laporan praktikum dioda sebagai penyearah arus

16
 DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. II. DASAR TEORI 2.1 Peng ertian Dioda Dio da adal ah kompon en akt if ber salu ran dua (di oda termion ik mu ngk in memilik i saluran ketiga sebagai peman as). Dioda mempu nyai dua elektrod a yang akt if dimana isya rat listr ik dap at men gal ir, dan keb anya kan dio da dig una kan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi  paling umu m dari dioda adalah untuk mempe rbolehk an arus listrik meng alir dalam suatu arah dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya. Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan. Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur), teta pi mempun yai kara kte ristik listrik teg ang an-a rus taklinier komple ks yan g  bergan tung pada teknol ogi yang digun akan dan kond isi pengg unaan. Bebera pa  jenis dioda juga mempu nyai fungsi yang tidak ditujuk an untuk pengg unaan  penye arahan. 2.2 Rang kaian Peny earah Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (Alternating Current / AC) menjadi arus searah (Direct Current / DC). Komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyearah adalah di od a, ka re na di od a me mi li ki si fat ha ny a me mp er bo le hk an ar us li st ri k melewatinya dalam satu arah saja. 2. 2. 1 Rang ka ia n Pen ye ara h S eten gah Ge lomba ng Ra ngka ian Pe nyea rah Se te ngah Ge lombang Ra ng ka ian pe nyea rah sete nga h gel ombang mer upa kan ran gka ian pen yea rah sed erha na yan g han ya 1

Upload: ranglis

Post on 09-Oct-2015

512 views

Category:

Documents


55 download

DESCRIPTION

Dioda

TRANSCRIPT

  • DIODA SEBAGAI PENYEARAH

    (E.1)

    I. TUJUAN

    Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

    II. DASAR TEORI

    2.1 Pengertian Dioda

    Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin

    memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda yang

    aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan

    karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Sifat kesearahan yang dimiliki

    sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi

    paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir

    dalam suatu arah dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya. Karenanya, dioda

    dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.

    Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna

    (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur),

    tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang

    bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan. Beberapa

    jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan

    penyearahan.

    2.2 Rangkaian Penyearah

    Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk

    merubah arus bolak-balik (Alternating Current / AC) menjadi arus searah (Direct

    Current / DC). Komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyearah adalah

    dioda, karena dioda memiliki sifat hanya memperbolehkan arus listrik

    melewatinya dalam satu arah saja.

    2.2.1 Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang

    Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang Rangkaian penyearah

    setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah sederhana yang hanya

    1

  • dibangun menggunakan satu dioda saja, seperti diilustrasikan pada gambar berikut

    ini :

    Gambar 2.1 Rangkaian penyearah setengah gelombang

    Dari gambar 2.1 diatas merupakan contoh rangkaian dioda penyearah

    setengah gelombang. Sumber AC menghasilkan sebuah tegangan sinusoida.

    Diasumsikan dioda pada rangkaian di atas merupakan dioda yang ideal, putaran

    setengah positif sumber tegangan akan dioda bias maju. Sejak tombol ditutup,

    seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2a, sumber tegangan putaran setengah

    positif akan muncul melalui resistor beban. Pada putaran setengah negatif, dioda

    akan mengalami bias balik. Dalam hal ini dioda ideal akan kelihatan sebagai

    saklar terbuka, seperti ditunjukkan pada gambar 2.2b dan tidak ada tegangan yang

    muncul pada resistor beban.

    Gambar 2.2.a Gambar 2.2.b

    2.2.2 Bentuk Gelombang Ideal Penyearah Setengah Gelombang

    Gambar 2.3a menunjukkan perwakilan graphical bentuk gelombang tegangan

    masukan. Ia adalah sebuah gelombang sinus dengan nilai seketika Vin dengan nilai

    puncak Vp(in). Sebuah sinusoida murni seperti ini mempunyai nilai rata-rata nol di

    atas satu putaran sebab masing-masing tegangan pada saat yang sama mempunyai

    kesamaan dan ketidaksamaan tegangan setengah putaran. Jika tegangan diukur

    dengan sebuah multimeter DC, maka akan mendapatkan nol karena voltmeter DC

    menunjukkan nilai rata-rata. Dalam rectifier setengah gelombang pada gambar

    2.3b, dioda berlaku sebagai penghantar selama putaran setengah positif, tetapi

    tidak berlaku sebagai penghantar selama putaran setengah negatif. Oleh karena itu

    rangkaian memotong putaran setengah negatif seperti yang ditunjukkan dalam

    gambar 2.3c. Bentuk gelombang tersebut seperti sebuah sinyal setengah

    2

    AC+

    _

    +

    _AC

    +

    _

    +

    _

  • gelombang. Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban yang satu

    arah. Hal ini berarti bahwa ia mengalir hanya pada satu arah.

    Gambar 2.3a gambar 2.3bgambar 2.3c

    Tegangan setengah gelombang seperti gambar 2.3c merupakan sebuah

    tegangan DC yang bergetar naik sampai maksimum dan menurun sampai nol

    selama putaran setengah negatif. Ini bukan merupakan jenis tegangan DC yang

    dibutuhkan oleh peralatan elektronik. Karena yang dibutuhkan merupakan

    sebuah tegagan konstan, sama seperti halnya yang terjadi pada sebuah baterai.

    Dioda ideal dapat digunakan untuk menganalisis rectifier setengah

    gelombang. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa tegangan puncak saat

    keluar sama dengan tegangan saat masuk.

    Setengah gelombang ideal : Vp(out) = Vp(in)

    2.2.3 Drop Tegangan

    Untuk menentukan tegangan rata-rata DC yang melewati beban resistor,

    terlebih dahulu tegangan drop pada dioda harus dihitung. Untuk arus lebih

    besar tegangan yang drop arah maju dapat mencapai 1 volt.

    Gambar 2.4. Drop tegangan yang timbul pada dioda.

    Bila drop tegangan pada dioda diperhitungkan, tegangan puncak ke puncak

    yang melewati beban sedikit berkurang dibandingkan tegangan input.

    2.2.4 Nilai Sinyal DC Setengah Gelombang

    3

    Vo

  • Nilai DC sebuah sinyal adalah sama dengan nilai rata-rata. Jika Anda

    mengukur sebuah sinyal dengan sebuah Voltmeter DC, yang terbaca akan sama

    dengan nilai rata-rata. Pada dasarnya nilai tertentu dari DC diperoleh dari

    setengah gelombang diperoleh.

    Formulanya adalah Vdc

    2.3 Penyearah Gelombang Penuh Dengan Ct Transformator.

    2.3.1 Skema Rangkaian Gelombang Penuh Dengan Ct Transformator

    Gambar 2.5 Skema rangkaian gelombang penuh dengan CT Transformator

    2.3.2. Bentuk Gelombang Ideal Penyearah dengan CT Transformator

    Merupakan penyearah gelombang penuh yang menggunakan dua buah

    dioda yang dihubungkan ke transformator sekunder yg ditap tengahnya.

    Penyearah gelombang penuh equvalent dengan dua kali penyearah setengah

    gelombang. Sebab pusat tap, masing-masing rectifier mempunyai sebuah

    tegangan masukan yang equel dengan setengah tegangan sekunder. Dioda D1

    menghantar keputaran setengah positif, dan dioda D2 menghantar ke putaran

    setengah negatif. Sebagai hasilnya arus beban penyearah mengalir selama

    setengah putaran bersama-sama. Penyearah gelombang penuh berbuat sama

    dengan dua kali bolak balik pada penyerah setengah gelombang.

    Gambar 2.6

    Rangkaian Penyearah CT

    4

  • Harga tegangan dapat dihitung :

    Ueff = 0,707 x Um Udc = 0,636 x Um

    Harga arus dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

    Dengan kata lain selama setengah siklus positif tegangan input dioda D1 di

    bias maju, sedangkan dioda D2 dibias mundur.Selama setengah siklus negatif

    tengan input dioda D1 di bias mundur, sedangkan dioda D2 dibias maju.

    2.2.3. DC atau Nilai Rata-Rata

    Karena sinyal gelombang penuh mempunyai dua kali seperti banyak

    putaran lingkaran positif seperti sinyal setengah gelombang DC atau nilai rata-

    rata merupakan dua kali, diberikan oleh :

    Vdc = 2Vp /

    Ketika 2/ = 0,636 Vp maka persamaan menjadi Vdc = 0,636 VpBentuk ini dapat lihat bahwa DC atau nilai rata-rata sama dengan 63,6%

    dari nilai puncak. Oleh karena itu, jika tegangan puncak sinyal gelombang

    penuh adalahg 100% tegangan DC nya adalah 63,6 V.

    2.4 Penyearah Gelombang Penuh Model Jembatan

    Skema Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Model Jembatan.

    Penyearah gelombang penuh model jembatan memerlukan empat buah

    diode. Dua diode akan berkondusi saat isyarat positif dan dua diode akan

    berkonduksi saat isyarat negatif. Untuk model penyearah jembatan ini kita

    tidak memerlukan transformator yang memiliki center-tap.

    Gambar 2.7 Skema rangkaian penyearah gelombang penuh model jembatan

    2.4.1 Gambar Bentuk Output Gelombang

    Seperti ditunjukkan pada gambar 2.4.1, bagian masukan AC

    dihubungkan pada sambungan D1-D2 dan yang lainnya pada D3-D4.

    5

  • Katode D1 dan D3 dihubungkan degan keluaran positif dan anode D2 dan

    D4 dihubungkan dengan keluaran negatif (tanah).

    Misalkan masukan AC pada titik A berharga positif dan B berharga

    negatif, maka diode D1 akan berpanjar maju dan D2 akan berpanjar mundur.

    Pada sambungan bawah D4 berpanjar maju dan D3 berpanjar mundur. Pada

    keadaan ini elektron akan mengalir dari titik B melalui D4 ke beban , melalaui

    D1 dan kembali ke titik A. Pada setengah periode berikutnya titik A menjadi

    negatif dan titik B menjadi positif. Pada kondisi ini D2 dan D3 akan

    berpanjar maju sedangkan D1 dan D4 akan berpanjar mundur. Aliran arus

    dimulai dari titik A melalui D2, ke beban, melalui D3 dan kembali ke titik B.

    Perlu dicatat di sini bahwa apapun polaritas titik A atau B, arus yang mengalir

    ke beban tetap pada arah yang sama.

    Gambar 2.8 Bentuk Gelombang Tegangan Output

    2.5 Filter

    Filter adalah suatu rangkaian yang dibuat dengan tujuan untuk memperbesar

    tegangan DC dan memperkecil tegangan rippple pada suatu rangkaian

    penyearah baik setengah gelombang maupun gelombang penuh. Adapun

    komponen elektronika yang sering digunakan sebagai rangkaian filter adalah

    kompponen Induktor (l) dan Kapasitor (C).

    2.5.1 Filter Dengan Menggunakan Komponen Induktor (l)

    6

  • Gambar 2.9 : Skema rangkaian penyearah gel penuh dengan filter L

    Gambar 2.10 : Output gelombang penuh pembalik fasa dengan filter l

    Rumus Arus beban untuk filter (I)

    2.5.2 Filter Dengan Menggunakan Komponen Kapasitor (C)

    Sistem penyearah menghasilkan arus gelombang searah masih terdapat

    pulsa gelombang bolak balik Secara umum peralatan elektronik membutuhkan

    sumber arus searah (DC) yang halus atau lebih rata. Untuk menghilangkan sisa

    gelombang bolak balik tersebut sering digunakan kondensator elektrolit sebagai

    tapis perata (Filter) seperti pada gambar berikut :

    a. Filter Kapasitip

    Penambahan nilai kapasitor yang dipararel dengan beban akan memberikan

    efek peralatan pulsa DC yang lebih halus. Nilai kapasitor yang lebih besar akan

    menyimpan muatan pada saat pengisian. Kecepatan pengosongan muatan

    kapasitor tergantung dari besarnya konstanta waktu, yang dirumuskan dalam :

    T = RL x C

    7

  • Gambar 2.11 rangkaian penyearah gelombang penuh dilengkapi filter

    kapasitor

    2.12 Bentuk gelombang perataan dengan kapasitor

    b. Faktor Kerut (Ripple)

    Keluaran dari penyearah terdiri dari tegangan searah dan tegangan bolak balik

    atau ripple. Tegangan kerut berbanding langsung terhadap arus beban (RL).

    Faktor kerut didefinisikan :

    Dimana :

    Vr (rms) = harga

    tegangan kerut yang

    terukur oleh volt meter AC.

    Vdc = harga

    tegangan keluaran DC

    yang terukur oleh

    volt meter DC.

    8

  • Gambar 2.13 bentuk gelombang dengan menggunakan filter dan tanpa filter

    untuk penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh

    III. ALAT DAN BAHAN

    Rangkaian penyearah

    Osiloskop

    Voltmeter

    IV. PROSEDUR KERJA

    A. Penyearah setengah gelombang

    1. Penyearah setengah gelombang tanpa perantara dihubungkan dan amati

    bentuk gelombang pada Osiloskop. Ukur tegangan dengan Voltmeter.

    2. Perata dihubungkan dan amati bentuk gelombang pada Osiloskop. Baca

    tinggi puncak(simpangan tertinggi) dan lembah gelombang(simpangan

    terendah) pada Osiloskop. Ukur tegangan dengan Voltmeter.

    3. Tegangan bolak-balik diukur antara P dan Q, P dan R serta R dan Q.

    B. Penyearah satu gelombang

    1. Penyearah satu gelombang tanpa perata dihubungkan dan amati bentuk

    gelombang pada Osiloskop. Bacalah tinggi puncak gelombang. Ukur

    tegangan dengan Voltmeter.

    9

    T P

    Q

    D1

    D2

    D4

    D3 C

    S

    R

    Gambar percobaan

  • 2. Kapasitor C dihubungkan dan amati bentuk gelombang pada Osiloskop.

    Baca tinggi puncak gelombang pada Osiloskop dan ukur tegangan dengan

    Voltmeter. Ukur tegangan bolak-balik antara P dan Q, P dan R serta R dan Q.

    V. TUGAS

    1. Apa kegunaan rangkaian penyearah?

    Jawab: Rangkaian Penyearah berguna untuk mengubah arus bolak balik (AC)

    menjadi arus searah (DC) sehingga dalam rangkaian hanya mengalir satu

    arus saja.

    2. Apakah peranan kapasitor pada penyearah termaksud?

    Jawab: Kapasitor dalam penyearah berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik

    dalam waktu tertentu (sementara) tanpa disertai reaksi kimia.

    3. Tunjukkan secara kualitatif cara kerja alat ini!

    Jawab: Osiloskop berguna untuk mengukur arus atau tegangan maksimum, arus

    atau tegangan efektif, arus atau tegangan rata-rata serta besar frekuensi

    gelombang yang dihasilkan oleh sumbernya. Untuk cara kerja alat ini

    adalah:

    1. Hidupkan osiloskop dan masukkan tegangan yang diukur.

    2. Skala pada tombol VOLTS/DIV menunjukkan nilai

    tegangan tiap cm secara vertikal dikalikan dengan kalibrasinya.

    Untuk mengamati bentuk gelombang dengan penyearah arus setengah

    gelombang, dapat dilakukan langkah berikut:

    a. Hubungkan penyearah setengah gelombang tanpa perata dan amati

    bentuk gelombang pada osiloskop

    b. Hubungkan perata dan amati bentuk gelombang pada osiloskop.

    Baca tinggi puncak (simpangan terendah) pada osiloskop. Ukur

    tegangan dengan voltmeter.

    Untuk mengamati bentuk gelombang dengan penyearah arus satu

    gelombang, dapat dilakukan langkah berikut:

    a. Hubungkan penyearah satu gelombang tanpa perata dan amati bentuk

    gelombang pada osiloskop. Bacalah tinggi puncak gelombang. Ukur

    tegangan dengan voltmeter.

    10

  • b. Hubungkan kapasitor dan amati bentuk gelombang pada osiloskop.

    Baca tinggi puncak gelombang pada osiloskop dan ukur tegangan

    dengan voltmeter.

    VI. GRAFIK

    Terlampir

    VII. DATA PENGAMATAN

    Rangkaian AC = 11,8 Volt

    Rangkaian DC :

    A. Penyearah setengah gelombang

    Menggunakan Voltmeter

    Tanpa perata = 10,4 V

    Menggunakan perata = 5,2 V

    Menggunakan Osiloskop

    Tanpa perata = 14 V

    Menggunakan perata = 7 V

    B. Penyearah satu gelombang

    Menggunakan Voltmeter

    Tanpa perata = 9,56 V

    Menggunakan perata = 4,78 V

    Menggunakan Osiloskop

    Tanpa perata = 13 V

    Menggunakan perata = 6,5 V

    VIII. PERHITUNGAN

    DC atau Nilai Rata-Rata

    1. Penyearah setengah gelombang

    Menggunakan voltmeter

    Menggunakan perata

    11

  • Vdc = pi

    Vp

    = 14,32,5

    = 1,656 V

    Tanpa perata

    Vdc = pi

    Vp

    = 14,34,10

    = 3,312 V

    Menggunakan osiloskop

    Menggunakan perata

    Vdc = pi

    Vp

    = 14,37

    = 2,229 V

    Tanpa perata

    Vdc = pi

    Vp

    = 14,310

    = 3,184 V

    2. Penyearah satu gelombang

    Menggunakan volmeter

    Menggunakan perata

    Vdc = pi

    Vp2

    = 14,378,4.2

    = 3,044 V

    Tanpa perata

    Vdc = pi

    Vp2

    = 14,356,9.2

    = 6,089 V

    Menggunakan osiloskop

    12

  • Menggunakan perata

    Vdc = pi

    Vp2

    = 14,35,6.2

    = 4,140 V

    Tanpa perata

    Vdc = pi

    Vp2

    = 14,38.2

    = 5,095 V

    IX. PEMBAHASAN

    Percobaan Dioda sebagai penyearah arus ini dilakukan bertujuan untuk

    mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. Dalam mempelajari

    sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus, diperlukan rangkaian searah,

    osiloskop, dan voltmeter. Rangkaian Penyearah berguna untuk mengubah arus bolak balik

    (AC) menjadi arus searah (DC) sehingga dalam rangkaian hanya mengalir satu arus saja.

    Dalam rangkaian penyearah terdapat kapasitor, dimana kapasitor dalam penyearah

    berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik dalam waktu tertentu (sementara) tanpa disertai

    reaksi kimia. Percobaan ini dibagi menjadi dua, yaitu penyearah setengah gelombang dan

    penyearah satu gelombang.

    Percobaan Dioda sebagai penyearah arus ini dimulai dengan mengukur tegangan

    rangkaian AC. Tegangan dari rangkaian AC yang diperoleh sebesar 11,8 V. Selanjutnya

    mencari tegangan DC. Pada percobaan penyearah setengah gelombang, dibedakan

    menjadi dua bagaian yaitu menggunakan voltmeter dan osiloskop. Pada percobaan

    penyearah setengah gelombang menggunakan voltmeter, dibagi menjadi dua yaitu

    menggunakan perata dan tidak menggunakan perata. Pada percobaan penyearah setengah

    gelombang tanpa perata, penyearah setengah gelombang tanpa perata dihubungkan,

    kemudian diukur tegangannya dengan menggunakan voltmeter. Tegangan yang diperoleh

    pada percobaan penyearah setengah gelombang tanpa perata sebesar 10,4 V. Selanjutnya

    menggunakan percobaan penyearah setengah gelomban menggunakan perata, tegangan

    yang diperoleh dengan menggunakan voltmeter adalah 5,2 V. Kemudian percobaan

    penyearah setengah gelombang dengan menggunakan osiloskop. Pada percobaan ini,

    13

  • rangkaian penyearah setengah gelombang dihubungkan, tegangan diukur menggunakan

    osiloskop. Tinggi puncak ( simpangan tertinggi) dan lembah gelombang (simpangan

    terendah) dicatat bentuknya. Percobaan dengan menggunakan osiloksop dibagi menjadi

    dua yaitu dengan menggunakan perata dan tanpa perata. Tegangan penyearah arus

    setengah gelombang tanpa perata dengan menggunakan osiloskop diperoleh sebesar 14 V.

    Sedangkan tegangan yang diperoleh dengan menggunakan perata sebesar 7 V.

    Percobaan kedua yaitu penyearah arus satu gelombang. Sama seperti percobaan

    penyearah setengah gelombang, percobaan penyearah satu gelombang dibedakan menjadi

    dua yaitu menggunakan voltmeter dan menggunakan osiloskop. Dengan menggunakan

    voltmeter dibagi menjadi dua yaitu menggunakan perata dan tanpa perata. Tegangan

    penyearah satu gelombang yang diperoleh tanpa perata dengan menggunakan voltmeter

    sebesar 4,78 V, sedangkan menggunakan perata diperoleh 9,56 V. Selanjutnya adalah

    mengukur tegangan penyearah satu gelombang menggunakan osiloskop. Tegangan yang

    diperoleh dengan tanpa perata sebesar 6,5 V, sedangkan tegangan yang diperoleh

    menggunakan perata sebesar 13 V.

    Setelah dilakukan percobaan penyearah arus baik setengah gelombang maupun

    satu gelombang dengan menggunakan voltmeter ataupun menggunakan osiloskop,

    selanjutnya dilakukan perhitungan. Perhitungan untuk menentukan tegangan,

    menggunakan rumus Vdc = pi

    Vp dimana Vp adalah tegangan rangakaian AC yaitu 11,8 V.

    Berdasarkan perhitungan yang ada tegangan penyearah arus setengah gelombang tanpa

    perata dengan menggunakan voltmeter diperoleh sebesar 3,312 V, sedangkan

    menggunakan perata diperoleh sebesar 1,656 V. Untuk tegangan penyearah arus setengah

    gelombang dengan menggunakan osiloskop tanpa perata diperoleh sebesar 3,184 V, dan

    tegangan menggunakan perata diperoleh sebesar 2,229 V. Sedangkan tegangan untuk

    penyearah satu gelombang menggunakan voltmeter tanpa perata diperoleh sebesar 6,089

    V, dan tegangan menggunakan perata diperoleh sebesar 3,044 V. Tegangan penyearah

    satu gelombang tanpa perata yang diukur menggunakan osiloskop sebesar 5,095 V,

    sedangkan tegangan penyearah satu gelombang menggunakan perata diperoleh sebesar

    4,140 V.

    Nilai tegangan penyearah satu gelombang maupun setengah gelombang dengan

    menggunakan perata dan tanpa perata memiliki perbedaan. Jika penyearah arus

    14

  • menggunakan perata atau kapasitor maka arus yang mengalir ditahan atau disimpan,

    karena perata atau kapasitor dalam penyearah berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik

    dalam waktu tertentu (sementara) tanpa disertai reaksi kimia, sedangkan jika penyearah

    arus tanpa perata atau kapasitor arus mengalir langsung. Semakin besar hambatan, arus

    yang mengalir semakin kecil, sehingga tegangan juga semakin kecil. Hal ini menunjukkan

    tegangan dengan menggunakan perata lebih kecil daripada tidak menggunakan perata.

    Berdasarkan literatur yang ada, tegangan yang diukur dengan menggunakan

    voltmeter dan osilokop memiliki nilai yang sama besar. Namun dalam pelaksanaannya,

    tegangan dengan menggunakan voltmeter berbeda dengan menggunakan osiloskop.

    Demikian pula tegangan yang diperoleh berdasarkan praktikum berbeda dengan tegangan

    yang diperoleh berdasarkan perhitungan. Hal ini disebabkan kemungkinan terjadinya

    kerusakan pada alat yaitu voltmeter atau osiloskop serta kurang telitinya praktikan dalam

    melakukan praktikum.

    X. KESIMPULAN

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :

    1. Rangkaian Penyearah berguna untuk mengubah arus bolak balik (AC) menjadi

    arus searah (DC) sehingga dalam rangkaian hanya mengalir satu arus saja.

    2. Dioda adalah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda.

    3. Osiloskop berguna untuk mengukur arus atau tegangan maksimum, arus atau

    tegangan efektif, arus atau tegangan rata-rata serta besar frekuensi gelombang

    yang dihasilkan oleh sumbernya.

    4. Kapasitor dalam penyearah arus berfungsi menyimpan tenaga listrik dalam waktu

    tertentu (sementara) tanpa disertai reaksi kimia.

    5. Tegangan AC bersifat dinamik atau selalu berubah-ubah nilainya.

    6. Tegangan dengan menggunakan perata lebih kecil daripada tidak menggunakan

    perata, karena arus yang mengalir ditahan atau disimpan, dimana perata atau

    kapasitor dalam penyearah berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik dalam waktu

    tertentu (sementara) tanpa disertai reaksi kimia, sedangkan jika penyearah arus

    tanpa perata atau kapasitor arus mengalir langsung.

    15

  • 16