nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan...

67
AI SALAH Rl\P/\TPANJA KOMISIIII DPR-RI DAIJ\M rtf.HGKJ\ PEMBIGARMH TUlGKAT Ill nuu TENTJ\HG PERUBl\HAH HAK GIPTA, PATEH Dl\H MEREK DENGAN PEMERlNJ'AH C.Q. MENTERl l{EHAKIMAN R.I. * *** ••• * * * *** * MASA PERSIDAHGAH Ill T/\HUH SIDANG 1996-1997 Rapat PANJA KE 3 TAH G GAl 10 19 97 ••• ••• ••• ••• * • * SEKRET/iRIAT JEMDERAL DPR-Rl DIRO PERSIDAHGAW SEKRET/\RIAT I<OMISIIII OPR-RI

Upload: others

Post on 23-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

AI SALAH Rl\P/\TPANJA KOMISIIII DPR-RI

DAIJ\M rtf.HGKJ\ PEMBIGARMH TUlGKAT Ill nuu TENTJ\HG PERUBl\HAH HAK GIPTA, PATEH Dl\H MEREK

DENGAN PEMERlNJ'AH C.Q. MENTERl l{EHAKIMAN R.I.

* • • • *** ••• * * * *** *

MASA PERSIDAHGAH Ill T/\HUH SIDANG 1996-1997

Rapat PANJA KE 3

TAH G GAl 10 ~Rer 19 97

• ••• ••• ••• ••• * • * •

SEKRET/iRIAT JEMDERAL DPR-Rl DIRO PERSIDAHGAW

B~Gil\H SEKRET/\RIAT I<OMISIIII OPR-RI

Page 2: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT PANJA KOMISI I I I DP' '-RI

DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT III RUU TENTANG PERUBAHAN HAK CIPTA. PATEN DAN MEREK

DENGAN DIRJEN KUMDANG. DIRJEN HCPM

Rapat PANJA ke 3 Senin. 10 Maret 1997

TCl.hun Sidano M;:c.<::.a Per<::.idanqan

Ten i-= R a oat

f(e tua Papa t ~-; e k r· e t a r· is

Hadi r'

1996-1997

I I I

Rapa t PANJA Komisi I I I DPR-RI dengan

Departemen Kehakiman R.I. Pembicaraan Tinokat III RUU

dalam rangka tentang Peru-

bahan Hak Cipta. Paten dan Merek.

Tertutup C' • . .,enl n. 10 Maret 1997

OQ.OO - 22.30 Wib. Ruanq Rapat Teluk Jakarta - Hotel Horison.

Pembahas.an DIM Per-sand i nqan RUU ten tang

Pe rubahan Paten dan Me rek yang mater i nya

diserahkan oleh Rapat Kerja.

Soenarto. SH. Achmad Djuned. SH.

- 19 dari 23 orang Anggota Panja Komisi

III DPR-RI. - DIRJEN HCPM. DIRJEN KUMDANG dan jajaran-

nya.

I. ANGGOTA PANSUS :

1. Soena rto. SH. 2. M. Rusdv Thahir. SH 3. H. SK. Effendi. SH. 4. Diut)ri. SG 5. A. Pranowo 6. Nv. Sumartini D. SH.

7. . . . . . . .. . . ....

Page 3: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

-2-

7. Tsmu Ak~.Ot:'Utro, SH. 8. Drs. Moeliono AR. q Dra. Nv. Ratnawati ruad

10. HM. Ni'mat Rahmatullah. SH. 11. Nv. Evita Asmalda. SH. 12. Nv. Farida svamsi Chadaria. SH. 13. Sutrisno. SH. 14. Taruna. SH. 15. Prof. DR. KH. Sjechul H. SH.MA. 16. Achmad Saidun Ali. SH. 17. Drs. Sabar Koembino 18. H. Oesman Sahidi. SH. 19. Y.B. Wivanjono. SH.

II.PEMERINTAH :

1. DR. Baqir Manan. SH.MCL 2. Ir. S. Kavatmo

dan Staf

KEfUA ..... .

Page 4: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 3 -

KETUA RAPAT : Assalamu•alaikum Wr. Wb. Ma ri l ah '-'.ita menoucaokan pu_i i svukur kepada Kehadi rat Tuhan

Yan~ Maha Esa. oleh karena pada hari ini kita diberikan kesehatan van~ baik £ehinqaa daoat meneruskan Rapat Pania. Pada pagi hari

i ni Pak ~~'i y.an iono bel um hadi r namun di si ni hadi r Bapak Dj upri iw:1a uns.ur dar·i FPDI. oleh karena i tu kami memohon pe~rsetujuan Baoak-baoak dan Ibu-ibu sekalian apakah dapat disetujui rapat ini kita laniutkan denoan hanya kehadiran Bapak Ojupri. terutama dari

~aoak Diuori. setuju?

(RAPAT : SETUJU)

Maaf. sidanq belum sava b~ka. Sidan~ sava nvatakan dibuka kembali. Kern•..1dian untuk penqesahan berikut adalah mohon pursetujuan

denqan t idak hadi rnva Bapak Wi van.iono. dengan kehadi ran Bapak

D~uori. sidanq dapat kita laniutkan.

Ter·ima kasil"l. Baoa!<.-bapa!<'. dan Ibu-ibu sekalian. ki ta masih mempur,yai tugas

membahB.s. DIM baru vanq diusulkan oleh FPDI vai tu DIM Non1or 20 dan

53 dan dar·i FKP nomor· 1!3. dari FPOI 51! dan 101 dari n•oi. Untuk efisiensi dan efektivitas pembahasan kita ini. sisa-sisa DIM baru ~ni sava. menqus ul kan dari meja Pimpi nan. apakah set·:~lah ki ta

r·eser1·!. nqkar> oada ha ri Sa btu dan Mi nqqu sudah 2 har i. apakah tic!::;.:.. sevoovanva ki ta tempuh melalui lobby sa.ia. kat~ena dari

penqalan12.n-oenqalaman yang lalu hal ini lebih cepat da•n efekti f di temp•.Jh rl!elalui lobby. Kalau Bapak-bapak dan Ibu-ibu sependapat.

INTERUPSI FKP (TARUNA. SH) : Tanva Pal<'. vanq mau di lobby vanq mana Pak ? Yanq di lobby adalah sekalian yanq pending-pending usul dari

FPDI it•..1 C)IM nornor 20. 53 dan 101, sedanqkan dari FKP itu ,OE~ nomor ~3. Apakah dapat disetuiui ?

(RAPAT : SETUJU)

Jadi k2.lau dernikian rapat sava skors untuk wcl~k.l 30 ,...e.t11.:1t.

BB.oak-baoak dan Ibu-ibu sekali~~ caoat sava buka kembali. c>,,__,L ,_,. ,...,.1 h3m•_j .. l ;_ 1 1..-,h )o~hwc.' dalam lobby vanq bE~rlanqsunq

r·,el"'·;' s•"C)It6 t ci<G.ns~V\ iiland2.si a.sa.s nP.JSYa\•P..-·ah te1ah rnenqhasil­

k=-.'· Ke~i'I'YlpuL.sn.-lecz~i_~r·c-"'1 ?.n v:=.nq dalam l:al ini akan d;~sarnoaikan OlQ.'-' o'='"'"" '"'- =:-h qr~3t,;l2. t2.di Pimoinan tel.ah me'·lv?.!~tr-Jaika.n tentan'~!

:I\

.J. 1 1 I !Ill "' ·_:~ ._ .. I It... t ., ·.....r, L

v r: T!_!0 .

Page 5: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

• •

·- 1'1

:,.,,,,;,; t. :_.,. ~1:::1-::.i! lc>i:_,b'.' r'e:~<2nan!<-.3.n !-<ar1tt at.a·::

: ' ~ t .. ,,,.._,, rnaa.f k.arena hari ini kita ber·sidanq di

t'C-'•t•'-'"'t ._.J,.,, --<:>,·he'::!"' c!."l.r·i bias2.nva !< .. :'!.rena. tempat sidanq yanq

biasa~va. kita l?.~ukan itu tidak boleh terusan. pada Sabtu, Minqqu

harus diqanti. Had Selasa kita akan bersidanq di sini, hari ini

dan besok seterusnva ki ta akan kembali ke tempat yang semula,

kanri mohon maaf untuk itu. Selanjutnya kami sampaikan hasil lobby

menqenai usul-usul b2.ru yanq diajukan oleh FPDI daan FKP.

Yano oertama ust1l dari FPDI yai tu untuk DIM 20 dan DIM 53

seka l iqus vai tu usul penambahan menqenai konsul tan HPrKI. Semua

Fraksi dan Pemerintah menyadari benar tentanq pentinqnya Konsul­

tan HAKI ini. Di mas2. depna kita harus memberikan perhatian yang

sanqat ser-ius menqenai Konsul tan HAKI baik dari skala~ nasional

mauoun skal a i nternas ional. Namun derni kian FPDI menyadari juga

palinq tidak secara teknis perundanq-undanqan maupun situasi yang

sekaranq baranqkali ki ta harus aqak rnenunqqu sarnpai ki ta dapat

mewu_i udkan sa tu vanq ki ta namakan Konsul tan HAKI i tu. dan ide

menqenai oentinqnya konsultan ini khusus menqenai Paten ternyata

setelah 1-<.i ta pel=dar-i memanq sudah tertampunq dalam Pasal 27.

Oleh sebab i tu denqan seqala kebesar·an hati dari FPDI dapat

menerima klausul vanq sudah ada dalam Pasal 27. Namurr demikian

dim:i ntakan kepada Ketua Pan.ia aqar dalam laporan Panja nanti

menv2m!:)3.i k3n h2raoan menqenai pentinqnya Konsul tan H~IKI ini

denq2n demi kian dapat men.iadi satu baqian dokumentasi di dalarn

iapat-r·ao2t Pania ini. Itu yanq pertama.

D3.n vanq kedua rnasih dari FPDI DIM 101 vanq menyan~Jkut doro­

nq3.n aqar peraturan-peraturan pelaksanaan khususnya Peraturan

Pemer-intah dapat dikeluarkan dalam waktu tertentu. Sete1lah dimu­

syawarahkan bahwa memanq perlu sekali doronqan-doronqan ini terus

menerus dilakukan terutama oleh Fraksi-fraksi aqar mendapat

perhatian dari Pemerintah dalam membuat Peraturan Pemerintah

sebaqai peratur-an pelaksanaan Undanq-undang yanq sekarang ki ta

sudah mulai lakukan i tu. Menyadari bahwa ini nampaknya r11enetapkan

waktu itu akan menqandunq kesulitan-kesulitan teknis. kita tidak

tahu keadaan vanq ter_,adi karena itu FPDI menyetujui agar tidak

dicantumkan penentuan waktu yanq 1 imi ta ti f i tu. Namun demi kian

laqi-laqi diamanatkan kepada Ketua Panja untuk memasukkan ini ke

dalarn k.apor-an Pan.ianva bahwa betaoa pentinqnya perangkat­

per·anql-<.a t pe ra tur·::~n ~)elaksanaan i tu seqera disiapkan dan di tetap­

kan.

Yanq ketiqa ~uqa dari usul-usul FPDI yaitu DIM 74 yang

fuenvanak.ut Pasal 51 avat (1) dan Pasal 56 ayat (1). Pasal 51 ayat

( 1 ) • . • . . . . . . . .

Page 6: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

I ------------------------cc~~

- 5

( l) i tu akhi r·nva disetu.iui bahwa vanq diusulkan oleh FPDI akan kita tamoun~ di dalam oenjelasan. Kita tahu bahwa Pasal 51 ayat ( 1 .) i tu menqa tur menqenai .ianqlt.a wak tu penqumuman. memqenai penoa i ua.n secara te rtul is permi ntaan Paten. Di dalam pen.ielasan akan dituliskan oenqertian permintaan tertulis ini termasuk juqa

di san''~'·""· i k3.<1 sec a. ra su r·a t menvura t tidak harus menqhadap sendi r i. rumue3nnva akan disiaokan oleh Pemerintah denqan melampirkan hal­hal ,,,; . .::_,J.,vc.. t.::~n<.::ld bukti pembayaran itu dan sebaqainya. Jadi -::.ef.-.:::'1 ;_ i :?'1i ,,,,t-,.Jt.- c•a:=-::::1 51 avat (1) akan penqertian menqa.iuk.an ·=p(':".r~ 'P''"';._, it\J Lidak sa.J.~ disarnoaikan secar·a lanqsunq

t_et_:':\c•i '·""'"'·,:-.-::ut.-. 1•.1':.)3 r_jisampaikan melalui surat menvurat, dan ~-_\en~!~I-J...:::-::-l.~~ .~f.. ...... n r~~--:-:-:a·q~_,3iJ<.a,n tJleh Perner·intcd1. Ker11udiar1 Pasal 56

:'tV::<':. f1 '> ·.l?f"J ··.Ee3.n•~·a;:._an oleh FPDI vaitu inqin rneneqaskan agar·

'!13':'::'-~ 7 - r "'.h"'' i ~·-· f·,..=>~·_~l-hetul rnasa 3 t.ah•-1~1 tidak dikur·angi secar·aa tek••i·= t.•:'.f•w::< L< . .:ue•1d. a.·.~':• ::..na!-<. k .. ::dintat tetapi tidak lebih awal dar·

perne•·iks:=:t.3.n. menul i sl-'.an di Pemerintah, diselesaikan.

d::..la•n ::.uatu ayat ter·sendi r·i yai tu pelaksanaan J3di Pemerintah nanti setelah melihat ini akan dalam dr·aft awal yanq salah satu akan diajukan

tidak dua-duanya sehingqa dengan demikian dapat

Itu semua usul-usul dari FPDI. Terakhir usul dari FKP yaitu DIM nomor 43 yang dalam DIM itu

inqin menambahkan dua klausul baru di dalam Pasal 17 atau di pasal dimanapun saia ide semulanya itu. tidak harus Paal 18 hanya memanq ini DIM 43. Tetapi setelah kita pada hari Jum'at menyele­saikan pembahasan Pasal 21 dengan segala perbaikannya sehingqa Pasal 21 itu hanva tinqqal 1 tidak ada lagi ada ayat karena ayat (2) nva disetujui ditiadakan. maka FKP dan pada waktu itu diseoakati .iuqa bahwa Pasal 21 itu ada penjelasan yang m,enyangkut bahwa masih dibolehkannya ada import dan seqala ma<Eam Paten seiama belum dior·oduk di Indonesia penjelasan i.tu sedang disiap­kan i tu oleh Pemerintah dengan penjelasannya yang semacam i tu maka fi(P merasa ide yang diusulkan ide baru i tu sudah tet~tampung

sepenuhnva dalam pen.ielasan i tu. karena i tu tidak diperlul<an lagi adknva klausul baru itu. Klausul baru itu cukup dalam penjelasan dari Pasal 21 yang akan disiapkan. oleh Pemerintah yang tnenyata­kah baht'la masih boleh melakukan t6mport selama belum dipr·oduk di '"'

In<:tonesia. Kira-kira itu vanq tercatat oleh kami Pak Ketua.

Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih keoada Pemerintah yang telah meny<lmpaikan

kesimpulan dari hasil lobby.

Jadi .....

Page 7: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 6 -

Jadi kami ulanoi kembali bahwa usul dari FPOI untuk O!M nomor

20. iadi Fraksi dan Pemerintah menyadari bahwa ide untuk mengede­

oanl<'.an Konsul tan HAKI tersebut memanq perlu. namun unt.uk masa

vanq -3kan dat3.nq. Sehinqqa untuk masa sekaranq belum w.!lktunya.

Sehinqqa dari FPDI daoat menerima bahwa usulan tentang Konsultan

HAKI tersebut tidak oerlu! dicantumkan di dalam ketentu.:m umum.

Kemudian tentanq oentinqnya Konsultan HAKI untuk masa depan dari

lobby menqusulkan aqar hal ini meniadi bahan Laooran Panja kepada

Pansus. · Kemudian vanq berikut tentanq pelaksanaan Undanq-undang dalam

bentuk Peraturan Pemerintah sebaqaimana diusulkan oleh FPOI pada

DIM non.or- 101. i tu dimasukkan di dalarn oen.ielasan tentan~;1 perlu­

nva seoera Peraturan Pemerintah yang bersang~utan seger~ diter­

bitkan. dan ini akan dirumuskan oleh Tirnus tentang tambahan

oen,elasan vanq rumusan awalnva akan dibuat oleh Pemerintah.

Kemudian yanq ketiqa usul FPOI yaitu berkaitan dengan penyern­

pu~naan Pasal 55 avat (1) dan Pasal 56 avat (!). Untuk Pasal 55 avat (11 ini ·.i:i=adad iuqa dalarn lobby bahwa hal itu panting

nain•1r1 cu!-'.U!:.• ·:~ i 1e }. a-=:kan di da lam oen.ie lasan pasa 1 vanq be rsangku­

tan •J::=-..3'\ ··• .. !rr!'-'"""""'n .e~wal •:!isiapkan oleh Pemerintah dan untuk oemba­h:=:t.'::'='" let.•ih l:_..niut •::!i=erahkan kepada Tirnus. Sedanqkan untuk Pasal

5!", ·:'.'!:~t (;·:· rlpt~oiLi·:'\i!' !:>•..!!3 a!-;~n dijelaskan dalarn penjelasan narnun maksud di dalam penie-

l.?.~."""'-" oc,..:. ...,-, c...,.. :..-. .- .... ! I_; 1 ini aL':Iu di d31arn penieJ.asan tent:.anq

t.1"''''"'''1 '·'.""'"~ h<->rl .... it.~n den•1an nel!ler~il-.sa3.n, dan ini juqa akan

.. J!·.;-:::::r ~.bt: ...;_,\ 1 ~~n~ .. :·- ~-~~"~~·~q ~·urnt.~~:::\f) ay.1c:l c:~ar·i Pe!Ber~intah.

'c:e,·.~·="'".!l~r· ,,.c_,,!·-''! d.'-'.'; Ff<".P, derv::Jan te1.~':1h rj:im:.:.,sul-.kan substansi

Ter-in,.a

svukur

ha;;~.n RUU Paten.

, r : I I 'll ; "! -' :' ~

IF•.AU,:.!T

1-<.asih. Al hamdul i llah ki ta telah daoat

vanq kedua vaitu RUU tentanq

merwelesaikan

Perubahan UU

pemba-·

ten tang

,_ Sebelurn 1-:i ta rnelaniutkan untuk pembahasan RUU tentang Peruba-•lan · '~un pJ,;fl,s uu Merek. kami dari Pimoinan ingin menvamoaikan j~nforma-b4ifrt;·f1:tpa•t'l:c·n .r:::·"".r"3k-bapak dan Ibu-ibu sekalian bahwa besc1k pagi Gedun~:~ ~opr:o--1· ' , , .. •1 p(-'!r·i nqa tan peristiwa Supersemar akan di r·esmikna

(~~·:r•:,-,,,;,f'llll'lt'··ln v"Hl'~l ban.!, vanq ber·ada di belakanq Gedung Utama.

Bes'ok · t.•8"111bukaa.nnva akan di laksanakan pukul 10.00. dan para Pimpi­

ncir\'·;~orfii s i di h2.~·aokan hadi r. Kami tawarkan aoakah ki ta usahakan

un'ttit:F' Merek ini ki ta selesaikan Insva Allah malam ini selesai . :· -~ ; '"•- . . kenmdi"an Timus :::..kan dilan-h.fi<i"IIIIHi b•~t~ok ~1:!11"-Ji setelah upaca.ra, itu

£H~ l .t nQ 1 .i.l!tm .

Ini

Page 8: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 7 -

Tni kita mintakan oendapat dari Fraksi-fraksi ..

Kami persilakan dari FKP.

FKP (SUTRISNO. SH) Terima kasih Saudara Ketua. Pada prinsionva kami rasa FKP bisa menerima apa yanQ di

rencanakan oleh Pimpinan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Kepada FPOI.

FPOI (Y.B. WIYANJONO, SH) : Terima kasih Baoak Ketua. !<.alau melihat DIM vanq akan kita bahas di Panja ini Merek

menurut catatan kami ada 20 nutir dan itupun .iuqa mir:~p-mirip .i uqa denqan vanq ada di Paten. ada seki tar 3 saampai 5 buti r

yanq kelihatannva lain. Kami optimis bahwa sampai nanti malam

selesai, namun andaikata tidak Selasa i tu kan masih jatahnya

Part_ia sehinqqa kalau Selasa i tu mulainva siang. i tu ju•;,a tokh

selesao tar·qet. Menur·ut sava tidak perlu ada perubahan apa-apa

kecual i besok mulai nva .iam berapa ? Beqi tu. kalau belum selesa

nant i mal am. Moqa-moqa nanti mal am selesai. Kalau nant:i mal am

belum selesai, cadanqan waktu yang ki ta punva dari pagi sampai

sor·e karena mal am bar·u ki ta menqin.iak pembentukkan TiP~us dan

sebaoainva kalau di.iadwalnya. Jadi tanpa merubah itu saya kira

kalau tokh tidak selesai. ya kita mulai siang setelah sana sele­

sai. masih bisa menqejar tarqet itu Pak.

KETUA RAPAT

Terima kasih.

Keoada FPP kami oer·si lakan.

FPP (H. OESMAN SAHIOI. SH) FPP pada dasarnva tidak ada keberatan aoa-aoa

sip m.3.kin cepat makin baik.

Ter·irHa ka~ih.

denqa.n prin-

0r..•·-: ''-<'''·' .ji-.,::",'"''·"'·;1.-""n oleh Pi;npinan !)akek?.Lnva, kaflti ::.ependa­

D::-L ~,=f·1t'?r·· Lt:: .. roi l!!e'lV"<.r?.nt.-.an !<alau bisa be•:Jini Pak, menqinqat pada

':' .-~ ' \ I )

Page 9: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 8 -

van0 lain-lain iuaa kalau bisa dengan bus yang disiapkan oleh Sekr·etar·iat sehingga kita berangkat dari sana .iam berar:)a, dari sana oulana ber<E.ama-sama .iam ber·apa, Saya kira itu lebih baik. Karena kami daoat undanaan semua, iadi disamping Pimpinan diha­r·aokan (:!e<. Lanq dar· i Anqqota .i uqa daoa t undaangan. Say a ki ra

demikian saran kami. Ter·ima kasih.

KETLIA RAPAT : Terima kasih. Jadi rnemana direncanakan apabila dapat disetujui akan segera

kami call untuk menviapkan bus. Mohon persetu.iuan dari Pemerintah.

PEMERINTAH / DIRJEN KUMDANG : Dari Pemerintah. kami mengikuti saja yang terbaik dar:i Bapak­

bapak semua. Kami yak in bahwa seperti dikatakan FPDI. hari ini kita dapat selesaikan Merek itu. Kami yakin sevakin-yakinnya.

Treima kasih.

KETUA RAPAT ~

Terima kasih kepada Fraksi-fraksi dan Pemerintah. Sehinqqa besok suatu peristiwa yanq penting bagi kita dari

OPR ter·utama dalam ranqka peresmian DPR, dan segera nanti akan

dioroses bus oleh Sekretariat. Terima kasih. Baiklah Baoak-baoak dan Ibu sekalian. marilah kita lanjutkan

pembahsaan ini denqan RUU yang ketiqa RUU tentanq Perubahan atas

LIU tentana Merek. Baiklah Baoak-baoak dan Ibu-ibu sekalian. untuk Merek seperti

vanq disampaikan oleh FPDI dan tempo hari pernah kami sampaikan terdapat 20 DIM yaitu DIM nomor 7, B. 9. 11. 12. 17. 18. 22. 33. 64. 92, 118, 120. 122. 123,126, 127, 128, 131. dan 133.

Baiklah kita mulai denqan DIM yanq pertama yaitu DIM nomor 7. DIM Nomor 7. 8, dan 9. Ini konform denqan DIM-DIM yang lalu

aoakah l anqsurK1 dapat disetu.i ui tetap seper·ti yanq yelah ki ta

setuiui oada waktu membahas RUU ini. dapat disetu.iui ?

( RAPAT : SEH..I-JU)

Te,-;_!!!3 k3sih. DIM 7. 8, 9 tetap. v. 8!'1 ud i 3 ,, 0 I M noma r· 11 . DIM 11 ~0~sistensi denqan Konsultan HAKI. setuju?

(PAPAT SETUJIJ)

r\t 1'- ·-1 c 1 r r ·~ ·-:· ·-:: J?.(~·;_ r.1~.r

Page 10: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

I

r I

FPP fH. OESMAN SAHIOI, SH)

Assalamu'alaikurn \•Jr. Wb.

- 9 -

FPP men•::Jusul kan a•~1at' supaya frasa maupun tidak ~::.e.ieni s

dalam PAsal 6 avat (1) RUU itu dihapus. Kemudian kalau ini dise­

tu~iui maka konsekuensinva juqa ter-dapat di RUU PAsal 1 a•1at (4).

kemudian Pasal 81 lalu Pasal 82 dan Pasal 85. Ini apabila dise­

tuiui. Adapun alasan kami untuk menqhapus ini adalah pertar~a bahwa

tr'asa rnaupun tidak se.ienis ter·sebut, i tu tidak sesuai a tau

bertentanQan denuan ketentuan TRIPs, ini pertama Oengan p3rincian

adalah sebaqai berikut kalau kita melihat l<.onsiderans nuu pada

huru f c. di sana .1e las disebutkan bahwa ki ta i ni berk,3waj i ban

untuk menvesuai kan peraturan perundang-undangan nasional di

bidanq Hak Atas Kekavaan Intelektual termasuk Merek terhadap

persetujuan inter·nasional tersebut vaitu TRIPS. Kalau ki"::a lihat

ketentuan TRIPS nva vaitu di dalam ar·tikel 16, di sara jelas

bahwa hak yanq diberikan kepada pemilik Merek ter·daftar t.erbatas

untuk bar-anq vanq sarna, i tu dalam bahasa Inggrisnya "idBntical"

a t3.u seieni s. da lam bahasa I nqqrisnva "same miller". sedangkan di

dalam rumusan Pasal 6 ayat (1) itu sudah diperluas denga11 barang

y~no tidak se,enis. Jal mana tidak sesuai atau bahkan bertentan­

qan denaan ketentuan TRIPS termaksud.

Vemudian kalau kita lihat Pasal 1 angka 2 dan 3 Undang-undang

Lentanq Merek vanq tidak dirubah disitu disebutkan bahwa Pasal 1

avat (2) i t•.J berbunvi Merek Dagang adalah Merek yang d:i.gunakan

pada baranq vanq diperdaqanqkan oleh seseoranq at~u bebermpa oran

secar-a ber·sama-sama a tau badan hukum untuk rnembedakan dengan

ba~ana-barana se.ienis lainnva. Demikian pula Pasal 1 ayat (3) nya

itu untuk vanq membedakan dengan .iasa-jasa sejenis lainnya. Jadi ~

kalau kit3 melihat Pasal 1 avat (2) dan (3) vanq tidak c::lif"U;b~h, yanq tHenekankan hanva kepada baran~:.}-bar·anQ yang sejen.is 1 mok:dl

ketentuan RUU P3sal 1 avat (1) itu sudah berl~brhd~ Yerl!udi an k ita. 1 i hat bahwa aoabi lol lc::..c.tt.Y\:bA.~l'\ ~JMtln t ida!<

seje:1i <=: Ladi di ter-apkan dcllctM r"t\tn~t-i'~MQI oenda f tar-an Mer-ek, maka

ridak oer-lu c!i1:'1.k•!kttr\ pe~e.-ik.t.cActl'\ terhadap kelas bar·ang c!.an .iasa

kar·en3 :::>e'"-'"' rts_.ro"' l'\¢v-c.k.. akan ber-laku ter·hadap ban:tnq dan jC~~.a

::f4V1C) ~e.jet"\i~ "!2Ut:-'un '.-'2nq tidak se.1enis, yanq ber·ar·ti meliputi

p~L.~ ~ti,u.t-'-\·1.-\ ke.1 -": b2' dtV~l dan jasa. Ini ber=.kib3L bcihwa kntenLuan

L'·J·" .. "' 1 Q 2 .'/2.1 .. ( l) "'U'..t ;_ Lu rnerwebutkan "PerK12.}u:1.n permint;:;:an pen-

r·~-...1 r~ .....tt ·_-,r\ ~Wt ~1k (dua) .':\ Ld\!

.' j : ~ ! 5 -..J :_: ' • : ; •

Sedangkan •••••

Page 11: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 10 -

Sedangkan ayat (3) nya kelas barang atau jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Maka dengan demikian akibatnya ketentuan Pa!lal 8 RUU yang berhubungan dengan kelas barang tidak diperlukan lagi, karena permintaan jenis barang dan

pendaftaran merek cukup diajukan untuk satu tidak perdul i kelasnya, maka perlinclungannya

akan mengikuti seluruh jenis barang dan jasa yang ada. Kemudian alasan yang ketiga adalah sebagai akibat dar·i keten­

tuan Pasal 6 ayat (1) RUU tersebut~ maka seluruh merek terdaftar yang ada dalam daftar umum akan menghalangi terdaftarnya merek ba-ru yang sama pada keseluruhannya atau sama pada pokoknya tidak perduli untuk jenis barang atau jasa apapun.

Kemudian alasan yang kelima adalah dalam daftar umum merek terdapat banyak sekali merek yang sama pada pokoknya yanH terdaf­tar atas nama berbagai pihak untuk jenis barang yang berheda. Ini umpamanya saja merek eap Gajah. Cap Gajah untuk kain sarung, seng gelombang, ban mobil dan lain sebagainya. Lalu siapa yang a~an diberi. hak atas merek gajah itu yang akan berlaku terhadap barang jasa yang sejenis maupun yang tidak sejenis.

Demikianlah sekedat"· alasan dari FPP yang menghendaki sebaik­nya sebaiknya frasa "yang tidak sendi ri" i tu dihapus dar·i keten­

tuan Pasal 6 ayat (1) Terima kasih, Assalamu'alaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT : Terima kasih kepada FPP. Kami persilahkan selanjutnya kepada FPDI.

FPDI (Y.B. WIYANJONO, SH) : Bapak Pimpinan, Secara sederhana kami akan menyampaikan kenapa FPI[)I ingin

menghapus frasa 1.n1., yai tu frasa "tidak sejenis", supaya alur pemikirannya lebih mudah difahami.

Pertama bahwa esensi penggunaan merek adalah untuk mBmbedakan antara barang yang satu dengan yang lain dalam klasifikasi yang sejenis, hal itu nampak sekali pada ketentuan umum ayat (2). Di Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (2) jelas sekali mengatakan bahwa "Merek dagang adalah dipergunakan pada barang yang dipt~rgunakan oleh r;.&seorang atau beberapa orang secara bersama-s.ama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lain­

nya . Artinya sejenis, bukan diluar jenis itu sendiri. Kami be­lum bicara masalah kelas, kalau sejenis tetapi lain kelas misal­nya saya tidak bisa menunjukan persis, tetapi sebagai per·umpamaan bisa. Kita bicara mengenai pakaian, jenis pakaian, pakaian wani ta, pakaian pria, i tu kemudian kelasnya yang berbed!a tetapi jenisnya sama _ Tetapi kalau i tu di kai tkan dengan koper, sudah dikaitkan dengan payung, itu tidak sejenis lagi. Ini gambarannya

supaya jelas.

Kalau ···---·-···

Page 12: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 11 -

Kalau pendaftaran merek i tu melindungi haknya untulk barang

sejenis. Jadi tidak melindungi yang tidak sejenis, artinya SE?cara gratis memberikan proteksi kepada orang yang sudah meminta merek untuk suatu barang yang membedakan dengan barang sejenist tetapi termasuk orang lain sudah tertutup semuanya untuk yang lain jenis. Ini proteksi yang diperluas betul-betul. Yartg untung saya kira yang kuat akan lebih untung daripada yang lemah.

Mengenai pasal-pasal di dalam UU yang lama maupun yang diru­bah ini semuanya masih mengacu dan konsisten. Itu untuk hal yang sejenis, terlebih kalau ki ta melihat pada waktu per·mintaan, pada waktu pemeriksaan, pada pembatalan, semua menyebutkan bahwa i tu sejenis, artinya menyebutkan jenis barangnya. Jadi kalau tidak terdaftar sebetulnya tidak terlindungi disi tu kalau tidak

sejenis. Kalau seprti rekan FPP mengatakan kalau ini diterima. akibat-

nya ki ta memeriksa sekian Pasal dan ayat yang harus ~:onsekwen

ch~ngan apa yang di tambahkan ini, karena harus sebagai kctnsekwen­sinya, toh tidak harus yang sejenis,karena perlindungannya kepada

yang tidak sejenis juga diprotes.

Yang terakhir sebagai tambahan, itu kultur di Indonesia walaupun tidak bisnis. Kita 1n1 untuk menanamkan ~tmahaman, pengertian kesadaran masalah hak di Indonesia tidak begi tu gam­pang, karena hakekatnya ki ta bukan masyarakat individual. Ini

tempo hari sudah banyak dikatakan oleh ternan-ternan. Sebagai contoh konkret tidak di dalam aspek bisni:!S tetapi

or:-ang selalu kalau memberikan sesuatu yang mirip atau sa.1111a hal'!a­p~nnya menjadi seperti i tu~ misalnya sekarang nama besar seorang Bapak ki ta yai tu Presiden Soeharto, ini gaiJlbarannya bia~sa saja. Nama-nama terkenal itu setiap kali cepat ditirukan. Inl memang tidak bisnis yang mengatakan, tetapi i tu bisa meng~Jambarkan kultur masyarakat kita itu bahwa mereka itu tidak ada pembatasan.

Jadi sejenis kemudian kita perluas kan itu tiba-tiba memberi­kan suatu, ki ta bilang sejenis saja ki ta bilang i tu pemahaman kita berikan seluas-luasnya dan seefektif mungkin supaya masyara­kat sadar. Tetapi bel urn sampai i tu tercapai sudah ki ta perluas lagi, kan lebih susah itu. Apalagi tempo hari kita dengar yang

Kalau mereka i tu tidak cepat-cepat untuk mencontohkan di Bali. cipta, karena mereka sudah senang kalau yang menirukan itu sema­kin banyak. I tu menunj ukan lcUL·tur bahwa ki ta i tu betul-betul

kegotong-royongan dan saling memberi dan saling meniru itu begitu

luas. Kalau di dalam ketentuan yang baru ini kita memberanikan diri

untuk memperluaskannya dengan yang tidak sejenis, betul-betul itu akan mengalami perluasan yang merupakan pemanjaan dari pemilik merek yang mestinya akan dilindungi oleh barang sejenis, dengan adanya yang tidak sejenis dimasukan otomatis itu secara tersirat

protek juga kepada yang bersangkutan.

In"!.lah ....... .

Page 13: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

I

I .

;-I.

.-

- 12 -

Inilah yang menyebabkan FPDI keberatan, lebih baik t~etap seja seperti yang dulu, sehingga barang yang tidak sejenis itu tidak

usah dimasukan disini. Sekian terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih Kami persilahkan kepada Pemerintah untuk memberikan jawaban

atas tanggapan dari kedua Fraksi.

PEMERINTAH/DIRJEN HCPM Terima kasih. Bapak Pimpinan Sidang, Ibu-ibu, Bapak-bapak Anggota Komisi III DPR-RI yang saya

hormati. Kami dari pihak Pemerintah memahami mengenai kerisauan dari

masyarakat luas mengenai masalah pendaftaran merek yan~;J sejenis maupun yang tidak sejenis. Namun alasannya dari pihak p,l3merintah ini bukan berarti harus menyetujui keseluruhnya, maksudnya men­daftarkannya i tu sekali 1 tetapi untuk beberapa kelas. Mereka harus membayar beberapa kelas, tiap satu kelas dia harus memba­yar, dua kelas dua kal i membayar. Tetapi kalau ada persamaan dengan yang lain i tu bisa didrop, i tu hanya untuk me~~npermudah caranya mendaftarkan. Jadi yang dulu i tu tiap kelas 1rnendaftar sendiri. Jadi sekarang satu kelas didaftarkan dan dia membayar beberapa kelas. Ini untuk mempermudah administrasinya s.11ja.

Kemudian nanti kalau di dalam pemeriksaan i tu ada persamaan dengan yang terdahulu tiap kelas itu didrop, itu untuk pendafta-

" ran. Jadi supaya adminis~rasi itu perusahaan A itu akan mendaf-tar banyak arsipnya. Mungkin ini hanya cara pengutaraannya saja

yang agak sulit mungkin buat di Timus. Tetapi itu adalah dasar

pemi ki rannya untuk tidak mengulang-ulang pendaftaran untuk suatu perusahaan a tau seperti misalnya guci, tas, dasi, ini kelasnya lain-lain. Ini bisa didaftarkan sekali, tetapi nanti mana yang didaftarkan tidak itu tergantung dari persamaan dengan yang lain kemudian penuh pembayarannnya itu tetap jumlah kelas yang didaf-

tarkan. Kemudian mengenai masalah-masalahpermintaan pendaft.aran pada

pokoknya dan keseluruhan atau sebagian dalam merek orang lain ini

memang yang al<an ki ta pakai. Yang kedua i tu mempermudah bahwa

kalau dia i tu mendaftarkan sekal i ki ta i tu tahu apa saja yang

didaftarkan, sebab kalau banyak pendaftaran itu juga akan memper­

sul it k ita, dia i tu pernah menda ftar apa saja, i tu kar·ena tiap

kelasnya dia akan mendaftar sendiri-sendiri sehingga mempersulit

secara administrasi. Ini kira-kira tehnisnya dan saya kira ada

alasan dan bisa dilanjutkan pada mengenai yang non tehnis.

Terima kasih.

PEME RI NTAH ........ .

Page 14: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 13 -

PEMERINTAH/DIRJEN KUMDANG :

Terima kasih Pak. Ini barangkali kita perlu menyamakan pemahaman mengenai Pasal

6 yang bicara tentang kapan ki ta menolak pendaftaran mer·ek, jadi bicara tentang kaidah penolakan. Pasal 6 ini bicara tentang

p~rmintaan pendaftaran merek ~itolak oleh lGlntor Herak. ~ruga ayat (2) nya say a bacakan yang lama; "pendaftaran merek j ug<H di tolak

oleh J(antor Marek". Jadi ini bicara tentang dalam hal apakah suatu pc,rmintaan

merek di tolak, yai tu apabila mempunyai suatu persam<!lan pada pokaknya atau keseluruhannya pada milik orang lain yang sudah

mendaftar lebih dahulu. Apakah itu dalam kelompok bar·ang yang

sejenis. Jadi ini dulu yang kita bicarakan, ini bicara tentanu penola­

kannya, bukan penerimaan pendaftarannya. Jadi bahwa d.:1lam kea­

daan seperti i tu maka pendaftaran i tu harus di tolak. Mereka

boleh saja mangaj ukan tidak menghalangi, tetapi kalau terjadi

seperti itu apakah dia sejenis atau tidak sejenis ada 1~rsamaan

pada pakoknya atau keseluruhannya yang sudah terdaftar terlebih

dahulu i tu harus di talak. Ini adalah perintah kepad;:l Kantor

Marek untuk melaksanakan penolakan. Jadi mahan ini dapat dipahami, sehingga ki ta sama persepsi-

nya, kita mau kemana.

Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Kepada Fraksi-fraksi yang tidak mengajukan, saya pel"silahkan

dari FKP.

FKP (SOETRISNO, SH) : Dari FKP sebagaimana dalam DIM pertamanya menil<lli bahwa

rumusan yang telah ada pada Pasal 6 cukup memadai namlJin secara

redaksional memang FKP telah melakukan beberapa perubah.an, kon­kretnya ada dua, yai tu dibelakang kata merek di tambah k.:1ta harus

dan dibelakang kata jasa itu ditambah kata baik. Dan dari pihak Pemerintah pada jawaban beberapa waktu yang

lalu di dalam rapat kerjanya dapat menerima dalam arti bahwa

masalah ini akan dibicarakan di dalam Timus. Namun kalau dilihat

dari esensinya setelah kita mendengar apa yang disampaikan oleh pihak Pemerintah kami akan lebih yakin lagi bahwa ~~ebenaran

tambahan ka ta harus. Disi ni akan lebih mencerminkan jaminan

kepastian hukum terhadap pemilik merek yang terdaftar. Jadi FKP sebagaimana semula itu tidak ada masalah yang begitu

prinsip kalau ki ta bandingkan dengan rekan-rekan dari FPP dan

FPDI. Dan kalau mendengar apa yang disampaikan aleh re,kan dari

FPP dan FPDI memang kami nilai ada hal-hal yang sangat prinsip

untuk kedua Fraksi ter-sebut.

01 eh .......... .

Page 15: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 14 -

Oleh karena itu kalau kami boleh mengusulkan untuk memperce­pat proses tentunya setelah semua bergi li r, i tu untuk eli lobby­

kan. Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih Silahkan dari FABRI

FABRI (Ny. SUMARTINI D, SH) : Terima kasih Bapak Pimpinan. Bapak Ibu sekalian yang kami hormati. Dalam DIM Nomor 12· ini FABRI hanya mengusulkan

redaksional dan ini pada waktu Raker sudah di tampung di rumuskan nanti di dalam Timus mengenai penggabungan

(~) dan (3).

mengenai dan akan

21yat (1),

Untuk menanggapi usul dari FPP dan FPDI, dan setelah menden-ga'rkan penjelasan dari Pemerintah kami berpendapat bahwcL mungkin ada sedikit salah persepsi. Kalau disini hanya permintaan pendaf­taran di tolak, bukan pemberian Hak Marek, tetapi ini purmintaan merek itu ditolak terus bagaimana.

Jadi mungkin inilah yang menyebabkan agak rancu dan penger­t~an ini. Karena tadi kalau kami mendengarkan dari FP'P maupun FPDI itu mungkin pengajuan permintaan untuk Merek itu sendiri.

Jadi kalau menurut FABRI rumusan dari RUU ini sudah tepat dan kami sependapat untuk menyamakan persepsi ki ta lobby beberapa saat. Dan mengenai harus i tupun nanti di dalam Timu!!;. Kami berpendapat suatu UU tidak ada kata "harus" i tu meman~:;J i tulah yang harus dilakukan, tetapi i tu nanti di dalam Timus, tetapi pendapat kami adalah demikian. Tidak harus memberH~an kata "harus" tetapi memang itulah perintahnya. Jadi yang tert.ulis itu

~dalah imperatif. Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih Oleh karena baru satu putaran, maka sesuai dengan ~ekanisme

kita tempuh putaran yang kedua terlebih dahulu. Barangkali dalam putaran yang kedua ini sudah didapat penafsiran.

Untuk itu kita lanjutkan dengan putaran kedua dari FPDI.

FPDI (Y.B. WIYANJONO, SH) : Terima kasi h a tas tanggapan serta pena fsi ran-pHna fsi ran

positif atas apa yang kami usulkan. Jadi jelasnya begini, bagi FPDI ini betul-betul suatu yang

substansial sekali. Pengertian boleh berbeda:~ tetapi ini memang perlu suatu penandasan yang sama-sama bisa kita pahami.

Apa yang diutarakan oleh eksekutif memang ini masalah permin­tan, kapan itu ditolak, ini prosedur administratif. Tetapi perlu

diketahui ......... .

Page 16: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 15 -

diketahui bahwa untuk memperoleh hak itu adalah pintu awal adalah

mendaftarkan meminta i tu, kalau pintu awal sudah di tolal< berarti tidak memungkinkan untuk yang lain-lain lagi. Kalau yang lain

mau diakui,kemudian terdaftar itukan permintaan dulu. Kalau dari

permintaan tidak bisa itu sudah tertutup pintu. Kenapa FPDI masih bertahan dengan pengertian i tu dihapus,

siapa dan apa yang di rugikan, gambarannya seperti ini. Kalau

tempohari tanpa kata sejenis i tu yang di tolak adalah permin­tan Marek yang pada pokoknya atau keseluruhan sama pacta barang sejenis. Barang sejenis misalnya ekslusif Meraknya, baju eksklu­

sif, kemudian kaitanya saya meminta untuk celana. Itukan sejenis.

Walaupun tidak sama persis, keseluruhan tidak sama tetapi mirip­mirip, tidak boleh untuk barang sejenis. Tetapi kalau k:ita pakai

i,tu eksklusi f untuk ember i tu tidak sejenis, mi rip-mi r·ip tidak

sejenis boleh menurut aturan lama. Konsekwensinya kan begi tu.

Kalau konsekwensi sekarang ini yang namanya eksklusif untuk barang apapun kalau mirip atau seluruhnya sama tidak boleh, ini

p'erluasan. Jadi gambaran semacam inilah yang saya inginkan dan bahwa ini

adalah brarti perluasan daripada kontekstual pembatasan yang

Udn, kami ingin batasannya tetap seperti kemarin saja, untuk

barang sejenis saja. Sehingga memberi kesempatan kepa<fa ternan­ternan pengusaha, untuk mirip-mirip ya biar_. tetapi miripnya itu

untuk janis lain. Kalau menurut hukum yang lama tidak apa-apa, kan orang-orang ki ta juga perlu diberi kesempatan untu~; numpang

kamulyan dai merek-merek yang ada, karena untuk nama tidak prob­

l~m asal tidak sejenis. Kalau kata "tidak sejenis" dimasukan

disini tertutup pintu semua betul-betul, ini substansi masalahnya yang kami rasakan dan kami masih merasa keberatan. Taks:i.ran kami adalah seperti itu, tidak administratif ini, ini mmngandung

substansi yang bagi kami sangat dalam. Oleh karena i tu kami setuj u kalau forum ini nanti diadakan

lobby karena ki ta perlu pendalaman bersama, apakah pmnafsiran FPDI yang salah, perlu diluruskan, atau memang seperti itu yang dikehendaki. Kalau seperti itu yang dikehendaki jelas-jmlas FPDI

pasti tetap akan menolak. Terima kasih Bapak Pimpinan.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Saya lanjutkan kepada FPP

FPP (H. OESMAN SAHIDI, SH)

Terima kasih Bapak Pimpinan.

T adi .......... .

Page 17: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 16 -

Tadi diterangkan oleh Pemerintah bahwa Pasal 6 ayat (1) itu

adalah merupakan perintah kepada Kantor Marek untuk menolak. Sekarang saya ingin membalikan kalimat ini sehingga berbunyi

demikian, misalkan saja; "Permintaan Pendaftaran Marek tidak di tolak oleh Kantor Marek apabila tidak mempunyai persamaan pada

pokoknya ada keseluruhannya dengan merek milik orang lain yang

sudah terdaftar terlebih dahulu untuk barang atau jasa yang

sejenis maupun tidak sejenis. Jadi disini bukanlagi larangan tetapi kebolehan dari UU

kepada Kantor Merek untuk mendaftarkan Marek itu, baik yang sejenis maupun tidak sejenis. Ini aneh, k.arena dimasukannya

bcirang atau jasa yang tidak sejenis, ini pertama. Disamping itu

alasan yang kami kemukakan tadi yaitu tidak mungkin lag:L mendaf­

tarkan merek baru.· Kemudian bagaimana dengan Merek-merek yang sudah terdaftar

yang sama pada pokoknya tetapi terdaftar untuk jenis-jenis barang

yang berbeda. Ini juga ada akibatnya.

Sekian terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih. Saya serahkan kembali kepada Pemerintah.

PEMERINTAH/DIRJEN HCPM

Terima kasih. Bapak Pimpinan, Sidang yang kami muliakan. Jadi kami perlu menambahkan, ini hanya bagaimana kii.ta meru-

mi.Jskan. Dalam pengalaman i tu orang Indonesia pada umumny;!l senang

meni ru luar negeri, i tu harus ki ta ingat) tetapi luar negeripun

pandai. Orang Indonesia dibiarkan dulu meniru itu, market sudah

terset up ba ru dikl im, menganggap dia merek terkenal. Ini yang

rugi Indonesia. Nanti kalau ki ta tidak bisa mengatasi memakai

perdagangan karena negara itu negara maju. Tetapi sebetulnya kita ingin memberikan warning di Indonesia

juga, memang kalau didiamkan pertama kali lancar sepert.i contoh

kasus Polo, Kalau kita melihat sebagai bangsa Indonesia meli~at disini kurang fair, Polo Indonesia maju dan sekarang mmrajalela

sekarang Amerika mengklaim itu merek terkenal. Kemudian Pemerin­

tah menyatakan "kalau begitu tolong berilah lisensi", ini dalam

kenyataan. Amerika mau memberikan lisensi tetapi kepada perusa-

haan yang kecil supaya dia mempunyai bargenning. Ini juga merugikan pihak Indonesia nantinya, kalau sudah

meluas baru negara-negara maju mengklim, kalau tidak didiamkan

memang ....... .

Page 18: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 17 -

memang. Suatu penetrasi market itu membutuhkan dana yang sangat

besar·. Oleh negara besar i tu didiamkan supaya maju dulu dan

setelah setup market dia klim. Ini yang positifnya.

Negatifnya itu juga ada orang yang mempunyai kurang baik atau

iri terhadap perusahaan yang besar i tu ingin menjatuhka1n, merek

i tu ki ta pakai tetapi ikhlas dan kuali tasnya dijelekkan. Jadi

itu dimata masyarakat luas tidak mengerti itu miliknya orang

lain, kelasnya yang lain.

Hal-hal semacam ini yang Pemerintah ingin lindungi, tetapi

bagaimana caranya, ~n~ memang ada dua. Sebab nanti kalau tidak

ini juga yang kami utarakan. Itu nanti kana pada merek terkenal,

siapa merek terkenal i tu, nanti juga akan suli t. Kalau merek

terkenal i tu terdaftar dibeberapa negara, misalnya Brunei yang

penduduknya kecil, Hongkong penduduknya kecil, Singapura pendu­

dvknya kecil. Sedangkan Indonesia, Jakarta saja penduduknya

sudah lebih besar dari negara ini. Untuk mengcup market. sebesar

Jakarta saja investasinya lebih besar daripada yang ada di Bru­

nei. Hongkong dan Singapura.

Tetapi kalau ini yang terjadi nanti orang luar negeri datang

ke Indonesia melihat-lihat dan marketnya sudah besar dia klaim,

dia menyamakan tetapi kelas yang lain dulu, penetrasi di kelas

yang lain. Ini sebetulnya bagaimana merumuskan suatu pencegahan­

pencegahan yang semacam ini supaya ki ta tidak rugi, kare,na kalau

sudah market sudah terset.UP dan pasaran sudah banyak invenstasi­

nya sudah cukup besar.

Kemudian •• ,, •

Page 19: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 18 -

Kemudian kalau dipasanq seperti Pallo i tu disuruh Penerintah

kalau beqi tu memberi 1 isensi. dia tidak mau memberi liser1si pada

vaf:\q kuat itu. domestik yanq kuat. tetapi domestik yan~ lemah.

Sehinqqa domestik vanq lemah itu pada prinsipnya mbonceng sa.ia.

mau diberi lisens.i maka mau sa.ia. kalau vanq sudah kuat, maka

bar'qaininq-nva kuranq seimbanq ini. karena sava sudah mengeluar­

kan duit banvak untuk men-set market di Indonesia.

Inilah sebetulnva ide dari Pemerintah. semacam ini itu

baqaim:::<na merumuskan di dalam suatu konteks perundang-undangan

vana enal< untuk rnelindunqi. ki ta tidak melihat hanya Indonesia

ini vanq curanq. malah luar negeri banvak vanq curang. Dengan

adanv:=t sis.tem pemasaran sepeti i tu ki ta serinq mbonceng luar

neqeri. tetapi akhi r·nva didiamkan dulu akhi rnva baru dipukul.

Ini sava kira tambahan pengertian dan kami mohon juga dari

seqi hukurnnv:=t.

DIRJEN KUMDANG : !<.alau tadi Saudara Dir.ien HCPM melihat dari sudut kepeD-

tinqan-kepentinqan ekonomis yang berada di bali k i tu. bar·angkali

kita yang denoan etikat baik tidak bermaksud meniru. tetapi kita

pakai saia untuk memanfaatkan itu. tetapi di pihak lain bisa juga

ter·ladi b:J.h~<-•3. e>ema.kaian itu denqan etikat tidak baik. Etikat

tidak baik tadi vanq oertama tadi dikatakan oleh Saudara Dirien

HCfJM untuk n!er1i3tuhk.,.,n oranq lain denqan ialan mernbuat kualitas

Ftik?t tidak baik vanq kedua adalah bisa juga teriadi

meret< ; t •• "'":'~:i'1'."!-3. ?.r t inva secar·a. ekonor!!is or·anq '/3.nq diboncenqi

'"'""'". vanq oerl•.J d:ioerhatikan, kepentinqan-

ke!::•t:>"l onn_.:.n ekU'10H•.~ ''?"' .. \ bisa nanti kita oada saat kita SUdah

~.r'"'- c:' ~,~ h"', • • ,_. ,. ="·'"J rnenqqunakan haknva untuk rnenqk l aim dan

l'.!')':' cp;~k '-'w~.1 3'i-:l. •J<isur-unsur etik.a. tic!ak baik van':) bisa ter·.)a-

t • ' R"'.•:12.im;3.na k.i ta. menqakomodasi kedua kepen-

denqan bai!<.,

tcr·in:· . ...J L·-··.:...-~' k ~ ,.. \ ·:J f-! ·_:.:t c: :J I I ,--.f '.:.t f'- -~ v. W- ,. I I-..:.)' . ·-' ·-- ' . ·-· ·--'- ___ , -· .. '- .-. - -- . ,_, .. -~ . __ , ~

KFTUA RAPAT

Page 20: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 19 -

!<.fTUA P.APAT : Ki ta men'=li n i a!-<. F raksi yang lain. tadi ada sa tu hal yang

disarakan kan oleh FPP. bagaimana keselarasan RUU ini dengan

TRIPs menurut FPD ini bertentangan dengan TRIPs. Ini mohon penje­

lasan dari Pemerintah. sehingga nanti bisa agak jernih.

QIRJEN HCPM : Sebetulnva kalau disesuaikan dengan KLIP itu sesuai dengan

artikel 16 avat (3) dari TRIPs itu ada disebutkan. terima kasih.

DIRJEM KUMDANG : Kalau sava bacakan bunvinva : Article 16. In the fi•Je con-

vention 1967 self about mutatis mutandis to good or selvish with

are not ~imillar qo to spect with trademark uses regester.

KETUA RAPAT : Terima lkasih ini ada tambahan dari Pak Rusdy. silak~n.

FKP (MOHAMMAD RUSDY THAHIR. S.H.) : Terima 1-<.asih Bapal<. Pimpinan. sebernva kalau ki ta membaca RUU

ini. inti •.1tama i tu ada disini. inti utama dari semua prinsip

vano ada oada mereka itu sebenarnva intinva ada di alam Pasal 6

ini l.=.h. Aoakah l<.i ta menerima yang se.ienis saja a tau yang tidak

se.teni s sa 1 a. i ni sebenarnva masalah keputusan pol i tik. Smva ki ra

ini v.=.nq oentina. sebab kalau kita baca seluruh rangkaian UU ini, 1,,

inti ookoknva iustru terdap~t di dalam Pasal 6 ini sebenarnva.

Tadi sava ld ra masalahnva apa ini berte,...tangan dengan TRIPs

a tau t idak. Boleh di katakan tidal<. bertentanqan denqan TRif:ls boleh

_iuoa ,::!ikatakan bahwa tidak bertentanqan denqan TRIPs. tet-gantung

ba·qaimana kita memberikan tafsir terhadap article 16 itu sebenar­

nva. Set•3b ::-)rinsit:' di beberapa neqara. ini vanq menjadi per­

soal~n. aoak3h van0 dilindunqi itu bahan vanq sejenis saja atau

bar ::-.n'.' V3.n(~~ t id3.k se ienis. Baqi beberapa ner.}ara hal-hal yanq

ser•e:'i ''" ror<::>ni--:<•3\ nersoalan Sebenarnva. Kalau kita lihat. di

d3.1 "!.'" r,:; 11. r '.' ,..,,,,_. l::r.!n"' v :::,_nq du l u k ita lama. mernbah3snva pada wak tu IJU

''" ,.,,_, ·,_,di c·~->~-=:oaL-?.n. a:::,akah kita rneanerima yanq se.ie-

, 1 ~·.:: ··'"'' ··~"·.~ ,_;,J,.t. "'"'ieni5. Sel<.ar:':l.n'-1 U~r1et.a.t< nada. perlindunqA.n

'"-"''~·'·"'·" -c; "·'··· ~,_,,.,._,.,_,, , . .,_, k.i 1 :-" ldk'.l!'a.r'. ::o.pal2.h per·li.ndunq2.n terha-

:~ t. J 1.: :. ~Ill • .J (If _.: -·I .J I l

~)<3'(.3. .. ' .•

Page 21: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 20 -

Sava kira. memanq kita di sini harus hati-hati Pak Dirjen.

sebab kalau memanq prinsip-prinsip panqsa ki ta cender·ung untuk

meniru. itu ada benarnva. Tetapi kita juqa melihat ada juga yanag

dilakukan bukan karena kesenqajaan. banvak kasus-kasus merek yang

seoerti itu. iustru sama tadi Pak Dirjen menqatakan bahwa kadanq­

kada.nq neoa ra ma i u membiarkan i tu sesud<>.h i tu baru di lakukan

klai.m

Ol eh sel:::>.=~b i tu. ~.ava ki ra apa vanq di kemukakan oleh FPP

maur.>un FPOI baqi FKP memanq ini perlu ki ta renun~Jkan, sebab di

sini 1ah mer·upakan ke0utusan-keputusan pol i tik ki ta, di sinilah

mer • 'C'"' 1<. "-.n 1-.er•u t us an banosa ki ta untuk mel i hat apakah ki ta meneri­

m:=t. '·/::'In':' <Oe ier,i·:: -::? ia a tau vanq tidak se.ienis sa.ia. Sebab kalau

,___,nt•:t, L<; t_3 r .. enerirHanva bah~~a i tu vanq se.ienis dapat .iuqa diarti-

'·/?()[~ C'Qic.:n=·- ·.:.Jl--~~~L--:..Jh ~\:~_r~an':1 'tan(J tic~a~. ~.e~enis ~--::tja~ Ini sava

~--I I ·q~-·· \lr,-11· ~~' i-l~.lr·,,_,, '!'--- -~~' ~-)C)J 1. ti.k t.'--~~-(~!i t_l.'~_( __ Hl--.:,;~. !.~:·_it·:~. untuk rnenr:)a.rflt)i 1

t ''

'- ::;_-r • ..1 r•1~·r ·• . .J • ....:r;1

dar:i FABRI masih tetap menqusulkan lobi dari

FKP ku,:Ja demikian. Memanq sesuai denqan mekanisme sBtelah dua

putsran. narHun ada alternatif yanq inqin kami sampail<an apakah

lobi untuk pasal ini saia atau pasal-pasal yang perlu dilobikan

itu !<.ita tam0unq -::.e!<'.aliqus. seperti tadi kita sekaligus bisa

menvelesaikan 5 DIM.

Ini kmi tawarkan silakan dari FPDI.

FPQI (Y.B. WIYANJONO, S.H.)

Sa~dara Pim0inan. kalau ini gal. maka yanq lainnva itu

rnud:O'.h. Ini nanti l<".ai tannya denqan pasal-pasal berikutnva yanq

banvak QTM itu hanva itu sebetulnva. Kalau ini lobninva qol maka

·yan0 lain akan menqalir. ingat sava beqitu.

KETUA R.APAT :

Silakan FPP. FPP ...... .

Page 22: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

21

FPP (H. OESMAN SAID!. S.H.)

Sava kira lebih baik satu dulu Pak.

~<'.ETIIA RAPAT :

Si 1 ?.kan FA8!U.

FABRI (NY. SUMARTINI. S.H.)

k'?''li 'H3'~"' '!?nq o-=d.inq baik, kalau satu dulu,karena ini nanti

3•.::L'\lah on• .. !n':Jkin memerlukan waktu lama, namun ada irnbasnva pada

DIM-n1M v?n~ lain. maka sava kira ini dulu sa.ia.

k.~='. Tl __ 1r; c•r;oc.T

c:i} _;,L :.._n 1='1<_0 1="~:0 -~?_ma. ·::ilakan Pemerintah.

~-= 1 -=t, I I demi~i?n dari Fraksi-fraksi,

bahwa untuk pasal ini kita

sebab itu, kita skors selama 15 menit.

sava

lobikan

(RAPAT DISEKORS)

dapat menqambil

sekarang. Oleh

Bap.ak Ibu sekalian, raoat kami buka kembali. Setelah kita

skors untuk waktu 1 .iam. oleh karena memang Pasal 6 ini satu

pasal vanq orinsio. yang inti yanq akan memoenqaruhi muatan RUU

. selan.i utnva. sehinqqa memanQ diperlukan energi lebih untuk mamba-

has Pasal 6 ini. Untuk kesimoulan atau hasil lobi dalam hal ini akan disam-

paikan kembali oleh Pemerintah. kami oersilakan.

DIRJEN I<.UMOANG Bapak dan Ibu sekalian. terima kasih atas kepercayaan yang

·diberikan keoada Pemerintah untuk menvampaikan hasil lobi menge­

nai oer·ubahan Pasal 6 avat ( 1). Baik Pemerintah mauoun semua Fraksi menyadari batuk bahwa

·Pasal 6 itu meruoakan pasal yang sangat oenting dan yang akan

meru~,akan .•...

Page 23: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 22 -

111e:•.Joakan suatu sumbe: dari hampi r seluruh aturan-aturan lain

rnen<Y::>na :i me rek. Ka rena dia memua t pri nsi p meneqnai baqaimana

perla.t..-'-'='" da0 perlindunqan suatu merek. Karena itu baik Pemerin­

tah ma.•.J~)•_m sernua Fr·aksi sepakat untuk berhati-hati mendisl<.usikan

ori0si0-0•insio vanq terkandunq di dalam oasal ini denqan segala

!-<. i t .'::\ ber·usaha untuk menqakomodasi kepentingan-

kt=c.'entin'~!".r1 '':::tnq -=:.i f':!.tnva intet-ctasional. kepentinqan-kepentin!=_lan

k ese i rub21 nqannva

r·J':!.II•'.J'1 ~:ls!!likian sesuai denqan ~~r-in·::;i.p pembanqunan

·:.·~: '' --·: ·:~tur·':\r1·-:'"'t•_;r3.n ht1kurn kita,

:'\' ? •. 1 dal anr

to. i •

:':<.t.' •. !':'\1\ ,Junia, ataukah ldta rnasih ada batas-batas

te r ten L u 3. t.::~u sebal i k.nva ki ta rnenqambi 1 sepenuhnya yang disepa­

ka t i se•.:::::n-3 in ter·nasional denqan sedi kit banvak mengur·angi berba­

qai keoentinqan nasional kita.

Setel::d\ ber·musvawarah satu .iam, pada akhirnva sernua Fraksi

ber·sarna Per11erintah sepakat bahwa sertelah kita hitung dari berba-

qa i seq .i de fKJa har·apan nanti ki ta l ihat berbaqai kBpentingan

lain pad2. pasal-pasal yang lain, maka semua fraksi mHnyepakati

den<.JC:Ul b•.!l?.t bahwa dilihat dar·i kepentinqan-kepentingan yang ada

sek2r·'::<.nq r::!an tinqkat-tinqkat kepentinqan itu pada saat ini, maka

PerHer·inLc.h d2.n semuo Fr·aksi sepenuhnva sepakat agar untuk paling

t id:::-1-:. r.,::.vJa saa t i ni hal-hal yang menvanqkut penQertian-penqertian

bar'an,~t c.L'::<.•_! ia-=:.a vanq tidak sejenis menurut pendapat i tu pada

waktu ini bar·anqkali belum waktunva untuk kita cantumkan. Mudah­

rnudahan oada waktu vanq akan datanq melihat perkembangarl itu akan

kita Linjau kembali sesuai denqan perkembanqan itu.

Tet'i!l!3 kas.ih. itu yang dapat kami sampaikan.

KETIJA RAPAT :

Bapak dan Ibu sekal ian, dar·i apa vanaq disarnpa:Lkan oleh

Peme r· in tah tadi dapat kami ambil kesimpulan bahwa Pemerintah

be rsc:.rna ...... .

Page 24: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 23 -

ber-sama Fr-aksi-fraksi sependapat bahwa untuk kata-kata maupun

tidak seienis pada akhir kalimat Pasal 6 ayat (1) ini dihapus-

ka.n.

Silakan dari FKP.

FKP (TARUNA, S.H.) :

Sekedar bertanya saja Pak Ketua. dengan dicore.tnya atau

dihaouskannva frasa "mauoun tidak se.ienis" ini apakah berarti ini

-ki ta kemba l i keoada uu yanq lama vai tu Pasal 6 aya t ( 1) yang

~ama. Kalau demi kian bagaimana ini kedudukannya suatu UU yang

pada hakaekatnya tidak diubah. aoakah ini substansinya lalu

baqaimana. Ini hanva oertanyaan. kami seoendapat ju~1a diubah.

Tetapi baqaimana lalu kedudukan kalau suatu UU yang ~;embali ke

r·umusan vanq lama. katakanlah begi tu, statd&nya ini bagaimana,

aoakah ini ada perubahan UU apa tidak. terima kasih.

KETUA RAPAT :

Silakan kepada Pemerintah.

DIRJEN KUMDANG :

Sebetulnva kesemoatan oerubahan itu terbuka untuk ayat (1).

kar·ena ada usul dari FKP yang si fatnya redaksional yang sudah

kita seoakati untuk ke Timus yaitu ditambah kata "harus", kata

"balk", bar·ar·ti itu rnenqandung perubahan juga. terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terim3 kasih. tadi usul FKP sudah diseu.iui oleh Rapat tetap.

ser.J::<"':Jka'l '/.?.n<.J ber·ubah adalah usulan dar·i FKP. Tadi ada dua

perubah2n Ladi. vana oertama. usulan FKP untuk mencantumkan kata

"h:::<. r •.r:::" . FA8f;.I i u<:~a rnenqusul kan rnenqenana i susunan aya t-·ava t i tu.

i-.e!'!Lu~ i ·"''' ,,~n'.l keL i'-12 vanq benJbah adalah kata-kata rnaupun vanq

li c-ia f.- ·:::e i en i-=" i t •..1 d i i1:=:ouskan. Sudah ba r·anq Len tu nant i pen.iel a-

\"" +

t r:: 1'-·

Page 25: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 24·-

Oenqan demi kian rumusan Pasal 6 avat ( 1) yang nanti akan

di rumuskan lebih lan.iut dapt disetu.iui.

Bao.::tk-bapak dan Ibu sekalian. sekaranq sudah pukul 12.30

wakt• .. Hwa untuk istirahat. namunS-.belum istirahat ada J::>ell\gumuman

vanq oerlu disampaikan bahwa untuk kendaraan dinas besuk pagi

akan dls.iat:.*.an. Kernudian pakaian untuk besuk pagi adala"l PSL yang

wani ta menvesuaikan. ki ta akan melan.iutkan rapat ini pada pukul

'14.00.

(RAPAT OISEKORS)

Raoat Panitia Kerja sava nyatakan dibuka kembali.

Baiklah kita lan.iutkan. DIM nomor 12 sudah dapat ldta sele­

~aikan. mudah-mudahan untuk DIM-DIM selan.iutnya ki ta dait>at melakY.

Jkan pembahasan denqan lebih lancar.

Untuk DIM nomor 17. membicarakan tentang usul FPDI tentang

penqhapusan avat (3). Sava persilakan kepada FPDI.

FPQI (Y.B. WIYANJONO. S.H.) :

!3aDak Ketua. kalau ki ta baca avat (3) dari pasal :! ni rnenye­

butl-<'.an "Kantor· Mer·ek dapat pula menolak permintaan pmndaftaran

Merek vanq memounvai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya

denqan merek vanq sudah terkenal milik oranq lain untuk

dan a tau vanq se.ienis". kalau ini cum a se.ienis.

bar·ang

Tetapi

56 ayat per·bedaannva sekar·anq. kalau ki ta kai tkan denqan Pasall

(3"\ v~n'J ber·kaitan kalau itu diperqunakan oleh pihak lain dan

kemudian vanQ bersanqkutan komplain atau menqquqat. Di sana

cE -lela.skan kandunqannva bahwa mer·eka i tu bisa untuk menqquqat

kar·ena P2.s2.l 56 avaL (2) rnenqatakan bahwa kalau tidak ter·daftar

l i •..-:!:>.k. bi ·::::=. !l!B!VYJU'-J2. t, 1 tu penqert ian umumnva.

V-.e1;!u•::li21n 2Y=.L 93!nva baru menqatakan kalau rner·ek ter·kenal

it•.! ~yi·;;;:=. rnen•:1•.K1aL kc.lau sudah meminta pendaftaran. Ar·ti:nya bahwa

A r· L i rw ;::~ . .

Page 26: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 25 -

Ar·ti•1v?. :-:>.'-.':.<, ;:.r t:·i_~1'/3. menunJt pernahaman FPOI. esensinya merek

terken~l iLu kalau belum terdaftar kita masih peduli. kecualika­

lau mereka menqakui eksistensi negara kita maka mereka itu per­

misi mendaft3r, memintakan pendaftaran atas mereknya. walaupun

belum dioroses. itu baru bisa.

Sekar·an9< !c.alau ki ta kai tkan di sini. bahwa walaupun dia

belum ter·da ftar, belum meminta pendaftaran i tu berarti kalau dari

kacamata Kantor Merek, ini merek ter·kenal tidak langsung saja

ditolak. Itu oerbedaannya. karena hal ini berbeda sekali dengan

aoa vanq di Pasal 56 ayat (3) nantinya. &(ami merasa ini per­

l~asan. Perluasan ini menurut kami kurang begitu lega untuk

mener·ima beqi tu sa.ia sebelum tahu permasalan-permasalahan kan­

dunqan vanq ada di dalam kepentingan atas penggunaan ketentuan

vanq baru diusulkan ini.

Di dalam Perdelasan hanya dikatakan bahwa Pemerint<:Lh melihat

orang vanq menqqunakan merek terkenal. mirip-mirip itu. artinya

bahwa dia itu pasti punva etikat tidak baik. seyogyanya hal itu

dis too.

Menteri

itu intirwa seperti itu.

¥.eha!-'. iman tempo hari

Sedangkan contoh sendi ri dari

tidak begi tu. ki ta p1mya nama

seoer·ti Itali misalnva Torino. dia memakai namanya senciri Tori­

no. lain !-'.ali dia diquqat dari sana. sama-sama kita tida.k menger­

ti, i tu contoh dari Pal-'. Menteri tempo hari. Tidak secara: sengaja.

artinva belum tentu seseorang yang menggunakan nama terkenal itu

psti :juqa sudah tahu adanva terkenal. belum Lentu.

Di sini, ldta pagi-paqi sudah stop. tidak bisa jalan itu

kalau sama. Ini mirip dengan apa yang kami sarankan tadi, tidak

se.ienis. Oleh kar·ena i tu mi rip-mi rip sepertL itt~, konse,kwensinya

kami usulkan ini dihapus.

Itu orientasi dari FPDI dan FPDI sangat ingin Fraksi-fraksi

vanq lain dan Pemerintah memberikan suatu paparan yan•;J mungkin

bisa men.iernihkan kalau FPDI terlalu jauh atau keliru di dalam

pemahamannva untuk ki ta sama-sama temukan yang paling baik dan

palinq benar·. Sekin Pirnpinan dan terima kasih.

KETUA RAPAT : Kami per·silakan kepada Pemerintah untuk rnemberikan jawaban.

DifUEN I<.Uf10ANG : Baik sava hanv3 membukanva sa_ja nanti selanjutnya oleh

Saudar·a Oi r· ien Ht:::PM. Ba r·angka 1 i .....

Page 27: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 26 -

~~ ~ ..._: ·-· 1 ; ! : ' ~ ) ~....:! r ~ ·. ~ ,

da. di ·.::.i. ni harwa ber·bicar·a menqenai Kantor Merek dapat menolak

pennintaan pendaftaran kalau ada kaitannya dengan suatu rnerek

terkenal milik orang lain atau barang sejenis. I

Jadi ini meruoakan petun.iuk dari Kantor Merek bahwa dalam

keadaan seoerti ini anda boleh menolak. sedangkan Pasal 56 bicara

tentanq quqatan oembatalan merek. Pasal 56 ayat (3) itu bicara

tentano baqaiman,..seorang pemilik merek terkenal dapat menggugat

untuk membatalkan suatu merek yang sudah terdaftar. Jadi dua hal

vanq be d)eda .

Selan iutnva kilm~ ~)ersilakan Saudara Direktur HCPM kalau ada

·penielasan.

DI PJEN HC"Pi'1 :

Terima kasih Baoak Pimpinan. jadi ini saya kira ~en.ielasan

h3.!lt!:'i r· seruoa denqan yang tadi. Kalau ada merek yang sudah terke­

nal di luar neQeri kemunqkinan akan masuk ke Indonesia untuk yang

seienis. nanti kalau sudah tertutup itu nanti dia mendaftar akan

menqquaat ~uaa. maka darioada yang dalam negeri tadi kita ijinkan

karena nanti diquqat itu nanti akan menjadi masalah. makanya dari

awal-awal !<".antor Merek itu sudah diberi wewenang untuk menolak.

M'enolaknva merek terkenal i tu apa. perlu ada daftar mer1~k terke­

nal vanq diseoaf.".ati oleh beberapa neqara. Jadi tidak anal pera­

saan si Kantor Merek bahwa ini terkenal. kita itu selalu membuat

d~ftar· untuk rner·ek-merek terkenal yang sudah ber-edar dan itu

benar·-benar pail ing terkenal. Karena definisi terkenal i tu sampai

sekaranq masih didefinisikan begitu. tetapi yang sampai saat ini

seoerti yano dipakai pegangan oleh MA pun itu adalah daftar buku­

buku yanq sudab diedarkan tersebut.

Ini darioada kembali seperti yang uraian semula. nanti yang dalam

neqer·i itu mendafte.r· dan ini merek terkenal dia berlang!:;ung, ini

sudah oroduksi. market terset up merek terkenal. dia lewat Pasal

56 tadi daftar dulu rnenqgugat dia yang salah laqi. rugi lij!aktu.

Ini kita tid&.k asal membatalkan beqitu saja. tetapi diberikan

jalan untuk penqqantuan rnerek-merek itu.

Sava kira demikian, ini idenya saja mengapa pasal-pasal ini

dikelurkan, Lerima kasih.

KETUA RAPAT

Page 28: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 27 -

Teri•n:-:> L-~,·...:ih f:.:.:-:>.<:>::<f< Pimoinan, FABRI dalam Dir1 nomor- 17 tidak

merKlUSU l ka.n rl'e'J<:Jena 1 subs tans i . hanva penqqabunqan aya t ( 3) i ni

den<~tan huruf f t.ermasuk oenolakan oleh Kantor Merek ter·hadap apa

sa.ia vanq ditolak oleh Kantor Merek.

Menaaaaoi usul dari FPDI. memanq kalau kita kaitkan dengan

Pasal 56 avat (3). Di sini kalau Pasal 56 ayat (3) kalau kita

melihat dulu-dulu diusulkan Pemerintah ini tidak termasuk yang

dir·ubah, ·iadi masih terrnasuk Pasal 56 avat (3) itu t~urnusannya

sama denaan Pasal 56 avat (3) UU vanq lama.

Ini k2.lau untuk avat (3) tambahan ini merupakan tambahan dari

vana dulunva tidak diatur. Jadi ini munqkin sudah dijelaskan baik

oleh B2.!:.'2.k Di r·ien Kumdanq maupun Bapak Di r.)en HCPM.> bahv-Ja dalam

praktek hal ini untuk memudahkan baqi Kantor Merek mana permin­

taan merek vanq oatut ditolak dan mana vanq bisa diterima.

Kal au in i t i dak di a tur derni kian akan men.iadi hal yang perlu

dioertimbakan oleh Kantor t"lerek ini terhadap merek terkemal ini.

Jadi inioun kaitannva denqan adanva TRIPs sava kira dan juga

~ntuk kalau tadi bukan vanq terkenal sekaranq ini mere~ terkenal

ini juqa dalam ranqka melindun~1i pemeqanq Hak H3rek terkenal

te rseb•..1 t.

KETUA P.APAT :

Terima kasih. silakan dari FPP.

FPP ••••

Page 29: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 28 -

FPP (H. OESHAN SAHIDI, SH) :

Assalamu"alaikum Warahmatullahi Wabarakhatuh. Memang sebetulnya menurut pendapat kami ada kaitannya antara

Pasal 6 ayat (Z,) ini dengan Pasal 56 ayat (3). Dirnana Pa!sal 56

ayat (3) itu Pernilik Mer-ek itu bisa. mengajul'<.an gugatan. tetapi

dengan syar·at setelah rnengaj ukan per·mi ntaan pendattaran rierek

kepada Kantor Merek. Ole::h kar·ena itu dalam hal ini kami u~,ulkan agar supaya

terhadap Pasal 6 ayat (3) itu ditarnbah frasa yang menyatakan

"apabi la pc·rni l i I-<: t"ier·ek ter-f~enal ter·~:,ebut telah rnengaj ukan

per-mi ntaarr pendaftar-an ~1erek kepada f(arrtor· t1er·ek''

:·:>ef<:. ian tf·~ r 1 rrr.·:t ka::,; i h.

~\la~'.~',a J ar-rrtJ., ,t l .:1 i l·',r.rrn V.lar .. akhrna. tullah ~\labara.ka.tuh ..

KETUA RAPAT

FKP (SOETRISNO, SH) l;•r irrr<J l·.r .i 'r ·.,ttufai .1 heLt...Ji1 ..

iadi d::tpi'\t rrH:r1cr· irrkt r urnu~·.an vanq ada pada rumu~;an RUI..J., narnun ~:.aya

k i r·a de nqi·t n rne narnp u nq pe ndapa t .... pe ndapa t dar· i r·e ka n F" r a ks i 1 a in

DIM khu:~;uo'3.nya rnenqenai masalah penqer·tuJ.n atau kriter·:ia Merek

terkenal ini perlu diberikan penjelasan yang lebih luas.

Dan dari penjelasan yang ada pada Pemerintah, FKP telah bisa

mengerti dan menerima mengenai maksud daripada Pasal tersebut.

T e r- i rna kas i h _

KETUA RAPAT :

Terima kasih. Ada lainnya untuk putaran berikut, pada FPDI untuk memberi-

kan tanggapan kernbali atas jawaban Pemerintah dan Fraksi-fraksi

lain.

FPDI (Y.B. WIYANJONO» SH) : Begini Pak. FPDI taham bahwa Pasal 56 itu mengatur gugatan,

kapan gugatan i tu di terima "kalau dia sudah mengaj ukan gugatan

Mere.k, arti nya bahwa "selarna merek terkenal i tu belum mengaj ukan

permintaan pendaftaran" itu kan berarti Kantor Pendaftaran Merek

itu menerirna suatu permintaan yang mirif-mirif dengan merek

terkenal", itu arti lainnya kan begitu. Nanti l<alau timbul

sengketa arti nya digugat ada persyaratan dari yang gugat. Se­

karena ini kita rnengatakan bahwa kalau ada yang semacam itu

jangan didaftar lagi, ini artinya. 'Dan i tu secar-a j elas diangkat di dalam penj elasan dar:~ pada

RUU ini, yang intinya bahwa perlindungan yang kernarin dibt:lrikan

l<epada merek terkenal i tu j elas ,mereka bisa rnenggugat dengan cara

permintaan dahulu, kan begitu. I tu pe 1 uangnya, pel uang yang diberi kan ol eh Undang-undang

kemarin, itu sekarang kita perluas lagi bahwa daripada toh nanti

tirnubul ....... .

Page 30: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 29 ~

timbul gugat- menggugat. apalagi yang digugatkan i tu yar~rg mirip plus Kani:or Pendaftaran Mer-ek sendiri, kan pada Pasal 56 l'<an gugatan pembatalan diajukan

Merek dan Kantor Merek melalui Pengadilan.

kalau kepada

mirip­melihat Pemilik

Dar-i pada susah-susah begitu sekalian saja itu di.lindungi

sebelum dipakai tutup pintu. Ini substansinya kan di situ, arti­nya ini benar-benar diakui sebagai perluasan perlindungan Merek

terkenal. Ini substansi tidak, karena hal yang demikian mo·t:ivasinya

adalah perlindungan Merek terkenal dalam kontektual juga sekali­gus tidak usah men~potkan kita sendir-i, mak~;1·dnya kantor- begitu.

Kalau ini diimbangkan antara kepentingan ini dengan kepen­tingan seluruh kaitannya dengan kepentingan umum, kok rasa­ra~;;a nva rna~:; 1 h [,e r·a t kepe nt i nqa n umum nva.. it u r-asa·~- r-asa F'PD :r beq l L. u i t u ..

CJ'/i\ i<. I f'd c:~·.:•k i ;rn Saudar·a f<.ettra-

KETUA RAPAT : Ter·irn.\ f<:.a~:;ih ..

3a:7'n kcrnbalik.an l<epada Pe~mer·ini:ah lagi.

PEMERINTAH/DIRJEN KUMDANG rer·ima l,~a·~ih f'ai'~-

Tet lena~=-. dar·1 visl., dari pemahaman menqenai ~ierek ter·l<.enal.

f<.esepaf\ata.n mengenai apa sa)a yang akan dikualii'ikasikan merek terkena1, tet.api merel'< terkenal it:u sebagai suatu yang diakui ada. Jadi kami ingin ulangi terlepas dari belum d:icapainya

kesepakatan mengenai merek apa saja yang akan dikualifikasi s~bagai merek terkenal, tetapi kehadiran merek terkenal merupakan

bagian dari sistem yang diakui, itu yang pertama. Kedua ini kan kita bicara tentang hanya terhadap merek

terkenal. Kita ada orang mendaftarkan merek yang mempunyai persamaan seluruhnya atau pada pokoknya persamaan seluruhnya

dengan merek terkenal itu. Apaf<ah f<i ta memang rnasi h pantas untuk rnenerirna pendaftara.n

itu, sedangkan kita tahu bahwa merek itu merek terkenal milil< orang lain. Di sini saya kira tidak ada pertaruhan kepentingan

nasional apa··-apa. Cuma itu merek ted<enal rnilik orang lain. Dari segi apapun itu rnilik orang lain, meskipun belum terdaftar

di tempat kita, tetapi semua orang tahu bahwa milik itu milik orang lain. Pihak ada lebih baik atau semacam itu, ap.:tkah kita

masih ada kepantasan hukum, kepantasan apapun untuk masih mendaf­

tarkan, sedang kita tahu itu punya orang lain. Ini mohon dipertimbangkan, terima kasih.

KETUA RAPAT Barangkali Pak dari FKP ingin menambahkan.

FKP (TARUNA, SH) -Jadi kami akan menyoroti dari segi yuridisnya saja .

. Undang·-undang __ .•. _ ......... .

Page 31: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 30 -

Und;Jnq· undanq 1ni dir·ubah denqan dua ala:::,an" vaitu kita ingin menvesuai fc-lll I'''"' i.Jr1lldll vanq telah kita ~:;etujui bahhan sudah cltl'i:lt:itif• .. l~.l .;j;•[J(jdl\ llndanq LJndanq va·itu Tf~Ir:·~~ dan ~.::esepatan

lainnva __ Y a r 1 q 1~ ( ·. ,:Jt 1 O:t f,~ ;:1 r c' n ,•1 n i 1 a 1 k e p r- a 1<:: t i ~,,;a n ..

f<.alau tidak salah untuf\ ayat (:~) ini mernanq sesuai dengan TRIPs dan kita tahu apa-apa yang sudah diatur di dalam ratifikasi apalagi itu sudah menjadi Undang-undang kita. Ini akan berakibat kalau dan itu sudah berlaku sebagai hukum, seandainya ini tidak dihapus, ini justru ada dualisme di dalam pengaturan, sehingga k~mi mohonkan perhatian jangan supaya tidak terjadi dualisme di dalam hal ini di satu pihak kita tidak mengatur itu, di lain pihak kita mengaturnya.

Bahkan kami melihat bahwa ayat (3) ini secara yuridis sangat lemah, karena kata "dapat pula" ini. Dapat pula ini apakah imperatif apa. Jadi kami sama sekali tidak keberatan untuk ayat (3) ini kalau dengan kata lain ini tetap. Dengan alasan itu kalau toh perlu ada tambahan yaitu kita ingin memberikan penjela-san mengenai merek terkenal itu, kalau kita mampu. T.etap i sean-dainya ini juga tidak ada batasannya ini sulit.

Jadi kalau kita memaksakan sesuatu ketetapkan, suatu persetu­j~an yang di TRIPs, lalu kita langgar ini, kita juga harus pikir­pikir dahulu. Kecuali perubahan itu berdasar nilai kepraktisan, 1n1 masih bisa kita pikirkan secara bagaimana baiknyc::, tetapi kalau i ni sudah suatu ketentuan ya ki ta harus hati -hc:iti untuk

tidak melaksanakan ketetapan itu. Sekian Pak, terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih. Dari FPP.

FPP (H. OESMAN SAHIDI, SH) : Saudara Pimpinan. Oalam hal ini Saya ingin mengajukan perbedaan antara penger­

t,ian "permintaan pendaftara1;1 merek" dengan pengertian "p,!:merimaan permintaan pendaftaran merek". Kedua istilah ini kita lihat ada di halaman 12. Sekarang apabi la ki ta kai tkan dengan Pasal 56

ayat (3), di sini baru disebutkan setelah mengajukan permintaan pendaftaran merek. Jadi 1 n1 bel urn di terima, baru m•!~ngaj ukan saja. Diantara mengajukan permintaan, jadi permintaan pendafta­ran merek dengan penerimaan itu ada jangka waktunya. Di dalam jangka waktu itu, apabila ada orang lain yang mendaftarkan sema­cam diuraikan di ayat (3) Pasal 6 ini bisa ditolak oleh Kantor

Merek. Jadi ada tenggang waktu antara permintaan pendaftaran merek

dengan penerimaan pendaftaran merek. Dan apabila di dalam jangka waktu tenggang i tu ada permi ntaan orang lain tentang hal i tu, m'aka Kantor merek bisa menolak.

Oh~h •.•••••.

Page 32: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 31 -

Uleh l\iH'E'na itu tadi sava usulkan apakah .lebih bail< apab:ila kepada Pasal 6 ayat (3) ini kita tambhkan frasa di belakang itu yang bun,/inv;:t kir·a--ldr·a : "setelah pemilil< me1-ek ter-l<.enal ter-se­but menqaj ul<:.<:ur per·rn i ntaan pendaftaran mE:H·ek kepada kantor merek" ..

~3 c- i I\ i .'t r 1 • 1· c 1 · t 11 1;:1 I\ ;:1 :: ·• i h ..

KETUA RAPAT : ~:>elarr1utnva F~'l[-!Rl ..

FABRI (Ny. SUMARTINI 0, SH) : T e r i rna h. a~.,; t h t3apa k Pi rnp ina n _

Dalam prJtar-an l<:.cdua ini FABRl tetap l<:.epada pendapat yan<;:J per-tarna, bah~Ara unt.uk av-.:J.t: (z,) ini bag:i. FAHRl bisa rnenve-~tu·)ui tetap dicantumkan di dalam RUU ini, karena apalagi i.ni kita mendasarkan kepada bahwa Undang-undang ini diubah ini ada dasar­nya dan menyesuaikan. Dan kalau ini dipandang bahwa tidak meru­gikan bagi kepentingan nasional, kami kira untuk kita pertimbang­kan untuk dimasukan di dalam perubahan RUU ini.

Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih. Bagaimana ini sudah dua putaran, tetapi masih ada perbedaan

yang belum dapat dipertemukan. Saya usulkan untuk lobby kembali. Dari Pemerintah silakan barangkal~

PEHERINTAH/DIRJEN KUHDANG : Kami mohon maaf tadi usul FPP pada putaran pertama disampai-

kan tadi kami lupa untuk menanggapi putaran kedua. Kalau frasa i tu di tambahkan tidak j ustru kekhasan hukumnya, karena dia tidak minta, coba kalau dia •udah mengajukanpermintaan pendaftaran m~salah hukumnya tidak ada, berarti ada dua pemohon pendaftaran tinggal memi l i h salah satu. Itu kan tinggal mel ihat si.:lpa yang paling memenuhi syarat kan begitu. Justru ini sifat kha~nya itu karena di 1 i hat tidak mengaj ukan permi ntaan pendaftaran. Say a kira f rasa i tu menj adi kurang berarti di 1 i hat dari seHi meka­nismenya,karena apa karena kalau memang ada lebih dari 2, 3, 4, 5 t~ntu saja salah satu atau salah satu diantaranya itu ak~n dito-

lak oleh Kantor Merek. Terima

kasih. Terima kasih.

KETUA RAPAT · Silakan.

FPDI (V.B. WIVANJONO, SH) : Tidak, i ni kal i tidak berarti mi nta putaran berubah. Cuma

kami mohon saja betul-betul di dalam lobby nanti. Beril<an kami sesuatu, sehingga yang akan kami terima itu menjadi mantap begi-

tulah. I ni ••..•..••••

Page 33: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 32 -

Ini saja kalau kami lantas menjadi mantap, selesai.

Begini permasalahannya, Undang-undang Merek pertama atau penanganan mer-ek i tu dibandi ngl<an dengan arti nya yang lain i tu

Hak Cipta. ini kan yang paling mahal, yang paling awal bagi ki·ta.

Pengalaman pertama kita tidak karu-karuan, karena kita memakai

dasar deklaratif siapa pakai duluan, lantas 92 disadari bahwa ini memang kacau ka lau begi tu. Di rubah menj adi konsti tuti f arti nya lewat permintaan, lewat lembaga pengumuman, lewat seperti itu.

Ini khasnya Undang-undang yang dahulu dengan 92. Yang kita

sekar-ang ini f<alau tanpa permintaan pendaftaran hakekatnya kan

kita dahulunya ada mer-ek terkenal, tanpa meminta ya biar saja.

Itu kan kemudian l<:.ita mengakui itu sudah dipakai lebih dahulu

oleh or·anq lain .. Kita kembali ke deklaratif, konsekwensi kita memakai konsti­

t:uti t kan i t:11 rnasuk kepada pr-oses yang sudah diarnanatkan oleh

Unda nq· und.:t. nq ya nq se karang k ita mau r·ubah i tu. I ni yang esen~

,,;ial ',Janq r)er-tarna., )/ang karni m•::>mer·lukan penjelas<:ln dahultJ. f<.alau

1~.it..1 1<-eJn~.i:;J,···II f\(;pacJi:t f<.ow:;titut:.it tida.k kembali l<epada dek1arat::if mest1 r1va !,,1n tc•t;q:.· ''''"per ti ':/anq disar·nh.a.n oleh rel<an F'PP v.Jal;:~upun

tolr l<.i~mudi.111 t:l.<Ji'lr~ rn<:•nrpunyai nuan:::;a bobot:,, kar-ena t.oh apa qunarv;~a

lc-_:lr1 heqi tu. ·~;.t,Jdnr·n f<etua. ..

1. ; l i ·1 t , 1 : . , I II fc.cdru.1., ~:;ehetultY':/a di dalarn penvanturrrnn J.ntpun

f-'•~111<'1- i r1t .d1 n~or l h .:Ul.lf\ 1 aqrL :c::.aya kat.al<an aqak raqu, kalau tida.k i';,J.(Jl' r:'t'lliCI i i1i.li1 1.:\ll.:'j:l_/ll·J :SdJ.::l tidah. ~-,,:;pert l i=''."'.f\ ln.r·una k."J.tak.a.n

t,'J,:-fl_ ~~•.'lirC'r 1nLalr i.1•:Jak. perlu men·]a.t:a.kan ''dapat", Dapa. ·:: i t:.1 1 han

b i :::.a d i. L:1 !<5,'\fld l·;.::u! l) i '''''~ t ida k dapa t. Kalau itu rnemang ketentuan yang pasti, pasti diganti harus.

tetapi kan tidak, tidak ke sana lar·inya, karena kalau ha.nJs itu

kemudian lho ini kita berarti meninggalkan konstitutif lagi.

Kita kembali ke deklaratif kan begitu. Oleh karena itu permasalahan ini sebetulnya yang harus kita

jawab, atau kalau kita merumuskan kita berani mempertanggungja­wabkan dar·i kaidah-·kaidah i tu tadi. Itu yang kami mohon nanti teman-teman Fraksi lain maupun Bapak-bapak dari eksekutif kiranya

bisa mengisi rumusan kami di dalam permasalahan menjelaskan duduk

permasalahannya manakala hal itu dilontarkan kepada diri kami.

Sekian, terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih. Kalau demikian kita lobby 15 menit.

Setuj u ?

(RAPAT: SETUJU)

Rapat saya scors dahulu 15 menit.

(RAPAT: DISCORS 14.40- 15.10 WIB.)

KETUA RAPAT : Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian.

Rapat saya buka kembali.

Dari

Page 34: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 33 -

D.'lr- 1 p<:' rKin l a rna n da 1 arn 1 obby yang bar- u sa i a d i adal<.an tad i.

rupanya mnsih ada beberapa hal yang perlu mendapatkan pendalaman

lebih lanjut., r-enunqan lebih dalam. Oleh 1\ar-.::-•nn i tu untuk DIM nornor 17 dan 18, jadi ~sekaligus

tad1 t:el::<h dibaha~' IJII"i nornor- 17 dan H3. Dari }()bby rnenqatakan

bahl•\1.'-\ llll O]t'-'11 k.IIE'rl;:{ pCI'}U penda],c:unan., J"{C'I"('rliirlCF:\tl vanq

tent-:~r1q, dllr:.rilf-..;:1,, 11nt·uk pembahasan DII'i nornur· J'/ dan J.U ini

tan,l(Juhkan d;oul ·:ii~~.et-rJ)tri untuk mernbahas DTM ber·i kr.rtrrva.

[)lf"1 t~h)£n()f~ ~Z.l., Eq:Jr:lkah d«:J.f.>i:lt di~~E'!tUj Ui ..

(RAPAT: SETUJU)

Terima kasih. Kita lanjutkan kemudian ke DIM Nomor 22. Di sini Dim Nomor 22 belakangan ya.

lebih di .u

Selanjutnya DIM Nomor 33 membicarakan usul dari FPDI tentang "Hak Priori tas" dan dari FPP tentang Pasal 13 ayat (3) supaya

juga dirubah. Saya persilakan dari FPP.

Oh belum ada ya, FPDI barangkali Pak. Dari FPP ini Pasal 33 Pak. oh tambahan.

juga supaya dirubah. Kemudian dari FPDI saja dahulu.

FPDI (Y.B. WIYANJONO, SH) :

Saudara Ketua.

Tentang Pasal 33

Apa yang disampaikan FPDI itu mengait kepada Pasal 13 lama~ yaitu "permintaan dengan menggunakan "Hak Prioritas".

Di si ni disebutkan bahwa di ayat (1) kalau memint:a dengan "Hak Priori tas" i tu waj ib di lengkapi pula dengan bukti tentang "penerimaan permintaan pendaftaran yang pertama kalidi negara di luar Indonesia itu". Lantas "Kantor Merek meminta agar bukti Hak P~ioritas sebagaimana ayat (1) diterjemahkan dalam bahas11 Indone­sia wajar". Yang ketiga ini yang menjadi problem "dalam hal k~tentuan dimaksud ayat (1) dan ayat (2) tidak dipenuhi dalam waktu paling lama 3 bulan setelah berakhirnya hak mHngaj ukan permintaan pendaftaran merek dengan menggunakan Hak Priori tas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 permintaan pendaftaran merek dengan menggunakan hak prioritas tersebut dianggap ditarik kemba­li", artinya kalau kita sekarang mau, pemahamannya be~tini Pak. S.ebetul nya perbedaan permi ntaan dengan hak priori tas dan tidak i tu kan terletak per hi tungan pada tanggal penerimaan, menurut

pemahaman kami demikian. Jadi kalau dia dalam waktu 3 bulan setelah bukti itu diminta

tidak bisa. Itu berarti Hak Prioritas dia itu hilang, dianggap ditarik, artinya kosong itu tidak apa-apa HCPM putih. Siapa yang masuk itu berarti kemudian mendahuluan kan begitu. USlJlan FPDI sebetulnya untuk mengamankan tanggal hak prioritas itu, maka kalau lampau tidak bisa memenuhi 3 bulan i tu tidak otomatis di tari k, berarti hak priori tas tidak digunakan, maka prosedur biasa. Jadi tanggal ketil<a memasukan tidak mati. Dihi tung dengan orang dia berhadapan dengan peminta lain yang masuk, berarti dia tidak dikalahkan. Kalau ditarik kemudian dia mem-

proses ••.•••

Page 35: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 34 -

proses ban1 dengan permi ntaan biasa tidak memakai priori tas dengan or~ang yang kemudian karena ini ditarik masuk d.:;hulu kan

kalah. FPDI ingin apakah tidak dimungkinkan kita itu agak longgor

hak prioritas mereka gagal membuktikan karena sesuatu hal karena sesuatu sebab lantas dia mau merubah menjadi permintaan biasa tidak memakai prioritas berarti tanggal masuknya tempo hari itu tetap dihidupkan, kan begitu.

Dalam hal ini kalau itu dituruti terus terang saja Bapak Ibu sekalian, itu akan menguntungkan para konsultan.

Di sini kalau permintaan FPOI dituruti, kalau tidak dituruti kan hi 1 ang i ni, i tu sudah gagal lah mereka melaksanakan tugas. karena sudah mati dianggap ditarik, berbeda dengan apa yang tadi kita bicarakan di sana tadi, sangat berbeda.

Sekian terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih dari FPP kami persilakan.

FPP (H. OESMAN SAHIOI, SH) : Mengenai usul baru ini Pak, berkenaan dengan Pasal 13 yang

tidal<. ditarik ini. FPP mengusulkan terhadap Pasal 13 ayat (3) yai t:u bukan pennini:aa.n pendaftaran merek dengan memper~gunakan hak pr~ior~itasnya yang dianggap ditarik kembali, rnelainkan hal< priori­tasnya itulah yang dianggap ditarik.

I ni kasi han yang sudah rnendaftar deng.::: .. n biaya rnahal dan

:::;ebaga i. nva ..

T c r~ i m a k as i h .

KETUA RAPAT : l\alau cJ,~rnikian !,:ar-ena ini w:·:ul bar·u ... iadi nanti dibicar-akan

belal\anqarl_ rE:r irna ~.,:t:.ill .. l<.en;tJdtan k.epada per·:::.ila.l\an kepada Perner·intah

unt.ul·: mcnd:ot'r i 1-..111 ;,Jv.J,tbo"lll dt:a::•; u~::;ul dar·1 FPDl ..

PEMERINTAH/DIRJEN HCPM : t·1ohon rnaat Pak, ini yang dibahas DIM nornor 33 ini k.an F'asal

12. Jadi kalau tacJi usul--usul itu di Pasal 13 kami agak l.;ur~ang

rnenangkap itu Pak.

KETUA RAPAT Jadi yang usul disangka Pasal 13 dari FPP tadi, karena itu

kesepakatan kita atau hal-hal yang baru yang di luar yang diusul­

kan oleh Pemerintah dibahas belakangan.

PEMERINTAH/DIRJEN KUMOANG : Yang dari FPDI menurut pengamatan kami mempersoalkan Pasal

13-nya. Jadi kami agak kurang menangkap.

KETUA RAPAT Kernudian.

PEMERINTAH ••••••

Page 36: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

PEMERINTAH/DIRJEN KUMDANG : f<aJ--c•na ini menvanqkut: tentanq hak prior~ita~;, kami rrH"1ngaitkan

dengan Pasal 13. Kemudian sekarang belakangan. Ter·ima kasih. bt:~laf\anqan sekalian denqan usul oar-i FPP.

karena juga menyangkut Pasal 13.

f<al:·lu hc:,qittl F>a:::;al l?···n·va tei~ap beqitu Paf\.

KETUA RAPAT : Ha~_ld i tll;:t n<:l F F'U! .

FPDI (Y.B. WIYANJONO, SH) r '.:~c:.<:l i 1 .:' t ,c·· t.<:IP.

KETUA RAPAT : Oh Pasal 12 tetap_ Pasal 12 DIM Nomor 33 diserahkan kepada Timus.

(RAPAT: SETUJU)

Sudah i ni. Jadi rumusan tetap i ni.

penulisan angka. Selanjutnya DIM Nomor 64.

Usulan dari FKP dan FPP tentang

DIM Nomor 64 yang di Panjakan membicarakan usul FPDI tentang penambahan but i r 8 a baru. I ni juga karena baru sekal Ls.n dibe­lang. FPP tentang hak agar Pasal 36 ayat (3) juga dirubah. Ini juga baru ya dari FPP, kita bahas belakangan.

Selanjutnya DIM Nomor 92 membicarakan usul FPDI tengang penghapusan kalimat "maupun tidak sejenis".

Karena Pak ~Hyanjono ya yang mengusul sedang ada telepon kita tunda sejenak.

(RAPAT: DISCORS PUKUL 15.20- 15.25 WIB.)

Rapat saya buka kembal i. Ki ta memasuki DIM Nomor 92, i ni usLJl dari FPDI tentang penghapusan kal imat "maupun tidak n;ejenis" Saya persilakan ini memang ada kaitannya dengan tadi, a1:au ken­form dengan tadi atau ada hal-hal yang khusus.

Saya persilakan dari FPDI.

FPDI •••••••

Page 37: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

FPQI fY.B. WIYANJONO. S.H.)

!<.etua Pasal 72 ini kami anqqap erat kaitannya dengan

tidak seienis dan i ni tidak

umum sekal i i ni. Yang tadi

Pas~! 6 tadi karena menqait denqan

ada c-erllb-?ta<:;an ma"::'a!ah popular. iadi

k.ei t-3 i 5 t i ra.ha t sebentar untuk

c-oouler. Jadi ini

sarna-sarna k ita 1-enunqkan

tidak meyanqkut kaitan

1 n 1 urnum seka l i .

kens. i 5 ten at au konko r·dan denqan Pasa 1 6

"' !. " t i d a k s e i en i s n y a dihapus saia. Sekian,

~- p r· L --' ·- ; :"

' ! ~- ' "_) L. r' of-) 111 ~' -.J } ~. J f e : -1 ; ' : "'( ·-'. r ; L_: ~ ·-- ,-1 l J'.> l . ...;.).11\.·-' ·;:,;_'-/.?, ~--

~ ~ 't r~.t-it)r~ .J{t .'\(_)~ ,,~·, .. .,_~,~,-1-·r·,pr 'J~i __ ,_;~-~-~r'J!-}\/'..~

• • ' _,' ·.c e -,en:>. ': . t_ e La r~' i

nva sal!13 .. 5ebab or·an<:J vanq rnereknva dipakai oleh siapapun boleh

menqq•..Jqa t. Jadi sebetulnva seienis atau tidak sejenis itu hanya mene-

kannva saia. tidak ada perbedaan dengan yang lama-lama. Lagi-lagi

kami tekankan bahwa ini sebagai pemilik merek dia diberi hak

urituk menqquqat keoada siapapun yanq rnenqqunakan mereknya.

Apakah dia nanti akan menanq atau kalah di penqadilan itu urusan

Baoak-baoak di Penqadilan. Tetapi kita memberikan hak anda boleh-

menaqu-::Ja t.

!<.ETUA PAPAT

Te r ir11a k3."::' i h. da ri FPP mengenai usul dari FPDI.

FPP (OESMAN SAID!. S.H.)

saud2''3 !<'.etua. ke<.lau memang i tu yang dimaksdukan Per~erintah.

ap3.kah tidak baik aoabila frasa "untuk barang dan atau :iasa yang

se_ienis ::.>.ta•.! tidak 5eienis" dihapuskan. terima kasih.

KETUA RAI)AT . . . .

Page 38: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- ?·7 -

FA8P! (NY. SUMARTINI. S.H.) :

FABRI pada DIM nomor 92 tidak menqajukan usul perubahan.

namun demikian kalau tadi mendenqar keterangan dari Pemerintah~

l<.alau memanq vanq dimaksud i tu seperti apa yang di.ielaslkan oleh

Pemerintah. sebaiknya supaya tidak rancu dibuanQ saja kata

"sefenis.atau tidak se.ienis". kalau memang tidak ada maksudnya.

Tetapi kal au ada maksud yang lain mohon ki ranya ada pen.ielasan

terlebih dahulu.

KETUA RAPAT

Dari FKP.

FKP (DRS. SABAR KEOMBINO) :

Untuk istilah ini sebenarnya kami minta penjelasan dari

Pe,meri ntah. aoakah ada merek untuk baranq a tau jasa yang tidak

seienis itu. Jadi dicantumkannya frasa ini tentunya ada maksud-

nva. ada atau tidak.

Jadi penqqunaan merek untuk baranQ atau jasa yarg tidak

sejeni s. contohnya baqaimana. Kalau sudah di beri kan con1~oh ki ta

akan tahu e>.pakah perlu atau tidak dicantumkannya.

I<'.ETUA RAPAT :

Pak Rusdy mau menambahkan. silakan.

FKP (MOHAMMAD RUSOY THAHIR. S.H.) :

Ter-ima ksih Baoal<'. Pimoinan. menambah apa yang dikumukakan

FKP. sebenarnva Pasal 72 ini adalah suatu prinsip dasar·, suatu

perinsio umum bahwa seseoranQ yanQ dilanqqar haknya berhak mela-

l<.ukan quqatan. saya kira di situ inti permasalahannya. Kalau

denqan demikian. maka berarti bahwa quqatan yang dilakukan bisa

sa.ia baik terhadap baranq atau .iasa yang se.ienis maupun yang

tidak sejenis. Karena prinsip dasarnya bahwa yang ingin dilakukari

seseoranq apabila orang melanggar hak yang dimilikinya maka

tentunya ..•.•.

Page 39: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 38 -

tentunva or-anq lain. maka berhak untuk melakukan gugatan itu.

Untuk menqhindari kerancuan antara kata "se.ienis" d<m "tdak

se.ienis", kami mencoba inQin melakukan perumusan baru dengan

menemoatkan kata-kata "baranq atau .iasa" itu di depan, sehingga

akan berbunvi sebaqai berikut. "Pemilik merek terdaftar dapat

menqaiukan quqatan terhadap oranq atau badan hukum van9 secara

tanoa hak menqqunakan merek untuk baranq atau jasa yang mempunyai

persamaan oada pokoknva atau keseluruhannva denqan mereknya".

Sehi n<:Jqa S3.mD2, i di sana antara sejenis dan tidak sej1:mis i tu

tidak dicantumkan. karena memanq bahwa seseoranq vanag dilang9ar

haknva itu bisa sa~a melakukan quqatan.

Sava kira dentikian sekedar tambahan. terima kasih.

K.ETIIA PA0<4T

Untu~ outaran berikut kami serahkan kembali FPOI.

FOG! fY.B. WIYANJONO, S.H.)

Kami le•ima. sava dukunq rumusan dari Pa~ Rusdv. karena bagi

karni t:"•er.,:~han!:':ln adalah kalau ini rumusannva berarti kembal i kepada

oa-:: 31 ··/ '", .. ,_,"" ~~ i der:-•2n Pa-::a 1 di deoan :i tu t e r·-::.i rat bahwa yanq

'13.""''·' ,;,-~,,, ·-'-'''--''" tid3l< ~v-,leh itoo '!lPf!l.3fV~.l utl)fll.-3t.ic. di sinipun

':1•_~,,-;;t ~r-, ;~1 fVi'-~f,,_.Jflrl ·..:·:;_'/::1 t)j_~J3. !fiPn,··-~erti. .::t.r,)a. '-/a.!l(J rji_utarakan Oleh

c ,,,;~"" i t•.1 ter .. ser -",h c•eno,?.di L'\n Misalnya saya

~ ! ! :"....: t \ ! I ; 1 1 • I 1 ;.1 I : (\j-\ '"; ·; 1_ k Su!. t,.~:in ·::: -_{'/3 .. ::tl.c_, __ ri rn i ·1_ i ~-<'. ::-: •. ::tv~{, i. tu tE~r·se-

:- .J } ' ·- _j ' '

-.(""'I' '! ' ;_.

<:J::-~t•?' '''""'"'-"j "l'c,.n f"3.t.,·,::,udnva baqs.imana, karena !':3.1au :itu diiawab

bahw=. ad:.;., mer-e~ un tuk bar-anq se ieni s te r· ten tu vanq kemudi an

diqunakan vanq lain yang mirip-mirip boleh. kalau kenyataan

seperti itu, kemudian kita rumuskan itu boleh mengqugat itu tidak

pas, maka kuncinva adalah pertanyaan dari Pak Sabar tadi.

Solusinva adalah rurnusan pada Pak Rusdv. i tu untuk kami bisa

menerirna kalau rumusan seperti punva Pak Rusdy rumusan sebelum

pertanvaan Pak Sabar di.iawab. Karena sava tahu pertanyaan Pak

Saba r .....

Page 40: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 39 -

Sabar Koembi no akan di_iawab sampai sekaranq di Indone~:;ia yang

semacam itu ada dan banvak. terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima Kasih. sava persilakan Pemerintah.

Sila~an Pak Dirien HCPM.

Ter_i_"'"' ~<:?-=:)h o1_n·~::-:~nan, menqenai baranq vanq tidak sejenis

d.3l3.P• -:=: .. ?.!_ 1_! ~-ner~e~ itu. 3.d3. rnisalkan Cenol itu untuk bara.nq-barng

t::er-te')t•• tc>t:>c•i '·"'t-'.'" r''-'mah makan, itu bisa. Tetapi iuga ada hal

t..'d3• .. • tida.k. keliru, itu ada lU<:Ja. Inilah contoh-

contr'h ':'."'"'' "" 1 '"" h'"''''i-",k dilakukan rada s,aa.t ini.

tidak keberatan terhadap usul vanq

diber-ikan P3k Rusd'! at:au kita cukup denqan memotonq ini saja oleh

sebab itu andaikata ini bisa disetujui kita Timuskan.

KETUA RAPAT

F!<.P silakan.

FKP (NY. FARIDA SYAMSI CHADARIA, S.H.)

kasih. ini mohon klari fikasi dari Pemerint.:1h saja,

dua Baoak Dirien 1n1 pada prinsipnya sama-sama menyatakan bahwa

sebena r·nv.::r. rue r-ei<. i tu diakui dan ada yang t:i dak sejenis.. Dengan

demi ki an as.sums i ki ta bahwa frasa "se.ienis maupun tidak :sejenis"

ini han.Jsnva tetap. Karena memang diakui a tau tidak diakui i. tu

ada dan Di rien Kumdanq menqatakan yang pertama bahwa int adalah

hanya mevanqkut penqaj uan guqatan. di mana tidak perlu disebut

maupun tidak disebut itu tidak ada perbedaan. Namun alangkah

baiknya ....••

Page 41: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 40 -

bail<'.nva kalau memano i tu disebut. i tu kalau sava tidak salah

tanqkap beaitu.

Jadi kembali laqi denqan demikian. kalau kata "sejemis" ini

ada di sini. ini iuqa tidak merupakan suatu hal yang menSJganggu.

Denqan demikian kata-kata sejenis maupun tidak sejenis" ini

masih tetap daoat dicantumkan di sini.

Demikian pendaoat kami.

FKP (MOHAMMAD RUSDY THAHIR. S.H.)

Sebenarnva ini orinsip, ini kwa yuridis tanpa pasal ini

s~benarnva ialan. karena pada prinsipnya bahwa setiap orang yang

dilanqqar· hakrwa bisa menqquqat. itu sebenarnva dasarny;::l. Namun

karena di sini kewenanqan itu ada diberikan kepada pemegamg merek

itu aoabila dia sudah terdaftar mereknya.

Jadi mernanq tidak oerlu ki ta persoalkan yang sejenis maupun

yanqa tidak se.ienis. karena setiap.OI"~O<:f yang dilangga1•· haknya

ber-hak rnenqquqat. i tu sebenarnya pemahamannya. Jadi m<:tlah kwa

vuridis tan~a pase>.l inioun oasti i tu bisa ber.ialan. bah1~a kalau

s:::r.ya c'er"eqanq me r·ek say a di lanqqar hak say a. maka s.:l1Y abisa

menqquqat. aoakah itu sejenis atau tidak sejenis .

.:ra.c!i Dr-insip dasarnya sebenarnva secara yuridis me:mberikan

suatu ketentuan apabi la ada seseoranq melanqqar hak seseorang.

maka oranq yanq dilannqar haknya itu tentunya berhak untuk melak­

ukan (HJ•Ja t :::r.n. Sava k i r·a Pemeri ntah tadi telah setuj u untuk di ru­

m~skan lebih laniut dalam Timus.

Kf=:fi_IA PAOAT ~

~<en•l::x~1_ :i C'3.r.'~?. I="C•t:>T. iadi Pemerintah sudah memberikan jawaban

b?.f-l<.!:! c'"'"'"-'';,.,t::3h d?c,?t rnener·ima kata "tidak seienis itu dapat

dil>?.'" .. "~ tot~"' ;,,,:~:" ,L,~,at rnener·irna r·urnus.an dart Pak Rus.dv denqan

~-""''"' '"""''''';.,~"J" k:-<.r_.:,_ "tidak seienis" hany-3. kata "bar·anq dan jasa"

{ ~ ' ' ; { '; ~ -·

sama ..... .

Page 42: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

, _ _: _, 01 ~ \ J

·--~"':C-- r

: ;:.. ) ~ \' ' t

(: -~ ~ ·;.., i ::.;: : ', .· l ·- --! . ~ • l , .. ·~,"~'" :~•'?!tL:\h~in3n FO(\T d;. ,~L::~l3nt 1nene:·una r•.J1nusan

.,,~~1_,}, ,::!ern!kian. Orarv.1 ntell(KJU'-)aL sesuatu yanq

di mana haknva dilanqqar. kalau ini hak

sava kamu t idak ber·hak menqapa kamu pakai. Permasalahannya tidak

sesederhana seperti ini. karena yang sekarang ada. saya punya

merek Kacanq Garuda. yang sana punya merek Garuda celana. mirip

tetaai sa!l!a-sarna terda ftar semua. siapa yang terlanjUI~. tidak

ada. Kar·en3 ar..\3. k3r·ena se.ienis i tu boleh. i tulah masalahnya.

Jadi !<alau tidak se.ienis tidak boleh baru ada soal.

Oenqan oen12.haman seperti ini. artinya dikernbalikan penger­

tian ki t3. ber·sa1na tadi substansi dari Pasal 6. FPDI bisa meneri-

ma, t.er·irn2. !<.:::>.-=: i h.

Y..fTIJA P.APAT :

Terima kasih. kecada FPP.

FPP (OESMAN. SAIDI, S.H.) Se<.•...!da•·a Ketua. FPP bisa menerima rumusan yang dikemukakan

oleh Pak P.usdv Thahi r dengan ketentuan frasa tidak sejenis di

Pasal 56 avat (1) itu dihapus. terima kasih.

KETIJA RAPAT :

Ter·inta kasih dar·i Pak Rusdy roemanq sudah dernikian rumusan-

nya. Dari P3k Rusdv. kalimat baik se.ienis maupun tidak sejenis

itu dihaausk3n. Jadi kalau saya bacakan rumusan Pak Rusdy tadi,

Pernilik ,nerek terdaftar dapat mengajukan qugatan kepada orang

aiau badan hukum vana secara tanpa hak menggunakan merek barang

untuk baranq dan atau jasa yang mempunyai persamaan pada pokoknya

atau 0er·sesuaiannva denqan mer·eknva".

Dari FABRI kami 0ersilakan.

FPBRI fNY. SUMAPTINI. S.H.) !<.:::ul!!. secendapa t, rnernanq i tulah yanq karni utarakan p.ada saat

Jadi •...•..

Page 43: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 42 -

Ja.d:i kal3.U memanq itu sama sa.ia dihapus denqan perubahan rumusan

kalimat. terima kasih.

I<FTUA PAPAT :

Silak3.n kecada FKP.

~KD 1n0~ ~APAR KOEMBTNO)

v.:; r en3. Der"i P•c>i n menqa takan beqi t u, si 1 ak.? .· ·

I 'li ~ -~ ._- -; } '

r;. vanq <::eienis

l!)?,t!:ll II 0 l ; ,i _:!. ' {..~ t \ l '-·'

:::FTil-~lt'i

118. 1 n 1 vanq dioaniakan FKP ten tan<:~

S3Y3. persilakan kepada FKP.

FKP (NY. FARIOA SYAMSI CHADARIA. S.H.)

Te r irna kasi h Bapak Pirnpinan. DIM 118 ini adalah mengenai

ketentuan oidana. Jadi seperti apa yang telah karni sampaikan pada

waktu Raker denqan Bapak Menteri, bahwa mernanq FKP berkeinginan

unt uk melvJadak.an sua tu perubahan terhadap ketentuan pi dana. Di

mana. r::,ePJbahan-oer·ubahan ini adalah didasarkan pada si tuasi dan

perkembanaan vanq teriadi dewasa ini. khususnva perkembangan

huku111 c>idana i tu sendi ri. Denqan alasan-alasan i tu pula kami juga

melihat bahwa keberadaan perubahan UU di bidanq HAKI ini adalah

iuqa dalarn r·anqka rnenqikuti perubahan yanq terjadi di dunia

internasional vaitu untuk mengantisioasi globalisasi, di mana

ki t3. har·us menvesuaikan dengan TRIPs dan WTO di bidang 1-11\KI ini,

ma.ka be r· tit i k tolak pada itu kita inqin menaqdakan pBrubahan

rumusan ..... .

Page 44: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 43 -

rumusan untuk juqa dapat mengantisipasi dari globalisasi itu

nantinva.

Pertimban(Jan-pertinqan lainnya adalah pertama dari beberapa

pertemuan sebel um i ni. ki ta telah mencoba mengadakan PE:rrtemuan­

pertemuan denoan tokoh-tokoh kepakaran di bidang pidana, beliau­

beliau itu menqinformasikan kepada kami bahwa pada masa yang akan

datanq nanti rumus.an dari KUHP Nasional yang akan datang sudah "

harus menvesuaik.an denqan. keadaan-keadaan di dunia lain. yai tu

pada pr·insipnva tidak akan atau tidak lagi membedakan antara

i~nis keiahatan dan pelanggaran. Memanq menurut kabar berita

rancanqan !<'.UHO Nas:i.onal ini dar·i Oepart:emen Kehakiman i tu dikern­

balikan laqi keoada Tim Perumus. Namun sepanjanq yanq kami keta­

h~i. rumusan vanq dikembalikan itu hanvalah merupakan sistimati-

tel:=-.h k3.!1!.i. kami r·umsukan dalam RUU yanq baru sa.ia

ur __ l !<e ten::'lqanuk 1 i r·an dal2."' hal ini .. Dirnana

13 ~.~-'d. t d i te ,. i rna oleh Pemerintah dan seluruh

Oad2 •w::-rlLt_•_• it .. ·L:•ri. t.'ihak !'1enter·i Riset dalarn hal ir1i Bapak

r<.e~~='t..!."!~-'' '3=''~"' f~=-.l :!.'-~!., un~uk khsusu membicar·akan rnasalah keten-

('eH! _;_ ~.-y,·::: i ·::tens. i i tul ah, rnaka kami tnenqusul kan ki r·anya dalam

RUU Perubahan HAKI ini. khususnya di bidanq Merek kami juga

mencoba menqusulkan aqar· perumusan "dengan sengaja" dala.m keten­

tuan pidana ini kami menghapuskannya. Hal ini menurut perkiraan

~ami _justru untuk memudahkan prakteknya nanti.

Jadi seperti apa yang disampaikan oleh Bapak Menteri, bahwa

ha'l ini justr·•.J untuk melindungi bagi orang-orang vanq karena

memanq ketidaktahuannya dia memalsukan suatu merek disinilah

per·l i ndunqannva. Setelah kami pikir-pikir kamikurang setuju,

sehinqqa kanti tetap meneruskannva untuk dibahas lebih lanjut

menqenai usul katni ini di . tingkat Pan:ia. ~;aya .•.•

'

Page 45: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 44 -

Sava kira demikian usul kami yang pertama.

FKP (DRS. SABAR KOEMBINO. S.H.) : Ada tambahan sedikit. jadi selain usulan untuk men~hapuskan

"derKl::<.n s.en•Ja i a" . mal<. a rumusan dari pasal i ni disesuaikan dengan

hasi 1 r·umusan dari ketentuan-ketertuan yanq lain. Karena mengenai

dan sebagainya i tu merupakan kata se ienis don tidak se.ienis

ranokaian dari materi huklum yang harus dilanqgar tadi.

Jadi rumusan i tu masih belum final. sehingga nanti harus

memoer·hatikan menqenai hasil rumusan-rumusan yang akan datang,

terima kasih.

f(ETIJA RAPAT :

Kami persilakan dari FABRI.

FABRI (NY. SUMARTINI. S.H.) Te d!!1a kas i h c!a ri FABRI untuk DIM nomor 116 tidak memgaj ukan

sar·an oend3.Da t. menanqqapi usul dari FKP, mengapa FABIU tetap

bet· !::lend?.!:.'"'· t bahw2. r·umusan i ni masi h tetao sesuai tumw:>an RUU,

ka r·en3. ~="ABPI ber·~,enda.pa t bahwa denqan senqa_ja i tu adalah salah

K:=. J ''·'··' ~<~ -, '"'.!'! ~-'':'' k':'!ttb3n• .. ;.::!.nnva untuk KUHP vanq al ... an da tanq, i tu say a

k.i' ~. !-<:'} =''' '"'"''"'"''1'-' h::\l ter·sebut sepakat d:iber·lakukan, saya kir·a

k.~~-~:. ·-· ·---1-.!-..J ~:; ..J ~ fl !. :'.(j~-!. !f!.3.ksudr1ya ~

! ) ._. ~-~ ! 1n'"11n mend:~~2.tka!l oer,jelasan d'Jlu dar·i

t<. a l au '::!a r i FA B R I ,

FlPP ..... .

Page 46: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

I I ,

- 45 -

lin!··-·~ ""'"-''""''''-"0i ""ernua sa_ia, baqi sava :::.ebetulnva tidak ada

,h; 1" f,·-::rs:=o. "denr:tan "".en'la.ia" i tu dihapuskan. Sehinqqa

! ''

~.eti~~-? .. k-?.!ni in~:1in bertanva. kenaoa di dalam rumusan Pasal

81 ini tidal< disebutkan frasa mempunvai persamaan pada pokoknya.

Oi si nbi hanva disebutkan merek vanQ sama pada keseluruhannya.

tetapi tidal< ada vanq mempunyai prsamaan pada pokoknya, ini

pertanvaan, terima kasih.

KETUA RAPAT :

Silakan kepada FPOI.

FPDI (Y.B. WIYANJONO, S.H.) :

Pertarna, kami ucapkan terima kasih kepada FPP yang telah

mendukuna u~ulan FPDI. Kedua, untuk membantu semoqa tidak perlu

ke eksekut if karena rekan yang dekat duduknya. Yang di tanyakan

FPP tadi ada di avat vberikut vanq hukumannva berlainan.

Kemudian menqenai pendapat kami perbedaan antara usulan FKP

denqan tanqqapan dari FABRI. tearus teranq kami beluTJ cukup

mendalarni tern!::->0 hari menqenai perbedaan ini.

Karena ........ .

Page 47: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 46 -

K.arena dari a.iaran Culf~ sendiri kalau kita ikuti ada ke­cenderunoan bahwa oada saat-saat terakhir itu untuk Culfa ini dioerlakaukan pula sebaqai Dolus. Sebaqai contoh konqret metrom­ini vano temoo hari masuk kesana. i tukan Cul fa. Mana mungkin suoi r i tu mau membuhuh sekian belas .iiwa. kan tidak mungkin. Karena kealoaan atau kelalaiannya dia kemudian ter.iadilah. tetapi hakim kemudian memutuskan bahwa walaupun toh dia lalai tetapi dia sudah bisa rnenduqa kalau toh perhi tunqan dia meleset, maka dia akan menvebabkan sekian oranq. Denqan demikian Culfe itu diper-

1 akukan san•:~ derv:~:.:l.n Dol us, i ni kalau ki ta i kuti. Karena untuk menqikuti apa vanq jadi perbedaan manakala FABRI

membut"-!!-'rk:~n -:=e-::u2.tu vanq qampanq baqi kami. karena a i?J·?.n V3.n'} t•erkernbanq saat ini. kami belum bisa

ini memang ber·pendapat

-=.ecar·3 !'!?0!':?"' '-!'!!:•1k memilih vanq palinq tepat yanq mana, kami 3L·Jn t'!e'·,_:;_kr.•!i r:f•..'l'.l -:c.?.f'!!:'Jai setelah karni pandanq bahwa ini adalah

'·/=~!".' ::·"'1 ;,.,, ~·H•'-'.!· "'"'·'~t i J..-:arni baru bis3 beroendapat. t:.erirna kasih.

llETI_IA PAO(\T .

Ter· ~ nt·J L· ~· .. ; ~-:.

oer·t.ama ada beberapa pasal-pasal ini lebih banyak dipersoal­kan oleh ~='KP vaitu menqenai kata "senqaja". Ada beberapa sandaran

vano dioerqunakan oleh FKP. yaitu yanq pertama adanya satu trand vahq sifatnva internasional yang tidak membedakan antara perbua­tan vanq intentionalv dan non intentionaly. yang disengaja atau

tidak disenqaja. Kedua. secar·a konseptual rancanqan KUH Pidana ki ta mencoba

mer_1qintruduksi. rneniadakan. Kalau istilah mereka secara tehnis meniadakan buku tioa. sebetulnya mereka tidak menqatakan tidak adanva Cul fa. tetaoi rnereka akan meniadakan buku tiga. dimana pasal-pasal diintegtasikan dalam buku dua. Itu istlah tehnis

yanq dioakai oleh ahli itu.

Baoak dan Ibu sekalian. Pertam3 menqenai berbaqai ketentuan

da•lam berbaqai KUH Pidana internasional · lain. Dalarn hal-hal tertentu senqaja i tu tet~p ada.

internasional maupun · denQan negar~-ne~~ra

terus terang =.nasih:

Misalnva kalau kita membaca yang terakhir yang kita diskusi­ka',n menqenai convensi narkotika. menqenai peredaran gelap narka .... tika. disana unsur intention dalam hal-hal tertentu masih diper-

lukan.

Kedua •••.•••••

Page 48: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 47 -

Kedua kalau itu berkaitan dengan Rancangan KUH Pidana kita.

miskioun sudah banvak sekali dibicarakan tetapi memang Rancangan

KUH Pidana kita samoai saat ini masih dalam status pelmikiran­

pemi ki ran vanq akademis konseptual dari para ahl i-ahli i tu belum

men.ielma rnen.iadi Rancangan KUH Pidana yang baru. Dalam arti

rancan~annva masih bahasa tehnis pemerintahan.

Baranqkali untuk sebelum masuk ini ada berbagai macam menge­

nai KUH Pidana menqapa lamban sehinqqa semcam ada pe:rnyataan

bahwa ini dikembalikan kepada Timus. sebetulnya kami tidak pernah

mehqemb:::<likan itu pada Timus.

!l.ami in•Jin cerita sedikit mengenai hal ini memanq satu draft

akademis vanq disarnpaikan pada kami. kemudian lanqsung pada waktu

i tu tim tehni s di di rek to rat menvusun. meml-)erikan pendapat dan

it~ kita kembalikan keoada panitia ahli untuk mencek sejauhmana

hasil-hasil oerbaikan itu tidak menvimoanq dari konsep-konsep

v~n<::: ada. Dan vanq kedua .ianqan sampai ada unsur-unsur· pidana

vanq oentir-'~1 mer;adi tidak ada.

Qis::>,f!'!:.'ln•_, .i!:u !:en.ls terang masih ada berbaqai pertanyaan

n1en0enai lin0k~p oidananva atau linqkup rnateri pidananya sendiri.

nJi£ . .3~~1'13 -:::f-l~:~.~-~~·'q 1 :=r,n:~ Lt-.it3 rua=.itt akan rnen~Jatur· ·~.atu tindak pidana

V3.''1'-~ t':'B r i?. .; (13.(' <:)~·at'!'.} !11Bnqanqkut te r·nak dari desa ke desa. apakah

!ll~.:..sil, "".<.:.!.':'. '"""''~"''''.d'.3.') tL:>.l3m konsep itu !llasih ad~~ hanva ini tidak ' . : l I ·-· '-J

·-· w ( ~ ..

' . 4 -'If' l

I~

. iadi mohon )U•Jd dilinqkunqan ini .

t....~13.laian. A~·a.kah fllB!Iianq aka.n di hapuskan

T t.uk2.n ~:-en1 i I< .. i r' ~n akddem is.

o~(j·-:: ._ .. -t--l 1 ~---~~.:-t . .;.fl·-_{_f"~ rnasuk ~)8fllil-c'.ir·3.n !:."olitik huktlntnya 3.pakah

!P?q1·-;-~fH~ L:!...: -----::.. .. _.(~ :q~(\'~~-,~1:~.n<Jk.:{(-~ ' . ..Jn:::.ur~ -:=.en~.:.L·3i2.~ c~oJ.tJ~ (1art culfa itu

'. ("\ t y()'-!"/~ di Pe1nerir1tah Daerah ~t!e~·~:l·--l :- ..J~ .--l,

'{ --l r ~~-~ r \ .-~ ·- :

Sebab k ::d au m is a 1 nva sel<.aranq sava ka takan tidak ad.Sl. tidak

ada laai kata senqaja atau kata pelanggaran. menvebabkan tindak

pidana ini akan daoat diapapun pidananva. apapun karena dia

kelalaian atau karena senqaja dia akan dapat dikenakan pasal ini.

Sedanqkan ku2.lifikasi delik sebaqaimanapun juga demi keadilan.

baqaimanaoun iuqa tindakan kelalaian. tindakan sengaja mesti

ber·beda. t1embunuh !<.arena senga.ia, merobunuh karena kelalaian

baqaimanaoun iuqa harus dibedakan. Tidak hanya pada putusan

hakimnva tetapi juga pada pembentuk Undanq-undang mempunyai

tanqqunq i awab untuk memberikan perlakuan yang adi 1 membedakan

or?nq vanq melakukan oidana karena senga.ia dan perbuatan karena

lalai dan oembentuk Undang-undanq bertanqqunq .iawab. sBbab i tu

dalam ran~ka melindunqi rakvatnva sendiri.

Ka rena .......•

,•.: ,.

Page 49: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

48 -

Karena itu kita masih inqin melihat bahwa dari stelsel yang

ada s-el<.a.ran-:1 terlalu oaqi ki ta akan menqambil alih stelsel baru

vano secara pol i tis hukum bel urn oasti akar ki ta ambil. Untuk

diket:':l.hui bahwa disamoinq Rancangan KUH Pidana i tu ada satu

R_ancanqan Undanq-undanq khusus yang disiapkarr. RUU semac:am khusus

aturan oer·al ihan. yang mengatur bagaimana perlakuan dal~i setiap

lot.etentuan oidana yang tersebar dalam berbaqai macam pe:rundangan

vanq menoatur oidana. Sebab misalnva kalau nanti KUH Pidana itu diterima~ hukuman.

denda di sana oa l i nq Ro 300 .i uta. maksimum yang di rumu::~kan oleh

oar a ahl i i tu ancaman denda i tu adalah Rp 300 j uta. ·t~idak ada

vanq samoai Ro 5 milyar sampai sekarang. Itu akan dia!~ur selu­

ruhnya dalarn aturan peralihan itu. Itupun untuk tind;:lk pidana

denqan klasifikasi qolonqan 1. Jadi rnasi h banyak. secara konseptual yang masih ki ta persoal­

k,an kar-en3. i tu rnisalnva untuk oenqetahuan Bapak-bapak dan Ibu-'ibu

.Rancanqan KUH Pidana ini· kami kirimkan misalnya ke l<ejaksaan

A~iunq karni kirimkan ke Mabes Polri. lalu kami kirimkan l~e Mahka­

m~h Aqun0 untuk mendaoat tanqgapan. Dari Kejaksaan Agung sudah

rnasuk .. M3.!<.S-~!d 1-.a!l!i setelah ini masuk sekaranq ini masih ada tim

asistensi dibantu oleh seorang quru besar untuk menyusun i tu.

nfal<.s.ud kami untuk di !<.i rimkan nanti ke fakul tas-fakul tas hukum

unt•.1k mend3.pat tanqqaoan. Jadi masih pan.iang sekali perjalanan

itu. •neskio'.Jn or·anq berkata mendesak-desak .. tetapi Pemerintah

be•·r.•endar.•at bahwa i.ni oerlu kehati-hatian yang sungquh. Ini ada

614 na~a 1 van·~) s '.Jdah di rumuskan sementar·a dari KUH Pi dana i tu.

J·=-.di nrohon bet'.Jl oer-timbangannva. apakah sekaranq ki ta sudah

r'P•l•! '"~"'~'''l'-'"''v.•i ~.telsel vanq berlaku sedanqkan stelsel yanq

t. ,, 1:-;._L.-•!. ·:':e·:!::;nuk:-;,n stelsel vanq ak.an datanq itu masih di dalam

satu t-;,,_1L::..! c''="''")L-_i~·?.n konseptual. belurn rnasuk kepada satu sil<~.ap

huk•_H!' v:C~.-~·~1 ::<.k?.n di t:enn·_._,uh oleh Peroerint:ah, apakah tid!ak lebih

N,_1 t.-~;, ·,:• __ , .. !:,h •h'..:>rirn.:::<. l_i•.::Jak berarti bahwa kiLa sepikir·an t:entanq

i ~ '-' N j" t ; ·,. ",-! o"' t..- n. !·-"dV <:.:lenqaq 1<•. i. t2 '0\kan men• ... Jhada!..d. PIJ1...' Na r·!-c.o-P.a.r·anqkali d.-~ri

sud•_:!. :..- i' j ·'-''=''~·"'·'"'· t.-.u•·,::eptual l<.i ta mas..ih mernbt:n·:ikan Pt3r·tanyaan

be::~' ~~3k3h Ndr·kotik itu bisa kia pakai atau tidak. karena

be r·baq:=o. i !1!3C':oU!! !:.''::' r· t imban~an tertentu. Memanq ki ta akui ber·sama

DPP cian Pemer in tah i ni seperti dilc-.atakan Pak Rusdv beqi ttJ berbeda

Pansus, ber·beda 1:-'ikir·an. berbeda macam-macam. Oleh sebab itu. kami sekedar menqa.iukan pertimbangan. apakah

oada wak tu i ni Jc.i ta sudah perl u menampung pi ki ran-oiki ran konse­

orual vanq masih .iauh roeninqqalkan stelsel yang masih berlaku,

d~n ka l :lU ada kekhawa ti ran nanti. saya ka takan ki ta mt:myiapkan

satu Undanq-undanq khusus me.nqatur Aturaan Peralihan yang menga­

tur seqala oeralihan yang akan terjadi akibat pidana baru.

Ini

Page 50: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- <1Q -

1 . . nl merH2.n0. har·-us ada karena di neqeri lain misalnya neqeri

:?.'j? '·''"'::!-"'J'':>-t~rv::l::~nq khusus Peral ihan i tu karena dia men­Lgt~~asan oranq, harus diatur denqan kritis sekali. Itu

itu sudah dibantu oleh FPDI ba•hwa yanq

menuen3i oersamaan oad3 pokoknva itu memanq senoa.ia kita bedakan

k~sel ·~···-~h?'' r::!?n :.:oen•.:131a ki ta bedakan kar·en2 :~ncaman pidana juqa

t•ert>o::>d-'! .. '-~'=~" !'!3'-J~:" .. !n "~idak se.ienis" bar-anqkali rnenl3.nq ini kita

L ··:::i·,:t_'-'" •:~<:-''''···:,.n .. ,J,,,_! •:E de~:Jan saia kar·ena kita tidal<. bisa per·­

lak,_:L -~.:~ _;_ ~-'·-~ ~---j·' ~~1--:(_ (j·j_ ~- nF~sih berar·t.i t'oleh berar·ti dia ~~an tidak

p i ~~ -· f \ ...: :~ ; ! -· · .: · : ~ ::...: 11: 1 r r ~ : · ~ r ) ! ) :~ f ~

Ter·i.!H-". L.-'l"::i.h .::~t:..s ~·en.ielasan dari Pernerintah.

Se!<.a r·~n':! sudah !Y.Jkul 16.07. say a mohon persetuj uan

rapa t vanq s3va horrna ti ~ apakah ki ta skors sampai pukul

atau kita selesaikan 1 DIM.

Tanqqaoan dari Fraksi baqaimana ? Silah Pak Baqir ?

PEMERINTAH / FIRJEN KUMDANG :

kepada

20.00

Melihat dari Pemerintah. semua ini kan sama. serupa masalah

vanq diajukan FKP. Jadi kalau kita selesa{ satu ini. maka akan

selesai sel ur-uhnva, maka kami sarankan. ki ta isti rahat saj.a dengan

hat-aoan sambil istirahat itu ada pemikiran-pemikiran yang seperti

tadi paqi B3oak temouh denqan cara vanq sanqat revolusioner kita

lan9s•.mq lobbv.

Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Ted.ma 1-t.as i h.

Sebelum sava skors ada tambahan sedikit dari Pak Rusd')".

FKP (M. RUSOY THAHIR. SH) :

. , Sel<'.eda r- tarnbahan.

Baoak Oirien dan Bapak Ibu sekalian vang kami hormati,

Ter·hada.p usul FKP ingin menghilanqkan kata "dengan s~:mgaja",

se -'narnva masalahnva bukan sebaqai salah satu konsep untuk

mempe r· tentanqkan anta ra dol us dan cul va. Say a sependapa t dengan ~ .

Pak Oi r.ien bahwa sampai kapanpun .i uqa pri nsi o antara dc•lus dan

culva oasti selalu ada, yaitu bahwa dolus seperti pembunul·lan, itu

bahwa seseor-anq perbedaan antara dolus dan culva. kalau dolus

bahwa ........ .

Page 51: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 50 -

bahwa oranq menqinQinkan akibat itu. seseorang mensJinginkan akibat itu dan oerkembanoan terakhir dalam ilmu hukum pidana bahwa bukan hanya orang yang menginginkan akibat akan tetapi juga

or-anonva insaf itu disebut di

lis.

akan kemungkinan bahwa akibat i tu bisa terjadi. dalam ilmu hukum pidana sebagai dolus inventua-

Jadi kalau tadi Pak Wiyan.iono mengatakan dalam kasus metro

mini. sebenarnva maaf bukan peneraoan culva yang bet·dasarkan Pasal 359 KUHP. Kalau 359 kan "barang siapa dengan kelalainnya. a~.an tetaoi dalam hal ini juga dolus tetapi dolusnya adalah dalam l<.ateqor·i dolus inventualis. orang insaf orang sadar bahwa kemunqkin-3.n i tu bisa ter.iadi. Setahu saya bahwa ini dianut Ar.res:t kue tart vanq kita inqat. umpamanya yang saya inginkan t.lkibatnya

sava menqi rimkan kue tart ke Pak Wiyanjono saya men~1inginkan

bahwa di a mat i denqan membubuhkan racun. akan te tapi ternya ta

pada waktu saya kirim kue tart itu bukan Pak Wiyanjono yHng makan

tetapi putrinya yang makan. padahal saya tidak menSJinginkan

Pl!tri nva ~.-anq makan kue tart i tu. Aki bat meninggall'lYa maka arrest dari Mahkamah Agung Belanda mengatakan bahwa walaupun dia tiCJak menqinoinkan akibatnva~maka juga dia dapat dikatakan bahwa dia dolus eventualis. dia sadar. dia insaf kemungkin•iln bahwa siapaoun vanq makan itu ~asti meninggal. Inilah makanya bukan

karena kealoaannva sava kira.

Menqenai a.oa vanq dikemukakan oleh FPP bahwa kenapa "pada

oekoknva" ini tidak dirnuat di dalam Pasal 81 ini. menurut hemat sava ini ada qr·aduasirwa, bahwa Pasal 81 lebih berat oleh karena dia ada dalam kesel ur·uhannya sedangkan mengenai oada pokCiknva i tu nanti die<.t•...!t' di dalam Pasal 82. Kalau Pasal 81 dia let:·ih berat karena dia memakai merek yang keseluruhannva bahwa dia dipidana 7 tahun. Artinva daoat dioidana 7 tahun. sedangkan kalau dia pada

pokoknva nanti diatur oada Pasal 82 yang akan datang. Masal.3hnva beqini Pak Dirjen, bukan mernpersoalkan antara

senqaJa dan culfa di dalam Pasal ini. tetapi tadi sesuai dikemu­kakan o 1 eh r·ekan F r·aksi yang ter·dahul u bahwa di bedakan an tara ke_jahatan dan oelanqqaran itu nanti akan kita refers ke belakang. T~tapi masalahnva adalah komplektual daripada pasal ini, keingi­nan ooliti!<. ldta aoakah kita menginginkan dengan sengaja hapus a tau tidak. Jadi konteks pasal ini antara penerapan dengan senqa1a dihubunqkan denqan konteks dari oeneraoan UU ini.

Masalahnva beqini. kita tahu bahwa vanq kita inqinkan di satu p:ihak. rnunqldn dari sisi keadilan benar, karena kalau dipasang denqan senqa_ia maka berarti oranq itu harus tahu ada Merek oranq

lain terdaft~r. dia harus tahu ada Merek yang sama. Memang dari sa!:.u as.r..~c,:.t .. tY..:>'I.':':'h co . .s ja s.eseor·ang i tu benar--benar· tidak tahu bahwa ad.?- Me ~-e!<. v3n•_J tenj~ f tar, yanq kesel ur·uhannva pada pokoknya hatnr..'i r ·.:::".!!!:> .. '=''='f'j ,."Y!d kalau ki ta Lldak mener·apkan c!enqan senga_}a

r•12\k= t'<:-'f2.'·~ ~ c:o.·::-:c,._,..k ir.e:::dilan n::mti tidak ten:.>'=' •uhi • .-i~nqan sampai

Aka!) ......... .

I.

Page 52: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 51 -

•'>~<.:"" t_"='=''-''- •n;-".·,c~l:-".hnva k.3.ta "tidak senqaia" 1n1 bisa diiadi­

k_?..r' '" ,,,,, f'"'' 1 ;,,i,,,,, r-1:-'r·ir.'-?..d.'-". :"-U:3.t\! ke:'ld;"':'<l") dimi"\!1.3. :->.kan rnenyul·j t--

Pi? d:-<.:•"' ,,.,,,.,_,, _,L-:-',. "L·._,V"\ t i_dak '"~'~" p:c;k. di -" f,pr·l indunu den•--J.'~n

~=-~~1~.1·:-r !:!. ~ ~, l J·-!.r.~i .. _~5.·- .-!-L'.! ~-~'i. h2.k n'ern.~n~~-1 ~!!':::!~f~J-.:!.r1cj,_Jn~J tt_elerno.ha.n dar·i

::t=.-oe~< ~,._,,,,,t:>~, ~<<:>=''~il _ _,,, b;~qj Ot'cHl'.l v::-.nq betul-bel.u1 tidak tallu,

a.!<.2.n 'e'-=-t•i diL::<.i'l pih::.<k ada keruunqkinan bahw2. or·anq berlindung

yuridisnva bahwa penunlut kalau ada denqan senqaja kom~ekwensi

umum harus mernbuktikan kata "dengan senqa.ia" itu.

Ole!-. karena i tu malah FKP inqin mempermudah perl:indungan

sehinqqa tidak perlu orang membuktikan dengan sengaja 1 akan tetapi

siaoa vanq tanoa hak menggunakan Merek orang lain itu maka dia

diancam denqan oidana. sehingga penuntut umum tidak perlu sulit­

sul-i t 1 aqi membuk t i kan apakah dia di lakukan dengan seng.:da a tau tidak.

Namun demikian FKP bersedia untuk membicarakannya lebih

laniut di dalam lobby dan senantiasa terbuka kepada pikiran­

pi ki ran bar·u. Yang oenting bagi FKP bahwa sepanjang pemiki ran­

pemikiran vanq dikemukakan ini lebih obyektif. lebih rasional dan juga sesuai denqan keadaan masyarakat.

Denqan demikian FKP bersedia dalam masalah ini. karena kalau

ini selesai maka oraktis semua dibelakang bisa selesai. Bahwa

pemikir·annva demikian bahwa ada seseoranq yang kita lindungi

disa tu oi hak, aoabi la yang bersanqkutan tidak bersalah tidak

tahu. tetaoi apa vanq kita khawatirkan Jus:~a bahwa jangan sampai

.iustru or·anq vanq suka memalsui berl indung dari per·undang­

undanoan i ni denqan menga takan; "wah saya tidak sengaja. ~-i lahkan Pak, Jaksa mernbuktikan", lebih sulit nantinya.

· Ini lah dua oemiki ran yang keseimbangannya nanti ki ta perhi­

tunqkan man faa t dan moderatnya. kalau memang manfaatnya lebih

besar kita bisa menarik kembali usul ini. tetapi kalau moderatnya

lebih besar kita bisa oertimbangkan ini.

Sava kir·a cukuo sekian. terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih dari FKP.

Pada pokoknva setu.i u di lobby.

Kembali oada FABRI. apakah sudah setuju di lobby.

F.ABRI (NY. SUMARTINI D. SH) :

Setuiu untuk lobby dan waktunya kami kira nanti sesudah makan malam.

Ter·ima kasih.

·KETUA RAPAT :

Terima kasih.

!i'.eoad3 FPP

FPP ..... .

Page 53: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

52 -

~pp (H. OESMAN SAHIDI, SH)

::~ef.- :o-. r·anq apabi 13 in i sudah te r·.i adi ada yanq

!llen'1'."-!''""'"'" r.-1'=''"'k •Lu. ::)ennuC\Lan it.u sudah Ler·jadi. kar·enC\ keja­,_~[2n ;.,; ~''--'i";l~L M,c.>t":'t., it.u c.k.-~n mend2.pat ker·uqian.

r-11.~~) L· -·:- !~!)-_; ; '~l t,·.j,l_:i s:~.\':2. ·::.r.t)et~.Jlr)'/0. (_~e~·)(~}-3n ~.en~::aja ata.u

KETUA RAPAT Ter·ima ka-:::ih. Terus menqenai lobby Pak.

FPP (H. OESMAN SAHIDI. SH)

Setuiu lobbv

KETUA RAPAT : Terima kasih. Frak=:.i PDT.

F.PDI (Y.B. WIYANJONO. SH) Terima kasih Pak Ketua. Sava dukunq FABRI untuk lobby setelah makan malam.

KETUA RAPAT : Terima kasih. Pemerintah

PEMERINTAH/DIRJEN HCPM

Ter·ima kasih. Sava setuiu lobbvnva setelah pukul 20.00 WIB.

KETUA RAPAT : Kalau demikian apakah dapat disetujui rapat akan kita mulai

pada pukul 20.00 sesuai jadwal dan lanqsung nanti F1·aksi dan ·Pemer· i ntah menqadakan lobby. Oleh karena in-l banyak pasal-pasal dibelakanqnva. dari usul FKP dan FPDI. saya usulkan lobby untuk

waktu 1/2 iam. Oaoa t disetu.i ui

( RAPAT SETUJU )

Terima kasih. Denqan demikian rapat sava skors sampai dengan pu 1kul 20.00

WIB.

( RAPAT DISKORS JAM 16.15 WIB )

Page 54: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

-53-

KETUA RAPAT Bapak-bapak dan Ibu sekalian. Rapat Panja saya nyatakan dibuka kembali. Bapak-bapak dan Ibu-ibu setelah lobby kami buka kembali

namun demikian walaupun lobby berjalan kurang lebih satiJ setengah jam namun syukur Alhamdullilah bahwa hasil lobby ini banyak

mencakup DIM-DIM yang lain, dan untuk DIM-DIM yang brekai tan dengan perubahan dapat dikatakan sudah selesai semua sehingga ~inggal DIM-DIM yang merupakan usul-usul baru di luar perubahan yang di usul kan oleh Pemerintah. Untuk hasil DIM-DIM yang ki ta

bahas pada waktu lobby akan disampaikan oleh Pemerintah.

Saya persilakan.

PEMERINTAH / DIRJEN KUMDANG

asslamu'alaikum Wr. Wb. Bapak-bapak dan Ibu sekalian selamat malam. Sesuai dengan program kita sore tadi, malam ini memang kita

sediakan untuk lobby untuk menyelesaikan berbagai pasal yang

belum kita sepakati. saya kan mulai dengan bahan looby didasar­

kan kepada usul dari DKP yang berkaitan dengan pasal-~isal pida­

na. Hanya satu kata sebetulnya diusulkan oleh FKP yaitu kata

"sengaja" tetapi merupakan konsep yang sangat mendasar· sekali,

karena dalam hukum pidana antara sengaja dan tidak sengaja atau tidak di tulis apa-apa mempunyai implikasi hukum yc:mg sangat mendasar sekali. Setelah dibahas dengan berbagai macam segi dan berbagai macam kepentingan yang mungkin tertampung di dalam

berbagai ide tersebut akhirnya GKP melihat kepentingan­kepentingan sosiologis yang kenyataan riil yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia pada saar sekarang ini dan jug.:L berbagai

pertimbangan lain maka FKP dengan segala kebesarannya itu lebih

memilih mempertimbangkan faktor-faktor riil atau faktor-faktor

,sosiologis i tu sebagai bahan pertimbangan utama. Berdasarkan

i tu maka FKP sepakat untuk mempertahankan kata "sengaja" pada

pasal-pasal pidana ini. Jadi seluruh pasal-pasal pidana yang

ditiadakan itu dengan pertimbangan-pertimbangan sosiologis

kondisi riil kita pada saat sekarang ini dan kemungkinan bargain-ing posdiyion yang dipertimbangkan antara pemilik Marek dengan

pemakai merek yang dikatakan tanpa hak i tu dilihat dari dua faktor riil itu maka itulah yang dipakai atgumentasi untuk tetap

mempertahankan kata 'sengaja" dan pikiran-pikiran dasar ini kemudian ternvata dapat diterima dengan baik oleh Fraksi-fraksi

yang .......•.

Page 55: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

-54-

yang lain dan Pemerintah. Pemerintah tentu berterima ka~:~ih atas

diketemukannya argumentasi ini. Itu yang pertama. Jadi di dalam hal ini ada juga tercantum kata-kata ~rang harus

diperbaiki yai tu mengenai maupun tidak sejenis ki ta ~sesuaikan

dalam pidana itu disesuaikan dengan pengertian awal dan untuk itu

diserahkan kepada Timus untuk menyesuaikannya dengan konsep dasar Pasal 6 tadi.

Selanjutnya yang kedua yang dibahas yaitu dua ayat yaitu DIM nomor 17 dan DIM 18 yang semula diusulkan oleh FPDI untuk ditia­dakan. Pertimbangan yang sangat rasional dan mendasar ;juga dari FPDI untuk meniadakan ini yai tu mengapa ki ta harus memberikan perl indungan terlalu berlebihan terhadap keadaan sep:trti i tu.

Namun demikian setelah kita bahas panjang lebar dan mul.ai dengan

ayat (3) membahas dengan panjang lebar akhirnya FPDI setuju akan

mempertahankan bunyi ayat (3) ini namun dengan pengert.ian bahwa penjelasan yang ada pada penjelasan imi atau kai tan den·gan peru­

bahan ini akan kita adakan pembaruan-pembaruan sama sekali

diadakan seperti dengan hanya menjelaskan tentang makna dari . dapat pula menolak itu, lebih-leb4h ditekankan kepada ~:ewenangan

pengertian dapat pula menolak tetapi tidak menerangkan tentang mengapa kita harus melindungi mereka terkenal itu, karena tojh

dia sudah eksis dalam pasal :i ni sehingga ki ta tidak perlu lagi

membuat reasoning yang berlebih-lebihan mengapa Merek terkenal ha rus di 1 i ndungi tetapi ki ta lebi h banyak ten tang kewenangan Hak

Merek untuk dapat pula jadi suatu pihak hukum yang digantungkaa

kepada berbagai kepentingan kalau akan menolak atau mene~rima.

Selanjutnya dalam DIM nomor 14 yang merupakan ayat (4) demi-kian pula karena ini akan lebih prinsipiil lagi karena di sini dipersoalkan mengenai barang dan jasa atau jasa yang tidak seje­nis. Kalau yang sejenis tadi sudah dapat kita seles~ikan karena memang sesuai dengan konsep dasar tetapi apakah kepentingannya ki ta ingin juga menjamin kemungkinan penolakan pendaft.:tran untuk

yang tidak sejenis itu. Setelah dibahas bersama-sam, ada dua

alasan mengapa ini panting untuk diperhatikan pertama karena

memang kenyataannya khusus merek-merek terkenal itu sekarang ini tidak hanya dalam satu janis.

Kemudian yang kedua yang lebih mendasar lagi adalah pelaksa­

naan ayat (4) ini sangat digantungkan kepada dipenuhinya per­

syratan-persyaratan tertentu. Jadi kalau persyaratan i tu tidak dipenuihi maka ketentuan sebagaimana diatur di ayat (3) itu yang dapat di terapkan tidak berlaku, kalau syarat i tu tida~: dipenuhi

dan syarat=syarat tertentu itu akan diay-t dengan Peraturan Pemerintah. Jadi sepenuhnya dan pelaksanaan ayat (4) ini tergan­

tung kepada kehadiran Peraturan Pemerintah, dan kita sesuaikan

dengan

.2

Page 56: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

-55-

dengan Peraturan Pemerintah itu tentu dengan perkembangan­

perkembangan, kesepakatan-kesepakatan internassional khsuusnya mengenai makna ataupun pemahaman dengan kri teria-kri trria dari

Merek terkenal itu, dan ini merupkan satu political understand­ing di dalam Panja ini yang mudah-mudahan sangat diharapkan

menjadi pe rha tian Pemerintah yan9 mempunyai krwaj iban menyiapkan

Peraturan Pemerintah ini. Kira-kira begitu Pak Wi ?

Terima kasih, demikian yang dapat kami laporkan.

Asslamu'alaikum Wr. Wb.

KETUA RAPAT Bapak-bapak dan Ibu-ibui sekalian. Dar-i laporan yang disarnpaikan oleh Pemerintah dapat saya

sampai kan kembal i bahwa pada pokoknya untuk DIM nomoelr 118 dan

120 ini juga sinkron juga dengan DIM 122 dan 123, dan di dalam

lobby disepakati bahwa rumusan i tu tetap kemudian untuk kata­

k.ata "maupun tidak sejenis" itu dihapuskan. Jadi untuk penghapu­

san kata untuk pencatuman kata sengaja" tetap untuk DIM 118,

120, 122, 123 _ Kemudian untuk rumusan lebih lanj ut diserahkan

kepada Timus . Selanjutnya untuk DIM nomor 17 dan 18, yaitu Pas.al 6 ayat

(3) dan ayat (4) dengan ketentuan bahwa rumusannya tetap dengan

ketetnuan bahwa penjelasan umum akan dirumusakan kembali dan hanya dijelaskan ten tang pengertian kata "dapat" rumus.annya ini

akan disiapkan oleh Pemerintah dan seterusnya dibahas di dalam

Timus. Apakah kesimpulan ini dapat disetujui ? Oh ada Pak ~ayanjono.

FPDI (Y.B. WIYANJONO, SH)

Terima kasih Pak Ketua. Dengan sengaja FPDOI bisa menerima.

Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih dengan kesengajaannya.

Dengan demikian dapat Wta setujui ?

(RAPAT : SETUJO)

Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian. Memang jam sudah menunjukkan pukul 22.00, namun s•ebenarnya

setelah diteliti ada soal-soal kecil-kecil saja ini yaitu usulan

dari FKP BIM nomor 128 dan 131. Jadi usulan dari FKP DIM 128 dan

DIM 131. Kami persilakan.

FKP ............ .

Page 57: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

-56-

FKP (Hj. NY. FARIDA SYAMSI CHADARIA, SH):

Terima kasih Bapak Pimpinan. DIM 128 dan 131 ini adalah tadinya ini merupakan kcJnsekuensi

daripada apa yang telah kami usulkan semula yaitu dengan menghi­

langkan kata "dengan sengaja" apabila itu tadi bia dit•:lrima maka

tentu saja konsekuensinya kita sudah tidak membedakan lagi antara

janis kajahatan dan pelanggaran. Maka kami pandang ketentuan

Pasal 83 dan katentuan Pasal 84 ini adalah sudah tidak diperlukan

lagi. Itu tadinya damikian, namun demikian oleh karena tadi hasil

lobby usulan kami adalah tidak bisa ditarima maka dengan membaca

daripada ketantuan-ketentuan Pasal-pasal tersebut itupun kita

sudah dapat bisa menentukan bahwa apa yang dimaksudkan misalnya

dangan Pasal 82 b di sini itu adalah marupakan janis kejahatan

dan apa yang di tentukan pada Pasal 84 ayat ( 1) di sini adalah

merupakan jenis pelanggaran karena kita bisa lihat daripada jenis

hukumannya dimana pelanggaran janis hukumannya adalah denda dan

kurungan. dan ini adalah tidak ada efek yuridisnya lagi sehingga

menurut kami ini memang sebaiknya kita hapuskan saja .. Demikian

pendapa t karni.

Terima kasih.

KEUTA RAPAT :

Silakan tambahan dari Pak Rusdy.

FKP (M. RUSDY THAHIR, SH) :

Terima kasih Bapak Pimpinan. Sekedar tambahan kenapa FKP ingin menghilangkan ket•entuan ini

yai tu pengkategorian antara kejahatan dan pelanggaran. Alasan

yang pertama bahwa memang perbedaan antara kejahat.an dengan

pelanggaran dilihat di dalam KUHP yai tu kalau kejahaLtan masuk

Buku II dan Pelanggaran Buku III. Masalahnya adalah kalau dalam

ilmu hukum ki ta pelajari apa prebedaan antara kejahat~an dengan

pelanggaran. Salah satu hal yang paling mendasar yaitu bahwa

kejahatan i tu adalah delik hukum, sedangka pelanggaran adalah

delik Unddig-undang, i tu yang prinsipil. Masalahnya adalah coba

'ki ta mel iha t konteks dari UndangOundang Marek ini dar·i konteks

sebagai suatu ketentuan delik hukumkah apakah merupa.kan delik

Undang-undang. Perdedaan antara delik hukum dengan delik Unda11g-undang~

yai tu bahwa kalau delik hukum semua perasaan hukum masyarakat

secara natural semua bnagsa-bangsa semua masyarakat hukum mana­

pun menganggap i tu jahat seperti pembunuhan, pen·~aniayaan,

pencurian i tu merupakan delik hukum ~ artinya perasaan hukum

dimanapun juga orang merasa bahwa itu merupakan kejahatan

sedangkan •.•.....•••.

Page 58: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

-57-

sedangkan pelanggaran adalah delik Undang-undang dia baru meru­

pakan pelanggaran karena dia di tetapkan oleh suatu hukum posi ti f

dia menjadi Und~ng-undang seperti pelanggaran lalu l:lntas, dia

bukan delik hukum bagi masyarakat itu dia dari dulu orang tidak

menganggapnya sama sama juga dengan Marek ini.

Marek ini menurut perasaan bary sekarang ini dia merupakan

suatu presses kriminalisasi artinya yang tadi bukan, artinya

yang tadinya oleh perasaan hukum masyarakat dia bukan merupakan

kejahatan dia bukan merupakan suatu delik hukum dia menjadi delik

hukum. Marek ini menu rut perasaan hukum mas"(arakat dia bukan

sua tu kejaha tan akan tetpaai karena dia di tetapkan c:,leh suatu

Undang-undang, dia di tetapkan sebagai suatu hukumm pos:isti f maka

dia menjadi ilegal. Oleh karena i tu menurut pemahaman kami

bahwa berti tik tolak dari teori bahwa antdra pelanggal~an dengan

kejahatan perbedaan prinsipilnya bahwa satu merup<:Jjan suatu

delik hukum dann yang satu merupakan delik Undang-undang maka

menurut hemat kami pengkategorian di dalam konteks ini sudah

tidak relevan lagi. Yangg kedua pertanyaannya apa relevansinya ? Ap<Elkah kalau

ada disini ada konsekuensinya, saya tidak melihat tidak ada

pasal inipun tidak menjadi soal sebenarnya tidak ada. Tidak ada

suatu konsekuensi yuridis untuk penyebutan dia merupak.an kejaha­

tan, apakah dia merupakan kejahatan a tau pelaggaran ttdak ada

suatu konsekuensi hanya penyebutansaja, hanya penyebutan saja

mana dengan penyebutan itu sendiri dia akan membuat suatu perde­

batan secara akademik apakah dia pelanggaran. Kalau di dalam KUHP

ki ta memang bisa memahami karena di sana ada buku ke II yang

kejahatan yang dia merupakan delik hukum dan di buku ke Ill nya

merupakan del ik Undnag-undang Jadi ini perbedaan prinsip dan

kita tidak melihat adasuatu konsekuensi yuridis dari aaa penyebu­

tan ini. Oleh karenanya kami melihat itu pertimbangannya.

Yang kedua kita bukan berarti mengawang-awang menggantungkan

diri di awan, bahwa di dalam KUHP yang akan datang sudah tidak - .. t9_.'L ~agi antara pelanggaran dan kejahatan tetapi qua substansi

w~~~l ~<~lftl t~-~ak mengandung konsekuensi yuridis' ma~•a menu rut

131 ' 1· ·b.r1l i , f'1'1nY.~_but;p.n adanya dik tum baik di Pasal 128 dan Pasal lfll.li.i.Z.lt L-lOi.lih•-t::.,

Saya kin;\ it}~1 t~U'.J-eaJJlr b~[,}e~ih-lebihan. menghapuskan pasal i tu~: ·~a,,..t(i}fabareR: penjelasan kenapa FKP ingin

yuridis. Saya ki ra cukup s'e'k'i'an tt!~Bakt\~ak mengandung Konsekuensi Terima kasih. i>~t>.:lk Pimpinan.

KETUA RAPAT :

Te r iroa kc: .. s 5_ ! , ..

S.1·, .... ·1 .. ,; __ r·'ri.S 1_· h. 'I fLO. ~c.\ I I \ \

·~ 1 l ,-d,_ ·-'H1 Pak Dj upri.

KETUA . . . . . . . . . . . . .

Page 59: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

-58-

KETUA RAPAT : Terima kasih Pimpinan. Saya juga ingin membantu memberikan atas usulan dari rekan

FKP. Memang sebagaimana kita ketahui sekarang RUU KUHP itu sedang dipersiapkan dan sekarang di Sekneg. Dan istilah pelanggaran dan kejahatan i tu memang kalau ki ta dilihat dari sejarahnya adalah konkordan dengan yang lama jadi peninggalan, meskipun ini masih

. menjadi hukum posi ti f karena Peraturan Peralihan tetapi memang sebagaimana diketahui itu merupakan terjemahan disesuaikan di sana-sini yang terdi ri dari 3 buku yai tu yang pertama ten tang Ketentuan Umum yaitu dari Wetboek van Strafrecht, ketuntuan umum kejahatan dan pelanggaran. Dan sebetulnya antara kedua·-duanya ini dikelompokkan perbedaan berat ringan hukuman,tetapi ada perbedaan kalau percobaan mengenai kejahatan i tu bisa dihukum te;,tapi kalau pelanggaran tidak bisa dihukum. Dan lagi kalau ki ta lihat di

·kedua-duanya ini batasnya memang suli t untuk membedakan antara kejahatan dengan pelanggaran, banyak contoh yang dapat dikemuka­

kan. Oleh karena itu dari pihak kami atas nama FPDI, kami bisa mendukung apa yang disarankan oleh ekan dari FKP.

Demikian terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih. saya persilakan kepada Pemerintah.

PEMERINTAH / DIRJEN KUMDANG : Terima kasih.

Barangkali perdebatan akademis mengenai pelans1garan dan kejahatan mulai dari yonkers simos i tu ada yang ward ta guru besar hukum pidana yang Bapak masih ingat itu, hadirin itu semua memperdebatkan seperti itu karena memang benar dalam dunia akade­mis tidak pernah dapat diketemukan kri teria yang !:>angat pas ·mengenai apa sebetulnya yang menjadi dasar idiil maupun prinsipil mengenai "kok ini pelanggaran dan ini ada kejahatan,. di dalam normanya selalu paling-paling ki ta belajar kalau ini ancaman hukumannya sekian pelanggaran i tu misalrwa tidak boleh lebih darisekian dan sekian kalau inisudah masuk kejahatan. Itu benar

sekali, cuma persis yang dikatakan oleh Pak Djupri tadi di dalam Buku I itu dia memberikan perbedaan di dalam memperlakukan hukum pelanggaran pidana yang berdasarkan kejahatan dengan pelanggaran pidana yang bersi fat pelanggaran. Perbuatan pidana yang bersi fat kejahatan dan perbuatan pidana yang bersi fat pelanggaran, i tu dikatakan Pasal 53 itu bahwa percobaan melakukan kejahatan dapat

di hukum pada ayat akhi rnya menga takan a tau Pasal 54 dikatakan bahwa perbuatan perconaan pidana pelanggaran itu tidak dapat

dihukum. Itulah yang menjadi tradisi ki ta i tu dalam pidan~l di luar

KUHP selalu menegaskan apakah ini termasuk di dalam pelanggaran atau termasuk salam kejahatan. Sebab kalau tidak ditegaskan itu

meskipun

Page 60: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

-59-

meskipun hanya hukuman kurungan dia dapat dikenakan Pasal 53, meskipun ki ta berniat bahwa i tu sebetulnya pelanggaran, i tulah sulitnya dari stelsel yang ada itu akan berarti kalau kita tidak cantumkan berarti hakim bebas mengenakan hukuman persobaannya. Kalau dari segi bahwa dia melakukan tindak pidana penuh tidak ada soal. karena apa ? Karena sudah jelas kalau ini maksimum sekian, tetapi pada tingkat percobaan maka dia akan terjadi seperti itu, apalagi bila terkait dengan nanti perbedaan antara dader antara pembantu antara peserta dan sebagai peserta dengan dader sama. Tetapi maksud pembantu pembantu dia kan menjadi masalah.

Ini complecated sekali masalahnya kalau kia tiada.kan, akan lebih membingungkan hakim apa yang dia pakai di dalam menerapkan i tu, kalau dia lihat ancaman kurungannya ini mestinya secara .doktrin mmasuk dalam pelanggaran tetapi disini tidak ditegaskan sebagai pelanggaran sehingga akan merepotkan.

Demi kepentingan praktis ini dan sesuai dengan tradisi yang pertama dan sesuai dengan ketentuan hukum posi ti f ki ta buku I yang merupakan pedoman bagi kaidah pidana selanjutnya dan ketiga untuk sekali-kali membantu Bapak HAkim agar lebih mudah agar tidak sukar barangkali kita biarkan saja inilah supaya ada kepas­tian hukum bagi Hakim dalam menerapkan pidana ini teru1tama kalau berkaitan dengan percobaan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih. Kepada rekan-rekan dari FABRI.

FABRI (NY. SUMARTINI D, SH) : Terima kasih bapak Pimpinan. FABRI dalam DIM ini tidak mengajukar. saran. Ser,r1ula FABRI

memang seperti FKP yang tadi gambarkan bahwa sebetulnya1 kepentin-·gannya untuk ini untuk mengelompok-lompokan tokh di d;:tlam rumu­sannya sendiri sudah jelas bahwa yang kejahatan itu mes:ti pidana­nya lebih be rat dan yang dimaksudkan pelanggaran i tu pidananya lebih ringan, dari situ sebetulnya sudah tahu. Tidak usah dise­butkan ini pelanggaran, ini kejahatan i tu sudah tahu. Tetapi

·karenna ini dikaitkan dengan aturan umum dalam hukum pidana karena adanya perbedaan percobaan terhadap yang dinamakan kelom­pok pelanggaran i tu tidak dihukum sedangkan percobaan terhadap kelompok yang dinamakan kejahatan i tu dipidana sehingga inilah sebetulnya perlunya dikelompokkan ini, dan ini juga sudah terdapat di dalam Undo.,(lg-undang yang telah pernah ki ta setujui, Undang-undang yang lai nnya yang pernah ki: a setuj ui bahwa ada pengelompokan ini. Jadi karena itulah mengapa FABRI yang dulunya .nemang ingin menyarankan seperti halnya FKP tadi kemudian tidak jadi. Karena kami berpandangan bahwa iniada keperluannya mengapa dikelompokan ke dalam pelanggaran dan kejahatan. Dan contok Undnag-undang yang telah ada telah banyak yang mengelompokkan

memang .......... .

Page 61: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

-60-

memang demikian. Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih. Kepada FPP kami persilakan.

FPP (H. OESMAN SAHIDI, SH) : Menu rut pendapat kami karena sekarang ini formal KUHP ki ta

masih berlaku dimana membedakan antara kejahatan denganr pelangga­ran maka kami tidak keberatan apabila rumusan Pemer·intah ini

tetap dipertahankan. Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih. Kepada FPDI saya persilakan.

FPDI (Y.B. WIYANJONO, SH) : FPDI kelihatannya cukup yang bersuara lebih senior dari pada

yang di sini, jadi itu lebih handal daripada kami.

Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih. Saya persilakan kembali kepada Bapak Djupri ada tambahan.

FPDI (DJUPRI, SH) : Terima kasih Bapak Pimpinan. Sebagaimana kita ketahui, kita ini masih bekerja keras meng­

ganti hukum peninggalan Belanda itu, kolonial menjadi hukum nasional yang tentu sumbernya jelas lai i.. Ki ta akan mengacu kepada Pancasila dan UUD 1945. Karena tadi yang dikemukakan i1eski pun k i t.a mengut i p da ri ketentuan yang masi h, ka rena. pe ra turan yang lain berlaku pada dasarnya itu akan kita cabut, pasti kita cabut semuanya. Oleh karena itu daripada kita menggantungkan hal yang pada dasarnya akna dicabut karena secara filosofis. itu

tidak sesu.::u L1~Ji apalagi yang punya sendi ri di negeri Belanda sudah men i n~JQ-31 kan j a.uh membedakan kej aha tan dengan pelangga ran.

Kit.::1.pun ':·.eoC!kat t.",.nen.3 kita bisa rnernbuktikan bahwa itu sulit d i buk t i ka.n per be,L.J.an an tar~ a pel anggaran dan kej aha tan dar i ke ten-­

tuan yang po':'.it.if masih ber·laku sekarang 1n1. Oleh karena itu mari kita pikir-kan baik-baik apakah itu masih dipandang perlu atau tidak. Kalau menurut pendapat kami tetap itu kita diperlukan tetapi saya serahan kepada pengusul jadi bagaimana kejadiannya

nanti kalau perlu di lobby lagi.

FKP. ·-

Page 62: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 61 -

FKP (M. RUSDY THAHIR. SH)

Ini sekedar tambahan. Sava tidak membantah pandanqan dari Bapak Profesor Doktor

Baoirmanan. Akan tetapi ada satu alasan bahwa hukum juga. suatu Undanq­

undco.nq dibuat oalino tidak bertumpu kepada tiqa hal. yaitu ada motivasi. ada konstatasi. dan juqa antisipasi. Dan antisipasi ini Baoak Pimoinan .iuqa telah kita anut barusan pada ~1aktu kita lobby tadi.

Seoranq dari vanq .iuqa sama-sama kami membahas dahulu waktu

Paten. Me ret Ibu Denok vanq memberikan alasan mengenai masalah

bahwa samoai sekarano ini belum ada ketentuan di dunia Interna­sional menqenai apa i tu "Marek Terkenal". akan tetapi dengan

alasan antisioatif bahwa hal kan sinval soal waktu saja, FKP juga mendenqar i tu Pak Baqi r. bahwa di dalam KUHP yang akan datang

oara oenvusunnva .iuqa sependapat denqan i tu. bahwa "antara pe­lanqqaran dan ke.iahatan tidak akan ada perbedaan lagi be1rdasarkan

oenielasan tadi vanq dikemukakan oleh rekan kami Pak DjL!pri. Denqan bertolak kepada antasipasi seperti ini. 1naka kami

melihat bahwa tidak salah kalau prinsip-prinsip ini walaupun dia meruoakan suatu hukum posi ti f pada saat sekaranq ini ki ta akui bahwa ada istilah Pak Baqir menqqantungkan diri ke a~~ang-awang

dan diqelano. tetaoi masalahnya awang-awang ini sudah dekat

sekali beqitu va. dan dibandinqkan denqan Kitab Undang-undang ini vanq ki ta harapkan masih berlaku beberapa lama. artinya jangan

samoai denqan prinsio-orinsip seperti itu tadi justru k·eberadaan Undanq-undanq ini memerlukan penyesuaian-penyesuaian ketimbang

daripada melakukan antisipasi mulai saat ini. Dan antisipasi ini tadi sudah kita anut bahwa walaupun kita

belum mencantumkan. belum ada suatu ketentuan yang formal menge­nai aoa penoertian marek terkenal itu sendiri. norrnajlnya juga

belum ada. indikatornva .iuoa belurn ada. namun kita menqakomodir di sini denqan dasar antisipasi bahwa toh itu yanq akan datang. Kami i uqa sanqa t opt imi s. FKP sanga t optimis bahwa pandanqan­

pandanoan seperti itu yang tidak membedakan lagi antara pelang­

qaran dan ke.iahatan untuk yang akan datanq toh kelihatannya akan diakomodir oleh baik Penyusun Undanq-undang ini maupun beberapa

oandanoan dari oakar-oakar hukum kita. Jadi titik tolak ini dalam rangka lebih mengefisienkan

wakt.u. artinva kalau oada sekaranq ini toh kita sudah tetapkan seoer·ti itu. Lidak ~>er·lu rnembedakan laqi denqan beber·apa konsek­

wen"'.i vur·irli.s ten!unva. maka akan lebih hemat waktu yanq diguna­kan tidak oerl•J la<:.Ji rner·evisi Undanq-undanq ini nanti pada saat

Ki tab Undan<~J-UndanQ Hukum Pidana sudah eli '"ahkan bersama-sarna antara Pemerintah denqan DPR .

.Tadi r11eman<~l denoan neniadaan klausul. ar·' i nya tidak ada laqi

t)enentu.':<.n. "!Ua.kah ~<eiahatan ate.u pelanqqaran. rnaka dia ITIBnqandung

l O<J i '::' .

nun bi·:o3 s:':t)a dilakukan.

bahwa te r·hadap pe r·cobaan

bi 1 an1ana ka r·ena eli a sudah

1. '­'··dOl

Page 63: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 62 -

Jadi teraantunq kita apakah norma itu kita masukan di sini

denaan konsekwensi vana bisa bertentanqan dengan Ki ta.b Undang­

Undana Hukum Pi dana. karena bagaimanapun juga dari sudut hukum

status dadoada Undana-undanq ini juga, sama dengan Undang-undang

lainnva. Kalau orinsio ini kita sudah mulai atur. maka dia toh menja­

di hukum oositio. walaupun tentunva bisa alasan lagi bahwa suatu

Undanq-undanq kan tidak boleh bertentanqan dengan kaidah-kaidah.

denqan Peraturan Perundanqan. tetapi ini kan antisioati·f istilah-

nva. Itu sebabnva dasar-dasar pemikirannva Pak Ketua. sekedar

tambahan dari kami.

Ter·ima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih.

Masih ada tambahan dari FKP.

Sava serahkan kepada Pemerintah.

PEMERINTAH/DIRJEN KUMDANG :

Perbedaannva cuma sedi kit sa.ia. dengan Pak Rusdy

tidak oernah .iauh-.iauh per·bedaannva i tu yah. tetapi

selesai satu iam. atau dua jam sedikit. kita tidak tahu.

biasanya

apa itu

Kita ousatkan oada konsep percobaan saja, kan itu seperti

i tu be-vanq menoniol oada konseo oer·cobaan. Den',C\n tidak ada

rarti kita "konseo per·cobaan" di dalam KUHP Pidana pohing itu

men i adi t i dak daoa t di teraokan 1 aqi kan beqi tu konsel1.wensinya.

Perlu diinqatkan bahwa konseo percobaan termasuk konsep

oi dana vanq ba r·u sebe tul nva. Di da l arn KUHP Pi dana i tu. yai tu

mul2.i berkernban(mva aiar·an-a_jaran sosial di dalam Hukum Pidana,

antar·a lain di~an1r>inr~1 adanva hukuman per·cobaan pernbebasan ber·sya­

rat. antara lain keluc.n·lah a.iar·an Lentanq percobaan. Menqapa,

karena ada oer·t.irnb.?~n<:J?.n-per-tirnbanqan oer·ikamanusiaan di sini ini.

c'f:>r-t'J.r\v.':(annva .::>.d.:dah kalau kita tidak ruenqenal konsep itu

un v.-:'lf\') c'erlu !<tL~ d2.l3mi sedikit sa_·ja lLU ya. Ar·tinya kita

1 inLa:= oer·cut ',an melanqqar· beg.i Lu

kiL2. _juqa secara ekonolfti dihiLun~::J

!f:"bih '''":d~ed ua.no sidan'-lf!Vd. dari pada dan

seb"-·':1?--i ,,v·c;_. '.t-!L=-'.r..'i '/c.r'u per1tinq konser• kernanusiaannva terqantung

f<'._i t"'. cubd elabor·a:=.i

FKP (M RUSOY fHAHIR, SH)

PC\ Len lfll .Juqa

d3pa t .

Page 64: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 63 -

dar_~a t di hukum. maka kami percava bahwa di dalam penerapan

ka i dah van<l sepe rt i i ni pada prak tek peradi l an karni serahkan

senenuhnva keoada kebiiakan hakim vanq kita inqinkan bahwa betul­

betul hakirn itu mandiri di dalam ranqka memberikan keputusannya.

i acl i sacJ."' t

!<.ami oi k i r· bahwa rnudah-rnudahan pada -::\Sa-masa vanq akan

d('{t;~nq ha.kin,-hakin' kita sanqat ar·if di dalam rangka rnener·apkan

kelenluan·-1-<.eLenLuc.n van<..! ber·si fat nonnati f seper·ti ini.

kPflli:Hid i r· i df\ hi'\k i Ill. Dan ::,aya

i tu ki ta qantunqkan nanti kepada

kir·e~ a~.as ini sanqat kita honnati.

KETUA RAPAT

S3.va oe r·c;: i.l2.kan kernba l i ket:)ada FABRI.

FABRI (NY. SUMARTINI D. SH. ):

TPri"'" l'.3"';ih f~;~::..>:~k ;.:•irnpin.::..n.

r n i !11f' nv 1 nu•.l\'rl'.l mPn'~H?-n2. i kebebe~::::.an f . ' • . l C\ "· .1. lri

flCI t·•.!S

Le~di Pe~k.

111enen tukan

ns. teL<:H.>i kebeba::an ui sini bukan kebebasan seff!uaunva.

Memanq

be~qairna­

Kebeba-

san dala!n ar·ti kebebasan dalan1 ken:~nqka atun'in yang telah ada.

Jadi kalau di situ tidak dibatasi. Sebab kalau aturan dibata­

si berar·ti bahwa hakirn itu bisa mernilih atau semaunya sendiri

rriel akukan pi 1 i han i tu. tetapi .i uqa dalam keranqka i tu benar.

Kalau tadi disebutkan bahwa. tadi ada pertanvaan dari Pemerintah.

baqairnana kalau memanq demikian per·cobaan terhadap pe.langgar·an

pun akan dipidana. Sebetulnya prinsip ini. jadi kalau memang ini

tidak di kelompokan berarti bahwa nantinva ki ta juga di dalam

penerapan pidananva i tu untuk percobaan ter·hadap pelang~Jaran juga

bisa dipidana ber·arti. Jadi apakah ini dahulu. apakah kita sepakati terhadap hal

vanq demikian dahulu. beqitu.

KETUA RAPAT :

Te r·ima kasi ht.

kepada FPP.

FPP (H. OESMAN SAHIDI. SH)

Saudara Pimpinan.

Kalau ki ta menqqantungkan suatu hukum i tu kep.s:da "news constituandum. maka ini akan ber·akibat ketidak pastian hukum.

Oleh karena i tu. rnaka pendapat sava adalah ki ta bia1·kan saja

adanva pelanqqaran dan kejahatan tersebut.

Terirna kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih.

Ka r·ena FPDI tadi sudah diwakili oleh. tumben va. boleh.

FPDI

Page 65: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

- 64

F.POI (Y.B. WIYANJONO. SH) Terima kasih Ketua.

Sava kira memano 3Pa vanq

lahan ini, oleh Pak Guke Pak

diqeser untuk menukik ka permasa-

Di r·jen sudah di utar·akan. Kalau

r'er·ma-o= .. 31ahan tuntutan hukurnan ber·at rinqan itu kan ~;ebetulnya

kal:<.u ki La ber·bicar·a masalah RUU ini tidal< jelas. F•asal yang

1rienuniuk keoada varKl berat 81, 82. ini berat, yanq ini 1r-inqan kan

be<:~i Lu. Sehi rv.1oa i Lu Lidak akan mer·ctncukan baQi penuntut untuk

menunt•.Jt k2.r·ena kr·iter·ianva sudah )elas. !··1elanqQar yanq rnana,

iLu sud3h ·,elas. Jcidi lanLd.S apd. qunanya diber·ikan ini _iahat,

ini ticlak iahat k:-:~n beuitu kir·a-kir·a.

r:.un Leks Lua 1 r1vd cid.::<. L:J.h 1111 menqa it tnasa lah a.Jcu·an

Ladi k . .:;,n beoiLu. Kalau ber·biccn·a fltasalah per·cobaan.

pe r·cobaan

per·cobaan

i t•.J 11 oen•.Jr'L'l ::::::<.vd.. lnis2.lnva Li:i.di Pak Di r·_jen Kutudanq mencontohkan

1alu linL.::'I<::. itu kalau 11oencoba Lidak .iadi. itu apa va dihukuw

.'<u:::<. ; tu i 'C\nL:-:<.s cc.e·~Ji-'::\e<.1i lain Jllcc:::>al::::dl kemanusiaannva d.i.tuana.

K.:;,!_aL' di d.:d::uro 111er·ek 1n1 'fi.:HJ<J jelas bcthwa "baranq s1apa

1!/f:':'I'!L'':"''(''dUdfl•.!k..';n ,'•.'ir·dfK! ,;tau )3Sd Vdfl<..} dil<eLafHJ.i dLdu t.idcfl<. d.if<.e­

tafltll L>arar>u ,C{L,'ic' j3s3 merupa/<.an hasil Delan<.J<.Jdf'an", ar·t.ir1vo. dio.

rnencoba Lid.:d•. . ~ ' I d(. 1 , seper·ti tadi, rnau 111elanqqar· tidak jadi.

Belum ada sur·vat van•J ada sampa1 sek<:u-atl<.l ini. per·cobaan Lidak

iadi itu karena kewenanqan Polisi. yang menggarap itu. l<.an begitu

t.oh, a tau ka r·ena kesada r·an percobaan i tu tidak jadi di lakukan.

Yanq urnum adalah rnencoba tidak jadi i tu karena terbau-bau akan

kewenanqan. beq i tu ya. Ada ter·ciurn-ci urn bahwa i tu akan ada orang

vanq tahu. kalau tidak tahu ya jangan terus. kan be~ii tu ki ra­

ki r·a, vanq banvak andaikata ini ada survai. tetapi kan belum ada

sur·vai. Pemahaman secara umum saja ki ra-ki ra begi t.u. Jadi

sedikit sekali yanq mencoba tidak jadi. kar·ena kesadar·an sendiri.

Terus teranq sa_ja, sava mengatakan bahwa jaminannya apa itu, itu

cuma perasaan I feelinq sa_ja. saya tidak berani menga~takan itu

hasil survai. Oleh kar·ena i tu konsekwensirwa kalau memang ini dihilangi.

rnemanq kita mesti harus memberanikan diri bahwa siapa yang menco­

ba i tu, va dianqqap sa.ia bahwa dia tetap sudah melakulc.an tindak

pi dana. Baqaimana mau dihukum sesuai dengan yang di lc:~nggar i tu

ada 1 ah ke tentuan vanq mana. Jadi tidak usah menyebut i ni keja-

hatan, tidak ini pelanqqaran. Kira-kira kalau kaitannva dengan orientasi percobaan itu

tadi. karni masih sanksi Pak. Per·cobaan yang tidak ja<li. karena

kesadaran i tu lebih banyak dar·i pada yang mau kewenangan, begi tu-

lah kira-kira.

Ter·ima kasil"'l.

Page 66: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

• I

I '

- 65 -

KETUA RAPAT : Oleh karena sudah dua putaran. dan sekaranQ sudah jauh

melamoaui iadual waktu yang kita sepakati. bagaimana kalau ini

kita endaokan ? Sekalian denqan 3 DIM yang usulan baru yang kita

seoakati untuk dibicarakan terakhir. Ini sekaranq kita lobbykan. besok siang. Jadi kami dari meja

Pimoi nan menqusul kan baqaimana kalau besok i tu rapat ~~ita mulai

pukul 14.00 sianq. Jadi raoat seoerti biasa. karena pada oukul 10.00 rakan-rekan

dari anoaota DPR akan mengikuti upacara peresmian ge•dung yang

berse.iarah munqkin sampai oukul 12.00. Sedangkan pul<.ul 12.00

sar11oai oukul 14.00 waktu istirahat. Oleh karena i tu kami mengusulkan besok siang rapat dimulai

oukul 14.00 ditemoat yang sama. Jadi kita belum pindah,. masih di

sini dan ki ta akan masuk kepada lobby untuk membicarakc:m dua ·DIM

yana diusulkan oleh FKP ini. sekaligus dengan sisa-sisa DIM

usulan baru dari FPDI.

Aoakah daoat disetujui ? Silakan dari Pemerintah yang mendalami.

PEMERINTAH/DIRJEN KUMDANG : Kami akan menaikuti apa yanq terbaik dari Bapak-·bapak dan

Tbu-ibu s.emuanva. hanva ada satu permintaan apabila mungkin.

kalau An<:.Klota-anqqota Timus paling tidak nam ·nya diberilo<.an kepada

ki ta. ki ta sudah bisa rnulai mendistribusikan bahan-ba.han Timus

vano ~udah di susun olell Pernerintah dan ber·i kut Timci 1 nya. Jadi

bC<.han seba•.1ian sudah ki ta susun misalnva menqenai Cipta sudah

- "'-l .c>c ~ i Pat Pn <:.ud:~h h=.1noi r selesa i, kal au i tu ki ta sudah bi sa

cany3 ,.,_,,'"""'~·u'-' t>~·Jian-baqian dar·i. Mer·ek ini vanq sudah selesai

d3n s•.~<-1:-<h da.~:'::it. ~<.ita distr·ibusikan.

Teri!Pd k:"'.:::ih.

Page 67: nuu - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190918-114016-7085.pdf · dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah rapat panja komisi i i i dp' '-ri dalam

I l

- 66 -

KETUA RAPAT : Tet·im3 1<.3-:::.ih. oleh karena Tim Per·umus baru akan kita bentuk

be~ok. i Bdi dar i Pi mpi nan toch nanti nva sarna .i uqa diserahkan

ket:"lad-3. Anaaota vana bersanakutan, i tu nanti diserahkcln kApada

An<:Jt:Jota vana bersanqkutan sa.ia Pak. walaupun narnanya bel urn ada

dan nanti ada vana menaatur siapa vanq akan dituqasi ~3SOk akan

dituniuk. Demikian Pak. aoakah rapat ini dapat kita skors sam1:>ai besok

siana oukul 14.00 WIB di tempat yanq sarna.

FPP (H. OESMAN SAHIDI, SH) Sebelum itu. sava menqinqatkan kembali kepada konkordansi

do?nqan Pasa 1 6 ava t ( 1) vai tu yanq sava maksudkan Pasc;.l 85 (a)

itu ada untuk di Timuskan di RUU DIM Nomor : 133.

KETUA RAPAT : Demikian rapat sava skors samt:)ai oukul 14.00 WIB di tempat

vanq sar11a.

(Rapat diskors pukul 22.45 WIB)

Jakarta. 10 Maret 1997.

a.n. KETUA RAPAT

SEKPETARIS RAPAT,

A ~·----J!CHMA!l ~~ S,H,

7 NIP : 210001084