peni ngkatan komunikasi dan kemampuan …eprints.ums.ac.id/28130/20/02._naskah_publikasi.pdfdan ke...
TRANSCRIPT
PENI
(PT
INGKATAMAS
TK Kelas VI
F
AN KOMSALAH M
II H Semeste
N
Un
G
D
PROGRAM
FAKULTA
UNIVERS
UNIKASIMATEMAT
THINK Per Ganjil MT
NASKAH P
ntuk Memen
Guna Menca
Pendid
DIAN ASIH
A
M STUDI P
S KEGURU
ITAS MUH
I DAN KETIKA DENPAIR SHATs Negeri Ng
PUBLIKASI
nuhi Sebagian
apai Derajat
dikan Matem
Oleh:
KUSUMAW
A410100110
PENDIDIKA
UAN DAN I
HAMMADIY
2014
EMAMPUNGAN STARE gemplak Bo
I SKRIPSI
n Persyarata
Sarjana S-1
matika
WARDANI
AN MATEM
ILMU PEND
YAH SURA
UAN PEMETRATEGI
oyolali Tahu
an
I
MATIKA
DIDIKAN
AKARTA
ECAHANI
un 2013/2014
N
4)
YNNTrN
N
PJ
ND
FJl. A. Yani T
Yang bertanNama NIP Telah membringkasan TeNama
NIM
Program StuJudul Skrips
Naskah artikDemikian pe
UNIVFAKULTA
Tromol Pos 1 P
Surat
nda tangan di : D :
baca dan meesis dari mah
: D
: A
udi : Fsi : P
P
S
V
kel tersebut, ersetujuan di
VERSITAS MS KEGURUabelan, Kartas
t Persetujua
ibawah ini pDrs.Ariyanto131409786ncermati nahasiswa: DIAN ASIH
A410100110
FKIP/ MATPENINGKA
PEMECAHA
STRATEGI
VII H MTs N
layak dan daibuat, semog
ii
MUHAMMUAN DAN Iura Telp (0271
an Artikel P
pembimbing o,M.Si
skah artikel
H KUSUMA
0
TEMATIKAATAN KOM
AN MASAL
THINK PAI
Negeri Ngem
apat disetujuga dapat dipe
Surak
MADIYAH SILMU PEND1) 717417 Fax:
Publikasi Ilm
Skripsi/Tug
publikasi ilm
AWARDANI
MUNIKASI D
LAH MATE
IR SHARE (P
mplak Boyol
ui untuk dipuergunakan sekarta, Pem
Drs. A
SURAKARTDIDIKAN : 715448 Surak
miah
gas Akhir :
miah, yang m
I
DAN KEMA
EMATIKA D
PTK Pada S
lali Tahun 20
ublikasikan. eperlunya. Feb
mbimbing
Ariyanto,M.S
TA
karta 57102
merupakan
AMPUAN
DENGAN
iswa Kelas
013/2014)
bruari 2014
Si
iii
ABSTRAK
PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN
STRATEGI THINK PAIR SHARE (PTK Kelas VII H Semester Ganjil MTs Negeri Ngemplak Boyolali Tahun
2013/2014)
OLEH:
Dian Asih Kusumawardani1, Drs. Ariyanto,M.Pd.2 1Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, UMS, [email protected]
2Dosen Pendidikan Matematika,FKIP,UMS
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII H MTs Negeri Ngemplak Boyolali dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran Think Pair Share. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah guru sebagai subyek pemberi tindakan, kepala sekolah sebagai subyek pembantu dalam perencanaan dan pengumpulan data penelitian, serta siswa kelas VII H yang berjumlah 32 siswa sebagai subyek penerima tindakan. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, catatan lapangan,wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode alur, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menjamin keabsahan data digunakan tekhnik triangulasi.Data hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah pada siswa. Adanya peningkatan komunikasi siswa dapat dilihat dari 1) menyatakan ide melalui berbicara dari (12,5%) menjadi (71,875%), 2) menuliskan ide matematika dari (9,375%) menjadi (68,75%), 3) menggambarkan ide matematika dari (9,375%) menjadi (65,625%), 4) menjelaskan konsep matematika dari (15,625%) menjadi (62,5%). Sedangkan kemampuan pemecahan masalah siswa meliputi 1) kemampuan memahami masalah sebelum tindakan (15,625%) dan sesudah tindakan menjadi (75%) , 2) kemampuan merencanakan penyelesaian sebelum tindakan dari (12,5%) menjadi (68,75%), 3) kemampuan melaksanakan perencanaan penyelesaian sebelum dilakukan tindakan (9,375%) dan sesudah tindakan menjadi(62,5%).
Kata kunci : Think Pair Share, komunikasi matematika, kemampuan pemecahan
masalah matematika.
1
PENDAHULUAN
Komunikasi matematika sangatlah penting dalam proses pembelajaran.
Tanpa adanya komunikasi yang baik maka tidak akan menghasilkan pembelajaran
yang bermakna. Menurut Beni S. Ambarjaya(2012:116) komunikasi merupakan
suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih dan didalamnya terjadi
pertukaran informasi dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan
adanya komunikasi yang baik, maka tujuan pembelajaran juga akan tercapai
dengan baik.
Dalam komunikasi matematika, siswa diajak untuk aktif dalam
penyampain ide- ide matematika. Siswa dapat mendiskusikan dan menyalurkan
ide/pendapat siswa baik secara lisan maupun tertulis sehingga akan diperoleh
pengetahuan baru. siswa dilibatkan secara aktif dalam mengerjakan matematika,
memikirkan ide-ide mereka, menulis, atau berbicara dengan dan mendengarkan
siswa lain, dalam berbagi ide, maka saat itu sedang terjadi transformasi informasi
matematika dari komunikator kepada komunikan, atau sedang terjadi komunikasi
matematika.Guru tidak dapat mengetahui tingkat kesulitan yang dihadapi masing-
masing siswa jika siswa hanya bersikap pasif dalam proses pembelajaran.
Kemampuan pemecahan masalah menurut Slameto(2010:12) mengatakan
bahwa pemecahan masalah sistematis adalah petunjuk untuk melakukan tindakan
yang berfungsi untuk membantu seseorang dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Pemecahan masalah menurut Polya (Erman Suherman(2003:99)
terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu memahami masalah,
2
merencanakan pemecahannya,menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana dan
memeriksa kembali hasil yang diperoleh
Berdasarkan hasil observasi di MTs Negeri Ngemplak Boyolali kelas VII
H yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa
perempuan belum sesuai dengan harapan peneliti.Hasil tes awal yang
menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan komunikasi matematika siswa
meliputi siswa yang mampu menyatakan ide melalui berbicara (12,5%), siswa
yang mampu menuliskan ide matematika (9,375%), siswa yang mampu
menggambarkan ide (9,375%), siswa yang mampu menjelaskan konsep-konsep
(15,625%). Sedangkan kemampuan pemecahan masalah siswa meliputi
kemampuan siswa dalam memahami masalah (15,625%) , kemampuan siswa
dalam merencanakan penyelesaian (12,5%), kemampuan siswa dalam
melaksanakan perencanaan penyelesaian (9,375%).
Berdasarkan pengamatan faktor penyebab dari permasalahan siswa kelas
VII H MTs Negeri Ngemplak Boyolali yaitu: 1) Guru kurang menerapkan
strategi yang bervariasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa bosan
dan enggan memperhatikan,2) pembelajaran masih konvensional dan berpusat
pada guru, 3) anggapan siswa bahwa matematika merupakan pelajaran yang
menakutkan.
Rendahnya komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa disebabkan kurang bervariasinya guru dalam menerapkan metode
pembelajaran. Untuk itu guru matematika harus mampu memilih dan menerapkan
strategi pembelajaran yang tepat. Sehingga siswa mampu untuk berkomunikasi
3
secara aktif dan siswa mampu dalam memahami pelajaran matematika.Salah satu
strategi pembelajaran yang menarik dan mampu meningkatkan komunikasi dan
kemampuan pemecahan masalah siswa yaitu melalui strategi Think Pair Share.
Strategi Think Pair Phare merupakan strategi pembelajaran yang mengajak siswa
untuk berpartisipasi dan bekerja sama dengan orang lain. Penggunaan strategi
Think Pair Share ini melatih peserta didik untuk dapat mengutarakan atau
menyampaikan pendapat dan melatih peserta didik dalam memecahkan suatu
masalah yang dihadapi.
Menurut Isjoni (2009: 112) strategi Think Pair Share memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya (1) Memberi kesempatan siswa bekerja sendiri dan bekerja
sama dengan orang lain, (2) Mengoptimalkan partisipasi siswa, (3) memberikan
kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan
partisipasi mereka kepada orang lain.Berdasarkan keunggulan diatas diharapkan
penggunaan strategi Think Pair Share dapat meningkatkan komunikasi dan
pemecahan masalah matematika siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan
secara kolaborasi antara guru matematika dan peneliti. Menurut Sutama (2010: 18)
karakteristik PTK yaitu a) mengkaji permasalahan situasional kontekstual, b)
adanya tindakan, c) adanya evaluasi terhadap tindakan, d) pengkajian terhadap
tindakan, e) adanya kerjasama, dan f) adanya refleksi. Proses PTK meliputi dialog
awal, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring, refleksi,
evaluasi, dan penyimpulan, secara siklus dilakukan dua putaran. PTK selalu
4
dicirikan pada perbaikan secara terus menerus sampai memperoleh sasaran yang
diinginkan oleh peneliti. Penelitian dilakukan secara bertahap dalam
menyelesaikan masalah.
PTK ini berpedoman pada hasil observasi awal yang telah dirumuskan
sebagai permasalahan. Pada tahap perencanaan peneliti melibatkan guru mata
pelajaran matematika dengan memadukan hasil observasi yang dipakai sebagai
data awal kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran
dengan menerapakan strategi pembelajaran Think Pair Share dalam kegiatan
pembelajaran. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 18 November sampai 28
November dengan subyek siswa kelas VII H berjumlah 32 siswa, yang terdiri dari
17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Peneliti dan guru matematika
dilibatkan secara langsung sejak dialog awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi.
Pengambilan data pada penititian ini dengan menggunakan: 1) metode
observasi dengan mengamati secara langsung kegiatan guru dan siswa di dalam
kelas secara cermat dan teliti, 2) wawancara dilakukan untuk mendapatkan
informasi mengenai fakta, keyakinan, perasaan, niat dll, 3) catatan lapangan yang
berisi tentang tindak mengajar berkaitan dengan peristiwa penting saat guru
melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan, catatan yang berkaitan
dengan sikap siswa kelas VII H MTs Ngemplak Boyolali saat menerima tindakan,
penarikan makna yaitu mengenai kesimpulan dari proses pembelajaran melalui
penerapan strategi pembelajaran Think Pair Share, 4) ) tes merupakan alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam
5
suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan, , 5) Dokumentasi
dapat berupa RPP dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi
Think Pair Share,buku pribadi,buku presensi, dan lain-lain Dokumentasi ini
digunakan untuk memperoleh data sekolah, nama siswa,dan foto proses tindakan
penelitian.
Teknik analisis data menurut Sutama (2010:44) yang digunakan dalam
penelitian tindakan kelas ini terdiri atas: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3)
penarikan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pembelajaran yang dilaksanakan dari siklus I sampai
berakhirnya siklus II, telah diambil kesepakatan bersama antara peneliti dan guru
matematika kelas VII H Mts Negeri Ngemplak Boyolali bahwa pembelajaran
dengan menerapkan strategi Think Pair Share dapat meningkatkan komunikasi
dan kemampuan pemecahan masalah matematika.
Tabel 1. Data Peningkatan Komunikasi Matematika Siswa
Indikator Komunikasi Matematika Sebelum Tindakan
Setelah Tindakan Putaran I Putaran II
a. Kemampuan siswa menyatakan ide melalui berbicara.
4 siswa (12,5%)
12 siswa (37,5%)
23 siswa (71,875%)
b. Kemampuan siswa menuliskan ide. 3 siswa (9,375%)
11 siswa (34,375%)
22 siswa (68,75%)
c. Kemampuan siswa dalam menggambarkan ide.
3 siswa (9,375%)
10 siswa (31,25%)
21 siswa (65,625%)
d. Kemampuan siswa dalam menjelaskan konsep matematika
5 siswa (15,625%)
14 siswa (43,75%)
20 siswa (62,5%.).
6
Table 2. Data Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Sebelum Tindakan
Setelah Tindakan Putaran I Putaran II
a. Kemampuan siswa dalam memahami masalah.
5 siswa (15,625%)
15 siswa (46,875%)
24 siswa (75%)
b. Kemampuan siswa dalam merencanaan penyelesaian
4 siswa (12,5%)
12 siswa (37,5%)
22 siswa (68,75%)
c. Kemampuan siswa dalam melaksanakan perencanaan.
3 siswa (9,375%)
10 siswa (31,25%).
20 siswa (62.5%)
Adapun grafik yang menggambarkan peningkatan keaktifan siswa belajar
matematika dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas putaran II dapat
digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Grafik Peningkatan Komunikasi Matematika Siswa
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
Pra Tindakan Putaran I Putaran II
Kemampuan menyatakan ide
Kemampuan menuliskan ide
Kemampuan dalam menggambarkan ide
Kemampuan menjelaskan konsep
Grafik Peningkatan Komunikasi Matematika Siswa
Pres
enta
se
7
Gambar 2.
Grafik Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Grafik tersebut diatas menunjukkan adanya peningkatan komunikasi dan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan strategi pembelajaran
Think Pair Share pada kegiatan belajar mengajar mulai dari sebelum adanya
tindakan sampai putaran II. Presentase tiap-tiap indikator mengalami
peningkatan. Untuk Kemampuan siswa menyatakan ide melalui berbicara
sebelum dilakukan tindakan ada 4 siswa(12,5%), kemudian pada siklus I
meningkat menjadi 12 siswa (37,5%) dan setelah dilakukan tindakan pada siklus
II mengalami peningkatan menjadi 23 siswa(71,875%). Indikator kemampuan
siswa dalam menuliskan ide selalu mengalami peningkatan yaitu sebelum
dilakukan tindakan terdapat 3 siswa(9,375%), kemudian pada siklus I meningkat
menjadi 11 siswa (34,375%), dan pada siklus II meningkat menjadi 22 siswa
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
Pra Tindakan Putaran I Putaran II
Kemampuan memahami masalah
Kemampuan merencanakan penyelesaian
Kemampuan melaksanakan perencanaan
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Pres
enta
se
8
(68,75%). Indikator kemampuan siswa dalam menggambarkan ide sebelum
diadakan tindakan sebanyak 3 siswa (9,375%), pada tindakan kelas siklus I
meningkat menjadi 10 siswa (31,25%), dan pada tindakan kelas siklus II
meningkat menjadi 21 siswa (65,625%). Indikator kemampun siswa dalam
menjelaskan konsep-konsep matematika sebelum dilakukan tindakan sebanyak 5
siswa (15,625%), setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 14 siswa
(43,75%), dan pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa (62,5%).
Sedangkan untuk kemampuan pemecahan masalah , indikator kemampuan
siswa dalam memahami masalah sebelum dilakukan tindakan sebanyak 5 siswa
(15,625%), pada siklus I meningkat menjadi 15 siswa (46,875%), dan setelah
dilaksanakan tidakan kelas siklus II meningkat menjadi 24 siswa (75%). Ind ikator
kemampuan siswa dalam merencanaan penyelesaian selalu mengalami
peningkatan yaitu sebelum diberikan tindakan terdapat 4 siswa (12,5%), di
putaran I meningkat menjadi 10 siswa(37,5%) dan putararan II meningkat
menjadi 22 siswa (68,75%). Indikator Kemampuan siswa dalam melaksanakan
suatu perencanaan selalu mengalami peningkatan yaitu sebelum diberikan
tindakan terdapat 3 siswa (9.375%), pada siklus I meningkat menjadi 10 siswa
(31,25%), dan pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa (62,5%).
Pada siklus I kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru. Suasana
kelas juga belum kondusif. Masih banyak siswa yang gaduh sendiri. Hal ini
dikarenakan baik guru dan siswa belum terbiasa menerapkan strategi Think Pair
Share. Komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika juga masih
rendah. Masih banyak siswa yang belum berani mengemukakan gagasannya dan
9
masih banyak siswa yang menyontek jawaban teman lain saat diberikan tugas
oleh guru. Perbaikan yang perlu dilakukan di putaran I antara lain guru
memberikan pengarahan yang lebih jelas mengenai strategi pembelajaran Think
Pair Share agar penerapan strategi pembelajaran Think Pair Share lebih
maksimal, penguasaan kelas agar suasana kelas lebih kondusif, dan lbih
menumbuhkan rasa percaya diri siswa.
Pada tindakan kelas siklus ke II pemanfaatan strategi pembelajaran Think
Pair Share lebih maksimal, siswa mulai tertarik dan menyukai belajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share. Siswa sudah mulai terbiasa
dengan penerapan strategi Think Pair Share saat proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Siswa dapat mengikuti pelajaran dengan tenang. Sehingga suasana
kelas lebih kondusif. Selama diskusi , siswa juga mampu bekerja sama dengan
baik bersama pasangannya.Komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa sudah terlihat adanya peningkatan.
Setelah dilakukan penelitian dengan menerapkan strategi pembelajaran
Think Pair Share yang diterapkan pada siswa kelas VII H MTs Negeri Ngemplak
mampu meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah
matematika.
10
KESIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara
peneliti, guru matematika kelas VII H MTs Negeri Ngemplak dengan
menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Perbaikan tindak mengajar yang dilakukan oleh guru matematika setelah
dikenakan tindakan yaitu, guru bertindak sebagai fasilitator dan pembelajaran
tidak berpusat pada guru. Siswa dituntut untuk aktif dan mengembangkan
kemampuannya sendiri.. Guru memberikan motivasi dan dorongan agar siswa
lebih termotivasi mengikuti pembelajaran.
2. Kegiatan pembelajaran menggunakan strategi think pair share dalam kegiatan
pembelajaran matematika akan menambah variasi model pembelajaran yang
diterapkan di sekolah sehingga membuat siswa lebih tertarik dalam mengikuti
pelajaran. Selain itu strategi ini dapat membuat siswa lebih aktif serta mandiri
dalam mengikuti proses pembelajaran matematika.
3. Adanya peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah
matematika setelah dikenakan tindakan. Hal ini dapat diperoleh dari masing-
masing indikator yang diamati dalam penelitian ini. Adapun indikator yang
diamati dari aspek komunikasi meliputi: 1) kemampuan siswa dalam
menyampaikan ide melalui berbicara, 2) kemampuan siswa dalam menuliskan
ide, 3) kemampuan siswa dalam menggambarkan ide, 4) kemampuan siswa
dalam menjelaskan konsep-konsep matematika. Sedangkan indikator dari
kemampuan pemecahan masalah yaitu meliputi: 1) kemampuan siswa dalam
11
memahami masalah, 2) kemampuan siswa dalam membuat perencanaan, 3)
kemampuan siswa dalam melaksanakan perencanaan
Berdasarkan hasil penelitian dengan mengunakan strategi pembelajaran
Think Pair Share untuk meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan
masalah matematika diajukan saran sebagai berikut:
1. Terhadap kepala sekolah
Setelah diadakan penelitian ini, hendaknya kepala sekolah dapat
menerima setiap kritik dan saran dari guru untuk kebijakan pembelajaran
serta dapat mendukung dan berperan aktif dalam pencapaian tujuan
pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Pair Share dalam
meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah
matematika.
2. Terhadap Guru Matematika
Guru diharapkan dapat menggunakan strategi pembelajaran yang dapat
menarik perhatian siswa dan tidak membuat siswa jenuh mengikuti proses
pembelajaran. Sehingga akan didapatkan hasil pembelajaran yang lebih
baik.Guru disarankan dapat menerapkan strategi pembelajaran Think Pair
Share untuk meningkatkan komunikasi dan kemampun peemecahan
masalah matematika
12
3. Terhadap Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, siswa hendaknya
lebih menyiapkan diri untuk menerima pelajaran yang akan diterangkan oeh
guru. Apabila ada materi yang belum dipahami segera untuk ditanyakan
kepada guru atau teman. Sehingga siswa mendapat materi pembelajaran
lebih maksimal.
4. Terhadap peneliti berikutnya
Kepada peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian lebih
lanjut lagi.Apabila peneliti masih banyak melakukan kesalahan dalam
penelitian, maka peneliti selanjutnya dapat memperbaiki model
pembelajaran dengan model pembelajaran yang berbeda agar lebih
bervariasi sehingga siswa juga tidak bosan mengikuti pembelajaran di kelas.
Tetapi apabila penelitian ini sudah benar semoga dapat menjadi manfaat dan
referensi yang dapat digunakan untuk peneliti selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA Ambarjaya,Beni S.2012.Psikologi Pendidikan dan Pengajaran
.Yogyakarta:CAPS Slameto.2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya.Jakarta:Rhineka Cipta.
Suherman,Erman,dkk.2003.Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.
Isjoni.2009.Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik.Yogyakarta:Pustaka Pelajar Sutama.2010.Penelitian Tindakan.Semarang:Citra Mandiri Utama.