laporan praktikum kjeldahl
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kjeldahl
1/8
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SEDIAAN FARMASI
Penetapan Kadar Bahan Makanan (Susu Hi-Lo) dengan Cara
Makro Kjeldahl
Oleh Kelompok C
(Gol.U) :
1.2. Margaretha Celia (2443011039)3. Pande Ngurah Ari (2443011094)4. Raymond Harris M. (2443011185)
Asisten: Henry K. S., M.Si., Apt.
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
2013
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kjeldahl
2/8
A. TujuanMenentukan kadar protein dalam bahan makanan (susu Hi-Lo)
B. Mekanisme reaksi : Destruksi :
Norganikdestruksi
NH3 + CO2 + H2O + SO2
NH3 + H2SO4(Pekat) (NH4)2SO4
Destilasi :(NH4)2SO4 + NaOH
Zn NH3 + H2O + Na2SO4
NH3 + HCl berlebih NH4Cl
Pembakuan NaOH 0,1 N dengan H2C2O42 NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O
HCl (sisa) + NaCl NaCl + H2O
C. Dasar TeoriProtein merupakan salah satu unsur makro yang terdapat pada bahan pangan
selain lemak dan karbohidrat. Protein merupakan sumber asam amino yang
mengandung unsur-unsur C, H, O dan N dalam ikatan kimianya. Molekul protein
juga mengandung fosfor, belerang dan ada beberapa jenis protein yang mengandung
tembaga ( Winarno, 1984 ). Protein sangat mudah mengalami perubahan fisis
maupun aktivitas biologis yang disebabkan oleh kandungan protein berupa
polipeptida dengan BM (berat molekul) yang beragam.
Fungsi utama protein dalam tubuh adalah sebagai zat pembentuk jaringan
baru dan mempertahankan jaringan yang sudah ada agar tidak mudah rusak. Protein
dapat juga digunakan sebagai bahan bakar apabila keperluan energi tubuh tidak dapat
terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak. Protein juga berperan dalam pengaturan
proses dalam tubuh (secara langsung maupun tidak langsung). Dengan cara
mengatur zat-zat pengatur proses dalam tubuh, protein dapat mengatur keseimbangan
cairan dalam jarngan dan pembuluh darah, yaitu dengan cara menimbulkan tekanan
osmotik koloid. Tekanan osmotic tersebut dapat menarik cairan jaringan kedalam
pembuluh darah. Selain itu, sifat amfoter protein yang dapat bereaksi dengan asam
dan basa, dapat mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.
Analisis protein dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis protein secara kualitatif adalah
analisis yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya protein dalam suatu
bahan pangan. Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan reaksi Xantoprotein, reaksi
Hopkins-Cole, reaksi Millon, reaksi Nitroprusida dan reaksi Sakaguchi. Sedangkan
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kjeldahl
3/8
analisis protein secara kuantitatif adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui
kadar protein dalam suatu bahan pangan. Analisi kuantitatif protein dapat dilakukan
dengan metode Kjeldahl, metode titrasi formol, metode Lowry, metode
spektrofotometri visible (Biuret) dan metode spektrofotometri UV.
Pada praktikum kali ini akan dilakukan penentuan kadar protein dalam
bahan pangan dengan menggunakan metode Kjeldahl. Cara Kjeldahl digunakan
untuk menganalisis kadar protein kasar dalam bahan makanan secara tidak langsung,
karena yang dianalisis dengan cara ini adalah kadar nitrogennya. Prinsip cara analisis
Kjeldahl adalah sebagai berikut: mula-mula bahan didestruksi dengan asam sulfat
pekat menggunakan katalis selenium oksiklorida atau butiran Zn. Amonia yang
terjadi ditampung dan dititrasi dengan bantuan indikator. Cara Kjeldahl pada
umumnya dapat dibedakan atas dua cara, yaitu cara makro dan semimakro.
1. Cara makro Kjeldahl digunakan untuk contoh yang sukar dihomogenisasi danbesar contoh 1-3 g
2. Cara semimikro Kjeldahl dirancang untuk contoh ukuran kecil yaitu kurangdari 300 mg dari bahan yang homogen.
Analisa protein cara Kjeldahl pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga
tahapan yaitu proses destruksi, proses destilasi dan tahap titrasi.
Keuntungan Dan Kerugian Menggunakan Metode Kjeldahl
Keuntungan menggunakan Metode Kjeldahl,diantaranya :
1. Secara internasional dan masih merupakan metode standar untukperbandingan terhadap semua metode lainnya.
2. presisi tinggi dan baik reproduktifitas telah membuat metode utama untukestimasi protein dalam makanan.
Kerugian menggunakan Metode Kjeldahl, diantaranya :
1. memberikan ukuran protein yang benar, karena semua nitrogen dalammakanan tidak dalam bentuk protein.
2. Protein yang berbeda memerlukan faktor koreksi yang berbeda karena merekamemiliki urutan asam amino yang berbeda.
3. Penggunaan asam sulfat pekat pada suhu tinggi menimbulkan bahaya yangcukup besar, seperti halnya penggunaan beberapa kemungkinan katalis teknik
ini memakan waktu untuk membawa keluar.
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kjeldahl
4/8
D. Alat dan BahanAlat : -Labu Kjeldahl -Buret 50 ml
-Batu didih -Beaker glass
-Kondensor
-Labu penampung(erlenmeyer)
Bahan : -Tablet selenium -HCl 0,1 N
- H2SO4 pekat -Indikator metil merah
-Aquadest -Serbuk Zn
-NaOH 10 N -NaOH 0,1 N
E. Cara KerjaTimbang sampel 1,5 gram
Masukan kedalam labu Kjeldahl
Tambahkan 1 butir tablet selenium & batu didih (masing-masing 2 tiap labu)
Tambahkan 25 ml H2SO4 pekat,kemudian goyangkan labu
Destruksi campuran tersebut dengan api kecil hingga keluar asap putih merata,
Kemudian api dibesarkan sampai cairan jernih (berwarna kehijauan)
Biarkan dingin lalu tambahkan 100 ml air melalui dinding labu
Tambahkan NaOH 10 N sebanyak 100 ml perlahan-lahan sampai terbentuk endapan biru
Tambahkan serbuk Zn 500 mg,kemudian tambahkan NaOH 10 N berlebih
Segera hubungkan dengan kondensor
Isi labu penampung dengan 50 ml HCl 0,1 N & beberapa tetes indikator metil merah
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kjeldahl
5/8
Lakukan destilasi hingga cairan dalam labu destilasi 1/3 nya
Atau dapat dilakukan uji gas amoniak dengan kertas lakmus merah
Kelebihan HCl kemudian dititrasi dengan NaOH 0,1 N
Lakukan penetapan blanko
()
X 100%
Pembuatan baku Primer H2C2O4 0,1 N
gr=0,3152 gram
As oks (2H2O4.2H2O)
N = 0,1 N
Timbang As.oksalat 0,3152 gram dengan botol timbang
Masukan ke dalam labu takar 50 ml
Adkan 50 ml dengan aquadest
Kocok ad larut
Pembuatan baku skunder NaOH 0,1 N 250 ml
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kjeldahl
6/8
gr = 1 gram
Timbang 2 gram NaOH dalam gelas alroji tertutup
Tambahkan 50 ml aquadest
Kocok ad larut
Pembakuan NaOH dengan As.oksalat 0,1 NPipet 10 ml As.oksalat 0,1 N
Masukan Erlenmeyer,tambahkan indicator PP 2-3 tetes
Titrasi dengan NaOH ad warna pink
Pembakuan NaOH dengan HCl 10 N
gr = 240 gram
Timbang 240 gram NaOH 10 ml
Tambahkan aquadest ad 600 ml
Pembuatan HCl 0,1 NV1.N1 = V2.N2
500.01 = v2.12
V2 = 4,16
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kjeldahl
7/8
Pipet 4,16 ml HCl 12 N
Tambahkan aquadest ad 500 ml
F. Hasil Pengamatan
Sampel I : 1,5038 gram
Sampel II : 1,5028 gram
Normalitas Asam Oksalat :
N = (g/Mr) x (1000/v) x val
N = (0,3138/126,07) x (1000/50) x 2
N = 0,099 N
Pembakuan Asam Oksalat dengan NaOH :
Vasam oksalat Nasam oksalat VNaOH NNaOH
10ml 0,099 N 10,1 ml 0,098 N
10ml 0,099 N 10,1 ml 0,098 N
x= 0,098 N
NNaOH 0,098 N
Volume blanko : 49,5 ml
Sampel 1 = 29.6 ml
Sampel 2 = 29.0 ml
% kadar protein = (49,5-29.6) x 0,098 x 14 x 6.38 x 100%
1503.8 mg
= 11.58%
% kadar protein = (49,5-29) x 0,098 x 14 x 6.38 x 100%
1502.8 mg
-
7/22/2019 Laporan Praktikum Kjeldahl
8/8
= 11.94%
% kadar rata-rata = 11.76%
G. PembahasanDari hasil percobaan didapatkan kadar protein dalam tepung terigu
sebesar 11.76%, sedangkan kadar protein dalam susu Hi-Lo yang tertera
adalah 13.3%. Perbedaan nilai ini dapat disebabkan karena masih belum
semua protein terdestruksi dan mengalami reaksi.
H.KesimpulanPada analisa protein dengan menggunakan metode kjedahl untuk
menganalisia kadar protein dalam bahan makanan diperoloeh kadar dalam
susu sebesar 11.76%.
I. Daftar Pustaka
http://chemistryismyworld.blogspot.com/2011/03/makalah-analisa-protein-
metode-kjeldahl.html
Winarno, F. G., 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit Gramedia. Jakarta.
http://chemistryismyworld.blogspot.com/2011/03/makalah-analisa-protein-metode-kjeldahl.htmlhttp://chemistryismyworld.blogspot.com/2011/03/makalah-analisa-protein-metode-kjeldahl.htmlhttp://chemistryismyworld.blogspot.com/2011/03/makalah-analisa-protein-metode-kjeldahl.htmlhttp://chemistryismyworld.blogspot.com/2011/03/makalah-analisa-protein-metode-kjeldahl.htmlhttp://chemistryismyworld.blogspot.com/2011/03/makalah-analisa-protein-metode-kjeldahl.html