laporan praktikum corel draw
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
(APLIKASI COREL DRAW)
DI SUSUN OLEH
NAMA : OKE AFLATUN
NIM : 03071181320010
PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI LABORATORIUM DINAMIKA TATA LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIKUM
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
PENYUSUN :
NAMA : OKE AFLATUN
NIM : 03071181320010
HARI/JAM : Selasa/ 08.00 WIB
INDRALAYA, 9 SEPTEMBER 2014
PRAKTIKAN DISAHKAN OLEH
OKE AFLATUN HARNANI, S.T, M.T
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
pratikum System Informasi Geografis (SIG) ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam membuat pemetaan
kemiringan lereng.
Harapan saya semoga laporan pratikum SIG ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi laporan pratikum SIG ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan partikum SIG ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.
Indralaya, 9 September 2014
Penulis
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Kompetensi
Kompetensi pada mata acara Sistem Informasi Geografis adalah sebagai berikut
:
1. Praktikan dapat memahami pengertian dan aplikasi SIG
2. Praktikan dapat memahami dan menghitung kemiringan lereng pada peta
topografi
3. Praktikan dapat mengetahui dan menggunakan aplikasi Corel Draw
1.2 Tujuan
a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang kemiringan lereng
b. Mahasiswa mampu menghitung nilai miringnya lereng melalui titik kontur.
c. Mahasiswa mampu menggunakan Corel Draw.
1.3 Alat yang di gunakan
Kalkir A3
Alat Tulis
Peta Topografi
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Aplikasi SIG
a. Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan
untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan
kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan
telekomunikasi.
b. Sumber Daya Alam: studi kelayakan untuk tanaman pertanian, pengelolaan
hutan,
perencanaan tataguna lahan, analisis daerah bencana alam dan analisis dampak
lingkungan.
c. Lingkungan : pencemaran sungai, danau, laut, evaluasi pengendapan lumpur di
sekitar sungai, danau atau laut, pemodelan pencemaran udara, dll.
d. Perencanaan : pemukiman transmigrasi, tata ruang wilayah, tata kota, relokasi
industri, pasar, pemukiman, dll.
e. Ekonomi dan bisnis : penentuan lokasi bisnis yang prospektif untuk bank, pasar
swalayan, mesin ATM, show room, dll.
f. Kependudukan : penyediaan informasi kependudukan, pemilihan umum, dll
g. Transportasi: inventarisasi jaringan (seperti jalur angkutan umum), analisis
rawan
kemacetan dan kecelakaan, manajemen transit perencanaan rute, dll.
h. Telekomunikasi : inventarisasi jaringan, perizinan lokasi-lokasi BTS beserta
pemodelan spasialnya, sistem informasi pelanggan, perencanaan pemeliharaan
dan
analisis perluasan jaringan, dll.
i. Militer : penyediaan data spasial untuk rute perjalanan logistic, peralatan
perang, dll
2.2 Kemiringan Lereng
Lereng adalah kenampakan permukan alam disebabkan adanya beda tinggi
apabila beda tinggi dua tempat tesebut di bandingkan dengan jarak lurus
mendatar sehingga akan diperoleh besarnya kelerengan.
Bentuk lereng bergantung pada proses erosi juga gerakan tanah dan
pelapukan. Leeng merupakan parameter topografi yang terbagi dalam dua
bagian yaitu kemiringan lereng dan beda tinggi relatif, dimana kedua bagian
tersebut besar pengaruhnya terhadap penilaian suatu bahan kritis. Bila dimana
suatu lahan yang lahan dapat merusak lahan secara fisik, kimia dan biologi,
sehingga akan membahayakan hidrologi produksi pertanian dan pemukiman.
Salah satunya dengan menbuat
Peta Kemiringan Lereng (Peta Kelas Lereng). Dengan pendekatan rumus
“Went-Worth” yaitu pada peta topografi yang menjaadi dasar pembuatan peta
kemiringan lereng dengan dibuat grid atau jaring-jaring berukuran 1 cm
kemudian masing-masing bujur sangkar dibuat garis horizontal.
Dengan mengetahui jumlah konturnya dan perbedaan tinggi kontur yang
memotong garis horizontal tersebut, dapat ditentukan :
kemiringan atau sudut lereng dengan menggunakan rumus
B (%)=[((n-1)×Ik)/(J ×SP)]x100%
Mencari Kontur Interval dengan menggunakan rumus
Ik=1/2000×Ps
Dalam mengukur kemiringan lereng dapat dilakukan dengan cara: Metode
Blong (1972), Metode wentworth, Metode Lingkaran, Menggunakan Kompas
Geologi.
2.3 Aplikasi Corel Draw
1. Menciptakan desain , yang mana ini adalah kegunaan Corel Draw yang paling
banyak dimanfaatkan oleh penggunanya, terutama pembuatan desain dua
dimensi karena kemudahannya dalam mengolah garis dan warna.
2. Membuat desain pemetaan suatu daerah juga menjadi suatu kegunaan dari
program Corel Draw. Media publikasi offline lainnya juga menggunakan Corel
Draw sebagai alat untuk mendesain. Corel Draw memiliki banyak jenis font
yang dapat memudahkan desainer untuk mengeksplorasi imajinasi desain
dan tulisan yang akan dibuat.
3. Membuat cover ,dengan Corel Draw maka tugas desain akan menjadi mudah
karena dapat memanfaatkan desain sampul dan teknik pewarnaan yang lebih
sempurna oleh Corel Draw. Detail gambar pun akan terlihat lebih jelas.
4. Pembuatan gambar ilustrasi juga dapat dilakukan dengan Corel Draw.
Gambar yang dihasilkan lebih berkualitas, terutama ketika berhubungan
dengan lengkungan, garis atau sudut. Ukuran yang diperoleh dijamin sangat
akurat.
Bab III Pembahasan
3.1 Geomorfologi Daerah Telitian ( Penjelasan Peta , Pembahasan )
Pada meja 5 memiliki 5 bentuk lahan denudasional yang berbeda yaitu
perbukitan sisa, bukit sisa, dataran nyaris dan dataran nyaris terangkat.
Serta memilki 2 bentuk lahan asal fluvial yaitu dataran alluvial dan dataran
banjir. Pembagian bentuklahan ini didasarkan pada perbedaan pola dan
garis kontur, sehingga dapat dengan mudah mendelinasi atau menentukan
bentuk lahan. Struktur perbukitan terkikis, bukit sisa yang melebar
mengindentikasi bahwa terjadi aktivitas tenaga eksogen berupa erosi yang
cukup besar dalam waktu geologi. Jika dilihat dari kontur, peta meja 5
mempunyai keadaan kontur yang didominasi oleh kontur yang sedikit rapat
dan renggang yang mengindikasikan lereng yang miring dan landai dengan
persentase masing-masing 30,2 %. Namun , pada bagian selatan peta
garis konturnya terlihat sangat renggang. Titik tertinggi peta yang saya
amati ini berkisar 750 meter di daerah pamriyan. Dengan perbandingan
skala 1 : 12.500, dan juga dapat dilihat dari banyak nya aliran sungai yang
mengalir di daerah tersebut dan morfologi ketinggian yang ada
kemungkinan besar dapat disebabkan karena adanya pergerakan tektonik
lempeng dan adanya uplifting yang terjadi pada daerah tersebut yang
kemudian terkikis (tererosi ) . Akan tetapi beberapa daerah nya juga
mempunyai morfologi datar-hampir datar, agak curam dan curam.
3.2 Kemiringan lereng ( Penjelasan perhitungan , Peta dan Pembahasan )
Dalam menghitung kemiringan lereng , penulis mennggunakan metode
wentworth dengan langkah – langkah sebagai berikut pada peta topografi
yang menjadi dasar pembuatan peta lereng dibuat grid yang berukuran 1x1
cm , kemudian masing-masing bujur sangkar dibuat garis sayatan yang
memotong tegak lurus yang terpotong oleh sayatan tersebut , maka
keiringan / sudut lereng dapat ditentukan dengan rumus:
B = [(n-1)×Ik)/(J ×SP)]x100%
Mencari Kontur Interval dengan menggunakan rumus:
Ik= 1/2000× SP
Pada peta meja 5 menunjukkan jumlah kemiringan lereng datar – hampir
datar ( 0 – 2 % ) sebnyak 23 , landai ( 3 -7 ) sebanyak 107, miring ( 8 – 13 )
sebanyak 109 , agak curam ( 14 – 20 ) sebanyak 89, curam ( 21 – 55 )
sebanyak 52, dan sangat curam sebanyak 1 . Sedangkan untuk
kemiringan yang dan tegak ( > 140 ) tidak ada pada daerah peta topografi
ini.Sehingga , dapat diartikan bahwa pada peta topografi ini menunjukkan
sebagian besar wilayah didominasi oleh kemiringan lereng yang landai dan
miring.
Berdasarkan kemiringan lereng dapat juga mengklasifikasikan satuan
relief di peta topografi , seperti lereng dengan kemiringan ( 0-2 )
menunjukkan topografi sebuah dataran dengan beda tinggi relative sebesar
< 5 meter. Dengan bervariasi topografi dan kemiringan lereng kita dapat
memilah mana daerah – daerah yang mudah terjadi longsor dan mana
topografi atau kelerengan yang baik untuk jalur pendakian yang dilewati .
Sehingga dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada topografi itu atau
dampak yang ditimbulkan dan menghindari efeknya sehingga keselamatan
dapat terjaga.
Bab IV Kesimpulan
1. Kemiringan lereng dapat di hitung dengan menggunkan beberapa metode
salah satunya dengan metode wentworth.
2. Kemiringan lereng dapat menentukan topografi relative suatu daerah dalam
peta topo grafi. Seperti kemiringan Lerengan (3-7) menunjukan topografi
bergelombang.
3. Aplikasi SIG dapat di gunakan dalama berbagai aspek invenstasi SDA,
Ekonomi, pemetaan, dan penataan Kota.
4. Aplikasi Corel Draw digunakan dalam SIG dalam membuat grafis/pemetaan
geeografi suatu wilayah.
5. Mengetahui Tingkat kemiringan lereng sangat penting karena dapat
mengetahui kondisi daerah itu, misalnya semakin tinggi kelerengan suatu
wilayah maka kita akan sulit untuk melakukan pendakian dan rawan terjadi
longsor di sebabkan pada daerah itu mempunyai material yang lepas dari
proses pelapukan.
Daftar Pustaka
Gustina.2011. kegunaan keunggulan dan kelemahancorel .http://gustina-
yap.blogspot.com/2011/11/kegunaan-keunggulan-dan-kelemahan-corel.html.
Diakses tanggal 6 September 2014.
Aflatun Oke,2014. Sistem Informasi Geografis. http://www. slideshare.net/
okeaflatun/ sistem-informasi-geografis-38312005. Di akses pada tanggal 6
September 2014.
Yusuf kasma. 2012. Pengertian kountur dan kemiringan lereng http:// kasmatyusuf
geo10 .blogspot.com/2012/11/pengertian-kontur-dan-kemiringan-lereng.html. Di
akses pada tanggal 6 September 2014.
Daftar Isi
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Kompetensi
1.2 Tujuan
1.3 Alat yang Digunakan
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Aplikasi SIG
2.2 Kemiringan Lereng
2.3 Aplikasi Corel Draw
Bab III Pembahasan
3.1 Geomorfologi Daerah Telitian (Penjelasan Peta, Pembahasan)
3.2 Kemiringan Lereng (Penjelasan Perhitungan, peta, dan Pembahasan)
Bab IV Kesimpulan
Daftar Pustaka
Lampiran