lelaki tanpa hati - dr majdi al hilali

5
Dengan nama Alah saya mulakan’ Yang terhormat Ustadz Hassan al-Banna, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Apakah anda pernah mendengar tentang lelaki tanpa hati? Maaf, jika hati yang dimaksud adalah salah satu anggota tubuh dari daging yang berwarna merah, yang menarik dan melepaskan darahnya, tentu saja lelaki itu memilikinya. Yang dengannya dia dapat hidup dan menjalani kehidupannya. Akan tetapi hati yang bersemangat, kuat dan hidup, sayang sekali dia tidak memilikinya. Dia mengetahui kebaikan meskipun kecil, dia juga mengetahui tempat-tempat keburukan meskipun samar-samar. Seringkali dia merasa benar jika membaca perilaku seseorang dari wajahnya dan dia juga dapat memberi isyarat akan hal itu. Akan tetapi, dia tidak memiliki hati. Jika bertemu dengan teman lamanya yang tidak bersua, dia menyalaminya dan menggenggam tangannya dengan kuat, bahkan memeluknya. Namun, hatinya tetap beku, sama sekali tidak terpengaruh, Dia memberi nasihat kepada orang lain, “Jadilah kalian begini dan jadilah kalian begitu”, serta menyebutkan berbagai dalil dan alasan, namun hatinya semakin keras dan tidak terpengaruh.

Upload: farhana

Post on 18-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Share

TRANSCRIPT

Dengan nama Alah saya mulakanYang terhormat Ustadz Hassan al-Banna,Assalamualaikum Warahmatullahi WabarakatuhApakah anda pernah mendengar tentang lelaki tanpa hati? Maaf, jika hati yang dimaksudadalah salah satuanggota tubuh dari daging yang berwarna merah, yang menarik dan melepaskan darahnya, tentu saja lelaki itu memilikinya. Yang dengannya dia dapat hidup dan menjalani kehidupannya. Akan tetapi hati yang bersemangat, kuat dan hidup, sayang sekali dia tidak memilikinya.Dia mengetahui kebaikan meskipun kecil, dia juga mengetahui tempat-tempat keburukan meskipun samar-samar.Seringkali dia merasa benar jika membaca perilaku seseorang dari wajahnya dan dia juga dapat memberi isyarat akan hal itu. Akan tetapi, dia tidak memiliki hati. Jika bertemu dengan teman lamanya yang tidak bersua, dia menyalaminya dan menggenggam tangannya dengan kuat, bahkan memeluknya. Namun, hatinya tetap beku, sama sekali tidak terpengaruh, Dia memberi nasihat kepada orang lain, Jadilah kalian begini dan jadilah kalian begitu, serta menyebutkan berbagai dalil dan alasan, namun hatinya semakin keras dan tidak terpengaruh.Dia tersenyum kala menerima berita gembira. Dia juga mengenyitkan dahi saat menerima berita duka. Akan tetapi, kegembiraan dan kesedihannya hanyalah reaksi alami, sedangkan hatinya tetap diam dan tidak tergoncang.Dia menyatakan cinta dan benci kepada seseorang. Ketika melihat hatinya, hatinya tetap diam tanpa memberi penjelasan.Dia berdiri menunaikan salat dan berusaha khusyuk, membaca al-Quran dan berusaha memusatkan perhatiannya. Ketika menunaikan solat, membaca bacaan salat dengan nada-nadanya, sehingga orang-orang pun berkata, Dia jenis orang yang khusyuk. Akan tetapi, ketika meraba hatinya, dia mendapatinya tuli dan tidak khusyuk, walaupun memahami apa yang dibaca.Ini adalah gambaran yang sebenarnya terjadi pada hati lelaki tersebut.Sayatidak melebih-lebihkan atau menguranginya. Menurut anda, apakah anda dapat mengatakan bahawa hatinya sama seperti hati orang-orang pada umumnya?.Saya dianugerahi akal, tetapi hati saya hilang. Saya merasakan pikiran saya menyala-nyala, bekerja, hidup dan menunjukkan keberadaannya. Akan tetapi, ketika saya ingin merasakan hal itu pada hati saya, sama sekali tidak menemukannya. Saat ini, anda telah mendengar tentang seorang lelaki yang tidak memiliki hati.Dia adalah seorang pemuda yang membaiat anda dan anda mengambil sumpah setia darinya. Apakah anda rela seorang tentera anda hidup tanpa hati? Apakah anda dapat membantu menghidupkan hatinya agar bergerak dan merasakan apa yang diucapkan oleh lisannya.Ini adalah penyakit salah seorang tentera Anda yang akan membuat Anda sedih jika mengetahuinya. Oleh kerana itu, saya tidak menyebutkan namanya, hingga saya memberitahuAnda akankesembuhannya.dan ini jawapan daripada Al Imam As Syahid Hassan al-BannaImam al Banna menulis,Saudaraku.Waalakumussalam warahmatullahi wabarakatuhSaya telah membaca surat mu dan sangat terpengaruh oleh kejujuran bahasamu, keindahan keberanianmu, lembutnya kesedaranmu, dan hidupnya hatimuSaudaraku, engkau bukan orang yang hatinya mati seperti yang engkau hina. Akan tetapi engkau adalah orang yang perasaannya tajam, jiwanya bersih, dan nuraninya lembut. Seandainya tidak bersifat demikian, tentulah engkau tidak menuduh dirimu dan tidak engkau ingkari perasaanmu. Akan tetapi besarnya semangat dan jauhnya tujuan, membuatkanmu menganggap kecil urusanmu yang besar dan engkau mengharapkan tambahan untuknya. Tidak ada masalah dalam hal itu dan memang itu harus terjadi.Saya merasakan apa yang engkau kira, saya berjalan sebagaimana engkau berjalan dan saya akan berusaha mengajukan beberapa nasihat. Jika nasihat-nasihat tersebut bermanfaat bagimu dan dengan melaksanakannya engkau lihat dapat menghapus dahaga serta mengubati sakitmu, maka alhamdulillah, atas taufikNya. Namun jika tidak demikian, maka saya senang untuk bertemu denganmu agar kita saling bekerjasama untuk mendiagnose penyakit dan menentukan ubatnya.Berteman dengan orang-orang khusyu yang selalu merenung, berbaur dengan orang yang selalu berfikir dan menyendiri, dekat dengan orang-orang yang bertakwa dan soleh yang dari mereka terpancar hikmah dan dari wajah mereka terpancar cahaya, dan hati mereka bertambah dengan makrifat ( dan jumlah mereka adalah sedikit ) adalah ubat yg mujarab. Berusahalah bertemankan dengan orang-orang seperti mereka, selalu bersama mereka, kembali kepada mereka, dan engkau sambung ruhmu dengan ruh mereka, jiwamu dengan jiwa mereka serta engkau habiskan kebanyakan waktu kosongmu bersama mereka. Hati-hatilah dari orang yang mengaku-ngaku . Carilah orang yang keadaannya membuatkan kamu bangkit, perbuatannya membawamu berbuat baik dan jika engkau melihatnya maka engkau mengingat Allah.Berteman dengan orang-orang seperti ini adalah salah satu ubat yg paling mujarab, kerana watak manusia sering mencuri, sehingga hatinya terpengaruh oleh hati dan jiwa pun mengambil dari jiwa. Oleh kerana itu, berusahalah untuk menemukan jiwa-jiwa yang soleh sebagai teman.Saudaraku, berfikir, berzikir di waktu-waktu yang bersih, menyendiri, bermunajat, merenungi alam yang indah serta menakjubkan, menggali rahsia keindahan dan keagungan dari alam, meneliti dengan hati dan berzikir dengan lisan tentang pengaruh keagungan yang mengkagumkan serta hikmah yang agung ini, termasuk hal yang memberi kehidupan kepada hati dan menyinari sudut-sudut kalbu dengan keimanan dan keyakinan. Allah swt berfirman;Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siangterdapattanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (Ali Imran [3] : 190 )Saudaraku, selanjutnya berfikir tentang masyarakat, melihat berbagai penderitaan, kebahagiaan, kesulitan dan kemakmuran, serta menjenguk orang yang sakit, menghibur orang-orang yang tertimpa bencana dan mengenali sebab-sebab kesengsaraan yang berupa pembangkangan, kekafiran, kezaliman, pelanggaran, sikap mementingkan diri sendiri, egois, terpedaya oleh hal-hal yang semu, semua ini merupakan sentuhan bagi dawai-dawai hati yang menyatukan cerai berainya dan menghidupkannya dari kematian. Maka berusahalah agar keberadaanmu menjadi penghibur bagi orang-orang yang sengsara dan tertimpa bencana. Tidak ada hal yang pengaruhnya lebih kuat terhadap perasaan dari berbuat baik kepada orang-orang yang sangat-sangat memerlukan, membantu orang-orang yang teraniaya atau membahagi rasa dengan orang yang susah dan sedih.Saudaraku, hati ada di tangan Allah. Dia mengubahnya sesuai dengan kehendakNya. Oleh kerana itu, bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, agar Dia memberikan kehidupan kepada hatimu, membuka dadamu dengan iman dan melimpahkan keyakinan kepadamu sebaga anugerah serta nikmat dariNya. Berdoalah di waktu-waktu mustajab dan waktu-waktu sahur. Kerana doa di waktu sahur adalah anak panah yang meluncur yang tidak berhenti hingga sampai ke Arsy. Saya tidak meragukan keikhlasanmu dalam mencapai tujuan dan kejujuran dalam pengakuanmu.Allah berfirman, Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa (Al Maaidah [5] :27)Saudaramu, Hasan al-Banna(MenjadiHambaRabbani ; Dr Majdi Hilali)