1 2 2 1 2 2 1 1 6 2 2 2 1 2 3 2 1 7 3 3 2 2 2 3 2 2 8 1 1 1 1 2 2 1 1 9 4 1 1 2 1 4 1 1

10 3 2 2 3 3 3 3 4 11 2 2 1 2 2 4 1 1 12 3 2 2 2 2 2 2 2 13 3 4 2 2 2 3 1 1 14 1 1 1 1 1 3 1 1 15 3 2 2 2 2 3 2 2 16 2 3 2 2 3 1 1 1 17 3 2 2 1 2 3 2 1 18 2 1 2 2 2 3 2 2 19 3 2 2 1 2 3 2 2 20 1 2 3 1 3 4 2 1 21 3 1 2 2 2 2 3 2 22 2 1 2 2 2 3 2 1 23 3 2 2 2 2 3 2 1 24 2 1 2 2 2 3 2 1 25 4 3 4 3 3 2 3 3 26 1 1 1 2 1 3 2 2 27 2 1 2 2 2 3 2 2 28 2 2 2 2 1 3 2 1 29 2 1 2 1 3 3 2 2 30 3 2 1 1 2 4 1 1 31 3 1 1 1 2 3 1 1 32 3 2 2 2 2 3 2 1 33 2 1 2 3 2 3 2 2 34 2 2 1 2 2 3 2 2 35 4 3 2 2 2 2 2 2 36 2 2 1 2 1 3 1 1 37 2 2 2 2 2 3 2 2 38 2 2 3 2 3 3 2 1 39 2 3 2 2 3 3 1 1 40 1 2 2 2 2 3 2 2

Page 47: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

38

Lampiran 6 .

Hasil try out

Hasil Uji validitas dan reliabilitas Intensi Mematuhi Rambu

lalulintas

Page 48: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

39

Case Processing Summary

39 97.5

1 2.5

40 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliabi lity Statistics

.718 .860 31

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

Page 49: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

40

Inter-Item Correlation Mat rix

1.00 .061 .294 .094 .365 -.132 -.176 .018 -.034 .554 .418 .471 .326 .278 -.064 .318 .424 .177 .559 .486 .222 .278 .210 .055 .125 .511 .539 .000 .371 .022 .581

.061 1.00 -.266 -.115 .040 -.202 .427 -.040 .086 .283 .236 .317 .182 -.193 -.345 .213 .250 .000 .131 -.017 .110 -.061 -.077 .084 -.292 -.032 -.033 .487 .032 -.443 .154

.294 -.266 1.000 -.109 .473 .361 -.400 .168 .012 -.027 .292 .387 .063 .408 -.066 .284 .133 .251 .224 .344 .259 .294 -.077 .241 -.046 .235 .308 .000 .072 .301 .368

.094 -.115 -.109 1.000 -.234 -.272 -.424 .115 -.239 .007 .057 -.044 .164 .026 .239 -.121 .048 -.092 .001 .007 -.023 -.110 -.066 .032 .244 -.015 .023 -.068 -.010 .064 .056

.365 .040 .473 -.234 1.00 .052 -.120 .234 -.045 .360 .365 .387 .155 .365 -.052 .529 .500 .296 .426 .438 .292 .365 .326 .119 -.033 .292 .449 .000 .301 .090 .584

-.132 -.202 .361 -.272 .052 1.000 .084 .048 .365 -.206 .180 .224 .121 .277 .019 .190 -.181 .189 -.006 -.037 .116 .297 -.100 .194 -.202 .009 .025 .215 -.356 .079 .161

-.176 .427 -.400 -.424 -.120 .084 1.000 -.073 .342 -.069 -.173 .000 -.072 -.164 -.135 .018 .033 -.099 -.140 -.121 -.121 -.007 .070 -.135 -.201 -.209 -.251 .319 -.082 -.219 -.074

.018 -.040 .168 .115 .234 .048 -.073 1.00 .056 .302 .363 .312 .313 .464 .284 .563 .254 .215 .135 .208 .095 .018 .155 .193 .052 .079 .055 -.120 .232 .120 .492

-.034 .086 .012 -.239 -.045 .365 .342 .056 1.000 -.019 .132 .263 .217 .129 .103 .095 -.023 .189 .068 .073 .147 .186 .132 .022 -.035 -.105 .119 .239 .112 -.029 .296

.554 .283 -.027 .007 .360 -.206 -.069 .302 -.019 1.000 .523 .392 .374 .445 .198 .466 .439 .290 .492 .292 .257 .074 .369 -.223 .329 .380 .551 -.181 .300 -.144 .645

.418 .236 .292 .057 .365 .180 -.173 .363 .132 .523 1.000 .826 .284 .388 -.018 .536 .393 -.017 .622 .409 .223 .231 -.109 .175 -.018 .185 .284 .000 .176 -.011 .616

.471 .317 .387 -.044 .387 .224 .000 .312 .263 .392 .826 1.000 .217 .455 -.144 .578 .371 .000 .510 .432 .334 .236 -.074 .187 -.078 .157 .258 .118 .216 .031 .630

.326 .182 .063 .164 .155 .121 -.072 .313 .217 .374 .284 .217 1.000 .273 .104 .425 .173 .499 .115 .186 .374 .243 .278 .097 .120 .305 .412 .208 .268 .132 .615

.278 -.193 .408 .026 .365 .277 -.164 .464 .129 .445 .388 .455 .273 1.00 .320 .544 .276 .282 .338 .402 .311 .032 .282 -.042 .266 .331 .588 -.103 .096 .248 .671

-.064 -.345 -.066 .239 -.052 .019 -.135 .284 .103 .198 -.018 -.144 .104 .320 1.000 -.198 -.172 .006 -.100 -.032 -.204 .132 .130 -.080 .364 .027 .142 -.110 .157 .221 .215

.318 .213 .284 -.121 .529 .190 .018 .563 .095 .466 .536 .578 .425 .544 -.198 1.000 .405 .310 .404 .280 .226 .149 .208 .046 -.013 .389 .356 .063 .153 .071 .656

.424 .250 .133 .048 .500 -.181 .033 .254 -.023 .439 .393 .371 .173 .276 -.172 .405 1.00 .284 .695 .539 .111 .074 .254 .049 .078 .013 .294 .175 .564 .004 .584

.177 .000 .251 -.092 .296 .189 -.099 .215 .189 .290 -.017 .000 .499 .282 .006 .310 .284 1.00 .057 -.031 .468 .177 .400 -.079 .118 .372 .375 .144 .192 .404 .499

.559 .131 .224 .001 .426 -.006 -.140 .135 .068 .492 .622 .510 .115 .338 -.100 .404 .695 .057 1.000 .642 .082 .090 .216 .095 .086 .114 .378 .020 .356 -.003 .590

.486 -.017 .344 .007 .438 -.037 -.121 .208 .073 .292 .409 .432 .186 .402 -.032 .280 .539 -.031 .642 1.000 .220 .078 .188 .378 -.049 .090 .458 -.026 .399 .059 .557

.222 .110 .259 -.023 .292 .116 -.121 .095 .147 .257 .223 .334 .374 .311 -.204 .226 .111 .468 .082 .220 1.000 .129 .203 .062 -.115 .227 .362 -.047 .036 .209 .409

.278 -.061 .294 -.110 .365 .297 -.007 .018 .186 .074 .231 .236 .243 .032 .132 .149 .074 .177 .090 .078 .129 1.000 .134 .055 -.055 .319 .243 .272 .087 .210 .377

.210 -.077 -.077 -.066 .326 -.100 .070 .155 .132 .369 -.109 -.074 .278 .282 .130 .208 .254 .400 .216 .188 .203 .134 1.000 -.184 .518 .168 .383 -.057 .317 .182 .461

.055 .084 .241 .032 .119 .194 -.135 .193 .022 -.223 .175 .187 .097 -.042 -.080 .046 .049 -.079 .095 .378 .062 .055 -.184 1.000 -.486 -.204 -.011 .072 -.020 -.089 .112

.125 -.292 -.046 .244 -.033 -.202 -.201 .052 -.035 .329 -.018 -.078 .120 .266 .364 -.013 .078 .118 .086 -.049 -.115 -.055 .518 -.486 1.000 .132 .260 -.301 .263 .312 .240

.511 -.032 .235 -.015 .292 .009 -.209 .079 -.105 .380 .185 .157 .305 .331 .027 .389 .013 .372 .114 .090 .227 .319 .168 -.204 .132 1.000 .563 .169 .019 .193 .424

.539 -.033 .308 .023 .449 .025 -.251 .055 .119 .551 .284 .258 .412 .588 .142 .356 .294 .375 .378 .458 .362 .243 .383 -.011 .260 .563 1.00 .025 .211 .168 .669

.000 .487 .000 -.068 .000 .215 .319 -.120 .239 -.181 .000 .118 .208 -.103 -.110 .063 .175 .144 .020 -.026 -.047 .272 -.057 .072 -.301 .169 .025 1.000 .047 -.024 .192

.371 .032 .072 -.010 .301 -.356 -.082 .232 .112 .300 .176 .216 .268 .096 .157 .153 .564 .192 .356 .399 .036 .087 .317 -.020 .263 .019 .211 .047 1.000 .249 .466

.022 -.443 .301 .064 .090 .079 -.219 .120 -.029 -.144 -.011 .031 .132 .248 .221 .071 .004 .404 -.003 .059 .209 .210 .182 -.089 .312 .193 .168 -.024 .249 1.000 .259

.581 .154 .368 .056 .584 .161 -.074 .492 .296 .645 .616 .630 .615 .671 .215 .656 .584 .499 .590 .557 .409 .377 .461 .112 .240 .424 .669 .192 .466 .259 1.000

item1

item2

item3

item4

item5

item6

item7

item8

item9

item10

item11

item12

item13

item14

item15

item16

item17

item18

item19

item20

item21

item22

item23

item24

item25

item26

item27

item28

item29

item30

intensi

item

1

item

2

item

3

item

4

item

5

item

6

item

7

item

8

item

9

item

10

item

11

item

12

item

13

item

14

item

15

item

16

item

17

item

18

item

19

item

20

item

21

item

22

item

23

item

24

item2

5

item

26

item

27

item

28

item

29

item3

0 intensi

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Page 50: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

41

hasil uji validitas dan reliabilitas Skala Aggressive driving

Case Processing Summary

39 97.5

1 2.5

40 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliabi lity Statistics

.676 .696 17

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

Page 51: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

42

Inter-Item Correlation Matrix

1.000 -.696 .014 .014 -.147 .287 .279 .282 .611 .564 .353 .322 .205 -.179 .181 .304 .594

-.696 1.000 -.024 -.236 .045 -.359 -.272 -.192 -.546 -.288 -.229 -.348 -.211 .144 -.146 -.271 -.455

.014 -.024 1.000 .103 .348 -.113 .174 .334 .144 .024 .152 .013 .119 -.062 .159 .136 .412

.014 -.236 .103 1.000 .168 .221 .095 .014 -.020 -.091 -.253 .197 -.178 .120 -.088 -.031 .209

-.147 .045 .348 .168 1.000 -.064 .229 .059 -.077 -.045 .086 -.090 -.047 .216 .102 .109 .286

.287 -.359 -.113 .221 -.064 1.000 .205 .363 .276 .103 .000 .381 .066 -.298 .322 .448 .484

.279 -.272 .174 .095 .229 .205 1.000 .404 .248 .146 -.052 -.050 -.094 .088 -.197 -.005 .363

.282 -.192 .334 .014 .059 .363 .404 1.000 .300 .335 .170 .316 .185 -.260 .080 .157 .599

.611 -.546 .144 -.020 -.077 .276 .248 .300 1.000 .333 .193 .271 .059 -.038 .270 .257 .579

.564 -.288 .024 -.091 -.045 .103 .146 .335 .333 1.000 .341 .231 .333 -.255 -.032 .064 .481

.353 -.229 .152 -.253 .086 .000 -.052 .170 .193 .341 1.000 .203 .538 -.236 .595 .259 .487

.322 -.348 .013 .197 -.090 .381 -.050 .316 .271 .231 .203 1.000 .192 -.186 .383 .562 .565

.205 -.211 .119 -.178 -.047 .066 -.094 .185 .059 .333 .538 .192 1.000 -.191 .211 .292 .382

-.179 .144 -.062 .120 .216 -.298 .088 -.260 -.038 -.255 -.236 -.186 -.191 1.000 -.209 -.232 -.104

.181 -.146 .159 -.088 .102 .322 -.197 .080 .270 -.032 .595 .383 .211 -.209 1.000 .674 .523

.304 -.271 .136 -.031 .109 .448 -.005 .157 .257 .064 .259 .562 .292 -.232 .674 1.000 .599

.594 -.455 .412 .209 .286 .484 .363 .599 .579 .481 .487 .565 .382 -.104 .523 .599 1.000

item1

item2

item3

item4

item5

item6

item7

item8

item9

item10

item11

item12

item13

item14

item15

item16

aggressive

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 aggressive

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Page 52: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

43

Lampiran 7

Blue Print Skala Intensi Mematuhi

Rambu lalulintas Penelitian

Page 53: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

44

Aspek Nomor Item Jumlah

Valid

Jumlah

Tidak

Valid Favorable Unfaorable

Sikap terhadap tingkah laku mematuhi rambu lalu lintas (attitude toward behavior)

1,6,7,13

8,11,17,20

8

Norma subjektif (subjective norm)

16

9,10,12,18

5

Persepsi tentang kontrol perilaku mematuhi rambu lalu lintas (perceived behavior control)

2,14,15,

3, 4,5,19

7

Jumlah 8 12 20

Page 54: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

45

Lampiran 8

Blue Print Skala Aggresivve

Driving Penelitian

Page 55: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

46

No. Aspek Nomor item Jumlah

Valid

Jumlah

Tidak

Valid

Favourable Unfavourable

1. melewati jalan yang tidak boleh dilalui.

1,6

2

2. menyalip pengendara lain dengan cara yang berbahaya

5

1

3. berkendara dengan kecepatan tinggi

4,7

10

3

4 menerobos rambu lalu lintas

9

8

2

5 meluapkan kemarahan saat di jalan

2

12

2

6 menghalangi jalan pengendara lain untuk mendahului

3

11 2

TOTAL 8 4 12

Page 56: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

47

Lampiran 9

Skala Intensi Mematuhi Rambu

lalulintas Penelitian

Page 57: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

48

NO. PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

1 Menurut saya, mematuhi rambu lalu lintas merupakan kewajiban

2 Menurut pendapat saya mematuhi rambu lalulintas dapat memberikan keselamatan bagi diri sendiri dan pengendara lain

3 Saya merasa tidak takut terjadi kecelakaan jika tidak Mematuhi rambu lalu lintas

4 Saya sering melanggar rambu lalulintas karena sering terburu buru supaya cepat sampai tujuan

5 Saya merasa tidak takut ketika melanggar rambu lalulintas

6 Saya merasa, dengan mematuhi rambu lalu lintas dapat terhindar dari kecelakaan

7 Menurut saya, mematuhi rambu lalu lintas dapat menimbulkan perasaan aman dalam berkendara

8 Menurut pandangan saya, seseorang melanggar rambu lalu lintas itu merupakan hal yang biasa

9 Saya tidak malu apabila tidak mematuhi rambu lalu lintas karena lingkungan saya banyak yang melanggar

10 Saya melanggar rambu lalu lintas meskipun hal tersebut sangat membahayakan keselamatan

11 Menurut saya, seseorang mematuhi rambu lalu lintas itu tidak penting

12 Saya sering melanggar rambu lalu lintas meskipun rekan saya sering mengingatkan

13 Menurut pandangan saya, mematuhi rambu lalu lintas dapat meningkatkan ketertibat dalam berlalu lintas

14 Mematuhi rambu lalu lintas dapat

Page 58: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

49

meningkatkan kedisiplinan berkendara 15 Jika Saya mematuhi rambu lalulintas saya

tidak akan berurusan dengan petugas

16 Menurut orang tua saya mematuhi rambu lalulintas sangat bermanfaat untuk keselamatan diri sendiri dan pengendara lain

17 Menurut pandangan saya, mematuhi rambu lalu lintas itu bukan merupakan kewajiban tiap pengendara

18 Meskipun ada petugas saya tetap berani melanggar rambu lalulintas

19 Saya merasa tidak takut pada petugas apabila melanggar rambu lalu lintas

20 Saya rasa bahwa mematuhi rambu lalu lintas tidak perlu dilakukan setiap pengendara

Page 59: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

50

Lampiran 10

Skala Aggressive Driving

Penelitian

Page 60: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

51

NO. PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

1 Saya melewati bahu jalan untuk menghindari kemacetan

2 Saya mengedipkan lampu depan saya saya ketika saya terganggu oleh pengendara lain

3 Saya sengaja menutupi jalan pengendara lain yang ingin mendahului saya

4 Saya mendahului pengendara lain yang berjalan lambat

5 Saya mendahului kendaraan lain dengan zig zag pada keadaan lalulintas yang berjalan lambat

6 Saya melewati marka jalan untuk mendahului pengendara lain

7 Saya berkendara hingga 80 km/jam pada lalulintas yang cukup padat untuk sampai tepat waktu

8 Saya berhenti tepat dibelakang garis penyeberangan jalan (zebra cross) saat lampu merah

9 Saya menjalankan kendaraan ketika lampu merah menyala

10 Saya berkendara hanya 40 km/jam pada lalulintas yang cukup padat

11 Saya memberikan kesempatan pada pengendara lain yang ingin mendahului

12 Saya hanya mendahului kendaraan lain pada jalanan yang lebar/aman untuk mendahului

Page 61: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

52

Lampiran 11

Distribusi Jawaban Responden Skala Intensi Mematuhi

Rambu Lalulintas dan Aggressive Driving Hasil Penelitian.

Page 62: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

53

subyek

intensi_1

intensi_2

intensi_3

intensi_4

intensi_5

intensi_6

intensi_7

intensi_8

intensi_9

intensi_10

intensi_11

intensi_12

intensi_13

intensi_14

intensi_15

intensi_16

intensi_17

intensi_18

intensi_19

intensi_20

1 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4

2 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3

3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2

4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3

5 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

6 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4

7 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4

8 4 4 4 2 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3

9 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

11 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3

12 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

13 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3

14 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

15 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

Page 63: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

54

16 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3

17 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

18 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4

19 3 4 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

20 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4

21 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4

22 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

23 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4

24 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3

25 3 4 2 2 1 2 3 3 2 2 2 4 1 2 3 4 2 3 2 3

26 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4

27 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3

28 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

29 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4

30 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

31 4 4 3 2 2 4 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 2 2 3 4

32 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

Page 64: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

55

34 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

35 4 3 3 1 3 2 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4

36 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

37 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

38 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3

39 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 4 3 4

40 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4

41 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3

42 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2

43 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3

44 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

45 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4

46 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4

47 4 4 4 2 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3

48 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

49 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

50 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3

51 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 65: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

56

52 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3

53 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

54 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

55 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3

56 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

57 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4

58 3 4 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

59 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4

60 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4

61 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

62 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4

63 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3

64 3 4 2 2 1 2 3 3 2 2 2 4 1 2 3 4 2 3 2 3

65 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4

66 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3

67 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

68 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4

69 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

Page 66: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

57

70 4 4 3 2 2 4 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 2 2 3 4

71 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3

72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

73 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

74 4 3 3 1 3 2 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4

75 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

76 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

77 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3

78 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 4 3 4

79 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4

80 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3

81 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2

82 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3

83 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

84 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4

85 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4

86 4 4 4 2 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3

87 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 67: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

58

88 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

89 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3

90 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

91 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3

92 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

93 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

94 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3

95 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

96 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4

97 3 4 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

98 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4

99 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4

100 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

101 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4

102 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3

103 3 4 2 2 1 2 3 3 2 2 2 4 1 2 3 4 2 3 2 3

104 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4

105 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3

Page 68: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

59

106 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

107 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4

108 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

109 4 4 3 2 2 4 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 2 2 3 4

110 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3

111 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

112 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

113 4 3 3 1 3 2 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4

114 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

115 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

116 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3

117 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 4 3 4

118 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4

119 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3

120 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2

121 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3

122 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

123 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4

Page 69: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

60

124 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4

125 4 4 4 2 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3

126 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

127 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

128 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3

129 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

130 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3

131 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

132 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

133 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3

134 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

135 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4

136 3 4 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

137 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4

138 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4

139 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

140 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4

141 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3

Page 70: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

61

142 3 4 2 2 1 2 3 3 2 2 2 4 1 2 3 4 2 3 2 3

143 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4

144 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3

145 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

146 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4

147 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

148 4 4 3 2 2 4 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 2 2 3 4

149 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3

150 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

151 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

152 4 3 3 1 3 2 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4

153 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

154 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

155 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3

156 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 4 3 4

157 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4

158 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3

159 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2

Page 71: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

62

160 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3

161 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

162 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4

163 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4

164 4 4 4 2 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3

165 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

166 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

167 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3

168 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

169 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3

170 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

171 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

172 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3

173 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

174 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4

175 3 4 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

176 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4

177 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4

Page 72: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

63

178 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

179 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4

180 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3

181 3 4 2 2 1 2 3 3 2 2 2 4 1 2 3 4 2 3 2 3

182 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4

183 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3

184 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

185 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4

186 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

187 4 4 3 2 2 4 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 2 2 3 4

188 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3

189 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

190 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

191 4 3 3 1 3 2 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4

192 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

193 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

194 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3

195 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 4 3 4

Page 73: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

64

196 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4

197 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3

198 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2

199 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3

200 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

201 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4

202 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4

203 4 4 4 2 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3

204 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

205 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

1 2 3 1 3 2 2 1 2 1 2 1 1 21 2 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 27 3 2 3 2 3 2 2 2 1 3 3 1 2 26 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 27 5 1 4 1 3 1 1 2 2 1 2 1 1 20 6 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 24 7 3 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 30

Page 74: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

65

8 1 2 2 4 3 1 1 1 1 2 1 1 20 9 3 2 1 3 1 4 1 1 2 1 1 1 21 10 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 35 11 2 3 2 4 3 2 2 1 2 2 1 1 25 12 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 29 13 3 1 2 3 2 3 4 2 2 2 1 1 26 14 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 15 15 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 29 16 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 1 1 27 17 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 25 18 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 26 19 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 26 20 2 3 1 3 2 1 2 3 1 3 2 1 24 21 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 2 25 22 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 22 23 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 26 24 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 23 25 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 41 26 1 3 1 3 2 1 1 1 2 1 2 2 20 27 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 25 28 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 25 29 2 3 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 25 30 1 4 1 3 3 3 2 1 1 2 1 1 23 31 3 2 3 4 2 3 1 1 1 2 1 1 24 32 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 28

Page 75: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

66

33 1 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 26 34 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 23 35 3 4 2 4 4 4 3 2 2 2 2 2 34 36 2 3 4 4 4 2 2 1 2 1 1 1 27 37 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 25 38 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 1 25 39 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 1 1 26 40 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 23 41 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 27 42 2 3 2 3 2 2 2 1 3 3 1 2 26 43 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 27 44 1 4 1 3 1 1 2 2 1 2 1 1 20 45 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 24 46 3 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 30 47 1 2 2 4 3 1 1 1 1 2 1 1 20 48 3 2 1 3 1 4 1 1 2 1 1 1 21 49 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 35 50 2 3 2 4 3 2 2 1 2 2 1 1 25 51 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 29 52 3 1 2 3 2 3 4 2 2 2 1 1 26 53 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 15 54 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 29 55 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 1 1 27 56 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 25 57 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 26

Page 76: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

67

58 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 26 59 2 3 1 3 2 1 2 3 1 3 2 1 24 60 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 2 25 61 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 22 62 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 26 63 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 23 64 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 41 65 1 3 1 3 2 1 1 1 2 1 2 2 20 66 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 25 67 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 25 68 2 3 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 25 69 1 4 1 3 3 3 2 1 1 2 1 1 23 70 3 2 3 4 2 3 1 1 1 2 1 1 24 71 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 28 72 1 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 26 73 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 23 74 3 4 2 4 4 4 3 2 2 2 2 2 34 75 2 3 4 4 4 2 2 1 2 1 1 1 27 76 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 25 77 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 1 25 78 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 1 1 26 79 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 23 80 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 27 81 2 3 2 3 2 2 2 1 3 3 1 2 26 82 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 27

Page 77: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

68

83 1 4 1 3 1 1 2 2 1 2 1 1 20 84 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 24 85 3 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 30 86 1 2 2 4 3 1 1 1 1 2 1 1 20 87 3 2 1 3 1 4 1 1 2 1 1 1 21 88 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 35 89 2 3 2 4 3 2 2 1 2 2 1 1 25 90 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 29 91 3 1 2 3 2 3 4 2 2 2 1 1 26 92 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 15 93 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 29 94 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 1 1 27 95 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 25 96 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 26 97 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 26 98 2 3 1 3 2 1 2 3 1 3 2 1 24 99 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 2 25

100 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 22 101 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 26 102 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 23 103 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 41 104 1 3 1 3 2 1 1 1 2 1 2 2 20 105 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 25 106 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 25 107 2 3 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 25

Page 78: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

69

108 1 4 1 3 3 3 2 1 1 2 1 1 23 109 3 2 3 4 2 3 1 1 1 2 1 1 24 110 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 28 111 1 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 26 112 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 23 113 3 4 2 4 4 4 3 2 2 2 2 2 34 114 2 3 4 4 4 2 2 1 2 1 1 1 27 115 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 25 116 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 1 25 117 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 1 1 26 118 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 23 119 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 27 120 2 3 2 3 2 2 2 1 3 3 1 2 26 121 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 27 122 1 4 1 3 1 1 2 2 1 2 1 1 20 123 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 24 124 3 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 30 125 1 2 2 4 3 1 1 1 1 2 1 1 20 126 3 2 1 3 1 4 1 1 2 1 1 1 21 127 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 35 128 2 3 2 4 3 2 2 1 2 2 1 1 25 129 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 29 130 3 1 2 3 2 3 4 2 2 2 1 1 26 131 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 15 132 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 29

Page 79: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

70

133 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 1 1 27 134 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 25 135 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 26 136 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 26 137 2 3 1 3 2 1 2 3 1 3 2 1 24 138 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 2 25 139 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 22 140 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 26 141 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 23 142 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 41 143 1 3 1 3 2 1 1 1 2 1 2 2 20 144 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 25 145 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 25 146 2 3 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 25 147 1 4 1 3 3 3 2 1 1 2 1 1 23 148 3 2 3 4 2 3 1 1 1 2 1 1 24 149 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 28 150 1 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 26 151 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 23 152 3 4 2 4 4 4 3 2 2 2 2 2 34 153 2 3 4 4 4 2 2 1 2 1 1 1 27 154 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 25 155 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 1 25 156 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 1 1 26 157 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 23

Page 80: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

71

158 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 27 159 2 3 2 3 2 2 2 1 3 3 1 2 26 160 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 27 161 1 4 1 3 1 1 2 2 1 2 1 1 20 162 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 24 163 3 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 30 164 1 2 2 4 3 1 1 1 1 2 1 1 20 165 3 2 1 3 1 4 1 1 2 1 1 1 21 166 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 35 167 2 3 2 4 3 2 2 1 2 2 1 1 25 168 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 29 169 3 1 2 3 2 3 4 2 2 2 1 1 26 170 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 15 171 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 29 172 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 1 1 27 173 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 25 174 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 26 175 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 26 176 2 3 1 3 2 1 2 3 1 3 2 1 24 177 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 2 25 178 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 22 179 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 26 180 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 23 181 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 41 182 1 3 1 3 2 1 1 1 2 1 2 2 20

Page 81: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

72

183 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 25 184 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 25 185 2 3 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 25 186 1 4 1 3 3 3 2 1 1 2 1 1 23 187 3 2 3 4 2 3 1 1 1 2 1 1 24 188 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 28 189 1 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 26 190 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 23 191 3 4 2 4 4 4 3 2 2 2 2 2 34 192 2 3 4 4 4 2 2 1 2 1 1 1 27 193 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 25 194 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 1 25 195 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 1 1 26 196 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 23 197 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 27 198 2 3 2 3 2 2 2 1 3 3 1 2 26 199 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 27 200 1 4 1 3 1 1 2 2 1 2 1 1 20 201 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 24 202 3 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 30 203 1 2 2 4 3 1 1 1 1 2 1 1 20 204 3 2 1 3 1 4 1 1 2 1 1 1 21 205 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 35

Page 82: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

73

Lampiran 12

Hasil penelitian

Page 83: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

74

T score Intensi Mematuhi Rambu lalulintas

intensi_mematuhirambu

83 40.5 40.5 40.5

122 59.5 59.5 100.0

205 100.0 100.0

rendah

tinggi

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

T Score Aggressive Driving

aggressive_driving

109 53.2 53.2 53.2

96 46.8 46.8 100.0

205 100.0 100.0

rendah

tinggi

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e

Percent

Correlations Intensi mematuhi rambu lalulintas – Aggressive Driving

Correlations

1 -.272**

.000

205 205

-.272** 1

.000

205 205

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

intensi

aggressive

intensi aggressive

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 84: SKRIPSI - core.ac.uk · pembelajaran serta proses pendewasaan. 5. ... The design used is non-quantitative experiments using intention scale and the scale of aggressive driving

75

Regression (R2)

Variables Entered/Removedb

intensia . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: aggressiveb.

Model Summary

.272a .074 .070 4.205

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), intensia.

ANOVAb

287.412 1 287.412 16.257 .000a

3588.949 203 17.680

3876.361 204

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), intensia.

Dependent Variable: aggressiveb.

Coefficientsa

36.881 2.822 13.070 .000

-.168 .042 -.272 -4.032 .000

(Constant)

intensi

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: aggressivea.