ni luh pt indah permata swari (i0212057)-analisa fasad menara eiffel tianducheng china (idiom...

33
Analisa Fasad Menara Eiffel Tianducheng China – Ni Luh Pt Indah P.S (I0212057) ESTETIKA ARSITEKTUR 2 ESTETIKA IDIOMATIK ARSITEKTUR POST-MODERN IDIOM KITSCH “ANALISA FASAD MENARA EIFFEL TIANDUCHENG CHINA” Oleh: Nama : Ni LuhPutu Indah PermataSwari NIM : I0212057 Prodi Arsitektur 1

Upload: putuiindaah

Post on 16-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

IDIOM KITSCH

TRANSCRIPT

Analisa Fasad Menara Eiffel Tianducheng China Ni Luh Pt Indah P.S (I0212057)

Analisa Fasad Menara Eiffel Tianducheng China Ni Luh Pt Indah P.S (I0212057)

ESTETIKA ARSITEKTUR 2

ESTETIKA IDIOMATIK ARSITEKTUR POST-MODERNIDIOM KITSCHANALISA FASAD MENARA EIFFEL TIANDUCHENG CHINA

Oleh:Nama : Ni LuhPutu Indah PermataSwariNIM : I0212057

Prodi ArsitekturJurusanArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelas MaretDAFTAR ISI

BabHalaman

DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN I3

ALATAR BELAKANG3

BPERMASALAHAN4

CTUJUAN4

BAB IILANDASAN TEORIII5

AARSITEKTUR POST-MODERN5

BESTETIKA IDIOMATIK6

1.IDIOM KITSCH6

a.DEFINISI6

b.KARAKTERISTIK7

c.CONTOH BANGUNAN7

CTEORI ESTETIKA 8

1.Kesatuan (Unity)8

2.Proporsi9

3.Skala9

4.Sumbu9

5.Simetris10

6.Hierarki10

7.Datum10

8.Irama10

9.Repetisi 11

10.Transformasi11

11.Nilai Estetis11

BAB IIIANALISA BANGUNANIII12

ALOKASI MENARA EIFFEL TIANDUCHENG CHINA12

BESTETIKA IDIOMATIK FASAD MENARA EIFFEL TIANDUCHENG CHINA13

CNILAI ESTETIKA FASAD MENARA EIFFEL TIANDUCHENG CHINA17

BAB IVKESIMPULAN IV24

DAFTAR PUSTAKA25

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGArsitektur terdiri dari berbagai langgam. Banyaknya gaya gaya arsitektur yang muncul menimbulkan berbagai pendapat yang berbeda dari pakar. Perbedaan konsep Barat dan Timur ke dalam arsitektur adalah terletak pada korelasi antara bangunan dan manusianya. Arsitektur Barat adalah suatu totalitas konstruksi, sementara itu di Timur lebih bersifat subjektif, yang lebih memilih penampilan luar terutama fasad depan.Gaya arsitektur barat terdiri dari arsitektur klasik, gotik, modern, post-modern dan lain-lain. Adanya arsitektur barat menimbulkan berbagai dampak, diantaranya banyak bangunan di dunia yang mengadaptasi bentuk bentuk arsitektur barat. Salah satunya yaitu, gaya arsitektur post-modern. Gaya estetika Arsitektur Post-modern memiliki suatu langgam yang mengekspresikan gaya hidup yang pada akhirnya menghasilkan idiom-idiom estetika post-modern yang cenderung bersifat dekonstruktif. Terdapat 5 idiom estetika arsitektur post modern yaitu pastiche, parody, kitsch, camp, dan skizofrenia. Salah satu dari lima idiom tersebut yaitu idiom Kitsch merupakan idiom denganprinsip yang dipakai untuk menghasilkan efek yang segera (immediate effect).Karya-karyanya terkesan mengarah pada perayaan prinsip peniruan, mimesis, copy, simulasi, ikonisasi.Banyak bangunan di Dunia yang mengikuti aliran idiom ini. Salah satunya yaitu menara Eiffel Tianduchengyang terletak di pesisir Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China. Tepatnya berada di Destinasi Tianducheng, China. Menara ini memiliki bentuk yang sama dengan menara Eiffel yang terletak di Paris, sehingga membuat saya tertarik untuk menganalisa fasad menara ini sesuai dengan karakteristik idiom Kitsch dan nilai estetika yang terdapat pada bangunan ini.

B. PERMASALAHANBerdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Mengapa bangunan ini disebut sebagai gaya Idiom Kitsch?2. Bagaimana nilai estetika yang ada pada obyek bangunan?

C. TUJUANTujuan dibuatnya tulisan ini adalah untuk menganalisa gaya arsitektur Idiom Kitsch pada menara Eiffel Tianducheng yang terdapat di China, dan memaparkan nilai estetika yang ada pada bangunan.

BAB IILANDASAN TEORI

A. ARSITEKTUR POST MODERN Arsitektur Post-Modern adalah percampuran antara tradisional dengan non tradisional, gabungan setengah modern dengan setengah non-modern, perpaduan antara lama dan baru. Arsitektur Post-Modern mempunyai style yang hybrid (perpaduan dua unsur) dan bermuka ganda atau sering disebut sebagai double coding.Munculnya dualisme atau double coding arsitektur sebenarnya lebih dikarenakan para arsitek Post-Modern ingin berkomunikasi lewat karya-karyanya. Arsitek telah menyadariadanya kesenjangan antara kaum elite arsitek dengan orangawam yang menghuni lingkungan. Arsitek berkeinginan mengajak masyarakat awam untukmemahami karyanya dengan cara berkomunikasi, oleh sebab itu diperlukan pemahaman danpemakaian bahasa yang benar seperti halnya dalam bahasa percakapan.Dua ciri pokok Arsitektur Post-Modern adalah anti rasional dan neo-sculptural,berbeda dengan Arsitektur Modern yang rasional dan fungsional. Ciri-ciri bangunan yangsculptural sangat menonjol karena dihiasi dengan ornamen-ornamen dari zaman Baroque dan Renaissance. Budi Sukada (1988) menyebutkan ada 10 karakteristik Arsitektur Post-Modern,yaitu:1. Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau popular2. Membangkitkan kembali kenangan history3. Berkonteks urban4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi5. Bersifat representasional6. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain)7. Dihasilkan dari partisipasi8. Mencerminkan aspirasi umum9. Bersifat plural10. Bersifat eklektik

B. ESTETIKA IDIOMATIKDalam estetika arsitektur postmodern munculnya suatu langgam, yang merupakan perwujudan dari estetika arsitektur, lebih mengarah pada kepentingan komersial yang dilandasi oleh perbedaan status simbol, yang mengekspresikan gaya hidup untuk mengidentifikasikan diri dengan irama dan siklus perubahan produksi yang pada akhirnya melahirkan idiom-idiom estetika posmodern yang cenderung dekonstruktif. Setidaknya terdapat 5 idiom estetika arsitektur posmodern yang dapat diidentifikasikan, yaitu pastiche, parody, kitsch, camp, dan skizofrenia (Sulistyawati 2005).

1. IDIOM KITSCHa. DefinisiKitsch, prinsip yang dipakai untuk menghasilkan efek yang segera (immediate effect) yang sangat diperlukan dalam mekanisme kebudayaan massa sehingga sering ditafsirkan sebagai seni selera rendah. Penafsiran ini disebakan karena sangat ketergantungannya pada objek, konsep, atau kriteria yang bersifat eksternal, seperti seni tinggi, mitos, tokoh, dan sebagainya. Dengan demikian karya-karyanya terkesan menganggap umum objek langka dan sekaligus mempopulerkan nilai-nilai kebudayaan dari objek tersebut. Idiom estetik ini memberi tempat bagi berbagai bentuk reproduksi (reproduction) dan daur ulang (recycling) melalui rekontekstualisasi dan reinterpretasi. Karya-karyanya terkesan mengarah pada perayaan prinsip peniruan, mimesis, copy, simulasi, ikonisasi, yang ditolak oleh wacana estetik modernisme.

b. KarakteristikIdiom Kitsch memiliki beberapa karakteristik, yaitu:1. Sampah artistik.2. Selera rendah.3. Tergantung objek lain.4. Mempopulerkan objek2 langka, unik, precious.5. Seni palsu (murahan, tanpa selera, imitasi bahan).6. Miskin (orisinalitas, keotentikan, kreativitas, kriteria estetik).7. Bergantung pada eksternal (objek, konsep, gaya seni tinggi).8. Representasi palsu.9. Dasar (semangat reproduksi, adaptasi medium, simulasi,memassakan seni, demitosisasi nilai seni tinggi, hasil efek segera)10. Miskin nilai (kebaruan, inovasi, kreativitas, kuat nilai ekonomis)11. Hiperealitas estetis/menanggalkan makna: (mitologis,ideologis, spiritual).

c. Contoh Bangunan

(i) ING House (Amsterdam, Belanda)Arsitek: Meyer en Van Schooten

Gambar II.B.01.ING House Sumber. http://us.images.detik.com

(ii) Bangunan 1000 PintuArsitek: Choi Jeong Hwa

Gambar II.B.02.Bangunan 1000 pintuSumber.http://www.saatini.com

C. TEORI ESTETIKAEstetika dalam arsitektur memiliki banyak sangkut paut dengan segala yang visual seperti permukaan, volume, massa, elemen garis, dan sebagainya, termasuk berbagaiorderharmoni, seperti komposisi, proporsi, keseimbangan, dan lain-lain .

1. Kesatuan (Unity)Dalam berkarya prinsip utama yang harus dipenuhi adalah prinsip kesatuan, untuk itu dalam merancang secara sempurna perlu dipikirkan keutuhan dan kesatuan antara semua unsur senirupa disamping keutuhan antara unsur seni dan gagasan sebagai landasan mencipta. Desain dalam arsitektur mencerminkan prinsip kesatuan apabila ada kesatuan antara bagian-bagian bentuk dari struktur bangunan, ada kesatuan antara ruang-ruang dan penggunaan warna, ada kesatuan antara bentuk bangunan dengan lingkungan, ada kesatuan antara bentuk dan fungsi bangunan sesuai dengan ide dasar.

2. Proporsia. Menurut Vitruvius (1486), proporsi adalah sesuatu yang berhubungan dengan ukuran dengan ukuran dari seluruh aspek pekerjaan dan bagian tertentu yang dijadikan standar.b. Menurut Alberti, proporsi berasal dari kataconcinnities, yang artinya suatu keberhasilan kombinasi dari angka dan ukuran.c. Proporsi merupakan hubungan antar bagian dari suatu desain atau hubungan antara bagian dengan keseluruhan.

3. SkalaDalamarsitektur yang dimaksud dengan skala adalah hubungan harmonis antara bangunan beserta komponen-komponennya dengan manusia. Skala-skala itu ada beberapa jenis yaitu: skala intim, skala manusiawi, skala monumental/megah, skala kejutan.

4. SumbuMerupakan sebuah garis, yang terbentuk oleh dua buah titik di dalam ruang di mana terhadapnya bentuk-bentuk dan ruang-ruang dapat disusun.Sumbu membantu penyusunan komponen, bentuk, bahkan ruang itu sendiri agar tercipta keseimbangan atau balance.

5. SimetrisKondisi simetris tidak muncul tanpa adanya sumbu-sumbu atau pusat untuk melakukan strukturisasi bentuk dan ruang. Suatu sumbu dibentuk oleh dua titik, suatu kondisi simetris menurut susunan yang seimbang dari pola-pola bentuk dan ruang yang hampir sama, terhadap suatu garis bersama (sumbu) atau titik (pusat).

6. HierarkiMerupakan suatu sistem nilai untuk mengukur keutamaan yang akan tergantung pada situasi khusus, kebutuhan dan keinginan dari para pemakai dan keputusan-keputusan para perancangnya. Nilai yang bisa bersifat individu atau bersama, pribadi atau kebudayaan. Bagi sebuah bentuk atau ruang yang ditegaskan sebagai sesuatu yang penting atau menonjol terhadap suatu organisasi, harus dibuat tampak unik.Pada setiap kasus, bentuk atau ruang yang memiliki keutamaan hirarkis dibuat bermakna dan menonjol dengan mengecualikannya dari norma yang ada.

7. DatumDatum dapat diartikan sebagai suatu garis, bidang, atau ruang acuan untuk menghubungkan unsur-unsur lain di dalam suatu komposisi. Datum mengorganisir suatu pola acak unsur-unsur melalui keteraturan kontinuitas dan kehadirannya yang konstan.

8. IramaIrama dapat diartikan sebagai pengulangan garis, bentuk, wujud, atau warna secara teratur atau harmonis. Di dalamnya termasuk pengertian pokok dari pengulangan sebagai suatu alat untuk mengorganisir bentuk dan ruang di dalam arsitektur. Tujuan adanya irama dalam bangunan adalah untuk mendapat kesan yang lebih menarik serta mengurangi kesan yang datar serta membosankan.

9. RepetisiDalam desain arsitektur, repetisi sangat sering digunakan. Yang diulang bisa macam-macam. bisa suatu elemen bangunan, kelompok elemen bangunan, warna tertentu, besaran sudut tertentu, ataupun bentuk geometris tertentu, Dari repetisi ini timbulah suatu irama. Repetisi dapat juga diterapkan pada pengulangan pola pada berbagai level desain.

10. TransformasiPrinsip transformasi memungkinkan seorang perancang untuk memilih prototype model arsitektur dimana struktur bentuk dan penyusunan unsur-unsurnya cocok dan sesuai, dan mengubahnya melalui sederetan manipulasi-manipulasi abstrak untuk menanggapi kondisi-kondisi tertentu dan lingkup dari suatu tugas perancangan yang ada.

11. Nilai EstetisMerupakan Estetika atau keindahan pada bangunan. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan.

BAB IIIANALISA BANGUNAN

1. ANALISAMENARA EIFFEL TIANDUCHENG CHINA

Gambar III.A.01.Fasad menaraSumber: http://warungkopi.okezone.com

Menara ini terletak di pesisir Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China. Tepatnya berada di Destinasi Tianducheng yaitu sebuah tempat yang mirip dengan lanskap kota Paris yang dibuat oleh perusahaan real estate, Zhejiang Guangsha Co Ltd, pada tahun 2007.

Gambar III.A.01. Peta lokasi menaraSumber: https://maps.google.com/Bangunan ini memiliki ukuran tinggi 108 m. Berbeda dengan ukuran menara Eiffel yang terdapat di Paris yang memiliki tinggi 324 m.

Gambar III.A.02.Ukuran menaraSumber. http://assets.kompas.com108m

B.ANALISA BANGUNAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MODERN2. Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau popular3. Membangkitkan kembali kenangan history4. Berkonteks urban5. Menerapkan kembali teknik ornamentasi6. Bersifat representasional7. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain)8. Dihasilkan dari partisipasi9. Mencerminkan aspirasi umum10. Bersifat plural11. Bersifat eklektik

12. ANALISA BANGUNAN BERDASARKAN ESTETIKA IDIOMATIK KITSCHMenara Eiffel Tianducheng yang terdapat di China ini merupakan bangunan yang mengikuti langgam Idiom Kitsch. Dikatakan demikian karena bangunan ini sesuai dengan prinsip Kitsch yaitu, karya-karyanya yang terkesan mengarah pada perayaan prinsip peniruan, mimesis, copy, simulasi, ikonisasi, yang ditolak oleh wacana estetik modernisme.

Gambar III.B.02.Menara Eiffel ParisSumber. http://ms.wikipedia.orgGambar III.B.01.Menara Eiffel ChinaSumber. http://assets.kompas.comDapat dilihat bentuk menara yang sama/meniru bentuk menara Eiffel yang merupakanbangunan tertinggi dan paling menonjol di kota Paris dan dikenali di dunia sebagai simbol (Icon) negara Perancis.Menara Eiffel Paris memiliki ukuran tinggi 324m berbeda dengan ukuran menara Eiffel Tianducheng yang hanya memiliki ukuran tinggi 108m. Namun dapat dilihat bentu hingga detail menara sangat meniru bentuk bangunan menara Eiffel yang terdapat di Paris.Selain itu beberapa karakteristik Idiom Kitsch sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh menara Eiffel Tianducheng yang terdapat di China, yaitu:

1. Sampah artistik2. Selera rendah3. Tergantung objek lainPada bangunan menara ini mengikuti bentuk yang sama dengan objek yang sudah terkenal di dunia yaitu menara Eiffel yang terletak di Paris. Sehingga bentuknya tergantung dengan objek yang sudah ada.

Gambar III.B.03.Menara Eiffel ChinaSumber. http://assets.kompas.comGambar III.B.04.Menara Eiffel ParisSumber. http://ms.wikipedia.org

4. Mempopulerkan objek2 langka, unik, precious.Menara ini mengikuti bentuk yang mirip dengan menara Eiffel di Paris yang merupakanbangunan tertinggi dan paling menonjol di kota Paris dan dikenal di dunia sebagai simbol negara Perancis.

Gambar III.B.06.Menara Eiffel ParisSumber. http://ms.wikipedia.orgGambar III.B.05.Menara Eiffel ChinaSumber. http://assets.kompas.com

5. Seni palsu (murahan, tanpa selera, imitasi bahan).6. Miskin (orisinalitas, keotentikan, kreativitas, kriteria estetik)Bangunan ini dapat dikatakan tidak memiliki nilai kreativitas, karena bentuknya yang meniru bangunan lain. Hampir semua bentuk bangunan menara yang terdiri dari kepala, badan, dan kaki menara Eiffel Tianducheng yang ada di China meniru bentuk menara Eiffel yang ada di Paris. Sehingga bangunan menara ini tidak memiliki orisinalitas atau keaslian bangunan yang dimiliki oleh negara China karena menjiplak dan meniru bangunan menara Eiffel yang ada di Paris, yang merupakan symbol dari negara Perancis.

Gambar III.B.06.Kesamaan bentuk yang dimiliki oleh kedua menaraSumber. http://ms.wikipedia.orghttp://assets.kompas.com

7.Bergantung pada eksternal (objek, konsep, gaya seni tinggi).8.Representasi palsu.9.Dasar (semangat reproduksi, adaptasi medium, simulasi, memassakan seni, demitosisasi nilai seni tinggi, hasil efek segera)10.Miskin nilai (kebaruan, inovasi, kreativitas, kuat nilai ekonomis)11.Hiperealitas estetis/menanggalkan makna: (mitologis, ideologis, spiritual).

13. NILAI ESTETIKA MENARA EIFFEL TIANDUCHENG CHINAMenara ini memiliki beberapa nilai estetika diantaranya:

1. Kesatuan (Unity)Bentuk bentuk tektonik pada menara yang semakin mengerucut ke atas menciptakan kesatuan (unity) pada bangunan menara. Ukuran bangunan sangat proporsional dan sesuai dengan bentuk menara pada umumnya.

Gambar III.B.03.Kesatuan bentuk tektonik menaraSumber. http://assets.kompas.comhttp://warungkopi.okezone.com

Bentuk bentuk tektonik menjadi penyusun struktur menara ini. Terdapat dua buah tingkatan sebagai gardu pandang yang dapat digunakan wisatawan untuk melihat pemandangan di sekitar menara.

Gambar III.B.03.Gardu pandang pada menaraSumber. http://warungkopi.okezone.com2. ProporsiBentuk menara Eiffel Tianducheng terlihat proporsional sesuai dengan bentuk menara pada umumnya yaitu memiliki ketinggian yang monumental. Namun dilihat dari sitenya yang merupakan lahan penduduk, monument ini terlihat kurang proporsional, karena site yang terlalu besar apabila dibandingkan dengan ukuran menara Eiffel Tianducheng.

Gambar III.A.02.Proporsi menara pada siteSumber. http://assets.kompas.com

3. SkalaMenara Eiffel Tianducheng memiliki ketinggian 108 m dimana ukuran nya sangat tinggi. Skala yang digunakan pada bangunan ini adalah skala monumental yang umum digunakan pada bangunan bangunan menara lainnya. Sehingga apabila manusia berada disekitarnya maka akan merasa kecil.

170 cm108mGambar III.B.06. Skala monumental pada menaraSumber.Dokumen pribadi (2013)4. SumbuMenara Eiffel Tianducheng ini disusun berdasarkan sumbu vertikal dan horizontal. Dari sumbu yang ada peletakan bentuk menara disusun. Menara ini memiliki empat buah kaki yang menopang struktur bangunan yang memiliki bentuk serta ukuran yang sama. Empat penopang ini terbentuk dari adanya sumbu.

Gambar III.B.06. Sumbu yang membagi denahSumber.Dokumen pribadi (2013)

Gambar III.B.06. Penopang struktur menaraSumber.http://assets.kompas.com

5. SimetrisAdanya sumbu/garis yang membagi sama bagian pada fasad menciptakan bentuk fasad yang simetris sisi kanan maupun kirinya. Simetris terwujud dengan keseimbangan (balance) bentuk dan besaran menara antara bagian kanan dan kiri sumbunya.

Gambar III.B.06. Bentuk simetris pada fasadSumber.http://cdn.klimg.com

Gambar III.B.06. Bentuk denah yang simetrisSumber.Dokumen pribadi (2013)

6. HierarkiTingkatan atau hierarki pada menara ini dapat dilihat pada bentuk bangunannya yang semakin keatas semakin mengecil (mengerucut) ke satu titik. Pada bagian bawah yang menopang struktur bangunan memiliki bentuk yang mulai mengerucut ke atas seperti bentuk segitiga.

Gambar III.B.06. Hierarki pada menaraSumber.http://cdn.klimg.com

7. DatumDatumadalah suatu garis, bidang, atau ruang acuan untuk menghubungkan unsur-unsur lain di dalam suatu komposisi. Dapat dilihatdatum pada menaraadalah penopang struktur menara. Penopang ini sebagai acuan untuk menghubungkan struktur menara.

Gambar III.B.06. Penopang struktur sebagai datum menaraSumber.http://assets.kompas.com

8. IramaPeletakan penopang struktur dengan jarak dan bentuk yang simetris di setiap sisi serta berpusat pada antena yang terdapat pada tingkat yang paling atas membentuk sebuah komposisi yang terpusat. Bentuk menara yang semakin keatas semakin mengerucut membentuk segitiga menambah kesan memusat pada bagian ujung tingkat atas.

Gambar III.B.06. Irama bentuk pada fasad menaraSumber.http://cdn.klimg.com

9. RepetisiPengaplikasian repetisi pada menara dapat dilihat pada bentuk tektonik yang digunakan sebagai struktur menara. Bentuk tektonik diaplikasikan pada seluruh bangunan, sehingga tercipta keharmonian pada menara.

Gambar III.B.06. Bentuk tektonik pada menara Sumber.http://assets.kompas.com

10. TransformasiTidak terlihat adanya transformasi pada menara Eiffel Tianducheng di China ini, karena bentuk menara yang benar benar meniru bentuk menara Eiffel di Paris sehingga tidak terdapat transformasi yang dilakukan pada menara Eiffel Tianducheng di China ini.

Gambar III.B.01.Tidak adanya transformasi pada menara Tianducheng (kiri). Bentuk menara sama dengan menara Eiffel Paris (kanan)Sumber. http://assets.kompas.comhttp://ms.wikipedia.org

11. Nilai EstetisMenara Tianducheng memiliki bentuk tektonik yang tersusun dengan proporsional, sehingga menciptakan nilai estetis apabila dipandang.

Gambar III.B.01.Nilai estetis pada menara Tianducheng Sumber. http://assets.kompas.com

BAB IVKESIMPULAN

Menara Eiffel Tianducheng terletak di pesisir Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China. Tepatnya berada di Destinasi Tianducheng yaitu sebuah tempat yang mirip dengan lanskap kota Paris yang dibuat oleh perusahaan real estate, Zhejiang Guangsha Co Ltd, pada tahun 2007. Menara ini memiliki ketinggian 108 m.Menara Eiffel Tianducheng yang terdapat di China ini merupakan bangunan yang mengikuti langgam Idiom Kitsch. Dikatakan demikian karena bangunan ini sesuai dengan prinsip Kitsch yaitu, karya-karyanya yang terkesan mengarah pada perayaan prinsip peniruan, mimesis, copy, simulasi, serta ikonisasi. Dapat dilihat bentuk menara yang sama/meniru bentuk menara Eiffel yang merupakanbangunan tertinggi dan paling menonjol di kota Paris dan dikenali di dunia sebagai simbol (Icon) negara Perancis. Selain itu juga menara ini tergantung objek lain, mempopulerkan objek2 langka, unik, precious, miskin (orisinalitas, keotentikan, kreativitas, kriteria estetik) yang merupakan karakteristik idiom Kitsch.Menara ini memiliki beberapa nilai estetika diantaranya adanya nilai kesatuan (unity), proporsi, skala, sumbu, simetris, nilai hierarki, datum, irama, repetisi, dan nilai estetis. Menara ini tidak memiliki nilai transformasi karena karena bentuk menara yang benar benar meniru bentuk menara Eiffel di Paris sehingga tidak terdapat transformasi yang dilakukan pada menara Eiffel Tianducheng di China ini.Seharusnya arsitek yang membuat menara Eiffel Tianducheng lebih memiliki kreativitas dalam merancang seuatu desain bangunan. Karena dengan meniru bentuk bangunan yang sudah ada, arsitek tersebut tidak akan memiliki cirri khusus rancangannya. Kita sebagai mahasiswa arsitek tidak boleh meniru rancangan desain secara keseluruhan karena hal itu dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang yang kita tiru.DAFTAR PUSTAKA

1. Dokumen ppt Ibu Wiwik (ppt COPY ESAR IDIOMATIK WIK NOV 2013)2. http://ms.wikipedia.org/wiki/Menara_Eiffel3. http://www.merdeka.com/foto/dunia/229765/menjelajahi-keindahan-menara-eiffel-di-china-001-isn.html4. http://assets.kompas.com/data/2012/todaysphoto/upload/photo/247/MenaraEiffelChina031376390172_preview.jpg5. http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/photonews/2013/08/02/229765/640x320/menjelajahi-keindahan-menara-eiffel-di-china-001-isn.jpg

26