ISSN-P 2407-2192
Jurnal Teknik Informatika Politeknik Sekayu (TIPS)
Volume VII, No.2, Juli - Desember 2017, h. 11-23
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 11
SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS MOBILE
Ali Subhan Afrizal
NIDN.0202048501
Program Studi Teknik Informatika Politeknik Sekayu
Email :[email protected]
ABSTRAK
Mata merupakan suatu panca indra yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk melihat. Jika mata
mengalami gangguan atau penyakit mata, maka akan berakibat sangat fatal bagi kehidupan manusia. Jadi sudah
mestinya mata merupakan anggota tubuh yang perlu dijaga dalam kesehatan sehari-hari. Banyak masyarakat
mengabaikan kondisi kesehatan yang dialami dan terbatasnya media informasi mengenai bahayanya penyakit
mata, gejala awal dan seringnya keterlambatan penanganan diakibatkan kurangnya pengetahuan masyarakat
terhadap jenis-jenis penyakit mata sehingga berbahaya apabila tidak segera diobati, maka dibuatlah suatu
program aplikasi yang dapat melakukan diagnosa penyakit mata pada manusia, memberikan pengetahuan, dan
memberikan cara penanganan maupun obat guna menanggulangi penyakit tersebut. Program aplikasi ini meniru
cara berpikir seorang ahli spesialis dokter mata dalam melakukan identifikasi suatu penyakit. Program aplikasi
ini dibuat untuk membantu dalam mencari kesimpulan tentang penyakit yang diderita atau solusi yang sesuai
untuk mengatasinya. Program aplikasi ini menganalisa gejala-gejala dari suatu penyakit. Pengembangan program
aplikasi ini menggunakan metode inferensi forward chaining. Program aplikasi ini menggunakan pemrograman
android, java, dan untuk database menggunakan SQLite, dengan Aplikasi ini dapat mengetahui hasil diagnosa
penyakit mata yang diderita melalui proses konsultasi terhadap sistem secara cepat dan efisien dengan media
sebuah smartphone.
Kata Kunci : Sistem Pakar, Aplikasi, Penyakit Mata, Forward Chaining, Android
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata merupakan panca indera yang sangat
penting dalam kehidupan manusia.Kita dapat
melihat dan mengenal suatu benda yang kita lihat
karena adanya kerja sama antara mata dan otak.
Rangsangan yang terjadi di bagian mata akan
diteruskan ke otak. Disini, otak mengolah dan
menerjemahkan informasi yang diterima sehingga
menghasilkan suatu perwujudan penglihatan.
Beberapa hal yang dapat menimbulkan
gangguan pada mata ialah kondisi penurunan
kualitas udara pada lingkungan yang disebabkan
polusi dari rumah tangga, industri, kendaraan dan
hal lainnya.Seringkali masyarakat mengabaikan
kondisi kesehatan yang dialami dan terbatasnya
media informasi mengenai bahayanya penyakit
mata, gejala-gejala awal dan seringnya
keterlambatan penanganan diakibatkan kurangnya
pengetahuan masyarakat terhadap jenis-jenis
penyakit mata. Kesibukan menjadi salah satu alasan
mengapa masyarakat tidak untuk memeriksakan
dirinya apabila terkena penyakit mata.Padahal gejala
gatal dan merah pada mata yang sering kita anggap
tidak terjadi apa-apa dapat mempunyai berbagai
kemungkinan penyakit yang bisa jadi berbahaya
apabila tidak segera diobati.
Kebanyakan masyarakat apabila terkena
penyakit mata penanganan yang dilakukannya yaitu
dengan membeli obat tetes mata di apotik dan
memeriksakan kondisi kesehatan mata ke rumah
sakit langsung untuk segera diobati, khususnya
diperiksa langsung oleh dokter spesialis penyakit
mata.Namun, dengan masih kurangnya tenaga kerja
dokter mata pada saat ini dan seringkali dokter mata
tidak selalu ada di rumah sakit maka pasien terkena
penyakit mata seringkali tidak dapat ditangani
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 12
dengan cepat, sehingga peyakit yang dialami bisa-
bisa menyebabkan kebutaan.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat
ini, dengan adanya sistem pakar mendiagnosa
penyakit mata pada manusia, maka dapat membantu
peran dokter mata dalam mengatasi pasien penyakit
mata untuk memberikan solusi dan penanganan yang
dilakukan.Dapat mempermudah pekerjaan dari
dokter mata, apabila dokter mata tidak ada dirumah
sakit maka asisten dokter mata dapat menggunakan
sistem pakar mendiagnosa pada manusisa dalam
mengatasi pasien yang terkena penyakit mata,
sehingga pasien dapat diobati dengan cepat dan
tepat.Hal ini menyebabkan penulis tertarik untuk
mengambil penelitian “Sistem Pakar
Mendiagnosa Penyakit Mata Berbasis Mobile”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yang terjadi yaitu :
1) Terbatasnya media informasi mengenai
bahayanya penyakit mata, dan gejala-gejala
awal.
2) Seringnya keterlambatan penanganan
diakibatkan kurangnya pengetahuan
masyarakat terhadap jenis-jenis penyakit mata.
1.3 Batasan Masalah
Dalam perancangan sistem pakar mendiagnosa
penyakit mata pada manusia berbasis mobile ini
maka agar permasalahan lebih terarah dan tidak
menyimpang dari pokok permasalahan yang ada,
batasan masalahnya adalah sebagai berikut:
1) Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit mata
pada manusia berbasis mobile ini hanya
membatasi penyakit mata seperti
Konjungtivitis, Keratokonjungtivitas Vernalis
(KV), Endoftalmitis, Selulitis Orbitalis,
Blefaritis, dan Trakoma. Menggunakan
metode representasi pengetahuan (knowledge
representation) menggunakan kaidah produksi.
2) Sistem ini menggunakan metode pelacakan
mesin inferensi menggunakan metode runut
balik (Backward Chaining).
3) Pengembangan Aplikasi menggunakan bahasa
pemrograman Java dengan aplikasi Eclipse.
4) Aplikasi ini hanya dapat digunakan pada
handpone versi Android, minimal versi2.2
(Froyo).
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1) Membuat sistem pakar yang dapat digunakan
untuk mendiagnosa penyakit mata berbasis
mobile, dengan menggunakan bahasa
pemrograman Java dengan aplikasi Eclipse.
2) Memasukan data kepakaran berdasarkan
pengetahuan-pengetahuan mengenai penyakit
mata pada manusia.
3) Untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan masyarakat tentang informasi
penyakit mata.
4) Merancang sebuah aplikasi smartphone versi
android yang bisa memberikan informasi
kepada pengguna mengenai penyakit mata
yang diderita dan memberikan solusi
penyelesaian yang sesuai dengan masalah
kesehatan yang di alami.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan
kemudahan mengenai diagnosa penyakit mata
berdasarkan gejala-gejala yang diderita.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode Perancangan Sistem yang digunakan
yaitu Rapid Application Development
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 13
(RAD).Tahapan-tahapan yang terdapat dalam
metode rapid application development dapat dilihat
pada gambar 1.1 sebagai berikut:
Gambar 1.1 Diagram RAD Model
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Aplikasi
Menurut Dhanta (2009:32) Aplikasi
(application) adalah software yang dibuat oleh
suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan
tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word,
Microsoft Excel.
2.2 Sistem Pakar
Menurut Menurut Kusrini(2008:11) sistem
pakar adalah sistem berbasis komputer yang
menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik
penalaran dalam pemecahan masalah yang biasanya
hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam
bidang tersebut.Selain itu juga sistem pakar dapat
berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang
pakar.
Menurut Desiani dan Arhami (2008:227),
sistem pakar adalah program komputer yang
merupakan cabang dari penelitian ilmu komputer
yang membuat sesuatu menjadi cerdas.
2.3 Pengertian Diagnosis
Menurut Kamus Kesehatan online (2017),
diagnosis adalah identifikasi sifat-sifat penyakit atau
kondisi dari yang lainnya. Penilaian dapat dilakukan
melalui pemeriksaan fisik, tes laboratorium, atau
sejenisnya, dan dapat dibantu oleh program
komputer yang dirancang untuk memperbaiki proses
pengambilan keputusan.
2.4 Mata
Menurut Bagod Sujadi dan Siti Laila
(2007:277), indra penglihatan manusia adalah mata.
Kita dapat melihat dan mengenal suatu benda yang
kita lihat karena adanya kerja sama antara mata dan
otak. Rangsangan yang terjadi di bagian mata akan
diteruskan ke otak. Disini, otak mengolah dan
menerjemahkan informasi yang diterima sehingga
menghasilkan suatu perwujudan penglihatan.
Gambar 2.1 Bagian Mata Manusia
Menurut Genggaminternet.com bagian mata
memiliki fungsinya masing-masing, yang mana
fungsi tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Adapun fungsi dari bagian tersebut yaitu:
a) Kornea
Bagian ini terletak paling luar dari mata yang
bening dan tembus pandang, munutupi iris dan
pupil. Salah satu karakteristiknya saat kita
sentuh mata akan menutup secara reflek.
Fungsinya untuk menerima cahaya dari
lingkungan sekitar.
b) Lensa Kristalin
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 14
Lensa ini memiliki fungsi untukmengfokuskan
cahaya yang masuk kebagian belakang mata
tepat pada retina sehingga perannya sangat
fital.
c) Iris
Inilah bagian mata yang memiliki warna yang
pada manusian kadang berbeda-beda sesuai
dengan ganetiknya. Posisi dari iris ini ada di
tenga dan berfungsi untuk membatasi
banyaknya cahaya yang masuk.
d) Aqueous Humor
Bagian ini berfungsi membiaskan cahaya
kedalam mata.
e) Pupil
Berwarna hitam dan berada di tengah Iris yang
dapat membuka dan menutup, adapun
fungsinya adalah untuk mengatur masuknya
cahaya pada bola mata.
f) Retina
Retina adalah lapisan yang sangat tipis dari
jaringan di dalam mata. Fungsi Retina Mata
untuk menangkap sinar cahaya yang masuk ke
mata. Impuls cahaya kemudian dikirim ke otak
untuk diproses, melalui saraf optik.
g) Saraf optik
Saraf optik merupakan bagian yang berfungsi
untuk memberikan informasi visual yang
diterima dan diteruskan ke otak.
h) Otot Mata
Otot ini berguna untuk mengatur besar kecilnya
lensa yang juga merupakan penyangga lensa
kristalin.
i) Vitreus Humor
Selanjutnya cairan bening yang umumnya
berada pada rongga mata.Memiliki fungsi
meneruskan cahaya dari lensa menuju ke
retina.
j) Bintik Kuning
Posisi dari bagian ini di retina yang memiliki
bagian yang paling peka terhadap respon dari
luar.
k) Saraf Optik
Saraf optik merupakan bagian yang berfungsi
untuk memberikan informasi visual yang
diterima dan diteruskan ke otak.
l) Titik Buta
Titik Buta merupakan bagian yang berfungsi
untuk meneruskan dan membelokkan berkas
saraf menuju ke otak.Pada titik buta tidak
terdapat sel-sel yang peka terhadap rangsangan
cahaya.Oleh karena itu apabila bayangan benda
jatuh pada bagian ini, maka kita tidak dapat
melihat.
2.5 Jenis – jenis Penyakit Mata
Menurut medicastore.com ada beberapa jenis
penyakit mata, diantaranya :
a) Konjungtivitis adalah iflamasi pada lapisan
terluar pada mata (konjungtiva) konjungtivitis
dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau
alergi. Penyakit ini merupakan salah satu
gangguan kondisi mata yang paling umum
terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.
b) Konjungtivitis vernalis adalah peradangan
konjungtiva yang berulang (musiman).
c) Endoftalmitis adalah peradangan yang terjadi
pada mata bagian dalam.
d) Selulitis Periorbitalis yaitu peradangan pada
jaringan di sekitar bola mata.
e) Blefaritis adalah peradangan pada tepi kelopak
mata, biasanya pada tempat dimana folikel bulu
mata berada, bisa disertai dengan adanya
krusta, sisik yang tebal, atau kemerahan serta
pembengkakan pada tepi kelopak mata.
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 15
f) Trakoma merupakan infeksi konjungtiva yang
disebabkan oleh bakteri Chlamydia
trachomatis.
2.6 Cara Mengatasi Penyakit Mata
Menurut medicastore.com ada beberapa cara
mengatasi penyakit mata, antara lain sebagai berikut:
a) Mengatasi Konjungtivitis
Kebanyakan orang-orang mengalami
konjungtivitis dapat membaik tanpa
terapi.Namun, beberapa infeksi, terutama yang
disebabkan oleh bakteri dapat menetap untuk
waktu lama jika tidak diobati.Antibiotik hanya
membantu untuk konjungtivitis bakteri. Untuk
mata memiliki mekanisme kerja, spektrum, dan
potensi efek samping yang sama seperti bentuk
sistemiknya. Obat ini diresepkan untuk
konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri.
Obat jika penyakit konjungtivitis dikarenakan
oleh bakteri: centrimide, chioramphasicol,
ciprofloxacin, dan erythromycin.
b) Mengatasi Konjungtivitis vernalis
Pemberian obat anthistamintopical biasanya
berguna untuk kasus yang ringan.Obat
golongan kortikosteroid sebaiknya tidak
digunakan lebih dari beberapa minggu karena
bisa menyebabkan peningkatan tekanan pada
mata, katarak infeksi opportunistic.
c) Mengatasi Endoftalmitis
Meskipun telah diberikan pengobatan yang
tepat sejak dini, prognosis penglihatan pada
endoftalmitis seringkali buruk.Endoftalmitis
merupakan suatu keadaan darurat.Pilihan
antibiotik dapat ditentukan berdasarkan
organisme penyebabnya.Antibiotik dapat
diberikan melalui pembuluh darah (intravena),
disuntikkan langsung ke dalam mata, atau
keduanya.Pembedahan dapat dilakukan untuk
membuang jaringan yang terinfeksi dari dalam
mata, yang mungkin dapat membantu
menghentikan infeksi.
d) Mengatasi Selulitis Periorbitalis
Penderita sebaiknya dirawat di rumah
sakit.Diberikan cairan melalui infus dan
antibiotik.Jika terbentuk abses (penimbunan
nanah), dilakukan pembedahan untuk
membuang nanahnya.Infeksi ini
perkembangannya sangat cepat karena itu harus
dipantau secara ketat.
e) Mengatasi Blefaritis
Gangguan yang menyebabkan terjadinya
blefaritis sebisa mungkin diatasi, misalnya obat
tetes mata yang tampaknya menyebabkan
blefaritis alergi perlu dihentikan
pemakaianya.Untuk blefaritis yang disebabkan
oleh dermatitisseborrhoic, maka penanganan
biasanya dilakukan dengan menjaga kelopak
mata tetap bersih dengan membersihkan tepi
kelopak mata secara perlahan-lahan dua kali
sehari.Bisa digunakan sampo bayi atau
pembersih khusus, wajah dan kulit kepala juga
harus ditangani dengan baik.
f) Mengatasi Trakoma
Penderita perlu menemukan dokter spesialis
mata untuk memastikan diagnosa, melihat
kerusakan yang terjadi, dan mendapatkan
penanganan yang tepat.Pengobatan bisa berupa
pemberian antibiotika minum atau
salep.Antibiotika seringkali perlu diberikan
untuk seluruh orang pada daerah tertentu jika
banyak ditemukan penderita trakoma.Jika
penyakit sampai menimbulkan kerusakan pada
kelopak mata, konjungtiva, atau kornea, maka
pembedahan mungkin perlu dilakukan untuk
mengatasinya.
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 16
2.7 Teori Pemrograman
2.7.1 Pengertian Java
Menurut Bambang Heriyanto(2012) Java
adalah bahasa yang dapat dijalankan disembarang
platform, di beragam lingkungan: internet, consumer
electronic products, dan computer applications.
2.7.2 Android
Menurut Hermawan (2011:2) Android
merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk
perangkat mobile berbasis Linux.Pada awalnya
sistem operasi ini dikembangkan oleh Android Inc,
yang kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005.
Menurut Nazruddin Safaat H (2015:1)
Android merupakan sebuah sistem operasi untuk
perangkat mobile berbasis linux yang mencangkup
sistem operasi.
2.7.3 Eclipse
Menurut Safaat (2012) di dalam Rahman
(2014:11) Eclipse adalah sebuah IDE (Integreted
Development Environment) untuk mengembangkan
perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua
platform (platform-independent).
2.7.4 Android SDK
Menurut Hermawan (2011:13), android SDK
berisi seperangkat alat untuk membangun dan
mengembangkan aplikasi berbasis android yang
didalamnya termasuk debugger, libraries, emulator,
dokumentasi, contoh kode, dan tutorial.
API (Application Programming Interface)
adalah sekumpulan perintah, fungsi, dan protokol
yang dapat digunakan oleh programmer saat
membangun perangkat lunak untuk sistem operasi
tertentu. API memungkinkan programmer untuk
menggunakan fungsi standar untuk berinteraksi
dengan sistem operasi lain. Aplikasi
androidSDK atau Software Development Kit alat
bantu dan API untuk mengembangkan berbagai
aplikasi platformandroid dengan bahasa programan
java.
2.7.5 ADT (Android Development Tools)
Menurut Hermawan (2011:17) ADT (Android
Development Tools) digunakan untuk
menghubungkan antara Eclipse IDE dan android
SDK.
Menurut Safaat (2012) di dalam Rahman
(2014:11) ADT adalah kepanjangan dari Android
Development Tools yang menjadi penghubung
antara IDEEclipse dengan AndroidSDK.ADT atau
lebih dikenal dengan pluginEclipse dapat membuat
project yang berbasis android.
2.7.6 SQLite
Menurut Nazruddin Safaat H (2015:183),
SQLite adalah salah satu software yang embedded
yang sangat popular, kombinasi SQLinterface dan
penggunaan memori yang sangat sedikit dengan
kecepatan yang sangat cepat. SQLite di android
termasuk dalam Androidruntime, sehingga versi
android dapat membuat database dengan SQLite.
Banyak software managerSQLite yang bisa di
unduh secara gratis, salah satunya adalah SQLite
yang addons dengan mozilla firefox, dapat di install
melalui addons mozilla, SQLite manager mozilla
inilah nantinya yang digunakan untuk mem-view
data di database.
2.8. Teori Perancangan Sistem
2.8.1 Metode Rapid Aplication Development
Metode rekayasa perangkat lunak yang
digunakan penulis adalah metode RAD(Rapid
Aplication Development) menurut M.Shalahudin dan
Rosa A.S metode RAD menekankan pada sebuah
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 17
keturunan dalam proses pengembangan perangkat
lunak. Metode ini adalah sebuah metode yang tepat
untuk membangun sebuah perangkat lunak waktu
pengerjaan yang pendek.
2.8.2 UML (Unified Modelling Language)
Menurut Zuliansyah (2014:20) UML (Unified
Modeling Language) merupakan bahasa pemodelan
untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat
OOP (Object Oriented Programming).
2.8.3 Usecase Diagram
Menurut Safaat (2015:177) UsecaseDiagram
merupakan suatu aktivitas yang menggambarkan
urutan interaksi antar satu atau lebih aktor dan
sistem.
Menurut Zuliansyah (2014:20) Usecase
diagram merupakan inti dari pemodelan tingkah laku
(behavior) sistem, subsistem, ataupun kelas. Setiap
model menampilkan serangkaian kasus penggunaan
dan akotr dan juga hubungan antara mereka.
2.8.4 Activity Diagram
Menurut Safaat (2015:193) Activity diagram
merupakan alur kerja pada setiap usecase.
Menurut Zuliansyah (2014:22) Activity
diagram dapat digunakan untuk memodelkan suatu
aspek yang dinamis dari sebuah sistem seperti
dimana alur sistem itu berawal, decision atau pilihan
yang mungkin terjadi, dan bagaimana merka
berakhir.
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Usecase Diagram
Usecase Diagram merupakan gambaran dari
interaksi antara komponen-komponen suatu sistem
yang akan dibagun. Pada aplikasi sistem pakar
mendiagnosa penyakit mata pengguna dapat
mengakses menu utama yang terdiri dari 6 (enam)
pilihan menu yaitu Informasi Mata, Informasi
Penyakit Mata, Diagnosa, Kamus, Tentang Aplikasi,
Informasi Data dan Exit.
Gambar 3.1Usecase Diagram Aplikasi
3.2 Activity Diagram
Berdasarkan perencanaan perancangan yang
akan diterapkan pada Sistem Pakar Mendiagnosa
Penyakit Mata Pada Manusia Berbasis Mobile. Maka
activity diagram proses kerja aplikasi yaitu Activity
diagram menu informasi penyakit mata, informasi
data gejala dan informasi data solusi.
Berikut activity Diagram tersebut :
Gambar 3.2 Activity Diagram Menu Informasi
Penyakit Mata
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 18
Gambar 3.3Activity Diagram Menu Informasi Data
Gejala
Gambar 3.4Activity Diagram Menu Informasi
Solusi Penyakit Mata
3.3 Class Diagram
Gambar 3.5Class Diagram Menu Informasi Solusi
Penyakit Mata
3.4 Pohon Keputusan
Teknik pencarian menggunakan metode best
first search, pohon keputusan (desicision tree) pada
gambar 3.9 dilakukan dengan metode best first
search dari struktur dan pembangkitan aturan
IF..THEN (jika ..maka) pada setiap node, G
merupakan gejala (dapat dilihat pada Tabel 3.9)
sedangkan P merupakan penyakit (dapat dilihat pada
tabel 3.10). Pada gambar 3.9, penjelasan decision
tree dapat dilihat pada tabel 3.10 berdasarkan fakta
gejala dan menghasilkan keputusan yang berupa
penyakit dan diterjemahkan ke dalam aturan sebagai
berikut:
Gambar 3.6Pohon Keputusan
3.5 Perancangan Antarmuka (Interface)
1) Antarmuka Menu utama
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 19
Halaman menu utama akan menampilkan
beberapa menu dari aplikasi, diantaranya menu
informasi mengenai mata, informasi mengenai
penyakit mata, diagnosa, kamus, tentang informasi
dan informasi data.
Gambar 3.7Antarmuka Menu Utama
2) Antarmuka Informasi Mengenai Mata
Halaman Antarmuka informasi mengenai mata,
yang menampilkan informasi tentang mata, sehingga
pengguna bisa mendapatkan wawasan tentang indra
pengelihatan.
Gambar 3.8Informasi Mengenai Mata
3) Antarmuka Informasi Penyakit Mata
Halaman Antarmuka informasi penyakit mata
menampilkan beberapa jenis penyakit mata.
Gambar 3.9Informasi Penyakit Mata
4) Antarmuka Identifikasi Penyakit Mata
Antarmuka ini menampilkan form pertanyaan
mengenai gejala penyakit yang dialami.
Gambar 3.10Form Identifikasi Penyakit Mata
5) Antarmuka Diagnosa
Antarmuka Diagnosa menampilkan hasil
diagnosa penyakit yang dialami pengguna
berdasarkan hasil dari identifikasi sebelumnya.
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 20
Gambar 3.11Form Diagnosa Penyakit Mata
6) Antarmuka Halaman keluar
Halaman keluar akan muncul saat pengguna
mengklik tombol keluar pada halaman menu utama.
Jika memulih oke maka akan kelua dari aplikasi dan
jika memilih batal maka akan kembali ke menu
utama.
Gambar 3.12Form Diagnosa Penyakit Mata
IV. IMPLEMENTASI
Aplikasi sistem pakar mendiagnosa penyakit
matapada manusia berbasis mobile ini bisa
mendiagnosa penyakit mata pada manusia,
memberikan informasi mengenai mata dan terdapat
menu kamus.Diagnosa yang dapat dilakukan dengan
aplikasi sistem pakar ini adalah penyakit mata
seperti Konjungtivitis, Konjungtivitis Vernalis,
Endoftalmitis, Solulitis Periorbitalis, Blefaritis, dan
Trakoma.Selanjutnya aplikasi sistem pakar
mendiagnosa penyakit mata ini mempunyai menu
kamus yang berfungsi membantu pengguna dalam
menemukan kata-kata kesehatan mata yang kurang
dimengerti.
Pengguna bisa memilih menu informasi mengenai
mata, menu informasi penyakit mata, menu
diagnosa, menu kamus, menu tentang aplikasi,
informasi data.Pengguna yang menggunakan menu
diagnosa bisa mendiagnosa penyakit setelah memilih
menu diagnosa. Proses selanjutnya pengguna
langsung menjawab pertayaan-pertayaan berupa
gejala- gejala yang dipilih, kemudian sistem akan
memberikan kesimpulan berupa penyakit yang
diderita, gejala-gejala yang dipilih oleh pengguna
sebelumnya, dan solusi dalam mengatasi penyakit
tersebut.Berikut merupakan beberapa tampilan
halaman hasilnya berupa Sistem Pakar Mendiagnosa
Penyakit Mata Berbasis Mobile :
4.1. Tampilan Menu Utama
Pada tampilan halaman utama terdapat
beberaapa menu yang terdiri dari informasi
mengenai mata, informasi penyakit mata, diagnosa,
kamus, tentang aplikasi dan informasi data, juga
pada bagian bawah kiri terdapat tombol untuk keluar
dari aplikasi.
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 21
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Menu Utama
4.2. Tampilan Menu Informasi Megenai Mata
Halaman ini menampilkan informasi mengenai
mata, ulai dari bagiaan mata dan fungsinya.
Gambar 4.2 Tampilan Informasi Mengenai Mata
4.3. Tampilan Menu Informasi Penyakit Mata
Halaman ini menampilkan beberapa informasi
mengenai penyakit yang umumnya terjadi pada mata
diantaranya Konjungtivitis, konjungtivitis Vermalis,
Endoftalmitis, Selulitis Periorbalitis, Blefarits dan
Trakorma
Gambar 4.3 Tampilan Informasi Penyakit Mata
4.4. Tampilan Menu Penyakit Blefaritis
Berikut merupakan tampilan dari menu salah
satu informasi penyakit Blefaritis dimana teradapat
gamabar dan sedikit detail tentang penyakit tersebut.
Gambar 4.4 Tampilan Menu Penyakit Blefaritis
4.5. Tampilan Identifikasi Penyakit Mata
Halaman ini menampilkan salah satu dari
beberapa pertanyaan yang ada untuk
mengidentifikasi penyakit mata yang dialami
pengguna. Terdapat dua pilihan YA atau TIDAK
Pada Setiap Pertanyaan seputar gejala yang
kemungkinan dialami pengguna.
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 22
Gambar 4.5 Tampilan Pertanyaan Identifikasi
Penyakit Mata
4.6. Tampilan Hasil Diagnosa
Halaman ini akan muncul saat pengguna telah
selesai menjawab semua pertanyaan identifikasi
penyakit mata yang telah berikan sebelumnya. Pada
halaman ini menampilkan hasil diagnosa penyakit
yang kemungkinan dialami pengguna dan terdapat
juga solusi untuk penyakit tersebut.
Gambar 4.6 Tampilan Hasil Diagnosa Penyakit
Mata
4.7. Tampilan Keluar
Tampilan untuk keluar dari aplikasi yang
terdapat di bagian menu utama. Saat di klik maka
akan keluar pilihan Ya atau Tidak.
Gambar 4.7 Tampilan Keluar
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan terhadap Sistem
Pakar Mendiagnosa Penyakit Mata Berbasis Mobile
yang dibangun dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aplikais sistem pakar mendiagnosa penyakit
mata berbasis mobile apabila dieterapkan
sangat berguna karena bisa membantu
pekerjaan dokter mata.
2. Program aplikasi sistem pakar dapat
menyelesaikan masalah yaitu bisa
menampilkan hasil diagnosa berupa penyakit
yang diderita dan solusi dalam penanganannya
dengan cepat dan tepat berdasarkan gejala-
gejala yang dimasukan oleh user.
3. Aplikasi ini juga dapat memberikan informasi
mengenai macam-macam dari penyakit mata,
yang mana terdapat di dalam pencarian menu
kamus.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan
adalah sebagai berikut :
1. Sistem pakar mendiagnosa penyakit mata
berbasis mobile dapat dikembangkan lagi
dengan menggunakan website sehingga bisa
Jurnal TIPS, Volume VII, No. 2, Juli-Desember, h. 11-23 Page 23
terhubung langsung ke internet dan lebih user
friendly.
2. Untuk jangka kedepannya sistem pakar
mendiagnosa penyakit mata berbasis mobile ini
dikembangkan lagi sehingga data-datanya
terupdate, dan tampilan antar mukanya bisa
perbaiki lagi, teks yang ada di dalam aplikasi
dirapikan lagi sehingga pengguna senang dan
puas terhadap aplikasi yang dibangun.
DAFTAR PUSTAKA
A. S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa
Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi
Objek. Informatika. Bandung
Desiani dan Arhami, M 2008, Konsep Kecerdasan
Buatan, Andi Offset, Yogyakarta.
Dhanta, R 2009, Pengantar Ilmu Komputer. Indah,
Surabaya
Hariyanto, Bambang. 2012. Esensi - Esensi Bahasa
Pemrograman Java: Revisi Keempat.
Bandung: Informatika
Hermawan, S 2011, Mudah membuat aplikasi
android, Andi, Yogyakarta.
Kusrini 2008, Aplikasi Sistem Pakar, Andi Offset,
Yogyakarta.
Nazarudin Safaat H, 2015, Android Pemrograman
Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC
Berbasis Android, Informatika Bandung,
Bandung.
Rahman, M 2014, Aplikasi parawisata kabupaten
musi banyuasin berbasis android,
Politeknik Sekayu.Sekayu.
Sudjadi, B dan Laila, S 2007, Biologi 2, Yudhistira,
Jakarta.
Zuliansyah, B 2014, Rancang bangun aplikasi
pembelajaran bahasa inggris berbasis android,
Politeknik Sekayu. Sekayu.
http://genggaminternet.com/bagian-bagian-mata-
dan-fungsinya/ diakses tanggal 18
September 2017
http://kamuskesehatan.com/?s=diagnosis di akses
tanggal 18 September 2017
http://medicastore.com/penyakit_subkategori/16/ind
ex.html diakses tanggal 18 September 2017