silogisme

23
Silogisme Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). 1. Jenis-jenis Silogisme 2. Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari; 3. Silogisme Kategorial 4. Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh: Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor) Akasia adalah tumbuhan (premis minor). Akasia membutuhkan air (Konklusi) Hukum-hukum Silogisme Katagorik. Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga. Contoh: Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor). Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor). ∴ Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).

Upload: wahyu-prasetyo

Post on 20-Dec-2015

48 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Page 1: Silogisme

SilogismeDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).

1. Jenis-jenis Silogisme2. Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari;3. Silogisme Kategorial4. Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan

kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).

Contoh:

   Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)   Akasia adalah tumbuhan (premis minor).∴ Akasia membutuhkan air (Konklusi)

Hukum-hukum Silogisme Katagorik.

Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.

Contoh:

   Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor).   Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor).∴ Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).

Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.

Contoh:

   Semua korupsi tidak disenangi (mayor).   Sebagian pejabat korupsi (minor).∴ Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).

Page 2: Silogisme

Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan.

Contoh:

   Beberapa politikus tidak jujur (premis 1).   Bambang adalah politikus (premis 2).

Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan. Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi).

Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif.

Contoh:

   Kerbau bukan bunga mawar (premis 1).   Kucing bukan bunga mawar (premis 2).

Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan

Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata.

Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah.

Contoh:

   Kerbau adalah binatang.(premis 1)   Kambing bukan kerbau.(premis 2)∴ Kambing bukan binatang ?

Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif

Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain.

Page 3: Silogisme

Contoh:

   Bulan itu bersinar di langit.(mayor)   Januari adalah bulan.(minor)∴ Januari bersinar dilangit?

Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklsinya.

Contoh:

   Kucing adalah binatang.(premis 1)   Domba adalah binatang.(premis 2)   Beringin adalah tumbuhan.(premis3)   Sawo adalah tumbuhan.(premis4)

Dari premis tersebut tidak dapat diturunkan kesimpulannya

Daftar isi

1  Silogisme Hipotetik 2  Silogisme Alternatif 3  Entimen 4  Silogisme Disjungtif

Silogisme Hipotetik

Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:

Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.

Contoh:

   Jika hujan saya naik becak.(mayor)   Sekarang hujan.(minor)∴ Saya naik becak (konklusi).

Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.

Contoh:

Page 4: Silogisme

   Jika hujan, bumi akan basah (mayor).    Sekarang bumi telah basah (minor).∴ Hujan telah turun (konklusi)

Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.

Contoh:

   Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.   Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.∴ Kegelisahan tidak akan timbul.

Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.

Contoh:

   Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.   Pihak penguasa tidak gelisah.∴ Mahasiswa tidak turun ke jalanan.

Hukum-hukum Silogisme Hipotetik Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar. Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka hukum silogisme hipotetik adalah:

Bila A terlaksana maka B juga terlaksana. Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.

Silogisme Alternatif

Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:

   Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.   Nenek Sumi berada di Bandung.∴ Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

Page 5: Silogisme

Entimen

Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:

Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu. Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima

hadiahnya.

Silogisme Disjungtif

Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya. Silogisme ini ada dua macam yaitu:

Silogisme disyungtif dalam arti sempit

Silogisme disjungtif dalam arti sempit berarti mayornya mempunyai alternatif kontradiktif. Contoh:

   Heri jujur atau berbohong.(premis1)   Ternyata Heri berbohong.(premis2)∴ Ia tidak jujur (konklusi).

Silogisme disjungtif dalam arti luas

Silogisme disyungtif dalam arti luas berarti premis mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif. Contoh:

   Hasan di rumah atau di pasar.(premis1)   Ternyata tidak di rumah.(premis2)∴ Hasan di pasar (konklusi).

Hukum-hukum Silogisme Disjungtif

Silogisme disjungtif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, apabila prosedur penyimpulannya valid.

Contoh:

Page 6: Silogisme

   Hasan berbaju putih atau tidak putih.   Ternyata Hasan berbaju putih.∴ Hasan bukan tidak berbaju putih.

Silogisme disjungtif dalam arti luas, kebenaran konklusinya adalah

1. Bila premis minor mengakui salah satu alternatif, maka konklusinya sah (benar).

Contoh:

   Budi menjadi guru atau pelaut.   Budi adalah guru.∴ Maka Budi bukan pelaut.

1. Bila premis minor mengingkari salah satu alternatif, maka konklusinya tidak sah (salah).

Contoh:

   Penjahat itu lari ke Solo atau ke Yogyakarta.   Ternyata tidak lari ke Yogyakarta∴ Dia lari ke Solo?

Konklusi yang salah karena bisa jadi dia lari ke kota lain.

BENTUK-BENTUK SILOGISME Bentuk-bentuk silogisme dibedakan berdasarkan letak term penengah atau mediumnya. Keterangan: S = Subjek P = Predikat M = Middle term (term penengah) 

1. Medium sebagai subjeknya premis mayor dan menjadi predikatnya premis minor.

RUMUS:M     PS         M S     P

Syarat-syarat khusus untuk bentuk ini adalah: 

Premis mayor harus universal. Premis minor harus afirmatif (bersifat menguatkan atau mengesahkan).

Page 7: Silogisme

Contoh: 1. Semua yang dilarang agama bersifat tidak baik.                                  M                     P     Berbohong adalah dilarang agama.           S                            M     Jadi, berbohong adalah bersifat tidak baik. 

2. Tidak satupun pemuda tidak setia kepada Pancasila.     Semua pelajar SMA 39 adalah pemuda.     Jadi, semua pelajar SMA 39 setia kepada Pancasila. 

3. Semua yang cantik dipuja.    Sebagian guru cantik.    Jadi, sebagian guru dipuja.

4. Tidak satupun pemarah adalah lemah lembut.     Sebagian pegawai adalah pemarah.     Jadi, sebagian pegawai tidak lemah lembut.   

2. Medium menjadi predikatnya premis mayor dan premis minor.

RUMUS :P     MS         M S     P

Syarat-syarat khusus untuk bentuk ini adalah: 

Premis mayor harus universal. Premis minor kualitasnya harus berbeda dengan premis mayornya.

Contoh: 1. Semua burung bertelur.     Tidak satupun mamalia bertelur.     Jadi, tidak satupun mamalia adalah burung. 

2. Semua kepala sekolah SMA adalah sarjana.    Tidak satupun buta huruf adalah sarjana.    Jadi, tidak satupun buta huruf adalah kepala sekolah. 

3. Tidak ada pebulutangkis handal malas berlatih.     Sebagian pebulutangkis malas berlatih.     Jadi, sebagian pebulutangkis adalah tidak handal. 

4. Semua barang pecah belah mudah pecah.     Sebagian gayung tidak mudah pecah.     Jadi, sebagian gayung bukan barang pecah belah. 

3. Medium menjadi subjeknya premis mayor maupun premis minor.

Page 8: Silogisme

RUMUS :M     PM         S S      P

Syarat-syarat khusus untuk bentuk ini adalah: 

Premis minor harus afirmatif. Konklusi harus partikular.

Contoh: 1. Semua siswa SMAN 1 pandai berpidato.     Sebagian siswa SMAN 1 pendiam.     Sebagian pendiam pandai berpidato. 

2. Semua siswa disiplin.     Sebagian siswa malas.     Jadi, sebagian yang malas disiplin. 

3. Beberapa penduduk RT 13 terserang flu.    Sebagian penduduk RT 13 dapat berenang.    Jadi, sebagian yang dapat berenang terserang flu.

4. Tidak seorangpun atlet malas.     Semua atlet adalah penduduk.     Jadi, sebagian penduduk tidak malas. 

5. Beberapa ibu rumah tangga tak menyusui anaknya.     Semua ibu rumah tangga memasak.     Jadi, sebagian yang memasak anaknya tak menyusui anaknya. 

6. Tidak satupun serangga bernafas dengan paru-paru.     Sebagian serangga dapat terbang.     Jadi, sebagian yang dapat terbang tidak bernafas dengan paru-paru.   

4. Medium menjadi predikatnya premis mayor dan menjadi subjek pada premis minor

RUMUS :P     MM         S S     P

Syarat-syarat khusus untuk bentuk ini adalah:

Jika premis mayornya afirmatif, maka untuk premis minor harus universal. Dan jika premis minor adalah negatif, maka untuk premis mayor harus universal.

Contoh: 1. Semua tentara adalah manusia. 

Page 9: Silogisme

    Semua manusia akan mati.     Jadi, sebagian yang akan mati adalah tentara. 

2. Semua orang tua sayang sama anak.     Tak satupun yang sayang sama anak adalah kanibal.     Jadi, tak satupun kanibal adalah orang tua. 

3. Beberapa diplomat melakukan spionase.    Semua yang melakukan spionase adalah pemberani.    Jadi, sebagian yang pemberani adalah diplomat. 

4. Tidak ada pemalas yang berhasil.     Semua yang berhasil adalah kaya.     Jadi, sebagian yang kaya bukan pemalas. 

5. Tidak ada mamalia bernafas dengan insang.    Sebagian yang bernafas dengan insang bersisik.    Jadi, sebagian yang bersisik bukan mamalia.

1. Tidak ada pemalas yang sukses. Semua yang sukses sejahtera hidupnya. Jadi . . .

Page 10: Silogisme

A. Sebagian pemalas tidak sukses. D. Sebagian yang sejahtera hidupnya bukan pemalas.

B. Tidak ada pemalas yang sejahtera hidupnya.

E. Semua pemalas sejahtera hidupnya

C. Semua pemalas sukses.

Jawaban: Sebagian yang sejahtera hidupnya bukan pemalas (D) 2. Semua yang memabukkan adalah haram. Alchohol adalah minuman yang memabukkan. Jadi . . .

A. Sebagian Alchohol memabukkan. D. Alchohol tidak haram.

B. Sebagian Alchohol haram. E. Alchohol haram

C. Semua Alchohol memabukkan.

Jawaban: Alchohol haram (E) 3. Toni adalah orang desa. Toni bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik. Banyak buruh-buruh yang malas. Malik adalah teman Toni. Jadi . . . .

A. Malik mungkin sedesa dengan Toni. D. Malik itu malas.

B. Teman-teman Toni semuanya malas. E. Toni itu malas.

C. Malik adalah orang kota.

Jawaban: Malik mungkin sedesa dengan Toni (A) 4. Semua orang tua menyayangi anaknya. Sebagian guru menyayangi anaknya. Jadi . . . .

A. Sebagian orang tua menyayangi anaknya.

D. Semua orang tua adalah guru.

Page 11: Silogisme

B. Sebagian guru adalah orang tua. E. Semua guru adalah orang tua.

C. Semua guru menyayangi anaknya.

Jawaban: Sebagian guru adalah orang tua (B) 5. Semua kendaraan berbahan bakar bensin. Tak sebuah motor pun berbahan bakar bensin. Jadi . . . . 

A. Kendaraan berbahan bakar bensin adalah motor.

D. Motor adalah kendaraan berbahan bakar bensin.

B. Tak sebuah motor pun adalah kendaraan berbahan bakar bensin.

E. Semua kendaraan adalah motor.

C. Semua kendaraan berbahan bakar bensin adalah motor.

Jawaban: Tak sebuah motor pun adalah kendaraan berbahan bakar bensin (B) 6. Semua mamalia tidak bertelur dan semua yang bertelur adalah hewan. Jadi . . . .

A. Ikan paus adalah mamalia. D. Ada hewan yang tidak bertelur.

B. Mamalia bisa saja bertelur. E. Mamalia bukan hewan.

C. Hewan yang bertelur adalah mamalia.

Jawaban: Ada hewan yang tidak bertelur (D) 7. Semua burung bernapas dengan paru-paru. Semua merpati adalah burung. Jadi . . .

A. Semua merpati tidak bernapas dengan paru-paru.

D. Sebagian merpati adalah burung.

Page 12: Silogisme

B. Semua merpati bernapas dengan paru-paru.

E. Sebagian merpati bernapas dengan paru-paru.

C. Tidak semua merpati bernapas dengan paru-paru.

Jawaban: Semua merpati bernapas dengan paru-paru (B) 8. Anak perempuan yang masih kecil selalu diberi boneka oieh ibu mereka. Tini mempunyai banyak boneka di rumahnya. Kakak dart adik Tini tidak mempunyai boneka. Jadi . . . .

A. Anak perempuan tidak harus mempunyai boneka.

D. Semua boneka Tini adalah pemberian ibunya.

B. Tini adalah anak yang paling disayang ibunya.

E. Kakak dan adik Tini semuanya laki-laki.

C. Kakak dan adik Tini juga mempunyai boneka.

Jawaban: Anak perempuan tidak harus mempunyai boneka (A) 9. Semua akuntan pandai dalam akutansi. Santo bukan seorang akuntan. Jadi . . . .

A. Agar pandai dalam akuntansi, jadilah akuntan.

D. Santo pandai dalam akuntansi.

B. Ada akuntan yang tidak pandai dalam akuntansi.

E. Santo tidak pandai dalam akuntansi.

C. Santo bukan seorang akuntan, tetapi ia pandai dalamakuntansi.

Jawaban: Ada akuntan yang tidak pandai dalam akuntansi (B) 

Page 13: Silogisme

10. Barang pecah-belah adalah barang yang mudah pecah bila jatuh. Barang-barang yang tidak mudah pecah bila jatuh tidak lagi digolongkan dalam kategori pecah-belah. Gelas buatan PT. Mirror tidak dapat pecah kalau jatuh. Jadi . . . .

A. Gelas produksi PT. Mirror tidak mungkin pecah.

D. Gelas produksi PT. Mirror tidak dapat pecah.

B. Gelas produksi PT. Mirror tidak termasuk barang pecah-belah.

E. Gelas produksi PT. Mirror termasuk barang pecah-belah.

C. Gelas produksi PT. Mirror mudah pecah.

Jawaban: Gelas produksi PT. Mirror tidak termasuk barang pecah-belah (B) 11. Pohon anggur dapat berbuah dengan baik jika dirawat dan disiram. Cindra punya kebun anggur di halaman belakang rumah. Cindra selalu menyiram dan merawat kebun anggur tersebut. 

A. Pohon anggur di kebun Cindra dapat berbuah dengan baik.

D. Pohon yang berbuah tentu disiram tiap hari.

B. Buah anggur di kebun Cindra sangat manis dan segar.

E. Cindra anak yang rajin.

C. Pohon anggur Cindra tidak menghasilkan buah.

Jawaban: Pohon anggur di kebun Cindra dapat berbuah dengan baik (A) 12. Semua HP ada fasilitas SMS. Sebagian HP ada fasilitas internet. 

A. Semua yang ada fasilitas internet selalu ada fasilitas SMS.

D. Sebagian HP ada fasilitas SMS dan internet.

B. Sebagian HP ada fasilitas internet namun tidak adafasilitas SMS.

E. Semua HP ada fasilitas SMS dan internet.

Page 14: Silogisme

C. Semua yang ada fasilitas SMS selalu ada fasilitas internet.

Jawaban: Sebagian HP ada fasilitas SMS dan internet (D) 13. Setiap mahasiswi berprestasi pasti terkenal di kampusnya. Setiap mahasiswi yang aktif dalam pembelajaran pasti berprestasi. Sebagian mahasiswi MIPA terkenal di kampusnya.

A. Sebagian mahasiswi berprestasi namun tidak terkenal dikampusnya.

D. Mahasiswi MIPA yang aktif dalam pembelajaran pasti terkenal di kampusnya.

B. Ada mahasiswi aktif dalam pembelajaran tapi tidak terkenaldi kampusnya.

E. Sebagian mahasiwa MIPA yang aktif dalam pembelajaran tidak terkenal di kampusnya.

C. Seluruh mahasiswi MIPA berprestasi dan terkenal dikampusnya.

Jawaban: Mahasiswi MIPA yang aktif dalam pembelajaran pasti terkenal di kampusnya (D) 14. Jika Tini rajin belajar, maka dia akan memperoleh indeks prestasi yang baik. Kenyataannya Tini tidak rajin belajar. 

A. Tidak dapat disimpulkan. D. Tini tidak memperoleh indeks prestasi yang baik.

B. Tini adalah anak yang pintar. E. Tini memperoleh indeks prestasi yang baik.

C. Semua kesimpulan benar.

Jawaban: Tini tidak memperoleh indeks prestasi yang baik (D) 15. Semua bunga di taman Keputren berwarna putih. Semua putri suka bunga. Vinny Dwi membawa bunga biru. 

A. Putri suka bunga biru D. Vinny Dwi tidak suka bunga

Page 15: Silogisme

B. Taman Keputren ada bunga birunya E. Bunga yang dibawa Vinny Dwi bukan dari Keputren

C. Putri tidak suka bunga putih

Jawaban: Bunga yang dibawa Vinny Dwi bukan dari Keputren (E) 16. Jika Tini suka alpukat, maka Diwi suka tomat. Mereka adalah saudara dan Diwi tidak suka tomat namun dia suka alpukat. 

A. Diwi dan Tini suka alpukat. D. Diwi suka yang Tini juga suka.

B. Tini tidak suka alpukat. E. Tini suka tomat.

C. Diwi dan Tini sama-sama tidak suka alpukat.

Jawaban: Tini tidak suka alpukat (B) 17. Tanaman yang bijinya berkeping dua memiliki akar tunggang. Semua tumbuhan palem memiliki akar serabut. Tanaman Z adalah tanaman yang bijinya berkeping dua. 

A. Tanaman Z bukan tumbuhan palem. D. Tanaman Z adalah tumbuhan palem yang memiliki akar tunggang.

B. Tumbuhan palem yang memiliki akar tunggang hanyalahtanaman Z.

E. Tanaman Z adalah jenis tumbuhan palem.

C. Tanaman Z memiliki akar serabut.

Jawaban: Tanaman Z bukan tumbuhan palem (A) 

Page 16: Silogisme

18. Jika Tumingsih memakai baju hitam, maka ia memakai celana coklat. Jika Tumingsih memakai celana coklat, maka Indah memakai celana hitam. Indah memakai celana pink. 

A. Indah tidak memakai baju coklat D. Indah memakai baju coklat

B. Tumingsih memakai celana hitam E. Tumingsih tidak memakai baju hitam

C. Indah tidak mempunyai celana coklat.

Jawaban: Tumingsih tidak memakai baju hitam (E) 19. Semua pohon di kebun Pak HaBe berdaun hijau. Semua anak Pak HaBe suka menanam pohon. Susi membawa tangkai pohon berdaun kuning. 

A. Anak Pak HaBe suka pohon kuning. D. Susi tidak suka pohon hijau.

B. Kebun Pak HaBe ternyata juga ada pohon berdaun kuning.

E. Tangkai pohon yang dibawa Susi bukan dari kebun Pak Habe.

C. Susi bukan anak Pak HaBe.

Jawaban: Tangkai pohon yang dibawa Susi bukan dari kebun Pak Habe (E) 20. Semua pria di rumah Dimas memakai celana. Tono seorang anak yang rajin. Tono adalah adik laki-laki Dimas yang masih sekolah SMA.

A. Tono hanya bercelana ketika sekolah SMA

D. Tono memakai celana ketika di rumah Dimas

B. Dimas sudah lulus SMA E. Semua adik Dimas rajin

C. Tono selalu memakai celana

Jawaban: Tono memakai celana ketika di rumah Dimas (D) 

Page 17: Silogisme

Nalar = Aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logisBernalar = Berpikir logis (berpikir sesuai dengan logika)Logis = Masuk akal atau benar menurut penalaranPenalaran = Cara berpikir logisLogika = Pengetahuan tentang kaidah berpikir atau jalan pikiran yang masuk akal

PENALARAN LOGIS (SILOGISME)Tes penalaran logis (Silogisme) adalah tes penalaran yang menguji kemampuan sobat dalam menarik kesimpulan dari beberapa pernyataan (premis) menggunakan prinsip logika. Tes penalaran logis dipakai bukan untuk menguji kemampuan sobat dalam bahasa Indonesia. Tes ini disusun untuk menguji kemampuan sobat untuk mendapatkan fakta-fakta pada suatu teks (kalimat) dan memahaminya serta memanipulasi informasi tersebut untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.

Pertanyaan-pertanyaan dalam tes penalaran logis mengharapkan sobat untuk mengambil keputusan secara logis dan mengetahui bahwa dari data yang tidak cukup tersedia dapat memperoleh jawaban yang pasti. Sebelum Pak HaBe membahas mengenai penalaran logis (silogisme) lebih lanjut, maka sobat perlu memahami terlebih dahulu pengertian mengenai proposisi dan oposisi.

Silogisme merupakan bentuk penyimpulan tidak langsung. Silogisme disebut juga cara berpikir atau menarik kesimpulan dari premis-premis umum dan khusus. 

Silogisme digolongkan sebagai penyimpulan tak langsung, karena penyimpulan pengetahuan yang baru diambil secara sistematis dari dua permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu. 

a. Silogisme kategorik Silogisme kategorik adalah silogisme yang semua proposisinya mempunyai proposisi kategorik. 

Silogisme Kategorik Bentuk Standar

Silogisme kategorik bentuk standar adalah silogisme yang terdiri tiga proposisi, tiga term (subjek, predikat, dan term penengah), dan konklusi disebut setelah premis-premisnya. 

Contoh : Semua mamalia menyusui anaknya. → Premis Mayor                             M                   P             Semua kerbau mamalia → Premis Minor                            S          M              Semua kerbau menyusui anaknya → Konklusi                             S                 PKeterangan:S = SubjekP = Predikat

Page 18: Silogisme

M = Middle Term (Term Penengah)

PERLU DIPERHATIKAN !!!→ Tentukan terlebih dahulu term yang sama dari kedua premis→ M premis mayor adalah predikat dan M premis minor adalah subjek→ M tidak boleh disebut pada konklusi (kesimpulan)

Dua permasalahan dapat ditarik kesimpulannya apabila ada term penengah yang menghubungkan keduanya. Tanpa term penengah, konklusi dari dua permasalahan tersebut tidak dapat diambil. 

Bagaimana cara menentukan mana yang merupakan premis mayor atau premis minor? Untuk memperolehnya perhatikan hal-hal berikut:

Agar diperoleh konklusi yang sah dan benar, maka pangkalan utama berpijak harus merupakan proposisi universal.

Pangkalan khusus tidak harus partikular atau singular, bisa juga proposisi universal. Pangkalan khusus bisa menyatakan suatu permasalahan yang berbeda dari pangkalan utama

dan dapat merupakan kenyataan yang lebih khusus dari permasalahan umumnya.

Hukum-hukum Silogisme Kategorik 1. Jika dalam satu premis partikular, untuk kesimpulan juga harus partikular. Contoh: Semua perilaku menyimpang tidak baik untuk mendidik. Sebagian perilaku orang tua adalah menyimpang. Jadi, sebagian perilaku orang tua tidak baik untuk mendidik. 

2. Jika salah satu premis negatif, untuk kesimpulan juga harus negatif. Contoh: Semua pencuri tidak disenangi. Sebagian anak jalanan adalah pencuri. Jadi, sebagian anak jalanan tidak disenangi. 

3. Dari dua premis yang sama-sama partikular tidak sah diambil kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dari premis-premis partikular tidak menghasilkan kebenaran yang pasti.Contoh:Sebagian ikan tidak bersisik.Beberapa hewan air adalah ikan. Jadi, beberapa hewan air tidak bersisik. (Tidak sah) 

4. Dua premis negatif, tidak menghasilkan kesimpulan apapun.Contoh:Harimau bukan kerbau.Serangga bukan kerbau. (Tidak ada kesimpulan) 

5. Paling tidak salah satu dari term penengah harus mencakup. Jika dua premis yang term penengah

Page 19: Silogisme

tidak mencakup akan menghasilkan kesimpulan yang salah. Contoh: Semua mamalia bernafas dengan paru-paru. Hewan ini bernafas dengan paru-paru. Jadi, hewan ini adalah mamalia (kesimpulan jadi salah karena bisa jadi hewan tersebut bukan mamalia, contohnya ikan). 

6. Term predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premis, bila tidak, kesimpulannya menjadi salah. Contoh: Mawar adalah bunga. Melati bukan mawar. Jadi, melati bukan bunga. (Bunga pada kesimpulan merupakan term negatif padahal pada prernis adalah positif). 

7. Term penengah harus mempunyai makna yang sama, baik itu untuk premis mayor ataupun premis minor. Jika term penengah mempunyai makna ganda, kesimpulan akan berbeda. Contoh: Bulan itu merupakan benda langit. Mei adalah bulan. Jadi, Mei adalah benda langit. (Pengertian bulan pada kedua term tidak sama). 

8. Silogisme harus terdiri dari tiga term, yaitu Subjek, Predikat, dan Term Penengah (middle term).   Konklusi silogisme hanya akan bernilai apabila diturunkan dari premis yang benar dan prosedur yang valid. Meskipun konklusi benar tetapi diturunkan dari premis yang salah dan prosedur yang tidak valid, maka tidak akan bernilai konklusi tersebut. 

Dalam silogisme sobat tidak menghasilkan kebenaran baru, tetapi kebenaran yang sudah terkandung pada premis-premisnya. 

Absah dan Benar Dalam membahas silogisme, sobat harus mengenal dan memahami apa yang dimaksud dengan absah dan benar. Absah atau valid berhubungan dengan prosedur pengambilan konklusi. Jika sesuai dengan hukum (ketentuan) disebut absah, demikian sebaliknya. Benar berhubungan dengan proposisi dalam silogisme, apakah sesuai dengan fakta atau tidak. Jika sesuai dengan fakta, maka proposisinya benar, demikian sebaliknya. Keabsahan dan kebenaran dalam silogisme merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk memperoleh konklusi (kesimpulan) yang sah dan benar.