laporan praktikum tensi

7
Alat dan Bahan : Stetoskop Metronom Stop watch Bangku step-test harvard (wanita 17 inci, laki-laki 19 inci) Bak untuk tempat es Sphygmomanometer / tensimeter air raksa, aneroid dan digital Prosedur percobaan Pemasangan manset dilakukan pada lengan kanan dengan pipa keluar menghadap ke distal anggota badan. Pemasangan manset ini diletakkan di atas fovea cubiti, setinggi letak jantung. Jika menggunakan tensimeter harus diperhatikan letak manset. Maset dapat diletakkan di pergelangan kaki, lengan, jari telunjuk tergantung pada jenis alatnya. Pada cara palpasi perabaan dapat dilakukan pada A.radialis dan A. Brachialis, A. Karotis, A. Femoralis, sedang pada cara auskultasi dengan bantuan tensimeter air raksa/aneroid, stetoskop diletakkan tepat di atas ujung distal A.brachialis dekat manset. Pada cara aukultasi, praktikan harus menerima kelima fase dari korotkoff, yaitu : 1. Saat mulai terdengar bising nadi (K-1 = Tekanan sistole) 2. Saat bising nadi agak melemah dan memanjang (K-2) 3. Saat bising nadi mengeras kembali (K-3) 4. Saat bising nadi terdengar menjauh (K-4 = Tekanan diastole) 5. Saat bising nadi menghilang (K-5) Lakukan pemeriksaan pada pecatatan tekanan darah secara bergantian pada semua anggota kelompok. Lakukan pemeriksaan pad posisi berbaring, duduk atau berdiri. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter/spymomanometer air raksa, tensimeter pegas/aneroid dan digital/electronic tensimeter. Pengukuran Tekanan Darah

Upload: devinayuliap

Post on 17-Feb-2016

46 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

tensi

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM TENSI

Alat dan Bahan :

Stetoskop

Metronom

Stop watch

Bangku step-test harvard (wanita 17 inci, laki-laki 19 inci)

Bak untuk tempat es

Sphygmomanometer / tensimeter air raksa, aneroid dan digital

Prosedur percobaan

Pemasangan manset dilakukan pada lengan kanan dengan pipa keluar menghadap ke distal anggota badan. Pemasangan manset ini diletakkan di atas fovea cubiti, setinggi letak jantung. Jika menggunakan tensimeter harus diperhatikan letak manset. Maset dapat diletakkan di pergelangan kaki, lengan, jari telunjuk tergantung pada jenis alatnya.

Pada cara palpasi perabaan dapat dilakukan pada A.radialis dan A. Brachialis, A. Karotis, A. Femoralis, sedang pada cara auskultasi dengan bantuan tensimeter air raksa/aneroid, stetoskop diletakkan tepat di atas ujung distal A.brachialis dekat manset. Pada cara aukultasi, praktikan harus menerima kelima fase dari korotkoff, yaitu :

1. Saat mulai terdengar bising nadi (K-1 = Tekanan sistole)2. Saat bising nadi agak melemah dan memanjang (K-2)3. Saat bising nadi mengeras kembali (K-3)4. Saat bising nadi terdengar menjauh (K-4 = Tekanan diastole)5. Saat bising nadi menghilang (K-5)

Lakukan pemeriksaan pada pecatatan tekanan darah secara bergantian pada semua anggota kelompok. Lakukan pemeriksaan pad posisi berbaring, duduk atau berdiri. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter/spymomanometer air raksa, tensimeter pegas/aneroid dan digital/electronic tensimeter.

Pengukuran Tekanan Darah

Tahap pemeriksaan :

1. Istirahatkan dulu orang coba selama 5 menit2. Lakukan pengukuran tekanan darah 2 kali dengan sphymomanometer terbuka. Jika

berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah terdapat selisih tekanan darah >10 mmHg pada pengukuran ke-1 dan ke-2 pada sistolik atau pada diastolik, lakukan pengukuran ke-3.

3. Naikkan tekanan sampai kira-kira 20 mmHg di atas tekanan sistole normal, jaga sampai nadi A.brachialis di lengan kanan tidak teraba pada cara palpasi atau hilangnya suara pada cara auskultasi.

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM TENSI

4. Ukurlah tekanan sistole dan diastole dengan cara palpasi dan auskultasi. Turunkan tekanan menset dengan membuka klep pompa secara perlahan. Perhatikan dengan seksama suara bising nadi (K-1) dan tentukan tingkat-tingkat suara dari korotkoff sampai suara melemah/menghilang (K-4 / K-5)

5. Catat hasil percobaan anda.

Pengukuran Tekanan Darah pada Lengan Kiri

1. Ulangi percobaan butir 1 sampai 4 pada 2.3.1 diatas dengan lengan tangan kiri.2. Catat hasil percobaan anda

Pengukuran Tekanan Darah dengan Berbagai Tensimeter

1. Ulangi percobaan butir 1 sampai 4 menggunakan tensimeter aneroid dan digital (pada lengan kanan)

2. Catat hasil percobaan anda.

Pengaruh Posisi Tubuh pada Tekanan Darah dan Denyut Nadi

Setiap anggota kelompok memilih satu orang untuk percobaan ini, sesuai dengan urutan tahap pemeriksaan di atas.

1. Berbaring terlentangUkurlah secara palpasi dan auskultasi tekanan darah dan denyut nadi orang coba sampai 3 kali berturut-turut dan ambillah nilai rata-ratanya.

2. DudukPerintahkah orang coba duduk tenang selama 5 menit, kemudian ukurlah secara palpasi dan auskultasi tekanan darah dan denyut nadinya 3 kali berturut-turut dan ambillah nilai rata-ratanya.

3. BerdiriPerintahkan orang coba berdiri dengan tenang dalam sikap “bersiap” selama 5 menit, kemudian ukurlah tekanan darah dan denyut nadinya 3 kali berturu-turut dan ambillah nilai rata-ratanya.

4. Masukkan hasil yang diperoleh ke dalam tabel berikut yang meliputi tekanan sistole, diastole dan denyut nadi.

Pengaruh Latihan pada Tekanan Darah dan Denyut Nadi

Pilih salah satu orang coba untuk masing-masing kelompok

1. Manset tensimeter aneroid dipasang dan tekanan darahnya diukur dalam keadaan duduk dan mencatat denyut nadinya dengan tensimeter aneroid.

2. Dengan menset tetap terpasang, orang coba melakukan aktivitas naik turun bangku dengan kecepatan 10 kali per menit selama 2 menit

3. Segera setelah naik turun bangku berakhir, ukur tekanan darah dan catat frekuensi nadinya4. Teruskan mengukur tekanan darah dengan interval 5 menit sampai menjadi normal kembali5. Ukur tekanan darah dan denyut nadi sebelum dilakukan percobaan berikutnya

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM TENSI

6. Dengan manset tetap terpasang, orang coba melakukan aktivitas naik turun bangku dengan kecepatan 15 kali per menit selama 2 menit.

7. Segera setelah naik turun bangku berakhir, ukur dan catat tekanan darah denyut nadinya kembali

8. Teruskan mengukur tekanan darah dengan interval 5 menit sampai menjadi normal kembali9. Dengan manset tetap terpasang, orang coba melakukan aktivitas naik turun bangku dengan

kecepatan 20 kali per menit selama 2 menit.10. Masukkan hasil yang diperoleh ke dalam tabel berikut yang meliputi tekanan sistole dan

diastole 11. Lakukan percobaan 1-10 dengan termometer aneroid dan digital 12. Masukkan hasil yang diperoleh ke dalam tabel berikut yang meliputi tekanan sistole dan

diastole dan denyut nadi13. Gambarkan dalam kertas milimeter grafik hasil pengukuran frekuensi nadi dengar tekanan

sistole dan diastole, masing-masing pada absis dan ordinat

Pengaruh Stress :Cold Pressure Test

Masukkan satu tangan ke dalam panci selama waktu tertentu, maka akan terlhat bahwa suhu berpengaruh terhadap tekanan darah dan denyut nadi. Test ini merupakan test yang baik untuk menentukan labilitas tekanan darah.

Pilih orang coba untuk masing-masing kelompok.

1. Perintahkan orang coba untuk duduk tenang selama 5 menit, kemudian ukur tekanan darah dan denyut nadinya dengan tensimeter air raksa sampai didapatkan hasil yang sama 3 kali berturut-turut.

2. Perintahkan orang coba memasukkan tangan kirinya ke dalam bak air es (40C) sampai 15 cm diatas fovea decubitus, selama 60 detik.

3. Ukurlah tekanan darah pada detik ke-60 di dalam air es4. Ukurlah tekanan darah dan denyut nadi setelah perendaman dengan interval 2 menit

sampai tekanan darah dan denyut nadi menjadi kembali normal.5. Catat hasilnya.

Pertanyaan percobaan tekanan darah dan denyut nadi

1. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter konvensional dan digital?

2. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan pada lengan kanan dan kiri?3. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter konvensional

dan digital?4. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran A.radialis dan A.brachialis?5. Apakah ada perbedaan tekanan darah yang diukur dengan perbedaan posisi? Jelaskan

mengapa?6. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan darah?

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM TENSI

7. Jelaskan kemungkinan yang dapat terjadi di bidang kedokteran gigi jika pada penderita tidak dilakukan tanda-tanda vital lebih dahulu?

8. Mengapa mahasiswa kedokteran gigi harus mengukur denyut nadi sebelum melakukan tindakan operatif?

9. Faktor apa saja yang mempengaruhi denyut nadi?10. Apakah ada perbedaan pengukuran denyut nadi pada berbagai posisi tubuh? Jelaskan

mengapa!11. Mengapa saat bekerja denyut nadi meningkat?12. Bagaimana cara menentukan denyut nadi maksimal dan optimal?

HASIL PENGUKURAN

Pengukuran Tekanan Darah

Orang Parameter Sphyomanometer Aneroid DigitalI II III rerata I II III rerata I II III rerata

Ke-1 Tangan Kanan

120/60

120/60

120/60

120/60

100/60

100/60

110/60

103/60

102/72

99/51

115/87

105/72

Tangan Kiri 100/50

110/60

110/50

106/53

100/60

100/70

100/70

100/66

91/64

96/69

97/60

94/64

Ke-2 Tangan Kanan

Tangan Kiri

Pengukuran Posisi Tubuh

Orang Parameter SphyomanometerI II III rerata

Ke-1(Wanita) Berbaring 98/70 98/72 90/70 95/70

Duduk 90/70 90/70 100/70 93/70Berdiri 110/74 110/75 110/75 110/74

Ke-2(Pria) Berbaring

DudukBerdiri

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM TENSI

Pengaruh Latihan

Orang Parameter Nadi(kali/mnt)

Sistole(mmHg)

Diastole(mmHg)

Ke-1(10 kali/menit) Pre latihan 83 117 69

Post 89 123 795 menit 77 121 71

10 menit 74 109 67Normal 79 117 71

Ke-2(15 kali/menit) Pre latihan 80 117 71

Post 136 146 875 menit 83 119 74

10 menit 83 100 69Kembali Normal

(15 menit) 73 102 66

Pengaruh Stress : Cold Pressure Test

Orang Parameter Sistole(mmHg)

Diastole(mmHg)

Ke-1(wanita) Pra-stress dingin 110 60

Post 120 902 menit 120 804 menit 120 80

Sampai kembali Normal 110 60

Ke-2(pria) Pre latihan

Post2 menit4 menit

Sampai kembali Normal