laporan praktikum distilasi

13
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK JURUSAN BIOLOGI OLEH Kelompok 2: Eriani Eleganty (111810401006) Ika Novitasari (111810401007) Amin Robi Setiawan (111810401008) Ade Ayu Gustiari (111810401009) Riko Arisandi (111810401010) LABORATORIUM KIMIA ORGANIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: amin-robi-setiawan

Post on 31-Jul-2015

580 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Distilasi

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK

JURUSAN BIOLOGI

OLEH Kelompok 2:

Eriani Eleganty (111810401006)

Ika Novitasari (111810401007)

Amin Robi Setiawan (111810401008)

Ade Ayu Gustiari (111810401009)

Riko Arisandi (111810401010)

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN 2012

Page 2: Laporan Praktikum Distilasi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

PERCOBAAN 3 DISTILASI MINYAK ATSIRI

Tujuan:

1. Mempelajari teknik pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan ttik didih

2. Mempelajari metode ekstraksi minyak atsiri menggunakan prinsip

hidrodistilasi

Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumer daya hayati. Salah satu

dari kekayaan yang dimiliki adalah banyak dijumpainya tumbuhan yang dapat

diambil minyak atsirinya, seperti sirih, melati, seledri dan lain sebagainya.

Sirih adalah nama jenis tumbuhan merambat yang bersandar pada batang

pohon lain. Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 meter . Batang sirih

berwarna coklat, daunnya berbentik jantung, berujung runcing dan mengeluarkan

bau bila diremas.

Minyak atsiri yang terkandung dalam daun sirih sangat beragam,

diantaranya minyak terbang (betlephenol), seskuiterpen, chavicol dan lain-lain.

Minyak atsiri pada daun sirih memiliki banyak manfaat, seperti mematikan

kuman, antioksidan, fungisida serta menghilangkan bau badan(Robinson, 1995).

Oleh karena manfaat dan kandungan minayak atsiri daun sirih yang cukup

banyak, maka perlu dilakukan percobaan untuk mengekstrak minyak atsiri pada

daun sirih tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakuka adalah distilasi. Distilasi

dengan pelarut air dilakukan karena minyak atsiri tidak larut dalam air namun

memiliki titik didih yang berbeda, sehingga mudah dipisahkan.

Page 3: Laporan Praktikum Distilasi

Tinjauan Pustaka

Dalam taksonomi tumbuhan, tanaman sirih (Piper betle Linn.) tergolong

dalam family piperaceae, satu family dengan tanaman lada. Klasifikasi secara

lengkap tumbuhan sirih menurut Koesmiati (1966) adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotiledonae

Ordo : Piperales

Familia : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper betle Linn.

Daun sirih berukuran besar bisa mencapai 20 cm, bentuk jantung, dengan

warna kuning muda atau hijau rumput, berbau wangi dan berasa pedas. Bentuk

dan rasa daun sirih berbeda-beda tergantung dari jenis, iklim dan tempat

tumbuhnya (Hidayat, 1968).

Daun sirih mengandung senyawa tianin, gula, vitamin dan minyak atsiri.

Minyak atsiri sirih berwarna kuning kecoklatan mempunyai rasa getir, berbau

wangi dan larut dalam pelarut organic, seperti alcohol, eter, dan kloroform, serta

tidak larut dalam air (Soemarno, 1987).

Kadar minyak atsiri daun sirih memberikan hasil yang berbeda-beda.

Adanya perbedaan kadar minyak atsiri ini kemungkinan disebabkan perbedaan

jenis daun sirih, tempat tumbuh, dan iklim. Selain itu iklim dan jenis daun sirih

juga mempengaruhi rasa dan bentuk daun sirih (Koesmiati, 1966).

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui jumlah minyak atsiri dalam

daun sirih berbeda-beda pula pada setiap peneliti, seperti pada table di bawah ini:

Peneliti Kadar minyak atsiri (%)

Bhoyan (1962) 0,5

Ueda dan Sasaki (1952) 1,72-2,40

Kofuku dan Ryakato (1935) 0,65

Nigan dan Purahoit (1962) 0,7

Hidayat (1968) 1,77-2,00

Page 4: Laporan Praktikum Distilasi

Prinsip Kerja

Prinsip kerja utama pada distilasi adalah terjadi pemanasan oleh air pada

bahan. Salah satu komponen campurannya akan menguap pada titik didihnya,

yang terlebih dahulu menguap adalah zat yang bersifat volatile (mudah menguap).

Uap tersebut akan mask ke dalam pipa kondensor sehingga terjadi proses

pendinginan. Akibat dari proses pendinginan tersebut maka uap air bersama

minyak atsiri menetes turun ke Erlenmeyer yang disebut distilat. Distilasi

umumnya bisa diaplikasikan bila zat yang akan dipisahkan memiliki perbedaan

titik didih yang jauh. Batu didih digunakan untuk menghilangkan gelembung pada

saat pemanasan (Ketaren, 1978).

Alat

Set alat distilasi, yang terdiri atas:

-labu alas bulat

-statif

-mantel penangas

-kondensor

-beaker glass

Gelas ukur

Pipet tetes

Neraca digital

Bahan

o Daun sirih (Piper betle Linn.) 30 gram

o MgSO4

o Aquades

Page 5: Laporan Praktikum Distilasi

Cara kerja

A. Skema kerja

- Dipotong kecil-kecil

- Digerus dengan mortar dan pastle

- Dimasukkan kedalam labu dan bulat

- Diisi aquades

- Ditambah batu didih

- Dipanaskan labu diatas mantel pemanas

- Dicatat volumenya

- Dipisahkan minyak atsiri dari air

- Ditambah magnesium sulfat

-

B. Prosedur Kerja

1. Preparasi sampel. Potong-potong kecil sampel (daun sirih) yang sudah

bersih dan kering (dengan jumlah air minimum)

2. Persiapkan set alat distilasi.

3. Masukkan 30 gr sampel ke dalam labu alas bulat 250 mL. Penuhi labu

dengan aquades sebanyak 130 mL. Tambahkan batu didih.

4. Pasang kembali labu pada set up alat distilasi. Panaskan labu pada mantel

pemanas secara perlahan-lahan.hentikan distilasi jika sudah diperoleh

distilat sebanyak 100 mL atau telah dipanaskan selama 1-1,5 jam.

5. Catat volume distilat yang diperoleh. Biarkan distilat hingga beberapa saat

hingga nantinya diproleh dua fasa, aqueous phase dan organic phase.

Pisahkan minyak atsiri dari air yang ada dalam campuran distilat. Lalu

tambahkan sedikit magnesium sulfat pada distilat minyak atsiri. Peroleh

minyak atsiri dengan cara dekantasi . Catat volume minyak atsiri yang

diperoleh.

Daun sirih

Hasil minyak atsiri

Page 6: Laporan Praktikum Distilasi

6. Hitung rendemen minyak atsiri yang diperoleh. Amati baud an warna dari

minyak atsiri tersebut.

Waktu yang Dibutuhkan

Persiapan (preparasi alat) 15 menit

Proses distilasi

-tetes pertama 21 menit, 30 detik

-tercapai hasil akhir 39 menit

Lain-lain 15 menit

Total waktu 90 menit

Data dan Perhitungan

Dari percobaan distilasi minyak atsiri yang telah dilakukan diperoleh data

sebagai berikut:

Warna : keruh

Bau : bau sirih menyengat

Berat awal : 30 gram

Berat hasil : tidak ada

Waktu yang dibutuhkan : 1 jam 30 menit( 90 menit)

Perhitungan : tidak ada karena tidak ada hasil.

Namun secara prinsip, cara menghitung rendemen hasil adalah sebagai

berikut:

berat hasilberat awal

x 100 %

Hasil

Pada percobaan destilasi minyak atsiri pada daun sirih yang telah

dilakukan tidak diperoleh hasil yang diinginkan(gagal/minyak sangat sedikit

sehingga tidak dapat dihitung). Destilasi yang dilakuka selama 1 jam

menghasilkan distilat denga warna keruh da tetesan yang pertama pada menit ke

21 30 detik. Berikut adalah gambar proses distilasi secara skematis:

Page 7: Laporan Praktikum Distilasi

Pembahasan Hasil

Pada pecobaan ini, yaitu pengambilan minyak atsiri pada daun sirih

dengan cara destilasi. Pemilihan daun sirih ini berdasarkan kandungan minyak

atsirinya yang cukup besar, berkisar 1,77% - 2%(Hidayat, 1968).

Daun sirih dipotong kecil kemudian dimasukkan dalam labu dan ditambah

dengan aquades beserta batu didih. Labu tersebut langsung dikontakkan dengan

mantel penangas dan menghasilkan uap panas, hal inibertujuan guna membuka

lebar pembuluh resin dan kelenjar minyak pada daun sirih. Dengan terbukanya

pembuluh resin dan kelenjar minyak, maka minyak atsiri daun sirih yang berupa

senyawa volatil akan ikut menguap bersama uap air sehingga komponen minyak

dapat diambil (Koesmiati, 1966).

Pada percobaan ini kami tidakmendapatkan hasil yang diharapkan. Destilat

yang diperoleh pada kelompok kami warnannya keruh. Hal ini disebabkan karena

destilan tercampur oleh vaselin. Selain itu, penyebab tidak didapatkan rendemen

pada kelompok kami dikarenakan lamanya destilasi yang kami lakukan hanya 1

jam, padahal yang bagus dan bisa mengeluarkan minyak atsiri pada daun sirih

Page 8: Laporan Praktikum Distilasi

dengan sempurna pada waktu kisaran 5 jam.Sehingga waktu 1 jam mungkin

hanya membuaka poro-pori dari daun sirih.

Pada minyak atsiri daun sirih mengandung minyak terbang (betle phenol),

seskuiterpen, pati, diastase, gula, dan chaviol. Rendemen minyak atsiri daun

menurut literature berkisar 3-5%. Berikut gambar struktur molekul terpen pada

minyak atsiri yang merupakan rantai terbuka dan rantai melingkar :

Menurut Dharma (1985) dan Tampubolon (1968) komponen penyusun

minyak atsiri pada daun sirih digolongkan sebagai senyawa fenol dan senyawa

non fenol. Senyawa-senyawa fenol minyak atsiri pada daun sirih dibagi menjadi

dua yaitu: isomer botel fenol dari klavikol dan eugenol dengan berbagai

kombinasi fenol seperti alil pirokatekol, kavibetol, karavikol, metal eugenol,

sineol dan estragol. Sedangkan senyawa kimia nonfenol terdiri atas estrgol,

kardinen, kariofilen, terpen, terpinen, metal eter, methon dan seskuiterpen.

Page 9: Laporan Praktikum Distilasi

Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Distilasi merupakan metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih.

2. Percobaan yang dilakukan tidak menghasilkan rendemen, namun pada literatur

kandungan miyak atsiri sirih bisa mencapai 2%.

3. Komponen minyak atsiri yang terkandung dalam daun sirih terdiri dari

senyawa fenol dan senyawa nonfenol.

4. Kandungan Minyak atsiri pada tiap bahan berbeda-beda.

Saran

Sebaiknya alat yang akan digunakan terlebih dahulu diperiksa

kebersihannya sehingga mengurangi kemungkinan gagal. Selain itu perlu

diperhatikan pemilihan bahan agar menggunakan bahan yang lebih banyak

mengandung minyak atsiri,sehingga hasil dapat diperoleh.

Referensi

Dharma, A.P.1985.Tanaman Obat Nasional Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka

Hidayat, J.1968.”Penentuan Kadar Minyak Atsiri Daun Sirih(Piper betle

Linn.)Segar dan Kering”.Skripsi.Bandung:Departemen Farmasi.

Ketaren. S. dan B. Djatmiko.1978.Minyak Atsiri.Bogor:Departemen THP,

Fatemeta, IPB.

Koesmiati, S.1966.”Daun Sirih(Piper betle Linn.)Sebagai

Desinfektan”.Skripsi.Bandung: Departemen Farmasi.

Robinson.1995.Obat Asli Indonsesia.Jakarta:PT. Dian Rakyat

Soemarno.1987.Pemeriksaan Minyak AtsiriDaun Sirih(Piper betle Linn.)Segar

yang Telah Dikeringkan.Bandung:Departemen Farmasi.

Tampubolon, O.T.1968.Tanaman Obat. Jakarta:Bharatara Karya Aksara.