polio

16
POLIOMYELITIS

Upload: vivivivi

Post on 13-Apr-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

polio

TRANSCRIPT

Page 1: Polio

POLIOMYELITIS

Page 2: Polio

Pendahuluan

• Polio merupakan penyakit yang disebabkan virus polio yang tergolong dalam Picornavirus• Hidup sementara dalam usus manusia• Stabil terhadap asam• Mikro organisme berukuran kecil, namun

dapat melumpuhkan tubuh.  

Page 3: Polio

• Penyakit polio ( poliomyelitis) penyakit virus paling tua umurnya

• Penderita penyakit ini sudah terekam pada relief peninggalan zaman Mesir Kuno yang dipahat ribuan tahun sebelum Masehi

• Pada relief itu, tertulis seorang raja yang kakinya kecil sebelah, sehingga para arkeolog dan kalangan medis menduga sang raja terkena polio

Pendahuluan

Page 4: Polio

• Penyebaran utamanya melalui kontak dengan manusia

• Pejamu (host) virus ini memang hanya manusia

• Di luar tubuh manusia, virus ini hanya mampu bertahan hidup sebentar.

Pendahuluan

Page 5: Polio

• Penyakit ini lebih sering berjangkit di daerah dingin, sehingga penderita penyakit ini akan berkurang di daerah tropik

• Poliovirus lebih sering menyerang bayi dan anak balita, daripada orang dewasa, karena kekebalannya masih lemah

• Virus ini juga lebih banyak menyerang pria dewasa daripada wanita

Pendahuluan

Page 6: Polio

• Inang atau tempat hidup poliovirus hanyalah tubuh manusia dan di tempat ini ia mampu hidup bertahun-tahun lamanya

• Pada tubuh hewan ia tidak dapat hidup. • Sedangkan di alam bebas, makhluk ini disebut

sebagai virus liar (wild virus), yang hanya mampu bertahan selama dua hari karena tidak tahan terhadap panas, cahaya dan pengeringan.

Pendahuluan

Page 7: Polio

• Virus ini disebarkan melalui rute orofecal (melalui makanan dan minuman) dan melalui percikan ludah

• Kemudian virus berkembang biak di tenggorokan dan usus dan kemudian menyebar ke kelenjar getah bening, masuk ke dalam darah, serta menyebar ke seluruh tubuh

• Sasaran virus polio terutama adalah sistem saraf yaitu ke otak, sumsum tulang belakang dan simpul-simpul saraf

Patogenesis

Page 8: Polio

• Dalam sistem saraf virus polio menyerang dan merusak simpul-simpul saraf sehingga tidak berfungsi.

• Biasanya yang diserang saraf penggerak otot tungkai/kaki dan kadang-kadang tangan. Inilah yang kemudian menyebabkan kelumpuhan dengan mengecilnya tungkai, sehingga jalan menjadi tidak sempurna.

Patogenesis

Page 9: Polio

• Namun, virus ini dapat pula menyerang saraf otot lengan dan tangan.

• Bisa menyerang bagian otak sehingga susah menelan , mengalami kesulitan bernapas, dan akhirnya menimbulkan kematian.

Patogenesis

Page 10: Polio

• Respons pertama terhadap infeksi poliovirus biasanya bersifat infeksi asimptomatik

• Sekitar 4 - 8 % infeksi poliovirus tidak  menimbulkan gejala serius

• Infeksi itu hanya menimbulkan penyakit minor (abortive poliomyelitis) berupa demam, lemah, mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, sembelit dan sakit tenggorokan

• Setelah itu, pasien dapat sembuh dalam beberapa hari

Klinis

Page 11: Polio

• Namun, bila poliovirus menginfeksi sel yang menjadi sasaran utamanya susunan sel syaraf pusat di otak, terjadilah poliomyelitis nonparalitik (1 – 2 %) dan poliomyelitis  paralitik (0,1 -1 %).

Klinis

Page 12: Polio

• Pada kasus poliomyelitis nonparalitik, yang berarti poliovirus telah mencapai selaput otak (meningitis aseptik), penderita mengalami kejang otot, sakit punggung dan leher; selain dari gejala penyakit minor yang telah disebutkan di atas.

Klinis

Page 13: Polio

• Sedangkan kasus poliomyelitis paralitik, biasanya terjadi sebagai perkembangan lebih lanjut gejala ringan sebelumnya, meskipun dapat pula terjadi tanpa melalui fase pertama tersebut

• Pada tahap ini, akan terjadi kerusakan tulang punggung atau bulbar dan lumpuh lemas (flacid paralisis), yang terjadi akibat kerusakan neuron motor bawah (LMN) puncak serangan yang sangat ditakuti manusia.

Klinis

Page 14: Polio

Apa yang menyebabkan negara yang sudah terbebas polio seperti Indonesia terkena kembali transmisi polio liar?

Seluruh wilayah Indonesia sebenarnya sudah dinyatakan bebas polio sejak1995, seharusnya memang tidak perlu lagi khawatir penyakit ini. Sayangnya, penyakit yang melumpuhkan ini mempunyai kemampuan untukberpindah tempat yang tidak mengenal batas negara. Masalahnya justru masihada negara lain yang menjadi endemik polio tersebut, sehingga masih terbukalebar kemungkinan polio menyerang masuk ke wilayah Indonesia kembali.

Hal serupa pernah terjadi di sebuah wilayah pedesaan di kawasan Cina,seorang anak menderita lumpuh karena virus polio yang berasal dari India.Kasus lain adalah di Cape Verde, Afrika Barat, di tahun 2000, importasi virusPolio dari Angola telah menyebabkan 44 orang lumpuh dan 17 orangmeninggal. Di Bulgaria, tahun 2001, setelah sejak tahun 1991 dinyatakan telahbebas polio, ternyata dilaporkan ada dua anak yang dinyatakan menderitapolio. Hasil laboratorium di sana menunjukkan bahwa asal virus tersebut justrudari India.

Page 15: Polio

Mungkinkah muncul virus polio derivat vaksin (VDPV) seperti Filipina?

Sangat mungkin. Selain ancaman importasi virus dari negara lain, kemungkinan mutasi dari virus yang telah dijadikan vaksin, bisa saja terjadi.

Hal tersebut sudah banyak terjadi di kantung-kantung populasi dengan kekebalan rendah, seperti di Haiti dan Republik Dominika pada tahun 2000, di mana pada saat itu terdapat sebanyak 19 anak lumpuh karena terjadi penularan di antara penduduk yang memiliki tingkat kekebalan yang rendah.

Kasus yang sama juga terjadi pada tahun 2001 di Filipina. Ketika itu, virus polio liar dinyatakan sudah tidak ditemukan lagi di negara tersebut sejak tahun 1993, namun timbul kasus polio yang ditimbulkan oleh virus polio yang berasal dari vaksin polio yang berisi virus polio yang dilemahkan. Akibatnya, Filipina terpaksa menggelar kampanye vaksinasi polio darurat. Fenomena yang sama menunjukkan telah terjadi juga di Madagaskar.

Page 16: Polio

Apa upaya yang harus dilakukan untuk memberantas polio?

Ada empat strategi yang dianggap manjur untuk memberantas polio.

• Pertama, memberi imunisasi polio pada semua anak sebanyak empat kali sebelum usia satu tahun sebagai bagian imunisasi rutin untuk mencegah tujuh penyakit utama anak (tuberkulosis/meningitis, polio, dipteri, pertusis, tetanus, campak, hepatitis B).

• Kedua, lewat Pekan Imunisasi Nasional semua anak di bawah usia lima tahun diberi dua dosis vaksin polio dengan tenggang waktu satu bulan.

• Ketiga, sistem pengamatan dibuat sedemikian rupa sehingga tak ada kasus polio yang tak teridentifikasi.

• Keempat, mengirim tim untuk melakukan imunisasi dari rumah ke rumah di wilayah virus polio dicurigai masih beredar.