materi bi

25
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH Format § Jumlah kata (word count): 4.000 – 5.000; atau 10 – 12 halaman § Ukuran kertas A4 § Pilihan font: Times New Roman (12), Palatino Linotype (11), Arial (11) § Mencantumkan nomor halaman di bagian bawah , center § Margin kanan, kiri, atas dan bawah menggunakan ukuran default atau standar § Spasi: 1,5, plihan alignment: kiri, atau justified § Paragraf menjorok ke dalam, dengan jarak spasi 1,5 dengan paragraf sebelumnya Pengertian Karya Tulis Ilmiah à sebuah karya tulis yang mana didalam isinya mengungkapkan suatu pembahasan yang lengkap dan secara ilmiah yang dituliskan oleh seorang penulis. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Perbandingan Makalah dengan KTI berdasarkan Sistematika Penulisannya Makalah : 1. Halaman judul 2. Kata pengantar 3. Daftar isi 4. Pendahuluan 5. Bab Isi / Pembahasan 6. Penutup 7. Daftar pustaka KTI : 1. Halaman Judul 2. Lembar Pernyataan 3. Lembar Pengesahan 4. Abstrak/ringkasan 5. Kata Pengantar 6. Daftar isi 7. Daftar tabel 8. Daftar gambar, daftar grafik, daftar diagram 9. Pendahuluan 10. Tinjauan Pustaka/Landasan Teori 11. Metode Penelitian 12. Hasil dan Pembahasan 13. Penutup 14. Daftar Pustaka 15. Lampiran SISTEMATIKA PENULISAN KTI BAGIAN Awal 1. Halaman Judul Judul diketik dengan huruf besar sesuai dengan masalah dan tidak membuka peluang untuk penafsiran yang bermacam-macam dan nama penulis ditulis dengan jelas 2. Lembar Pernyataan

Upload: husnaaardini

Post on 28-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

materi tentang kti

TRANSCRIPT

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAHFormatJumlah kata (word count): 4.000 5.000; atau 10 12 halamanUkuran kertas A4Pilihan font: Times New Roman (12), Palatino Linotype (11), Arial (11)Mencantumkan nomor halaman di bagian bawah , center Margin kanan, kiri, atas dan bawah menggunakan ukuran default atau standarSpasi: 1,5, plihan alignment: kiri, atau justified Paragraf menjorok ke dalam, dengan jarak spasi 1,5 dengan paragraf sebelumnya Pengertian Karya Tulis Ilmiah sebuah karya tulis yang mana didalam isinya mengungkapkan suatu pembahasan yang lengkap dan secara ilmiah yang dituliskan oleh seorang penulis. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.Perbandingan Makalah dengan KTI berdasarkan Sistematika PenulisannyaMakalah : 1. Halaman judul2. Kata pengantar3. Daftar isi 4. Pendahuluan 5. BabIsi / Pembahasan 6. Penutup 7. Daftar pustakaKTI :1. Halaman Judul2. Lembar Pernyataan3. Lembar Pengesahan 4. Abstrak/ringkasan5. Kata Pengantar6. Daftar isi7. Daftar tabel8. Daftar gambar, daftar grafik, daftar diagram9. Pendahuluan10. Tinjauan Pustaka/Landasan Teori11. Metode Penelitian12. Hasil dan Pembahasan13. Penutup14. Daftar Pustaka15. Lampiran

SISTEMATIKA PENULISAN KTIBAGIAN Awal1. Halaman Judul Judul diketik dengan huruf besar sesuai dengan masalah dan tidak membuka peluang untuk penafsiran yang bermacam-macam dan nama penulis ditulis dengan jelas2. Lembar PernyataanBerisi pernyataan bahwa penulisan karya tulis ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat3. Lembar PengesahanBerisi daftar komisi pembimbing atau guru pembina, pada bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing.4. Abstraksiberisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan karya tulis 5. Kata PengantarBerisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan karya tulis6. Daftar isiBerisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urutan nomor halaman.BAGIAN INTI1. PendahuluanBagian pendahuluan mencakup hal-hal sebagai berikut: Latar belakang Uraian singkat mengenai gagasan kreatif yang ingin disampaikan Rumusan MasalahBerisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan. Batasan MasalahMemberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak Tujuan PenelitianMenggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti. 2. Landasan Teori Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.3. Metode Penelitian Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.4. Hasil dan PembahasanBagian pembahasan dalam sebuah karya tulis ilmiah berisi hasil analisis peneliti dari data-data yang telah diperoleh. Peneliti mengemukakan dan menganalisis makna dari penemuan dalam penelitian dan menghubungkan dengan pertanyaan-pertanyaan atau hipotesis.5.Penutup Kesimpulan Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.Saran - Berupa gagasan yang berkaitan dengan kesimpulan - Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.BAGIAN AKHIR Daftar pustaka Lampiran (jika diperlukan)

TATA CARA PENULISAN DAFTAR REFERENSI Dari Buku oleh Satu PengarangRiyanto, Bambang.1984. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Dari Buku oleh Dua PengarangObama, Barack dan Husain Obama. 1939. Introduction to Logic and Scientific Method. New York: Harcourt, Brace & Co. Dari Buku oleh Tiga Pengarang atau LebihSukanto, R., dkk. 1980. Business Forecasting. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM. Dari Buku oleh Pengarang yang SamaPancawati, Soimah. 1986. Cara Bernyanyi yang Baik. Jakarta: Gramedia. _______. 1990. Artis Papan Atas. Jakarta: Gramedia. Dari Buku tanpa pengarangAuthors Guide. 1975. Englewood Cliffs:Prentice-Hall. Kediri: Radar Press. _______. 2013. Indonesia Pasti Bisa. Semarang: Pustaka Ilmu.Undang-Undang RI No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Solo: Penerbit Handayani. Buku oleh Lembaga, Pemerintah dan Organisasi LainR.I., Majelis Musyawarah Rakyat Sementara. 1966. Hasil-hasil Sidang Umum ke IV Tahun 1966. Jakarta: Departemen Penerangan R.I. Surat KabarArtikel tanpa nama penulisKompas (Jakarta), 28 Pebruari 1995. hlm.45. Artikel dengan judul dan nama penulis.Allen, Maury. A GrwowingUnion. New York Post. March 20, 1998. P. 4. Artikel dengan judul tetapi tanpa penulisTerpuruknya Dunia Bisnis Perbankan. Jawa Pos, 30 September 1998. hlm. 3. Jurnal, Buletin, Majalah dan Penerbitan BerkalaSoejono, Irlan dan A.T. Birowo. 1976. Distribusi Pendapatan di Pedesaan Padi Sawah di Jawa Tengah. Prisma, 1, hlm. 26-32.Snitzler, James R. 1958. How Wholesalers Can Cut Delivery Costs, Journal of Marketing, 23: p. 21-28. Hasil PenelitianKasryno, Faisal et al. 1981. Perkembangan Institusi dan Pengaruhnya terhadap DistribusiPendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja: Studi kasus di Empat Desa di Jawa Bara. Bogor: Studi Dinamika Pedesaan. Kertas Kerja Diskusi Panel, Seminar dan LokakaryaM. Damiri. 1993. Perbankan di Indonesia, Suatu Tinjauan Era Deregulasi, Makalah disampaikan pada Ceramah Deregulasi Perbankan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya, Surabaya. Tim Dosen STIE Perbanas Surabaya. 1994. Upaya Pemerataan Pembangunan Melalui Sektor Moneter, Makalah Pelengkap Seminar Perbankan, Surabaya. Bahan Tidak Diterbitkan (Mimeographed)Perkembangan Sektor Pertanian 1971/1972. 1972. Jakarta: Departemen Pertanian. (Mimeographed) Skripsi, Tesis dan DisertasiTriwahyuni, Ida. 1994. Pentingnya Analisis Umur Piutang dalam Hubungannya dengan Pengendalian Outstanding Freight diDivisi Feeder PT. Samudera Indonesia Surabaya. Skripsi Sarjana tak diterbitkan. Surabaya: STIE Perbanas Surabaya. Artikel dalam EnsiklopediaBanta, Richard E., New Harmony, Encyclopedia Britanica (1968 ed.), Vol, 16, p. 305. WawancaraBurrows, Dr. Lewis. Personal Interview on Puerto Rican Workers in a New York City Hospital, Mt. Sinai Hospital, New York, N.Y., 3 Juni 1998. Terjemahan dari Pengarang LainKlinchin, A.I. 1957. Mathematical Foundations of Information Theory, diterjemahkan oleh Silverman, R.A. dan Friedman, M.D. New York: Dover. Internet Rujukan dari Internet berupa Karya IndividualDonald, P., Harby, L. & Gary , W. 1998. A Study on Agricultural Area Online Journals, 193-1997: The Poverty among the Rich, (Online), (http://journal.ccs.soton. ac.uk/ study.html, diakses 12 Juni 1998,pukul 12.00 WIB). Rujukan dari Internet berupa Artikel dari JurnalHartono. 1999. Peningkatan Kenerrja Buruh Perusahaan melalui Reward System. Jurnal Manajemen, (Online), Jilid 7, No. 3, (http://www.malang.ac.id, diakses 10 Mei 2000).

KUTIPANKutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.PRINSIP PRINSIP DALAM MENGUTIP Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya adalah sebagai berikut: a. apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita. b.dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwapenghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam sumber kutipan kita. Caranya :# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).JENIS JENIS KUTIPANTerdapat beberapa jenis kutipan, antara lain adalah Kutipan langsung dan Kutipan Tidak langsung. Disini saya akan mencoba menjelaskan jenis-jenis kutipan tersebut.a.Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ .. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.b. Kutipan Tidak Langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.c. Kutipan pada catatan kaki d. Kutipan atas ucapan lisan e. Kutipan dalam kutipan f. Kutipan langsung pada materi TEKNIK MENGUTIP1. Kutipan langsung a) Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :* kutipan diintegrasikan dengan teks* jarak antar baris kutipan dua spasi* kutipan diapit dengan tanda kutip* sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.b) Kutipan Langsung yang terdiri lebih dari 4 baris :* kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi* jarak antar kutipan satu spasi* kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.* kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.* di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)2. Kutipan tidak langsung * kutipan diintegrasikan dengan teks* jarak antar baris kutipan spasi rangkap* kutipan tidak diapit tanda kutip* sesudah selesai diberi sumber kutipan3. Kutipan pada catatan kaki Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.4. Kutipan atas ucapan lisan Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.5. Kutipan dalam kutipan Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.

DAFTAR PUSTAKADaftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.UNSUR UNSUR DAFTAR PUSTAKA Unsur-unsur yang harus kita perhatikan dalam menulis daftar pustaka diantaranya: nama pengarang, penerjemah, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit. Selain itu ada pula unsur-unsur yang bisa ada namun tak selalu ada, misalnya: nama editor atau penyunting, jilid buku, edisi buku, dan anak judul. Disebut tak selalu ada karena tak semua buku memiliki unsur-unsur ini.

Berikut ini tata cara membalikan nama pengarang dalam daftar pustaka: Nama belakang ditulis lebih dahulu daripada nama depan, meskipun bukan merupakan nama keluarga.Misalnya: Dewi Rieka..> ditulis sebagai: Rieka, Dewi. Nama belakang yang bagian akhirnya berupa singkatan tidak diletakkan di bagian depan pembalikan.Misalnya: Triani Retno A > ditulis sebagai: Retno A, Triani dan bukan A, Triani Retno Nama yang mencantumkan gelar tradisi, maka nama yang diletakkan di depan dalam pembalikan adalah nama yang tercantum setelah gelar.Misalnya: Rahman Sutan Radjo ..> ditulis sebagai: Rajo, Rahman Sutan Nama yang mencantumkan kata bin atau binti, maka yang dicantumkan di depan dalam penulisan daftar pustaka adalah nama yang tercantum setelah kata bin atau binti tersebut.Misalnya: Siti Nurhaliza binti Rustam ..> ditulis sebagai: Rustam, Siti Nurhaliza binti Nama pengarang memiliki nama majemuk Misalnya: Hillary Rodham-Clinton > ditulis sebagai: Rodham-Clinton, Hillary dan bukan Clinton, Hillary Rodham. Nama keluarga berada di bagian depan nama seperti nama-nama orang Cina, maka tidak perlu ada pembalikan nama dalam penulisan daftar pustaka. Misalnya: Wong Kam Fu ..> ditulis sebagai: Wong, Kam FuKecuali jika mencantumkan nama Barat, maka asas pembalikan nama ini tetap berlaku. Misalnya: Michelle Yeoh .> ditulis sebagai: Yeoh, Michelle Penulisan nama-nama pengarang dari Eropa yang memiliki kata depan, kata sandang, atau perpaduannya juga memiliki peraturan tersendiri dalam penulisan daftar pustaka. Misalnya nama-nama Italia yang nama keluarganya didahului dengan awalan, maka kata utama ada pada awalan tersebut. Misalnya: Leonardi Di Caprio > ditulis sebagai: Di Caprio, Leonardo. Akan tetapi, nama-nama Italia yang nama keluarganya berawalan d de, de, degli, dei, dan de li, maka kata utama ada nama setelah awalan itu. Misalnya: Lorenzo dMontana > ditulis sebagai: Montana, Lorenzo dJENIS JENIS DAFTAR PUSTAKA#Kelompok Textbooka. Penulis peroranganb. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editorc. Buku yang ditulis / dibuat oleh lembagad. Buku terjemahan# Kelompok Jurnala. Artikel yang disusun oleh penulisb. Artikel yang disusun oleh lembagac. Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi /simposium# Kelompok disertasi / tesis# Kelompok makalah / informasi dari InternetTEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya). Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:-Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)-Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)-Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).-Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik-Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang. Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa rumusan pendapat :- Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah: Nama Pengarang Tanggal revisi terakhhir Judul Makalah Media yang memuat URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file Tanggal akses. Menurut Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut: Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal OnlinePenulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatanresminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.*) Nama majalah online harus ditulis miring Artikel umum dari internet dengan namaPenulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal ).*) Judul artikel harus ditulis miring. Artikel umum dari internet tanpa namaAnonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal ).*) Anonim dapat diganti dengan _____. Judul artikel harus ditulis miring. Tenty W., Alfarischa. 2017. Ibu dan Anak. Kediri: Gramedia Bhakti Wiyata. Fitri, Nisaul. 2013. Ibu-ibu Rumpies (Bab 9). Gresik: Minyak Wangi United. _____. 2000. Bapak-bapak Narsis. http:....................................................,(diakses, 12 Desember 2012).CONTOH KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA a) Buku dengan pengarangReferensi pada tulisan (kutipan). . . Di tengah kondisi dunia yang sedang krisis, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatat hasil positif (Skinner, 2001:61).Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)Skinner, B.F. 1969. Buku untuk Semua Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. b) Buku tanpa penulisReferensi pada tulisan (kutipan). . . Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 lebih baik dibandingkan dengan tahun 2011 yang tumbuh sebesar 6,3 persen (Art Students International, 1988:37).Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)Art students international. (1988). Ekonomi Dunia. Kediri: Indonesia Bersemi. ) Buku dengan edisi / versiGotik, Zazkia dan Ayu Ting Ting. 1979. Majalah Dangdut (Eds.III). New York: Macmillan.Corbuzier, Deddy. 1994. Panduan Ilmu Sulap untuk Pemula (Versi Indonesia). Washington, DC: Author. e) Buku terjemahanLuria, A. R. (1969). Alam Bawah Sadar Manusia. (L. Solotaroff, Trans.). New York: Avon Books. (Original work published 1965) f) Buku dengan beberapa volumeReferensi pada tulisan (kutipan)Pertumbuhan ekonomi triwulan kedua tahun ini mencapai 6,4 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Pertumbuhan tetap terpusat di Pulau Jawa dengan angka 57,5 persen, (Wilson dan Fraser, 1988-1990).Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)Wilson, J. G., dan Fraser, F. (Eds.). (1988-1990). Kumpulan Teori Ekonomi (Vols. 1-4). New York: Plenum Press. a) Artikel JurnalReferensi pada tulisan (kutipan)Pertumbuhan ekonomi triwulan kedua tahun ini mencapai 6,4 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Pertumbuhan tetap terpusat di Pulau Jawa dengan angka 57,5 persen, (Peele, 1981:77).Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)Peele, S. (1981). Ekonomi Koperasi. American Psychologist,36,807-818. b) Artikel Jurnal, lebih dari enam pengarangReferensi pada tulisan (kutipan)Pertumbuhan ekonomi triwulan kedua tahun ini mencapai 6,4 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, (Cates dkk., 1991).Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)Cates, A. R., Harris, et al. 1991. Bunga-bunga Bersemi Kembali. Bandung: Trans Media. a) Buku elektonik dari perpustakan digitalReferensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)Wharton, E. (1996). Panduan Kesehatan Masyarakat. Kediri: University of Virginia Library. Diakses 10 Desember 2013, dari netLibrary databaseIIK. b) Artikel Jurnal dari perpustakaan digitalReferensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)Schraw, G. dan Graham Thai. 1997. Semangat Tahun Baru. Roeper Review, 20, 4-8. Diakses 21 November 2013, dari Expanded Academic ASAP database. c) Artikel Majalah atau Koran dari Internet (bukan dari perpustakaan digital)Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)Sarewitz, Donald. 2000. Musik-musik Favorit. [Electronic version]. The Atlantic Monthly, 286(1), 54-64. d) Artikel e-JournalReferensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)Bilton, Paris. 2000. Ekonomi Dunia.Diakses 22 Desember 2012, dari http://www.hull.ac.uk/renforum/current.htm e) Halaman WebReferensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)Shackelford, William. 2000. Suara untuk Dunia. In Diversity central: Learning. Diakses 13 januari 2011, dari http://www.diversityhotwire.com/learning/culturalights.html f) Web Site dari organisasiReferensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)American Psychological Association. (n.d.) APAStyle.org: Electronic references. Diakses 4 Agustus 2010,dari http://www.apa.org/journals/webref.html a) Artikel Koran, tanpa pengarangKompas. (1982, April). Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, hlm.14. b) TesisCaravaggio, Meilliana. 1992. Menerapkan Kegunaan Obat-obatan. Tesis tidak dipublikasikan. Kediri: Institut Ilmu Kesehatan. c) DisertasiArbor, Indah. 1995. Buku-buku Perdagangan. Disertasi tidak dipublikasikan. Jakarta: Universitas Indonesia.

PRESENTASI Presentasi merupakan salah satu hal yang perlu dikuasai di era teknologi dan komunikasi saat ini. presentasi juga merupakan satu bagian tak terpisahkan dari kegiatan seperti penelitian, pengabdian pada masyarakat, penulisan karya ilmiah, dan lain-lain. Unsur-Unsur dalam Sebuah Presentasi Presenternya, yaitu orang yang menyampaikan presentasi secara langsung di depan audience. materi yang disampaikan, yaitu bahan yang ingin dikomunikasikan dengan audience sasarannya. sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan presentasi. audience yang dijadikan sasaran sebagai penerima informasi DASAR PRESENTASI Persiapan dasar yaitu menganalisis tiga faktor : pada acara apa kita akan menjadi pembicara, pendengar yang diharapkan, lokasi tempat kita akan bicara Menetapkan tujuan Memberikan keyakinan bahwa kita profesional. Memperlihatkan bahwa kita memiliki pengalaman yang relevan dan bisa memuaskan. Menunjukkan bahwa kita punya kemampuanStruktur presentasi yang baik menarik perhatian mempertahankan minat membantu pengertian membuat pesan kita agar lebih mudah diingat CIRI SLIDE YANG BAIK Sederhana ( tema,beckround, teks-bulet, font, warna, isi ) Konsisten (tema, font, warna, beckround, Kontras (beckround dan konten) Jelas (teks, gambar, suara, vidio) Multimedia sesuai kebutuhan Faktor keberhasilan dari presentasi Hindari memulai presentasi dengan permintaan maaf. Suasana hati: profesionalisme (dengan keyakinan diri dan penguasaan yang nyata) tingkat formalitas yang tepat, pendengar zaman sekarang lebih menyukai gaya yang ramah dan tidak resmi, tetapi tidak terlalu akrab. antusiasme yang terkendali, pendengar tidak menyukai sikap berlebih-lebihan Humor, memperkuat hubungan antara pembicara dan pendenga menambah kesenangan dan menyingkirkan ketegangan. hindari Keangkuhan, jangan pernah meremehkan pendengar. Suara: Mengeluarkan suara yang keras dan jelas tanpa harus berteriak. Tubuh: mengatur posisi, apakah terlihat pada semua pendengar. kontak mata: bisa merebut dan mempertahankan perhatian, menjalin hubungan sikap kebiasaan: hindari bergoyang-goyang ke kiri ke kanan, memainkan alat tulis, kacamata dan penunjuk waktu, berjalan mondar-mandir. Persiapan Cara Bicara1. Verbatim : berbicara berdasarkan teks catatan maupun slide di layar2. Memorized : mengingat/ menghafal3. Extemporaneouse (berbicara spontan tanpa persiapan) LANGKAH PRESENTASI TUJUAN AUDIENS STRUKTUR VISUAL PENYAJIAN Cara mengatasi demam panggung Ambil nafas dalam Tersenyum Tetap posisi tegak Hilankan ketegangan Hadapi dengan tenang Body talk yang baik Jangan bersandar di podium Berdiri dengan kaki terbuka sedikit dan tangan bebas bergerak Gunakan variasi intonasi suara Tersenyum Jangan lipat tangan di depan, di pinggul atau di belakang Kata yang efektif Lugas (tidak menimbulkan keraguan) Tidak vulgar dan kasar Mudah dipahami

TEKNIK BERBICARA DI DEPAN UMUMPublic Speaking yang berhasil, ditentukan oleh 4 faktor penting, yaitu "Mengatasi Hambatan Kepribadian", "Penggunaan Body Language Secara Tepat", "Metode Penyampaian yang Sistematis dan Tepat Sasaran", serta "Penggunaan Alat Peraga." 1. Mengatasi Hambatan KepribadianPada umumnya, seseorang yang belum biasa berbicara di depan orang yang banyak akan gugup, gemetar, berkeringat dingin, gagap, tegang, sakit perut (mulas), salah tingkah, demam panggung yang biasa kita sebut "cemas".Cara mengatasi hambatan kepribadian Menyiapkan bahan dan menguasai meteri yang akan disampaikan, Buatlah pokok-pokok bahasan yang akan dibicarakan dan konsepnya Melatih berbicara pada lingkup yang lebih kecil.Lingkup kecil disini seperti mulai dari berbicara dengan diri sendiri di depan cermin, meminta keluarga untuk menyimak pidato yang telah dibuat,rajin memberi pendapat jika ada diskusi antar teman. Berpikir positifJadi yakinkan pada diri kita kalau kita itu bisa. Jangan berpikiran negatif dulu, apa nanti akan berhasil ? apa kah nanti akan berjalan lancar ? apakah nanti saya bisa ?Yakin kalau kita bisa!! Mengolah pernafasanMenjaga ketahanan nafas sangat penting untuk berbicara di depan umum karena dibutuhkan energi untuk bernafas. Ketika gugup sistem pernafasan jadi tidak beraturan. Menarik nafas lalu menghembuskan nafas perlahan-lahan bisa anda lakukan, sebelum memulai presentasi. 2. Penggunaan Body Language Secara TepatBahasa isyarat dan gerakan tubuh merupakan hal penting namun sering dilupakan orang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: postur tubuh Perpindahan tempat Gerak isyarat Mimik wajah Mata yang berbinar 3. Metode Penyampaian yang Sistematis dan Tepat SasaranUrutan presentasi: Pendahuluan Kalimat pre pandangan. Gagasan utama dan sub gagasan. Keuntungan dari penyampaian materi. Kalimat peninjauan. Kesimpulan.4. Penggunaan Alat PeragaAlat peraga khususnya yang visual dimaksudkan untuk: Memfokuskan perhatian audience Mengukuhkan pesan verbal Merangsang minat Mengilustrasikan faktor-faktor yang sulit diverbalkanHal yang harus diingat adalah : alat peraga hanya sebagai alat bantu, jangan menjadi pusat perhatian. Interaksi dan hubungan anda dengan audience yang menentukan keberhasilan public speaking.Selain 4 faktor diatas, tentu saja diperlukan persiapan yang mantap, pelaksanaan yang meyakinkan, feeling finishing touch yang manis.

EYDMencakup penggunaan dalam 12 hal, sebagai berikut. Penggunaan huruf besar (kapital); Tanda koma (,), tanda titik (.), tanda seru (!) tanda hubung (-), tanda titik koma, (;), tanda tanya (?), tanda petik (...), tanda titik dua (:), tanda kurung ((...)), tanda elipsis (...), dan tanda garis miring (/).Penggunaan Huruf Besar atau Huruf Kapital1. Huruf pertama kata ganti "Anda"- Ke mana Anda mau pergi Bang Toyib?- Saya sudah menyerahkan uang itu kepada Anda setahun yang lalu untuk dibelikan PS3.2. Huruf pertama pada awal kalimat.- Ayam kampus itu sudah ditertibkan oleh aparat pada malam Jumat kliwon kemarin.- Sinetron picisan itu sangat laku dan ditonton oleh jutaan pemirsanya sedunia.3. Huruf pertama unsur nama orang- Yusuf Bin Sanusi bin Fatonah- Albert Mangapin Sidabutar4.Huruf pertama untuk penamaan geografi- Jalan Kramat Sentiong- Sungai Ciliwung5. Huruf pertama petikan langsung- Pak Kumis bertanya, "Siapa yang mencuri jambu klutuk di kebunku?"- "Aku tidak mencuri jambu klutuk, jawab Si Panjul, tetapi yang kucuri adalah jambu monyet"."Aku tidak mencuri jambu klutuk, tetapi yang kucuri adalah jambu monyet, jawab Si Panjul. 6. Huruf pertama nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang atau instansi.- Camat Pesanggrahan- Profesor Zainudin Zidane Aliudin7. Huruf Pertama pada nama Negara, Pemerintahan, Lembaga Negara, juga Dokumen (kecuali kata dan).- Mahkamah Internasional- Republik Rakyat Cina Tanda koma (,)A. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.Misalnya: Saya membeli kertas, pena, dan tinta. Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.B. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.Misalnya: Saya ingin datang, tetapi hari hujan. Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.C. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.Misalnya: Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.D. Ia lupa akan janjinya karena sibuk.E. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.Misalnya: Saya tidak akan datang kalau hari hujan. Dia lupa akan janjinya karena sibuk.F. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.Misalnya: ... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati. ... Jadi, soalnya tidak semudah itu. Namun, ....G. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.Misalnya: O, begitu? Hati-hati, ya, nanti jatuh.H. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.Misalnya: Kata Ibu, "Saya gembira sekali." "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus.Saya gembira sekali karena kamu lulus, kata Ibu.Saya gembira sekali, kata Ibu. Kamu dapat lulus dengan nilai sangat baik.I. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat,(ii) bagian-bagian alamat,(iii) tempat dan tanggal, dan(iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.Misalnya: Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta. Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor Surabaya, 10 Mei 1960 Kuala Lumpur, MalaysiaJ. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya: Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949 Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat. K. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Misalnya: W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang, Yogyakarta: UP Indonesia, 1967, hlm. 4.L. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya: B. Ratulangi A.S., S.E. Ny. Khadijah, M.A.M. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya: 12,5 m Rp12,50N. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih. Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan paduan suara. Tanda Titik (.)a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.Misalnya: Ayahku tinggal di Solo. Biarlah mereka duduk di sana. Dia menanyakan siapa yang akan datang.b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya: A. Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat DesaB. Direktorat Jendral Agraria 1.1 Isi Karangan1.2 Ilustrasi1.2.1 Gambar Tangan1.2.2 Tabelc. 1. Daftar PustakaCatatan: Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Misalnya: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)e. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. Misalnya: 1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik) 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)f. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Misalnya: Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.g. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.Misalnya: Desa itu berpenduduk 24.200 orang. Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya: Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung. Lihat halaman 2345 dan seterusnya. Nomor gironya 5645678.h. g. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Misalnya: Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD'45) Salah Asuhani. h. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau(2) nama dan alamat penerima surat.Misalnya: Jalan Diponegoro 82Jakarta (tanpa titik)1 April 1985 (tanpa titik)Yth. Sdr. Moh. Hasan (tanpa titik)Jalan Arif 43 (tanpa titik)Palembang (tanpa titik)Atau:Kantor Penempatan Tenaga (tanpa titik)Jalan Cikini 71 (tanpa titik)Jakarta (tanpa titik)Tanda Seru (!)Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Misalnya: Alangkah seramnya peristiwa itu! Bersihkan kamar itu sekarang juga! Masak! Sampai hati juga ia meninggalkan anak-istrinya! Merdeka!Tanda Hubung ()a. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian baris. Misalnya: Di samping cara-cara lama itu ada juga cara yang baru.Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau pangkal baris.Misalnya: Beberapa pendapat mengenai masalah itu telah di-sampaikan ....Walaupun sakit, mereka tetap tidak mau beranjak ....atauBeberapa pendapat mengenai masalah itu telah disampaikan ....Walaupun sakit, mereka tetap tidak mau beranjak ....bukanBeberapa pendapat mengenai masalah itu telah disampaikan ....Walaupun sakit, mereka tetap tidak mau beranjak ....b. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.Misalnya: Kini ada cara yang baru untuk mengukur panas. Kukuran baru ini memudahkan kita mengukur kelapa. Senjata ini merupakan alat pertahanan yang canggih.Akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.c. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.Misalnya: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan.Angka 2 sebagai tanda ulang hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.d. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.Misalnya: p-a-n-i-t-i-a8-4-1973e. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata.Misalnya: ber-evolusi dua puluh lima-ribuan (20 x 5000)dua puluh lima ribuan (25.000-an) tanggung jawab-dan kesetiakawanan-sosialBandingkan dengan: be-revolusi dua-puluh-lima-ribuan (1 x 25000) tanggung jawab dan kesetiakawanan sosialf. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.Misalnya: di-smash, pen-tackle-ang. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,(ii) ke- dengan angka,(iii) angka dengan -an,(iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan(v) nama jabatan rangkapMisalnya se-Indonesia, se-Jawa Barat, hadiah ke-2, tahun 50-an, mem-PHK-kan, hari-H, sinar-X, Menteri-Sekretaris NegaraContoh penulisan angka yang Juara IIjuara ke-2Juara kedua Tanda Titik Koma (;)a. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Misalnya: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.b. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya: Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di dapur; Adik menghapal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran "Pilihan Pendengar".Tanda Tanya (?)Tanda tanya dipakai pada akhir tanya. Misalnya: Kapan ia berangkat? Saudara tahu, bukan?b. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya: Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.Tanda Petik ("...")Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya: "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!" Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Misalnya: Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat. Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di SMA" diterbitkan dalam Tempo. Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.c. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Misalnya: Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja. Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".d. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.Misalnya: Kata Tono, "Saya juga minta satu.e. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Misalnya: Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam". Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak tahu sebabnya.

Catatan: Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.Tanda Titik Dua (:)a. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya: Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. Hanya ada dua pilihan bagi pejuang kemerdekaan itu: hidup atau mati.

Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan Misalnya: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari. Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ekonomi Perusahaan.b. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.Misalnya: a. Ketua: Ahmad WijayaSekretaris: S. HandayaniBendahara : B. Hartawan

b. Tempat Sidang : Ruang 104 Pengantar Acara: Bambang S.Hari: SeninWaktu : 09.30c. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.Misalnya:Ibu : (meletakkan beberapa kopor) "Bawa kopor ini, Mir!"Amir : "Baik, Bu." (mengangkat kopor dan masuk)Ibu : "Jangan lupa. Letakkan baik-baik!" (duduk di kursi besar)d. Tanda titik dua dipakai: (i) di antara jilid atau nomor dan halaman,(ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci,(iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta(iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.Misalnya: Tempo, I (1971), 34:7Surah Yasin:9Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.Tjokronegoro, Sutomo, Tjukupkah Saudara membina Bahasa Persatuan Kita?, Djakarta: Eresco, 1968.Tanda Kurung ((...))Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.Misalnya: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.Misalnya: Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962. Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.c. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.Misalnya: Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a). Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.d. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.Misalnya: Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal. Tanda Elipsis (...)Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.Misalnya: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.b.Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.Misalnya: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.Catatan: Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat.Misalnya: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ....12. Tanda Garis Miring (/)a. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.Misalnya: No. 7/PK/1973Jalan Kramat III/10tahun anggaran 1985/1986b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.Misalnya: dikirimkan lewat darat/laut (dikirimkan lewat darat atau laut)harganya Rp25,00/lembar (harganya Rp25,00 tiap lembar)