pengaruh penggunaan model scramble pada konsep … · 2020. 2. 13. · vii nur islamiah. 2019....

123
i PENGARUH PENGGUNAAN MODEL SCRAMBLE PADA KONSEP MAKHLUK HIDUP DAN MAKHLUK TAK HIDUP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MURID KELAS III SD NEGERI JONJO 1 KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: NUR ISLAMIAH 10540 9547 15 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 24-Aug-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL SCRAMBLE PADA KONSEP MAKHLUK HIDUP DAN MAKHLUK TAK HIDUP TERHADAP HASIL

BELAJAR IPA MURID KELAS III SD NEGERI JONJO 1 KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

NUR ISLAMIAH 10540 9547 15

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

ii

iii

iv

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132. Fax. (0411)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : NUR ISLAMIAH

Nim : 10540 9547 15

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Model Scramble Pada Konsep Makhluk

Hidup dan Makhluk Tak Hidup Terhadap Hasil Belajar IPA

Murid Kelas III SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa.

Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri,

bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain.

Demikian pernytaan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Juli 2019

Yang Membuat Permohonan

NUR ISLAMIAH

NIM : 10540 9547 15

v

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132. Fax. (0411)

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : NUR ISLAMIAH

Nim : 10540 9547 15

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Model Scramble Pada Konsep Makhluk

Hidup dan Makhluk Tak Hidup Terhadap Hasil Belajar IPA

Murid Kelas III SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa.

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi, saya akan

menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan selalu melakukan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2 dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikan Perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran

Makassar, Juli 2019

Yang Membuat Perjanjian

NUR ISLAMIAH

NIM : 10540 9547 15

vi

MOTTO

“From ZERO to HERO”

Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

(Q.S. Al-Baqarah:286)

Obat hati ada dua cara, yang pertama jangan suka memanjakan diri sendiri dan yang kedua selalu lihatlah

ke bawah.

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini ku persembahkan untuk semua orang yang ku

sayangi...

Terima kasih atas bantuan, do’a dan motivasi yang telah

diberikan.

ABSTRAK

vii

Nur Islamiah. 2019. Pengaruh Penggunaan Model Scramble Pada Konsep Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup Terhadap Hasil Belajar IPA Murid Kelas III SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Irmawanty dan Pembimbing II Hilmi Hambali.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-eksperimental design dengan One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan model scramble pada konsep makhluk hidup dan makhluk tak hidup terhadapa hasil belajar IPA murid kelas III SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa. Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas III SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa berjumlah 18 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa 1) Hasil data statistik deskriptif menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang ditandai dengan skor rata-rata siswa yang pada pelaksanaan pretest sebesar 61,94 sedangkan pada pelaksanaan posttest skor rata-rata siswa sebesar 86,11 2) Hasil data statistik inferensial menunjukkan bahwa nilai sig pada pretest dan posttest adalah 0,000. Jika dilihat dari hasil uji hipotesis tersebut diketahui bahwa , maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak

dan H1 diterima. Berdasarkan hasil dari kedua analisis tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh penggunaan model scramble pada konsep makhluk hidup dan makhluk tak hidup terhadapa hasil belajar IPA murid kelas III SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa.

Kata kunci :Hasil Belajar IPA, Model Scramble.

KATA PENGANTAR

viii

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, jiwa ini takkan henti bertahmid

atas anugerah pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio

pada-Mu, Sang Khalik. Skripsi ini adalah setitik dari deretan berkah-Mu. Salam dan

shalawat kepada baginda Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang

tetap memegang teguh risalah yang disematkan dipundaknya, menjadi spirit

kemanusiaan dan teladan terbaik manusia dalam memahami dan menjalani kehidupan

ini.

Alhamdulillahhirabbilalamin penulis telah menyelesaikan skripsi ini melalui

usaha keras ditengah hambatan dan keterbatasan, penulis mencoba melakukan yang

terbaik untuk menyusun skripsi ini. Skripsi ini berjudul Pengaruh Penggunaan Model

Scramble Pada Konsep Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup Terhadap Hasil

Belajar IPA Murid Kelas III SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa. yang diharapkan

memberikan hasil dan selanjutnya mampu menjadi acuan peneliti selanjutnya.

Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda dan

ibunda yang penuh kasih sayang telah berjuang, mengasuh, membesarkan, mendidik,

dan mendoakan serta membiayai dalam proses pencarian ilmu. Kepada keluarga besar

atas segala keikhlasannya memberikan dukungan, pengorbanan, dan doa restunya

demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan berbuah ibadah.

ix

Tak lupa pula penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang setulus-

tulusnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

Irmawanty, S.Si., M.Si pembimbing I dan Ibu Hilmi Hambali, S.Pd., M.Kes

pembimbing II yang dengan ikhlas memberikan masukan, petunjuk, arahan, dan saran

dalam penyelesaian skripsi ini.

Prof. Dr. H. Rahman Rahim, SE., MM. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Aliem Bahri,S.Pd.,M.Pd. Ketua

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan yang

senantiasa memberikan arahan kepada penulis selama proses pembelajaran. Bapak

dan ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan dan

Keguruan yang senantiasa memberikan arahan kepada penulis selama proses

pembelajaran.

Syahrir Mido, S.Pd,SD Kepala UPT SD Negeri Jonjo 1, Coa. L, S.Pd,SD guru

kelas III, Bapak dan Ibu guru SD Negeri Jonjo 1 serta murid-murid kelas III SD

Negeri Jonjo 1 yang senang hati menerima pelajaran yang diberikan selama proses

penelitian berlangsung.

Kepada sahabat tercinta yaitu Nurhikmah Arifin, Sri Asih. R, Ismi Fitrawati

dan Haerul Hamka serta teman-teman seperjuangan saya dari kelas PGSD A 2015

yang telah memberikan semangat, perhatian, dan dukungan hingga akhir studi ini.

Semoga Allah membalas jasa atas segala bantuan dan dorongan yang telah

penulis dapatkan dari pihak-pihak tersebut. Penulis menyadari bahwa sebagai hamba

x

tidak akan lepas dari segala kehilafan dan keterbaasan. Terima kasih atas kritikan

pembaca, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan diri pribadi penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga aktivitas keseharian kita senantiasa bernilai ibadah

di sisi-Nya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan karunia-Nya kepada kita

semua. Aamiin ya robbal alamiin.

Makassar,……………2019

Penulis

Nur Islamiah NIM 1054 09547 15

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................iii

SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ................................................................................. v

MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Model Scramble ............................................................................. 10

a. Langkah-langkah Pembelajaran Model Scramble ................ 14

b. Kelebihan dan Kekurangan Model Scramble ....................... 14

2. Pembelajaran IPA di SD

a. Defenisi IPA ........................................................................... 16

xii

b. Hakekat dan Karakteristik Pembelajaran IPA........................ 18

c. Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran IPA ..................... 20

3. Materi Konsep Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup

a. Pengertian Makhluk Hidup .................................................... 21

b. Ciri-ciri Makhluk Hidup ........................................................ 22

c. Kebutuhan Makhluk Hidup .................................................... 23

d. Makhluk Tak Hidup ............................................................... 25

4. Belajar, Hasil Belajar, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar a. Pengertian Belajar .................................................................. 26

b. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... 26

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................. 27

d. Penelitian yang Relevan ......................................................... 29

B. Kerangka Pikir ................................................................................... 30

C. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 34

B. Rancangan Penelitian ......................................................................... 34

C. Variabel Penelitian ............................................................................. 35

D. Populasi dan sampel ........................................................................... 36

E. Defenisi Operasional ......................................................................... 38

F. Instrumen Penelitian........................................................................... 38

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 39

xiii

H. Teknik Analisis Data .......................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 43

B. Pembahasan ........................................................................................ 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................................ 58

B. Saran ................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 60 LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jumlah Murid Keseluruhan ...................................................................... 36

3.2 Jumlah Murid Kelas III ........................................................................... 37

3.3 Interpretasi Ketegori Nilai Hasil Belajar ................................................ 41

3.4 Kategori Nilai Ketuntasan Murid ............................................................ 41

4.1 Statistik Deskriptif Hasil Belajar Pre-Test .............................................. 44

4.2 Distribusi dan Persentase Hasil Belajar Pre-Test ..................................... 45

4.3 Statistik Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Post-Test .......................... 46

4.4 Distribusi dan Persentase Hasil Belajar Post-Test ................................... 47

4.5 Perbandingan Statistik Hasil Belajar Pre-Test dan Post-Test.................. 48

4.6 Perbandingan Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar

Pre-Test dan Post-Test............................................................................ 49

4.7 Perbandingan Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Pre-Test dan

Post-Test ................................................................................................. 51

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar ................................................................................... Halaman

2.1 Kerangka Pikir ......................................................................................... 32

3.1 One Grup Pretest Posttest Design ........................................................... 35

4.1 Grafik Perbandingan Hasil Belajar IPA Pretest dan Posttes ................... 49 4.2 Grafik Perbandingan Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Pretest

dan Posttest ............................................................................................. 50 4.3 Grafik Perbandingan Persentase Hasil Belajar IPA Pretest dan

Posttest .....................................................................................................51 4.4 Grafik Perbandingan Deskripsi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar

IPA Pretest dan Posttest .......................................................................... 52 4.5 Grafik Perbandingan Deskripsi Persentase Ketuntasan Hasil Belajar

IPA Pretest dan Posttest ......................................................................... 53

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

3. Kunci Jawaban Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

4. Soal Pretets dan Posttest

5. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest

6. Daftar Hadir Murid

7. Daftar Hasil Belajar (Pretest dan Posttest)

8. Pengolahan Data Statistik Deskriptif

9. Pengolahan Data Statistik Inferensial

10. Dokumentasi Penelitian

11. Surat Izin Penelitian

12. Surat Keterangan telah Meneliti

13. Berita acara penelitia

xii

1

BAB 1

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan

manusia ke arah yang lebih baik. Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa dapat dilihat

dari pendidikannya. Semakin baik tingkat pendidikan suatu negara, semakin baik juga

sumber daya manusianya. Sehingga, antara pendidikan dan kemajuan suatu bangsa

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Berdasarkan pernyataan UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS dapat diketahui

bahwa tujuan pendidikan adalah mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya.Untuk mencapai tujuan tersebut,

penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dengan mengacu pada kurikulum.

Undang-undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa

kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kesimpulannya bahwa kurikulum

yang dilaksanakan harus diseragamkan, agar tidak terjadi perbedaan tujuan, isi, dan bahan

pelajaran antara satu wilayah dengan wilayah yang lain. Kurikulum yang berlaku saat ini

ialah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan kurikulum 2013. Penelitian

dilakukan pada sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sering

2

disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter, kurikulum ini merupakan kurikulum baru

yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kurikulum 2013 sendiri merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada

pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana murid dituntut untuk paham atas

materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap

disiplin yang tinggi. Kurikulum ini secara resmi menggantikan. Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan yang sudah diterapkan sejak 2006 lalu. Setelah diberlakukannya kurikulum 2013

diharapkan mampu menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif.

Sehingga dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk memberikan inovasi baru dan

merancang kegiatan pembelajaran sebaik mungkin serta guru harus pandai dalam memilih

metode atau model yang sesuai dengan materi agar tercapainya tujuan pembelajaran.

Menurut Daryanto (2014: 11) menyatakan bahwa indikator keberhasilan implementasi kurikulum 2013 yaitu, (1) lebih bergairah dalam melakukan proses pembelajaran, (2) lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu, (3) lebih mengendepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan dan penyuluhan, (4) terjadinya proses pembelajaran yang lebih variatif di sekolah, (5) reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih baik, (6) memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompeten, (7) dapat berharap kebutuhan pendidikan akan dipenuhi oleh dekolah (tidak perlu kursus tambahan). Keberhasilan murid dalam dunia pendidikan dan pengajaran merupakan harapan

setiap guru dan orang tua. Semua guru atau murid pasti selalu mengharapkan agar setiap

proses belajar mengajar dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Guru

mengharapkan agar murid dapat memahami setiap materi yang diajarkan, murid pun

mengharapkan agar guru dapat menyampaikan atau menjelaskan pelajaran dengan baik,

sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Proses pembelajaran harus memiliki

model yang cocok dengan tema yang akan diajarkan, dan memiliki kesesuaian antara murid

dan suasana belajar, akan tetapi harapan-harapan itu tidak selalu dapat terwujud, banyak

murid yang kurang memahami penjelasan guru. Ada murid yang nilainya selalu rendah,

3

bahkan ada murid yang tidak bisa mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun

jawabannya asal-asalan.

Semua itu menunjukkan bahwa guru harus selalu mengadakan perbaikan secara

terus-menerus, agar masalah-masalah kesulitan belajar murid dapat diatasi, sehingga hasil

belajar murid mencapai tujuan yang diharapkan. Banyak faktor yang menyebabkan murid

kurang mampu memahami pembelajaran tematik, murid kurang memahami penjelasan guru,

guru kecenderungan hanya memberikan keterampilan berbicara secara teoritis, kurang pada

praktik, kegiatan pembelajaran yang diberikan guru masih secara klasikal, yang

menyebabkan murid menjadi bosan, kalaupun memberikan kegiatan praktik hanya berpaku

pada latihan-latihan yang ada pada buku saja, kemudian guru memberi penilaian.

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang

mempelajari semua aspek kehidupan. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu pengetahuan

yang erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan yang lain sehingga materi Ilmu

Pengetahuan Alam selalu berkembang seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi (IPTEK)

oleh karena didalam proses belajar mengajar dibutuhkan media yang sesuai dengan materi.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran

IPA murid dituntut untuk aktif selama pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, guru

harus memilih model pembelajaran yang dapat memancing keaktifan murid.

Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan murid adalah

model Scramble. Model ini merupakan model pembelajaran yang lebih menekankan pada

proses belajar dalam kelompok, bukan mengerjakan sesuatu bersama kelompok. Dalam

model pembelajaran ini guru akan membantu murid menemukan dan saling berinteraksi

4

antara satu sama lain. Dengan model pembelajaran ini diharapkan hasil pembelajaran akan

lebih bermakna bagi murid dan pada akhirnya murid dapat menemukan banyak hal yang

menarik dalam pembelajaran IPA.

Model Scramble merupakan salah satu strategi pembelajaran motivasional yang

diyakini mampu meningkatkan motivasi maupun prestasi murid dalam belajar. Model ini

dapat dijadikan sebagai alternativ untuk menciptakan kondisi yang variatif dalam kegiatan

belajar mengajar, dapat membantu guru untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran,

seperti rendahnya minat belajar murid, rendahnya aktivitas proses belajar murid ataupun

rendahnya hasil belajar murid.

Suatu strategi pembelajaran digunakan untuk membantu kelancaran, efektifitas, dan

efisiensi pencapaian tujuan. Tujuan utama seorang guru dalam mewujudkan tujuan

pendidikan di sekolah adalah mengembangkan strategi belajar mengajar yang efektif. Guru

dituntut harus dapat menetapkan strategi pembelajaran yang paling tepat dan sesuai dengan

tujuan tertentu, penyampaian bahan tertentu, suatu kondisi belajar peserta didik, dan untuk

suatu penggunaan strategi atau metode yang memang telah dipilih.

Strategi Scramble merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan

dalam pembelajaran IPA. Scramble merupakan strategi pembelajaran bermain sambil belajar

yang dapat meningkatkan keaktifan murid dalam pembelajaran. Keaktifan murid dalam

pembelajaran IPA diperlukan agar murid dapat menguasai materi serta dapat memperolah

hasil belajar yang tinggi. Strategi Scramble dalam pembelajaran IPA diharapkan dapat

menghilangkan rasa bosan murid dalam belajar. Sehingga pembelajaran menjadi

menyenangkan dan menarik minat murid untuk belajar IPA. Salah satu masalah yang terjadi

pada murid kelas III SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa yaitu kurang aktifnya murid dalam

pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPA. Salah satu penyebab karena proses

5

pembelajaran yang cenderung monoton sehingga proses pembelajaran terkesan

membosankan hal tersebut mengakibatkan menurunnya hasil belajar murid kelas III di SD

Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa pada mata pelajaran IPA. Untuk memecahkan masalah

tersebut di atas maka dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar perlu memperhatikan model-

model pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran. Model-model pembelajaran

salah satunya model Scramble, model pembelajaran ini harus benar-benar digunakan secara

optimal dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar murid kelas

III di SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, hasil belajar murid yang tergolong

rendah. Hal tersebut terbukti dengan data hasil ujian tengah semester yang diperoleh pada

semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Rata-rata nilai UTS IPA murid di kelas III di SD

Negeri Jonjo 1 adalah 63,86. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata

pelajaran IPA yaitu ≥ 70. Nilai tertingginya adalah 85 dan nilai terendahnya adalah 57. Dari

18 murid hanya 7 murid saja yang mendapatkan nilai tuntas (38,88%) dan 11 murid

mendapatkan nilai tidak tuntas (61,11%). Selain itu hal lain yang bisa dilihat ketika guru

dalam menyampaikan materi Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup menggunakan

metode ceramah, sehingga banyak murid yang mengalami kesulitan dalam menjelaskan

materi tentang Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup, kesulitan murid terlihat pada saat

murid diberi pertanyaan hanya diam saja.

Dari ulasan latar belakang di atas maka peneliti akan melakukan penelitian eksperimen

berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Scramble Pada Konsep Makhluk Hidup dan

Makhluk Tak Hidup Terhadap Hasil Belajar IPA Murid Kelas III SD Negeri Jonjo 1

Kabupaten Gowa”.

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini

adalah “Apakah Terdapat Pengaruh Penggunaan Model Scramble Pada Konsep Makhluk

Hidup dan Makhluk Tak Hidup Terhadap Hasil Belajar IPA Murid Kelas III SD Negeri Jonjo

1 Kabupaten Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Model Scramble Pada Konsep Makhluk Hidup dan

Makhluk Tak Hidup Terhadap Hasil Belajar IPA Murid Kelas III SD Negeri Jonjo 1

Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam kaitannya dengan penelitian ini:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan :

a. Sebagai tambahan khasanah ilmu pengetahuan bagi peneliti dan pembaca dalam

pembelajaran IPA khususnya tentang penggunaan model pembelajaran Scramble.

b. Untuk memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan pada umumnya dan dapat

menjadi landasan penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis ditujukan kepada:

a. Murid

7

Penerapan model Scramble merupakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar murid danmeningkatkan minat belajar murid.

b. Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tentang penggunaan

model Scramble dan diharapkan nantinya gurudapat mengembangkan pembelajaran

dengan pendekatan yang bervariasidalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran

bagi muridnya.

c. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk

meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa.

d. Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebuah ilmu dan pengalaman yang

berharga guna menghadapi permasalahan dimasa depan dan menjadi sarana

pengembangan wawasan mengenai pendekatan pembelajaran.

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Model Scramble

Tidak semua murid mampu berkonsentrasi penuh dalam waktu yang relatif lama di

dalam proses pembelajaran. Daya serap setiap anak terhadap bahan yang diberikan juga

bermacam-macam, ada yang cepat, sedang, dan lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi

daya serap murid terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Perbedaan daya serap

murid sebagaimana telah disebutkan diatas dapat diatasi dengan memerlukan strategi

pengajaran yang tepat. Seorang guru harus memiliki strategi di dalam proses pembelajaran,

agar murid dapat belajar secara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran yang

diharapkan dapat tercapai.

Seperti menurut Roestiyah N. K. (2001:1), “Murid yang kurang aktif dalam belajar

cenderung melakukan hal-hal yang menghambat belajarnya mereka sendiri. Seperti pura-

pura buka buku, meletakkan wajah di meja sehingga sampai ketiduran dan sebagainya.

Akibat yang diperoleh hasil belajarnya sangat rendah. Hal ini dapat dilihat ketika murid

diberi soal, dan ternyata banyak yang kurang memahami soal yang diberikan, sehingga hasil

yang diperoleh masih jauh dari harapan”. Maka dari itu guru harus memiliki strategi agar

anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengenai pada tujuan yang diharapkan.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk memiliki strategi itu ialah

harus menguasai metode dalam mengajar. Sehubungan dengan hal tersebut, metode

mengajar dapat dikatakan sebagai strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan

yang diharapkan.

9

Scramble berasal dari bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia

memiliki arti perebutan, pertarungan, perjuangan. Pipit Sugiharti (2011:49) menyatakan

bahwa model Scramble adalah model pembelajaran dengan membagikan lembar kerja yang

harus diisi oleh murid. Penggunaan model Scramble dengan membuat beberapa paket soal

dan jawaban berupa kartu-kartu. Misalnya dalam 1 paket terdiri dari 15 kartu soal dan 20

kartu jawaban sehingga murid dapat terpacu untuk berpikir logis dan kreatif. Penjelasan

sebelumnya memiliki makna bahwa Scramble digunakan untuk sejenis permainan anak-anak

yang merupakan latihan.

Model scramble merupakan model yang berbentuk permainan acak kata, kalimat

atau paragraf. Pembelajaran model scramble adalah sebuah model yang menggunakan

penekanan latihan soal berupa permainan yang dikerjakan secara berkelompok. Dalam

model pembelajaran ini perlu adanya kerja sama anggota kelompok untuk saling membantu

teman sekelompok dapat berpikir kritis sehingga dapat lebih mudah dalam mencari

penyelesaian soal.

Model ini mengharuskan untuk menggabungkan otak kanan dan otak kiri. Dalam

model ini, peserta didik tidak hanya diminta untuk menjawab soal, tetapi juga menangkap

dengan cepat jawaban soal yang sudah tersedia namun masih dalam kondisi acak. Ketepatan

dan kecepatan berpikir dalam menjawab soal menjadi salah satu kunci permainan model

pembelajaran scramble (Huda Miftahul, 2013:303). Teknik ini membutuhkan media dengan

pertanyaan dan jawaban yang ditulis pada sebuah kertas. Pertanyaan yang dibuat disesuaikan

dengan bahan ajar yang harus dikuasai peserta didik. Jawaban atas pertanyaan diberikan

pada lembar yang sama dengan mengacak hurufnya (Abdullah Ridwan Sani, 2013:248).

10

Menurut Kokom Komalasari (2010: 84) mengemukakan bahwa Scramble merupakan

model pembelajaran yang mengajak murid mencari jawaban terhadap suatu konsep secara

kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk

suatu jawaban atau pasangan konsep. Suyatno (2009: 72) berpendapat bahwa Scramble

adalah suatu model belajar yang menggunakan kartu soal dan kartu jawaban yang

dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Model Scramble menjAdi alternative

proses belajar mengajar sambil bermain, dimana murid melakukan struktur bahasa yang

sebelumnya dengan sengaja telah diacak susunannya.

Scramble terdiri atas bermacam-macam bentuk (Soeparno, 1988: 76-79), yaitu:

a. Scramble kata yaitu sebuah permainan dengan menyusun huruf-huruf yang telah diacak susunannya sehingga membentuk suatu kata yang bermakna, misalnya: a-l-p-j-e-r-a = pelajar, t-u-k-i-l = kulit.

b. Scramble kalimat yaitu sebuah permainan dengan menyusun kalimat dari kata-kata yang telah diacak. Bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat, dan benar. Contohnya:

1) Pergi-ibu-pasar-ke Menjadi: Ibu pergi ke pasar.

2) Pasar-penjual-pembeli-di-ada-dan Menjadi: Di pasar ada penjual dan pembeli.

c. Scramble paragraf merupakan sebuah permainan menyusun suatu paragraf berdasarkan kalimat-kalimat acak. Hasil susunan paragraf hendaknya logis dan bermakna. Contonya:

1) Paginya ikut pergi ke pasar membeli sayuran bersama ibu. 2) Sehabis makan aku membantu ibu mencuci piring. 3) Setiap hari minggu aku membantu ibu. 4) Membantu ibu memasak di dapur.

Kalimat acak tersebut disusun menjadi kalimat runtut:

Setiap hari minggu aku membantu ibu. Membantu ibu memasak di dapur. Paginya ikut ke pasar membeli sayuran bersama ibu. Sehabis makan aku membantu ibu mencuci piring.

d. Scramble Wacanayakni, permainan menyusun wacana logis berdasarkan paragraf yang diacak. Hasil susunan wacana dalam permainan Scramble wacana hendaknya logis dan bermakna.

Aris Shoimin (2014: 167) mengungkapkan bahwa melalui model Scramble murid

dapat berlatih menyusun kata, kalimat maupun wacana yang acak susunannya menjadi

susunan yang bermakna dan mungkin lebih baik dari susunan aslinya. Begitu pula menurut

11

Budinuryanto, dkk (1997:11-12) bahwa berdasarkan sifat jawabannya, scramble terdiri dari

3 macam bentuk yaitu scramble kata, scramble kalimat, dan scramble wacana.

Ditinjau dari berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa model

Scramble merupakan model yang dapat memacu semangat murid dalam proses

pembelajaran. Karena mereka turut berperan aktif dengan model pembelajaran yang kreatif

sehingga dapat meningkatkan minat belajar mereka. Pada model Scramble mengajarkan

kepada murid untuk kreatif dalam menyusun kata maupun kalimat yang sebelumnya telah

diacak untuk disusun kembali. Seorang guru harus berusaha untuk mampu menjadikan

murid paham terhadap pelajaran yang disampaikan dengan adanya model Scramble yang

diterapkan maka murid akan terlatih untuk mampu menyusun kata, kalimat hingga

membentuk paragraf-paragraf yang runtut.

1. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Model Scramble

Langkah-langkah pembelajaran scramble menurut Miftahul Huda (2014: 304)

adalah sebagai berikut:

a. Menjelaskan materi sesuai topik pembelajaran. b. Membentuk siswa menjadi beberapa kelompok. c. Membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya (Scramble). d. Memberikan waktu tertentu untuk mengerjakan soal. e. Mengerjakan soal berdasarkan waktu yang telah ditentukan. f. Mengecek waktu dan memeriksa pekerjaan. g. Jika waktu mengerjakan soal telah habis, semua lembar kerja wajib dikumpulkan. Dalam

hal ini, baik yang sudah maupun belum selesai harus mengumpulkan jawaban. h. Melakukan penilaian yang dilakukan berdasarkan seberapa cepat mengerjakan soal dan

seberapa banyak soal yang dikerjakan dengan benar. i. Memberikan apresiasi kepada kelompok yang berhasil dan memberi semangat kepada

yang belum cukup berhasil menjawab dengan cepat dan benar.

Bila seorang guru hendak menerapkan sebuah model dalam pembelajaran alangkah

baiknya bila menyusun langkah-langkah pengajaran yang akan dilakukan agar proses

pembelajaran berjalan secara sistematis.

12

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Scramble

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-

masing. Berikut adalah kelebihan dari model pembelajaran Scramble.

a. Kelebihan model pembelajaran Scramble, antara lain:

1) Melatih murid untuk berpikir cepat dan tepat,

2) Mendorong murid untuk belajar mengerjakan soal dengan jawaban acak,

3) Melatih kedisiplinan dan kekompakan murid,

4) Semua murid dapat terlihat aktif.

Kegiatan pembelajaran ini mendorong pemahaman murid terhadap materi

pelajaran dengan bantuan teman-temannya sesame murid. Belajar bertanggung jawab atas

segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. Model ini memungkinkan murid

untuk belajar sambil bermain.

b. Kekurangan dari model pembelajaran Scramble, antara lain:

1) Dengan materi yang telah disiapkan, membuat murid kurang berfikir kritis,

2) Murid bias saja mencontek jawaban temannya,

3) Murid tidak dilatih untuk berpikir kreatif,

4) Murid menerima bahan mentah yang hanya perlu diolah dengan baik,

5) Terkadang dalam implementasinya, memerlukan waktu yang panjang sehingga

guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang ada.

6) Model permainan seperti ini dapat menimbulkan suara gaduh, sehingga akan

mengganggu kelas lain.

Upaya untuk mengatasi kekurangan model pembelajaran Scramble agar dapat

mencapai tujuan yang diinginkan, mengharuskan guru perlu merencanakan pembelajaran

secara baik, terstruktur, dan direncanakan secara matang. Hal ini karena dalam

13

menggunakan model pembelajaran Scramble pemahaman guru sangat penting, sehingga

proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal.

2. Pembelajaran IPA di SD

1. Defenisi IPA

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata yaitu natural science,

artinya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut

dengan dengan alam, sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahua

Alam (IPA) atau science dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari

peristiwa-peristiwayang terjadi di alam ini.

Wisudawati & Eka Sulistyowati (2014: 22) mengemukakan IPA merupakan

rumpun ilmu, yang memiliki karakteristik khusus yang mempelajari fenomena alam yang

factual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan

sebab akibat.

IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai

pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki

sikap ilmiah. Pendidikan IPA sekolah dasar memiliki manfaat bagi murid untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian

pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar

murid mampu menjelajahi dan memahami alam semesta secara ilmiah. Pendidikan IPA di

arahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu memperoleh

pengalaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Pembelajaran IPA berorientasi pada murid. Peran guru bergeser dari menentukan

apa yang akan dipelajari ke bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman

belajar murid. Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk

14

mengekplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara

sumber lain.

Pemberian pengalaman belajar secara langsung dapat ditekankan melalui

penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah dengan tujuan

untuk memahami konsep-konsep dan mampu memecahkan masalah. Keterampilan proses

digunakan dalam Ilmu Pengetahuan Alam antara lain: Mengamati, mengukur,

menggunakan alat, mengkomunikasikan hasil melalui berbagai cara seperti, lisan, tulisan,

dan diagram, menafsirkan, serta melakukan percobaan.

Agar mampu bekerja secara ilmiah para murid perlu ditanamkan sikap-sikap

yaitu: Rasa ingin tahu, bekerjasama secara terbuka, bekerja keras dan cerdas, mengambil

keputusan dan bertanggung jawab, serta peduli terhadap makhluk hidup dan lingkungan.

2. Hakekat dan Karakteristik Pembelajaran IPA

Di era globalisasi yang penuh perubahan yang sangat cepat dan dramatis dalam

bidang ini merupakan fakta dalam kehidupan. Perkembangan kemampuan murid dalam

bidang sains merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam

menyesuaikan diri dengan perubahan dalam memasuki dunia teknologi, termasuk

teknologi informasi. Hal ini sesuai dengan pasal 24 ayat 4 yang menyatakan: bahwa setiap

warga Negara mempunyai hak untuk memperoleh informasi secara mudah dengan biaya

murah tentang HKI yang sedang didaftarkan dan telah dipublikasikan secara resmi leh

pihak yang berwenang atau telah memperoleh perlidungan hukum di Indonesia. Untuk

kepentingan pribadi, sosial, ekonomi, dan lingkungan, murid perlu dibekali dengan

kompetensi keterampilan hidup yang memadai agar dapat berperan aktif dalam

15

masyarakat.Selain itu dalam UUD 1945 mengamanatkan mengenai pentingnya pendidikan

bagi seluruh warga Negara sebagaimana di atur dalam pasal 28c ayat (1) bahwa setiap

orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak

mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,

sani dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat

manusia, dan pasal 31 ayat (1) bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan

pendidikan.

Di dalam IPA termuat aktivitas mempertanyakan dan meneliti fenomena alam

melalui dua karakteristik, yaitu empiris dan analitis. Karakteristik empiris diperoleh

melalui dua karakteristik analistik berupa pencarian makna dari hasil observasinya.

Prosedur empiris dan analistik dalam usaha mengungkapkan dan menjelaskan

fenomena tersebut disebut dengan proses ilmiah pembelajaran IPA mencakup aktivitas

yang mengembangkan keterampilan-keterampilan proses, sehingga pembelajaran IPA

tidak hanya mencakup produk IPA tetapi juga proses pembelajaran itu sendiri.

Setiap disiplin ilmu selain mempunyai ciri umum, juga mempunyai ciri

khusus/karakteristik. Adapun ciri umum dari satu ilmu pengetahuan adalah merupakan

himpunan fakta serta aturan yang menyatakan hubungan antara satu dengan lainnya. Fakta-

fakta tersebut disusun secara sistematis serta dinyatakan dengan bahasa yang tepat dan

pasti sehingga mudah dicari kembali dan dimengerti untuk komunikasi. Ciri-ciri khusus

tersebut dipaparkan berikut ini:

a. IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh

semua orang dengan menggunakan metode ilmiah.

b. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan

dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

16

c. IPA merupakan pengetahuan teoritis. Teori IPA diperoleh atau disusun dengan cara

yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi dan demikian seterusnya kait

mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.

d. IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan.

e. Dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan

observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut (Depdiknas,

2006).

f. IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap.

g. Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses merupakan prosedur

pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi pengamatan,

penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian

hipotesis melalui eksperimentasi, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.

3. Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran IPA

Tujuan pembelajaran IPA berdasarkan (Depdiknas, 2006) yaitu sebagai berikut:

a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep sains yang bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains dan teknologi.

c. Ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan

masalah dan membuat keputusan.

e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi

antara sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

f. Menghargai alam dan segala peraturan sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

17

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk Sekolah Dasar meliputi aspek-aspek

berikut:

a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan

interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.

b. Benda/materi perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnetik, listrik, cahaya

dan pesawat sederhana.

c. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit

lainnya.

3. Materi Konsep Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup

a. Makhluk Hidup

1. Pengertian Makhluk Hidup

Makhluk hidup atau organisme, yang dalam bahasa yunani adalah organon

yang berarti alat adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi

sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.

Makhluk hidup adalah struktur biologis yang merespon perubahan lingkungan

atau dalam entitas sendiri. Makhluk hidup memiliki organisasi biokimia yang

kompleks yang memungkinkan mereka untuk memproses zat dan memanfaatkan

energi untuk merespon perubahan di sekitar mereka.

Yang termasuk makhluk hidup yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk

memiliki ciri-ciri bergerak, memerlukan makanan dan air, bernafas, berkembang biak.

2. Ciri-ciri Makhluk Hidup

a. Makhluk hidup bergerak

18

Artinya makhluk hidup bergerak dengan cara berpindah tempat (manusia dan

hewan), tumbuhan dapat bergerak tetapi tidak berpindah tempat.

b. Makhluk hidup memerlukan makanan dan air

Makhluk hidup membutuhkan makanan dan minuman untuk memepertahankan

hidupnya. Makhluk hidup yang yang tidak makan berhari-hari akan mati.Hewan

peliharaan yang tidak diberi makan dapat menjadi lemah. Bahkan akhirnya akan

mati. Manusia dan tumbuhan juga membutuhkan makanan dan minuman.

Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri. Tumbuhan dapat menyerap air dan

zat hara dari dalam tanah dengan menggunakan akar. Manusia membutuhkan

makanan dan minuman setiap hari. Manusia akan merasa lapar jika tidak makan

dan minum maka dari makhluk hidup membutuhkan makanan dan air untuk

mempertahankan hidupnya.

c. Makhluk hidup bernafas

Makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas. Manusia bernapas

menggunakan paru-paru. Saat bernapas manusia menghirup oksigen.Oksigen

terkandung di dalam udara. Manusia akan mengeluarkan karbondioksida dari dalam

tubuh. Tidak hanya manusia, tetapi hewan dan tumbuhan juga bernapas. Semua

makhluk hidup bernapas, tumbuhan bernapas melalui pori-pori yang disebut

stomata (mulut daun). Hewan dapat bernapas dengan paru-paru dan insang.

d. Makhluk hidup mengalami pertumbuhan

Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan. Hewan dan tumbuhan juga

mengalami pertumbuhan. Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dari kecil

menjadi besar. Biji kacang hijau dapat tumbuh menjadi kecambah, kecambah

memilik akar dan daun. Manusia juga tumbuh yaitu dari bayi menjadi dewasa. Ciri-

19

ciri pertumbuhan manusia adalah bertambahnya tinggi dan berat badan. Begitu pula

dengan hewan, hewan mengalami pertumbuhandengan bertambah besardan tinggi.

e. Makhluk hidup berkembang biak

Artinya makhluk hidup dapat menghasilkan keturunan. Tujuan makhluk hidup

berkembang biak adalah memperbanyak jenisnya agar tidak punah.

f. Makhluk hidup peka terhadap rangsangan.

3. Kebutuhan Makhluk Hidup

Makhluk hidup memerlukan barbagai macam kebutuhan agar dapat bertahan

hidup. Kebutuhan makhluk hidup tersebut antara lain makanan, air, udara, cahaya

matahari dan tempat tinggal.

a. Makanan

Makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah sumber energi bagi

makhluk hidup. Tanpa makanan, makhluk hidup akan mati. Melalui makanan,

makhluk hidup menghasilkan energi panas sehingga tubuhnya menjadi hangat.

b. Air

Selain makanan, makhluk hidup juga membutuhkan air. Air berfungsi agar

tubuh tidak mengalami kekeringan (dehidrasi).

c. Udara

Makhluk hidup membutuhkan udara untuk bernapas. Tanpa udara makhluk

hidup akan mati. Udara yang dibutuhkan makhluk hidup adalah udara yang bersih.

d. Cahaya matahari

Makhluk hidup membutuhkan cahaya matahari. Cahaya matahari

dibutuhkan hewan dan manusia untuk menghangatkan tubuhnya, menerangi

20

lingkungan, dan juga berbagai benda. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari

untuk proses fotosintesis.

e. Tempat tinggal

Makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal. Manusia membutuhkan

rumah sebagai tempat tinggal. Hewan dan tumbuhan juga membutuhkan tempat

untuk berlindung. Tempat tinggal hewan biasa disebut kandang atau sarang.

Tumbuhan menggunakan tanah dan air sebagai tempat tinggalnya.

b. Makhluk Tak Hidup

Makhluk tak hidup tidak menunjukkan kemampuan untuk memperbanyak diri

dalam ukuran, bentuk dan struktur internal yang gampir identik, seperti yang

dilakukan makhluk hidup. Organisme hidup membuat banyak tiruan dirinya melalui

cara seperti meiosis, mitosis, dan reproduksi generatif dan vegenatif. Keanekaragaman

hayati yang sangat besar di bumi adalah hasil dari reproduksi generatif organisme

hidup.

Pasir, kayu dan kaca adalah segala sesuatu yang tidak hidup. Tak satupun dari

mereka menunjukkan salah satu karakteristik yang tercantum di atas. Makhluk tak

hidup dapat dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, mereka yang tidak pernah berasal

dari bagian dari makhluk hidup, seperti batu dan emas. Kelompok kedua adalah

mereka yang pernah menjadi bagian dari makhluk hidup. Batubara adalah contoh yang

baik.Ini di bentuk ketika pohon mati dan tenggelamke dalam tanah lunak. Hal ini

terjadi jutaan tahun yang lalu ketika bumi ditutupi dengan hutan. Kertas adalah

makhluk tidak hidup tetapi juga dibuat dari pohon. Selain juga non-hidup tapi itu

dibuat dari buah tanaman.

21

4. Belajar, Hasil Belajar, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar (Learning) secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan

perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Belajar pada hakikatnya

adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas

tertentu. Belajar adalah suatu proses untuk mengubah tingkah laku sehingga diperoleh

pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

b. Pengertian Hasil Belajar

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar murid adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Oemar Hamalik (2004:30) mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh setelah menerima pengalaman belajar. Bukti bahwa

seseorang belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut,

misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”.

Ngalim Purwanto (2004:84) mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah

setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu

hasil dari latihan dan pengalaman”.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah segala kemampuan yang diperoleh seseorang sebagai hasil dari suatu

latihan dan pengalaman yang ditandai dengan adanya perubahan secara signifikan.

22

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Slameto (2003:64) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua faktor tersebut:

1) Faktor internal

a. Faktor Biologis (jasmaniah)

Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan pertama adalah kondisi fisik

yang normal sejak dalam kandungan sampai terlahir.Kondisi fisik normal ini

terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera, dan anggota

tubuh.Sedangkan yang kedua adalah kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan

segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Di dalam menjaga kesehatan

fisik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain makan dan minum

dengan teratur, berolahraga, serta tidur dengan cukup.

b. Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar meliputi segala

hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang.Kondisi mental yang dapat

menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan

stabil.Faktor psikologis ini meliputi intelegensi, kemauan, dan bakat.

2) Faktor eksternal

a. Faktor lingkungan keluarga

Faktor lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama

dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah

yang tenang dan adanya perhatian orangtua terhadap perkembangan pendidikan

anak-anaknya, maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.

23

b. Faktor lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan

belajar murid. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar murid di

sekolah mencakup metode mengajar, hubungan guru dengan murid, hubungan

murid dengan murid, mata pelajaran, jam belajar, tata tertib atau disiplin yang

ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.

c. Faktor lingkungan masyarakat

Seorang murid hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang

dapat menunjang keberhasilan belajarnya.Lingkungan masyarakat yang dapat

menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah lembaga-lembaga pendidikan

formal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain

sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari faktor internal dan faktor

eksternal.Faktor internal meliputi faktor biologis dan faktor psikologis.Sedangkan

faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan

lingkungan masyarakat. Hasil belajar yang baik akan selalu diharapkan oleh

semua murid, guru, dan orangtua. Untuk melihat apakah hasil belajar baik atau

tidak, maka harus dilakukan suatu penilaian dan hasilnya dapat dilihat setelah

proses pembelajaran berlangsung.

d. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh, pertama: Sanjai

Kusuma (2011) menunjukkan adanya peningkatan minat belajar dari sebelum tindakan

24

sebesar 55% menjadi 78%. Kedua: Eni Dwiyaningsih (2011) menunjukkan bahwa dengan

menggunakan teknik Scramble wacana dapat meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman murid kelas III. Ketiga: Handayani (2015) menyimpulkan bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran scramble terhadap hasil belajar murid pada materi

keanekaragaman makhluk hidup kelas VII di SMP Negeri 2 Satu Atap

Kepenuhan Hulu Tahun Pembelajaran 2014/2015. Hal ini diketahui dari nilai terhitung yang

diperoleh, dimana terhitung lebih besar dari tabel (4,44>1.99). Dengan demikian, hipotesis

Ha diterima, yaitu terdapat pengaruh model pembelajaran scramble terhadap hasil belajar

murid pada materi keanekaragaman makhluk hidup kelas VII di SMP Negeri 2 Satu Atap

Kepenuhan Hulu tahun pembelajaran 2014/2015.

Hal di atas membuktikan bahwa model Scramble dapat memberikan pengaruh dalam

hasil pembelajaran murid.

B. Kerangka Pikir

Model pembelajaran termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar

murid. Penggunaan model pembelajaran terutama pada mata pelajaran IPA dapat mendorong

tercapainya hasil belajar yang maksimal. IPA merupakan mata pelajaran yang membutuhkan

model dalam pembelajarannya karena pada dasarnya pembelajaran IPA mempelajari tentang

alam dengan segala isinya, tidak mungkin semua yang ada di alam ini dapat ditunjukkan

kepada peserta didik tanpa menggunakan suatu model yang dapat membuat murid aktif dalam

pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran, selain dapat membantu murid

memahami konsep pembelajaran juga dapat memberi pengaruh positif terhadap hasil

belajarnya.

Model Scramble merupakan model yang dapat memacu semangat murid dalam proses

pembelajaran. Karena mereka turut berperan aktif dengan model pembelajaran yang kreatif

25

sehingga dapat meningkatkan minat belajar mereka. Pada model Scramble mengajarkan

kepada murid untuk kreatif dalam menyusun kata maupun kalimat yang sebelumnya telah

diacak untuk disusun kembali. Seorang guru harus berusaha untuk mampu menjadikan murid

paham terhadap pelajaran yang disampaikan. Dengan adanya model Scramble yang

diterapkan maka murid akan terlatih untuk mampu menyusun kata, kalimat hingga

membentuk paragraf-paragraf yang runtut. Penggunaan model Scramble dalam proses belajar

mengajar di SD akan menjadikan pembelajaran lebih menarik bagi murid, sehingga mampu

mempengaruhi hasil belajar murid terkhususnya pada mata pelajaran IPA konsep makhluk

hidup dan makhluk tak hidup.

Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh model

Scramble terhadap hasil belajar IPA konsep makhluk hidup dan makhluk tak hidup pada

murid kelas III SD Negeri Jonjo 1, yang dilakukan dengan memberikan pretest sebelum

dibelajarkan dengan menggunakan model Srcamble dan posttest setelah dibelajarkan. Skema

kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :

26

Bagan 2.1 Kerangka Pikir

Pembelajaran IPA Kelas III SD Negeri Jonjo 1

K

Konsep Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup

Pretest

Pembelajaran IPA dengan menggunakan model scramble

K

Hasil

Analisis

Belum Menggunakan Model Scramble

Posttest

Tidak Ada Pengaruh

Ada pengaruh

27

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis penelitian ini

adalah :

1) H0 : Tidak ada pengaruh model Scramble terhadap hasil belajar IPA konsep makhluk

hidup dan makhluk tak hidup pada murid kelas III SD Negeri Jonjo 1.

2) H1 : Ada pengaruh model Scramble terhadap hasil belajar IPA konsep makhluk hidup dan

makhluk tak hidup pada murid kelas III SD Negeri Jonjo 1.

.

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan suatu jenis penelitian yang akan

digunakan untuk menyelesaikan sebuah penelitian. Melalui penggunaan metode serta

pemilihan sebuah metode yang tepat maka akan membantu jalannya sebuah penelitian.

Beranjak dari suatu permasalahan, rumusan masalah, dan tujuan penelitian, maka jenis

penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen.

B. Rancangan Penelitian

Peneliti menggunakan jenis penelitian pre-eksperimental design dengan desain One

Group Pretest-Posttest Design. Desain ini dilakukan dua kali pengukuran terhadap hasil

belajar IPA konsep makhluk hidup dan makhluk tak hidup pada murid kelas III SD Negeri

Jonjo 1 Kabupaten Gowa. Pengukuran pertama (pretest) dilakukan untuk melihat kondisi

sampel sebelum diberikan perlakuan, yaitu hasil belajar IPA konsepmakhluk hidup dan

makhluk tak hidup pada kelas III sebelum digunakan model Scramble dan pengukuran

kedua (posttest) dilakukan untuk mengetahui hasil belajar IPA konsep makhluk hidup dan

makhluk tak hidup pada kelas III setelah digunakan model Scramble. Fokus desain

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

Sumber : (Sugiyono, 2014:74)

29

Keterangan:

O1 : Nilai sebelum diberikan perlakuan berupa penggunaan model Scramble (pretest).

X : Perlakuan (penggunaan model Scramble).

O2 : Nilai setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan model Scramble (posttest).

C. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini adalah:

1. Menurut Sugiyono (2013:3) “variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat”. Jadi variabel bebas pada

penelitian ini adalah model Scramble yang dilambangkan dengan huruf X. Kokom

Komalasari (2010: 84) mengemukakan bahwa “Scramble merupakan model pembelajaran

yang mengajak murid mencari jawaban terhadap suatu konsep secara kreatif dengan cara

menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban atau

pasangan konsep”.

2. Menurut Sugiyono (2013:3) “variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat adanya variabel bebas”. Jadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar

IPA konsep makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang dilambangkan dengan Y. Oemar

Hamalik (2004:30) mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh

setelah menerima pengalaman belajar”.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2015:117) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi

30

dalam penelitian ini adalah seluruh murid kelas III SD Negeri Jonjo 1 yang terdiri atas 1

kelas dengan jumlah keseluruhan muridnya adalah 18 orang. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Murid Kelas III SD Negeri Jonjo 1

No.

Kelas

Kelas

Jumlah Murid Laki-laki Perempuan

1. III 8 orang 10 orang 18 orang

Sumber: (SDN Jonjo 1 Kabupaten Gowa)

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2017 : 120) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel

dengan menggunakan teknik Sampling Total. Mengenai hal itu, Suharsimi Arikunto

(2010:183) menjelaskan bahwa “Sampling Total yaitu teknik pengambilan sampel secara

keseluruhan, yaitu siswa kelas III SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa yang berjumlah 18

orang.

Menurut Suharsimi Arikunto (2007:183) mengemukakan bahwa jika jumlah populasi

kurang dari 100, akan lebih baik jika diambil secara keseluruhan, dan penelitian ini disebut

dengan penelitian populasi, jika jumlah populasi lebih dari 100, maka dapat diambil 10-15%

atau 20-25% atau lebih.

Berikut adalah sampel pada penelitian ini:

31

Tabel 3.2 Jumlah Murid Kelas III SD Negeri Jonjo 1

No.

Murid Kelas III

Jumlah Laki-laki Perempuan

1. 8 orang 10 orang 18 orang

Sumber: (SDN Jonjo 1 Kabupaten Gowa)

E. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini adalah:

1. Model Scramble

Scramble adalah suatu model belajar yang menggunakan kartu soal dan kartu

jawaban yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Model Scramble menjadi

alternative proses belajar mengajar sambil bermain, dimana murid melakukan struktur

bahasa yang sebelumnya dengan sengaja telah diacak susunannya.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah segala kemampuanyang diperoleh seseorang sebagai hasil dari

suatu latihan dan pengalaman yang ditandai dengan adanya perubahan secara signifikan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan

observasi. Tes adalah cara yang digunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka

pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas baik

berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus

dikerjakan, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat

32

dihasilkan nilai yang melambangkan hasil belajar seseorang. Sedangkan observasi

digunakan untuk mengetahui perubahan yang terdapat dalam situasi yang sedang diamati

pada saat proses pembelajaran berlangsung.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam melakukan

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data yang benar-benar

nyata. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan observasi. Tes

merupakan salah satu alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran hasil belajar murid,

atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan

karakteristik suatu objek, dalam hal ini adalah karakteristik murid. Tes menyajikan

seperangkat pertanyaan atau tugas untuk dijawab atau dikerjakan. Jawaban atau hasil

pekerjaan tes setelah selesai diperiksa akan diperoleh suatu hasil. Tes digunakan untuk

mengukur hasil belajar murid. Tes diberikan dalam bentuk isian yang terdiri dari 10 nomor

dengan masing-masing bobot adalah 10 poin. Nilai akhir hasil tes diperoleh dengan cara:

H. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan akan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan

statistik deskriptif dan statistik inferensial menggunakan program SPSS for windows versi

16.

1. Analisis data statistik deskriptif

33

Sugiyono (2015:207) menyatakan bahwa “Statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku umum atau generalisasi”.

Analisis data statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar IPA.

Untuk keperluan analisis digunakan tabel statistik deskriptif dengan kategori banyaknya

sampel, skor tertinggi, skor terendah, skor ideal, rentang skor, skor rata-rata, dan standar

deviasi. Guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil belajar IPA murid, maka

dilakukan pengelompokkan. Pengelompokkan tersebut dilakukan ke dalam 5 kategori yaitu

sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

Pedoman yang digunakan untuk mengubah skor mentah yang diperoleh murid

menjadi skor standar (nilai) mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh Depdiknas, sebagai

berikut:

Tabel 3.3 Interpretasi Kategori Nilai Hasil Belajar

Nilai Hasil Belajar

Kategori

0-54

Sangat Rendah

55-64

Rendah

65-79

Sedang

80-89

Tinggi

90-100 Sangat Tinggi

34

Sumber: (Nana Sudjana, 2011:38)

Sedangkan untuk kategori nilai ketuntasan murid, sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kategori Nilai Ketuntasan Murid

Nilai

Kategori

70-100 Tuntas

0-69 Tidak tuntas

Sumber: (SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa)

2. Analisis data statistik inferensial

Pada bagian analisis data statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian, dalam hal ini digunakan program SPSS for windows versi 16. Sebelum uji

hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara spesifik.

Untuk uji normalitas ini, digunakan program SPSS for windows versi 16. Pengujian dengan

SPSS berdasarkan pada uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 5%

atau 0,05. Jika maka distribusinya normal sedangkan Jika

maka distribusinya tidak normal.

35

b. Uji Hipotesis

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan

menggunakan uji-t. Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa data-data yang diolah

berdistribusi normal dan homogenitas, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dapat

diterima atau ditolak. Uji hipotesis yang digunakan adalah Uji Paired Sampel t-test yang

merupakan uji beda dua sampel berpasangan yakni subjek yang sama namun mengalami

perlakuan yang berbeda. Kriteria pengambilan keputusannya adalah Jika Sig. ≥ 0,05

maka H0 diterima dan H1 ditolak sedangkan jika Sig. < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil analisis data pada penelitian ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari

kegiatan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Model Scramble Pada Konsep

Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup Terhadap Hasil Belajar IPA Murid Kelas III SD

Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa”. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan.

Pada pertemuan pertama, murid diberikan pretest tanpa ada perlakuan sebelumnya.

Selanjutnya setelah berkomunikasi dengan guru kelas, pada hari selanjutnya yakni

pertemuan kedua dan ketiga dilaksanakan pembelajaran yang menggunakan model sramble.

Dan pada pertemuan keempat, untuk melihat hasil belajar murid dari setelah diberikannya

perlakuan, maka diberikan posttest. Hasil pretest dan posttest murid dianalisis secara

deskriptif dan inferensial. Berikut adalah penjelasan mengenai hasil analisis data pada

penelitian ini :

1. Hasil Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai

karakteristik pencapaian hasil belajar murid. Berikut adalah hasil analisis data statistik

deskriptif dalam penelitian ini :

a. Hasil Belajar IPA Murid Sebelum diberikan Perlakuan (Treatment) atau pretest

Pretest diberikan kepada siswa pada pertemuan pertama. Hasil pretest tersebut

kemudian dikumpulkan, diperiksa, dan dianalisis oleh peneliti. Statistik Hasil Belajar IPA

murid sebelum diberikan perlakuan (treatment) atau pretest dapat dilihat pada tabel berikut:

37

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Murid Sebelum diberikan Perlakuan (Treatment) atau pretest

Statistik Deskriptif Nilai Statistik

Banyaknya Sampel 18

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 50

Skor Ideal 100

Rentang Skor 30

Skor Rata-rata 61,94

Standar Deviasi 10,45

Sumber : Hasil olah data berdasarkan lampiran 7

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar IPA murid sebelum

diberikan perlakuan (treatment) atau pretest adalah 61,94 dari skor ideal 100. Nilai tertinggi

yang dicapai siswa adalah 80 dan nilai terendahnya adalah 50 dengan standar deviasi 10,45. Hal

tersebut berarti bahwa skor hasil belajar IPA murid kelas III pada saat pretest di SD Negeri Jonjo

1 Kabupaten Gowa tersebar dari nilai terendah 50 sampai pada nilai tertinggi 80.

Jika skor hasil belajar IPA murid sebelum diberikan perlakuan (treatment) atau pretest

dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase

yang ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Distribusi dan Persentase Hasil Belajar IPA Murid Sebelum diberikan Perlakuan (Treatment) atau pretest

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

38

1. 0-54 Sangat Rendah 5 27,77

2. 55-64 Rendah 5 27,77

3. 65-79 Sedang 6 33,33

4. 80-89 Tinggi 2 11,11

5. 90-100 Sangat Tinggi 0 0

Jumlah 18 100

Sumber : Hasil olah data berdasarkan lampiran 7

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat siswa yang memperoleh kategori

nilai sangat tinggi , 2 siswa yang memperoleh kategori nilai tinggi dengan persentase 11,11 %, 6

siswa yang memperoleh kategori nilai sedang dengan persentase 33,33 %, 5 siswa yang

memperoleh kategori nilai rendah dengan persentase 27,77 %, dan 5 siswa yang memperoleh

kategori nilai sangat rendah dengan persentase 27,77 %.

b. Hasil Belajar IPA Murid Setelah diberikan Perlakuan (Treatment) atau posttest

Posttest diberikan kepada siswa pada pertemuan keempat yang sebelumnya dilaksanakan

proses belajar mengajar dengan menggunakan model scramble selama 2 kali pertemuan. Materi

yang diajarkan mengenai konsep makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Hasil posttest tersebut

kemudian dikumpulkan, diperiksa, dan dianalisis oleh peneliti. Statistik hasil belajar Ipa murid

setelah diberikan perlakuan (treatment) atau posttest dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Murid Setelah diberikan Perlakuan (Treatment) atau posttest

Statistik Deskriptif Nilai Statistik

Banyaknya Sampel 18

39

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 65

Skor Ideal 100

Rentang Skor 35

Skor Rata-rata 86,11

Standar Deviasi 11,57

Sumber : Hasil olah data berdasarkan lampiran 7

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar IPA murid setelah diberikan

perlakuan (treatment) atau posttest adalah 86,11 dari skor ideal 100. Nilai tertinggi yang dicapai

siswa adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 65 dengan standar deviasi 11,57. Hal tersebut

berarti bahwa skor hasil belajar IPA murid kelas III pada saat posttest di SD Negeri Jonjo 1

Kabupaten Gowa tersebar dari nilai terendah 65 sampai pada nilai tertinggi 100.

Jika skor hasil belajar IPA murid setelah diberikan perlakuan (treatment) atau posttest

dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase

yang ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Distribusi dan Persentase Hasil Belajar IPA Murid Setelah diberikan Perlakuan (Treatment) atau posttest

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1. 0-54 Sangat Rendah 0 0

2. 55-64 Rendah 0 0

3. 65-79 Sedang 4 22,22

4. 80-89 Tinggi 6 33,33

40

5. 90-100 Sangat Tinggi 8 44,44

Jumlah 18 100

Sumber : Hasil olah data berdasarkan lampiran 7

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa ada 8 murid yang memperoleh kategori nilai sangat tinggi

dengan persentase 44,44%, 6 murid yang memperoleh kategori nilai tinggi dengan persentase

33,33%, 4 murid yang memperoleh kategori nilai sedang dengan persentase 22,22%, namun

tidak ada murid yang memperoleh kategori nilai rendah dan sangat rendah pada hasil belajar

posttest murid.

c. Perbandingan Statistik Hasil Belajar IPA Murid Pretest dan Posttest

Perbandingan hasil belajar murid pada olahan data statistik pretest dan posttest dapat

dilihat pada tabel berikut :

41

Tabel 4.5 Perbandingan Statistik Hasil Belajar IPA Murid Pretest dan Posttest

Statistik Nilai Statistik

Pretest Posttest

Banyaknya Sampel 18 18

Nilai Tertinggi 80 100

Nilai Terendah 50 65

Nilai yang sering muncul 50 100

Skor Rata-rata 61,94 86,11

Standar Deviasi 10,451 11,575

Sumber : Hasil olah data berdasarkan lampiran 8 Analisis data Deskriptif

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan menulis

deskriptif murid yang ditunjukkan dengan perbedaan skor rata-rata murid yang pada pelaksanaan

pretest sebesar 61,94 dan pada pelaksanaan posttest 86,11. Grafik perbedaan hasil belajar IPA

murid dapat dilihat pada gambar berikut ini :

0

20

40

60

80

100

120

Sampel Rata-rata Niai yangsering

muncul

NiaiTerendah

NilaiTertinggi

StandarDeviasi

Pretest

Posttest

42

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Hasil Belajar IPA Murid Pretest dan Posttest

d. Perbandingan Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar IPA Murid Pretest dan Posttest

Perbandingan distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar IPA murid pretest dan

posttest dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Perbandingan Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar IPA Murid Pretest dan Posttest

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase

Pretest posttest pretest Posttest

1. 0-54 Sangat Rendah 5 0 27,77 0

2. 55-64 Rendah 5 0 27,77 0

3. 65-79 Sedang 6 4 33,33 22,22

4. 80-89 Tinggi 2 6 11,11 33,33

5. 90-100 Sangat Tinggi 0 8 0 44,44

Jumlah 18 18 100 100

Sumber : Hasil olah data berdasarkan lampiran Uji Deskriptif

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa terjadi perbedaan hasil belajar IPA murid yang semula

tidak ada satupun murid yang memperoleh nilai kategori sangat tinggi pada saat pretest

kemudian pada saat posttest ada 8 murid termasuk kategori sangat tinggi dengan persentase

44,44%. Pada saat pretest, terdapat murid yang memperoleh nilai kategori rendah dan sangat

rendah sedangkan pada saat posttest, sudah tidak ada murid yang memperoleh nilai kategori

rendah. Hal itu menunjukkan bahwa penggunaan model scramble memberikan pengaruh

terhadap hasil belajar IPA murid kelas III SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa. Grafik

perbandingan distribusi frekuensi hasil belajar IPA nilai pretest dan posttest dapat dilihat pada

gambar berikut :

43

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Pretest dan

Posttest

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Pretest

Posttest

44

Sedangkan grafik perbandingan persentase hasil belajar IPA pretest dan posttest dapat

dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Persentase Hasil Belajar IPA Pretest dan Posttest

e. Perbandingan Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pretest dan Posttest

Perbandingan deskripsi ketuntasan hasil belajar IPA pretest dan posttest dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.7 Perbandingan Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pretest dan posttest f.

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

Pretest Posttest Pretest Posttest

0-69 Tidak Tuntas 13 0 72,22 0

Tuntas 5 18 27,77 100

Sumber : Hasil olah data berdasarkan lampiran 7

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa terjadi perbedaan yang signifikan terhadap hasil

ketuntasan nilai murid. Terlihat jelas bahwa masih ada 13 murid yang memperoleh nilai kategori

tidak tuntas dengan persentase 72,22% pada pretest sedangkan pada posttest sudah tidak

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Pretest

Posttest

45

memperoleh nilai kategori tidak tuntas dengan presentase 0%. Jadi dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model scramble memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPA murid kelas III

SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa. Grafik perbandingan deskripsi frekuensi ketuntasan hasil

belajar IPA pretest dan posttest dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Deskripsi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pretest dan posttest

Gambar 4.4 hanya menampilkan grafik perbandingan frekuensi hasil belajar IPA murid

terhadap ketuntasan yang ada. Berikut adalah grafik perbandingan deskripsi persentase

ketuntasan hasil belajar IPA murid pretest dan posttest :

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Tuntas Tidak Tuntas

Pretest

Posttest

46

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Deskripsi Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA pretest dan posttest

2. Hasil Analisis Data Statistik Inferensial

Analisis data statistik inferensial dalam penelitian ini terdapat tiga uji yang dilakukan

yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Ketiga uji tersebut menggunakan

program SPSS for windows versi 16. Uji normalitas menunjukkan bahwa nilai sig. pada pretest

adalah 0,805 dan pada posttest adalah 0,727. Jika dilihat dari hasil uji normalitas pretest

diketahui bahwa dan hasil uji normalitas posttest diketahui bahwa 0,727

maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal. Selanjutnya uji

homogenitas menunjukkan bahwa nilai sig. pada pretest dan posttest adalah 0,696. Jika dilihat

dari hasil uji homogenitas pretest dan posttest diketahui bahwa , maka dapat

disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi homogen. Sedangkan uji hipotesis

menunjukkan bahwa nilai sig. pada pretest dan posttest adalah 0,000. Jika dilihat dari hasil uji

hipotesis pretest dan posttest diketahui bahwa , maka dapat disimpulkan bahwa

0

20

40

60

80

100

120

Tuntas Tidak Tuntas

Pretest

Posttest

47

H0 ditolak dan H1diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh penggunaan model scramble

terhadap hasil belajar IPA murid kelas III SD Negeri Jonjo 1.

Penggunaan model scramble pada pembelajaran IPA mewujudkan adanya perbedaan

dalam pembelajaran menggunakan model scramble pembelajaran dan tidak menggunakan model

scramble. Hal ini dapat dilihat ketika dalam proses pembelajaran menggunakan model murid

terlihat lebih aktif, hampir semua ingin menyampaikan gagasannya dan bertanya kepada guru

bagaimana mengerjakan tugas dengan menggunakan model scramble dengan benar.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model scramble

terhadap hasil belajar IPA murid kelas III SDN Jonjo 1 Kabupaten Gowa.

Pelaksanaan penelitian ini diadakan selama 4 kali pertemuan. Pertemuan pertama

yang dilakukan adalah mengadakan pretest atau tes awal berupa pemberian soal isian

sebanyak 5 nomor kepada murid, sebelum diberikannya treatmen atau perlakuan, hal ini

dilakukan untuk mengukur kemampuan awal murid dalam pembelajaran IPA. Pertemuan ke

dua dan tiga diterapkannya pembelajaran menggunakan model scramble. Pertemuan ke

empat adalah mengadakan posttest atau tes akhir, bentuk tesnya sama dengan pretest berupa

soal isian 5 nomor yang diberikan kepada murid. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

pembelajaran manakah yang lebih efektif dengan digunakannya model scramble dalam mata

pelajaran IPA dengan konsep makhluk hidup dan makhluk tak hidup siswa kelas III SDN

Jonjo 1 kabupaten Gowa.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data yang dilakukan sebagai

tindak lanjut dari rumusan masalah dari penelitian ditemukan bahwa model scrable yang

peneliti gunakan mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPA

48

konsep makhluk hidup dan makhluk tak hidup murid kelas III SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten

Gowa. Sebagaimana telah dijelaskan disini bahwa keberhasilan suatu pendidikan di sekolah

salah satu kuncinya adalah keberhasilan guru dalam menyajikan materi pelajaran yang dapat

memfasilitasi murid untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis data statistik deskriptif dengan desain

penelitian one grup pretest-posttest design yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

hasil belajar IPA siswa yang ditunjukkan dengan perbedaan skor rata-rata siswa yang pada

pelaksanaan pretest sebesar 61,94 dan pada pelaksanaan posttest 86,11. Analisis data

statistik inferensial dalam penelitian ini terdapat dua uji yang dilakukan yaitu uji normalitas,

dan uji hipotesis. Kedua uji tersebut menggunakan program SPSS for windows versi 16. Uji

normalitas menunjukkan bahwa nilai sig. pada pretest adalah 0,805 dan pada posttest adalah

0,727. Jika dilihat dari hasil uji normalitas pretest diketahui bahwa dan hasil

uji normalitas posttest diketahui bahwa 0,727 maka dapat disimpulkan bahwa data

yang diperoleh berdistribusi normal. Sedangkan uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai sig.

pada pretest dan posttest adalah 0,000. Jika dilihat dari hasil uji hipotesis pretest dan posttest

diketahui bahwa , maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Hal ini berarti bahwa ada pengaruh penggunaan model scramble terhadap hasil belajar IPA

murid kelas III SDN Jonjo 1 Kabupaten Gowa.

Hasil observasi pelaksanan penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

yang signifikan terhadap hasil observasi aktivitas murid mulai dari pelaksanaan pertemuan I

ke pelaksanaan pertemuan II. Peningkatan tersebut seiring dengan digunakannya model

scramble pada pembelajaran IPA. Nampaknya dengan menggunakan model scramble yang

menarik siswa akan cenderung bersemangat mengikuti pembelajaran sehingga dapat

49

berdampak positif terhadap hasil belajarnya terkhusus pada mata pelajaran IPA konsep

makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

Menurut Kokom Komalasari (2010: 84) mengemukakan bahwa Scramble merupakan

model pembelajaran yang mengajak murid mencari jawaban terhadap suatu konsep secara

kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk

suatu jawaban atau pasangan konsep. Sehingga murid dapat belajar dengan aktif.

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat di lihat perbandingan antara hasil belajar

pretest dan hasil belajar posttest. Di mana hasil belajar pretest tergolong sedang dan hasil

belajar posttest tergolong tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan

model scramble berpengaruh terhadap hasil belajar IPA konsep makhluk hidup dan makhluk

tak hidup murid kelas III di SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa.

50

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Analisis data dari pembahasan ini, terdapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Observasi aktivitas murid juga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang

signifikan terhadap hasil observasi aktivitas murid mulai dari pelaksanaan pertemuan I

ke pelaksanaan pertemuan II.

2. Ada pengaruh model scramle terhadap hasil belajar IPA konsep makhluk hidup dan

makhluk tak hidup pada murid kelas III di SD Negeri Jonjo 1 Kabupaten Gowa,

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan skor rata-rata murid yang pada pelaksanaan

pretest sebesar 61,94% meningkat menjadi 86,11% pada pelaksanaan posttest yang

berarti bahwa peningkatan tersebut berada dalam kategori baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini maka peneliti mengajukan beberapa

saran atau rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model scramble

mempengaruhi hasil belajar IPA murid pada aspek pengetahuan dan aspek sikap, oleh

karena itu penggunaan model scramble perlu diterapkan dalam pembelajaran.

2. Bagi Sekolah

51

Pihak sekolah diharapkan menambah sarana dan prasarana sekolah, khususnya

memberikan fasilitas berupa gambar dengan huruf yang telah teracak sehingga

pembelajaran dengan model scramble dapat berjalan dengan baik.

3. Bagi Peneliti lain

Peneliti yang akan melakukan penelitian mengenai penggunaan model scramble

terhadap hasil belajar IPA, disarankan agar memiliki suatu inovasi lain di dalam

penggunaan model scramble akan diberikan kepada peserta didik. Kreatifitas peneliti

sangat diperlukan agar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran.

50

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Ed Revisi. Jakarta :

Rineka Cipta.

Budinuryanto, J.dkk (1997). Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Depdikbud.

Daryanto. 2014. Pendekatan pembelajaran saintifik kurikulum 2013. Gava Media.

Yokyakarta.

Depdiknas. 2007. Undang-Undang Sisdiknas. Bandung: Fokus Media.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2013. Model Pengajaran dan Pembelajaran (Isu-isu metodis dan paragmatis).

Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model

Penerapan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. PT

Refika Aditama. Bandung.

N.K, Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Ridwan, Abdullah Sani. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Klaten: PT. Intan Pariwara

Sugiharti, Pipit. 2011. Pembelajaran Penggunaan Fisika untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa. Jakarta Barat: BPK Penabur.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

51

Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suyatno, 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Masmedia Buana Pustaka.

Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta:

Bumi Aksara.

1

LAMPIRAN

2

LAMPIRAN 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikn : SD Negeri Jonjo 1

3

Kelas/ Semester

: III/ I

Mata Pelajaran

: IPA

Alokasi Waktu

: 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup dan makhluk tak hidup

B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri serta kebutuhan makhluk hidup dan makhluk tak hidup

C. Indikator

1.1.1 Dapat membedakan ciri-ciri makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu membedakan ciri-ciri makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

E. Materi Perbedaan ciri-ciri makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Student Center Learning

4

2. Model : Scramble

3. Metodel : Permainan, ceramah, diskusi, penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

1. Guru membuka pembelajaran dengan salam.

2. Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti

pembelajaran.

3. Guru melakukan komunikasi tentang kabar siswa dan

kehadiran siswa.

4. Guru juga mengkomunikasikan kegiatan yang akan

Pendahuluan Dilakukan

10 menit

5. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang

materi hari ini.

6. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat

mengikuti pembelajaran.

7. Guru menyampaikan materi pelajaran hari ini.

Eksplorasi

1. Guru menyampaikan langkah-langkah dari model

Scramble.

2. Guru mengatur posisi duduk siswa.

Elaborasi

Inti 1. Guru membagikan lembar kerja kepada setiap 45 menit

5

siswa.

2. Guru menjelaskan lembar kerja yang akan dikerjakan

oleh siswa.

3. Siswa mulai mengerjakan lembar kerja.

4. Tiap siswa menyampaikan hasil pekerjaannya

dengan bimbingan guru, kemudia siswa yang lain

memberikan tanggapan.

6

5. Guru membagikan lembar jawaban siswa

untuk di periksa bersama.

6. Guru mengadakan kuis tentang ciri-ciri makhluk

Hidup dan makhluk tak hidup.

Konfirmasi

1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang

hal yang belum diketahui atau ingin diketahui lebih

Lanjut

2. Guru memberikan penghargaan pada siswa yang

nilainya tertinggi.

3. Guru meluruskan pemahaman siswa mengenai

Ciri-ciri makhluk hidup dan tak hidup.

1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan/ rangkuman

hasil belajar selama sehari.

Penutup 2. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan.

15 menit

3. Guru menyampaikan pesan moral

4. Guru mengajak semua siswa untuk berdoa.

5. Guru menutup pelajaran dengan salam

H. Media dan Sumber Belajar

1. Media dan alat

Gambar pada LKPD

2. Sumber belajar

Buku IPA kelas 3 SD

I. Penilaian

7

1. Prosedur penilaian

a. Penilaian proses

Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari

kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir

b. Penilaian Hasil

Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis (terlampir)

2. Instrumen penilaian

a. Penilaian proses

8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

9

(RPP)

Satuan Pendidikn : SD Negeri Jonjo 1

Kelas/ Semester

: III/ I

Mata Pelajaran

: IPA

Alokasi Waktu

: 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup dan makhluk tak hidup

B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri serta kebutuhan makhluk hidup dan makhluk tak hidup

C. Indikator

1.1.1 Dapat mengidentifikasi kebutuhan setiap makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan)

1.1.2 Dapat menuliskan kebutuhan makhluk hidup berdasarkan jenisnya D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendapatkan penjelasan dari guru siswa dapat mengidentifikasi kebutuhan setiap

makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan)

2. Setelah berdiskusi siswa dapat menuliskan kebutuhan makhluk hidup berdasarkan

jenisnya

E. Materi

Kebutuhan makhluk hidup.

F. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Student Center Learning

10

2. Model : Scramble

3. Metodel : Permainan, ceramah, diskusi, penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

1. Guru membuka pembelajaran dengan salam.

2. Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti

pembelajaran.

3. Guru melakukan komunikasi tentang kabar siswa dan

kehadiran siswa.

4. Guru juga mengkomunikasikan kegiatan yang akan

Pendahuluan Dilakukan

10 menit

5. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang

materi hari ini.

6. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat

mengikuti pembelajaran.

7. Guru menyampaikan materi pelajaran hari ini.

Eksplorasi

1. Guru menyampaikan langkah-langkah dari model

Scramble.

2. Guru membentuk kelompok dengan anggota setiap

kelompok 4-5 orang.

Elaborasi

Inti 1. Guru membagikan lembar kerja kepada setiap 45 menit

11

kelompok.

2. Guru menjelaskan lembar kerja yang akan dikerjakan

oleh siswa.

3. Siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja.

4. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya

dengan bimbingan guru kelompok yang lain

memberikan tanggapan.

12

5. Guru membagi siswa menjadi 4 (empat) kelompok

besar.

6. Guru mengadakan kuis tentang kebutuhan makhluk

hidup.

Konfirmasi

1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang

hal yang belum diketahui atau ingin diketahui lebih

Lanjut

2. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang

nilainya tertinggi.

3. Guru meluruskan pemahaman siswa mengenai

kebutuhan makhluk hidup.

1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan/ rangkuman

hasil belajar selama sehari.

Penutup 2. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan.

15 menit

3. Guru menyampaikan pesan moral

4. Guru mengajak semua siswa untuk berdoa.

5. Guru menutup pelajaran dengan salam

G. Media dan Sumber Belajar

a. Media dan alat

Gambar pada LKPD

b. Sumber belajar

Buku IPA kelas 3 SD

13

H. Penilaian

a. Prosedur penilaian

i. Penilaian proses

Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran sejak dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir

ii. Penilaian Hasil

Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis (terlampir)

b. Instrumen penilaian

i. Penilaian proses

14

15

LAMPIRAN 2 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

16

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

Nama Anggota Kelompok :

1. ………………………../ …. 3. ………………………./ ….

2. ………………………/ ….. 4. ………………………/ …..

Perhatikan gambar di bawah ini, kemudian susunlah huruf sesuai nama gambar yang ada di samping!

Gambar

Nama Gambar

c - c - u - i - a - t - g - n - a – n

n - i - k - a - r - r - a - v - o

k - a - r - g - e - b - e - r

17

b - u - h - t - u - m - b - e - r

k - e - m - b - a - n - g - b - e - r - k - i - a - b

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

Nama Anggota Kelompok :

1. ………………………../ …. 3. ………………………./ ….

2. ………………………/ ….. 4. ………………………/ …..

Perhatikan gambar di bawah ini, kemudian susunlah huruf sesuai nama gambar yang ada di samping!

Gambar

Nama Gambar

k - a - m - a - n - a - n

i - a - r

18

a - d - a - r - u

h - a - y - a - c - a - t - a - m - a - r - i - h - a

t - a - m - p - e - t - t - n - i - g - g - l - a

19

LAMPIRAN 3 Kunci Jawaban LKPD

KUNCI JAWABAN LKS 1

1. Cuci tangan 2. Karnivora 3. Bergerak 4. Bertumbuh 5. Berkembang

biak

20

21

LAMPIRAN 4 Soal Pretest dan Posttest

SOAL PRETEST

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Tuliskan manfaat air bagi tubuh manusia! Jawab : ………………………………………………

Nama :

No. Absen :

Kelas :

22

2. Tuliskan 3 contoh makhluk tak hidup! Jawab :

1) …………………………………………..

2) …………………………………………..

3) …………………………………………..

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Tuliskan 3 kebutuhan tanaman! Jawab :

1) …………………………………………..

2) …………………………………………..

3) …………………………………………..

4. Tuliskanlah contoh yang merupakan sumber energi bagi makhluk hidup! Jawab : ………………………………………………

5. Manusia membutuhkan udara untuk? Jawab : ………………………………………………

SOAL POSTTEST

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Tuliskan 5 ciri-ciri makhluk hidup! Jawab :

Nama :

No. Absen :

Kelas :

23

1) ……………………………………….. 4) ……………………………………...

2) ……………………………..……........ 5) ………….…………………………..

3) ………………………………………..

2. Perhatikan gambar di bawah ini !

Anak kucing yang berubah menjadi kucing dewasa menunjukkan bahwa makhluk hidup mengalami? Jawab : ………………………………………………

3. Tempat tinggal di butuhkan makhluk hidup untuk? Jawab : ………………………………………………

4. Tuliskan alasan Anda untuk apa makhluk hidup berkembang biak! Jawab : ………………………………………………

5. Tuliskan 5 contoh hewan karnivora ? Jawab :

1) ……………………………………….. 4) ……………………………………...

2) ……………………………..……........ 5) ………….…………………………..

3) ………………………………………..

24

LAMPIRAN 5 Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest

PEDOMAN PENILAIAN

25

PRETEST

Nomor Soal

Kunci Jawaban Bobot

1. Agar tidak mengalami kekeringan 4

2. Meja, kursi, buku, dll (menurut pendapat) 4

3. Cahaya matahari, air, dan tanah 4

4. Makanan 4

5. Bernafas 4

Jumlah 20

POSTTEST

Nomor Soal

Kunci Jawaban Bobot

1. Bernafas, bergerak, memerlukan makanan, mengalami pertumbuhan, dan berkembang biak

4

2. Pertumbuhan 4

3. Melindungi diri dari bahaya 4

4. Agar tidak punah 4

5. Macan, singa, harimau, serigala, buaya (menurut pendapat) 4

Jumlah 20

26

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST

1. Agar tidak mengalami kekeringan 2. Meja, kursi, buku, dll (menurut

pendapat) 3. Cahaya matahari, air, dan tanah 4. Makanan 5. Bernafas

KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST

1. Bernafas, bergerak, memerlukan makanan, mengalami pertumbuhan, berkembang biak.

2. Pertumbuhan 3. Melindungi diri dari bahaya 4. Agar tidak punah 5. Macan, singa, harimau, serigala,

buaya (menurut pendapat)

27

LAMPIRAN 6 Daftar Hadir Murid

28

DAFTAR HADIR MURID KELAS/SEMESTER : III (Tiga) / 1 (Satu)

SD NEGERI JONJO 1 KABUPATEN GOWA

No. Nama Murid

L/P

Pertemuan Ket.

I II III IV

1. Keila Indriani P

P

R

E

T

E

S

P

O

S

T

T

E

s = sakit

a = alfa

i = izin

2. Muh. Nur Rizky L

3. Muh. Rafi L

4. Muh. Naufal L

5. Wajenni Musfirah P

6. Ahmad Rifai L s

7. Ayyatul Husna P

8. Nur Irma P

9. Rezky P

10. Munawarah P

11. Fadly L

12. Nur Intan Saputri P

29

13. Muh. Rahmat L T

S

T

14. Nur Afika Alfaira P

15. Wandana P

16. Ichsan L

17. Indra L

18. Salsabila P a

LAMPIRAN 7

30

Daftar Hasil Belajar Murid (Pretest dan Posttest)

PEROLEHAN NILAI PRETEST DAN POSSTEST MURID KELAS III

SD NEGERI JONJO 1 KABUPATEN GOWA

No. Nama Murid

L/P

Perolehan Nilai

Pretest Ketuntasan Posstest Ketuntasan

1. Keila Indriani P 65 Tidak Tuntas 85 Tuntas

2. Muh. Nur Rizky L 60 Tidak Tuntas 100 Tuntas

3. Muh. Rafi L 70 Tuntas 100 Tuntas

31

4. Muh. Naufal L 55 Tidak Tuntas 65 Tuntas

5. Wajenni Musfirah P 80 Tuntas 100 Tuntas

6. Ahmad Rifai L 50 Tidak Tuntas 80 Tuntas

7. Ayyatul Husna P 60 Tidak Tuntas 90 Tuntas

8. Nur Irma P 50 Tidak Tuntas 80 Tuntas

9. Reski P 65 Tidak Tuntas 85 Tuntas

10. Munawarah P 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas

11. Fadly L 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas

12. Nur Intan Saputri P 55 Tidak Tuntas 85 Tuntas

13. Muh. Rahmat L 70 Tuntas 95 Tuntas

14. Nur Afika Alfaira P 80 Tuntas 90 Tuntas

15. Wandana P 50 Tidak Tuntas 75 Tuntas

16. Ichsan L 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas

17. Indra L 75 Tidak Tuntas 100 Tuntas

18. Salsabila P 70 Tuntas 100 Tuntas

Total 1115

T = 5

1550

T = 18 Nilai Rata-rata 61,94 86,11

32

Standar Deviasi 10,45 TT = 13 11,57 TT = 0

LAMPIRAN 8 Pengolahan Data Statistik Deskriptif

33

OUTPUT HASIL ANALISIS DATA STATISTIK DESKRIPTIF

MENGGUNAKAN SPSS FOR WINDOWS VERSI 16

A. Pretest

Statistics

Pretest

N Valid 18

Missing 0

Mean 61.94

Std. Error of Mean 2.463

Median 60.00

Mode 50

Std. Deviation 10.451

Variance 109.232

Range 30

Minimum 50

Maximum 80

Sum 1115

Pretest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 50 5 27.8 27.8 27.8

55 2 11.1 11.1 38.9

60 3 16.7 16.7 55.6

65 2 11.1 11.1 66.7

70 3 16.7 16.7 83.3

75 1 5.6 5.6 88.9

80 2 11.1 11.1 100.0

34

Pretest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 50 5 27.8 27.8 27.8

55 2 11.1 11.1 38.9

60 3 16.7 16.7 55.6

65 2 11.1 11.1 66.7

70 3 16.7 16.7 83.3

75 1 5.6 5.6 88.9

80 2 11.1 11.1 100.0

Total 18 100.0 100.0

B. Posttest

Statistics

Posttest

N Valid 18

Missing 0

Mean 86.11

Std. Error of Mean 2.728

Median 85.00

Mode 100

Std. Deviation 11.575

Variance 133.987

Range 35

Minimum 65

Maximum 100

Sum 1550

Posttest

35

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 65 1 5.6 5.6 5.6

70 2 11.1 11.1 16.7

75 1 5.6 5.6 22.2

80 3 16.7 16.7 38.9

85 3 16.7 16.7 55.6

90 2 11.1 11.1 66.7

95 1 5.6 5.6 72.2

100 5 27.8 27.8 100.0

Total 18 100.0 100.0

LAMPIRAN 9

36

Pengolahan Data Statistik Inferensial

OUTPUT HASIL ANALISIS DATA STATISTIK INFERENSIAL

MENGGUNAKAN SPSS FOR WINDOWS VERSI 16

A. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretest Posttest

N 18 18

Normal Parametersa Mean 61.9444 86.1111

Std. Deviation 1.04514E1 1.15753E1

Most Extreme Differences Absolute .151 .163

Positive .151 .115

Negative -.127 -.163

Kolmogorov-Smirnov Z .642 .690

Asymp. Sig. (2-tailed) .805 .727

37

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretest Posttest

N 18 18

Normal Parametersa Mean 61.9444 86.1111

Std. Deviation 1.04514E1 1.15753E1

Most Extreme Differences Absolute .151 .163

Positive .151 .115

Negative -.127 -.163

Kolmogorov-Smirnov Z .642 .690

Asymp. Sig. (2-tailed) .805 .727

a. Test distribution is Normal.

B. Uji Hipotesis

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair1 Pretest -

Posttest

-2.41667E1 7.52447 1.77353 -27.90850 -20.42484 -13.626 17 .000

38

LAMPIRAN 10 Dokumentasi Penelitian

39

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Pelaksanaan Pre-Test

40

Gambar 2 Proses Pembelajaran I

Gambar 3 Proses Pembelajaran I

41

Gambar 4 Proses Pembelajran II

Gambar5 Proses Pembelajran II

42

Gambar 6 Pelaksanaan Post Test

43

LAMPIRAN 11 Surat Izin Penelitian

44

45

46

47

LAMPIRAN 12 Surat Keterangan Telah Meneliti

48

49

50

LAMPIRAN 13 Berita Acara Penelitian

51

52

RIWAYAT HIDUP

NUR ISLAMIAH dilahirkan pada hari Selasa tanggal

07 Januari 1997 di Desa Jonjo Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Putri

pertama dari pasangan Sahuddin dan Almh. Maryama.

Peneliti memulai jenjang pendidikan di SD Negeri

Jonjo 1 pada tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009.

Pada tahun itu juga, peneliti melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Parigi

dan tamat tahun 2012. Lalu melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Parigi dan

menyelesaikan pendidikan tahun 2015. Dengan izin Allah, pada tahun 2015

peneliti kemudian melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dan

Alhamdulillah peneliti berhasil diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa melalui

jalur one day service di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(PGSD), program Strata 1 (S1).

53