qus bin sa'adah

4
TUGAS INDIVIDU TARIKH ADAB (ke III) MUMUT MUTI’AH (2715080139) Qus bin Saa’idah Meninggal + 600 M ( + 23 SH). Nama Lengkapnya Qus bin Saa’idah bin Khudzafah bin Zuhair Ibn Iyad bin Nizar al-Iyadi 1 . Ia Meninggal sekitar 600 M (sekitar 23 SH). 2 Ia berasal dari qabilah Iyad yaitu salah satu qabilah Arab yang menetap di tanah Irak, yang setia kepada Kaisar. 3 Ia adalah salah seorang uskup dari Najran, ada yang mengatakan dia adalah peramal dan dukun yang terkenal dari orang Arab sebelum Islam masuk. Ahmad Amin berpendapat bahwa Ibnu Saa’idah beragama Nashrani, dalam sebuah buku antara malal dan nahl "dia percaya pada Tauhid dan percaya pada hari hisab," al-Tabari meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad berkata: "Allah memberkahi Qus! aku tidak mengharapkan hari kiamat dengan mengirimkan umat seorang diri”. Datang kepada Kaisar, kemudian Ia memuliakannya akan tetapi Ia berpaling dan sekedar beribadah kepada Allah kemudian Qus mengatakan bahwa agama ayahnya adalah Ismail bin Ibrahim" 4 Sebelum diutus Nabi Muhammad Saw menjadi pernah mendengar Qus berorasi di pasar Ukaz di atas unta yang berwarna kelabu. Beliau Saw begitu mengagumi keindahan kata-katanya dan mengagumi kelurusannya serta memujinya. Qus berusia panjang dan meninggal menjelang Nabi Muhammad Saw diutus menjadi Rasul. Dalam sebuah cerita dinyatakan, bahwa beliau pernah kagum kepada khutbah yang pernah disampaikan oleh Qus bin Saa’idah al-Iyâdi. Kekaguman ini beliau sampaikan pada saat menerima utusan dari Bani Iyâd. Al-Jahiz mencatat, bahwa kesaksian itu bermula ketika nabi melihat dan mendengarkan khutbah Qus bin Saa’idah di pasar Ukaz. Adapun isi khutbahnya sebagai berikut: 1 www.wikipedia.org 2 Ahmad Hasan Az-Ziyaat, Tarikh Al-Adab Al-Araby. (Qahirah: Daar Nahdah Mishr Li- Thabi’ Wan Nasyr), 20 3 www.wikipedia.org 4 Ahmad Hasan Az-Ziyaat, Tarikh Al-Adab Al-Araby. (Qahirah: Daar Nahdah Mishr Li- Thabi’ Wan Nasyr), 20

Upload: mut-mu3tiah

Post on 12-Jun-2015

360 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: qus bin sa'adah

TUGAS INDIVIDU TARIKH ADAB (ke III)

MUMUT MUTI’AH (2715080139)

Qus bin Saa’idah

Meninggal + 600 M ( + 23 SH).

Nama Lengkapnya Qus bin Saa’idah bin Khudzafah bin Zuhair Ibn Iyad bin Nizar al-Iyadi1. Ia Meninggal sekitar 600 M (sekitar 23 SH).2 Ia berasal dari qabilah Iyad yaitu salah satu qabilah Arab yang menetap di tanah Irak, yang setia kepada Kaisar.3

Ia adalah salah seorang uskup dari Najran, ada yang mengatakan dia adalah peramal dan dukun yang terkenal dari orang Arab sebelum Islam masuk. Ahmad Amin

berpendapat bahwa Ibnu Saa’idah beragama Nashrani, dalam sebuah buku antara malal dan nahl "dia percaya pada Tauhid dan percaya pada hari hisab," al-Tabari meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad berkata: "Allah memberkahi Qus! aku tidak mengharapkan hari kiamat dengan mengirimkan umat seorang diri”. Datang kepada Kaisar, kemudian Ia memuliakannya akan tetapi Ia berpaling dan sekedar beribadah kepada Allah kemudian Qus mengatakan bahwa agama ayahnya adalah Ismail bin Ibrahim"4

Sebelum diutus Nabi Muhammad Saw menjadi pernah mendengar Qus berorasi di pasar Ukaz di atas unta yang berwarna kelabu. Beliau Saw begitu mengagumi keindahan kata-katanya dan mengagumi kelurusannya serta memujinya. Qus berusia panjang dan meninggal menjelang Nabi Muhammad Saw diutus menjadi Rasul.

Dalam sebuah cerita dinyatakan, bahwa beliau pernah kagum kepada khutbah yang pernah disampaikan oleh Qus bin Saa’idah al-Iyâdi. Kekaguman ini beliau sampaikan pada saat menerima utusan dari Bani Iyâd. Al-Jahiz mencatat, bahwa kesaksian itu bermula ketika nabi melihat dan mendengarkan khutbah Qus bin Saa’idah di pasar Ukaz. Adapun isi khutbahnya sebagai berikut:

أيها الناس, أسمعوا وعوا, من ع��اش م�ات, ومن م�ات ف��ات, " وكل ما هو آت آت, لي��ل داج, ونه��ار س��اج, وس��ماء ذات أبراج��و ونجوم تزهر, وبحار تزحر, وجبال مرساة, وأرض مدحاة, وأنه��ار مج��راة, إن فى الس��ماء لخ��برا, وإن فى األرض لع��برا, م��ا ب��ال الناس يذهبون وال يرجعون؟ أرضوا فأقاموا؟ أم ترك��وا فن��اموا؟

يقس��ميا معشر إياد، أين اباء واألجداد، وأين الفراعنة الش��داد؟ قس بالله قسما ال إثم فيه: إن لله دينا هو أرض��ى لكم وأفض��ل

من دينكم الذى أنتم عليه. إنكم لتأتون من منكرا". “Wahai segenap manusia dengarlah dan sadarlah. Sesungguhnya orang yang

hidup itu akan mati. Orang yang mati itu telah berlalu. Segala yang akan datang itu pasti datang. Malam yang gelap gulita, siang yang terang benderang, langit yang berhias

1 www.wikipedia.org

2 Ahmad Hasan Az-Ziyaat, Tarikh Al-Adab Al-Araby. (Qahirah: Daar Nahdah Mishr Li-Thabi’ Wan Nasyr), 20

3 www.wikipedia.org

4 Ahmad Hasan Az-Ziyaat, Tarikh Al-Adab Al-Araby. (Qahirah: Daar Nahdah Mishr Li-Thabi’ Wan Nasyr), 20

Page 2: qus bin sa'adah

bintang-bintang. Bintang gemintang yang berkerlap-kerlip, lautan yang bergelombang, gunung-gunung yang tinggi menjulang, bumi yang menghampar, dan sungai-sungai yang mengalir. Sesungguhnya di langit itu ada kabar berita, dan di bumi itu penuh dengan pengajaran. Bagaimanakah gerangan berita tentang orang-orang yang telah pergi dan tak kembali? Adakah gerangan karena mereka suka dan mereka menetap di sana? Qus bersumpah demi Allah, suatu sumpah yang tidak mengandung dosa: Sesungguhnya Allah memiliki agama yang lebih disukai-Nya buat kalian, dan lebih utama daripada agama yang kalian jalani. Sesungguhnya kalian benar-benar mendatangkan urusan yang mungkar (yang tidak disukai)".5

Qus bin Saa’idah al-Iyyadi merupakan seorang orator ulung Arab Jahiliyyah dan menjadi idola dalam ke-balaghah-an orasinya, kata-katanya banyak mengandung hikmat dan nasihat-nasihat yang baik. Ia menganut kepercayaan tauhid dan beriman kepada hari kebangkitan. Ia menyeru masyarakatnya untuk menghentikan penyembahan terhadap berhala, dan berusaha membimbing mereka untuk menyembah kepada Yang Maha Pencipta (al-Khaliq). Dia berkhutbah tentang hal itu pada pertemuan-pertemuan umum dan dialah orang yang pertama yang berkhutbah di depan para bangsawan dan

beliau yang mula-mula memulai khutbahnya dengan amma’ ba’du ( بعد أما ) dan bersandar pada pedang dan tongkat pada waktu berkhutbah.6

Kata-kata yang digunakan dalam berorasi begitu selektif, sehingga kesan yang ditimbulkan sangat kuat, jauh dari kesalahan, dan senda gurau. Saja' (prosa bersajak), pharase-pharase pendek-pendek, selalu muncul secara spontan dalam setiap orasinya. Diriwayatkan bahwa setelah berorasi itu, Qus mendendangkan Syi'rnya:

فى الذاهب�ين األولي� ¤ �ن من القرون لنا بصائر

لما رأي�ت م�واردا ¤ للموت ليس لها مصادر

ورأيت قومى نحوه�ا ¤ تمض: األكابر واألصاغر

ال يرجع الم�اضى إلى ¤ وال من الباقين غ�ابر

أيقنت أنى ال مح��ا ¤ لة حيث صار القوم صائر"Pada orang-orang terdahulu yang telah berlalu pergi berabad-abad silam, kita

mendapatkan berbagai pelajaran"

"Ketika kulihat meeka beramai-ramai menuju telaga kematian yang tidak dapa dihindari"

"Da kulihat kaumku pun menuju ke arah sana dengan tidak perduli, mereka yang tua renta maupun mereka yang muda belia"

"Yang telah berlalu tak akan kembali lagi kepadaku, dan sementara mereka yang masih tersisa tak akan pernah tetap berada"

"Aku pun yakin, bahwa tak ayal lagi aku pun pasti berlalu pergi, menuju tempat ke mana kaumku pergi"

Selain sebagai orang pertama mengatakan " بعد أما ” ia adalah orang yang pertama dari yang menulis "dari fulan ke fulan" dan dia pula orang yang pertama

5 Salamah Musa, As Salamah Musa, Asyhurul Khatab wa Masyahiril Khutaba’, (Mathbughah Al-Haitadal,1924),6

6 Wildana Wargadinata&Laily Fitriani, Sastra Arab dan Lintas Budaya.(Malang: UIN-Malang Press, 2008), 168

Page 3: qus bin sa'adah

mengatakan "pembuktian bagi siapa yang menuduh dan bagi yang tertuduh berhak untuk menolak". kemudian Qus bin saa’idah mengatakan: "Allah itu satu, tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan, Ia abadi" Dan ia berkata: "Sebenarnya Allah itu adalah tuhan yang satu, bukan yang melahirkan bukan pula yang dilahirkan." Ini adalah gambaran dalam surat Al-Ikhlas, bukan merupakan sebuah perkataan maupun balaghah.

SUMBER BUKU

Ahmad Hasan Az-Ziyaat, Tarikh Al-Adab Al-Araby. (Qahirah: Daar Nahdah Mishr Li-Thabi’ Wan Nasyr)

Salamah Musa.1924. Asyhurul Khatab wa Masyahiril Khutaba’. (Mathbughah Al-Haitadal)

Wildana Wargadinata & Laily Fitriani.2008. Sastra Arab dan Lintas Budaya. (Malang: UIN-Malang Press)

www.Wikipedia.org