laporan praktikum dasnut kucing piara
DESCRIPTION
Semoga abermanfaat, nutrisi pada kucingTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kucing disebut juga kucing domestik atau kucing rumah (nama ilmiah: Felis silvestris
catus atau Felis catus) adalah sejenis mamalia karnivora dari keluarga Felidae. Kata "kucing"
biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada
"kucing besar" seperti singa dan harimau.Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia
paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno
dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain
dari lumbung yang menyimpan hasil panen. Saat ini, kucing adalah salah satu hewan
peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai
kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, dan sphinx. Kucing
seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras
hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran
seperti kucing liar atau kucing kampung.
Karakteristik
Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di dunia.
Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies, kucing besar biasanya
kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi
manusia. Satu-satunya bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi
rabies akibat gigitan kucing dan juga cakaran dari kuku kucing yang sangat perih dan
menyakitkan. Kucing dapat berakibat fatal bagi suatu ekosistem yang bukan tempat tinggal
alaminya. Pada beberapa kasus, kucing berperan atau menyebabkan kepunahan. Kucing
menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip dengan singa dan harimau,
menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf tulang
belakang atau menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan merusak tenggorokan.
Kucing dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran
pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di
setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Meskipun ciri ini
juga terdapat pada famili Canidae atau anjing, tapi ciri ini berkembang lebih baik pada
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 1
kucing. Tidak seperti karnivora lain, kucing hampir tidak makan apapun yang mengandung
tumbuhan. Beruang dan anjing kadang memakan buah, akar, atau madu sebagai suplemen
jika ada, sementara kucing hanya memakan daging, biasanya buruan segar. Dalam
penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan dengan makanan vegetarian karena mereka
tidak dapat mensintesis semua asam-asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan
memakan tumbuhan; berbeda dengan anjing peliharaan, yang sering diberi makan produk
campuran daging dan sayuran dan kadang dapat beradaptasi dengan makanan vegetarian
secara total.
B. Tujuan
Adapun tujuan praktikum kali ini antara lain :
Mahasiswa mampu membuat pakan modifikasi/home made untuk kucing piara
Mahasiswa mampu menyeimbangkan gizi/nutrisi dalam pakan untuk kucing
piara
Mahasiswa mampu menjelaskan nilai gizi dalam pakan buatan tersebut
Mahasiswa mampu menjelaskan sistem pencernaan kucing
Mahasiswa mampu memberikan alasan kenapa kucing menyukai/tidak
menyukai pakan modifikasi yang sudah dibuat
Mahasiswa mampu menyebutkan faktor faktor yang menjadikan kucing
menyukai/ tidak menyukai pakan modifikasi yang sudah dibuat.
Mahasiswa mengerti akan apa itu palaktabilitas pakan
BAB II
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 2
TINJAUAN PUSTAKA
Mekanisme Proses Pencernaan Pada Hewan Karnivora Beserta
Sistem pencemaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari saluran pencemaan yang
dilengkapi beberapa organ yang bertanggung jawab atas pengambilan, penerimaan,
pencemaan dan absorpsi zat makanan mulai dari mulut sampai ke anus. Sistem pencernaan
mengubah nutrisi makanan menjadi senyawa yang mudah diserap ke dalam aliran darah.
Berdasarkan jenis makanan dibagi menjadi, hewan karnivora (hewan pemakan daging).
Hewan seperti anjing dan kucing yang bergantung hampir sepenuhnya pada daging hewan
lain untuk makanannya diklasifikasikan sebagai karnivora.
A. Gigi dan mulut
Struktur gigi hal ini sangat berbeda dengan hewan karnivora yang semua giginya
terdiri atas taring. Selain itu bentuk taring hewan sangat tajam dan besar yang mana berfungsi
untuk merobek daging. Rahang hewan karnivora hanya dapat bergerak ke atas bawah.
Karnivora tidak membutuhkan gerakan menggiling, ini karena mereka langsung menelan
makanannya.Hewan karnivora tidak membutuhkan enzim-enzim ini karena mereka langsung
menelan makanannya yang selanjutnya dicerna di lambung.
B. Keasaman lambung
Hewan karnivora memiliki tingkat keasaman lambung yang sangat tinggi. Asam ini
memainkan peranan penting sebagai pembunuh bakteri-bakteri berbahaya yang terdapat pada
daging.
C. Panjang usus
Hewan karnivora memiliki panjang usus kecil yang relatif pendek, rata-rata hanya tiga
sampai enam kali panjang tubuhnya. Hal ini mengakibatkan daging yang mereka makan
dapat segera dikeluarkan dari usus dalam waktu yang relatif cepat, sehingga daging tidak
sempat membusuk di dalam usus.
D. Pergerakan rahang
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 3
Karnivora : berbentuk zigzag, hampir tidak memiliki gerakan menyamping
Gigi seri
Karnivora : pendek dan tajam
Gigi taring
Karnivora : panjang, tajam, dan melengkung
Gigi geraham
Karnivora : tajam, bergerigi, dan berbentuk pisau
Air liur
Karnivora : tidak mengandung enzim pencernaan
Keasaman lambung
Karnivora : tingkat pH 1 atau kurang dengan makanan di lambung
Setelah berjuta-juta tahun kucing menjadi Hewan karnivora, hal ini menyebabkan
tubuh kucing menjadi berkembang tidak hanya untuk memperoleh makanan yang berupa
daging tetapi juga ahli dalam menyerang mangsanya. Adaptasi biologi ini termasuk adanya
produksi zat kimia dalam pencernaan kucing, struktur fisiologi, dan kebiasaan mereka
sebagai Hewan predator (pemburu).
Hal yang paling penting dari ciri-ciri biologi, dari perkembangan kucing dalam
mencerna makanannya adalah adanya zat kimia khusus dari pencernaan kucing,
bagaimanapun juga zat kimiawi tersebut tidak dapat di gunakan atau tidak sesuai dalam
mencerna sayur-sayuran. Tidak seperti Hewan herbivora (seperti sapi dan kambing), atau
Hewan omnivora (seperti beruang dan manusia), kucing tidak dapat memproduksi enzim
amilase yg merupakan suatu enzim yang terdapat pada air liur (saliva) yang dapat
menguraikan zat tepung pada tumbuhan untuk di cerna kemudian. Oleh karena itu kucing
tidak memiliki semua enzim yang di butuhkan untuk dapat merubah zat karbohidrat menjadi
zat gula (glukosa). Bagaimanapun juga kucing dapat memproduksi zat asam dalam perut
yang sangat kuat, sehingga dapat membuat mereka menjadi lebih mudah untuk mencerna
daging, dibandingkan dengan manusia dan Hewan omnivora lainnya. Karena kucing tidak
memakan makanan lain selain daging. Mereka bergantung pada nutrisi atau sari-sari makanan
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 4
yang hanya dapat mereka temukan pada daging saja. Salah satu nutrisi tersebut adalah
taurine,(zat kimiawi yang dibutuhkan untuk dapat membantu penlihatan mata kucing).
Kucing juga mengalami perkembangan dalam hal struktur fisik, yang di desain untuk
lebih mudah dalam mendapatkan dan mengolah daging. Kucing tidak memiliki kelenjar
keringat, sehingga tubuh mereka tidak dapat dengan mudahnya menjadi dingin saat udara
panas. Oleh karena itu, mereka biasanya berburu saat malam hari ketika udara dingin, dan
lebih mudah untuk mendapatkan mangsanya, karena pada malam hari pasti semua Hewan
beristirahat. Kucing juga memiliki gigi yang tajam dan kuat sehingga memudahkannya untuk
mencengkram dan mengoyak buruannya, dan lebih penting lagi seperti halnya Hewan
karnivora lainnya, kucing memiliki saluran pencernaan yang pendek. Hal ini sangat
menguntungkan mereka karena daging dapat lebih cepat melewati saluran pencernaan
sebelum bakteri dan kuman-kuman lainnya menempel pada dinding sistem pencernaan,
sehingga dapat menyebabkan infeksi. Tidak seperti saluran pencernaan pada manusia yang
panjang, dimana daging akan tertahan lebih lama dalam saluran pencernaan, sehingga dapat
meningkatkan resiko terjadinya infeksi lebih besar.
BAB III
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 5
METODELOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
3.1.1 Waktu
Kamis, 17 Desember 2015
10.00 – 12.00 WITA
3.1.2 Tempat
Laboraturium FKH Undana
3.2 Alat Dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
1. Blender
2. Timbangan elektrik
3. Wadah makanan
4. Senduk makan
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
1. Nasi putih
2. Ikan yang sudah digoreng
3. Air mineral
4. Kucing piara
3.3 Langkah Kerja
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 6
Adapun langkah langkah yang digunakan dalam membuat modifikasi pakan kali ini
antara lain :
1. Ambil ikan yang sudah digoreng, kemudian pisahkan ikan dengan tulangnya
2. Masukan daging ikan yang sudah di pisahkan dengan tulangnya ke dalam blender
3. Masukan juga nasi putih beberapa senduk, menggunakan senduk makan yang ada
4. Masukan air mineral secukupnya
5. Blender hingga halus dan tercampur rata
6. Keluarkan dan letakan ke dalam wadah makanan yang sudah disiapkan
7. Timbang di timbagan elektrik sehingga menjadi 120 gr
8. Pakan modifikasi siap di berikan pada kucing piara.
BAB IV
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 7
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang didapat kelompok kami adalah ; pakan modifikasi yang sudah dibuat setelah
diberikan kepada kucing piara yang menjadi objek praktikum dari berat semula 120 gr setelah
dimakan berkurang 3 gr menjadi 117 gr.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kucing yang menjadi objek praktikum lebih memilih memakan
pakan yang berada di tengah sedangkan pakan yang berada di bagian pinggir hanya sedikit
saja dimakan. Hal ini tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain :
a. Pakan yang berada di tengah komposisi ikan lebih banyak dibanding dengan nasi
b. Aroma pakan kucing yang berisi ikan di tengah lebih kuat
c. Kucing di letakan di tengah sehingga kecenderungan untuk memakan makanan yang
di tengah lebih besar.
d. Komposisi ikan pada pakan yang di pinggir lebih sedikit sehingga aroma ikannya
tidak sebanding dengan yang di tengah
e. Kucing terlihat tidak sehat dan kurus
f. Palaktabilitas pakan untuk kucing objek sangat rendah
Menurut KBBI palaktabilitas artinya; palatabilitas/pa·la·ta·bi·li·tas/ n kemampuan
untuk merasa, mencicipi, mengecap (makanan dan sebagainya).
Anak kucing adalah hewan karnivora yang mendaptkan kebutuhan nutrisi dari jaringan
hewan lainnya. Di habitat alaminya, anak kucing mengonsumsi mangsanya yang tinggi
protein, cukup lemak, dan rendah karbohidrat. Jadi, kucing lebih teradaptasi untuk
memetabolisme protein daripada karbohidrat. Walaupun demikian, kucing juga menggunakan
karbohidrat sebagai sumber energi. Oleh karena itu, nutrisi anak kucing harus mengandung
karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan air dalam jumlah yang tepat.
Protein
Protein mengandung 23 asam amino yang berbeda. Protein sering disebut sebagai
penyusun jaringan. Tubuh kucing dapat menyintesis 12 jenis dari asam amino tersebut.
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 8
Sebelas jenis asam amino lainnya harus didapatkan dari makanan dan disebut sebagai asam
amino esensial.
Nilai biologis dari sebuah protein adalah ukuran dari kemampuan protein untuk
menyediakan asam amino, yakni 11 asam amino esensial dan bagaimana asam amino tersebut
disusun dalam proporsi yang seimbang. Umumnya, protein hewani (daging dan yang diproses
dari daging) memiliki nilai biologis yang lebih tinggi daripadi protein nabati (kedelai, jagung
dan lain-lain).
Lemak
Lemak digunakan sebagai cadangan energi, asam lemak esensial, dan membantu
penyerapan vitamin yang larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Selain itu, lemak
membuat makanan lebih gurih bagi anak kucing dan membantu mendapatkan kesehatan kulit
dan bulu. Bila dibandingkan dengan anjing, anak kucing membutuhkan sumber makanan
yang berupa asam linoleat dan arakidonat. Hal itu disebabkan karena kedua asam lemak
tersebut tidak bisa disintesis oleh anak kucing. Apabila lemak menjadi tengik, akan
menghancurkan vitamin yang larut lemak dan juga asam lemak esensial yang berakibat pada
defisiensi. Makanan anak kucing komersial mengandung zat aditif alami dan sintetik khusus
yang disebut sebagai antioksidan untuk mencegah kehilangan nutrien esensial tersebut.
Karbohidrat
Karbohidrat menyediakan energi dan terbuat dari gula, tepung, dan selulosa (serat).
Karbohidrat disediakan di dalam makanan yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan seperti biji-
bijian dan sayur-sayuran. Meskipun anak kucing teradaptasi pada makanan rendah
karbohidrat, anak kucing sangat efisien dalam penggunaan tepung dan gula sederhana.
Kandungan tepung yang ditemukan dalam makanan anak kucing komersial dapat ditoleransi
dengan baik. Pemberian makanan secara berlebihan atas karbohidrat yang sukar dicerna anak
kucing sebaiknya dihindari karena dapat berakibat perut kembung, timbulnya gas, dan diare.
Pertanda-pertanda tersebut banyak ditemukan pada anak kucing yang diberikan susu sapi
dalam jumlah banyak, yang mengandung karbohidrat laktosa yang tinggi.
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 9
Vitamin
Vitamin penting untuk reaksi kimia tubuh anak kucing. Vitamin yang larut lemak seperti
A, D, E, dan K memerlukan lemak untuk dapat diserap oleh tubuh anak kucing. Anak kucing
tidak dapat mengonversi beta-karoten dari sayuran ke vitamin A. Oleh karena itu, anak
kucing membutuhkan vitamin A yang sudah dibentuk sebelumnya yang dapat ditemukan
hanya pada jaringan tubuh hewan. Anak kucing juga membutuhkan makanan yang
difortifikasi dengan vitamin B. Vitamin C tidak dibutuhkan dalam makanan anak kucing
karena anak kucing dapat menyintesisnya sendiri.
Kandungan nutrisi ikan laut:
1) Protein
Protein yang terkandung pada daging ikan terdiri dari serat protein yang lebih pendek dari
protein daging sapi atau ayam sehingga lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh. Hal ini
dapat memperlancar proses pencernaan anda. Sangat cocok untuk dikonsumsi oleh seseorang
yang mengalami masalah pencernaan atau yang berada pada program diet atau untuk bayi /
balita yang belum mendapatkan proses pencernaan yang sempurna. Selain itu kandungan
protein dapat merangsang pertumbuhan sel otak balita. Kandungan protein pada ikan
bertindak untuk merangsang pertumbuhan sel-sel otak pada bayi yang disebut dengan
taurine.
2) Lemak
Asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh. Selain itu juga
berguna untuk menjaga kesehatan tubuh. Kandungan asam lemak tak jenuh dapat menyimpan
Tingkat Kolesterol di dalam darah dan bantuan dari asam lemak omega 3(EPA dan DHA)
dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Hal ini tentu saja juga sangat bermanfaat bagi
orang yang menderita penyakit yang berhubungan dengan kolesterol. Selain itu kandungan
dari Asam Lemak Omega 3 dapat membantu meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak janin,
bayi dan balita dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tidak
mudah terserang berbagai penyakit. Bagi anda yang berusia produktif bantuan dari omega 3
dapat membantu mencegah berbagai Penyakit Degeneratif (penyakit yang timbul sebagai
proses penuaan/usia)
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 10
3) Vitamin
Kandungan vitamin yang terdapat pada ikan laut dapat menjaga kesehatan mata dan
mencegah kebutaan pada anak-anak. Selain itu kandungan vitamin D sangat berperan dalam
pertumbuhan dan menjaga kekuatan tulang. Kandungan vitamin yang tidak kalah penting
adalah Vitamin B kompleks pada Ikan Laut yang menguntungkan untuk menghasilkan
energi, membantu metabolisme karbohidrat, jantung sehat, melindungi terhadap kanker,
mencegah migrain, mencegah katarak, menurunkan kolesterol, mengurangi depresi,
mengurangi gangguan pada sendi, membantu sistem saraf dan metabolisme, mengurangi
alergi dan kelelahan, membantu dalam pembentukan hormon, membantu pembentukan sel
darah merah dan mengurangi hipertensi dan asma, untuk membantu perkembangan janin,
mencegah anemia, membantu pembentukan hemoglobin dan sel darah merah, serta berbagai
manfaat lain dari vitamin B kompleks.
4) Mineral
Beberapa mineral yang terkandung di dalam ikan laut dapat membantu menjaga
kesehatan. Zat besi dapat mencegah anemia sedangkan kandungan yodium dapat mencegah
penyakit gondok dan membantu pertumbuhan anak serta meningkatkan kecerdasannya.
Kandungan selenium dapat membantu metabolisme tubuh, sebagai anti-oksidan, dan
mencegah penyakit degeneratif. Selenium dengan Vitamin E dapat membantu elastisitas
jaringan tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya Penuaan Prematur yaitu suatu kondisi di
mana seseorang terlihat lebih tua dari usianya. Sedangkan kandungan seng dapat membantu
pembentukan enzim dan hormon dalam tubuh. Adapun manfaat Fluor berfungsi untuk
memperkuat dan menyehatkan gigi.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Nasi :
Nama Bahan Makanan : Nasi
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 11
Banyaknya Nasi yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Nasi yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Nasi = 176 kkal
Jumlah Kandungan Protein Nasi = 3,3 gr
Jumlah Kandungan Lemak Nasi = 0 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Nasi = 0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Nasi = 4,9 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Nasi = 0 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Nasi = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Nasi = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Nasi = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Nasi = 0 mg
*Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia serta sumber lainnya.
Defisiensi gizi makanan kucing dan fungsinya
Kekurangan vitamin pada kucing dapat menyebabkan kelainan klinis yang
mencerminkan keragaman peranan metabolisme mereka. Kucing sangat membutuhkan dua
belas mineral untuk gizinya. Kucing juga sangat membutuhkan kalsium dan fosfor untuk
tulang dan gigi mereka agar kuat dan sehat. Selain itu, kucing juga membutuhkan mineral
lainnya, seperti kalium, magnesium, dan sodium, untuk transmisi impuls saraf, pensinyalan
sel, dan kontraksi otot. Banyak mineral yang berkerja dalam hitungan menit saja di dalam
tubuh, termasuk selenium, molibdenum, dan tembaga, yang berguna untuk membantu
berbagai reaksi enzimatik.
Sistem pencernaan kucing
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 12
Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar
pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah : paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan
sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pankreas
yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50
cm, mempunyai apendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.
Sedangkan organ pencernannya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventrikulus, duodenum,
ileum, rectum dan anus.
BAB V
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 13
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini kucing objek hanya memakan sedikit saja makanan modifikasi
yang telah dibuat. Ini ditunjukan dengan berkurangnya pakan yang hanya 3 gr, dari 120 gr
menjadi 117 gr. Adapun faktor yang membuat kucing memilih pakan yang lain adalah :
a. Pakan yang berada di tengah komposisi ikan lebih banyak dibanding dengan nasi
b. Aroma pakan kucing yang berisi ikan di tengah lebih kuat
c. Kucing di letakan di tengah sehingga kecenderungan untuk memakan makanan yang
di tengah lebih besar.
d. Komposisi ikan pada pakan yang di pinggir lebih sedikit sehingga aroma ikannya
tidak sebanding dengan yang di tengah
e. Kucing terlihat tidak sehat dan kurus
f. Palaktabilitas pakan untuk kucing objek sangat rendah
Maka dapat disimpulkan bahwa palaktabilitas pakan untuk anak kucing sangat
bergantung pada komposisi pakan yang dibuat, sehingga menimbulkan keinginan makan
yang tinggi. Selain itu faktor kesehatan juga mendukung palaktabilitas pakan anak kucing,
jika anak kucing sehat maka daya konsumsi pakannya baik namun bila sakit maka daya
konsumsi pakannya buruk. Selain itu untuk memberikan makanan modifikasi untuk anak
kucing perlu memperhatikan niali gizi yang ada dalam setiap unsur pakan.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam membuat pakan modifikasi untuk anak kucing/ kucing piara sebaiknya
memperhatikan nilai/ kandungan gizi didalamnya sehingga baik dan bermanfaat untuk
kucing.
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 14
Rhea V. Morgan, DVM. 1988. Formulary Third Edition. American Animal Hospital
Association.
http://fkh.ipb.ac.id/index.php/publikasi/buku/1507-atlas-endoskopi-salauran-
pencernaan-atas-anjing-a-kucinghttp://www.kucingkita.com/perawatan-kucing/
mengatasi-kucing-tidak-mau-makan
http://www.sibuntut.com/nutrisi-untuk-anak-kucing/
http://www.kucingkita.com/penyakit-kucing/bahaya-kucing-tidak-mau-makan
http://bidanku.com/kandungan-nutrisi-ikan-laut-untuk-kesehatan
https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_kucing
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR ILMU NUSTRISI DAN PAKAN HEWAN
“Pemberian Pakan Modifikasi/home made Untuk Kucing Piara”
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 15
OLEH
NAMA : ADE MESAKH SEO
NIM : 1409010014
SEMESTER : III
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2015
Laporan Praktikum Dasar Ilmu Nutrisi & Pakan Hewan 16