laporan praktikum
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU
OLEH :
-IFFAH AZZAH M
-PUTRI SAGITA UTAMI
-MUTYA EKA S
-FITRA RAHMADANIA P
-TIA UNIARTI
-RESTA ASTRIANA
KELAS : XII MIA 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh faktor internal (Gen dan
hormon) dan faktor eksternal (makanan, air, suhu, kelebaban, oksigen, cahaya). Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna yang kemudian tumbuh
membesar. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji.
Berbicara tentang cahaya, tumbuhan juga memerlukan cahaya. Banyak cahaya yang
dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Cahaya juga merangsang pembungaan
tumbuhan tertentu. Cahaya matahari dan air adalah sumber energi utama bagi kehidupan
seluruh makhluk hidup di dunia. Baik bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Dalam hal
ini, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari dan air sangat menentukan
proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan
makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari dan air sangat mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung tergantung pada jenis tumbuhan.
Klorofil dibuat dari hasil – hasil fotosintesis. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak
dapat membentuk klorofil sehingga daun menjadi pucat. Akan tetapi, jika intensitas cahaya
terlalu tinggi, klorofil akan rusak.
Intensitas cahaya dan lama penyinaran dalam fotosintesis berpengaruh pada
tumbuhan, terutama pada pertumbuhan vegetatif dan kegiatan reproduksi tumbuhan. Di
daerah tropis, lamanya siang dan malam kira – kira sama, yaitu 12 jam. Di daerah yang
memiliki empat musim, lamanya siang hari dapat mencapai 16 – 20 jam. Respons tumbuhan
terhadap lamanya penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme. Respon tumbuhan
terhadap fotoperiodik dapat berupa pembungaan, dormansi, perkecambahan, dan
perkembangan. Sehingga kami mengambil judul laporan penelitian “Pengaruh Intensitas
Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau”
B. Rumusan Masalah
Dengan menggunakan perumusan masalah, dapat mengidentifikasikan persoalan yang
diteliti sebagai suatu sasaran yang hendak dicapai. Maka masalah yang dirumuskan
dalam percobaan ini adalah :
1. Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau?
2. Bagaimana perbedaan pertumbuhan perkecambahan kacang hijau di tempat yang gelap dan
terang?
3. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau.
2. Mengamati perbedaan pertumbuhan perkecambahan kacang hijau di tempat yang gelap dan
terang.
3. Mengamati pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
D. Manfaat Penelitian
Sebagai salah satu media untuk meningkatkan wawasan serta dapat memberikan
pengalaman bagi peneliti tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan
di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanent
(tetap) dan tidak dapat balik (Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah proses perubahan
dalam bentuk.
B. Pertumbuhan dan Perkembagan Awal
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang
dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan,
dan calon daun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh
menjadi akar) dan planula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadanganmakanan bagi
embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa
jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi
sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau
jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil
terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di
dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak
dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi
biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau
kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
C. Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian
pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan berkembang
menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakal biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan
akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon.
Kotiledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu
meristem apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut berada dalam
kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel
tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti stelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat bakal biji
telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan. Di dalam
biji yang matang, endosperma makanan telah terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel
(aleuron) dan massa sel terdalam bertepung. Sel – sel aleuron menyintesis enzim amilase.
Enzim tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula yang
dapat digunakan oleh embrio.
D. Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji
yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen
biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan
plumula.
Tahapan perkecambahan
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi
beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan
makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau
daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk
kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan
pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan
karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease
segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan
untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di
uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi
selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel – sel yang baru. Bahan makanan
terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui
pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati
menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas
permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
1. Biji kacang hijau
2. Kapas secukupnya
3. Label (Plester Label)
4. Air Secukupnya
5. 2 Gelas aqua yang sudah dilubangi bagian bawahnya
B. Cara Kerja
1. Merendam kacang hijau satu hari satu malam dengan menggunakan air.
2. Pilih kacang hijau yang terendam
3. Memasukkan kapas hingga setinggi gelas.
4. Menempatkan masing – masing 10 biji kacang hijau pada gelas aqua.
5. Memberi lebel nomor 1-10 pada setiap biji dan memberi lebel “Terang” dan “Gelap” agar
mudah dibedakan
6. Menyiram biji – biji yang sudah ditempatkan di gelas aqua tersebut dengan menggunakan air
secukupnya.
7. Menempatkan gelas – gelas aqua tadi ke tempat yang terkena sinar matahari dan ke tempat
yang gelap (misalnya didalam lemari tertutup)
8. Mengamati perkecambahan pada biji – biji tersebut.
9. Menyiram tanaman tersebut secara rutin setiap hari.
10. Mengamati pertumbuhan dari ke-dua tanaman tersebut.
11. Menuliskan data pertumbuhan dari ke-dua tanaman tersebut pada tabel pengamatan.
C. Waktu Percobaan
Diawali pada hari Jumat, 7 Agustus 2015 dan diakhiri pada hari Kamis, 13 Agustus 2015.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil Percobaan
Tempat GelapHari ke-
Tinggi kecambah Rata-rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 - - - - - - - - - - 02 13 17 20 23 20 18 9 11 26 8 16,53 52 73 43 82 46 61 10 20 46 8 44,14 112 131 82 165 62 133 16 30 113 9 1285 220 231 158 270 113 251 64 58 213 9 158,76 289 290 222 295 174 333 160 140 271 22 219,67 295 345 240 305 243 366 190 185 295 70 253,4
Tempat TerangHari ke-
Tinggi kecambah Rata-rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 - - - - - - - - - - 02 5 4 - 10 7 - 10 12 7 10 6,53 6 5 - 15 8 3 13 20 10 20 104 7 5 - 20 10 6 14 50 10 50 17,25 7 6 - 50 10 6 40 150 11 150 436 7 6 - 130 10 6 110 200 11 160 647 8 25 - 130 20 6 128 200 11 180 70,8
Keterangan:
1. Panjang (tinggi tanaman) dalam mm.
2. Gambar pertumbuhan kacang hijau terlampir dihalaman belakang .
B. PembahasanPertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Gelap
Pada tempat yang gelap, kacang hijau tidak mendapatkan cahaya matahari sama
sekali, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji kacang tanah dan padi menjadi
sangat aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan
kacang hijau menjadi sangat cepat namun kurang merata. Akibatnya, batang tanaman akan
lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat (lemah), warna
batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kekuningan.
Peristiwa ini disebut etiolasi.
Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang
Pada tempat yang terang, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas yang
sangat besar, akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar
hormon auksin terurai oleh sinar matahari. Akibatnya, pertumbuhan kacang tanah dan
padi ditempat gelap cenderung bengkok, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk dan kuat, daun terlihat segar
dan berwarna hijau karena mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis serta memiliki
cukup klorofil.
Warna merah : Gelap
Warna biru : terang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cahaya merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman yang
berada di tempat gelap, akan tumbuh lebih cepat daripada tanaman yang berada di tempat
yang terang. Karena di tempat gelap, tanaman tidak mendapatkan cahaya matahari sehingga
hormon auksin (hormon pertumbuhan) yang terdapat pada biji bekerja secara optimal.
Sedangkan di tempat terang, tanaman mendapatkan cahaya matahari sehingga hormon auksin
(hormon pertumbuhan) terurai.