menuju hati khusu

Upload: kang-tris

Post on 30-May-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    1/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 1

    Diterbitkan atas kerjasamaPenerbit abshor dengan

    Pondok Pesantren As-Salafi AL-FITHRAHSumurrejo Gunungpati SEMARANG

    Juli 2006

    2 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    Karya: Muhammad Luthfi GhozaliDesain sampul: M Luthfi Gh

    Penata teks: Drs. Ali Murtadho, M.pdTata letak: M luthfi Gh

    Cetakan perdana: Juli 2006AB. 07. 006 0003. 164 hlm. 20x14Penerbit: abshor

    Jl. Raya Ungaran Gunungpati Km 4Sumurrejo Gunungpati SEMARANG

    Tlp. (024) 70794008E mail: [email protected]

    Didistribusikan oleh: abshor Hidmah dan IbadaHJl. Raya Ungaran Gunungpati Km 4Sumurrejo Gunungpati SEMARANG

    Tlp. (024) 70799949E-mail: [email protected]

    Website: http://www.alfithrahgp.com

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    2/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 3

    PRAKATA PENERBIT - IV

    MUQODDIMAH - VI

    Bab Pertama

    SURI TELADAN YANG BAIK - 10

    Pencerahan Spiritual - 15Pembuka Tujuh Pintu Hati - 19

    Dzikir Membuka Penutup Jalan - 30

    Matahari Malam - 37Bab Kedua

    INAYAH AZALIYAH - 45

    Qodo dan Qodar - 48

    Mencuci Hati - 63

    Konsep Langit dan Konsep Bumi - 68Mencabut Sombong - 73

    Mengangkat Derajat - 76

    Ilmu dan Iman - 80

    Bab Ketiga

    HAMBA YANG BERBAKTI - 90

    Hukum Sebab Akibat - 97

    Mencabut Susah - 106Bab Keempat

    SUMBER INAYAH - 113

    Syafaat Di Dunia - 130

    Syafaat Di Akhirat - 146PENUTUP - 161

    RIWAYAT PENULIS - 163

    DAFTAR PUSTAKA - 165

    4 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    si buku ini adalah hasil cuplikan dari bagian isi didalam beberapa judul buku penulis yang sudah

    dan akan diterbitkan. Ditambahi dengan arahan dan

    ilustrasi seperlunya, dijadikan satu buku kecil yangdapat dimasukkan ke dalam saku baju. Disamping itu juga karena isinya yang hanya mengarah kepadapembahasan yang khusus, maka buku ini menjadienak untuk dibaca di mana saja. Berisi metode ilmiyahyang sangat dibutuhkan dewasa ini. Yaitu tata carabagaimana manusia menempa hatinya sendiri untukmenjadi hati yang khusu.

    Di era globalisasi ini, dimana masing-masingmanusia cenderung berlomba-lomba untuk majudalam arti, bagaimana dengan kemampuan rasional,mereka berusaha untuk dapat mengelola danmengusai isi alam semesta supaya dengan itumenjadikan hidup mereka berhasil dalam arti menjadiorang yang kaya raya. Namun demikian, sering kali

    saat itu ada yang mereka lupakan, yaitu mengeloladan menguasai potensi hatinya sendiri. Akibatnya,ketika obsesi itu sudah terwujud sehingga merekabenar-benar telah menguasai harta benda yang besar,ternyata hati mereka malah menjadi gersang.Sehingga apa yang sudah dikuasai itu dirasakanmenjadi hambar. Saat itulah baru mereka sadar akan

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    3/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 5

    kebutuhan pengelolaan hati itu padahal potensirasionalnya sudah terlanjur tersita dengan kesibukanduniawi yang membelenggu diri.

    Dengan buku ini penulis mengajak parapembacanya untuk sejak dini mampu mengelola hatidengan potensi rasional yang ada, baik dengan fikirmaupun dzikir. Oleh karena itu, di era sekarang inibuku ini sangat penting untuk dibaca.

    Diuraikan secara mendasar, meliputi ilmusyariat, ilmu thoriqoh, ilmu hakikat dan ilmu marifatyang diaplikasikan kepada realita dan fenomena,buku ini akan mampu menjadi pencerahan bagipembacanya. Baik secara rasional di kala sedangdibaca maupun spiritual manakala isi yang sudahdifahami mampu ditindaklanjuti dengan amal dan

    ibadah. Bahkan akan menjadi filter untuk rasionalterhadap pemahaman yang memang semestinya harusdisaring dengan potensi hati, agar hati dan aqidahmendapatkan penjagaan sebagaimana mestinya.

    Terakhir, barangkali memang anda perlumencoba untuk membuktikannya.

    Penerbit

    6 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    egala puji bagi Allah Maha Pencipta lagi MahaPemelihara. Allah Taala yang menciptakan alam

    semesta dan isinya serta yang memeliharanya, maka tidakada sesuatupun yang maujud di alam semesta ini kecualisemua ada dalam liputan ilmu dan kekuasaan-Nya.

    Maha Suci Allah yang qodo-Nya telah mendahuluiqodar-Nya dan tidaklah qodar menjadi kenyataan kecualisesuai dengan apa yang dipastikan di dalam qodo-Nya.Berarti, apa yang telah, sedang, dan akan terjadi, sejatinyahanyalah pelaksanaan qodo-Nya yang terdahulu. Maka

    hati yang hidup akan menelusuri dan menyelami qodo danqodar itu, mencari apa-apa yang dapat ditemukan dariyang tersimpan di balik rahasia keduanya. Yaitu rahasiapenciptaan alam. Penciptaan langit, bumi dan isinya, yangtanda-tanda hanya dapat dibaca oleh para Ulul Albab.Allah Taala telah menyatakan dengan firman-Nya:

    Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan

    bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapattanda-tanda bagi Ulul Albab, - (yaitu) orang-orang yangberdzikir kapada Allah sambil berdiri atau duduk atau

    dalam keadaan berbaring dan mereka bertafakkurtentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya

    Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengansia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari

    siksa neraka. QS:3/190-191.

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    4/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    5/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 9

    Walau penulis sadar bahwa apa yang tersajikan

    masih jauh dari apa yang dibutuhkan, namun penulisberharap, bahwa sepercik air yang menetes dari mata penapenulis ini, mudah-mudahan akan mendapatkankeberkahan dari luasnya air samudera yang diserapnya,dan semoga Allah taala senantiasa memaafkan segalakesalahan dan menerima segala amal shalih. Sehingga,sepercik air yang dapat tertampung di dalam buku kecilini, akan mampu berkembang dan menjadi buah karya

    yang gemilang serta membawa kemanfaatan sepanjangzaman.

    Secara khusus kemanfaatan penulisan buku inipenulis hadiahkan kepada para Guru yang suci lagi muliayang telah bersusah payah menempa jiwa, kepada segenappara orang tua yang telah banyak berjasa, kepada anak-anak, istri dan keluarga, serta kepada teman-temanseperjuangan dalam pengabdian tiada henti yang tercinta.

    Semoga Allah Taala senantiasa meridhai mereka.

    Kepada para alim dan para pembaca, Tim penulismohon tegur sapa, karena setiap koreksi pasti ada guna.Terakhir, semoga apa-apa yang sudah ada, buah anugerahyang dipetik di hari fana, dapat menjadi tinggalan yangberharga dan bekal yang berguna, untuk perjalananpanjang di hari yang tiada sudah.

    Yang dhoif dan sangat membutuhkanpengampunan Tuhannya.

    Muhammad Luthfi Ghozali

    10 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    anusia yang hatinya paling khusu, tentunya tidak adalagi, kecuali hanya Rasulullah saw. Karena Beliau

    adalah orang yang paling kenal (marifat) dan paling

    mencintai Allah Taala, sehingga beliau paling yakinterhadap apa-apa yang dijanjikan Allah Taala melaluifirman-Nya. Selanjutnya, baru orang-orang yang telahberhasil mengikuti Beliau dengan baik. Baik ilmu, amal,perjuangan, terutama pelaksanaan akhlak yang mulia(akhlakul karimah).

    Mereka itu adalah para Keluarga (ahlu baitin nabi),Kerabat, Sahabat dan pengikut-pengikut yang setia,kemudian orang-orang yang mengikuti pengikut-pengikuttersebut dengan baik sampai hari kiyamat. Sesuai dengankemampuan mereka mengikuti Baginda Nabi saw., merekaadalah orang yang hatinya paling khusu diantara orang-orang yang ada di sekitarnya.

    Yang demikian itu, karena Rasulullah saw. adalahUswatun hasanah(suri tauladan yang baik). Allah Taalatelah menegaskan dengan firman-Nya:

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    6/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    7/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    8/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    9/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 17

    maka yang kotor seketika menjadi bersih, yang najismenjadi suci.

    Seperti itulah proses terjadinya pencerahan akal darinur rahasia dzikir, sehingga hati yang asalnya susahlangsung menjadi gembira. Allah Taala telah menyatakanhal tersebut dengan firman-Nya:

    Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjaditenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan

    mengingati Allahlah hati menjadi tenteram.QS.ar-Rad/28.

    Dengan itu, kemudian manusia tidak sekedarmenjadi pandai saja, tapi juga cerdas. Yaitu orang yangsiap menjawab dan menghadapi segala pertanyaan dan

    teka-teki yang ditampilkan kehidupan alam dengan benardan rahmatan lil alamin. Karena akal itu senantiasamendapatkan pencerahan dari hati.

    Karena demikian pentingnya pelaksanaan dzikiritu, maka Allah Taala telah membuat persaksian denganfirman-Nya:

    (yaitu) orang-orang yang (berdzikir) mengingat Allah sambilberdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka

    memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (serayaberkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini

    18 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami darisiksa neraka. QS.Ali Imran/191.

    Ketika para salik itu telah benar-benar mampumerasakan kenikmatan berdzikir, oleh karena kenikmatandzikir itu adalah kenikmatan akhirat(ruhaniyah) yangditurunkan di bumi, maka akhirnya hatinya akan menjadisemakin khusu, baik disaat sedang melaksanakan ibadahvertikal, seperti sholat maupun puasa, juga disaat sedangmelaksanakan aktifitas hidup keseharian. Mengapademikian, karena kenikmatan dzikir itu mampumengalahkan kenikmatan duniawi yang bagiamanapunnikmatnya.

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    10/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    11/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    12/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    13/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    14/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    15/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 29

    Asy-Syekh Abdul Qodir al-Jilani ra. berkata :Seseorang tidak akan dibuka hatinya kecuali bagi

    mereka yang telah bersih dari pengakuan nafsu dankemauan syahwatnya. Maka ketika seseorang teledoruntuk mensucikan jiwanya, ia diuji oleh Allah dengansakit. Sebagai kafarat dan pensucian terhadap jiwanya,sadar maupun tidak. Supaya dia pantas untukbermujalasah di hadapan Tuhannya. (Lujjainid Dani)

    30 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    Dzikir Membuka Penutup Jalan

    Seringkali, ketika manusia menga-lami jalan buntuuntuk menyelesaikan problematika yang sedang melandakehidupannya. Baik karena dihimpit masalah yangberkaitan dengan kehormatan, seperti sedang menghadapifitnah yang dikembangkan oleh teman-teman sendiri,maupun urusan hutang piutang yang belum terlihat adajalan penyelesaian misalnya, mereka datang kepada orang-orang yang dianggap mampu mencarikan jalan keluar.

    Bahkan kadang-kadang mereka datang ke makam paraWaliyullah. Berwasilah dengan mereka kepada AllahTaala supaya Allah Taala memberikan jalan keluarterhadap masalah yang sedang dihadapi.

    Saat-saat seperti itulah, apabila jalan yang dipilih danditempuh itu salah, maka jalan itu tidak menyelesaikanmasalah, malah dapat menimbulkan masalah baru yangkadang-kadang jauh lebih berat dari masalah yang semula.Terlebih ketika orang datang ke dukun-dukun atauparanormal yang dewasa ini tidak segan-segan membukapromosi dan advertensi di koran-koran dan majalah.

    Solusi yang paling tepat adalah mendatangi majlis-majlis dzikir yang dibimbing oleh para ahlinya. Yaitu para

    guru mursyid yang suci lagi mulia. Berdzikir kepada AllahTaala bersama-sama di dalam satu komunitas dzikiryang mereka selenggarakan. Karena di majlis-majlis dzikirsemacam itulah, satu-satunya tempat dimana Allah Taalaakan mencurahkan rahmat-Nya. Rahmat ilahiyat, yangtidak hanya dapat memberikan solusi dan jalan keluar bagikesulitan yang sedang menghimpit, juga dapat

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    16/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 31

    menumbuhkan dan merajut semangat ukhuwahislamiyah yang hakiki.

    Bahkan menurunkan para malaikat-Nya untukmembantu berdoa kepada Allah Taala, mendoakan yanghadir, supaya majelis dzikir tersebut mendapat-kantambahan keberkahan dari-Nya, sehingga doa danmunajat yang dipanjatkan dengan berjamaah itu lebihterfasilitasi untuk mendapatkan ijabah dari-Nya. Karena

    hanya Allah Taala yang dapat memberikan jalan keluarkepada hamba-Nya yang beriman. Asal, di dalam majelisdzikir yang mulia itu tidak dicampuri kemunafikan yangmentradisi yang sifatnya memecah belah antara sesamasaudara seperguruan.

    Terlebih dengan fitnah-fitnah keji yang dilancarkandengan tujuan untuk menutupi ketidakadilan yang mampu

    dibungkus secara sistematis dengan aturan organisasi dankekuasaan kepengurusan yang arogan.

    Perintah untuk mendatangi dan melaksanakanmajelis dzikir itu telah ditegaskan Allah SWT. denganfirman-Nya:

    "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (denganmenyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya *Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang *

    32 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya(memohonkan ampunan untukmu) supaya Dia

    mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Danadalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang

    percaya ". QS.al-Ahzab.33/41-43.

    Mujahadah di jalan Allah, dengan berdzikir danbertasbih sebanyak-banyaknya, baik di waktu longgarmaupun waktu sempit, yang dilakukan oleh orang-orangyang percaya (beriman), akan menjadikan sebab-sebab

    diturunkan-Nya Walayah. Yaitu kemudahan-kemudahanhidup dan jalan keluar untuk menyele-saikan segala urusankehidupan manusia: Mengeluarkan kamu dari kegelapankepada cahaya". QS.al-Ahzab.33/43. Mengeluarkan manusiadari kesusahan hatinya menuju kegembiraan yang diidam-idamkan.

    Adapun orang-orang yang tidak percaya kepadaAllah Taala(kafir), tidak percaya bahwa denganbertaqarrub kepada-Nya itu dapat memberikan jalankeluar dari masalah yang sedang dihadapi, sehinggamereka mencari jalan keluar itu melalui dukun danparanormal yang memasang iklan di koran-koran, makasedikitpun mereka tidak akan pernah mendapatkanWalayah dari-Nya. Allah SWT. menegaskan pula dengan

    firman-Nya:

    Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang yang tidakpercaya (kafir) dan menyediakan bagi mereka api yang

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    17/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    18/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 35

    ahlinya. Sebab, ketika orang sengaja menjauhi jalankebaikan, maka jalan kejelekan segera menerkam dirinya.

    Allah SWT. berfirman :

    Barang siapa berpaling dari Dzikir kepada Allah YangMaha Pemurah, maka Kami adakan baginya setan. Maka

    setan itulah yang menjadi teman yang selalumenyertainya.

    QS.az-Zukhruf.43/36.

    Kalau yang menjadi wali-wali manusia itu ternyataadalah setan Jin, maka itu adalah sejelek-jeleknya wali yangmenyertai hidupnya. Allah SWT. berfirman :

    Barang siapa temannya adalah setan, maka itu adalahseburuk-buruknya teman. QS.an-Nisa4/38.

    Dan sungguh benar firman Allah SWT. :

    Dan orang-orang yang kafir (tidak percaya) wali-walinyaadalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya

    kepada kegelapan, merekalah penghuni neraka, merekakekal di dalamnya.

    QS.al-Baqoroh2/257.

    36 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    Sebab, Allah tidak menjadikan dua hati di dalam satudada:

    Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buahhati di dalam rongganya.QS.al-Ahzab/4.

    Maksudnya, hati manusia itu hanya satu dan isinya juga satu. Kalau hati itu tidak diisi dengan madu, makaracun pasti akan segera masuk kedalamnya. Padahal,

    apabila hati itu diisi madu berarti hati itu menjaditempatnya madu dan apabila dimasuki racun berarti hatiitu menjadi tempatnya racun. Manusia tinggal memilihsendiri, mengisi hatinya dengan madunya dzikir yangmenyembuhkan atau racunnya kafir yang mematikan. Dandari situ kemudian manusia akan menjalani kehidupannyamendatang.

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    19/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    20/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    21/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    22/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 43

    sebagian harta bendanya kepada orang lain, apa yangsudah diberikan itu tidak pernah terbayang lagi di

    dalam angan-angannya. Bahkan seperti orang yangsedang membuang kotoran, selanjutnya badannyamenjadi bersih dan sehat.

    Memang demikianlah, shodaqoh yang dikeluarkanitu, gunanya untuk membersihkan hati dari kotoranbasyariyah yang dapat mengeruhkan pandanganmatahati. Maka untuk tujuan itulah orang yang hatinyakhusu itu membuang sebagian hartanya untukdiberikan kepada yang membutuhkan, supaya nurmarifat matahatinya semakin cemerlang. Terlebihketika kenikmatan bershodaqoh itu sudah diresapidalam hati-sanubarinya, maka kenikmatan duniawiyang lain menjadi terlupakan.

    Seringkali orang mengatakan, bahwa amal yangdiperbuatnya semata-mata karena lillaahi Taala, hanyaberharap mendapatkan ridho Allah Taala. Namun, ketikakebaikan yang diperbuat itu tidak diakui manusia, hatinyamenjadi marah. Yang demikian itu bukan lillaahi Taala,tapi orang itu sedang berharap supaya dianggap orangyang dapat berbuat semata-mata karena Allah Taala.

    Kalau ada orang berbuat ibadah dan mengaku lillaahiTaala. Terlebih ucapan itu berulangkali diperdengarkankepada manusia, yang demikian itu pasti ia sedangberdusta. Sebab, apabila ibadah itu memang didasari hatiyang khusu, maka ia pasti malu ucapan yang demikian itudidengar oleh manusia.

    44 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    Walhasil, siapapun boleh berusaha menuju hati yangkhusu, baik dengan belajar, dzikir, mujahadah maupun

    riyadhoh, bahkan dengan pelaksanaan thoriqoh sekalipun.Namun apabila tanda-tanda khusu itu belum dapatterbaca di dalam perilaku kesehariannya, berarti perjalananspiritual itu belum sampai kepada tujuan yang diharapkanatau boleh jadi di dalam perjalanan itu masih sangatmembutuhkan pembenahan.

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    23/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    24/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    25/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    26/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    27/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    28/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    29/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    30/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    31/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 61

    batin akan mampu mengikuti komando hatinya untukbersama-sama kembali kepada sebagai-mana fithrahnya

    Yang demikian itu, ketika kehendak nafsu dan akaltelah sepakat secara totalitas mengikuti kehendak hati,maka hati akan leluasa terbang tinggi. Bagaikan sehelairambut dicabut dari adonan roti, hati itu dengan mudahmelakukan pengembaraan yang dikehendaki. Membukadan memasuki pintu-pintu langit dengan kunci rahasia dankendaraan yang sudah tersedia. Pulang pergi bermiraj di

    dalam hamparan lembah yang disucikan dengan sesukahati karena Inayah telah memfasilitasi.

    Itulah anugerah yang utama, maka sebuah amal yangasalnya lemah dan hina, karena sekedar perbuatan seoranghamba yang hadits, akan menjadi kuat dan mulia karenatelah mendapatkan inayah dari Dzat Yang Maha Mulia

    yang qodim. Untuk itulah, maka Allah SWT. telahmenganjurkan kepada seorang hamba yang sedangmengadakan pengembaraan malam dengan membacasebuah doa:

    Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah akusecara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) akusecara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi

    Engkau kekuasaan yang menolong. QS:17/80.

    Yaitu, supaya hati seorang pengembara dapat masukdan keluar di alam ruhaniyah(ghaib) dengan benar, sang

    62 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    pengembara malam itu harus mendapat-kan kekuasaanyang menolong (Sulthonul Ilahiyat), itulah Inayah Allah

    yang akan diberikan kepada hamba-hamba yangdikehendaki. Inayah azaliyah yang sejatinya telahdipancarkan-Nya sejak zaman azali. Bagaikan sinarmentari pada titik kulminasi, maka seorang hamba yangmencari sinarnya tinggal menempatkan diri untuk disinari.

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    32/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    33/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    34/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 67

    membabi buta, yang kemudian syetan akan menambahkesombongan itu dan kesesatan yang akhirnya manusia

    akan cenderung terjerumus masuk ke jurang neraka. Kitaberlindung kepada Allah Taala dari tipudaya nafsu dansyetan yang terkutuk.

    68 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    Konsep Langit dan Konsep Bumi

    Dalam kaitan menyatukan qodo dan qodar dalamsatu amal ini, kewajiban pertama bagi seorang salik adalahmemperkaya diri dengan dua konsep tersebut. Konseplangit yang juga disebut Ilmu Hakikat dan konsep bumiyang juga disebut Ilmu Syariat. Dua dimensi ilmu yangtelah banyak dibentangkan Allah Taala baik di dalam Al-

    Quran Al-Karim maupun di dalam hadits Rasulullah saw.Seperti mutiara yang berserakan, tinggal manusia mampumenguntai dari keduanya dengan sebanyak-banyaknya.Agar dengan akalnya manusia mampu menjalankankonsep bumi dan dengan hatinya menjalankan konseplangit.

    Ketika dua dimensi ilmu yang berbeda itu dapatdipadukan dalam kesatuan amal ibadah, hasilnya, kehi-dupan manusia akan menjadi seimbang dan manusia ituakan menjadi insan kamil, manusia sempurna karenakedua kehidupannya, dhohir dan batinnya telah berjalandengan sempurna. Semoga inayah Allah Taala selalumenyertai kita semua.

    Salah satu konsep langit tersebut ialah apa yang telahdisampaikan Rasulullah saw dalam sebuah haditsnyaberikut ini:

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    35/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    36/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    37/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    38/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 75

    kejelekan, maka apapun bentuknya, berarti amal itu adalahamal kejelekan.

    Maka dosa tapi dapat menjadikan baik, yangdemikian itu memang kadang-kadang dibutuhkan olehkehidupan manusia. Sebab, hanya dosa seperti itulah yangakan mampu mencabut sifat sombong yang ada dalam hatimanusia itu.

    Yaitu ketika manusia harus menangung akibat dosa

    itu dengan penderitaan hidup di penjara misalnya, yangdengan itu kemudian manusia menjadi sadar dan menyesalkemudian berbuat benah-benah. Hasilnya, manusia barumengerti, bahwa sejatinya yang menyeretnya kepadaperbuatan dosa tersebut adalah semata-mata kesombonganhatinya sendiri. Keangkuhan hati yang selama ini tidakdisadari, meski berkali-kali telah diperingati. Kecuali ketikakesombongan itu sudah tidak mungkin dapat diulangi lagi,karena jati diri telah menjadi musnah dimakan usia di balikterali besi.

    76 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    Mengangkat Derajat

    Sejak di surga, sesungguhnya Nabi Adam as. sudahdibekali ilmu penge-tahuan secara rasional yang cukuptinggi bahkan lebih tinggi dibanding para malaikat. AllahTaala telah menyatakan dengan firman-Nya:

    Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada

    para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku namabenda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!"- Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami

    ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada

    kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagiMaha Bijaksana. QS. al-Baqoroh:2/31-32.

    Namun demikian, oleh karena cara penerapaan ilmutersebut, juga adalah ilmu pengetahuan yang harusdimiliki pula, yaitu ilmu pengalaman yang di dalamurusan agama disebut dengan ilmu rasa atau ilmuspiritual, demikian pula, untuk meningkatkan iman

    menjadi yakin, juga membutuhkan proses latihan-latihandan melewati tahapan-tahapan perjalanan yang panjang,maka untuk mencapai kedewasaan jiwanya itu, manusiaharus menjalani suratan jalan hidup yang sudahditentukan baginya.

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    39/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    40/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    41/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    42/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    43/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    44/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    45/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 89

    Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman,untuk khusu hati mereka mengingat Allah dan kepada

    kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlahmereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah

    diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masayang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan

    kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yangfasik.QS.al-Hadiid/16.

    90 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    leh karena satu-satunya jalan menuju hati yang khusuitu adalah dengan jalan ibadah. Yaitu dzikir kepada

    Allah Taala dengan sebanyak-banyaknya supaya seorangpengikut mampu menjadikan Rasulullah saw. sebagai suriteladan yang baik bagi hidupnya, maka jalan ibadah ituharus benar dan tidak boleh salah. Untuk itu, kembali kitaakan mengikuti pelajaran yang telah diajarkan oleh pakaribadah itu, yaitu yang mulia asy-Syeikh Al-Imam Al-ArifBillah, Abi Fadil Tajuddin Ahmad bin Muhammad binAbdul Karim Ibnu Athaillah Al-Assakandary

    Radliyallaahu Anhu. Di dalam kitabnya yang masyhur,HIKAM. Beliau berkata:

    .

    ..Janganlah permohonanmu hanya menjadi sebagai alatuntuk mendapatkan sebuah pemberian dari-Nya makaakan menjadikan dangkal pemahamanmu kepada-Nya.Jadikanlah permohonan itu sebagai sarana untukmelahirkan sikap penghambaan serta menegakkan hak-hak-Nya sebagai hak Rububiyah. Bagaimanapermohonanmu akan menjadi pantas untuk menjadikan

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    46/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    47/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    48/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 95

    dari anugerah yang sudah didapatkan, adakalanya inginmendapat-kan keturunan yang sudah lama didambakan.

    Kebutuhan-kebutuhan hidup itulah yang mendorongseorang hamba untuk bersungguh-sungguh dalammemanjatkan doa-doanya. Namun, bagi seorang hambayang matahatinya telah cemerlang dengan nur marifat,mereka mengetahui, bahwa realita itu sejatinya hanyalahsebab-sebab yang didatangkan untuknya, baik sebagaiperingatan maupun undangan, bahkan dorongan yang

    memaksa supaya dirinya segera mendatangi panggilanTuhannya. Itulah kesempatan yang sedang dibentangkanbaginya. Supaya mereka segera mengadakan benah-benahdiri. Meningkatkan semangat ibadah dan wirid-wirid yangharus didawamkan setiap hari. Sebab, seandainya tidakada kebutuhan yang mendesak itu, boleh jadi malahhatinya menjadi lalai dan malas.

    Seorang yang arifin juga tahu, bahwa bentukpemberian yang diharapkan itu, sejatinya hanyalah mutlakhak Allah Taala sebagai hak Rububiyah. Yang sejakditetapkan-Nya pada zaman azali yang tidak akan pernahada perubahan lagi untuk selama-lamanya. Pemberian-pemberian itu, meski tanpa diminta, apabila saatnya tiba,pasti akan didatang-kan juga kepadanya, baik dengan

    sebab-sebab maupun tidak, Allah Taala Maha Kuasadengannya.

    Oleh karena itu, bagi seorang yang arifin, doa-doaitu hanyalah dijadikan sarana komunikasi kepadaTuhannya. Melahirkan kewajiban sebagai seorang hambayang diperintah untuk berdoa kepada Tuhannya,

    96 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    sedangkan hasilnya, diserahkan kembali kepada-Nya.Dengan suatu keyakinan, bahwa doa-doa yang

    dipanjatkan itu hanyalah sekedar sebab, apabila sebab itudapat dibangun dengan sempurna, maka akibatnya pastiakan diturunkan dengan sempurna pula.

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    49/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    50/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    51/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    52/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    53/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    54/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    55/83

    b h it Di t i di d khl k N k h ti t l h ki b h h

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    56/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 111

    enggan membayar upahnya itu. Dia terus menuai padi danmeminta lagi upahnya beberapa kali. Aku masih sepertibiasa, enggan membayar upahnya itu dan terusmempekerjakannya menuai padi sehingga aku berhasilmemiliki beberapa ekor sapi dan beberapa ekor anaknya.Suatu hari lelaki tersebut datang kepadaku dan berkata:Takutlah kamu kepada Allah. Kamu jangan lagimenzalimi aku dengan tidak memberikan hakku.Kemudian aku berkata kepadanya: Ambillah sapi itu sertaanak-anaknya. Dia berkata: Takutlah kepada Allah dan

    janganlah mempermainkan aku. Aku berkata: Aku tidakmempermainkanmu, ambillah sapi itu serta anak-anaknya. Hingga akhirnya dia mengambil sapi itu.

    Ya Allah, Seandainya Engkau tahu bahwa apa yangaku lakukan itu adalah semata-mata untuk mencarikeridhaan-Mu, tolonglah kami dari kesulitan yang tinggalhanya sedikit lagi ini. Akhirnya Allah pun menolong

    mereka dengan menggerakkan batu besar yang menutupigua tempat mereka berteduh tersebut.

    Riwayat Bukhari di dalam Kitab Jual Beli hadits nomor 2063. Riwayat Muslim di dalam Kitab Dzikir, Doa, Tauhid dan Istighfar

    hadits nomor 4926.

    Riwayat Abu Dawud di dalam Kitab Jual Beli hadits nomor 2939. Riwayat Ibnu Hambal di dalam Kitab Juzuk 2 Muka Surat 116.

    Adalah pelaksanaan doa yang akan mendapatkanijabah, ketika orang yang berdoa itu telah benar-banarmenyandar-kan harapannya hanya kepada Allah Taala.Tidak sempat menoleh kepada siapa-siapa lagi dari

    112 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    makhluk-Nya, karena hatinya telah yakin bahwa hanyaAllah Taala yang dapat menolongnya.

    Apabila contoh keadaan tersebut di atas dapatdikondisikan dalam hati. Yaitu dengan memalingkan hatidari pertolong-an makhluk, meski keadaan tidak sepertiyang dialami oleh ketiga laki-laki di dalam gua tersebut.Dengan menyandarkan harapan hanya kepada Allah Taalaitu, maka pintu ijabah sejatinya adalah di dalam hatinyasendiri. Allah Taala telah menegaskan dengan firman-Nya:

    Atau siapakah yang memperkenankan (do`a) orang yangdalam kesulitan apabila ia berdo`a kepada-Nya.QS.an-

    Naml/62.

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    57/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    58/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    59/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    60/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    61/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    62/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    63/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    64/83

    K l t h k di d b i k il d i ik it

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    65/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 129

    Kalau toh kemudian ada bagian kecil dari siksa ituyang harus diturunkan di muka bumi, berupa musibah

    gempa bumi atau gelombang sunami misalnya, musibah-musibah itu sejatinya hanyalah sekedar untuk memberiperingatan kepada orang yang beriman. Supaya orangyang berbuat dosa itu mau ingat dan bertaubat kepadaAllah Taala. Namun, apabila dengan peringatan itu tetapsaja manusia tidak mau sadar, dan selanjutnya, ketikakelompok manusia di satu negri itu memang sudah

    sepantasnya menerima siksa di dunia, maka tanpa kecuali,semua manusia yang ada disana akan ikut merasakanakibatnya.

    Namun demikian, meski dengan musibah-musibahitu, kepada masing-masing golongan akan membawahikmah yang berbeda. Bagi orang kafir dan orang dholim,mereka akan menjadi hancur berantakan dan putus asa.

    Sedangkan bagi orang mumin yang sabar akanmendapatkan pahala yang besar sebab kesabaran mereka.

    130 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    Syafaat Di Dunia

    Itulah Rahmat Nubuwah yang sejatinya adalahrahasia syafaat yang diberikan Allah Taala kepada RasulMuhammad saw. maka, hanya melalui gengaman tangansuci Baginda Nabi saw. Rahmat Nubuwah itudarisumber rahasia yang azalikemudian dilimpah-kan kealam semesta sebagai Rahmatan Lil Alamin. Kemudian,rahmat nubuwah itu selanjutnya menjadi rahmat

    walayah yang akan disebarkan keseluruh penjuru bumidan memasuki setiap lini kehidupan manusia, melaluiuluran tangan para Ulama pewarisnya dan penerusperjuangan Beliau yang sebagian besar dari mereka jugaadalah Ahli Bait Rasulillah saw.

    Merekalah kholifah-kholifah bumi zamannya, para

    Ahlu Baitinnabi ra. tersebut telah meneruskan tongkatestafet perjuangan para pendahulunya. Menyam-paikanrahmat walayah yang sudah disematkan di tanganmereka untuk disampaikan kepada umat manusia sebagaiinayah azaliyah dari Allah Taala. Dengan inayah itusupaya masing-masing hati yang selamat, menerima NurTauhid Dan Nur Iman serta hidayah dari-Nya.

    Maka tidak henti-hentinya mereka bepergian danberpindah dari satu tempat ketempat lain. Sambilberdagang menyeru manusia kepada jalan Allah Taala.Baik melalui dakwah maupun dzikirnya, baik melaluiperjuangan maupun doa-doanya. Silih berganti sambung-menyambung sampai saat hari kiyamat datang nanti.

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    66/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    67/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    68/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    69/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    70/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    71/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    72/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    73/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    74/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    75/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    76/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    77/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    78/83

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    79/83

    Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selainapa yang telah diusahakannya. QS.an-Najm.53/39.

    Seandainya ada orang mati dengan membawa pahalaibadah seribu serta dengan dosa satu umpamanya. Akantetapi ternyata ibadah yang seribu itu tidak diterima di

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    80/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 159

    Maksudnya, barang siapa selama hidupnya tidakpernah berusaha untuk mendapatkan syafaat dariRasulullah saw. dengan jalan yang sebagaimanamestinyasebagaimana yang telah diajarkan olehUlama ahlinya, maka di akhirat sedikitpun mereka tidakakan mendapatkan syafaat tersebut dan berarti diatidak akan mendapatkan mengampunan dari AllahTaala akan dosa-dosa yang telah diperbuatnya selama

    hidup di dunia.

    Kalau seandainya seseorang berharap dimasukkanSurga dengan hanya modal pahala amal ibadah yangdikerjakan saja, tanpa pernah berharap mendapatkansyafaat Rasulullah saw. sehingga dengannya dosa-dosanya dapat diampuni oleh Allah Taala di harikiyamat nanti, maka bagi ukuran orang zamansekarang barangkali sudah dapat dipastikan, merakaakan masuk Neraka.

    Betapa tidak, selama dua puluh empat jam sajadalamsatu hari umpamanya, kira-kira banyak mana ibadahyang dilakukan dan maksiat yang dijalani. Kalauhitungannya lebih banyak ibadah, tahukah mereka!,

    sebesar apapun ibadah yang dijalani, akankah dapatdipastikan bahwa ibadah itu diterima di sisi AllahTaala.?. Sedangkan dosa, di hadapan sifat keadilanAllah, sekecil apapun dosa pasti akan mendapatkanperhitungan dari-Nya dengan seadil-adilnya.

    160 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    sisi Allah Taala sedangkan dosa yang satu tidakdiampuni, berarti orang tersebut akan dimasukkan keNeraka. Sebaliknya seandainya ada orang meninggaldunia dengan hanya membawa amal ibadah satu dandosa seribu. Akan tetapi berkat syafaat Rasulullah saw,ibadah yang satu diterima di sisi Allah Taala sedangdosa yang seribu diampuni, maka orang tersebut akandimasukkan surga.

    Jadi, jalan terdekat menuju Surga adalah jalanpengampunan Allah Taala. Tinggal seorang hambamengusahakan ampunan itu lewat jalan yang mana.Allah Taala telah memberitakannya dengan firman-Nya:

    Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmudan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang

    disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. QS.AliImran.3/133.

    dan cita-cita, semoga disana nanti, ketika matahari laintelah menampakkan muka, yang kecil ini dapat dipetikbuahnya, maka perjalanan sang musafir tua tidaklah sia-

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    81/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 161

    lhamdulillah, apa yang dimudahkan Allah Taala ini,telah selesai pengerjaannya, buku kecil, walau tiada

    berharga, namun bagi yang luka barangkali dapat menjaditeman baca dan pelipur duka. Ada yang hilang ketika

    ingatan melayang, maka cita dan asa serta harapan menjaditertinggal. Semoga di dalam mengingat-Nya adakegembiraan, ketika mempelajari ilmu-Nya, berdzikir,bertafakkur, bermujahadah, beriyadhoh dan mengabdibahkan sedang mengelana.

    Oleh karena perjalanan masih panjang maka langkahkaki tidak boleh terhenti, harus terus berjalan untukberbakti. Entah sampai kapan dan entah sampai dimana,asal masih ada kesempatan, walau hanya sekedipan mata,kalau ia adalah ibadah maka pasti akan membawa guna.

    Ada satu pesan, semoga para pembaca mendapatinayah dari-Nya, agar yang sederhana ini dapat menjadipelita, oleh karena perjalanan masih panjang, cobalah

    sekali lagi dicerna, barangkali di dalamnya ada sinarmutiara, untuk menjadi bekal dalam melangkah makadengan inayah-Nya, yang kecil ini akan membawa guna.

    Hanya kepada-Nya, penulis yang hina memohonampun atas segala alpa dan dosa, dengan sepercik harapan

    162 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    sia.

    Kepada Guru Suci dan Orang Tua sejati yang selalumuncul di dalam sorot matahati, atas jasa-jasa utama disaatmemberi, menyulut pelita menghibur hati, semoga disanananti, engkau temui apa yang engkau cari. Aku yang disini,ketika langkahmu aku ikuti, maka disana nanti semogaengkau mau menemui aku lagi, untuk kembali bersama

    mengabdi dalam kebahagian yang abadi.

    Semarang, 1 Juli 2006

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    82/83

    Ibnu al Qayyim, Al Ruh, Beirut : Dar al Jiil, 1988. Habib Ali Bin Muhammad al Habsyi, Futuhat al

    Ilahiyyat,

  • 8/9/2019 Menuju Hati Khusu

    83/83

    Menuju Hati yang KHUSU ~ 165

    Al-Quran al-Karim (Holy Quran) Hadits Nabi saw (al-Bayan) Kutubut Tisah (Hadits Syarif)

    Tafris Qurthubi Tafsir Ibnu Kastir Imam Muhammad al Razy, Tarsir al Fakhr al Rozi, Beirut

    : Dar al Fikr, 1985

    Khulashotul Wafiyyah Asy Syekh Utsman Bin Nadi alIshaqi ra.

    Manbaul Fadhoil- Asy Syekh Utsman Bin Nadial Ishaqi ra.

    Al Imla - Asy Syekh Utsman Bin Nadi al Ishaqi ra. Al Iklil Asy Syekh Ahmad Asrory Al Ishaqi ra. Faidhur Rahmaani Asy Syekh Ahmad Asrory

    al-Ishaqi ra.

    Ali Ash Shobuny, Shafah al Tafasir, Beirut : Dar al Fikr,tt.

    Ali Ash Shobuny, Rawai al Bayan, Beirut : Dar al Fikr,tt.

    Ali Ash Shobuny, Al Thibyan fi al Ulum al Quran,Beirut : Dar al Fikr, tt.

    Abdul Qodir al Jilani, Al-Ghunyah, Beirut : Dar al Fikr,Cet. 3, 1980.

    Al-Ghozali, Ihya Ulum al Din, Beirut : Dar al Fikr, tt.166 ~ Menyatukan Qodo dan Qodar

    Simtud Duror Habib Ali Bin Muhammadal Habsyi ra.

    Ilmu Laduni- Luthfi Tawassul - Luthfi RUQYAH dampak dan bahayanya - Luthfi Lailatul Qodar Di Luar Ramadhan Luthfi Kholifah Bumi Luthfi Percikan Samudera Hikam Luthfi