laporan praktikum dasnut kucing piara

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kucing disebut juga kucing domestik atau kucing rumah (nama ilmiah: Felis silvestris catus atau Felis catus) adalah sejenis mamalia karnivora dari keluarga Felidae. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar" seperti singa dan harimau.Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil panen. Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, dan sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung. Karakteristik Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di dunia. Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies, kucing besar biasanya kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi manusia. Satu-satunya bahaya yang dapat Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 1

Upload: adheseo

Post on 11-Jul-2016

34 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Semoga abermanfaat, nutrisi pada kucing

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kucing disebut juga kucing domestik atau kucing rumah (nama ilmiah: Felis silvestris

catus atau Felis catus) adalah sejenis mamalia karnivora dari keluarga Felidae. Kata "kucing"

biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada

"kucing besar" seperti singa dan harimau.Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia

paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno

dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain

dari lumbung yang menyimpan hasil panen. Saat ini, kucing adalah salah satu hewan

peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai

kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, dan sphinx. Kucing

seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras

hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran

seperti kucing liar atau kucing kampung.

Karakteristik

Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di dunia.

Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies, kucing besar biasanya

kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi

manusia. Satu-satunya bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi

rabies akibat gigitan kucing dan juga cakaran dari kuku kucing yang sangat perih dan

menyakitkan. Kucing dapat berakibat fatal bagi suatu ekosistem yang bukan tempat tinggal

alaminya. Pada beberapa kasus, kucing berperan atau menyebabkan kepunahan. Kucing

menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip dengan singa dan harimau,

menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf tulang

belakang atau menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan merusak tenggorokan.

Kucing dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran

pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di

setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Meskipun ciri ini

juga terdapat pada famili Canidae atau anjing, tapi ciri ini berkembang lebih baik pada

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 1

Page 2: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

kucing. Tidak seperti karnivora lain, kucing hampir tidak makan apapun yang mengandung

tumbuhan. Beruang dan anjing kadang memakan buah, akar, atau madu sebagai suplemen

jika ada, sementara kucing hanya memakan daging, biasanya buruan segar. Dalam

penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan dengan makanan vegetarian karena mereka

tidak dapat mensintesis semua asam-asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan

memakan tumbuhan; berbeda dengan anjing peliharaan, yang sering diberi makan produk

campuran daging dan sayuran dan kadang dapat beradaptasi dengan makanan vegetarian

secara total.

B. Tujuan

Adapun tujuan praktikum kali ini antara lain :

Mahasiswa mampu membuat pakan modifikasi/home made untuk kucing piara

Mahasiswa mampu menyeimbangkan gizi/nutrisi dalam pakan untuk kucing

piara

Mahasiswa mampu menjelaskan nilai gizi dalam pakan buatan tersebut

Mahasiswa mampu menjelaskan sistem pencernaan kucing

Mahasiswa mampu memberikan alasan kenapa kucing menyukai/tidak

menyukai pakan modifikasi yang sudah dibuat

Mahasiswa mampu menyebutkan faktor faktor yang menjadikan kucing

menyukai/ tidak menyukai pakan modifikasi yang sudah dibuat.

Mahasiswa mengerti akan apa itu palaktabilitas pakan

BAB II

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 2

Page 3: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

TINJAUAN PUSTAKA

Mekanisme Proses Pencernaan Pada Hewan Karnivora Beserta

Sistem pencemaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari saluran pencemaan yang

dilengkapi beberapa organ yang bertanggung jawab atas pengambilan, penerimaan,

pencemaan dan absorpsi zat makanan mulai dari mulut sampai ke anus. Sistem pencernaan

mengubah nutrisi makanan menjadi senyawa yang mudah diserap ke dalam aliran darah.

Berdasarkan jenis makanan dibagi menjadi, hewan karnivora (hewan pemakan daging).

Hewan seperti anjing dan kucing yang bergantung hampir sepenuhnya pada daging hewan

lain untuk makanannya diklasifikasikan sebagai karnivora.

A. Gigi dan mulut

Struktur gigi hal ini sangat berbeda dengan hewan karnivora yang semua giginya

terdiri atas taring. Selain itu bentuk taring hewan sangat tajam dan besar yang mana berfungsi

untuk merobek daging. Rahang hewan karnivora hanya dapat bergerak ke atas bawah.

Karnivora tidak membutuhkan gerakan menggiling, ini karena mereka langsung menelan

makanannya.Hewan karnivora tidak membutuhkan enzim-enzim ini karena mereka langsung

menelan makanannya yang selanjutnya dicerna di lambung.

B. Keasaman lambung

Hewan karnivora memiliki tingkat keasaman lambung yang sangat tinggi. Asam ini

memainkan peranan penting sebagai pembunuh bakteri-bakteri berbahaya yang terdapat pada

daging.

C. Panjang usus

Hewan karnivora memiliki panjang usus kecil yang relatif pendek, rata-rata hanya tiga

sampai enam kali panjang tubuhnya. Hal ini mengakibatkan daging yang mereka makan

dapat segera dikeluarkan dari usus dalam waktu yang relatif cepat, sehingga daging tidak

sempat membusuk di dalam usus.

D. Pergerakan rahang

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 3

Page 4: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

Karnivora    :  berbentuk zigzag, hampir tidak memiliki gerakan menyamping

Gigi seri

Karnivora    :   pendek dan tajam

Gigi taring 

Karnivora    :  panjang, tajam, dan melengkung

Gigi geraham

Karnivora    :  tajam, bergerigi, dan berbentuk pisau

Air liur

Karnivora    : tidak mengandung enzim pencernaan

Keasaman lambung 

Karnivora    :  tingkat pH 1 atau kurang dengan makanan di lambung

Setelah berjuta-juta tahun kucing menjadi Hewan karnivora, hal ini menyebabkan

tubuh kucing menjadi berkembang tidak hanya untuk memperoleh makanan yang berupa

daging tetapi juga ahli dalam menyerang mangsanya. Adaptasi biologi ini termasuk adanya

produksi zat kimia dalam pencernaan kucing, struktur fisiologi, dan kebiasaan mereka

sebagai Hewan predator (pemburu).

Hal yang paling penting dari ciri-ciri biologi, dari perkembangan kucing dalam

mencerna makanannya adalah adanya zat kimia khusus dari pencernaan kucing,

bagaimanapun juga zat kimiawi tersebut tidak dapat di gunakan atau tidak sesuai dalam

mencerna sayur-sayuran. Tidak seperti Hewan herbivora (seperti sapi dan kambing), atau

Hewan omnivora (seperti beruang dan manusia), kucing tidak dapat memproduksi enzim

amilase yg merupakan suatu enzim yang terdapat pada air liur (saliva) yang dapat

menguraikan zat tepung pada tumbuhan untuk di cerna kemudian. Oleh karena itu kucing

tidak memiliki semua enzim yang di butuhkan untuk dapat merubah zat karbohidrat menjadi

zat gula (glukosa). Bagaimanapun juga kucing dapat memproduksi  zat asam dalam  perut

yang sangat kuat, sehingga dapat membuat mereka menjadi lebih mudah untuk mencerna

daging, dibandingkan dengan manusia dan Hewan omnivora lainnya. Karena kucing tidak

memakan makanan lain selain daging. Mereka bergantung pada nutrisi atau sari-sari makanan

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 4

Page 5: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

yang  hanya dapat mereka temukan pada daging saja. Salah satu nutrisi tersebut adalah

taurine,(zat kimiawi yang dibutuhkan untuk dapat membantu penlihatan mata kucing).

Kucing juga mengalami perkembangan dalam  hal struktur fisik, yang di desain untuk

lebih mudah dalam mendapatkan dan mengolah daging. Kucing tidak memiliki kelenjar

keringat, sehingga tubuh mereka tidak dapat dengan mudahnya menjadi dingin saat udara

panas. Oleh karena itu, mereka biasanya berburu saat malam hari ketika udara dingin, dan

lebih mudah untuk mendapatkan mangsanya, karena pada malam hari pasti semua Hewan

beristirahat. Kucing juga memiliki gigi yang tajam dan kuat sehingga memudahkannya untuk

mencengkram dan mengoyak buruannya, dan lebih penting lagi seperti halnya Hewan

karnivora lainnya, kucing memiliki saluran pencernaan yang pendek. Hal ini sangat

menguntungkan mereka karena daging dapat lebih cepat melewati saluran pencernaan

sebelum bakteri dan kuman-kuman lainnya menempel pada dinding sistem pencernaan,

sehingga dapat menyebabkan infeksi. Tidak seperti saluran pencernaan pada manusia yang

panjang, dimana daging akan tertahan lebih lama dalam saluran pencernaan, sehingga dapat

meningkatkan resiko terjadinya infeksi lebih besar.

BAB III

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 5

Page 6: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

METODELOGI

3.1 Waktu Dan Tempat

3.1.1 Waktu

Kamis, 17 Desember 2015

10.00 – 12.00 WITA

3.1.2 Tempat

Laboraturium FKH Undana

3.2 Alat Dan Bahan

3.2.1 Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :

1. Blender

2. Timbangan elektrik

3. Wadah makanan

4. Senduk makan

3.2.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :

1. Nasi putih

2. Ikan yang sudah digoreng

3. Air mineral

4. Kucing piara

3.3 Langkah Kerja

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 6

Page 7: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

Adapun langkah langkah yang digunakan dalam membuat modifikasi pakan kali ini

antara lain :

1. Ambil ikan yang sudah digoreng, kemudian pisahkan ikan dengan tulangnya

2. Masukan daging ikan yang sudah di pisahkan dengan tulangnya ke dalam blender

3. Masukan juga nasi putih beberapa senduk, menggunakan senduk makan yang ada

4. Masukan air mineral secukupnya

5. Blender hingga halus dan tercampur rata

6. Keluarkan dan letakan ke dalam wadah makanan yang sudah disiapkan

7. Timbang di timbagan elektrik sehingga menjadi 120 gr

8. Pakan modifikasi siap di berikan pada kucing piara.

BAB IV

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 7

Page 8: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang didapat kelompok kami adalah ; pakan modifikasi yang sudah dibuat setelah

diberikan kepada kucing piara yang menjadi objek praktikum dari berat semula 120 gr setelah

dimakan berkurang 3 gr menjadi 117 gr.

4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini, kucing yang menjadi objek praktikum lebih memilih memakan

pakan yang berada di tengah sedangkan pakan yang berada di bagian pinggir hanya sedikit

saja dimakan. Hal ini tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain :

a. Pakan yang berada di tengah komposisi ikan lebih banyak dibanding dengan nasi

b. Aroma pakan kucing yang berisi ikan di tengah lebih kuat

c. Kucing di letakan di tengah sehingga kecenderungan untuk memakan makanan yang

di tengah lebih besar.

d. Komposisi ikan pada pakan yang di pinggir lebih sedikit sehingga aroma ikannya

tidak sebanding dengan yang di tengah

e. Kucing terlihat tidak sehat dan kurus

f. Palaktabilitas pakan untuk kucing objek sangat rendah

Menurut KBBI palaktabilitas artinya; palatabilitas/pa·la·ta·bi·li·tas/ n kemampuan

untuk merasa, mencicipi, mengecap (makanan dan sebagainya).

Anak kucing adalah hewan karnivora yang mendaptkan kebutuhan nutrisi dari jaringan

hewan lainnya. Di habitat alaminya, anak kucing mengonsumsi mangsanya yang tinggi

protein, cukup lemak, dan rendah karbohidrat. Jadi, kucing lebih teradaptasi untuk

memetabolisme protein daripada karbohidrat. Walaupun demikian, kucing juga menggunakan

karbohidrat sebagai sumber energi. Oleh karena itu, nutrisi anak kucing harus mengandung

karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan air dalam jumlah yang tepat.

Protein

Protein mengandung 23 asam amino yang berbeda. Protein sering disebut sebagai

penyusun jaringan. Tubuh kucing dapat menyintesis 12 jenis dari asam amino tersebut.

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 8

Page 9: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

Sebelas jenis asam amino lainnya harus didapatkan dari makanan dan disebut sebagai asam

amino esensial.

Nilai biologis dari sebuah protein adalah ukuran dari kemampuan protein untuk

menyediakan asam amino, yakni 11 asam amino esensial dan bagaimana asam amino tersebut

disusun dalam proporsi yang seimbang. Umumnya, protein hewani (daging dan yang diproses

dari daging) memiliki nilai biologis yang lebih tinggi daripadi protein nabati (kedelai, jagung

dan lain-lain).

Lemak

Lemak digunakan sebagai cadangan energi, asam lemak esensial, dan membantu

penyerapan vitamin yang larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Selain itu, lemak

membuat makanan lebih gurih bagi anak kucing dan membantu mendapatkan kesehatan kulit

dan bulu. Bila dibandingkan dengan anjing, anak kucing membutuhkan sumber makanan

yang berupa asam linoleat dan arakidonat. Hal itu disebabkan karena kedua asam lemak

tersebut tidak bisa disintesis oleh anak kucing. Apabila lemak menjadi tengik, akan

menghancurkan vitamin yang larut lemak dan juga asam lemak esensial yang berakibat pada

defisiensi. Makanan anak kucing komersial mengandung zat aditif alami dan sintetik khusus

yang disebut sebagai antioksidan untuk mencegah kehilangan nutrien esensial tersebut.

Karbohidrat

Karbohidrat menyediakan energi dan terbuat dari gula, tepung, dan selulosa (serat).

Karbohidrat disediakan di dalam makanan yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan seperti biji-

bijian dan sayur-sayuran. Meskipun anak kucing teradaptasi pada makanan rendah

karbohidrat, anak kucing sangat efisien dalam penggunaan tepung dan gula sederhana.

Kandungan tepung yang ditemukan dalam makanan anak kucing komersial dapat ditoleransi

dengan baik. Pemberian makanan secara berlebihan atas karbohidrat yang sukar dicerna anak

kucing sebaiknya dihindari karena dapat berakibat perut kembung, timbulnya gas, dan diare.

Pertanda-pertanda tersebut banyak ditemukan pada anak kucing yang diberikan susu sapi

dalam jumlah banyak, yang mengandung karbohidrat laktosa yang tinggi.

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 9

Page 10: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

Vitamin

Vitamin penting untuk reaksi kimia tubuh anak kucing. Vitamin yang larut lemak seperti

A, D, E, dan K memerlukan lemak untuk dapat diserap oleh tubuh anak kucing. Anak kucing

tidak dapat mengonversi beta-karoten dari sayuran ke vitamin A. Oleh karena itu, anak

kucing membutuhkan vitamin A yang sudah dibentuk sebelumnya yang dapat ditemukan

hanya pada jaringan tubuh hewan. Anak kucing juga membutuhkan makanan yang

difortifikasi dengan vitamin B. Vitamin C tidak dibutuhkan dalam makanan anak kucing

karena anak kucing dapat menyintesisnya sendiri.

Kandungan nutrisi ikan laut:

1) Protein

Protein yang terkandung pada daging ikan terdiri dari serat protein yang lebih pendek dari

protein daging sapi atau ayam sehingga lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh. Hal ini 

dapat memperlancar proses pencernaan anda. Sangat cocok untuk dikonsumsi oleh seseorang

yang mengalami masalah pencernaan atau yang berada pada program diet atau untuk bayi /

balita yang belum mendapatkan proses pencernaan yang sempurna. Selain itu kandungan

protein dapat merangsang pertumbuhan sel otak balita. Kandungan protein pada ikan

bertindak untuk merangsang pertumbuhan sel-sel otak pada bayi  yang disebut dengan

taurine.

2) Lemak

Asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh. Selain itu juga

berguna untuk menjaga kesehatan tubuh. Kandungan asam lemak tak jenuh dapat menyimpan

Tingkat Kolesterol di dalam darah dan bantuan dari asam lemak omega 3(EPA dan DHA)

dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Hal ini tentu saja juga sangat bermanfaat bagi

orang yang menderita penyakit yang berhubungan dengan kolesterol. Selain itu kandungan

dari Asam Lemak Omega 3 dapat membantu meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak janin,

bayi dan balita dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tidak

mudah terserang berbagai penyakit. Bagi anda yang berusia produktif bantuan dari omega 3

dapat membantu mencegah berbagai Penyakit Degeneratif (penyakit yang timbul sebagai

proses penuaan/usia)

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 10

Page 11: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

3) Vitamin

Kandungan vitamin yang terdapat pada ikan laut dapat menjaga kesehatan mata dan

mencegah kebutaan pada anak-anak. Selain itu kandungan vitamin D sangat berperan dalam

pertumbuhan dan menjaga kekuatan tulang. Kandungan vitamin yang tidak kalah penting

adalah Vitamin B kompleks pada Ikan Laut yang menguntungkan untuk menghasilkan

energi, membantu metabolisme karbohidrat, jantung sehat, melindungi terhadap kanker,

mencegah migrain, mencegah katarak, menurunkan kolesterol, mengurangi depresi,

mengurangi gangguan pada sendi, membantu sistem saraf dan metabolisme, mengurangi

alergi dan kelelahan, membantu dalam pembentukan hormon, membantu pembentukan sel

darah merah dan mengurangi hipertensi dan asma, untuk membantu perkembangan janin,

mencegah anemia, membantu pembentukan hemoglobin dan sel darah merah, serta berbagai

manfaat lain dari vitamin B kompleks.

4) Mineral

Beberapa mineral yang terkandung di dalam ikan laut dapat membantu menjaga

kesehatan. Zat besi dapat mencegah anemia sedangkan kandungan yodium dapat mencegah

penyakit gondok dan membantu pertumbuhan anak serta meningkatkan kecerdasannya.

Kandungan selenium dapat membantu metabolisme tubuh, sebagai anti-oksidan, dan

mencegah penyakit degeneratif. Selenium dengan Vitamin E dapat membantu elastisitas

jaringan tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya Penuaan Prematur yaitu suatu kondisi di

mana seseorang terlihat lebih tua dari usianya. Sedangkan kandungan seng dapat membantu

pembentukan enzim dan hormon dalam tubuh. Adapun manfaat Fluor berfungsi untuk

memperkuat dan menyehatkan gigi.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Nasi :

Nama Bahan Makanan : Nasi

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 11

Page 12: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

Banyaknya Nasi yang diteliti (Food Weight) = 100 gr

Bagian Nasi yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %

Jumlah Kandungan Energi Nasi = 176 kkal

Jumlah Kandungan Protein Nasi = 3,3 gr

Jumlah Kandungan Lemak Nasi = 0 gr

Jumlah Kandungan Karbohidrat Nasi = 0 gr

Jumlah Kandungan Kalsium Nasi = 4,9 mg

Jumlah Kandungan Fosfor Nasi = 0 mg

Jumlah Kandungan Zat Besi Nasi = 0 mg

Jumlah Kandungan Vitamin A Nasi = 0 IU

Jumlah Kandungan Vitamin B1 Nasi = 0 mg

Jumlah Kandungan Vitamin C Nasi = 0 mg

*Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia serta sumber lainnya.

Defisiensi gizi makanan kucing dan fungsinya

Kekurangan vitamin pada kucing dapat menyebabkan kelainan klinis yang

mencerminkan keragaman peranan metabolisme mereka. Kucing sangat membutuhkan dua

belas mineral untuk gizinya. Kucing juga sangat membutuhkan kalsium dan fosfor untuk

tulang dan gigi mereka agar kuat dan sehat. Selain itu, kucing juga membutuhkan mineral

lainnya, seperti kalium, magnesium, dan sodium, untuk transmisi impuls saraf, pensinyalan

sel, dan kontraksi otot. Banyak mineral yang berkerja dalam hitungan menit saja di dalam

tubuh, termasuk selenium, molibdenum, dan tembaga, yang berguna untuk membantu

berbagai reaksi enzimatik.

Sistem pencernaan kucing

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 12

Page 13: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar

pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah : paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan

sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pankreas

yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50

cm, mempunyai apendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.

Sedangkan organ pencernannya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventrikulus, duodenum,

ileum, rectum dan anus.

BAB V

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 13

Page 14: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada praktikum kali ini kucing objek hanya memakan sedikit saja makanan modifikasi

yang telah dibuat. Ini ditunjukan dengan berkurangnya pakan yang hanya 3 gr, dari 120 gr

menjadi 117 gr. Adapun faktor yang membuat kucing memilih pakan yang lain adalah :

a. Pakan yang berada di tengah komposisi ikan lebih banyak dibanding dengan nasi

b. Aroma pakan kucing yang berisi ikan di tengah lebih kuat

c. Kucing di letakan di tengah sehingga kecenderungan untuk memakan makanan yang

di tengah lebih besar.

d. Komposisi ikan pada pakan yang di pinggir lebih sedikit sehingga aroma ikannya

tidak sebanding dengan yang di tengah

e. Kucing terlihat tidak sehat dan kurus

f. Palaktabilitas pakan untuk kucing objek sangat rendah

Maka dapat disimpulkan bahwa palaktabilitas pakan untuk anak kucing sangat

bergantung pada komposisi pakan yang dibuat, sehingga menimbulkan keinginan makan

yang tinggi. Selain itu faktor kesehatan juga mendukung palaktabilitas pakan anak kucing,

jika anak kucing sehat maka daya konsumsi pakannya baik namun bila sakit maka daya

konsumsi pakannya buruk. Selain itu untuk memberikan makanan modifikasi untuk anak

kucing perlu memperhatikan niali gizi yang ada dalam setiap unsur pakan.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam membuat pakan modifikasi untuk anak kucing/ kucing piara sebaiknya

memperhatikan nilai/ kandungan gizi didalamnya sehingga baik dan bermanfaat untuk

kucing.

DAFTAR PUSTAKA

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 14

Page 15: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

Rhea V. Morgan, DVM. 1988. Formulary Third Edition. American Animal Hospital

Association.

http://fkh.ipb.ac.id/index.php/publikasi/buku/1507-atlas-endoskopi-salauran-

pencernaan-atas-anjing-a-kucinghttp://www.kucingkita.com/perawatan-kucing/

mengatasi-kucing-tidak-mau-makan

http://www.sibuntut.com/nutrisi-untuk-anak-kucing/

http://www.kucingkita.com/penyakit-kucing/bahaya-kucing-tidak-mau-makan

http://bidanku.com/kandungan-nutrisi-ikan-laut-untuk-kesehatan

https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_kucing

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR ILMU NUSTRISI DAN PAKAN HEWAN

“Pemberian Pakan Modifikasi/home made Untuk Kucing Piara”

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 15

Page 16: Laporan Praktikum Dasnut Kucing Piara

OLEH

NAMA : ADE MESAKH SEO

NIM : 1409010014

SEMESTER : III

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2015

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 16