menjadi pribadi yang siddiq

5

Click here to load reader

Upload: muhammad-rafi

Post on 26-Jul-2015

68 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menjadi Pribadi Yang Siddiq

Menjadi Pribadi Yang SiddiqApa Itu siddiq ?

SIFAT siddiq (benar) adalah inti sari daripada kebaikan. Sifat inilah yang dimiliki

sahabat yang paling disayangi Rasulullah SAW iaitu Abu Bakar as-Siddiq. Dari

Abdullah bin Masud, Baginda bersabda bermaksud: “Sesungguhnya siddiq itu

membawa pada kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan pada syurga. Seseorang

berperi laku siddiq, hingga ia dikatakan sebagai seorang yang siddiq. Pendustaan

pula akan membawa kepada keburukan, dan keburukan akan menghantarkan pada

neraka. Seseorang berperi laku dusta, hingga ia dikatakan sebagai pendusta.” (Hadis

Bukhari).

Selain mendapatkan ampunan dan ganjaran yang besar dari Allah, golongan siddiqin juga

akan mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah di akhirat. Mereka akan disatukan bersama

nabi, orang syahid, serta salihin : “Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya,

mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang dianugerahi nikmat oleh Alah, iaitu

nabi, golongan siddiqin, syuhada dan salihin, mereka itulah teman sebaik-baiknya.” (Surah

al-Imran: 69).

Orang yang siddiq memiliki beberapa ciri, di antaranya adalah  :

Teguh dan tegar terhadap apa yang diyakininya.

Tidak ragu untuk berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa.

Memiliki keimanan kepada Allah, Rasulullah SAW, berinfak (sedekah atau

sumbangan), mendirikan solat, menunaikan zakat, menepati janji dan sabar.

Mempunyai komitmen yang kuat terhadap Islam.

Ciri-ciri Orang yang Sidiq

Orang yang sidiq memiliki beberapa ciri, diantara ciri-ciri mereka yang Allah gambarkan dalam al-Qur’an adalah:

Page 2: Menjadi Pribadi Yang Siddiq

1. Teguh dan tegar terhadap apa yang dicita-citakan (diyakininya). Allah SWT mencontohkan dalam al-Qur’an, orang-orang yang sidiq terhadap apa yang mereka janjikan (bai’atkan) kepada Allah: (QS. 33: 23)

ن�ين� م�ن� ؤ�م� ال ال�م وا ر�ج� د�ق ا ص� دوا م� م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ع�اه� ن�ه م� ب�ه ق�ض�ى م�ن� ف� م� ن�ح� ن�ه م� م�ن� و�

ا ي�ن�ت�ظ�ر ( ب�د�لوا و�م� ت�ب�د�يال

“Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati (membenarkan) apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah (janjinya)”

2. Tidak ragu untuk berjihad dengan harta dan jiwa. Allah berfirman dalam al-Qur’an (QS. 49: 15)

ا �ن�م� نون� إ ؤ�م� نوا ال�ذ�ين� ال�م ول�ه� ب�الل�ه� آم� س ت�ابوا ل�م� ثم� و�ر� دوا ي�ر� اه� م� و�ج� ال�ه� و� م�م� ب�أ� ه� س� ن�ف

� أ و� ب�يل� ف�ي م أول�ئ�ك� الل�ه� س� ون� ه اد�ق الص�

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.”

3. Memiliki keimanan kepada Allah, Rasulullah SAW, berinfaq, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menepati janji dan sabar. (QS. 2: 177)“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

4. Memiliki komitmen yang kuat terhadap Islam. Allah mengatakan dalam al-Qur’an, (QS. 3: 101)

م� و�م�ن� د� ب�الل�ه� ي�ع�ت�ص� ق� د�ي� ف� اط? إ�ل�ى ه ر� يم? ص� ت�ق� مس�

“…barang siapa yang berpegang teguh dengan agama Allah, maka sungguh dia telah mendapatkan hidayah menuju jalan yang lurus…”

Benar itu mempunyai 5 martabatnya iaitu :-1. Benar pada kata-kata atau ucapan2. Benar pada niat dan kehendak (menurut syarak)3. Benar pada melaksanakan cita-cita (selari dengan keredhaan Allah)

Page 3: Menjadi Pribadi Yang Siddiq

4. Benar pada amalan (zahir dan batin mengikut syarak)5. Benar pada merealisasikan kemuliaan amalan agama seluruhnya. Inilah martabat tertinggi seperti benar pada sifat takut, harap, membesarkan Allah, benar pada zuhud (hidup sederhana), redha, kasih, tawakal dan sebagainya.

Justeru, kita mendapati Saidatina Aisyah r.a pernah bertanya Nabi saw dengan pertanyaan yang bermaksud : " Apakah sifat yang dapat dikenali seseorang mukmin (yang beriman) ?

Rasulullah saw menjawab yang bermaksud :" Ialah dengan ketetapan (ketenangan) hatinya, kelunakan pertuturannya dan kebenaran ucapannya."

Kebenaran yang sebenarnya sungguh dapat membuahkan kesan yang berfaedah sampai ke akhirat, sebagaimana sabda Nabi saw yang bermaksud :" Siapa memohon pada Allah SWT akan mati syahid dengan benar (sungguh-sungguh), maka Allah akan menyampaikan dia kepada kedudukan para syuhada, sekalipun dia mati di atas hamparannya (dirumah)."Cara Mencapai Sifat Sidiq

Setelah kita melihat urgensitas sifat sidiq ini, maka setidaknya muncul dalam hati kita keinginan untuk melengkapi diri dengan sifat ini. Karena sifat ini benar-benar merupakan intisari dari kebaikan. Dan sifat ini pulalah yang dimiliki oleh sahabat yang paling dicintai Rasulullah SAW yaitu Abu Bakar Asidiq. Penulis melihat ada beberapa cara yang semoga dapat membantu menumbuhkan sifat ini:

1. Senantiasa memperbaharui keimanan dan keyakinan kita (baca; ketsiqahan) kepada Allah SWT. Karena pondasi dari sifat sidiq ini adalah kuatnya keyakinan kepada Allah.

2. Melatih diri untuk bersikap jujur diamana saja dan kapan saja serta kepada siapa saja. Karena kejujuran merupakan karakter mendasar sifat sidiq.

3. Melatih diri untuk senantiasa membenarkan sesuatu yang datang dari Allah (Al-Qur’an dan sunnah) , meskipun hal tersebut terkesan bertentangan dengan rasio. Karena kebenaran mutlak hanyalah milik Allah. Sementara ijtihad manusia masih sangat memungkinkan adanya kesalahan.

4. Senantiasa melatih diri untuk komitmen dengan Islam dalam segala aspeknya; aqidah, ibadah, akhlaq dan syari’ah. Karena salah satu ciri siddiqin adalah memiliki komitmen yang tinggi terhadap Islam:

Page 4: Menjadi Pribadi Yang Siddiq

م� و�م�ن� د� ب�الل�ه� ي�ع�ت�ص� ق� د�ي� ف� اط? إ�ل�ى ه ر� يم? ص� ت�ق� مس�

“…barang siapa yang berpegang teguh dengan agama Allah, maka sungguh dia telah mendapatkan hidayah menuju jalan yang lurus…”

5. Sering mentadaburi ayat-ayat Allah, hadits-hadits Rasulullah SAW mengenai sifat sidiq. Karena mentadaburi ayat dan hadits juga merupakan cara tersendiri yang sangat membekas dalam jiwa manusia.

6. Senantiasa membuka-buka lembaran-lembaran sejarah kehidupan salafu shaleh, terutama pada sikap-sikap mereka yang menunjukkan kesiddiqannya.

7. Memperbanyak dzikir dan amalan-amalan sunnah. Karena dengan hal-hal tersebut akan menjadikan hati tenang dan tentram. Hati yang seperti ini akan mudah dihiasi sifat sidiq.