laporan praktikum distilasi

9
I. Judul Percobaan Distilasi II. Hari/Tanggal Percobaan Selasa, 30 Oktober 2012 III. Selesai Percobaan Selasa, 30 Oktober 2012 IV. Tujuan Percobaan 1. Memisahkan dan memurnikan zat cair 2. Menentukan titik didih zat cair V. Tinjauan Pustaka Salah satu metode yang sangat baik untuk memurnikan zat cair adalah distilasi. Metode ini memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing komponen. Titik didih merupakan temperatur ketika jumlah tekanan parsial di atas fasa cair sama dengan tekanan luar yang dikenakan pada sistem. Penurunan tekanan luar atau penaikan tekanan parsial menyebabkan larutan mendidih pada suhu lebih rendah. Jika yang terjadi adalah peningkatan tekanan luar atau penuruan tekanan parsial, hasil yang ditimbulkan adalah larutan mendidih dalam suhu lebih tinggi. Pemanasan terhadap zat cair menyebabkan banyak molekul memasuki fasa uap. Jumlah molekul yang memasuki fasa uap sangat bergantung pada temperature, tekanan, dan kekuatan gaya tarik antarmolekul di dalam fasa cair dan volume sistem. Seperti informasi yang diungkapkan oleh hukum Raoult tentang komposisi fasa uap di atas permukaan zat cair X’A= fraksi mol A dalam fasa uap = PA/Ptotal X’B= fraksi mol B dalam fasa uap = PB/Ptotal Pemanasan pada suhu yang sama, zat cair dengan titik didih lebih rendah akan menguap lebih dahulu karena energi yang diperlukan untuk berubah fasa lebih sedikit, sehingga zat tersebut terdistilasi pertama kali, dilanjutkan dengan komponen yang titik 1

Upload: metta-sari-kedele

Post on 17-Jul-2016

96 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan praktikum Distilasi

I. Judul Percobaan

Distilasi II. Hari/Tanggal Percobaan

Selasa, 30 Oktober 2012III. Selesai Percobaan

Selasa, 30 Oktober 2012IV. Tujuan Percobaan

1. Memisahkan dan memurnikan zat cair

2. Menentukan titik didih zat cair

V. Tinjauan Pustaka

Salah satu metode yang sangat baik untuk memurnikan zat cair adalah distilasi. Metode ini memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing komponen. Titik didih merupakan temperatur ketika jumlah tekanan parsial di atas fasa cair sama dengan tekanan luar yang dikenakan pada sistem. Penurunan tekanan luar atau penaikan tekanan parsial menyebabkan larutan mendidih pada suhu lebih rendah. Jika yang terjadi adalah peningkatan tekanan luar atau penuruan tekanan parsial, hasil yang ditimbulkan adalah larutan mendidih dalam suhu lebih tinggi. Pemanasan terhadap zat cair menyebabkan banyak molekul memasuki fasa uap. Jumlah molekul yang memasuki fasa uap sangat bergantung pada temperature, tekanan, dan kekuatan gaya tarik antarmolekul di dalam fasa cair dan volume sistem.

Seperti informasi yang diungkapkan oleh hukum Raoult tentang komposisi fasauap di atas permukaan zat cair X’A= fraksi mol A dalam fasa uap = PA/PtotalX’B= fraksi mol B dalam fasa uap = PB/Ptotal

Pemanasan pada suhu yang sama, zat cair dengan titik didih lebih rendah akanmenguap lebih dahulu karena energi yang diperlukan untuk berubah fasa lebih sedikit,sehingga zat tersebut terdistilasi pertama kali, dilanjutkan dengan komponen yang titik didihnya lebih tinggi. Uap yang terbentuk akan mengalir melalui pipa distilasi, kemudiandikondensasi agar suhunya agar didapat zat murni dengan fasa cair.Adanya zat pengotor pada zat murni mempengaruhi penuruan tekanan uap darizat murni. Hal ini terjadi karena penurunan tekanan uap mempengaruhi titik didih zatyang semakin tinggi.

1

Page 2: laporan praktikum Distilasi

Tabung 25 ml larutan setelah

distilat + AgNO3 0,1 M

Tabung 35 ml H2O + AgNO3 0,1 M

Tabung 15 ml larutan sebelum distilat + AgNO3 0,1 M

Temperatur konstan dan diperoleh distilat ±10 ml

1 gram + 100 ml H2O

Distilasi ada beberapa macam yaitu : Distilasi sederhana ialah, proses distilasi yang tidak melibatkan kolom fraksinasi,

atau pemisahan zat murni dari zat – zat volatile dengan perbedaan titik didih palingsedikit 75℃. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas.

Distilasi bertingkat ialah adanya tambahan kolom fraksinasi dalam sistemdistilasi. Dengan menggunakan proses destilasi ini pemisahan zat murni dengan zat – zatvolatile tidak harus mempunyai perbedaan yang jauh.

Distilasi azeotrop adalah, proses destilasi pada campuran azeotrop, yaitucampuran dua atau lebih komponen yang sulit dipisahkan. Meskipun sulit untuk dipisahkan dengan cara biasa terdapat cara yang lain yang memungkinkan untuk pemisahan zat itu antara lain menggunakan tekanan tinggi.

VI. Cara Kerja

2

- Dimasukkan kedalam labu distilasi yang

sudah terisi beberapa batu didih

- Air dijalankan melalui pendingin (kondensor)

- Labu destilasi dipanaskan sampai mendidih

dan diamati kenaikkan temperature pada

termometer

- Distilasi dihentikan

- Dibandingkan kemurnian antara distilat dan

larutan mula-mula dengan larutan AgNO3 0,1 M,

dengan cara :

Page 3: laporan praktikum Distilasi

Hasil reaksi

1 gram + 100 ml H2O

Temperature konstan dan diperoleh distilat ±10 ml

VII. Hasil Pengamatan

Alur kerja Hasil pengamatan Dugaan reaksi kesimpulan

- Suhu awal saat api

belum dinyalakan

31℃ lalu

diperoleh

temperatur konstan

96℃

- Pada tabung 1

Setelah ditetesi 3

tetes AgNO3 0,1 M

terbentuk endapan

berwarna putih

- Pada tabung 2

setelah ditetesi 3

tetes AgNO3 0,1 M

tidak terbentuk

endapan dan

larutan tidak

NaCl(s)+H 2O(aq)⟶NaCl(aq)

NaCl(aq)+AgNO3(aq)⟶ AgCl(s)+NaNO3 (aq)

AgNO3 (aq )+H 2O(aq )⟶ AgNO3(aq)

- Pada tabung 1 terbentuk endapan sesuai dengan dugaan

- Pada tabung 2 tidak terbentu endapan karena distilat merupakan akuades murni

- Pada tabung 3 tidak terbentuk endapan kerena akuades murni

- Proses distilasi pada larutan NaCl telah berhasil memisahkan garam dan akuades murni

3

- Amati dan catat pengamatan

- Dimasukkan kedalam

labu distilasi yang

sudah terisi 2 butir

batu didih

- Air dijalankan melalui

pendingin (kondensor)

- Labu destilasi

dipanaskan sampai

mendidih dan diamati

kenaikkan temperature

pada termometer

Page 4: laporan praktikum Distilasi

berwarna.

- Pada tabung 3

setelah ditetesi 2

tetes AgNO3 0,1 M

tidak terbentuk endapan dan larutan tidak berwarna.

VIII. ANALISIS DATA

Berdasarkan data di atas pada percobaan destilasi , langkah awal yang harus dilakukan adalah mencuci labu dan membersihkan semua peralatan yang akan digunakan . Kemudian merangkai merangkai alat dengan benar dan menutup setiap celah dengan rapat. Setelah itu membuat larutan dari 1 gram NaCl + 100 ml H2O dan dimasukkan ke dalam labu distilasi dan dipasang termometer lalu di catat suhu awalnya. Dipanaskan labu destilasi dengan suhu mula-mula 310 C hingga tercapai suhu konstan yaitu 960 C. Untuk 2 ml pertama air distilat dibuang dan diambil 5 ml air distilat selanjutnya. Lalu larutan NaCl, aqudes, dan air distilat masing-masing 5 ml diuji kemurniannya dengan AgNO3 dan hasilnya warna aquades dan air distilat tetap tidak berwarna dan tidak menghasilkan endapan, warna larutan sebelum distilat yaitu larutan NaCl menjadi putih keruh dan terdapat endapan berwarna putih. Reaksi-reaksinya sebagai berikut:

4

- Distilasi dihentikan

- Dibandingkan kemurnian

antara distilat dan larutan

mula-mula dengan larutan

AgNO3 0,1 M, dengan cara :

Page 5: laporan praktikum Distilasi

Reaksi pada saat membuat larutan NaCl :

NaCl (aq) + H2O (l) → NaCl (aq)

Reaksi pada saat larutan sebelum distilat ditetesi 3 tetes AgNO3

NaCl(aq) + AgNO3(aq) → AgCl(s)+ NaNO3(aq)

Reaksi pada saat distilat ditetesi 3 tetes AgNO3 dan reaksi ini adalah sama untuk akuades

ditetesi 3 tetes AgNO3

AgNO3(aq) + H2O (l) → AgNO3 (aq)

IX. Pembahasan

Pada percobaan distilasi ini langkah pertamanya adalah mencuci dan membersihkan

alat ,kemudian merangkainya dengan benar. Setiap sambungan pipa atau pun celah ditutup rapat

dengan plastisin agar hasil distilat tidak keluar.

Setelah itu membuat larutan NaCl yang terdiri dari 1 gram NaCl dengan 100 ml akuades,

lalu diaduk hingga menjadi larutan yang homogen. Disini kami menggunakan akuades karena

akuades merupakan air murni sedangkan air kran merupakan air sadah yang bila digunakan

dapat mempegaruhi hasil distilat. Persamaan reaksinya adalah

NaCl(s)+H2O(l)⟶NaCl(aq)

Kemudian larutan garam dimasukkan ke dalam labu yang telah berisi 2 buah batu didih. Setelah itu mengalirkan air dari kran melalui selang plastik menuju kondensor dengan posisi aliran air berlawanan dengan aliran destilat. Air yang mengalir pada pipa destilasi berfungsi untuk mendinginkan uap air hasil destilasi yang keluar melalui pipa destilasi agar berubah menjadi embun dan dapat menetes ke dalam gelas ukur.

Setelah itu labu distilasi dipanaskan menggunakan kompor gas hingga mencapai suhu

konstan. Suhu konstan yang kami dapatkan adalah 96℃ . Setelah itu distilat mulai menetes pada

tabung reksi yang ada, untuk 2 ml distilat pertama kami membuangnya karena untuk menjaga

kemurnian distilat. Untuk tetesan berikutnya kami tampung sebanyak 5 ml distilat. Setelah itu

kami membandingkan kemurnian antara larutan sebelum distilasi, distilat dan akuades ngan

menggunakan AgNO3 0,1 M .

Pada tabung 1 yaitu larutan sebelum distlasi saat ditetesi 3 tetes AgNO3 0,1 M terbentuk

endapan putih dan larutan berwarna putih keruh .Persamaan reaksi yang terjadi adalah:

5

Page 6: laporan praktikum Distilasi

NaCl(aq)+AgNO3(aq)⟶ AgCl(s)+NaNO3 (aq)

Pada tabung 2 distilat 5 ml ditetesi 3 tetes AgNO3 menghasilkan larutan tak berwarna, ini membuktikan bahwa distilat menghasilkan air murni. Karena titik didih air lebih rendah daripada garam maka yang keluar sebagai distilat adalah air ( H2O).

Persamaan reaksi yang terjadi adalah :

AgNO3 (aq )+H 2O(aq )⟶ AgNO3(aq)

Pada tabung 3 akuades 5 ml ditetesi 3 tetes AgNO3juga menghasilkan larutan tak

berwarna. Persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagau berikut :

AgNO3 (aq )+H 2O(aq )⟶ AgNO3(aq)

Percobaan distilasi ini termasuk ke dalam distilasi sederhana karena Jika campuran

dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu.

X. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, diperoleh kesimpulam bahwa distilat yang dihasilkan pada proses dstilasi merupakan air murni yaitu H2O, Karena titik didih air lebih rendah daripada garam maka yang keluar sebagai distilat adalah air ( H2O). Terbukti dengan penetesan 3 tetes AgNO3 yang tidak menghasilkan endapan dan larutan yang dihasilkan tidak berwarna.

XI. Jawaban Pertanyaan

Apa sebab aliran di dalam pendingin dibuat berlawanan arah dengan aliran distilat?Arah aliran air dibuat berlawanan arah dengan aliran distilat supaya seluruh ruang di

selang kondensor penuh terisi oleh air. Apabila air diisi searah dengan aliran destilat, ruangan di

selang kondensor tidak akan terisi penuh karena air yang masuk bisa langsung keluar sebelum

selang terisi penuh. Hal ini dimaksudkan agar suhu larutan menjadi tinggi dan tekanannya juga

menjadi tinggi, sehingga uap yang dihasilkan banyak. Uap tersebut akan didinginkan dan

berubah menjadi distilat. Jika uap yang dihasilkan banyak, maka jumlah distilat yang dihasilkan

pun juga banyak.

6

Page 7: laporan praktikum Distilasi

XII. Daftar Pustaka

Anonim. 2011. Chemistry Blog.

http://camillaschemistryadventure.blogspot.com/2011/07/3sas-1-30-except-for-2-4-9-14-

24-and-25.html ( diakses tanggal 04 november 2012)

Khairudin. 2011. Pemisahan dan pemurnian zat cair. http://www.scribd.com/doc/47915293/PEMISAHAN-DAN-PEMURNIAN-ZAT-CAIR ( di akses tanggal 04 november 2012)

Tim Kimia Dasar. 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar 1. Surabaya: Unesa University Press.

Surabaya, 22 oktober 2012

Mengetahui PraktikanDosen/Asisten Pembimbing

7