rencana strategis tahun 2015-2019 badan pengawas ... bappebti 2015-2019.pdf · melaksanakan...

54
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Upload: trantruc

Post on 07-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019

BADAN PENGAWAS

PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Page 2: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 1

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 3

1.1. Kondisi Umum .............................................................................................. 3

1.1.1. Kondisi Ekonomi Makro ................................................................................ 5

1.1.1.1. Kondisi Ekonomi Indonesia Menjelang Akhir Tahun 2014 ............................ 5

1.1.1.2. Prospek Ekonomi Indonesia Tahun 2015-2019 .............................................. 7

1.1.1.3. Kebutuhan Investasi Dan Sumber Pembiayaan ............................................... 8

1.1.2. Industri Perdagangang Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar

Lelang Komoditas .........................................................................................10

1.1.2.1. Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) ......................................................10

1.1.2.2. Sistem Resi Gudang (SRG) ...........................................................................14

1.1.2.3. Pasar Lelang Komoditas (PLK).....................................................................17

1.2. Potensi dan Permasalahan .............................................................................18

1.2.1. Potensi Internal - Kekuatan (Strengths) .........................................................18

1.2.2. Permasalahan Internal - Kelemahan (Weakness) ...........................................21

1.2.3. Potensi Eksternal - Peluang (Opportunities) .................................................23

1.2.4. Permasalahan Eksternal - Tantangan (Threats) ..............................................26

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ........................................................29

2.1 Visi dan Misi Pemerintah RI .........................................................................29

2.1.1. Visi Kementerian Perdagangan .....................................................................29

2.1.2. Misi Kementerian Perdagangan ....................................................................29

2.1.3. Tujuan Kementerian Perdagangan .................................................................29

2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka

Komoditi (BAPPEBTI) .................................................................................30

2.2.1. Tujuan Bappebti ...........................................................................................30

2.2.2. Sasaran Strategis Bappebti ............................................................................30

2.3 Sasaran Program (outcome) dan Sasaran Kegiatan (Output) ..........................32

2.4 Indikator dan Target Kinerja .........................................................................33

2.4.1 Sasaran Kegiatan Sekretariat Bappebti ..........................................................33

2.4.2 Sasaran Kegiatan Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik Bappebti.......34

2.4.3 Sasaran Kegiatan Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan

Pasar Lelang Komoditas Bappebti.................................................................34

2.4.4 Sasaran Kegiatan Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan

Bappebti .......................................................................................................35

2.4.5 Sasaran Kegiatan Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti .........35

BAB III ARAH KEBIJAKAN, SRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN

KERANGKA KELEMBAGAAN .................................................................36

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Perdagangan ................................36

3.1.1. Arah Kebijakan Dan Strategi Nasional ..........................................................36

Page 3: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 2

3.1.2. Prioritas Nasional Perdagangan Dalam Negeri ..............................................36

3.2.3. Arah Kebijakan Dan Strategi Kementerian Perdagangan ...............................37

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka

Komoditi (BAPPEBTI) .................................................................................38

3.2.1 Arah Kebijakan .............................................................................................38

3.2.2 Strategi .........................................................................................................39

3.3 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi ...........................................................41

BAB IV KERANGKA PENDANAAN .....................................................................45

4.1 Kerangka Pendanaan .....................................................................................45

BAB V PENUTUP ....................................................................................................49

LAMPIRAN

- Matriks Kinerja dan Pendanaan Bappebti

- Matriks Kerangka Regulasi

Page 4: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

Pembangunan pada hakekatnya adalah upaya sistematis dan terencana yang

dilakukan oleh seluruh komponen bangsa untuk mengubah suatu keadaan

menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan berbagai sumber

daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel, dengan

tujuan akhir untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat

secara berkelanjutan. Upaya sistematis dan terencana tadi tentu berisi

langkah-langkah strategis, taktis dan praktis, karena masing-masing negara

memiliki kedaulatan, sumber daya andalan dan tantangan yang berbeda.

Bagi bangsa Indonesia, tujuan pembangunan nasional secara khusus telah

digariskan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945, yaitu untuk:

melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan

kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial. Jika tujuan yang dimandatkan oleh Konstitusi ini

disarikan, maka akan tampak bahwa mandat yang diberikan Negara kepada

para pemangku kepentingan, khususnya penyelenggara negara dan

pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), adalah untuk

memuliakan manusia dan kehidupan bermasyarakat mulai dari lingkup

terkecil hingga ke lingkup dunia.

Agar cita-cita yang mulia tersebut dapat tercapai, maka diperlukan

perencanaan pembangunan yang lebih baik dengan penetapan tahapan-

tahapan prioritas yang akan dicapai untuk masing-masing program

pembangunan, yang bertolak dari sejarah, karakter sumber daya yang kita

miliki dan tantangan yang sedang dihadapi. Hingga saat ini, maka dipandang

perlu adanya tahapan pembangunan jangka panjang, jangka menengah,

maupun tahunan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional NKRI.

Page 5: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 4

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

adalah tahapan ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) 2005-2025 yang telah ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 17

Tahun 2007. Dengan berpayung kepada UUD 1945 dan UU No. 17 Tahun 2007

tentang RPJP tadi, RPJMN 2015-2019, disusun sebagai penjabaran dari Visi,

Misi, dan Agenda (Nawa Cita) Presiden/Wakil Presiden, Joko Widodo dan

Muhammad Jusuf Kalla, dengan menggunakan Rancangan Teknokratik yang

telah disusun Bappenas dan berpedoman pada RPJPN 2005-2025. RPJMN

2015-2019 adalah pedoman untuk menjamin pencapaian visi dan misi

Presiden, RPJMN sekaligus untuk menjaga konsistensi arah pembangunan

nasional dengan tujuan di dalam Konstitusi Undang Undang Dasar 1945 dan

RPJPN 2005–2025.

RPJPN 2005-2025 dilaksanakan dalam empat tahapan rencana pembangunan

jangka menengah (RPJM) dengan rumusan arahan prioritas kebijakan, yang

dapat dilihat pada Gambar 1.

GAMBAR 1 TAHAPAN PEMBANGUNAN DAN ARAHAN KEBIJAKAN RPJPN 2005-2025

Sumber : Buku I RPJMN hal 2-3

Sesuai dengan tahapan tersebut, pembangunan dalam RPJMN ke-3 (2015-

2019) diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh

di berbagai bidang dengan menekankan pada pencapaian daya saing

Page 6: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 5

kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan

sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus

meningkat.

1.1.1. Kondisi Ekonomi Makro

Kondisi ekonomi makro dalam periode 2015-2019 disusun berdasarkan

kondisi umum perekonomian Indonesia, masalah yang masih harus

diselesaikan, tantangan yang harus dihadapi, serta tujuan yang ingin

dicapai dalam periode lima tahun mendatang untuk mewujudkan

negara Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari dalam

ekonomi, serta berkepribadian dalam kebudayaan. Kondisi ekonomi

makro meliputi sasaran dan kebijakan yang terkait dengan

pertumbuhan ekonomi, stabilitas ekonomi yang tercermin dalam

stabilitas moneter, fiskal dan neraca pembayaran, serta kebutuhan

investasi untuk mendorong pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

Bab ini dibagi dalam tiga pokok bahasan, yaitu (i) kondisi ekonomi

menjelang akhir tahun 2014 (ii) prospek dan sasaran pokok ekonomi

tahun 2015-2019; serta (iii) kebutuhan investasi dan sumber

pembiayaan.

1.1.1.1. Kondisi Ekonomi Indonesia Menjelang Akhir Tahun

2014

Perekonomian Indonesia mengalami banyak tekanan negatif

sepanjang 2013 sebagai akibat pelambatan pertumbuhan

ekonomi kawasan dan faktor Tappering yang menarik aliran

investasi keluar Indonesia. Kondisi ini diperburuk dengan

revolusi shale gas di USA yang menekan harga barang

komoditas sehingga ekspor Indonesia mengalami pelemahan.

Faktor-faktor pelemahan pada awal tahun 2014 diimbangi oleh

beberapa faktor pendorong, seperti pemilu yang akan menjadi

katalis positif konsumsi dalam negeri, produktivitas industri,

Page 7: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 6

tenaga kerja serta membawa harapan baru bagi investor untuk

menanamkan modalnya di Indonesia.

Kondisi ini semakin didorong dengan adanya stimulus konsumsi

dalam negeri dari kenaikan angka UMR dan wacana subsidi BBM

yang tetap. Disamping itu sektor transportasi dan pariwisata

turut menyumbangkan nilai positif yang diikuti dengan kenaikan

nilai suku bunga sehingga aliran modal kembali masuk kedalam

negeri.

Kondisi perekonomian Indonesia secara makro disajikan pada

Tabel 1.

TABEL 1. GAMBARAN EKONOMI MAKRO INDONESIA TAHUN 2010 - 2014

INDIKATOR REALISASI PERKIRAAN

2014 2010 2011 2012 2013

Perkiraan Besaran-besaran Pokok

Pertumbuhan PDB (%) 6,2 6,5 6,3 5,8 5,1

PDB per kapita (ribu Rp) 27.029 30.659 33.531 36.508 43.403

Laju Inflasi, Indeks Harga Konsumen (%)

5,1 5,4 4,3 8,4 8,4

Nilai Tukar Nominal (Rp/US$) 8.991 9.068 9.670 12.189 11.900

Neraca Pembayaran

Transaksi Berjalan/PDB (%) 0,7 0,2 -2,8 -3,8 -3,0

Pertumbuhan Ekspor Nonmigas (%)

30,7 25,7 -6,0 -2,1 -1,0

Pertumbuhan Impor Nonmigas (%)

38,9 24,8 9,3 -3,6 -1,0

Cadangan Devisa (US$ miliar) 96,2 110,1 112,8 99,4 112,4

Keuangan Negara

Keseimbangan Primer APBN / PDB (%)

0,6 0,1 -0,6 -1,1 -0,7

Surplus/Defisit APBN/PDB (%) -0,7 -1,1 -1,9 -2,3 -2,0

Penerimaan Pajak / PDB (%) 11,3 11,8 11,9 11,9 11,5

Stok Utang Pemerintah / PDB (%)

26,2 24,4 24,0 26,1 23,9

Utang Luar Negeri 9,6 8,4 7,5 7,8 6,2

Utang Dalam Negeri 16,6 16,0 16,5 18,3 17,7

Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan

Tingkat Pengangguran 7,4 6,8 6,2 5,8 5,9

Tingkat Kemiskinan 13,33 12,49 11,46 11,37 10,96*) *) Tingkat Kemiskinan Bulan September 2014, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada bulan November 2014

Page 8: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 7

1.1.1.2. Prospek Ekonomi Indonesia Tahun 2015-2019

Dalam periode tahun 2015-2019, untuk mewujudkan ekonomi

yang lebih mandiri dan mendorong bangsa Indonesia ke arah

yang lebih maju dan sejahtera, diperlukan pertumbuhan

ekonomi yang cukup tinggi. Untuk itu, perlu diupayakan

langkah-langkah yang sungguh-sungguh dalam mendorong

investasi, ekspor, konsumsi, maupun pengeluaran pemerintah.

Untuk mewujudkan perekonomian yang lebih mandiri, industri-

industri (berdasarkan PDB dengan tahun dasar 2010, sebutan

sektor diubah menjadi industri) strategis ekonomi domestik

akan lebih digiatkan dengan prioritas pada kedaulatan pangan,

kemaritiman, kedaulataan energi serta upaya untuk mendorong

industri pengolahan dan pariwisata. Langkah-langkah tersebut

akan didukung dengan upaya perwujudan kedaulatan keuangan

yang ditopang oleh kebijakan fiskal dan moneter yang efektif.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga akan disertai upaya-

upaya perluasan dan keberpihakan kesempatan kerja kepada

kelompok kurang mampu yang pada akhirnya dapat mengurangi

tingkat kemiskinan dan memperkecil kesenjangan. Transformasi

ekonomi melalui industrialisasi yang berkelanjutan ini menjadi

kunci keberhasilan pembangunan nasional. Kesemuanya ini

digambarkan dalam prospek ekonomi 2015-2019 yang

diperkirakan akan dapat tercapai dengan asumsi: (1)

perekonomian dunia terus mengalami pemulihan; (2) tidak ada

gejolak dan krisis ekonomi dunia baru yang terjadi pada periode

tahun 2015-2019; serta (3) berbagai kebijakan yang telah

ditetapkan dalam agenda pembangunan dapat terlaksana.

Page 9: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 8

1.1.1.3. Kebutuhan Investasi Dan Sumber Pembiayaan

Untuk mencapai sasaran pertumbuhan yang telah ditetapkan

kebutuhan investasi selama lima tahun sebesar Rp. 26.557,9

triliun (harga berlaku) atau meningkat dengan rata-rata 14,8

persen per tahun. Peranan investasi masyarakat meningkat dari

29,2 persen PNB pada tahun 2015 menjadi 31,0 persen PNB

pada tahun 2019, sedangkan peranan investasi pemerintah

pusat dan daerah diproyeksikan meningkat sebesar rata-rata 5,4

persen pada periode yang sama. Dengan demikian, jumlah

investasi pemerintah pusat dan daerah pada tahun 2015-2019

diperkirakan akan mencapai Rp. 4.023,8 triliun.

Pembiayaan kebutuhan investasi tersebut dibiayai terutama dari

tabungan dalam negeri, baik yang bersumber dari tabungan

pemerintah maupun dari tabungan masyarakat. Dari sisi

pembiayaan, institusi keuangan untuk membiayai investasi

masyarakat dikategorikan sebagai berikut: (i) peran perbankan

akan meningkat dari 6,4 persen PNB pada tahun 2015 menjadi

8,8 persen PNB pada tahun 2019, sejalan dengan upaya BI untuk

meningkatkan likuiditas ke masyarakat untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi; (ii) peran luar negeri selama lima tahun

meningkat menjadi 5,6 persen PNB tahun 2019, sejalan dengan

masuknya aliran modal; (iii) peran saham akan naik dari 0,6

persen PNB pada tahun 2015 menjadi 1,2 persen PNB pada

tahun 2019, peran obligasi akan naik dari 3,7 persen PNB pada

tahun 2015 hingga mencapai 5,0 persen PNB pada tahun 2019;

dan (iv) peran dana internal perusahaan (returned earning)

dalam berinvestasi akan semakin berkurang, yaitu dari 13,2

persen PNB pada tahun 2015 hingga menjadi 10,5 persen PNB

pada tahun 2019 karena peran lembaga keuangan yang semakin

baik.

Page 10: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 9

Tabel 2. Sasaran Ekonomi Nasional

Perkiraan 2014

Proyeksi Jangka Menengah

2015 2016 2017 2018 2019

Perkiraan Besaran-besaran Pokok

Pertumbuhan PDB(%) *) 5,1 5,8 6,6 7,1 7,5 8,0

PDB per kapita (ribu Rp) *) 43.403 47.804 52.686 58.489 64.721 72.217

Laju Inflasi, Indeks Harga Konsumen (%)

8,4 5,0 4,0 4,0 3,5 3,5

Nilai Tukar Nominal (Rp/US$)

11.900 12.200 12.150 12.100 12.050 12.000

Neraca Pembayaran

Pertumbuhan Ekspor Nonmigas (%)

-1,0 8,0 9,9 11,9 13,7 14,3

Pertumbuhan Impor Nonmigas (%)

-1,0 6,1 7,1 10,2 11,7 12,3

Cadangan Devisa (US$ miliar)

112,4 119,9 129,7 136,8 145,2 156,3

Keuangan Negara **)

Keseimbangan Primer APBN/PDB (%)

-0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -0,3 0,0

Surplus/Defisit APBN/PDB (%)

-2,0 -1,9 -1,8 -1,6 -1,4 -1,0

Penerimaan Pajak/PDB (%) 11,5 13,2 14,2 14,6 15,2 16,0

Stok Utang Pemerintah/PDB (%)

23,9 26,7 23,3 22,3 21,1 19,3

Utang Luar Negeri 6,2 5,3 4,8 4,2 3,8 3,3 Utang Dalam Negeri 17,7 18,7 18,6 18,2 17,7 16,7

Pengangguran dan Kemiskinan (%)

Tingkat Pengangguran 5,9 5,5-5,8 5,2-5,5 5,0-5,3 4,6-5,1 4,0-5,0

Tingkat Kemiskinan 10,96***) 9,5-10,5 9,0-10,0 8,5-9,5 7,5-8,5 7,0-8,0 *)Berdasarkan PDB tahun dasar 2010 **) Tahun 2015 menggunakan Angka RAPBN-P 2015, penerimaan pajak tahun 2016-2019 termasuk pajak daerah sebesar 1 persen PDB ***)Tingkat kemiskinan Bulan September 2014, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada Bulan Nopember 2014.

Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang sangat

strategis untuk memberikan kontribusinya terhadap pencapaian

sasaran pembangunan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu,

Kementerian Perdagangan harus dapat menjabarkan seluruh

program dan kegiatannya selama periode 2015 - 2019 yang

tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian

Perdagangan. Penyusunan Renstra ini merupakan landasan bagi

peningkatan pembangunan sektor perdagangan melalui

penetapan arah pembangunan dalam jangka pendek dan

Page 11: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 10

menengah, yaitu menuju peningkatan daya saing dan

kemakmuran masyarakat Indonesia yang berkeadilan.

Dilihat dari aspek perdagangan, terdapat beberapa ciri sistem

perdagangan yang mampu mempertinggi daya saing, yaitu:

1. Sistem perdagangan yang tangguh dalam arti mampu

menghadapi berbagai perubahan dan tuntutan

perkembangan ekonomi;

2. Sistem perdagangan yang efisien ditandai dengan setiap

tambahan biaya pemasaran disertai peningkatan nilai

tambah produk yang lebih memuaskan konsumen dan

memberi imbalan memadai bagi produsen;

3. Sistem perdagangan yang transparan dengan mekanisme

pembentukan harga dan sistem transaksi yang terjadi dapat

diketahui secara terbuka;

4. Sistem perdagangan yang kompatibel dengan berbagai

institusi (pasar) dan sistem perdagangan yang berlaku di

dunia, sekaligus kompatibel dan mampu memanfaatkan

berbagai instrumen perdagangan yang tersedia.

Kementerian Perdagangan melalui salah satu unit Eselon I yaitu

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)

telah menjalankan beberapa sistem perdagangan yang mampu

mempertinggi daya saing melalui 3 (tiga) bidang kegiatan, yakni

Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Sistem Resi Gudang

(SRG) dan Pasar Lelang Komoditi (PLK).

1.1.2. Industri Perdagangang Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan

Pasar Lelang Komoditas

1.1.2.1. Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK)

Perdagangan Berjangka Komoditi berdasarkan UU RI No 10

tahun 2011 tentang perubahan atas UU No 32 tahun 1997

tentang Perdagangan Berjangka Komoditi dan peraturan

Page 12: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 11

pelaksanaannya yang secara resmi diselenggarakan di Indonesia

bertepatan dengan peresmian PT. Bursa Berjangka Jakarta

(PT.BBJ) pada tanggal 15 Desember 2000. Perkembangan PBK

selama 5 (lima) tahun terakhir (tahun 2011 - 2015) mengalami

peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan Jumlah

Pialang Berjangka, Jumlah Sertifikat Pendaftaran Pedagang

Berjangka, Pedagang Penyelenggara SPA, Wakil Pialang

Berjangka, Volume Transaksi dan Nilai Kontrak PBK.

Pada tahun 2011, Jumlah Pialang Berjangka tercatat sebanyak

60 perusahaan, meningkat menjadi 62 perusahaan pada tahun

2012, bertambah lagi menjadi 67 perusahaan pada tahun 2013

dan menjadi 70 perusahaan pada tahun 2014 dan 2015. Sampai

dengan bulan September Tahun 2015, dari 70 perusahaan

Pialang Berjangka terdapat 3 perusahaan yang dibekukan.

Jumlah Sertifikat Pendaftaran Pedagang Berjangka pada tahun

2011 sebanyak 36 perusahaan, kemudian pada tahun 2012

bertambah menjadi 53 perusahaan. Selanjutnya pada tahun

2013 menjadi 81 perusahaan. Pada tahun 2014, Jumlah

Sertifikat Pendaftaran Pedagang Berjangka menjadi 92

perusahaan dan terus bertambah sehingga sampai dengan

bulan September 2015 menjadi 113 perusahaan. Sedangkan

untuk jumlah Pedagang Penyelenggara SPA di sepanjang periode

2011-2015 mengalami peningkatan sehingga sampai dengan

bulan September 2015 jumlah pedagang penyelenggara SPA

sebanyak 19 Perusahaan dimana 3 perusahaan diantaranya

tidak aktif bertransaksi (Non Operasional).

Untuk jumlah Wakil Pialang Berjangka tidak banyak mengalami

peningkatan karena jumlah Izin Wakil Pialang Berjangka yang

diterbitkan tidak juh berbeda dengan jumlah izin wakil pialang

Berjangka yang dicabut. Jumlah izin wakil pialang berjangka

yang diterbitkan Bappebti adalah sebanyak 655 orang pada

Page 13: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 12

tahun 2011, 707 orang pada tahun 2012, 523 orang pada tahun

2013 dan 330 orang pada tahun 2014. Sedangkan pada tahun

2015, sampai dengan September 2015 jumlah penerbitan izin

wakil pialang berjangka sebanyak 220 orang sehingga jumlah

wakil pialang berjangka sampai dengan bulan September 2015

sebesar 2.467 orang dimana 52 orang diantaranya dibekukan

izinnya.

Dalam usaha pengembangan PBK, ada beberapa langkah yang

dilakukan oleh Bappebti, diantaranya sebagai berikut :

(1) Peluncuran Bursa Timah Indonesia

Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Perdagangan

Nomor 32/M-DAG/PER/6/2013 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 78/M-

DAG/PER/12/2012 tentang Ketentuan Ekspor Timah, maka

pada tanggal 30 Agustus 2013 dilakukan Peluncuran Bursa

Timah Indonesia. Peluncuran tersebut dibuka secara resmi

oleh Bapak Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan

dihadiri oleh para pejabat dari Kementerian Perdagangan

dan Kementerian terkait serta para pelaku usaha timah.

Bursa Timah Indonesia diharapkan dapat menjadi acuan

harga timah internasional dan mengoptimalkan kontribusi

pendapatan negara.

(2) Peluncuran Pasar Fisik Karet Terorganisir di Bursa Berjangka

Jakarta

Dalam rangka terwujudnya Indonesia sebagai penentu

harga karet dunia di masa mendatang, perlu dilakukan

langkah-langkah strategis oleh pemerintah yaitu dengan

melakukan konsolidasi dengan stakeholder komoditi karet

dan pembentukan bursa komoditi dalam negeri. Terkait

dengan konsolidasi, seluruh stakeholders (pemerintah,

pengusaha, petani, penambang, institusi keuangan,

pengelola gudang, dan lain-lain) harus mempunyai tujuan

Page 14: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 13

yang sama, dan pemerintah sebagai fasilitator para

stakeholders akan menciptakan iklim yang kondusif untuk

membangun kepentingan bersama sesuai kepentingan

nasional. Terkait dengan pembentukan bursa komoditi

dalam negeri, pemerintah mengambil langkah antara lain

memanfaatkan Bursa Komoditi Indonesia sebagai tempat

sarana untuk pembentukan harga komoditi, menetapkan

mekanisme perdagangan komoditi. Pada akhir tahun 2013,

diselenggarakan perdagangan fisik karet untuk karet bokar

asalan melalui Bursa Berjangka Jakarta. Dengan transaksi

perdana pada tanggal 18 Desember 2013 di Balikpapan

sebanyak 1 lot (5000 kg) pada harga Rp. 13.500.

(3) Peluncuran Pasar Fisik Batubara Online

Pada tanggal 1 Juli 2014 telah dilakukan peluncuran pasar

fisik batu bara online yang dilakukan oleh Bappebti bersama

dengan Bursa Berjangka Jakarta serta PT Bukit Asam Tbk.

Dengan adanya Pasar Fisik Batubara Online diharapkan

menambah referensi harga yang sudah ada, karena

dianggap sebagai komoditas energi yang semakin penting di

tengah kenaikan harga minyak bumi. Kualitas batu bara

yang diperdagangkan di pasar fisik batu bara terorganisir ini

adalah batu bara yang memiliki calorific value minimal

5.500 kkal/kg air dried base (adb) atau setara dengan 4.550

kkal/kg as received (ar) dengan satuan lot, yaitu satu lot

sama dengan satu ton. Pada peluncuran perdana ini

dilakukan pemasangan penawaran lelang oleh PTBA sebagai

penjual sebanyak 75.000 ton kepada para pembeli untuk

lelang pada tanggal 21 Agustus 2014.

Jadi, jumlah kelembagaan dalam Perdagangan Berjangka

Komoditi sampai dengan Juni 2015 adalah sebagai berikut :

1. 2 Bursa Berjangka,

2. 2 Lembaga Kliring Berjangka,

Page 15: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 14

3. 7 Bank Penyimpan Margin,

4. 70 Pialang Berjangka (1 non operasional & 5

dibekukan),

5. 2.346 Wakil Pialang Berjangka,

6. 94 Pedagang Berjangka,

7. 59 Peserta SPA (1 Non Operasional & 1 dibekukan),

8. 17 Penyelenggara SPA,

9. 2 Pialang PALN,

10. 254 Penetapan Kantor Cabang Pialang Berjangka.

1.1.2.2. Sistem Resi Gudang (SRG)

Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 2006 (diperbaharui

dengan UU No. 9 Tahun 2011) tentang Sistem Resi Gudang

(SRG) bahwa Resi Gudang (RG) adalah dokumen bukti

kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang

diterbitkan oleh pengelola gudang. RG tersebut saat ini sudah

dapat dijadikan sebagai agunan di bank, sehingga membantu

para petani dan UKM dalam memperoleh pembiayaan dari

bank.

Lembaga-lembaga dalam Sistem Resi Gudang meliputi :

Pengelola Gudang, Pusat Registrasi, Lembaga Penilaian

Kesesuaian, Asuransi, Petani/Pemilik Komoditas, Bank/Kreditur,

Lembaga Keuangan Nonbank, dan Pedagang berjangka sebagai

penerbit Derivatif Resi Gudang. Jumlah lembaga dalam SRG

terus meningkat seiring dengan perkembangan SRG dari tahun

ke tahun. Selama tahun 2015 sampai dengan bulan April ini,

terdapat tambahan kelembagaan dalam SRG sebagai berikut : 2

LPK Uji Mutu Komoditi yaitu UPT. PSMB - LT Jember dan UB

Jastasma Perum BULOG, serta 5 Gudang SRG yaitu PT. PERTANI

(Persero), Gudang Kudus (Jekulo) – Jawa Tengah, PT. Bhanda

Ghara Reksa (Persero), Gudang Langkat – Sumut, PT. Food

Station Tjipinang Jaya, Gudang Bogor - Jawa Barat, PT. Bhanda

Page 16: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 15

Ghara Reksa (Persero), Gudang Tulang Bawang – Lampung, dan

PT. Pertani (Persero), Gudang Banyuwangi - Jawa Timur.

Sehingga, jumlah kelembagaan dalam Sistem Resi Gudang

sampai dengan Juni 2015 adalah sebagai berikut :

1. Gudang : 100 persetujuan

2. Pengelola Gudang : 15 persetujuan

3. LPK Inspeksi Gudang : 3 persetujuan

4. LPK Manajemen Mutu : 2 persetujuan

5. LPK Uji Mutu Komoditi : 28 persetujuan

6. Pusat Registrasi : 1 persetujuan

Total : 149 persetujuan

Jumlah resi gudang yang telah diterbitkan sejak tahun 2008

sampai dengan 8 Mei 2015 adalah sebanyak 1.925 resi dengan

volume komoditi yang diresigudangkan sebanyak 74.148.550 kg

dan nilai transaksi komoditi Rp. 378.975.619.181,00 sedangkan

jumlah resi gudang yang diagunkan untuk pembiayaan di bank

adalah sebanyak 1.643 resi dengan nilai komoditi Rp.

236.203.253.013,00.

TABEL 3. PERKEMBANGAN BARANG YANG DAPAT DISIMPAN DI GUDANG DALAM PENYELENGGARAAN SISTEM RESI GUDANG

No Tahun 2007 – 2011

(Permendag No. 26/M_DAG/PER/6/2007)

Tahun 2011 – 2013 (Permendag No.

37/M_DAG/PER/11/2011)

Tahun 2013 (Permendag No.

08/M_DAG/PER/02/2013)

1 Gabah Gabah Gabah

2 Beras Beras Beras

3 Jagung Jagung Jagung

4 Kopi Kopi Kopi

5 Kakao Kakao Kakao

6 Lada Lada Lada

7 Karet Karet Karet

8 Rumput Laut Rumput Laut Rumput Laut

9 - Rotan Rotan

10 - - Garam

Berdasarkan rekap transaksi per komoditi, terdapat 5 (lima)

komoditi SRG yang paling sering ditransaksikan yaitu Gabah,

Beras, Jagung, Kopi, dan Rumput Laut. Berikut terlampir data

rekap transaksi per komoditi tersebut:

Page 17: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 16

Tabel 4. Rekap Transaksi per komoditi Tahun 2008 – 2015 *)

Komoditi

TOTAL TRANSAKSI KOMODITI TAHUN 2008 - 2015

Jumlah Resi

Volume (Ton) Nilai (Rp) Pembiayaan (Rp)

Gabah 1.776 65.683,80 330.881.043.300 204.434.240.230

Beras 103 5.417,72 39.370.229.000 24.396.655.300

Jagung 68 4.670,15 15.088.761.194 9.082.258.300

Kopi 18 77,49 4.003.874.187 2.076.401.063

Rumput Laut 12 420,00 3.474.000.000 1.090.600.000

Total 1.977 76.269,16 392.817.907.681 241.080.154.893

*) Data per 30 Juni 2015

Tabel 5. Perkembangan Transaksi Resi Gudang

Tahun Jumlah

Resi % *) Volume (ton) % *) Nilai Barang % *)

2008 16 508,83 Rp. 1.431.616.200

2009 13 -19% 214,11 -58% Rp . 552.962.240 -61%

2010 57 338%

2.299,94 974% Rp. 8.678.733.500 1469%

2011 271 375%

8.895,62 287% Rp. 40.067.723.608 362%

2012 379 40% 18.144,16 104% Rp. 93.183.187.979 133%

2013 532 40% 20.796,23 15% Rp. 108.948.556.100 17%

2014 605 14% 21.649,27 4% Rp. 116.514.319.200 9%

2015*) 105 3.805,26 Rp. 23.583.200.854

TOTAL 1978 76.313,41 Rp 392.960.371.681

TABEL 6. PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN DALAM SISTEM RESI GUDANG

Tahun Jumlah Resi % *) Nilai Pembiayaan

(Rp) % *)

2008 6 313.900.000

2009 5 83% 136.800.000 44%

2010 35 600% 4.216.023.850 2982%

2011 218 523% 24.049.719.530 470%

2012 334 53% 58.653.918.633 144%

2013 446 34% 66.993.206.000 14%

2014 559 25% 75.795.102.000 13%

2015*) 67

10.920.884.880

TOTAL 1670 Rp 241.079.554.893

Page 18: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 17

Terkait pengembangan SRG, Pembangunan Gudang SRG dimulai

dengan Program Stimulus Fiskal pada tahun 2009. Alokasi

Anggaran Program Stimulus Fiskal Pembangunan Gudang SRG

sebesar Rp. 120 milyar yang dialokasikan untuk membangun 41

gudang (35 gudang flat dan 6 silo) yang tersebar di 10 propinsi

untuk 34 kabupaten/kota. Selanjutnya program pembangunan

Gudang SRG dilanjutkan dengan dana APBN-P Tahun 2010 di 10

propinsi untuk 11 kabupaten. Selanjutnya pada tahun 2011,

2012, 2013 dan 2014 melalui Dana Alokasi Khusus telah

dibangun gudang SRG sebanyak 68 buah di 68 kabupaten dan 47

propinsi. Sehingga sejak tahun 2009 sampai dengan bulan Juni

2015 telah dibangun 117 gudang SRG dan 6 silo yang tersebar di

45 propinsi dan 110 kabupaten di seluruh Indonesia.

1.1.2.3. Pasar Lelang Komoditas (PLK)

Salah satu cara untuk mendukung percepatan pertumbuhan

ekonomi di bidang perdagangan agro, maka perlu diupayakan

iklim usaha yang mendukung terciptanya efisiensi perdagangan

agro melalui Pasar Lelang Komoditi (PLK). Melalui PLK akan

tercipta pembentukan harga yang transparan, memperpendek

mata rantai pemasaran, mendorong peningkatan mutu dan

produksi, serta mempertemukan secara langsung antara penjual

dan pembeli, dimana pada akhirnya akan dapat meningkatkan

posisi rebut tawar petani. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun

terakhir (2009 – 2014) kegiatan PLK mengalami fluktuasi terkait

perkembangannya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah

penyelenggara, jumlah lelang, jumlah penjual dan jumlah

pembeli dalam kegiatan PLK yaitu dari 21 penyelenggara pada

tahun 2009 menjadi 13 penyelenggara pada tahun 2014.

Jumlah lelang bertambah dari 97 kali pada tahun 2009 menjadi

131 kali pada tahun 2014. Jumlah penjual bertambah dari 2.047

Page 19: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 18

orang pada tahun 2009 menjadi 3.771 orang pada tahun 2014,

selanjutnya pada tahun 2009 jumlah pembeli bertambah

menjadi 509 orang menjadi 1.500 orang pada tahun 2014.

Jumlah penyelenggara PLK mengalami penurunan yang

disebabkan adanya kebijakan revitalisasi Pasar Lelang Komoditi,

yaitu swastanisasi kegiatan Pasar Lelang Komoditi.

Perkembangan nilai transaksi di PLK dalam kurun waktu yang

sama dapat dilihat dari nilai transaksi setiap tahunnya yang

cenderung berfluktuasi yaitu Rp 1.686 milyar (tahun 2010),

menurun menjadi Rp. 1.217 milyar (tahun 2011), kemudian

menurun menjadi Rp. 825 milyar (tahun 2012), lalu meningkat

menjadi Rp. 1.069 milyar (tahun 2013), kemudian menurun

menjadi Rp. 725 milyar (tahun 2014) dan pada tahun 2015

(sampai dengan Juni 2015) transaksi PLK tercatat sebesar Rp.

128 milyar.

1.2. Potensi dan Permasalahan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan sampai dengan tahun 2019,

terdapat sejumlah potensi baik di internal (kekuatan) maupun di lingkungan

eksternal (peluang) Kementerian Perdagangan yang dapat mempengaruhi

kinerja perdagangan. Permasalahan dalam pencapaian sasaran juga berasal

dari internal (kelemahan) maupun eksternal (tantangan), secara garis besar

sebagai berikut:

1.2.1. Potensi Internal - Kekuatan (Strengths)

(1) Dasar Hukum

Dasar hukum yang menjadi payung hukum bagi Badan Pengawas

Perdagangan Berjangka Komoditi dalam menjalankan tugas dan

fungsi pokoknya, berupa produk-produk hukum di bidang

Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang dan Pasar

Lelang Komoditas sebagai berikut:

(a) UU No. 10/2011 tentang berdagangan berjangka komoditi.

Page 20: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 19

(b) Peraturan Pemerintah (PP) No. 9/1999 tentang

Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi.

(c) PP No. 10/1999 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang

Perdagangan Berjangka Komoditi.

(d) UU No.9 Tahun 2011 tentang Sistem Resi Gudang.

(e) Keputusan Presiden (Kepres) No. 119/2001 tentang

komoditi yang dapat dijadikan subjek kontrak berjangka.

(f) UU No. 7 tahun 2014 tentang perdagangan.

(g) Surat Keputusan Menperindag No. 650/2005 tentang

penyelenggaraan pasar lelang forward komoditi agro.

(2) Perkembangan struktur organisasi Bappebti

Perubahan struktur yang diusulkan pada renstra kementerian

dapat menjadi kekuatan bappebti dalam tata kelola perdagangan

komoditi, dimana perubahan struktur organisasi Bappebti

diharapkan dapat meningkatkan kinerja pembinaan, pengaturan,

pengawasan dan pengembangan bidang PBK, SRG dan PLK yang

menjadi tugas pokok dan fungsi unit kerja Bappebti.

Perubahan struktur akan menciptakan suasana kerja yang lebih

profesional serta kondusif dan memperkecil terjadinya tumpang

tindih didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi setiap unit

kerja. Kondisi tersebut mendorong setiap individu dalam lingkup

Bappebti dapat bekerja lebih fokus sesuai dengan bidang tugasnya

sehingga memberikan kinerja yang lebih optimal.

(3) Kualitas Sumber Daya Manusia

Berikut adalah karakteristik kepegawaian yang dimiliki oleh

Bappebti.

Page 21: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 20

a. Menurut Pangkat/Golongan

b. Menurut Pendidikan

No Pendidikan SET RORUNDAK ROWASPABERFI RONABANGSAR

ROBINWAS

SRG DAN PLK

TOTAL

1. S3 - - - - - -

2. S2 15 7 9 8 8 46

3. S1 19 13 12 14 12 71

4. D3 5 - - 1 - 6

5. SLTA 3 - - - - 3

6. SLTP 2 - - - - 2

7. SD 1 - - 1 - 2 Jumlah 45 20 21 24 20 130

c. Menurut Jenis Kelamin

No Jenis

Kelamin SET RORUNDAK ROWASPABERFI RONABANGSAR

ROBINWAS

SRG DAN PLK

TOTAL

1. Laki-Laki 22 12 13 13 10 70

2. Perempuan 23 8 8 11 10 30

Jumlah 45 20 21 24 20 130

d. Menurut Jabatan

NO JABATAN JUMLAH PEGAWAI

1. Eselon I 1

2. Eselon II 5

3. Eselon III 16

4. Eselon IV 36

5. Fungsional 0

6. Staf 72

Jumlah 130

e. Penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Bappebti sejumlah 49 orang.

NO GOL SET RORUNDAK ROWASPABERFI RONABANGSAR ROBINWAS SRG DAN

PLK TOTAL

1. IV 6 4 4 5 5 24

2. III 33 16 17 17 15 101

3. II 6 - - 2 - 8

4. I - - - - - -

Jumlah 45 20 21 24 20 130

Page 22: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 21

1.2.2. Permasalahan Internal - Kelemahan (Weakness)

(1) Efektifitas Sosialisasi dan Edukasi

Potensi-potensi pertumbuhan perdagangan komoditi dapat

terwujud dengan adanya pemahaman yang baik dari masyarakat.

Masyarakat dalam hal ini tidak terbatas pada investor atau pelaku

pasar namun juga melingkupi lembaga-lembaga yang mendukung

perdagangan komoditi.

Sosialisasi telah dilakukan oleh setiap biro sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi masing-masing, namun perdagangan komoditi

masih menjadi hal yang kurang dapat dipahami oleh masyarakat.

Hal ini tampak dengan maraknya investasi ilegal dalam bidang

komoditi yang telah merugikan masyarakat, kemudian tampak

juga pada tingginya prosentase gagal serah pada proses pasar

lelang komoditi serta kurangnya pemanfaatan resi gudang sebagai

instrumen pendanaan oleh kelompok-kelompok tani.

Oleh karena itu diperlukan rencana dan implementasi sosialisasi

dan edukasi secara menyeluruh dan terstruktur agar terciptanya

kesinambungan pemahaman masyarakat atas perdagangan

komoditi maupun proses-proses lain yang terkait dengan aktivitas

perdagangan komoditas.

Implementasi sosialisasi dan edukasi yang terencana dengan baik

akan mendorong kinerja pasar dan pelaku pasar serta lembaga-

lembaga pendukung industri perdagangan komoditi lainnya

tumbuh berkembang mensukseskan kinerja Bappebti.

(2) Sistematika Pengawasan

Pertumbuhan minat yang tinggi dari pelaku pasar diperlukan

pengawasan agar pelaksanaan berbagai kegiatan dalam lingkup

perdagangan berjangka sesuai dengan tertib hukum dan menjamin

keamanan investasi semua pihak.

Page 23: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 22

Oleh karena itu Bappebti sebagai badan pengawas perdagangan

berjangka harus mengimbangi tingginya aktivitas pelaku pasar

dengan jumlah serta kemampuan sumber daya manusia,

khususnya yang memiliki keahlian sebagai pemeriksa dan Penyidik

Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

Saat ini bappebti sudah memiliki tenaga pemeriksa dan PPNS yang

tersebar di tiap-tiap unit eselon II Bappebti. Namun demikian

tenaga pemeriksa yang dimiliki Bappebti tersebut saat ini belum

memiliki sertifikasi sebagai auditor.

Kemajuan teknologi saat ini semakin mempermudah aktifitas

perdagangan berjangka, namun hal ini memiliki sisi negatif yang

menambah kompleksitas permasalahan perdagangan berjangka.

Auditor harus mampu beradaptasi dan dibekali kemampuan

penguasaan teknologi serta perangkat yang dapat mengantisipasi

maraknya penggunaan teknologi.

(3) Petunjuk teknis dan pelaksanaan dari UU No.7 Tahun 2014

Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 mengenai perdagangan

merupakan tonggak sejarah baru perdagangan di Indonesia yang

selama ini menggunakan warisan hukum kolonial dalam praktik-

praktik perdagangan. Namun diperlukan kesiapan semua pihak

untuk segera mengeluarkan peraturan-peraturan pelaksana

undang-undang tersebut agar dapat mempercepat

implementasinya pada bidang-bidang perdagangan yang terkait

dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

khususnya pada bidang PLK.

(4) Kuantitas Sumber Daya Manusia Bappebti

Ruang lingkup Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

dalam menjalankan dan mengawasi tata kelola PBK, SRG dan PLK

memerlukan sumber daya manusia yang ahli dan terdidik.

Page 24: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 23

Pertumbuhan jumlah sumber daya manusia yang dimiliki oleh

bappebti saat ini tidak sejalan dengan semakin berkembangnya

industri perdagangan berjangka komoditi dan meningkatnya

kompleksitas permasalah yang dihadapi, hal ini berdampak pada

kinerja organisasi secara keseluruhan.

Pada tahun 2014 telah diusulkan penambahan pegawai sebanyak

55 (Lima Puluh Lima) formasi baik D3 ataupun S1 sesuai dengan

usulan yang telah diajukan oleh masing-masing Biro, dengan

kualifikasi pendidikan sebagai berikut:

NO PENDIDIKAN SET RORUNDAK ROWASPABERFI RONABANGSAR ROBINWAS SRG DAN

PLK Total

1 S1 5 6 12 4 17 44

2 D3 6 2 0 2 1 11

Jumlah 11 8 12 6 18 55

Dengan 130 orang pegawai yang menjalankan operasional

Bappebti serta ditambah 55 orang sesuai pengajuan penambahan

pegawai pada tahun 2014, masih dirasakan kekurangan jumlah

sumber daya manusia untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi

Bappebti secara optimal.

1.2.3. Potensi Eksternal - Peluang (Opportunities)

(1) Kebutuhan instrumen perekonomian

Dinamika perkembangan perekonomian dunia telah menciptakan

kebutuhan atas instrumen-instrumen ekonomi sebagai akibat

kerentanan perubahan harga serta peningkatan resiko atas

berbagai aktivitas perekonomian antar negara. Pelaku usaha

mengharapkan adanya instrumen ekonomi yang dapat mengelola

resiko, menjadi referensi harga serta alternatif pembiayaan proses-

proses produksi.

Instrumen ekonomi yang baik akan menjamin stabilitas aktivitas

ekonomi pada umumnya dan meningkatkan aktivitas perdagangan

berjangka komiditi pada khususnya.

Page 25: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 24

Keseluruhan kebutuhan diatas diharapkan mendorong

pertumbuhan perdagangan komoditi (PBK, SRG, PLK).

(2) Perkembangan dan kebutuhan pasar komoditi

Dukungan sumber daya alam Indonesia memberikan kontribusi

besar atas peluang tumbuhnya perdagangan komoditi. Sebagai

produsen komoditas-komoditas primer di dunia, posisi Indonesia

diuntungkan dalam memberikan dasar-dasar pertumbuhan yang

kuat dalam Perdagangan Bursa Komoditi, Sistem Resi Gudang dan

Pasar Lelang Komoditas.

Pemerintah menyadari kebutuhan yang tinggi atas efisiensi sistem

distribusi yang menunjang pertumbuhan ekonomi dengan

membuka akses sebesar-besarnya bagi para petani atau kelompok

tani dengan para pembeli dalam satu mekanisme jual beli yang

terbuka, melalui pasar lelang komoditas.

Perubahan status Bursa berjangka telah berkembang menjadi

lembaga demutualisasi yang lebih terbuka serta berorientasi profit,

yang mendorong pertumbuhan bursa serta memperluas ruang

lingkup kontrak yang diperdagangkan (kontrak keuangan dan jasa).

Proses demutualisasi diikuti dengan pertumbuhan minat pelaku

usaha dari pihak swasta untuk melaksanakan pasar lelang secara

Online, dimana hal ini sejalan dengan strategi Kementerian

Perdagangan RI dalam mengelola sistem distribusi nasional.

Data-data transaksi yang berhasil dihimpun oleh Bappebti dalam

kurun waktu 5 tahun terakhir menyatakan kenaikan tren atas

transaksi multilateral baik dalam lingkup pasar fisik maupun

berjangka. Berbagai kondisi diatas harus dapat dimanfaatkan oleh

Bappebti selaku penanggungjawab pelaksanaan dan pengawasan

perdagangan komoditi di Indonesia.

Page 26: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 25

(3) Pertumbuhan lembaga dan kerjasama antar lembaga di dalam

lingkungan perdagangan berjangka.

Telah terbentuk Badan Arbitrase Perdagangan Komoditi (BAKTI)

sebagai langkah antisipasi sengketa yang terjadi pada bidang

Perdagangan Berjangka Komoditi, yang diikuti dengan Asosiasi

Perdagangan Berjangka Indonesia (APBI) untuk meningkatkan

profesionalisme para pelaku usaha perdagangan berjangka

komoditi. Faktor-faktor diatas diikuti dengan pembentukan bursa

komoditi serta lembaga-lembaga kliring yang baru akan turut

mendukung perkembangan bursa berjangka.

Pertumbuhan minat swasta dalam mengelola pasar lelang dan

jaminan nota kesepahaman antara pihak perbankan dengan

Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA) yang mendukung

pembiayaan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas akan

mendorong pertumbuhan pasar lelang dan sistem resi gudang.

(4) Masyarakat Ekonomi ASEAN

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau yang secara global dikenal

dengan ASEAN Economic Community (AEC) bertujuan penyatuan

ekonomi regional dalam kawasan ASEAN. Tujuan tersebut dicapai

dengan kebebasan aliran barang, jasa layanan, invetasi, kapital dan

tenaga kerja terlatih (Skilled). Langkah-langkah tersebut akan

menghasil basis produksi dan pasar tunggal di kawasan negara-

negara asia tenggara.

Investasi menjadi salah satu kunci bagi Indonesia agar dapat

menikmati keuntungan keberadaan MEA, dimana indikator invetasi

tersebut secara makro ditunjukan dengan indeks share investasi

langsung asing (Foreign Direct Investment, FDI). Tahun 2010

Indonesia memiliki indeks sebesar 17,5% (Junianto James Losari

and Joseph Wira Koesnaidi, www.ainetwork.org), sedangkan pada

2014 hanya mencapai 16,4% (FDI Statistics, www.asean.org).

Page 27: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 26

Melalui kebebasan aliran barang, investasi dan capital pada skema

MEA diharapkan Indonesia dapat meningkatkan prosentase FDI,

yang secara khusus dapat dikontribusikan oleh perdagangan

berjangka komoditi. Perdagangan komoditi melalui bursa

berjangka dan pasar lelang, diharapkan menjadi perangkat

komponen investasi asing yang dapat meraih keuntungan dari

adanya kesepakatan MEA.

1.2.4. Permasalahan Eksternal - Tantangan (Threats)

(1) Kebijakan Regulasi

Bappebti selaku pengawas perdagangan bursa berjangka

diharapkan menjalin kerjasama yang lebih erat dengan lembaga-

lembaga pembuat perundangan untuk mengantisipasi

perkembangan industri PBK, SRG dan PLK melalui regulasi-regulasi

yang mengakomodir pesatnya pertumbuhan industri perdagangan

komoditi sebagaimana telah dipaparkan pada bagian peluang

diatas.

(2) Kerjasama antar pemangku kepentingan

Kompleksitas permasalahan yang terjadi pada lingkup perdagangan

berjangka menuntut Bappebti untuk bekerjasama dengan

pemangku-pemangku kepentingan lainnya agar dapat

mengantisipasi berbagai permasalahan dan perkembangan industri

perdagangan berjangka.

(3) Penegakan dan jaminan hukum

Selaku badan pengawas Bappebti memiliki keterbatasan dalam

melakukan penindakan secara hukum. Kerjasama dan kordinasi

erat dengan lembaga-lembaga penegakan hukum sangat

diperlukan guna membangun efektifitas penegakan hukum dan

jaminan hukum terhadap aktifitas pasar.

Page 28: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 27

Hal ini diharapkan dapat menjaga kredibilitas dan tingkat

kepercayaan masyarakat dalam memanfaatkan perdagangan

komoditi sebagai sarana perekonomian dalam pembentukan harga,

perlindungan nilai dan resiko, meminimalisir kesenjangan harga

serta distribusi komoditas nasional dan alternatif jaminan

pembiayaan sebagai pendorong produktifitas produsen barang-

barang komoditi.

(4) Masyarakat Ekonomi ASEAN

Tahun 2015 telah disepakati oleh ASEAN untuk membentuk Asean

Economic Community (AEC) atau yang lebih dikenal dengan

“Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”; AEC memiliki konsep basis

produksi dan pasar tunggal. Konsep ini memberikan konsekuensi

atas kebebasan aliran barang, jasa-jasa, investasi, kapital dan

tenaga kerja terlatih (Skilled). Salah satu tantangan terbesar bagi

Indonesia adalah lemahnya kebijakan perdagangan dan investasi

dalam negeri yang memberikan efek pelemahan petani-petani

skala kecil pada tingkat regional serta kesempatan kepemilikan

sumber-sumber daya alam dalam negeri, (By Mong Palatino;

thediplomat.com).

Kendala tersebut sesungguhnya tidak hanya diakibatkan semata-

mata oleh MEA, kawasan ekonomi ASEAN bukanlah sistem yang

tertutup, karena setiap negara anggotanya memiliki hubungan

bilateral maupun unilateral sebagai kesepakatan liberalisasi untuk

memenuhi syarat keanggotan perdagangan dunia (WTO) dan

dalam tiap-tiap kesepakatan tersebut tentunya pasar sumber daya

alam menjadi sorotan utama dalam hubungan antar negera, (By

Eve Kusuma Sundari; sr-indonesia.com).

Faktor-faktor diatas memberikan tantangan pada Bappebti untuk

segara mewujudkan sistem perdagangan bursa berjangka yang

lebih solid serta melakukan revitalisasi pasar lelang. Sistem resi

gudang diharapkan menjadi sandaran para petani Indonesia

Page 29: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 28

sebagai insentive yang mendorong kenaikan produksi agar pasar

sumber daya alam Indonesia tetap memberikan kontribusi

terhadap peningkatan kehidupan bangsa, khususnya barang-

barang komoditi utama yang menjadi andalan perdagangan

Indonesia.

Tabel 7. Ringkasan SWOT Bappebti

No Item Deskripsi

1. Kekuatan (Strengths) 1. Dasar hukum. 2. Perkembangan struktur organisasi bappebti. 3. Kualitas SDM.

2. Kelemahan (Weakness) 1. Efektifitas Sosialisasi dan edukasi. 2. Sistematika pengawasan. 3. Daya dukung perangkat hukum. 4. Kuantitas SDM.

3. Peluang (Opportunities)

1. Kebutuhan instrumen ekonomi. 2. Perkembangan dan kebutuhan pasar komoditi 3. Pertumbuhan lembaga dan kerjasama antar

lembaga di dalam lingkungan perdagangan komoditi.

4. MEA.

4. Tantangan (Treaths) 1. Kebijakan regulasi. 2. Kerjasama antar pemangku kepentingan. 3. Penegakan dan jaminan hukum. 4. MEA.

Page 30: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 29

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2.1 Visi dan Misi Pemerintah RI

2.1.1. Visi Kementerian Perdagangan

Visi yang dimaksud disini adalah mengacu kepada Visi Pemerintah

Tahun 2015-2019 yaitu :

”Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian

berlandaskan gotong royong”.

2.1.2. Misi Kementerian Perdagangan

Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut diatas, maka misi Kementerian

Perdagangan yang tercantum dalam Renstra Kemendag Tahun 2015-

2019 adalah:

1. Meningkatkan pertumbuhan kinerja perdagangan luar negeri yang

berkelanjutan.

2. Meningkatkan perdagangan dalam negeri yang bertumbuh dan

berkualitas.

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di Sektor

Perdagangan.

Dalam hal ini, Bappebti termasuk dalam misi ke 2 yaitu meningkatkan

perdagangan dalam negeri yang bertumbuh dan berkualitas.

2.1.3. Tujuan Kementerian Perdagangan

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Kementerian Perdagangan tersebut,

maka tujuan yang hendak dicapai dalam membangun sektor

perdagangan periode 2015−2019 yaitu:

1. Peningkatan ekspor barang non migas yang bernilai tambah dan

jasa;

2. Peningkatan pengamanan perdagangan;

3. Peningkatan akses dan pangsa pasar internasional;

Page 31: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 30

4. Pemantapan promosi ekspor dan nation branding;

5. Peningkatan efektivitas pengelolaan impor barang dan jasa;

6. Pengintegrasian dan perluasan pasar dalam negeri;

7. Peningkatan penggunaan dan perdagangan produk dalam negeri

(PDN);

8. Optimalisasi/penguatan pasar berjangka komoditi, SRG dan pasar

lelang;

9. Peningkatan kelancaran distribusi dan jaminan pasokan barang

kebutuhan pokok dan barang penting;

10. Peningkatan perlindungan konsumen;

11. Peningkatan iklim usaha dan kepastian berusaha;

12. Peningkatan kualitas kinerja organisasi;

13. Peningkatan dukungan kinerja perdagangan;

14. Peningkatan kebijakan perdagangan yang harmonis dan berbasis

kajian;

2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis Badan Pengawas Perdagangan

Berjangka Komoditi (BAPPEBTI)

2.2.1. Tujuan Bappebti

Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan Kementerian

Perdagangan tahun 2015-2019, maka Badan Pengawas Perdagangan

Berjangka Komoditi berkontribusi dalam mewujudkan tujuan dimaksud

melalui:

“Optimalisasi atau penguatan Pasar Berjangka Komoditi, Sistem Resi

Gudang (SRG) dan Pasar Lelang”.

2.2.2. Sasaran Strategis Bappebti

Mewujudkan optimalisasi atau penguatan Perdagangan Berjangka

Komoditi, SRG dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) sebagai tujuan utama,

dilakukan dengan menentukan sasaran strategis Badan Pengawas

Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), yakni:

Page 32: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 31

1. Meningkatkan pemanfaatan pasar berjangka komoditi sebagai

sarana lindung nilai, sarana pengelolaan resiko dan sarana

pembentukan harga yang wajar serta menjadi alternatif investasi.

2. Meningkatkan pemanfaatan Sistem Resi Gudang yang terintegrasi

sehingga menjadi sarana tunda jual dan pembiayaan perdagangan

dan menjadikan resi gudang sebagai instrumen keuangan yang

dapat diperjualbelikan serta mendukung Sistem Logistik Nasional

sebagai instrumen pengukuran stok nasional dalam rangka

ketahanan pangan.

3. Menciptakan sistem perdagangan yang lebih efisien serta

pembentukan harga yang transparan melalui pasar lelang

Komoditas.

4. Meningkatkan produksi dan mutu komoditi sebagai insentif

pertumbuhan daya saing petani/produsen melalui Pasar Lelang

Komoditas.

Adapun indikator yang dipergunakan untuk mengukur kinerja serta

pencapaian dari pemanfaatan Perdagangan Berjangka Komoditi, SRG

dan Pasar Lelang Komoditas adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Indikator Sasaran Strategis Bappebti

Indikator Sasaran Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Pertumbuhan volume transaksi Perdagangan

Berjangka Komoditi (%)

2 4 5 7 8

Pertumbuhan nilai Resi Gudang yang diterbitkan

secara komulatif (%)

13 13 14 14 15

Page 33: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 32

2.3 Sasaran Program (outcome) dan Sasaran Kegiatan (Output)

Pada tahun 2015-2019, Sasaran Utama Bappebti yang mengacu kepada

tujuannya yaitu untuk optimalisasi/penguatan Perdagangan Berjangka Komoditi,

SRG dan pasar lelang, adalah (i) meningkatnya pengaturan, pengembangan,

pembinaan dan pengawasan bidang Perdagangan Berjangka Komoditi , Sistem

Resi Gudang, dan Pasar Lelang serta (ii) Meningkatnya Implementasi Sistem Resi

Gudang (SRG). Selanjutnya, rincian Sasaran Program (outcome) Bappebti, adalah

sebagai berikut :

Tabel 9. Sasaran Program (outcome) Bappebti

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)

INDIKATOR

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

1. Meningkatnya pengaturan, pengembangan, pembinaan dan pengawasan bidang perdagangan berjangka komoditi , sistem resi gudang, dan pasar lelang

1 Jumlah hari penyelesaian perizinan pelaku usaha PBK setelah dokumen lengkap dan benar (Hari)

20 20 19 19 18

2 Jumlah Pelaku Usaha Perdagangan Berjangka Komoditi yang di Evaluasi Kegiatannya dan Pelaporan Keuangannya (Perusahaan)

- 62 69 76 78

3 Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Perdagangan Berjangka Komoditi Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang (Perataturan)

- 9 9 9 9

4 Pertumbuhan Volume Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi (%)

2 4 5 7 8

5 Pertumbuhan Jumlah Penyelenggaraan Pasar Lelang

- 4 7 9 9

2.Meningkatnya Implementasi Sistem Resi Gudang (SRG)

6 Pertumbuhan Nilai Resi Gudang yang diterbitkan secara kumulatif (%)

13 13 14 14 15

Adapun Sasaran Kegiatan (Output) Bappebti adalah:

1. Meningkatnya pelayanan dukungan teknis dan administrasif Badan

Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

Page 34: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 33

2. Meningkatnya hasil pelayanan hukum terhadap Pelaku Usaha di Bidang

Perdagangan Berjangka Komoditi , Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang

Komoditas

3. Meningkatnya hasil pengawasan terhadap Pelaku Usaha di Bidang

Perdagangan Berjangka Komoditi

4. Meningkatnya hasil pembinaan dan pengembangan Perdagangan

Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditas

5. Meningkatnya hasil pembinaan dan pengawasan Sistem Resi Gudang dan

Pasar Lelang Komoditas

Masing-masing sasaran kegiatan (output) dimaksud diukur dalam beberapa

indikator kinerja yang menjadi target capaian dari masing-masing unit Eselon II di

lingkungan Bappebti.

2.4 Indikator dan Target Kinerja

Pada tahun 2015 - 2019, Sasaran Kegiatan (output) masing-masing unit Eselon II

Bappebti berserta indikator dan target kinerja tahunan yang ingin dicapai

meliputi:

2.4.1 Sasaran Kegiatan Sekretariat Bappebti

Meningkatnya pelayanan dukungan teknis dan administratif Bappebti

No. Indikator Sasaran Kegiatan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Program Bappebti (Dokumen)

5 4 4 4 4

2 Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan Bappebti (Laporan)

3 3 3 3 3

3 Pengelolaan dan pengembangan SDM Bappebti (Kegiatan)

7 8 9 10 11

4 Penyelenggaraan dan Pembinaan komunikasi dan informasi publik di bidang PBK, SRG, dan PL (Laporan)

18 19 20 21 22

Page 35: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 34

2.4.2 Sasaran Kegiatan Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan

Fisik Bappebti

Meningkatnya Hasil Pengawasan terhadap Pelaku Usaha di Bidang

Perdagangan Berjangka Komoditi

No. Indikator Sasaran Kegiatan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 Jumlah Pelaku Usaha PBK dan Pasar Fisik yang diselenggarakan di Bursa Berjangka yang diawasi Transaksinya (Perusahaan)

- 14 14 16 17

2 Jumlah pelaku usaha PBK yang dievaluasi kegiatannya dan pelaporan keuangannya (Perusahaan)

57 62 69 76 78

3 Jumlah pelaku usaha PBK yang diaudit (Perusahaan)

- 22 22 24 26

2.4.3 Sasaran Kegiatan Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem

Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Bappebti

Meningkatnya hasil pembinaan dan pengawasan Pasar Lelang dan

Sistem Resi Gudang

No. Indikator Sasaran Kegiatan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 Jumlah gudang yang telah mengimplementasikan SRG (Kumulatif) (Gudang)

96 104 113 123 134

2 Jumlah Nilai Resi Gudang yang diterbitkan secara kumulatif (Milyar)

- 510 580 660 760

3 Jumlah Penyelenggaraan Pasar Lelang (Kali) 70 73 78 85 93

4 Jumlah Peserta Pelatihan Teknis Penyelenggaraan SRG dan PL (Orang)

270 220 230 240 250

5 Jumlah Pemantauan, Evaluasi dan Pengawasan SRG dan PL (Kali)

100 110 120 130 140

6 Jumlah Hari Penyelesaian Perizinan Pelaku Usaha SRG dan PL setelah Dokumen Lengkap (Hari)

20 18 17 16 15

Page 36: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 35

2.4.4 Sasaran Kegiatan Biro Peraturan Perundang-undangan dan

Penindakan Bappebti

Meningkatnya hasil pelayanan hukum terhadap pelaku usaha di bidang

Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang

Komoditas.

No. Indikator Sasaran Kegiatan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan di bidang PBK, SRG, dan PL (Peraturan)

9 9 9 9 9

2 Penegakan hukum terhadap pelaku usaha di bidang PBK dan SRG (Kali)

83 83 83 83 83

3 Pemberian pelayanan hukum (Kali) 29 29 29 29 29

4 Penanganan perkara (PTUN, PN, BAKTI, Praperadilan) (Kali)

15 15 15 15 15

2.4.5 Sasaran Kegiatan Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar

Bappebti

Meningkatnya hasil Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan

Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditas.

No. Indikator Sasaran Kegiatan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 Hasil analisis pengembangan kelembagaan dan produk perdagangan berjangka/sistem resi gudang/pasar lelang (Analisis)

2 5 6 6 7

2 Penyelesaian Perizinan Pelaku Usaha PBK setelah Dokumen lengkap dan Benar (Hari)

- 20 19 19 18

3 Cakupan Komoditi dalam Sistem Informasi Harga (Komoditi)

8 9 10 12 14

4 Jumlah Peseta Pelatihan Teknis Pelaku Usaha PBK (Orang)

- 220 400 400 425

Page 37: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 36

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, SRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN

KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Perdagangan

3.1.1. Arah Kebijakan Dan Strategi Nasional

Arah Kebijakan Umum Pembangunan Nasional 2015-2019 adalah :

1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang inklusif dan

berkelanjutan;

2. Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam

(SDA) yang berkelanjutan;

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan

pemerataan;

4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup, mitigasi bencana alam dan

perubahan iklim;

5. Penyiapan Landasan Pembangunan yang kokoh;

6. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan

Rakyat yang berkeadilan;

7. Mengembangkan dan memeratakan Pembangunan Daerah.

3.1.2. Prioritas Nasional Perdagangan Dalam Negeri

Arah kebijakan perdagangan dalam negeri dalam lima tahun kedepan

sesuai dengan yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 adalah

“Meningkatkan aktivitas perdagangan dalam negeri yang lebih efisien

dan berkeadilan” melalui:

1. Pembenahan sistem distribusi bahan pokok dan sistem logistik

rantai suplai agar lebih efisien dan lebih handal serta pemberian

insentif perdagangan domestik sehingga dapat mendorong

peningkatan produktivitas ekonomi dan mengurangi kesenjangan

antar wilayah.

2. Pembenahan iklim usaha perdagangan yang lebih kondusif.

Page 38: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 37

3. Penguatan perlindungan konsumen dan standarisasi produk lokal di

pusat dan daerah.

3.2.3. Arah Kebijakan Dan Strategi Kementerian Perdagangan

Arah Kebijakan Perdagangan kementerian Perdagangan dapat

dijabarkan menjadi 8 (delapan) pokok pikiran, yaitu :

1. Mengamankan pangsa ekspor di pasar utama;

2. Memperluas pangsa pasar ekspor di pasar prospektif dan hubungan

perdagangan internasional;

3. Meningkatkan diversifikasi produk ekspor;

4. Mengamankan pasar domestik untuk meningkatkan daya saing

produk nasional;

5. Meningkatkan aksesasibilitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM);

6. Meningkatkan perlindungan konsumen;

7. Meningkatkan efisiensi sistem distribusi dan logistik;

8. Meningkatkan fasilitasi dan iklim usaha perdagangan.

Berdasarkan kedelapan pokok pikiran diatas, langkah-langkah strategis

yang akan dilakukan Kementerian Perdagangan selama periode 2015-

2019 terkait dengan dukungan terhadap perdagangan dalam negeri

serta domain Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi adalah

sebagai berikut:

1. Pengamanan pasar domestik untuk meningkatkan daya saing

produk nasional dilakukan melalui langkah strategis optimalisasi

pemanfaatan Perdagangan Berjangka Komoditi sebagai sarana

lindung nilai dan pembentukan harga yang transparan.

2. Peningkatan efisiensi sistem dan distribusi logistik dilakukan melalui

langkah strategis Pengoptimalan pemanfaatan Pasar Lelang

Komoditas dan Sistem Resi Gudang sebagai sarana efisiensi

distribusi, tunda jual, dan alternatif pembiayaan.

Page 39: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 38

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Badan Pengawas Perdagangan

Berjangka Komoditi (BAPPEBTI)

3.2.1 Arah Kebijakan

Mengacu pada kebijakan Kementerian Perdagangan dan Kebijakan Presiden

dalam hal ini pemerintah, maka telah ditetapkan visi Pemerintah yaitu

”Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian

berlandaskan gotong royong.” Untuk dapat mewujudkan visi di atas, maka

Kementerian Perdagangan telah menetapkan misi yang telah tercantum dalam

Renstra Kementerian Perdagangan Tahun 2015 - 2019, yaitu:

1. Meningkatkan pertumbuhan kinerja perdagangan luar negeri yang

berkelanjutan;

2. Meningkatkan perdagangan dalam negeri yang bertumbuh dan berkualitas;

dan

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di Sektor Perdagangan.

Dari 3 (tiga) misi yang telah ditetapkan oleh Kemendag, Bappebti mendukung

tercapainya misi Kemendag yang ke 2, meningkatkan perdagangan dalam

negeri yang bertumbuh dan berkualitas.

Mengacu pada arah kebijakan nasional mengenai perdagangan dalam negeri

untuk “Meningkatkan aktivitas perdagangan dalam negeri yang lebih efisien

dan berkeadilan”, serta kebijakan rencana strategi Kementerian Perdagangan,

yakni: “sektor perdagangan sebagai sektor penggerak pertumbuhan dan daya

saing ekonomi untuk kemakmuran rakyat yang berkeadilan”, maka Badan

Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki arah kebijakan sebagai

berikut:

1. Mendorong Perdagangan Berjangka Komoditi.

2. Mendorong perkembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang

Komoditas, sebagai sarana dan prasarana perdagangan yang menunjang

sistem distribusi nasional untuk mengatasi kelangkaan stok serta

disparitas dan fluktuasi harga.

Page 40: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 39

3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana penunjang

perdagangan, dalam artian adalah dukungan manajemen dan

operasional Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.

Arah kebijakan tersebut menjadi pedoman dalam menyusun langkah-langkah

strategis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi kedepan untuk

mencapai sasaran yang dikehendaki.

3.2.2 Strategi

Sebagai pelaksanaan kebijakan tersebut Bappebti melalui Kemendag

melaksanakan dan melakukan langkah-langkah strategis sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan manfaat dan mekanisme Perdagangan Berjangka

Komoditi (PBK) sebagai sarana lindung nilai dan pembentukan harga

yang transparan sebagai pengamanan pasar domestik untuk

meningkatkan daya saing produk nasional.

2. Mengoptimalkan manfaat dan mekanisme Pasar Lelang Komoditas

(PLK) dan Sistem Resi Gudang (SRG) sebagai sarana efisiensi distribusi,

tunda jual, dan alternatif pembiayaan sehingga terciptanya efisiensi

sistem dan distribusi logistik nasional.

Selanjutnya untuk implementasi arah kebijakan dan strategi Kementerian

2015-2019, maka arah pelaksanaan program Bappebti adalah:

1. Peningkatan pembinaan, pengaturan dan pengawasan bidang

Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Sistem Resi Gudang (SRG)

dan Pasar Lelang Komoditas (PLK)

a. Penyelesaian perijinan pelaku usaha Perdagangan Berjangka

Komoditi setelah dokumen lengkap dan benar.

b. Pertumbuhan nilai resi gudang yang diterbitkan.

c. Jumlah persetujuan kontrak berjangka komoditi.

d. Bertumbuhnya tingkat pemahaman para pelaku usaha di

bidang PBK, SRG dan PLK.

e. Pertumbuhan volume transaksi Perdagangan Berjangka

Komoditi.

Page 41: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 40

2. Peningkatan pelayanan hukum, meningkatnya hasil pelayanan

hukum terhadap pelaku usaha di bidang Perdagangan Berjangka

Komoditi, Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas.

a. Penyelesainan kebijakan teknis dalam bentuk peraturan

perundang-undangan di bidang PBK, SRG dan PL.

b. Penegakan hukum terhadap pelaku usaha di bidang PBK,

SRG dan PLK.

c. Pemberian pelayanan hukum.

d. Penanganan perkara (PTUN, PN, BAKTI, Praperadilan)

3. Meningkatnya hasil pengkajian dan pengembangan Perdagangan

Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang

Komoditas.

a. Jumlah hasil analisa pengembangan kelembagaan dan

produk perdagangan berjangka/sistem resi gudang/pasar

lelang.

b. Jumlah peraturan dan tata tertib (PTT) Perdagangan

Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, Pasar Lelang

Komoditas (PLK) yang dievaluasi.

c. Jumlah persetujuan kontrak komoditi yang diajukan oleh

bursa.

d. Penyelenggaraan pelayanan, pengelolaan data dan sistem

informasi.

e. Jumlah cakupan komoditi dalam sistem informasi harga.

4. Peningkatan pembinaan dan pengawasan Pasar Lelang (PL) dan

Sistem Resi Gudang (SRG).

a. Pertumbuhan gudang yang mengimplementasikan sistem

resi gudang

b. Penyelesaian perijinan pelaku usaha SRG dan PL setelah

dokumen lengkap.

c. Peningkatan pelatihan teknis penyelenggara SRG dan PL.

d. Pertumbuhan penyelenggara pasar lelang.

Page 42: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 41

e. Pemantauan, pengawasan dan evaluasi Sistem Resi Gudang

dan Pasar Lelang Komoditas.

5. Peningkatan pembinaan dan pengawasan Perdagangan Berjangka

Komoditi

a. Jumlah hari penyelesaian perijinan pelaku usaha PBK setelah

dokumen lengkap dan benar.

b. Jumlah pelaku usaha PBK yang dievaluasi kegiatannya dan

pelaporan keuangannya.

c. Jumlah peserta pelatihan teknis pelaku usaha PBK.

d. Jumlah pelaku usaha PBK yang diawasi transaksinya dan

diaudit kegiatannya.

6. Peningkatan tatakelola yang baik.

Peningkatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya

dalam kerangka peningkatan perdagangan berjangka komoditi.

a. Dukungan manajemen dan pelaksanaan program Badan

Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.

b. Pembinaan dan pengelolaan keuangan Badan Pengawas

Perdagangan Berjangka Komoditi.

c. Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.

d. Penyelenggaraan dan pembinaan komunikasi dan informasi

publik di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem

Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas.

3.3 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi

Kerangka regulasi Kementerian Perdagangan dimaksudkan untuk memberi

arahan dan landasan pengaturan (regulasi) dalam menyelenggarakan kegiatan

pembangunan sektor perdagangan dengan muatan indikasi atau arah kebijakan

mengenai rancangan peraturan perundang-undangan yang diusulkan dalam

kurun waktu lima tahun mendatang. Selain itu, regulasi digunakan untuk

memecahkan permasalahan yang penting, mendesak, dan memiliki dampak

Page 43: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 42

besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan perdagangan atau dalam

kata lain diarahkan sebagai pelengkap landasan pengaturan.

Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut, beberapa regulasi setingkat UU

yang mendasari pelaksanaan program dan kegiatan Kementerian Perdagangan

serta menagamanatkan Menteri Perdagangan untuk melaksanakan tugas,

tanggung jawab dan fungsinya, diantaranya adalah :

1. UU Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan;

2. 2. UU Nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal;

3. UU Nomor 9 tahun 2011 tentang Sistem Resi Gudang;

4. UU Nomor 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan;

5. UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

6. UU Nomor 7 tahun 1994 tentang Ratifikasi Agreement Establishing the

World Trade Organization;

7. UU Nomor 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, dan

8. UU Nomor 11 tahun 1965 tentang Pergudangan.

Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31/M-DAG/PER/7/2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan, organisasi Kementerian

Perdagangan terdiri dari 9 (sembilan) unit Eselon I yang merupakan unsur

pembantu, unsur pengawas, unsur pelaksana, dan unsur penunjang, termasuk

didalamnya Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Dalam rangka mencapai visi dan misinya, Kementerian Perdagangan

menetapkan fungsi-fungsi perdagangan sebagai penjabaran dari Undang-

Undang Perdagangan Nomor 7 tahun 2014 yang merupakan salah satu kunci

keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pemerintah dibidang perdagangan.

Bappebti berkontribusi terhadap 2 Undang-Undang di lingkup Kementerian

Perdagangan yaitu UU Nomor 9 tentang Sistem Resi Gudang dan UU Nomor 32

tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.

Dasar Hukum pelaksanaan tugas dan fungsi Bappebti antara lain:

1. Peraturan Presiden No. 48 Tahun 2015 tentang Kementerian Perdagangan

2. Peraturan Menteri Perdagangan No. 31/M-DAG/PER/7/2010 Tetang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan

Page 44: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 43

3. Peraturan Menteri Perdagangan No. 57/M-DAG/PER/8/2012 Tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 31/M-

DAG/PER/7/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Perdagangan.

Berdasarkan UU No 10 tahun 2011, UU No 9 tahun 2011 dan Kepmenperindag

No 650/MPP/Kep/10/2004 tahun 2004, Badan Pengawas Perdagangan

Berjangka Komoditi (Bappebti) memiliki kewenangan membina, mengatur,

mengawasi dan mengembangkan kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi

(PBK), Sistem Resi Gudang (SRG), Pasar Lelang (Forward) Komoditi Agro di

Indonesia.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31/M-DAG/PER/7/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57/M-DAG/PER/8/2012,

disebutkan bahwa tugas Bappebti adalah melaksanakan Pembinaan,

Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan Perdagangan Berjangka serta Pasar Fisik

dan Jasa. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bappebti menyelenggarakan

fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan, pelaksanaan, pengamanan pelaksanaan kebijakan teknis, dan

evaluasi di bidang pembinaan, pengaturan, dan pengawasan perdagangan

berjangka, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

2. Perumusan, pelaksanaan dan pengamanan pelaksanaan kebijakan teknis

dan evaluasi di bidang pembinaan, pengaturan, dan pengawasan pasar fisik

dan jasa;

3. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan,

pengaturan, dan pengawasan di bidang pasar fisik dan jasa;

4. Pelaksanaan administrasi badan;

Page 45: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 44

Page 46: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 45

BAB IV

KERANGKA PENDANAAN

4.1 Kerangka Pendanaan

Pagu Anggaran Bappebti Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 80.777.241.000,00

(Delapan puluh miliar tujuh ratus tujuh puluh tujuh juta dua ratus empat puluh

satu ribu rupiah). Jumlah rupiah murni dalam anggaran ini adalah sebesar

Rp. 80.141.481.000,00 (Delapan puluh seratus empat puluh satu juta empat ratus

delapan puluh satu ribu rupiah), sedangkan jumlah PNBP adalah sebesar

Rp. 635.760.000,- (Enam ratus tiga puluh lima tujuh ratus enam puluh ribu

rupiah). Tidak terdapat Pinjaman/Hibah Dalam dan Luar Negeri, Hibah Langsung

dalam Anggaran Bappebti Tahun 2015.

Tabel 9

Penetapan Pagu Anggaran Bappebti Tahun 2015

No Nama Program/Kegiatan Unit Anggaran

1 Peningkatan Perdagangan Berjangka Komoditi

Bappebti Rp. 80.777.241.000

2 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

Sekretariat Rp. 45.385.126.000

3 Pembinaan dan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi

Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik

Rp. 7.165.215.000

4 Pembinaan dan Pengawasan Pasar lelang dan Sistem Resi Gudang

Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas

Rp. 11.718.692.000

5 Peningkatan Pelayanan Hukum Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan

Rp. 7.484.911.000

6 Pengkajian dan Pengembangan PBK, SRG dan PL

Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar

Rp. 9.023.297.000

Page 47: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 46

Gambar 2 Proporsi Anggaran Bappebti Tahun 2015 per Unit Eselon II

Pagu Anggaran Bappebti Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 76.210.000.000,00

(Tujuh puluh enam miliar dua ratus sepuluh juta rupiah). Jumlah rupiah murni

dalam anggaran ini adalah sebesar Rp. 75.574.240.000,00 (Tujuh puluh lima

miliar lima ratus tujuh puluh empat juta dua ratus empat puluh ribu rupiah),

sedangkan jumlah PNBP adalah sebesar Rp. 635.760.000,- (Enam ratus tiga

puluh lima tujuh ratus enam puluh ribu rupiah). Tidak terdapat

Pinjaman/Hibah Dalam dan Luar Negeri, Hibah Langsung dalam Anggaran

Bappebti Tahun 2016.

56,19%

8,87%

14,51%

9,27%

11,17%Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Bappebti

Pembinaan dan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi

Pembinaan dan Pengawasan Pasar Lelang dan Sistem Resi Gudang

Peningkatan Pelayanan Hukum

Pengkajian dan Pengembangan PBK, SRG dan PL

Page 48: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 47

Tabel 10

Penetapan Pagu Anggaran Bappebti Tahun 2016

No Nama Program/Kegiatan Unit Anggaran

1 Peningkatan Perdagangan Berjangka Komoditi

Bappebti Rp. 76.210.000.000

2 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

Sekretariat Rp. 40.820.000.000

3 Pembinaan dan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi

Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik

Rp. 7.170.000.000

4 Pembinaan dan Pengawasan Pasar Lelang dan Sistem Resi Gudang

Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas

Rp. 11.720.000.000

5 Peningkatan Pelayanan Hukum Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan

Rp. 7.480.000.000

6 Pengkajian dan Pengembangan PBK, SRG dan PL

Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar

Rp. 9.020.000.000

Page 49: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 48

Gambar 3 Proporsi Anggaran Bappebti Tahun 2016 per Unit Eselon II

53.56

9.41

15.38

9.81

11.84

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

Pembinaan dan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi

Pembinaan dan Pengawasan Pasar lelang dan Sistem Resi Gudang

Peningkatan Pelayanan Hukum

Pengkajian dan Pengembangan PBK, SRG dan PL

Page 50: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

Rencana Strategis Bappebti 2015 - 2019

Bappebti – Kementerian Perdagangan Page 49

BAB V

PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) ini disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. Renstra Bappebti Tahun 2015 -

2019 ini merupakan penjelasan terkait indikator Sasaran, Utama dan Kegiatan

Bappebti sesuai dengan yang tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian

Perdagangan Tahun 2015-2019, dan yang juga berpedoman pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap III Tahun 2015 – 2019.

Tahap III RPJMN ini bertujuan untuk lebih memantapkan pembangunan secara

menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing

kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber

daya manusia berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat.

Untuk selanjutnya, dokumen Renstra ini diharapkan dapat digunakan sebagai

pedoman dalam penyusunan Rancangan Rencana Kerja (Renja K/L) Bappebti,

sekaligus menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA K/L).

Jakarta, November 2016

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

Page 51: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

LAMPIRAN I

MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN

BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA

KOMODITI

Page 52: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

2015 2016 2017 2018 2019

KL PROG KEG (1) (4) (6) (7) (8) (9) (9) (15)

090

090 10

#### #### #### 01 01 Jumlah hari penyelesaian perizinan pelaku usaha PBK setelah

dokumen lengkap dan benar

Hari 20 20 19 19 18

02 Jumlah pelaku usaha PBK yang dievaluasi kegiatannya dan

pelaporan keuangannya

Perusahaan - 62 69 76 78

#### #### #### 03 Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan di bidang PBK,

SRG, dan PL

Peraturan - 9 9 9 9

#### #### #### 04 Pertumbuhan volume transaksi Perdagangan Berjangka

Komoditi

Persen (%) 2 4 5 7 8

#### #### #### 05 Pertumbuhan Jumlah Penyelenggaraan PL Persen (%) - 4 7 9 9

#### #### #### 02 Meningkatnya Implementasi Sistem

Resi Gudang (SRG)

06 Pertumbuhan nilai Resi Gudang yang diterbitkan secara

kumulatif

Persen (%) 13 13 14 14 15

090 10 3758

#### #### #### 01 01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Program Bappebti Dokumen 5 4 4 4 4

#### #### #### 02 Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan Bappebti Laporan 3 3 3 3 3

#### #### #### 03 Pengelolaan dan pengembangan SDM Bappebti Kegiatan 7 8 9 10 11

#### #### #### 04 Penyelenggaraan dan Pembinaan komunikasi dan informasi

publik di bidang PBK, SRG, dan PL

Laporan 18 19 20 21 22

01 01 Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan di bidang PBK,

SRG, dan PL

Peraturan 9 9 9 9 9

02 Penegakan hukum terhadap pelaku usaha di bidang PBK dan

SRG

Kali 83 83 83 83 83

03 pemberian pelayanan hukum Kali 29 29 29 29 29

04 Penanganan perkara (PTUN, PN, BAKTI, Praperadilan) Kali 15 15 15 15 15

01 01 Jumlah pelaku usaha PBK dan pasar fisik yang

diselenggarakan di Bursa Berjangka yang diawasi

transaksinya

Perusahaan - 14 14 16 17

02 Jumlah pelaku usaha PBK yang dievaluasi kegiatannya dan

pelaporan keuangannya

Perusahaan 57 62 69 76 78

03 Jumlah Pelaku Usaha PBK yang diaudit Perusahaan - 22 22 24 26

NO SATUAN

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019

BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

TARGETPROGRAM/

KEGIATANINDIKATOR

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/

SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)

UNIT ORGANISASI

PELAKSANA

KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERDAGANGAN

Meningkatnya pengaturan,

pengembangan, pembinaan, dan

pengawasan bidang Perdagangan

Berjangka Komoditi, Sistem Resi

Gudang, dan Pasar Lelang

PENINGKATAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

PENINGKATAN

PELAYANAN HUKUM

PENGAWASAN

PERDAGANGAN

BERJANGKA

KOMODITI

BADAN PENGAWAS

PERDAGANGAN

BERJANGKA

DUKUNGAN

MANAJEMEN DAN

DUKUNGAN TEKNIS

LAINNYA BADAN

PENGAWAS

PERDAGANGAN

BERJANGKA

KOMODITI

SEKRETARIAT

BAPPEBTI

BIRO PERATURAN

PERUNDANG-

UNDANGAN DAN

PENINDAKAN

BIRO PENGAWASAN

PASAR BERJANGKA

DAN FISIK

Meningkatnya pelayanan dukungan

teknis dan administrasif Badan

Pengawas Perdagangan Berjangka

Komoditi

Meningkatnya hasil pelayanan

hukum terhadap Pelaku Usaha di

Bidang Perdagangan Berjangka

Komoditi , Sistem Resi Gudang,

dan Pasar Lelang Komoditas

Meningkatnya hasil pengawasan

terhadap Pelaku Usaha di Bidang

Perdagangan Berjangka Komoditi

158

Page 53: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

2015 2016 2017 2018 2019

NO SATUAN

TARGETPROGRAM/

KEGIATANINDIKATOR

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/

SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)

UNIT ORGANISASI

PELAKSANA

01 01 Hasil analisis pengembangan kelembagaan dan produk

perdagangan berjangka/sistem resi gudang/pasar lelang

Analisis 2 5 6 6 7

02 Penyelesaian perizinan pelaku usaha PBK setelah dokumen

lengkap dan benar

Hari - 20 19 19 18

03 Cakupan komoditi dalam sistem informasi harga Komoditi 8 9 10 12 14

04 Jumlah Peserta Pelatihan Teknis Pelaku Usaha PBK Orang - 220 400 400 425

01 01 Jumlah gudang yang telah mengimplementasikan SRG secara

kumulatif

Gudang 96 104 113 123 134

02 Jumlah Nilai Resi Gudang yang Diterbitkan secara kumulatif Miliar - 510 580 660 760

03 Jumlah Penyelenggaraan Pasar Lelang Kali 70 73 78 85 93

04 Jumlah peserta pelatihan teknis penyelenggara SRG dan PL Orang 270 220 230 240 250

05 Jumlah pemantauan, evaluasi dan pengawasan SRG dan PL Kali 100 110 120 130 140

06 Jumlah hari penyelesaian perizinan pelaku usaha SRG dan

PL setelah dokumen lengkap

Hari 20 18 17 16 15

BIRO PEMBINAAN

DAN PENGAWASAN

SISTEM RESI GUDANG

DAN PASAR LELANG

KOMODITAS

BIRO PEMBINAAN

DAN PENGEMBANGAN

PASAR

PENINGKATAN

PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN

PERDAGANGAN

BERJANGKA

KOMODITI, SISTEM

RESI GUDANG, DAN

PASAR LELANG

KOMODITAS

PEMBINAAN DAN

PENGAWASAN SISTEM

RESI GUDANG DAN

PASAR LELANG

KOMODITAS

Meningkatnya hasil pembinaan dan

pengembangan Perdagangan

Berjangka Komoditi, Sistem Resi

Gudang, dan Pasar Lelang

Komoditas

Meningkatnya hasil pembinaan dan

pengawasan Sistem Resi Gudang

dan Pasar Lelang Komoditas

159

Page 54: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BADAN PENGAWAS ... BAPPEBTI 2015-2019.pdf · melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika

NO UNIT ORGANISASI

PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

SEMULA MENJADI 2015 2016 2017 2018 2019

KL PROG KEG (1) (1) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

090 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

090 10PENINGKATAN PERDAGANGAN BERJANGKA

KOMODITIPENINGKATAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI 80,777.24 76,210.00 81,218.51 81,261.97 84,491.78

BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN

BERJANGKA KOMODITI

090 10 3758

DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN

TEKNIS LAINNYA BADAN PENGAWAS

PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS

LAINNYA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA

KOMODITI

45,385.13 41,886.74 42,918.51 43,726.15 45,097.47 SEKRETARIAT BADAN

090 10 3759PENINGKATAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITIPENINGKATAN PENGAWASAN PERDAGANGAN

BERJANGKA KOMODITI7,165.22 6,954.00 7,000.00 7,428.88 7,737.19

BIRO PENGAWASAN PASAR BERJANGKA

DAN FISIK

090 10 3760PENINGKATAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

PASAR LELANG DAN SISTEM RESI GUDANGPENINGKATAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PASAR

LELANG DAN SISTEM RESI GUDANG11,718.69 11,366.68 10,000.00 12,286.96 12,889.02

BIRO PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

SISTEM RESI GUDANG DAN PASAR

LELANG KOMODITAS

090 10 3761 PENINGKATAN PELAYANAN HUKUM PENINGKATAN PELAYANAN HUKUM 7,484.91 7,254.51 7,200.00 7,644.29 7,911.19BIRO PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN DAN PENINDAKAN

090 10 3762PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PBK, SRG,

DAN PLPENINGKATAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PBK,

SRG, DAN PL9,023.30 8,748.08 14,100.00 10,175.69 10,856.91

BIRO PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN PASAR

PROGRAM/

KEGIATAN

ALOKASI (DLM JUTA RUPIAH)

KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERDAGANGAN

RENCANA PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019

BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI