pengolahan data
DESCRIPTION
PENGOLAHAN DATATRANSCRIPT
i
MAKALAH
PENGOLAHAN DATA
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Dosen Pengampu:
Dra. Noening Indriyati, M.Pd
Disusun oleh:
Novia Angganingrum S. (1401413)
Fajar Mentari (1401413496)
Dina Ria Annisa (1401413)
Luluk Linggarjati (1401413)
Robiah Adawiyah (1401413)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai “Pengolahan Data”.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang
terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis
pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat, sehingga penulis dapat
membuat makalah ini dengan baik.
2. Ibu Dra. Noening Indriyati, M.Pd selaku Dosen pembimbing yang telah
memberi tugas makalah ini.
3. Ibu dan Ayah, atas semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan
makalah ini.
4. Teman-teman Kelas 2E yang telah memberikan semangat dan motivasi
bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
semata-mata karena keterbatasan kemampuan penyusun sendiri. Oleh karena itu,
sangatlah penyusun harapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari
semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang
akan datang.
Tegal, 10 Juni 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengolahan Data.......................................................................................3
2.2. Pengumpulan Data .....................................................................................
2.3. Penyajian Data ...........................................................................................
2.4. Ukuran Pemusatan Data ............................................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .............................................................................................9
3.2. Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap hari koran dan berita televisi menampilkan berita hangat yang
memuat informasi numerik yang mungkin berupa tabel, diagram, atau grafik.
Informasi tersebut menjelaskan tentang keadaan di sekitar kita. Misalnya
informasi tentang perentase banyaknya anak usia sekolah yang mengalami
kesulitan biaya sekolah, persentase banyaknya siswa yang diterma di perguruan
tinggi negeri, rata-rata penghasilan nelayan di daerah pantai utara Jawa, dan
sebagainya. Memahami bagaimana informasi dikumpulkan, dikelola, dianalisis,
dan dilaporkan merupak kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar
dapat membuat keputusan tentang lingkungan rumah, pekerjaan, penyimpanan
uang, pengeluaran uang, dan sebagainya.
Dalam abad informasi sekarang ini, tampak semakin terasa akan
pentingnya tabel, grafik, dan diagram dalam kehidupan kita. Membelajarkan anak
tentang pengelolaan data mengenai keadaan lingkungan anak itu sendiri
merupakan hal penting agar anak tidak asing dengan keadaan lingkungannya.
Misalnya membuat dan membaca diagram data tentang banyaknya siswa di
kelasnya yang absen dalam 1 minggu, menghitung rata-rata nilai ujian nasional
matematika di sekolahnya pada tahun tertentu, membuat grafik perubhan berat
badan adik bayi dalam tiga bulan yang diukur pada setiap akhir bulan, membuat
dan membaca diagram tentang makanan kesukaan, dan sebagainya. Hal ini tentu
juga menggunakan pendekatan yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif
anak dan melibatkan anak secara aktif dalam kegiatan yang menarik.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengolahan data?
2. Bagaimana cara pengumpulan data?
3. Bagaimana cara penyajian data?
2
4. Bagaimana ukuran pemusatan data?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengolahan data?
2. Untuk mengetahui cara pengumpulan data?
3. Untuk mengetahui cara penyajian data?
4. Untuk menegtahui ukuran pemusatan data?
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengolahan Data
Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil pengukuran
terhadap keberadaan suatu variabel. Variabel yang diukur merupakan gejala yang
menjadi sasaran pengamatan penelitian. Data yang diperoleh melalui pengukuran
variabel dapat berupa data nominal, ordinal, interval atau rasio. Pengolahan
data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variabel
penelitian yang siap dianalisis. Pengolahan data meliputi kegiatan pengeditan
data, tranformasi data (coding), serta penyajian data sehingga diperoleh data
yang lengkap dari masingmasing obyek untuk setiap variabel yang diteliti.
2.1.1. Pengeditan Data (Editing)
Pengeditan adalah pemeriksaan atau koreksi data yang telah
dikumpulkan. Pengeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk
(raw data) tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan.Pengeditan
data dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang
terdapat pada data mentah. Kekurangan dapat dilengkapi dengan mengulangi
pengumpulan data atau dengan cara penyisipan (interpolasi) data. Kesalahan data
dapat dihilangkan dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk
dianalisis.
Contoh kegiatan dalam pengeditan data adalah pemeriksaaan
kuesioner yang telah diisi oleh responden. Aspek-aspek yang perlu diperiksa
antara lain kelengkapan responden dalam mengisi setiap pertanyaan yang
diajukan dalam kuesioner. Jika pengisian belum lengkap, peneliti dapat meminta
responden untuk mengisinya kembali. Jika hal itu tidak dapat dilakukan,
sebaiknya kuesioner tersebut tidak digunakan untuk kepentingan analisisdata.
Aspek lain yang harus diperiksa adalah konsistensi responden dalam hal pengisian
kuesioner. Misalnya, ketika ditanyakan tentang status perkawinan responden
memberikan jawaban belum kawin, akan tetapi ketika ditanya jumlah anak
responden menjawab 2 orang. Dari kedua jawaban tersebut, terlihat
inkonsistensi dalam memberikan jawaban. Artinya, terdapat salah satu
4
jawaban yang salah. Hal-hal seperti inilah yang perlu dicermati pada tahap
pengeditan data orang. Dari kedua jawaban tersebut, terlihat inkonsistensi
dalam memberikan jawaban. Artinya, terdapat salah satu jawaban yang salah.
Hal-hal seperti inilah yang perlu dicermati pada tahap pengeditan data.
2.1.2. Coding dan Transformasi Data
Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada
tiap-tiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kode
adalah simbol tertertu dalam bentuk huruf atau angka untukmemberikan identitas
data. Kode yang diberikan dapat memiliki makna sebagai data kuantitatif
(berbentuk skor). Kuantikasi atau transformasi data menjadi data kuantitatif dapat
dilakukan dengan memberikan skor terhadap setiap jenis data dengan
mengikuti kaidahkaidah dalam skala pengukuran.
2.1.3. Tabulasi Data
Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan
cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel
yang dibuat sebaiknya mampu meringkas semua data yang akan dianalisis.
Pemisahan tabel akan menyulitkan peneliti dalam proses analisis data.
2.2. Pengumpulan Data
2.2.1. Berdasarkan Jenis Cara Pengumpulannya
1. Pengamatan ( Observasi )
Cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan
(laboratorium), terhadap obyek yang diteliti (populasi). Pengamatan disebut
juga penelitian lapangan.
2. Penelusuran Literatur
Cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data
yang telah ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya. Penelusuran
literatur disebut juga pengamatan tidak langsung.
3. Penggunaan Kuesioner (angket)
Cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket)
atau daftar isian terhadap obyek yang diteliti (populasi).
Tujuan membuat kueioner yang baik:
5
a. Memperoleh informasi data yang berhubungan dengan maksud dan
tujuan penelitian.
b. Mengumpulkan informasi dengan kecermatan dan ketelitian yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Jenis pertanyaan dalam kuesioner:
a. Pertanyaan Terbuka
Memungkinkan responden memberikan jawaban yang dikehendaki
dengan kata-kata yang dipilihnya sendiri.
b. Pertanyaan Tertutup
Membatasi jawaban responden dengan keharusan memilih
jawaban yang tersedia.
4. Wawancara (interviu)
Pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya jawab kepada
obyek yang diteliti
2.2.2. Berdasarkan Banyaknya Data yang diambil
1. Sensus
Cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi diselidiki satu
per satu. Data yang diperoleh dari hasil sensus disebut data sebenarnya,
atau sering disebut parameter.
2. Sampling
Cara pengumpulan data dimana yang diselidiki adalah elemen sample dari
suatu populasi.
Cara pengambilan sampling:
a. Acak ( random )
Suatu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi
sample, dimana setiap elemen mempunyai kesempatan yang sama. Cara
ini dianggap obyektif. Samplingnya disebut probability sampling, yang
mempunyai probabilitas sama.
b. Bukan acak ( non random )
Suatu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi
anggota sample, dimana setiap elemen tidak mempunyai kesempatan yang
sama untuk dipilih. Cara bukan acak lebih bersifat subyektif.
6
2.3. Penyajian Data
Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-
angka yang disebut ‘data kasar’ (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut
belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud
sebagaimana data itu diperoleh yang bisanya berupa skor dan relative banyak
tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus
dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu
haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan
penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel. Penyajian data ini
bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data.
2.3.1. Macam – Macam Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat
dipahami dan digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk
menghasilkan gambaran data yang komunikatif, harus diingat untuk menyajikan
sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan
untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci
sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut. Macam –
macam penyajian data dalam bentuk tabel antara lain:
1. Tabel Baris Kolom
Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel
yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel
yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari
faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data
kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
Contoh, tabel daftar ip seorang mahasiswa pendidikan matematika
No Semester IP
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
7
4 IV 3,37
5 V 2,9
6 VI 3,3
7 VII 3,4
Tabel 1. Baris kolom
2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan
tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang
terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b
kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi
berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Contoh Banyak Murid Sekolah Di Daerah Inderalaya Menurut Tingkat Sekolah Dan Jenis Kelamin Tahun 2006
Tabel 2. Tabel kontingensi
3. Tabel Silang
Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan
data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat
hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable.
Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan
demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua
variable akan tergantung dari data yang diperoleh.( (Burhan Nurgiyantoro,
2004:42)
Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data
dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan.
Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data
JENIS
KELAMIN
TINGKAT SEKOLAH JUMLAH
SD SMP SMA
Laki – laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416
8
dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan
dan jumlah per gender.
Contoh:
Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas XI.A tentang
mata pelajaran MIPA yang disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:
No. Mata Pelajaran Jumlah
1 Matematika 11
2 Kimia 10
3 Fisika 7
4 Biologi 6
Tabel 2.1 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang satu variable
No. Mata Pelajaran Siswa Yang Menyukai Jumlah
Siswa Laki -
Laki
Siswa
Perempuan
1 Matematika 8 3 11
2 Kimia 4 6 10
3 Fisika 5 2 7
4 Biologi 2 4 6
Tabel 2.2 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang dua variable
2.3.2. Macam – macam Penyajian Data dalam Bentuk Grafik
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan
di atas, data-data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik, atau
lengkapnya grafik frekuensi. Pembuatan grafikfrekuensi pada hakikatnya
merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel distribusi frekuensi karena pembuatan
grafik itu haruslah didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Dengan kata lain,
pembuatan tabel distribusi frekuensi harus tetap dilakukan baik kita bermaksud
maupun tidak bermaksud membuat grafik frekuensi. Penyajian data angka ke
dalam grafik biasanya dipandang lebih menarik karena data-data itu tersaji dalam
9
bentuk visual. Gambar grafik frekuensi yang banyak dipergunakan dalam metode
statistik adalah histogram, polygon, kurve dan garis. (Burhan Nurgiyantoro,
2004:43-44)
1. Grafik Histogram / Batang
Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu variable.
Tampilan histogram berupa petak-petak empat persegi panjang. Sebagai
sumbu horizontal boleh memakai tepi-tepi kelas, batas-batas kelas atau nilai
variabel yang diobservasi, sedang sumbu vertical menunjukkan frekuensi.
Untuk distribusi bergolong atau berkelompok yang menjadi absis adalah
nilai tengah dari masing-masing kelas. (Drs. Ating Somantri, 2006:113)
2. Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong
suatu variable. Tampilan polygon berupa garis-garis patah yang diperoleh
dengan cara menghubungkan puncak dari masing-masing nilai tengah kelas.
Jadi absisnya adalah nilai tengah dari masing-masing kelas. (Drs. Ating
Somantri, 2006:114)
3. Grafik Kurve
Kurve merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis polygon.
Gambar polygon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data
skor dan data skor itu sendiri mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
51 – 57 58 – 64 65 – 71 72 – 78 79 – 85 86 – 92 93 – 99
FREKUENSI
FREKUENSI
10
kurve dilakukan dengan meratakan garis gambar polygon yang tidak rata
dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata. (Burhan Nurgiyantoro,
2004:49)
4. Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu
keadaan. Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan Nampak
secara visual melalui garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertical
yang menunjukkan jumlah dan yang mendatar menunjukkan variable
tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yang perlu diperhatikan
dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical
yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi. (Dr. Sugiyono,
2002:34)
Contoh : Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester 1 tahun
ajaran 2012/2013 sebagai berikut:
Ujian Semester ke Nilai
1 80
2 95
3 60
4 100
5 85
0
5
10
15
20
25
0 2 4 6 8
& FREKUENSI
& FREKUENSI
11
5. Diagram Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan diagram
lingkaran. Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari
berbagai kelompok. (Dr. Sugiyono, 2002:37)
Contoh: Dari hasil penelitian mengenai pelajaran matematika dengan
sampel 50 siswa di smp negeri 24 prabumulih diperoleh data sebagai
berikut:
No Penilaian Jumlah
1 Sangat Suka 12
2 Suka 13
3 Tidak Suka 19
4 Sangat Tidak Suka 6
Penyajian data tersebut dalam diagram lingkaran adalah sebgai berikut:
1. Cari persentase masing-masing data tersebut.
Sangat Suka = 12
50𝑥100% = 24%
Suka = 13
50𝑥100% = 26%
Tidak Suka = 19
50𝑥100% = 38%
Sangat Tidak Suka = 6
50𝑥100% = 12%
2. Cari Luas sudut yang dibutuhkan untuk setiap data.
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5
Ujian Semester ke
NILAI
NILAI
12
Sangat Suka = 24
100𝑥360𝑜 = 86,4𝑜
Suka = 26
100𝑥360𝑜 = 93,6𝑜
Tidak Suka = 38
100𝑥360𝑜 = 136,8𝑜
Sangat Tidak Suka = 12
100𝑥360𝑜 = 43,2𝑜
3. Selanjutnya luas-luas kelompok data tersebut digambarkan ke dalam
bentuk lingkaran
2.4. Ukuran Pemusatan Data
Ukuran pemusatan data memperlihatkan suatu ukuran kecenderungan
skor dalam suatu kelompok data. Terdapat tiga jenis ukuran kecenderungan
pemusatan data (central tendency) yang sering digunakan dalam mendeskripsikan
data kuantitatif yaitu rata-rata, media, dan modus. Ukuran tersebut sering
digunakan untuk menggambarkan karakteristik kelompok data tanpa harus
menunjukkan semua data yang ada dalam kelompok tersebut. Misalnya, dengan
menyebutkan rata-ratanya sudah terjelaskan gamabarn umum suatu kelompok
data.
24%
26%38%
12%
Perbandingan pendapat siswa mengenai matematika
Sangat Suka
Suka
Tidak Suka
Sangat Tidak Suka
13
1. Median
Median atau nilai tengan diperoleh dengan cara mengurutkan data mulai
dari skor terkecil sampai tertinggi dalam satu kelompok kemudian dicari nilai
tengahnya. Jika jumlah anggota kelompoknya ganjil misalnya 9, maka median
adalah skor pada urutan ke 5. Jika jumlah anggota kelompoknya genap misalnya
10, maka median adalah skor hasil penjumlahan skor urutan ke 5 dan ke 6 dibagi
dua.