laporan praktikum amami
DESCRIPTION
hsqhjwhdTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS KIMIA AIR MAKANAN DAN MINUMAN 1
“ PENENTUAN KADAR PROTEIN METODE
TITRASI FORMOL ”
Disusun oleh:
Nama : ANDRI ENRIANA
NIM : 14 3145 453 140
Kelas : ANALIS 2C
Kelompok : VI (ENAM)
PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN
STIKes MEGA REZKY MAKASSAR
2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Percobaan : Penentuan Kadar Protein Metode Titrasi Formol
Nama Praktikan : Andri Enriana
NIM : 14 3145 453 140
Hari/Tanggal Percobaan : Kamis, 31 Desember 2015
Kelompok : VI (Enam)
Rekan Kerja : 1. Fathur Gunawan
2. Akbar
3. Vivi Claudia
4. Thesa Brigidha HM.
5. Settri Pare
6. Zakia Jufri
7. Wahda Nurismi
8. Siti Nur Ali
9. Jelita Karoma’
Penilaian :
Makassar, Januari 2016
Mengesahkan,
Dosen Pembimbing Praktikan
( Sulfiani, S.Si. ) (Andri Enriana)
A. JUDUL PERCOBAAN
Judul percobaan pada praktikum ini yaitu penentuan kadar protein
metode titrasi formol.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan pada praktikum ini yaitu untuk mampu mengetahui
kadar protein pada sampel metode titrasi formol.
C. LANDASAN TEORI
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Buret
b. Statif
c. Klem
d. Erlenmeyer
e. Corong
f. Gelas kimia
g. Batang pengaduk
h. Pipet tetes
i. Pipet volume
j. Neraca analitik
2. Bahan
a. Susu
b. NaOH
c. Asam oksalat
d. Indicator PP
e. Kalium oksalat
f. Formalin
g. Aquadest
h. Tissue
E. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan larutan NaOH 0,1 N sebanyak 1000 ml
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Ditimbang NaOH sebanyak 4 gr, kemudian diencerkan dengan
aquadest sebanyak 1000 ml.
c. Kemudian dihomogenkan dengan baik di dalam labu ukur.
2. Pembuatan larutan asam oksalat 0,1 N sebanyak 100 ml
a. Ditimbang asam oksalat sebanyak 0,63 gr.
b. Kemudian diencerkan dengan aquadest sebanyak 100 ml.
c. Dihomogenkan dengan baik di dalam labu ukur.
3. Pembuatan larutan amonium oksalat jenuh (2:6)
a. Ditimbang amonium oksalat sebanyak 2 gr.
b. Kemudian ditambahkan dengan aquadest sebanyak 6 ml.
4. Standarisasi larutan NaOH dengan asam oksalat
a. Dimasukkan larutan NaOH ke dalam buret.
b. Dipipet 10 mL larutan asam oksalat.
c. Kemudian ditambahkan 3 tetes indicator PP.
d. Lalu dititrasi dengan larutan NaOH hingga terjadi perubahan warna
menjadi merah muda.
e. Dicatat volume titrasi yang didapatkan.
f. Diulangi titrasi minimal diplo.
5. Penentuan kadar protein sampel susu
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Kemudian ditimbang kurang lebuh 3-5 gr sampel uji yaitu susu.
c. Ditambahkan dengan aquadest sebanyak 100 ml, lalu dihomogenkan
dengan baik di dalam labu ukur.
d. Dipipet 10 ml larutan sampel yang telah diencerkan dan di masukkan
ke dalam Erlenmeyer.
e. Ditambahkan 20 ml aquadest, 0,4 ml larutan kalium oksalat jenuh, dan
ditambahkan 3 tetes indicator PP.
f. Setelah itu, dititrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N yang
telah distandarisasi hingga terjadi perubahan warna menjadi merah
muda.
g. Dicatat volume titrasi sebagai volume awal.
h. Kemudian ditambahkan kembali dengan 2 ml larutan formalin dan 3
tetes indicator PP.
i. Dititrasi kembali menggunakan larutan NaOH hingga terjadi kembali
perubahan warna merah muda.
j. Dicatat volume titrasi sebagai volume akhir.
k. Menentukan volume titrasi sampel yaitu V. akhir + V. awal.
6. Penentuan titrasi blanko
a. Dipipet 10 ml aquadest, kemudian ditambahkan dengan 0,4 ml larutan
kalium oksalat jenuh dan 3 tetes indicator PP.
b. Lalu dititrasi dengan larutan NaOH yang telah distandarisasi hingga
terjadi perubahan warna menjadi merah muda.
c. Dicatat volume titrasi sebagai volume awal.
d. Kemudian ditambahkan kembali dengan 2 ml larutan formalin dan 3
tetes indicator PP.
e. Dititrasi kembali menggunakan larutan NaOH hingga terjadi kembali
perubahan warna merah muda.
f. Dicatat volume titrasi sebagai volume akhir.
g. Menentukan volume titrasi blanko yaitu V. akhir + V. awal.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Pembuatan Larutan
No. Percobaan Perlakuan sampel Hasil pengamatan
1.Pembuatan larutan NaOH 0,1 N
Ditimbang NaOH sebanyak 4 gr lalu diencerkan dalam 1000 ml aquadest
Larutan NaOH 0,1 N
2. Asam oksalatDitimbang 0,63 gr asam oksalat lalu diencerkan dalam 100 ml aquadest
Larutan asam oksalat 0.1 N
3.
Larutan ammonium oksalat jenuh (2:6)
Ditimbang 2 gr amonium oksalat lalu ditambahkan 6 ml aquadest
Larutan amonium oksalat jenuh
4. Larutan sampelDitimbang 3-5 gr sampel susu lalu diencerkan dalam 100 ml aquadest
Larutan sampel susu
2. Standarisasi NaOH dengan asam oksalat
Perlakuan sampel Hasil pengamatan Ket.
10 ml larutan asam oksalat + 3 tetes indicator PP lalu dititrasi dengan larutan NaOH hingga terjadi perubahan warna
Perubahan warna dariBening
menjadi
Merah muda (pink)
V1 = ml
V2 = ml
Vrata-rata = ml
3. Penetapan kadar protein dalam sampel
Perlakuan sampel Hasil pengamatan Ket.
10 ml sampel susu + 20 ml aquadest + 0,4 mL kalium oksalat jenuh + 3 tetes indicator PP lalu dititrasi dengan larutan NaOH standar hingga terjadi perubahan warna. Setelah itu, ditambahkan kembali dengan 2 ml formalin + 3 tetes indicator PP lalu dititrasi dengan larutan NaOH standar hingga terjadi perubahan warna kembali.
Perubahan warna dariPutih
menjadi
Merah muda (pink)
V1 = 4,1 ml
V2 = 4,6 ml
Vrata-rata = 4,35 ml
4. Titrasi blanko
Perlakuan sampel Hasil pengamatan Ket.
10 ml aquadest + 0,4 mL kalium oksalat jenuh + 3 tetes indicator PP lalu dititrasi dengan larutan NaOH standar hingga terjadi perubahan warna. Setelah itu, ditambahkan kembali dengan 2 ml formalin + 3 tetes indicator PP lalu dititrasi dengan larutan NaOH standar hingga terjadi perubahan warna kembali.
Perubahan warna dariPutih
menjadi
Merah muda (pink)
V1 = 3,5 ml
V2 = 3,4 ml
Vrata-rata = 3,45 ml
G. ANALISIS DATA
1. Standarisasi larutan NaOH
Dik : V1 =
V2 =
NNaOH =
BM
Dit : a. Vrata-rata =…..?
b. Normalitas NaOH =…..?
Peny :
a. Vrata-rata =
=
=
b. NNaOH =
2. Penentuan kadar protein pada sampel susu
Dik :
V1 + V2
2
ml + ml
2