laporan residensi rsuh_irafixxx.doc

Upload: asvirawati-amran

Post on 07-Jul-2018

276 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    1/139

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Saat ini tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan

    semakin tingginya, begitu pula dengan kebutuhan akan jasa layanan

    kesehatan, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat

    akan artinya kesehatan serta semakin meningkatnya jumlah konsumen yang

    terdidik, sehingga mampu memilih jenis dan kualitas pelayanan yang

    diinginkan (Sitorus & Yulia, 2006).

    Pelayanan kesehatan harus selalu mengealuasi kualitas layanan

    kesehatan yang diberikan kepada pasien atau masyarakat se!ara terus

    menerus. "al ini penting dilakukan untuk memperbaiki kualitas layanan

    kesehatan agar terus menerus dapat diperbaiki kearah yang lebih baik.

    #ayanan kesehatan akan selalu mengalami perubahan, bukan saja dalam hal

    teknologi dan prosedur layanan kesehatan yang digunakan, tetapi juga dalam

    organisasinya yang rumit. Perubahan itu perlu dilakukan se!ara

     berkesinambungan dan menyeluruh, karena harapan masyarakat terhadap

     pelayanan kesehatan itu sendiri telah berubah dan akan selalu berubah

    (Pohan, 200$).Salah satu layanan kesehatan yang terus mengalami perubahan se!ara

     berkesinambungan dan menyeluruh adalah rumah sakit. %umah sakit sebagai

    salah satu unit tempat pelayanan kesehatan, bertanggung jaab dalam

    memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar untuk memenuhi

    kebutuhan dan tuntutan masyarakat. 'asyarakat menuntut rumah sakit harus

    dapat memberikan pelayanan dengan konsep one step quality service artinya

    1

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    2/139

    seluruh kebutuhan pelayanan kesehatan dan pelayanan yang terkait dengan

    kebutuhan pasien harus dapat dilayani oleh rumah sakit se!ara mudah, !epat,

    akurat, bermutu, dan biaya terjangkau (lyas, 200).%umah sakit saat ini dituntut untuk dapat terus mengembangkan diri

    dan meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesehatan, dengan

    melakukan perubahan, perbaikan dan pengembangan dari semua aspek dan

     bidang yang terkait, baik dari segi sarana dan prasarana, *inansial,

     perlengkapan alat+alat medis maupun sumber daya manusia. Salah satu aspek 

    yang terpenting dalam peningkatan kualitas layanan di rumah sakit yaitu

    kualitas layanan keperaatan. Proses pro*esionalisme keperaatan

    merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan

    diterima se!ara spontan oleh masyarakat dalam memperoleh pelayanan

    keperaatan. leh karena itu diperlukan kemampuan seorang manajer 

    keperaatan yang memiliki aasan dan menguasai kaidah pelayanan

    keperaatan pro*esional dan memiliki akuntabilitas dalam pengelolaan

    manajemen pelayanan keperaatan.

    'elihat pentingnya pengelolaan manajemen pelayanan keperaatan,

    maka Program 'agister lmu -eperaatan niersitas "asanuddin khusus

     peminatan -epemimpinan dan 'anajemen -eperaatan menyelenggarakan

     program residensi untuk memberikan pengalaman nyata dan meningkatkan

     pemahaman dalam mengaplikasikan konsep kepemimpinan dan manajemen

    keperaatan pada tatanan pelayanan/keperaatan dirumah sakit. erutama

    dalam upaya mengidenti*ikasi permasalahan pelayanan keperaatan dengan

     berbagai pendekatan dan diharapkan mampu berperan sebagai change agent 

    dengan menerapkan suatu teori berubah.

    2

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    3/139

    %umah Sakit niersitas "asanuddin (%S nhas) merupakan salah

    satu rumah sakit pemerintah yang terus berkembang dan memperhatikan

    kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien dimana terlihat

    dalam komitmennya untuk meraih akreditasi rumah sakit berstandar nasional

    dan internasiona yang dikenal dengan akreditasi -1%S dan 3. leh karena

    itu mahasisa merasa tertarik untuk melakukan kegiatan residensi di %S

    nhas yang merupakan kegiatan pembelajaran lapangan dalam rangka

    mengaplikasikan se!ara nyata teori dan konsep kepemimpinan dan

    manajemen keperaatan, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi

    dalam men!apai kualitas pelayanan yang baik khususnya pelayanan

    keperaatan di %S nhas.

    4erdasarkan studi pendahuluan melalui telusur re*erensi dari laporan

    residensi mahasisa yang telah melaksanakan praktek residensi di %S nhas

    didapatkan data baha masalah managemen keperaatan dari tahun ketahu

    yakni dimulai dari tahun 2052 yaitu belum ada pemahaman yang jelas

    mengenai renstra oleh kepala ruangan, belum adanya instrumen penilaian

    kepuasan peraat diruangan, superisi keperaatan belum dilaksanakan

    dengan sebaik+baiknya dan pedoman pelaksanaan superisi juga belum ada,

    sulitnya pengaturan jadal dinas, belum dilaksanakannya ronde keperaatan,

     belum disosialisasikannya S1- dan SP di ruang peraatan, belum adanya

    struktur organisasi, belum disahkan isi dan misi bidang keperaatan, belum

    disusun standar tentang pengendalian mutu, masih kurangnya *asilitas

     penunjang dalam pemberian asuhan keperaatan. ntuk mengatasi masalah

    tersebut telah dilaksanakan solusi alternati* masalah yaitu Perhitungan

     jumlah tenaga di unit peraatan, pembuatan instrumen kepuasan peraat,

    3

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    4/139

     pengadaan standar *asilitas unit raat bedasarkan standar peralatan 7epkes,

    workshop 'P-P, role play 'P-P, workshop kegiatan superisi keperaatan

    dan aplikasi, workshop  ronde keperaatan, workshop  peren!anaan,

     pengadaan struktur organisasi ruang khusus.

    -emudian pada tahun 2058, setelah mahasisa melakukan pengkajian

    didapatkan data baha masalah yang mun!ul yaitu 4elum optimalnya

    superisi/ bimbingan/ arahan dari karu, katim dan 33', belum optimalnya

    *ungsi peren!anaan jangka pendek di 97, belum optimalnya *ungsi

     pengarahan terkait pendelegasian tertulis di 97 baik dari karu maupun

    katim, belum optimalnya karu dalam menjalankan *ungsi pengarahan terkait

    edukasi kesehatan pasien, belum optimalnya karu dalam menjalankan *ungsi

    controlling   terkait pelaporan kepada kepala bidang keperaatan, audit

    keperaatan oleh bidang keperaatan belum dilaksanakan, belum optimal

     budaya organisasi meliputi reward  dan penilaian kepuasan peraat pelaksana,

     peraat kurang mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan

     pelatihan, belum optimalnya budaya hubungan pro*esional terkait diskusi

    ilmiah membahas kasus pasien yang telah dihadapi, 4elum optimalnya

    koordinasi penyusunan jadual dinas (keseimbangan kerja dan istirahat

     peraat). Selaian itu, dari hasil pengkajian mahasisa yang berbeda di tahun

    2058 didapatkan data baha pelaksanaan pendidikan kesehatan diruangan

    yang belum dijalankan dengan optimal, pengorganisasian Superisi yang

     belum maksimal, kurangnya motiasi dalam melakukan pendelegasian

    tertulis, belum ada *ormat dis!harge planning, audit keperaatan yang belum

     berjalan, pembuatan ren!ana harian yang belum optimal.

    4

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    5/139

    ntuk mengatasi masalah tersebut telah dilaksanakan solusi alternati* 

    masalah yaitu Penyusunan & sosialiasi serta try out   elemen superisi

    keperaatan, pelaksanaan kegiatan  workshop  teknik edukasi & promosi

    kesehatan e*ekti* bagi pasien & keluarga. Sosialisasi dan Pendistribusian

    *ormat edukasi terintegrasi serta pendampingan/ implementasi edukasi di

    ruang raat inap -elas 5 (Sande:), sosialisasi *ormat ren!ana harian,

     pendampingan ren!ana harian pada peraat, pengadaan buku ren!ana harian

     pada peraat, berdiskusi dengan 33' dan sta* bidang keperaatan tentang

     pelaksanaan superisi serta pembuatan rapor, merekomendasi *ormat

    discharge planning , Pengakti*an pendelegasian tertulis berdasarkan kebijakan

    %S, reward kepada peraat berdasarkan kebijakan %S yang dinilai terlebih

    dahuu dengan peniaian kinerja.

    B. Tujuan

    5. ujuan mum

    Setelah menyelesaikan kegiatan residensi, mahasisa mampu

    menerapkan konsep dan teori kepemimpinan dan manajemen

    keperaatan se!ara nyata pada instansi atau unit raat di %S nhas,

    sehingga diharapkan dapat berkonstribusi dalam meningkatkan mutu

     pelayanan keperaatan.

    2. ujuan -hususa. 7iidenti*ikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan yang

    terkait dengan kepemimpinan dan manajemen keperaatan

     berdasarkan analisis situasi nyata di %S nhas 'akassar.

     b. 7itetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen

    keperaatan bersama pihak %S nhas 'akassar.

    !. 7isusun tujuan dan ren!ana alternati* pemenuhan kebutuhan serta

     penyelesaian masalah yang telah dirumuskan di %S nhas 'akassar.

    5

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    6/139

    d. 7iusulkan alternati* pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian

    masalah yang bersi*at teknis operasional dan inoati* bagi %S nhas

    'akassar.e. 7ilaksanakan alternati* pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian

    masalah yang disepakati bersama sta* di %S nhas 'akassar.

    *. 7iealuasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan, proses, hasil

    dan dampak pada manajemen keperaatan di %S nhas 'akassar.

    g. 7iren!anakan tindak lanjut dari hasil yang di!apai berupa upaya

    mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerja sama dengan

    unit terkait di %S nhas 'akassar.

    C. Manfaat

    5. 4agi program studi 'agister lmu -eperaatan, man*aat residensi adalah

     peningkatan kualitas proses belajar mengajar yang melibatkan mahasisa

    se!ara akti* dalam kegiatan administrasi dan manajemen se!ara nyata di

    rumah sakit.

    2. 4agi %S nhas 'akassar, man*aat residensi adalah diharapkan dapat

    membantu rumah sakit khususnya bidang keperaatan untuk 

    menyelesaikan masalah yang bersi*at teknis operasional sehingga

    diharapkan dapat membantu rumah sakit untuk meningkatkan mutu

     pelayanan keperaatan.

    8. 4agi mahasisa program studi 'agister lmu keperaatan, man*aat

    residensi adalah dapat memperluas aasan dan menambah pengalaman

    mahasisa dalam mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen

    keperaatan di rumah sakit.

    6

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    7/139

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

    A. Manajemen e!era"atan

    'anajemen adalah proses untuk men!apai tujuan organisasi dengan

     bekerja dengan dan melalui orang+orang dan sumber daya organisasi lainnya.

    'anajemen memiliki 8 karakteristik sebagai berikut (;eihri!h, "ein< dan

    -oont

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    8/139

    'enurut aylor (dikutip dalam ?ursalam, 205) yang menjelaskan

     baha manajemen adalah kegiatan yang memiliki tujuan yang berprinsip

    untuk memproduksi semaksimal mungkin dan seminimal mungkin

    melakukan pengeluaran dalam bentuk energi. ntuk menujudkan tujuan itu

    maka dilakukanlah beberapa kegiatan yang teren!ana dan terstruktur sebaik 

    mungkin berlandaskan parameter+parameter yang telah ditentukan.

    "al yang dikemukakan oleh aylor sejalan dengan pendapat 9illies

    (2006) yang menuliskan se!ara rin!i baha manajemen merupakan suatu

     pendekatan yang dinamis dan proakti* dalam menjalankan suatu kegiatan di

    organisasi. 'anajemen tersebut men!akup kegiatan  planning, organizing,

    actuating, controlling   (P13) terhadap sta*, sarana dan prasarana dalam

    men!apai tujuan organisasi 'anajemen juga diartikan sebagai suatu

    organisasi bisnis yang di*okuskan untuk menghasilkan suatu keuntungan

    (9illies, 2006).

    'enurut 9illies (2006), manajemen keperaatan adalah suatu kegiatan

    atau proses dari anggota sta* keperaatan dalam memberikan asuhan

    keperaatan se!ara pro*esional. 'anajemen keperaatan merupakan suatu

    tugas yang harus dilakukan oleh pengelola keperaatan dalam

    meren!anakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengaasi sumber+

    sumber yang ada. 4aik sumber daya maupun dana sehingga dapat

    memberikan pelayanan keperaatan yanng e*ekti* baik kepada pasien,

    keluarga, dan masyarakat.

    Proses manajemen keperaatan dan proses keperaatan adalah dua

    hal yang saling menopang untuk terselenggaranya metode pelkasanaan

    asuhan keperaatan se!ara pro*esional. "al ini dapat dilihat dari proses

    manajemen keperaatan yang prosesnya terdiri dari pengumpulan data,

    8

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    9/139

    identi*ikasi masalah, peren!anaan, pelaksanaan dan ealuasi hasil. -arena

    'anajemen -eparaatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga

    daripada seorang pegaai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen

    lebih rumit jika dibandingkan dengan proses keperaatan (19@ 3onsulting,

    2008).

    Se!ara umum jenis atau bidang manajemen dapat dibagi menurut

     bidang tugas, lapangan kerja dan tingkatannya. Pembagian tersebut adalah

    sebagai berikut (Sitorus & Panjaitan, 2055) >

    5. 4idang ugas

    Pembagian bidang tugas dalam pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa

     bagian, yaitu bagian personalia, bagian keuangan, bagian peralatan, bagian

     produksi dan bagian pemasaran.

    2. #apangan -erja

    #apangan kerja se!ara garis besar terbagi menjadi beberapa pilihan,

    diantaranya pendidikan tinggi, rumah sakit, bank, lembaga pemerintahan,

    dan lain+lain.

    8. ingkat 'anajemen

    4erikut ini akan ditampilkan melalui bagan, hubungan antara keterampilan

    manajemen dan keterampilan teknis.

      9ambar 5 -eterampilan 'anajemen ( Managerial Skill )

    Manajer !un#ak $t%! manager&

    Manajer Menenga' $m())le manager&

    Manajer *u!er+(*%r $*u!er+(*%r, manager

      -eterampilan eknis (Technical Skill )

    a. 'anajemen Pun!ak (Top Management )

    9

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    10/139

    'anajer bertaggungjaab atas pengaruh yang ditimbulkan dari

    keputusan+keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. 'isal>

    7irektur, akil direktur, direktur utama. -eahlian yang dimiliki para

    manajer tinggkat pun!ak adalah konseptual, artinya keahlian untuk 

    membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan

    manajer di baahnya.

     b. 'anajemen 'enengah ( Middle Management )

    'anajemen menengah harus memeiliki keahlian

    interpersonal/manusiai, artinya keahlian untuk berkomunikasi,

     bekerjasama dan memotiasi orang lain. 'anajer bertanggungjaab

    melaksanakan ren!ana dan memastikan ter!apainya suatu tujuan.

    'isal> manajer ilayah, kepala diisi, direktur produk.

    !. 'anajemen 4aah/#ini ( Low Management )

    'anager bertanggung jaab menyelesaikan ren!ana+ren!ana yang

    telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tingkatan

    ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian

    yahng men!akup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam

     bidang khusus. 'isal> superisor/pengaas produksi, mandor.

    B. -ung*( Manajemen

    @ungsi manajemen keperaatan se!ara garis besar antara lain> *ungsi

     peren!anaan ( planning ), *ungsi pengorganisasian (organizing), *ungsi

     pengarahan(directingng ), *ungsi pengaasan dan pengendalian (controlling )

    (-urniadi, 2058).

    a. Peren!anaan kegiatan keperaatan

    10

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    11/139

    Peren!anaan yaitu kegiatan menentukan tujuan jangka panjang atau

     pendek yang berhubungan tindakan yang harus dilakukan untuk men!apai

    tujuan. @ungsi peren!anaan oleh seorang kepala ruangan merupakan

     pertimbangan dalam menyeimbangkan antara kebutuhan pasien, peraat

    dan dokter serta administrator. Peren!anaan merupakan suatu usaha

    sistematis kepala ruangan untuk menentukan kebutuhan sumber daya dan

    dana organisasi untuk men!apai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

    anpa peren!anaan yang adekuat, proses manajemen akan mengalami

    kegagalan ('ar:uis & "uston, 2050)

    -egiatan kepala ruangan dalam tahap peren!anaan antara lain

    mensosialisasikan isi, misi dan tujuan rumah sakit, meren!anakan

     pembuatan isi dan misi ruangan, meren!anakan kebutuhan S7',

    meren!anakan kebutuhan alat kesehatan/material kesehatan dan

    sarana/prasarana penunjang lainnya, dan keterlibatan peraat pelaksana

    dalam membuat ren!ana tiap unit serta penentuan gaya kepemimpinan

    yang akan diterapkan (-urniadi, 2058).

    Sebelum melakukan peren!anaan terlebih dahulu dianalisa dan

    dikaji sistem, strategi organisasi dan tujuan organisasi, sumber+sumber 

    organisasi, kemampuan yang ada, akti*itas spesi*ik, dan prioritasnya.

    Peren!anaan diartikan sebagai rin!ian kegiatan tentang apa yang harus

    dilakukan, bagaimana kegiatan dilaksanakan dan dimana kegiatan itu

     berlangsung (?ursalam, 2055).

     b. Pengorganisasian kegiatan keperaatan

    Pengorganisasian yaitu menggerakkan sumber daya manusia dan

    sumber daya yang dimiliki institusi untuk men!apai tujuan organisasi.

    Pengorganisasian suatu proses penyatuan semua sumber daya dan dana

    11

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    12/139

    sehingga dapat saling mendukung/bekerjasama sesuai *ungsinya. 1dapun

    hasil pengorganisasian adalah menetapkan siapa, melakukan apa dan

    dengan siapa bekerja. Pengorganisasian keperaatan oleh kepala ruangan

    harus menjelaskan bagaimana melakukan asuhan keperaatan sesuai

    dengan standar asuhan keperaatan (S1-) dan  standard operational 

     procedur  (SP), menyusun jadal dinas, memberikan perhatian terhadap

     pekerjaan/superisi, melakukan pertemuan rutin (rapat ruangan, diskusi,

     pre dan post conference), menetukan metode penugasan keperaatan dan

    membuat struktur organisasi ruangan (-urniadi, 2058).

    Prinsip+prinsip pengorganisasian adalah pembagian kerja,

    kesatauan komando, rentang kendali, pendelegasian, koordinasi. 7an

     pengorganisasian berman*aat untuk> penjabaran terin!i semua pekerjaan

    yang harus dilakukan untuk men!apai tujuan, pembagian beban kerja

    sesuai dengan kemampuan perorangan/ kelompok, dan mengatur 

    mekanisme kerja antar masing+masing anggota kelompok untuk hubungan

    dan koordinasi (Sitorus dan Yulia, 2006).

    !. Pengarahan (directing )

    Pengarahan yaitu memberikan motiasi dan bimbingan keada

     peraat pelaksana agar melaksanakan kegiatan yang diinginkan.

    Pengarahan pelayanan keperaatan adalah proses penerapan peayanan

    keperaatan untuk men!apai tujuan pelayanan yang optimal meliputi

    kegiatan motiasi, komunikasi dan kepemimpinan (7epkes %, 2005).

    -epala ruangan dalam hal ini akan melakukan kegiatan membimbing,

    mengarahkan pekerjaan peraat pelaksana, memberi motiasi, memberi

    reard, mendelegasikan pekerjaan, meneruskan in*ormasi kebijakan dari

    kepala rumah sakit serta melakukan superisi internal ruangan. @ungsi

    12

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    13/139

     pengarahan adalah untuk personal dan interpersonal. Sehingga bila tidak 

    menguasai keterampilan interpersonal akan gagal. ermasuk kegiatan

     pengarahan yaitu interaksi atasan+baahan, kerja indiidu, permaianan

    (rule of the game), komunikasi, persaingan, penerimaan dan penolakan

     pihak lain, bergabung/meninggalkan kelompok, menerima imbalan

     jasa/kompensasi dan mengatasi stress (-urniadi, 2058).

    d. Pengendalian (controling )

    Pengendalian yaitu kegiatan membandingkan hasil kerja denga

    standar penampilan kerja yang diinginkan dan mengambil kegiatan

     perbaikan bila ada kekurangan. Pengendalian pelayanan keperaatan

    adalah upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas

     pelayanan keperaata se!ara berkesinambungan (7epkes %, 2005).

    @ungsi pengendalian menjamin hasil aktua konsisten dengan peren!anaan.

    1pakah hasil sesuai dengan peren!anaan kalau tidak kenapa, apa ada yang

    salah dengan *ungsi peren!aaan. 1ktiitas seleksi dan penerimaan

    karyaan, inspeksi kegiatan, ealuasi kegiatan, dan anaisis laporan

    keuangan. 'anajer membandingkan hasil kerja dengan standar yang

    ditetapkan, menilai sikap dan perilaku peraat pelaksana, melihat biaya

    yang sudah keuar, meren!anakan tindak lanjut hasil ealuasi ('urray &

    7i!ro!e, 5AAA).

    C. EPEMIMPINAN DALAM EPERAATAN

    -epemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang

    masih !ukup menarik untuk diperbin!angkan hingga deasa ini. 'edia

    massa, baik elektronik maupun !etak, seringkali menampilkan opini dan

     pembi!araan yang membahas seputar kepemimpinan. Peran kepemimpinan

    yang sangat strategis dan penting bagi pen!apaian misi, isi, dan tujuan suatu

    13

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    14/139

    organisasi, merupakan salah satu moti* yang mendorong manusia untuk selalu

    menyelidiki seluk+beluk yang terkait dengan kepemimpinan (1

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    15/139

    -epemimpinan manajerial ditandai dengan si*at manajerial dan

    keterampilan manajerial yang mengarah ke pemberdayaan. Pembuatan

    keputusan pemimpin dalam sebuah organisasi tergantung pada gaya

    kepemimpinan. 1da gaya kepemimpin menurut "asibuan dan 'alayu

    (200B) yaitu>

    a. -epemimpinan toriter 

    -epemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan atau eenang

    mutlak pada pimpinan. Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan

    hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin, baahan tidak diikutsertakan

    untuk memberikan saran, ide, dan pertimbangan dalam proses

     pengambilan keputusan.

     b. -epemimpinan Partisipati* 

    -epemimipinan partisipati* adalah apabila kepemimpinan

    dilakukan dengan !ara persuasi*, men!iptakan kerjasama yang serasi,

    menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para baahan. Pemimpin

    memotiasi baahan agar merasa ikut memiliki perusahaan.

    Pengambilan keputusan tetap dilakukan pada pemimpin dengan

    mempertimbangkan saran atau ide yang diberikan baahannya.

    !. -epemimpinan 7elegati* 

    -epemimpinan delegati* apabila seseorang pemimpin

    mendelegasikan eenang kepada baahannya se!ara lengkap, dengan

    demikian baahan dapat mengambil keutusan dan kebijaksanaan

    dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya,

    sepenuhnya diserahkan kepada baahannya.

     b. -epemimpinan Situasional

    eori kepemimpinan situasional adalah suatu pendekatan

    terhadap kepemimpinan yang menyatakan baha pemimpin memahami

     perilakunya si*at+si*at baahannya, dan situasi sebelum menggunakan

    15

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    16/139

    suatu gaya kepemimpinan tertentu. Pemikiran dasarnya adalah seorang

     pemimpin yang e*eki* harus !ukup *leksibel untuk menyesuaikan

    terhadap perbedaan+ perbedaan diantara baahan dan situasi ("asibuan

    & 'alayu, 200B).

    1gar tujuan keperaatan ter!apai diperlukan kegiatan dalam

    menerapkan keterampilan kepemimpinan (?urrahmah, 200B). -egiatan

    tersebut meliputi > 5) peren!anaan dan pengorganisasian, manajer 

    keperaatan dituntut untuk mampu membuat ren!ana kegiatan keperaatan

     baik yang bersi*at teknik atau non teknik keperaatan, 2) penugasan dan

     pengarahan, manajer keperaatan bertanggung jaab dalam hal ketepatan

    dan kebenaran pelaksaan proses pelayanan keperaatan pasien, 8) pemberian

     bimbingan, manajer keperatan mampu menjadi media konsultasi dan

    *asilitator pelaksanaan proses pelayanan keperaatan, ) mendorong

    kerjasama dan partisipasi, manajer keperaatan dituntut agar dapat

    membangun kinerja dalam tim B) koordinasi, diperlukan sebagai sarana

    konsolidasi proses pelayanan keperaatan yang dilaksanakan, 6) ealuasi

     penampilan kerja, manajer keperaatan perlu melakukan penilaian terhadap

    e*ekti*itas dan e*isiensi pelaksanaan tugas dan *ungsi baahannya

    (1

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    17/139

    mengidenti*ikasi elemen orang dan situasi yang penting dalam mengemban

    tujuan+tujuan khusus, mengkaji se!ara kritis kekuatan dari orang+orang

    tersebut dan mengembangkan strategi yang melibatkan kekuatan+kekuatan

    tersebut dalam pekerjaan (1

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    18/139

    rangka memenuhi kebutuhan kelompok untuk men!apai tujuan. -eputusan

     perilaku kepemimpinan yang tepat akan didasarkan pada apa yang bisa

     berhasil menurut penelitian (1

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    19/139

    diatur se!ara sistematis, orang yang berbeda memiliki peran yang berbeda,

    dan peringkat serta hirarki menjadi jelas, dan disajikan dalam bentuk 

    diagram yang disebut bagan organisasi ('ar:uis & "uston, 2050).1. Jen(* Struktur Organ(*a*(

    7alam sruktur organisasi *ormal yang jelas, peran dan *ungsi

    ditetapkan serta diatur se!ara sistematis, orang yang berbeda memiliki

     peran yang berbeda, dan peringkat serta hirarki menjadi jelas, dan

    disajikan dalam bentuk diagram yang disebut bagan organisasi. 4agan

    organisasi adalah gambar struktur organisasi yang ditunjukkan oleh kotak+

    kotak atau garis+garis yang disusun menurut kedudukannya yang masing+

    masing memuat *ungsi tertentu dan satu sama lain dihubungkan dengan

    garis+garis saluran perintah dan pelaporan. 1da tiga jenis bagan organisasi>

    ertikal, horisontal, dan matriks.

    a. Struktur ertikal

    -arakteristik struktur ertikal digambarkan dalam bagan organisasi

    yang men!erminkan rantai komando, menunjukkan tugas+tugas

    departemen dan bagaimana mereka !o!ok satu sama lain, dan

    memberikan arahan dan logika bagi organisasi. ni menunjukkan

    manajemen tingkat tinggi di bagian atas dengan garis *ormal

    keenangan turun dalam hirarki. %an!angan *ormal ini sering

    menghasilkan kemotonan, mengisolasikan pekerja, adanya hambatan

    komunikasi ke atas karena kedekatan rantai komando. ('ar:uis &

    "uston, 2050)

    19

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    20/139

     b. Struktur hori

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    21/139

    Struktur organisasi matriks diran!ang untuk *okus pada produk dan

    *ungsi, struktur ini memiliki rantai komando ertikal dan hori

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    22/139

    kerja, departementasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan

    desentralisasi, dan *ormalisasi. Sedangkan he 4ridgespan group (200A)

    dalam materinya menyampaikan baha desain organisasi yang e*ekti* 

    mempertimbangkan B (lima), komponen yang saling terkait yaitu > (5)

    kepemimpinan, (2) membuat keputusan dan struktur, (8) manusia, ()

     proses dan sistem kerja, dan (B) budaya kerja. -elima komponen tersebut

    diatas semuanya harus berjalan se!ara e*ekti* untuk men!apai tujuan

    organisasi.

    'enurut 'ar:uis dan "uston (2050), tanpa mempertimbangkan

    tipe struktur organisasi yang digunakan, persyaratan minimal struktur 

    organisasi dapat diidenti*ikasi >

    a. Struktur harus ditetapkan dengan jelas sehingga pegaai menngetahui

    tepat mereka dan siapa yang dapat dimintai bantuan.

     b. ujuan seharusnya adalah membangun tingkat manajemen yang

     paling sedikit dan memiliki rantai komando yang paling pendek. "al

    ini menghilangkan gesekan, stress.

    !. Sta* unit juga perlu mampu melihat dimana tugas mereka yang paling

    !o!ok dengan tugas umum organisasi

    d. Struktur organisasi seharusnya meningkatkan, bukan menghambat

    komunikasi

    e. Struktur organisasi seharusnya mem*asilitasi pengambilan keputusan

    yang menghasilkan per*orma kerja terbaik *. Sta* harus diatur dengan !ara yang mampu mendorong kelompok 

    in*ormal untuk mengembangkan rasa bermasyarakat dan memiliki.

    g. #ayanan keperaatan harus diatur untuk mem*asilitasi mun!ulnya

     pemimpin masa depan.

    2. Integra*( Struktur Organ(*a*( )engan e!em(m!(nan )an -ung*(

    Manajemen

    22

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    23/139

    'anajer/pemimpin yang terintegrasi perlu memandang struktur 

    organisasi sebagai peta jalan yang memberitahukan mereka kepada siapa

    melakukan komunikasi dan siapa yang memiliki keenangan dalam

    organisasi, dengan !ara ini, pemimpin/manajer dapat men!apai tujuan

    se!ara e*isien dan !epat. 'anajer/pemimpin bertanggungjaab

    memastikan pekerja juga memahami keseluruhan struktur organisasi dan

    struktur pada tingkat unit. anpa struktur organisasi, orang akan bekerja

    dalam lingkungan yang ka!au. Struktur menjadi alat yang penting untuk 

    mem*asilitasi komando dan meningkatkan produktiitas. ('ar:uis &

    "uston, 2050)

    Sejalan dengan hasil penelitian oleh uniarti (200A) yang dalam

    artikelnya menyebutkan baha pengaruh struktur organisasi dan

    kepemimpinan terhadap kinerja pegaai sebesar =,AE dan pengaruh

    *aktor lain yang tidak diteliti olehnya lebih besar antara lain pengaruh

    motiasi pegaai, budaya organisasi, serta komitmen dan kompetensi

     pegaai.

    4agaimana struktur organisasi dapat mempengaruhi kinerja

     pegaai dan menjadi salah satu *aktor yang menentukan keberhasilan

    organisasiF 'ar:uis dan "uston (2050) berpendapat baha suatu struktur 

    organisasi dapat saja mem*asilitasi atau sebaliknya menghambat proses

    komunikasi, *leksibilitas, dan kepuasan kerja. 7ikatakan baha tidak ada

    !ara CterbaikD untuk membuat struktur organisasi. ?amun, struktur 

    organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang baik.

    Struktur organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan e*isien.

    Struktur organisasi sehat berarti tiap+tiap satuan organisasi yang ada dapat

    23

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    24/139

    menjalankan peranannya dengan tertib. Struktur organisasi e*isien berarti

    dalam menjalankan peranannya tersebut masing+masing satuan organisasi

    dapat men!apai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.Struktur organisasi meskipun mempunyai pengaruh parsial yang

    tidak terlalu besar (!enderung ke!il) tetapi signi*ikan, artinya tidak dapat

    dianggap sebagai sesuatu yang diabaikan. -arena struktur itu menjelaskan

    dengan tegas garis perintah disertai tugas dan tanggungjaab masing+

    masing orang yang ada dalam organisasi. 7engan adanya struktur 

    organisasi yang jelas, akan membantu pimpinan dalam melakukan

     pembagian tugas dan tanggungjaab serta dalam memberikan

    keenangan terhadap anggotanya (uniarti, 200A).

    E. Per(laku Organ(a*(

    0. Def(n(*( Per(laku Organ(*a*(

    eori atau ilmu perilaku organisasi (organization behaviour ) pada

    hakekatnya mendasarkan kajiannya pada ilmu perilaku itu sendiri (akar 

    ilmu psikologi), yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada

    tingkah laku manusia dalam organisasi. 7engan demikian, kerangka dasar 

    teori perilaku organisasi ini didukung oleh dua komponen pokok, yakni

    indiidu+indiidu yang berperilaku dan organisasi *ormal sebagai adah

    dari perilaku tersebut (%obbins, 2006).

    Perilaku menurut "ersey dan 4lan!hard (dalam Sagala, 2050) pada

    dasarnya berorientasi tujuan dimotiasi oleh keinginan untuk memperoleh

    tujuan tertentu. 7orongan yang memotiasi pola perilaku indiidu yang

    nyata (kepribadian) dalam kadar tertentu berada dalam alam baah sadar 

    dan karenanya menurut "ersey dan 4lan!hard tidak mungkin dikaji dan

    24

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    25/139

    diealuasi. Sigmund @reud, per!aya baha orang+orang tidak selamanya

    menyadari hal+hal yang diinginkannya, dan karenanya kebanyakan

     perilaku dipengaruhi oleh moti* atau kebutuhan baah sadar, itulah

    sebabnya motiasi baah sadar menjadi demikian penting. Perspekti* 

    utama dalam perilaku organisasi terdiri dari manajemen ilmiah,

     pendekatan hubungan manusia dan pendekatan kontigensi.

    'anajer yang terkemuka menurut Seeney dan '!@arlin (2002)

    memiliki perangkat keahlian dalam hal (5) menentukan tantangan

     perilaku (2) menentukan sebab sebab perilaku (8) memilih strategi untuk 

    men!apai tujuan perilaku dan () menerapkan dan menyesuaikan strategi

    yang dipilih dan dibutuhkan. -eempat perangkat keahlian ini

    memungkinkan manajer dapat mengarahkan dan mengelola proses

     perilaku organisasi se!ara e*ekti*. 'eningkatnya kompleksitas dari

    lingkungan kerja, langkah+langkah perubahan demogra*is, kemajuan ilmu

     pengetahuan dan teknologi yang bergerak dengan !epat menjadi tantangan

     perilaku yang paling dinamis dihadapi oleh para manajer dan pimpinan

    organisasi baik bisnis maupun lembaga sosial pendidikan. ntuk 

    memahami arti dan makna perilaku organisasi maka perlu men!ermati

     pendapat para ahli mengenai pengertian perilaku organisasi berikut>

    5. 'enurut ohns (5A=8), perilaku organisasi adalah sikap dan perilaku

    indiidu dan kelompok dalam organisasi, yang berkenaan dengan studi

    sistematis tentang sikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi

    maupun antarpribadi dalam lingkup organisasi.

    2. 'enurut %obbins (5A=6), perilaku organisasi adalah suatu studi untuk 

    menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh indiidu, kelompok, dan

    25

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    26/139

    struktur dalam organisasi terhadap perilaku orang+orang yang terlibat

    di dalamnya yang bertujuan untuk menerapkan pengetahuan yang

    didapat untuk meningkatkan e*ektiitas organisasi.8. 7ais & ?estrom (5A=A) menyatakan baha perilaku organisasi

    merupakan ilmu yang mempelajari dan menerapkan pengetahuan

    tentang bagaimana manusia berperilaku atau bertindak di dalam

    organisasi.

    . 'enurut Seeney dan '!@arlin (2002), perilaku organisasi adalah

    ilmu yang mempelajari tentang !ara manusia bereaksi, berpikir, dan

    merasakan dalam keadaan terorganisir.

    B. 'enurut #indsay dan Patri!k (5AA6), perilaku organisasi adalah studi

    mengenai perilaku manusia dalam organisasi yang menggunakan ilmu

     pengetahuan tentang bagaimana manusia berperilaku dalam organisasi.

    4erdasarkan pegertian yang dikemukakan para ahli di atas, maka

    dapat disimpulkan baha perilaku organisasi merupakan studi yang

     berkenaan tentang apa yang dikerjakan oleh manusia dan bagaimana

    reaksinya dalam organisasi dan bagaimana perilaku tersebut

    mempengaruhi kinerja organisasi. Perilaku yang dipelajari berhubungan

    dengan sikap manusia terhadap pekerjaannya, komitmen dan kesetiaan

     pada organisasi, tugas+tugas tertentu, integritas, rekan bekerja, kon*lik,

    kerjasama, produktiitas, kemangkiran, motiasi, dan lain+lain. Sedangkan

    elemen+elemen kun!i dalam perilaku organisasi adalah manusia, struktur,

    teknologi, dan lingkungan tempat organisasi beroperasi.

    -etiga elemen selalu berinteraksi satu sama lain dipengaruhi dan

    mempengaruhi lingkungan internal dan eksternalnya. Pemimpin organisasi

    maupun para manajer dengan memahami perilaku personelnya dalam

    organisasi yang dipimpinnya, maka pemimpin tersebut akan mampu pula

    26

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    27/139

    menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi organisasi yang

    dipimpinnya. -emampuannya menangani dengan baik keberagaman latar 

     belakang personelnya, yaitu men!iptakan lingkungan kerja yang dapat

    merangkul keberagaman. Perilaku organisasi sebagai suatu bidang terapan

    dan suatu ilmu, dapat juga diterapkan dalam organisasi satuan pendidikan

     pada berbagai jenjang dan jenis organisasi pendidikan terkait dengan

     perilaku pimpinan, pendidik, superisor, peserta didik, orang tua peserta

    didik, stakeholder dan pihak pihak yang terkait dengan kebijakan

     pendidikan baik pihak eksekuti*, legislati* maupun organisasi

    kemasyarakatan (Sagala, 2050).

    1. Pen)ekatan )alam Per(laku Organ(*a*(

    Perilaku rganisasi, sesungguhnya terbentuk dari perilaku+perilaku

    indiidu yang terdapat dalam organisasi tersebut. leh karena itu,

     pengkajian masalah perilaku organisasi jelas akan meliputi atau

    menyangkut pembahasan mengenai perilaku indiidu. 7engan demikian

    dapat dilihat baha ruang lingkup kajian ilmu perilaku organisasi hanya

    terbatas pada dimensi internal dari suatu organisasi. 7alam kaitan ini,

    aspek+aspek yang menjadi unsur+unsur, komponen atau sub sistem dari

    ilmu perilaku organisasi antara lain adalah > motiasi, kepemimpinan, stres

    dan atau kon*lik, pembinaan karir, masalah sistem imbalan, hubungan

    komunikasi, peme!ahan masalah dan pengambilan keputusan,

     produktiitas dan atau kinerja ( performance), kepuasan, pembinaan dan

     pengembangan organisasi (organizational development ), dan sebagainya

    (;inardi, 200).

    27

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    28/139

    Sementara itu aspek+aspek yang merupakan dimensi eksternal

    organisasi yaitu *aktor ekonomi, politik, sosial, perkembangan teknologi,

    kependudukan dan sebagainya. 7engan adanya interaksi atau hubungan

    antar indiidu dalam organisasi, maka penelaahan terhadap perilaku

    organisasi haruslah dilakukan melalui pendekatan+pendekatan sumber 

    daya manusia (supporti*), pendekatan kontingensi, pendekatan

     produktiitas dan pendekatan sistem. Pendekatan sumber daya manusia

    dimaksudkan untuk membantu pegaai agar berprestasi lebih baik,

    menjadi orang yang lebih bertanggung jaab, dan kemudian berusaha

    men!iptakan suasana dimana mereka dapat menyumbang sampai pada

     batas kemampuan yang mereka miliki, sehingga mengarah kepada

     peningkatan kee*ekti*an pelaksanaan tugas. Pendekatan ini berarti juga

     baha orang yang lebih baik akan men!apai hasil yang lebih baik pula,

    sehingga pendekatan ini disebut pula dengan pendekatan suporti* 

    (;inardi, 200).

    Sementara itu, pendekatan kontingensi  mengandung pengertian

     baha adanya lingkungan yang berbeda menghendaki praktek perilaku

    yang berbeda pula untuk men!apai kee*ekti*an. 7isini pandangan lama

    yang mengatakan baha prinsip+prinsip manajemen bersi*at uniersal dan

     perilaku dapat berlaku dalam situasi apapun, tidak dapat diterima

    sepenuhnya. 7i sisi lain, pendekatan produktiitas dimaksudkan sebagai

    ukuran seberapa e*isien suatu organisasi dapat menghasilkan keluaran

    yang diinginkan. adi, produktiitas yang lebih baik merupakan ukuran

    28

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    29/139

    yang bernilai tentang seberapa baik penggunaan sumber daya dalam

    masyarakat (;inardi, 200).

    7alam hal ini perlu diingat baha konsep produktiitas tidak 

    hanya diukur dalam kaitannya dengan masukan dan keluaran ekonomis,

    tetapi masukan manusia dan sosial juga merupakan hal yang penting.

    7engan demikian, apabila perilaku organisasi yang lebih baik dapat

    mempertinggi kepuasan kerja, maka akan dihasilkan keluaran manusia

    yang baik pula, dan pada akhirnya akan menghasilkan produktiitas pada

    derajat yang diinginkan. 1dapun pendekatan sistem  terutama diterapkan

    dalam sistem sosial, dimana di dalamnya terdapat seperangkat hubungan

    manusia yang rumit yang berinteraksi dalam banyak !ara. ni berarti,

    dalam mengambil keputusan para manajer harus mengkaji hal+hal diluar 

    situasi langsung untuk menentukan dampaknya terhadap sistem yang lebih

     besar, sehingga memerlukan analisis biaya dan man*aat (cost benefit 

    analysis) (;inardi, 200).

    1ntara pendekatan sumber daya manusia dengan pendekatan

     produktiitas diatas memiliki kaitan yang sangat erat, dimana adanya

    dorongan pimpinan terhadap karyaan untuk melakukan tugasnya sebaik 

    mungkin, se!ara langsung akan mendorong tingkat produktiitas

    organisasi. ntuk dapat mendorong karyaannya ke arah tujuan yang

    diharapkan, seorang pimpinan harus dapat mengetahui kebutuhan

    karyaan yang bersi*at pribadi dan internal. 7engan kata lain, disini

    terjadi hubungan antara kebutuhan dengan prestasi kerja (%obbin, 2006).

    2. Tujuan Per(laku Organ(*a*(

    29

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    30/139

    -ompleksitas ariasi sosial, demogra*is, dan perubahan teknologi

    membuat pekerjaan mengelola manusia menjadi semakin menantang.

    -esuksesan penting sekali bagi organisasi dengan mempertinggi tingkat

    keuntungan, tetapi menghargai dan menempatkan manusia sesuai harkat

    dan martabatnya dalam organisasi juga sangat penting. 7itengah tarik+

    menarik kepentingan ini dibutuhkan kemampuan dan keterampilan

     pemimpin dan manajer yang menakjubkan untuk menempatkan kedua

    kepentingan itu menjadi sebuah keberhasilan yang mengagumkan bagi

    organisasi yang dipimpinnya. 4erangkat dari pemikiran tersebut, maka

    tujuan dilakukannya studi tentang perilaku organisasi adalah (5) prediksi,

    yaitu memberikan kemungkinan kepada para manajer untuk memprediksi

    atas perilaku+perilaku anggota organisasi pada masa yang akan datang (2)

    eksplanasi, yaitu penjelasan terhadap berbagai peristia yang terjadi

    dalam organisasi. Perilaku organisasi penting untuk memungkinkan

    identi*ikasi dari eksplanasi atas berbagai peristia keperilakuan yang

    terjadi dan (8) pengendalian yaitu kontrol atas perilaku yang terjadi dalam

    organisasi. 7engan adanya pengendalian ini, diharapkan perilaku indiidu

    dalam organisasi dapat selalu diarahkan kearah yang positi*, yaitu perilaku

    yang menunjang pen!apaian sasaran organisasi se!ara e*ekti* (Sagala,

    2050).

    3. Tantangan )an Peluang Per(laku Organ(*a*(

    rganisasi sebagai suatu kelompokdipengaruhi oleh perilaku

     perilaku, baik yang datangnya dari internal organisasi maupun dari

    eksternal organisasi. Perilaku yang demikian ini berlaku untuk organisasi

    30

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    31/139

     bisnis maupun organisasi pendidikan yang lebih *okus pada kegiatan

    sosial. 'isalnya organisasi satuan pendidikan (sekolah) se!ara internal

     perilaku organisasinya dipengaruhi oleh interaksi guru dan personel

    lainnya di sekolah dan juga dipengaruhi oleh tuntutan dan harapan

    stakeholders pendidikan agar manajemen sekolah menggambarkan

     perilaku yang mendukung kualitas layanan pendidikan, sehingga memberi

    kepuasan bagi masyarakat. 7easa ini banyak tantangan dan peluang yang

    dihadapi oleh para manajer maupun pimpinan untuk menggunakan konsep

     perilaku organisasi. "al ini dikarenakan begitu !epatnya perubahan+

     perubahan yang terjadi dalam organisasi baik perubahan dari dalam

    organisasi (internal ) maupun dari luar organisasi (eksternal ). antangan

    dan peluang tersebut antara lain>

    5. -eanekaragaman tenaga kerja

    2. Produktiitas dan kualitas

    8. -ekurangan tenaga pendidik berkualitas

    . -ekurangan keterampilan

    B. Simulasi inoasi dan perubahan

    6. -ekurangan perilaku etis

    Perilaku organisasi adalah suatu studi yang memerlukan keahlian

    khusus mempunyai pokok ilmu pengetahuan tentang indiidu, kelompok 

    dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi

     bekerja se!ara lebih e*ekti*. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

     bagi setiap indiidu dalam organisasi menjadi tantangan dan peluang

     perilaku organisasi. Sebagai ilmu terapan, perilaku orgaisasi didukung oleh

     berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, psikologi sosial, sosiologi,

    antropologi dan ilmu lainnya. erdapat banyak metode dan pendekatan

    yang digunakan para ilmuan perilaku untuk mendapatkan pengetahuan

    31

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    32/139

    tentang proses proses interaksi dalam organisasi. ;alaupun metode dan

     pendekatan antara satu ilmuan dengan ilmuan lainnya berbeda beda,

    tetapi mereka memiliki !iri+!iri umum yang membuatnya sebagai bagian

    dari pendekatan ilmiah dalam studi perilaku organisasi khususnya

    organisasi pendidikan yang dilandasi berbagai bidang ilmu pengetahuan

    ('emari, et.al., 2058).

    -. B()ang e!era"atan

    4idang keperaatan merupakan suatu adah yang bertujuan untuk 

    mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan asuhan keperaatan, kebutuhan

    tenaga, perlengkapan dan *asilitas keperaatan, pembinaan dan bimbingan

     pelaksanaan asuhan keperaatan, serta etika dan mutu keperaatan.

    'enurut uu ketenagakerjaan dalam suatu organisasi perlu menerapkan

    sistem mutasi, reward and punishment 

    a. 'utasi

    'utasi merupakan perpindahan pegaai yang terjadi dalam setiap

    organisasi baik lembaga pemerintahan maupun organisasi perusahaan.

    Seperti yang dijelaskan oleh "asibuan dan 'alayu (2002), terdapat banyak 

    istilah yang sering digunakan yang maknanya sama dengan mutasi yaitu

     pemindahan, alih tugas, trans*er dan  !ob rotation karyaan. 'utasi adalah

     perubahan posisi/jabatan yang dilakukan baik se!ara hori

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    33/139

    terkait pemberian penghargaan dan hukuman harus diatur dalam internal

    organisasi untuk mendukung proses pelaksanaan system tersebut.

    Pemberian  #eward and $unishment tenaga peraat didukung oleh

    ?o. B tahun 205 tentang aparatur sipil negara (1S?) yang

    menyatakan baha dalam sistem pembagian remunerasi akan disesuaikan

    dengan grade nya. "al ini didukung oleh Sistem enjang -arir Peraat

    yang diatur dalam 7epkes % tahun 2006 tentang jenjang karir peraat.

    adi, sistem jenjang karir peraat akan memetakan peraat sesuai

    tingkatannya yang menga!u pada penilaian pengetahuan, keterampilan,

    dan perilaku dari peraat.

    /. %m(te e!era"atan

    -omite -eperaatan adalah adah nonstruktural rumah sakit yang

    mempunyai *ungsi utama mempertahankan dan meningkatkan

     pro*esionalisme tenaga keperaatan melalui mekanisme kredensial,

     penjagaan mutu pro*esi dan pemeliharaan etika dan disiplin pro*esi, sehingga

     pelayanan asuhan keperaatan dan asuhan kebidanan kepada pasien

    diberikan se!ara benar (ilmiah) sesuai standar yang baik (etik) sesuai kode

    etik pro*esi, serta hanya diberikan oleh tenaga keperaatan yang kompeten

    dengan keenangan yang jelas.

    'enteri -esehatan % telah menetapkan Peraturan 'enteri -esehatan

    (P'-) ?o. A ahun 2058 tentang komite keperaatan rumah sakit.

    Peraturan tersebut menyatakan baha setiap rumah sakit harus membentuk 

    komite keperaatan. -omite keperaatan ini bukan merupakan adah

    33

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    34/139

     perakilan dari sta* keperaatan, melainkan organisasi nonstruktural dengan

    keanggotaan yang terdiri dari tenaga keperaatan (peraat dan bidan).

    -omite -eperaatan dibentuk oleh direktur rumah sakit dan

     bertanggungjaab kepada direktur rumah sakit. Susunan organisasi komite

    -eperaatan rumah sakit terdiri dari ketua komite keperaatan, sekretaris

    komite keperaatan dan subkomite. ntuk subkomite terdiri dari subkomite

    (5) kredensial,

    (2) mutu pro*esi, dan

    (8) etika dan disiplin pro*esi.

    -eanggotaan komite keperaatan ditetapkan oleh direktur %S dengan

    mempertimbangkan sikap pro*esional, kompetensi, pengalaman kerja,

    reputasi dan perilaku. Sedangkan untuk jumlah personil keanggotaan komite

    keperaatan disesuaikan dengan jumlah tenaga keperaatan di rumah sakit.

    ;eenang -omite -eperaatan sesuai pasal 52 meliputi (5)

    memberikan rekomendasi rin!ian keenangan klinis, (2) memberikan

    rekomendasi perubahan rin!ian keenangan klinis, (8) memberikan

    rekomendasi penolakan keenangan klinis tertentu, () memberikan

    rekomendasi surat penugasan klinis, (B) memberikan rekomendasi tindak 

    lanjut audit keperaatan dan kebidanan, (6) memberikan rekomendasi

     pendidikan keperaatan dan pendidikan kebidanan berkelanjutan, dan ($)

    memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi

     pemberian tindakan disipllin.

    34

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    35/139

    Pelaksanaan kegiatan komite keperaatan didanai dengan anggaran

    rumah sakit dan kepengurusan komite keperaatan berhak memperoleh

    insenti* sesuai dengan aturan dan kebijakan rumah sakit.

    Sebagai bentuk peningkatan kinerja -omite -eperaatan dalam

    menjamin mutu pelayanan keperaatan dan kebidanan serta keselamatan

     pasien di rumah sakit, dilakukan pembinaan dan pengaasan terhadap komite

    keperaatan. 4entuk pembinaan dan pengaasan berupa (5) adokasi,

    sosialisasi dan bimbingan teknis (2) pelatihan dan peningkatan kapasitas

    sumber daya manusia, (8) monitoring dan ealuasi. Pembinaan dan

     pengaasan pelaksanaan komite keperaatan dilakukan oleh menteri, badan

     pengaas rumah sakit proinsi, dean pengaas rumah sakit, kepala dinas

    kesehatan proinsi, kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, dan

     perhimpunan/asosiasi perumahsakitan dengan melibatkan organisasi pro*esi

    yang terkait sesuai dengan tugas dan *ungsinya masing+masing.

    9ambar B Struktur organisasi komite keperaatan berdasarkan P'- ?o. A

    ahun 2058 tentang komite keperaatan rumah sakit

    35

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    36/139

    H. Au)(t e!era"atan

    7e*inisi standar audit klinik menurut  %ational &nstitute for 'linical 

     (cellence (?3G) yakni merupakan proses peningkatan mutu dengan tujuan

    untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien dan luarannya, melalui kajian

    sistematis terhadap pelayanan berdasarkan kriteria eksplisit dan upaya+upaya

     perbaikannya. 1spek struktur, proses dan hasil pelayanan dipilih dan

    diealuasi se!ara sistematis berdasarkan kriteria eksplisit. ika diindikasikan,

    upaya+upaya perbaikan diterapkan pada tim indiidu atau tingkat pelayanan

    36

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    37/139

    dan monitoring selanjutnya digunakan untuk memberi kon*irmasi adanya

     perbaikan dalam pemberian pelayanan.

    4erdasarkan -eputusan 'enteri -esehatan (-'-) ?o.

    A6/'G?-GS/S-/H/200B, audit klinik adalah suatu kegiatan

     berkesinambungan penilaian mutu pelayanan yang dilakukan para pemberi

     jasa pelayanan kesehatan langsung (oleh dokter, peraat, dan atau pro*esi

    lain) suatu %umah Sakit untuk menghasilkan perbaikan+perbaikan jika hasil

     penilaian menunjukkan baha mutu pelayanan mereka ternyata dibaah

    optimal. Pengertian klinik dalam konteks ini meliputi kelompok medik dan

    keperaatan, dengan demikian audit klinik dapat merupakan audit medik,

    audit keperaatan, atau gabungan antara audit medik dan keperaatan.

    1udit -eperaatan adalah upaya ealuasi se!ara pro*esional terhadap

    mutu pelayanan keperaatan yang diberikan kepada pasien dengan

    menggunakan rekam medisnya yang dilaksanakan oleh pro*esi peraat dan

     bidan.

    'enurut 9illies (5AA), 1dalah suatu proses analisa data yang menilai

    tentang proses keperaatan/hasil asuhan keperaatan pada pasien untuk 

    mengealuasi kelayakan dan kee*ekti*an tindakan keperaatan akan

     bertanggung jaab hal ini akan meningkatkan akuntabilitas dari peraat.

    1udit keperaatan internal dilakukan oleh organisasi pro*esi di dalam

    institusi tempat praktik keperaatan, audit keperaatan eksternal dilakukan

    oleh organisasi pro*esi di luar institusi.

    1dapun tujuan dilakukan audit keperaatan yaitu>

    5. 'engealuasi kee*ekti*an asuhan keperaatan

    2. 'enetapkan kelengkapan dan keakuratan pen!atatan asuhan

    keperaatan.

    37

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    38/139

    8. peraatan mengealuasi diberikan,

    . 'eningkatkan kualitas asuhan keperaatan

    B. Stimulan untuk !atatan yang lebih baik 

    6. 4er*okus pada peraatan yang diberikan dan bukan pada penyedia

     peraatan,

    $. 'emberikan kontribusi untuk penelitian.

    =. 'eningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

    A. Pastikan baha peraat bertanggung jaab atau kinerja peraat

    1dapun man*aat dilakukan audit keperaatan untuk tingkat manajemen,

    antara lain>

    5. 1dministrator 

    a. 'emberikan ealuasi program tertentu

     b. 'endukung permintaan untuk akreditasi

    !. 'elandasi peren!anaan program baru oleh perubahan

    d. 'emungkinkan identi*ikasi kekuatan dan kelemahan

    e. 'enentukan pengaruh pola ketenagaan

    *. Sebagai data pengkajian e*isiensi

    2. Superisor

    a. 'engidenti*ikasi area asuhan keperaatan yang diperlukan

     b. 'emberikan landasan ren!ana diklat

    !. 'engidenti*ikasi kebutuhan pengaasan bagi peraat pelaksana

    8. -epala ruangan dan peraat pelaksana

    a. ntrospeksi dan ealuasi diri

     b. denti*ikasi jenis asuhan keperaatan

    38

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    39/139

    !. denti*ikasi kebutuhan tambahan pengetahuan

    #angkah+langkah proses audit keperaatan

    5. denti*ikasi masalah

    "al+hal yang dapat dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah >

    a. 1danya standar nasional dan pedoman yang menjadi rujukan praktik 

    klinis yang lebih e*ekti* 

     b. 1rea yang menjadi masalah dapat dijumpai di lahan praktik 

    !. %ekomendasi dari pasien dan masyarakat

    d. 4erpotensi jelas untuk meningkatkan pemberian pelayanan

    e. -aitan dengan olume, risiko dan biaya tinggi jika upaya perbaikan

    diterapkan

    2. 'enetapkan kriteria dan standar 

    a. -riteria adalah pernyataan eksplisit yang dide*inisikan sebagai

    elemen representati* dari pelayanan yang dapat diukur se!ara

    objekti*.

     b. Standar adalah aspek pelayanan yang dapat diukur, yang selalu

    didasarkan pada hasil penelitian yang terbaik (ekspektasi tiap

    kriteria)

    !. Standar & kriteria ajib ( Must *o) merupakan kriteria minimum yg

    absolut dibutuhkan utk menjalankan kegiatan sesuai kebutuhan &

    harus dipenuhi oleh Setiap dokter.

    d. Standar kriteria tambahan (Should do) merupakan kriteria+kriteria

    dari hasil riset yang dapat dibuktikan dan penting

    8. Pengumpulan data

    ntuk menjamin pengumpulan data tepat dan teliti, dan hanya

    in*ormasi penting yang dikumpulkan, tentunya detail dari hal+hal yang

    akan di audit ditetapkan sejak aal diantaranya adalah >

    39

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    40/139

    a. -elompok yang termasuk pengguna pelayanan, dengan tanpa

     perke!ualian

     b. Pro*esional kesehatan yang termasuk pemberi pelayanan

    !. Periode penerapan dari kriteriakuran sampel dapat ditentukan menggunakan statistik, data dapat

    dikumpulkan baik dengan sistem in*ormasi komputer maupun

    se!ara manual. Yang terpenting adalah data apakah yang akan

    diambilF, dimanakah data dapat ditemukanF 7an siapakan yang

    akan mengambil dataF

    . 'embandingkan hasil pengumpulan data dengan standar 

    ahap ini merupakan tahap analisis, dimana hasil dari pengumpulan

    data dibandingkan dengan kriteria dan standar. "asil akhir dari analisis

    adalah apakah standar sudah sesuai, jika dapat diaplikasikan,

    identi*ikasi alasan ketidaksesuaian standar dengan kasus.

    B. 'elakukan upaya perbaikan ('elakukan analisa kasus yg tidak sesuai

    dengan standar dan kriteria

    Setelah hasil audit dipublikasikan dan didiskusikan, kesepakatan

    sebaiknya dibuat sebagai rekomendasi perbaikan. %en!ana kegiatan

    dilaporkan untuk menentukan siapa yang akan menyetujui, apa yang

    akan dilakukan dan kapan akan dimulai. iap+tiap poin sebaiknya

    dide*inisikan dengan jelas termasuk nama+nama indiidu yang akan

     bertanggung jaab dan target aktu pen!apaian.6. T(n)akan k%rekt(f 

     $eer group melakukan tindakan korekti* terhadap kelima kasus yang

    de*isiensi tersebut. Se!ara kolegial, dan menghindari Cblaming 

    cultureD, dengan membuat rekomendasi upaya perbaikannya, !ara+!ara

     pen!egahan dan penanggulangan, mengadakan program pendidikan

    40

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    41/139

    dan latihan, penyususnan dan perbaikan prosedur yang ada dan lain

    sebagainya.

    $. Ren#ana re4au)(t

    'empelajari lagi topik yang sama di aktu kemudian, misalnya

    setelah 6 (enam) bulan kemudian. ujuan re+audit dilaksanakan adalah

    untuk mengetahui apakah sudah ada upaya perbaikan. "al ini bukan

     berarti topik audit adalah sama terus menerus, audit yang dilakukan 6

    (enam) bulan kemudian ini lebih untuk melihat upaya perbaikan.

     ?amun sambil melihat upaya perbaikan ini, sub komite mutu

     pro*esi/tim pelaksana audit dan  peer group dapat memilih topik yang

    lain.

     

    I. Stan)ar A*u'an e!era"atan

    Pada prinsipnya kinerja peraat  diukur dari terlaksananya asuhan

    keperaatan. Pengertian standar menurut 9illies (5AA), adalah pernyataan

    deskripti* tentang tingkat penampilan yang dipakai untuk menilai kualitas

    struktur, proses, dan hasil. Sedangkan standar asuhan keperaatan (S1-)

    adalah uraian pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas

    struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan keperaatan berarti

     pernyataan kualitas yang didinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan

    keperaatan terhadap pasien/klien. "ubungan antara kualitas dan standar 

    menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena melalui standar dapat

    dikuanti*ikasi sebagai bukti pelayanan meningkat dan memburuk (;ilkinson,

    2006).

    ujuan ditetapkanya standar asuhan keperaatan diantaranya yaitu>

    41

    http://www.indonesian-publichealth.com/2013/04/kinerja-pelayanan-kesehatan.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/asuhan-keperawatan.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/asuhan-keperawatan.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/04/kinerja-pelayanan-kesehatan.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/asuhan-keperawatan.html

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    42/139

    5. 'eningkatkan kualitas asuhan keperaatan dengan memusatkan upaya

    dan meningkatkan motiasi peraat terhadap pen!apaian tujuan.

    2. 'engurangi biaya asuhan keperaatan dengan mengurangi kegiatan

     peraat yang tidak penting atau tidak tepat dengan kebutuhan pasien.

    8. 'emberikan landasan untuk mengantisipasi suatu hasil yang tidak 

    memenuhi standar asuhan keperaatan atas kelalaian petugas

    keperaatan.

    Sedangkan man*aat standar asuhan keperaatan antara lain>

    5. 7alam praktek klinik, memberikan serangkaian kondisi untuk 

    mengealuasi mutu asuhan keperaatan dan juga merupakan alat

     pengukur mutu penampilan kerja peraat yang sangat diperlukan

    sebagai umpan balik dalam meningkatkan penampilan kerja peraat.

    2. 7alam administrasi pelayanan keperaatan, sangat penting dalam

     peren!anaan   pola ketenagaan, program pengembangan sta* dan

    mengidenti*ikasi isi dari program pelatihan.

    8. 7alam pendidikan keperaatan, standar sangat membantu pendidikan

    keperaatan dalam meren!anakan kurikulum.

    . Sebagai area riset dan penelitian keperaatan dengan temuan yang dapat

    digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas asuhan

    keperaatan.

    B. 7alam system pelayanan kesehatan se!ara umum, peraat dapat

    menggunakan standar untuk mengkomunikasikan inti asuhan

    keperaatan kepada konsumen dan pro*esi kesehatan yang lain.

    42

    http://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/jabatan-fungsional-perawat-dan-angka-kreditnya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/jabatan-fungsional-perawat-dan-angka-kreditnya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/08/manajemen-pengertian-dan-fungsinya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/jabatan-fungsional-perawat-dan-angka-kreditnya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/jabatan-fungsional-perawat-dan-angka-kreditnya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/08/manajemen-pengertian-dan-fungsinya.html

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    43/139

    7i ndonesia se!ara legal telah ditetapkan Standar 1suhan -eperaatan

    (S1-) dan diberlakukan dan diterapkan di seluruh rumah sakit di ndonesia

    melalui S- 7irektorat Pelayanan 'edik ?o.Y' 00.08.2.6.$68$ tahun 5AA8

    tentang berlakunya S1- di rumah sakit. 1lasan diberlakukannya S1- yaitu

    sebagai salah satu kriteria asuhan pro*esional, tolok ukur mutu asuhan

    keperaatan, salah satu dasar hukum asuhan pro*esional. -emudian tujuan

    dari diberlakukan S1- antara lain, se!ara umum untuk meningkatkan mutu

    asuhan keperaatan, sedangkan se!ara khusus untuk mengetahui mutu

    asuhan keperaatan, mengetahui kemampuan peraat dalam memberikan

    asuhan keperaatan, meningkatkan tingkat kepuasan pasien terhadap asuhan

    keperaatan, dan menurunkan biaya peraatan, serta melindungi

    kepentingan pasien dan peraat. Standar asuhan keperaatan, sebagaimana

    menurut 7epkes % (5AA$) sebagai berikut >

    Stan)ar I 5 Pengkaj(an ke!era"atan

    4erupa data anamnesa, obserasi yang pari purna dan lengkap serta

    dikumpulkan se!ara terus menerus tentang keadaan pasien untuk menentukan

    asuhan keperaatan, sehingga data dalam pengkajian harus berman*aat bagi

    semua anggota tim. 7ata pengkajian meliputi pengumpulan data,

     pengelompokan data dan perumusan masalah.

    Stan)ar II 5 D(agn%*a ke!era"atan

    Yaitu respon pasien yang dirumuskan berdasarkan data status kesehatan

     pasien, dianalisis dan dibandingkan dengan norma *ungsi  kehidupan pasien

    dan komponennya terdiri dari masalah, penyebab dan gejala/tanda, bersi*at

    aktual dan potensial dan dapat ditanggulangi oleh peraat. 7iagnosi

    43

    http://www.indonesian-publichealth.com/2014/12/pedoman-teknis-pemeriksaan-kesehatan-jemaah-haji.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/09/epidemiologi-demam-berdarah-ebola.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/12/pedoman-teknis-pemeriksaan-kesehatan-jemaah-haji.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/09/epidemiologi-demam-berdarah-ebola.html

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    44/139

    keperaatan adalah diagnosi yang dibuat oleh tenaga pro*esional yang

    menggambarkan tanda dan gejala menunjuk kepada masalah kesehatan yang

    dirasakan pasien.

    Stan)ar III 5 Peren#anaan ke!era"atan

    Standar ini disusun berdasarkan diagnosis  keperaatan, komponennya

    meliputi prioritas masalah, tujuan asuhan keperaatan dan ren!ana tindakan.

    Stan)ar I6 5 Inter+en*( ke!era"atan

    4erupa pelaksanaan tindakan yang ditentukan dengan maksud agar kebutuhan

     pasien terpenuhi se!ara maksimal yang men!akup aspek peningkatan,

     pen!egahan, pemeliharaan serta pemulihan kesehatan dengan

    mengikutsertakan keluarga serta berorientasi pada 5 komponen

    keperaatan, antara lain

    5. 'emenuhi kebutuhan oksigen

    2. 'emenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan !airan dan elektrolik 

    8. 'emenuhi kebutuhan eliminasi

    . 'emenuhi kebutuhan keamanan

    B. 'emenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan *isik 

    6. 'emenuhi kebutuhan istirahat dan tidur 

    $. 'emenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani

    =. 'emenuhi kebutuhan spiritual

    A. 'emenuhi kebutuhan emosional

    50. 'emenuhi kebutuhan komunikasi

    55. 'en!egah dan mengatasi reaksi *isiologis

    52. 'emenuhi kebutuhan pengobatan danmembantu proses penyembuhan,

    44

    http://www.indonesian-publichealth.com/2014/09/epidemiologi-demam-berdarah-ebola.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/03/kissme-dalam-koordinasi.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/09/epidemiologi-demam-berdarah-ebola.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/03/kissme-dalam-koordinasi.html

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    45/139

    58. 'emenuhi kebutuhan penyuluhan

    5. 'emenuhi kebutuhan rehabilitasi.

    Stan)ar 6 5 E+alua*( ke!era"atan

    7ilakukan se!ara periodi ksistematis dan beren!ana untuk menilai

     perkembangan pasien. 'enentukan keberhasilan tindakan keperaatan dan

    kebutuhan akan perubahan ren!ana peraatan meliputi > pengumpulan data

     pengkajian, membandingkan perilaku pasien yang diharapkan dengan

    kenyataan, melakukan ealuasi bersama pasien, keluarga dan bersama tim

    kesehatan lainnya, mengidenti*ikasi perubahan yang dibutuhkan dalam

    menentukan tujuan dan ren!ana keperaatan.

    Stan)ar 6I 5 Catatan a*u'an ke!era"atan

    7ilakukan se!ara indiidual oleh peraat selama pasien diraat inap maupun

    raat jalan, digunakan sebagai in*ormasi, komunikasi dan laporan, dilakukan

    segera setelah tindakan dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan proses

     peraatan, setiap men!atat harus men!antumkan inisial /para* nama peraat,

    menggunakan *ormulir yang baku, disimpan sesuai dengan peraturan yang

     berlaku.

    J. Peran Pera"at Dalam Pen#ega'an )an Pengen)al(an Infek*(

    7alam buku pedoman pen!egahan dan pengendalian in*eksi di rumah

    sakit dan *asilitas pelayanan kesehatan lainnya (-emenkes, 2055)

    menjelaskan baha penyakit in*eksi merupakan salah satu masalah kesehatan

    yang saat ini menjadi perhatian besar di dunia. Penyakit in*eksi yang terjadi

     bisa berasal dari komunita yang kita kenal 'ommunity +cquired &nfection

    dan yang berasal dari lingkunga rumah sakit yang disebut dengan  ospital 

    45

    http://www.indonesian-publichealth.com/2013/05/poac-pada-fungsi-manajemen.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/05/poac-pada-fungsi-manajemen.html

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    46/139

     +cquired &nfections ("1s) yang dulunya kita sebut in*eksi nosokomial.

    indakan medis yang dilakukan oleh tenaga medis seperti dokter dan peraat

    merupakan salah satu potensi yang dapat menularkan in*eksi untuk pasien

    maupun petugas jika tidak sesuai dengan standar prosedur operasional (SP).

    Peraat adalah tenaga pro*esional yang perannya tidak dapat

    dikesampingkan dari lini terdepan pelayanan rumah sakit, karena tugasnya

    mengharuskan peraat kontak paling lama dengan pasien. Peraat

    merupakan karyaan rumah sakit yang kontak paling lama dengan pasien

     bahkan 2 jam penuh, maka diasumsikan ikut mengambil peran yang !ukup

     besar dalam memberikan kontribusi kejadian in*eksi nosokomial. enaga

    keperaatan juga ikut berperan akti* dalam pengendalian in*eksi nosokomial.

    Peraat dalam pen!egahan dan pengendalian in*eksi sangatlah

    dibutuhkan mengingat pen!egahan in*eksi nosokomial merupakan suatu

    upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit kepada masyarakat. leh

    karena itu rumah sakit menempatkan peraat sebagai bagian dari tim

     pengendalian dan pen!egahan in*eksi rumah sakit pada komite pen!egahan

    dan pengendalian in*eksi rumah sakit (PP%S) yang ditetapkan dalam aturan

    kementerisn kesehatan. Salah satu tugas peraat dalam pengendalian dan

     pen!egahan in*eksi rumah sakit yaitu sebagai infection prevention control 

    nurse (P3?) dan infection prevention control link nurse (P3#?).

    1dapun tugas dan tanggung jaab peraat in*eksi (P3?) dalam

     pen!egahan dan pengendalian in*eksi menurut pedoman pen!egahan dan

     pengendalian in*eksi di rumah sakit dan *asilitas pelayanan kesehatan lainnya

    (-emenkes, 2055) yaitu >

    46

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    47/139

    5. 'engunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian in*eksi yang

    terjadi di lingkungan kerja.

    2. 'emonitor pelaksanaan pen!egahan dan pengendalian (PP), penerapan

    SP, keaspadaan isolasi.

    8. 'elaksanakan sureilans in*eksi dan melaporkan kepada komite

     pen!egahan dan pengendalian in*eksi (-PP).

    . 4ersama -PP melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PP.

    B. 'elakukan inestigasi terhadap kejadian luar biasa (-#4) dan bersama+

    sama -PP memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    6. 'emonitor kesehatan petugas kesehatan untuk men!egah penularan

    in*eksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya.

    $. 4ersama -PP menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi

    tentang PP yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit

    =. 1udit PP termasuk terhadap limbah, laundry, gi

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    48/139

    PP.

    56. 'emprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung, dan

    keluarga, tentang topik in*eksi yang sedang berkembang di masyarakat

    dan in*eksi dengan insidens tinggi

    7alam melaksanakan tugas P3? di bantu oleh P3#? di tiap ruangan

     peraatan. ugas dari P3#? pun di atur dalam pedoman pen!egahan dan

     pengendalian in*eksi di %umah Sakit dan *asilitas pelayanan kesehatan

    lainnya (2055) yaitu >

    5. 'engisi dan mengumpulkan *ormulir sureilans setiap pasien di unit

    raat inap masing+masing, kemudian menyerahkannya kepada P3? ,

    ketika pasien pulang.

    2. 'emberi motiasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PP pada

    setiap personil ruangan di unit raatnya masing+masing..

    8. 'emberitahukan kepada P3? apabila ada ke!urigaan terjadinya "1s

     pada pasien.

    . 4erkoordinasi dengan P3? saat terjadi in*eksi -#4 in*eksi nosokomial,

    memberi penyuluhan bagi pengunjung di ruang raatnya masing+masing,

    konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum dipahami.

    B. 'emonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan

     prosedur standar dan standar solasi.

    . Pen)()(kan e*e'atan

    4erdasarkan ndang+ndang ?omor ahun 200A tentang rumah

    sakit dalam pasal 5 menyebutkan pengertian rumah sakit yaitu institusi

     pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

    48

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    49/139

     perorangan se!ara paripurna yang menyediakan pelayanan raat inap, raat

     jalan, dan gaat darurat. Selanjutnya dikatakan baha pelayanan kesehatan

     paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promoti*, preenti*,

    kurati*, dan rehabilitati*. 'enga!u kepada peraturan perundang+undangan

    tersebut dapat dinyatakan baha di setiap rumah sakit harus dilaksanakan

    upaya peningkatan kesehatan, salah satunya melalui kegiatan promosi

    kesehatan.

    ntuk menjalnkan *ungsi promosi kesehatan di suatu rumah sakit

    makan dibutuhkan suatu deisi Promosi -esehatan %umah Sakit (P-%S)

    yang merupakan unit penunjang pelayanan kesehatan promoti* dibaah

     jajaran 7iisi Pendidikan & Pelatihan %S nhas yang pembentukannya

    di!antumkan jelas dalam ketentuan -epmenkes % ?o.

    526/'G?-GS/S-/I/2006. -epmenkes ini kemudian digantikan oleh

    Permenkes % ?o. 00 tahun 2052 yang menjelaskan tentang pentunjuk 

    teknis promosi kesehatan rumah sakit.

    P-%S adalah upaya %umah Sakit dalam meningkatkan kemampuan

     pasien, klien dan kelompok masyarakat sehingga indiidu maupun kelompok 

    target ini dapat lebih mandiri dalam memper!epat proses penyembuhan dan

    rehabilitasinya, kemandirian dalam meningkatkan kesehatan, pen!egahan

    masalah kesehatan, dan pengembangan upaya kesehatan melalui

     pembelajaran yang sesuai latar belakang sosial budaya masing+masing.

    7alam melaksanakan tugas dalam melaksanakan pendidikan kesehatan

    di rumah sakit tentunya harus menga!u pada standar -1%S yakni Pendidikan

    49

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    50/139

    Pasien dan -eluarga (PP-), yang kemudian dijelaskan lebih detail dalam 6

    standar yakni

    Stan)ar 0  > %umah sakit menyediakan penyuluhan yang mendukung

     partisipasi pasien dan keluarganya dalam keputusan peraatan dan proses

     peraatan.

    5. 7i setiap S'@/nstalasi ditunjuk koordinator (penanggung jaab promosi

    kesehatan) dengan S- 7irektur tama

    2. Program kerja masing+masing S'@/nstalasi

    8. %en!ana penyuluhan kelompok masing+masing S'@/nstalasi

    . Pedoman Promosi -esehatan di buat di nstalasi Promosi -esehatan

    B. SP edukasi di buat di nstalasi Promosi -esehatan

    Stan)ar 1 > -ebutuhan penyuluhan setiap pasien diakses dan dimasukkan ke

    dalam rekam medisnya. 1gar edukasi dapat dipahami dengan baik dilakukan

    dahulu assesment/penilaian terhadap pasien dan keluarga meliputi >

    5. -eper!ayaan dan nilai+nilai agama yang dianut pasien dan keluarganya

    2. -e!akapan ba!a tulis, tingkat pendidikan dan bahasa mereka

    8. "ambatan emosional dan motiasi

    . -eterbatasan *isik dan kogniti* 

    B. -emauan pasien untuk menerima in*ormasi

    Sehingga pemberi edukasi mengetahui apakah pasien dan keluarga bersedia

    dan maupun untuk belajar hasil penilaian didokumentasikan dalam rekam

    medis.

    Stan)ar 2> Penyuluhan dan pelatihan membantu memenuhi kebutuhan

    kesehatan pasien yang berkesinambungan>

    50

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    51/139

    5. %ujukan balik pasien ke Pusat -esehatan 'asyarakat (P-')/%S daerah

    disertai dengan rujukan edukasi

    2. Pembinaan ke P-'/%S daerah yang dilakukan dengan S'@

    8. Perjanjian kerjasama (P-S) dengan nstitusi yang relean dengan kondisi

     pasien seperti > Yayasan una %ungu, ;iyata 9una dan S#4

    Stan)ar 3> Penyuluhan pasien dan keluarganya men!akup topik+topik berikut,

    yang berkaitan dengan peraatan pasien > penggunaan obat+obatan yang

    aman, potensi interaksi antara obat+obatan dan makanan, panduan gi

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    52/139

    2. Sebaiknya n*ormasi/edukasi lisan ditunjang dengan materi tertulis yang

     berkaitan dengan kebutuhan pasien

    8. erdapat suatu proses eri*ikasi terhadap pasien dan keluarga baha

    mereka telah memahami penyuluhan yang diberikan

    Stan)ar 8> Pro*esional kesehatan yang meraat pasien bekerja sama untuk

    menyediakan penyuluhan. Pro*esional kesehatan yang meraat pasien bekerja

    sama untuk menyediakan penyuluhan/edukasi. 1gar penyuluhan/edukasi

     berlangsung e*ekti* maka>

    5. Pemberi edukasi harus memiliki pengetahuan tentang materi yang

    diberikan

    2. Pemberi dan penerima edukasi harus memiliki aktu yang !ukup

    8. Pemberi edukasi harus memiliki keterampilan dan kemampuan

     berkomunikasi e*ekti* 

    BAB III

    PERENCANAAN

    A. Pr%f(l Ruma' Sak(t5. 9ambaran #okasi

    %S nhas merupakan rumah sakit umum pendidikan milik 

    -ementerian Pendidikan ?asional, yang terletak di alan Perintis

    -emerdekaan -m 55, amalanrea tepat di pintu dua kampus niersitas

    "asanuddin yang berdampingan dengan %S. dr. ;ahidin Sudirohusodo

    milik 7epartemen -esehatan. 7engan mempertimbangkan e*isiensi dari

    52

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    53/139

     penggunaan sarana, e*isiensi peman*aatan S7' dan ren!ana

     pengembangan academic health area di ilayah kampus ?"1S.

     +cademic health area merupakan area tempat terpusatnya beberapa

    instansi kesehatan terdiri atas dinas kesehatan proinsi, balai

    laboratorium kesehatan, balai tehnik kesehatan lingkungan, unit

    trans*usi darah proinsi, %S. 7r. ;ahidin Sudirohusodo, %S 9igi dan

    'ulut "j. "alimah 7g. Sikati, @akultas -edokteran (Prodi -eperaatan,

    @isioterapi, Psikologi, -edokteran "ean), @akultas -edokteran 9igi,

    @akultas -esehatan 'asyarakat, dan @akultas @armasi.Posisi gedung yang strategis dan tempat berada di jalur utama kota

    'akassar sehingga memberikan kemudahan akses bagi seluruh

    masyarakat untuk meman*aatkan semaksimal mungkin pelayanan

    kesehatan di %S nhas.

    %S nhas terdiri dari 6 gedung terpisah. 7i mana peruntukan masing+

    masing meliputi>

    9edung 1 > sebagai pusat pendidikan , manajamen %S, Trauma

    'entre,-ne *ay 'are, ome 'are, dan poliklinik 

    spesialis

    9edung 4 > sebagai pusat 3, 3 dan -eperaatan.

    9edung 3 > sebagai pusat poliklinik spesialis

    9edung 7 > sebagai pusat akademik 

    9edung G & @ > sebagai pusat pelayanan 'ancer 'entre .oncology)

    2. Sejarah %S nhas

    Sejak aal @akultas -edokteran niersitas "asanuddin

    mempergunakan %umah Sakit mum #abuang 4aji, %umah Sakit Stella

    'aris, %umah Sakit Pelamonia, %umah Sakit ia 717 dan menyusul

    %umah Sakit 1kademis sebagai tempat praktek 'ahasisa -edokteran

    niersitas "asanuddin untuk men!apai gelar dokter.

    53

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    54/139

    Sesuai dengan perkembangan

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    55/139

    %S nhas atau  asanuddin /niversity ospital   ("") untuk 

    gedung 1, 7iresmikan pada tanggal 5B @ebruari 2050 di 'akassar oleh

    'enteri Pendidikan dan -ebudayaan Pro*.7r.'.?uh. %S nhas didirikan

     berdampingan dengan %SP 7r. ;ahidin Sudirohusodo. Sedangkan

    rumah sakit niersitas "asanuddin gedung G&@ diresmikan pada tanggal

    $ april 2052 yang berlokasi tepat di depan rumah sakit 7%. ;ahidin

    Sudirohusodo, dimana hal ini bertujuan untuk e*isiensi penggunaan

    sarana dan e*isiensi peman*aatan sumber daya manusia (S7') sehingga

    dapat dikembangkan konsep saling menguatkan dalam mengintegrasikan

     program pendidikan, penelitian dan pemeliharaan kesehatan dengan %SP

    7r. ;ahidin Sudirohusodo.

    Selain di atas, lokasi yang berdekatan ini juga dalam rangka

     perkembangan ilayah kampus nhas amalanrea akan dikembangkan

    menjadi  +cademic health 'entre di ndonesia bagian imur. %umah Sakit

    niersitas "asanuddin akan dikembangkan sebagai rumah sakit yang

    environmental friendly, energy saving   serta mengembangkan teknologi

    in*ormasi yang !anggih dalam menjalankan pelayananannya. Pelayanan

    kesehatan yang dilayani di rumah sakit ini antara lain dekteksi dini

     penyakit melalui penggunaan teknologi !anggih ( i0Tech) seperti

     penggunaan 4iomolekuler serta pengembangan teknologi modern dan

     pengembangan pusat+pusat layanan yang tidak dikembangkan oleh rumah

    sakit yang ada di Sulaesi Selatan.

    Pelayanan disediakan terdiri dari pelayanan spesialis dan sub

    spesialis yang terpadu dalam !entre dan multidisiplin yang dimulai dari

    55

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    56/139

    deteksi dini dengan menggunakan teknologi !anggih seperti PG S!an,

    1amma 'amera  hingga terapi dengan menggunakan  gamma knife, gen

    terapi dan Sistem Sel, juga akan dikembangkan pelayanan 'ancer 'enter,

     (ye 'enter, 'erebral and 2ascular &ntervention 'enter, #esearch 'enter,

    Tele Medicine and (ducation 'enter, Trauma 'enter, *iagnostic 'enter,

     (ndocrinology 3ertility 'enter, +ssesment +lternative Medicine

    'enter,dan 3isioterapi and #ehabilitation 'enter"

    8. Hisi dan 'isi

    Hisi %umah Sakit > 'enjadi pelopor terper!aya dalam memadukan

     pendidikan, penelitian dan pemeliharaan

    kesehatan yang bertara* internasional

    'isi %umah Sakit >

    a. 'en!iptakan tenaga pro*essional yang berstandar internasional dalam

     pendidikan, penelitian dan pemeliharaan kesehatan.

     b. 'en!iptakan lingkungan akademik yang optimal untuk mendukung

     pendidikan, penelitian dan pemeliharaan kesehatan.

    !. 'empelopori inoasi pemeliharaan kesehatan melalui penelitian yang

    unggul dan perbaikan mutu pelayanan berkesinambungan.d. 'emberikan pemeliharaan kesehatan se!ara terpadu dengan

     pendidikan, penelitian yang berstandar internasional tanpa melupakan

    *ungsi so!ial.

    e. 'engembangkan jejaring dengan %S lain baik regional maupun

    internasional.

    56

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    57/139

    57

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    58/139

    3.Struktrur Organ(*a*(

    9ambar 6 Struktur ganisasi %umah Sakit nhas

    58

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    59/139

    B. Ha*(l Pengkaj(an

    Pengkajian dilakukan pada tanggal 2$ ktober sampai dengan 5 ?oember 205 dengan

    !ara menyebarkan kuesioner kepada kepala bidang pelayanan keperaatan, kepala

    ruangan, ketua tim, peraat pelaksana di ruang kemoterapi, raat inap mata, raat inap

    HP, raat inap HHP, raat inap kelas 2 dan 8, raat inap kelas 5. ntuk mendukung

    data kuesioner, maka dilakukan obserasi langsung untuk melihat tindakan peraat dalam

    memberikan asuhan keperaatan khususnya yang berkaiatan dengan manajemen, serta

    aan!ara dengan -epala 4idang Pelayanan -eperaatan, -etua -omite -eperaatan,

    -etua Sub -omite PP -epala %uangan. Studi dokumentasi juga didapatkan dari 4idang

    1dministrasi umum dan S7', 4idang Peren!anaan %S, 4idang -eperaatan, Sub

    -omite PP, -omite -eperaatan, dan 3ostumer Seri!e sebagai sumber data sekunder.

    Pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data menga!u pada *ungsi

    manajemen mulai dari pengorganisasian, ketenagaan, kepemimpinan dan pengendalian

    melalui siklus pendekatan masalah. 1nalisa hasil pengkajian yang telah diidenti*ikasi

    akan diprioritaskan berdasarkan skoring. 7ata tersebut akan menajdi gambaran untuk 

    membuat ren!ana tindakan keperaatan yang tepat.

    0. -ung*( Peren#anaan

    a. Hisi dan 'isi

    -epala bidang keperaatan menyatakan baha bidang keperaatan memiliki

    isi dan misi bidang keperaatandengan menga!u pada isi dan misi %S, dan isi

    misi tersebut telah disosialisasikan ke setiap ruangan peraatan. "al senada juga

    diungkapkan oleh setiap kepala ruangan yang diaan!arai yang mengatakan

     baha telah ada isi dan misi keperaatan disosialisakan ke ruangan dan dari hasil

    obserasi terlihat isi misi tersebut telah dipajang di ruangan ke!uali di ruangan

    kemoterapi dan 97.

    Ma*ala' 9 4 b. %en!ana Strategis

    59

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    60/139

    -epala bidang keperaatan mengatakan baha dari isi misi tersebut diatas

     bidang memiliki program kerja utama yaitu melakukan perbaikan model

    keperaatan yang tentunya membenahi semua perangkat yang dibutuhkan seperti

    sdm, sarana dan prasarana dll. Selain itu, program yang lain yaitu pengembangan

    dan perbaikan mutu pelayanan keperaatan melalui pengiriman pelatihan serta

    melanjutkan penjenjangan karir peraat. ;aan!ara dengan kepala ruangan mata,

    kemoterapi, HP, HHP ditemukan baha adanya ketidakpahaman mengenai

     peren!anaan strategis untuk pengembangan ruangan yang didukung oleh temuan

    kuesioner dimana = orang (66,$E) kepala ruangan menyatakan tidak 

    diikutsertakan dalam pembuatan renstra.

    Ma*ala' 9 Pema'aman ke!ala ruangan tentang ren#ana *trateg(* ruangan

    ma*(' kurang

    !. Peren!anaan "arian, 4ulanan, dan ahunan

    7ari aan!ara diketahui bidang keperaatan memiliki ren!ana tahunan, bulanan

    serta harian yang dituangkan dalam bentuk %en!ana -egiatan 1nggaran ahunan

    (%-1). 7alam ren!ana tahunan bidang keperaatan melibatkan semua unit.

    Sementara dari aan!ara dengan kepala ruangan, hampir seluruhnya menyatakan

    hanya membuat ren!ana kebutuhan ruangan seperti kebutuhan sarana dan

     prasarana ruangan, 1-, dan pelatihan yang diminta oleh pihak manajemen,

    sementara untuk peren!anaan bulanan seperti rapat rutin, ronde keperaatan, dll

    dilakukan namun tidak terdokumentasi. "asil ini didukung oleh kuesioner dimana

    terdapat 6 orang (B0E) kepala ruangan mengatakan tidak membuat peren!anaan

    untuk meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga, orang (88,8E) kepala

    ruangan menyatakan tidak membuat peren!anaan bulanan dan tahunan, B orang

    (8=,BE) peraat primer menyatakan tidak membuat peren!anaan bulanan, 6 orang

    (6,2E) peraat primer menyatakan tidak membuat peren!anaan tahunan.

    Ma*ala' 9Belum %!t(maln,a !eren#anaan )( ruangan $ta'unan: ;ulanan: 'ar(an&

    60

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    61/139

    d. Peren!anaan S7'

    -epala bidang keperaatan menyatakan peren!anaan untuk S7' peraat

     belum sesuai dengan standar. ika menga!u pada Permenkes B6 hn 205 %S

    nhas belum memenuhi standar untuk ketenagaan peraat. Peren!anaan untuk 

    S7' peraat belum sesuai dengan standar. ika menga!u pada. Permenkes B6 hn

    205 %S nhas belum memenuhi standar untuk ketenagaan peraat. -epala

    ruangan menyatakan baha peren!anaan kebutuhan S7' dibuat yakni pada saat

    akan dilakukan perekrutan pegaai baru oleh S7'.

    'enurut sub komite PP, mereka menghitung kebutuhan tenaga berdasarkan

    standar yang ditetapkan dalam S- 'enkes no.2$0/'enkes/S-//200$ tentang

     pedoman manajerial PP %S dan *asilitas kesehatan lainnya masih membutuhkan 5

    orang P3? untuk membantu dalam melakukan sureilens dan monitoring karena

    selama ini yang membantu P3? dalam hal itu adalah sekertaris. "al ini

    dikarenakan untuk 5 P3? saja sangatlah sulit bagi dia untuk menjangkau semua

     bagian yang ada di rumah sakit. nilah yang membuat kegiatan sureilens dan

    monitoring belum e*ekti*. -endala ini telah diketahui oleh ketua komite selaku

     pengambil keputusan meskipun sub komite PP dalam hal ini mempunyai

    eenang dan tanggung jaab langsung ke direktur utama dengan tetap

    sepengetahuan ketua komite.

    Ma*ala' 9

    0& Jumla' tenaga !era"at ;elum *e*ua( )engan *tan)ar

    1& Tenaga IPCN ma*(' kurang

    e. SP dan S1- 

    -etua komite keperaatan menyatakan standar pelayanan keperaatan (S1- 

    dan SP), belum dilakukan ealuasi se!ara rutin karena S1- dan SP masih

     banyak yang belum tersedia di %S termasuk SP kegiatan audit keperaatan dan

    kredensial peraat, S1-/SP di ruang peraatan khusus (kemoterapi, 3, -,

    97, "7, ?3). ntuk saat ini, komite masih dalam tahap mengidenti*ikasi

    61

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    62/139

    SP/S1- yang ada disesuaikan dengan kebutuhan, berapa yang sudah tersedia dan

     berapa yang masih perlu dilengkapi. paya pengembangan SP1/S1- masih dalam

    tahap peren!anaan, karena sebelumnya komite akan melakukan ealuasi mengenai

    SP/S1- yang sudah tersedia. "al senada juga diungkapkan oleh seluruh kepala

    ruangan yang mengatakan baha baik SP dan S1- yang tersedia di ruangan

     belum lengkap dan belum pernah dilakukan reisi/pengembangan SP/S1- sejak 

    tahun 2052.

    Ma*ala' 9

    0& SPO ;elum lengka!

    1& SA ;elum lengka!

    2& Belum )(lakukan e+alua*( SPO

  • 8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc

    63/139

     b. raian ugas

    7ari hasil