pneumotoraks

7

Click here to load reader

Upload: yarah-azzilzah

Post on 09-Jul-2015

912 views

Category:

Health & Medicine


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pneumotoraks

Yarah Azzilzah

PNEUMOTORAKS

GOLDEN DIAGNOSISTension Pneumothoraks sesak nafas, nyeri dada, suara nafas melemah, perkusi hipersonor pada dada yang sakit, deviasi trakea ke sisi kontralateral, distensi vena jugularis.

DEFINISI Merupakan keadaan dimana terdapat udara dalam rongga pleura yang mengakibatkan

kolaps jaringan paru.

EPIDEMIOLOGI Kekerapan pneumotoraks berkisar antara 2,4 - 17,8 per 100.000 penduduk per tahun. Menurut Barrie dkk, seks ratio laki-laki : perempuan 5:1. Pneumotoraks lebih sering ditemukan pada hemitoraks kanan daripada hemitoraks

kiri. Pneumotoraks bilateral kira-kira 2% dari seluruh pneumotoraks spontan. Kekerapan pneumotoraks ventil 3 - 5% dari pneumotoraks spontan.

ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO Pneumothoraks Spontan Primer

Merokok meningkatkan risiko pneumothoraks spontan 80-90% pada PSP Habitus tubuh yang kurus dan tinggi hipotesis: TB mempengaruhi perkembangan

bleb subpleural, mempengaruhi tekanan pleura apical menjadi lebih negative bleb yang sudah ada menjadi rupture.

Perubahan pada tekanan atmosfer, adanya suara music yang keras dilaporkan memiliki hubungan dengan pneumothoraks

Sekitar 10% berhubungan dengan keadaan familial

Pneumothoraks Spontan Sekunder PPOK Emfisema Asthma Cystic fibrosis Interstitial lung disease Tuberculosis Bronchogenic atau metastatic carcinoma Pneumonia Collagen vascular disease Catamenial pneumothoraks

Pneumothoraks Iatrogenik Prosedur aspirasi jarum (transthoracic needle aspiration procedures) Subclavian and supraclavicular needle sticks Ventilasi mekanik Biopsy pleura Transbronchial lung biopsy Trakeostomi RJP

Page 2: Pneumotoraks

Yarah Azzilzah

Bukan Iatrogenik Jejas kecelakaan (ex: jejas dinding dada baik terbuka maupun tertutup, barotraumas,

dll)

KLASIFIKASI1. Berdasarkan Penyebab

Pneumotoraks Spontan terjadi secara tiba-tiba, dengan atau tanpa penyakit paru yang mendasari.

Pneumotoraks Spontan Primer- Riwayat penyakit paru (-)- Riwayat trauma (-)- Biasanya terjadi pada dewasa muda (20-40 tahun)- Pria>wanita- Biasanya terjadi saat istirahat

Pneumotoraks Spontan Sekunder- Terjadi dengan penyakit paru yang mendasari, missal PPOK, TB, Asma

bronchial, Pneumonia, tumor paru, dll)

Pneumotoraks Traumatik Iatrogenik

- Komplikasi tindakan medis- Aksidental (tidak sengaja): parasentesis dada, biopsy pleura,

baroterauma, dll- Artificial (sengaja) mengisi udara pada cavitas pleura Ex pada terapi

Tb Bukan Iatrogenik

- jejas kecelakaan (ex: jejas dinding dada baik yang terbuka maupun tertutup, barotraumas, dll)

2. Berdasarkan Jenis Fistula Tertutup (simple)

Pneumotoraks yang tidak disertai peningkatan tekanan intra toraks yang progresif.

Tekanan udara pada sisi hemitoraks kontralateral < tekanan udara di kavitas pleura < tekanan udara atmosfer

Tidak terdapat defek/luka terbuka pada dinding dada

Terbuka (open) Sucking chest wound Terdapat defek/luka besar pada dinding dada (>2/3 d trakea) udara dapat

keluar lewat luka tersebut saat inspirasi Tekanan intrapleura = tekanan atmosfer Dapat terjadi kolaps total paru

Tension Pneumothoraks/Pneumothoraks ventil Mekanisme one way valve saat inspirasi udara masuk ke cavitas pleura,

saat ekspirasi udara tidak bisa keluar.

Page 3: Pneumotoraks

Yarah Azzilzah

Akibatnya, P intrapleural ↑↑ paru-paru menjadi kolaps, mediastinum terdorong ke sisi berlawanan dan menghambat pengembalian darah vena ke jantung, serta akan menekan paru kontralateral

DIAGNOSIS1. Anamnesis

Dyspnea Nyeri Dada (64-85%)

sering bersifat pleuritik nyeri pada pneumotoraks spontan bersifat akut dan ipsilateral

Batuk Asimptomatik PSP Riwayat penyakit paru, khususnya PPOK dan sistik fibrosis Riwayat pneumotorak sebelumnya Riwayat trauma, mekanisme trauma

2. Pemeriksaan Fisik Pergerakan dinding dada asimetris Takikardi Takipnea Hipoksia Suara nafas melemah s.d hilang Fremitus melemah d.s hilang Resonansi perkusi normal atau hipersonor Pneumotoraks ukuran kecil takikardi ringan dan gejala tidak khas. Pneumothoraks ukuran besar suara nafas melemah s.d hilang, stem fremitus

menurun dan perkusi hipersonor.

PNEUMOTORAKS TERBUKA Gelembung-gelembung udara dapat terlihat bergerak melewati darah di dalam luka. Bunyi desis yang khas dapat terdengar ketika udara melintasi defek dinding dada.

TENSION PNEUMOTORAKS Diagnosis: (Tension Pneumotoraks diagnosis berdasarkan KLINIS)

Temuan awal : - Nyeri dada

Page 4: Pneumotoraks

Yarah Azzilzah

- Sesak Nafas - Kecemasan - Tachypnea - Tachycardia > 140 x/menit - Bagian dada yang terkena menjadi hipersonor - Suara napas menjauh sampai hilang

Temuan Lanjutan : - Penurunan kesadaran - Deviasi trakea ke sisi kontralateral - Hipotensi - Distensi vena jugularis - Sianosis

Pada pemeriksaan fisik :- Inspeksi pada sisi yang sehat menjadi kembung dan sakit. Tapi pada

sisi yang terkena akan tertinggal gerakan dinding dadanya.- Palpasi fremitus turun sampai hilang - Perkusi hipersonor - Auskultasi suara napas lemah sampai hilang

3. Pemeriksaan Penunjang

Analisis Gas Darah EKG Rontgen toraks

Tension Pneumotoraks hiperlusens, pergeseran mediastinum ke sisi kontalateral, jantung naik di atas sternum, retraksi lobus paru dari dinding thoraks.

DIAGNOSIS BANDING Tamponade Jantung

PENATALAKSANAANa. Primary survey

1) Airway dengan kontrol servikalPenilaian: Perhatikan patensi airway (inspeksi, auskultasi, palpasi) Penilaian akan adanya obstruksi

Management: Lakukan chin lift dan atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line

immobilisasi Bersihkan airway dari benda asing.

Page 5: Pneumotoraks

Yarah Azzilzah

2) Breathing dan ventilasiPenilaian Buka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikan kontrol servikal in-

line immobilisasi Tentukan laju dan dalamnya pernapasan Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan terdapat

deviasi trakhea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-otot tambahan dan tanda-tanda cedera lainnya.

Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor Auskultasi thoraks bilateral

Management: Pneumotoraks Spontan Primer

- Jika < 15 %, simtomatik, hemodinamik stabil aspirasi- < 15 %, asimtomatik observasi- Pemberian oksigen mempercepat resolusi pneumotoraks

Pneumotoraks Spontan Sekunder- terapi pilihan: tube torakostomi- pleudoresis atau torakotomi serta video assisted torakoskopi untuk

mengeksisi bullae menurunkan rekurensi

Tension Pneumothoraks- Lakukan dekompresi segera dengan insersi jarum berukuran besar pada

ICS 2, garis midclavicula hemithoraks kanan.- Pemberian oksigen konsentrasi tinggi untuk membantu ventilasi dan

dekompresi pneumothorax- Evaluasi perbaikan- Terapi definitif: pemasangan chest tube pada sela iga ke 5 di anterior

dari garis midaxilaris. Hubungkan chest tube ke WSD.

Pneumotoraks Terbuka- Menutup luka dengan kasa oklusif steril (kasa petrolatum) yang

diplester hanya pada 3 sisi, luka tidak boleh ditutup rapat dapat menciptakan mekanisme katup (Flutter Type Valve)

- Pasang chest tube yang harus berjauhan dari luka primer, kemudian dihubungkan ke WSD

3) Circulation dengan kontol perdarahanPenilaian Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal Mengetahui sumber perdarahan internal Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus. Tidak

diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda diperlukannya resusitasi masif segera.

Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis. Periksa tekanan darah

Management:

Page 6: Pneumotoraks

Yarah Azzilzah

Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah untuk

pemeriksaan rutin, kimia darah, golongan darah dan cross-match serta Analisis Gas Darah (BGA).

Beri cairan kristaloid 1-2 liter yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat Transfusi darah jika perdarahan masif dan tidak ada respon os terhadap

pemberian cairan awal. Pemasangan kateter urin untuk monitoring indeks perfusi jaringan.

4) Disability Menilai tingkat kesadaran memakai GCS Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi tanda-tanda

lateralisasi.

5) Exposure/environment Buka pakaian penderita Cegah hipotermia : beri selimut hangat dan temapatkan pada ruangan yang

cukup hangat.

b. Tambahan primary survey Pasang monitor EKG Kateter urin dan lambung Monitor laju nafas, analisis gas darah Pulse oksimetri Pemeriksaan rontgen standar Lab darah

c. Resusitasi fungsi vital dan re-evaluasiRe-evaluasi penderita

Penilaian respon penderita terhadap pemberian cairan awal Nilai perfusi organ (nadi, warna kulit, kesadaran, dan produksi urin) serta

awasi tanda-tanda syok.

d. Secondary survey1) Anamnesis AMPLE dan mekanisme trauma2) Pemeriksaan fisik

Kepala dan maksilofasial Vertebra servikal dan leher Thorax Abdomen Perineum Musculoskeletal Neurologis Reevaluasi penderita

e. Terapi definitifPneumotoraks terbuka operasi penjahitan luka primer (reparasi dinding dada)Tension pneumotoraks tube torakostomi

Page 7: Pneumotoraks

Yarah Azzilzah

f. Rujuk Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu menangani pasien karena

keterbatasan SDM maupun fasilitas serta keadaan pasien yang masih memungkinkan untuk dirujuk.

Tentukan indikasi rujukan, prosedur rujukan, dan kebutuhan penderita selama perjalanan serta komunikasikan dnegan dokter pada pusat rujukan yang

PROGNOSISTension pneumotoraks

Dubia ad bonamPrognosis baik jika diagnosis dini dan pengobatan segera. Secara keseluruhan prognosis tergantung pada cedera dan mobiditas.

KOMPLIKASITension Pneumothorax misdiagnosis bisa menyebabkan komplikasi dari needle decompressiom. Needle

decompresion bisa menyebabkan pneumothorax terbuka jika tidak dijumpai tension pneumothoraks

lacerasi paru-paru, cedera paru-paru atau hemothorax Thoracostomy tube menyebabkan kerusakan intercostal neurovasculer bundle dan bisa

menyebabkan kerusakan parenkim jika menggunakan trocar