secure download

48
Pleno Skenario 5 Blok Special Kelompo k 5 Disusun Oleh Senses

Upload: zsa-zsa-febryana

Post on 09-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SD

TRANSCRIPT

  • Pleno Skenario 5Blok SpecialKelompok 5 Disusun OlehSenses

  • ANGGOTAAdietya BimaAndini WindaChristopher AlexanderGemayangsuraHanif LatiefIka NoverinaIstighfariza SgaqinaRadita DewiRembulan AyuSeptinaSiti AlvinaZsa Zsa

  • Skenario 5Mendadak, Tidak Bisa Melihat???

    Pak khatar, pensiunan berusia 60 tahun datang ke poliklinik mata RS Pendidikan FK Unila dengan keluhan mendadak tidak bisa melihat disertai nyeri hebat pada mata kanannya. Awalnya pada mata kanan seperti melihat gambar pelangi di sekitar lampu namun tiba-tiba pandangan kabur dan sekarang sama sekali tidak bisa melihat. Rasa nyeri pada mata kanan dirasakan hingga ke kepala, disertai mual dan muntah. Sebelumnya ia pernah mengeluh sering melihat gambaran sperti asap pada kedua mata terutama jika berada di ruang dengan cahay minimal sejak dua tahun yang lalu. Penderita juga memliki riwayat rabun jika melihat jarak dekat. Hasil pemeriksaan dokter menyatakan terdapat peningkatan tekanan intraokuler pada mata kanan dan adanya kekeruhan pada kedua lensa.

  • Tujuan PembelajaranMahasiswa mampu menjelaskan manifestasi klinis, penegakkan diagnosa dan penatalaksanaan glaukoma.Mahasiswa mampu menjelaskan manifestasi klinis, penegakkan diagnosa dan penatalaksanaan katarak.Mahasiswa mampu menjelaskan pembagian, patofisiologi, manifestasi klinis dan penatalaksanaan kelainan refraksi dan lensa.Mahasiswa megetahui farmakoterapi pada penyakit mata.

  • Anatomi Mata

  • KatarakPengertian :

    Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa(Sidarta Ilyas, 1998)

  • Primer Berdasarkan gangguan perkembangan dan metabolisme dasar lensa

    SekunderAkibat tindakan pembedahan lensa

    KomplikasiKomplikasi penyakitEtiologi

  • Nukleus mengalami perubahan warna menjadi coklat kekuningan akibat proses penuaanTerjadi perubahan fisik pada lensa dan berkurangnya transparasi lensaTerjadi perubahan kimia dalam protein lensa, menimbulkan koagulasi sehingga mengabutkan pandanganTerputusnya protein lensa dan masuknya cairan ke dalam lensaTerjadi degenerasi pada lensaPatofisiologi

  • 1. Penurunan visus2. Penglihatan ganda pada salah satu mata3. SilauPeningkatan kesulitn penglihatan pada malam hari

    Gejala Katarak

  • Katarak Berdasarkan UsiaKatarak kongenitalKatarak juvenilKatarak senil

  • Katarak KongenitalKatarak kongenital merupakan kekeruhan lensa sejak lahir yang terjadi akibat gangguan metabolisme serat-serat lensa pada saat pembentukan serat lensa akibat infeksi virus atau gangguan metabolisme jaringan lensa saat bayi masih dalam kandungan.

  • Katarak KongenitalPada bayi akan nampak leukokoria, bercak putih di depan pupil.

    Diagnosis banding : retinoblastorrma, endoftalmitis, fibroplasi retrolental, hiperplastik vitreus primer.

  • Katarak Juvenil

    Katarak juvenil merupakan lanjutan dari katarak kongenital.

    Terlihat setelah usia 1 tahun.

    Katarak juvenil merupakan katarak yang didapat dan banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor

  • Katarak yang terdapat pada pasien berusia lanjut karena proses penuaan, yaitu diatas 50 tahun.

    Kedua mata dapat terlihat dengan derajat kekeruhan sama atau berbeda.

    Tajam penglihatan akan menurun secara berangsur.

    Katarak Senil

  • Stadium InsipienKatarak mulai timbul akibat degenerasi lensaPasien mengeluh penglihatan ganda dengan satu mataBilik mata depan dengan kedalaman normalIris dalam posisis normalKekeruhan ringan pada lensaTajam penglihatan belum tergangguStadium Katarak Senil

  • 2. Stadium ImaturLensa menjadi cembung akibat lensa yang degeneratif mulai menyerap cairan sehingga terjadi miopiTerjadi katarak intumesen (pembengkakan lensa)Iris terdorong ke depan, bilik mata dangkal, sudut mata menjadi sempit / tertutup

    Stadium Katarak Senil

  • 3. Stadium MaturTerjadi kekeruhan pada seluruh lensaUkuran lensa menjadi nomal kembali karena tekanan cairan dalam lensa sudah dalam keadaaan seimbang dengan cairan dalam mataVisus sangan menurunStadium Katarak Senil

  • 4. Stadium HipermaturTerjadi proses degenerasi lanjut lensa, nukleus tenggelam dalam korteks lensa (katarak morgagni)Lensa lebih kecil dari bentuk normal, bilik mata depan terbukaTerjadi degenerasi kapsul lensa, bahan lensa keluar dari kapsul menimbulkan uveitis.Stadium Katarak Senil

  • Merupakan katarak akibat penyakit mata lain sperti radang dan proses degenerasi seperti ablasi retina, galukoma, tumor intraokuler,dll.

    Dapat terjadi karena penyakit sistemik endokrin dan keracunan obat.

    Katarak Komplikata

  • 2 bentuk katarak komplikata :

    Katarak pada polus anteriorTerjadi akibat penyakit koroiditis, retinitis pigmentosa, ablasi retina, mipoia tinggi.

    Katarak pada polus posteriorTerjadi akibat kelainan kornea berat, iridoksiklitis, kelainan neoplasma dan glaukoma.Katarak Komplikata

  • Terjadi karena trauma tumpul atau tajam yang menembus kapsul anterior.

    Aspirasi segera dilakukan bila pecahnya kapsul mengakibatkan gejala radang berat.

    Katarak Traumatik

  • Terjadi akibat terbentuknya jaringan fibrosis pada sisa lensa yang tertinggal.

    Tindakan bedah yang dapat menimbulkan katarak sekunder adalah bedah lensa ekstraskapular.

    Pengobatan dengan pembedahan disisio katarak sekunder, kapsulotomi atau membranektomi.Katarak Sekunder

  • Teknik PembedahanIntrascapularMerupakan teknik yang paling populer, murah dan tidak akan menimbulkan katarak sekunderPembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsulTidak boleh dilakukan pada pasien < 40 tahunTata Laksana

  • 2. EkstraskapularAman bagi pasien dengan semua golongan umur, sedikit resiko peradangan.Dilakukan dengan merobek kapsul lensa anterior, nukleus dan korteks dikeluarkan melalui insisi 9-10mm. Kapsul posterior tidak ikut dikeluarkan.Tata Laksana

  • 3. FakoemulsifikasiMenggunakan vibrator ultrasonil untuk menghancurkan nukleus.Nukleus diaspirasi melalui insisi 2,5-3 mm lalu dimasukkan lensa intraokular yang dapat dilipat.Pemulihan visus lebih cepat, inflamasi minimal.Kekurangan : Biaya relatif mahalTata Laksana

  • Etiologi :Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliarBerkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil (glaukoma hambatan pupil.Glaukoma

  • Glaukoma PrimerGlaukoma sudut terbuka (glaukoma simpleks)Glaukoma sudut terututupGlaukokma KongenitalPrimer atau infantilGlaukoma SekunderPerubahan lensa, kelainan uvea, trauma, bedah, dll4. Glaukoma AbsoluteKlasifikasi Glaukoma

  • Glaukoma sudut terbukaAdanya proses degeneratif anyaman trabekula, termasuk pengendapan materi ekstrasel di dalan anyaman dan di bawah lapisan endotel kanalis schlemm.Diagnosis: Ditegakkan apabila ditemukan kelainan-kelainan glaukomatosa pada diskus optikus dan lapangan pandang yang disertai dengan peningkatan tekanan intraokular, sudut bilik mata depan normal.Glaukoma Primer

  • 2. Glaukoma sudut terututupTerjadi pada mata dengan predisposisi anatomis tanpa disertai kelainan lain.Peningkatan tekanan intraokular terjadi karena sumbatan aliran keluar aqueous akibat adanya oklusi anyaman trabekular oleh iris perifer

    Glaukoma Primer

  • a. Glaukoma sudut tertutup akutTerjadi bila terbentuk iris bombe yang menyebabkan oklusi sudut bilik mata depan oleh iris perifer.Menghambat aliran keluar aqueous dan tekanan intraokular meningkat dengan cepat, menimbulkan nyeri hebat, kemerahan dan kabur.Glaukoma Primer

  • Glaukoma sudut terbuka subakutGejala : nyeri berulanh, kemerahan, kekaburan penglihatan disertai halo di sekitar cahaya pada satu mata.Etiologi sama dengan glaukoma sudut terbuka akut.

    Diagnosis dapat ditegakkan dengan gonioskopi.Glaukoma Primer

  • Glaukoma sudut tertutup kronikPada pemeriksaan dijumpai peningkatan tekanan intraokular, sudut bilik mata depan sempit, kelainan diskus optikus dan lapang pandang.Glaukoma Primer

  • Glaukoma kongenital primerMenunjukkan kelainan perkembangan yang terbatas pada sudut bilik mata depan.Anomali perkembangan segmen anteriorSindrom Axenfeld-Reiger dan Anomali PetersDisertai dengan kelainan perkembangan iris dan kornea.Berbagai kelainan lainAnridia,rubela kongenitalGlaukoma Kongenital

  • Glaukoma akibat traumaCedera kontusio bola mata, dapat disertai peningkatan dini tekanan intraokuler akibat perdarahan ke dalam bilik mata depan (hifema).Glaukoma akibat steroidKortikosteroid dapan menyebabkan sejenis glaukoma seperti glaukoma sudut terbuka primerGlaukoma akibat kelainan lensaDislokasi lensa, Intumensasi lensaGlaukoma neovaskularDisebabkan oleh iskemia retina yang luas.

    Glaukoma Sekunder

  • Supresi pembentukan queous humorPenyekat adrenergik-beta, apraclonidine, brimonidine, penghambat anhidrase karbonatFasilitasi aliran keluar aqueous humorObat parasimpatomimetik, epinephrine.Penurunan volume vitreusObat-obat hiperosmotik, glycerin

    Tata Laksana

  • Miotik, midriatik & sikloplegikTerapi bedah dan laserIridoplasti, Iridektomi & Iridotomi periferTrabekula laserBedah drainase glaukomaTata Laksana

  • Emetropia: Mata tanpa adanya kelainan refraksi pembiasan sinar mata dan berfungsi normal

    Akomodasi: Kemampuan lensa untuk mencembung yang terjadi akibat kontraksi otot siliarKelainan refraksi

  • Gangguan akomodasi pada usia lanjut, terjadi akibat:Kelemahan otot akomodasiLensa mata kurang elastis akibat sklerosis lensa

    Keluhan setelah membaca :Mata lelahMata berarirMata sering terasa pedasPresbiopia

  • Rabun jauh, diakibatkan karena :Jarak antara kornea mata dan retina terlalu jauhKekuatan kornea mata dan lensa terlalu kuat sehingga bayangan jatuh di depan retinaMiopia

  • Miopia refraktifBertambahnya indeks bias media pnglihatan, lensa menjadi lebih cembung sehingga pembiasan lebih kuat2.Miopia aksialMiopia akibat panjangnya sumbu bola mata, dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normalKlasifikasi Miopia

  • Menurut derajatnya:Miopia ringan1-3 dioptriMiopia sedang3-6 dioptriMiopia berat>6 dioptriKlasifikasi Miopoia

  • Menurut perjalanannya :Miopia stasionerMiopia yang menetap setelah dewasaMiopia progresifMiopia yang bertambah terus pada usia dewasa akibat bertambah panjangnya bola mata3.Miopia malignaMiopia yang berjalan progresif, dapat mengakibatkan ablasi retinaKlasifikasi Miopia

  • Rabun dekat, terjadi akibat :Jarak antara kornea mata dan retina terlalu dekatKekuatan dari kornea mata dan lensa terlalu lemah sehingga bayangan jatuh di belakang retinaHipermetropia

  • Hipermetropia manifesHipermetropia yang dapat dikoreksi dengan kacamata positif maksimal yang memberikan visus normal.Hipermetropia absolutKelainan refraksi tidak dimbangi dengan akomodasi dan memerlukan kacamata positif untuk melihat jauh.

    Klasifikasi Hipermetropia

  • Hipermetropia fakultatifKelainan hipermetropia dapat diimbangi dengan akomodasi / kacamata positifHipermetropia latenHipermetropia tanpa sikloplegia diimbangi seluruhnya dengan akomodasi5.Hipermetropia totalHipermetropia yang ukurannya didapatkan setelah diberi siklopleegiaKlasifikasi Hipermetropia

  • Terjadi akibat kornea mata tidak dapat berbentuk sferik atau jari-jari kelengkungannya tidak konstan. Sehingga lensa mata memiliki fokus lebih pendek dari fokus untuk sinar-sinar pada bidang horizontal.Astigmatisma

  • Astigmatisma regulerBayangan yang terjadi dengan bentuk yang teratur, dapat berbentuk garis, lonjong atau lingkaran.

    Astigmatisma irregulerTidak memiliki 2 meridian yang saling tegak lurus.Terjadi akibat kelengkungan kornea pada meridian berbeda sehingga bayangan menjadi irregulerBentuk Astigmatisma

  • TERIMA KASIH