pengkhianatan wahaby

Upload: nariyyah

Post on 07-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    1/19

    Pengkhianatan wahaby terhadap salafushalih

    dan Tasawwuf

    Posted on September 1, 2008 by salafytobat

    Salafushalih selalu memperdalam ilmu-ilmu agama tapi juga mereka menjaga zikir

    kepada Allah (mengamalkan tasawuf).. Tapi wahaby mencoba memisahkan umat antara usaha

    taklimwataallum (menuntut dan mengajar ilmu) dengan usaha dzikir (tasawwuf). Inilah bukti

    penghianatan wahaby terhadap salafushalih :

    1. Bait Diwan Imam Syafei yang dihilangkan oleh wahabi

    BAIT YANG HILANG DARI DIWAN IMAM SYAFII !

    *

    *

    Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih dan juga menjalani

    tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya.

    Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang

    yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mahu menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat

    merasakan kelazatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mahu

    mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik? [Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i,

    hal. 47]

    COBA DOWNLOAD DARI :

    http://www.almeshkat.net/books/open.php?cat=17&book=16

    MAKA KALIMAT DI ATAS SUDAH HILANG ! BANDINGKAN DENGAN

    TERBITAN BEIRUT DAN DAMASKUS :

    http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/01/pengkhianatan-wahaby-terhadap-salafushalih-dan-tasawwuf/http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/01/pengkhianatan-wahaby-terhadap-salafushalih-dan-tasawwuf/http://www.almeshkat.net/books/open.php?cat=17&book=16http://www.almeshkat.net/books/open.php?cat=17&book=16http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/01/pengkhianatan-wahaby-terhadap-salafushalih-dan-tasawwuf/http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/01/pengkhianatan-wahaby-terhadap-salafushalih-dan-tasawwuf/
  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    2/19

    SCAN KITAB Dar al-Jil Diwan (Beirut 1974) p.34

    SCAN KITAB Dar al-Kutub al-`Ilmiyya (Beirut 1986) p.48

    Bandingkan juga dengan Diwan imam syafei terbitan Dar el-mareefah-beirut (page 42) :

    http://www.4shared.com/file/37064910/c3ad321/Diwan_es-Safii.html?s=1

    TERJEMAHAN DIWAN IMAM SYAFII VERSI KOMPLIT !

    http://www.geocities.com/andrimilzio/books/Diwan-Imam-Syafii-Bhs-Indonesia.txt

    2. JUZ (JILID/VOLUME) 10 (pasal Suluk dan ilmu tasawwuf ) kitab majmu fatawa

    ibnu taymiyah juga dihilangkan

    Belum lagi aksi manipulasi mereka terhadap ilmu pengetahuan. Mereka

    memalsukan sebagian dari kitab kitab karya ulama' salaf. Sebagai

    contoh, kitab Al Adzkar karya Imam Nawawi cetakan Darul Huda, Riyadh,

    1409 H, yang ditahqiq oleh Abdul Qadir Asy Syami. Pada halaman 295,

    pasal tentang ziarah ke makam Nabi SAW, dirubah judulnya menjadi pasal

    tentang ziarah ke masjid Nabi SAW. Beberapa baris di awal dan akhir

    pasal itu juga dihapus. Tak cukup itu, mereka juga dengan sengaja

    menghilangkan kisah tentang Al Utbiy yang diceritakan Imam Nawawi

    dalam kitab tersebut.

    Untuk diketahui, Al Utbiy (guru Imam Syafi'i) pernah menyaksikan

    seorang arab pedalaman berziarah dan bertawassul kepada Nabi SAW.

    Kemudian Al Utbiy bermimpi bertemu Nabi SAW, dalam mimpinya Nabi

    menyuruh memberitahukan pada orang dusun tersebut bahwa ia diampuni

    Allah berkat ziarah dan tawassulnya. Imam Nawawi juga menceritakan

    kisah ini dalam kitab Majmu' dan Mughni.

    Pemalsuan juga mereka lakukan terhadap kitab Hasyiah Shawi atas Tafsir

    http://www.4shared.com/file/37064910/c3ad321/Diwan_es-Safii.html?s=1http://www.geocities.com/andrimilzio/books/Diwan-Imam-Syafii-Bhs-Indonesia.txthttp://www.geocities.com/andrimilzio/books/Diwan-Imam-Syafii-Bhs-Indonesia.txthttp://www.4shared.com/file/37064910/c3ad321/Diwan_es-Safii.html?s=1
  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    3/19

    Jalalain dengan membuang bagian-bagian yang tidak cocok dengan

    pandangannya. Hal itu mereka lakukan pula terhadap kitab Hasyiah Ibn

    Abidin dalam madzhab Hanafi dengan menghilangkan pasal khusus yang

    menceritakan para wali, abdal dan orang-orang sholeh.

    Parahnya, kitab karya Ibnu Taimiyah yang dianggap sakral juga tak

    luput dari aksi mereka. Pada penerbitan terakhir kumpulan fatwa Syekh

    Ibnu Taimiyah, mereka membuang juz 10 yang berisi tentang ilmu suluk

    dan tasawwuf.

    IBNU TAYMIYYAH (661-728 H./1263-1328 M)

    Majmaca Fatawa Ibn Taymiyya, Dar ar-Rahmat, Cairo, Vol, 11, page 497, Kitab

    Tasawwuf: Kamu harus tahu bahwa syaikh-syaikh terbimbing harus diambil sebagai petunjuk

    dan contoh dalam agama, karena mereka mengikuti jejak Para Nabi dan Rasul. Tariqat para

    syaikh itu adalah untuk menyeru manusia ke Kehadiran Allah dan ketaatan kepada Nabi.

    Juga dalam hal 499: Para syaikh dimana kita perlu mengambil sebagai pembimbing

    adalah teladan kita dan kita harus mengikuti mereka. Karena ketika kita dalam Haji, kita

    memerlukan petunjuk (dalal) untuk mencapai Ka bah, para syaikh ini adalah petunjuk kita

    (dalal) menuju Allah dan Nabi kita.

    Di antara para syaikh yang dia sebut adalah: Ibrahim ibn Adham, Macruf al-Karkhi,

    Hasan al- Basri, Rabia al-Adawiyya, Junaid ibn Muhammad, Shaikh Abdul Qadir Jilani, Shaikh

    Ahmad ar-Rafai, and Shaikh Bayazid al- Bistami. Ibn Taymiyya mengutip Bayazid al-Bistami

    pada 510, Volume 10: Syaikh besar, Bayazid al-Bistami, dan kisah yang terkenal ketika dia

    menyaksikan Tuhan dalam kasyf dan dia berkata kepada Dia: Ya Allah, bagaimana jalan

    menuju Engkau?. Dan Allah menjawab: Tinggalkan dirimu dan datanglah kepada-Ku. Ibn

    Taymiah melanjutakan kutipan Bayazid al-Bistami, Saya keluar dari diriku seperti seekor ular

    keluar dari kulitnya.

    Implisit dari kutipan ini adalah sebuah indikasi tentang perlunya zuhd (pengingkaran-

    diri atau pengingkaran terhadap kehidupan dunia), seperti jalan yang diikuti Bayazid al-Bistami.

    Kita melihat dari kutipan di atas bahwa Ibn Taymiah menerima banyak Syaikh dengan

    mengutipnya dan meminta orang untuk mengikuti bimbingannya untuk menunjukkan cara

    menaati Allah dan Rasul saas.

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    4/19

    Apa kata Ibn Taymiah tentang istilah tasauf Berikut adalah pendapat Ibn Tamiah tentang

    definisi Tasauf dari strained, Whether you are gold or gold-plated copper. Sanai.

    Following is what Ibn Taymiyya said about the definition of Tasawwuf, from Volume

    11, At- Tasawwuf, of Majmua Fatawa Ibn Taymiyya al-Kubra, Dar ar-Rahmah, Cairo:

    Alhamdulillah, penggunaan kata tasauf telah didiskusikan secara mendalam. Ini adalah

    istilah yang diberikan kepada hal yang berhubungan dengan cabang ilmu (tazkiyat an-nafs and

    Ihsan).

    Tasauf adalah ilmu tentang kenyataan dan keadaan dari pengalaman. Sufi adalah orang

    yang menyucikan dirinya dari segala sesuatu yang menjauhkan dari mengingat Allah dan orang

    yang mengisi dirinya dengan ilmu hati dan ilmu pikiran di mana harga emas dan batu adalah

    sama saja baginya. Tasauf menjaga makna-makna yang tinggi dan meninggalkan mencari

    ketenaran dan egoisme untuk meraih keadaan yang penuh dengan Kebenaran. Manusia terbaik

    sesudah Nabi adalah Shidiqin, sebagaimana disebutkan Allah: Dan barangsiapa yang mentaati

    Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi

    nimat oleh Allah, yaitu: Nabi, para shiddiqqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang

    saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. 4:69) Dia melanjutkan mengenai

    Sufi,mereka berusaha untuk menaati Allah.. Sehingga dari mereka kamu akan mendapati

    mereka merupakan yang terdepan (sabiqunas-sabiqun) karena usaha mereka. Dan sebagian dari

    merupakan golongan kanan (ashabus-syimal).

    Imam IBN QAYYIM (d. 751 H./1350 M)

    Imam Ibn Qayyim menyatakan bahwa, Kita menyasikan kebesaran orang-orang tasauf

    dalam pandangan salaf bagaimana yang telah disebut oleh by Sufyan ath-Thawri (d. 161 H./777

    CE). Salah satu imam terbesar abad kedua dan salah satu mujtahid terkemuka, dia berkata: Jika

    tidak karena Abu Hisham as-Sufi (d. 115 H./733 CE) saya tidak pernah mengenal bentuk

    munafik yang kecil (riya) dalam diri (Manazil as-Saireen)

    Lanjut Ibn Qayyim:Diantara orang terbaik adalah Sufi yang mempelajari fiqh

    3. Menuduh semua tharekat dan sufi ber akidah hulul

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    5/19

    Ahlussunnah dan Para Sufi Menentang Paham Hulul dan Wahdatul Wujud

    23 Ahlussunnah Wal Jamaah mengatakan: Sesungguhnya Allah

    tidaklah bertempat pada sesuatu, tidak terpecah dari-Nya sesuatu dan

    tidak menyatu dengan-Nya sesuatu, Allah tidak serupa dengan

    sesuatupun dari makhluk-Nya.4

    Syekh Abd al Ghani an-Nabulsi -semoga Allah merahmatinyadalam

    kitabnya al Faidl ar-Rabbani berkata: Barangsiapa yang mengatakan

    bahwa Allah terpisah dari-Nya sesuatu, Allah menempati sesuatu, maka dia

    telah kafir.

    24. Al Imam al Junayd al Baghdadi (W. 297 H) penghulu kaum sufi

    pada masanya berkata: Seandainya aku adalah seorang penguasa niscaya

    aku penggal setiap orang yang mengatakan tidak ada yang maujud (ada)

    kecuali Allah. (dinukil oleh Syekh Abd al Wahhab asy-Syarani dalam

    kitabnya al Yawaqit Wal Jawahir).

    Al Imam Ar-Rifai -semoga Allah meridlainya- berkata: Ada dua

    perkataan (yang diucapkan dengan lisan meskipun tidak diyakini dalamhati) yang bisa merusak agama: perkataan bahwa Allah menyatu dengan

    makhluk-Nya (Wahdat al Wujud) dan berlebih-lebihan dalam

    mengagungkan para Nabi dan para wali, yakni melampaui batas yang

    disyariatkan Allah dalam mengagungkan mereka.

    26 . Beliau juga mengatakan: Jauhilah perkataan Wahdat al Wujud

    yang banyak diucapkan oleh orang-orang yang mengaku sufi dan jauhilah

    sikap berlebih-lebihan dalam agama karena sesungguhnya melakukan

    dosa itu lebih ringan dari pada terjatuh dalam kekufuran

    Sesungguhnya Allah tidaklah mengampuni orang yang mati dalam

    keadaan syirik atau kufur sedangkan orang yang mati dalam keadaan

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    6/19

    muslim tetapi ia melakukan dosa-dosa di bawah kekufuran maka ia

    tergantung kepada kehendak Allah, jika Allah menghendaki Ia akan

    menyiksa orang yang Ia kehendaki dan jika Allah berkehendak, Ia akan

    mengampuni orang yang Ia kehendaki.

    Dua perkataan al Imam Ahmad ar-Rifai tersebut dinukil oleh al

    Imam ar-Rafii asy-Syafii dalam kitabnya Sawad al Aynayn fi Manaqib

    Abi al Alamain.

    27 . Salah seorang khalifah Syekh Ahmad ar-Rifai (dalam Thariqah

    ar-Rifaiyyah) pada abad XIII H, Syekh al Alim Abu al Huda ash-

    Shayyadi -semoga Allah merahmatinya- dalam kitabnya at-Thariqah ar-

    Rifaiyyah berkata: Sesungguhnya mengatakan Wahdah al Wujud (Allah

    menyatu dengan makhluk-Nya) dan Hulul (Allah menempati makhluk-Nya)

    menyebabkan kekufuran dan sikap berlebih-lebihan dalam agama menyebabkan

    fitnah dan akan menggelincirkan seseorang ke neraka, karenanya wajib

    dijauhi.

    28 . Syekh al Alim Abu al Huda ash-Shayyadi semoga Allah

    merahmatinya- juga mengatakan dalam kitabnya al Kawkab ad-Durriy:

    Barangsiapa mengatakan saya adalah Allah dan tidak ada yang mawjud

    (ada) kecuali Allah atau dia adalah keseluruhan alam ini, jika ia dalam

    keadaan berakal (sadar) maka dia dihukumi murtad (kafir).

    29 .Al Imam Syekh Muhyiddin ibn Arabi mengatakan: Tidak akan

    meyakini Wahdah al Wujud kecuali para mulhid (atheis) dan barangsiapa

    yang meyakini Hulul maka agamanya rusak (Malul).

    Sedangkan perkataan-perkataan yang terdapat dalam kitab

    Syekh Muhyiddin ibn Arabi yang mengandung aqidah Hulul dan

    Wahdah al Wujud itu adalah sisipan dan dusta yang dinisbatkan

    kepadanya. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Abdul Wahhab asy-

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    7/19

    Syarani dalam kitabnya Lathaif al Minan Wa al Akhlaq menukil dari

    para ulama. Demikian juga dijelaskan oleh ulama-ulama lain.6

    http://salafytobat.wordpress.com/

    4. Memfitnah semua tasawwuf hanya mengejar ilmu laduni dan melarang manusia

    belajar ilmu

    Memfitnah imam ghazali (kitab ihya ulumuddin) , padahal kitab ihya ulumuddin jilid I

    adalah Kitab ilmu yang terdiri dari tujuh bab. Beliau meneyuruh manusia belajar ilmu agama

    (aqidah, fqh dsb).lihat kandungan kitab ihya ulumuddin Kitab ilmujilid I.

    Kitab Ilmu dan padanya ada tujuh Bab

    Bab I : meneragkan kelebihan ilmu, keutamaan belajar, keutamaan mengajar, tentang

    dalil aqli

    Bab II : Mnegenai ilmu terpuji dan tercela, penjelasan tentang pentingnya ilmu fardhu

    kifayah.

    Bab III : ilmu yang dianggap u mum terpuji

    Bab IV : Mengenai sebabnya manusia menyukai ilmu khilafiah, bahaya berdebat

    Bab V : kesopanan pelajar dan mengajar, penjelasan : Tugas-tugas penunjuk jalan

    kebenaran.

    Bab VI : Tentang Bahaya Ilmu pengetahuan (ancaman bagi orang2 yang hanya belajar

    ilmu tapi tidak mengamalkan, tidak menyampaikan, ulama dunia dan ulama ahirat)

    Bab VII : Tentang akal, kemuliaan akal, hakikat akal dan bagian-bagiannya, berkurang

    berlebihnya manusia tentang akal (sumber tarjamah ihya ulumuddin jilid I, pustaka nasional pte

    ltd, singapore)

    http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/01/http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/01/
  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    8/19

    5. Mengatakan mendustakan akan adanya ilmu laduni padahal cara mendapatkan ilmu

    laduni telah Allah dan Nabi tujukan dalam alquran dan Hadits.

    Kata laduni dipetik dari ayat Allah yang berbunyi:

    Dan kami telah ajarkan kepadanya (Nabi khidhir) dari sisi Kami suatu ilmu . (Al

    Kahfi: 65)

    ilmu laduni /ilmu mauhub merupakan salah satu ilmu yang harus dimilki oleh orang

    yang ingin menjadi ahli tafsir alquran. Disamping harus mengusai 14 cabang ilmu lainnya

    seperti ilmu lughah, nahwu, saraf, balaghah, isytiqoqo, ilmu almaani, badi, bayan, fiqh, aqidah,

    asbabunuzul, nasikh mansukh, ilmu qiraat, ilmu hadits, usul fiqah ( hukum-hukum furu) dan

    ilmu mauhub ( fadhilah alquran, syaikh maulana zakariyya).

    Ilmu ini adalah karunia khusus dari Allah swt.

    man amila bimaa alima waratshullahu ilma maa lam yalam

    Artinya : Nabi SAW bersabda : BARANGSIAPA YANG MENGAMALKAN ILMU

    YANG IA KETAHUI MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN KEPADANYA ILMU YANG BELUM

    IA KETAHUI

    Perkara ini telah dijelaskan oleh sayyidina ali ra. saat beliau menjawab pertanyaan

    orang ramai, apakah beliau telah mendapatkan ilmu khusus atau wasiat khusus dari Rasulullah

    saw. yang hanya diberikan kepada beliau dan tidak kepada orang lain?

    Hazrat ali ra. menjawab : Demi Tuhan yang telah menciptakan surga dan jiwa-jiwa,

    aku tidak pernah mendapat apa-apa selain daripada ilmu yang Allah berikan kepada seseorang

    untuk memahami alquran!

    ibnu abi dunya rah. berkata bahwa pengetahuan daripada Al-quran dan apa-apa yang

    didapati daripada alquan begitu luas daripada alquran. Seorang pentafsir harus mengetahui 15

    cabang ilmu yg disebutkan diatas. Tafsiran orang yang tidak mahir dalam ilmu-ilmu ini adalah

    termasuk tafsiran bil-rakyi (tafsir menurut fikiran sendiri) yang hal ini DILARANG OLEH

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    9/19

    SYARA. Para sahabat ra. mendapat ilmu bahasa arab secara tabii dan ilmu-ilmu lain mereka

    dapati langsung dari ilmu kenabian (nabi SAW).

    Nabi SAW bersabda : Barang siapa yang berfatwa dalam masalah agama, tanpa ada

    ilmu maka baginya laknat Allah, malaikat dan manusia seluruhnya (HR. Imam suyuti).

    Jadi Ilmu laduni = ilmu dari Allah asbab hasil amal...karena Allah telah tunjukan cara

    mendapatkannya pada kita.

    ilmu laduni dan cara/jalan untuk mendapatkannya didalam ALQUAN DAN HADITS :

    1. TAKUT KEPADA ALLAH

    kitab alhikam, syaikh ibnu athoillah alasykandary (kepala madrasah alazhar-asyarif abad

    7 hijriah) menyebutkan nukilan ayat dari alquranulkarim :

    wataqullaha wayualimukumullah (Qs. Albaqarah ayat 282)

    artinya : Takutlah kepada Allah niscaya Allah akan mengajari kalian (Qs. Al baqarah

    ayat 282)

    Sifat takut/tunduk/patuh hanya kepada Allah, sangatlah mulia. Bukan saja ilmu laduni

    yang Allah beri tapi Allah akan tundukan semua makhluq padanya bahkan para malaikatpun

    akan berkhidmad dan senantiasa membantunya (atas izin Allah), sebagai mana maksud dari

    haidts nabi SAW :

    Nabi saw bersbda : man khofa minallahi khofahu kulla syai waman khofa ghoirallah

    khofa min kulli syai

    artinya : Barang siapa yang takutnya hanya kpd Allah maka Smua makhuq akantakut/tunduk padanya. Barangsiapa takut/tunduknya kpd selain Allah maka semua makhluq akan

    (menjadi asbab) ketakutan baginya

    Lihatlah kisah-kisah salafushalih kita, bagaimana pasukan dakwah sahabat berjalan

    diatas air melintasi sungai tigris irak, pasukan dakwah sahabat yang berjalan melintasi laut

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    10/19

    merah, muadz bin jabal ra shalat 2 rekaat maka gunung batu yang besar terbelah dua-membuka

    jalan untuknya, para sahabat terkemuka boleh mendengarkan dzikir benda-benda mati (roti dan

    mangkuk) .

    Abu dzar alghifary ra. atas perintah khalifah umar ra., beliau ditugaskan utk memasukan

    kembali lahar gunung berapi yang sudah keluar dari kawahnya. maka atas izin Allah, lahar panas

    tsb masuk kembali ke kawah gunung tsb (hayatushabat).

    Abdullah atthoyar ra. boleh terbang seprti malaikat yang punya sayap, maka ketika

    ditanya oleh rasulullah, apa yang menjadi asbab Allah berikan karomah tersebut, maka beliau

    menjawab saya pun tidak tahu, tapi mungkin karena aku dari sebelum saya masuk islam sampai

    sekarng pun saya tidak pernah minum khamr, dst.

    2. MENGAMALKAN ILMU YANG DIKETAHUI

    sebuah hadits shohih menyebutkan bahwa nabi muhammad saw bersabda :

    man amila bimaa alima waratshullahu ilma maa lam yalam

    Artinya : Nabi SAW bersabda : BARANGSIAPA YANG MENGAMALKAN ILMU

    YANG IA KETAHUI MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN KEPADANYA ILMU YANG BELUMIA KETAHUI

    3. TIDAK MENCINTAI DUNIA

    alammah suyuti rah. berkata :kamu menganggap bahwa ilmu mauhub adalah diluar

    kemampuan manusia. Namun hakikatnya bukanlah demikian, bahkan cara untuk menghasilkan

    ilmu ini adalah dengan beberapa asbab. Melalui ini Allah swt. telah menjanjikan ilmu tersebut.

    Asbab-asbab itu adalah seperti : beramal dengan ilmu yang diketahui, tidak mencintai dunia danlain-lain.

    Sebagaimana dalam sebuah hadits, bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya : Barang

    siapa yang zuhud pada dunia (tidak cinta dunia), maka akan Allah berikan kepadanya ilmu tanpa

    Belajar (Fadhilatushaqat).

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    11/19

    4. Berdoa

    Semua itu datang bagi Allah, maka Rasulullah mencontohkan kepada kita agar

    senantiasa berdoa agar diberikan ilmu dan hidayah dari Allah swt.

    Untuk menumbuhkan rasa takut pada Allah dengan dzikir

    Untuk menumbuhkan zuhud pada Allah dengan mujahadah

    Sedangkan Doa akan diterima jika kita ikhlash..

    Untuk itu kita harus belajar dan dibimbing oleh guru-guru yang mursyid.

    5. Berdakwah

    Jika kita berdakwah (amr bil maruf wa nahya anil munkar) atau mengajak kepada

    kebaikan dan mencegah kemungkaran maka Allah akan berikan kepada kita ilm wa hilm (ilmu

    dan kelembutan hati) langsung dari qudrat Allah swt.

    Sebagaimana dalam hadits qudsi(kurang lebih maknanya) tatkala Allah menceritakan

    keutamaan umat akhir zaman kepada Nabi isa as., mereka memakai sarung pada perut-perut

    mereka, jika mereka berjalan di tanah rata mereka berdzikir alhamdulillah, ditanah yangmenanjak mereka berdzikir allhuakbar ,jika berjalan ditanah yang menurun mereka berdzikir

    subhanallah dan mereka mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran (berdakwah)

    , sedangkan mereka bodoh (tidak punya banyak ilmu) dan kasar (tidak hilm)

    maka Nabi isa as. bertanya : Bagaimana mereka akan berdakwah padahal mereka tidak

    punya ilm dan hilm(kelembutan hati)?

    Maka Allah firmankan :Aku sendiri yang akan memberikan kepada mereka ilm dan

    hilm (Muntakhob ahadits)

    ilmu laduniadalah karunia khusus/khas bagi hambanya, terlebih bagi mereka yang telah

    marifat. Orang yang telah marifat akan mendapatkan segala-galanya karena tidak ada keinginan

    dunia dalam hatinya.

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    12/19

    Nabi SAW bersabda : man wajadallah wajada kulla syai, man faqadallah faqada kulla

    syai

    artinya : Barang siapa kenal kepada Allah maka ia akan mendapatkan segala-galanya

    Barang siapa yang kehilangan Allah (tidak kenal Allah) maka ia kehilangan segala-

    galanya.

    ( Kumpulan Khutbah jumat romo kyai).

    Dalam kitab kimiyai saadat, bahwa ada tiga jenis manusia yang tiadak akan bisa

    memahami alquran :

    - Pertama : Seorang yang tidak memahami bahasa arab

    -Kedua : Orang yang berkekalan dengan dosa-dosa besar dan bidah. Ini karena dosa dan

    amalan bidah itu akan menghitamkan hatinya yg menyebabkan dia tidak mampu memahami

    alquran.

    _ketiga : Orang yang yakin hanya terhadap makna-makna dhahir saja dalam hal-hal

    aqidah (mengambil makna dhohir dari ayat/hadits mutasyabihat, aqidahnya bermasalah:

    mutazillah, mujasimmah dsb). Perasaanya tidak dapat menerima apabila dia membaca ayat

    alquan yang bertentangan dengan keyakinannya itu. Orang yang demikian tidak akan bisa

    memahami alquran.

    Ya Allah Peliharalah kami daripada mereka!

    Rujukan :

    Al hikam, ibnu athoillah alasykanadary

    Buletin Islam Al Ilmu Edisi 31/II/I/1425. (Buletin sesat wahaby)

    Fadhilah alquan penjelasan hadith ke 18, hal 25-27, Syaikh Maulana Zakariyya, era

    ilmu kuala lumpur.

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    13/19

    Kumpulan Khutbah Jumat romo kyai, ponpes alfatah -temboro, magetan jawa timur.

    Muntakhob ahadits, syaikh saad, Pustaka ramadhan , Bandung.

    Lampiran Hadits-hadits Pendukung:

    1. Hadits Bukhari -Muslim :

    Dahulu ada beberapa orang dari umat-umat sebelum kamu yang diberi ilham.

    Kalaulah ada satu orang dari umatku yang diberi ilham pastilah orang itu Umar. (Muttafaqun

    alaihi)

    2. Hadits At Tirmidzi :

    Ini bukan bisikan-bisikan syaithan, tapi ilmu laduni ini merubah firasat seorang

    mukmin, bukankah firasat seorang mukmin itu benar? Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu

    alaihi wassalam: Hati-hati terhadap firasat seorang mukmin. Karena dengannya ia melihat

    cahaya Allah. (H.R At Tirmidzi).

    3. Hadits riwayat Ali bin Abi Thalib Ra:

    Hadits riwayat Ali bin Abi Thalib:

    Ilmu batin merupakansalah satu rahasia Allah Azza wa Jalla, dan salah satu dari

    hukum-hukum-Nya yang Allah masukkan kedalam hati hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-

    Nya.

    Referensi

    - Majmu' fatawa Ibn Taimiyah

    - Qasidah Nuniyyah karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah

    - Iqtidha' Shirathil Mustaqim karya Ibn Taimiyah cet. Darul Fikr

    - Ar-Ruh karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, cet I Darul Fikr 2003

    - Ahkam Tamannil Maut karya Muhammad bin Abdul Wahhab, cet. Maktabah

    Saudiyah Riyadh Nasihat li ikhwanina ulama Najd karya Yusuf Hasyim

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    14/19

    Ar-Rifa'i

    Diambil dari rubrik Ibrah, Majalah Dakwah Cahaya Nabawiy Edisi 60 Th.

    IV Rabi'ul Awwal 1429 H / April 2008 M

    *****Kesaksian Ulama Fiqh dan salafushalih (Pentingnya Tasawwuf) ****

    Imam ABU HANIFA (81-150 H./700-767 M)

    Imam Abu Hanifa (r) (85 H.-150 H) berkata, Jika tidak karena dua tahun, saya telah celaka.

    Karena dua tahun saya bersama Sayyidina Jafar as-Sadiq dan mendapatkan ilmu spiritual yang

    membuat saya lebih mengetahui jalan yang benar.

    Ad-Durr al-Mukhtar, vol 1. p. 43 bahwa Ibn Abideen said, Abi Ali Dakkak, seorang sufi, dari

    Abul Qassim an-Nasarabadi, dari ash-Shibli, dari Sariyy as-Saqati dari Maruf al-Karkhi, dari

    Dawad at-Tai, yang mendapatkan ilmu lahir dan batin dari Imam Abu Hanifa (r), yang

    mendukung jalan Sufi. Imam Hanifa berkata sebelum meninggal: lawla sanatan lahalaka

    Numan, Jika tidak karena dua tahun, Numan (saya) telah celaka. Itulah dua tahun bersama

    Jafar as-Sadiq

    Imam MALIK (94-179 H./716-795 M)

    Imam Malik (r): man tassawaffa wa lam yatafaqah faqad tazandaqa wa man tafaqaha wa lamyatsawwaf faqad fasadat, wa man tafaqaha wa tassawafa faqad tahaqqaq. (Barangsiapa

    mempelajari/mengamalkan tasauf tanpa fikh maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari

    fikh tanpa tasauf dia tersesat, dan siapa yang mempelari tasauf dan fikh dia meraih kebenaran).

    (dalam buku Ali al-Adawi dari keterangan Imam Abil-Hassan, ulama fikh, vol. 2, p. 195

    IMAM MALIK RA:

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    15/19

    dia yang sedang Tasawwuf tanpa mempelajari fikih rusak keimanannya , sementara dia

    yang belajar fikih tanpa mengamalkan Tasawwuf rusaklah dia . hanya dia siapa memadukan

    keduannya terjamin benar .

    Imam SHAFII (150-205 H./767-820 M)

    Imam Shafii: Saya bersama orang sufi dan aku menerima 3 ilmu:

    mereka mengajariku bagaimana berbicara

    mereka mengajariku bagaimana meperlakukan orang dengan kasih dan hati lembut

    mereka membimbingku ke dalam jalan tasauf

    [Kashf al-Khafa and Muzid al-Albas, Imam 'Ajluni, vol. 1, p. 341.]

    IMAM SYAFII RA:

    *

    *

    Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih dan juga menjalani

    tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya.

    Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orangyang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mahu menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat

    merasakan kelazatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mahu

    mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik? [Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i,

    hal. 47]

    Imam AHMAD BIN HAMBALI (164-241 H./780-855 M)

    Imam Ahmad (r): Ya walladee alayka bi-jallassati haulai as-Sufiyya. Fa innahum zaadu

    alayna bikathuratil ilmi wal murqaba wal khashiyyata waz-zuhda wa uluwal himmat (Anakkujika kamu harus duduk bersama orang-orang sufi, maka mereka adalah mata air ilmu dan mereka

    tetap mengingat Allah dalam hati mereka. Mereka orang-orang zuhud dan mereka memiliki

    kekuatan spiritual yang tertinggi, Tanwir al-Qulub, p. 405, Shaikh Amin al-Kurdi)

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    16/19

    Imam Ahmad (r) tentang Sufi:Aku tidak melihat orang yang lebih baik dari mereka ( Ghiza al-

    Albab, vol. 1, p. 120)

    Imam AL MUHASIBI (d. 243 H./857 M)

    Imam al-Muhasibi meriwayatkan dari Rasul, Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan danhanya satu yang akan menjadi kelompok yang selamat . Dan Allah yang lebih mengetahui

    bahwa itu adalah Golongan orang tasauf. Dia menjelaskan dengan mendalam dalam Kitab al-

    Wasiya p. 27-32.

    Imam AL QUSHAYRI (d. 465 H./1072 M)

    Imam al-Qushayri tentang Tasauf: Allah membuat golongan ini yang terbaik dari wali-wali-

    Nya dan Dia mengangkat mereka di atas seluruh hamba-hamba-Nya sesudah para Rasul dan

    Nabi, dan Dia memberi hati mereka rahasia Kehadiran Ilahi-Nya dan Dia memilih mereka

    diantara umat-Nya yang menerima cahaya-Nya. Mereka adalah sarana kemanusiaan, Mereka

    menyucikan diri dari segala hubungan dengan dunia dan Dia mengangkat mereka ke kedudukan

    tertinggi dalam penampakan (kasyf). Dan Dia membuka kepada mereka Kenyataan akan

    Keesaan-Nya. Dia membuat mereka untuk melihat kehendak-Nya mengendalikan diri mereka.

    Dia membuat mereka bersinar dalam wujud-Nya dan menampakkan mereka sebagai cahaya dan

    cahaya-Nya . [ar-Risalat al-Qushayriyya, p. 2]

    Imam GHAZALI (450-505 H./1058-1111 M)

    Imam Ghazali, hujjat ul-Islam, tentang tasauf: Saya tahu dengan benar bahwa para Sufi adalah

    para pencari jalan Allah, dan bahwa mereka melakukan yang terbaik, dan jalan mereka adalah

    jalan terbaik, dan akhlak mereka paling suci. Mereka membersihkan hati mereka dari selain

    Allah dan mereka menjadikan mereka sebagai jalan bagi sungai untuk mengalirnya kehadiran

    Ilahi [al-Munqidh min ad-dalal, p. 131].

    Imam NAWAWI (620-676 H./1223-1278 M)

    Dalam suratnya al-Maqasid: Ciri jalan sufi ada 5:

    menjaga kehadiran Allah dalam hati pada waktu ramai dan sendiri

    mengikuti Sunah Rasul dengan perbuatan dan kata

    menghindari ketergantungan kepada orang lain

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    17/19

    bersyukur pada pemberian Allah meski sedikit

    selalu merujuk masalah kepada Allah swt [Maqasid at-Tawhid, p. 20]

    Imam Fakhr ad-Din ar-Razi (544-606 H./1149-1209 CE)

    Imam Fakhr ad-Din ar-Razi: Jalan para sufi adalah mencari ilmu untuk memutuskan diri

    mereka dari kehidupan dunia dan menjaga diri mereka agar selalu sibuk dalam pikiran dan hati

    mereka dengan mengingat Allah, pada seluruh tindakan dan perilaku . [Ictiqadat Furaq al-

    Musliman, p. 72, 73]

    IBNU KHALDUN (733-808 H./1332-1406 M)

    Ibn Khaldun: Jalan sufi adalah jalan salaf, ulama-ulama di antara Sahabat, Tabieen, and Tabi

    at-Tabieen. Asalnya adalah beribadah kepada Allah dan meninggalkan perhiasan dan

    kesenangan dunia [Muqaddimat ibn Khaldan, p. 328]TAJUDDIN AS SUBKI

    Mueed an-Naeem, p. 190, dalam tasauf: Semoga Allah memuji mereka dan memberi salam

    kepada mereka dan menjadikan kita bersama mereka di dalam sorga. Banyak hal yang telah

    dikatakan tentang mereka dan terlalu banyak orang-orang bodoh yang mengatakan hal-hal yang

    tidak berhubungan dengan mereka. Dan yang benar adalah bahwa mereka meninggalkan dunia

    dan menyibukkan diri dengan ibadah

    Dia berkata: Mereka dalah manusia-manusia yang dekat dengan Allah yang doa dan shalatnya

    diterima Allah, dan melalui mereka Allah membantu manusia.

    JALALUDDIN AS SUYUTI

    Dalam Tayad al-haqiqat al-Aliyya, p. 57: tasauf dalam diri mereka adalah ilmu yang paling

    baik dan terpuji. Dia menjelaskan bagaimana mengikuti Sunah Nabi dan meninggalkan bidah

    IBNU ABIDIN

    Ulama besar, Ibn Abidin dalam Rasail Ibn cAbidin (p. 172-173) menyatakan: Para pencari

    jalan ini tidak mendengar kecuali Kehadiran Ilahi dan mereka tidak mencintai selain Dia. Jika

    mereka mengingat Dia mereka menangis. Jika mereka memikirkan Dia mereka bahagia. Jika

    mereka menemukan Dia mereka sadar. Jika mereka melihat Dia mereka akan tenang. Jika

    mereka berjalan dalan Kehadiran Ilahi, mereka menjadi lembut. Mereka mabuk dengan Rahmat-

    Nya. Semoga Allah merahmati mereka. [Majallat al-Muslim, 6th ed., 1378 H, p. 24].

  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    18/19

    Shaikh Rashad Rida

    Dia berkata,tasauf adalah salah satu pilar dari pilar-pilar agama. Tujuannya adalah untuk

    membersihkan diri dan mempertanggungjawabkan perilaku sehari-hari dan untuk menaikan

    manusia menuju maqam spiritual yang tinggi [Majallat al-Manar, 1st year, p. 726].

    Maulana Abul Hasan Ali an-Nadwi

    Maulana Abul Hasan Ali an-Nadwi anggota the Islamic-Arabic Society of India and Muslim

    countries. Dalam, Muslims in India, , p. 140-146, Para sufi ini memberi inisiasi (baiat) pada

    manusia ke dalam keesaan Allah dan keikhlasan dalam mengikuti Sunah Nabi dan dalam

    menyesali kesalahan dan dalam menghindari setiap masiat kepada Allah SWT. Petunjuk mereka

    merangsang orang-orang untuk berpindah ke jalan kecintaan penuh kepada Allah

    Di Calcutta, India, lebih dari 1000 orang mengambil inisiasi (baiat) ke dalam Tasauf

    Kita bersyukur atas pengaruh orang-orang sufi, ribuan dan ratusan ribu orang di India

    menemukan Tuham merka dan meraih kondisi kesempurnaan melalui Islam

    ABU ALA AL MAUDUDI

    Dalam Mabadi al-Islam (p. 17), Tasauf adalah kenyataan yang tandanya adalah cinta kepada

    Allah dan Rasul saw, di mana sesorang meniadakan diri mereka karena tujuan mereka (Cinta),

    dan seseorang meniadakan dari segala sesuatu selain cinta Allah dan Rasul

    Tasauf mencari ketulusan hati, menyucikan niat dan kebenaran untuk taat dalam seluruh

    perbuatannya.

    Ringkasnya, tasauf, dahulu maupun sekarang, adalah sarana efektif untuk menyebarkan

    kebenaran Islam, memperluas ilmu dan pemahaman spiritual, dan meningkatkan kebahagian dan

    kedamaian. Dengan itu manusia dapat menemukan diri sendiri, dan dengan demikian,

    menemukan Tuhannya. Dengan itu manusia dapat meningkatkan, merubah dan menaikan diri

    sendiri dan mendapatkan keselamatan dari kebodohan dunia dan dari godaan keindahan materi.

    Dan Allah yang lebih mengetahui niat hamba-hamba-Nya.

    THAREKAT NAQSYABANDIYAH KHALIDIYAH INDONESIA (THAREKAT

    TERTUA DI INDONESIA) :

    http://www.naqsyabandi.org

    http://www.naqsyabandi.org/http://www.naqsyabandi.org/
  • 8/4/2019 Pengkhianatan Wahaby

    19/19

    http://salafytobat.wordpress.com

    http://www.naqsyabandi.org/