laporan praktikum ptpsp-a

23
Laporan praktikum PTPSP-A Kelompok 1 Non Reg B

Upload: belindaratnawati

Post on 06-Aug-2015

180 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum PTPSP-A

Laporan praktikum PTPSP-A

Kelompok 1Non Reg B

Page 2: Laporan Praktikum PTPSP-A

Kelompok 11. Agin Ria Larici P07133111082

2. Alfian Dion Saputra P07133111083

3. Aprilia Fitri Nur Cahya P07133111084

4. Ardian Arief Ramadan P07133111085

5. Aryadita Minanda P07133111086

6. Ayu Damayanti P07133111087

7. Bambang Suryadi Senin P07133111088

8. Banny suryani P07133111089

9. Belinda Ratnawati P07133111190

10. Budi Wiratmaka P07133111191

Page 3: Laporan Praktikum PTPSP-A

1. PENGOLAHAN DAUR ULANG SAMPAH KERTAS

A. Latar BelakangDaur ulang mrupakan proses pengolahan bahan bekas menjadi bahan baru, sehingga:• dapat menjadi sesuatu yang berguna• mengurangi penggunaan bahan baku yang baru• mengurangi penggunaan energi • mengurangi polusi, kerusakan lahan dibandingkan

dengan proses pembuatan barang baru. B. Tujuan Praktikum :

• mampu melakukan pengolahan sampah kertas dengan cara mendaur ulang

Page 4: Laporan Praktikum PTPSP-A

C. Prosedur kerja1. Pembuatan lem kanji• Menakar 4 bagian air, dengan satu bagian tepung

kanji dituangkan kedalam panci(1 tepung : 4 air) di adukan hingga rata kemudian dipanaskan di atas kompor sambil diadukan hingga membentuk warna transparant secara merata dan mengental.

2. Pembuatan Pulp (bubur kertas).• Merobek-robek koran bekas menjadi kecil-kecil.(koran direndam air selama 24 jam)• memblender kertas yg direndam hingga menjadi

bubur kemudian dipindahkan ke ember.

Page 5: Laporan Praktikum PTPSP-A

3. Pembuatan kertas daur ulang• Menambahkan air kedalam pulp dan lem kanji hingga rata

kmdian disaring dengan screen sablon. • sebagai alasnya spon letakkan dibwah cetakan dengan

strimin.• Meletakkan kain yg dibasahi dengan air di atas cetakkan.

kemudian letakkan adonan dan meratakannya dengan alat• Menutup dengan kain basah lagi.(dilakukan secara berlapis-

lapis hingga cetakan penuh dan adonan diratakan sesuai kebutuhan)

• Menutup lapisan atas dengan kain basah dan dipres dengan meletakkan papan pemberat diatasnya (batako/batu).

• Biarkan selama 1 hari untuk mengurangi kadar air.

Page 6: Laporan Praktikum PTPSP-A

D. Pembahasan• Saat pemblenderan kertas (kertas direndam

selama 24 jam ) agar dapat mudah di blender dan di tambah air saat di blender.

• membuat lem dengan menggunakan tepung kanji dengan perbandingan 1 : 4. Selama dipanaskan harus selalu di aduk.

• dengan alas spoondiatasnya diberi cetakan strimin dan diletakkan kain yang sudah dibasahi dengan air, lakukan itu sampai lapisan ke 6. Tutup dengan kain basah dan dipres dengan papan pemberat di kemudian dijemur dibawah sinar matahari.

Page 7: Laporan Praktikum PTPSP-A

2. PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK KOMPOS

A. Latar belakang• Pengolahan sampah organic dengan cara pengomposan

merupakan proses pelapukan/ dekomposisi secara biologis dengan bantuan bakteri, baik secara aerobic maupun anaerobic untuk mendapatkan pupuk organik (humus). Kompos di dalam tanah merupakan bahan yang sangat bermanfaat untuk persediaan nutrisi bagi tanaman .

B. Tujuan Praktikum :• Mahasiswa mampu melakukan pengelolaan sampah

organik dengan cara pembuatan kompos.

Page 8: Laporan Praktikum PTPSP-A

C. Dasar teoriFaktor-faktor yang mempengaruhi proses pembuatan kompos :1. Pemotongan bahan antara 2-5 cm.2. Penggunaan stater(untuk mempercepat waktu pengomposan)3. Kelembapan antara 50%-60%, optimal 55%.4. Suhu optimal 45 0C – 55 0C.5. C/N rasio bahan 35-50; C/N rasio kompos 10-12.Proses pengomposan sampah organic dikatakan selesai (kompos matang), dengan kriteria sebagai berikut :6. Bentuk fisik menjadi hancur.7. Warna cokelat kehitaman.8. Tidak berbau busuk (seperti bau tanah).9. Volume menyusut menjadi 1/3 volume awal.10. Suhu stabil mendekati suhu ruangan.11. C/N rasio antara 10-12.

Page 9: Laporan Praktikum PTPSP-A

E. Prosedur Kerja : 1. Sampah organik di potong ukuran antara 2,5 – 7,5 cm

sebanyak 3000 gr lalu dimasukkan di komposter2. Mempercikan sampah dengan 250 ml air3. Menaburkan sampah kotoran sapi kering / kompos

sebanyak 300 gr dgn merata4. Lalu menaburkan kapur tohor sebanyak 100 gr5. Memasukkan pipa PVC dengan cara menancapkan ke

dalam sampah secara tegak lurus6. Menutup komposter dalam plastik transparan yang diberi

lubang di tengah – tengahnya dengan luas sama dengan luas alas pipa PVC

7. Lalu melakukan pengadukan / pembalikan 1 minggu sekali

Page 10: Laporan Praktikum PTPSP-A

F. Hasil pengamatanMinggu 0 minggu 1 Minggu 2

warna hijau kuning coklatbau Tidak berbau Tidak berbau berbau

Setiap minggu arus dilakukan pembalikan guna proses pemasukan O2 dan agar proses peruraian merata (± 1bulan)

Page 11: Laporan Praktikum PTPSP-A

3.PEMANTAUAN KEPADATAN LALAT di TPS POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

A. Latar belakanglalat rumah berperan sbg alat penular penyakit (badan, bulu pada tangan dan kaki, feces dan muntahannya). Kondisi lingkungan yang kotor dan berbau dapat merupakan tempat yang sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan bagi lalat rumah (Ahmad 2002)B. Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu melakukan pemantauan kepadatan lalat di TPS/TPA.

Page 12: Laporan Praktikum PTPSP-A

C. Prosedur Kerja :

1. Meletakkan blok grill pada tempat yang ditentukan2. menghitung dan mencatat jumlah lalat yang hinggap

pada blok grill selama 30 detik dengan counter.(Jika lalat berpindah dari blok grill satu keberikutnya maka lalat tersebut dihitung 1 kali setiap kali perpindahan).

3. mengulangi pengukuran sebanyak 10 kali4. menghitungan kepadatan lalat dengan cara

mengambil jumlah lalat yang terbesar pada lima kali pengukuran, dijumlahkan dan dirata-rata untuk masing-masing titik sampling.

Page 13: Laporan Praktikum PTPSP-A

D. Hasil praktikum dan pembahasan

1. Titik 1 :7,62. Titik 2 :10,43. Titik 3 :10,44. Titik 4 :7,65. Titik 5 :9• Lalat mempunyai kepadatan diatas 5, maka

perlu dilakukan pengamanan tempat berkembang biak lalat dan upaya pengendaliannya

Page 14: Laporan Praktikum PTPSP-A

4. PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK BIOGAS

A. Latar belakang• sumber energi alternatif tidak bisa menghasilkan energi

sebesar energi yang dihasilkan bahan bakar minyak maka energi alternatif yang dikembangkan adalah energi biogas

• Potensi pengembangan Biogas di Indonesia masih cukup besar• Setiap 1 ekor ternak sapi/kerbau dapat dihasilkan + 2 m3

biogas per hari

B. Tujuan Praktikum : • Mahasiswa mampu melakukan pengelolaan sampah organic

dengan cara pembuatan biogas.

Page 15: Laporan Praktikum PTPSP-A

C. Prosedur kerja

• Melakukan pengukuran volume tangki digester untuk menentukan volume kotoran yang akan digunakan dengan perbandingan 1:2

• Mencampurkan antara kotoran dan air sesuai dengan ukuran volume yang digunakan

• Memasukkan air dan kotoran yang sudah dicampur ke dalam digester

• Memasang manometer (memantau adanya gas dalam tabung digester) di dalam tabung digester tetai tidak mengenai biogas.

• Kemudian digester ditutup dengan plastik dan diisolasi

Page 16: Laporan Praktikum PTPSP-A

D. Pembahasan

• Dengan perbandingan 1:2 maka• Kotoran : 1,333 liter dan Air : 2,667 liter• pengisian campuran kotoran sapi dengan air

sebanyak 80% dari volume digester, sehingga 20% dari volume digester berisi udara. Kemudian perbandingan antara volume kotoran sapi dengan air yaitu 1:2, keduanya harus diaduk agar bercampur merata dengan digester yang tertutup rapat untuk menghindari masuknyaoksigen.

Page 17: Laporan Praktikum PTPSP-A

5. PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK BRIKET BIOARANG

A. Latar belakang• permintaan kebutuhan bahan bakar untuk

memasak mengalami peningkatan yang cukup tajam

B. Tujuan Praktikum : • Mahasiswa trampil dalam pengolahan sampah

tempurung kelapa untuk pembuatan briket bioarang.

Page 18: Laporan Praktikum PTPSP-A

C. Dasar Teori• Pembuatan arang dilakukan pembakaran secara

pirolisis,yaitu pembakaran dengan pembatasan oksigen,agar arang tidak menjadi abu.

• Briket merupakan suatu perubahan bentuk dari bentuk curah menjadi bentuk padat oleh adanya proses pemapatan komponen penyusunnya. Briket bioarang dapat dibuat dengan 2 (dua) cara yaitu :bahan organik diarangkan terlebih dahulu kemudian di cetak atau dengan mencetak biomassa kemudian di arangkan.

Page 19: Laporan Praktikum PTPSP-A

D. Prosedur Kerja :1. Tempurung Kelapa kering di bakar dalam drum secara pirolisis2. Arang Tempurung kelapa di haluskan / ditumbuk kemudian disaring atau diayak.3. Pembuatan lem kanji 1 sendok makan tepung kanji diencerkan dalam 2 lt air kemudian di panaskan sambil di aduk-aduk hingga terjadi perubahan warna dari putih ke transparan.4. Arang tempurung kelapa yang telah dihaluskan kemudian ditambahkan sedikit lem kanji,diaduk rata dan dicetak sambil di padatkan .5. Briket bioarang di keringkan antara 3-4 hari.6. Briket bioarang siap di gunakan dan disimpan ruangan yang kering.

Page 20: Laporan Praktikum PTPSP-A

E. Pembahasan• Praktek pembuatan briket bioarang kegiatan

yang dilakukan yaitu pembakaran tempurung kelapa secara pirolisi sampai tempurung kesemuanya terbakar,lalu di hancurkan hingga dan halus kemudian di ayak ,hasil ayakan yang halus di campur dengan lem kanji yang berfungsi sebagai pelekat atau lem.

Page 21: Laporan Praktikum PTPSP-A

Kesimpulan Praktikum1. daur ulang kertas menggunakan kertas koran dapat

dipakai lagi untuk menulis, kardus pembungkus kado, penadah telur dan sebagai upaya penanganan sampah kertas

2. Proses pengomposan dapat lebih cepat apabila ditambah dengan Bioaktivator dan pada proses pengomposan terjadi penyusutan volume.

3. interpretasi setiap titik populasi lalat padat, maka perlu dilakukan pengamanan tempat berkembang biak lalat dan ada upaya pengendaliannya

Page 22: Laporan Praktikum PTPSP-A

Kesimpulan Praktikum4. pembuatan biogas mengunakan sistem curah pengisian 80% tangki digester dan mengunakan perbandingan 1:2 dengan digester yang tertutup rapat5. Briket bioarang adalah salah satu energi bahan bakar alternatif dan dapat memanfaatkan sumberdaya alam yang masih melimpah.

Page 23: Laporan Praktikum PTPSP-A

TERIMA KASIH