makalah pemahaman tingkah laku

52
MAKALAH PEMAHAMAN TINGKAH LAKU NAMA : WIDYANTI INDRIASTUTI (1551400056) : HANTARI FAJAR S (1551400057)

Upload: muhammad-rezpector

Post on 14-Jul-2016

199 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

MAKALAH PEMAHAMAN TINGKAH LAKU

NAMA : WIDYANTI INDRIASTUTI (1551400056)

: HANTARI FAJAR S (1551400057)

: SENA ARDI P (1551400058)

: ODHA MUHAMMAD FAUZI (1551400059)

: FATWA MUFTI SARI (1551400061)

Page 2: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang di ciptakan Alloh SWT dari padda

makhluk yang lain. Manusia mempunyai bahasa yang mampu untuk mengkomunikasikan

informasi dan jalan pikiran untuk di sampaikan pada orang lain sehingga manusia dapat

berinteraksi dan bersosialisasi dengan manusia lainnya.

Dalam berhubungan dengan orang lain maka akan timbul adanya tingkah laku yang berbeda-

beda antara satu orang dengan orang lainnya. Perbedaan tingkah laku atau perilaku ini, terjadi

karena pembentukan tingkah laku yang berbeda-beda. Adanya banyak factor penentu tingkah

laku yang akan membentuk kepribadian seseorang seperti adanya factor dari keturunan

maupun dari factor luar seperti lingkungan masyarakat, lingkungan budaya, teman bermain

dan sebagainya.

Sebagai seorang konselor perlu adanya pengetahuan tentang perbedaan individu, dan

perbedaan tingkah laku agar dapat memberikan layanan bantuan secara optimal karena

pemahaman tingkah laku menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat di tinggalkan, karena

pemahaman tingkah laku menjadi modal utama dalam upaya pemberian bantuan.

Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pendidikan,

maka seorang konselor harus mampu menggunakan pendekatan yang tepat agar dapat

mengarahkan anak pada perubahan tingkah laku yang positif.

Perkembangan kepribadian individu dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya faktor

hereditas dan lingkungan. Faktor hereditas yang mempengaruhi kepribadian antara lain :

bentuk tubuh, cairan tubuh, dan sifat-sifat yang diturunkan oleh orang tua. Adapun faktor

lingkungan antara lain : lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat. Disamping itu,

meskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan., kenyataannya sering ditemukan

Page 3: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

perubahan kepribadian. Perubahan itu terjadi dipengaruhi oleh fakor penggangguan fisik dan

lingkungan.

Keluarga dipandang sebagai penentu utama penbentukan kepribadian anak. Alasannya adalah

(1) keluarga adalah kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak, (2) anak

hanya menghabiskan waktunya hanya di lingkungan keluarga, dan (3) para anggota keluarga

merupakan “ signifiakan people” bagi penbentukan kepribadian anak.

Di samping itu, keluarga juga dipandang sebagai lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan

insan, terutama bagi pengembangan ras manusia. Melalui perlakuan dan perawatan yang baik

dari orang tua, anak dapat memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik-biologis, maupun

kebutuhan sosio-psikologisnya. Apalagi anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

dasarnya, maka anak cenderung berkembang menjadi seorang pribadi yang sehat.

Perlakuan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan

yang diberikan kepada anak, baik nilai agama maupun sosial budaya merupakan faktor yang

kondusif untuk mempersiapkan anak untuk menjadi pribadi dan menjadi masyarakat yang

sehat dan produktif.

Suasana keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak. Seorang anak dapat

dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan agamis, yaitu suasana yang

memberikan kasih sayang, perhatian dan bimbingan dalam agama, maka perkembangan

kepribadian anak tersebut cenderung positif, sehat. Sedangkan perkembangan anak yang

dikembangkan dalam lingkungan keluarga yang broken home, kurang harmonis, orang tua

bersikap keras kepada anak, atau tidak memperhatikan nilai-nilai agama, maka

perkembangan kepribadiannya cenderung mengalami distoris atau mengalami kelainan dalam

penyesuaian dirinya.

Page 4: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat di identivikasikan masalah sebagai berikuut:

1. Apakah ada pengaruh yang positif antara pemahaman tingkah laku pada pembimbing

atau kokselor?

2. Apakah ada pengaruh yang positif antara pemahaman tingkah laku dengan pemberian

bimbingan terhadap tingkah laku anak?

3. Apakah ada pengaruh positif secara bersama-sama antara layanan bimbingan

konseling terhadap perubahan tingkah laku anak?

4. Apa saja teori-teori tentang asumsi dasar?

5. Apa saja faktor yang mempengaruhi kepribadian?

TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui arah pengaruh antara konselor dengan pemahaman individu.

2. Untuk mengetahui arah pengaruh konselor dalam pemberian layanan pada individu.

3. Untuk mengetahui arah pengaruh pemberian layanan bimbingan konseling terhadap

perubahan tingkah laku anak.

4. Untuk mengetahui apa saja teori asumsi dasar

5. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kepribadian

MANFFAT

Manfaat penulisan dalam makalah ini adalah untuk penulis dan pembaca adalah untuk

menambah ilmu pengetahuan tentang Pendidikan dan sangat pentingnya pendidikan bagi

setiap warganegara, guna memecahkan permasalahan hidup yang mereka emban.

Page 5: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

PEMBAHASAN

1) Pengertian Bimbingan Dan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari ‘guidance’ dan ‘counseling’

dalam bahasa inggris. Shertzer dan Stone (1971: 40) mengartikan bimbingan sebagai

“process of helping an individual to understabd himselfand his world ( proses

pemberian bantuan kepada inividu agar mampu memahami diri dan lingkungannya).

ASCA ( American school counselor association) mengemukakan bahwa: konseling

adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan

dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan

pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya mengatasi masalah-

masalahnya.

Ø Tujuan Bimbingan dan Konseling

1) Agar individu dapat merencanakan kegiatan penyelesaian studi perkembangan

karir, dankehidupannya di masa yang akan dating.

2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang di miliki seoptimal

mungkin.

3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendiikan,masyarakat serta lingkungan

kerjanya.

4) Mengatasi segala kesulitan studi,pendidikan,masyarakat maupun kerja.

Ø Ragam Bimbingan Menurut Masalah

a) Bimbingan akademik

Yaitu bimbingan yang di arahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi

dan memecahkan masalah-masalah akademik’

b) Bimbingan Sosial-Pribadi

Page 6: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

Yaitu bimbingan yang di arahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi

dan memecahkan masalah-masalah social-pribadi ( masalah hubungan dengan

teman,dosen,staf,penyesuaian diri dengan lingkungan).

c) Bimbingan karir

Yaitu bimbingan yang di arahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi

dan memecahkan masalah-masalah karir ( pem

Ahaman tentang jabatan dan tugas-tugas kerja,pemahaman kemampuan

diri,pengembangan karir).

d) Bimbingan keluarga.

Yaitu bimbingan yang di arahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi

dan memecahkan masalah-masalah keluarga agar terjalin harmonis, menyesuaikan

diri dengan norma keluarga,

Pengertian Tingkah Laku

Segala pekerjaan, baik itu kerjanya jasmani maupun kerjanya rohani, kita kenal

dengan istilah tingkah laku. Karena setiap tingkah laku mempunyai banyak sifat,

maka setiap tingkah laku disebut dengan banyak macam sebutan, sesuai dengan sifat

yang diketahui oleh penyebutnya

Ø Arti penting tingkah laku

Usaha-usaha untuk menyusun teori maupun konsep yang utuh dalam rangka

menjelaskan konsep yang utuh dalam rangka menjeelaskan perilaku manusia sudah

sejak lama di lakukan orang.

Meskipun berbagai usaha untuk menyusun teori maupun konsep tersebut sudah secara

terus-menerus dilakukan, akan tetapi teka-teki tentang tingkah laku manusia belum

sepenuhnya terjawab. Salah satu alasan utamanya adalah bertolak dari sifat maupun

Page 7: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

keadaan manusia yang bersifat komplek dan unik. Dikatakan komplek karena

kehidupan manusia melibatkan berbagai aspek antara lain aspek

kognitif,afektif,pskomotor, dan social yang saling berinteraksi dan bersifat dinamis.

Manfaat pemahaman tingkah laku bagi profesi bimbingan dan konseling

1) Kemudahan untuk mengenal sifat-sifat dari individu yang di beri

bimbingan dan konseling sehingga pelayanan profesi dapat dengan

mudah diberikan.

2) Pemahaman yang utuh dan menyeluruh terhadap tingkah laku masing-

masing anak didik yang di beri bimbingan dan konseling di sekolah

sehingga petugas bimbingan konseling dapat memberikan pembinaan

yang lebih jauh terhadap hobi, bakat, dan kegemaran anak didik.

3) Pengenalan anak didik di bombing secara mendalam sehingga pada

akhirnya dapat mencegah timbulnya frustasi pada anak sehingga

pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar.

4) Di peroleh gambaran yang utuh terhadap pribadi anak sehingga guru

pembimbing dapat dengan tepat memperlakukan dan menolong anak

didik untuk mencapai kedewasaan dan tanggung jawabnya sendiri

dengan baik.

5) Guru pembimbing dapat menghindari timbulnya adanya konflik

dengan anak didik yang dapat menghilangkan kewibawaan guru

pembimbing di mata anak didiknya.

Ø Faktor penentu kepribadian manusia

Hurlock (1990 : 237) mengemukakan beberapa penentu kepribadian yang

mempunyai pengaruh yang terbesar pada inti pola kepribadian yaitu:

a) Konsep diri

Page 8: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

Merupakan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep ini di bagi dua

yaitu konsep diri sebenarnya dan konsep diri ideal. Konsep diri sebenarnya

merupakan konsep seseorang tentang dirinya yang sebagian besar ditentukan oleh

peran dan hubungannya dengan orang lain serta persepsinya tentang penilaian orang

lain tentang dirinya. Sedangkan konsep ideal merupakan gambaran seseorang

mengenai penampilan dan kepribadian yang didambakannya.

b) Sifat

Sifat-sifat adalah kualitas perilaku atau pola penyesuaian spesifik misalnya reaksi

terhadap frustasi, cara menghadapi masalah, perilaku agresif dan defensif, dan

perilaku terbuka atau tertutup di hadapan orang lain.

Horlock ( 1990 : 248-257 ) mengemukakan penentu-penentu kepribadian yang

berpengaruh terhadap inti pola kepribadian ada beberapa hal yaitu:

§ Pengalaman awal

§ Pengaruh budaya

§ Ciri-ciri fisik

§ Kondisu fisik

§ Keberhasilan dan kegagalan

§ Penerimaan social

§ Pengaruh keluarga

§ Tingkat penyesuaian

Page 9: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

2) Asumsi tentang manusia dan faktor penentu kepribadian manusia

A. Asumsi dasar tentang manusia

Setiap orang termasuk didalamnya para ahli dibidang psikologi kepribadian memilki

anggapan atau asumsi dasar tentang manusia. Asumsi ini diperoleh melalui hubungan

pribadi atau pengalaman pengalaman sosial secara nyata dan pada akhirnya

mempengaruhi perspektif dan tindakan individu terhadap sesamanya.

Asumsi asumsi atau anggapan tentang manusia berdasarkan teori teori kepribadian

seperti yang dikemukakan oleh Koswara (1991:26) antara lain :

a. Kebebasan-ketidakbebasan

Kebebasan dan ketidakbebsan merupakan dua anggapan yang saling bertentangan dan

berlawanan tentang manusia. Anggapan dasar yang menyatakan manusia sebagai

mahkluk yang bebas berkehendak, bebas menentukan sikap dan bebas menentukan

arah kehidupannya sendiri adalah anggapan yang bercorak dan berdasar pada dasar

aliran dan pandangan filsafat eksistensial (maslow) dan humanistik (rogers : psikologi

humanistik).

Sedangkan dasara pandangan yang menyatakan bahwa manusia adalah sosok yang

tidak bebas yang didasari dari organisme yang tingkah lakunya dideterminasi

(ditentukan) oleh sejumlah faktor penentu. Pandangan ini berada pada aliran

psikoanalisa (freud) dan behavioristik (skinner). Dalam hal ini freud beranggapan

bahwa faktor penentu tingkah laku manusia adalah dorongan dari dalam dirinya

berupa naluri dan dorongan dorongan yang lainnya, sedangkan menurut skinnner,

penentu tingkah laku manusia adalah stimulus stimulus eksternal yang berasal dari

lingkungan.

Page 10: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

b. Rasionalitas-irrasionalitas

Rasionalitas dan irrasionalitas ini menyangkut seberapa besar pengaruh akal terhadap

tingkah laku manusia. Komitmen yang menyatakan bahwa manusia adalah mahkluk

yang rasional dianut oleh teori kepribadian humanistik, sedangkan komitmen yang

menyatakan bahawa manusia adalah mahkluk yang tidak rasional dianut oleh aliaran

psikoanalisa yang menyatakan bahwa tingkah laku manusia sebagian besar didorong

oleh kekuatan kekuatan irrasional yang tidak disadari (naluri naluri)

c. Holisme-Elementalisme

Prinsip holistik merupakan prinsip yang berasal dari psikologi gestalt yang

menekankan bahwa suatu fenomena harus dilihat dan hanya bisa diterima sebagai

suatu totalitas atau keseluruhan. Sedangkan prinsip elementalistik menekankan bahwa

suatu hal hanya bisa dipelajari atau diterangkan dengan jalan menyelidiki aspek aspek

secara terpisah.

Prinsip holistik menjadi dasar dari teori kepribadian yang dikemukakan freud dan

maslow, sedangkan prinsip elementalisme menjadi dasar dari teori kepribadian

behavioristik yang berpandangan bahwa kepribadian adalah sekumpulan tingkah laku

yang dipelajari sehingga penyelidikan tingkah laku dilakukan secara bagian (per

elemen).

d. Konstitusionalisme-enviromrntalisme

Pandangan konstitusional menyatakan bahwa pada hakikatnya manusia sudah

memilki sifat bawaan yang dibawa sejak lahir. Sedangkan pandangan

enviromentalisme menyatakan bahwa hakikatnya sifat sifat manusia ditentukan oleh

pengalaman pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Teori kepribadian yang

tergolong memiliki pandangan konstitusionalisme tentang manusia antara lain

Page 11: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

hippokrates, freud, maslow dll. Sedangkan teori kepribadian yang berpola

enviromentalisme adalah skinner, pavlov dan tokoh tokoh aliran behaaviorisme.

e. Berubah-tak berubah

Yang dipersoalkan dari anggapan dasar ini adalah tentang kemungkinan berubah-tak

berubahnya kepribadian individu di sepanjang hidupnya. Pandangan bahwa manusia

merupakan individu yang berubah berada pada aliran behaviorisme. Dalam

behaviorisme, tingkah laku dipusatkan pada bagaimana suatu tingkah laku bisa

diubah, dibentuk, atau dikendalikan. Selain itu, maslow juga berpandangan yang sama

dan menganggap bahwa kepribadian selalu ada dalam perubahan menuju taraf yang

lebih tinggi, sehingga maslow berpandangan bahwa manusia adalah sosok yang

berubah.

Pandangan bahwa manusia merupakan individu yang tidak berubah dianut oleh teori

kepribadian psikoanalisa yang berpandangan deterministik tentang pribadi manusia.

Pandangan deterministik manusia menyatakan bahwa manusia ditentukan oleh faktor

faktor tertentu yang dibawa sejak lahir berupa naluri dan dorongan dorongan.

f. Subjektivitas-objektivitas

Pandangan yang menyatakan bhwa manusia merupakn individu yang hidup dalam

pengalaman yang subjektif yang dianut oleh aliran humanistik yang menyatakan

bahwa dunia batin atau dunia subjektif manusia merupakan faktor penentu dasar

manifestasi perilaku manusia. Dalam hal ini tingkah laku terutama ditentukan oleh

pemahaman atas dunia subjektifnya.

Pandangan objektif dianut oleh aliran kepribadian yang tergabung dalam teori

behavioristik yang menentang gagasan bahwa manusia mmerupakan individu yang

hidup dalam pengalaman yang subjektif. Gagasan tersebut tidaklah relevan dalam

Page 12: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

upaya ilmiah mempelajari manusia. Sebab manusia hanya dapat diselidiki tentang

tingkah lakunya melalui pengukuran secara objektif.

g. Proaktif-reaktif

Pandangan proaktif manusia adalah berupa keyakinan bahwa sumber penyebab dari

seluruh tingkah laku manusia berada dalam diri manusia itu sendiri. Pandangan

proaktif tentang tingkah laku manusia dianut oleh sigmund freud yang menyatakan

bahwa seluruh tingkah laku manusia didorong oleh penyebab dari dalam diri manusia

itu sendiri yang sebagian besar tidak disadari serta dianut pula oleh pengikut aliran

humanistik yang memandang bahwa manusia adalah mahkluk yang sadar dan bebas

betingkah laku.

Pandangan reaktif tentang tingkah laku manusia menyakini bahwa tingkah laku

manusia ditentukan oleh faktor yang berasal dari luar yaitu dri lingkungan. Jadi,

pandangan reaktif diyakini sebagai respon atau reaksi terhadap stimulus eksternal.

Pandangan ini dianut oleh aliran behavioristik.

h. Homestatis-heterostatis

Konsep homestatis dan konsep heterostatis adalah dua konsep yang berbeda tentang

motivasi. Konsep homestatis adalah konsep yang bersumber pada keseimbangan

(equlibrium) yang menerangkan bahwa tingkah laku manusia terutama digerakkan

kearah pengurangan ketegangan karna adanya ketidakseimbangan sampai terjadi

keseimbangan yang optimal. Konsep homeostatis (freud) menyatakan bahwa seluruh

tingkah laku manusia ditunjukkan untuk mengurangi ketengangan karna

memunjaknya energi naluriah. Konsep ini berada pada aliran behaviorisme diantara

tokohnya dollard dan miller.

Konsep heterostatis menyatakan bahwa tingkah laku manusia tidak digerakkan oleh

kekuatan kekuatan internal seperti naluri dengan tujuan untuk mencapai

Page 13: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

keseimbangan, melainkan sebagai hasil atau pengaruh dari kekuatan eksternal.

Konsep heterostatis (maslow) menyatakan bahwa manusia digerakkan oleh kebutuhan

kebutuhan secara berjenjang terus menerus sampai mencapai kebutuhan tertinggi,

bukan untu mencapai keseimbangan optimal pada titik tertentu.

i. Dapat diketahui-tidak dapat diketahui

Pandangan ini saling bertolak belakang dlam pandangannya terhadap manusia. Pada

kelompok yang mempercayai bahwa pengetahuan tentang manusia dapat diketahui

didasari atas kepercayaan bahwa manusia dapat dengan mudah diketahui dan

dipahami karna pda dasarnya manusia bertingkah laku menurut hukum hukum alam,

sama halnya dengan mahkluk hidup lainnya. Pandangan ini oleh aliran psikoanalisis

dan behaviorisme.

Sedangkan konsep tidak dapat diketahui menyatakan bahwa manusia sebagai pribadi

yang tidak diketahui didasari oleh keyakinan bahwa manusia tidak bisa diketahui

sepenuhnya melalui upaya ilmiah karna bagaimanapun, manusia adalah mahkluk yang

unik yang tidak dapat disamakan keberadaan dan tingkah lakunya dengan mahkluk

mahkluk lainnya. Pandangan ini dianut oleh maslow dan teori humanistik.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian

Secara garis besar ada dua faktor utama yang mempengaruhi perkembangan

kepribadian, yaitu faktor hereditas (genetika) dan faktor lingkungan (environment).

1) Faktor Genetika (Pembawaan)

Pada masa konsepsi, seluruh bawaan hereditas individu dibentuk dari 23 kromosom

dari ibu, dan 23 kromosom dari ayah. Dalam 46 kromosom tersebut terdapat beribu-

ribu gen yang mengandung sifat fisik dan psikis individu atau yang menentukan

Page 14: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

potensi-potensi hereditasnya. Dalam hal ini, tidak ada seorang pun yang mampu

menambah atau mengurangi potensi hereditas tersebut.

Pengaruh gen terhadap kepribadian, sebenarnya tidak secara langsung, karena yang

dipengaruhi gen secara tidak secara langsung adalah (1) kualitas sistem syaraf, (2)

keseimbangan biokoimia tubuh, dan (3) struktur tubuh.

Lebih lanjut dapat dikemukakan, bahwa fungsi hereditas dalam kaitannya dengan

perkembangan kepribadian adalah (1) sebagai sumber bahan mentah kepribadian

seperti fisik, intelegensi, dan temperamen (2) membatasi perkembangan kepribadian

dan mempengaruhi keunikan kepribadian.

Dalam kaitan ini Cattel dkk., mengemukakan bahwa “kemampuan belajar dan

penyesuaian diri individu dibatasi oleh sifat-sifat yang inheren dalam organisme

individu itu sendiri”. Misalnya kapasitas fisik (perawakan, energy, kekuatan, dan

kemenarikannya), dan kapasitas intelegtual (cerdas, normal, atau terbelakang).

Meskipun begitu batas-batas perkembangan kepribadian, bagaimanapun lebih besar

dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Contohnya: seorang anak laki-laki yang tubuhnya kurus, mungkin akan

mengembangkan “self concept” yang tidak nyaman, jika dia berkembang dalam

kehidupan sosial yang sangat menghargai nilai-nilai keberhasilan atletik, dan

merendahkan keberhasilan dalam bidang lain yang diperolehnya. Sama halnya dengan

wanita yang wajahnya kurang, dia akan merasa rendah diri apabila berada dalam

lingkungan yang sangat menghargai wanita dari segi kecantikan fisiknya.

Ilustrasi diatas menunjukkan, bahwa hereditas sangat mempengaruhi “konsep diri”

individu sebagai dasar sebagai individualitasnya, sehingga tidak ada orang yang

mempunyai pola-pola kepribadian yang sama, meskipun kembar identik.

Page 15: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

Menurut C.S. Hall, dimensi-dimensi temperamen : emosionalitas, aktivitas,

agresivitas, dan reaktivitas bersumber dari plasma benih (gen) demikian halnya

dengan intelegensi.

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh hereditas terhadap kepribadian, telah banyak

para ahli yang melakukan penelitian dengan menggunakan metode-metode tertentu.

Dalam kaitan ini, Pervin (1970) mengemukakan penelitian-penelitian tersebut.

a) Metode Sejarah (Riwayat) Keluarga

Galton (1870) telah mencoba meneliti kegeniusan yang dikaitkan dengan sejarah

keluarga. Temuan penelitiannya manunjukkan bahwa kegeniusan itu berkaitan erat

dengan keluarga. Temuan ini bukti yang mendukung teori hereditas tentang

kegeniusan individu.

b) Metode Selektivitas Keturunan

Tryon (1940) menggunakan pendekatan ini dengan memilih tikus-tikus yang pintar,

cerdas “bright”, dengan yang bodoh “dull”. Ketika tikus-tikus dari kedua kelompok

tersebut dikawinkan, ternyata keturunannya mempunyai tingkat kecerdasan yang

berdistribusi normal.

c) Penelitian terhadap Anak Kembar

Newman, Freeman, dan Halzinger (1937) telah meneliti kontribusi hereditas yang

sama terhadap tinggi dan berat badan, kecerdasan dan kepribadian. Mereka

menempatkan 19 pasangan kembar identik dalam pemeliharaan yang terpisah, 50

pasangan kembar identik dalam pemeliharaan yang sama, dan 50 pasangan kembar

“fraternal” dalam pemeliharaan yang sama juga.

Hasilnya menunjukkan bahwa kembar identik yang dipelihara terpisah memiliki

kesamaan satu sama lainnya dalam tinggi dan berat badan, serta kecerdasannya.

Page 16: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

Demikian juga kembar identik yang dipelihara bersama-sama, ternyata lebih

mempunyai kesamaan dari pada kembar “faternal”

d) Keragaman Konstitusi (Postur) Tubuh

Hippocrates menyakini bahwa temperamen manusia dapat dijelaskan bardasarkan

cairan-cairan tubuhnya. Kretsvhmer telah mengklasifikasikan postur tubuh individu

pada tiga tipe utama, dan satu tipe campuran. Pengklasifikasian ini didasarkan pada

penelitiannya terhadap 260 orang yang dirawatnya. Berikut ini adalah tipe

pengklasifian tubuh menurut Kretschmer.

Tipe Piknis (Stenis): pendek, gemuk, perut besar, dada dan bahunya bulat.

Tipe Asthenis (Leptoshom): tinggi dan ramping, perut kecil, dan bahu sempit.

Tipe Atletis: postur tubuhnya harmonis (tegap, bahu lebar, perut kuat, otot

kuat).

Tipe Displastis: tipe penyimpangan dari tiga bentuk di atas.

Tipe-tipe ini berkaitan dengan: (1) gangguan mental, seperti tipe piknis berhubungan

dengan manik depresif, dan asthenis. (2) karaktritis individu yang normal, seperti tipe

piknis mempunyai sifat-sifat bersahabat dan tenang, sedangkan asthenis bersifat

serius, tenang dan senang menyendiri.

2) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian diantaranya keluarga,

kebudayaan, dan sekolah.

a) Keluarga

Keluarga dipandang sebagai penentu utama dalam pembentukan kepribadian anak.

Alasannya adalah (1) keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi

pusat identifikasi anak, (2) anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan

Page 17: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

keluarga, dan (3) para anggota keluarga merupakan “significant people” bagi

pembentukan kepribadian anak.

Baldwin dkk. (1945), telah melakukan penelitian tentang pengaruh pola asuh orang

tua terhadap kepribadian anak. Pola asuh orang tua itu ternyata ada yang demokratis

dan juga authoritarian. Orang tua yang demokratis ditandai dengan prilaku (1)

menciptakan iklim kebebasan, (2) bersikap respek terhadap anak, (3) objektif, dan (4)

mengambil keputusan secara rasional.

Anak yang dikembangkan dalam iklim demokratis cenderung memiliki cirri-ciri

kepribadian: labih aktif, lebih bersikap sosial, lebih memiliki harga diri, dan lebih

konstruktif dibandingkan dengan anak yang dikembangkan dalam iklim authoritarian.

b) Kebudayaan

Kluckhohn berpendapat bahwa kebudayaan meregulasi (mengatur) kehidupan kita

dari mulai lahir sampai mati, baik disadari maupun tidak disadari. Kebudayaan

mempengaruhi kita untuk mengikuti pola-pola perilaku tertentu yang telah dibuat

orang lain untuk kita.

Sehubungan dengan pentingnya kebudayaan sebagai faktor penentu kepribadian,

muncul pertanyaan: Bagaimana tipe dasar kepribadian masyarakat itu terjadi? Dalam

hal ini Linton (1945) mengemukakan tiga prinsip untuk menjawab pertanyaan

tersebut. Tiga prinsip tersebut adalah (1) pengalaman kehidupan dalam awal keluarga,

(2) pola asuh orang tua terhadap anak, dan (3) pengalaman awal kehidupan anak

dalam masyarakat.

c) Sekolah

Page 18: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi kepribadian anak. Faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi di antaranya sebagai berikut:

Iklim emosional kelas.

Sikap dan prilaku guru.

Disiplin.

Prestasi belajar.

Penerimaan teman sebaya.

Dari penjelasan di atas, ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian

seseorang, yaitu faktor internal dan eksternal.

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Faktor

internal ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor genetis

maksudnya adalah faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh

keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki oleh salah satu dari kedua orang tuanya

atau bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat kedua orang tuanya. Oleh karena itu,

sering kita mendengar istilah “ buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”. Misalnya,

sifat mudah marah yang dimiliki oleh sang ayah bukan tidak mungkin akan menurun

pula pada anaknya.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor eksternal

ini biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari lingkungan seseorang mulai dari

lingkungan terkecilnya, yakni keluarga, teman tetangga, sampai dengan pengaruh dari

Page 19: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

barbagai madia audiovisual seperti TV, VCD dan internet, atau media cetak seperti

koran, majalah dan lain sebagainya.

Lingkungan keluarga, tempat seorang anak tumbuh dan berkembang akan sangat

berpengaruh terhadap kepribadian seorang anak. Terutama dari cara orang tua

mendidik dan membesarkan anaknya. Sejak lama peran sebagai orang tua sering kali

tidak dibarengi oleh pemahaman mendalam tentang kepribadian. Akibatnya,

mayoritas orang tua hanya bisa mencari kambing hitam –bahwa si anaklah yang tidak

beres- ketika terjadi hal-hal negatif mengenai prilaku keseharian anaknya.seorang

anak yang memiliki prilaku demikian sesungguhnya meniru cara berpikir dan

perbuatan yang sengaja atau tidak sengaja yang dilakukan oleh orang tua mereka.

Contoh orang tua sering memerintahkan anaknya, “ tolong nanti kalau ada telepon,

bilang ayah dan ibu sedang tidak ada dirumah, karena ayah dan ibu akan tidur “.

Peristiwa ini adalah suatu pendidikan kepada anak bahwa berbohong boleh atau halal

dilakukan. Akibatnya anak juga melakukan prilaku bohong kepada orang lain

termasuk pada orang tua yang mencontohinya. Jika perbuatan bohong yang dilakukan

anak memperoleh kepuasan atau kenikmatan, minimal tidak memperoleh hukuman,

maka perbuatan bohong itu akan dikembangkan lebih lanjut oleh anak tersebut.

Bahkan mungkin saja daya bohong itu akan menjadi suatu kesenangan dan dapat juga

menjadi suatu keahlian yang lama-kelamaan menjadi kepribadiannya. Demikian juga

prilaku positif dan negatif lain yang terperaktikkan di lingkungan rumah.

Menurut Levine (2005) menjadi orang tua sesungguhnya merupakan proses yang

dinamis. Situasi keluarga acap kali berubah. Tidak ada yang bersifat mekanis dalam

proses tersebut. Akan tetapi, dengan memahami bahwa kepribadian mengaktifkan

energy, mengembangkan langkah demi langkah, serta menyadari semua implikasi

Page 20: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

setiap langkah terhadap diri anak, para orang tua secara perlahan akan mampu

menumpuk rasa percaya diri pada diri anak.

Selanjutnya, Levine (2005) menegaskan bahwa kepribadian orang tua akan

berpengaruh terhadap caraorang tua tersebut dalam mendidik dan membesarkan

anaknya yang pada gilirannya juga berpengaruh pada kepribadian si anak tersebut.

Ada Sembilan tipe kepribadian orang tua dalam membesarkan anaknya yang juga

dapat berpengaruh pada kepribadian si anak, yaitu sebagai berikut :

a. Penasihat moral, terlalu menekankan pada perincian, analisis dan moral.

b. Penolong, terlalu mengutamakan kebutuhan anak dengan mengabaikan akibat

dari tindakan si anak.

c. Pengatur, selalu ingin bekerja sama dengan si anak dan menciptakan tugas-

tugas yang akan membantu memperbaiki keaadan.

d. Pemimipin, selalu berupaya untuk selalu berhubungan secara emosional

dengan anak-anak dalam setiap keadaan dan mencari solusi kreatif bersama-

sama.

e. Pengamat, selalu mencari sudut pandang yang menyeluruh, berupaya

mengutamakan objektifitas dan perspektif.

f. Pencemas, selalu melakukan tanya jawab mental dan terus bertanya-tanya ,

ragu-ragu dan memiliki gambaran terburuk bahkan meraka sampai yakin

bahwa anak merka benar-benar memahami situasi.

g. Penghibur, selalu menerapakan gaya yang selalu santai.

h. Pelindung, cenderung untuk mengambil alih tanggung jwab dan bersikap

melindungi, berteriak pada si anak akan tetapi kemudian melindunginnya dari

ancaman yang datang.

Page 21: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

i. Pendamai, dipengaruhi kepribadian mereka yanag selalu menghindar dari

konflik.

Berdasarkan Sembilan kepribadian orang tua dalam mendidik anakanya secara

moralitas, maka tampaknya tiga tipe yang sejalan dalam pembentukan kepribadian

melalui peningkatan pertimbangan moral, yaitu tipe pengatur, pengamat dan

pencemas. Pembentukan kepribadian melalui peningkatan pertimbangan moral

menghendaki orang tua di lingkungan rumah tangga bertindak sebagai teman yang

dapat bakerja sama dengan anak-anak mereka dalam menyelesaikan segala tugas guna

memperbaiki keadaan sosial maupun fisik. Kepribadian orang tua sebagai pengamat

yang menggunakan sudut pandang menyeluruh dan objektif akan membantu cara

berpikir moral anak kearah yang luas, objektif, dan menyeluruh. Demikian juga,

kepribadian orang tua tipe pencemas yang selalu membawa anak untuk berdiskusi,

bertanya jawab, dan mengajak berpikir dalam menghadapi tantangandan konflik

adalah sejalan dengan teori perkembangan moral kognitif dalam peningkatan

perkembangan moral guna pembentukan kepribadian yang baik bagi anak-anak. [3]

Dari beberapa uraian di atas muncul tiga aliran utama yang saling bertentangan

mengenai fenomena tentang faktor kepribadian[4], yaitu :

1. Aliran Nativisme

Aliran ini dipelopori oleh Schoupenhouer yang berpendapat bahwa faktor pembawaan

itu lebih kuat dari pada faktor yang datang dari luar. Aliran ini didukung oleh aliran

Naturalisme yang ditokohi oleh J.J. Rousseau yang berpendapat bahwa: segala yang

suci dari tangan tuhan, rusak di tangan manusia. Anak manusia itu sejak lahir, ada di

dalam keadaan yang suci, tetapi karena dididik oleh manusia, malah menjadi rusak. Ia

Page 22: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

bahkan kenal dengan segala macam kejahatan, penyelewengan, korupsi, mencuri, dan

sebagainya.

2. Aliran Empirisme

Aliran ini dipelopori oleh jhon locke, dengan tabula rasanya. Aliran Empieisme

berpendapat bahwa anak sejak lahir, masih bersih seperti tabula rasa, dan baru akan

berisi bila ia menerima sesuatu dari luar, lewat alat inderanya. Karena itu pengaruh

dari luarlah yang lebih kuat daripada pembawaan manusia.

Aliran ini diperkuat oleh J.F. Herbart dengan teori psikologi asosiasinya, yang

berpendapat bahwa jiwa manusia sejak dilahirkan itu masih kosong. Baru akan berisi

apabila alat indranya telah dapat menangkap sesuatu, yaitu jiwa. Di dalam kesadaran

ini, hasil tangkapan itu tadi meninggalkan bekas. Bekas ini disebut tanggapan. Makin

lama alat indera yang dapat menangkap rangsangan dari luar ini makin banyak dan

semuanya itu meninggalkan tanggapan. Di dalam tanggapan ini saling tarik menarik

dan tolak menolak. Yang bertarik menarik adalah tanggapan yang sejenis, sedangakan

tolak menolak adalah tanggapan yang tidak sejenis.

3. Aliran Convergensi

Aliran ini dipelopori oleh itu W. Stern, mengajukan teorinya, yang terkenal dengan

teori perpaduan, atau teori convergensi, yang berpendapat bahwa kekuatan itu

sebenarnya berpadu menjadi satu. Keduanya saling memberikan pengaruh. Bakat

yang ada pada anak, ada kemungkinan tidak akan berkembang kalau tidak

dipengaruhi oleh segala sesuatu yang ada disekitar lingkunganya. Demikian pula

pengaruh dari lingkungan juga tidak akan berfaedah apabila tidak ada yang

menanggapi di dalam jiwa manusia.

Page 23: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan yang di berikan

oleh seseorang yang berwenang kepada individu atau kelompok individu yang

mengalami masalah agar mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya (dalam

lingkungan sosialnya).

Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam proses

pendidikan. Seorang konselor harus mempunnyai kompetensi-kompetensi baik dalam

teori maupun praktik. Salah satu kompetensi yang harus di miliki oleh seorang

konselor yaitu mengerti pemahaman tingkah laku.

Ada pengaruh yang positif dan signifikan seorang pembimbing atau seorang konselor

dalam memahami pemahaman tingkah laku karena dengan seorang konselor

memahami pemahaman individu maka pembimbingan akan mudah memahami sifat-

sifat anak yang akan di beri bimbingan, dapat memperoleh pemahaman yang utuh

pada pribadi anak sehingga seorang pembimbing dapat dengan tepat memperlakukan

dan menolong anak didiknya mencapai kedewasaan dan tanggung jawabnya sendiri

dengan baik.

Seorang konselor dalam pemberian layanan kepada anak didik atau klien dengan

memahami tingkah laku maka ada pengaruh yang positif antara pemberian layanan

bimbingan konseling yaitu tepat dalam memberikan layanan dan penanganan pada

Page 24: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

klien sehingga klien mampu mengarahkan perubahan dan mengembangkan pada anak

didik tentang tingkah laku yang positif.

Beberapa faktor yang memepengaruhi kepribadian yaitu faktor hereditas atau genetika

yang meliputi unsur fisik yang diturunkan oleh orang tua seperti bentuk tubuh, cairan

tubuh, dan sifat-sifat yang diturunkan dari orang tua. Selanjutnya faktor lingkungan

yaitu antara lain lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Di samping itu, meski

kepribadian seseorang itu relatif konstan, kenyataannya sering ditemukan perubahan

kepribadian. Perubahan itu terjadi dipengaruhi oleh faktor gangguan fisik dan

lingkungan.

Dalam menyikapi faktor-faktor tersebut muncul tiga aliran utama mengenai faktor

kepribadian yaitu aliran Nativisme yang dipelopori oleh Schoupenhouer yang

mengungkapkan bahwa faktor pembawaan itu lebih kuat dari faktor yang datang dari

luar, kemudian aliran Empirisme yang dikemukakan oleh John Locke yang

berpendapat bahwa faktor dari luar itu lebih kuat karena manusia dilahirkan itu

diandaikan seperti tabula rasa yang masih kosong dan akan terisi bila manusia

menerima sesuatu dari luar, berbeda dengan keduanya, W. Stern mengemukakan teori

Convergensi atau teori perpaduan yaitu faktor pembawaan tidak akan berkembang

jika tidak dipengaruhi oleh faktor dari luar, begitu sebaliknya faktor dari lingkungan

tidak akan dapat berpengaruh apabila tidak ada yang menanggapi dari dalam jiwa

manusia.

Page 25: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

DAFTAR PUSTAKA

W. Sarwono, Sarlito, Pengantar psikologi Umum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2010.

Sujanto, Agus, Psikologi Kepriadian, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1997.

Samsyu, Yusuf dan Juntika Nurihsan, Teori Kepriadian, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008.

Wikipedia Bahasa Indonesia.

arozin, Muh dan Fathiyah, K.N. 2004. Pemahaman tingkah laku. Jakarta:PT Rineka

Cipta.

Yusuf, S. dan Nurihsan, A.J. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

http://muozhaick.blogspot.co.id/2013/03/asumsi-dasar-tentang-manusia.html

Page 26: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

SOAL-SOAL

NAMA : ODHA MUHAMMAD FAUZI

NIM : 1551400059

PRODGI : BK 1 C

1. Bagaimana cara membedakan pemakaian perkataan kepribadian menurut Whiterington?

2. Menurut koswara teori kepribadian ada berapa jenis? Sebutkan

3. Jelaskan yang di mkasud dengan faktor kepribadian di dalam faktor keturunan ?

4. jelaskan kebebasan-ketidakbebasan dalam asumsi dasar manusia menurut Koswara

JAWAB

1. Secara populer kepribadian adalah kesan yang ditimbulkan olh sifat-sifat lahiriah

seseorang, misalnya cara berpakaian, sifat jasmaniah, daya pikat, dll. Para sarjana psikologi

lebih memperhatikan arti yang lebih dalam dan luas, yang meliputi pula sifat-sifat yang khas,

yang unik, yang selamanya ada pada orang yang bersangkutan, tetapi tidak selalu tampak

pada observasi sepintas lalu yang dilakukan pertama kali.

2. - Variabilitas,2 . Nilai heuristik, -. Konsistensi internal,

- Kehematan, -Keluasan ( comprehensiveness ), -Signifikansi Fungsi.

Page 27: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

3. Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah,

gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologi adalah

karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial,

dipengaruhi oleh siapa orangtua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologi, psikologi,

dan psikologis bawaan dari individu.

4. Kebebasan dan ketidakbebsan merupakan dua anggapan yang saling bertentangan dan

berlawanan tentang manusia. Anggapan dasar yang menyatakan manusia sebagai mahkluk

yang bebas berkehendak, bebas menentukan sikap dan bebas menentukan arah kehidupannya

sendiri adalah anggapan yang bercorak dan berdasar pada dasar aliran dan pandangan filsafat

eksistensial (maslow) dan humanistik (rogers : psikologi humanistik).

Page 28: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

SOAL-SOAL

NAMA : SENA ARDI P

NIM : 1551400058

PROGDI : BK 1 C

1. Apakah arti penting pemahaman tingkah laku?

2. Apa yang dimaksud Psikologi kepribadian menurut koswara?

3. Apa manfaat mempelajari teori kepribadian?

4. Jelaskan faktor lingkungan dalam faktor penentu kepribadian

JAWABAN

1. Upaya untuk mendapatkan pemahaman atas tingkah laku manusia tidak sekedar upaya

untuk melampiaskan rasa ingin tahu manusia saja, akan tetapi bahkan menjadi suatu

kewajiban bagi manusia itu sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan

meningkatkan kualitas kehidupannya di masa-masa selanjutnya

2. merupakan salah satu bidang dalam psikologi yang mempelajari prilaku manusia secara

total dan menyeluruh.

3. -. Mempermudah untuk mengenalikarakter (kepribadian) seseorang/klienketika proses

layanan bimbingan dan konseling dilakukan. Mengenali kepribadian seorang klien sangat

penting dalam dunia konseling dikarna kanpemahaman mengenai kepribadian menjadi pokok

utama untuk pemberianl ayanan.

-. Dengan mempelajari dan memperdalam ilmu tentang kepribadian terutama

beberapa teori penunjang, makateori-teori tersebut mudah untuk diaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari mengenai gejala-gejala yang ada pada diri seseorang, beserta

pendekatan yang digunakan juga dapat mendapatkan solusi atau jalan keluar dari permasalah

yang ada.

Page 29: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

- Memudahkan untuk melakukan uji atau mengukur kepribadian seseorang dengan

menggunakan beberapa teknik pengukuran kepribadian, sehingga analisis tentang

kepribadian bukan hanya melalui visual saja akan tetapi dapat dibuktikan secara ilmiah dan

teoritis.

- Memudahkan dalam melakukan analisis kepribadian melalui pendekatan teori-teori

kepribadian.

4. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai

contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke

generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga

ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh

pada kultur yang lain

Page 30: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

SOAL-SOAL

NAMA : HANTARI FAJAR S

NIM : 1551400057

KELAS : BK 1 C

1. Jelaskan fungsi deskriptif dalam teori kepribadian

2. Apakah pengertian kepribadian?

3. Jelaskan Rasionalitas-irrasionalitas menurut koswara

4 . Jelaskan faktor kondisi situasional dalam faktor penentu kepribadian

JAWABAN

1. Fungsi deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan) merupakan fungsi teori kepribadian

dalam menjelaskan atau menggambarkan perilaku atau kepribadian manusia secara rinci,

lengkap, dan sistematis. Pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana seputar

perilaku manusia dijawab melalui fungsi deskriptif.

2. Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses

sosialisasi, relasi-relasi. Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk

melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan

berkehendak maupun perbuatan serta rasa keingin untuk memiliki.

3. Rasionalitas dan irrasionalitas ini menyangkut seberapa besar pengaruh akal terhadap

tingkah laku manusia. Komitmen yang menyatakan bahwa manusia adalah mahkluk yang

rasional dianut oleh teori kepribadian humanistik, sedangkan komitmen yang menyatakan

bahawa manusia adalah mahkluk yang tidak rasional dianut oleh aliaran psikoanalisa yang

Page 31: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

menyatakan bahwa tingkah laku manusia sebagian besar didorong oleh kekuatan kekuatan

irrasional yang tidak disadari (naluri naluri)

4. Kondisi situsional dapat mempengaruhi efek dari faktor-faktor keturunan dan lingkungan

terhadapa kepribadian. Kepribadian seseorang meskipun relatif stabil dan konsisten, namun

dapat berubah pada situasi-situasi yang berbeda. Tuntutan yang berbeda pada situasi yang

berbeda dapat menimbulkan reaksi dan aspek yang berbeda pada kepribadian seseorang. Oleh

karena itu, sebaiknya tidak melihat corak kepribadian secara terisolasi, tetapi juga

mengetahui bahwa situasi-situasi tertentu lebih relevan dari situasi-situasi lain dalam

mempengaruhi kepribadian sehingga dapat dilihat adanya perbedaan-perbedaan individual

yang signifikan.

Page 32: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

SOAL-SOAL

NAMA : WIDYANTI INDRIASTUTI

NIM : 1551400056

KELAS : BK 1 C

1. Sebutkan 1 manfaat dan pemahaman tingkah laku bagi profesi bimbingan dan konseling

2. Jelaskan tentang Holisme-Elementalisme

3. Jelaskan Faktor penentu kepribadian menurut sujanto

4. Apakah yang di maksud dengan Homestatis-heterostatis

JAWABAN

1. Kemudahan untuk mengenal sifat-sifat dari individu atau anak didik yang diberi bimbingan

dan konseling sehingga pada akhirnya profesi dapat dengan mudah diberikan

2. Prinsip holistik merupakan prinsip yang berasal dari psikologi gestalt yang menekankan

bahwa suatu fenomena harus dilihat dan hanya bisa diterima sebagai suatu totalitas atau

keseluruhan. Sedangkan prinsip elementalistik menekankan bahwa suatu hal hanya bisa

dipelajari atau diterangkan dengan jalan menyelidiki aspek aspek secara terpisah.

Prinsip holistik menjadi dasar dari teori kepribadian yang dikemukakan freud dan maslow,

sedangkan prinsip elementalisme menjadi dasar dari teori kepribadian behavioristik yang

berpandangan bahwa kepribadian adalah sekumpulan tingkah laku yang dipelajari sehingga

penyelidikan tingkah laku dilakukan secara bagian (per elemen).

Page 33: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

3. Kekuatan dari dalam yang sudah dibawa sejak lahir, berwujud benih, bibit atau sering juga

disebut kemampuan kemampuan dasar. Dan 2. Kekuatan dari luar, faktor lingkungan.

4. Konsep homestatis dan konsep heterostatis adalah dua konsep yang berbeda tentang

motivasi. Konsep homestatis adalah konsep yang bersumber pada keseimbangan (equlibrium)

yang menerangkan bahwa tingkah laku manusia terutama digerakkan kearah pengurangan

ketegangan karna adanya ketidakseimbangan sampai terjadi keseimbangan yang optimal.

Konsep homeostatis (freud) menyatakan bahwa seluruh tingkah laku manusia ditunjukkan

untuk mengurangi ketengangan karna memunjaknya energi naluriah. Konsep ini berada pada

aliran behaviorisme diantara tokohnya dollard dan miller.

Konsep heterostatis menyatakan bahwa tingkah laku manusia tidak digerakkan oleh kekuatan

kekuatan internal seperti naluri dengan tujuan untuk mencapai keseimbangan, melainkan

sebagai hasil atau pengaruh dari kekuatan eksternal. Konsep heterostatis (maslow)

menyatakan bahwa manusia digerakkan oleh kebutuhan kebutuhan secara berjenjang terus

menerus sampai mencapai kebutuhan tertinggi, bukan untu mencapai keseimbangan optimal

pada titik tertentu.

Page 34: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

SOAL-SOAL

NAMA : FATWA MUFTI SARI

NIM :1551400061

KELAS : BK 1 C

1. Sebutkan psikologi kepribadian dalam kajiannya berusaha menjelaskan perilaku manusia

dalam bentuk apa saja

2. Jelaskan fungsi prediktif dalam teori kepribadian

3. Jelaskan pengalaman awal dalam penentu kepribadian yang berpengaruh dalam inti

kepribadian

4. Apa saja yang mempengaruhi aspek kondisi fisik ?

JAWABAN

1. Penggambaran dan penjelasan perbedaan individual dengan berbagai cara,Sintesis dan

proses yang mempengaruhi interaksi individu dengan ligkungannya ke dala kesatuan

terintegrasi manusia secara total.

2. Teori kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang apa, mengapa, dan bagaimana

tingkah laku manusia sekarang, juga harus bisa memperkirakan apa, mengapa, dan

bagaimana tingkah laku manusia di kemudian hari. Dengan demikian teori kepribadian harus

memiliki fungsi prediktif.

3. Pentingnya pengalaman awal untuk perkembangan kepribadian opertama tama ditekankan

oleh freud yang menemukan bahwa diantara pasien dewasa banyak yang memilki

pengalamam yang tidak membahagiakan pada masa anak anak. Trauma kelahiran atau

Page 35: Makalah Pemahaman Tingkah Laku

kejutan psikologis yang terjadi bila bayi dipisahkan dari ibunya mempunyai pengaruh yang

lama pada kepribadian dengan jalan membuat individu merasa tidak aman.

4. kesehatan umum dan cacat jasmani. Kesehatan yang baik memungkinkan seseorang ikut

serta dalam kegiatan kelompoknya sehingga lebih diterima oleh kelompok dan pada akhirnya

menentukan konsep diri positif yaitu sebagai individu yang diterima dengan baik oleh

lingkungan.