remi induktor

Upload: tony-christianto

Post on 10-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    1/34

    8-1

    PERCOBAAN VIII

    FILTER INDUKTOR PADA PENYEARAH SATU FASA

    8.1 TUJUAN PERCOBAAN

    Setelah melaksanakn paktikum, diharapkan mahasiswa mampu :

    Menyebutkan jenis-jenis filter pada penyearah satu fasa tak terkendali. Menjelaskan prinsip kerja filter induktor pada output penyearah satu-fasa tak

    terkendali.

    Mengukur besaran-besaran output dan input dari suatu rangkaian penyearahsatu-fasa tak terkendali yang outputnya difilter dengan induktor.

    Menghitung faktor ripel dari rangkaian penyearah satu-fasa tak terkendaliyang outputnya difilter dengan induktor.

    8.2 TEORI DASAR

    Rangkaian penyarah satu-fasa mempunyai output yang tidak konstan atau

    kontinu dan tidak sinus murni. Jadi output seperti itu masih mengandung arus dan

    tegangan pulsasi yang biasanya disebut harmonik. Untuk mengurangi harmonik

    tersebut hingga seminimum mungkin pada output penyearah tersebut, maka

    diigunakan filter dc. Sisi input dari penyearah satu fasa juga mengandung harmonik,

    dan untuk menguranginya maka digunakan filter ac. Filter dc biasanya berupa

    induktor (L), kapasitor (C), atau LC; sementara filter ac pada umumnya berupa

    LC.Gambar 8.1 Memperlihatkan macam-macam filter dc pada output suatu penyarah

    yang berbeban resistif.

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    2/34

    8-2

    +

    -

    VL V0

    L+

    -

    R

    iO

    +

    -

    VL V0

    +

    -

    R

    iO

    iC

    C

    +

    -

    VL V0

    L+

    -

    R

    IO

    iC

    C

    (a) (b) (c)Gambar 8.1 Filter-filter dc pada output penyearah. (a) Tipe L, (b) Tipe C, (c) Tipe

    LC.

    C

    L+

    Vs V0

    +

    R

    __

    Gambar 8.2 Diagram filter AC pada input penyearah.

    Induktor menyimpan energi dalam bentuk medan magnet yaitu 1/2 LI2, dimana

    L adalah induktansi dan I adalah arus, sehingga cenderung mempertahankan arus

    yang konstan atau kontinu. Salah satu contoh dalam hal ini adalah beban induktif (R-

    L) dimana induktansi dari beban sudah seri dengan beban tersebut untuk

    mendapatkan aksi filter-L.Kekurangan dari filter-L adalah menyebabkan sudut fasa

    dari arus beban terlambat dari tegangan beban. Akibatnya tegangan total (dalam

    beban ditambah pada filter) akan mempunya faktor ripel (RF) yang lebih besar.

    Namun, filter-L akan memperhalus (membuat semakin mendekati kontinu) arus

    beban, jadi memperbesar RF-nya, dengan demikian untuk beban resistif, maka RF

    tegangan beban akan meingkat.

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    3/34

    8-3

    Untuk mengatasi kekurangan filter-L seperti yang disebutkan diatas, maka

    penyearah satu-fasa setengah-gelombang perlu dilengkapi terlebih dahulu dengan

    dioda yang disebut dioda freewheeling. Pengaruh filter-L pada penyearah satu-fasa

    gelombang-penuh berbeban resistif adalah membuat arus maupun tegangan beban

    menjadi kontinu. Jadi dalam hal tersebut, diode freewheeling tidak diperlukan.

    Gambar 8.3 memperlihatkan output rangkaian penyarah satu-fasa setengah

    gelombang yang dilengkapi dengan dioda freewheeling dalam rangka memperoleh

    aksi filter-L yang semakin efektif. Penggunaan diode freewheeling pada penyearah

    satu fasa telah dibahas khusus dalam mata kuliah elektronika daya 1, jadi dalam hal

    ini beberapa rumus tentang RF akan mengacu pada pembahasan tersebut.

    V0

    +

    R

    L

    Dm

    IDm I0

    D

    Filter

    Vm sin t

    _

    (a)

    Gambar 8.3 Penerapan filter-L pada penyearah satu-fasa setengah gelombang;(a)

    diagram rangkaian. (b) bentuk-bentuk gelombang.

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    4/34

    8-4

    2 3

    mV

    mI

    0

    t

    VO

    iO

    Tanpa Dm, L

    t

    2 2 2

    iO

    VO

    Dengan L

    Tanpa Dm

    maxV

    maxI

    0

    2

    Dengan Dm, LVO

    iO

    t

    maxV

    maxI

    minV

    minI

    0

    (b)

    Gambar 8.3 (Lanjutan)

    Arus-arus beban dalam keadaan tanpa filter-L untuk beban resistif telah

    dinyatakan dalam persamaan (8-1) dan (8-2) yaitu

    ......(8-1)

    Irms = 0,5 Vm/R .........(8-2)

    Dimana :

    Vm= harga maksimum tegangan input peneyearah

    Faktor ripel (RF) arus beban secara teoritis dari persamaan (8-1) dan (8-2) diatas

    adalah :

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    5/34

    8-5

    RF = = 1,211 ..........(8-3)

    Dalam keadaan mendapat filter-L, maka faktor ripel (RF) arus beban akan menjadi :

    RF = ......( 8-4)

    Dimana :

    =

    (2 f L/R)..(8-5)

    L = induktansi dari induktor

    R = resistansi beban

    f = frekuensi gelombang input

    karena bentuk gelombang tegangan beban dan arus beban adalah sama, makarumus pada persamaan (8-5) diatas berlaku pula untuk tegangan beban.

    Persamaan (8-5) diatas adalah rumus eksak untuk menghitung RF dari suatu

    oenyearah satu-fasa setengah gelombang berbeban resistif yang difilter dengan

    induktor. Dalam prakteknya, jika RF yang diinginkan telah ditentukan, maka sudut dari persamaan (8-5) dapat dihitung dengan cara trial and error , sehingga pada

    akhirnya kebutuhan induktansi (L) dapat dihitung.

    Gambar 8.5 (a) dan (b) memperlihatkan penerapan filter-L pada penyearah

    satu-fasa gelombang penuh. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa

    pengaruh filter-L pada penyearah satu-fasa gelombang penuh berbeban resistif

    adalah membat arus maupun tegangan beban menjadi kontinu serta tidak dihaslkan

    tegangan total yang negatif. Jadi dalm hal ini, kedua rangkaian tidak perlu lagi

    memakai dioda freewheeling.

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    6/34

    8-6

    Lvo

    +_

    R

    vs1

    vs2

    P

    CT

    N

    D1

    D2

    io

    (a)

    R

    D1 D2

    Vo

    +

    _

    io

    D3 D4

    L

    Vs

    (b)

    Gambar 8.4 Penerapan filter-L pada penyearah satu-fasa gelombang penuh (a).

    rangkaian center-tap. (b) rangkaian jembatan.

    2 3

    mV

    mI

    0t

    VO

    iO

    Tanpa L

    2

    VO

    iO

    0

    maxV

    maxI

    minV

    minI

    V1

    I1

    t

    Dengan L

    Gambar 8.5 Bentuk-bentuk gelombang dari rangakain pada gambar 8.4

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    7/34

    8-7

    Penambahan filter-L dalam hal ini serupa dengan penambahan beban indukitf pada

    penyearah satu fasa gelombang penuh. Arus-arus beban dalam keadaan tanpa filter-L

    Untuk beban resitif telah dinyatakan dalam persamaan (8-6) dan (8-7)

    yaitu :

    Idc =

    .......(8-6)

    Irms = 0,7071 Vm/R ............(8-7)

    Dimana :

    Vm = harga maksimum tegangan input penyearah

    Faktor ripel (RF) arus beban secara teoritis dari persamaan (8-6) dan (8-7) diatas

    adalah :

    RF= =0,483 ........(8-8)

    Dalam keadaan mendapat filter-L maka faktor ripel (RF) arus beban akan menjadi:

    RF = .......( 8-9)

    Persamaan (8-9) diatas berlaku pula untuk tegangan beban. Dalam

    prakteknya, jika RF yang diinginkan telah ditentukan, maka sudut dari persamaan(8-5) dapat dihitung dengan cara trial and error , sehingga pada akhirnya

    kebutuhan induktansi (L) dapat dihitung.

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    8/34

    8-8

    8.3 DIAGRAM RANGKAIAN

    D1

    D2

    Vo

    _

    Lio

    Rm

    R

    +

    vs

    P

    N

    Regulator

    ac 1 - fasa

    S2

    S3

    (a)

    S1

    V1V2

    A1

    D1 D2

    Vo

    _

    D3 D4

    L

    S2

    io

    Rm

    R

    +

    vs

    S1P

    N

    (b)

    Regulator

    ac 1 -

    fasaV1

    A1

    V2

    Gambar 8.6 diagram rangkaian percobaan filter pada penyearah satu-fasa tak

    terkendali. (a) setengah gelombang. (b) gelombang-penuh jembatan.

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    9/34

    8-9

    8.4 ALAT DAN BAHAN

    1. Osiloskop 1 buah2. Regulator ac satu-fasa 1 buah3. Dioda 4 buah4. Amperemeter 1 buah5. Voltmeter 2 buah6. Tahanan geser 2 buah7. Beban induktor 1 buah8. Saklar 1 buah9. Kabel secukupnya

    8.5 PROSEDUR PERCOBAAN

    8.5.1 Penyearah Satu-Fasa Setengah Gelombang

    1. Membuat rangkaian seperti pada gambar 8.6 (a) dimana beban yangdigunakan adalah tahanan geser 70 dan ballast 20 watt. [ Rmadalah adapter

    tahanan rendah untuk melihat bentuk gelombang arus. Jika tidakada,menggunakan tahanan geser untuk mendapatkan nilai reistansi 1 ].

    2. Dalam keadaan regulator ac satu-fasa minimum, saklar S2 tertutup dan S3terbuka, saklar S1dimasukkan.

    3. Menaikkan tegangan output regulator (Vs) sehingga mencapai 120 V.4. Mencatat harga rata-rata dari tegangan output dan arus beban.[Melihat

    penunjukan V2 dan A1 ]. Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel

    yang telah disediakan.

    5. Dengan menggunakan osiloskop 2-saluran, mengamati dan menggambarkanbentuk gelombang dari tegangan beban dan arus beban. Catatan : harus

    menjaga dalam penggunaan probe agar terminal (+) tidak terhubung singkat

    dengan terminal (-).

    6. Mencatat harga efektif ( rms ) dari tegangan output dan arus beban. [Melihatpenunjukan V2 dan A1 ]. Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel

    yang telah disediakan.

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    10/34

    8-10

    7. Membuka saklar S dan melakukan langkah seperti No.4 samapi No.6 diatas.8. Menutup saklar S dan melakukan langkah seperti No.4 sampai No.6 diatas.9. Mengulang langkah No.4 sampai No.8 diatas untuk tegangan output regulator

    (Vs) sebesar 90 V.

    10.Meminimumkan kembali tegangan output regulator dan membuaka saklar S.dan percobaan selesai.

    8.5.2 Penyearah Satu-Fasa Jembatan

    1. Membuat rangkaian seperti pada gambar 8.6 (b) dimana beban yangdigunakan adlah tahanan geser 70 dan ballast 20 Watt. [ Rmadalah adaptertahanan rendah untuk melihat bentuk gelombang arus. Jika tidak ada,

    menggunakan tahanan geser untuk mendapatkan nilai reistansi 1 ].

    2. Dalam keadaan regulator ac satu-fasa minimum, saklar S dimasukkan3. Menaikkan tegangan output regulator (Vs) sehingga mencapai 60 V.4. Mencatat harga rata-rata dari tegangan output dan arus beban.[Melihat

    penunjukan V2 dan A1 ]. memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel

    yang telah disediakan.

    5. Dengan menggunakan osiloskop 2-saluran, mengamati dan menggambarkanbentuk gelombang dari tegangan beban dan arus beban. Catatan : harus

    menjaga dalam penggunaan probe agar terminal (+) tidak terhubung singkat

    dengan terminal (-).

    6. Mencatat harga efektif ( rms ) dari tegangan output dan arus beban. [Melihatpenunjukan V2 dan A1 ]. memasukkan data yang dipeoleh ke dalam tabel

    yang telah disediakan.

    7. Membuka saklar S dan melakukan langkah seperti No.4 samapi No.6 diatas.8. Mengulang langkah No.4 sampai No.7 diatas untuk tegangan output regulator

    AC satu-fasa sebesar 45 V.

    9. Membuka saklar S dan percobaan selesai.

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    11/34

    8-11

    8.6 HASIL PERCOBAAN

    Tabel 8.1. Hasil percobaan tanpa menggunakan filter maupun dioda freewheelingpada penyearah satu-fasa setengah-gelombang.

    VS (V) Vdc(V) Idc(A)Vrms(V) Irms(A)

    A T A T

    90 40 0,57 91,5 65,45 1,44 1,02

    120 54 0,74 125 89,41 1,94 1,37

    Tabel 8.2. Hasil percobaan dengan menggunakan filter maupun dioda Freewheeling

    dan tanpa filter pada penyearah satu-fasa setengah-gelombang.

    VS

    (V)

    Tanpa Dioda Freewheeling Dengan Dioda Freewheeling

    Vdc

    (V)

    Idc

    (A)

    Vrms

    (V)

    Irms

    (A)Vdc

    (V)

    Idc

    (A)

    Vrms

    (V)

    Irms

    (A)

    A T A T A T A T

    90 9,2 0,14 21,2 15,1 0,29 0,2 21,5 0,31 49 35,05 0,57 0,4

    120 13,2 0,2 29 20,7 0,44 0,31 30 0,42 68 48,64 0,835 0,6

    Tabel 8.3. Hasil percobaan dengan dan tanpa filter pada penyearah satu-fasa

    jembatan.

    VS

    (V)

    Tanpa Filter Dengan Filter

    Vdc

    (V)

    Idc

    (A)

    Vrms

    (V)

    Irms

    (A)Vdc

    (V)

    Idc

    (A)

    Vrms

    (V)

    Irms

    (A)

    A T A T A T A T

    45 38 0,54 87 43,7 1,02 0,65 21,5 0,31 48 24,1 0,53 0,34

    60 50 0,7 114 57,3 1,37 0,87 28,5 0,4 65 32,7 0,74 0,47

    *keterangan untuk semua tabel di atas:

    A : Aktual

    T : Terkoreksi

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    12/34

    8-12

    Keterangan :

    Rm= 1

    R= 70

    RLballast = 48 (terukur oleh Ohmmeter)

    Rtot=R +Rm+ RL= 70 + 1 + 48 = 119

    Faktor koreksi (fk): 1. Satu fasa setengah gelombang :

    Koreksi Vrms= 1,398Koreksi Irms= 1,4142

    2. Satu fasa gelombang penuh :

    Koreksi Vrms= 1,99Koreksi Irms= 1,577

    Data ballast :P = 20 W

    I = 0,37 A

    V = 220-240 V

    f = 50 Hz

    maka dapat dihitung :

    RL=

    =

    = 146,1

    ZL =

    =

    = 594,59

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    13/34

    8-13

    L = 1,834 H

    Data Pengujian ballast :I = 0,59 A

    V = 225 V

    Maka :

    ZL =

    =

    = 381,356

    L = 1,2 H

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    14/34

    8-14

    1) Setengah Gelombang

    Gambar 8.7 Bentuk gelombang untuk tegangan output pada rangkaian Penyearah

    satu-fasa setengah-gelombang tanpa filter maupun dioda freewheelingpada Vs= 90 V (Fx = 5 ms/div , Fy = 50 V/div).

    Gambar 8.8 Bentuk gelombang untuk arus output pada rangkaian Penyearah satu-

    fasa setengah-gelombang tanpa filter maupun dioda freewheeling

    pada Vs= 90 V (Fx = 5 ms/div , Fy = 1 V/div).

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    15/34

    8-15

    Gambar 8.9 Bentuk gelombang untuk tegangan output pada rangkaian Penyearah

    satu-fasa setengah-gelombang dengan filter tanpa dioda freewheeling

    pada Vs= 90 V (Fx = 5 ms/div , Fy = 10 V/div).

    Gambar 8.10 Bentuk gelombang untuk arus output pada rangkaian Penyearah satu-

    fasa setengah-gelombang dengan filter tanpa dioda freewheeling pada

    Vs= 90 V (Fx = 5 ms/div , Fy = 0,2 V/div).

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    16/34

    8-16

    Gambar 8.11 Bentuk gelombang untuk tegangan output pada rangkaian Penyearah

    satu-fasa setengah-gelombang dengan filter maupun dioda

    freewheeling pada Vs= 90 V (Fx = 5 ms/div , Fy = 20 V/div).

    Gambar 8.12 Bentuk gelombang untuk arus output pada rangkaian Penyearah satu-

    fasa setengah-gelombang dengan filter maupun dioda freewheeling

    pada Vs= 90 V (Fx = 5 ms/div , Fy = 0,2 V/div).

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    17/34

    8-17

    2) Gelombang Penuh

    Gambar 8.13 Bentuk gelombang untuk tegangan output pada rangkaian Penyearah

    satu-fasa jembatan tanpa filter pada VS= 45 V (Fx = 5 ms/div , Fy = 20

    V/div).

    Gambar 8.14 Bentuk gelombang untuk arus output pada rangkaian Penyearah satu-

    fasa jembatan tanpa filter pada VS = 45 V (Fx = 5 ms/div , Fy = 0,5

    V/div).

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    18/34

    8-18

    Gambar 8.15 Bentuk gelombang untuk tegangan output pada rangkaian Penyearah

    satu-fasa jembatan dengan filter pada VS = 45 V (Fx = 5 ms/div , Fy =

    10 V/div)

    Gambar 8.16 Bentuk gelombang untuk arus output pada rangkaian Penyearah satu-

    fasa jembatan dengan filter pada VS = 10 V (Fx = 5 ms/div , Fy = 0,2

    V/div).

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    19/34

    8-19

    8.7 ANALISA HASIL PERCOBAAN

    Dari data hasil percobaan pada tabel 8.1 dan 8.2 untuk penyearah satu-fasa

    setengah gelombang, maka dapat menghitung faktor ripel (RF) untuk kondisi :

    8.7.1 Penyearah satu-fasa setengah gelombang.8.7.1.1 Tanpa filter dan tanpa dioda Freewheeling untuk arus dan

    tegangan.

    DATA I

    Diketahui : Vs = 90 Volt

    Vdc = 40 VoltIdc = 0,57 Ampere

    Vrms (T) = 65,45 Volt

    Irms (T) = 1,02 Ampere

    Ditanyakan : RF = .?

    Penyelesaian :

    *RF untuk arus *RF untuk tegangan

    DATA II

    Diketahui : Vs = 120 Volt

    Vdc = 54 Volt

    Idc = 0,74 Ampere

    Vrms (T)= 89,41 Volt

    Irms (T) = 1,37 Ampere

    Ditanyakan : RF = .?

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    20/34

    8-20

    Penyelesaian :

    *RF untuk arus *RF untuk tegangan

    1,32

    8.7.1.2 Dengan filter dan Tanpa diodaFreewheeling untuk arus dan

    tegangan.

    DATA I

    Diketahui : Vs = 90 Volt

    Vdc = 9,2 Volt

    Idc = 0,14 Ampere

    Vrms (T)= 15,1 Volt

    Irms (T) = 0,2 Ampere

    Ditanyakan : RF = .?

    Penyelesaian :

    *RF untuk arus *RF untuk tegangan

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    21/34

    8-21

    DATA II

    Diketahui : Vs = 120 Volt

    Vdc = 13,2 Volt

    Idc = 0,2 Ampere

    Vrms (T)= 20,7 Volt

    Irms (T) = 0,31 Ampere

    Ditanyakan : RF = .?

    Penyelesaian :

    * RF untuk arus * RF untuk tegangan

    8.7.1.3 Dengan filter dan Dengan dioda Freewheeling untuk arus dan

    tegangan.

    DATA I

    Diketahui : Vs = 90Volt

    Vdc = 21,5 Volt

    Idc = 0,31 Ampere

    Vrms (T)= 35,05 Volt

    Irms (T) = 0,4 Ampere

    Ditanyakan : RF = .?

    Penyelesaian :

    * RF untuk arus * RF untuk tegangan

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    22/34

    8-22

    DATA II

    Diketahui : Vs = 120 Volt

    Vdc = 30 Volt

    Idc = 0,42 Ampere

    Vrms (T)= 48,64 Volt

    Irms (T) = 0,6 Ampere

    Ditanyakan : RF = .?

    Penyelesaian :

    * RF untuk arus * RF untuk tegangan

    8.7.2 Menghitung Faktor Ripel (RF) dari penyearah satu-fasa setengahgelombang berdasarkan bentuk gelombang pada kondisi dengan filterdan dioda freewheeling.

    Dari gambar 8.12 maka :

    A

    V

    Rm

    VI

    divVdiv

    divRIm

    64,0

    1

    64,064,0

    V64,0

    2,02,3

    2,3.

    max

    max

    Dari Gambar 8.7 maka :

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    23/34

    8-23

    V125

    505,2

    5,2

    divVdiv

    divVm

    Dari data itu dapat ditentukan:

    119

    48170

    Rtot lm RRR

    1

    max1

    max1

    max

    .

    max

    4625395,142125

    119.64,0sin180

    :

    .sin180

    ,.

    sin

    .sin

    Jadi

    V

    RI

    atauV

    RI

    V

    RI

    R

    SinVI

    m

    tot

    m

    tot

    m

    tot

    tot

    m

    Untuk dalam derajat :

    tan/

    tan180/

    1

    .cos

    e

    eCos

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    24/34

    8-24

    Akan ditentukan dengan cara trial and error dan Untuk mendapatkan hasil yang

    benar maka harus diterka antara > - 90 hingga ruas kiri sama dengan ruas

    kanan dengan selisih 1, . 10-9.

    Iterasi

    ke-()

    Ruas Kiri Ruas Kanan Mismatches

    )(cos

    tan/

    tan180/

    1

    cos

    e

    e

    KiriRuas

    KananRuas1

    1 58 0,09649653 0,130365357 0,350984916

    2 59,95324495 0,141892967 0,088425408

    3 60,61993847 0,145870495 0,028031894

    4 60,85023045 0,14724893 9,449716675 x 10-3

    5 60,93007109 0,147727341 3,248989975 x 10-3

    6 60,95778506 0,147893466 1,124539021 x 10-3

    7 60,96740905 0,147951162 3,90119511x 10-4

    8 60,97075156 0,147971201 1,35445926 x 10-4

    9 60,97191251 0,147978162 4,7038534 x 10-5

    10 60,97231575 0,147980579 1,6337405x 10-5

    11 60,97245581 0,147981419 5,67472 x 10-6

    12 60,97250446 0,147981711 1,970925 x 10-6

    13 60,97252136 0,147981812 6,84554 x 10-7

    14 60,97252723o 0,147981847 2,37751 x 10-7

    15 60,97252926o 0,147981859 8,2552 x 10-8

    16 60,97252997o 0,147981863 2,8644 x 10-8

    17 60,97253022o 0,147981865 9,926 x 10-9

    Jadi adalah 60,97253022o

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    25/34

    8-25

    1)1(2

    )1(cossin

    4

    costan/

    tan/322

    e

    eRF

    553662214,0RF

    8.7.3 Dengan penyearah satu-fasa gelombang penuh jembatan

    8.7.3.1Tanpa filter untuk arus dan tegangan.DATA IDiketahui : Vs = 45 Volt

    Vdc = 38 Volt

    Idc = 0,54 Ampere

    Vrms (T)= 43,7 Volt

    Irms (T) = 0,65 Ampere

    Ditanyakan : RF = .?

    Penyelesaian :

    *RF untuk arus *RF untuk tegangan

    )

    DATA II

    Diketahui : Vs = 60 Volt

    Vdc = 50 Volt

    Idc = 0,7 Ampere

    Vrms (T)= 57,3 Volt

    Irms (T) = 0.87 Ampere

    Ditanyakan : RF = .?

    Penyelesaian :

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    26/34

    8-26

    *RF untuk arus *RF untuk tegangan

    )

    8.7.3.2 Dengan filter untuk arus dan tegangan.

    DATA I

    Diketahui : Vs = 45 Volt

    Vdc = 21,5 Volt

    Idc = 0,31 Ampere

    Vrms (T)= 24,1 Volt

    Irms (T) = 0,34 Ampere

    Ditanyakan : RF = .?

    Penyelesaian :

    *RF untuk arus *RF untuk tegangan

    )

    DATA II

    Diketahui : Vs = 60 Volt

    Vdc = 28.5 Volt

    Idc = 0,4 Ampere

    Vrms (T)= 32.7 Volt

    Irms (T) = 0.47 Ampere

    Ditanyakan : RF = .?

    Penyelesaian :

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    27/34

    8-27

    *RF untuk arus *RF untuk tegangan

    )

    8.7.4 Faktor rifel (rf) dengan filter dan dioda freewheeling pada penyearahsatu-fasa gelombang penuh jembatan dengan menggunakan gambarbentuk gelomban (perhitungan menurut teori).

    Dari Gambar 8.16 maka ;

    Imax . Rm= 2 div

    = 2 div . 0,2 V/div

    = 0,4 Volt

    AVolt

    R

    RII

    m

    m 4,014,0max

    max

    Dari Gambar 8.13 maka ;

    Vm = 3,2 div

    = 3,2 div . 20 V/div

    = 64 V

    Nilai tahanan total :

    Rtot = R +Rm+ RL= 70 + 1 + 48 = 119

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    28/34

    8-28

    atauV

    RI

    V

    RI

    R

    VI

    m

    tot

    m

    tot

    tot

    m

    ,.

    sin

    .sin

    sin

    max1

    max

    .

    max

    5131,948154=

    64

    119.4,0sin180

    :

    .sin180

    1

    max1

    Jadi

    V

    RI

    m

    tot

    Untuk dalam derajat :

    tan/

    tan180/

    12.cos

    e

    eCos

    Akan ditentukan dengan cara trial and error dan Untuk mendapatkan hasil yang

    benar maka harus diterka antara > - 90 hingga ruas kiri sama dengan ruas

    kanan dengan selisih 1, . 10-9.

    Iterasike-

    ()

    Ruas Kiri Ruas Kanan Mismatches

    )(cos

    tan/

    tan180/

    1cos2

    ee

    KiriRuas

    KananRuas1

    1 60 0,309877454 0,31612239 0,020152921

    2 60,3767393 0,320602195 0,01417111

    3 60,64750157 0,323823475 0,01004759

    4 60,84246536 0,326143675 7,165016363 x 10-3

    5 60,98303317 0,327816835 5,130129983 x 10-3

    6 61,08447426 0,329024413 3,683699215 x 10

    -3

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    29/34

    8-29

    7 61,15772662 0,329896491 2,650496208 x 10-3

    8 61,21064762o 0,330526553 1,909876424 x 10-3

    9 61,24889278o

    0,330981903 1,377651058 x 10-3

    10 61,27653841o 0,331311062 9,94491645 x 10-4

    11 61,2965255o 0,331549039 7,18289175 x 10-4

    12 61,31097741o 0,331721113 5,19000664x 10-4

    13 61,32142795o 0,331845545 3,7511075x 10-4

    14 61,32898548o 0,331935531 2,71168939x 10-4

    15 61,33445112o 0,33200061 1,96057995x 10

    -7

    16 46,67768139o 0,082452102 3,12754x 10-8

    17 46,67768124o 0,082452102 9,3518x 10-9

    Jadi adalah 46,67768124o

    1)1(2

    )1(cos2.sin

    8

    costan/

    tan/322

    e

    eRF

    707908771,0RF

    8.7.5 Perbandingan antara hasil percobaan dengan hasil perhitungan menurut

    teori.

    RF pada hasil percobaan dan hasil perhitungan menurut teori,terlihat adanya

    perbedaan. RF pada perhitungan menurut teori lebih kecil dibandingkan RF

    pada hasil percobaan. Kita dapat melihat RF pada hasil percobaan, nilai RF-

    nya langsung dihitung dengan memasukkan nilai tegangan dari data

    percobaan (dari alat ukur yang digiunakan tanpa ada unsur lain). Berbeda

    dengan nilai RF pada hasil perhitungan menurut teori, ada unsur lain yang

    mempengaruhi perhitungan RF, yaitu frekuensi (f), sudut , dsb.

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    30/34

    8-30

    8.7.5.1Menghitung Faktor Ripel (RF) secara teori pada penyearah satu-fasa setegah gelombang.

    Untuk tegangan dan arus pada penyearah satu-fasa setengahgelombang tanpa dioda freewheeling maupun filter dapat di lihat

    nilai RF-nya pada teori dasar pada persamaan (8-3) yaitu 1,211.

    Untuk tegangan dan arus pada penyearah satu-fasa setengahgelombang dengan filter tanpa dioda freewheeling dimana nilai RF-

    nya tidak tersedia.

    Untuk tegangan dan arus pada penyearah satu-fasa setengahgelombang dengan filter maupun dioda freewheeling dimana nilai

    RF-nya dapat diketahui :

    Berdasarkan data pengujian ballast :

    Rtot = R +Rm+ RL= 70 + 1 + 48 = 119

    L = 1,2 H

    f = 50 Hz

    Jadi adalah :

    1)1(2

    )1(cossin

    4

    costan/

    tan/322

    e

    eRF

    Jadi,

    Untuk tegangan dan arus pada Penyearah satu-fasa setengahgelombang berdasarkan bentuk gelombang pada kondisi dengan

    filter dan dioda freewheeling dimana nilai RF-nya dapat dilihat padaanalisa hasil percobaan no. 2 yaitu 553662214,0 .

    8.7.5.2 Menghitung Faktor Ripel (RF) secara teori pada penyearah satu-

    fasa gelombang penuh jembatan.

    Untuk tegangan dan arus pada penyearah satu-fasa jembatan tanpafilter dimana nilai RF-nya dapat di lihat pada teori dasar pada

    persamaan (8-8) yaitu 0,483.

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    31/34

    8-31

    Untuk tegangan dan arus padapenyearah satu-fasa jembatan denganfilter dimana nilai RF-nya dapat diketahui :

    Rtot = R +Rm+ RL= 70 + 1 + 48 = 119

    L = 1,2H

    f = 50 Hz

    ( )

    Jadi adalah :

    1)1(2

    )1(cossin

    8

    costan/

    tan/322

    e

    eRF

    Jadi,

    Untuk tegangan dan arus pada Penyearah satu-fasa jembatanberdasarkan bentuk gelombang pada kondisi dengan filter dan dioda

    freewheeling dimana nilai RF-nya dapat di lihat pada hasil di atas

    yaitu nilai RF secara teori dengan kondisi yang sama.

    8.7.5.3 Perbandingan antara nilai RF praktek dengan RF teori

    Tabel 8.4 Perbandingan RF antara praktek dan teori untuk tegangan dan arus

    pada penyearah satu-fasa setengah gelombang tanpa dioda

    freewheelingmaupun filter.

    Vs

    (V)

    RF (Ripple faktor) Praktek RF (Ripple faktor) Teori

    Untuk Tegangan Untuk Arus Untuk Tegangan Untuk Arus

    90 1,3 1,4841,211 1,211

    120 1,32 1,56

    Tabel 8.5 Perbandingan RF antara praktek dan teori untuk tegangan dan arus

    pada penyearah satu-fasa setengah gelombang dengan filter tanpa

    dioda freewheeling.

    Vs

    (V)

    RF (Ripple faktor) Praktek RF (Ripple faktor) Teori

    Untuk Tegangan Untuk Arus Untuk Tegangan Untuk Arus

    90 1,3 1,02 Tidak tersedia Tidak tersedia

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    32/34

    8-32

    120 1,2 1,2

    Tabel 8.6 Perbandingan RF antara praktek dan teori untuk tegangan dan aruspada penyearah satu-fasa setengah gelombang dengan filter maupun

    dioda freewheeling.

    Vs

    (V)

    RF (Ripple faktor) Praktek RF (Ripple faktor) Teori

    Untuk Tegangan Untuk Arus Untuk Tegangan Untuk Arus

    90 1,3 0,81 120 1,3 1,02

    Tabel 8.7 Perbandingan RF antara praktek dan teori dari Penyearah satu-fasa

    setengah gelombang berdasarkan bentuk gelombang pada kondisidengan filter dan dioda freewheeling

    Vs (V)RF (Ripple faktor)

    Teori Praktek

    90 1,023583793 553662213,0

    120 1,023583793

    Tabel 8.8 Perbandingan RF antara praktek dan teori untuk tegangan dan arus

    pada penyearah satu-fasa jembatan tanpa filter.

    Vs (V)RF (Ripple faktor) Praktek RF (Ripple faktor) Teori

    Untuk Tegangan Untuk Arus Untuk Tegangan Untuk Arus

    45 0,57 0,670,483 0,483

    60 0,56 0,74

    Tabel 8.9Perbandingan RF antara praktek dan teori untuk tegangan dan arus

    pada penyearah satu-fasa jembatan dengan filter.

    Vs (V)RF (Ripple faktor) Praktek RF (Ripple faktor) Teori

    Untuk Tegangan Untuk Arus Untuk Tegangan Untuk Arus

    45 0,51 0,45 60 0,56 0,62

    Tabel 8.10 Perbandingan RF antara praktek dan teori dari Penyearah satu-fasa

    jembatanberdasarkan bentuk gelombang pada kondisi dengan filter

    dan dioda freewheeling.

    Vs (V)RF (Ripple Factor)

    Teori Praktek

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    33/34

    8-33

    Mismatches

    90 707908771,0 120

    8.8 KESIMPULAN

    Dari hasil percobaan dan analisa yang dilakukan,maka dapat disimpulkanbahwa;

    a. Dari hasil analisa, dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan filterdengan dioda Freewheeling,dimana besar faktor ripel (RF) yang dihasilkan

    akan lebih kecil daripada penggunaan filter tanpa dioda Freewheeling.

    b. Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakanfilter-L pada penyearah satu fasa setengah gelombang maka akan

    menghasilkan gelombang arus yang lebih luas.

    c. Pada penyearah satu-fasa jembatan maka akan menghasilkan bentukgelombang yang melayang dari garis div.

    d. Dari hasil analisa data untuk penyearah satu-fasa jembatan tanpa filtermaupun dengan filter diperoleh nilai RF(tegangan) lebih besar dibanding RF

    (Arus).

    e. Kekurangan dari filter-L dapat menyebabkan sudut fasa dari arus bebanterlambat dari tegangan, sehingga tegangan total akan mempunyai faktor

    ripel yang lebih besar.

  • 7/22/2019 Remi Induktor

    34/34

    DAFTAR PUSTAKA

    Politeknik Negeri Ujung Pandang.2009.JobsheetPraktikum Elektronika Daya.

    Pembimbing Praktikum Elektronika Daya. Makassar: (tidakditerbitkan)